BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 3. 15. · 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan...

25
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat penelitian adalah SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. SDN 01 Tanggel memiliki 6 kelas yang tersebar dari kelas 1-6. Setiap kelas rata-rata memiliki siswa antara 20-30 siswa. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran IPS, semester II tahun pelajaran 2015-2016. SDN 01 Tanggel terletak di Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Suasana SDN 01 Tanggel masih asri karena terletak di sebuah desa. Siswa memiliki tempat yang cukup untuk dapat belajar dan bermain di halaman sekolah yang cukup luas. Di samping sekolah terdapat lapangan sepak bola dan Kantor Kelurahan. Keadaan ini menjadi keuntungan SDN 01 Tanggel untuk dapat ikut mempergunakan lapangan dan memudahkan hubungan dengan pihak Kelurahan. Tenaga pengajar dan karyawan yang dimiliki SDN 01 Tanggel sudah memadahi, terlihat bahwa SDN 01 Tanggel memiliki 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas yang tersebar dari kelas 1 sampai kelas 6, guru agama islam, guru olah raga, pegawai perpustakaan, staf TU, dan penjaga sekolah. Semua memiliki peran dan ambil bagian dalam tugasnya masing-masing sebagai guru maupun karyawan. Dari beberapa guru, sudah ada 6 guru yang PNS, 3 guru tetap dan yang lain sebagai guru tidak tetap. Walaupun masih banyak guru tidak tetap, SDN 01 Tanggel masih memperhatikan kesejahteraan guru dengan memberi gaji sesuai dengan standar yang disepakati daerah.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN · 2017. 3. 15. · 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan...

  • 36

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    3.1.1 Setting Penelitian

    Tempat penelitian adalah SDN 01 Tanggel Kecamatan Randublatung,

    Kabupaten Blora. SDN 01 Tanggel memiliki 6 kelas yang tersebar dari kelas 1-6.

    Setiap kelas rata-rata memiliki siswa antara 20-30 siswa. Penelitian dilakukan

    pada mata pelajaran IPS, semester II tahun pelajaran 2015-2016.

    SDN 01 Tanggel terletak di Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung,

    Kabupaten Blora. Suasana SDN 01 Tanggel masih asri karena terletak di sebuah

    desa. Siswa memiliki tempat yang cukup untuk dapat belajar dan bermain di

    halaman sekolah yang cukup luas. Di samping sekolah terdapat lapangan sepak

    bola dan Kantor Kelurahan. Keadaan ini menjadi keuntungan SDN 01 Tanggel

    untuk dapat ikut mempergunakan lapangan dan memudahkan hubungan dengan

    pihak Kelurahan.

    Tenaga pengajar dan karyawan yang dimiliki SDN 01 Tanggel sudah

    memadahi, terlihat bahwa SDN 01 Tanggel memiliki 1 Kepala Sekolah, 6 guru

    kelas yang tersebar dari kelas 1 sampai kelas 6, guru agama islam, guru olah raga,

    pegawai perpustakaan, staf TU, dan penjaga sekolah. Semua memiliki peran dan

    ambil bagian dalam tugasnya masing-masing sebagai guru maupun karyawan.

    Dari beberapa guru, sudah ada 6 guru yang PNS, 3 guru tetap dan yang lain

    sebagai guru tidak tetap. Walaupun masih banyak guru tidak tetap, SDN 01

    Tanggel masih memperhatikan kesejahteraan guru dengan memberi gaji sesuai

    dengan standar yang disepakati daerah.

  • 37

    3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

    Karakteristik subjek pennelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 01 Tanggel

    Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora yang berjumlah 24 siswa dengan

    jumlah siswa laki-laki sebanyak 11 siswa, sedangkan siswa perempuan sebanyak

    13 siswa. Semua siswa dalam kondisi normal, tidak ada yang memiliki riwayat

    penyakit berbahaya. Siswa kelas 5 berasal dari latar belakang yang berbeda-

    beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung, yang membedakan

    dalam perilaku adalah didikan orang tua dan latar belakang ekonomi keluarga.

