Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

106
KARAKTERISTIK, OBJEK DAN SUBJEK PPN iklat Perpajakan ntuk Pegawai Non DJP Direktorat Jenderal Pajak Direktorat Peraturan Perpajakan I 2012

description

Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Transcript of Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Page 1: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

KARAKTERISTIK, OBJEK DAN SUBJEK PPN

Diklat PerpajakanUntuk Pegawai Non DJP

Direktorat Jenderal PajakDirektorat Peraturan Perpajakan I

2012

Page 2: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

2

UU NOMOR 8 TAHUN 1983

UU NOMOR 18 TAHUN 2000

UU NOMOR 11 TAHUN 1994

UU NOMOR 42 TAHUN 2009

DASAR HUKUM

BERLAKU 1 APRIL 1985

BERLAKU 1 JANUARI 1995

BERLAKU 1 JANUARI 2001

BERLAKU 1 APRIL 2010

Page 3: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

3

PERKEMBANGAN PAJAK TIDAK LANGSUNG DI INDONESIA

PAJAK PEMBANGUNAN I1 Juni 1947

UU No 32/1956

MENJADI PAJAK DAERAH

PAJAK PEREDARANmulai berlaku 1 Januari 1951

PAJAK PENJUALANmulai berlaku 1 Oktober 1951

PAJAK PERTAMBAHAN NILAImulai berlaku 1 April 1985

UU No 18 Drt/1951 jo UU No 85/1953

UU No 12/1950

UU No 8/1983 stdd UU No 11/1994 stdd UU No/2000 stdtd UU No 42/2009

Page 4: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

4

REFORMASI SISTEM PERPAJAKAN NASIONAL 1983

UU PPn 1951

Menganut dualisme sistem pemungutan pajak

Bagi wp mampu pembukuan menggunakan Self assessment system

Bagi wp non pembukuan menggunakan official assessment system

Menganut tarif majemuk (multiple rate)

Dlm pelaksanaannya menimbulkan pengenaan pajak berganda (bersifat kumulatif)

UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 1984

Kelemahan

Page 5: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

KARAKTERISTIK PPN

Page 6: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

6

PAJAK TIDAK LANGSUNG

MULTI STAGE LEVY

PAJAK OBJEKTIF

PAJAK ATAS KONSUMSI DALAM NEGERI

a

b

c

d

LEGAL KARAKTER PPN

Page 7: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

7

• Karakter PPN sebagai pajak tidak langsung ini menimbulkan konsekuensi yuridis bahwa antara pemikul beban pajak (destinataris pajak) dengan penanggung jawab atas penyetoran pajak ke kas negara berada pada pihak-pihak yang berbeda.

• Dlm hal Pembeli sdh membayar harga barang/jasa termasuk PPN kepada Penjual, sama halnya dengan Pembeli sudah menyetor PPN ke Kas Negara.

• Dlm hal Penjual tidak memungut PPN dari Pembeli, PPN merupakan tanggung jawab Penjual.

NEGARA

PENJUAL BKP/PEMBERI JKP

PEMBELI BKP/PENERIMA JKP

PPN

BARANG/JASA

PPN

Penanggung jawab pajak

Pemikul bebanpajak

PPN adalah PAJAK TIDAK LANGSUNG

PPN

Page 8: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

8

MULTI STAGE LEVY NON KUMULATIF

PABRIKAN

DISTRIBUTOR

PEDAGANG

KONSUMEN

HARGA JUAL =1.000.000

HARGA BELI =1.000.000 NILAI TAMBAH = 200.000HARGA JUAL =1.200.000

HARGA BELI = 1.200.000 NILAI TAMBAH = 300.000 HARGA JUAL= 1.500.000

PPN PUNGUT100.000

PPN PUNGUT120.000

PPN PUNGUT150.000

PK = 100.000

PM = 120.000

BEBAN PAJAK

PPN = 20.000

PPN = 30.000

PPN = 100.000 SETOR

PK = 150.000

PK = 120.000

PM = 100.000 SETOR

SETOR

TOTAL PPN SETOR 150.000

Page 9: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

9

Timbulnya kewajiban pajak sangat ditentukan oleh adanya objek pajak

Kondisi subjektif subjek pajak tidak relevan

Tidak memperhatikan azas keadilan pemungutan pajak

Dampak regresif (kesenjangan beban pajak)

PAJAK OBJEKTIF

PPN adalah PAJAK OBJEKTIF

Untuk mengurangi regresivitas PPN, bagi konsu-men BKP Mewah dikenakan PPnBM di samping PPN

Page 10: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

10

PAJAK DIKENAKAN DI TEMPAT TUJUANBARANG/JASA AKAN DIKONSUMSI

PPN adalah PAJAK ATAS KONSUMSI DALAM NEGERI

MENGANUTDESTINATION PRINCIPLE

BUKAN PAJAK ATAS KEGIATAN BISNIS

PEMIKUL BEBANPAJAK ADALAHKONSUMEN

DALAM HAL MENYANGKUT ARUS LINTAS BATAS WILAYAH(CROSS BORDER AREA), TEMPAT KONSUMSI/PEMANFAATAN MERUPAKAN FAKTOR DOMINAN MENIMBULKAN UTANG PAJAK

PPN

Page 11: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

11

Destination Principle

DESTINATION PRINCIPLE dan NETRALITAS PPN

»

BKP JKP BKP TDKBERWUJUD

JKP BKP TDKBERWUJUD

BKP

PPN PPN PPN PPN 0%

BKP/JKPPRODUKSIDLM NEGERI

PPN

LN

DN

Pemanfaatan

PPN 0% PPN 0%

Dalam Daerah Pabean

Menyimpang dr prinsipSelain JKP dlm PMK-70/2010 stdd PMK-30/2011 kena PPN DN

Page 12: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

MEKANISME UMUM PPN

PKPB

PKPA

PKPC

BKP/JKP BKP/JKP

Harga: 1.000.000 Harga: 1.200.000

FP : 100.000 FP : 120.000

1.200.000 + PPN 120.000

PK PKPM PM

SPT MASA PPN PKP BPK = 120.000

PM = 100.000 -

SETOR = 20.000

PENGREDITANPAJAK MASUKAN

(Indirect Subtraction Method)

