Case Psikotik

10
BAB I TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Psikosis adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau atau aneh. Psikotis akut adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung kurang dari satu  bulan dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu gangguan psikotik karena kondisi medis umum. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : 1 1. Onsetnya akut ( 2 minggu) 2. Sindrom polimorfik 3. Ada stresor yang jelas 4. Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif 5. Tidak ada penyebab organik B. Epidemiologi 1  1. Frekuensi Internasional Berdasarkan studi epidemiologi internasional, bila dibandingkan dengan skizofrenia, insidensi nonaffective acute remitting psychoses sepuluh kali lebih tinggi terjadi di negara- negara berkembang daripada negara-negara industri.  Beberapa klinisi meyakini bahwa gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan kelas sosioekonomi yang rendah, pasien dengan g angguan kepribadian, dan imigran. Pada negara-negara non industri, beberapa istilah lain sering digunakan untuk menjelaskan bentuk psikosis yang dipicu oleh stress yang tinggi. 2. Mortality/Morbidity Sebagaimana episode psikosis lainnya, risiko pasien menyakiti diri sendiri dan/atau orang lain dapat meningkat 3. Jenis kelamin Menurut studi epidemiologi internasional, insidensi dari gangguan ini dua kali lebih tinggi terjadi pada wan ita dibandingkan pria. Di Amerika Serikat, sebuah penelitian mengindikasikan adanya insidensi yang lebih tinggi pada wanita. 4. Usia

Transcript of Case Psikotik

Page 1: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 1/10

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Psikosis adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu

menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau atau

aneh. Psikotis akut adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung kurang dari satu

 bulan dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu

gangguan psikotik karena kondisi medis umum. Gangguan psikosis akut dan sementara

adalah sekelompok gangguan jiwa yang :1

1.  Onsetnya akut ( 2 minggu)

2.  Sindrom polimorfik

3.  Ada stresor yang jelas

4.  Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif

5.  Tidak ada penyebab organik

B. Epidemiologi1 

1.  Frekuensi Internasional

Berdasarkan studi epidemiologi internasional, bila dibandingkan dengan skizofrenia,

insidensi nonaffective acute remitting psychoses sepuluh kali lebih tinggi terjadi di negara-

negara berkembang daripada negara-negara industri. Beberapa klinisi meyakini bahwa

gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan kelas sosioekonomi yang rendah, pasien

dengan gangguan kepribadian, dan imigran. Pada negara-negara non industri, beberapa

istilah lain sering digunakan untuk menjelaskan bentuk psikosis yang dipicu oleh stress yang

tinggi.

2.  Mortality/Morbidity

Sebagaimana episode psikosis lainnya, risiko pasien menyakiti diri sendiri dan/atau

orang lain dapat meningkat

3.  Jenis kelamin

Menurut studi epidemiologi internasional, insidensi dari gangguan ini dua kali lebih

tinggi terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di Amerika Serikat, sebuah penelitian

mengindikasikan adanya insidensi yang lebih tinggi pada wanita.

4.  Usia

Page 2: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 2/10

Gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan usia antara dekade ke tiga

hingga awal dekade ke empat. Beberapa klinisi meyakini bahwa pasien dengan gangguan

kepribadian (seperti narcissistic, paranoid, borderline, schizotypal) lebih rentan berkembang

menjadi gangguan psikosis pada situasi yang penuh tekanan.

C. Etiologi1,2 

Di dalam DSM III-R faktor psikososial bermakna dianggap menyebabkan psikosis

reaktif singkat, tetapi kriteria tersebuat telah dihilangkan dari DSM IV. Perubahan DSM IV

menempatkan diagnosis gangguan psikotik akut di dalam kategori yang sama dengan

diagnosis psikiatrik lainnya yang penyebabnya tidak diketahui dan diagnosis kemungkinan

termasuk kelompok gangguan yang heterogen.

Pasien dengan gangguan psikotik akut yang pernah memiliki gangguan kepribadian

mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis ke arah perkembangan gejala

 psikotik. Teori psikodinamika menyatakan bahwa gejala psikotik adalah suatu pertahanan

terhadap fantasi yang dilarang, penurunan harapan yang tidak tercapai atau suatu pelepasan

dari situasi psikososial tertentu.

