BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1...

18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Genengmulyo 02 Pati pada peserta didik kelas 5 semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian yang akan peneliti kaji adalah siswa siswi kelas 5 SDN Genengmulyo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati sebanyak 14 siswa terdiri dari 10 siswa putra dan 4 siswa putri yang heterogen dalam tingkatan kemampuan akademik dan non akademik. Guru yang menjadi peneliti sekaligus penulis laporan penelitian ini adalah penulis sendiri yaitu Puji Lestari. Dalam melaksanakan penelitian penulis dibantu oleh kalborator teman sejawat sesama guru. SD Negeri Genengmulyo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati beralamat di jalan kusuma RT 02 RW 02 Desa Genengmulyo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Secara geografis SD ini terletak di desa daerah perbatasan Kecamatan Juwana dengan Wedarijaksa dan merupakan SD terpencil. Lokasi Sekolah berada diantara pemukiman dengan persawahan dan area tambak garam warga, karena desa Genengmulyo merupakan daerah pesisir pantai utara dengan sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani sawah dan juga petani tambak. SD Genengmulyo 02 02 memiliki halaman yang luas sehingga dapat digunakan untuk berbagai kegiatan sekolah seperti: upacara bendera yang diadakan setiap hari Senin dan hari besar nasional, senam, olah raga, pramuka, dll. SD Negeri Genengmulyo 02, memiliki beberapa ruangan yang yaitu ruang belajar sebanyak 6 kelas, perpustakaan, UKS, kantor Guru, kantin sekolah, toilet, kantor guru, gudang dan ruang komputer yang semuanya memadai sebagai sarana dan prasarana belajar. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian Menurut Slameto, (2012: 138) didefinisikan sebagai faktor yang apabila diukur memberikan nilai bervariasi. Menurut Sugiyono (2009: 60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa 49

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

49

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

3.1.1 Setting penelitan

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Genengmulyo 02 Pati

pada peserta didik kelas 5 semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Subyek

penelitian yang akan peneliti kaji adalah siswa siswi kelas 5 SDN Genengmulyo

02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati sebanyak 14 siswa terdiri dari 10 siswa

putra dan 4 siswa putri yang heterogen dalam tingkatan kemampuan akademik

dan non akademik. Guru yang menjadi peneliti sekaligus penulis laporan

penelitian ini adalah penulis sendiri yaitu Puji Lestari. Dalam melaksanakan

penelitian penulis dibantu oleh kalborator teman sejawat sesama guru.

SD Negeri Genengmulyo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati beralamat

di jalan kusuma RT 02 RW 02 Desa Genengmulyo Kecamatan Juwana Kabupaten

Pati. Secara geografis SD ini terletak di desa daerah perbatasan Kecamatan

Juwana dengan Wedarijaksa dan merupakan SD terpencil. Lokasi Sekolah berada

diantara pemukiman dengan persawahan dan area tambak garam warga, karena

desa Genengmulyo merupakan daerah pesisir pantai utara dengan sebagian besar

penduduk bermata pencaharian sebagai petani sawah dan juga petani tambak.

SD Genengmulyo 02 02 memiliki halaman yang luas sehingga dapat

digunakan untuk berbagai kegiatan sekolah seperti: upacara bendera yang

diadakan setiap hari Senin dan hari besar nasional, senam, olah raga, pramuka, dll.

SD Negeri Genengmulyo 02, memiliki beberapa ruangan yang yaitu ruang belajar

sebanyak 6 kelas, perpustakaan, UKS, kantor Guru, kantin sekolah, toilet, kantor

guru, gudang dan ruang komputer yang semuanya memadai sebagai sarana dan

prasarana belajar.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian Menurut Slameto, (2012: 138) didefinisikan sebagai

faktor yang apabila diukur memberikan nilai bervariasi. Menurut Sugiyono (2009:

60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

49

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

50

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa

variabel penelitian adalah suatu atribut dan sifat atau nilai orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

3.2.1. Variabel Bebas/ Independen

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini

variabel bebasnya adalah model pembelajaran Quantum Teaching dan Learning

dengan media Flashcard.

