Bells Palsy Dipake

28
BAB I PENDAHULUAN Bell’s palsy merupakan salah satu gangguan neurologik yang paling sering mempengaruhi nervus cranialis. Gangguan ini berupa paresis atau paralisis fasial perifer yang terjadi tiba- tiba, bersifat unilateral tanpa penyebab yang jelas. Sindroma paralisis fasial idiopatik ini pertama kali dijelaskan lebih dari satu abad yang lalu oleh Sir Charles Bell, meskipun masih banyak kontroversi mengenai etiologi dan penatalaksanaannya, Bell’s palsy merupakan penyebab paralisis fasial yang paling sering di dunia. Insidensi Bell’s palsy di Amerika Serikat adalah sekitar 23 kasus per 100.000 orang. Insiden Bell’s palsy tampak cukup tinggi pada orang-orang keturunan Jepang, dan tidak ada perbedaan distribusi jenis kelamin pada pasien-pasien dengan Bell’s palsy. Usia mempengaruhi probabilitas kontraksi Bell’s palsy. Insiden paling tinggi pada orang dengan usia antara 15-45 tahun. Bell’s palsy lebih jarang pada orang-orang yang berusia di bawah 15 tahun dan yang berusia di atas 60 tahun. (1) Pada sebagian besar penderita Bell’s Palsy kelumpuhannya dapat menyembuh, namun pada beberapa diantara mereka kelumpuhannya sembuh dengan meninggalkan gejala sisa. Gejala sisa ini berupa kontraktur, dan spasme spontan. Permasalahan yang ditimbulkan Bell’s palsy cukup kompleks, 1

description

bell palsy

Transcript of Bells Palsy Dipake

BAB IPENDAHULUANBells palsymerupakan salah satu gangguan neurologik yang paling seringmempengaruhi nervus cranialis. Gangguan ini berupa paresis atau paralisis fasial periferyang terjadi tiba-tiba, bersifat unilateral tanpa penyebab yang jelas. Sindroma paralisisfasial idiopatik ini pertama kali dijelaskan lebih dari satu abad yang lalu oleh Sir CharlesBell,meskipunmasihbanyakkontroversi mengenai etiologi danpenatalaksanaannya,Bells palsy merupakan penyebab paralisis fasial yang paling sering di dunia.InsidensiBellspalsydiAmerikaSerikat adalahsekitar23kasusper!!.!!!orang. Insiden Bells palsy tampak "ukup tinggi pada orang-orang keturunan #epang, dantidak ada perbedaan distribusi jenis kelamin pada pasien-pasien dengan Bells palsy. $siamempengaruhi probabilitas kontraksiBellspalsy. Insiden paling tinggi pada orangdengan usia antara %-&% tahun. Bells palsy lebih jarang pada orang-orang yang berusiadi ba'ah % tahun dan yang berusia di atas (! tahun.)*+adasebagianbesarpenderita,ell-s+alsykelumpuhannyadapat menyembuh,namunpadabeberapadiantaramerekakelumpuhannyasembuhdenganmeninggalkangejala sisa. Gejala sisa ini berupa kontraktur, dan spasme spontan. +ermasalahan yangditimbulkan Bells palsy "ukup kompleks, diantaranya masalah fungsional, kosmetika danpsikologis sehinggadapat merugikantugas profesi penderita, permasalahankapasitasfisik )impairment* antara lain berupa asimetris 'ajah, rasa kaku dan tebal pada 'ajah sisilesi, penurunankekuatanotot 'ajahpada sisi lesi, potensial terjadi kontraktur danperlengketan jaringan, potensial terjadi iritasi pada mata sisi lesi. Sedangkan permasahanfungsional )fungsional limitation* berupagangguanfungsi yangmelibatkanotot-otot'ajah, seperti makan dan minum, berkumur, gangguan menutup mata, gangguan bi"aradan gangguan ekspresi 'ajah. Semua hal ini dapat menyebabkan individutersebutmenjadi tidak per"aya diri.

