BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8191/4/T1_292010322_BAB...
-
Upload
phungkhuong -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8191/4/T1_292010322_BAB...
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga pada kelas
IV dan waktu penelitian dilakukan pada pada semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014,
dilaksanakan sekitar 5 bulan yaitu dari bulain januari, febuari, maret, april, dan mei
dan pelaksanaan kegiatan dalam proses pembelajaran selama 2 minggu dalam 4 kali
pertemuan dengan rancangan perencanaan siklus I selama 1 minggu 2 kali pertemuan
dan pada siklus II sama seperti siklus I. Waktu kegiatan pelaksanaan penelitian ini
adalah pada bulan maret minggun pertama dan minggu ke empat 2013/2014. Adapun
jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti akan disajikan
pada table dibawah ini, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Dukuh 01Kota Salatiga
No
Jenis kegiatan
waktu Januari Febuari Maret April Mei
1 Persiapan a.Penulisan
proposal
b.Penyusunan instrument
2 Pelaksanaan a.Pelaksanaan
siklus 1
b.Pelaksanaan siklus 2
c.Analisis data 3 Pelaporan
40
Pada tabel jadwal penelitian diatas, dapat dilihat jangka waktu penelitian.
Penelitian dilakukan pada minggu ke 1 bulan maret hingga minggu ke 4 bulan maret
dengan tetap melakukan bimbingan.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam peneliti ini adalah siswa kelas IV di SD Negeri Dukuh 01 Kota
Salatiga. Dengan jumlah siswa 35 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 15
siswi perempuan. Karakteristik siswa di kelas IV berbeda-beda, ada siswa yang suka
berbicara sendiri saat diterangkan, suka bermain, dan ada pula siswa yang kurang
bersemangat saat menerima pelajaran, maka dalam mengikuti pembelajaran IPA hasil
belajar yang diperoleh masih rendah sehingga peneliti mengambil tindakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Dukuh 01 Kota Salatiga.
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut. Kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam peneliti ini variabel yang digunakan ada dua jenis yaitu : a) Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel perlakuan. Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD). Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) berpijak pada paham konstruktivisme, pada pembelajaran ini terjadi
kesepakatan antara siswa dengan aturan-aturan dalam berkolaborasi dengan teman
dalam kelompoknya pada saat kegiatan pembelajaran di kelas berlangung ketika guru
yang menyampaikan materi.
b) Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dalam penelitian ini adalah Keaktifan dan hasil belajar yang menjadi variabel yang di
41
pengaruhi. Keaktifan adalah keterlibatan kesibukan siswa dalam mengikuti proses
kegiatan pembelajaran IPA didalam kelas melalui kegiatan praktikum, diskusi
kelompok, mendengarkan, bertanya dan menanggapi pertanyaan guru. Hasil belajar
merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa
dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk
mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan
menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan
dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti
pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan
kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Variabel yang digunakan mengandung arti bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) berbasis media yang
digunakan adalah power point dan gambar-gambar yang menarik kemudian disertai
alat peraga yang mendukung indikator pembelajaran, maka dapat mempengaruhi
keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri DUkuh 01 Kota Salatiga
Variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
1) Variabel bebas : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student
Team Achievement Division (STAD).
2) Variabel Terikat : Keaktifan dan Hasil Belajar.
3.4 Definisi Operasional Penelitian
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran arti beberapa istilah dalam judul
penelitian ini, maka perlu dikemukakan definisi-definisi sebagai berikut:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division )
adalah salah suatu model pembelajaran kooperatif yang menekankan adanya
aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran.
42
2. Keaktifan yaitu aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan indikator
adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar yaitu sering bertanya pada
guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu
menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Untuk
pengukurannya menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.
3. Hasil belajar yaitu skor atau nilai hasil tes formatif mata pelajaran IPA dalam
pokok perubahan penampakan bumi dan benda-benda langit pada setiap akhir
siklus.
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
dilaksanakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran. Peneliti ini menggunakan
dua siklus, yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II. Siklus I bertujuan untuk
mengetahui keaktifan dan hasil belajar siswa dalam belajar IPA, sedangkan siklus II
bertujuan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi dalam keaktifan dan hasil
belajar siswa yaitu pembelajaran IPA.
