Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

22
Dokumentasi Keperawatan pada Strategi Khusus

description

for nurse

Transcript of Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Page 1: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Dokumentasi Keperawatan pada Strategi Khusus

Page 2: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Kelompok 4 :

Ketua : UPIK ROPIKOH

Anggota :DEDE ARDIANSYAHNURCHOLIS MAJID

DETIRA AULIA ISKANDARRISA RISMIATI

NISA SETIAWATIAHFAZ FAUZI

DEWI SUSILAWATIBAMBANG

ANGGI

Page 3: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

A. PEMBERIAN OBAT

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang

sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Dalam pelaksanaannya ,tenaga medis

memiliki tanggung jawab dalam keamanan obat dan pemberian secara lsngsung ke pasien.hal ini semata-mata

untuk memenuhi kebutuhan pasien

Page 4: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

MACAM-MACAM JENIS TEKNIK PEMBERIAN OBAT

• Secara Intramuscular Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan

otot. Lokasi penyuntikan dapat dilakukan pada daerah paha dengan posisi posisi berbaringtengkurap,lengan atas.

• Secara Intravena Secara tidak langsung Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan

atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intra vena. Secara langsung Diantaranya vena mediana kubiti/vena cephalika

(lengan), vena sephanous (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis/temporalis (kepala).

Page 5: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

• Secara Subcutan Merupakan cara memberikan obat melalui

suntikan di bawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau sepertiga bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan sekitar umbilicus (abdomen).

• Secara Intracutan Merupakan cara memberikan atau

memasukkan obat ke dalam jaringan kulit. Intra kutan biasanya di gunakan untuk mengetahui sensivitas tubuh terhadap obat yang disuntikkan.

Page 6: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

B. PEMBERIAN O2Oksigen memegang peranan penting dalam semua

proses tubuh secara fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan  tubuh secara fungsional mengalami kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh

• Sistem Tubuh yang Berperan dalam Kebutuhan Oksigenasi:

Bagian Atas Bagian Bawah- Hidung -Trakhea- Esophagus -Bronkhus- Laring -Bronkiolus- Epiglotis -Alveoli

-Paru

Page 7: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Proses Oksigenasi 1. Ventilasi2. Difusi Gas3. Transfortasi Gas

Faktor yang Mempengaruhi

1. Lingkungan2. Latihan fisik3. Emosi4. Gaya hidup5. Status kesehatan

Jenis Pernapasan1. Pernapasan Eksternal2. Pernapasan Internal

Gangguan Oksigenasi1. Gangguan

irama/frekuensi pernapasan

2. Insufisiensi pernapasan

3. Hipoksia

Page 8: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Masalah Keperawatan Berkaitan dengan kebutuhan oksigen

1. Tidak efektifnya jalan napas

2. Tidak efektifnya pola napas

3. Gangguan pertukaran gas

4. Penurunan perfusi jaringan

5. Intoleransi aktivitas6. Perubahan pola tidur7. Risiko terjadinya

iskemik otak

Metode pemenuhan kebutuhan oksigen

1. Pemberian oksigen

2. Fisioterapi dada3. Nafas dalam dan

batuk efektif

Page 9: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan.

Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk berlebihan atau kekurangan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.

Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.

Page 10: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Sistem Tubuh yang Berperan Pada Kebutuhan Cairan dan Elektrolit :

1. Ginjal2. Kulit

Cara Perpindahan cairan tubuh :

1. Difusi2. Osmosis

Hasil-hasil pengeluaran cairan:

1. Urine.2. Keringat3. Feses

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan dan Elektrolit :

1. Usia 2. Diet3. Stress4. Sakit

Page 11: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

D.Kebutuhan Dasar Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).

Jenis – Jenis Nutrien :1. Karbohidrat2. Protein3. Lemak4. Vitamin5. Mineral dan Air

Page 12: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Cara Pemberian Nutrisi1.  Nutrisi Enteral Nutrisi enteral adalah

nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke dalam lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT).

2. Nutrisi Parenteral Nutrisi parenteral adalah

suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaaan.

Berdasarkan cara pemberian nutrisi parenteral dibagi atas :

1. Nutrisi parenteral sentral ( untuk nutrisi parenteral total ).

2. Nutrisi parenteral perifer ( untuk nutrisi Parenteral Parsial).

Page 13: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Penilaian Status Nutrisi1. Klinis2. Biofisik3. Biokimiawi4. Antropometri

Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).

1.   Body Mass Index (BMI)Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.

BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weigth) dan obesitas.

Rumus BMI diperhitungkan :BB(kg) / TB(m)  atau     BB(pon) x 704,5/ TB(inci)2

2.   Ideal Body Weight (IBW)Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat.

Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.