BAB IIBELLS PALSY2.1. Definisi.elumpuhan'ajahadalahsuatubentukke"a"atanyangmemberikandampakyangkuat padaseseorang. .elumpuhannervus fa"ialisdapatdisebabkan oleh ba'aanlahir )kongenital*, neoplasma, trauma, infeksi, paparan toksik ataupun penyebabiatrogenik. /ang paling sering menyebabkan kelumpuhan unilateral pada 'ajah adalahBells palsy. Bells palsy ditemukan oleh dokter dari inggris yang bernama 0harles ,ell.Bells palsy didefinisikan sebagai suatu keadaan paresis atau kelumpuhan yang akut danidiopatik akibat disfungsi nervus fa"ialis perifer.)* 2.2. Struktur anatomiSaraf otak ke 1II mengandung & ma"am serabut, yaitu 2a. Serabut somatomotorik, yangmensarafi otot-otot 'ajahke"uali m. levatorpalpebrae )3.III*, otot platisma, stilohioid, digastrikus bagian posterior danstapedius di telinga tengahb. Serabut visero-motorik, )parasimpatis* yangdatangdari nukleus salivatoriussuperior. Serabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa faring, palatum,rongga hidung, sinus paranasal, dan glandula submaksilaris serta sublingual danlakrimalis.". Serabut visero-sensorik, yangmenghantar impuls dari alat penge"apdi duapertiga bagian depan lidah.d. Serabut somato-sensorik, rasa nyeri dan mungkin juga rasa suhu dan rasa rabadari sebagian daerah kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh nervus trigeminus.3ervus 1IIterutamaterdiridari sarafmotorikyangmempersarafiseluruhototmimik'ajah. .omponensensorisnyake"il, yaitunervus intermedius 4risbergyangmengantarkanrasa penge"apandari 253bagiananterior lidahdansensasi kulit daridindinganterior kanalisauditoriuseksterna. Serabut-serabutrasapenge"apan pertama-tama melintasi nervus lingual, yaitu "abang dari nervus mandibularis lalu masuk ke korda2timpani dimanaiamemba'asensasi penge"apanmelalui nervus fasialis kenukleustraktussolitarius.Serabut-serabutsekretomotor menginervasi kelenjarlakrimalmelaluinervus petrosus superfisial major dankelenjar sublingual serta kelenjar submaksilarmelalui korda timpani.3ukleus )inti* motorik nervus 1II terletak di ventrolateral nukleus abdusens, danserabut nervus fasialis dalam pons sebagian melingkari dan mele'ati bagian ventrolateralnukleus abdusens sebelum keluar dari pons di bagian lateral traktus kortikospinal. .arenaposisinya yang berdekatan )jukstaposisi* pada dasar ventrikel I1, maka nervus 1I dan 1IIdapat terkena bersama-sama oleh lesi vaskuler atau lesi infiltratif. 3ervus fasialis masukke meatus akustikus internus bersama dengan nervus akustikus lalu membelok tajam kedepandankeba'ahdi dekatbatasanteriorvestibulumtelingadalam. +adasudutini)genu* terletak ganglion sensoris yang disebut genikulatum karena sangat dekat dengangenu.3ervusfasialisberjalanmelalui kanalisfasialistepat di ba'ahgangliongenikulatumuntuk memberikan per"abangan ke ganglion pterygopalatina, yaitu nervus petrosussuperfisial major, dan di sebelah yang lebih distal memberi persarafan ke m. stapedius3yang dihubungkan oleh korda timpani. 6alu nervus fasialis keluar dari kranium melaluiforamen stylomastoideus kemudian melintasi kelenjar parotis dan terbagi menjadi lima"abang yang melayani otot-otot 'ajah, m. stilomastoideus, platisma dan m. digastrikusventer posterior.2.3. Epiemio!o"iBellspalsymenempati urutanketigapenyebabterbanyakdari paralisis fasialakut. 7i dunia, insiden tertinggi ditemukan di Se"kori, #epang tahun 89( dan insidenterendahditemukandi S'ediatahun88:. 7iAmerikaSerikat, insiden Bellspalsysetiaptahunsekitar 23kasus per !!.!!!orang, (3;mengenai 'ajahsisi kanan.InsidenBellspalsyrata-rata%-3!kasus per !!.!!!populasi. +enderitadiabetesmempunyai resiko28;lebihtinggi, dibandingnon-diabetes.Bellspalsymengenailaki-laki dan 'anita dengan perbandingan yang sama. Akan tetapi, 'anita muda yangberumur !-8 tahun lebih rentan terkena daripada laki-laki pada kelompok umur yangsama. +enyakit ini dapat mengenai semua umur, namun lebih sering terjadi pada umur%-%! tahun. +ada kehamilan trisemester ketiga dan 2 minggu pas"a persalinankemungkinan timbulnya Bells palsylebih tinggi daripada 'anita tidak hamil, bahkanbisa men"apai ! kali lipat.2.#. Etio!o"i7iperkirakan, penyebab Bells palsy adalah edema dan iskemia akibat penekanan)kompresi* pada nervus fasialis. +enyebab edema dan iskemia ini sampai saat ini masihdiperdebatkan. 7ulu, paparansuasana5suhudingin)misalnya ha'adingin, A0, ataumenyetir mobil denganjendelayangterbuka* dianggapsebagai satu-satunyapemi"uBells palsy. Akan tetapi, sekarang mulai diyakini dikonduksi mele'ati pons melalui jaluroligosinaptik yang terdiri dari interneuronatau 2. >2 latensi 3! se". Impuls afferen dikonduksi melalui traktus spinal des"endendari 3.1 di pons dan =B sebelum men"apai "auda nukleus trigeminus .emudian impuls kembalijalur medullaas"ending bilateralnukleus fasial di pons. #alur un"rossedtrigeminofas"ial as"endingmenghasilkan>2ipsilateral dimana >2kontralateral dihasilkan dari jalur as"ending yang menyilang di midline dari 53 ba'ah=B. >efleks,linkberpengaruhpadastruktursuprasegmentalkorteksmotorik, korteksarea post"entral, dan ganglia basalis.

