Bahan Tutorial Skenario c Blok 4

4
PENYEBAB IQ ANAK RENDAH Ibu anak tersebut merokok saat hami 4. l Pertama, asap rokok akan mengurangi pasokan oksigen yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan sistem saraf janin. Sebab, nikotin rokok akan membuat saluran utero- plasental menyempit. Akibatnya, sel-sel otak bayi akan menderita hypoxia atau kekurangan oksigen. Asap rokok tersebut akan memicu terjadinya proses carbaxy hemoglobin, yaitu sel-sel darah yang semestinya mengikat oksigen malah jadi rusak karena mengikat CO (karbon monoksida) yang berasal dari asap rokok. Selain itu, asap rokok juga mengandung sekitar 2.000-4.000 senyawa kimia beracun yang secara langsung akan mengganggu dan merusak berbagai proses tumbuh kembang sel-sel dan sistem saraf. (Mohammad Harli, Sarjana Gizi dan Sumber Daya Keluarga IPB) Senior, edisi No.203/ 30 Mei - 5 JUni 2003 Sumber: Tabloid Ibu Anak Anak tidak diberi asi Bayi yang tidak diberi air susu ibu (ASI) mempunyai intellectual quotient (IQ) lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibanding bayi yang diberi ASI. Bayi yang tidak disusui juga memiliki kerentanan penyakit. Bahkan, setelah tumbuh dewasa mudah terkena kanker, jantung, hipertensi dan diabetes.

Transcript of Bahan Tutorial Skenario c Blok 4

Page 1: Bahan Tutorial Skenario c Blok 4

PENYEBAB IQ ANAK RENDAH

Ibu anak tersebut merokok saat hamil Pertama, asap rokok akan mengurangi

pasokan oksigen yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan sistem

saraf janin. Sebab, nikotin rokok akan membuat saluran utero-plasental

menyempit. Akibatnya, sel-sel otak bayi akan menderita hypoxia atau

kekurangan oksigen. Asap rokok tersebut akan memicu terjadinya proses

carbaxy hemoglobin, yaitu sel-sel darah yang semestinya mengikat oksigen

malah jadi rusak karena mengikat CO (karbon monoksida) yang berasal dari

asap rokok. Selain itu, asap rokok juga mengandung sekitar 2.000-4.000

senyawa kimia beracun yang secara langsung akan mengganggu dan merusak

berbagai proses tumbuh kembang sel-sel dan sistem saraf.(Mohammad Harli,

Sarjana Gizi dan Sumber Daya Keluarga IPB)

Senior, edisi No.203/ 30 Mei - 5 JUni 2003 Sumber: Tabloid Ibu

AnakAnak tidak diberi asi

Bayi yang tidak diberi air susu ibu (ASI) mempunyai intellectual quotient (IQ)

lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibanding bayi yang diberi ASI.

Bayi yang tidak disusui juga memiliki kerentanan penyakit. Bahkan, setelah

tumbuh dewasa mudah terkena kanker, jantung, hipertensi dan diabetes.

“Karena itu, para ibu harus memberi susu eksklusif untuk bayinya,” pinta Staf

Departemen Kesehatan RI dr Utami Roesli SpA pada pertemuan Inisiasi

Menyusui Dini Bagi Petugas Kesehatan dan Lintas Sektoral di Aula Balatrans

Sleman kemarin.

Bayi sampai berusia enam belum membutuhkan minuman atau makanan selain

ASI. Bayi juga tidak membutuhkan makanan tambahan seperti susu formula,

jeruk, madu, air teh, air putih, pisang, bubur atau makanan lain. “

Ini penting diperhatikan karena usus bayi usia tiga bulan belum siap mencerna

makanan selain air susu ibu. Kalau bisa sampai enam bulan,” jelasnya.

