Kasus Psikotik Saka

26
===================================================== === Laporan Kasus Psikotik ===================================================== === I. IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. HR Umur : 31 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Tidak Bekerja Status perkawinan : Janda Agama : Islam Suku bangsa : Jawa Alamat : Trutup RT 01/01, Pati Pendidikan terakhir : SMA Tanggal pemeriksaan : 02 Maret 2013 Masuk RS : 02 Maret 2013 No. RM : 07.38.36 II. RIWAYAT PSIKIATRI A. ANAMNESIS Wawancara ini dilakukan secara aloanamnesis dan autoanamnesis tanggal 02 Maret 2013 pukul 11.00. Alloanamnesis pada tanggal 02 Maret 2013 pukul 11.00 Nama (inisial) : Tn.S (Ayah pasien) 1

description

kasus non psikotik

Transcript of Kasus Psikotik Saka

Page 1: Kasus Psikotik Saka

========================================================

Laporan Kasus Psikotik

========================================================

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. HR

Umur : 31 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Status perkawinan : Janda

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Alamat : Trutup RT 01/01, Pati

Pendidikan terakhir : SMA

Tanggal pemeriksaan : 02 Maret 2013

Masuk RS : 02 Maret 2013

No. RM : 07.38.36

II. RIWAYAT PSIKIATRI

A. ANAMNESIS

Wawancara ini dilakukan secara aloanamnesis dan autoanamnesis tanggal 02

Maret 2013 pukul 11.00.

Alloanamnesis pada tanggal 02 Maret 2013 pukul 11.00

Nama (inisial) : Tn.S (Ayah pasien)

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Alamat : Trutup RT 01/01, Pati

Status perkawinan : Menikah

1

Page 2: Kasus Psikotik Saka

A. KELUHAN UTAMA

Menurut pasien : Pasien merasa dirinya adalah seorang polisi

Menurut keluarga : Pasien sulit tidur dan suka marah-marah

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

± 7 tahun sebelum masuk rumah sakit pasien bercerai dengan

suaminya. Pasien tidak mempunyai anak dari hasil pernikahannya. Pasien

tidak bekerja, hanya membantu bersih-bersih rumah. Pasien tidak pernah

mempelajari ilmu – ilmu mistis sebelumnya. Ekonomi pasien dianggap

kurang, tetapi kebutuhan sehari – hari masih dapat terpenuhi. Makan dan

minum pasien atas inisiatif sendiri. Waktu luang digunakan untuk bekerja

membersihkan rumah dan mengaji. GAF (100-91)

± 2 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai bertingkah

emosional dan kadang suka berbicara sendiri. Pasien juga sudah tidak mau

mendengarkan perintah keluarga lagi. Pasien mulai mengaku bahwa dirinya

adalah polisi. Pasien juga merasa dirinya bukan anak kandung dari orangtua

kandungnya sendiri. Pasien merasa dirinya adalah anak dari Ibrahim dan Siti

hajar. Pasien merasa mendapatkan uang dari BNI jika membaca Al-Quran dan

mengartikannya. Pasien juga merasa bahwa dirinya tidak ingin menjadi warga

negara Indonesia. Makan dan minum pasien atas inisiatif sendiri. Mandi dan

perawatan diri pasien masih atas inisiatif sendiri. Waktu luang digunakan

untuk berbicara sendiri dan keluyuran tanpa ada tujuan yang jelas. Pasien juga

sulit untuk tidur. GAF (60-51)

±1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai marah-marah. Jika

marah-marah pasien juga suka mengamuk membanting dan melempar barang-

barang yang ada di dekatnya. Pasien tidak mengamuk kepada orang dan

melukai orang disekitar pasien. Pasien juga masih suka jalan – jalan ke luar

rumah. Jika keluar rumah pasien kadang pulang sendiri tetapi kadang harus

dijemput. Pasien juga sering berbicara sendiri yang tidak jelas seolah-olah

berbicara kepada anak-anak. Pasien mulai berbicara ngelantur dan jika diajak

bicara, pasien tidak nyambung. Pasien kadang – kadang melamun dan berdiam

diri. Pasien juga sulit untuk tidur, kadang tidur kemudian bangun dan sulit

untuk tidur kembali. Waktu luang pasien digunakan hanya untuk melamun dan

2

Page 3: Kasus Psikotik Saka

berbicara sendiri. Makan minum dan mandi atas inisiatif sendiri. Keluarga

pasien memutuskan untuk membawa ke RSJ AGH karena takut keadaan

semakin memburuk. GAF (30-21)

