BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

16
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, penelitian dilakukan pada proses pembelajaran sedang berlangsung di dalam kelas. Menurut Uno dkk (2011: 41) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelasnya memalui refleksi diri, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan pada peserta didik kelas 5 mata pelajaran IPA. Penelitian dilakukan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dalam proses pembelajaran dan mengningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sebagai upaya untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan alasan itulah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) dipadukan dengan Eksperimen untuk SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan agar hasil belajar peserta didik meningkat. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. SD Negeri Tolokan beralamat di Dusun Kali Kembang, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, 50774. Penelitian ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan guru kelas dalam pemilihan materi dan observasi tindakan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) dipadukan dengan eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2017/2018 yaitu pada bulan Oktober 2017. Rincian jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik...

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas,

penelitian dilakukan pada proses pembelajaran sedang berlangsung di dalam

kelas. Menurut Uno dkk (2011: 41) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelasnya

memalui refleksi diri, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerjanya sebagai guru,

sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa

meningkat.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan pada

peserta didik kelas 5 mata pelajaran IPA. Penelitian dilakukan untuk memberikan

pengalaman langsung kepada peserta didik dalam proses pembelajaran dan

mengningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sebagai upaya

untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan alasan itulah dilakukan

penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS)

dipadukan dengan Eksperimen untuk SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan

agar hasil belajar peserta didik meningkat.

Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 SD Negeri Tolokan

Kecamatan Getasan yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan

18 siswa perempuan. SD Negeri Tolokan beralamat di Dusun Kali Kembang,

Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, 50774. Penelitian ini

dilaksanakan melalui kerja sama dengan guru kelas dalam pemilihan materi dan

observasi tindakan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share

(TPS) dipadukan dengan eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I

tahun pelajaran 2017/2018 yaitu pada bulan Oktober 2017. Rincian jadwal

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

24

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Pelaksanaan

Penelitian

Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Observasi

2 Proposal PTK

3

Uji Validitas

Soal Siklus 1

dan siklus 2

Siklus 1

3

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

Siklus 2

4

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

5 Pelaporan

3.2 Variabel Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel yang diselidiki,

yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas disebut juga variabel independent adalah variabel yang

diduga dan sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain

(Slameto, 2015: 198). Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah

model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan dengan Eksperimen.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat disebut juga variabel dependent adalah variabel yang

timbul akibat dampak dan pengaruh langsung dari variabel bebas (Slameto, 2015:

198). Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5

SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan desain penelitian yang

dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang meliputi perencanaan, tindakan,

25

pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian ini tindakan dan obervasi dilakukan

secara bersamaan. Model yang dikemukaan oleh Kemmis dan MC Taggart dalam

Uno dkk (2011: 87) pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-

untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian

tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian dari siklus

adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah bagan model siklus penelitian tindakan

yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Tanggart.

Gambar 3.1

Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam minimal 2 siklus dimana tiap

siklus melalui 3 tahap yaitu, perencanaan, tindakan dan observasi, dan rerleksi.

Siklus I

1. Perencanaan

Dalam tahap kegiatan perencanaan, yang pertama dilakukan adalah

melakukan observasi dalam proses pembelajaran di kelas untuk mengetahu

masalah yang ada. Selanjutnya, setelah masalah diketahui ditentukan cara untuk

mengatasi masalah tersebut, dimana dalam penelitian ini cara untuk mengatasi

masalah berupa rendahnya hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model

26

pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan degan eksperimen. Setelah itu,

pemecahan masalah ditindak lanjuti dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

dipadukan dengan eksperimen dengan materi cara tumbuhan hijau membuat

makanannya.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Dalam tahap kedua, dilakukan implementasi RPP yang telah dipersiapkan

sebagai tindakan yang direncanakan untuk proses pembelajaran di dalam kelas.

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengawasi kesesuaian implementasi RPP

dengan pelaksanaan tindakan penelitian.

