Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia Gangguan

25
Case Report Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia Oleh : Graffita Bakti (P.1222) Putrid Julia Sari (P.1225) PEMBIMBING dr. JS. Nurdin Sp.KJ

description

vvvvvvxxxxxvxvvvxvvcvvxx

Transcript of Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia Gangguan

Case Report

Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia

Oleh :

Graffita Bakti (P.1222)

Putrid Julia Sari (P.1225)

PEMBIMBING

dr. JS. Nurdin Sp.KJ

BAGIAN PSIKIATRIRSUP DR. M. DJAMIL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2013

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Psikosis adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu

menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau atau

aneh. Psikotis akut adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung kurang dari satu

bulan dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu

gangguan psikotik karena kondisi medis umum. Gangguan psikosis akut dan sementara

adalah sekelompok gangguan jiwa yang :1

1. Onsetnya akut (£ 2 minggu)

2. Sindrom polimorfik

3. Ada stresor yang jelas

4. Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif

5. Tidak ada penyebab organik

B. Epidemiologi1

1. Frekuensi Internasional

Berdasarkan studi epidemiologi internasional, bila dibandingkan dengan skizofrenia,

insidensi nonaffective acute remitting psychoses sepuluh kali lebih tinggi terjadi di negara-

negara berkembang daripada negara-negara industri. Beberapa klinisi meyakini bahwa

gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan kelas sosioekonomi yang rendah, pasien

dengan gangguan kepribadian, dan imigran. Pada negara-negara non industri, beberapa

istilah lain sering digunakan untuk menjelaskan bentuk psikosis yang dipicu oleh stress yang

tinggi.

2. Mortality/Morbidity

Sebagaimana episode psikosis lainnya, risiko pasien menyakiti diri sendiri dan/atau

orang lain dapat meningkat

3. Jenis kelamin

Menurut studi epidemiologi internasional, insidensi dari gangguan ini dua kali lebih

tinggi terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di Amerika Serikat, sebuah penelitian

mengindikasikan adanya insidensi yang lebih tinggi pada wanita.

4. Usia

Gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan usia antara dekade ke tiga

hingga awal dekade ke empat. Beberapa klinisi meyakini bahwa pasien dengan gangguan

kepribadian (seperti narcissistic, paranoid, borderline, schizotypal) lebih rentan berkembang

menjadi gangguan psikosis pada situasi yang penuh tekanan.

C. Etiologi1,2

Di dalam DSM III-R faktor psikososial bermakna dianggap menyebabkan psikosis

reaktif singkat, tetapi kriteria tersebuat telah dihilangkan dari DSM IV. Perubahan DSM IV

menempatkan diagnosis gangguan psikotik akut di dalam kategori yang sama dengan

diagnosis psikiatrik lainnya yang penyebabnya tidak diketahui dan diagnosis kemungkinan

termasuk kelompok gangguan yang heterogen.

Pasien dengan gangguan psikotik akut yang pernah memiliki gangguan kepribadian

mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis ke arah perkembangan gejala

psikotik. Teori psikodinamika menyatakan bahwa gejala psikotik adalah suatu pertahanan

terhadap fantasi yang dilarang, penurunan harapan yang tidak tercapai atau suatu pelepasan

dari situasi psikososial tertentu.

D. Gambaran klinis 3

Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk sekurangnya satu gejala psikotik,

biasanya dengan onset yang tiba-tiba, tetapi tidak selalu memasukkan keseluruhan pola

gejala yang ditemukan pada skizofrenia. Beberapa klinisi telah mengamati bahwa gejala

afektif, konfusi, dan gangguan pemusatan perhatian mungkin lebih sering ditemukan pada

gangguan psikotik singkat daripada gangguan psikotik kronis. Gejala karakteristik untuk

gangguan psikotik singkat adalah perubahan emosional, pakaian, atau perilaku yang aneh,

berteriak-teriak atau diam membisu, dan gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum

lama terjadi. Beberapa gejala tersebut ditemukan pada gangguan yang mengarahkan

diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan organik yang lengkap, walaupun

hasilnya mungkin negatif.

E. Diagnosis4

1. PPDGJ III

Pedoman diagnostik

1.) Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang

diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas

yang digunakan adalah

a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang sama dengan

jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu

sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari,

tidak termasuk periode prodormal yang gejalanya sering tidak jelas)

sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.

b. Adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik = beraneka ragam

dan berubah cepat, atau schizophrenia-like = gejala skizofrenik

yang khas)

c. Adanya stress akut yang berkaitan

d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung

2.) Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode

manik atau episode depresif, walaupun perubahan emosional dan gejala-

gejala afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu

3.) Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium atau

demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alcohol atau obat-

obatan

Gejala psikotik berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang dari satu bulan.