Pada saat diperiksa, pasien tenang, dan dapat diajak bicara. Pasien

mengatakan bahwa orang tua kandung pasien adalah Ibrahim dan Siti Hajar,

bukan orangtua kandung pasien. Pasien juga mengaku sebagai kapolsek

semarang. Pasien mengatakan jika pasien mengaku bahwa mempunyai banyak

anak dari suami-suami yang tidak jelas asal usulnya atau tidak benar. Pasien

masih menganggap dirinya adalah warga negara Arab dan bukan warga negara

Indonesia. Pasien mengaku akan dikirimi uang 2 milyar oleh BNI jika

membaca dan mengartikan Al-Quran. Saat ini makan minum dan mandi pasien

dilakukan atas inisiatif sendiri. Pasien mengeluh sulit untuk tidur, jika

terbangun malam hari pasien juga sulit untuk tidur lagi. Pasien mnegaki jika

waktu luang pasien digunakan untuk membaca dan mengartikan Al-Quran,

berbicara sendiri dengan anak-anak khayalan pasien, dan keluyuran keluar

rumah tanpa alasan yang jelas. GAF (30-21)

C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Riwayat Psikiatri

Pasien belum pernah dirawat di RSJ manapun.

2. Riwayat penyakit medis umum

Pasien pernah menderita penyakit TBC. Tetapi pasien teratur

rmengkonsumsi obat TBC selama 9 bulan dan akhirnya dikatakan sembuh

sempurna oleh dokter.

3. Riwayat penggunaan NAPZA

Tidak ditemukan riwayat penggunaan NAPZA sebelumnya.

D. GLOBAL ASSESSMENT OF FUNCTION

GAF sebelum masuk ke rumah sakit:

7 tahun sebelum masuk RS : 100-91

2 tahun sebelum masuk RS : 60-51

1 hari sebelum masuk RS : 30-21

Saat masuk rumah sakit : 30-21

3

Page 4: Kasus Psikotik Saka

Grafik :

E. RIWAYAT PRIBADI / PRAMORBID

1. Riwayat prenatal dan perinatal

Pasien merupakan anak tunggal. Tidak terdapat adanya kelainan yang

ditemukan pada selama masa kehamilan dan persalinan. Kelahirannya

direncanakan dan merupakan kebahagiaan untuk keluarganya. Pasien lahir

cukup bulan, dilahirkan secara normal dengan ditolong oleh bidan di rumah.

2. Riwayat perkembangan

kepribadian

a. Masa anak awal (0-3 tahun)

Pasien sejak lahir diasuh oleh orang tuanya. Diberikan ASI sampai usia

2 tahun. Pertumbuhan sesuai dengan usianya. Tidak ada masalah dalam

menyusui atau makan.

b. Masa kanak pertengahan (3 – 11 tahun)

Pada masa kanak – kanak pasien diasuh oleh kedua orangtuanya. Pasien

tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya. Pasien suka

bermain dengan teman sebayanya disekitar rumah maupun di sekolah.

Pamannya mendidiknya dengan baik. Hubungan dengan keluarga dan

teman baik. Pasien berlaku sopan dan baik. Pasien usia 6 tahun masuk

SD, memiliki banyak teman dan mudah bergaul.

c. Masa anak akhir (pubertas - remaja)

Pasien merupakan anak yang mudah bergaul dan memiliki teman yang

banyak.