3.2.2. Variabel Terikat/dependen

Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS pada siswa

kelas V SDN Genengmulyo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model penelitian Kemmis &

Mc. Taggart, yakni siklus sistem yang dilakukan berulang-ulang sampai masalah

terselesaikan (Sanjaya, 2010). Model Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti

gunakan karena model ini sederhana dan dapat dilaksanakan oleh peneliti. Siklus

sistem yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap kegiatan,

yaitu: (1) tahap kegiatan perencanaan tindakan; (2) tahap kegiatan pelaksanaan

tindakan,kegiatan observasi tindakan; dan (3) tahap kegiatan refleksi tindakan.

Keempat tahap tersebut merupakan rangkaian kegiatan sebagai satu siklus.

Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan 2 siklus sampai permasalahan

terpecahkan (Sanjaya, 2010). Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus

penelitian, karena diharapkan setelah siklus kedua selesai dilaksanakan,

permasalahan yang menjadi sasaran dari penelitian ini telah dapat terpecahkan

dengan hasil yang cukup baik. Setiap siklus Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

51

dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan / observasi tindakan, dan tahap

refleksi tindakan. Rangkaian alur siklus beserta tahapan-tahapannya seperti

tergambar pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.1

PTK Model Spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart

Pada pelaksanaan Penelitian ini, guru sebagai peneliti melakukan kegiatan-

kegiatan dari awal sampai akhir secara sistematis. Hal itu dilakukan dengan

harapan dapat menyelesaikan masalah secara tuntas dan baik. Rangkaian

kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: Perencanaan penelitian (planing),

Pelaksanaan (action) / Observasi (observation) tindakan, dan Kegiatan refleksi

tindakan (reflection). Berikut akan peneliti uraikan masing-masing tiap langkah

kegiatan dari Penelitian Tindakan Kelas ini. Prosedur penelitian ini menggunakan

desain penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat kegiatan pokok dalam

setiap siklus atau putaran, yaitu perencanaan, tindakan/observasi, dan refleksi

yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus.

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini dibuat skenario pembelajaran untuk. Rumusan

skenario pembelajaran tiap siklus dapat dilihat pada lembar lampiran berupa RPP

dan lembar pengamatan oleh observer. Dalam tahap perencanaan ini dibuat pula

format-format observasi, lembar kerja siswa, serta menyediakan dan

mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang berhubungan dan

diperlukan dalam penelitian. Dilakukan juga konsultasi serta membuat

kesepakatan dengan guru yang akan membantu (kolaborator) tentang sasaran

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

52

observasi, teknik observasi, dan alat observasi yang akan dipakai pada waktu

observasi pelaksanaan tindakan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Persiapan-persiapan yang telah dilakukan secara matang pada tahap

perencanaan, selanjutnya dilakukan pelaksanaan tindakan penelitian di kelas 5 SD

Negeri Genengmulyo 02 sesuai dengan perencanaannya. Pada tahap pelaksanaan

tindakan ini, dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran

yang telah dibuat pada tahap perencanaan, yakni setiap siklus dilakukan selama

satu hari pertemuan untuk siklus selanjutnya di lakukan di minggu berikutnya.

Secara garis besar proses pembelajaran pada setiap pertemuan meliputi kegiatan

orientasi umum secara individual, belajar kelompok, presentasi kelompok, tes

kelompok, serta tes individual.

Model yang digunakan adalah Quantum Teaching dan Learning dalam setiap

kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung sekaligus merencanakan perbaikan

pembelajaran pada tindakan selanjutnya. Untuk setiap tahap pembelajaran

dilakukan tindakan-tindakan bimbingan agar siswa dapat melakukan setiap tahap

pembelajaran tersebut dengan baik.

c. Observasi dan Monitoring

Kegiatan observasi dan monitoring akan dilakukan ketika pelaksanaan

tindakan dilakukan. Jadi, ketika tatap muka berlangsung, maka kegiatan observasi

dan monitoring ini dilakukan.Adapun yang melakukan kegiatan observasi dan

monitoring ini adalah peneliti sendiri dan teman sejawat (guru) sebagai

kolabolator. Adapun yang menjadi bahan observasi adalah kegiatan pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial dengan penerapan model model pembelajaran Quantum

Teaching dan Learningdengan media flashcard di kelas. Dengan demikian, sikap,

perilaku, dan hasil belajar siswa serta kegiatan guru dalam mengajar menjadi

bahan untuk diobservasi. Alat yang digunakan untuk kegiatan observasi dan

monitoring PTK ini adalah pedoman observasi dan catatan lapangan atau catatan

harian.

d. Analisis dan Refleksi

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

53

Kegiatan analisis dan refleksi akan dilakukan oleh peneliti dan kolabolator

setelah pelaksanaan tindakan dilakukan. Adapun bahan yang dianalisis adalah

data-data hasil observasi dan monitoring. Jadi, data-data dari observasi dan

catatan lapangan atau catatan harian akan dianalisis untuk disimpulkan.

Berdasarkan analisis inilah peneliti dan kolabolator akan menyimpulkan: apakah

tindakan yang diterapkan sudah atau belum berhasil. Jika belum berhasil, dengan

mengetahui sebab ketidakberhasilan pada siklus I yang telah dianalisis

pemecahannya maka harus dilakukan siklus selanjutnya.

Ketidakberhasilan suatu siklus dapat terjadi pada waktu pembelajaran yang

tidak efisien, pengelompokan yang besar, perombakan model oleh guru yang

belum maksimal menerapkannya, interaksi sosial dan media yang belum

terintegrasi secara maksimal. Oleh karena itu penelitian akan dilakukan sebanyak

2 siklus hingga permasalahannya terselesaikan.

3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini adalah tes dan non tes

3.4.1.1 . Tes

Tes adalah seperangkat tugas yang dikerjakan atau sejumlah pertanyaan

dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya

terhadap cakupan materi dipersyaratkan dan sesuai tujuan pengajaran tertentu

(Poerwanti, 2008:1-5). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur

tingkat pemahaman siswa atau hasil belajar dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan model Quantum Teaching dan Learning dengan media flashcard.

3.4.1.2. Non Tes

Adapun teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

a. Observasi

Observasi adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrument dengan cara efektif (Arikunto, 2008:272). Observasi dilakukan saat

kegiatan berlangsung, terlebih dahulu menetapkan aspek-aspek tingkah laku yang

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

54

hendak diobservasi selanjutnya membuat pedoman agar mudah mengisi (Sudjana,

2011: 85).

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan aktivitas

guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model Quantum

Teaching dan Learning dengan media flashcard. Sasaran dalam observasi ini

adalah guru dan siswa dengan menggunakan alat lembar observasi yang bertujuan

untuk mengetahui peningkatan keberhasilan dalam pembelajaran IPS.

b. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel berupa catatan

lapangan, transkrip, buku, surat notulen rapat, lengger, surat kabar, majalah,

prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2008:274).Dokumentasi digunakan

untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Dokumentasi berupa daftar

nama siswa, nilai siswa maupun foto ketika kegiatan pembelajaran sedang

berlangsung. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan

aktivitas siswa, aktivitas siswa, dan hasil belajar saat proses pembelajaran

menggunakan model Quantum Teaching dan Learning dengan media flashcard.

c. Catatan Lapangan

Menurut Arikunto (2008:207) catatan lapangan berisi catatan guru selama

pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses

pembelajaran, catatan lapangan memperkuat data yang diperoleh dalam observasi

sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi. Catatan lapangan berupa catatan

guru yang berisi tentang suatu hal yang terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar

menggunakan model Quantum Teaching dan Learning dengan media flashcard.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

3.4.2.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan,

memeriksa, menyelidiki suatu masalah atau mengumpulkan, mengolah,

menganalisa dan menyajikan data data secara sistematis serta objektif dengan

tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.

Dalam penelitian ini, menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

55

a. Instrumen pengamatan penerapan metode Quantum Teaching dan

Learning dengan menggunakan media Flashcard pada Aktivitas siswa

dalam kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas 5 SD Negeri

Genengmulyo 02 Kacamatan Juwana Kabupaten Pati.

Tabel 3.1

Instrumen Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Model CTL

No. Indikator Terlihat

Ya Tidak

1. Mempersiapkan diri untuk menerimapembelajaran

2. Memperhatikan penyajian informasi berupa materi

yang akan dipelajari

3. Menanggapi pertanyaan guru sesuai dengan materi

4. Melakukan diskusi kelompok untuk menamai

flashcard dan membuat peta pikiran.

5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan

melakukan demonstrasi

6. Bermain flashcard dalam kelompok heterogen

7. mendapatkan umpan balik

8. mengerjakan evaluasi mandiri

b. Instrumen pengamatan penerapan metode Quantum Teaching dan

Learning dengan menggunakan media Flashcard pada Aktivitas guru

dalam kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas 5 SD Negeri

Genengmulyo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

56

Tabel 3.2

Instrumen Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPS Model CTL

No. Indikator Terlihat

Ya Tidak

1. Mengelola ruang, waktu, fasilitas belajar.

2. Melaksanakan kegiatan awal dengan membuka

pelajaran.

3. Menyajikan informasi berupa materi yang akan

diajarkan.

4. Melibatkan siswa aktif untuk berpendapat dan

menjawab pertanyaan dalam pembelajaran

menggunakan flashcard.

5. Membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.

6. Memfasilitasi siswa melakukan diskusi untuk

menamai flashcard dan membuat peta pikiran.

7. Memimpin siswa dalam mempresentasikan hasil

kerja kelompok dan demonstrasi.

8. Memimpin kegiatan bermain flashcard untuk

mengulangi materi.

9. Memberikan umpan balikan terhadap siswa.

10. Memberi tindak lanjut dan menutup pelajaran.

3.4.2.2 lembar Evaluasi

Lembar evaluasi siswa digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa

aspek kognitif sebelum dan sesudah penerapan metode Quantum Teaching dan

Learningdengan media Flashcard. Bentuk evaluasi yang digunakan adalah test

dengan bentuk soal pilihan ganda.

Adapun kisi kisi soal untuk evaluasi siklus 1 adalah sebagai berikut

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

57

Tabel 3.3

Kisi-kisi Penilaian IPS Siklus 1

SK KD Indikator Ranah Materi

1. Menghargai berbagai

peninggalan dan tokoh

sejarah yang berskala

nasional pada masa

Hindu-Budha dan

Islam, keragaman

kenampakan alam dan

suku bangsa, serta

kegiatan ekonomi di

Indonesia

1.4

Menghargai

keragaman

suku bangsa

dan

budaya di

Indonesia

1.4.1. Menyebutkan rumah

adat provinsi di Indonesia

1.4.2. Membedakan pakaian

adat provinsi di Indonesia

1.4.3 Mencontohkan judul

lagu dan tarian daerah di

Indonesia

C1

C2

C2

1. Persebaran suku

bangsa di Indonesia

a.rumah adat

b.pakaian adat

c.lagu dan tarian

1.4.4. Mencontohkan alat

musik daerah di Indonesia

1.4.5. Menentukan kesenian

daerah di Indonesia

1.4.6. Menyimpulkan cerita

rakyat dari provinsi di

Indonesia

1.4.7. Menyebutkan gambar

senjata tradisional provinsi di

Indonesia

C2

C3

C5

C1

a. alat musik daerah

b. kesenian

c. cerita rakyat

d. senjata tradisional

1.4.8. Menunjukkan contoh

“Bhineka Tunggal Ika”

1.4.9. Menyebutkan tata cara

tentang Berpendapat tentang

cara mehadapi budaya asing

C1

C2

2.

Mengembangkan

sikap

menghormati

keragaman suku

bangsa dan budaya

di Indonesia

Setelah dilakukan siklus 1, maka dilanjutakan dengan siklus 2. Evaluasi

dilakukan dalam bentuk test dengan soal pilihan ganda. Adapun kisi kisi soal

evaluasi siklus 2 adalah sebagai berikut

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

58

Tabel 3.4

Kisi-kisi Soal Evaluasi IPS Siklus 2

SK KD Indikator Ranah Materi

1.Menghargai ber

bagai peninggalan

dan tokoh sejarah

yang berskala na

sional pada masa

Hindu-Budha dan

Islam, keragaman

kenampakan alam

dan suku bangsa,

serta kegiatan eko

nomi di Indonesia

1.5

Mengenal

jenis-jenis

usaha dan

kegiatan

ekonomi di

Indonesia

1.5.1. Menyebutkan

jenis usaha

dalam

masyarakat

1.5.2. Membedakan

usaha yang

dikelola sediri

dan kelompok

1.5.3. Menunjukkan

sikap

menghargai jenis

usaha

masyarakat

C1

C2

C2

JENIS USAHA DAN

KEGIATAN EKONOMI

A. Jenis usaha dalam

bidang ekonomi

1. Jenis usaha dalam

masyarakat

-pertanian

-industri

-Dagang

-Jasa

-ekstraktif

2. Usaha yang dikelola

sendiri dan kelompok

3. Menghargai berbagai

jenis usaha

1.5.4. Mencontohkan

kegiatan

ekonomi

konsumsi,

distribusi,

produksi

1.5.5. Menentukan

kegiatan

ekonomi yang

dilakukan

masyarakat

tertentu

C2

C3

B.Kegiatan ekonomi di

Indonesia

1.5.6. Menunjukkan

contoh barang produksi

dalam negeri

1.5.7. Menyebutkan tata

cara Berpendapat

tentang cara menghargai

barang produksi dalam

negeri

C2

C1

C. Menghargai barang-

barang produksi dalam

negeri

3.5 Validitas Dan Reabilitas

3.5.1. Uji Validitas Tes

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

59

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan

suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168).

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik

korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2006:170).

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.

𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥) (∑ 𝑦)

{∑ 𝑥2− {∑ 𝑥2 )} {𝑛 ∑ 𝑦2 − {∑ 𝑦2)}

Keterangan:

rxy =koefisien korelasi pearson

x = variabel bebas

y = variabel terikat

n = jumlah data

Sebelum instrumen tes formatif (siklus 1 dan siklus II) diberikan, maka

sebelumnya perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen tes

formatif (siklus 1 dan siklus II) dilakukan pada 14 siswa kelas 5 di SDN

Genengmulyo 02 Pati pada semester 1 tahun 2015/2016, setelah selesai uji coba

instrumen tes formatif dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat

dilakukan penghitungan uji validitas instrumen hasil

Tabel 3.5

Hasil uji validitas soal evaluasi siklus 1

Butir

soal

Daya

pembeda

Tingkat

kesukaran

Sign.korelasi

1 50 Mudah Signifikan

2 70 Sedang Signifikan

3 50 Sedang Signifikan

4 50 Mudah Sangat signifikan

5 75 Sedang Sangat signifikan

6 25 Sedang signifikan

7 75 Sedang signifikan

8 75 Sedang signifikan

9 50 Sedang signifikan

10 25 Sedang signifikan

11 50 Mudah signifikan

12 100 Sedang Sangat signifikan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

60

13 50 Sedang signifikan

14 75 Sedang Sangat signifikan

15 50 Sedang signifikan

Dari 15 item soal evaluasi siklus 1, setelah dilakukan penghitungan uji

validitas dengan bantuan Ana Test diperoleh hasil item soal yang valid sebanyak

15 item soal, dengan tingkat kesukaran soal sedang 13 item soal dan mudah 2

item soal, daya pembedaberkisar antara 25 % s/d 100 % sehingga semua item soal

yang dibuat dinyatakan valid 100% .

Tabel 3.6

Hasil uji Validitas soal evaluasi siklus 2

Butir

soal

Daya

pembeda

Tingkat

kesukaran

Sign.korelasi

1 100 Sedang Sangat signifikan

2 100 Sedang Sangat signifikan

3 100 Sedang Sangat signifikan

4 100 Sedang Sangat signifikan

5 Sedang Signifikan

6 25 Sangat mudah Signifikan

7 50 Sedang Signifikan

8 50 Sedang Signifikan

9 75 Sedang Signifikan

10 50 Mudah Sangat Signifikan

11 25 Mudah Signifikan

12 100 Sedang Signifikan

13 50 Sedang Signifikan

14 75 Sedang Sangat Signifikan

15 100 Sedang Sangat Signifikan

Dari 15 item soal evaluasi siklus 2, setelah dilakukan penghitungan uji

validitas dengan bantuan Ana Test diperoleh hasil item soal yang valid sebanyak

15 item soal, dengan tingkat kesukaran soal sedang 12 item soal , mudah 2 item

soal dan sangat mudah 1 item soal, daya pembeda berkisar antara 25% s/d 100 %

sehingga semua item soal yang dibuat dinyatakan valid 100% .

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan Ana Test. Kriteria

validitas intrumen menurut Azwar dalam Wardani (2010:35) menyatakan bahwa

suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to

total correlation ≥ 0,20

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

61

3.5.2. Uji Reliabilitas Tes

Menurut Sudjana (2011:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau

keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat

penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Uji

reliabilitas tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angket untuk tes

formatif (siklus 1 dan siklus 2). Untuk menentukan koefisien reliabilitas angket

menggunakan rumus K R.20. Rumus reliabilitas dengan KR.20 (Sugiyono.

2006:278) adalah:

Keterangan:

k = jumlah item dalam instrumen

pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

q1 = 1- pi

𝑆𝑡𝑧 = varians total

Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan Ana test

dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman

yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Wardani (2010:35) sebagai

berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan Ana Test. Untuk

penghitungan reliabilitas instrumen tes formatif siklus 1 mendapatkan hasil

penghitungan reliabilitas sebesar 0,82 dengan kategori reliabilitas bagus. Berikut

ini adalah tabel hasil uji reliabilitas soal menggunakan ana test pada evaluasi

siklus 1

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

62

Tabel 3.7

Tabel uji reliabilitas siklus1

No subyek Skor ganjil Skor genap Skor total

1 4 4 8

2 2 4 6

3 4 4 8

4 5 4 9

5 7 7 14

6 5 2 7

7 7 6 13

8 1 2 3

9 7 5 12

10 5 5 10

11 2 0 2

12 3 5 8

13 7 4 11

14 7 7 14

Rata rata 8.93

Simpang baku 3,73

Korelasi XY 0,69

Reliabilitas Test 0,82

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes formatif siklus

1 dapat digunakan untuk penelitian.

Penghitungan reliabilitas instrumen pada tes formatif siklus 2 mendapatkan

hasil penghitungan reliabilitas sebesar 0,90 dengan kategori reliabilitas

memuaskan, berikut adalah tabel hasil uji reliabilitas soal evaluasi mandiri pada

siklus 2

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

63

Tabel 3.8

Tabel uji reliabilitas siklus1

No subyek Skor ganjil Skor genap Skor total

1 8 7 15

2 8 6 14

3 7 7 14

4 5 7 12

5 6 6 12

6 4 5 9

7 4 4 8

8 3 5 8

9 3 4 7

10 4 3 7

11 5 2 7

12 3 3 6

13 3 2 5

14 2 2 4

Rata rata 8.53

Simpang baku 4,19

Korelasi XY 0,81

Reliabilitas Test 0,90

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes tes formatif

siklus 2 dapat digunakan untuk penelitian.

3.6 Indikator Kinerja

Keberhasilan pembelajaran, mengandung makna ketuntasan dalam belajar

dan ketuntasan dalam proses pembelajaran. Artinya belajar tuntas adalah

tercapainya kompetensi yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap, atau nilai

yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Fungsi ketuntasan

belajar adalah memastikan semua peserta didik menguasai kompetensi yang

diharapkan dalam suatu materi ajar sebelum pindah kemateri ajar selanjutnya.

Patokan ketuntasan belajar mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi

dasar serta indikator yang terdapat dalam kurikulum. Sedangkan ketuntasan dalam

pembelajaran berkaitan dengan standar pelaksanaannya yang melibatkan

komponen guru dan siswa. Dengan demikian pemahaman terhadap kriteria

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

64

keberhasilan belajar, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator

yang terdapat dalam kurikulum penting dipahami oleh guru.

Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian prestasi

belajar yang mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompetensi yang

ditetapkan yang mencirikan penguasaan konsep atau ketrampilan yang dapat

diamati dan diukur. Sedangkan indikator adalah acuan penilaian untuk

menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai kompetensi. Untuk

mengumpulkan informasi apakah suatu indikator telah tampil pada siswa,

dilakukan penilaian sewaktu pembelajaran berlangsung atau sesudahnya.

Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas. Selain itu,

sebuah tugas dapat dirancang untuk menjaring informasi tentang ketercapaian

beberapa indikator. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator yang telah

ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% - 100%. Kriteria

ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 75%. Namun sekolah dapat

menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, tetapi dengan

pertimbangan-pertimbangan tertentu satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria

ketuntasan minimal dibawah ≥ 75. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi

sekolah, seperti kemampuan peserta didik dan guru serta ketersediaan prasarana

dan sarana.

3.7 Analisis Data

3.7.1. Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif berupa

hasil tes dari data pelaksanaan pada siklus I dan siklus II. Nilai yang diperoleh

siswa dari tiap-tiap siklus dijumlah untuk dicari rata-rata, ketuntasan KKM, dan

daya serap. Hasil penghitungan masing-masing siklus kemudian dibandingkan.

Melalui penghitungan itu akan diketahui peningkatan kompetensi siswa.

Keberhasilan penelitian ini mencapai peningkatan jika hasil tes belajar siswa

mencapai KKM 75 atau diatas 75.

Untuk memperoleh data hasil belajar siswa dianalisa dengan rumus:

Keterangan :

Na = n

× 100 N

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

65

Na = Nilai akhir

n = Nilai yang diperoleh

N = Nilai maksimal

Untuk memperoleh data nilai rata-rata dianalisa dengan rumus:

Keterangan :

x = Nilai rata-rata

∑x = Jumlah semua nilai siswa

∑N = Jumlah siswa

Sedangkan untuk memperoleh data ketuntasan belajar dianalisa dengan rumus:

Keterangan :

p = ketuntasan belajar

∑t = Jumlah siswa yang tuntas belajar

∑n = Jumlah siswa

3.7.2Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang

diperoleh dari hasil pengamatan sikap/ perilaku guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Hasil analisis pengamatan sikap atau perilaku siswa

dengan penerapan Pendekatan Quantum Teaching dan Learning dengan media

flashcard dalam pembelajaran, sehingga diketahui keefektifan penggunaan

Pendekatan quantum teachingdan learning dengan media flashcard dalam

pembelajaran.

Data aktivitas belajar guru dan siswa di analisa dengan memberikan angka

pada skala yang tampak. Adapun pedoman penskorannya sebagai berikut: (5) =

sangat baik; (4) = baik; (3) = cukup (2) = kurang; (1) = sangat kurang. Dapat

dianalisa dengan rumus:

Persentase aktifitas = Aspek yang muncul

× 100% Jumlah skor maksimal

x = ∑x

× 100 ∑N

p = ∑t

× 100% ∑n

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ......49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting penelitan Penelitian ini dilaksanakan

66

Hasil perhitungan disesuaikan dengan tabel kriteria ketuntasan persentase

seperti tabel berikut:

Tabel 3.7

Klasifikasi kategori nilai untuk lembar observasi guru dan siswa

Skala Penilaian Kategori

4,1 – 5 Sangat baik

3,1 – 4 Baik

2,1 – 3 Cukup

1,1 – 2 Kurang

0 – 1 Sangat kurang