Diagnosis dapat dibuat sebelum periode waktu satu bulan, tetapi harus diterima sebagai

diagnosis sementara. Jika gejala menetap lebih dari satu bulan, diagnosis berubah menjadi

gangguan psikotik lainnya, seperti gangguan skizofreniform.

2. Bentuk-bantuk psikosis akut (PPDGJ III)

1.) F 23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia

a. Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai keadaan psikotik

yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang);

b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis

dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama.

c. Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya;

d. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu

ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia atau

episode manik atau episode depresif.

2.) F 23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia

a. Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) yang khas untuk gangguan psikotik

polimorfik akut;

b. Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia

yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya

gambaran klinis psikotik itu secara jelas;

c. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka

diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.

3.) F 23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia (schizophrenia-like akut)

a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari nonpsikosis

psikosis);

b. Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang dari 1 bulan;

c. Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut.

4.) F 23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham

a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari nonpsikosis

psikosis);

b. Waham dan halusinasi;

c. Baik kriteria skizofrenia maupun gangguan psikotik polimorfik akut tidak

terpenuhi.

5.) F 23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya

Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori

manapun.

6.) F 23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT

3. DSM IV

DSM IV memiliki rangkaian diagnosis untuk gangguan psikotik, didasarkan

terutama atas lama gejala. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok

gangguan jiwa yang berlangsung kurang dari satu hari tetapi kurang dari satu bulan

dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu

suatu gangguan psikotik karena kondisi medis umum.

Untuk gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu hari, diagnosis sesuai

yang harus dipertimbangkan adalah gangguan delusional (jika waham merupakan

gejala psikotik utama), gangguan skizofreniform (jika gejala berlangsung kurang dari

enam bulan) dan skizofrenia jika gejala telah berlangsung lebih dari enam bulan.

Gangguan psikotik singkat diklasifikasikan di dalam DSM IV sebagai suatu

gangguan pasikotik dengan durasi singkat. Kriteria diagnostic ditentukan dengan

sekurangnya ada satu gejala psikotik yang jelas yang berlansung selama satu hari

sampai satu bulan.

Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akut:

a. Adanya satu (atau lebih) gejala berikut:

1. Waham

2. Halusinasi

3. Bicara disorganisasi ( menyimpang atau inkoheren)

4. Perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik

b. Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari sampai kurang

dari satu bulan.

c. Gangguan yang muncul bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat

(misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau kondisi medis umum.

Sebutkan jika:

Dengan stressor nyata (psikosis reaktif singkat): jika gejala terjadi segera

setelah dan tampak sebagai respons dari suatu kejadian yang semdirian atau

bersama-sama akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap

orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.

Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah atau

tampaknya bukan sebagai respons terhadap kejadian yang, sendirian atau

bersama-sama, akan menimbulkan stress yang cukup besar bagi hampir setiap

orang dalam keadaan yang sama dalam kultur orang tersebut.

Dengan onset pascapersalinan: jika onset dalam waktu 4 minggu setelah

persalianan.

(Sumber: DSM IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed. 4.

Hak cipta American Psychiatric Association, Washington, 1994. Digunakan

dengan izin.)

F. Jenis Stresor5,6

Stressor pencetus yang paling jelas adalah peristiwa kehidupan yang besar yang dapat

menyebabkan kemarahan emosional yang bermakna pada tiap orang. Contoh peristiwa adalah

kematian anggota keluarga dekat dan kecelakaan kendaraan yang berat. Klinisi lain

berpendapat bahwa stressor mungkin merupakan urutan peristiwa yang menimbulkan stress

sedang, bukannya peristiwa tunggal yang menimbulkan stress dengan jelas.

G. Diagnosis banding

Diagnosis lain yang dipertimbangkan di dalam diagnosis banding adalah gangguan

buatan (factitious psikotik karena kondisi medis umum dan gangguan psikotik akibat zat.