4

Page 5: Kasus Psikotik Saka

3. Riwayat masa dewasa

a. Riwayat pendidikan

Pendidikan terakhir sampai SMA. Pasien tidak melanjutkan sekolah

karena faktor biaya.

b. Riwayat pekerjaan

Pasien tidak bekerja, hanya bantu bersih-bersih rumah.

c. Riwayat pernikahan

Pasien sudah menikah dan bercerai tahun 2006.

d. Riwayat keagamaan

Pasien beragama Islam dan taat beribadah.

e. Riwayat kemiliteran

Pasien tidak pernah mengikuti aktivitas kemiliteran

f. Riwayat aktivitas sosial kemasyarakatan

Sebelum pasien sakit, pasien merupakan pribadi yang mudah bergaul

dan memiliki banyak teman.

g. Riwayat psikoseksual

Pasien mengaku belum pernah melakukan hubungan seks sebelum

menikah. Pasien juga tidak pernah melakukan atau mengalami kekerasan atau

perlecehan seksual.

h. Riwayat hukum

Pasien tidak pernah terlibat dengan urusan masalah hukum.

i. Riwayat keluarga

1 2

Keterangan

3 4 5 6 7 :Pasien

: Meninggal

5

sssd

†dd

7 7d dd

Page 6: Kasus Psikotik Saka

Keterangan:

1. Ayah pasien 3. Suami pasien 5. Adik pasien 7. Adik pasien

2. Ibu pasien. 4. Pasien 6. Adik pasien

Pasien tinggal serumah dengan ayah, ibu, dan saudara sekandungnya. Tidak

ada yang menderita kelainan seperti ini dalam keluarga.

III.PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 02 Maret 2013 pukil 11.00 WIB

A. Gambaran Umum

1. Penampilan :

Pasien perempuan, tampilan sesuai dengan usianya, cara berpakaian cukup

rapi, kebersihan cukup.

2. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif

3. Tingkah laku : Normoaktif

4. Mood dan afek

Mood: Euthym

Afek: Tidak Serasi

b. Pembicaraan

Kuantitas : berlebih

Kualitas : kurang

c. Gangguan Persepsi

1. Halusinasi : Visual (+), Auditorik (+)

2. Ilusi : tidak ada

d. Pikiran

1. Bentuk pikir : nonrealistik

2. Isi pikir :

Over valued idea : tidak ditemukan

Fobia : tidak ditemukan

Obsesi : tidak ditemukan

Waham : waham kebesaran(+)

Hipokondri : tidak ditemukan

Konfabulasi : tidak ditemukan

Rasa permusuhan : tidak ditemukan

6

Page 7: Kasus Psikotik Saka

Rasa rendah diri : tidak ditemukan

Kemiskinan isi pikir : tidak ditemukan

3. Arus pikir :

Neologisme : tidak ditemukan

Inkoherensi : tidak ditemukan

Asosiasi longgar : Ditemukan

Flight of ideas : tidak ditemukan

Jawaban irrelevan : Ditemukan

Retardasi : tidak ditemukan

Blocking : tidak ditemukan

Verbigerasi : tidak ditemukan

Perseverasi : tidak ditemukan

Sirkumtansial : tidak ditemukan

Tangensial : tidak ditemukan

e. Kesadaran dan Kognitif

1. Tingkat kesadaran

Kesadaran umum : Kompos mentis

Kesadaran psikiatris : Jernih

2. Orientasi:

Personal : baik

Tempat : baik

Waktu : baik

Situasional : baik

3. Daya ingat:

Jangka panjang : baik

Jangka pendek : baik

Segera : baik

4. Konsentrasi :

baik

5. Perhatian :

baik

6. Kemampuan baca tulis : baik

7

Page 8: Kasus Psikotik Saka

f. Pengendalian impuls : baik

g. Judgement/ pertimbangan : baik

h. Tilikan : 1

i. Reliabilitas : tidak dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN FISIK

a. Status Internus

Keadaaan Umum : Baik

Kesadaran : Kompos mentis, bingung

Berat dan tinggi badan : 55 kg dan 160 cm

Tensi : 120/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Frekuwensi nafas : 20 x/menit

