BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek … · 2017. 2. 17. · 23 BAB III...

20
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I, tahun pelajaran 2015/2016. Lokasi SDN Agungmulyo sangat strategis karena terletak di pinggir jalan dan dekat dengan pemukiman warga, kondisi yang demikian memudahkan siswa untuk menjangkau sekolah. Lokasi SDN Agungmulyo juga berdekatan dengan perkantoran. Sarana dan prasarana di SDN Agungmulyo sudah cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah ini yaitu 9 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang kantor guru, 1 ruang UKS, 1 kantin sekolah dan mushola. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing siklus dilaksanakan minimal dalam 3 kali pertemuan. Rincian alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Pelaksanaan Penelitian September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Proposal PTK 2. SIKLUS I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4. Pelaporan Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek … · 2017. 2. 17. · 23 BAB III...

  • 23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa

    Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I, tahun

    pelajaran 2015/2016. Lokasi SDN Agungmulyo sangat strategis karena terletak di

    pinggir jalan dan dekat dengan pemukiman warga, kondisi yang demikian

    memudahkan siswa untuk menjangkau sekolah. Lokasi SDN Agungmulyo juga

    berdekatan dengan perkantoran. Sarana dan prasarana di SDN Agungmulyo sudah

    cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah ini yaitu 9 ruang kelas, 1

    ruang kepala sekolah, 1 ruang kantor guru, 1 ruang UKS, 1 kantin sekolah dan

    mushola.

    Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah

    karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing

    siklus dilaksanakan minimal dalam 3 kali pertemuan. Rincian alokasi waktu

    penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    Jadwal Pelaksanaan Penelitian

    No Pelaksanaan

    Penelitian

    September Oktober November Desember

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Proposal

    PTK

    2.

    SIKLUS I

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    SIKLUS II

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    4. Pelaporan

    Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini

  • 24

    dilaksanakan selama empat bulan yaitu dari bulan September sampai dengan

    Desember 2015. Pada bulan September dipergunakan oleh peneliti untuk

    menyusun proposal penelitian. Perencanaan lain terkait dengan penelitian

    dilakukan peneliti pada bulan Oktober, seperti menyusun instrumen dan uji

    validitas soal yang dilakukan di SDN Agungmulyo. Selanjutnya pada bulan

    Oktober peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I,

    dilanjutkan pelaksanaan siklus II pada bulan November minggu pertama.

    Pelaksanaan tindakan penelitian siklus II mengacu kepada hasil refleksi dari

    pelaksanaan tindakan siklus I, pelaksanaan kegiatan observasi oleh guru observer

    dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Selanjutnya

    pada bulan November minggu ke-4 sampai dengan bulan Desember peneliti

    mengolah data hasil penelitian, menyusun laporan penelitian, konsultasi laporan

    serta persiapan ujian.

    Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajar 2015/2016 di SDN

    Agungmulyo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati mulai bulan September sampai

    Desember.

    Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Agungmulyo Kecamatan

    Pati Kabupaten Pati semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas 5

    adalah 25, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan yang memiliki

    karakteristik yang berbeda-beda, mereka terkadang berbicara sendiri pada waktu

    guru menerangkan, terkadang sibuk sendiri dengan permainannya, siswa memang

    butuh waktu untuk dapat memahami materi yang diajarkan guru, dan terkadang

    siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran. Rata-rata orang tua mereka

    adalah bekerja petani sehingga orang tua siswa kurang memperhatikan anaknya

    dalam belajar.

    3.2 Variabel Penelitian

    Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:

    a. Variabel Bebas (X)

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Group

    Investigation. Model GI adalah model dalam pembelajaran matematika, dengan

  • 25

    langkah-langkah pembelajaran: pembentukan kelompok, perencanaan,

    penyelidikan, pengorganisasian, presentasi dan evaluasi.

    b. Variabel terikat (Y)

    Variabel terikat adalah hasil belajar matematika yaitu besarnya skor yang

    diperoleh siswa pada akhir pembelajaran .

    3.3 Jenis dan Prosedur Penelitian

    Jenis penelitian adalah penelitian tindakan yang bertujuan untuk

    mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan

    langsung serta dikaji hasilnya. Prosedur penelitian dilakukan dengan menyusun

    langkah-langkah penelitian mulai dari perencanaan, pengambilan informasi dan

    data sampai kepada pengolahan dan analisis data.