Page 14: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Masalah Kebutuhan Nutrisi

• Kekurangan nutrisi• Kelebihan nutrisi• Obesitas• Malnutrisi• Diabetes mellitus• Hipertensi• Penyakit jantung

koroner• Kanker• Anoreksia nervosa

8 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi

• Pengetahuan• Prasangka• Kebiasaan• Kesukaan• Ekonomi• Usia• Jenis kelamin • Tinggi dan Berat badan• Status Kesehatan• Faktor Psikologis serti

stress dan ketegangan• Alkohol dan Obat

Page 15: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

E. ELIMINASI

Pengertian EliminasiMenurut kamus bahasa Indonesia, eliminasi adalah pengeluaran, penghilangan, penyingkiran, penyisihan.Dalam bidang kesehatan, Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urin atau bowel (feses).

Eliminasi pada manusia digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:

1. DefekasiBuang air besar atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan.

2. MiksiMiksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Miksi ini sering disebut buang air kecil

Page 16: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi defekasi antara lain:

• UMUR• DIET• CAIRAN• TONUS OTOT• FAKTOR PSIKOLOGI• GAYA HIDUP• OBAT-OBATAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi miksi :

• Jumlah air yang diminum • Jumlah garam yang

dikeluarkan dari darah • Konsentrasi hormon

insulin • Hormon antidiuretik

(ADH) • Suhu lingkungan• Gejolak emosi dan stress• Minuman alkohol dan

kafein

Page 17: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

F.MOBILISASIA. Pengertian

Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan keegiatan dengan bebas (kosier, 1989).

B. Tujuan dari mobilisasi antara lain :1. Memenuhi kebutuhan dasar manusia2. Mencegah terjadinya trauma3. Mempertahankan tingkat kesehatan4. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari – hari5. Mencgah hilangnya kemampuan fungsi tubuh.

C. Faktor – faktor yang mempengaruhi obilisasi1. Gaya hidup2. Proses penyakit dan injuri3. Kebudayaan4. Tingkat energi5. Usia dan status perkembangan

D. Macam – macam posisi klien di tempat tidur1. Posisi fowler (setengah duduk)2. Posisi litotomi3. Posisi dorsal recumbent4. Posisi supinasi (terlentang)5. Posisi pronasi (tengkurap)6. Posisi lateral (miring)7. Posisi sim8. Posisi trendelenbeg (kepala lebih rendah dari kaki)

Page 18: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

E. Masalah fisikMasalah fisik yang dapt terjadi akibat immobilitasi dapat dikaji / di amati pada berbagai sistim antara lain :a) Masalah muskuloskeletalMenurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit.b) Masalah urinariTerjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine.c) Masalah gastrointestinalTerjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi.d) Masalah respiraiPenurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa (CO2 O2).e) Masalah kardiofaskulerTerjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus.

F. Upaya mencegahkan terjadinya masalah akibat kurangnya mobilisasi antara lain :

1. Perbaikan status gizi2. Memperbaiki kemampuan monilisasi3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady aligmen (Struktur tubuh).5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh.

Page 19: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

G. Tidur dan Istirahat

Pengertian Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.

Sedangkan tidur merupakan suatu keadaan berubahnya kesadaran, dimana dengan adanya berbagai derajat stimulus dapat menimbulkan suatu keadaan yang benar - benar terjaga

Page 20: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Fungsi Tidur Fungsi tidur adalah memperbaiki (restorative) kembali organ-organ tubuh (Fordiastiko,1997)

•        NREM: anabolik dan sintesis RNA

•        REM: pembentukan hubungan baru pd korteks & sistem neuroendokrin yg menuju otak:

     a. Pertumbuhan dan kesehatan anak-anak.

     b.Meringankan stres dan kegelisahan.

   c.Memulihkan kemampuan untuk mengatasi dan mengkonsentrasikan pada kebutuhan sehari-hari.

Kebutuhan TidurKebutuhan tidur pada manusia

tcrgantung pada tingkat perkembangan,

Tabel 1\Kebutuhan Tidur ManusiaUmur1. Tingkat Perkembangan 0 - 1 bulan Bayi baru lahir Jumlah Kebutuhan tidur14 - 18 jam/hr2. Masa bayi1 bulan - 18 bulan 12 - 14 jam/ hari3. Masa anak 18 bulan - 3 tahun 11 - 12 jam/hari4. Masa prasekolah 3 tahun - 6 tahun 11 jam/hari5. Masa sekolah 6 tahun - 12 tahun 10 jam/ hari6. Masa remaja 12 tahun - 18 tahun 8,5 jam/hari7. Masa dewasa18 - 40 tahun 7 - 8 jam/hari8. Masa muda paruh baya 40 tahun - 60 tahun 7 jam/hari9. Masa dewasa tua 60 tahun keatas 6 jam/hari

Page 21: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

Faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur

a). Penyakit.b). Lingkunganc). Kelelahan.d). Gaya hidup.e). Stress emosional.f). Stimulant dan

alkohol. g). Dieth). Merokoki). Medikasi.j). Motivasi.

Page 22: Dokumentasi Keperawatan Pada Strategi Khusus

TERIMA KASIH