Sistem kardiovaskular : Tidak ditemukan kelainan

Sistem respitorius : Tidak ditemukan kelainan

Sistem gastro-intestinal : Tidak ditemukan kelainan

Sistem musculo-skeletal : Tidak ditemukan kelainan

Sistem urogenital : Tidak ditemukan kelainan

A. Status Neurologis

1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan

2. Gejala rangsang meningeal : Tidak dilakukan

3. Mata : Tidak dilakukan

4. Pupil : Tidak dilakukan

5. OfthalmOScopy : Tidak dilakukan

6. Motorik : Tidak dilakukan

7. Sensibilitas : Tidak dilakukan

8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan

9. Fungsi luhur : Tidak dilakukan

10. Gangguan khusus : Tidak dilakukan

V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tanggal Febuari 2013 pukul

8

Page 9: Kasus Psikotik Saka

LeukOSit : ribu / mm3

EritrOSit : juta / mm3

Hb : mg / dl

Ht : gr %

TrombOSit : / mm3

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

A.Riwayat Penyakit Sekarang

± 7 tahun sebelum masuk rumah sakit pasien bercerai dengan suaminya.

Pasien tidak mempunyai anak dari hasil pernikahannya. Pasien tidak bekerja,

hanya membantu bersih-bersih rumah. Pasien tidak pernah mempelajari ilmu –

ilmu mistis sebelumnya. Ekonomi pasien dianggap kurang, tetapi kebutuhan

sehari – hari masih dapat terpenuhi. Makan dan minum pasien atas inisiatif

sendiri. Waktu luang digunakan untuk bekerja membersihkan rumah dan

mengaji. GAF (100-91)

± 2 tahun sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai bertingkah

emosional dan kadang suka berbicara sendiri. Pasien juga sudah tidak mau

mendengarkan perintah keluarga lagi. Pasien mulai mengaku bahwa dirinya

adalah polisi. Pasien juga merasa dirinya bukan anak kandung dari orangtua

kandungnya sendiri. Pasien merasa dirinya adalah anak dari Ibrahim dan Siti

hajar. Pasien merasa mendapatkan uang dari BNI jika membaca Al-Quran dan

mengartikannya. Pasien juga merasa bahwa dirinya tidak ingin menjadi warga

negara Indonesia. Makan dan minum pasien atas inisiatif sendiri. Mandi dan

perawatan diri pasien masih atas inisiatif sendiri. Waktu luang digunakan

untuk berbicara sendiri dan keluyuran tanpa ada tujuan yang jelas. Pasien juga

sulit untuk tidur. GAF (60-51)

±1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai marah-marah. Jika

marah-marah pasien juga suka mengamuk membanting dan melempar barang-

barang yang ada di dekatnya. Pasien tidak mengamuk kepada orang dan

melukai orang disekitar pasien. Pasien juga masih suka jalan – jalan ke luar

rumah. Jika keluar rumah pasien kadang pulang sendiri tetapi kadang harus

dijemput. Pasien juga sering berbicara sendiri yang tidak jelas seolah-olah

berbicara kepada anak-anak. Pasien mulai berbicara ngelantur dan jika diajak

bicara, pasien tidak nyambung. Pasien kadang – kadang melamun dan berdiam

9

Page 10: Kasus Psikotik Saka

diri. Pasien juga sulit untuk tidur, kadang tidur kemudian bangun dan sulit

untuk tidur kembali. Waktu luang pasien digunakan hanya untuk melamun dan

berbicara sendiri. Makan minum dan mandi atas inisiatif sendiri. Keluarga

pasien memutuskan untuk membawa ke RSJ AGH karena takut keadaan

semakin memburuk. GAF (30-21)

Pada saat diperiksa, pasien tenang, dan dapat diajak bicara.

