bells palsy apit.ppt

34
REHABILITASI MEDIK PADA BELL’S PALSY REGIO FACIALIS DEXTRA Alfrid D. Robot

Transcript of bells palsy apit.ppt

  • REHABILITASI MEDIK PADA BELLS PALSY REGIO FACIALIS DEXTRAAlfrid D. Robot

  • PENDAHULUANBells Palsy adalah kelumpuhan fasialis perifer akibat proses non-supuratif, non-neoplasmatik, non-degeneratif primer namun sangat mungkin akibat edema jinak pada bagian nervus fasialis di foramen stilomastoideus atau sedikit proksimal dari foramen tersebut, yang mulanya akut dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan

  • PENDAHULUANDi Indonesia, insiden Bells Palsy secara pasti sulit ditentukan. Data yang dikumpulkan dari 4 buah Rumah Sakit di Indonesia didapatkan frekuensi Bells Palsy sebesar 19,55% dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia 21-30 tahun. Lebih sering wanita daripada priaEtiologiTeori Iskemik VaskulerTeori Infeksi VirusTeori HerediterTeori Imunologi

  • PENDAHULUANPatofisiologi:Edema kompresi nervus fasialis Gejala klinis

  • PENDAHULUANPatofisiologi:Edema kompresi nervus fasialis Gejala klinis Gejala Klinis:Kelumpuhan seluruh otot-otot wajah sesisiDiagnosaAnamnesisPemeriksaan Fisik : Neurologis

  • PENDAHULUANSkala UGO FISCH

  • PENDAHULUANSkala UGO FISCHPenilaian Persentasi:0% :asimetris komplit, tidak ada gerakan volunter.30% :simetris, poor/ jelek, kesembuhan yang ada lebih dekat ke asimetris komplit daripada simetris normal.70% :simetris, fair/ cukup, kesembuhan parsial yang cenderung ke arah normal.100% :simetris, normal/ komplit.

  • PENDAHULUANDiagnosis Banding1,7Otitis Media Supurativa dan MastoiditisHerpes Zoster OticusTrauma KapitisSindrom Guillain-BarreMiastenia GravisTumor IntrakranialisLeukemia

  • PENDAHULUANDiagnosis Banding1,7Otitis Media Supurativa dan MastoiditisHerpes Zoster OticusTrauma KapitisSindrom Guillain-BarreMiastenia GravisTumor IntrakranialisLeukemia

  • PENDAHULUANPrognosis10Sembuh spontan pada 75-90% dalam beberapa minggu atau dalam 1-2 bulan. Kira-kira 10-15% akan memberikan gambaran kerusakan yang permanen.KomplikasiCrocodile tears phenomenonSynkinesisHemifacial SpasmKontraktur

  • PENDAHULUANTerapiTerapi medikamentosaGolongan kortikosteroid sampai saat ini masih kontoversi. Dapat juga diberikan golongan neurotropik.1,3Terapi operatifTindakan bedah dekompresi masih kontroversi.1,2Rehabilitasi medik6

  • PENDAHULUANRehabilitasi Medik pada Bells PalsyFisioterapiPemanasanStimulasi ListrikLatihan Otot-otot Wajah dan Masase WajahTerapi OkupasiLatihan dapat berupa latihan berkumur, latihan minum dengan menggunakn sedotan, latihan meniup lilin, latihan menutup mata dan mengerutkan dahi di depan cermin

  • PENDAHULUANRehabilitasi Medik pada Bells PalsyOrtotik ProstetikDapat dilakukan pemasangan Y plester dengan tujuan agar sudut mulut yang sakit tidak jatuhSosial MedikProblem sosial biasanya berhubungan dengan tempat kerja dan biaya.Psikologirasa cemas sering menyertai penderita terutama pada penderita muda, wanita ataupun penderita yang profesinya mengharuskan dia untuk sering tampil di depan umum

  • PENDAHULUANRehabilitasi Medik pada Bells PalsyHome ProgramKompres hangat daerah sisi wajah yang sakit selama 20 menit.Masase wajah yang sakit ke arah atas dengan menggunakan tangan dari sisi wajah yang sehat.Latihan tiup lilin, berkumur, makan dengan mengunyah pada sisi yang sakit, minum dengan sedotan, mengunyah permen karet.Perawatan mata:Beri obat tetes mata (golongan artifial tears) 3x sehari.Memakai kacamata gelap sewaktu bepergian siang hari.Biasakan menutup bola mata secara pasif sebelum tidur.

