BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1...

26
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA ini dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo pada semester II tahun ajaran 2015/2016. Alamat sekolah desa Pucungkerep Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo. Secara geografis SD Negeri 2 Pucungkerep terletak dipinggir jalan kelurahan Pucungkerep diantara pemukiman para penduduk dan akses ke SD ini tidaklah sulit karena bisa di jangkau dengan naik kendaraan pribadi. Jumlah keseluruhan siswa SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo pada tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 119 siswa. Waktu penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester II menurut kalender pendidikan di SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo. Penelitian ini memerlukan waktu sekitar 5 bulan dari bulan Januari sampai Mei 2016. Kegiatan nantinya dimulai dari ijin untuk pelaksanaan penelitian sampai dengan penulisan laporan sebagai hasil dan pertanggungjawaban penelitian yang telah dilakukan.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA ini dilakukan

pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo pada semester II tahun

ajaran 2015/2016. Alamat sekolah desa Pucungkerep Kecamatan Kaliwiro Kabupaten

Wonosobo. Secara geografis SD Negeri 2 Pucungkerep terletak dipinggir jalan

kelurahan Pucungkerep diantara pemukiman para penduduk dan akses ke SD ini

tidaklah sulit karena bisa di jangkau dengan naik kendaraan pribadi. Jumlah

keseluruhan siswa SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo pada tahun ajaran 2015/2016

sebanyak 119 siswa.

Waktu penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester II menurut

kalender pendidikan di SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo. Penelitian ini

memerlukan waktu sekitar 5 bulan dari bulan Januari sampai Mei 2016. Kegiatan

nantinya dimulai dari ijin untuk pelaksanaan penelitian sampai dengan penulisan

laporan sebagai hasil dan pertanggungjawaban penelitian yang telah dilakukan.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

26

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

No

.

Pelaksanaan

Penelitian

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Proposal PTK

2 Ijin Observasi dan

Penelitian

3 Uji Validitas dan

Reliabilitas

4 Siklus I

Perencanaan

Tindakan

Pengamatan

Refleksi

5 Siklus II

Perencanaan

Tindakan

Pengamatan

Refleksi

6 Pelaporan

Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep

Wonosobo semester II tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 22 siswa. Adapun

siswa laki-laki sebanyak 11 anak dan siswa perempuan berjumlah 11 anak. Para siswa

mayoritas berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Siswa kelas 5 SD Negeri 2

Pucungkerep Wonosobo mengalami masalah terhadap hasil belajar IPA yang rendah.

Faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep

Wonosobo yang masih rendah karena beberapa permasalahan. Permasalahan itu

antara lain gaya mengajar guru yang kurang inovatif dan kreatif mengandalkan

metode konvensional membuat siswa pasif dan yang mendominasi guru karena

pembelajaran masih berpusat pada guru atau teacher center pada siswa kelas 5 SD

Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo. Kondisi ini membuat siswa cepat merasa bosan

dalam mengikuti pembelajaran yang akhirnya membuat siswa tidak lagi

memperhatikan materi yang disampaikan dan melakukan aktifitas-aktifitas lain diluar

pembelajaran seperti melamun, sibuk sendiri, berbicara dengan teman sebelahnya dan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

27

lain sebagainya sehingga akan mengganggu pada proses pembelajaran yang

berlangsung dan penerimaan materi. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus maka

akan berdampak pula pada hasil yang diperoleh siswa pada saat dilaksanakan ulangan

harian atau tes semester sehingga dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri 2

Pucungkerep Wonosobo semester II tahun ajaran 2015/2016.

3.2 Variabel Penelitian

a. Variabel Penelitian

Menurut Slameto (2015:195) variabel penelitian didefinisikan sebagai “faktor

yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi”. Variabel tindakan kelas ini

dilakukan kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo. Variabel yang digunakan

ada 2 variabel yakni variabel bebas dan variabel tergantung.

a) Variabel bebas atau independent variable yaitu model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT).

b) Variabel tergantung atau independent variable yaitu hasil belajar IPA. Hasil

belajar diukur dengan mengukur perolehan nilai tes setelah siswa diberi soal

evaluasi.

b. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam tindakan kelas ini adalah:

a) Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah

model pembelajaran yang menuntut keterlibatan total semua siswa dalam

pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok untuk berkerjasama guna

menemukan jawaban terbaik mereka. Setiap siswa dalam kelompok mendapat

nomor yang berbeda, guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok

mengerjakannya, kelompok memutuskan jawaban yang dianggap benar dan

memastikan setiap kelompok mengetahui jawabannya, guru memanggil salah satu

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

28

nomor siswa dan nomor yang dipanggil mengangkat tangan kemudian

melaporkan hasil kerja sama mereka di depan kelas.

b) Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang didapatkan seseorang yang

mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, psikomotorik dan menjadi tolak ukur

dari keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan seperti nilai tes evaluasi

yang diberikan guru untuk dikerjakan secara individu setelah pembelajaran IPA

selesai sesuai dengan standar proses pembelajaran IPA.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri 2

Pucungkerep Wonosobo semester II tahun ajaran 2015/2016 direncanakan akan

dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus akan dilaksanakan dalam 2 kali

pertemuan dan alokasi waktu setiap pertemuan adalah 70 menit. Konsep pokok

penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2002:97)

terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan (planning), tindakan

(action) dan pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Rincian prosedur tindakan

adalah sebagai berikut.

Siklus I

1. Perencanaan (planning)

Tahap perencanaan ini meliputi:

a. Persiapan dengan meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri 2 Pucungkerep

Wonosobo dan guru kelas 5 untuk melakukan observasi.

b. Mengidentifikasi masalah apa saja yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar

IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo.

c. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I dan siklus II dan

RPP yang dibuat nantinya berorientasi pada sintaks pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT) sebagai upaya peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas 5

SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

29

d. Merancang skenario pembelajaran yang merupakan penjabaran dari rencana

pembelajaran sesuai dengan sintaks pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) dengan tujuan pembelajaran yang difokuskan untuk meningkatkan hasil

belajar IPA kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo. Diharapkan hasil belajar

siswa kelas 5 di SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo dapat meningkat dan

memenuhi KKM yang telah ditetapkan yakni sebesar 70.

e. Merencanakan membagi kelas menjadi 5 kelompok heterogen. Setiap kelompok

terdiri dari 3-5 siswa laki-laki maupun perempuan dan dalam kelompok tidak ada

pembedaan dalam segi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor semua siswa

diwajibkan saling menghargai dan berlatih kerjasama dalam kelompok.

f. Mempersiapkan perlengkapan belajar IPA yang disiapkan sebelum pembelajaran

dimulai sebagai media pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran IPA.

Mempersiapkan kepala bernomor yang akan digunakan siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

g. Menyiapkan lembar observasi sebagai pedoman pengamatan aktivitas guru dan

siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri

2 Pucungkerep Wonosobo yang disesuaikan dengan sintaks pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pengamatan atau observasi akan

dilakukan oleh observer yakni guru kelas yang bertugas mengamati selama proses

pembelajaran IPA dari awal hingga akhir pembelajaran IPA.

h. Menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur kompetensi siswa yang berkaitan

dengan materi yang disampaikan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT).

2. Tindakan (action) dan Pengamtan (observing)

Pertemuan Pertama (2X35 menit)

1) Kegiatan Awal (10 menit)

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

30

b. Mengajak berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing.

c. Mengecek absensi siswa.

d. Memberikan motivasi dengan bernyanyi “ayo belajar”

e. Melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan “Menurut pendapat kalian,

tanah berasal dari mana? Apakah semua batuan yang dibumi ini sama?”.

f. Menuliskan judul pembelajaran.

g. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

h. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

2) Kegiatan Inti (55 menit)

Eksplorasi:

a. Siswa dengan bimbingan guru dapat menyebutkan jenis-jenis batuan.

b. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi jenis-jenis batuan.

c. Siswa dengan bimbingan guru dapat menyebutkan nama batu yang mereka

ketahui.

d. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang macam-macam batu berdasarkan

jenis proses terbentuknya.

Elaborasi:

a. Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-5 siswa yang

heterogen.

b. Guru membagikan nomor pada setiap kelompok untuk dipasang di kepala setiap

siswa dan memberi nama setiap kelompok.

c. Setiap kelompok diberi buku panduan untuk memudahkan dalam mengerjakan

perintah yang diberikan.

d. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi dan mengerjakan lembar kerja

kelompok.

e. Siswa dengan bimbingan guru dapat saling menjelaskan jawaban kepada sesama

anggotanya.

f. Guru memanggil salah satu nomor dan bagi nomor yang dipanggil dari tiap

kelompok harus mengangkat tangan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

31

g. Siswa yang dipanggil dengan bimbingan guru maju ke depan.

h. Siswa yang maju dengan bimbingan guru menjawab pertanyaan.

Konfirmasi:

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan jawaban akhir dari semua

pertanyaan yang telah didiskusikan tadi.

b. Guru memberikan pembenaran dari hipotesis-hipotesis pada awal.

c. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

3) Kegiatan akhir (5 menit)

a. Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan Kedua (2x 35 menit)

1) Kegiatan awal (10 menit)

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. Mengucapkan salam.

b. Mengajak siswa berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing.

c. Mengecek absensi siswa.

d. Diberikan motivasi dengan bernyanyi “tepuk jari”

e. Melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan “bagaimana batu yang

tampak besar, keras dan berdiri kokoh diatas tanah lama kelamaan akan menjadi

tanah? Proses apakah yang yang terjadi pada batuan tersebut?”

f. Menuliskan judul pembelajaran.

g. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

h. Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

2) Kegiatan inti (55 menit)

Eksplorasi:

a. Siswa dengan bimbingan guru dapat menjelaskan proses pembentukan tanah

karena pelapukan batuan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

32

b. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi proses pembentukan tanah

karena pelapukan batuan.

Elaborasi:

a. Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-5 siswa yang

heterogen.

b. Guru membagikan nomor pada setiap kelompok untuk dipasang di kepala setiap

siswa dan memberi nama setiap kelompok.

c. Setiap kelompok diberi buku panduan untuk memudahkan dalam mengerjakan

perintah yang diberikan.

d. Setiap kelompok dibagikan lembar kerja kelompok.

e. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi dan mengerjakan lembar kerja

kelompok.

f. Siswa dengan bimbingan guru dapat saling menjelaskan jawaban kepada sesama

anggotanya.

g. Guru memanggil salah satu nomor dan bagi nomor yang dipanggil dari tiap

kelompok harus mengangkat tangan.

h. Siswa yang dipanggil dengan bimbingan guru maju ke depan.

i. Siswa yang maju dengan bimbingan guru menjawab pertanyaan.

Konfirmasi:

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan jawaban akhir dari semua

pertanyaan yang telah didiskusikan tadi.

b. Guru memberikan pembenaran dari hipotesis-hipotesis pada awal.

c. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

d. Guru memberikan soal evaluasi.

3) Kegiatan akhir (5 menit)

a. Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

b. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

33

Siklus II

Siklus ke dua dirancang apabila siklus pertama belum berhasil. Kegiatan yang

dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus pertama atau

penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya.

Pengamatan adalah serangkaian kegiatan yang terjadi selama proses

pembelajaran yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan penelitian tindakan kelas

yang dilakukan di SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo dilakukan oleh guru kelas 5

sebagai observer. Kegiatan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

pembelajaran IPA berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT). Pengamatan difokuskan pada aktivitas siswa

dan aktivitas guru, dimana aktivitas siswa yang diamati adalah kegiatan siswa sebagai

respon dari tindakan guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) sedangkan aktivitas guru yang diamati adalah

semua kegiatan yang dilakukan guru dalam berlangsungnya proses pembelajaran IPA

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

(NHT). Data yang dikumpulkan oleh observer pada tahap ini berisi tentang

pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, dengan mengacu pada alat

bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti, dalam kegiatan

pengamatan observer harus fokus terhadap obyek pengamatan yang telah ditetapkan

bersama yaitu pengamatan terhadap pelaksanaan guru ketika mengajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan respon siswa

dalam mengikuti pembelajaran dengan sintaks Numbered Heads Together (NHT) dan

hasil dari observasi pada pertemuan pertama harus segera diberikan kepada peneliti,

semua kegiatan pengamatan dilaksanakan secara sistematis. Hasil dari pengamatan

observer yang nantinya sebagai bahan refleksi untuk diperbaiki pada pertemuan

pembelajaran selanjutnya sampai meningkatkan hasil belajar IPA dengan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

34

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo.

3. Refleksi (Refleksi)

Kegiatan refleksi adalah kegiatan yang dilakukan setelah pembelajaran selesai

dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT). Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer maka

akan terlihat kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

Observer disini bertugas untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru apakah

sudah sesuai dengan sintaks yang terdapat pada perencanaan serta respon yang terjadi

pada siswa. Kegiatan refleksi sangat penting dilakukan untuk mendapatkan suatu

masukan yang sangat berguna dan akurat dengan memunculkan kelebihan dan

kekurangan setiap tindakan bagi penentuan langkah tindakan pada pertemuan

selanjutnya. Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan pertama untuk

dijadikan acuan dalam bertindak pada pertemuan kedua dan seterusnya, kegiatan

pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) yang belum terlaksana dengan baik nantinya akan

diperbaiki dengan merencanakan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dengan

lebih baik lagi karena guru sudah mengetahui kesalahan atau kekurangan yang ada

ketika melaksanakan pembelajaran sebelumnya dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data akan memaparkan mengenai cara yang dilakukan

dalam mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tindakan penelitian.

Sementara instrument pengumpulan data akan menjelaskan mengenai alat-alat

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

35

instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam menghimpun data-data yang

berkaitan dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan.

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas 5 SD Negeri 2

Pucungkerep Wonosobo dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik yaitu

teknik tes dan nontes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA. Selain itu pengumpulan data juga

dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama tindakan

pembelajaran menggunakan model pembelajran koopertaif tipe Numbered Heads

Together (NHT). Teknik tes dilakukan dengan memberikan soal evaluasi berbentuk

soal pilihan ganda pada tiap siklusnya, sementara itu teknik nontes dalam penelitian

ini adalah observasi dan dokumentasi yang dilakukan selama pelaksanaan tindakan

penelitian berlangsung.

1) Teknik tes

Teknik tes akan mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

dipelajari, siswa diminta untuk mengeluarkan kemampuan yang dimiliki dengan

memberikan respon atau jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Purwanto (2013:65) mengemukakan bahwa tes merupakan suatu alat ukur yang

digunakan oleh guru untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, antara lain

mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, bakat, dan keterampilan siswa di mana

siswa harus memberikan penampilan terbaiknya.

Tes evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan tiap siklus dengan memberikan

sejumlah soal kepada siswa yang dikerjakan secara mandiri. Soal tes yang diberikan

berdasarkan materi yang sudah disampaikan dengan mengacu pada indikator-

indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar sehingga dapat mengukur

tingkat perkembangan kompetensi siswa yang diharapkan. Pemberian soal tes

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

36

bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Selain itu

pemberian soal tes juga dimaksudkan guru untuk memberikan penilaian terhadap

kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari. Menurut Sudjana

(2011:35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

kepada siswa dengan tujuan memperoleh jawaban dari siswa baik itu dalam bentuk

lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis) atau dalam bentuk perbuatan (tes

tindakan). Dalam PTK yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep

Wonosobo, bentuk instrumen tes yang digunakan sebagai alat penilaian berupa soal

tes berbentuk pilihan ganda.

2) Teknik nontes

Penelitian yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo

salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ialah teknik nontes.

Menurut Purwanto (2013: 63) teknik nontes merupakan teknik pengumpulan data

yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon

secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Jenis teknik

nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi.

a. Observasi

Komalasari (2011:57) mengungkapkan observasi merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, melalui pengamatan

dan pencatatan gejala-gejala yang diselidiki. Selanjutnya Dimyati (2009:229)

menyatakan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui kegiatan

pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap kegiatan pembelajaran yang

dilangsungkan. Observasi bertujuan untuk mendapatkan skor aktivitas guru dan siswa

dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT). Observer bertugas melakukan pengamatan dan

penilaian dengan memberikan skor pada lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas

siswa pada setiap pertemuan. Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

37

pelaksanaan tindakan pembelajaran. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas 5

sebagai observer yang mengamati jalannya pembelajaran berdasarkan sintaks yang

telah ditetapkan.

b. Dokumentasi

Sukardi (2005:81) menjelaskan bahwa dokumentasi merupakan cara untuk

memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada

pada responden. Berdasarkan sumbernya, dokumen terdiri dari dokumen resmi dan

tidak resmi. Dokumen resmi merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh suatu

lembaga dan dapat berupa surat keputusan dan surat bukti pelaksanaan kegiatan.

Dokumen tidak resmi dapat berupa catatan pribadi dan nota dinas yang memberikan

informasi terhadap suatu kejadian. Seorang peneliti sebaiknya menggunakan kedua

sumber dokumentasi secara intensif agar memperoleh informasi secara maksimal dan

dapat menggambarkan kondisi subyek atau obyek penelitian dengan benar (Sukardi,

2005:81). Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar

nama siswa dan nilai awal hasil belajar IPA sebelum dilakukan penelitian, sehingga

dapat digunakan untuk membandingkan antara hasil belajar sebelum dengan sesudah

penelitian dilakukan.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam

pengumpulan data. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui hasil belajar IPA di kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo setelah

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

adalah:

1) Lembar Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung.

Dalam lembar observasi ini berisi hal-hal yang dapat mengukur aktivitas serta

keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Pelaksanaan

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

38

observasi bertujuan untuk memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT), perolehan skor dapat dijadikan acuan oleh guru dalam mengukur

apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang

telah disusun.

Lembar observasi diisi dengan memberi tanda checklist (√) pada kolom skor

sesuai hasil yang diamati terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa. Jawaban dibuat

dalam bentuk skala (skala likert) penilaian dan kriteria yang digunakan pada lembar

observasi aktivitas guru dan siswa yaitu skor 4-1, skor 4 termasuk ke dalam kategori

sangat baik, skor 3 baik, skor 2 cukup, dan skor 1 kurang. Skala likert biasa

digunakan untuk memberikan penilaian terhadap sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:134).

Adapun kisi-kisi observasi yang disiapkan oleh peneliti sebagai fokus pengamatan

observer dalam pelaksanaan kegiatan pengamatan yang dilaksanakan dari awal

sampai akhir pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3 sebagai

berikut.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

39

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru

N

o. Aspek Indikator

No.

Item

Kegiatan pendahuluan

1

Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam

b) Guru mengajak siswa berdoa sesuai keyakinan dan

kepercayaan masing-masing

c) Guru mengecek absensi siswa

d) Guru memberikan motivasi kepada siswa

e) Guru melakukan apersepsi

f) Guru menuliskan judul pembelajaran

g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

1

2

3

4

5

6

7

2 Persiapan

h) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama

proses pembelajaran

i) Guru menyampaikan materi kepada siswa

8

9

Kegiatan Inti

3 Membagi

kelompok

j) Guru membagi siswa dalam 5 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 3-5 siswa yang heterogen

k) Guru membagikan nomor pada setiap kelompok untuk

dipasang di kepala setiap siswa dan memberi nama setiap

kelompok

10

11

4 Memberi buku

panduan

l) Guru membagi buku panduan 12

5 Memulai

diskusi

m) Guru membagikan lembar kerja kelompok untuk

didiskusikan bersama kelompoknya

n) Guru meminta siswa untuk saling menjelaskan jawaban

kepada sesama anggotanya

13

14

6 Memanggil

nomor anggota

atau pemberian

jawaban

o) Guru memanggil salah satu nomor dan bagi nomor yang

dipanggil dari tiap kelompok harus mengangkat tangan.

p) Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk menjawab

pertanyaan.

15

16

7 Mengakhiri

dengan

kesimpulan

q) Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari

semua pertanyaan.

17

Kegiatan penutup

8 Kegiatan Akhir r) Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan

kepada siswa

s) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya

18

19

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

40

Tabel 3. 3

Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa

N

o.

Aspek Indikator No.

Item

Kegiatan pendahuluan

1 Kegiatan awal a) Siswa menjawab salam dan berdoa 1

2 Persiapan

b) Siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan kegiatan yang

akan dilakukan

c) Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru

2

3

Kegiatan inti

3 Membagi

kelompok

d) Siswa bergabung dengan kelompoknya

e) Siswa memasang nomor di kepalanya

4

5

4 Memberi buku

panduan

f) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok 6

5 Memulai

diskusi

g) Siswa aktif dan mampu bersosialisasi dengan kelompok

h) Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi

i) Siswa saling menjelaskan jawaban kepada sesama

anggotanya

7

8

9

6 Memanggil

nomor anggota

atau pemberian

jawaban

j) Siswa yang dipanggil harus mengangkat tangan dan maju

ke depan untuk menjawab pertanyaan

10

7 Mengakhiri

dengan

kesimpulan

k) Siswa bersama-sama menyimpulkan jawaban akhir dari

semua pertanyaan

11

Kegiatan penutup

8 Kegiatan akhir l) Siswa mendengarkan refleksi dan penguatan dari guru

m) Siswa mendengarkan rencana pembelajaran selanjutnya

12

13

2) Tes

Hasil tes yang diperoleh siswa digunakan untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam menerima materi sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus

dan evaluasi akan di dilakukan pada setiap akhir pertemuan siklus untuk mengetahui

kemampuan siswa pada setiap siklus. Tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda pada

siklus I dan II masing-masing berjumlah 20 soal. Berikut kisi-kisi instrumen soal

evaluasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

41

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Teknik

Penilaian Item soal

7. Memahami

perubahan yang

terjadi di alam

dan

hubunganya

dengan

penggunaan

sumber daya

alam.

7.1 Mendeskripsikan

proses

pembentukan

tanah karena

pelapukan.

1. Menggolongkan

batuan berdasarkan

ciri-ciri batuan.

2. Menyebutkan

manfaat batuan.

3. Menjelaskan

proses

pembentukan tanah

karena pelapukan.

Teknik tes:

Pilihan ganda

1, 2, 6, 14,

16, 18, 19,

20, 21, 23,

24, 25.

3, 4, 9, 15,

17, 26, 27,

28, 29, 30.

5, 7, 8, 10,

11, 12, 13,

22.

7.2 Mengidentifikasi

jenis-jenis tanah 1. Menjelaskan

bagian-bagian

tanah.

2. Mengidentifikasi

jenis-jenis tanah

misalnya humus,

liat, berpasir,

vulkanik, kapur,

lempung, gambut.

Teknik tes:

Pilihan ganda

1, 2, 3, 4, 9,

10, 11, 14,

15, 19, 21,

22, 24, 25,

26, 27.

5, 6, 7, 8,

12, 13, 16,

17, 18, 20,

23, 28, 29,

30.

Pada bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar diberi skor satu atau

bergantung pada keinginan guru namun pada umumnya diberi skor satu (Sudjana,

2011:54). Pada penelitian ini yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep

Wonosobo setiap item soal pada tes evaluasi hasil belajar IPA melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) diberi skor satu dan

perhitungan nilai evaluasi hasil belajar IPA berpedoman pada perhitungan rumus

sebagai berikut:

𝑥 = S

SM x 100

Keterangan:

x = nilai tes evaluasi hasil belajar

∑ S = jumlah skor

∑ SM = jumlah skor maksimal

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

42

KKM mata pelajaran IPA kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo

sebesar 70, sehingga dari perbandingan antara nilai KKM dan tes evaluasi hasil

belajar IPA dapat diketahui bahwa siswa tuntas atau belum tuntas belajar. Kriteria

ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kriteria Ketuntasan Belajar

Rentang Kriteria

x < 70 Tidak tuntas atau belum memenuhi KKM

x ≥ 70 Tuntas atau Memenuhi KKM

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dalam penelitian tindakan kelas

meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep

Wonosobo semester II tahun ajaran 2015/2016. Penelitian tindakan kelas ini

menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel

yang akan diuji validitas dan reliabilitas berkaitan dengan variabel tergantung yaitu

hasil belajar IPA siswa kelas 5 ditingkatkan dengan variabel bebas dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)

yang memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dengan kerjasama bersama kelompok.

3.5.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas menurut Arikunto (2006:168) adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

43

Pada uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal

yang nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran

berlangsung. Pada uji validitas ini menggunakan nilai r Poduct Moment dengan

jumlah peserta didik (N) 27 maka taraf signifikan 5% adalah 0,381 (Sugiyono,

2012:333) sebagai berikut pada tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Taraf Signifikan Validitas

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang seharusnya

diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi apabila hasilnya sesuai dengan kriteria

yang sudah ditentukan. Uji validitas ini menggunakan uji korelasi antar skor (nilai)

tiap-tiap item atau pertanyaan dengan nilai total tes. Koefisien korelasi selalu terdapat

antara -1,00 sampai +1,00. Teknik korelasi yang dipakai adalah Corrected Item-Total

Correlation dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16. Menurut Arikunto (2012:89)

interprestasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat baik

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah

Sebelum dibagikan kepada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Pucungkerep

Wonosobo, terlebih dahulu instrumen tes berupa butir soal siklus I dan siklus II

diberikan kepada siswa kelas 6 SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo pada tanggal 19

Maret 2016. Dari jumlah 27 siswa kelas 6 didapatkan hasil berupa skor dari pekerjaan

N Taraf Signifikan 5%

26 0,388

27 0,381

28 0,374

29 0,367

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

44

siswa, kemudian akan dilakukan perhitungan uji validitas instrumen hasil dengan

bantuan SPSS versi 16. Hasil uji validitas soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel 3.7 dan 3.8 berikut.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Siklus I

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 16.30 34.447 .774 .851

VAR00002 16.22 36.641 .397 .862

VAR00003 16.44 38.564 .090 .870

VAR00004 16.30 35.140 .652 .855

VAR00005 15.96 37.268 .395 .862

VAR00006 16.19 42.003 -.450 .884

VAR00007 16.22 36.179 .476 .860

VAR00008 15.85 37.593 .510 .862

VAR00009 16.30 34.370 .788 .851

VAR00010 16.30 34.447 .774 .851

VAR00011 16.11 38.103 .169 .868

VAR00012 16.44 38.564 .090 .870

VAR00013 15.85 37.593 .510 .862

VAR00014 16.15 35.054 .693 .854

VAR00015 16.30 34.447 .774 .851

VAR00016 15.89 40.179 -.234 .874

VAR00017 16.30 35.293 .625 .856

VAR00018 16.19 37.387 .277 .866

VAR00019 16.30 34.217 .815 .850

VAR00020 16.00 40.077 -.172 .875

VAR00021 16.48 39.952 -.142 .876

VAR00022 15.89 37.333 .485 .861

VAR00023 16.19 35.772 .553 .858

VAR00024 16.41 38.097 .164 .868

VAR00025 16.52 36.336 .520 .859

VAR00026 16.48 39.259 -.024 .873

VAR00027 15.89 37.333 .485 .861

VAR00028 16.52 36.336 .520 .859

VAR00029 16.30 35.293 .625 .856

VAR00030 16.30 34.447 .774 .851

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

45

Berdasarkan tabel 3.7 hasil uji validitas soal siklus I yang valid antara lain

butir soal nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 17, 19, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30

sedangkan butir soal yang tidak valid antara lain nomor 3, 6, 11, 12, 16, 18, 20, 21,

24, 26. Pada siklus I dengan 30 butir soal pilihan ganda, setelah dilakukan uji

validitas diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak 20 soal dan yang tidak valid

sebanyak 10 soal.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Siklus II

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 15.70 46.986 .502 .895

VAR00002 15.85 45.516 .678 .892

VAR00003 15.85 44.977 .761 .890

VAR00004 15.93 45.610 .659 .892

VAR00005 15.70 46.986 .502 .895

VAR00006 15.63 49.011 .205 .900

VAR00007 15.59 50.251 .000 .903

VAR00008 15.85 44.977 .761 .890

VAR00009 15.89 45.103 .737 .890

VAR00010 15.93 45.610 .659 .892

VAR00011 15.70 46.986 .502 .895

VAR00012 15.52 52.567 -.488 .908

VAR00013 15.93 46.533 .520 .895

VAR00014 16.26 49.738 .105 .901

VAR00015 16.07 53.071 -.414 .912

VAR00016 15.89 48.410 .245 .900

VAR00017 15.96 45.575 .669 .892

VAR00018 15.93 45.610 .659 .892

VAR00019 15.96 46.499 .528 .895

VAR00020 15.85 45.516 .678 .892

VAR00021 15.41 50.405 .000 .900

VAR00022 15.89 46.026 .596 .893

VAR00023 15.93 45.610 .659 .892

VAR00024 15.93 46.840 .474 .896

VAR00025 16.22 49.256 .178 .901

VAR00026 15.89 46.026 .596 .893

VAR00027 16.22 49.256 .178 .901

VAR00028 15.85 44.977 .761 .890

VAR00029 15.85 44.977 .761 .890

VAR00030 15.63 49.011 .205 .900

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

46

Berdasarkan tabel 3.8 hasil uji validitas soal siklus II yang valid antara lain

butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 28, 29.

Dan butir soal yang tidak valid antara lain nomor 6, 7, 12, 14, 15, 16, 21, 25, 27, 30.

Pada siklus II dengan jumlah sama seperti pada siklus I yaitu 30 butir soal pilihan

ganda, setelah dilakukan uji validitas diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak

20 soal dan yang tidak valid sebanyak 10 soal.

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam

menilai apa yang akan dinilainya. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama (Sugiyono, 2011:348). Hasil uji reliabilitas instrumen diolah

menggunakan SPSS versi 16, pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan Croncbrach Alpha. Menurut Wardani (2012:346) mengatakan bahwa

semakin tinggi reliabilitas suatu tes (hasilnya mendekati satu) maka semakin tinggi

pula keajegan atau ketepatan instrumen yang digunakan tersebut. Untuk mengetahui

keajegan instrumen dapat diketahui dengan menentukan koefisien alpha (α).

Pengukuran koefisien reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi

α ˃ 0,9 : reliabilitas memuaskan

Hasil uji reliabilitas instrumen soal yang akan digunakan sebagai instrumen

soal evaluasi pada akhir siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.9 dan 3.10

sebagai berikut.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

47

Tabel 3.9

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus I

Berdasarkan pada tabel 3.9 uji reliabilitas instrumen siklus I dapat dilihat pada

kolom Cronbach's Alpha yang menunjukan 0,936, karena nilai pada kolom tersebut

bernilai 0,936 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen penelitian

termasuk dalam kriteria reliabilitas memuaskan.

Tabel 3.10

Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.940 20

Berdasarkan pada tabel 3.10 uji reliabilitas instrumen siklus II dapat dilihat

pada kolom Cronbach's Alpha yang menunjukan 0,940, karena nilai pada kolom

tersebut bernilai 0,940 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur atau instrumen

penelitian termasuk dalam kriteria reliabilitas memuaskan.

3.6 Indikator Kinerja

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

(NHT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri 2

Pucungkerep Wonosobo dengan indikator sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.936 20

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

48

1) Meningkatnya rata-rata dan persentase hasil belajar siswa dari sebelum tindakan

ke sesudah tindakan.

2) Secara signifikan mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil

belajar IPA ≥ 70.

3.7 Indikator Proses

Indikator proses yang berkaitan dengan hasil belajar siswa yang dapat

meningkat karena penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) dengan tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan

penutup pada pelaksanaan pembelajaran IPA.

3.8 Indikator Hasil

Indikator hasil yang berkaitan dengan hasil belajar siswa yang masih dibawah

KKM menjadi meningkat sesuai dengan KKM yang ditetapkan yaitu sebesar 70 dan

keberhasilan hasil yang diharapkan secara klasikal nantinya sebesar ≥ 85% dari 22

siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT).

3.9 Teknik Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif

komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai

tes siklus I, dan nilai tes siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis

menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi

dari setiap siklus. Dalam analisis data terhadap hasil penelitian akan dijelaskan

sebagai berikut:

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

49

1) Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil

belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar IPA

peserta didik secara klasikal dan rata-rata nilai peserta didik. Analisis tersebut

dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual, ketuntasan klasikal, dan nilai

rata-rata peserta didik dengan rumus sebagai berikut:

𝑥 = S

SM x 100

Keterangan:

X = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA

∑ S = jumlah skor

∑ SM = jumlah skor maksimum

Dengan KKM yang ditetapkan oleh SD Negeri 2 Pucungkerep Wonosobo

sebesar 70, sehingga berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil

belajar IPA dapat diketahui bahwa siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam

pembelajaran IPA. Sementara untuk mengukur nilai rata-rata siswa menggunakan

rumus sebagai berikut:

𝑋 = 𝑥

𝑁

Keterangan:

X = nilai rata-rata

∑x

N = jumlah siswa

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐾𝐵 =𝑁𝑆

𝑁 x 100%

= jumlah nilai yang diperoleh

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ... · BAB III METODE PENELITIAN . 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata

50

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

NS = jumlah siswa yang tuntas di atas KKM

N = jumlah siswa

2) Analisis kualitatif adalah analisis yang diwujudkan dalam bentuk hasil sikap,

misalnya kurang, cukup baik, baik, atau baik sekali. Analisis kualitatif dilakukan

untuk menganalisis data nontes. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas

siswa serta guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif.

Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dinilai dengan rumus dibawah ini

(Depdiknas, 2003):

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100%

Dengan kriteria nilai sebagai berikut:

> 86% : baik sekali

70- 85% : baik

55- 69% : cukup baik

< 54% : kurang