Seorang pasien mungkin tidak mau mengakui penggunaan zat , dengan demikian membuat

pemeriksaan intoksikasi zat sulit tanpa menggunakan tes laboratorium. Pasien dengan

epilepsi atau delirium dapat juga datang dengan gejala psikotik seperti yang ditemukan pada

gaangguan psikotik akut.disorder) dengan tanda dan gejala psikologis yang menonjol,

berpura-pura (malingering), gangguan

H. Penatalaksanaan 6

1. Perawatan di rumah sakit

Perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pemeriksaan dan perlindungan

pasien. Pemeriksaan pasien membutuhkan monitoring ketat terhadap gejala dan pemeriksaan

tingkat bahaya pasien terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Lingkungan rumah sakit yang

tenang dan terstruktur juga dapat membantu pasien untuk memperoleh kembali rasa

realitasnya.

2. Farmakoterapi

Dua kelas utama yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan gangguan psikotik

akut adalah obat antipsikotik antagonis reseptor dopamine dan benzodiazepine. Khususnya

pada pasien yang berada dalam risiko tinggi untuk mengalami efek samping ekstrapiramidal,

suatu antikolinergik kemungkinan harus diberikan bersama-sama dengan antipsikotik.

Pemakaian jangka panjang medikasi harus dihindari dalam pengobatan gangguan ini, jika

medikasi pemeliharaan diperlukan, klinisi harus mempertimbangkan ulang diagnosis.

3. Psiokoterapi

Walaupun perawatan di rumah sakit dan farmakoterapi merupakan kemungkinan

untuk mengendalikan situasi jangka pendek, bagian yang sulit dari terapi adalah integrasi

psikologis ke dalam kehidupan pasien dan keluarganya. Psikoterapi individual, keluarga dan

keompok mungkin diperlukan. Diskusi tentang stressor, episode psikotik, dan perkembangan

strategi untuk mengatasinya adalah topik utama bagi terapi tersebut.

I. Prognosis1,5

Pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki prognosis yang

baik dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50 sampai 80 persen dari semua pasien

tidak memiliki masalah psikiatrik berat lebih lanjut. Lamanya gejala akut dan residual

seringkali hanya beberapa hari. Kadang-kadang gejala depresif mengikuti resolusi gejala

psikotik. Bunuh diri adalah suatu keprihatinan pada fase psikotik maupun fase depresif

pascapsikotik.

Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik akut:

- Riwayat premorbid yang baik

- Stressor pencetus yang berat

- Onset gejala mendadak

- Gejala afektif

- Sedikit penumpulan afektif

- Tidak ada saudara yang skizofrenik.

LAPORAN KASUS

Seorang pasien wanita, Ny. S, usia 32 tahun, dating ke IGDRSUP Dr.M.Djamil

Padang pada tanggal 15 Agustus 2013 pada pukul 08.00. Pasien diantar oleh suami dengan

keluhan marah-marah yang tidak sesuai, gelisah, mengamuk, mambanting diri ke lantai, ingin

bunuh diri dengan pisau menabrakan diri ke mobil karena mendengar suara-suara yang

menyuruhnya untuk mati. Sakit untuk pertama kali dan dirawat untuk pertama kalinya.

IdentitasPasien:

Nama/ panggilan : Ny.S

NomorRekamMedis : 838301

JenisKelamin : Perempuan

Tanggallahir/ umur : 22 Desember 1980 / 32 tahun

Status perkawinan : sudah menikah

Pekerjaan/ Pendidikan : Ibu rumah tangga/tamat SMK

Warga Negara : Indonesia

SukuBangsa : Minangkabau

Alamat : Sungai Lintau Pariaman

Status Internus

KeadaanUmum : Baik

TekananDarah : 140/90 mmHg

Nadi : teraba kuat, teratur, frekuensi 96x/menit

Suhu : 36,80C

Nafas : abdominotorakal, teratur, frekuensi 20x/menit

Bentukbadan : atletikus

Tinggibadan : 155cm

Beratbadan : 50 kg

Sistim kardiovaskular :

Inspeksi: iktus tidak terlihat

Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V

Perkusi : Batas jantung normal

Auskultasi: bunyi jantung reguler murni, bising tidak ada

Sistim respiratorik :

Inspeksi: simetriskirikanan dalam keadaan statis dan dinamis

Palpasi : fremitus kirisamadengankanan

Perkusi : sonordi seluruh lapangan paru

Auskultasi: vesikuler, ronkitidakada, wheezing tidakada

Sistem gastrointestinal:

Inspeksi: tampak tidak membuncit

Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan dan lepas tidak ada

Perkusi : timpani

Auskultasi: bising usus (+) normal

Sistem genitor urinaria : tidakdiperiksa

Kelainan khusus : tidakditemukankelainan

Status Neurologikus

I. Urat Syaraf Kepala (pancaindra) : penglihatan, pendengaran, penciuman,

pengecapan baik.