  • LAPORAN KASUSIdentitas PenderitaNama: Ny. AJenis Kelamin: PerempuanUmur: 54 thnAlamat: Ranotana Ling VPekerjaan: IRTAgama: Kristen ProtestanTanggal pemeriksaan: 24 Desember 2012

  • LAPORAN KASUSAnamnesisKeluhan utama: Wajah mencong ke kiri.Riwayat penyakit sekarang : Wajah mencong ke kiri dialami penderita sejak 10 hari yang lalu. Penderita menyadarinya saat bangun pagi, tiba-tiba penderita merasakan pipi sebelah kanan menjadi kaku dan saat penderita bercermin nampak mulut penderita mencong ke kiri. Penderita juga tidak bisa menutup mata kanan dengan baik dan mengangkat alis kanan. Saat penderita minum, air minum tersebut menetes/ keluar dari sudut mulut kanan, dan saat penderita makan, makanan yang dikunyah cenderung terkumpul ke sisi kanan mulut. Penderita juga merasa sakit pada sisi wajah kanan.

  • LAPORAN KASUSAnamnesisDua hari sebelum penderita mengalami keluhan mulut mencong ke kiri, penderita bepergian dengan mobil dan duduk di sebelah pintu dengan jendela terbuka dari Motoling Tomohon. Penderita segera memeriksakan diri ke Puskesmas Amurang dan diberi obat piracetam dan 3 macam obat yang penderita tidak tahu namanya. Namun karena tidak ada perbaikan, maka penderita berobat ke RSU Prof. Kandou. 6 bulan yang lalu penderita sering sakit telinga kanan, pasien mengeluh merasa tidak nyaman di telinga, trauma (-), panas (-), keluar cairan dari telinga (-), gangguan pengecapan (-), telinga berdengung (-), riwayat batuk, pilek, demam dalam beberapa minggu yang lalu (-).

  • LAPORAN KASUSAnamnesisRiwayat Penyakit Dahulu:Hipertensi (+), DM (-), Asam urat (-), kolesterol (-). Penderita tidak pernah minum obat darah tinggi sebelumnya, bila sakit kepala hanya minum obat-obat diwarung. Riwayat trauma tidak ada. Penderita tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.Riwayat Penyakit Keluarga:Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga.

  • LAPORAN KASUSAnamnesisRiwayat Kebiasaan:Penderita sering duduk-duduk di teras rumah sampai malam hari dimana pendeita tinggal di Motoling daerah dingin. Minum alkohol (-), merokok (-).Riwayat Sosial Ekonomi:Penderita sudah menikah, tinggal bersama dengan suami, dan anaknya. Rumah permanen 1 lantai, atap terbuat dari seng, lantai dari keramik dengan 3 kamar tidur dan 1 buah kamar mandi gabung WC jongkok, menggunakan air dari PAM dan listrik PLN. Biaya pengobatan ditanggung sendiri.

  • LAPORAN KASUSPemeriksaan fisikKeadaan umum : cukup, Kesadaran : Compos Mentis.Tanda vital : T: 180/100 mmHg, N: 72 x/m, R: 22 x/m, S: 36,3 0CKepala : Konjungtiva anemis (-), sclera ikterus (-), pupil bulat isokor kiri=kanan, Refleks Cahaya: (+/+), Lagoftalmus: 5 mmLeher : Trakea letak tengah, pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)Toraks : Simetris kiri=kanan, retraksi iga (-), massa (-) Pulmo: simetris, Stem Fremitus kiri=kanan Suara pernapasan vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- Jantung: Ictus cordis tidak tampak ICS III-IV, kuat angkat, batas jantung normal, SI-II normal, bising (-)Abdomen : Datar, lemas, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (-) Hepar/Lien tidak terabaEkstremitas : Hangat, Pitting udema (-/-)

  • LAPORAN KASUSPemeriksaan fisikStatus Lokalis Regio FasialisInspeksi: wajah tampak tidak simetris, mulut mencong ke kiri, hilangnya lipatan nasolabial kanan, edema (-), celah mata 5 mm.Palpasi : hangat (-), nyeri tekan (-)MMT Otot-otot Wajah: M. Frontalis: 0 M. Corrugator supercilli: 1 M. Dilator Nasalis: 1 M. Orbicularis Okuli: 1 M. Orbicularis Oris: 0 M. Zygomaticus major: 0

  • LAPORAN KASUSPemeriksaan fisikUGO FISCH

  • LAPORAN KASUSResume , umur 54 tahun. Keluhan wajah mencong . Mulut mencong sejak 10 hari yang lalu. Riwayat bepergian dengan wajah terkena angin dan kebiasaan penderita duduk-duduk di teras rumah sampai malam hari dimana daerah tempat tinggal penderita di daerah dingin. Pada pemeriksaan didapatkan kelemahan otot-otot wajah kanan skor UGO FISCH 23.