Pasien mengatakan bahwa orang tua kandung pasien adalah Ibrahim dan Siti

Hajar, bukan orangtua kandung pasien. Pasien juga mengaku sebagai kapolsek

semarang. Pasien mengatakan jika pasien mengaku bahwa mempunyai banyak

anak dari suami-suami yang tidak jelas asal usulnya atau tidak benar. Pasien

masih menganggap dirinya adalah warga negara Arab dan bukan warga negara

Indonesia. Pasien mengaku akan dikirimi uang 2 milyar oleh BNI jika

membaca dan mengartikan Al-Quran. Saat ini makan minum dan mandi pasien

dilakukan atas inisiatif sendiri. Pasien mengeluh sulit untuk tidur, jika

terbangun malam hari pasien juga sulit untuk tidur lagi. Pasien mnegaki jika

waktu luang pasien digunakan untuk membaca dan mengartikan Al-Quran,

berbicara sendiri dengan anak-anak khayalan pasien, dan keluyuran keluar

rumah tanpa alasan yang jelas. GAF (30-21)

B.Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat Psikiatri : ( + )

b. Riwayat Penyakit medis : ( + )

c. Riwayat NAPZA : ( - )

C.Riwayat Pramorbid :

Pasien merupakan anak yang supel, mudah bergaul, dan mempunyai banyak teman.

Riwayat pekerjaan : Pasien tidak bekerja.

Riwayat perkawinan dan hubungan : Janda

Riwayat kemiliteran : Tidak pernah

Riwayat pendidikan : SMA

D.Status Mental :

1. Gambaran umum :

10

Page 11: Kasus Psikotik Saka

Penampilan : Cukup

Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

Tingkah Laku : Normoaktif

Mood: Euthym

Afek: Serasi

2. Pembicaraan :

Kuantitas : berlebih

Kualitas : kurang

3. Gangguan persepsi :

Halusinasi : Visual (+)

Auditorik (+)

4. Pikiran :

Bentuk pikir : non-realistik

Isi pikir :

Waham : waham kebesaran

Arus pikir : jawaban irrelevan, asosiasi longgar

5. Kesadaran dan kognisi : cukup

6. Pengendalian impuls : cukup

7. Judgement/pertimbangan : kurang

8. Tilikan: 1

9. Reliabilitas : tidak dapat dipercaya

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK

Telah diperiksa seorang wanita, 31 tahun, agama Islam, Suku jawa,

tidak bekerja. Pasien merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pasien

diatntar ke RSJ AGH oleh ayah kandung pasien dengan keluhan sering

marah-marah dan sulit tidur ± 2 tahun yang lalu. Pasien juga sering keluyuran

sendiri tanpa sebab yang jelas dan suka berbicara sendiri. Pasien mengaku

dirinya adalah polisi dan warga negara arab. Pasien juga mengaku bahwa

dirinya mendapatkan uang dari BNI jika membaca dan mengartikan Al-Quran.

Pasien merasa mempunyai banyak anak dari pernikahannya dengan beberapa

lelaki yang tidak nyata. Pasien sering berbicara dengan anak yang hanya dapat

dilihat oleh pasien sendiri. Pasien merasa orang tua kandung adalah orang tua

11

Page 12: Kasus Psikotik Saka

asuh saja, orang tua kandung pasien yang asli adalah Ibrahim dan Siti Hajar.

Makan dan mandi atas inisiatif pasien. Waktu luang digunakan untuk

berbicara sendiri dan keluyuran tanpa alasan yang jelas. Berdasarkan

anamnesis dan pemeriksaan, pasien memenuhi kriteria F 20.3

Dari anamnesis didapatkan :

Hendaya fungsi peran pasien tidak bekerja

Hendaya fungsi sosial pasien tidak berkomunikasi dengan tetangga

Hendaya perawatan diri pasien masih atas inisiatif sendiri

Hendaya waktu luang pasien sering berbicara sendiri dan keluyuran keluar

rumah tanpa alasan yang jelas

Pada riwayat premorbid tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental,

perkembangan sesuai usia, mampu mengikuti pekerjaan di sekolah, tidak pernah

tinggal kelas dan tidak pernah bermasalah dengan temannya. Pada riwayat

penyakit dahulu pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya, ada riwayat

penyakit medis umum, tidak ada penyalahgunaan zat. Tidak ada riwayat penyakit

seperti ini dalam keluarga.

