Referat Gangguan Psikotik

24
GANGGUAN PSIKOTIK I. PENDAHULUAN Penderita gangguan psikotik sering mendapat stigma dan diskriminasi yang lebih besar dari masyarakat di sekitarnya dibandingkan individu yang menderita penyakit medis lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena ketidaktahuan atau pengertian yang salah dari keluarga atau anggota masyarakat mengenai gangguan ini. 1 Gangguan psikotik merupakan gangguan mental yang berat yang menyebabkan pemikiran dan persepsi yang tidak normal dan juga orang dengan gangguan psikotik akan kehilangan realita dalam dirinya. 2 Penderita gangguan psikotik sering mendapat perilaku yang tidak manusiawi misalnya perlakuan kekerasan, diasingkan, diisolasi, atau dipasung. Manifestasi gangguan ini sering ditemukan pada kelompok usia muda. Hal ini akan mempengaruhi perasaan, pikiran, perilaku, pergerakan, pembicaraan, inisiatif, pekerjaan dan kehidupan sosial dari penderita. 1 Kurangnya kesadaran masyarakat akan penyakit ini mungkin berhubungan dengan penatalaksanaan yang tidak adekuat dan fasilitas perawatan yang kurang memadai. Onset yang timbul pertama kali ditemukan pada usia 1

description

Referat

Transcript of Referat Gangguan Psikotik

Page 1: Referat Gangguan Psikotik

GANGGUAN PSIKOTIK

I. PENDAHULUAN

Penderita gangguan psikotik sering mendapat stigma dan diskriminasi yang

lebih besar dari masyarakat di sekitarnya dibandingkan individu yang menderita

penyakit medis lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena ketidaktahuan

atau pengertian yang salah dari keluarga atau anggota masyarakat mengenai

gangguan ini.1 Gangguan psikotik merupakan gangguan mental yang berat yang

menyebabkan pemikiran dan persepsi yang tidak normal dan juga orang dengan

gangguan psikotik akan kehilangan realita dalam dirinya.2

Penderita gangguan psikotik sering mendapat perilaku yang tidak manusiawi

misalnya perlakuan kekerasan, diasingkan, diisolasi, atau dipasung. Manifestasi

gangguan ini sering ditemukan pada kelompok usia muda. Hal ini akan

mempengaruhi perasaan, pikiran, perilaku, pergerakan, pembicaraan, inisiatif,

pekerjaan dan kehidupan sosial dari penderita.1

Kurangnya kesadaran masyarakat akan penyakit ini mungkin berhubungan

dengan penatalaksanaan yang tidak adekuat dan fasilitas perawatan yang kurang

memadai. Onset yang timbul pertama kali ditemukan pada usia remaja atau dewasa

muda, perjalanan penyakit yang kronik dan tidak sembuh. Hal inilah yang yang

menyebabkan penderita sering dianggap sebagai beban dan kurang berguna bagi

masyarakat.1

Salah satu gangguan psikotik yang banyak ditemukan adalah skizofrenia yang

dikarakteristikkan dengan gejala positif atau negatif dan sering dihubungkan

dengan kemunduran penderita dalam menjalankan fungsinya sehari- hari. Penilaian

dan manajemen dalam penatalaksanaan penderita gangguan ini perlu dilakukan

dengan menentukan diagnosis yang lebih akurat dan pilihan pengobatan yang lebih

efektif dan efisien dengan mempertimbangkan banyak aspek. Ini memberikan

harapan hasil yang lebih baik seperti gangguan fungsi yang dialami oleh pasien

1

Page 2: Referat Gangguan Psikotik

mengalami perbaikan, kualitas hidup penderita menjadi lebih baik, dan penderitaan

emosional yang dialami oleh pasien dan anggota keluarga berkurang.

II. EPIDEMIOLOGI

Kasus gangguan psikotik yang paling banyak ditemukan di masyarakat adalah

skizofrenia. Skizofrenia mempunyai prevalensi sebesar 1% dari populasi di dunia

(rata- rata 0,85%). Prevalensi berdasarkan ras dan budaya adalah sama. Wanita

cenderung mengalami gejala lebih ringan, lebih sedikit rawat inap dan fungsi sosial

yang lebih baik di komunitas dibandingkan laki- laki.

Prevalensi gangguan psikotik lainnya seperti gangguan skizoefektif adalah

0,32%, gangguan skizofreniform 0,07% gangguan delusi 0,18% dan 0,21% untuk

gangguan psikotik oleh karena kondisi medis. 2

III.DEFINISI

Ganggguan psikosis adalah suatu gangguan kejiwaan yang dapat terjadi ketika

seseorang kehilangan kemampuannya untuk membedakan apakah yang dialaminya

itu pengalaman yang berdasarkan realita atau bukan. Suatu gangguan sudah dikatakan

psikosis apabila terdapat gejala berupa waham atau halusinasi. Gangguan yang

termasuk ke dalam kelompok psikosis adalah skizofrenia, skizofreniform,

skizoafektif, gangguan waham, brief psikotik disorder, psikotik terbagi atau folie

adeux dan psikotik karena kondisi medis umum atau zat. Sedangkan gangguan yang

berhubungan dengan gambaran psikotik adalah mania, depresi, gangguan kognitif,

dan demensia. 1

2

Page 3: Referat Gangguan Psikotik

IV. ETIOLOGI

Penyebab utama dari gangguan psikotik biasanya tidak bersumber dari

satu faktor saja. Gangguan jiwa disebabkan oleh faktor- faktor pada ketiga unsur

berikut yang terus menerus saling mempengaruhi, yaitu:

1. Faktor Biologis

- Anatomi

Gangguan psikotik dapat terjadi jika terdapat gangguan-

gangguan pada otak. Otak pada manusia terdiri dari empat lobus

(lobus frontalis, temporalis, parietalis dan osipitalis) yang

mempunyai fungsinya masing- masing. 4

Adanya gangguan pada lobus frontalis dapat menyebabkan

perubahan aktivitas motorik, gangguan intelektual, perubahan

kepribadian, dan emosi yang tidak stabil dan superficial. 4

Fungsi utama dari lobus frontalis adalah bahasa ingatan, dan

emosi. Lesi pada lobus ini akan menyebabkan fungsi terganggu.

Contoh afek pada gangguan lobus temporalis adalah afasia,

amnesia agnosia dan dapat pula terjadi gangguan psikosensorik

seperti halusinasi dan ilusi. 4

Pada lobus parietalis, efek gangguan yang dapat dilihat

misalnya afasia, kesulitan menghitung atau menulis.

Lobus osipitalis merupakan lobus sensoris utama untuk input

visual, dan lesi pada lobus tersebut menyebabkan berbagai gejala

visual seperti aleksia, agnosia warna dan halusinasi. 4

- Neurotransmitter

Terdapat hipotesis Dopamin yang menyatakan bahwa

gangguan psikotik yang terjadi pada seseorang diakibatkan oleh

karena adanya overaktivitas pada jalur- jalur tersebut:

3

Page 4: Referat Gangguan Psikotik

a. Mesolimbik dopamine pathways

Jalur ini terdiri dari neuron dopamin dari daerah tegmental

ventral di batang otak yang melepaskan dopamin ke nukleus

akumben di daerah limbik. Sistem ini mengatur jalur imbalan

dan proses emosional dan berhubungan dengan gejala positif

skizofrenia. 1

b. Mesokortikal dopamine pathways

Jalur ini terdiri dari neuron dopamin dari daerah tegmental

ventral dan substansia nigra. Neuron daerah ventral tegmental

disertakan dalam rilis sistem dopamin mesocortical ke korteks

prefrontal dan mengatur daerah yang terlibat dalam proses

kognitif (yaitu korteks prefrontal dorsal lateral yang mengatur

fungsi eksekutif). Neuron di substansia nigra dopamin dirilis

ke ganglia basal dan mengatur daerah- daerah yang terlibat

dengan kontrol motorik. Sistem mesokortikal dikaitkan dengan

gejala- gejala negatif skizofrenia. 5

2. Faktor Genetik

Walaupun sekurangnya gangguan mental yang utama (seperti

skizofrenia, gangguan bipolar dan gangguan panik) mempunyai

komponen genetika dalam penyebabnya, sedikit yang diketahui

tentang apa yang terkandung dalam komponen genetika dan

bagaimana komponen genetika berinteraksi dengan faktor

lingkungan untuk menghasilkan perkembangan gangguan mental

pada orang tertentu. 1

Menurut Teori Kerentanan Genetika, tidak banyak gangguan

psikiatrik yang kemungkinan disebabkan oleh gen tunggal. Lebih

tepat, gen multipel kemungkinan berperan dalam perkembangan

penyakit mental pada diri seseorang. Gen yang rentan adalah gen

4

Page 5: Referat Gangguan Psikotik

yang meningkatkan resiko di mana seseorang dengan gen tersebut

akan mempunyai gangguan tertentu. Adanya gen rentan tambahan

atau kerja variabel lingkungan mungkin diperlukan untuk

perkembangan gangguan. 1

3. Faktor Psikososial

Peranan faktor psikologis dan faktor sosial juga mengambil

andil dalam terbentuknya gangguan psikotik dalam diri seseorang.

Contohnya seperti deprivasi (ketidakperolehan) biologis atau

psikologis saat masa pertumbuhan, pola keluarga yang patogenik,

kestabilan keluarga, tingkatan ekonomi, dan diskriminasi pada

kelompok minoritas. 1,6

V. MANIFESTASI KLINIK

Seseorang dengan gangguan psikotik dapat mengalami satu atau lebih gejala

halusinasi, delusi atau gangguan pikiran.

Halusinasi

Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi indera tanpa adanya

rangsangan eksternal. Halusinasi berbeda dari ilusi, atau distorsi persepsi,

yang merupakan kesalahan persepsi dari stimuli eksternal.

Halusinasi dapat terjadi pada salah satu dari lima pancaindra dan

mengambil hampir semua bentuk, yang mungkin termasuk sensasi sederhana

(seperti lampu, warna, rasa, dan bau) untuk pengalaman yang lebih bermakna

seperti melihat dan berinteraksi dengan hewan sepenuhnya terbentuk dan

manusia, mendengar suara, dan memiliki sensasi taktil kompleks.7

Dasar dari sebuah halusinasi bisa saja oleh karena penyebab organik,

fungsional, psikotik maupun histerik.

Halusinasi mempunyai berbagai jenis, misalnya:8

5

Page 6: Referat Gangguan Psikotik

- Halusinasi penglihatan (visual, optik): tak terbentuk (sinar, kilapan

atau cahaya) atau berbentuk (orang, binatang atau barang lain

yangdikenalnya), berwarna atau tidak;

- Halusinasi pendengaran (auditif, akustik): suara manusia, hewan atau

mesin, barang, kejadian alamiah atau musik;

- Halusinasi penciuman (olfaktorik): mencium suatu bau;

- Halusinasi pengecapan (gustatorik): rasa mengecap sesuatu;

- Halusinasi perabaan (taktil): merasa diraba, disentuh, ditiup, disinari

atau seperti ada ulat bergerak di bawah kulitnya;

- Halusinasi kinestetik: merasa badannya bergerak dalam sebuah ruang,

atau anggota badannya bergerak (misalnya, anggota badan bayangan atau

phantom limb);

- Halusinasi visceral: perasaan tertentu timbul di dalam tubuhnya.

Halusinasi dapat timbul pada skizofrenia dan pada psikosis bipolar,

pada sindrom otak organik, epilepsi (sebagai aura), neurosis histerik,

intoksikasi atropine atau kecubung, zat halusinogenik dan pada deprivasi

sensorik.8

Delusi

Delusi atau waham merupakan keyakinan tentang suatu pikiran yang

tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar

belakang kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu. Waham

itu banyak jenisnya, diantaranya sebagai berikut:8

- Waham kejaran: misalnya pasien yakin bahwa ada orang atau

komplotan yang sedang mengganggunya atau bahwa ia sedang

ditipu, dimata- matai atau dikejar.

- Waham somatik atau hipokondrik: keyakinan tentang (sebagian)

tubuhnya yang tidak mungkin benar, misalnya bahwa ususnya

sudah busuk, otaknya sudah cair, ada seekor kuda dalam perutnya.

6

Page 7: Referat Gangguan Psikotik

- Waham kebesaran: yaitu bahwa ia mempunyai kekuatan,

pendidikan, kepandaian atau kekayaan yang luar biasa, misalnya

bahwa dialah Ratu Adil, dapat membaca pikiran orang lain,

mempunyai puluhan rumah atau mobil.

- Waham keagamaan: waham dengan tema keagamaan.

- Waham dosa: keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau

kesalahan yang besar, yang tidak dapat diampuni atau bahwa ia

bertanggung jawab atas suatu kejadian yang tidak baik, misalnya

kecelakaaan keluarga, karena pikirannya yang tidak baik.

- Waham pengaruh: yakin bahwa pikirannya, emosi atau

perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain atau suatu

kekuatan yang aneh.

- Waham sindiran (ideas of refrences): merasa dibicarakn oleh orang

lain.

- Waham nihilistik: yakin bahwa dunia ini sudah hancur atau bahwa

ia sendiri dan atau orang lain sudah mati.

- Tingkah laku yang dipengaruhi oleh waham: karena waham, maka

ia berbuat atau bertingkah laku demikian.8

Gangguan Berpikir

Proses berpikir dibagi menjadi proses atau bentuk dan isi. Proses atau

bentuk menunjukkan, dimana seseorang dapat menyatukan ide dan asosiasi

dalam bentuk pikirnya. Proses pikir atau bentuk pikir dapat logis dan koheren

atau tak logis bahkan tidak dapat dipahami sama sekali. Bentuk proses

berpikir dinilai dari produktivitas dan kontinuitasnya atau arus berpikirnya. Ini

menunjukkan pada apa yang sesungguhnya menjadi pemikiran seseorang

tentang ide- idenya, kepercayaan / keyakinannya, preokupasinya, dan

obsesinya.8

7

Page 8: Referat Gangguan Psikotik

Proses berpikir meliputi proses pertimbangan (judgment) ,

pemahaman (comprehension), ingatan serta penalaran (reasoning). Proses

berpikir yang normal mengandung arus ide, simbol dan asosiasi yang terarah

kepada tujuan, dibangkitkan oleh suatu masalah atau tugas dan yang

menghantarkan kepada suatu penyelesaian yang berorientasi kepada

kenyataan.8

Beberapa macam faktor yang mempengaruhi proses berpikir, misalnya

(gangguan otak, kelelahan), faktor psikologik (gangguan emosi, psikosis) dan

faktor sosial (kegaduhan dan keadaan sosial yang lain) yang sangat

mempengaruhi perhatian atau konsentrasi individu.8

Secara singkat, gangguan psikotik dapat kita bagi menjadi gangguan

psikotik organik dan non-organik.

Gangguan psikotik organik :

Demensia

Demensia merupakan kemunduran fungsi mental

umum, terutama intelegensi disebabkan oleh kerusakan

jaringan otak yang tidak dapat kembali lagi (irreversible).

Daerah otak yang terutama terkena ialah lobus parietalis,

temporalis dan frontalis. Prognosisnya biasa jelek. Gejala

gangguan status mental dapat berupa disorientasi, gangguan

ingatan, emosi yang labil dan afasia. Gejala- gejala ini timbul

sesuai dengan tipe- tipe demensia yang diderita.7

Delirium

Delirium menunjukkan kepada sindrom otak organic

karena gangguan fungsi atau metabolism otak. Gejala utama

8

Page 9: Referat Gangguan Psikotik

ialah kesadaran yang menurun. Gejala- gejala lain misalnya

penderita tidak mampu mengenal orang dan berkomunikasi

baik, ada yang bingung atau cemas, gelisah dan panik, ada

pasien yang terutama berhalusinasi dan ada yang hanya

berbicara komat- kamit dan inkoheren. Kelainan- kelainan

organik yang dapat menimbulkan delirium seperti rudapaksa

kepala dan sindrom Korsakoff.7

Gangguan psikotik non-organik :

Skizofrenia

Terdapat beberapa acuan untuk mendiagnosis suatu

skizofrenia. Menurut PPDGJ (F20), dalam mendiagnosis

skizofrenia harus ditemukan minimal 1 dari criteria berikut:1

1. Thought echo, thought insertion or withdrawal, thought

broadcasting.

2. Delusion of control, delusion of influence,delusion of

passivity, delusion perception.

3. Halusinasi auditorik.

4. Waham- waham menetap yang menurut budaya setempat

dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil.

Atau minimal 2 dari kriteria di bawah ini:

1. Halusinasi menetap dari panca indera apa saja.

2. Arus pikiran terputus, mengalami sisipan yan berakibat

irrelevant atau inkoheren atau neologisme

3. Perilaku katatonik

4. Gejala negative (seperti apatis, bicara sangat jarang, respon

emosional yang tumpul dan tidak wajar).

9

Page 10: Referat Gangguan Psikotik

Gejala khas berlangsung minimal 1 bulan dan harus ada perubahan

konsisten dan bermakna dari mutu keseluruhan aspek perilaku pribadi

dengan manifestasi hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat

sesuatu, self absorbed, penarikan diri dari sosial.

Beberapa tipe dari skizofrenia adalah:

Tipe paranoid

Tipe hebefrenik

Tipe katatonik

Tipe residual

Tipe simpleks

Tipe depresi pasca skizofrenia

Tipe tak terinci (undifferentiated)

Skizofreniform

Gangguan ini identik dengan skizofrenia kecuali durasi

waktu gejala yang lebih singkat. Gangguan ini mempunyai

prognosis yang baik dibandingkan skizofrenia karena kembali

ke fungsi dasar.1

Kriteria diagnostik skizofreniform menurut DSM-IV TR:

Apabila kriteria dari skizofrenia terpenuhi

Gangguan bersifat episodik (termasuk fase prodromal,

aktif dan residual) dan berlangsung di antara 1 sampai

dengan kurang 6 bulan. Jika diagnosis dibuat sebelum

pemulihan dinyatakan sebagai “provinsional”.

Skizoafektif

Kriteria diagnostik gangguan akizoafektif menurut PPDGJ III

(F.25):1

10

Page 11: Referat Gangguan Psikotik

Bersifat episodik

Apabila terdapat adanya gejala afektif dan skizofrenik

yang menonjol dan timbul secara bersamaan, ada dalam

episode yang sama dari penyakit atau setidaknya

beberapa hari yang satu sesudah yang lain.

Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia, episode

manik maupun episode depresi.

Tidak dapat digunakan pada pasien yang menunjukkan

gejala- gejala skizofrenik dan afektif dalam episode

penyakit yang berbeda.

Ada beberapa tipe gangguan skizoafektif menurut PPDGJ III

yaitu gangguan skizoafektif tipe manik, depresif, tipe campuran, tipe

lainnya, dan yang tak tergolongkan (ytt).

Ganggguan Waham

Menurut PPDGJ III (F22.0):1

Waham merupakan satu- satunya ciri khas klinis atau

gejala yang paling menonjol.

Sudah ada waham minimal 3 bulan lamanya.

Waham harus bersifat khas pribadi (personal) dan

bukan budaya setempat (subkultural).

Apabila waham muncul secara bersamaan dengan

gangguan mood, maka waham menetap pada saat

gangguan mood sudah menghilang.

Tidak terdapat gejala skizofrenia seperti waham

dikendalikan atau siar pikiran.

Folie Adeux (Shared Psychotic Disorder)

Kriteria diagnostic folie adeux menurut PPDGJ III (F.24):1

11

Page 12: Referat Gangguan Psikotik

Terdapat 2 orang atau lebih mengalami waham atau

sistem waham yang sama dan saling mendukung dalam

keyakinan.

Mereka mempunyai hubungan yang luar biasa dekat.

Waham induksi pada anggota dari pasangan atau

kelompok yang menerima (pasif) melalui kontak

dengan pasangan atau anggota kelompok yang aktif.

Selain gangguan- gangguan yang telah dijelaskan

secara singkat di atas, terdapat pula gangguan yang

berhubungan dengan gambaran psikotik. Sebagai

contoh yaitu gambaran mania, depresi, gangguan

kognitif, dan demensia.

VI. TERAPI

Farmakoterapi

Indikasi pemberian obat antipsikotik adalah untuk mengendalikan

gejala akrif pada awalnya dan kemudian mencegah kekambuhan. Strategi

pengobatan tergantung pada fase penyakit apakah akut atau kronis. Fase akut

biasanya ditandaioleh gejala psikotik (yang baru dialami atau yang kambuh)

yang perlu segera diatasi. Tujuan pengobatan di sini adalah mengurangi gejala

psikotik yang parah.8

Saat ini, obat antipsikotik dikelompokkan dalam dua kelompok besar,

yaitu antipsikotik generasi pertama (APG I) dan antipsikotik generasi kedua

(APG II). Kerja dari APG I ialah menurunkan hiperaktivitas dopamine di jalur

mesolimbik sehingga menyebabkan simptom positif menurun tetapi ternyata

APG I tidak hanya memblok reseptor D2 di mesolimbik tetapi juga memblok

reseptor D2 di tempat lain seperti di jalur mesokortikal, nigrostriatal dan

tuberoinfundibular. Contoh obat APG I yang masih sering digunakan seperti

haloperidol, chlorpromazine, fluphenazine, trifluoperazine. 1

12

Page 13: Referat Gangguan Psikotik

APG II mempunyai mekanisme kerja melalui interaksi antara

serotonin dan dopamine pada keempat jalur dopamine di otak. Hal ini

menyebabkan efek samping EPS (Extrapyramidal Syndrome) lebih rendah

dan sangat efektif untuk mengatasi simptom negative. Obat APG II yang

dikenal saat ini adalah clozapine, risperidone, olanzapine, quetiapine,

zotepine, dan aripriprazole.1

Perbedaan antara APG I dan APG II adalah, APG I hanya memblok

reseptor D2 sedangkan APG II memblok secara bersamaan reseptor serotonin

dan reseptor dopamine.

Pengobatan dengan antipsikotik genereasi pertama dapat tetap

berguna, terutama pada pasien yang tidak toleransi terhadap pengobatan

terbaru atau tidak efekif.1

Psikoterapi

Psikoterapi adalah suati cara pengobatan terhadap masalah emosional

seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang telah terlatih dalam

hubungan professional secara sukarela, dengan maksud hendak

menghilangkan, megubah atau menghambat gejala- gejala yang ada,

mengoreksi perilaku yang terganggu, dan mengembangkan pertumbuhan

kepribadian secara positif. Psikoterapi dilaksanankan agar pasien

memahami tingkah lakunya dan mengganti tingkah laku yang lebih

konstruktif melalui pemahaman- pemahaman yang selama ini kurang baik

dan cenderung merugikan baik diri sendiri, orang lain maupun lingkungan

sekitar. Pembagian psikoterapi berupa psikoterapi individu dan psikoterapi

kelompok.9

VII. KESIMPULAN

13

Page 14: Referat Gangguan Psikotik

Gangguan psikosis adalah suati gangguan kejiwaan yang dapat terjadi

ketika seseorang kehilangan kemampuannya untuk membedakan apakah yang

dialaminya itu pengalaman yang berdasarkan realita atau bukan. Suatu gangguan

sudah dikatakan psikosis apabila terdapat gejala berupa waham atau halusinasi.

Gangguan yang termasuk ke dalam kelompok psikotik terbagi dua yaitu gangguan

pskotik organic dan gangguan psikotik non-organik. Yang termasuk gangguan

psikotik adalah demensia dan delirium. Sedangkan yang termasuk gangguan

psikotik non-organik adalah skizofrenia, skizofreniform, skizoafektif, gangguan

waham, brief psikotik disorder, psikotik terbagi atau folie adeux, dan psikotik

karena kondisi medis umum atau zat. Sedangkan gangguan yang berhubungan

dengan gambaran psikotik adalah mania, depresi, gangguan kognitif, dan

demensia.

Penyebab utama dari gangguan psikotik biasa tidak bersumber dari satu

faktor saja. Gangguan jiwa disebabkan oleh faktor- faktor pada ketiga unsure

berikut yang terus- menerus saling mempengaruh, yaitu faktor biologi, faktor

gentik dan faktor psikososial. Adapun hipotesi dopamine yang menyatakan bahwa

terjadinya hiperaktivitas dopamine menyebabkan munculnya gejala positif pada

gangguan psikotik dan penurunan dopamine menyebabkan munculnya gejala

negatif dan kognitif.

Seseorang dengan gangguan psikotik dapat mengalami satu atau lebih gejala

halusinasi, delusi atau gangguan pikiran. Halusinasi didefinisikan sebagai

persepsi indera tanpa adanya rangsangan eksternal. Halusinasi berbeda dari ilusi,

atau distorsi persepsi, yang merupakan kesalahan persepsi dari stimuli eksternal.

Halusinasi dapat terjadi pada salah satu dari lima panca indera dan mengambil

stimuli hamper semua bentuk, yang mungkin termasuk sensasi sederhana (seperti

lampu, warna, rasa dan bau) untuk pengalaman yang lebih bermakna seperti

melihat dan berinteraksi dengan hewan sepenuhnya terbentuk dan manusia,

mendengar suara, dan memiliki sesnsasi taktil kompleks.

14

Page 15: Referat Gangguan Psikotik

Delusi atau waham merupakan keyakinan tentangt suatu pikiran yang

tidak sesuai dengan kenyataannya atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar

belakang kebudayaannya, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu. Gangguan

berpikir dimana di dalamnya terdapat proses berpikir dibagi menjadi proses atau

bentuk dan isi.

Untuk pengobatan pada pasien gangguan psikotik diperlukan adanya

kombinasi terapi antara medikamentosa dan psikoterapi agar perbaikan dari

gangguan ini dapat tercapai. Strategi pengobatan tergantung pada fase penyakit

apakah akut atau kronis. Fase akut biasanya ditandai oleh gejala psikotik (yang

baru dialami atau yang kambuh) yang perlu segera diatasi. Tujuan pengobatan di

sini adalah mengurangi gejala psikotik yang parah. Diperlukan juga adanya

pemantauan dalam pengobatan agar efek samping dari pengobatan dapat dicegah.

15