1.000.000 + PPN 100.000

Page 13: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

OBYEK PAJAK

Page 14: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

14

Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak

penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

Impor Barang Kena Pajak

Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean

Pasal 4 ayat (1) UU PPN

a

b

c

d

e

f

OBJEK PAJAKPPN dikenakan atas

g Ekspor Barang Kena Pajak tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak

h Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak

Page 15: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

15

OBJEK PAJAKPPN dikenakan atas

Pasal 16C• MEMBANGUN SENDIRI YG DILAKUKAN TIDAK DALAM

KEGIATAN USH/PEK. OLEH ORANG PRIBADI/BADAN

Pasal 16D• PENYERAHAN BKP BERUPA AKTIVA YG MENRT TUJUAN

SEMULA TDK UTK DIPERJUALBELIKAN OLEH PKP, KECUALI PM-NYA TDKDPT DIKREDITKAN BERDASARKAN Ps 9 AY. (8) HURUF b & c

Page 16: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

16

OBJEK PAJAK

PPN dikenakan atas

Pasal 4 ayat (1) huruf a

Penyerahan BARANG KENA PAJAK di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

a

Page 17: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

17

PKP/SEHARUSNYA PKP

YANG DISERAHKAN BKP/BKP TDK BERWUJUD

DILAKUKAN DI DLMDAERAH PABEAN

DALAM KEGIATAN USAHA/PEKERJAANPKP

SESUAI KEGIATANSEHARI-HARI PKP

ADA UNSUR PENGULANGAN

(Penjelasan Ps. 4 huruf a

UU PPN 1984)

PENYERAHAN BARANG DIKENAKAN PPNDENGAN SYARAT

Page 18: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

18

IMPOR Barang Kena Pajak

Pasal 4 ayat (1) huruf b

Setiap kegiatan memasukkan barang dari luar Daerah Pabean ke dalam Daerah Pabean

Pasal 1 angka 9

OBJEK PAJAK

PPN dikenakan atasb

Page 19: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

19

penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

Pasal 4 ayat (1) huruf c

OBJEK PAJAK

PPN dikenakan atas

c

Page 20: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

20

PKP/SEHARUSNYA PKP

YANG DISERAHKAN JKP

DILAKUKAN DI DLMDAERAH PABEAN

DALAM KEGIATAN USAHA/PEKERJAANPKP

SESUAI KEGIATANSEHARI-HARI PKP

ADA UNSUR PENGULANGAN

(Penjelasan Ps. 4 huruf c

UU PPN 1984)

PENYERAHAN BARANG DIKENAKAN PPNDENGAN SYARAT

Termasuk dalam pengertian penyerahan Jasa Kena Pajak adalah Jasa Kena Pajak yang dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri dan/atau yang diberikan secara cuma-cuma.

Page 21: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

21

pemanfaatan BKP Tidak Berwujuddari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean

Pasal 4 ayat (1) huruf d

OBJEK PAJAK

PPN dikenakan atas

d

Page 22: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

22

Pemanfaatan BKP Tidak Berwujuddari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean

PMK-40/PMK.03/2010

Saat penyetoranPaling lama tgl 15 bln berikutnya sejak terutang pajak

Saat pelaporanPaling lama akhir bln berikutnya sejak terutang pajak

Ketentuan pengisian SSP

Sanksi telat lapor

1. Nama dan alamat diisi pihak pemberi BKPTB/JKP2. NPWP diisi 0, kode KPP diisi dimana pemanfaat

terdaftar3. Wajib Pajak penyetor diisi nama dan NPWP pihak

pemanfaat

Bunga sesuai UU KUP

PKP SPT Masa PPN

Non PKP SSP

Page 23: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

23

pemanfaatan Jasa Kena Pajakdari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean

Pasal 4 ayat (1) huruf e

OBJEK PAJAK

PPN dikenakan atas

e

Page 24: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

24

Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud olehPengusaha Kena Pajak

Pasal 4 ayat (1) huruf f

OBJEK PAJAK

PPN dikenakan atas

f

Page 25: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

25

Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud olehPengusaha Kena Pajak

Pasal 4 ayat (1) huruf g

OBJEK PAJAK

PPN dikenakan atas

g

Page 26: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

26

Ekspor Jasa Kena Pajak olehPengusaha Kena Pajak

Pasal 4 ayat (1) huruf h

OBJEK PAJAK

PPN dikenakan atas

h

Page 27: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

27

JASA KENA PAJAK YG ATAS EKSPORNYADIKENAI PPN(PERMENKEU No. 70/PMK.03/2010, 31 Maret 2010)

Jasa Maklon

Pemesan berada di luarDaerah Pabe-an & tdk memiliki BUT di Indonesia Spesifikasi & bahan disediakan oleh pemesan

Bahan meliputi bahan baku, br. sete-ngah jadi, bh. penolong yang akandiproses menjadi BKP yg dihasilkan

Kepemilikan BKP berada pada pemesan

Pengusaha jasa maklon mengirimkanProduknya berdasarkan permintaanpemesan

1. Jasa yang melekat pada atau jasa untuk br. bergerak yg dimanfaat- kan di luar Daerah Pabean yaitu jasa perbaikan dan perawatan

Jasa Lainnya

2. Jasa yang melekat pada atau jasa untuk br. tidak bergerak yg terle- tak di luar Daerah Pabean yaitu Jasa konstruksi meliputi konsulta- si, pelaksanaan pek. konstruksi, & pengawasan pek. Konstruksi.

Page 28: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

28

EKSPOR JASA KENA PAJAK DIKENAI PPN

Jasa Maklon

Ekspor barang tidak dapat dilaporkan sebagai ekspor BKP dalam SPT Masa PPN

PM yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan ekspor Jasa Maklon merupakan PM yang tidak dapat dikreditkan

PKP yg melakukan ekspor JKP wajib membuat Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak pada saat Ekspor Jasa Kena Pajak

Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak dilampiri dengan invoice sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan adalah dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak

Page 29: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

29

OBJEK PAJAK PASAL 16C DAN PASAL 16D

Page 30: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI(Pasal 16C dan PMK-39/PMK.03/2010)

Page 31: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

31

UU PPN

PER-27/PJ/2010

PMK-39/PJ/2010

SE-70/PJ/2010

DASAR HUKUM

Pasal 16C

Page 32: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

32

OBJEK PAJAK PASAL 16C

Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain yang batasan dan tata caranya diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan. {Pasal 16C UU PPN 1984}

Yang dimaksud dengan Kegiatan Membangun Sendiri adalah kegiatan membangun bangunan yang yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain.

KepMenKeu Nomor 554/KMK.04/2000 diubah dengan Nomor 320/KMK.03/2002 terakhir diubah dengan PerMenkeu No.39/PMK.03/2010

Bangunan adalah satu atau lebih konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada satu kesatuan tanah dan/atau perairan dengan kriteria : a) konstruksi utamanya terdiri kayu, beton, pasangan batu bata atau bahan sejenis, dan/atau baja; b) diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha; dan c) luas keseluruhan paling sedikit 300 m2

KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI

Page 33: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

PASAL 16 C : CARA PENGHITUNGAN, SAAT TERUTANG DAN PELAPORAN

33

Saat terutangnya PPN atas kegiatan membangun sendiri terjadi pada saat mulai dibangunnya bangunan.