Aksis I

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini termasuk gangguan

jiwa karena adanya :

Gejala kejiwaan berupa :

Pasien sering mendengar suara–suara yang tidak ada wujudnya. Pasien

juga mengaku mempunyai banyak banyak anak tetapi hanya terlihat oleh pasien

sendiri. Pasien juga sering bercakap-cakap dengan anak-anak tersebut. Pasien

mengaku dirinya adalah polisi. Pasien juga mendapatkan uang jika membaca

dan mengartikan Al-Quran. Ketika dianamnesis terlihat jawaban – jawaban

yang irelevan dan asosiasi longgar. Pasien merasa dirinya anak Ibrahim dan Siti

Hajar. Pasien merasa dirinya adalah warga negara Arab.

Menurut PPDGJ III, gangguan jiwa ini termasuk skizofrenia karena

memenuhi kriteria diagnpasienis umum :

Adanya halusinasi auditorik

Adanya waham waham kebesaran(+).

12

Page 13: Kasus Psikotik Saka

Gejala-gejala ini telah menetap selama kurun lebih dari 1 bulan.

Adanya suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu

keseluruhan dan beberapa aspek peribadi yang bermanifestasi sebagai

hilangnya minat, hidup tak bertujuan dan penarikan diri secara sosial.

Pada pasien,ditemukan adanya hendaya fungsi peran, sosial, dan

penggunaan waktu luang.

Skizofrenia (F20) ini termasuk Skizofrenia Tak Terinci (F20.3) karena :

Memenuhi kriteria umun diagosis skizofrenia

Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, herbefrenik,

atau katatonik.

Tidak memenuhi kriteria skizofrenia residual atau depresi pasca-

skizofrenia.

Aksis II

Untuk saat ini jika dilihat dari riwayat pramorbid pasien sampai dewasa, dapat

disimpulkan pasien tidak memiliki gangguan kepribadian, karena tidak memenuhi

kriteria atau ciri khas dari gangguan kepribadian dalam pedoman diagnostik menurut

PPDGJ III. Tidak ada retardasi mental karena tidak terdapat hendaya keterampilan

selama masa perkembangan yang mempengaruhi tingkat intelektual.

Aksis III

Tidak ada diagnosis

Aksis IV

Stressor masalah keluarga (perceraian)

Aksis V

GAF 30-21 (disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu

berfungsi hampir semua bidang)

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

AKSIS I : F20.3 skizofrenia tak terinci

AKSIS II : Tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental

13

Page 14: Kasus Psikotik Saka

AKSIS III : tidak ada diagnosis

AKSIS IV : Stressor masalah keluarga

AKSIS V : Skala GAF 70. (disabilitas berat dalam komunikasi dan daya

nilai, tidak mampu berfungsi hampir semua bidang)

IX. PROGNOSIS

Faktor yang mendukung ke arah prognosis baik :

Faktor pencetus jelas

Riwayat promorbid baik

Riwayat sosial baik

Gejala positif menonjol

Faktor yang mendukung ke arah prognosis buruk :

Onset usia muda

Kesimpulan prognosis adalah : dubia et bonam

X. DAFTAR PROBLEM

Organobiologik : tidak ada

Psikologik/Psikiatrik : tidak ada

Sosial/keluarga : menurut aloanamnesis keluarga pasien, pasien

merasa tertekan karen perceraian.

.

XI. TERAPI

A. Rawat inap

Indikasi rawat inap :

- Pemeriksaan dan evaluasi lanjut terhadap gangguan psikiatrik pasien

karena pasien bertingkah laku aneh, berbicara sendiri dan sering jalan –

jalan.

- Perawatan diri buruk

B. Psikofarmaka

Chlorpromazine tab 2 x 100 mg

14

Page 15: Kasus Psikotik Saka

Triheksilpenidin tab 1 x 2mg

Risperidon tab 2 x 2mg

C. Psikoterapi

Terapi perilaku kognitif

Psikoterapi individual

Terapi kelompok

X. FOLLOW UP

Tanggal Subjective (S) Objective (O) Assesment (A) Planning (P)

04 maret

2013

- Pasien mengatakan

cukup tidur

- Minum obat teratur

- Pasien mengaku

Masih mendengar

suara-suara bisikan yang

tidak ada sumbernya,

KU : Baik

TD: 110/70 mmHg

Kesadaran : Jernih

Sikap : kooperatif

Kontak (+), dapat

dipertahankan

Mood: euthym

Afek: serasi

Waham kebesaran (+)