Lesi tri"emina! uni!atera!9 Adanya keterlambatan atau tidak adanya > dan >2 ipsilateral dan >2 kontralateralpada stimulasi daerah sakit. Stimulasi pada daerah yang tidak sakit menghasilkan > dan >2 ipsilateral dan >2kontralateral normal potensial.Lesi fasia! uni!atera! Stimulasi daerah yang sakitketerlambatan atau tidak adanya > dan >2 ipsilateraltetapi >2 kontralateral normal. 6esi pontine unilateral mempengaruhi nukleus sensori 1 dan5 atau lesi interneuronpontine ke nukleus fasialis ipsilateral. Stimulasi daerahsakitdelayatauabsen>tapi ipsilateral dan"ontralateral >2intak. Stimulasi daerah yang normal normal > dan ipsilateral dan kontralateral >2. 6esi di medulla traktus spinaldan nukleus 1 dan lesi interneuron medulla. Stimulasi normal > dan kontralateral >2 tapi delay atau absen >2 ipsilateral. Stimulasi daerah 3ormalnormal > ipsilateral dan >2 tapi delay atau absen >2kontralateral. Interneuron sampai nukleus fasialis kontralateral. Stimulasi 3ormal > dan absen atau delay >2 ipsi dan kontralateral. Stimulasi daerah 3ormal hasilnya sama.8 2.+. Pene"akan Dia"nosis7iagnosisBells palsydapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis danpemeriksaan fisis. +ada pemeriksaan nervus kranialis akan didapatkan adanya parese darinervusfasialisyangmenyebabkanbibirmen"ong, tidakdapat memejamkanmatadanadanyarasanyeri padatelinga.