    Sebagian besar siswa kelas 5 adalah anak dari petani. Kebanyakan orang tua siswa

    menyerahkan pendidikan anaknya secara penuh kepada sekolah, karena mereka

    kurang memperhatikan pendidikan anaknya. Disini yang menjadi sampel adalah

    seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 24 siswa. Penelitian dilaksanakan

    bekerjasama dengan guru kelas dan mengajar sebanyak 4 kali dalam dua siklus

    dengan menyesuaikan jadwal belajar di SDN 01 Tanggel kabupaten Blora.

    3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

    3.2.1 Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai seseorang,

    obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 38-39).

    Macam-macam variabel menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel

    yang lain, maka macam variabel yang digunakan peneliti ini, yaitu:

    3.2.1.1 Variabel bebas (x)

    Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (x) adalah Metode Problem

    Solving.

    3.2.1.2 Variabel terikat (y)

    Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (y) adalah hasil belajar IPS.

  • 38

    3.2.2 Definisi Operasional

    3.2.2.1 Metode Problem Solving

    Metode Problem solving (metode pemecahan masalah) adalah cara

    menyampaikan pembelajaran dengan memberikan permasalahan kepada siswa

    untuk dapat dipecahkan sendiri. Siswa tidak semata-mata diberi pengetahuan,

    namun mereka mencari tahu sendiri pengetahuan itu dengan berbagai cara

    pemecahan masalah. Langkah yang digunakan dalam pembelajaran problem

    solving adalah merumuskan masalah, menelaah masalah, merumuskan hipotesis,

    menguji hipotesis, menarik kesimpulan, dan membuat laporan.

    3.2.2.2 Hasil Belajar

    Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa

    setelah dia memperoleh pengetahuan baru. Perubahan ini dikategorikan sebagai

    perubahan yang menyangkut aspek kognitif. Aspek kognitif dapat diukur dengan

    memberikan penilaian sebelum dan sesudah kegiatan belajar. Pengertian hasil

    belajar seperti yang diuraikan tadi dipertegas oleh Nawawi dalam Ahmad Susanto

    (2013: 5) bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa

    dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

    diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  • 39

    3.3 Prosedur Penelitian / Rencana Tindakan

    Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan

    meodel spiral dari Kemmis dan MC. Taggart. Penelitian ini akan menggunakan 2

    siklus, setiap siklus akan ada 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, tindakan,

    pengamatan dan refleksi. Model tersebut digambarkan sebagai berikut:

    Siklus Penelitian Tindakan Kelas

    Gambar 2. Siklus penelitian tindakan kelas (Wijaya Kusumah & Dedi

    Dwitagama 2010:21).

    3.3.1 Siklus 1

    3.3.1.1 Perencanaan Tindakan

    Tahap perencanaan pada siklus I antara lain terdiri atas:

    a. Merancang rencana pembelajaran siklus I.

    b. Pembuatan alat peraga berupa permainan KAMU (kartu ilmu dan amplopnya)

    c. Pembuatan lembar kerja siswa untuk menilai hasil belajarnya bersama

    kelompok.

    d. Pembuatan lembar observasi guru dan siswa yang akan digunakan untuk

    mengobservasi/mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas pada mata

  • 40

    pelajaran IPS dengan penggunaan metode problem solving melalui permainan

    KAMU.

    3.3.1.2 Pelaksappnaan Tindakan dan Observasi

    a. Pertemuan Pertama

    Tabel 5

    Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama

    Kegiatan Diskripsi Kegiatan

    Aloka

    si

    waktu

    Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

    2. Siswa dan guru berdoa bersama.

    3. Guru melakukan absensi dan menanyakan

    kabar siswa.

    4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    5

    menit

    Kegiatan inti

    1. Guru melakukan apersepsi.

    2. Guru mengingatkan materi lalu.

    3. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan

    hal yang belum diketahuinya.