    3.3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan

    dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan,

    pelaksanaan tindakan dan pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya

    mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

    Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk

    memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai

    akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart

    berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari

    empat komponen yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi yang

    dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari

    permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih

    dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di

    sekolah pada umumnya berdasar pada model PTK ini yaitu merupakan siklus-

    siklus yang berulang. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu

    bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-

    situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan

    sendiri.

  • 26

    Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif

    mengenai praktik dan situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan. Terdapat dua

    hal pokok dalam penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini akan

    mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu; (1) untuk

    memperbaiki praktik; (2) untuk pengembangan profesional dalam arti

    meningkatkan pemahaman para praktisi terhadap praktik yang dilaksanakannya;

    serta (3) untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktik tersebut

    dilaksanakan.

    Gambar 3.1

    Model PTK Kemmis dan Taggart

    Berdasarkan cakupan permasalannya, seorang guru akan dapat

    menemukan penyelesaian masalah yang terjadi di kelasnya melalui PTK. Hal ini

    dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik

    pembelajaran yang relevan. Selain itu, PTK dilaksanakan secara bersamaan

    dangan pelaksanaan tugas utama guru yaitu mengajar di dalam kelas, tidak perlu

    harus meninggalkan siswa. Dengan demikian, PTK merupakan suatu bentuk

    penelitian yang melekat pada guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual

    yang dialami oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, diharapkan guru

    memiliki peran ganda yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti.

    Mengacu pada uraian di atas, penelitian ini adalah penelitian tindakan

    kelas terhadap siswa kelas 5 SDN Agungmulyo, dengan model pembelajaran

    Group Investigation (GI), dengan desain penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

  • 27

    Keterangan :

    : Tindakan Siklus I

    : Tindakan Siklus II

    Gambar 3.2

    Desain Penelitian

    3.3.2 Prosedur Penelitian

    Penelitian dilakukan dengan model pembelajaran Group Investigation

    (GI). Model pembelajaran Group Investigation (GI) merupakan penyajian materi

    pelajaran yang menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau

    diselesaikan dengan cara penyelidikan/investigasi untuk mencapai tujuan

    pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa melakukan penyelidikan otentik

    Guru mengidentifikasi

    hasil belajar Matematika

    Guru merencanakan kegiatan

    pembelajaran, yang dapat

    memperbaiki kelemahan pada

    kegiatan pembelajaran

    sebelumnya

    Guru melaksanakan kegiatan

    pembelajaran menerapkan model

    pembelajaran Group Investigation

    observasi Melakukan evaluasi untuk

    mengetahui keberhasilan dan

    kelemahan kegiatan pembelajaran

    Merencanakan kegiatan

    pembelajaran matematika

    dengan menekankan

    peningkatan investigation siswa

    kurang/lemah pada siklus

    pembelajaran sebelumnya

    Guru melaksanakan kegiatan

    pembelajaran menerapkan model

    pembelajaran GI dengan menekankan

    peningkatan investigation siswa

    observasi Melakukan evaluasi untuk

    mengetahui keberhasilan dan

    kelemahan kegiatan pembelajaran

  • 28

    untuk mencari penyelesaian terhadap masalah yang diberikan. Mereka

    menganalisis dan mengidentifikasikan masalah, mengembangkan hipotesis,

    mengumpulkan dan menganalisis informasi dan membuat kesimpulan.

    Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus

    dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai.

    Perencanaan

    - Guru menyusun RPP untuk mempersiapkan perencanaan pembelajaran

    - Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dengan

    cara menyusun dan mengisi kolom pernyataan aktivitas siswa dalam

    kegiatan pembelajaran untuk siswa dan teman sejawat untuk mengamati

    selama proses pembelajaran berlangsung.

    Pelaksanaan Tindakan

    Guru melaksanakan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran yang telah disusun. Adapun langkah-langkahnya sebagai

    berikut:

    - Membuka pelajaran dengan salam

    - Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan apersepsi

    - Membentuk kelompok siswa untuk penyelidikan

    - Menjelaskan yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok

    - Memberikan tugas siswa untuk melakukan investigation kelompok

    - Memberi nilai proses selama penyelidikan berlangsung

    - Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi siswa

    - Membantu siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok

    - Memberikan evaluasi

    - Membuat kesimpulan bersama-sama siswa

    - Menutup pembelajaran

    Observasi

    Observasi dilakukan melalui lembar pengamatan dengan cara mengamati

    dan mengisi setiap kolom sesuai dengan pernyataan yang sudah disusun. Teknik

  • 29

    observasi digunakan untuk mengamati dan mengetahui bagaimana antusias siswa

    dalam mengikuti proses pembelajaran, penyabaran keaktifan siswa dalam proses

    pembelajaran serta kegiatan guru dalam pembelajaran.

    Refleksi

    Hasil perenungan terhadap proses siklus I, guru mengadakan refleksi

    dengan mempelajari data yang telah dikumpulkan dan mengambil simpulan hasil

    pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I untuk mengetahui kelebihan dan

    kekurangan yang ditemui. Kekurangan pada siklus I akan dijadikan acuan pada

    pembelajaran siklus II.

    3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

    3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

    Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

    berkaitan dengan hasil belajar Matematika khususnya tentang luas bangun

    datar menggunakan tes formatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah tes kemampuan peserta didik dalam

    menyelesaikan soal tentang luas bangun datar. Tes digunakan untuk

    mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang

    dilakukan akhir kegiatan pada tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal

    tes kepada subjek penelitian.

    3.4.2 Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

    dengan hasil belajar Matematika adalah butir soal. Dalam pengumpulan data

    alat yang digunakan peneliti berupa tes tentang luas bangun datar. Tes

    berbentuk pilihan ganda dan uraian. Tes tersebut diberikan kepada siswa

    untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang

    disesuaikan dengan indikator pada kisi- kisi tes siklus I dan siklus II

  • 30

    Tabel 3.2

    Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Kelas 5 Siklus I

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    dasar

    Indikator

    Item soal

    No

    Soal

    Jenis

    tes

    3. Menghitung

    luas bangun

    datar sederhana

    dan

    menggunakann

    ya dalam

    pemecahan

    masalah

    3.1 Menghitung

    luas trapesium,

    layang-layang,

    belah ketupat,

    lingkaran dan

    segitiga

    -. Disajikan data panjang sisi

    sejajar dan tinggi trapesium.

    Siswa dapat menghitung luas

    trapesium

    1,3

    11

    PG

    Urain

    -.Disajikan data luas sebuah

    trapesium dan sisi sejajarnya.

    Siswa dapat menghitung tinggi

    trapesium

    2

    12

    PG

    Uraian

    -. Disajikan data panjang

    diagonal layang-layang. Siswa

    dapat menghitung luas layang-

    layang

    4,6

    13

    PG

    Uraian

    -. Disajikan data luas layang-

    layang dan sebuah diagonal.

    Siswa dapat menghitung

    diagonal yang lain dari layang-

    layang

    5,7

    14

    PG

    Uraian

    -. Disajikan data panjang

    diagonal belah ketupat. Siswa

    dapat menghitung luas belah

    ketupat

    8,9

    15

    PG

    Uraian

    -. Disajikan data luas belah

    ketupat dan sebuah diagonal.

    Siswa dapat menghitung

    diagonal yang lain dari belah

    ketupat

    10 PG

  • 31

    Kisi – kisi instrumen hasil belajar matematika kelas 5 siklus II dapat dilihat

    pada tabel 3.3 berikut:

    Tabel. 3.3

    Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 5 SD Siklus II

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi

    dasar

    Indikator

    Item soal

    No

    Soal

    Jenis

    tes

    3. Menghitung

    luas bangun

    datar sederhana

    dan

    menggunakann

    ya dalam

    pemecahan

    masalah

    3.1 Menghitung

    luas trapesium,

    layang-layang,

    belah ketupat,

    lingkaran dan

    segitiga

    -. Disajikan data panjang alas

    dan tinggi segitiga. Siswa dapat

    menghitung luas segitiga

    1,3

    11

    PG

    Urain

    -.Disajikan data luas sebuah

    segitiga dan panjang alasnya.

    Siswa dapat menghitung tinggi

    segitiga

    2

    10

    PG

    Uraian

    -. Disajikan data jari-jari

    ligkaran. Siswa dapat

    menghitung luas lingkaran

    4,6

    12

    PG

    Uraian

    -. Disajikan data luas lingkaran.

    Siswa dapat menghitung jari-jari

    lingkaran

    5

    13

    PG

    Uraian

    -. Siswa dapat menghitung luas

    gabungan bangun datar

    7,8,9

    14

    PG

    Uraian

    Jumlah 14

    a) Lembar Observasi atau Pengamatan

    Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru

    dan siswa saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi

    indikator penilaian sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam

    pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Group Investigation (GI).

    Pelaksanaan observasi bertujuan untuk memperoleh skor aktifitas guru dan siswa

  • 32

    dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Group Investigation

    (GI), perolehan skor dapat dijadikan acuan oleh guru dalam mengukur apakah

    tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah

    disusun serta mengukur peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

    Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap

    indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala

    (skala likert) yaitu skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru

    dan siswa yang berupa angka ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4

    apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan

    oleh guru dan siswa dengan sangat baik, skor 3 apabila pernyataan pada masing-

    masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik,

    skor 2 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi

    dilakukan oleh guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila pernyataan pada

    masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa

    dengan kurang.

    Pada instrumen observasi aktivitas siswa terdapat 6 aspek yang diamati

    yaitu: kesiapan belajar siswa (pra pembelajaran), melakukan eksplorasi sumber

    bacaan dan memperhatikan penjelasan guru, partisipasi aktif siswa dalam

    pembelajaran, respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran,

    melaksanakan tugas guru dalam kegiatan penyelidikan/investigation Group

    Investigation (GI), membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi. pada

    instrumen aktivitas guru terdapat 8 aspek yang diamati yaitu: memeriksa kesiapan

    belajar siswa (pra pembelajaran), melakukan apersepsi, motivasi, dan

    menyampaikan tujuan, membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan

    dan menyampaikan materi, pemanfaatan media gambar, mengorganisasikan siswa

    dalam kegiatan penyelidikan/investigation Group Investigation (GI), penghargaan

    kelompok, penggunaan bahasa, membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan

    refleksi. Kisi–kisi observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika

    melalui model pembelajaran Group Investigation (GI) sebagai berikut:

  • 33

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi Observasi Aktivitas siswa dalam Pembelajaran

    Aspek yang Diamati Indikator No.

    Item

    Kesiapan Belajar

    Siswa

    (Pra Pembelajaran)

    1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (buku catatan, buku pelajaran, dll)

    2) Menjawab apersepsi dari guru 3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan

    guru

    4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran

    yang hendak dicapai dan rencana kegiatan

    yang akan dilakukan

    1-4

    Melakukan eksplorasi

    sumber bacaan dan

    memperhatikan

    penjelasan guru

    1) Melakukan eksplorasi menggunakan media gambar

    2) Menyimak materi yang guru sampaikan

    5-6

    Partisipasi aktif siswa

    dalam pembelajaran

    1) Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan guru ketika proses pembelajaran

    2) Aktif bertanya ketika proses pembelajaran 3) Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran

    7-9

    Respon siswa dalam

    pemanfaatan media

    pembelajaran

    1) Mencatat materi yang disampaikan guru 2) Menunjukkan respon positif ketika guru

    menggunakan media gambar

    3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan menggunakan media gambar

    4) Berpartisipasi dalam pemanfaatan media gambar

    10-13

    Melaksanakan tugas

    guru dalam kegiatan

    GI (Group

    Investigation )

    1) Membentuk kelompok sesuai petunjuk guru (Grouping)

    2) Bersemangat dan antusias Perencanaan

    (Planning) 3) Melakukan diskusi secara kondusif dalam

    penyelidikkan (Investigation)

    4) Melakukan kegiatan pengorganisasian (Organizing) data yang diperoleh sesuai

    dengan alokasi waktu yang telah ditentukan

    5) Melakukan presentasi (Presenting) 6) Bersama guru melakukan evaluasi

    (Evaluating)

    14-19

    Membuat Kesimpulan

    dan Melakukan

    Kegiatan Refleksi

    1) Membuat simpulan dari materi yang dipelajari 2) Bersama guru merefleksi pembelajaran yang

    telah dilaksanakan

    3) Memberikan salam penutup

    20-23

    Jumlah 23

  • 34

    Kisi–kisi observasi aktivitas guru dalam pembelajaran matematika melalui

    model pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan media gambar sebagai

    berikut:

    Tabel 3.5

    Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

    Aspek yang diamati Indikator No.

    Item

    Memeriksa kesiapan

    belajar siswa

    (Pra Pembelajaran)

    1) Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran

    2) Membimbing siswa berdoa 3) Melakukan kegiatan presensi 4) Memeriksa kesiapan siswa untuk

    belajar

    1-4

    Melakukan apersepsi,

    motivasi, dan

    menyampaikan tujuan

    1) Melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar

    2) Memberikan motivasi kepada siswa dengan tanya jawab dan menunjukkan

    gambar

    3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan rencana kegiatan

    yang akan dilaksanakan

    5-7

    Membimbing siswa

    melakukan eksplorasi

    sumber bacaan dan

    menyampaikan materi

    1) Membimbing siswa melakukan eksplorasi menggunakan media gambar

    2) Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

    3) Menyajikan materi dengan menggunakan media gambar

    4) Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan

    8-11

    Pemanfaatan Media

    Gambar

    1) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

    2) Menunjukkan keterampilan dalam memanfaatkan media gambar dalam

    pembelajaran

    3) Menggunakan media secara efektif dan efisien

    12-14

    Mengorganisasikan siswa

    dalam kegiatan

    penyelidikan/investigation

    Group Investigation (GI)

    1) Mengarahkan siswa dalam pembelajaran Group Investigation (GI)

    2) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Group Investigation (GI)

    3) Guru mengarahkan siswa dalam pembentuk kelompok guru

    (Grouping)

    15-23

  • 35

    4) Guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam Perencanaan (Planning)

    5) Guru menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam penyelidikan

    (Investigation) 6) Guru Membimbing siswa dalam

    menyusun kegiatan pengorganisasian

    (Organizing) data yang diperoleh.

    7) Guru memberi semangat siswa dalam melakukan presentasi (Presenting)

    8) Guru melakukan evaluasi (Evaluating) 9) Meluruskan miskonsepsi dan

    kesalahpahaman yang terjadi dan

    memberikan penguatan terhadap

    jawaban siswa

    Penghargaan Kelompok 1) Memberikan poin kepada kelompok yang berhasil melakukan penyelidikan

    dengan benar

    2) Memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh poin tertinggi

    24-25

    Penggunaan Bahasa 1) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

    2) Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan benar

    3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang

    belum dipahami

    26-28

    Membuat Kesimpulan dan

    Melakukan Kegiatan

    Refleksi

    1) Memberikan motivasi kepada kelompok yang nilainya kurang

    2) Membimbing siswa membuat simpulan pembelajaran

    3) Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran

    4) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

    5) Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup

    29-33

    Jumlah 33

    3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

    Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat

    penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum

  • 36

    digunakan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus

    memenuhi kriteria ketepatan (validitas) dan keajegan (reliabilitas).

    3.5.1 Uji Validitas Instrumen

    Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan uji coba soal

    (try out). Uji coba ini dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat

    ukur yang telah disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan

    memadai. Karena baik dan buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data

    yang akan diperoleh sehingga sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

    Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 5 SD N Agungmulyo dengan

    jumlah siswa 25 anak. Dengan jumlah responden (N) = 25, maka nilai rtabel =

    0,361 dengan taraf signifikansi 5%. Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai

    corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. dasar

    pengambilan keputusan validitas adalah jika nilai rhitung lebih besar dari nilai

    rtabel, maka anget tersebut dinyatakan valid; jika rhitung lebih kecil dari nilai

    rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid (spssindonesia.com). Adapun

    hasil uji validitas disajikan dalam tabel sebagai berikut:

    Tabel 3.6

    Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I

    Pilihan Ganda

  • 37

    Uraian

    Tabel 3.7

    Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II

    Pilihan Ganda

  • 38

    Uraian

    3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

    Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan

    jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan

    metode Alpha (Cronbach’s). Besarnya koofesien alpha merupakan tolok ukur dari

    tingkat reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan

    program SPSS 16 for windows.

    Adapun interpretasi mengenai besarnya skala korelasi menurut Arikunto

    (2010) dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini:

    Tabel 3.8

    Kriteria Reliabilitas Instrumen

    Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi

    Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

    Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

    Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

    Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

    Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS versi 16.0

    for Windows pada siklus I adalah sebagai berikut:

  • 39

    a. Bentuk soal pilihan ganda

    b. Bentuk soal uraian

    Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS versi 16.0

    for Windows pada siklus II adalah sebagai berikut:

    a. Bentuk soal pilihan ganda

    b. Bentuk soal Uraian

    Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS versi 16.0 for

    Windows di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisisen reliabilitas pada siklus I

    soal pilihan ganda mencapai 0,809 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut

    termasuk dalam kategori sangat tinggi dan soal uraian mencapai 0,900 yang

    berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi.

    Sementara koefisien reliabilitas pada siklus II soal pilihan ganda mencapai 0,818

    yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sangat

    tinggi dan soal uraian mencapai 0,778 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas

    tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    instrumen yang digunakan mempuntai tingkat reliabilitas tinggi.

  • 40

    Tingkat Kesukaran Butir Soal

    Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat

    kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat

    kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara

    jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa

    yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

    𝑇𝐾 = ∑ 𝐵

    ∑ 𝑃

    Keterangan:

    TK = tingkat kesukaran

    ∑ B = jumlah siswa menjawab benar

    ∑ P = jumlah siswa peserta tes.

    Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1.

    Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai

    1 (satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar.

    Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak

    daripada butir soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal

    dengan kategori mudah atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur

    kemampuan siswa. Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga

    kelompok menurut Purwanto (2013: 101) sebagai berikut:

    Tabel 3.9

    Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

    Rentang Kriteria

    0,00 – 0,32 Sukar

    0,33 – 0,66 Sedang

    0,67 – 1,00 Mudah

    Hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 5

    SD N Agungmulyo dengan jumlah keseluruhan responden 25 siswa adalah

    sebagai berikut:

  • 41

    Tabel 3.10

    Deskripsi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I

    Jenis Soal Rentang Kriteria Jumlah %

    Pilihan Ganda 0,00 – 0,32 Sukar 2 13,3

    0,33 – 0,66 Sedang 6 40

    0,67 – 1,00 Mudah 2 13,3

    Jumlah 10

    Urian 0,00-0,32 Sukar 1 6,7

    0,33-0,66 Sedang 3 20

    0,67-1,00 Mudah 1 6,7

    Jumlah 5

    Jumlah 100 %

    Dari data tabel 3.10 di atas, nampak bahwa tingkat kesukaran butir soal

    siklus 1 yang berbentuk pilihan ganda dengan 15 butir soal terdapat 2 soal dengan

    tingkat kesukaran butir sukar, 6 soal dengan tingkat kesukaran butir sedang, dan 2

    soal dengan tingkat kesukaran butir mudah. Sedangkan untuk soal uraian dengan

    jumlah soal sebanyak 5 soal, 1 soal tingkat kesukaran butir sukar, 3 soal tingkat

    kesukaran butir sedang dan 1 soal tingkat kesukaran butir mudah.

    Selanjutnya tingkat kesukaran item soal siklus II dengan jumlah 14 soal

    yaitu soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 9 soal dan uraian berjumlah 5 soal,

    hasilnya sebagai berikut:

    Tabel 3.11

    Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II

    Jenis Soal Rentang Kriteria Jumlah %

    Pilihan Ganda 0,00 – 0,32 Sukar 1 7,1

    0,33 – 0,66 Sedang 2 14,3

    0,67 – 1,00 Mudah 6 42,9

    Jumlah 9

    Urian 0,00-0,32 Sukar 1 7,1

    0,33-0,66 Sedang 3 21,5

    0,67-1,00 Mudah 1 7,1

    Jumlah 5

    Jumlah 100 %

    Dari tabel 3.11 nampak tingkat kesukaran soal siklus II, dengan jumlah soal

    sebanyak 14 soal terdapat 1 soal tingkat kesukaran butir sukar, 7 soal tingkat

  • 42

    kesukaran butir sedang, dan 1 soal dengan tingkat kesukaran butir mudah.

    Sedangkan untuk soal uraian dengan jumlah soal sebanyak 5 soal terdapat 1 soal

    dengan tingkat kesukaran butir sukar, 3 soal tingkat kesukaran butir sedang dan 1

    soal tingkat kesukaran butir mudah.

    3.6 Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5

    SDN Agungmulyo melalui model pembelajaran Group Investigation berbantuan

    media gambar pada pembelajaran matematika meliputi indikator proses dan hasil.

    Indikator proses dan hasil dijabarkan sebagai berikut:

    3.6.1 Indikator Proses

    Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses

    pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa melalui

    penerapan model pembelajaran Group Investigation. Pada penelitian ini aktivitas

    guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui model

    pembelajaran Group Investigation dapat dikatakan berhasil apabila mengalami

    peningkatan secara signifikan minimal 10%.

    3.6.2 Indikator Hasil

    Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika,

    penerapan model pembelajaran Group Investigation dikatakan dapat

    meningkatkan hasil belajar matematika apabila siswa kelas 5 SDN Agungmulyo

    secara signifikan mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil

    belajar matematika ≥ 75 dan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan

    nilai rata-rata hasil belajar matematika meningkat minimal 7 nilai dari KKM ≥ 70

    yang ditentukan oleh sekolah atau ketuntasan belajar secara klasikal sebesar ≥

    80% dari 20 siswa (kriteria baik) dalam pembelajaran matematika melalui model

    pembelajaran Group Investigation.