Tilikan baik

Skizofrenia tak terinci - Chlorpromazine

2x5omg

- Trihexilpenidin

1x2mg

- Risperidon 2x2mg

05 maret

2013

- Pasien mengatakan

cukup tidur

- Minum obat teratur

KU : Baik

TD: 120/70 mmHg

Kesadaran : Jernih

Sikap : kooperatif

Kontak (+), dapat

dipertahankan

Mood: euthym

Afek: serasi

Waham kebesaran (+)

Tilikan baik

Skizofrenia tak terinci - OS masih

dirawat

- Lanjutkan terapi

06 maret

2013

- Pasien mengatakan

cukup tidur

- Minum obat teratur

KU : Baik

TD: 110/70 mmHg

Kesadaran : Jernih

Sikap : kooperatif

Kontak (+), dapat

Skizofrenia tak terinci - OS masih

dirawat

- Lanjutkan terapi

15

Page 16: Kasus Psikotik Saka

dipertahankan

Mood: euthym

Afek: serasi

Waham kebesaran (+)

Tilikan baik

07 maret

2013

- Pasien mengatakan

cukup tidur

- Minum obat teratur

KU : Baik

TD: 120/80 mmHg

Kesadaran : Jernih

Sikap : kooperatif

Kontak (+), dapat

dipertahankan

Mood: euthym

Afek: tidak serasi

Waham kebesaran (+)

Tilikan baik

Skizofrenia tak terinci - OS masih

dirawat

- Lanjutkan terapi

08 maret

2013

- Pasien mengatakan tidur

cukup.

- Minum obat teratur

KU : Baik

TD: 120/70 mmHg

Kesadaran : Jernih

Sikap : kooperatif

Kontak (+), dapat

dipertahankan

Mood: euthym

Afek: tidak serasi

Bicara: kuantitas lebih,

kualitas kurang

Arus pikir: Asosiasi

longgar

Waham kebesaran (+)

Skizofren tak terinci - Risperidon

2x2mg

- Trihexilpenidin

1x2mg

- Haloperidol

2x5mg

09 maret

2013

- Pasien mengatakan

cukup tidur

- minum obat teratur

KU : Baik

TD: 110/70 mmHg

Kesadaran : Jernih

Sikap : kooperatif

Kontak (+), dapat

dipertahankan

Skizofren tak terinci - Risperidon

2x2mg

- Trihexilpenidin

1x2mg

- Haloperidol

2x5mg

16

Page 17: Kasus Psikotik Saka

Mood: euthym

Afek: tidak serasi

Bicara: kuantitas lebih,

kualitas kurang

Arus pikir: Asosiasi

longgar

Waham kebesaran (+)

11 maret

2013

- Pasien mengatakan

cukup tidur

- minum obat teratur

KU : Baik

TD: 110/70 mmHg

Kesadaran : Jernih

Sikap : kooperatif

Kontak (+), dapat

dipertahankan

Mood: euthym

Afek: tidak serasi

Bicara: kuantitas lebih,

kualitas kurang

Arus pikir: Asosiasi

longgar

Waham kebesaran (+)

Skizofren tak terinci - Risperidon

2x2mg

- Trihexilpenidin

1x2mg

- Haloperidol

2x5mg

12 maret

2013

- Pasien mengatakan

cukup tidur

- minum obat teratur

- Pasien mengatakan

bahwa kemarin sore kepala

pasien pusing dan terasa

berat. Pasien juga merasa

pandangan menjadi kabur

dan ganda.

KU : Baik

TD: 110/70 mmHg

Kesadaran : Jernih

Sikap : kooperatif

Kontak (+), dapat

dipertahankan

Mood: euthym

Afek: tidak serasi

Bicara: kuantitas lebih,

kualitas kurang

Arus pikir: Asosiasi

longgar

Waham kebesaran (+)

tetapi tidak sekuat

pertama datang ke RS

Skizofren herbrefenik - Risperidon

2x2mg

- Trihexilpenidin

1x2mg

- Haloperidol

2x5mg

17