Gejalarangsanganselaputotak : kaku kuduk tidak ada

Gejalapeningkatantekanan intracranial : muntah proyektil tidak ada, sakit kepala

progresif tidakada.

Mata :

- Gerakan : bola mata bebas ke segala arah

- Persepsi : diplopia tidakada

- Pupil : isokor, bulat

- Reaksicahaya : positif/positif

- Reaksikonvergensi : tidakdilakukan

- Reaksikornea : tidakdilakukan

- Pemeriksaanoftalmoskop : tidakdilakukan

II.Motorik :

- Tonus : eutonus

- Turgor : baik

- Kekuatan : 555 555

555 555

- Koordinasi: baik

- Refleks : Fisiologis (patella): tidakdilakukan

- Regresi (grapsrefleks) : tidakdilakukan

III.Sensibilitas : halus dan kasarbaik.

IV.Susunansarafvegetatif : fungsi makan baik, tidur dan bangun terganggu

V.Fungsi-fungsiluhur : aktifitas membaca, menulis, menggambar dan berhitung

dilakukan dengan cukup baik.

VI.Kelainankhusus :

- Kaku : tidakada

- Tremor : tidakada

- Nasal stiffness : tidakada

- Occulogirik crisis : tidakada

- Tortikolis : tidakada

- Lain-lain : tidakada

LABORATORIUM

Tanggal 18Agustus 2013

Hematologi lengkap :

Hb : 8,9g/dl

Leukosit : 5.800 /mm3

Hitung jenis : 0/2/0/68/28/2

Urin : normal

Feses : tidak ada parasit dan telur parasit

Autoanamnesis

Pertanyaan Jawaban Interpretasi

Assalamualaikum,

perkenalkan kami dokter

muda Putrid an Fita. Buliah

kami tahu nama ibuk?

Nama ibuk Syofwi Kesadaran baik

Bara umua ibuk? …. (diam) Non kooperatif

Kok diam buk? Apo yang

ibuk pikian kini?

Selamat ya. Anda sudah

sekarang berada disurga,

Alhamdulillah, betulkan ya

Muhammad Rasulullah

Kenapa ibuk bilang disini

surge buk ?

Iya ini surge, ada Rasulullah,

ruangannya terang, bersih

seperti disini, ada perawat

yang cantik juga

Halusinasi visual (+)

Oreintasi tempat terganggu

Ibuk darimana tadi buk ? ……(diam)

Klo umua ibuk bara ? ….(diam)

Ibuk selama ko ado

mancaliak baying-bayang

buk?

Tuhan ka sarugo, tau tuhan

wak sia kan?

Mangnyo tuhan sia nyo

ibuk?

Tuhan tu saudara ibuk Waham kebesaran (+)

Kalo mandanga bisikan ado

buk ?

Ibuk disuruah ka sarugo.

Sarugo tu indah samo kayak

disiko

Halusinasi auditorik (+)

Kalo tacium baun harum atau

busuk tibo-tibo ado buk ?

Ndak ado doh

Kalo raso dipegang ado buk? ndak

Curiga ka uarng ado buk ? Lai indak Curiga (-)

Sedih ado buk ? Tidak. Saya senang sudah di

surga

Perasaan inferior (-)

Baiklah buk, sekarang ibuk

buliah istirahat, makasih yoo

buk

iya

Alloanamnesis

Nama/umur : Zainal

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Sungai limau, Painan

Telepon :

Pendidikan : S1

Hubungan : Suami

I. Sebab utama dirawat

Pasien gelisah, bicara sulit dimengerti, pernah mencoba bunuh diri dengan pisau, tali dan

menabrakan diri ke mobil. Tidur dan makan kurang sejak tiga hari yang lalu. Pasien

pertama kali sakit dan pertama kali dirawat.

II. Keluhan pasien saat ini

Ingin bunuh diri dengan pisau, tali dan menabrakan diri ke mobil

III. Riwayat perjalanan penyakit

Tahun 2013 (10 Agustus)

Nenek pasien meninggal dunia. Sejak itu pasien menjadi murung, pendiam dan suka

menyendiri. Setelah itu pasien sering bicara sulit dimengerti dan sering bicara ingin ikut

neneknya ke surga. Pasien mencoba bunuh diri dengan pisau, tali dan menabrakkan diri

ke mobil. Pasien kurang makan dan tidur sejak tiga hari sebelum masuk rumah sakit

sehingga dibawa oleh keluarga ke IGD RSUP M.Djamil Padang.