    4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan

    meminta 1 orang sebagai ketua kelompoknya.

    5. Guru menjelaskan aturan permainan KAMU

    dan langkah pembelajaran dengan metode

    problem solving.

    6. Guru membagikan lembar kerja kelompok.

    Fase1

    7. Siswa melakukan permainan KAMU dipandu

    oleh guru. Kelompok mengikuti aturan main

    KAMU hingga KAMU yang tersedia selesai

    75

    menit

  • 41

    dikerjakan. Materi ajar berupa usaha-usaha

    yang dilakukan dalam memperoleh

    kemerdekaan, serta pentingnya merumuskan

    dasar Negara sebelum memproklamasikan

    kemerdekaan.

    Fase2

    8. Siswa mencari sebab akibat dari badan usaha

    persiapan kemerdekaan.

    9. Siswa mencari informasi tentang badan usaha

    persiapan kemerdekaan.

    Fase 3

    10. Siswa membuat hipotesa jawaban.

    Fase 4

    11. Siswa menguji hipotesa.

    12. Siswa mencari jawaban dari pengujian

    hipotesa dan membuat kesimpulan berupa

    laporan hasil diskusi. Hasil diskusi dituangkan

    dalam bentuk tulisan, gambar, atau diagram

    sesuai dengan perintah yang terdapat dalam

    kartu.

    13. Setelah permainan selesai, setiap kelompok

    diminta maju untuk mempresentasikan hasil

    kerja yang telah diselesaikan pada lembar

    kerja.

    14. Kelompok yang belum mendapat giliran maju,

    mengoreksi hasil kerjanya sehingga

    memperoleh jawaban yang benar.

    Fase 5

    15. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang

    belum mengerti tentang pelajaran hari ini

    untuk bertanya.

  • 42

    16. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang

    pelajaran.

    Kegiatan

    Penutup Fase 5

    1. Siswa membuat kesan pembelajaran.

    2. Evaluasi.

    3. Refleksi dan pesan moral.

    25

    menit

    Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung dalam

    pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat guru kelas

    5 melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui jalannya

    kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan perbaikan pada

    tahap berikutnya.

    b. Pertemuan kedua

    Tabel 6

    Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Kedua

    Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

    waktu

    Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

    2. Siswa dan guru berdoa bersama.

    3. Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar

    siswa.

    4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    5 menit

    Kegiataninti

    1. Guru melakukan apersepsi.

    2. Guru mengingatkan materi lalu.

    3. Guru menjelaskan tentang beberapa tokoh

    75

    menit

  • 43

    pejuang kemerdekaan dalam mempersiapkan

    kemerdekaan.

    4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan

    meminta 1 orang sebagai ketua kelompoknya.

    5. Guru membagikan lembar kerja kelompok.

    Fase 1

    6. Siswa melakukan permainan KAMU dipandu

    oleh guru. Kelompok mengikuti aturan main

    KAMU hingga KAMU yang tersedia selesai

    dikerjakan. Materi ajar berupa potongan kertas

    puzzle bergambar tokoh dalam mempersiapkan

    kemerdekaan. Setiap kelompok diminta

    menyusun potongan kertas agar menjadi gamar

    yang utuh, kemudian memberikan informasi

    penting tentang tokoh tersebut.

    Fase 2

    7. Siswa mencari sebab mengapa tokoh tersebut

    dapat menjadi seorang Pahlawan.

    8. Siswa mencari informasi tentang gambar

    pahlawan tersebut.

    Fase 3

    9. Siswa membuat hipotesa jawaban.

    Fase 4

    10. Siswa menguji hipotesa.

    11. Siswa membuat jawaban dari pengujian

    hipotesa.

    12. Setelah permainan selesai, setiap kelompok

    diminta maju untuk mempresentasikan hasil

    kerja yang telah diselesaikan pada lembar

    kerja.

    13. Kelompok yang belum mendapat giliran maju,

  • 44

    mengoreksi hasil kerjanya sehingga

    memperoleh jawaban yang benar.