Atas kegiatan membangun sendiri dikenakan PPN dengan tarif 10% dikalikan dengan Dasar Pengenaan Pajak yaitu 40% dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan untuk membangun bangunan, tidak termasuk harga perolehan tanah.

Pembayaran PPN terutang dilakukan setiap bulan sebesar sebesar 10% x 40% x jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan pada setiap bulannya dan wajib disetor ke Kas Negara melalui Kantor Pos atau Bank Persepsi paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.Orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri wajib melaporkan penyetoran tersebut kepada KPP yang wilayahnya meliputi tempat bangunan tersebut berada, dengan lembar menggunakan lembar ke-3 SSP paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.

Tempat PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri adalah di tempat bangunan tersebut didirikan.

Kegiatan membangun sendiri yg dilakukan secara bertahap dianggap satu kesatuan kegiatan sepanjang tenggang waktu antar tahapan tersebut tidak lebih dari 2 tahun.

Page 34: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

34

Pasal 16C dan PMK-39/PMK.03/2010

1 April 2010 luas 200m2 atau lebih

300m2/ lebih

Paling lambat Akhir Bulan berikut

Page 35: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Tanggung Renteng

• Dalam hal bangunan sebagai hasil kegiatan membangun sendiri digunakan oleh pihak lain sebagai tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha, orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri wajib menyerahkan bukti SSP asli PPN atas kegiatan membangun sendiri kepada pihak lain yang menggunakan bangunan tersebut.

• Dalam hal orang pribadi atau badan yang membangun sendiri bangunan untuk digunakan pihak lain tidak dapat menunjukkan bukti SSP asli PPN atas kegiatan membangun sendiri, pihak lain yang menggunakan bangunan tersebut bertanggung jawab secara renteng atas pembayaran PPN yang terutang.

Page 36: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Contoh Perhitungan

Pada bulan Juli 2010, PT Fathiyyah Trading, PKP yang bergerak di bidang perdagangan, membangun sebuah gedung untuk gudang dengan luas 400 m2. Pembangunan dilakukan dengan jasa tukang dan mandor serta diawasi sendiri dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp650.000.000,00- dengan rincian sebagai berikut:

a. Biaya pembelian/perolehan tanah Rp250.000.000,00-b. untuk pembelian bahan bangunan adalah Rp275.000.000 (termasuk PPN sebesar Rp25.000.000);c. untuk upah tukang Rp125.000.000,00-

Jawaban:DPP = 40% x Total Biaya yang dikeluarkan termasuk PPN tetapi tidak termasuk harga perolehan tanah.

= 40% x (Rp650.000.000-Rp250.000.000)= 40% x Rp400.000.000,-= Rp160.000.000

PPN = 10% x Rp160.000.000= Rp16.000.000,-

36

Page 37: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

37

Pasal 16 D

Penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak

kecuali, atas penyerahan aktiva yang PM-nya tidak dapat dikreditkan

Perolehan BKP/JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha(Pasal 9 ayat (8) huruf b)

Perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor sedan dan station wagon, kec brg dagangan atau disewakan(Pasal 9 ayat (8) huruf c)

OBJEK PAJAK

PPN dikenakan atas :

PKP harus buat Faktur Pajak

Page 38: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Penyerahan Aktiva Menurut Tujuan Semula Tidak Untuk Diperjualbelikan (Pasal 16D)

Dikenakan PPN apabila: Aktiva tersebut diperoleh setelah 1 April 1985. Yang melakukan penyerahan (pengalihan) aktiva adalah

Pengusaha Kena Pajak. Kec. atas pengalihan BKP yang tidak mempunyai

hubungan langsung dengan kegiatan usaha dan pengalihan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yaitu kendaraan bermotor berupa sedan dan station wagon, yang menurut ketentuan Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c Pajak Masukan atas perolehan aktiva tersebut tidak dapat dikreditkan.

38

Page 39: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Syarat Penyerahan Terutang PPN Pasal 16D1. yang melakukan penyerahan atau pemindahtanganan

adalah Pengusaha Kena Pajak;2. perolehan aktiva tersebut bukan untuk diperjualbelikan

atau sebagai barang dagangan.3. perolehan aktiva tersebut berhubungan langsung dengan

kegiatan usaha dan bukan jenis kendaraan sedan dan station wagon.

39

Page 40: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Berhubungan Langsung dengan Kegiatan Usaha

• Yang dimaksud dengan pengeluaran yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha adalah pengeluaran untuk kegiatan produksi, distribusi, pemasaran, dan manajemen.

• Ketentuan ini berlaku untuk semua bidang usaha. • Agar dapat dikreditkan, Pajak Masukan juga harus memenuhi syarat

bahwa pengeluaran tersebut berkaitan dengan adanya penyerahan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai.

• Oleh karena itu, meskipun suatu pengeluaran telah memenuhi syarat adanya hubungan langsung dengan kegiatan usaha, masih dimungkinkan Pajak Masukan tersebut tidak dapat dikreditkan, yaitu apabila pengeluaran dimaksud tidak ada kaitannya dengan penyerahan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai

40

Page 41: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Contoh Perhitungan

PT BUDI adalah PKP yang bergerak di bidang industri tekstil, padal 16 Mei 2010 melakukan penjualan aktiva berupa satu unit Truck yang semula untuk mengangkut barang dagangan seharga Rp150.000.000,- kepada PT PEMBELI BARANG BEKAS, Truck ini dibeli pada 17 Juni 2004 dengan harga Rp250.000.000,-.Jawaban:PPN terutang atas penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjual belikan (Pasal 16D) adalah10% x Rp150.000.000 = Rp15.000.000

41

Page 42: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

BKP/JKP

Page 43: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

SKEMA BARANG/JASA-INDONESIA

0%

BARANG / JASA

NonBKP/JKP

10%

Ekspor

Dipungut 10 %

Dibebaskan

Tidak Dipungut

FASI

LITA

S

BKP/JKP

Dipungut oleh pemungut

Dipungut sendiri

Page 44: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Barang Kena Pajak

Barang Berwujud

Barang Tidak Berwujud

Barang Bergerak

Barang Tidak Bergerak

BKP

Pada dasarnya semua barang dapat dikenakan PPN kecuali UU menetapkan sebaliknya (Ps 4A ayat 2 UU PPN jo ps 1 PP No 144/2000

Dikenakan PPN

44

Page 45: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

45

BKP Tidak berwujud

1. penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang, atau bentuk hak kekayaan intelektual/industrial atau hak serupa lainnya;

2. penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah;

3. pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial;

Page 46: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

46

4. pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan tersebut pada angka 2, atau pemberian pengetahuan atau informasi tersebut pada angka 3, berupa:a. penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman

suara atau keduanya, yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;

b. penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa; dan

c. penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;

5. penggunaan atau hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan

6. pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau pemberian hak kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di atas.