3. Refleksi

Pada tahap akhir di siklus I dilakukan refleksi untuk mengetahui hasil dari

tindakan yang telah dilakukan, juga untuk mengetahui kelemahan, hambatan dan

kesulitan yang terjadi. Dari hasil refleksi ini dapat diketahui tingkat hasil belajar

siswa dari tindakan pembelajaran pada siklus I serta kelemahan, hambatan, dan

kesulitan yang terjadi. Selanjutnya hasil dari refleksi pada siklus I dijadikan acuan

untuk menyusun rencana pembelajaran pada siklus 2.

Siklus 2

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan pada siklus 2 diawali dengan penyusunan RPP

berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Dalam RPP siklus 2 diberikan

penambahan/penyesuaian kegiatan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan dalam tahap ini berupa implementasi RPP yang telah dirancang.

Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti yang bertindak sebagai observer untuk

mengawasi kesesuaian tindakan dengan RPP yang telah dirancang.

3. Refleksi

Tahap refleksi pada siklus 2 ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan

upaya peningkatan hasil belajar siswa yang menjadi tujuan penelitian. Kegiatan

refleksi dilakukan oleh guru pengajar, guru observer dan perwakilan beberapa

siswa. Apabila dalam refleksi siklus II ini hasil belajar yang diharapkan sudah

27

mencapai Indikator kinerja maka tidak perlu diadakan siklus selanjutnya, namun

apabila indikator kinerja yang diharapkan belum tercapai maka perlu diadakan

siklus selanjutnya.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Data

3.4.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa

angka yang didapatkan dari hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang berhubungan

dengan hasil belajar IPA pada peserta didikkels 5 SD Negeri Tolokan Kecamatan

Getasan yaitu:

1. Teknik Non Tes

Teknik non tes yang digunakan dalam peneltian ini berupa observasi.

Menurut Slameto (2015: 232) observasi atau pengamatan merupakan kegiatan

pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Dalam penelitian ini,

obervasi dilakukan untuk mengawasi kesesuai tindakan guru dalam kelas dengan

RPP yang telah dirancang dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair

Share (TPS) yang akan dilaksanakan pada siklus I dan siklus II di SD Negeri

Tolokan Kecamatan Getasan.

2. Teknik Tes

Tes adalah langkah pengukuran yang sengaja dibuat secara sistematis

untuk mengukur suatu indikator/kompetensi tertentu berhasil dicapai atau tidak,

pengukuran tersebut dilakukan dengan proses administratif dan pemberian angka

yang jelas dan spesifik, sehingga hasil yang didapat relatif ajeg bila dilakukan

pada kondisi yang sama (Slameto, 2015: 233).

Dalam penelitian ini teknik tes yang digunakan berupa tes formatif yang

dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II sebagai upaya untuk mengetahui hasil

belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkat atau tidak.

3.4.3 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan dua macam instrumen yaitu:

28

1. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian berupa pernyataan yang digunakan

sebagai laporan kesesuaian tindakan guru dalam proses pembelajaran dengan

RPP yang telah dirancang. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi observasi

tindakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS). Kisi-kisi tindakan guru dan siswa

dalam proses pembelajaran secara jelas dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel

3.3 berikut.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru dengan

Menggunakan Model Think Pair Share (TPS) dipadukan Eksperimen

Tahap Kegiatan Aspek yang Diamati

Kegiatan awal Guru melaksanakan kegiatan apersepsi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan inti Guru membimbing siswa dalam membuat kelompok

Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesa awal

Guru membimbing siswa dalam menyiapkan alat percobaan

Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan

Guru membimbing siswa dalam menuliskan hasil percobaan sesuai

percobaan yang dilakukan

Guru membimbing diskusi antara kelompok presentasi dengan seluruh

kelas

Kegiatan penutup Guru melakukan refleksi dengan meluruskan kesalahpahaman dan

memberikan penguatan kepada siswa

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa dengan Menggunakan Model

Think Pair Share (TPS) dipadukan Eksperimen

Tahap Kegiatan Aspek yang Diamati

Kegiatan awal Siswa aktif dalam menanggapi apersepsi

Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran

Kegiatan inti Siswa aktif dalam membuat hipotesa awal

Siswa aktif dalam melakukan percobaan

Siswa berinterkasi dan aktif dalam berdiskusi dengan anggota

kelompoknya

Siswa berhasil membuat kesimpulan dengan kelompoknya

Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan pasangannya di depan

kelas

Siswa menanggapi hasil presentasi dengan memberikan pertanyaan

Kegiatan penutup Siswa ikut serta dalam melakukan refleksi dan tindak lanjut

pembelajaran

29

2. Soal

Instrumen soal dalam penelitian ini berupa butir-butir pertanyaan yang

akan digunakan sebagai tes formatif. Instrumen soal disusun berdasarkan kisi-kisi

butir soal belajar IPA yang dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

Soal

Nomor

Soal

2. Memahami

cara

tumbuhan

hijau

membuat

makanannya

.

2.1 Mengidentifikasi cara

tumbuhan hijau

membuat makanan.

1. Menjelaskan manfaat

fotosintesis

2 1, 15

2. Menyebutkan

pengertian

fotosintesis

1 30

3. Menyebutkan hasil

dari proses

fotosintesis

1 27

4. Menyebutkan waktu

terjadi fotosintesis

1 2

5. Menjelaskan bagian

tumbuhan yang

berperan dalam

proses fotosintesis

9 3,6,7,8,1

6, 18,23,

28, 29

6. Menyebutkan jenis-

jenis tumbuhan

3 4,10,22

7. Menyebutkan bahan-

bahan dalam proses

fotosintesis

4 5,11,24,

26

8. Menyebutkan tempat

terjadinya proses

fotosintesis

1 17

9. Mengidentifikasi

tempat tumbuhan

menyimpan

cadangan

makanannya

6 9,12,13,

14,19,

21

10. Menyebutkan contoh

tumbuhan sesuai

tempat menyimpan

cadangan makanan

2 20,25

Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa kisi-kisi instrumen soal siklus I

berjumlah 30 soal dengan standar kompetensi Memahami cara tumbuhan hijau

membuat makanannaya dan kompetensi dasar Mengidentifikasi cara timbuhan

hijau membuat makanan. Selanjutnya kisi-kisi instrumen kognitif untuk siklus II

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

30

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

Soal

Nomor

Soal

2. Memahami

cara

tumbuhan

hijau

membuat

makanannya

.

2.2 Mendeskripsikan

ketergantungan

manusia dan hewan

pada tumbuhan

hijau sebagai

sumber makanan.

1. Mengidentifikasi

bagian tumbuhan

yang digunakan oleh

manusia dan hewan

untuk makanan.

7 1, 3, 10,

11, 18,

23, 27

2. Menyebutkan

tumbuhan yang

dimanfaatkan oleh

manusia dan hewan

menurut

kegunaannya

9 14, 15,

19, 22,

24, 25,

26,

28,29

3. Menyebutkan

kandungan tumbuhan

yang dimanfaatkan

manusia dan hewan

untuk makanan

3 2, 7, 20

4. Menjelaskan

keistemewaan

tumbuhan hijau

diabndingkan dengan

makhluk hidup lain

2 5, 13

5. Mengidentifikasi

fungsi bagian

tumbuhan yang

digunakan oleh

manusia dan hewan

1 21

6. Menjelaskan

pentingnya

tumbuhan hijau bagi

manusia dan hewan

sebagai sumber

energi.

4 6, 8,

17,30

7. Memprediksi yang

akan terjadi bila di

dunia ini tidak ada

tumbuhan hijau.

2 4, 12

8. Menyebutkan cara

melestarikan

tumbuhan hijau.

2 9, 16

Dari tabel 3.5 dapat dilihat bahwa kisi-kisi instrumen kognitif untuk siklus

II juga berjumlah 30 soal dengan standar kompetensi yang sama dengan siklus I

yaitu memahami cara tumbuhan hijau membuat makanannya namun dengan

kompetensi dasar yang berbeda. Kompetensi dasar pada kisi-kisi instrumen

31

kognitif siklus II adalah mendeskeripsikan ketergantungan manusia dan hewan

pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.

Dari instrumen soal siklus I dan siklus II terdapat butir soal yang akan

digunakan untuk menunjukkan indikator pembelajaran yang berada pada

instrumen soal untuk siklus I dan siklus II.

Selain aspek kognitif, penelitian ini juga melakukan penilaian dalam aspek

psikomotor yang ditunjukkan peserta didik dalam prose pembelajaran yang

berlangsung. Kisi-kisi instrumen psikomotor siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada tabel dibawah.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Psikomotor Siklus I dan II

Kriteria Baik Sekali

(4)

Baik

(3)

Cukup

(2)

Kurang

(1)

1. Telibat secara aktif

dalam melakukan

percobaan

Aktif dalam

menjalankan

semua kegiatan

percobaan

Aktif dalam

menjalankan

sebagian besar

kegiatan

percobaan

Aktif dalam

menjalankan

beberapa

kegiatan

percobaan

Tidak terlibat

sama sekali dalam

menjalankan

kegiatan

percobaan

2. Mengoperasikan alat dan

bahan dalam percobaan

dengan benar

Mengoperasikan

alat dan bahan

dalam percobaan

dengan benar

sesuai langkah-

langkah

Terdapat 2

kesalahan saat

mengoperasikan

alat dan bahan

dalam percobaan

Terdapat

kesalahan saat

mengoperasikan

alat dan bahan

dalam

percobaan

Mengoperasikan

alat dan bahan

dalam percobaan

tidak sesuai

langkah-langkah

3. Ketelitian dalam

menuliskan jawaban dari

hasil percobaan

Teliti dalam

menuliskan

jawaban dari hasil

percobaan

Kurang teliti

dalam menuliskan

jawaban dari hasil

percobaan

Tidak teliti

dalam

menuliskan

jawaban dari

hasil percobaan

Banyak kesalahan

dalam menuliskan

jawaban dari hasil

percobaan

4. Mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas

Dapat

menjelaskan

percobaan dan

hasil diskusi

dengan baik

Menjelaskan hasil

diskusi kurang

baik

Terdapat

kesalahan saat

menjelaskan

hasil diskusi

Tidak dapat

menjelaskan

percobaan dan

hasil diskusi

dengan baik

Kisi-kisi instrumen psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan

kisi-kisi yang sama karena proses pembelajaran yang digunakan pada siklus I dan

siklus II menggunakan model pembelajaran yang sama. Hal yang berbeda pada

siklus I dan siklus II adalah percobaan yang dilakukakn. Pada siklus I

menggunakan percobaan untuk mengetahui peran cahaya dalam proses

fotosintesis, sedangkan pada siklus II percobaan yang dilakukan adalah

32

mengetahui tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya. Penilaian

aspek psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan penskoran 1-4 untuk

menilai ketrampilan yang ditunjukkan peserta dididk dalam proses pembelajaran.

Skor 1 menujukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan peserta didik

masih kurang, skor 2 menunjukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan

peserta didik cukup, nilai 3 menujukkan bahwa aspek ketrampilan yang

ditunjukkan peseerta didik baik, dan nilai 4 menunjukkan bahwa aspek

ketrampilan yang ditunjukkan peserta didik baik sekali.

Selain aspek kognitif dan psikomotor, penelitian ini juga melakukan

penilaian afektif pada sikap yang ditunjukkan peserta didik pada proses

pembelajaran. Kisi-kisi instrumen aspek afektif siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada tabel di bawah.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Afektif Siklus I dan II

Kriteria Sikap Baik Sekali

(4)

Baik

(3)

Cukup

(2)

Kurang

(1)

1. Mendengarkan

pendapat/ gagasan

orang lain

Menghormati Memperhatikan

pendapat/

gagasan orang

lain saat

berbicara.

Berbicara

dengan teman

saat orang lain

sedang

mengemukakan

pendapat

Bermain sendiri

saat orang lain

sedang

mengemukakan

pendapat

Berbicara dan

bermain saat

orang lain

sedang

mengemukaka

n pendapat

2. Dapat

berpartisipasi

aktif dalam

pembelajaran

Partisipasi Ikut

berpartisipasi

aktif saat

melakukan

percobaan

dengan teman

satu kelompok

Kadang-kadang

ikut

berpartisipasi

saat melakukan

percobaan

dengan teman

satu kelompok

Kurang ikut

berpartisipasi

saat melakukan

percobaan

dengan teman

satu kelompok

Tidak ikut

berpartisipasi

saat

melakukan

percobaan

dengan teman

satu kelompok

3. Dapat

memadukan

berbagai pendapat

kelompok untuk

tercapainya suatu

kesimpulan

Bekerjasama Saling

bekerjasama

memadukan

berbagai

pendapat

kelompok untuk

tercapainya suatu

kesimpulan

Bekerjasama

dengan teman

tertentu dalam

memadukan

pendapat untuk

tercapainya

suatu

kesimpulan

Pendapat sendiri

yang harus

digunakan oleh

teman satu

kelompok

Menolak

pendapat yang

dikemukakan

oleh teman

satu kelompok

4. Dapat menjawab

pertanyaan dari

guru maupun

kelompok lain

Tanggung jawab Menjawab

pertanyaan dari

guru maupun

kelompok lain

dengan tepat

Menjawab

pertanyaan

guru maupun

kelompok lain

tetapi kurang

tepat

Menjawab

pertanyaan guru

maupun

kelompok lain

dengan tidak

tepat

Tidak

menjawab

pertanyaan

dari guru

maupun

kelompok lain

33

Kisi-kisi instrumen psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan

kisi-kisi yang sama karena proses pembelajaran yang digunakan pada siklus I dan

siklus II menggunakan model pembelajaran yang sama. Hal yang berbeda pada

siklus I dan siklus II adalah percobaan yang dilakukakn. Pada siklus I

menggunakan percobaan untuk mengetahui peran cahaya dalam proses

fotosintesis, sedangkan pada siklus II percobaan yang dilakukan adalah

mengetahui tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya. Penilaian aspek

afektif pada siklus I dan siklus II menggunakan penskoran 1-4 untuk menilai

ketrampilan yang ditunjukkan peserta dididk dalam proses pembelajaran. Skor 1

menujukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik masih kurang,

skor 2 menunjukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik cukup,

nilai 3 menujukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peseerta didik baik, dan

nilai 4 menunjukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik baik

sekali.

3.4.4 Validitas, Reliabilitas dan Uji Kesukaran

3.4.4.1 Uji Validitas

Validitas adalah ukuran tingkat ketetapan atau kesahihan suatu instrumen,

suatu instrumen dinyatakan valid apabila instrumen tersebut mampu memberikan

kesahihan terhadap apa yang akan diukur (Sugiyono, 2015: 348). Dalam

penelitian ini uji validitas soal perlu dilakukan untuk mengetahui instrumen soal

tersebut valid atau tidak. Menurut Azwar (2011: 158) butir soal dikatakan valid

apabila nilai koefisien korelasi setiap skor dan skor total lebih besar dari 0.30.

Uji validitas dilakukan dengan cara Analyze-Scale_Reliability Analysis

menggunakan software SPSS 16.00. Uji validitas soal siklus I dan II dilakukan

pada siswa kelas 5 di sekolah lain yaitu SD Negeri Wates 02 Kecamatan Getasan

yang berjumlah 31 siswa. Jumlah butir soal yang diuji tingkat validitasnya

sebanyak 30 soal pilihan ganda pada siklus I dan II. Uji validitas dinyatakan valid

apabila Corrected Item Total Correlation lebih besar dari 0.30 (≥0.30).