    Fase 5

    14. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang

    belum mengerti untuk bertanya.

    15. Siswa dan guru membuat kesimpulan.

    Kegiatan

    Penutup

    Fase 6

    1. Siswa membuat kesan kegitan.

    2. Evaluasi.

    3. Refleksi dan pesan moral

    25

    menit

    Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung dalam

    pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat guru kelas

    5 melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui jalannya

    kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan perbaikan pada

    tahap berikutnya.

  • 45

    c. Pertemuan Ketiga

    Tabel 7

    Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Ketiga

    Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

    waktu

    Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

    2. Siswa dan guru berdoa bersama.

    3. Guru melakukan absensi dan menanyakan

    kabar siswa.

    5 menit

    Kegiataninti 1. Guru melakukan apersepsi.

    2. Guru mengingatkan materi lalu.

    3. Guru melakukan evaluasi

    denganmemberikan soal evaluasi.

    4. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara

    individu.

    75 menit

    Kegiatan

    Penutup

    1. Siswa membuat kesan kegitan.

    2. Refleksi dan pesan moral.

    25 menit

    3.3.1.3 Refleksi

    Refleksi yaitu dengan melakukan penelitian dan pengkajian terhadap hasil

    evaluasi yang telah dilaksanakan pada siklus I. Apabila terdapat kekurangan

    dalam penyampaian materi, penguasaan alat peraga, dan ketidaktuntasan nilai

    siswa, maka akan dilakukan siklus II. Siklus II berfungsi untuk memperbaiki

    pembejalaran pada siklus I dan memppertahankan kelebihan dari siklus I.

  • 46

    3.3.2 Siklus II

    3.3.2.1 Perencanaan Tindakan

    Tahap perencanaan pada siklus I antara lain terdiri atas:

    a. Memperbaiki dan menyempurnakan model pembelajaran problem solving yang

    didasarkan pada hasil refleksi siklus I.

    b. Menyempurnakan RPP yang akan dijadikan sebagai scenario pembelajaran.

    c. Membuat KAMU (kartu ilmu) dengan materi ajar yang baru.

    3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

    a. Pertemuan pertama

    Tabel 8

    Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama

    Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

    waktu

    Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

    2. Siswa dan guru berdoa bersama.

    3. Guru melakukan absensi dan menanyakan

    kabar siswa.

    4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    5 menit

    Kegiatan inti

    1. Guru melakukan apersepsi.

    2. Siswa menanyakan hal yang belum

    diketahuinya.

    3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.

    4. Guru membagikan lembar kerja kelompok.

    Fase 1

    5. Siswa melakukan permainan KAMU yang

    berisi pertanyaan tentang 10 tokoh pahlawan,

    75 menit

  • 47

    soal diskusi tentang jasa dan peran tokoh

    pahlawan.

    Fase 2

    6. Siswa mencari sebab permasalahan dalam

    kartu.

    7. Siswa mencari informasi tentang soal yang

    tersedia di kartu.

    Fase 3

    8. Siswa membuat hipotesa jawaban.

    Fase 4

    9. Siswa menguji hipotesa.

    10. Menentukan hasil dari pengujian hipotesa.

    11. Setelah permainan selesai, setiap kelompok

    diminta maju untuk mempresentasikan hasil

    kerja yang telah diselesaikan pada lembar

    kerja.

    12. Kelompok yang belum mendapat giliran

    maju, mengoreksi hasil kerjanya sehingga

    memperoleh jawaban yang benar.

    Fase 5

    13. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang

    belum mengerti untuk bertanya.

    14. Siswa dan guru membuat kesimpulan.

    Kegiatan

    Penutup

    Fase 6

    1. Siswa membuat kesan.

    2. Evaluasi.

    3. Refleksi dan pesan moral

    25 menit

    Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung dalam

    pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat guru kelas

    5 saat melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui

  • 48

    jalannya kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan

    perbaikan pada tahap berikutnya.

    a. Pertemuan kedua

    Tabel 9

    Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Kedua

    Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

    waktu

    Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

    2. Siswa dan guru berdoa bersama.

    3. Guru melakukan absensi dan menanyakan

    kabar siswa.

    4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    5 menit

    Kegiatan inti

    1. Guru melakukan apersepsi dengan melafalkan

    teks Proklamasi bersama dengan siswa.

    2. Guru melakukan tanya jawab secara acak

    tentang bagaimana jalannya proses pembuatan

    teks proklamasi.

    3. Siswa menanyakan hal yang belum

    diketahuinya.

    4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok

    dan meminta 1 orang sebagai ketua

    kelompoknya.

    5. Guru membagikan lembar kerja kelompok.

    Fase 1

    6. Siswa melakukan permainan KAMU dipandu

    oleh guru. Kelompok mengikuti aturan main

    KAMU hingga KAMU yang tersedia selesai

    dikerjakan. KAMU berisi pertanyaan tentang

    75 menit

  • 49

    apa saja yang dapat kita lakukan untuk

    menghargai jasa para pehlawan.

    Fase 2

    7. Siswa mencari sebab mengapa kita harus

    menghargai jasa para pahlawan.

    8. Siswa mencari informasi tentang cara

    menghargai jasa para pahlawan.

    Fase 3

    9. Siswa membuat hipotesa jawaban.

    Fase 4

    10. Siswa menguji hipotesa.

    11. Menentukan hasil dari pengujian hipotesa.

    12. Setelah permainan selesai, setiap kelompok

    diminta maju untuk mempresentasikan hasil

    kerja yang telah diselesaikan pada lembar

    kerja.

    13. Kelompok yang belum mendapat giliran

    maju, mengoreksi hasil kerjanya sehingga

    memperoleh jawaban yang benar.

    Fase 5

    14. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang

    belum mengerti untuk bertanya.

    15. Siswa dan guru membuat kesimpulan

    Kegiatan

    Penutup

    Fase 6

    1. Siswa membuat kesan.

    2. Evaluasi.

    3. Refleksi dan pesan moral

    25 menit

    Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung dalam

    pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat guru kelas

  • 50

    5 saat melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui

    jalannya kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan

    perbaikan pada tahap berikutnya.

    c. Pertemuan Ketiga

    Tabel 10

    Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Ketiga

    Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi

    waktu

    Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

    2. Siswa dan guru berdoa bersama.

    3. Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar

    siswa.

    5 menit

    Kegiataninti 1. Guru melakukan apersepsi.

    2. Guru mengingatkan materi lalu.

    3. Guru melakukan evaluasi dengan memberikan

    soal evaluasi.

    4. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara

    individu.

    75

    menit

    Kegiatan

    Penutup

    1. Siswa membuat kesan kegitan.

    2. Refleksi dan pesan moral.

    25

    menit

    3.3.2.3 Refleksi

    Setelah siklus II selesai, maka diadakan analisis semua data yang diperoleh

    melalui proses observasi dan evaluasi. Penulis merekap kekurangan dan kelebihan

    apa yang diperoleh saat guru kelas melakukan proses belajar mengajar dengan

    mengunakan metode problem solving yang berbantuan media permainan KAMU.

    Kekurangan dan kelebihan itu dilihat dari segi penyampaian materi ajar,

  • 51

    penggunaan alat peraga serta hasil belajar siswa.Siswa yang mendapat nilai di atas

    KKM atau dikatakan tuntas, yaitu ≥66. Apabila hasil evaluasi pada siklus ini

    menunjukkan bahwa indikator kinerja telah tercapai, maka dapat disimpulkan

    bahwa hasil belajar dengan metode problem solving berbantuan permainan

    KAMU dalam mata pelajaran IPS kelas 5 SDN 01 Tanggel meningkat dan

    langkah-langkah penerapan metode problem solving berbantuan permainan

    KAMU terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

    3.4.1.1 Tes

    Wijaya Kusuma & Dedi Dwitagama (2010:78) mengatakan bahwa “Tes

    adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan

    maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor

    angka”. Tes dalam penelitian ini yaitu menggunakan soal pilihan ganda yang

    digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas 5 semester 2 dengan

    menggunakan model problem solving dan media permainan KAMU (kartu ilmu).