Dalam rencana penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan rancangan
menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Kasbolah: 2001) yang menggunakan
model spiral dengan siklus mulai dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi.
Dalam penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus, untuk refleksinya dari
hasil dari siklus 1 akan dijadikan pedoman pada siklus 2 dan seterusnya. Berikut
skema rencana untuk masing-masing siklus :
43
Gambar 3.1 Rencana Tindakan Penelitian Menurut Kemmis dan Mc. Taggart
Dari skema diatas, dapat dilihat masing-masing siklus yaitu siklus I dan siklus
II melalui tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi atau tahap
pengumpulan data, dan tahap refleksi.
3.6 Rencana Penelitian
3.6.1 Siklus 1 Pertemuan I dan II
1. Tahap Perencanaan.
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
digunakan untuk penelitian.
Identifikasi masalah
Perencanaan
Tindakann
Observasi
Refleksi Siklus 1
Perencanaan ulang
Siklus 2
dst
44
2) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
bentuk indikator pembelajaran.
3) Indikator pembelajaran kemudian dikembangkan menjadi tujuan
pembelajaran.
4) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
5) Mempersiapkan alat dan sumber belajar sesuai dengan materi.
b. Membuat evaluasi soal siklus 1
c. Membuat lembar observasi keaktifan siswa yang sesuai dengan langkah-
langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran
IPA.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan siklus satu akan dilaksanakan dengan 2
kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir yaitu sebagai berikut :
Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
a) Pengkondisian kelas kearah pembelajaran (salam, doa, merapikan
tempat duduk)
b) Apersepsi (guru bertanya kepada siswa tentang pantai, “Anak-anak
apakah kalian pernah pergi kepantai ?)
c) Motivasi (Guru menuliskan topik materi pelajaran yang akan dipelajari
hari ini)
2) Kegiatan Inti
a) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran
perubahan kenampakan bumi.
b) Siswa dibentuk 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang.
c) Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda dan didiskusikan bersama-
sama dikerjakan dalam LKS tentang perubahan kenampakan daratan.
45
d) Siswa melakukan diskusi dan tanya jawab bersama teman
kelompoknya.
e) Guru mengarahkan siswa yang pandai untuk mengarahkan kepada
anggota yang lainnya sehingga seluruh anggota kelompok mengerti
f) Masing-masingkelompok menyampaikan hasil kerja dalam LKS, dan
mempresentasikan didepan kelas.
g) Pada saat presentasi kelompok lain diberikan kesempatan memberi
pertanyaan atau pendapatnya kepada kelompok yang sedang presentasi
h) Siswa kembali ketempat duduk masing-masing.
i) Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok.
j) Setiap anggota kelompok diberikan kuis/pertanyaan secara lisan dan
anggota kelompoklain tidak boleh memberitahukan jawabannya.
k) Siswa dan kelompok yang memperoleh skor teringgi diberi
penghargaan
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa bertanya jika ada materi yang belum dipahami
b) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pelajaran
c) Siswa menerima umpan balik serta penguatan dalam bentuk materi
pelajaran dari guru
d) Siswa mengerjakan kusi dari guru
e) Siswa menerima refleksi pembelajaran dari guru
f) Siswa di beri PR
g) Siswa dan guru menutup pembelajaran
Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
a) Pengkondisian kelas kearah pembelajaran (salam, doa, merapikan
tempat duduk)
b) Gurumempersiapkanmedia pembelajaran.
c) Apersepsi (Guru bertanyakepada siswa tentang materi sebelumnya)
46
d) Motivasi (Guru bertanya kepada siswa, “anak-anak pernahkah kalian
mengamati pemandangan langit saat malam cerah? Apa yang kalian
lihat ?”)
e) Guru menuliskan topik materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta uraian kegiatan yang
akan dilakukan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang perubahan kenampakan
permukaan bumi.
b) Siswa dibentuk menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6
orang.
c) Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda dan didiskusikan bersama-
sama dikerjakan dalam LKS tentang perubahan kenampakan
permukaan bumi.
d) Siswa melakukan diskusi dan tanya jawab bersama teman
kelompoknya.
e) Guru mengarahkan siswa yang pandai untuk mengarahkan kepada
anggota yang lainnya sehingga seluruh anggota kelompok mengerti.
f) Masing-masingkelompok menyampaikan hasil kerja dalam LKS, dan
mempresentasikan didepan kelas.
g) Pada saat presentasi kelompok lain diberikan kesempatan memberi
pertanyaan atau pendapatnya kepada kelompok yang sedang
presentasi.
h) Siswa kembali ketempat duduk masing-masing.
i) Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok.
j) Setiap anggota kelompok diberikan kuis/pertanyaan secara lisan dan
anggota kelompoklain tidak boleh memberitahukan jawabannya.
k) Siswa dan kelompok yang memperoleh skor teringgi diberi
penghargaan.
47
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa bertanya jika ada materi yang belum dimengerti.
b) Siswa bersama guru menyimpukan hasil pembelajaran.
c) Siswa menerima umpan balik serta penguatan dalam bentuk materi
pelajaran dari guru.
d) Siswa mengerjakan lembar evaluasi dari guru.
e) Siswa menerima refleksi pembelajaran dari guru.
f) Siswa diberi PR.
g) Siswa danguru menutup pembelajaran
3. Tahap Observasi
Pada kegiatan observasi ini , peneliti melakukan observasi terhadap :
a) Proses kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dalam
menyampaikan bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa agar materi yang disampaikan guru tersebut dapat di terima
dengan baik oleh siswa.
b) Kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
c) Kemampuan guru mengelola kelas dengan karakteristik siswa yang
berbeda-beda.
d) Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan menggunakan media power point dan
gambar.
e) Hasil belajar belajar peserta didik setelah melakukan evaluasi diakhir
pembelajaran.
4. Tahap Refleksi Pada siklus I tahap refleksi ini, guru menggunakan model STAD
menggunakan media power point atau gambar saat proses pembelajaran
berlangsung kemudian semua data yang di preroleh diananlisis, data hasil
analisis tersebut digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan
maupun kekurangan dalam menggunakan model ini. Untuk mengetahui
48
tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya, maka peneliti
membandingkan antara keaktifan dan hasil belajar IPA setelah diberi tindakan
dengan keaktifan dan hasil belajar IPA sebelum tindakan. Berdasarkan hasil
tersebut akan diadakan tindak lanjut apabila tindakan yang telah dilakukan
tidak menghasilkan peningkatan terhadap keaktifan belajar yang berkaitan
dengan hasil belajar IPA.
Apabila hasil yang diperoleh sudah mencapai ketuntasan maka peneliti
hanya sampai di siklus 1 dan tidak melanjutkan penelitian di siklus 2 dan
seterusnya. Namun apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan
dan harus diperbaiki lagi maka peneliti akan melanjutkan penelitian pada
siklus 2 untuk mengadakan perbaikan dengan tujuan terjadi peningkatan hasil
belajar siswa yang sesuai dengan target yang telah ditentukan dan diharapkan
oleh penulis. Kemudian bila siklus 2 belum juga berhasil maka akan
dilakukan penelitian seterusnya yang disesuai dengan tahap-tahap siklus 2
hingga mencapai ketuntasan.
3.6.2 Siklus 2 Pertemuan I dan II
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 2 adalah pemantapan dan
penyempurnaan dari siklus 1 berdasarkan pada refleksi pada siklus 1.
1. Tahap Perencanaan.
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
digunakan untuk penelitian.
2) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
bentuk indikator pembelajaran.
3) Indikator pembelajaran kemudian dikembangkan menjadi tujuan
pembelajaran.
4) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
49
5) Mempersiapkan alat dan sumber belajar sesuai dengan materi.
b. Membuat evaluasi soal siklus 2
c. Membuat lembar observasi keaktifan siswa yang sesuai dengan langkah-
langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran
IPA.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan siklus dua akan dilaksanakan dengan 2 kali
pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan akhir yaitu sebagai berikut :
Pertemuan I
a. Kegiatan Awal
1) Pengkondisian kelas kearah pembelajaran (salam, doa, merapikan
tempat duduk)
2) Apersepsi (guru bertanya kepada siswa tentang pantai “Anak-anak
apakah kalian pernah melihat benda langit di malam hari pada waktu
cuaca cerah, coba kalian sebutkan satu persatu? “)
3) Motivasi (guru memberikan penguatan kepada siswa yang sudah
mengerti, “Iya, bagus. Jawaban teman kalian tadi sudah benar”.)
kemudian Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta uraian
kegiatan yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran
pembelajaran perubahan kenampakan benda-benda langit seperti
matahari, bulan dan bintang.
2) Siswa dibentuk 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang.
3) Setiap kelompok diberi tugas yang berbeda dan didiskusikan bersama-
sama dikerjakan dalam LKS tentang kedudukan bulan dan bintang.
4) Siswa melakukan diskusi dan tanya jawab bersama teman
kelompoknya.
50
5) Guru mengarahkan siswa yang pandai untuk mengarahkan kepada
anggota yang lainnya sehingga seluruh anggota kelompok mengerti
6) Masing-masingkelompok menyampaikan hasil kerja dalam LKS, dan
mempresentasikan didepan kelas.
7) Pada saat presentasi kelompok lain diberikan kesempatan memberi
pertanyaan atau pendapatnya kepada kelompok yang sedang presentasi
8) Siswa kembali ketempat duduk masing-masing.
9) Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok.
10) Setiap anggota kelompok diberikan kuis/pertanyaan secara lisan dan
anggota kelompok lain tidak boleh memberitahukan jawabannya.
11) Guru memberikan penghargaan tiga kelompok yang di ambil menjadi
juaranya, dari juara 1, 2. Dan 3.
c. Kegiatan Akhir
1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami
oleh siswa.
2) Siswa berdasarkan bimbingan dari guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
3) Siswa diberi soal.
4) Siswa mengerjakan soal.
5) Siswa menerima refleksi pembelajaran dari guru.
6) Siswa menerima umpan balik serta penguatan dalam bentuk materi
pelajaran dari guru.
7) Siswa diberi PR.
8) Siswa dan guru menutup pembelajaran.
Pertemuan II
a. Kegiatan Awal
1) Pengkondisian kelas kearah pembelajaran (salam, doa, merapikan
tempat duduk)
2) Guru mempersiapkan media pembelajaran.
51
3) Apersepsi (Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan pada siswa tentang materi sebelumnya)
4) Motivasi (Guru bertanya kepada siswa, “anak-anak pernahkah kalan
melihat bulan purnama di malam hari?”)
5) Guru menuliskan topik materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini.
6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta uraian kegiatan yang
akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
1) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang penampakan cahaya
bintang pada waktu malam hari.
2) Siswa bergabung dengan kelompoknya yang telah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya.
3) Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk
dipecahkan bersama kelompoknya tentang kedudukan benda langit.
4) Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok.
5) Siswa melakukan diskusi dan tanya jawab bersama teman
kelompoknya.
6) Guru mengarahkan siswa yang pandai untuk menjelaskan kepada
anggota yang lainnya sehingga seluruh anggota kelompok mengerti.
7) Masing-masing kelompok menyampai- kan hasil kerja dalam Lembar
Kerja Kelompok dan mempresentasikan didepan kelas.
8) Pada saat presentasi kelompok lain diberikan kesempatan memberi
pertanyaan atau pendapatnya kepada kelompok yang sedang presentasi
9) Siswa kembali ketempat duduk masing-masing.
10) Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok.
11) Siswa diberikan kuis/pertanyaan secara lisan dan siswa lain tidak
boleh memberitahukan kepada siswa lainnya.
12) Guru menjumlahkan skor masing-masing kelompok yang diperoleh
dari skor kelompok dan skor individu dari kuis yang telah diberikan.
52
13) Guru memberikan penghargaan tiga kelompok yang di ambil menjadi
juaranya, dari juara 1, 2. Dan 3.
14) Setiap perwakilan kelompok maju kedepan untuk mengambil
penghargaan dari guru.
c. Kegiatan Akhir
1) Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami
oleh siswa.
2) Siswa berdasarkan bimbingan dari guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.
3) Siswa diberi soal evaluasi.
4) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
5) Siswa menerima refleksi pembelajaran dari guru.
6) Siswa menerima umpan balik serta penguatan dalam bentuk materi
pelajaran dari guru.
7) Siswa dan guru menutup pembelajaran.
3. Tahap Observasi
Pada kegiatan observasi ini , peneliti melakukan observasi terhadap :
a) Proses kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dalam
menyampaikan bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa agar materi yang disampaikan guru tersebut dapat di terima
dengan baik oleh siswa.
b) Kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
c) Kemampuan guru mengelola kelas dengan karakteristik siswa yang
berbeda-beda.
d) Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan menggunakan media power point dan
gambar.
e) Hasil belajar belajar peserta didik setelah melakukan evaluasi diakhir
pembelajaran.
53
4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi dalam proses kegiatan
belajar IPA. Refleksi dilihat dari dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan
oleh observer/guru kelas. Setelah tahap refleksi dan siklus 1 telah
dilaksanakan maka akan terlihat hasil belajar siswa. Maka hasil tersebut akan
dianalisis apakah sudah mencapai ketuntasan belajar yang sudah ditentukan.
Apabila hasil yang diperoleh sudah mencapai ketuntasan maka peneliti hanya
sampai di siklus 1 dan tidak melanjutkan penelitian di siklus 2 dan seterusnya.
Namun apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan dan harus
diperbaiki lagi maka peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus 2 dan
seterusnya akan disesuai dengan tahap-tahap siklus 2 hingga mencapai
ketuntasan.
3.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang relatif. Kegiatan dimulai
dari permasalahan yang rill (nyata) yang selalu dihadapi oleh guru dalam proses
pembelajaran berlangsung, kemudian direfleksikan dengan alternatif untuk
memecahkan masalah tersebut. Maka masalah itu ditindaklanjuti dengan tindakan-
tindakan yang terencana dan terukur. Untuk itu peneliti tindakan kelas ini diperlukan
kerja sama antara peneliti, guru, dan siswa untuk menciptakan kinerja sekolah yang
baik. Jadi peneliti ini merupakan penelitian kolaboratif antara guru kelas dengan
peneliti.
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA pada pokok bahasan perubahan
kenampakan bumi, siswa kelas IV setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah :
54
a. Tes
Tes dilakukan untuk megukur kemampuan siswa setelah menggunakan model
kooperatif tipe STAD dalam proses kegiatan pembelajaran dikelas selama proses
belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam
memperbaiki pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan dua siklus, sedangkan
evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap
siklus. Tes berbentuk uraian dan pilihan ganda.
b. Observasi data
Penulis melakukan observasi dari awal pelaksanaan PPL, untuk melihat jalannya
proses pembelajaran di kelas secara langsung . Dengan observasi, penulis dapat
mengetahui keadaan sesungguhnya, serta dapat mengetahui gambaran secara
umum tentang keadaan kelas khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar
pada mata pelajaran IPA di kelas IV sekolah SD Negeri Dukuh 01 Kecamatan
Sidomukti Kota Salatiga.
c. Dokumentasi Selain dengan menggunakn tes dan oobservasi, peneliti juga mengambil
dokumentasi berupa nilai siswa yang peneliti peroleh dari hasil evaluasi siswa
yang telah dikoreksi oleh peneliti setelah kegiatan pembelajaran berlangsung di
SDN Dukuh 01 Kecamatan Kota Salatiga dan beserta foto-foto kegiatan belajar
mengajar.
3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yang
berkaitan dengan keaktifan hasil belajar IPA yaitu :
a. Tes
Dalam pengumpulan data, instrument yang digunakan peneliti berupa tes. Tes
yang digunakan berbentuk pilihan ganda ini diuji dan dihitung dengan
menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada
tiap butir soal. Berikut kisi-kisi soal pilihan ganda (PG) IPA kelas IV:
55
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pelajaran IPA Siklus 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator No.Soal Jumlah Soal
9.Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit.
9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.
Menyebutkan unsur-unsur muka bumi
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8
7
Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi
11, 19 2
Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi
10, 18 2
Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan kenampakan bumi
9, 12, 13, 14, 16, 17, 20, 23, 24
9
Mengusulkan cara mengatasi akibat dari perubahan kenampakan bumi
6, 15, 21, 22, 25
5
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pelajaran IPA Siklus 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator No. Soal Jumlah Soal
9.Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit
9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.
Menjelaskan kedudukan posisi matahari terbit dan tenggelam.
1,2,3 3
56
Menjelaskan kedudukan penampakan bulan dari hari ke hari
5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,20,21.
15
Menjelaskan kedudukan penampakan cahaya bintang di malam hari dan posisinya pada siang hari
22,23,24,25.
4
Mencari informasi tentang kedudukan benda langit.
4,8,17 3
b. Lembar Observasi/Pengamatan Keaktifan Siswa
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas dalam proses
pencapaian keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Lembar
observasi hal yang diamati yaitu mengenai kemampuan siswa dalam memahami
materi yang disajikan guru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dengan menggunakan media power point atau gambar sesuai dengan
kisi-kisi lembar observasi.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Keaktifan Siswa
No HAL YANG DIAMATI INDIKATOR
1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
57
2
Menyajikan informasi
Siwa mampu menjelaskan kembali materi terdahulu Siswa memperhatikan secara seksama penjelaskan dari guru
3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok- kelompok belajar
Siswa merasa antusias bergabung dengan kelompok belajar Adanya interaksi positif diantara siswa
4
Membimbimg kelompok belajar
Keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi untuk melakukan pembagian tugas Siswa aktif mencari informasi dan menunjukkan rasa ingin tahu yang besar Siswa aktif mengikuti diskusi untuk saling membantu agar semua anggota mengertidalam mengerjakan tugas kelompok yang telah diberikan guru Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Siswa dengan bebas memberikan jawaban ketika kelompok lain bertanya proses pembelajaran Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan santai dan tidak penuh tekanan Siswa melakukan pembagian tugas untuk melaporkan hasil diskusi Siswa aktif mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain yang melaporkan hasil diskusi
5 Kuis/tes individual Siswa aktif menjawab kuis pertanyaan dari guru.
6 Memberikan penghargaan Siswa bersikap sportif
58
7 Evaluasi Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika di-jelaskan materi pelajaran
Siswa aktif bertanya tentang materi yang belum diketahui Siswa secara aktif membuat rangkuman Siswa mengerjakan evaluasi dengan baik
3.8 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar yang di
tunjukan dengan adanya kenaikan persentase keaktifan dan nilai rata-rata kelas.
Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa. Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus
dalam penelitian tindakan kelas, maka yang menjadi tolak ukurnya adalah persentase
keaktifan klasikal 70% dan ketuntasan belajar dalam mencapai nilai KKM ≥ 80.
Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai KKM ≥ 80,
maka dapat dikatakan berhasil atau tuntas.
Tabel 3.5 Keaktifan dan Ketuntasan Minimal
Keaktifan klasikal Hasil belajar
Aktif Tidak aktif Tuntas Tidak tuntas
≥70% <70% ≥ 80 < 80
3.9 Teknik Analisis Data
Menurut Arikunto (2006:239) analisis deskriptif merupakan data kuantitatif
yang dikumpulkan dalam penelitian korelasional, komparatif atau eksperimen diolah
dengan rumur-rumus statistik yang sudah disediakan, baik manual atau melalui
komputer. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik uji validitas dan
59
reliabilitas instrumen penelitian, teknik analisis deskriptif variabel penelitian uji
normalitas data dan analisis korelasi dengan bantuan spss versi 16.
3.10 Validitas dan Reabilitas
3.10.1 Validitas
Sugiyono (2007) menyatakan bahwa uji validitas merupakan suatu langkah
pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan
untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.
Analisis untuk validitas item instrumen menggunakan perhitungan korelasi item total
(Corrected Item-Total Correlation).
Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan
pedoman Ali (1987) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai
berikut:
0,0 0– 0,20 = dianggap tidak ada validitas
0,21 – 0,40 = validitas rendah
0,41 – 0,60 = validitas sedang
0,61 – 0,80 = validitas tinggi
0,81 – 1,00 = validitas sempurna
Soal tes yang akan diujikan pada pos tes dari siklus 1 dan siklus 2 dilakukan
uji coba terlebih dahulu pada 35 siswa SDN Kutowinangun 04, kecamatan Sidomukti
Kota Salatiga. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada
(Corrected Item-Total Correlation) dalam hal ini peneliti menggunaka standar
validitas 0,21 dengan jumlah responden 35 dan jumlah soal sebanyak 50, maka dapat
dilihat hasil uji validitaasnya pada uji pertama 37 soal dikatakan valid sedangkan
yang tidak valid 13 soal, untuk uji validitas yang kedua dikeluarkan 13 soal tersebut
maka soal hasilnya valid semua. Soal yang dikatakan valid atau baik digunakan
dalam penelitian untuk mengukur hasil belajar siswa. Selengkapnya dapat dilihat di
lampiran.
60
Hasil Uji Validitas Siklus 1 dan siklus 2 yang digabungkan uji validitasnya
soal berjumlah 50. Dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Siklus 1 dan 2
Bentuk Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid
Pilihan Ganda 50 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 23, 24, 25, 26, 27, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49.
1, 2, 10, 20, 21, 22, 27, 28, 29, 31, 32, 40, 50.
Jumlah 37 13
Dari hasil uji vakiditas seperti pada table diatas dapat diketahui bahwa dari 50
item soal terdapat 37 item soal yang valid, sedangkan 13 item soal yang tidak valid.
Selanjutnya untuk 37 item soal yang valid akan digunakan dalam penelitian soal pada
siklus 1 dan siklus 2.
3.10.2 Reabilitas
Menurut Ghozali (2004) reabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari
indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai
dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang
umum. (kutifan dari skripsinya Manggaranti 292008643)
Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan
merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas,
sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran
tingkat realibilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan menggunakan
Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolak ukur dari tingkat
reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 16.0 for windows.
61
Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script. Untuk
mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu
kelas IV SDN Kutowinangun 04 kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.
Reabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam
menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan
memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2008: 16). dapat diartikan sejauh mana
instrument dapat diandalkan, uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan
teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan
tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7< ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8< ≤ 0,9 : reabilitas bagus
α > 0,9 : reabilitas memuaskan
Hasil Uji Reliabilitas pada siklus 1 dan 2 dengan jumlah 50 soal.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.884 50
Setelah dikeluarkan 13
item soal yang tidak valid mak hasil reliabilitasnya
memuaskan. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .925 37
62
Setelah diketahui ada item yang valid dan tidak valid, maka dilakukan uji
reliabilitas yang dilaukan dengan membuang item yang tidak valid. Pada soal siklus 1
dan siklus 2 yang berjumlah 50 soal diperoleh hasil reliabilitas bagus karena nilai
Alpha 0,8< ≤ 0,9 yaitu sebesar 0,884, atau 37 soal yang mencapai reliabilitas
bagus dan ada 13 soal yang dikeluarkan, kemudian melakukan uji reliabilitas yang
kedua setelah 13 soal yang dikeluarkan yaitu diperoleh hasil reliabilitas memuaskan
karena nilai Alpha α > 0,9 yaitu sebesar 0,925. Untuk lebih jelasnya lagi peneliti
mencantumkan data uji Reabilitasnya di lampiran.
3.11 Uji Tingkat kesukaran Soal
Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit
menyebabkan siswa menjadi putusasa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf
atau indeks kesukaran adalah :
P = B
JS
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal :
P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah untuk mencari taraf
kesukaran soal nomor 2-50 prosesnya sama dengan perhitungan di atas.
63
Tabel 3.8 Indeks Kesukaran Soal Siklus 1 dan Siklus 2
Soal Pilihan Ganda Jumlah Soal
Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar
1, 2, 5, 6, 8, 9,
10, 11, 12, 13,
15, 17, 19, 20,
21, 22, 25, 26,
27, 28, 29, 30,
31, 32, 35, 36,
38, 39, 40, 41,
42, 43, 45, 47,
49, 50.
3, 4, 7, 16, 18,
23, 24, 33, 34,
37,46, 48.
14, 44. 36 12 2
Seperti pada tabel 3.8 terlihat jelas bahwa indeks kesukaran soal dengan 3
kategori tingkat kesukaran yaitu mudah, sedang, dan sukar. Soal yang kategori mudah
pada pengabungan soal dari siklus 1 dan siklus 2 berjumlah 36 soal yang terdapat
pada nomor soal 1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 27, 28,
29, 30, 31, 32, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 47, 49, 50. Soal yang termasuk
kategori sedang berjumlah 12 soal yang terdapat pada nomor soal 3, 4, 7, 16, 18, 23,
24, 33, 34, 37,46, 48. Sedangkan soal yang termasuk kategori sukar berjumlah 2 soal
yang terdapat pada nomor soal 14, 44. Dengan jumlah total soal sebanyak 50, dibagi
2 bagian, maka siklus 1 (25 soal) dan siklus 2 (25 soal).