34

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I

Indikator Nomor

Item Soal

Valid Tidak Valid Butir Instrumen

yang digunakan

dalam Instrumen

Evaluasi

1. Menjelaskan manfaat

fotosintesis

2,15 2 15 2

2. Menyebutkan

pengertian fotosintesis

30 30 30

3. Menyebutkan hasil

dari proses fotosintesis

27 27 27

4. Menyebutkan waktu

terjadi fotosintesis

2 2 2

5. Menjelaskan bagian

tumbuhan yang

berperan dalam proses

fotosintesis

3,6,7,8,16,

18,23,28,2

9

6, 8, 23, 29 3, 7, 16, 18,

28

6, 8, 23, 29

6. Menyebutkan jenis-

jenis tumbuhan

4,10,22 10 4, 22 10

7. Menyebutkan bahan-

bahan dalam proses

fotosintesis

5,11,24,26 5, 11, 24, 26 5, 11, 24, 26

8. Menyebutkan tempat

terjadinya proses

fotosintesis

17 17 17

9. Mengidentifikasi

tempat tumbuhan

menyimpan cadangan

makanannya

9,12,13,14,

19,21

9, 12, 13, 14,

19, 21

9, 12, 13, 19, 21

10. Menyebutkan contoh

tumbuhan sesuai

tempat menyimpan

cadangan makanan

20,25 25 20 20

Jumlah 30 21 9 20

Sumber: Lampiran Uji Validitas

Hasil pada validitas soal evalusi siklus I dari 30 soal terdapat 21 soal yang

valid, namun yang akan digunakan untuk soal evaluasi 20 soal. Soal no 14 dengan

indikator mengidentifikasi tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya

tidak digunakan karena jumlah soal yang valid pada indikator tersebut cukup

banyak apabila dikurang 1 masih bisa mewakili sehingga dikurangi untuk

membulatkan soal evaluasi yang akan digunakan pada siklus I berjumlah 20 soal.

Soal dengan indikator menjelaskan bagian tumbuhan yang berperan dalam proses

fotosintesis, menyebutkan bahan-bahan dalam proses fotosintesis, dan

mengidentifikasi tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya dibuat

35

banyak karena materi pelajaran yang berhubungan dengan indikator tersebut

cukup banyak.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II

Indikator Nomor

Item Soal

Valid Tidak Valid Butir Instrumen

yang digunakan

dalam Instrimen

Evaluasi

1. Mengidentifikasi

bagian tumbuhan

yang digunakan oleh

manusia dan hewan

untuk makanan.

1, 3, 10,

11, 18, 23

,27

1,3,10, 18, 23,

27

11 1, 10, 18, 27

2. Menyebutkan

tumbuhan yang

dimanfaatkan oleh

manusia dan hewan

menurut

kegunaannya.

14, 15, 19,

22, 24, 25,

26, 28, 29

14, 19, 22, 24,

26, 28, 29

15, 25 14, 19, 22, 26, 28

3. Menyebutkan

kandungan tumbuhan

yang dimanfaatkan

manusia dan hewan

untuk makanannya.

2, 7, 20 7, 20 2 7, 20

4. Menjelaskan

keistemewaan

tumbuhan hijau

dibandingkan dengan

makhluk hidup lain

5, 13 5, 13 5, 13

5. Mengidentifikasi

fungsi bagian

tumbuhan yang

digunakan oleh

manusia dan hewan.

21 21 21

6. Menjelaskan

pentingnya

tumbuhan hijau bagi

manusia dan hewan

sebagai sumber

enenrgi

6, 8, 17, 30 6, 17 8,30 6, 17

7. Memprediksi yang

akan terjadi bila

didunia ini tidak ada

tumbuhan hijau.