Banyak keuntungan memberi ASI. Yakni, mengandung nutrisi, taurin, laktosa dan

asam lemak. Sehingga bayi jadi tumbuh sehat, cerdas, sel otak optimal, terhindar

dari infeksi dan alegri, kekebalan tubuh. (Friday, 16 January 2009 10:31)

Page 2: Bahan Tutorial Skenario c Blok 4

Kurang asupan gizi (SUMBER:http://www.kalbe.co.id/files/cdk

/files/05MekanismeAnemi95.pdf/05MekanismeAnemi95.html)

Tinggi normal anak umur 15 tahun adalah 155 cm (www.yahoo.com)

Penyebab tinggi badan tidak normal

Genetik, asupan gizi, lingkungan

Kenali Lebih Dekat Tinggi Badan AnakTuesday, S26 August 2008

Bayi pada umumnya memiliki berat badan normal antara 2500 hingga 3000 gram, dengan

panjang badan antara 48 hingga 50 cm. Selanjutnya, pertumbuhan tinggi dan berat badan bayi

tidak akan sama. Menurut seorang dokter dari divisi Endokrinologi, pertumbuhan terbagi menjadi

tiga tahap. Pertama, dimulai dari bayi lahir hingga ia berusia tiga tahun. Pada tahun pertama,

pertambahan tinggi badan mencapai 1, 5 kali panjang lahir. Usia dua tahun, rata-rata anak

tumbuh sebanyak 6 hingga 10 cm per tahunnya. Tahap kedua adalah tahap anak-anak yang

akan berakhir ketika anak memasuki pubertas (usia 6 hingga 12 tahun).

Pada tahap ini penambahan tinggi badan anak mencapai 5 hingga 7 cm per tahunnya. Di

tahap ini anak akan kelihatan memanjang, mengurus, dan perutnya tidak buncit lagi. Tahap

terakhir adalah tahap pubertas (12 hingga 18 tahun) yang ditandai dengan percepatan dalam

pertumbuhan karena pengaruh hormon seksual. Pertumbuhan tinggi badan anak remaja akan

melaju dengan cepat, dan kemudian secara perlahan akan terhenti.

Pada anak perempuan yang masa pubertasnya terjadi lebih awal, tinggi badannya akan

mencapai 8 cm per tahun.Sedangkan pada anak laki-laki akan mencapai 10 cm per tahun. Bila

tahap ini berakhir, maka berakhir pula proses pertumbuhan anak. Jika tinggi anak berada pada

atau melebihi 97 per seratus dari batas garis maksimal tinggi seseorang pada kurva

pertumbuhan yang berlaku pada populasi tertentu, maka anak dapat dikatakan memiliki

perawakan yang tinggi. Tinggi badan rata-rata anak Indonesia mulai dari ia lahir hingga berusia 5

tahun, adalah 48 hingga 120 cm. Faktor genetik adalah elemen dasar penenti tinggi seseorang.

Seorang anak akan mencapai tinggi badannya dengan gen penentu tinggi badan yang

diwarisinya.

Jika orang tuanya memiliki perawakan yang tinggi, maka secara genetis anak cenderung

memiliki perawakan yang tinggi pula. Namun sering kita jumpai, anak lebih tinggi dari orang

tuanya. Hal ini bisa saja terjadi karena dari kedua orang tua kita mengenal konsep Potensi Tingi

Genetik (seorang anak dilahirkan berpotensi atau akan mencapai tinggi dewasa tertentu yang

berada dalam rentang waktu tertentu).

Page 3: Bahan Tutorial Skenario c Blok 4

Selain faktor genetik, faktor gizi juga harus diperhatikan, terutama sejak dalam

kandungan. Beberapa zat gizi yang penting, seperti protein, lemak, vitamin (vitamin A dan D),

mineral (zat besi, kalsium, seng, dan yodium) turut membantu dalam proses pertumbuhan anak.

Beberapa jenis hormon yang berperan penting dalam proses pertumbuhan tinggi dan

berat anak, antara lain hormone pertumbuhan, hormon tiroid, dan hormon seks.Hormon

pertumbuhan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang. Hormon tiroid dibutuhkan untuk

membantu melancarkan proses metabolisme dalam tubuh. Sedangkan hormon seks terdiri dari

hormon estrogen, progesteron, dan androgen, bertugas dalam proses pematangan seksual.

Faktor lingkungan, seperti imunisasi, kasih sayang yang cukup, dan kebutuhan ekonomi

juga sangat mendukung pertumbuhan tinggi seseorang. Imunisasi sangat penting untuk

melindungi anak dari berbagai penyakit yang dapat menghambar pertumbuhan fisiknya. Kasih

sayang yang kurang akan memberi dampak kehilangan nafsu makan pada anak. Demikian pula

halnya dengan kekurangan dalam kebutuhan ekonomi akan berdampak pada ketersediaan

pangan yang mengandung gizi seimbang.(infosehat/lia) (http://www.indofamilyhealth.com

Powered by Joomla! Generated: 28 January, 2009, 15:45)