Referat Bells Palsy RP
-
Upload
ni-made-restianing-rimadhanti -
Category
Documents
-
view
258 -
download
3
Transcript of Referat Bells Palsy RP
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
Bell's Palsy (BP) ialah suatu kelumpuhan akut n. fasialis perifer yang tidak
diketahui sebabnya. Sir Charles Bell (1821) adalah orang yang pertama meneliti
beberapa penderita dengan a!ah asimetrik" se!ak itu semua kelumpuhan n.
fasialis perifer yang tidak diketahui sebabnya disebut Bell's palsy.1"2
Penyakit ini lebih sering ditemukan pada usia deasa" !arang pada anak di
baah umur 2 tahun. Biasanya didahului oleh infeksi saluran napas bagian atas
yang erat hubungannya dengan #ua#a dingin.$"%
Bell&s palsy menempati urutan ketiga penyebab terbanyak dari paralisis
fasial akut. i dunia" insiden tertinggi ditemukan di Se#kori epang tahun 18*
dan insiden terendah ditemukan di Sedia tahun 1+. i ,merika Serikat"
insiden Bell&s palsy setiap tahun sekitar 2$ kasus per 1--.--- orang" *$
mengenai a!ah sisi kanan. /nsiden Bell&s palsy rata0rata 10$- kasus per 1--.---
populasi. Penderita diabetes mempunyai resiko 2 lebih tinggi" dibanding non0
diabetes. Bell&s palsy mengenai laki0laki dan anita dengan perbandingan yang
sama" akan tetapi anita muda yang berumur 1-01 tahun lebih rentan terkena
daripada laki0laki pada kelompok umur yang sama. Penyakit ini dapat mengenai
semua umur" namun lebih sering ter!adi pada umur 10- tahun. Pada kehamilan
trisemester ketiga dan 2 minggu pas#a persalinan kemungkinan timbulnya Bell&s
palsy lebih tinggi daripada anita tidak hamil" bahkan bisa men#apai 1- kali
lipat.
Sedangkan di /ndonesia" insiden Bell&s palsy se#ara pasti sulit ditentukan.
ata yang dikumpulkan dari % buah umah sakit di /ndonesia didapatkan
frekuensi Bell&s palsy sebesar 1" dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak
pada usia 21 3 $- tahun. 4ebih sering ter!adi pada anita daripada pria. 5idak
didapati perbedaan insiden antara iklim panas maupun dingin" tetapi pada
beberapa penderita didapatkan adanya riayat terpapar udara dingin atau angin
berlebihan.*
1
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
2/27
Pada sebagian besar penderita Bell&s Palsy kelumpuhannya dapat
menyembuh" namun pada beberapa diantara mereka kelumpuhannya sembuh
dengan meninggalkan ge!ala sisa. 6e!ala sisa ini berupa kontraktur" dan spasme
spontan. Permasalahan yang ditimbulkan Bell’s palsy #ukup kompleks"
diantaranya masalah fungsional" kosmetika dan psikologis sehingga dapat
merugikan tugas profesi penderita" permasalahan kapasitas fisik (impairment )
antara lain berupa asimetris a!ah" rasa kaku dan tebal pada a!ah sisi lesi"
penurunan kekuatan otot a!ah pada sisi lesi" potensial ter!adi kontraktur dan
perlengketan !aringan" potensial ter!adi iritasi pada mata sisi lesi. Sedangkan
permasahan fungsional ( fungsional limitation) berupa gangguan fungsi yang
melibatkan otot0otot a!ah" seperti makan dan minum" berkumur" gangguan
menutup mata" gangguan bi#ara dan gangguan ekspresi a!ah. Semua hal ini
dapat menyebabkan indi7idu tersebut men!adi tidak per#aya diri.
2
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
3/27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
elumpuhan a!ah adalah suatu bentuk ke#a#atan yang memberikan
dampak yang kuat pada seseorang. elumpuhan ner7us fa#ialis dapat disebabkan
oleh baaan lahir (kongenital)" neoplasma" trauma" infeksi" paparan toksik
ataupun penyebab iatrogenik. 9ang paling sering menyebabkan kelumpuhan
unilateral pada a!ah adalah Bell’s palsy. Bell’s palsy ditemukan oleh dokter dari
inggris yang bernama Charles Bell (1821). Bell’s palsy didefinisikan sebagai suatu
keadaan paresis atau kelumpuhan yang akut dan idiopatik akibat disfungsi ner7us
fa#ialis perifer.1"2
2. 2 ANATOMI
:ntuk dapat menilai sebab0sebab paralisis a!ah" perlu dimengerti
anatomi dan fungsi saraf. ;er7us kranialis ketu!uh berasal dari batang otak"
ber!alan melalui tulang temporal" dan berakhir pada otot0otot a!ah. Sedikitnya
ada lima #abang utama. Selain mengurus persarafan otot a!ah" ;er7us kranialis
ketu!uh !uga mengurus lakrimasi" sali7asi" pengaturan impedansi dalam telinga
tengah" sensasi nyeri" raba" suhu dan ke#ap.8
;er7us fasialis merupakan ner7us kranialis yang mengandung serabut
motorik" somatosensorik serta serabut ner7us intermedius. ;er7us ini sering
mengalami gangguan karena mempunyai per!alanan yang pan!ang dan berkelok0
kelok" berada di dalam saluran tulang yang sempit dan kaku.1-
Saraf fasialis mempunyai 2 subdi7isi " yaitu <
1. Saraf fasialis propius< yaitu saraf fasialis yang murni untuk mempersarafi
otot0otot ekspresi a!ah" otot platisma" stilohioid" digastrikus bagian
posterior dan stapedius di telinga tengah.
2. Saraf intermediet (pars intermedius isberg)" yaitu subdi7isi saraf yang
lebih tipis yang membaa saraf aferen otonom" eferen otonom" aferen
somatis.
3
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
4/27
- ,feren otonom< mengantar impuls dari alat penge#ap di dua pertiga depan
lidah. Sensasi penge#apan dari 2=$ bagian depan lidah dihantar melalui
saraf lingual ke korda timpani dan kemudian ke ganglion genikulatum dan
kemudian ke nukleus traktus solitarius.
- >feren otonom (parasimpatik eferen)< datang dari nukleus sali7atorius
superior. 5erletak di kaudal nukleus. Satu kelompok akson dari nukleus ini"
berpisah dari saraf fasilalis pada tingkat ganglion genikulatum dan
diper!alanannya akan ber#abang dua yaitu ke glandula lakrimalis dan
glandula mukosa nasal. elompok akson lain akan ber!alan terus ke kaudal
dan menyertai korda timpani serta saraf lingualis ke ganglion
submandibularis. ari sana" impuls ber!alan ke glandula sublingualis dan
submandibularis" dimana impuls merangsang sali7asi.
- ,feren somatik< rasa nyeri (dan mungkin !uga rasa suhu dan rasa raba) dari
sebagian daerah kulit dan mukosa yang disarafi oleh saraf trigeminus.
aerah overlapping (disarafi oleh lebih dari satu saraf atau tumpang
tindih) ini terdapat di lidah, palatum" meatus akustikus eksterna" dan
bagian luar membran timpani.
/nti motorik saraf ?// terletak di pons. Serabutnya mengitari saraf ?/" dan
keluar di bagian lateral pons. Saraf intermedius keluar di permukaan lateral pons
di antara saraf ?// dan saraf ?///. etiga saraf ini bersama0sama memasuki
meatus akustikus internus. i dalam meatus ini" saraf fasialis dan intermediet
berpisah dari saraf ?/// dan terus ke lateral dalam kanalis fasialis" kemudian ke
atas ke tingkat ganglion genikulatum. Pada u!ung akhir kanalis " saraf fasialis
meninggalkan kranium melalui foramen stilomastoideus. ari titik ini" serat
motorik menyebar di atas a!ah. alam melakukan penyebaran itu" beberapa
melubangi glandula parotis.
4
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
5/27
6ambar 1.Saraf @asialis
Seaktu meninggalkan pons" saraf fasialis beserta saraf intermedius dan
saraf ?/// masuk ke dalam tulang temporal melalui porus akustikus internus.
alam per!alanan di dalam tulang temporal" saraf ?// dibagi dalam $ segmen"
yaitu segmen labirin" segman timpani dan segmen mastoid.
Segmen labirin terletak antara akhir kanal akustik internus dan ganglion
genikulatum" pan!ang segmen ini 20% milimeter.
Segmen timpani (segmen 7ertikal)" terletak di antara bagian distal ganglion
genikulatum dan ber!alan ke arah posterior telinga tengah" kemudian naik ke arah
tingkap lon!ong (7enestra o7alis) dan stapes" lalu turun kemudian terletak se!a!ar
dengan kanal semisirkularis horiAontal. Pan!ang segmen ini kira0kira 12
milimeter.
Segmen mastoid ( segmen 7ertikal) mulai dari dinding medial dan superior
ka7um timpani. Perubahan posisi dari segman timpani men!adi segmen mastoid"
disebut segman piramidal atau genu eksterna. Bagian ini merupakan bagian paling
posterior dari saraf ?//" sehingga mudah terkena trauma pada saat operasi.
Selan!utnya segmen ini ber!alan ke arah kaudal menu!u segmen stilomaoid.
Pan!ang segmen ini 102- milimeter.6ambar 2. Persarafan ;er7us ?//
5
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
6/27
;ukleus fasialis !uga menerima impuls dari talamus yang mengarahkan
yang mengarahkan gerakan ekspresi emosional pada otot0otot a!ah. uga ada
hubungan dengan gangglion basalis. ika bagian ini atau bagian lain dari sistem
piramidal menderita penyakit penyakit" mungkin terdapat penurunan atau
hilangnya ekspresi a!ah (hipomimia atau amimi).
2.3 PATOFISIOLOGI
5erdapat beberapa teori yang telah dikemukakan" yaitu teori iskemik
7askuler dan teori infeksi 7irus" teori kombinasi.
5eori iskemik 7askuler. 5eori ini dikemukakan oleh #. 6ro7en pada
tahun 1 yang menyatakan baha adanya ketidakstabilan otonomik
dengan respon simpatis yang berlebihan. al ini menyebabkan spasme
pada arteriol dan statis pada 7ena di bagian baah kanalis spinalis.
?asospasme ini menyebabkan iskemik dan ter!adinya oedem. gasilnya
adalah paralisis flaksid perifer dari semua otot yang melayani ekspresi
a!ah.1-
5eori infeksi 7irus. 5eori ini menyatakan baha beberapa penyebab infeksi
yang dapat ditemukan pada kasus saraf fasialis adalah otitis media"
meningitis bakteri" penyakit limfe" infeksi /?" dan lainnya. Pada tahun
1+2 # Cromi#k menyebutkan baha pada fase laten S? tipe 1 pada
ganglion genikulatum dapat mengalami reakti7asi saat daya tahan tubuh
6
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
7/27
menurun. ,danya reakti7asi infeksi ini menyebabkan ter!adinya reaksi
inflamasi dan edema saraf fasialis" sehingga saraf ter!epit dan tere!adi
kematian sel saraf karena sel saraf tidak mendapatkan suplai oksigen yang
#ukup.1-
5eori kombinasi" teori ini dikemukakan oleh Dal7an yang menyatakan
baha kemungkinan Bell&s palsy disebabkan oleh suatu infeksi atau
reakti7itas 7irus erpes Simpleks dan merupakan reaksi imunologis
sekunder atau karena proses 7askuler sehingga menyebabkan inflamasi
dan penekanan saraf perifer ipsilateral.
2. 4 GEJALA KLINIK
arena saraf pada bagian a!ah memiliki banyak fungsi dan kompleks"
kerusakan atau gangguan fungsi pada saraf tersebut dapat mengakibatkan banyak
masalah. Penyakit ini seringkali menimbulkan ge!ala0ge!ala klinis yang beragam
akan tetapi ge!ala0ge!ala yang sering ter!adi yaitu a!ah yang tidak simetris"
kelopak mata tidak bisa menutup dengan sempurna" gangguan pada penge#apan"
serta sensasi mati rasa pada salah satu bagian a!ah. Pada kasus yang lain !uga
terkadang disertai dengan adanya hiperakusis (sensasi pendengaran yang
berlebihan)" telinga berdenging" nyeri kepala dan perasaan melayang. al tersebut
ter!adi mendadak dan men#apai pun#aknya dalam dua hari. eluhan yang ter!adi
diaali dengan nyeri pada bagian telinga yang seringkali dianggap sebagai
infeksi. Selain itu !uga ter!adi kelemahan atau paralisis otot" erutan dahi
menghilang" 5ampak seperti orang letih" idung terasa kaku terus 0 menerus" sulit
berbi#ara" sulit makan dan minum" sensiti7e terhadap suara (hiperakusis)" sali7asi
yang berlebih atau berkurang" pembengkakan a!ah" berkurang atau hilangnyarasa ke#ap" air liur sering keluar" air mata berkurang" alis mata !atuh" kelopak mata
baah !atuh" sensitif terhadap #ahaya.11
7
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
8/27
6ambar $. Penderita bell&s palsy
Selain itu masih ada ge!ala0ge!ala lain yang ditimbulkan oleh penyakit ini
yaitu" pada aalnya" penderita merasakan ada kelainan di mulut pada saat bangun
tidur" menggosok gigi atau berkumur" minum atau berbi#ara. ulut tampak
men#ong terlebih saat meringis" kelopak mata tidak dapat dipe!amkan
(lagoftalmos)" aktu penderita menutup kelopak matanya maka bola mata akan
tampak berputar ke atas. Penderita tidak dapat bersiul atau meniup" apabila
berkumur maka air akan keluar ke sisi melalui sisi mulut yang lumpuh.Selan!utnya ge!ala dan tanda klinik lainnya berhubungan dengan tempat=lokasi
lesi.11
1. Lesi di lu! foramen stylomastoideus
ulut tertarik ke arah sisi mulut yang sehat" makanan berkumpul di antar
pipi dan gusi" dan sensasi dalam (deep sensation) di a!ah menghilang"
lipatan kulit dahi menghilang. ,pabila mata yang terkena tidak tertutup
atau tidak dilindungi maka aur mata akan keluar terus menerus.
2. Lesi di canalis facialis "#eli$%&' chorda tympani (6e!ala dan tanda klinik seperti pada lesi di luar foramen stylomastoideus"
ditambah dengan hilangnya keta!aman penge#apan lidah (2=$ bagian
depan) dan sali7asi di sisi yang terkena berkurang. ilangnya daya
penge#apan pada lidah menun!ukkan terlibatnya intermedius nerve"
sekaligus menun!ukkan lesi di daerah antara pons dan titik di mana chorda
tympani bergabung dengan facial nerve (N.VII) di canalis facialis.
3. Lesi di canalis facialis le$i) %i'**i l*i "#eli$%&' musculus
stapedius(6e!ala dan tanda klinik seperti pada lesi di luar foramen stylomastoideus"
lesi di canalis facialis" ditambah dengan adanya hiperakusis.
4. Lesi di %e#+% '* le$i) %i'**i l*i "#eli$%&' *'*li-'
*e'i&ul%u#(
6e!ala dan tanda klinik seperti lesi di luar foramen stylomastoideus. 4esi
di canalis facialis" lebih tinggi lagi disertai dengan nyeri di belakang dan
di dalam liang telinga. asus seperti ini dapat ter!adi pas#a herpes di
tympani membrane dan conchae.
8
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
9/27
. Lesi di de!) meatus acusticus interna
6e!ala dan tanda klinik seperti lesi di luar foramen stylomastoideus" lesi di
canalis facialis" lesi di canalis facialis lebih tinggi lagi" lesi di tempat yang
lebih tinggi lagi" ditambah dengan tuli sebagai akibat dari terlibatnya
vagus nerve (N.X).
/. Lesi di %e#+% &elu!' facial nerve (N.VII) d!i pons.
6e!ala dan tanda klinik sama dengan di atas" disertai ge!ala dan tanda
terlibatnya trigeminus nerve (N.V)" vagus nerve (N.X)" dan kadang0kadang
!uga abducens nerve (N.VI)" accessory nerve (N.XI)" dan hypoglossal
nerve (N.XII).
6ambar %. 6e!ala Bells Palsy berhubungan dengan lokasi lesi
2. DIAGNOSA
iagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa serta beberapa pemeriksaan
fisik" dalam hal ini yaitu pemeriksaan neurologis. :ntuk menegakkan diagnosis
suatu bell&s palsy harus ditetapkan dulu adanya paresis fasialis tipe perifer"
kemudian menyingkirkan semua kemungkinan penyebabnya paresis fasialis
tersebut.1-
Paresis fasialis perifer berbeda dari tipe sentral. Pada tipe sentral yang
terganggu atau paresis hanya pada bagian baah a!ah sa!a.
9
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
10/27
• ,namnesa
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
11/27
b. Pemeriksaan sensorik pada ner7us fasialis.
Sensasi penge#apan diperiksa sebagai berikut < rasa manis
diperiksa pada bagian u!ung lidah dengan bahan berupa garam" dan
rasa asam diperiksa pada bagian tengah lidah dengan bahan asam
sitrat. Penge#apan 2=$ depan lidah < penge#apan pada sisi yang tidak
sehat kurang ta!am.
#. Pemeriksaan efleks.
Pemeriksaan reflek yang dilakukan pada penderita Bell&s Palsy
adalah pemeriksaan reflek kornea baik langsung maupun tidak
langsung dimana pada paresis ner7us ?// didapatkan hasil berupa
pada sisi yang sakit kedipan mata yang ter!adi lebih lambat atau tidak
ada sama sekali. Selain itu !uga dapat diperiksa refleks nasopalpebra
pada orang sehat pengetukan u!ung !ari pada daerah diantara kedua
alis langsung di!aab dengan peme!aman kelopak mata pada sisi"
sedangkan pada paresis fa#ialis !enis perifer terdapat kelemahankontraksi m. orbikularis o#uli (peme!aman mata pada sisi sakit).
Beberapa pemeriksaan sederhana lain yang dapat dilakukan
untuk membantu penegakkan diagnosa antara lain <
0 Stethos#ope 4oudness 5est
Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk menilai fungsi dari
muskulus stapedius. Pasien diminta menggunakan stetoskop
kemudian dibunyikan garpu tala pada membran stetoskop" maka
suara yang keras akan terlateralisasi ke sisi muskulus stapedius
yang lumpuh
0 S#hirmer Blotting 5est.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai fungsi lakrimasi.
igunakan benAene yang menstimulasi refleks nasola#rimalis
11
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
12/27
sehingga dapat dibandingkan keluar air mata dapat dibandingkan
antara sisi yang lumpuh dan yang normal.
d. Skala ouse Bra#kmann
5abel 1 < Skala ouse Bra#kmann
e. Skala :go @is#h
5abel 2 < Skala :go @is#h
2. Pemeriksaan penun!ang
12
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
13/27
Pemeriksaan adiologis yang dapat dilakukan untuk BellEs Palsy
antara lain adalah / (agneti# esonan#e /maging) dimana pada
pasien dengan Bell Palsy dapat timbul gambaran kelainan pada ner7us
fasialis. Selain itu pemeriksaan / !uga berguna apabila penderita
mengalami elumpuhan a!ah yang berulang" agar dapat dipastikan
apakah kelainan itu hanya merupakan gangguan pada ner7us @asialis
ataupun terdapat tumor.
Pemeriksaan penun!ang yang dapat dilakukan untuk mengetahui
kelumpuhan saraf fasialis adalah dengan u!i fungsi saraf. 5erdapat
beberapa u!i fungsi saraf yang tersedia antara lain >lektromigrafi (>6)"
>lektroneuronografi (>;F6).
a. >lektromiografi (>6)
>6 sering kali dilakukan oleh bagian neurologi. Pemeriksaan ini
bermanfaat untuk menentukan per!alanan respons reiner7asi
pasien. Pola >6 dapat diklasifikasikan sebagai respon normal"
pola dener7asi" pola fibrilasi" atau suatu pola yang ka#au yang
mengesankan suatu miopati atau neuropati. ;amun" nilai suatu
>6 sangat terbatas kurang dari 21 hari setelah paralisis akut.
Sebelum 21 hari" !ika a!ah tidak bergerak" >6 akan
memperlihatkan potensial dener7asi. Potensial fibrilasi merupakan
suatu tanda positif yang menun!ukkan kepulihan sebagian serabut.
Potensial ini terlihat sebelum 21 hari.
b. >lektroneuronografi (>;F6)
>;F6 memberi informasi lebih aal dibandingkan dengan >6.
>;F6 melakukan stimulasi pada satu titik dan pengukuran >6
pada satu titik yang lebih distal dari saraf. e#epatan hantaran saraf
dapat diperhitungkan. Bila terdapat reduksi - pada >;F6 bila
dibandingkan dengan sisi lainnya dalam sepuluh hari" maka
kemungkinan sembuh !uga berkurang se#ara bermakna. @is#h
>selin melaporkan baha suatu penurunan sebesar 2 persen
13
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
14/27
berakibat penyembuhan tidak lengkap pada 88 persen pasien
mereka" sementara ++ persen pasien yang mampu mempertahankan
respons di atas angka tersebut mengalami penyembuhan normal
saraf fasialis.
2./ DIAGNOSA BANDING
1. /nfeksi herpes Aoster pada ganglion genikulatum (amsay unt syndrom)
amsay unt Syndrome (S) adalah infeksi saraf a!ah yang disertai
dengan ruam yang menyakitkan dan kelemahan otot a!ah.
5anda dan ge!ala S meliputi < 11
• uam merah yang menyakitkan dengan lepuh berisi #airan di gendang
telinga" saluran telinga eksternal" bagian luar telinga" atap dari mulut
(langit0langit) atau lidah
• elemahan (kelumpuhan) pada sisi yang sama seperti telinga yang
terkinfeksi
• esulitan menutup satu mata
• Sakit telinga
•
Pendengaran berkurang• ering di telinga (tinnitus)
• Sebuah sensasi berputar atau bergerak (7ertigo)
• Perubahan dalam persepsi rasa
2. iller @isher Syndrom
iller @isher syndrom adalah 7arian dari 6uillain Barre syndrom
yang !arang di!umpai.iiler @isher syndrom atau ,#ute Disseminated
ncephalomyeloradiculopaty ditandai dengan trias ge!ala neurologis
berupa opthalmoplegi" ataksia" dan arefleksia yang kuat. Pada iller
@isher syndrom didapatakan double 7ision akibat kerusakan ner7us #ranial
yang menyebabkan kelemahan otot 3 otot mata . Selain itu kelemahan
ner7us fa#ialis menyebabkan kelemahan otot a!ah tipe perifer.
elumpuhan ner7us fa#ialis tipe perifer pada iller @isher syndrom
menyerang otot a!ah bilateral. 6e!ala lain bisa didapatkan rasa kebas"
pusing dan mual.11
14
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
15/27
2.0 TATA LAKSANA
a) edikamentosa
:ntuk menghilangkan penekanan" menurunkan edema akson dan
kerusakan ;.?// dapat diberikan prednison (kortikosteroid) dan anti7iral
sesegera mungkin. !indo" of opportunity untuk memulai pengobatan
adalan + hari setelah onset. Prednison dapat diberikan !ika mun#ul tanda0
tanda radang. Selain itu dapat pula diberi obat untuk menghilangkan nyeri
seperti gabapentin.11
• ortikosteroid
Prednison 1 mg=kgBB=hari selama hari kemudian diturunkan bertahap 1-
mg=hari dan berhenti selama 1-01% hari.11
5abel $ < osis Prednison
• Fbat0obat anti7iral
,#y#lo7ir %-- mg dapat diberikan kali perhari selama + hari" atau 1---mg=hari selama hari sampai 2%-- mg=hari selama 1- hari. apat !uga
menggunakan ?ala#t#lo7ir 1 gram yang diberikan $ kali selama + hari12.
15
osis deasa
1 mg=kg atau *- mg PF Gd
selama + hari diikuti tappering
off dengan total pemakaian 1-
hari.
osis ,nak
1 mg=kg PF Gd selama * hari
diikuti tappering off dengan total
pemakaian 1- hari.
ontraindikasi
ipersensiti7itas" diabetes berat
yang tak terkontrol" infeksi
!amur" ulkus peptikum" 5BC"
osteoporosis.
;ama Fbat
,siko7ir" obat anti7iral yang
menghambat ker!a S?01. S?02"
dan ?D?
osis deasa %-- mg PF kali=hari selama 1- hari.
osis ,nak
H2 tahun < belum dipastikan
I2 tahun < 2- mg=kg PF selama
1- hari
ontraindikasiipersensitif" penderita gagal gin!al
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
16/27
5abel % < osis ,nti7iral
• ?itamin B
Preparat aktif B12 (etilkobalamin) berperan sebagai kofaktor dalam
proses remielenasi" dengan dosis $J-- Kg=hari.
b) ;on0medikamentosa
1. 5indakan fisioterapi seperti terapi panas superfisial" elektroterapi
menggunakan arus listrik.12
Sebelum kita membahas mengenai rehabilitasi medik pada Bell&s palsy
maka akan dibi#arakan mengenai rehabilitasi se#ara umum. ehabilitasi
medik menurut LF adalah semua tindakan yang ditu!ukan guna
mengurangi dampak #a#at dan handi#ap serta meningkatkan kemampuan
penyandang #a#at men#apai integritas sosial.
5u!uan rehabilitasi medik adalah
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
17/27
a. Program @isioterapi
Pemanasan• Pemanasan superfisial dengan infra red.
• Pemanasan dalam berupa #hort"ave Diathermy atau $icro"ave
Diathermy
• Stimulasi listrik (,rus @aradik)
a) efinisi
,rus faradik adalah arus listrik bolak0balik yang tidak simetris
yang mempunyai durasi -.-101 ms dengan frekuensi -01--
#y=detik (,kademi @isioterapi Surakarta" 18).
b) @isika dasar arus faradik
/stilah faradik mula0mula digunakan untuk arus yang keluar
dari faradik #oil" suatu indu#tion #oil. ,rus ini merupakan bolak0
balik yang tidak simetris. 5iap #y#le terdiri dari dua fase yang
tidak sama. @ase pertama dengan intensitas rendah dan durasi
pan!ang" sedang fase kedua intensitas tinggi dan durasi pendek.
Berfrekensi sekitar - #y#le=detik. urasi fase kedua sekitar 1
milise#ond (-"--1 detik).
#) odifikasi
,rus faradik pada umumnya dimodifikasi dalam bentuk
surged atau interupted (terputus0putus). Bentuk surged faradik
dapat diperoleh dari mesin0mesin modern. Pengontrol durasi
surged sebaiknya terpisah dengan pengontrol inter7al sehingga
diperoleh kontraksi yang efektif dari masing0masing penderita.
Bentuk 3 bentuk surged !uga berma#am0ma#am antara lain
trapeAoid" trianguler" sa" tooth dan sebagainya.
d) >fek fisiologis
>fek fisiologis terhadap sensoris akan menimbulkan rasa
tertusuk halus dan efek 7asodilatasi dangkal" sedangkan efek
terhadap motorik adalah kontraksi tetanik yang akan lebih mudah
menimbulkan kontraksi. ,rus faradik lebih enak bagi pasien
karena durasinya pendek.
17
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
18/27
e) >fek terapeutik
(1) @asilitasi kontraksi otot. ,pabila otot mengalami kesulitan untuk mengadakan
kontraksi" stimulasi elektris dapat membantunya terutama
kontraksi otot yang terhambat oleh nyeri atau in!ury yang baru"
dimana stimulasi dapat memberikan fasilitas leat mekanisme
mus#le spindel.
(2) endidik kembali ker!a otot
Stimulasi faradik diberikan untuk mendapatkan kontraksi
dan membantu memperbaiki perasaan gerak. Ftot hanya
mengenal gerak" sehingga stimulasi diberikan untuk
menimbulkan gerakan yang normal. Stimulasi ini merupakan
permulaan latihan0latihan aktif.
($) elatih otot0otot yang paralysis
Pada kasus saraf perifer" impuls dari otak tidak sampai pada
otot yang disarafi. ,kibatnya kontraksi 7oluntari hilang. ,pabila
saraf belum mengalami degenerasi" stimulasi dengan arus faradik
disebelah distal kerusakan akan menimbulkan kontraksi. engan
demikian stimulasi dengan arus faradik dapat digunakan untuk
melatih otot0otot yang paralisis.
(%) Penguatan dan hypertrofi otot0otot
:ntuk mendapatkan penguatan dan hypertrofi" otot perlu
berkontraksi dalam !umlah yang #ukup serta beban (tahanan).
elenturan0kelenturan tersebut harus dipenuhi bila stimulasi
dimaksudkan untuk penguatan. ,pabila suatu otot sangat lemah
berat dari bagian tubuh yang bergerak memberikan #ukup beban.
alam hal ini stimulasi dapat meningkatkan kekuatan otot.
() emperbaiki aliran darah dan lymfe
,liran darah dapat dipelan#ar oleh adanya pemompaan dari
otot yang berkontraksi dan relaksasi. >fek yang ditimbulkan akan
diperoleh se#ara maksimal dengan menggunakan arus faradik.
18
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
19/27
(*) en#egah dan melepaskan perlengketan !aringan
,pabila ter!adi offusi kedalam !aringan maka perlengketan
!aringan akan mudah ter!adi. Perlengketan tersebut dapat di#egah
dengan selalu mengerakan struktur0struktur didaerah tersebut.
ika latihan latihan0latihan aktif tidak dimungkinkan" stimulation
ele#tri#al dapat diberikan. Perlengketan yang telah ter!adi dapat
dibebankan dan diulur dengan kontraksi otot (,kademi
@isioterapi Surakarta" 18).
f) etode pelaksanaan arus faradik (1) Stimulasi se#ara group
Pada metode ini semua otot dari suatu group otot berkontraksi
bersama. Satu elektrode dipasang pada ner7e trunk atau daerah
origo" sedangkan satu lagi dipasang pada daerah motor point atau
u!ung dari muscle belly. Semua otot dari grup otot berkontraksi
bersama sehingga sangat efektif untuk mendidik otot yang
beker!a se#ara group.
(2) Stimulasi motor pointeuntungan menggunakan metode motor point adalah masing0
masing otot berkontraksi sendiri0sendiri dan kontraksinya
optimal. Sedangkan kerugian metode ini ialah apabila otot yang
dirangsang banyak" maka sulit untuk mendapatkan !umlah
kontraksi yang #ukup untuk masing0masing otot.
• 4atihan otot0otot a!ah dan massage a!ah
4atihan gerak 7olunter otot a!ah diberikan setelah fase akut.
4atihan berupa mengangkat alis tahan detik" mengerutkan dahi"
menutup mata dan mengangkat sudut mulut" tersenyum"
bersiul=meniup (dilakukan didepan ka#a dengan konsentrasi
penuh).
assage
a) efinisi
assage adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menun!ukkan suatu manipulasi yang dilakukan dengan tangan
19
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
20/27
yang ditu!ukan pada !aringan lunak tubuh" untuk tu!uan
mendapatkan efek baik pada !aringan saraf" otot" maupun sirkulasi
(6ertrude" 12).
b) 5eknik0teknik massage
,da beberapa teknik massage" seperti< stroking" effleurage"
petrissage" kneading" finger kneading" pi#king up" tapping" fri#tion
dan tapotemen (ha#king" #laping" beating" pounding). Pada kasus
Bell&s Palsy teknik massage yang diberikan yaitu stroking"
effleurage" finger kneading dan tapping. Stroking atau gosokan
ringan adalah manipulasi yang ringan dan halus denganmenggunakan seluruh permukaan tangan satu atau permukaan
kedua belah tangan dan arah gerakannya tidak tentu. >fek stroking
adalah penenangan dan mengurangi rasa nyeri. (5appan" 188)
>ffleurage adalah manipulasi gosokan dengan penekanan
yang ringan dan halus dengan menggunakan seluruh permukaan
tangan" sebaiknya diberikan dari dagu ke atas ke pelipis dan dari
tengah dahi turun ke baah menu!u ke telinga. /ni harus diker!akan
se#ara gentle dan menimbulkan rangsangan pada otot0otot a!ah.
>fek dari effleurage adalah membantu pertukaran Aat0Aat dengan
memper#epat peredaran darah dan limfe yang letaknya dangkal"
menghambat proses peradangan.
@inger kneading adalah pi!atan yang dilakukan dengan !ari0
!ari dengan #ara memberikan tekanan dan gerakan melingkar"
diberikan ke seluruh otot a!ah yang terkena lesi dengan arah
gerakan menu!u ke telinga. >fek dari finger kneading adalahmemperbaiki peredaran darah dan memelihara tonus otot.
5apping adalah manipulasi yang diberikan dengan tepukan
yang ritmis dengan kekuatan tertentu" untuk daerah a!ah
dilakukan dengan u!ung0u!ung !ari. >fek dari tapping adalah
merangsang !aringan dan otot untuk berkontraksi.