D. Gambaran klinis3 

Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk sekurangnya satu gejala psikotik,

 biasanya dengan onset yang tiba-tiba, tetapi tidak selalu memasukkan keseluruhan pola

gejala yang ditemukan pada skizofrenia. Beberapa klinisi telah mengamati bahwa gejala

afektif, konfusi, dan gangguan pemusatan perhatian mungkin lebih sering ditemukan pada

gangguan psikotik singkat daripada gangguan psikotik kronis. Gejala karakteristik untuk

gangguan psikotik singkat adalah perubahan emosional, pakaian, atau perilaku yang aneh,

 berteriak-teriak atau diam membisu, dan gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum

lama terjadi. Beberapa gejala tersebut ditemukan pada gangguan yang mengarahkan

diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan organik yang lengkap, walaupun

hasilnya mungkin negatif.

E. Diagnosis4 

1.  PPDGJ III

Pedoman diagnostik

Page 3: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 3/10

1.)  Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang

diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas

yang digunakan adalah

a.  Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang  sama dengan

 jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu

sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari, 

tidak termasuk periode prodormal yang gejalanya sering tidak jelas)

sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.

 b.  Adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik = beraneka ragam

dan berubah cepat, atau schizophrenia-like = gejala skizofrenik

yang khas)

c.  Adanya stress akut yang berkaitan

d.  Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung

2.)  Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria episode

manic atau episode depresif, walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala

afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu

3.)  Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium atau

demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alcohol atau obat-

obatan

Gejala psikotik berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang dari satu bulan.

Diagnosis dapat dibuat sebelum periode waktu satu bulan, tetapi harus diterima sebagai

diagnosis sementara. Jika gejala menetap lebih dari satu bulan, diagnosis berubah menjadi

gangguan psikotik lainnya, seperti gangguan skizofreniform.

2. Bentuk-bantuk psikosis akut (PPDGJ III) 

1.)  F 23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia

a.  Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan psikotik

yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang);

 b.  Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis

dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama.

c.  Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya;

Page 4: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 4/10

d.  Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu

ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia atau

episode manik atau episode depresif.

2.)  F 23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia

a.  Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) yang khas untuk gangguan psikotik

 polimorfik akut;

 b.  Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia

yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya

gambaran klinis psikotik itu secara jelas;

c.  Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka

diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.

3.)  F 23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia (schizophrenia-like akut)

a.  Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari nonpsikosis

 psikosis);

 b.  Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang dari 1 bulan;

c.  Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut.

4.)  F 23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham

a.  Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari nonpsikosis

 psikosis);

 b.  Waham dan halusinasi;

c.  Baik kriteria skizofrenia maupun gangguan psikotik polimorfik akut tidak

terpenuhi.

5.)  F 23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya

Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori

manapun.

6.)  F 23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT

3.  DSM IV

DSM IV memiliki rangkaian diagnosis untuk gangguan psikotik, didasarkan

terutama atas lama gejala. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok

gangguan jiwa yang berlangsung kurang dari satu hari tetapi kurang dari satu bulan

Page 5: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 5/10

dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu

suatu gangguan psikotik karena kondisi medis umum.

Untuk gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu hari, diagnosis sesuai

yang harus dipertimbangkan adalah gangguan delusional (jika waham merupakan

gejala psikotik utama), gangguan skizofreniform (jika gejala berlangsung kurang dari

enam bulan) dan skizofrenia jika gejala telah berlangsung lebih dari enam bulan.

Gangguan psikotik singkat diklasifikasikan di dalam DSM IV sebagai suatu

gangguan pasikotik dengan durasi singkat. Kriteria diagnostic ditentukan dengan

sekurangnya ada satu gejala psikotik yang jelas yang berlansung selama satu hari

sampai satu bulan.

Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akut:

a.  Adanya satu (atau lebih) gejala berikut:

1.  Waham

2.  Halusinasi

3.  Bicara disorganisasi ( menyimpang atau inkoheren)

4.  Perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik

 b.  Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari sampai kurang

dari satu bulan.

c.  Gangguan yang muncul bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat

(misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau kondisi medis umum.

Sebutkan jika:

Dengan stressor nyata (psikosis reaktif singkat):  jika gejala terjadi segera

setelah dan tampak sebagai respons dari suatu kejadian yang semdirian atau

 bersama-sama akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap

orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.

Tanpa stressor nyata:  jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau

tampaknya bukan sebagai respons terhadap kejadian yang, sendirian atau

 bersama-sama, akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap

orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.

Dengan onset pascapersalinan:  jika onset dalam waktu 4 minggu setelah

 persalianan.

(Sumber: DSM IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed. 4.

Page 6: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 6/10

Hak cipta American Psychiatric Association, Washington, 1994. Digunakan

dengan izin.)

F. Jenis Stresor5,6 

Stressor pencetus yang paling jelas adalah peristiwa kehidupan yang besar yang dapat

menyebabkan kemarahan emosional yang bermakna pada tiap orang. Contoh peristiwa adalah

kematian anggota keluarga dekat dan kecelakaan kendaraan yang berat. Klinisi lain

 berpendapat bahwa stressor mungkin merupakan urutan peristiwa yang menimbulkan stress

sedang, bukannya peristiwa tunggal yang menimbulkan stress dengan jelas.

G. Diagnosis banding

Diagnosis lain yang dipertimbangkan di dalam diagnosis banding adalah gangguan

 buatan ( factitious  psikotik karena kondisi medis umum dan gangguan psikotik akibat zat.

Seorang pasien mungkin tidak mau mengakui penggunaan zat , dengan demikian membuat

 pemeriksaan intoksikasi zat sulit tanpa menggunakan tes laboratorium. Pasien dengan

epilepsi atau delirium dapat juga datang dengan gejala psikotik seperti yang ditemukan pada

gaangguan psikotik akut.disorder) dengan tanda dan gejala psikologis yang menonjol,

 berpura-pura (malingering), gangguan

H. Penatalaksanaan 6 

1.  Perawatan di rumah sakit

Perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pemeriksaan dan perlindungan

 pasien. Pemeriksaan pasien membutuhkan monitoring ketat terhadap gejala dan pemeriksaan

tingkat bahaya pasien terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Lingkungan rumah sakit yang

tenang dan terstruktur juga dapat membantu pasien untuk memperoleh kembali rasa

realitasnya.

2.  Farmakoterapi

Dua kelas utama yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan gangguan psikotik

akut adalah obat antipsikotik antagonis reseptor dopamine dan benzodiazepine. Khususnya

 pada pasien yang berada dalam risiko tinggi untuk mengalami efek samping ekstrapiramidal,

suatu antikolinergik kemungkinan harus diberikan bersama-sama dengan antipsikotik.

Pemakaian jangka panjang medikasi harus dihindari dalam pengobatan gangguan ini, jika

medikasi pemeliharaan diperlukan, klinisi harus mempertimbangkan ulang diagnosis.

Page 7: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 7/10

 

3.  Psiokoterapi

Walaupun perawatan di rumah sakit dan farmakoterapi merupakan kemungkinan

untuk mengendalikan situasi jangka pendek, bagian yang sulit dari terapi adalah integrasi

 psikologis ke dalam kehidupan pasien dan keluarganya. Psikoterapi individual, keluarga dan

keompok mungkin diperlukan. Diskusi tentang stressor, episode psikotik, dan perkembangan

strategi untuk mengatasinya adalah topik utama bagi terapi tersebut.

I.  Prognosis1,5

 

Pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki prognosis yang

 baik dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai 80 persen dari semua pasien

tidak memiliki masalah psikiatrik berat lebih lanjut. Lamanya gejala akut dan residual

seringkali hanya beberapa hari. Kadang-kadang gejala depresif mengikuti resolusi gejala

 psikotik. Bunuh diri adalah suatu keprihatinan pada fase psikotik maupun fase depresif

 pascapsikotik.

Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik akut:

-  Riwayat premorbid yang baik

-  Stressor pencetus yang berat

-  Onset gejala mendadak

-  Gejala afektif

-  Sedikit penumpulan afektif

-  Tidak ada saudara yang skizofrenik.

Page 8: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 8/10

BAB III

ANALISIS MASALAH

Anamnesis dan pemeriksaan psikiatrik yang dilakukan terhadap pasien Seorang laki-laki

umur 15 tahun dibawa ke poliklinik RSJ dengan sebab utama marah-marah. Sekitar 8

 bulan yang lalu, os kecelakaan lalu lintas, os sempat dirawat dengan patah tulang kaki

dan trauma kepala. Saat itu os pernah dijanjikan untuk dibelikan sepede motor, namun

sampai sekarang os belum juga dibelikan. Kemudian dari 1 minggu yang lalu, pasien

mulai mendengar suara laki-laki yang menyuruh bunuh diri. Namun pasien menolaknya.

Pasien mulai mengalami perubahan perilaku sejak 3 hari yang lalu, ketika anak dari

kakaknya meninggal. Pasien mulai suka marah-marah dengan orang sekitar. Semenjak itu

 juga pasien mulai berpikir bahwa orang tuanya dirasuki jin dan timbul suara-suara untuk

membuktikannya dengan menekan jari telapak tangan kanan. Pasien mulai beranggapan

semua orang tidak suka terhadap dirinya, memusuhi, dan berusaha membunuhnya. Pasien

 beranggapan bahwa tindakannya dirumah untuk meluruskan permasalahan keluarganya.

Pasien tampak sering menangis sendiri, berbicara tidak nyambung.

Pada pemeriksaan status mentalis didapatkan seorang laki-laki dengan penampilan

yang cukup rapi, kesadaran baik, perilaku dan aktivitas tenang, pembicaraan spontan dan

lancar, intonasi biasa dan kooperatif, afek labil, hipotimik, empati dapat dirabarasakan,

fungsi intelektual sesuai dengan taraf pendidikan, daya konsentrasi baik, ada halusinasi

auditorik, namun tidak ditemukan halusinasi visual, terdapat gangguan proses berpikir

 berupa sirkumstansial dan tangensial, terdapat pola sentral, rasa permusuhan/dendam,

waham curiga dan bizarre. Terdapat pula ekolalia dan logorea. Secara keseluruhan yang

diutarakan pasien dapat dipercaya, dan RTA pasien terganggu.

Pada penderita ditemukan gejala psikotik sebagai gejala utama yang berlangsung

hampir setiap hari sejak kurang dari 2 minggu terakhir. Gejala lain yang ditunjukkan

 penderita antara lain: mudah curiga terhadap orang lain. Berdasarkan Pedoman

Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi ke III 1993 (PPDGJ-III),

tanda dan gejala yang dialami penderita dapat digolongkan dalam gangguan psikotik akut

dan sementara ( F. 23)

Diagnosis banding yang dipertimbangkan adalah gangguan mental organik. Pada

gangguan mental oraganik ditemukan keluhan berupa kondisi medis umum yang menjadi

 penyebab gangguan mental ini berlangsung. Sedangkan pada kasus ini, tidak ditemukan

kondisi medis umum yang menjadi penyebab gangguan ini.

Page 9: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 9/10

Penatalaksanaan yang diberikan pada penderita ini adalah dengan farmakoterapi,

yaitu antipsikotik atipikal risperidone, dengan pertimbangan umur pasien masih muda

yang memungkinkan fungsi kognitif tidak terganggu akibat farmakoterapi antipsikotik.

Prognosis penderita ini adalah dubia ad bonam. Alasannya adalah pada tidak

ditemukannya kelainan kondisi medis, penilaian GAF scale dengan beberapa disabilitas

ringan dan fungsi umum baik serta onset penyakit akut dan adanya dukungan keluarga

yang sangat menentukan keberhasilan terapi.

.

Page 10: Case Psikotik

7/22/2019 Case Psikotik

http://slidepdf.com/reader/full/case-psikotik 10/10

DAFTAR PUSTAKA

1.  Kaplan, HI dan Sadock, BJ. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri

Klinis. Jilid satu. Binapura Aksara Publisher. Jakarta; 2010

2.  Ingram, dkk. 1993. Catatan Klinik Psikiatri. Jakarta: EGC

3.  Katona, Cornelius Dn Robertson Mary. 2005. Psychiatry at a Glance. 3th  edition.

London: Blackwall Publishing

4.  Muslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta;

Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya; 2003

5.  Fattemi SH, Clayton PJ. 2008.The Medical Basis of Psychiatry 3rd  Ed. USA:

Humana Press

6.  Kaplan, Saddock. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta: Widyaa Medika