BKP Tidak berwujud lanj..

Page 47: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

47

(JENIS BARANG YANG TIDAK DIKENAI PPN)

Pasal 4A ayat (2)

barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya

barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak

makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering

uang, emas batangan, dan surat berharga

NON OBJEK PPN (BKP)

1

2

3

4

Page 48: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

48

Non Objek PPN (BKP)

BARANG HASIL PERTAMBANGAN ATAU HASIL PENGEBORAN YANG DIAMBIL LANGSUNG DARI SUMBERNYA

a. Minyak mentah (crude oil);b. Gas bumi, tidak termasuk gas bumi seperti elpiji yang siap dikonsumsi langsung oleh masyarakat;c. Panas bumi;d. asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu permata, bentonit,

dolomit, felspar (feldspar), garam batu (halite), grafit, granit/andesit, gips, kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer, nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil, pasir kuarsa, perlit, fosfat (phospat), talk, tanah serap (fullers earth), tanah diatome, tanah liat, tawas (alum), tras, yarosif, zeolit, basal, dan trakkit ;

e. Batubara sebelum diproses menjadi briket batubara; danf. Bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, dan bijih perak serta bijih bauksit.

1

Page 49: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

49

Non Objek PPN (BKP)BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG SANGAT DIBUTUHKAN OLEH RAKYAT BANYAK

Beras Gabah Jagung Sagu Kedelai

Garam baik yang beryodium maupun tidak beryodium

daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi telah melalui proses disembelih, dikuliti, dipotong, didinginkan, dibekukan, dikemas atau tidak dikemas, digarami, dikapur, diasamkan, diawetkan dengan cara lain, dan/atau direbus

telur, yaitu telur yang tidak diolah, termasuk telur yang dibersihkan, diasinkan,atau dikemas

susu, yaitu susu perah baik yang telah melalui proses didinginkan maupun dipanaskan, tidak mengandung tambahan gula atau bahan lainnya, dan/atau dikemas atau tidak dikemas

buah-buahan, yaitu buah-buahan segar yang dipetik, baik yang telah melalui proses dicuci, disortasi, dikupas, dipotong, diiris, di-grading, dan/atau dikemas atau tidak dikemas

sayur-sayuran, yaitu sayuran segar yang dipetik, dicuci, ditiriskan, dan/atau disimpan pada suhu rendah, termasuk sayuran segar yang dicacah

2

Page 50: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

50

Non Objek PPN (BKP)

MAKANAN DAN MINUMAN YANG DISAJIKAN DI HOTEL,RESTORAN, RUMAH MAKAN, WARUNG, DAN SEJENISNYA MELIPUTI MAKANAN DAN MINUMAN BAIK DIKONSUMSI DI TEMPAT MAUPUN TIDAK

termasuk

makanan dan minuman yang diserahkanoleh usaha jasa boga atau katering

3

Page 51: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

51

Non Objek PPN (BKP)

UANG, EMAS BATANGAN,SURAT BERHARGA

4

Page 52: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

52

JASA

setiap kegiatan pelay. berdasar suatu perikatan atau perbuatan huk. yg menyebabkan suatu

brg. atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia utk dipakai

termasuk jasa yg dilaku-kan utk menghasilkan brgkrn pesanan atau permin-taan dg bahan dan atas

petunjuk Pemesan

JASA( Ps. 1 angka 5 UU PN 1984)

Ps 1 angka 6 jo Ps 4A ay. (3) UU PPN 1984

JASA KENA PAJAK

DIKENAKAN PAJAK

Tiap jasa dpt dikenakan pajakkecuali UU menetapkan sebaliknya

Page 53: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

53

JENIS JASA YANG TIDAK DIKENAI PPN

Pasal 4A ayat (3)

jasa pelayanan kesehatan medis

Jasa pelayanan sosial

Jasa pengiriman surat dengan perangko

Jasa keuangan

Jasa asuransi

Jasa keagamaan

Jasa pendidikan

Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan

jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara

luar negeri

jasa tenaga kerja

jasa perhotelan

jasa jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum

jasa penyediaan tempat parkir

jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam

jasa pengiriman uang dengan wesel pos

jasa boga atau katering

NON OBJEK PPN (JKP)

a

b

c

e

d

g

h

i

f

o

n

m

l

k

q

pJasa kesenian & hiburan

j

Page 54: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

jasa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi;

54

Non Objek PPN (JKP)

JASA PELAYANAN KESEHATAN MEDISmeliputi

jasa dokter hewan jasa ahli kesehatan seperti akupuntur, ahli gigi, ahli gizi, dan fisioterapi jasa kebidanan dan dukun bayi jasa paramedis dan perawat jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinik kesehatan, laboratorium kesehatan, dan sanatorium

jasa psikolog dan psikiater

a

jasa pengobatan alternatif, termasuk yang dilakukan paranormal

Page 55: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

jasa pelayanan panti asuhan, dan panti jompo;

55

Non Objek PPN (JKP)

JASA PELAYANAN SOSIALmeliputi

jasa pemadam kebakaran;

jasa pemberian pertolongan pada kecelakaan;

jasa lembaga rehabilitasi;

jasa penyediaan rumah duka atau jasa pemakaman termasuk krematorium

jasa di bidang olahraga kecuali yg bersifat komersial

b

Page 56: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

JASA DI BIDANG PENGIRIMAN SURAT DENGAN PRANGKO

Non Objek PPN (JKP)

Jasa pengiriman surat dengan perangko meliputi jasa pengiriman surat dengan menggunakan perangko tempel dan menggunakan cara lain pengganti prangko tempel

c

Tidak Dikenai PPN:a. atas penyerahan jasa pengiriman surat

dengan Prangko tersebut dikenai tarif jasa pos yang ditetapkan oleh pemerintah; dan

b. cara pelunasan tarif jasa pos sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan dengan menggunakan Prangko tempel atau cara lain pengganti Prangko tempel.

Jenis Surat kartu poswarkat posSekogrambungkusan kecildokumen

Cara lain pengganti Prangko tempel adalah cetakan Prangko pada sampul, pada warkat pos, pada kartu pos, dan pada formulir yang diterbitkan oleh Penyelenggara Pos, atau cetakan mesin Prangko yang diizinkan oleh Penyelenggara Pos.

PerMenkeu Nomor 93/PMK.03/2012

Page 57: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

57

Non Objek PPN (JKP)

JASA KEUANGANmeliputi

jasa menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu

jasa menempatkan dana, meminjam dana, atau meminjamkan dana kepada pihak lain dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya

jasa pembiayaan, termasuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, berupa:a) sewa guna usaha dengan hak opsi; b) anjak piutang; c) usaha kartu kredit; dan/atau d) pembiayaan konsumen

d

jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk gadai syariah dan fidusia

jasa penjaminan

Di jelaskan lebih lanjut dalam SE-121/PJ/2010

Page 58: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

58

Non Objek PPN (JKP)

JASA ASURANSIYang dimaksud

Jasa asuransi adalah jasa pertanggungan yang meliputi :asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi, yang dilakukan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis asuransi, tidak termasuk jasa penunjang asuransi seperti agen asuransi, penilai kerugian asuransi, dan konsultan asuransi

e

Page 59: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

59

Non Objek PPN (JKP)

JASA KEAGAMAAN

meliputi

Jasa pelayanan rumah-rumah ibadah

Jasa penyelenggaraan kegiatan keagamaan

f

Jasa pemberian khotbah atau dakwah

Jasa lainnya di bidang keagamaan

Page 60: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

60

Non Objek PPN (JKP)

JASA PENDIDIKAN

meliputi

jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah :jasa penyelenggaraan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional

g

jasa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah

Page 61: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

61

Non Objek PPN (JKP)

JASA KESENIAN DAN HIBURAN

meliputi

semua jenis jasa yang dilakukan oleh pekerja seni dan hiburan

h

Page 62: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

62

Non Objek PPN (JKP)

JASA PENYIARAN YANG TIDAK BERSIFAT IKLAN

meliputi

jasa penyiaran radio atau televisi yang dilakukan oleh instansi pemerintah atau swasta yang tidak bersifat iklan dan tidak dibiayai oleh sponsor yang bertujuan komersial

i

Page 63: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

63

Non Objek PPN (JKP)

JASA ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN DI AIR SERTA JASA ANGKUTAN UDARA DALAM NEGERI YANG MENJADI BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI JASA ANGKUTAN UDARA LUAR NEGERI

j

Penyerahan jasa Angkutan Umum dijalan dengan menggunakan Kendaraan Angkutan Umum tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai

menggunakan kendaraan bermotor dengan tanda nomor kendaraan dengan dasar kuning dan tulisan hitam, termasuk penyerahan jasa Angkutan Umum di jalan dengan menggunakan Kendaraan Angkutan Umum yang bersifat charter atau sewa

SepanjangPMK-80/PMK.03/2012

•Tidak termasuk dalam pengertian jasa angkutan umum Kereta Api adalah dalam hal jasa angkutan menggunakan Kereta Api yang disewa atau yang dicarter.•Tidak termasuk dalam pengertian jasa angkutan umum di air adalah dalam hal jasa angkutan menggunakan Kapal yang disewa atau yang dicarter.

Page 64: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

64

Non Objek PPN (JKP)

jasa tenaga kerja

jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang pengusaha penyedia tenaga kerja tidak bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja tersebut

Jasa penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kerja

k

a. pengusaha penyedia jasa tenaga kerja tersebut semata-mata hanya menyerahkan jasa penyediaan tenaga kerja, yang tidak terkait dengan pemberian Jasa Kena Pajak lainnya, seperti jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultasi, jasa pengurusan perusahaan, jasa bongkar muat, dan/atau jasa lainnya;

b. pengusaha penyedia tenaga kerja tidak melakukan pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan/atau sejenisnya kepada tenaga kerja yang disediakan;

c. pengusaha penyedia tenaga kerja tidak bertanggung jawab atas hasil kerja tenaga kerja yang disediakan setelah diserahkan kepada pengguna jasa tenaga kerja; dan

d. tenaga kerja yang disediakan masuk dalam struktur kepegawaian pengguna jasa tenaga kerja.

meliputi

a. tenaga kerja tersebut menerima imbalan dalam bentuk gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan sejenisnya; danb. tenaga kerja tersebut bertanggung jawab langsung kepada pengguna jasa tenaga kerja atas jasa tenaga kerja

yang diserahkannya.

JASA TENAGA KERJA

a. jasa penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja yang telah memperoleh izin atau terdaftar di instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

b. kegiatan pemagangan yang dilakukan dalam satu kesatuan dengan penyerahan jasa penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kerja.

PerMenkeu Nomor 83/PMK.03/2012

Page 65: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

65

Non Objek PPN (JKP)

JASA PERHOTELAN

meliputi

Jasa persewaan kamar termasuk tambahannya di hotel, rumah penginapan, motel, losmen, hostel, serta fasilitas yg terkait dgn kegiatan perhotelan untuk tamu yg menginap

Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel, rumah penginapan, motel, losmen, dan hostel

l

Page 66: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

66

Non Objek PPN (JKP)

meliputi

Jenis-jenis jasa yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah seperti :• pemberian IMB, • pemberian izin usaha perdagangan, • pemberian NPWP, dan • pembuatan KTP

mJASA YANG DISEDIAKAN PEMERINTAH DALAM RANGKA MENJALANKAN PEMERINTAHAN SECARA UMUM

Termasuk:• pemberian Izin Mendirikan Bangunan, • pemberian Izin Usaha Perdagangan, • pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, • pembuatan Kartu Tanda Penduduk, • pemberian Hak Paten, pemberian Merek, • pemberian Hak Cipta, • pembuatan akte kelahiran, • pembuatan akte nikah, dan • pemberian Visa.

Dalam hal Pemerintah melakukan penyerahan jasa selain jasa tersebut, atas penyerahan jasa tersebut dikenai Pajak Pertambahan Nilai sesuai peraturan perundang-undangan.

PerMenkeu Nomor 82/PMK.03/2012

Page 67: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

67

Non Objek PPN (JKP)

adalah

jasa penyediaan tempat parkir yang dilakukan oleh pemilik tempat parkir dan/atau pengusaha kepada pengguna tempat parkir dengan dipungut bayaran

n

JASA PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR

Page 68: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

68

Non Objek PPN (JKP)

adalah

jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam atau koin, yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta

o

JASA TELEPON UMUM DENGAN MENGGUNAKAN LOGAM

Pertimbangan :Penggunanya adalah masyarakat kelas bawah dan pelaksanaan pemungutannya (penerbitan Faktur Pajak-nya) sulit untuk dilaksanakan

Page 69: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

69

Non Objek PPN (JKP)

pertimbangan

p

JASA PENGIRIMAN UANG DENGAN WESEL POS

untuk memberikan perlakuan yang sama karena pengiriman uang dengan wesel pos sama dengan pengiriman uang melalui transfer oleh bank, yang tidak dikenakan PPN

Page 70: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

70

Non Objek PPN (JKP)

pengertian

Jasa Boga atau Katering adalah :penyediaan makanan dan atau minuman lengkap dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya, untuk keperluan tertentu berdasarkan kontrak atau perjanjian tertulis atau tidak tertulis.

qJASA BOGA DAN KATERING

Keperluan tertentu adalah : a. pesta, resepsi, atau perayaan; b. perjamuan; c. rapat atau pertemuan; d. makan karyawan pada instansi Pemerintah atau Badan Usaha Pemerintah,

perusahaan swasta maupun perusahaan perseorangan; e. makan untuk pelanggan perseorangan; f. perlombaan atau pertandingan; atau g. acara-acara lain yang sejenis

KepMenkeu Nomor 418/KMK.03/2003

Page 71: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

PENYERAHAN

Page 72: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

72

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK

Pasal 1A ayat (1)

Penyerahan hak atas BKP karena suatu perjanjian

Pengalihan BKP oleh karena suatu perjanjian sewa beli dan/atau perjanjian sewa guna usaha (leasing)

Penyerahan BKP kepada Pedagang Perantara atau melalui Juru Lelang

Pemakaian sendiri dan pemberian cuma-cuma

BKP berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan

Penyerahan BKP dari kantor pusat ke cabang atau sebaliknya dan penyerahan BKP antar cabang

Penyerahan BKP secara Konsinyasi

Penyerahan BKP oleh PKP dalam rangka perjanjian pembiayaan yg dilakukanberdasarkan prinsip syariah, yg penyerahannya dianggap langsung dari PKP kepada pihak yg membutuhkan BKP

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 73: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

73

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK

Penyerahan hak atas BKP karena suatu perjanjian

Jual beli

Tukar menukar

Jual beli dengan angsuran

Perjanjian lain yang mengakibatkan penyerahan hak atas BKP

Pasal 1A ayat (1) huruf a1

Page 74: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

74

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKPasal 1A ayat (1) huruf b

Pengalihan BKP oleh karena suatu perjanjian sewa beli dan/atau perjanjian sewa guna usaha (leasing)

Penjelasan :Yang dimaksud dengan “pengalihan Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian sewa guna usaha (leasing)” adalah penyerahan Barang Kena Pajak yang disebabkan oleh perjanjian sewa guna usaha (leasing) dengan hak opsi

Dalam hal penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak dalam rangka perjanjian sewa guna usaha (leasing) dengan hak opsi, Barang Kena Pajak dianggap diserahkan langsung dari Pengusaha Kena Pajak pemasok (supplier) kepada pihak yang membutuhkan barang (lessee).

2

Page 75: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

75

SEWA GUNA USAHA DENGAN HAK OPSISE-129/PJ/2010

BKP berasal dari Pemasok BKP milik Lessor

BKP dianggap diserahkan dari Pemasok ke Lessee

Lessor melakukan jasa pembiayaan (non objek JKP)

Pemasok membuat Faktur Pajak kepada Lessee

DPP sebesar harga jual dr Pemasok ke Lessee

Lessor melakukan 2 penyerahan:

Lessor membuat Faktur Pajak kepada LesseeDPP sebesar harga jual dr Lessor ke Lessee non bunga pembiayaan

Jasa pembiayaan (non objek JKP)

Penyerahan BKP

Page 76: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

76

TRANSAKSI SALE AND LEASEBACKSE-129/PJ/2010

Dengan Hak Opsi Tanpa Hak Opsi

Penyerahan BKP dari Lessee ke Lessor (sale) merupakan bukan Objek BKP

Penyerahan jasa pembiayaan dari Lessor ke Lessee (leaseback) bukan Objek JKP

Penyerahan BKP dari Lessee ke Lessor (sale) merupakan Objek BKP

Penyerahan jasa pembiayaan dari Lessor ke Lessee (leaseback) merupakan Objek JKP

Page 77: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

77

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK

Pasal 1A ayat (1) huruf c

Penyerahan BKP kepada Pedagang Perantara atau melalui Juru Lelang

Penjelasan:Yang dimaksud dengan “pedagang perantara” adalah orang pribadi atau badan yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya dengan nama sendiri melakukan perjanjian atau perikatan atas dan untuk tanggungan orang lain dengan mendapat upah atau balas jasa tertentu, misalnya komisioner.

Yang dimaksud dengan “juru lelang” adalah juru lelang Pemerintah atau yang ditunjuk oleh Pemerintah

3

Page 78: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

78

Pemakaian sendiri Pemberian cuma-cumadan/atau

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKPasal 1A ayat (1) huruf d

Barang Kena Pajak

Penjelasan :Yang dimaksud dengan “pemakaian sendiri” adalah pemakaian untuk kepentingan pengusaha sendiri, pengurus, atau karyawan, baik barang produksi sendiri maupun bukan produksi sendiri.Yang dimaksud dengan “pemberian cuma-cuma” adalah pemberian yang diberikan tanpa pembayaran baik barang produksi sendiri maupun bukan produksi sendiri, seperti pemberian contoh barang untuk promosi kepada relasi atau pembeli

4

Page 79: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

79

Pemakaian Sendiri

Pemakaian sendiri untuk tujuan produktif tidak perlu dibuat Faktur Pajak, sepanjang digunakan untuk melakukan penyerahan yang terutang PPN

Pemakaian Sendiri BKP/JKP(Terutang PPN)

Konsumtif

Produktif

Dilakukan pemungutan

PPN

Dilakukan pemungutan

PPN

Tidak Dilakukan

Pemungutan PPN

(Tidak Dibuat Faktur Pajak)

Penyerahan:- Tidak Terutang PPN- Dibebaskan PPN

Penyerahan Terutang PPNOUTPUT

FP

FP

OUTPUT

Ps 1A (1) d UU PPN

Ps 5 PP 1/2012

Page 80: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

80

Contoh Pemakaian Sendiri

Unit Produksi

Ban

Truk Pengangkut Ban

OUTPUT

Penjualan Ban

Pabrikan Ban

Angkutan Umum

Tidak dilakukan pemungutan PPN(Tidak Dibuat Faktur Pajak)

Dilakukan pemungutan PPN

FP

Jasa Angkutan Umum

TerutangPPN

Tidak TerutangPPN

Pemakaian Sendiri Ban

OUTPUT

Page 81: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

81

Penyerahan BKP melalui Juru Lelang

Diatur lebih lanjut di PMK

Kondisi umum: pemilik barang menerbitkan FP, dalam hal pemilik barang tidak dapat menerbitkan FP, pemenang lelang setor sendiri melalui SSP.

Juru Lelang

Pembeli (Pemenang

Lelang)

Pemilik Barang

FP

Tidak ada FP

Bayar SSP

BKP BKP

Ps 8 PP 1/2012

Page 82: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

82

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKPasal 1A ayat (1) huruf e

Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan

Penjelasan:Persediaan BKP dan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, disamakan dengan pemakaian sendiri, sehingga dianggap sebagai penyerahan BKP.

Dikecualikan dari ketentuan pada huruf e ini adalah penyerahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1A ayat (2) huruf e yaitu :(Barang Kena Pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, dan yang Pajak Masukan atas perolehannya tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c)

5

Page 83: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

83

Penyerahan BKP dari kantor pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan BKP antar cabang

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKPasal 1A ayat (1) huruf f

Penjelasan :Dalam hal suatu perusahaan mempunyai lebih dari satu tempat pajak terutang baik sebagai pusat maupun sebagai cabang perusahaan, pemindahan Barang Kena Pajak antartempat tersebut merupakan penyerahan Barang Kena Pajak.

Yang dimaksud dengan “pusat” adalah tempat tinggal atau tempat kedudukan.

Yang dimaksud dengan “cabang” antara lain lokasi usaha, perwakilan, unit pemasaran, dan tempat kegiatan usaha sejenisnya

6

Page 84: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

84

Penyerahan BKP secaraKonsinyasi

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK

Pasal 1A ayat (1) huruf g7

Page 85: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

85

PENYERAHAN BARANG KENA PAJAKPasal 1A ayat (1) huruf h

Penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak dalam rangka perjanjian pembiayaan yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah, yang penyerahannya dianggap langsung dari Pengusaha Kena Pajak kepada pihak yang membutuhkan Barang Kena Pajak

Penjelasan:Dalam transaksi murabahah, bank syariah bertindak sebagai penyedia dana untuk membeli sebuah kendaraan bermotor dari Pengusaha Kena Pajak A atas pesanan nasabah bank syariah (Tuan B). Meskipun berdasarkan prinsip syariah, bank syariah harus membeli dahulu kendaraan bermotor tersebut dan kemudian menjualnya kepada Tuan B, berdasarkan Undang-Undang ini, penyerahan kendaraan bermotor tersebut dianggap dilakukan langsung oleh Pengusaha Kena Pajak A kepada Tuan B

8

Page 86: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

SKEMA MURABAHAH (Pasal 1A ayat (1) huruf h)

86

SYARIAHSYARIAH

PENJUAL /SUPPLIERPENJUAL /SUPPLIER NASABAHNASABAH

BANKSYARIAHBANKSYARIAH

BARANG/BKP

ANGSURAN + M

ARGINBARANG/BKP

ARUS FISIK BRG

Dengan mekanisme passthrough maka penyerahan BKP dianggap diserahkan langsung dari Supplier ke Nasabah

UANG

Page 87: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

SKEMA KREDIT PERBANKAN KONVENSIONAL

87

PENJUAL /SUPPLIERPENJUAL /SUPPLIER NASABAHNASABAH

BANKBANK

PENGEMBALI

AN

KREDIT +

BUNGA

KREDIT

BARANG

UANG

Bank hanya memberikan kredit (uang) pada nasabah untuk beli barang Bank tidak terlibat jual beli BKP Penyerahan BKP yang terutang PPN dilakukan langsung dari Supplier ke NasabahBunga merupakan imbalan jasa yang dibebankan Bank kepada nasabah (jasa pembiayaan)Jasa pembiayaan termasuk jasa keuangan yang bukan merupakan Jasa Kena Pajak (ps.4A (3) d)

Page 88: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

SKEMA PEMBIAYAAN SYARIAH

88

PENJUAL /SUPPLIERPENJUAL /SUPPLIER NASABAHNASABAH

BANKSYARIAHBANKSYARIAH

ANGSURAN + M

ARGIN

BARANG

BARANG

UANG

Untuk memenuhi ketentuan syariah dlm memberikan pembiayaan syariah kepada nasabah, Bank harus terlibat jual beli barang, tidak hanya memberikat uang (kredit) pada nasabah Bank membeli dari Supplier dan menjualnya pada Nasabah Terdapat dua transaksi penyerahan BKP yg terutang PPN, yaitu dari Supplier ke Bank Syariah dan dari Bank Syariah ke NasabahMargin merupakan imbalan jasa yang dibebankan Bank kepada nasabah (jasa pembiayaan)Jasa pembiayaan termasuk jasa keuangan yang bukan merupakan Jasa Kena Pajak (ps.4A (3) d)

ARUS FISIK BRG

Page 89: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

89

TIDAK TERMASUKPENYERAHAN BARANG KENA PAJAK

Penyerahan BKP kepada makelar sebagaimana dimaksud KUHD

Penyerahan BKP untuk jaminan utang piutang

Penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atauantar cabang dlm hal PKP melakukan pemusatan

Pasal 1A ayat (2)

Pengalihan Barang Kena Pajak dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan usaha dengan syarat pihak yang melakukan pengalihan dan yang menerima pengalihan adalah Pengusaha Kena Pajak

Barang Kena Pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, dan yang Pajak Masukan atas perolehannya tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c

1

2

3

4

5

Page 90: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

SUBJEK PAJAK

Page 91: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Subjek Pajak

• Dalam Pasal 4, 16C dan 16D UU PPN 1984 dapat diketahui Subjek PPN dikelompokan menjadi dua, yaitu:1 Pengusaha Kena Pajak (PKP)2 Bukan Pengusaha Kena Pajak (Non PKP)

91

Page 92: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Subjek Pajak

PKP NON PKP

Pengusaha Menyerahkan

BKP (ps 4 huruf a)

Pengusaha Menyerahkan

JKP(Ps 4 huruf c)

Mengimpor BKP

(Ps 4 huruf b)

PengusahaMenyerahkan

Aktiva tdk untuk dijual

(Ps. 16D)

Memanfaatkan BKP TB/JKP

Dari Luar di dlm daerah Pabean

(Ps. 4 huruf d dan e)

Membangun Sendiri tidak dlmKegiatan Usaha

/PekerjaanPs. 16C

PengusahaMengekspor

BKP, BKP TB & JKP(Ps 4 huruf f,g & h)

92

Page 93: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

PENGUSAHA Ps. 1 angka 14

ORANG PRIBADI BADAN

DALAM KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAANNYA

- MENGHASILKAN BARANG;

- MENGIMPOR BARANG;

- MENGEKSPOR BARANG;

- MELAKUKAN USAHA PERDAGANGAN;

- MELAKUKAN USAHA JASA;

- MEMANFAATKAN BARANG TIDAK BERWUJUD / JASA DARI LUAR DAERAH PABEAN.

- EKSPOR JASA93

Page 94: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

YANG DIKENAKAN PAJAK BERDASARKAN UU PPN

PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

Ps. 1 angka 15

YANG MELAKUKAN PENYERAHAN BKP/JKP

PENGUSAHA

94

Page 95: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

04/18/2023

Pengusaha Kecil

• Pengusaha kecil tidak wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. Namun diperbolehkan untuk menjadi PKP

• Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010 adalah Pengusaha yang menyerahkan BKP dan atau JKP tidak lebih dari Rp. 600.000.000,00 Sejak 1 April 2010

95

Page 96: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Pengusaha KecilPMK-68/PMK.03/2010

Peredaran BrutoDlm 1 th buku

tidak > Rp 600 jt

Pengusaha Menyerahkan

BKP/JKP

Dalam Bag. Th Buku Peredaran Bruto

> Rp 600 jt

PengusahaKecil

Dapat memilih utk dikukuhkan mjd PKP

Wajib melaksanakan seluruh Kwjbn PKP

Wajib Lapor Usaha utk Dikukuhkan Sbg PKP plg

Lambat Akhir bulan berikutnya

Diabaikan?

Saat Pengukuhan adalah Awal Bln Berikutnya setelahBatas akhir pelaporan usaha

PKP

96

Page 97: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Kewajiban Pengusaha Kena Pajak

Pasal 3A ayat (1) dan (2)

97

Page 98: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

MELAPORKAN USAHANYA UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

MEMUNGUT PPN / PPn BM YANG TERUTANG

MENYETORKAN PPN / PPn BM YANG TERUTANG

MELAPORKAN PPN / PPn BM YANG TERUTANG

TERMASUK PENGUSAHA KECIL (YG JUMLAH PEREDARAN BRUTO DAN/ATAU PENERIMAAN BRUTO TDK LEBIH DARI Rp600 JUTA) YG MEMILIH UTK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

W

AJ

I

B

Pengusaha yang melakukan :Penyerahan Barang Kena Pajak Di Dalam Daerah Pabean.Penyerahan Jasa Kena Pajak Di Dalam Daerah Pabean.Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud.Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud.Ekspor Jasa Kena Pajak

KEWAJIBAN PENGUSAHA MELAPORKAN USAHANYA UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

Ps. 3 A ayat (1) dan (2)

98

Page 99: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan sebagai PKP

(Pasal 3A ayat 1 UU PPN 1984 jo Pasal 2 UU KUP)

Paling lambat sebelumMelakukan penyerahan

BKP/JKP

Pengusaha yg s.d suatu bulan dlm1th bukuMencapai jml peredaran bruto >batas maks

Pengusaha KecilPaling lambat akhir bulan berikutnya

PMK-68/PMK.03/2010

Dapat memilih untukDikukuhkan menjadi PKP

Pengusaha Kecil

Tidak LaporUsaha

Wajib melaksanakan

Seluruh Kewajiban PKP

Denda 2% X DPP Pasal 14 KUP

99

Page 100: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

100

Timeline Pelaporan Pengukuhan PKP

Pengusaha yang bermaksud melakukan penyerahan dapat melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. Pengusaha yang tidak/terlambat lapor untuk dikukuhkan sbg PKP, dapat diterbitkan SKPKB/STP sejak peredaran/penerimaan brutonya melebihi Rp600 juta

Dapat diterbitkan SKPKB/STP

Pra produksi

Peredaran/penerimaan bruto > 600 jt

Dapat lapor PKP

Dapat lapor PKP

Wajib lapor PKP p.l. akhir Juni

Tidak/Terlambat lapor PKP

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL

Ps 2 PP 1/2012

PMK 68/2010

PMK 68/2010

PMK 68/2010 jo PP 74/2011

Penyerahan

Page 101: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Contoh• PT ABC bergerak dalam bidang perdagangan barang elektronik sejak 2

Januari 2012 terdaftar sebagai Wajib Pajak di KPP Pratama Sunter. Peredaran bruto selama tahun 2012 sbb

Bulan Peredaran Bruto Bulan Peredaran BrutoJanuari 100.000.000 Juli 75.000.000 Februari 175.000.000 Agustus 85.000.000 Maret 50.000.000 September 115.000.000 April 200.000.000 Oktober 105.000.000 Mei 150.000.000 Nopember 95.000.000 Juni 120.000.000 Desember 130.000.000

Kapan paling lama PT ABC harus melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak?

Jika PT ABC tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dan pada tanggal 31 Desember 2012KPP Pratama Sunter mengukuhkan PT ABC sebagai PKP secara jabatan berapa nilai SKP dan/STP yang harus dibayar?

Page 102: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG MEMANFAATKAN :

- BARANG KENA PAJAK TIDAK BERWUJUD DARI LUAR DAERAH PABEAN;

- JASA KENA PAJAK DARI LUAR DAERH PABEAN

MEMUNGUT

MENYETOR, DAN

MELAPORKAN

PPN

YG

TERUTANG

W

A

J

IB

KEWAJIBAN ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG MEMANFAATKAN BKP TIDAK BERWUJUD DAN JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN

Ps. 3A ayat (3)

PENGHITUNGAN & TATA CARANYA DIATUR DENGAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN

102

Page 103: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Fakt

ur

Paja

kSurat

Setoran

Pajak

SPT Masa PPN

1. M

emun

gut

PPN= 1

0% x

DPP

2. M

enyetor PPN

ke Bank =PK >

PM

3 MPKP

3. Melapor Dengan lampiran SSP ke KPP

Siklus Kewajiban PKPdi bidang PPN setiap bulan

103

Page 104: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

104

1. Memungut (jumlah, sarana & cara)

Tarif x DPP

3 MKewajiban

PKP 2. Menyetor

3. Melapor

1. Berapa yang di pungut ?

2. Apa Sarana pemungutan?

3. Bagaimana memungutnya?

Faktur Pajak & Nota Retur

UmumKhusus

1. Berapa yang di hitung? PK # PM2. Sarana, kapan dan cara penyetoran? SSP3. Bagaimana kalau kelebihan bayar? Restitusi/kompensasi

Tata cara Pelaporan SPT PPN 1107

1.

3.

2.

Page 105: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

Penjualan/Penyerahan

(1bulan)

Pembelian/Perolehan(1bulan)

Pajak Keluaran (PK)

200

Pajak Masukan (PM)

150

Hasil selisih; KB/LB/N =…..

Fak

tur

paj

ak (

+)

Not

aret

ur

(-)

Fak

tur

paj

ak (

+)

Not

aret

ur

(-)

Cara mudah memahami penghitungan PPN

KB = kurang bayar ; PK> PM LB = Lebih bayar ; PM> PK N = Nihil PK= PM

Page 106: Karakteristik, Objek Dan Subjek PPN

TERIMA KASIHLunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya

www.pajak.go.id

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK