BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

13
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2015/2016 dari bulan Maret 2016. 3.1.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5 SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 20 siswa., yang terdiri 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. 90% siswa berasal dari Desa Kumesu. 80% orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi fisik SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 lapangan, 1 kamar mandi. Sedangkan kondisi fisik ruang kelas 5 yaitu memiliki 10 meja siswa, 19 kursi siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, 1 papan tulis (white board), 1 penghapus. 3.2 Jenis dan Desain Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas ( classroom action research). Menurut Suyanto dalam Mahmud (2011:199) Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas lebih profesional. Menurut Nazir dalam Slameto (2015:143) ciri utama dari PTK adalah “tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan. Menurut Oja dan Smulyan dalam Mahmud (2011: 209), bentuk penelitian tindakan kelas dibedakan menjadi empat,

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Latar Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester

II tahun pelajaran 2015/2016.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 2015/2016

dari bulan Maret 2016.

3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5 SD Negeri Kumesu 01

Reban Batang tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 20 siswa., yang terdiri 10

siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. 90% siswa berasal dari Desa Kumesu.

80% orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi fisik SD Negeri

Kumesu 01 Reban Batang yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang

perpustakaan, 1 lapangan, 1 kamar mandi. Sedangkan kondisi fisik ruang kelas 5

yaitu memiliki 10 meja siswa, 19 kursi siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, 1 papan

tulis (white board), 1 penghapus.

3.2 Jenis dan Desain Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

action research). Menurut Suyanto dalam Mahmud (2011:199) Penelitian

tindakan kelas (PTK) merupakan “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau

meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas lebih profesional. Menurut

Nazir dalam Slameto (2015:143) ciri utama dari PTK adalah “tujuannya untuk

memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat

digunakan ketika kebijakan dilaksanakan. Menurut Oja dan Smulyan dalam

Mahmud (2011: 209), bentuk penelitian tindakan kelas dibedakan menjadi empat,

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

22

yaitu: (1) guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kelas kolaboratif, (3)

simultan terintegrasi, dan (4) administrasi sosial eksperimental. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas kolaboratif, yakni

penelitian yang melibatkan guru kelas dan mahasiswa. Dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai pengajar dan guru bertindak sebagai pengamat (observer).

3.2.2 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SD

Negeri Kumesu 01 Reban Batang dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

Contextual Teaching Learning (CTL) pada materi energi panas dan bunyi. Desain

yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc

Taggart (Mahmud, 2011:220) yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing

siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi dalam suatu spiral yang saling terkait.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas berupa pembelajaran

berbasis CTL dan variabel terikat berupa hasil belajar kognitif IPA.

IPA adalah ilmu pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya

serta cara atau metode untuk memahami gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa

yang terjadi di alam. Salah satu materi pokok dalam IPA kelas V SD adalah

cahaya dan sifat-sifatnya.

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata.

Sumber cahaya adalah suatu benda yang dapat mengeluarkan cahaya sendiri.

Sumber-sumber cahaya antara lain : matahari, bintang, lilin menyala, dan lampu.

Cahaya mempunyai sifat-sifat seperti : merambat lurus, menembus benda bening,

dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan.

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah

model pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan dunia nyata siswa

yang dapat membantu siswa menemukan hubungan antara pengetahuan yang

dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) memungkinkan siswa belajar untuk

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

23

menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan barunya berdasarkan

pengetahuan awal yang telah dimiliki dari konsep nyata yang ada di sekitar siswa,

sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Ada 7 komponen utama dalam

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) yaitu

konstruktivisme, inkuiri, bertanya, pemodelan, masyarakat belajar, refleksi, dan

penilaian autentik.

Hasil belajar kognitif adalah total skor yang diperoleh dari skor tes.

3.4 Prosedur Penelitian

PTK yang dilaksanakan dalam penelitian ini dilakukan menggunakan

desain PTK model spiral dari Kemmis dan Taggart yang dikembangkan oleh

Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (1988). Model penelitian ini terdiri dari

empat tahap tindakan yaitu, perencanaan (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat tahap tersebut saling

berhubungan dan membentuk sebuah siklus yaitu rangkaian kegiatan yang akan

selalu kembali ke langkah semula. Tahap perencanaan merupakan tahap untuk

menjelaskan apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut dilakukan. Tahap tindakan merupakan tahap penerapan isi

rancanangan/rencana yaitu pelaksanaan di kelas. Pengamatan adalah kegiatan

mengamati proses pelaksanaan tindakan di kelas. Tahap refleksi adalah tahap

mengemukakan kembali tindakan yang telah dilakukan.

Jika digambarkan, penelitian tindakan model Kemmis dan Taggart ini

tampak pada gambar berikut ini:

Gambar 2

Model Penelitian Kemmis dan McTaggart

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

24

Penelitian yang dilakukan berupa siklus, dimana dalam setiap siklus

direncanakan sebanyak dua kali pertemuan. Hasil evaluasi dan refleksi pertemuan

siklus pertama dijadikan dasar penentuan dan pengembangan siklus berikutnya

jika diperlukan. Rencana tindakan penelitian meliputi :

1. Perencanaan

a. Menetapkan waktu penelitian dan kelas yang dijadikan subjek

penelitian, yaitu kelas V SD Negeri Kumesu 01 Kecamatan Reban,

Kabupaten Batang.

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi

cahaya dan sifat-sifatnya yang akan diajarkan dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). RPP

digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran.

c. Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS), media dan alat serta bahan

pembelajaran yang diperlukan.

d. Menyusun dan mempersiapkan instrument alat evaluasi yang

meliputi:

1) kisi-kisi soal,

2) lembar soal,

3) kunci jawaban, dan

4) pedoman penilaian.

2. Pelaksanaan tindakan (acting)

Peneliti melaksanakan apa yang ada dalam perencanaan yang telah

dirancang sebelumnya pada tahap tindakan yang meliputi :

a. Kegiatan Awal

1) Mengecek kesiapan belajar siswa.

2) Melakukan apersepsi dengan memberi pertanyaan yang berkaitan

dengan materi dan siswa diberi kesempatan menyampaikan jawaban

sesuai pengetahuannya. (Konstruktivisme). Guru menunjukkan

contoh peristiwa di lingkungan atau benda nyata yang berkaitan

dengan materi. (Konstruktivisme).

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

25

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang akan

dilakukan.

b. Kegiatan inti

1) Kelas dibagi menjadi 5 kelompok. (Masyarakat belajar)

2) Guru membagi lembar kegiatan siswa yang berisi langkah kerja dari

kegiatan praktikum yang akan dilakukan.

3) Siswa memperhatikan demonstrasi dan penjelasan guru tentang

kegiatan praktikum yang akan dilakukan. (Pemodelan)

4) Siswa tanya jawab dengan guru tentang kegiatan/tugas yang harus

dilakukan siswa.

5) Siswa melakukan kegiatan eksperimen menyelidiki sifat-sifat

cahaya. (Inkuiri)

6) Siswa mencatat hasil kegiatan eksperimen yang mereka lakukan

dengan panduan LKS. (Inkuiri)

7) Siswa mendiskusikan hasil eksperimen dengan kelompoknya.

(Inkuiri)

8) Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan eksperimen yang

dilakukan. (Inkuiri)

9) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

10) Siswa bersama-sama guru membahas hasil diskusi kelompok.

11) Tanya jawab antar kelompok dan guru tentang hasil diskusi

kelompok. (Bertanya)

12) Siswa diberi kesempatan menyampaikan pendapat tentang kegiatan

yang telah dilakukan. (Refleksi)

13) Siswa diberi kesempatan merangkum apa yang telah dipelajari.

(Refleksi)

14) Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. (Refleksi)

c. Kegiatan penutup

1. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

2. Guru menilai hasil kerja siswa, LKS, dan kinerja siswa saat

praktek/presentasi. (Penilaian autentik)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

26

3. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran hingga akhir

pembelajaran. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses belajar siswa

menggunakan lembar observasi dan untuk mengetahui hasil belajar yang

diperoleh siswa menggunakan tes formatif terhadap mata pelajaran IPA pokok

bahasan sifat-sifat cahaya.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi hasil observasi dan hasil belajar dari

tindakan yang dilakukan. Refleksi dilakukan dalam upaya memahami proses,

masalah dan kendala selama proses tindakan. Kegiatannya meliputi

mendeskripsikan pengaruh penerapan model pembelajaran, persoalan yang timbul

dan tindak lanjut untuk tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Setelah data

selesai dianalisis, selanjutnya ditarik kesimpulan tentang keberhasilan atau

kegagalan tindakan.

3.5 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini difokuskan pada hasil belajar

kognitif siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mengamati proses

pembelajaran terutama aktivitas siswa dan guru dalam penerapan model CTL. Tes

digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa atau hasil belajar siswa.

Tes dilakukan di akhir siklus untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan bukti-bukti berupa gambar-

gambar selama kegiatan berlangsung.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan

soal tes.

1. Lembar observasi.

Lembar observasi terdiri atas lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas

siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar pengamatan aktivitas guru

digunakan untuk mengamati penerapan langkah-langkah model CTL dalam

pembelajaran oleh guru berupa daftar pernyataan aktivitas guru dalam bentuk

check list ya dan tidak. Sedangkan lembar pengamatan aktivitas siswa

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

27

digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah CTL. Lembar pengamatan ini juga berisi daftar

pernyataan kegiatan siswa dalam bentuk cheklist. Lembar observasi aktivitas

guru dan siswa dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Aktivitas Guru Dalam Penerapan CTL

No Komponen CTL Aspek yang diamati Ya Ti dak

1. Konstruktivisme Guru memberi kesempatan siswa

belajar dari lingkungan/ benda

nyata/peristiwa yangterjadidi

sekitarnya.

Guru memberi kesempatan siswa

menceritakan pengalaman yang terkait

materi.

2. Masyarakat Guru membagi siswa menjadi

Belajar (kelas) beberapa kelompok.

Guru membimbing siswa melakukan

kerjasama dalam kelompok.

3. Pemodelan Guru mendemonstrasikan kegiatan

eksperimen yang akan dilakukan.

Guru menjelaskan langkah kerja.

4. Inkuiri Guru membimbing siswa merumuskan

masalah eksperimen.

Guru membimbing siswa melakukan

kegiatan eksperimen.

Guru membimbing siswa menyajikan

hasil eksperimen dan melakukan

diskusi kelompok.

Guru membimbing siswa merumuskan

kesimpulan hasil eksperimen.

Guru memberi kesempatan siswa

mempresentasikan hasil diskusi.

5. Bertanya Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa.

Guru memberi kesempatan siswa

menjawab pertanyaan.

Guru memberi kesempatan siswa

bertanya kepada

guru/teman/kelompok lain.

6. Refleksi Guru memberi kesempatan siswa

mengungkapkan pendapat mengenai

kegiatan pembelajaran

Guru membimbing siswa

menyimpulkan materi

7. Penilaian Guru melakukan penilaian terhadap

autentik laporan praktikum (LKS), presentasi,

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

28

kinerja praktek, dan tes tertulis.

19. Guru memberi penghargaan kepada

kelompok/siswa yang kinerjanya baik.

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran CTL

No Komponen CTL Aspek yang diamati Ya Ti dak

1. Konstruktivisme Siswa belajar dari

lingkungan/benda nyata/peristiwa

yang terjadi di sekitarnya. Siswa menceritakan pengalaman

sehari-hari yang terkait dengan

materi. 2. Masyarakat Siswa bekerjasama dalam

Belajar (kelas) kelompok melakukan eksperimen. Siswa aktif diskusi kelompok

3. Pemodelan Siswa memperhatikan demonstrasi

yang dilakukan guru. Siswa memperhatikan penjelasan

langkah kerja eksperimen dari

guru. 4. Inkuiri Siswa merumuskan masalah

eksperimen. Siswa melakukan kegiatan praktek

langsung/eksperimen. Siswa menyajikan hasil eksperimen

dalam tabel/ tulisan/laporan. Siswa mendiskusikan hasil

kegiatan eksperimen Siswa merumuskan kesimpulan

hasil eksperimen Siswa mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya. 5. Bertanya Siswa aktif menjawab pertanyaan

guru. Siswa aktif bertanya kepada guru.

Siswa aktif bertanya kepada

teman/kelompok lain. 6. Refleksi Siswa menyampaikan pendapat

terhadap kegiatan pembelajaran. Siswa menarik kesimpulan materi

yang dipelajari. 7. Penilaian Kelompok/siswa yang kinerjanya

autentik paling baik mendapat penghargaan.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

29

3.6 Uji Instrumen Penilaian

3.6.1 Uji Validitas Instrumen

1. Lembar soal tes.

Soal tes disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai. Bentuk soal tes

adalah pilihan ganda atau tes obyektif. Sebuah instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono,

2011:348). Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik

korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2006:170).

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar adalah sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =𝑛 𝑥𝑦 − ( 𝑥) ( 𝑦)

𝑥2 − 𝑥2 )} 𝑛 𝑦2 − 𝑦2)}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi pearson

x = Variabel bebas

y = Variabel terikat

n = Jumlah data

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 22,0. Ada

berbagai pendapat tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir

instrumen. Kriteria validitas intrumen menurut Sugiyono (2011:373) menyatakan

bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected

item to total correlation ≥ 0,374 apabila jumlah siswa sebanyak 14. Sebelum

instrumen tes formatif pada siklus 1 dan siklus 2 diberikan, maka sebelumnya

perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen butir soal formatif

untuk siklus 1 dan siklus 2 dilakukan pada 14 siswa kelas 6 di SDN Kumesu 01

Kecamatan Reban Batang. Butir soal terdiri dari 25 butir dan berbentuk soal

pilihan ganda. Hasil uji validitas siklus 1 dengan bantuan SPSS 22,0 disajikan

melalui tabel 3.3 di halaman berikut:

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

30

No

Urut

No Butir

Soal

corrected item to

total correlation Kriteria

1 1 -,350 Tidak Valid

2 2 -,078 Tidak Valid

3 3 ,020 Tidak Valid

4 4 ,559 Valid

5 5 ,573 Valid

6 6 ,587 Valid

7 7 ,453 Valid

8 8 ,475 Valid

9 9 ,508 Valid

10 10 ,564 Valid

11 11 ,587 Valid

12 12 ,518 Valid

13 13 ,504 Valid

14 14 ,573 Valid

15 15 ,420 Valid

16 16 -,018 Tidak Valid

17 17 ,418 Valid

18 18 ,564 Valid

19 19 ,532 Valid

20 20 ,453 Valid

21 21 -,187 Tidak Valid

22 22 ,490 Valid

23 23 ,564 Valid

24 24 ,518 Valid

25 25 ,453 Valid

Sumber: Olahan SPSS

Nampak bahwa butir soal nomor 1, 2, 3, 16, dan 21 corrected item to total

correlation di bawah 0,374. Berdasarkan klasifikasi validitas, apabila corrected

item to total correlation ≤ 0,374, artinya butir soal tidak valid, maka 5 butir soal

nomor 1, 2, 3, 16, dan 21 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian.

Distribusi hasil uji validitas butir soal pada siklus 2,secara rinci dapat

disajikan melalui tabel 3.4 di halaman berikut.

Tabel 3.3

Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus 1

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

31

Sumber: Olahan SPSS

Nampak bahwa butir soal nomor 16, 17, 19 dan 20 corrected item to total

correlation di bawah 0,374. Berdasarkan klasifikasi validitas, apabila corrected

item to total correlation ≤ 0,374, artinya butir soal tidak valid, maka 4 butir soal

nomor 16, 17, 19 dan 20 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian. Oleh

karena penelitian membutuhkan 20 butir soal, maka butir soal nomor 10 tidak

dipergunakan dalam penelitian, meski soal tersebut valid , karena validitasnya

rendah yaitu di bawah 0,40..

No

Urut

No Butir

Soal

Koefisien

corrected item

to total

correlation

Kriteria

1 1 ,689 Valid

2 2 ,751 Valid

3 3 ,648 Valid

4 4 ,503 Valid

5 5 ,405 Valid

6 6 ,357 Valid

7 7 ,489 Valid

8 8 ,705 Valid

9 9 ,381 Valid

10 10 ,357 Valid

11 11 ,409 Valid

12 12 ,705 Valid

13 13 ,503 Valid

14 14 ,381 Valid

15 15 ,419 Valid

16 16 -,024 Tidak Valid

17 17 ,174 Tidak Valid

18 18 ,771 Valid

19 19 -,409 Tidak Valid

20 20 -,296 Tidak Valid

21 21 ,517 Valid

22 22 ,381 Valid

23 23 ,751 Valid

24 24 ,411 Valid

25 25 ,419 Valid

Tabel 3.4

Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus 2

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

32

3.6.2 Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2011:348).

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal pilihan

ganda untuk tes formatif siklus 1 dan siklus 2. Untuk menentukan koefisien

reliabilitas dengan KR20 (Sugiyono, 2011:359) adalah:

𝑟𝑖 =𝑘

𝑘 − 1 𝑠𝑡

2 − 𝑝𝑖𝑞𝑖

𝑠𝑡2

Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS

22,0 dan intrepetasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam

Cronbach’s Alpha yang tersaji melalui tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80 – 1,00 sangat reliabilitas

2 0,60 - 0,80 reliabilitas

3 0,40 - 0,60 cukup reliabel

4 0,20 – 0,40 agak reliabel

5 < 0,20 Kurang reliabel

Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk soal pilihan ganda, yang terdiri

dari 25 butir soal, dilakukan pada SDN Kumesu 01 Kecamatan Reban Batang

sejumlah 14 siswa. Adapun hasil yang diperoleh pada siklus 1 adalah Cronbach’s

Alpha sebesar 0,848, artinya reliabilitas butir soal sangat reliabilitas, sehingga

instrumen butir soal siklus 1 digunakan dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas

instrumen butir soal siklus 2 diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,865, artinya

reliabilitas butir soal siklus 2 sangat reliabilitas, sehingga butir soal dapat

Keterangan:

k = jumlah item dalam instrumen

pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

qi = 1-pi

st2 = varians total

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 dan Karakteristik Subjek ...

33

digunakan dalam penelitian. Untuk lebih jelasnya distribusi reliabilitas instrumen

butir soal siklus 1 dan siklus 2, secara rinci disajikan melalui tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Distribusi Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus 1 dan Siklus 2

Sumber: Olahan SPSS

Nampak pada tabel 3.6 bahwa besarnya Cronbach’s Alpha butir soal untuk

siklus 1 sebesar 0,848; dan pada siklus 2 sebesar 0,865. Besarnya Cronbach’s

Alpha yang diperoleh, berada diantara indeks 0,80-1,00, maka butir soal yang di

uji cobakan termasuk sangat reliabel. Dengan demikian, instrumen butir soal

untuk siklus 1 dan siklus 2, dapat digunakan dalam penelitian.

3.7 Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang ingin diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah meningkatnya hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN Kumesu 01 Reban

Batang setelah menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL). Sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan

kelas ini adalah siswa yang nilainya mencapai KKM = 71 ketuntasan siswa

mencapai lebih dari 85%. Jika hasil belum memuaskan akan dilakukan siklus II

begitu seterusnya. Siklus akan berhenti jika hasil siswa sudah memenuhi KKM

dan persentase ketuntasan yaitu 85%.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik diskriptif komparatif, yaitu teknik

analisis data yang dipergunakan untuk membandingkan hasil belajar IPA

berdasarkan ketuntasan hasil belajar dengan KKM ≥ 71, skor rata-rata, skor

minimum, dan skor maksimum pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

No

Urut Siklus

Jumlah

Butir Soal

Cronbach’s

Alpha

Interpretasi

1 1 25 ,848 Sangat reliabilitas

2 2 25 ,865 Sangat reliabilitas