  • LAPORAN KASUSDiagnosis Klinik: Bells Palsy dextraDiagnosis Topis: paresis N. VII perifer dextra (pada foramen stilomastoid)Diagnosis Etiologik: IdiopatikDiagnosis Fungsional: Disabilitas ringan (gangguan makan dan minum)

  • LAPORAN KASUSPrognosisAd vitam: ad bonamAd functionam: ad bonamAd sanationam: dubia ad bonam

    Problem rehabilitasi medikKelemahan otot-otot wajah sebelah kanan.Mata kanan tidak bisa menutup dengan baik sehingga mata sering berair.Gangguan makan dan minum.Penderita merasa malu dan minder karena wajah mencong.

  • LAPORAN KASUSProgram Rehabilitasi MedikFisioterapiEvaluasi:Kelumpuhan otot-otot wajah pada sisi sebelah kanan.KO: M. Frontalis: 0 M. Orbicularis Okuli: 1 M. Orbicularis Oris: 0 M. Dilator Nasalis: 1 M. Corrugator supercilli: 1 M. Zygomaticus major: 0

  • LAPORAN KASUSProgram Rehabilitasi MedikFisioterapiProgram:Pemanasan superfisialis dengan infra red pada regio facialis dextra.Latihan otot wajah sebelah kanan antara lain: mengangkat alis (tahan 5 detik), mengerutkan dahi, menutup mata, mengangkat sudut mulut, tersenyum, bersiul/ meniup (dilakukan didepan kaca dengan penuh konsentrasi).Deep kneading massage.

  • LAPORAN KASUSProgram Rehabilitasi MedikOrtotik ProstetikEvaluasi:Kelumpuhan otot-otot wajah pada sisi sebelah kanan.Sudut mulut kanan lebih rendah daripada kiriKO: M. Frontalis: 0 M. Orbicularis Okuli: 1 M. Dilator Nasalis: 1 M. Orbicularis Oris: 0 M. Corrugator supercilli: 1 M. Zygomaticus major: 0

  • LAPORAN KASUSProgram Rehabilitasi MedikOrtotik ProstetikProgram: Rencana pemasangan plester Y.

  • LAPORAN KASUSProgram Rehabilitasi MedikOkupasi TerapiEvaluasi:Kelumpuhan otot-otot wajah pada sisi sebelah kanan.Gangguan fungsi saat minum air, air keluar dari sudut mulut kiriProgram:Latihan AKS antara lain berkumur, minum dengan sedotan, latihan meniup lilin (hindari menggembungkan pipi dengan mulut tertutup). Latihan ini dilakukan secara bertahap, sesuai kondisi penderita dan jangan sampai melelahkan penderita.

  • LAPORAN KASUSProgram Rehabilitasi MedikPsikologiEvaluasi:Merasa malu, minder, dan cemas, apakah akan sembuh atau tidak.Program:Support mentalMemberikan dorongan agar penderita tetap menjalani terapi di Instalasi Rehabilitasi Medik dan rajin melakukan latihan di rumah.

  • LAPORAN KASUSProgram Rehabilitasi MedikSosial MedikEvaluasi:.Penderita cenderung mengurangi sosialisasi dengan lingkungannya karena merasa malu akan penyakitnya.Penderita tidak bekerja, biaya pengobatan ditanggung sendiri dan membutuhkan terapi dalam waktu lamaProgram:Memberikan edukasi kepada lingkungan dan keluarga penderita mengenai penyakit penderita dan memberikan dorongan kepada penderita agar tetap menjalani terapinya.Penderita disarankan untuk mengurus Jamkesmas atau sementara membutuhkan bantuan dari keponakan penderita.

  • LAPORAN KASUSProgram Rehabilitasi MedikHome ProgramKompres hangat daerah sisi wajah yang sakit selama 10 menit.Masase wajah yang sakit ke arah atas Latihan tiup lilin, bersiul, berkumur, mengunyah permen karet disisi yang sakit.Perawatan mata: Beri obat tetes mata (artificial tears), memakai kacamata gelap sewaktu bepergian siang hari, biasakan menutup kelopak mata secara pasif sebelum tidur dengan kasa.

  • ********