#) ,plikasi massage
Pemberian massage a!ah pada kondisi Bell&s Palsy bertu!uan
untuk men#egah ter!adinya perlengketan !aringan dengan #ara
20
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
21/27
memberikan penguluran pada !aringan yang superfisial yakni otot0
otot a!ah. engan pemberian massage a!ah ini akan ter!adi
peningkatan 7askularisasi dengan mekanisme pumping a#tion pada
7ena sehingga memperlan#ar sirkulasi darah dan limfe. >fek
rileksasi dapat di#apai dan elastisitas otot dapat tetap terpelihara
serta men#egah timbulnya perlengketan !aringan dan kontraktur
otot dapat di#egah (ouglas" 1-2)
assage dilakukan selama 01- menit" 20$ kali sehari.
assage ini membantu mempertahankan tonus otot a!ah agar
tidak kaku (Chusid 18$).
d) /ndikasi assage
Beberapa kondisi yang merupakan indikasi pemberian
massage" antara lain< spasme otot" nyeri" oedema" kasus0kasus
perlengketan !aringan" kelemahan otot !aringan" dan kasus0 kasus
kontraktur.
e) ontra /ndikasi assage
asssage tidak selalu dapat diberikan pada semua kasus" ada
beberapa kondisi yang merupakan kontra indikasi pemberian
massage" yaitu< darah yang mengalami infeksi" penyakit0penyakit
dengan ganguan sirkulasi" seperti< tromboplebitis" arterios#lerosis
berat" adanya tumor ganas" daerah peradangan akut" !eraat
akut"sakit gigi" dan luka bakar.
b. Program 5erapi Fkupasi
Pada dasarnya terapi disini memberikan latihan gerak pada otota!ah. 4atihan diberikan dalam bentuk akti7itas sehari0hari atau
dalam bentuk permainan. Perlu diingat baha latihan se#ara
bertahap dan melihat kondisi penderita" !angan sampai melelahkan
penderita. 4atihan dapat berupa latihan berkumur" latihan minum
dengan menggunakan sedotan" latihan meniup lilin" latihan
menutup mata dan mengerutkan dahi di depan #ermin.
#. Program Sosial edik
21
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
22/27
Penderita Bell&s palsy sering merasa malu dan menarik diri dari
pergaulan sosial. Problem sosial biasanya berhubungan dengan
tempat ker!a dan biaya. Petugas sosial medik dapat membantu
mengatasi dengan menghubungi tempat ker!a" mungkin untuk
sementara aktu dapat beker!a pada bagian yang tidak banyak
berhubungan dengan umum. :ntuk masalah biaya" dibantu dengan
men#arikan fasilitas kesehatan di tempat ker!a atau melalui
keluarga. Selain itu memberikan penyuluhan baha ker!a sama
penderita dengan petugas yang meraat sangat penting untuk
kesembuhan penderita.
d. Program Psikologik
:ntuk kasus0kasus tertentu dimana ada gangguan psikis amat
menon!ol" rasa #emas sering menyertai penderita terutama pada
penderita muda" anita atau penderita yang mempunyai profesi
yang mengharuskan ia sering tampil di depan umum" maka bantuan
seorang psikolog sangat diperlukan.
e. Program Frtotik 3 Prostetik
apat dilakukan pemasangan M9N plester dengan tu!uan agar sudut
mulut yang sakit tidak !atuh. ian!urkan agar plester diganti tiap 8
!am. Perlu diperhatikan reaksi intoleransi kulit yang sering ter!adi.
Pemasangan M9N plester dilakukan !ika dalam aktu $ bulan belum
ada perubahan pada penderita setelah men!alani fisioterapi. al ini
dilakukan untuk men#egah teregangnya otot Dygomati#us selama
parese dan men#egah ter!adinya kontraktur.
F> PF6,>
• ompres hangat daerah sisi a!ah yang sakit selama 2- menit
• assage a!ah yang sakit ke arah atas dengan menggunakan tangan
dari sisi a!ah yang sehat
• 4atihan tiup lilin" berkumur" makan dengan mengunyah disisi yang
sakit" minum dengan sedotan" mengunyah permen karet
2. Peraatan mata
22
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
23/27
• Beri obat tetes mata (golongan artifial tears) $J sehari
• Biasakan menutup kelopak mata se#ara pasif sebelum tidur
$. Pemberian air mata buatan" lubrikan" dan pelindung mata. Pemakaian
ka#amata dengan lensa berarna atau ka#amata hitam kadang diperlukan
untuk men!aga mata tetap lembab saat beker!a.
%. /stirahat
. Pembedahan
*. ika sudah ter!adi e#tropion yang parah dapat dilakukan lateral
tarsorrhaphy.
2. KOMPLIKASI
1. %rocodile tear phenomenon.
9aitu keluarnya air mata pada saat penderita makan makanan. /ni
timbul beberapa bulan setelah ter!adi paresis dan ter!adinya akibat dari
regenerasi yang salah dari serabut otonom yang seharusnya ke kelen!ar
sali7a tetapi menu!u ke kelen!ar lakrimalis. 4okasi lesi di sekitar gangliongenikulatum.2"$"11
2. Synkinesis
alam hal ini otot0otot tidak dapat digerakkan satu per satu atau
tersendiri. selalu timbul gerakan bersama. isal bila pasien disuruh
meme!amkan mata" maka akan timbul gerakan (in7olunter) ele7asi sudut
mulut"kontraksi platisma" atau berkerutnya dahi. Penyebabnya adalah
inner7asi yang salah" serabut saraf yang mengalami regenerasi
bersambung dengan serabut0serabut otot yang salah.(2"$"11)$. &ic 'acialis sampai emifa#ial Spasme
5imbul MkedutanN pada a!ah (otot a!ah bergerak se#ara spontan
dan tidak terkendali) dan !uga spasme otot a!ah" biasanya ringan. Pada
stadium aal hanya mengenai satu sisi a!ah sa!a" tetapi kemudian dapat
mengenai pada sisi lainnya. elelahan dan kelainan psikis dapat
memperberat spasme ini. omplikasi ini ter!adi bila penyembuhan tidak
sempurna" yang timbul dalam beberapa bulan atau 102 tahun kemudian.(11)
23
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
24/27
2. POGNOSIS
Penderita Bell&s Palsy dapat sembuh total atau meninggalkan ge!ala sisa.