IV. Riwayat premorbid

Bayi : lahir spontan, cukup bulan, ditolong bidan, langsung menangis, riwayat

badan kuning, biru dan kejang tidak ada

Anak : pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usia, ceria dan aktif berteman

dengan teman seusianya. Mempunyai banyak teman

Remaja : pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usia, punya banyak teman

Dewasa : mudah bergaul dan punya banyak teman

V. Riwayat pendidikan

1. SD Tapan. Tamat 6 tahun. Rangking 3 besar

2. SMP sungai Rutidal. Tamat 3 tahun. Rangking 3 besar

3. SMEA 3 Pariaman. Tamat 3 tahun. Rangking 3 besar

VI. Riwayat pekerjaan

Pasien seorang ibu rumah tangga

VII. Riwayat perkawinan

Pasien sudah menikah

VIII. Riwayat social ekonomi

Pasien tinggal bersama suami, orang tua, seorang adik dan keponakan. Rumah

permanen, ada listrik, sumber air PDAM dan memiliki dua sepeda motor.

Pemasukan

Penghasilan suami (PNS) Rp. 2.500.000,-

Pengeluaran

Biaya hidup sebulan Rp. 2.000.000,-

Rp. 500.000,-

Keadaan ekonomi dirasa cukup oleh keluarga

IX. Riwayat penyakit keluarga

♂ ♂ ♀ ♂ ♂ ♀ ♀ ♀ ♂ ♂ ♀ ♀ ♂ ♂ ♀ ♀

♂ ♀ ♂ ♂ ♀

♀ ♀

Tidak ada keluarga pasien yang menderita gangguan kejiwaan

X. Grafik perjalanan penyakit

Nenek meninggal Agustus 2013

IKHTISAR DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI

I. Keadaan umum

a. Kesadaran/sensorium : komposmentis

b. Perhatian : kurang

c. Sikap : non koperatif

d. Inisiatif : tidak ada

e. Tingkah laku : aktif

f. Ekspresi fasial : miskin

g. Verbalisasi dan cara berbicara : dapat bicara lancar

h. Kontak psikik : sulit dilakukan, sebentar

II. Keadaan spesifik

A. Keadaan alam perasaaan

1. Kesadaran afektif : inappropriate

2. Emosi :

a. Stabilitas : labil

b. Pengendalian : kurang

c. Ech-unecht : ech

d. Einfuhlung : inadekuat

e. Dalam dangkal : dangkal

f. Skala differensiasi : sempit

g. Arus emosi : lambat

B. Keadaan dan fungsi intelek

a. Daya ingat : terganggu

b. Daya konsentrasi : susah

c. Orientasi : orientasi waktu, tempat, personal dan situasi terganggu

d. Luas pengetahuan umum dan sekolah : sulit dinilai

e. Discriminative insight : terganggu

f. Dugaan taraf intelegensia : rata-rata

g. Discriminative judgement: terganggu

h. Kemunduran intelek : tidak ada

C. Kelainan sensasi dan persepsi

a. Ilusi : tidakada

b. Halusinasi

- Akustik : ada sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mendengar suara

bisikan yang menyuruhnya keluar rumah.Namun, sudahberkurangsejak 10

hariini.

- Visual : ada melihat surga.

- Olfaktorik : tidak ada

- Taktil : tidak ada

- Gustatorik : tidak ada

c. Keadaan proses berpikir

a. Kecepatan proses berpikir : lambat

b. Mutu proses berpikir:

1. Jelas dan tajam : kurang jelas dan kurang tajam

2. Sirkumtansial : tidak ada

3. Inkoheren : ada

4. Terhalang : tidak ada

5. Terhambat : tidak ada

6. Meloncat-loncat (flight of ideas) : tidak ada

7. Verbigerasi : tidak ada

8. Persevarative : tidak ada

d. Kelainan dorongan instinctual dan perbuatan

1. Polasentraldalampikirannya : tidak ada

b. Fobia : tidak ada

c. Obsesi : tidak ada

d. Delusi : ada

e. Kecurigaan : tidak ada

f. Konfabulasi : tidak ada

g. Rasa permusuhan/ dendam : tidak ada

h. Perasaan inferior : tidak ada

i. Banyak/ sedikit : banyak

j. Perasaanberdosa : tidak ada

k. Hipokondria : ada

l. Lain-lain

e. Kelainan dorongan instinctual dan perbuatan

1. Abulia : ada

2. Stupor : tidakada

3. Raptus : tidakada

4. Kegaduhanumum : tidakada

5. Deviasiseksual : tidakada

6. Ekhopraksia : tidakada

7. Vagabondage : tidak ada

8. Piromani : tidakada

9. Mannerisme : tidakada

10. Lain-lain : tidakada

f. Anxietas yang terlihatsecara overt: ada, sedikit

g. Hubungan dengan realitas : terganggu (pikiran, tingkah laku, dan perasaan)

RESUME MULTIPEL AXIS

AxisI.SindromaKlinis

Gelisah dan bicara sulit dimengerti serta mencoba bunuh diri dengan pisau, tali dan

menabrakan diri ke mobil. Tidur kurang (2 jam/hari), makan kurang 1porsi/hari sejak 3

hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien sakit yang pertama dan dirawat untuk pertama

kalinya.

Pemeriksaan psikiatri :

1. Keadaan umum : komposmentis, nonkooperatif, perhatian kurang, tingkah laku

motorik aktif, ekspresi fasial miskin, dapat berbicara, kontak psikik dapat dilakukan,

sebentar, kurang wajar.

2. Keadaan alam perasaan : afek inappropiate, labil, pengendalian kurang, echt,

inadekuat, dangkal, sempit, lambat.

3. Keadaan dan fungsi intelek : daya ingat terganggu, konsentrasi terganggu, orientasi

terganggu (waktu, tempat, personal, situasi), luas pengetahuan umum dan sekolah

sukar dinilai, discriminative insight terganggu, discriminative judgment terganggu,

kemunduran intelek tidak ada.

4. Kelainan sensasi dan persepsi : halusinasi akustik dan halusinasi visual ada.

5. Keadaan proses pikir: lambat, kurang jelas dan kurang tajam, sirkumstansial tidak

ada, terhalang tidak ada, meloncat-loncat tidak ada, virbigerasi tidak ada, delusi ada

berupa waham kebesaran.

6. Isi pikiran : pola senral tidaka ada, pobia tidak ada, obsesi tidak ada, konfabulasi tidak

ada, rasa permusuhan tidak ada, hipokondra ada, perasaan berdosa tidak ada

7. Kelainan dorongan instinktual dan perbuatan: abulia ada, stupot tidak ada, raptus

tidak ada kegaduhan umum tidak ada, piromani tidak ada, mannerism tidak ada

8. Anxietas yang terlihat overt : tidak ada

9. Hubungan dengan realita : terganggu dalam hal pikiran, tingkah laku dan perasaan.

Axis II. Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental

Kepribadian : pasien patuh pada orang tua, taat beribadah, rajin sholat dan puasa

Retardasi mental: tidak ada.

Axis III. KondisiMedisUmum

Tidak ada riwayat trauma kapitis, kejang, malaria, tifus abdominalis serta penyakit lain yang

memerlukan perawatan rumahsakit.

Axis IV. Stressor psikososial dan lingkungan

Nenek meninggal 5 hari sebelum pasien masuk rumah sakit.

Axis V. Penilaian fungsi secara global

Hubungan sosial (mengunjungi teman) tidak dapat dilakukan sejak sakit.

Mengisi waktu luang (rekreasi, menonton) tidak dapat dilakukan sejak sakit.

Pekerjaan sehari-hari (mengurus keluarga, membersihkan rumah, mencuci pakaian)

tidak dapat dilakukan sejak sakit.

DIAGNOSIS AXIS

I. F23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia

II. Tidak ada diagnosa

III. Tidak ada diagnosa

IV. Nenek meninggal 5 hari sebelum pasien masuk rumah sakit

V. GAF 41-50

DIAGNOSIS DIFERENSIAL

F23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham

F27.8 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT

TERAPI

- Haloperidol 2 x 1 tab @ 1,5 mg

- Merlopam 1 x 0,5 mg (malam)

- Vitamin B kompleks 3 x 1 tab

- Vitamin C 3 x 1 tablet

- Lansoprazole 2 x 1 tab @ 30 mg

PROGNOSIS

Klinis : ragu-ragu kearah baik

Fungsional :ragu-ragu kearah baik

Sosial : ragu-ragu kearah baik