Dermatitis Numularis

4
I. PEMBAHASAN Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan dan pemeriksaan status dermatologis. Dari anamnesis didapatkan keluhan gatal pada selangkangan sejak seminggu yang lalu, suami pasien juga memiliki keluhan yang sama sejak sebulan yang lalu. Pasien juga mengeluh gatal pada kedua tungkai kaki dan lengan atas yang hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu. Pasien menyangkal memiliki riwayat alergi, namun 2 tahun yang lalu pernah berobat dengan diagnosis dermatitis atopik. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan plak eritema berbentuk lingkaran dikelilingi papul dan berskuama pada regio trigonum femoris. Sedangkan pada regio deltoidea dan regio cruris terlihat kulit kering, hiperpigmentasi, dan likenifikasi. Dengan penampakan UKK dan gejala yang dimiliki maka diagnosis banding pada kasus ini adalah dermatitis atopik, dermatitis numularis, dermatomikosis, dan psoriasis. Diagnosis banding dermatitis atopik diambil karena pasien memiliki gambaran kulit kering, hiperpigmentasi,dan likenifikasi pada lengan dan kaki, serta penyakit dengan gatal yang kronik, dan residif. Dermatitis atopik memiliki predileksi terletak di daerah ekstensor tubuh. Diagnosis ini kemudian dijadikan diagnosis kerja karena memenuhi 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor dari Hanifin dan Rajka. Kriteria mayor yang terpenuhi yaitu pruritus, dermatitis pada ekstensor, dermatitis kronis atau

description

pembahasan

Transcript of Dermatitis Numularis

Page 1: Dermatitis Numularis

I. PEMBAHASAN

Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan dan

pemeriksaan status dermatologis. Dari anamnesis didapatkan keluhan gatal pada

selangkangan sejak seminggu yang lalu, suami pasien juga memiliki keluhan

yang sama sejak sebulan yang lalu. Pasien juga mengeluh gatal pada kedua

tungkai kaki dan lengan atas yang hilang timbul sejak 2 tahun yang lalu. Pasien

menyangkal memiliki riwayat alergi, namun 2 tahun yang lalu pernah berobat

dengan diagnosis dermatitis atopik. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan

plak eritema berbentuk lingkaran dikelilingi papul dan berskuama pada regio

trigonum femoris. Sedangkan pada regio deltoidea dan regio cruris terlihat kulit

kering, hiperpigmentasi, dan likenifikasi. Dengan penampakan UKK dan gejala

yang dimiliki maka diagnosis banding pada kasus ini adalah dermatitis atopik,

dermatitis numularis, dermatomikosis, dan psoriasis.

Diagnosis banding dermatitis atopik diambil karena pasien memiliki

gambaran kulit kering, hiperpigmentasi,dan likenifikasi pada lengan dan kaki,

serta penyakit dengan gatal yang kronik, dan residif. Dermatitis atopik memiliki

predileksi terletak di daerah ekstensor tubuh. Diagnosis ini kemudian dijadikan

diagnosis kerja karena memenuhi 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor dari

Hanifin dan Rajka. Kriteria mayor yang terpenuhi yaitu pruritus, dermatitis pada

ekstensor, dermatitis kronis atau residif. Sedangkan kriteria minor yang terpenuhi

yaitu: xerosis, dermatitis non spesifik pada tangan atau kaki, dan iktiosis.

Diagnosis banding dermatitis numularis diambil dan ditegakkan menjadi

diagnosis kerja terutama pada lesi di daerah selangkangan karena gambaran klinis

yang memperlihatkan lesi yang gatal berbentuk plak eritema berbentuk lingkaran,

berbatas tegas dan dikelilingi papul. Dermatitis numularis sering ditemukan pada

orang dewasa dengan usia puncak awitan 55 dan 65 tahun. Penyebab dari

penyakit ini belum diketahui. Kulit penderita dermatitis numularis cenderung

kering, biasanya memiliki riwayat dermatiitis atopik. Kulit yang kering dan

cenderung sensitif memegang peranan untuk mudah teriritasi dan terkena infeksi

mikroorganisme yang kemudian menghasilkan penyakit dermatitis numularis.

Hasil anamnesis dari pasien didapatkan suami pasien memiliki keluhan gatal pada

selangkangan, apakah pasien tertular dari suami atau tidak, tidak dapat dipastikan

sebelum suami pasien juga diperiksa. Pemeriksaan penunjang yang dapat

Page 2: Dermatitis Numularis

dilakukan dengan kultur dan uji resistensi sekret untuk melihat mikroorganisme

penyebab ataupun penyerta dari dermatitis tersebut.

Diagnosis banding dermatomikosis diambil karena lesi pada selangkangan

yang eritem dan berbatas tegas. Diagnosis ini disingkirkan karena dari

penampakkan dan riwayat pasien cenderung lebih mengarah ke dermatitis

numularis. Pemeriksaan lanjutan untuk penyakit ini dilakukan dengan kerokan

KOH 10%.

Diagnosis banding psoriasis diambil dengan alasan lesi yang eritem disertiai

dengan papul yang dapat menyerupai lesi psoriasis. Diagnosis ini disingkirkan

karena tempat predileksi psoarisis pada selangkangan jarang ditemukan, selain itu

lesi psoriasis memiliki skuama yang tebal sedangkan pada pasien tidak.

Pemeriksaan lanjutan yan biasanya dilakukan pada penyakit ini dengan fenomena

koebner, auspitz, dan tetesan lilin.

Pengobatan yang diberikan terdiri atas pengobatan nonmedikamentosa dan

medikamentosa. Pengobatan non medikamentosa yang diberikan dengan

memberikan saran dan edukasi pada pasien untuk menjaga kebersihan,

menghindari pencetus gatal, tidak menggaruk lesi kulit yang gatal, tidak memakai

pakaian yang tebal dan ketat, serta mandi menggunakan sabun dengan pelembab.

Mandi dengan sabun berpelembab akan membuat kulit pasien terjaga

kelembabannya dan tidak kering. Jika kulit kering, maka pasien akan mudah

teriritasi dan gatal, serta mudah terinfeksi mikroorganisme.

Pengobatan medikamentosa diberikan berupa pengobatan sistemik dan

topikal. Obat sistemik yang diberikan pada pasien berupa sitro, cetirizin, dan

astaplus. Sitro mengandung roxithromycin. Roxithromycin merupakan

antibakteri yang menghambat sintesis protein bakteri. Antibakteri diberikan pada

kasus ini untuk mengatasi bakteri penyebab atau penyerta pada dermatitis

numularis. Cetirizine merupakan antihistamin selektif. Cetirizine menghambat

pelepasan histamin pada fase awal dan mengurangi migrasi sel inflamasi. Obat ini

memiiki efek anti alergi dan mengurangi rasa gatal yag dimiliki pasien. Astaplus

mengandung astaxanthin dan selenium yang berfungsi mempertahankan daya

tahan tubuh dan sebagai antioksidan yang baik bagi sel tubuh.

Pengobatan topikal yang diberikan berupa salep dengan campuran fuson

dan dexocort untuk diberikan pada daerah selangkangan. Sedangkan untuk lesi

gatal pada kaki dan tangan diberikan salep asam salisilat dan inerson. Fuson

Page 3: Dermatitis Numularis

mengandung natrium fusidat yang berfugsi sebagai antibakteri sedangkan

dexocort merupakan deoksimetason yang berfungsi untuk meredakan inflamasi

dan gatal pada dermatitis.