@aktor resiko yang memperburuk prognosis Bell&s palsy adalah ($"1-) <
:sia di atas *- tahun
Paralisis komplit
enurunnya fungsi penge#apan atau aliran sali7a pada sisi yang lumpuh
;yeri pada bagian belakang telinga
Berkurangnya air mata.
Pada umumnya prognosis Bell&s palsy baik yaitu sekitar 8-0- penderita
sembuh dalam aktu * minggu sampai tiga bulan tiga bulan tanpa ada
ke#a#atan. Penderita yang berumur *- tahun atau lebih" mempunyai peluang
%- sembuh total dan beresiko tinggi meninggalkan ge!ala sisa.
Penderita yang berusia $- tahun atau kurang" hanya punya perbedaan
peluang 1-01 antara sembuh total dengan meninggalkan ge!ala sisa. ika
tidak sembuh dalam aktu % bulan" maka penderita #enderung meninggalkan
ge!ala sisa" yaitu sinkinesis" #ro#odile" tears dan kadang spasme hemifasial.
24
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
25/27
BAB III
KESIMPULAN
1. Bell&s palsy adalah kelumpuhan ner7us fasialis perifer (;.?//)" ter!adi se#ara
akut dan penyebabnya tidak diketahui (idiopatik) atau tidak menyertai
penyakit lain yang dapat mengakibatkan lesi ner7us fasialis.
2. 6ambaran klinis bell&s palsy dapat berupa hilangnya semua gerakan 7olunter
pada kelumpuhan total. Pada sisi a!ah yang terkena" ekspresi akan
menghilang sehingga lipatan nasolabialis akan menghilang" sudut mulut
menurun" bila minum atau berkumur air menetes dari sudut ini dan
lagoftalmus.
$. Penatalaksanaannya untuk rehabilitasi pada bell&s palsy sangat penting.
5u!uannya adalah meniadakan keadaan #a#at" mengurangi keadaan #a#at
sebanyak mungkin" melatih orang dengan sisa keadaan #a#at badan untuk
dapat hidup dan beker!a dengan apa yang tertinggal. @isioterapi yang dapat
diberikan berupa terapi panas" massage dan terapi i#ara dan okupasi.
%. ,ntara 8-08 penderita akan sembuh sempurna dalam aktu $ bulan.
Paralisis ringan atau sedang pada saat ge!ala aal ter!adi merupakan tanda
prognosis baik.
25
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
26/27
DAFTA PUSTAKA
1. !amil 9" , Bas!iruddin. Paralisis Bell. alam< arsono" ed. apita selekta
neurologiO 9ogyakarta< 6ad!ah ada :ni7ersity Press.2--. hal 2+0$--
2. anette C 5aylor" F" S. 2-11" Bell&s Palsy" 4umbantobing. 2--+.;eurologi
linik.akarta< :ni7ersitas /ndonesia.
$. Leiner 4" 4e7itt 4P. ,taksia. Lita S" editor. Buku Saku ;eurologi. >d .
akarta< Penerbit Buku edokteran >6CO 2--1. al. 1+%
%. Sabirin . Bell&s Palsy. alam < adinoto dkk. 6angguan 6erak. Cetakan /.
Semarang < @akultas edokteran :ni7ersitas iponegoro" 1- < 1+1081 2
. Sidharta P. 5ata Pemeriksaan linis dalam ;eurologi. >disi ke02. akarta < ian
akyat" 18 < $1101+
*. ard!ono " Sidharta P" 2--%. Nervus fasialis. alam ;eurologi linis asar.
akarta < ian akyat
+. aisel " 4e7ine S. angguan #araf 'asialis. alam Boies Buku ,!ar Penyakit
55 edisi *. akarta < >6C" 1+.
8. S!arifuddin" Bashiruddin " Bramantyo B. elumpuhan Nervus 'asialis *erifer .
alam Buku ,!ar /lmu esehatan 5elinga idung 5enggorok epala 4eher. * th
ed. akarta < Balai Penerbit @0:/" 2--+.
. ,minoff" et al. 2--. 4ange medi#al book < Clini#al ;eurology" SiJth
>dition" #gra0ill.
1-. alhar" . dan urniaan" S.;. 2-1-. *edoman Diagnosis dan &erapi #taf $edis
'ungsional Neurologi. alang < S: r.Saiful ,nar=@:B
11. eanto" 6 dkk. 2--. Diagnosis dan &atala+sana *enya+it #araf . akarta <
penerbit Buku edokteran >6C.
12. 5hamrinsyam. Penilaian era!at ekuatan Ftot @asialis. alam < 5hamrinsyamdkk. Bell&s Palsy. Surabaya < :nit ehabilitasi edik S: r. Soetomo=@
:;,/" 11 < $10%
1$. aymond " ,dam S" auri#e ?. isease of the Cranial ;er7es. /n < Prin#iples of
;eurology. th ed. ;e 9ork < # 6ra ill" 1% < 11+%0.
1%. endall @P" # Creary >. us#le 5esting and @un#tionO $ th ed. Baltimore <
Lilliam Lilkins" 18$ < 2$0%8.
26
-
8/19/2019 Referat Bells Palsy RP
27/27
1. eyes 5" eyes FB4. ydrotherapy" assage" anipulation and 5ra#tion.
?olume 2 Philippines < :. S. 5 Printing Fffi#e" 1++ < +808%" 21-