    3.4.1.2 Observasi

    Sutrisno Hadi (dalam sugiyono 2012:145) mengemukakan bahwa “Observasi

    merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

    proses biologis dan psikologis”. Dalam penelitian ini observasi dilakukan di SDN

    01 Tanggel. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat pembelajaran

    menggunakan metode problem solving berbantu permainan KAMU berlangsung.

    3.4.1.3 Dokumentasi

    Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang lebih

    lengkap yaitu berupa foto, data yang dimaksud disini yaitu: data tentang siswa,

  • 52

    guru, media dan alat peraga yang digunakan pada saat proses pembelajaran

    berlangsung.

    3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

    mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 dalam pelajaran IPS adalah soal tes tertulis

    dalam bentuk pilihan ganda. Sedangkan untuk instrumen non tes berupa penilaian

    menggunakan lembar observasi aktivitas guru, dan aktivitas siswa.

    3.4.2.1 Soal Test

    Kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar IPS disusun

    berdasarkan SK dan KD yang telah ditentukan. Adapun kisi-kisi instrumen tes

    untuk mengukur hasil belajar IPS dapat dilihat pada tabel berikut:

  • 53

    Tabel 11

    Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal IPS Kelas 5

    Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

    StandarKompetensi

    Kompetensi Dasar IndikatorNomerItem

    Ujivaliditas

    ValidTidakValid

    2. Menghargaiperanan tokohpejuang danmasyarakatdalammempersiapkandanmempertahankankemerdekaanIndonesia.

    2.2 Menghargaijasa dan peranantokoh perjuangandalammempersiapkankemerdekaanIndonesia.

    · Menyebutkanbeberapa usahadalam rangkamempersiapkankemerdekaanIndonesia

    1, 2, 3,4, 5, 12,13, 20

    1, 3, 4,5, 12,13, 20

    2

    · Menjelaskanperlunyaperumusan dasarnegara sebelumkemerdekaan.

    6, 7, 16,17, 18,19, 26,

    27

    7, 17,18, 26,

    27

    6, 16,19

    · Mengidentifikasibeberapa tokohdalammempersiapkankemerdekaan.

    8, 9, 10,11, 14,15, 21,22, 23,24, 25,28, 29,

    30

    9, 10,11, 14,22, 24,25, 28,

    30

    8, 15,21, 23,

    29

    2.3 Menghargaijasa dan peranantokoh perjuangandalammemproklamasikankemerdekaanIndonesia.

    · Menyebutkantokoh dalammemproklamasikankemerdekaan.

    1, 2, 4,6, 11,12, 14,16, 18,23, 24

    2, 4,11, 14,18, 24

    1, 6,12, 16,

    23

    · Menyebutkanjasa dan peranantokoh dalammemproklamasikankemerdekaanIndonesia.

    3, 5, 7,8, 9, 10,13, 15,17, 19,20, 21,

    22

    3, 5, 7,9, 10,13, 17,19, 20,

    21

    8, 15,22

    · Menyebutkansikap menghargaijasa para tokohdalammempersiapkankemerdekaan.

    25, 26,27, 28,29, 30

    25, 26,27, 28,

    30

    29

  • 54

    Berdasarkan tabel 11 di atas, dalam kolom Kompetensi Dasar 2.2

    Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam mempersiapkan

    kemerdekaan Indonesia terdapat 21 soal yang valid yaitu 1, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11,

    12, 13, 14, 17, 18, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30. Hasil perhitungan ini

    terdapat pada kolom Corrected Item Total Coreliation yang nilainya lebih dari

    0,388. Dari 21 soal yang valid hanya 20 soal dengan tingkat kesukaran tertinggi

    yang akan digunakan sebagai soal evaluasi.

    Berdasarkan tabel 11 di atas, dalam kolom Kompetensi Dasar 2.3

    Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam memproklamasikan

    kemerdekaan Indonesia terdapat 21 soal yang valid yaitu 1, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11,

    13, 14, 17, 18, 20, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30. Hasil perhitungan ini

    terdapat pada kolom Corrected Item Total Coreliation yang nilainya lebih dari

    0,388. Dari 21 soal yang valid hanya 20 soal dengan tingkat kesukaran tertinggi

    yang akan digunakan sebagai soal evaluasi.

    3.4.2.2 Lembar Observasi

    Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

    perilaku guru dan siswa ketika pembelajaran IPS berlangsung. Hasil observasi ini

    berfungsi untuk menilai apakah perilaku guru dan siswa sudah sesuai RPP dengan

    urutan sintaks metode problem solving berbantuan media permainan KAMU yang

    sesuai dengan standar proses. Adapun kisi-kisi lembar observasi perilaku guru

    dan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

  • 55

    Tabel 12

    Lembar Observasi Kinerja Guru

    No Aspek yang DiamatiKeterangan

    Ya Tidak

    1 Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa bersama.

    2 Guru melakukan absensi siswa.

    3 Guru melakukan apersepsi dan motivasi.

    4 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dan menyiapkan

    alat peraga.

    5 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

    6 Guru mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan

    dengan materi yang akan diajarkan.

    7 Guru membagi siswa dalam 6 kelompok.

    8 Guru memfasilitasi siswa untuk merumuskan masalah.

    9 Guru memfasilitasi siswa untuk mencari informasi.

    10 Guru memfasilitasi siswa untuk menentukan hipotesajawaban.

    11 Guru memfasilitasi siswa untuk menguji hipotesa jawaban.

    12 Guru memfasilitasi siswa untuk menarik kesimpulan daripengujian hipotesa.

    13 Guru memfasilitasi siswa untuk mengevaluasi hasilkerjanya.

    14 Guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatanpembelajaran.

    15 Guru memfasilitasi siswa dalam presentasi kelompok.

    16 Guru memberi kesempatan siswa yang belum mengertiuntuk bertanya.

    17 Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

    18 Melakukan tindak lanjut (PR, evaluasi)

    19 Melakukan refleksi, dan memberikan pesan moral.

    20 Menyampaikan salam penutup.

  • 56

    Tabel 13Lembar Observasi Respon Siswa

    No Aspek yang DiamatiKeterangan

    Ya Tidak

    1 Siswa memberi salam dan berdoa bersama.

    2 Siswa mempersiapkan buku dan alat tulisnya.

    3 Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan

    tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

    pembelajaran.

    4 Siswa bersedia bekerjasama dalam

    kelompoknya.

    5 Siswa mampu menjalin kerjasama di dalam

    kelompok.

    6 Siswa mampu mencari sebab akibat

    terjadinya suatu peristiwa sejarah.

    7 Siswa mampu mengumpulkan informasi-

    informasi dan membuat hipotesa jawaban.

    8 Siswa mampu menguji hipotesa.

    9 Siswa mampu menemukan jawaban dari

    pengujian hipotesa.

    10 Siswa mampu membuat laporan terhadap

    hasil kerjanya.

    11 Siswa berani mempresentasikan jawabannya.

    12 Siswa mampu membuat kesimpulan.

    13 Siswa percaya diri mengerjakan soal evaluasi

    yang diberikan guru.