4, 12 4, 12 4, 12

8. Menyebutkan cara

melestarikan

tumbuhan hijau

9, 16 9, 16 9, 16

Sumber: Lampiran Uji Validitas

Hasil validitas soal evaluasi siklus II terdapat 24 soal yang valid, yang

akan digunakan untuk soal evaluasi 20 soal. Soal nomor 3, 23, 24, dan 29 tidak

36

digunakan karena jumlah soal yang valid untuk indikator dari soal-soal tersebut

cukup banyak apabila dikurangi masih bisa mewakili indikator tersebut sehinga

dikurangi untuk membuat soal evalusi yang digunakan pada siklus II berjumlah

20 soal. Soal dengan indikator mengidentifikasi bagian tumbuhan yang digunakan

oleh manusia dan hewan untuk makanan dan indikator menyebutkan tumbuhan

yang dimanfaatkan oleh manusia dan hewan menurut kegunaannya dibuat banyak

karena materi pelajaran yang berhubungan dengan indikator tersebut cukup

banyak.

3.4.4.2 Reliabilitas

Reliabilitas atau keajegan tes merupakan kemampuan alat ukur dalam

memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg (Wardani, 2012: 344).

Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keajegan skor tes. Dalam penelitian ini,

uji realibitas dilaksanakan pada siswa kelas 5 di SD Negeri Tolokan Kecamatan

Getasan. Uji reliabilitas menggunakn software SPSS 16.00. Untuk menentukan

tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman pendapat dari Wardani (2012:

346) pada tabel berikut ini.

Tabel 3.10

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

2 < 0, 80 – 0,60 Reliabel

3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel

4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel

5 < 0,20 Kurang reliabel

Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel 3.13 berikut ini :

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I dan II

Siklus Cronbach’s

Alpha

N of item Interpretasi

1 .905 20 Sangat Reliabel

2 .893 20 Sangat Reliabel Sumber: Lampiran Uji Reliabilitas

37

3.4.4.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal

Slameto (dalam Wardani, 202: 38) menyatakan bahwa tingkat kesukaran

adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul

suatu butir soal. Uji kesukaran ini dilakukan untuk mengetahui soal tersebut

masuk dalam kategori sukar, sedang, atau mudah.

Indeks tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus seperti berikut

ini.

B

P = ----

N

Keterangan:

P = indeks tingkat kesukaran

B = jumlah peserta didik yang menjawab betul

N = jumlah peserta didik

Tabel 3.12

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00- 0,25

0,26- 0,75

0,76-1,00

Sukar

Sedang

Mudah

Tingkat kesukaran soal evalasi siklus1 dan siklus 2 disajikan pada tabel

3.15 sebagai berikut:

Tabel 3.13

Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi Siklus 1 dan 2

Kriteria Siklus 1 Siklus 2

Sukar 1, 9, 13 9, 20, 26

Sedang 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16,

17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 26,

27, 28, 29, 30

2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 18, 19, 21,

22, 23, 24, 25, 27, 29, 30

Mudah 5,6, 10, 24 1, 5, 17, 28 Sumber: Lampiran Uji Tingkat Kesukaran

Uji tingkat kesukaran soal evaluasi dilakukan setelah peserta didik

mengerjakan evaluasi yang diberikan. Dari uji tingkat kesukaran yang dilakukan

pada siklus I dan siklus II soal evaluasi cenderang berkriteria sedang.

38

3.5 Indikator Kinerja

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Think

Pair Share (TPS) dipadukan dengan eksperimen ini dilakukan dengan harapan

dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tolokan

kecamatan Getasan. Penelitian ini diharapkan dapat mencapai angka 90% dari

total siswa kelas 5 yang mampu memenuhi KKM.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu untuk

membandingkan nilai tes sebelum perbaikan, setelah siklus I dan setelah siklus II.

Perbandingan hasil belajar pada siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui

peningkatan yang terjadi setelah menggunakan model pembelajaran Think Pair

Share (TPS) dipadukan dengan eksperimen yang dilaksanakan pada siklus I dan

siklus II.