  • 57

    3.4.3 Validitas dan Reliabilitas

    3.4.3.1 Uji Validitas Tes

    Menurut Sugiyono (2009), validitas adalah suatu ukuran yang

    menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrument. Uji validitas instrumen

    dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang

    nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan

    menggunakan metode problem solving berbantuan permainan KAMU. Suatu soal

    dapat dikatakan valid atau tidak valid itu tergantung pada mampu tidaknya alat

    ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Uji

    validitas dilakukan pada siswa kelas 6 SDN 01 Tanggel dengan peserta tes

    sebanyak 21 siswa, dengan jumlah responden (N) = 21, maka nilai rtabel = 0,388

    dengan taraf signifikasi 5% (Purwanto 2014:219). Untuk menghitung nilai

    corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. Berikut

    ini merupakan uji validitas siklus I dan siklus II yang dilakukan dikelas 6 SDN 01

    Tanggel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

    Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji kesukaran soal.

    Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang

    menjawab betul suatu butir soal (Slameto dalam Wardani 2012). Semakin besar

    tingkat kesukaran, berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya

    semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar.

    Tingkat kesukaran soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya

    dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung

    dengan rumus:

    Di mana:

    P = Indeks kesukaran

    B = jumlah peserta didik yang menjawab betul

    N = Jumlah seluruh peserta didik

    =

  • 58

    Untuk mengukur nilai tingkat kesukaran (TK) suatu soal, item instrumen

    merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0 digunakan apabila siswa menjawab salah,

    sementara siswa yang menjawab benar diberi nilai 1. Berikut merupakan

    pembagian kategori tingkat kesukaran menurut Purwanto (2013:101).

    Tabel 14

    Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal

    Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Siklus 1 Siklus II

    0,00 – 0,32 Sukar 18 12, 17

    0,33 – 0,66 Sedang

    1, 2, 4, 5, 6,

    8, 12, 14, 17,

    19, 20

    2, 4, 5, 6,

    8, 11, 13,

    14, 16, 18,

    19

    0,67 – 1,00 Mudah

    3, 7, 9, 10,

    11, 13, 15,

    16,

    1, 3, 7, 10,

    15, 20

    3.4.3.2 Uji Reliabilitas Tes

    Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

    pengukuran yang konstan dan ajeg (Wardani, dkk 2010:344). Uji reliabilitas

    dilakukan menggunakan SPSS versi 16.0. Sebagai perkiraan koefisien reliabilitas

    berdasarkan nilai alfa dapat diinterpertasikan dalam tabel berikut ini:

    Tabel 15

    Rentang Indeks Reliabilitas

    No Indeks Interprettasi

    1 0,80-1,00 Sangat reliable

    2

  • 59

    Tabel 16Reliabilitas Soal Siklus 1

    Reliability Statistics

    Cronbach'sAlpha N of Items

    .879 30

    Dari pengujian reliabititas di atas, diketahui bahwa alpha 0,879.

    Berdasarkan kategori reliabilitas, maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas data

    berada pada kategori sangat reliabel.

    Tabel 17Reliabilitas Soal Siklus II

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .891 30

    Dari pengujian reliabititas di atas, diketahui bahwa alpha 0,891.

    Berdasarkan kategori reliabilitas, maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas data

    berada pada kategori sangat reliabel.

    3.5 Indikator Kinerja

    Sebagai tolak ukur untuk memudahkan pemantauan, analisis, dan

    pengambilan kesimpulan terhadap keberhasilan tindakan yang dilakukan adalah

    ditentukan kriteria keberhasilan dalam penelitian ini 80 % siswa tuntas sesuai

    dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar ≥ 66 yang dapat dilihat

    dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar.

    3.6 Analisis Data

    Data yang didapat dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu skor

    hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II. Data tersebut

  • 60

    diolah dengan menganalisis ketuntasan hasil belajar IPS siswa. Kriteria ketuntasan

    minimal di SDN 01 Tanggel untuk mata pelajaran IPS di kelas 5 adalah ≥ 66. Jadi

    siswa dikatakan tuntas apabila nilainya ≥ 66. Setelah itu data diolah dan dianalisis

    secara komparatif untuk melihat adanya perbedaan dan peningkatan hasil belajar

    IPS siswa. Selain hasil belajar, analisis data komparatif juga menganalisis hasil

    observasi guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung.