BAB III METODE PENELITIAN -...

23
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Kegiatan penelitian bertempat di SD Negeri Jebeng Plampitan yang terletak di Jl. Gunung Karang Desa Jebeng Plampitan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo. Jarak SD ini dengan kecamatan terbilang jauh yakni + 11 km. SD ini merupakan SD inti yang berada di gugus Gunung Karang. Fasilitas yang ada di SD Jebeng Plampitan cukup lengkap baik dari ketersediaan alat peraga maupun dari segi ruangan pun kondisinya masih sangat baik. SD Negeri Jebeng Plampitan pernah meraih beberapa prestasi yang membanggakan untuk perlombaan tingkat kecamatan antara lain: juara voli mini putera, uara 1 cerita bergambar, juara 1 lempar turbo, juara 3 pidato, juara 3 loncat katak, dan juga pernah meraih juara 3 voli mini putera tingkat kabupaten. Dari beberapa perlombaan tersebut termasuk dalam perlombaan bidang olahraga dan kesenian, untuk perlombaan dalam bidang mata pelajaran SD Negeri Jebeng Plampitan belum pernah meraih juara. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng Plampitan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo. Adapun jumlah siswa kelas 5 sendiri adalah 19 siswa yang terdiri dari 15 siswa putra dan 4 siswa putri, mereka rata-rata berumur antara 10 hingga 11 tahun. Latar belakang orang tua siswa sebagian besar adalah petani dan buruh tani dengan pendidikan terakhir SD dan SMP. Kemampuan berpikir siswa SD Negeri Jebeng Plampitan umumnya masih rendah begitu juga dengan kesadaran untuk belajarnya. Kegiatan penelitian rencananya akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari s/d April. Kegiatan persiapan dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret dan pada minggu ke-2 Maret sebagai tahapan pelaksanaan penelitian siklus 1 dan siklus 2.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Kegiatan penelitian bertempat di SD Negeri Jebeng Plampitan yang

terletak di Jl. Gunung Karang Desa Jebeng Plampitan Kecamatan Sukoharjo

Kabupaten Wonosobo. Jarak SD ini dengan kecamatan terbilang jauh yakni + 11

km. SD ini merupakan SD inti yang berada di gugus Gunung Karang. Fasilitas

yang ada di SD Jebeng Plampitan cukup lengkap baik dari ketersediaan alat

peraga maupun dari segi ruangan pun kondisinya masih sangat baik. SD Negeri

Jebeng Plampitan pernah meraih beberapa prestasi yang membanggakan untuk

perlombaan tingkat kecamatan antara lain: juara voli mini putera, uara 1 cerita

bergambar, juara 1 lempar turbo, juara 3 pidato, juara 3 loncat katak, dan juga

pernah meraih juara 3 voli mini putera tingkat kabupaten. Dari beberapa

perlombaan tersebut termasuk dalam perlombaan bidang olahraga dan kesenian,

untuk perlombaan dalam bidang mata pelajaran SD Negeri Jebeng Plampitan

belum pernah meraih juara.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng Plampitan

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo. Adapun jumlah siswa kelas 5

sendiri adalah 19 siswa yang terdiri dari 15 siswa putra dan 4 siswa putri, mereka

rata-rata berumur antara 10 hingga 11 tahun. Latar belakang orang tua siswa

sebagian besar adalah petani dan buruh tani dengan pendidikan terakhir SD dan

SMP. Kemampuan berpikir siswa SD Negeri Jebeng Plampitan umumnya masih

rendah begitu juga dengan kesadaran untuk belajarnya.

Kegiatan penelitian rencananya akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu

bulan Februari s/d April. Kegiatan persiapan dilaksanakan pada bulan Februari

hingga Maret dan pada minggu ke-2 Maret sebagai tahapan pelaksanaan

penelitian siklus 1 dan siklus 2.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

26

Adapun jadwal kegiatan penelitian ada pada tabel berikut:

Tabel 4

Rencana Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

No Keterangan

Waktu

Februari Maret April

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Persiapan x x x x x x x

2 Pelaksanaan x x

3 Pelaporan x x x x x x

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian merupakan bagian penting dalam penelitian, agar suatu

penelitian lebih jelas maka variabel penelitian perlu diperjelas manakah yang

merupakan variabel terikat dan manakah yang merupakan variabel terkontrol.

Selain itu agar tidak terjadi kesalahan makna maka variabel penelitian perlu

didefinisikan secara operasional. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3

variabel. Variabel bebas sebagai variabel treatment adalah penerapan Group

Investigation (X). Sedangkan variabel terikat adalah keaktifan (Y1) dan hasil

belajar matematika siswa (Y2).

3.2.2 Definisi Operasional

Variabel penelitian tindakan kelas perlu didefinisikan karena nantinya

akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian. Variabel penerapan Group

Investigation didefinisikan sebagai suatu penyelidikan terhadap peristiwa,

masalah, atau topik tertentu melalui pengumpulan fakta-fakta atau informasi guna

memperoleh jawaban atas pemahaman yang lebih jelas tentang suatu persoalan.

Model ini memperlihatkan adanya proses interaksi antara siswa dalam

pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara

kelompok dalam menyelidiki, menemukan, dan memecahkan masalah.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

27

Adapun sintaks pembelajaran pembelajaran Group Investigation yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Sintaks Pembelajaran Group Investigation

Tahap Kegiatan

Pengelompokan

(Grouping)

Guru membagi jumlah siswa menjadi 4 kelompok antara 4-

5 orang per kelompok dan membagi topik permasalahan

kepada tiap kelompok

Perencanaan

(Planing)

Siswa bersama-sama merencanakan tentang apa yang

mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, siapa dan

melakukan apa dan apa tujuan mereka menyelidiki topik

tersebut.

Penyelidikan

(Investigation)

Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan

membuat simpulan terkait dengan permasalahan-

permasalahan yang diselidiki, kemudian masing-masing

anggota kelompok memberikan masukan pada setiap

kegiatan kelompok sehingga antara siswa satu dengan yang

lainnya dapat saling bertukar pikiran, berdiskusi,

mengklarifikasi dan mempersatukan ide dan pendapat.

Pengorganisasian

(Organizing)

Anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting dalam

hasil penelitiannya masing-masing, merencanakan apa

yang akan mereka laporkan dan bagaimana

mempresentasikannya, wakil dari masing-masing

kelompok membentuk panitia diskusi kelas dalam

presentasi investigasi. Siswa menemukan hubungan dari

yang ditemukan dalam investigasi dengan konsep yang

sudah ada, mereka belajar membagi tugas dalam kelompok

baik sebagai pemimpin, moderator, notulis dalam

presentasi investigasi.

Presentasi

(Presenting)

Setiap kelompok menyajikan hasil penyelidikan ke dalam

berbagai variasi bentuk penyajian, kelompok yang tidak

sebagai penyaji terlibat secara aktif sebagai pendengar,

mengevaluasi, mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan

atau tanggapan terhadap topik yang disajikan.

Evaluasi

(Evaluating)

Siswa menggabungkan masukan-masukan tentang

topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan

tentang pengalaman-pengalaman efektifnya, guru dan

siswa mengkolaborasi, mengevaluasi tentang pembelajaran

yang telah dilaksanakan, dalam hal ini penilaian hasil

belajar haruslah mengevaluasi tingkat pemahaman siswa

Keaktifan belajar matematika siswa didefinisikan secara operasional

sebagai proses pembelajaran yang mengarah kepada pengoptimalisasian yang

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

28

melibatkan intelektual-emosional siswa dalam proses pembelajaran dengan

melibatkan fisik siswa. Sedangkan hasil belajar matematika dalam penelitian ini

didefinisikan sebagai nilai atau skor yang diperoleh siswa setelah dilakukan tes

pada materi yang telah dipelajarinya.

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan adaptasi

model Kemmis dan McTaggart dimana dalam satu siklus terdapat empat tahapan

yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, untuk komponen tindakan

dan observasi dijadikan sebagai satu kesatuan. Siklus penelitian model Kemmis

dan Mc Taggart dalam Suroso (2010:18) dapat divisalisasikan sebagai berikut:

Gambar 1. Model Kemmis dan Mc Taggart

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama dua siklus atau 6 kali

pertemuan, dengan tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin

dicapai pada faktor-faktor yang diselidiki. Berdasarkan hasil observasi awal

terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas 5, ditetapkan bahwa

tindakan yang akan dipergunakan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

matematika siswa adalah pembelajaran Group Investigation.

Secara rinci pembagian materi bangun ruang berdasarkan kompetensi

dasar sebagai berikut: Siklus 1 yaitu dengan kompetensi dasar mengidentifikasi

sifat-sifat bangun ruang. Adapun indikatornya adalah menyebutkan macam-

macam bangun ruang sisi datar, membedakan sisi, rusuk, dan titik sudut,

mendeskripsikan sifat-sifat kubus, menyebutkan sifat-sifat balok, mengidentifikasi

sifat-sifat prisma, dan mendeskripsikan sifat-sifat limas.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

29

Siklus 2 masih dengan kompetensi dasar yang sama yaitu mengidentifikasi

sifat-sifat bangun ruang. Adapun indikatornya adalah menyebutkan macam-

macam bangun ruang sisi lengkung, mendeskripsikan sifat-sifat tabung,

mengidentifikasi sifat-sifat kerucut, dan menyebutkan sifat-sifat bola. Secara rinci

prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

3.3.1 Siklus 1

Pelaksanaan siklus 1 terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu dua kali

pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk tes

evaluasi akhir siklus. Dalam setiap pertemuan terdapat empat tahapan yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

3.3.1.1 Perencanaan

Perencanaan dimulai dengan meminta izin kepada kepala sekolah untuk

melakukan observasi di kelas 5 SD Negeri Jebeng Plampitan. Setelah mendapat

izin dari kepala sekolah, peneliti melakukan wawancara dan observasi di kelas 5,

mengidentifikasi kebutuhan siswa, mencari kendala apa saja yang dialami guru

dalam mengajar matematika, mengindentiikasi kondisi keaktifan belajar siswa di

kelas, dan meminta data nilai hasil belajar matematika pada siswa kelas 5.

Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus 1 adalah: a).

Mempersiapkan silabus mata pelajaran matematika kelas 5 SD semester 2 pada

pokok bahasan bangun ruang yaitu pada Kompetensi Dasar 6.2 Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun ruang, b). Menyiapkan materi pelajaran dan sumber belajar

yang akan digunakan, c). Menyusun RPP dengan menggunakan Group

Investigation, d). Menyiapkan sarana dan prasarana serta membuat media/alat

peraga guna mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran, e). Membuat dan

menyiapkan Lembar Kerja Siswa, f). Menyiapkan lembar observasi keaktifan

siswa dan lembar observasi kegiatan guru, g) membuat kisi-kisi soal evaluasi hasil

belajar matematika, h) melakukan uji coba instrumen, i) menyusun soal tes hasil

belajar siswa, dan j). Mengkomunikasikan rencana pembelajaran kepada guru

kelas 5.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

30

Dalam pembelajaran ini direncanakan bahwa materi yang diajarkan untuk

dua siklus adalah satu KD, yakni KD 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang yang terdiri dari 10 indikator. Pelaksanaan pembelajaran akan membagi

indikator tersebut ke dalam 4 kali pertemuan yakni dua kali pertemuan pada siklus

1 dan dua kali pertemuan pada siklus 2. Pada setiap pertemuan sintaks

pembelajaran group investigation harus selesai dilaksanakan.

3.3.1.2 Tindakan

Setiap siklus dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Tindakan dilakukan

oleh guru kelas 5 SD Negeri Jebeng Plampitan sementara peneliti bertugas

sebagai observer. Berikut ini rincian tindakan pelaksanaan penerapan

pembelajaran Group Investigation pada siklus 1:

Pertemuan ke-1

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengkondisikan kelas, melakukan absensi.

2) Apersepsi : Guru menyuruh siswa memperhatikan benda-benda yang ada

disekitar, dan bertanya jawab mengenai benda apa saja yang mereka lihat.

3) Guru menghubungkan apersepsi dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi :

1) Siswa diberi stimulus berupa pemberian materi tentang mengenal bangun

ruang dengan cara guru menunjukkan macam-macam benda sekitar yang

biasa mereka jumpai.

2) Siswa menyebutkan benda apa saja yang dibawa oleh guru.

3) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai macam-macam bangun ruang

sisi datar.

4) Guru dan siswa bertanya jawab mengenai pengertian sisi, rusuk, dan titik

sudut.

5) Beberapa siswa mengajukan dugaan sementara.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

31

6) Guru membagi jumlah siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5

anggota. (grouping)

7) Guru membagi LKS dan siswa diberi kesempatan memilih bangun ruang

yang diinginkan kemudian mereka menyelidiki dan menentukan sifat-sifat

dari bangun ruang serta menggambar bangun ruang yang mereka kerjakan.

Elaborasi :

1) Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap anggota

kelompok. (planning)

2) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman

kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun ruang yang mereka

dapatkan, guru berperan sebagai fasilitator (Investigation)

3) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan

siapa yang akan menyajikan laporan, notulis, dan moderator (organizing).

4) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasi-

kan hasil penyelidikan di depan kelas, kelompok lain mengamati dan

menanggapi hasil kerja yang dipresentasi-kan (presenting).

5) Masing-masing kelompok melakukan koreksi terhadap hasil pekerjaan

mereka sesuai hasil diskusi kelas dan evaluasi dari guru. (evaluating).

Konfirmasi :

1) Siswa menanyakan materi yang belum jelas.

2) Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang dipelajari.

c. Kegiatan Akhir

1) Siswa membuat rangkuman.

2) Guru memberikan informasi tentang materi selanjutnya.

Pertemuan ke-2

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengkondisikan kelas, melakukan absensi.

2) Apersepsi : “Anak-anak pernahkah kalian berkemah? Apa nama tempat

yang kalian gunakan untuk berteduh?ya tenda, coba gambarkan di depan!

nah apakah kalian tahu tenda tersebut menyerupai bangun ruang apa?

3) Guru memghubungkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

32

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi :

1) Guru menunjukkan bangun ruang prisma dan limas.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai unsur-unsur bangun prisma

dan limas.

3) Beberapa siswa mengajukan dugaan sementara.

4) Guru membagi jumlah siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5

anggota. (grouping)

5) Guru membagi LKS dan siswa diberi kebebasan memilih bangun ruang dan

kemudian mereka menyelidiki untuk menentukan sifat-sifat dari bangun

ruang serta menggambar bangun ruang yang mereka kerjakan (prisma tegak

segitiga, prisma tegak segi lima, limas segitiga, dan limas segi empat).

Elaborasi :

1) Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap anggota

kelompok. (planning)

2) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman

kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun ruang yang mereka

dapatkan, guru berperan sebagai fasilitator (Investigation)

3) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan

siapa yang akan menyajikan laporan, notulis, dan moderator (organizing).

4) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan

hasil penyelidikan di depan kelas, kelompok lain mengamati dan

menanggapi hasil kerja yang dipresentasikan (presenting).

5) Masing-masing kelompok melakukan koreksi terhadap hasil pekerjaan

mereka sesuai hasil diskusi kelas dan evaluasi dari guru. (evaluating).

Konfirmasi :

1) Siswa menanyakan materi yang belum jelas

2) Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang dipelajari.

c. Kegiatan Akhir

1) Siswa membuat rangkuman.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

33

2) Guru memberikan informasi tentang materi selanjutnya.

Pertemuan ke-3

a. Kegiatan Awal

1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang belum dipahami

pada pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan inti

1) Guru memberikan tes siklus 1 kepada siswa.

c. Kegiatan akhir

1) Guru meminta lembar jawab siswa.

3.3.1.3 Observasi

Tahap observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Dimana setiap

tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh siswa diamati oleh observer/peneliti

dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dan peneliti mengamati

jalannya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam penerapan Group

Investigation.

3.3.1.4 Refleksi

Pada tahap ini melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan

pembelajaran dan diadakan analisis data untuk mengetahui sejauh mana tujuan

yang telah ditetapkan, sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus

berikutnya atau tidak. Kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus 1 akan

diperbaiki pada siklus 2.

3.3.2 Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 terdiri dari tiga kali pertemuan yaitu dua kali

pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk tes

evaluasi akhir siklus. Dalam setiap pertemuan terdapat empat tahapan yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Rinciannya adalah sebagai berikut:

3.3.2.1 Perencanaan

Pada siklus 2 pelaksanaan memperhatikan kekurangan-kekurangan pada

siklus 1 dengan cara memperbaikinya, agar tidak terjadi lagi kendala-kendala

yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. Kompetensi Dasar yang

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

34

diajarkan pada siklus 2 yaitu : KD 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

dengan indikator menyebutkan macam-macam bangun ruang sisi lengkung,

mendeskripsikan sifat-sifat tabung, dan mengidentifikasi sifat-sifat kerucut, dan

menyebutkan sifat-sifat bola. Peneliti mempersiapkan alat peraga yang akan

digunakan dan kemudian diserahkan kepada guru kelas 5 untuk digunakan dalam

pembelajaran.

3.3.2.2 Tindakan

Setiap siklus dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Tindakan dilakukan

oleh guru kelas 5 SD Negeri Jebeng Plampitan sementara peneliti bertugas

sebagai observer. Berikut ini rincian tindakan pelaksanaan penerapan

pembelajaran Group Investigation pada siklus 1:

Pertemuan ke-1

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengkondisikan kelas, melakukan absensi.

2) Apersepsi : “Anak-anak siapa yang suka minum susu kaleng? enak tidak?

nah bagaimana bentuk kaleng? menyerupai bangun apakah kaleng

tersebut?”

3) Guru menghubung-kan apersepsi dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi :

1) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai macam-macam bangun ruang

sisi lengkung.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian selimut pada

bangun ruang sisi lengkung.

3) Beberapa siswa mengajukan dugaan sementara.

4) Guru membagi jumlah siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5

anggota.

5) Guru membagi LKS dan siswa diberi kesempatan memilih bangun ruang

yang diinginkan antara tabung dan kerucut kemudian mereka menyelidiki

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

35

dan menentukan sifat-sifat dari bangun ruang serta menggambar bangun

ruang yang mereka kerjakan.

Elaborasi :

1) Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap anggota

kelompok. (planning)

2) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman

kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun ruang yang mereka

dapatkan, guru berperan sebagai fasilitator (Investigation)

3) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa

yang akan menyajikan laporan, notulis, dan moderator (organizing).

4) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasi-kan

hasil penyelidikan di depan kelas, kelompok lain mengamati dan

menanggapi hasil kerja yang dipresentasikan (presenting).

5) Masing-masing kelompok melakukan koreksi terhadap hasil pekerjaan

mereka sesuai hasil diskusi kelas dan evaluasi dari guru. (evaluating).

Konfirmasi :

1) Siswa menanyakan materi yang belum jelas

2) Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang dipelajari.

c. Kegiatan Akhir

1) Siswa membuat rangkuman.

2) Guru memberikan informasi tentang materi selanjutnya.

Pertemuan ke-2

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengkondisikan kelas, melakukan absensi.

2) Apersepsi : “Anak-anak siapa di antara kalian yang suka main sepak bola?

Bagaimana bentuknya?”.

3) Guru menghubungkan apersepsi dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

36

c. Kegiatan Inti

Eksplorasi :

1) Guru menunjukkan sebuah bola.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai unsur-unsur bangun prisma

dan limas.

3) Beberapa siswa mengajukan dugaan sementara.

4) Guru membagi jumlah siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5

anggota. (grouping)

5) Guru membagi LKS dan siswa diberi menyelidiki untuk menentukan sifat-

sifat dari bola serta menggambarnya.

Elaborasi :

1) Masing Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap

anggota kelompok. (planning)

2) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman

kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun ruang yang mereka

dapatkan, guru berperan sebagai fasilitator (Investigation)

3) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa

yang akan menyajikan laporan, notulis, dan moderator (organizing).

4) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan

hasil penyelidikan di depan kelas, kelompok lain mengamati dan

menanggapi hasil kerja yang dipresentasikan (presenting).

5) Masing-masing kelompok melakukan koreksi terhadap hasil pekerjaan

mereka sesuai hasil diskusi kelas dan evaluasi dari guru. (evaluating).

Konfirmasi :

1) Siswa menanyakan materi yang belum jelas.

2) Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang dipelajari.

c. Kegiatan Akhir

1) Siswa membuat rangkuman.

2) Guru bersama siswa menyimpulkan tentang materi yang dipelajari.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

37

Pertemuan ke-3

a. Kegiatan Awal

1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang belum dipahami

pada pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan inti

1) Guru memberikan tes siklus 2 kepada siswa.

c. Kegiatan akhir

1) Guru meminta lembar jawab siswa.

3.3.2.3 Observasi

Tahap Observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Dimana setiap

tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh siswa diamati oleh observer/peneliti

dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dan peneliti mengamati

jalannya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam penerapan Group

Investigation.

3.3.2.4 Refleksi

Tujuan refleksi pada siklus 2 ini adalah untuk mengetahui peningkatan

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika, serta mengetahui

peningkatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Apabila pada siklus 2

sudah terjadi peningkatan atau memenuhi indikator keberhasilan, maka siklus 2

dapat dihentikan.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data serta

instrumen pengumpulan data, penjelasannya adalah sebagai berikut:

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik Tes digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam ranah kognitif dimana siswa dapat menerima,

memahami, menganalisis setiap soal yang diberikan oleh guru, yang diberikan

setelah tindakan, yaitu setelah siswa mendapatkan pembelajaran dengan

penerapan model pembelajaran Group Investigation serta untuk mengetahui

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

38

sejauh mana keberhasilan dan tingkat pemahaman siswa dalam proses belajar

mengajar.

Penelitian ini menggunakan teknik observasi untuk menilai keaktifan belajar

siswa yang difokuskan pada pengamatan keaktifan belajar Matematika siswa

selama proses pembelajaran dan untuk mengetahui keaktifan belajar Matematika

siswa dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Peneliti

juga melakukan observasi kegiatan guru yang difokuskan mengamati dan

mengetahui kegiatan guru dalam pembelajaran matematika disesuaikan dengan

sintaks penerapan model pembelajaran Group Investigation.

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas siswa,

latar belakang sosial siswa, dan keadaan sekolah. Dari teknik ini peneliti

memperoleh data nilai matematika siswa pada materi sebelumnya, untuk nantinya

dibandingkan dengan model pembelajaran Group Investigation yang akan

diterapkan guru.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar dan

lembar observasi, penjelasannya adalah sebagai berikut:

3.4.2.1 Tes Hasil Belajar

Terdapat dua tes yang diberikan kepada siswa yaitu : a) tes diberikan pada

akhir siklus 1, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke

siklus 1, dan b) tes diberikan pada akhir siklus 2, untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2.

Jenis tes yang digunakan adalah tes sumatif berupa pilihan ganda dengan

materi pokok mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Untuk menjamin bahwa

soal tes yang digunakan merupakan soal yang baik maka tes disusun dengan

mengikuti langkah penyusunan tes yaitu : menyusun kisi-kisi, menyusun butir

soal, melakukan uji coba instrumen, melakukan analisis validitas dan realibilitas,

dan kemudian memilih dan menyusun soal tes.

Berikut ini merupakan kisi-kisi tes hasil belajar Matematika :

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

39

a) Kisi-kisi tes akhir siklus 1

Penyusunan kisi-kisi dilakukan untuk menjamin bahwa setiap indikator

terwakili oleh butir soal yang akan digunakan untuk tes akhir siklus. Berikut ini

merupakan kisi-kisi terakhir siklus 1:

Tabel 6

Kisi-Kisi Tes Akhir Siklus 1

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran No. Soal

6. Memahami

sifat-sifat

bangun

dan

hubungan

antar

bangun.

6.2 Mengidenti-

fikasi sifat-sifat

bangun ruang

Menyebutkan macam-

macam bangun ruang

sisi datar.

1, 2, 3, 4, 5

Membedakan sisi,

rusuk, dan titik sudut. 6, 7, 8, 9, 10

Mendeskripsikan sifat-

sifat kubus. 11, 12, 13, 14, 15

Menyebutkan sifat-sifat

balok. 16, 17, 18, 19, 20

Mengidentifikasi sifat-

sifat prisma. 21, 22, 23, 24, 25

Mendeskripsikan sifat-

sifat limas. 26, 27, 28, 29, 30

b) Kisi-kisi tes akhir siklus 2

Sama halnya dengan siklus 1, dalam pembuatan soal yang akan digunakan

pada akhir siklus 2 juga perlu menyusun kisi-kisi tes akhir siklus 2, dan berikut ini

merupakan kisi-kisi tes akhir siklus 2 :

Tabel 7

Kisi-Kisi Tes Akhir Siklus 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pembelajaran No. Soal

Memahami sifat-

sifat bangun dan

hubungan antar

bangun.

6.2

Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

ruang.

Menyebutkan macam-

macam bangun ruang

sisi lengkung

1, 2, 3, 4, 5

Mendeskripsikan sifat-

sifat tabung

6, 7, 8, 9, 10

Mengidentifikasi sifat-

sifat kerucut

11,42,43,44,45

Menyebutkan sifat-

sifat bola

46,47,48,49,50

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

40

3.4.2.2 Lembar Observasi

Pada penelitian ini terdapat dua lembar observasi, yaitu lembar observasi

keaktifan belajar siswa dan lembar observasi kegiatan guru. Lembar observasi

digunakan sebagai pedoman dalam melakukan observasi guna memperoleh data

yang diinginkan. Dalam observasi ini terdapat empat alternatif jawaban dari setiap

pernyataan, yang dapat dipilih salah satu sesuai dengan keadaan yang terjadi

dilapangan, alternatif jawaban tersebut antara lain:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang

Berikut ini adalah kisi-kisi lembar observasi:

1) Kisi-kisi lembar observasi keaktifan belajar siswa

Lembar observasi keaktifan belajar siswa terdiri dari dua sub aspek yaitu

penampilan berbagai usaha/kegiatan belajar dalam menjalani dan menyelesaikan

kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilan dengan pengalaman

yang membelajarkan dan keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk

berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar. Kemudian

dari kedua sub aspek tersebut disusunlah menjadi 5 indikator yang dikembangkan

menjadi 40 butir pernyataan. Berikut ini merupakan rincian kisi-kisi lembar

observasi keaktifan belajar siswa:

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

41

Tabel 8

Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa

Aspek Sub Aspek Indikator No

Keaktifan

siswa

1. Penampilan

berbagai usaha/kegiatan

belajar dalam menjalani

dan menyelesaikan

kegiatan belajar mengajar

sampai mencapai

keberhasilan dengan

pengalaman yang

membelajarkan.

Perhatian dan antusias

siswa dalam mengikuti

pelajaran yang

memberikan

pengelaman belajar

kepada siswa untuk

memperoleh dan

menemukan

pengetahuan,

keterampilan, dan sikap

yang dibutuhkan.

1, 2, 3,

4, 5, 6, 7

Kebebasan melakukan

sesuatu hal tanpa

tekanan guru atau pihak

lain (kemandirian

belajar).

8, 9, 10,

11, 12,

13, 14

Kegiatan yang

melibatkan siswa untuk

belajar langsung dari

media/alat peraga yang

diciptakan.

15, 16,

17, 18,

19, 20,

21, 22,

23, 24,

25, 26,

27

2. Keinginan dan keberanian

serta kesempatan untuk

berpartisipasi dalam

kegiatan persiapan, proses,

dan kelanjutan belajar

Kesediaan siswa dalam

merespon dan

menanggapi siswa

dalam proses

pembelajaran.

28, 29,

30, 31,

32, 33,

34, 35,

36

Kesediaan siswa untuk

mengerjakan tugas-tugas

kelompok belajar yang

ada dalam proses

pembelajaran

37, 38,

Kesiapan dan kesediaan

siswa dalam

mempresentasi-kan hasil

kerja kelompoknya

39, 40

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

42

2) Kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru

Selain lembar observasi keaktifan belajar siswa, peneliti juga mengamati

jalannya pembelajaran Group Investigation yang dilakukan oleh guru kelas 5.

Peneliti mengamati apakah sintaks pembelajaran Group Investigation berjalan

sempurna atau ada yang terlewat dalam setiap pertemuan. Berikut ini merupakan

kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran Group

Investigation :

Tabel 9

Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks Pembelajaran Group

Investigation

Sintaks

Kegiatan Guru

No.

Penyataan

Pengelompokan

(Grouping)

Guru membagi jumlah siswa menjadi 4 kelompok

antara 4-5 orang per kelompok. 1

Guru membagi topik permasalahan kepada tiap

kelompok. 2

Perencanaan

(Planing)

Guru menyampaikan prosedur pengerjaan tugas

kepada ketua kelompok. 3

Guru membagikan media pembelajaran bangun

ruang kepada setiap kelompok. 4

Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk

membagi pekerjaan dalam kelompok. 5

Penyelidikan

(Investigation)

Guru mengawasi siswa dalam proyek investigasi. 6

Guru memberi bantuan jika diperlukan. 7

Pengorganisasian

(Organizing)

Guru membimbing siswa dalam penyusunan

laporan akhir. 8

Guru memberi rambu-rambu apa saja yang harus

disajikan dalam laporan hasil kerja. 9

Presentasi

(Presenting)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

menyajikan hasil kerjanya. 10

Guru bertindak sebagai moderator 11

Evaluasi

(Evaluating)

Guru mengklarifikasi apabila terjadi

kesalahpahaman. 12

Guru memberikan masukan kepada siswa. 13

Guru menyuruh siswa untuk merangkum hasil

presentasi kelompok. 14

Guru memberikan kesimpulan pembelajaran. 15

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

43

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Insrumen yang digunakan dalam penelitian harus valid dan reliabel. Untuk

itu diperlukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang nantinya akan

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Berikut uraian lebih lanjut

mengenai validitas dan reliabilitas instrumen:

3.5.1 Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen digunakan untuk mengetahui validitas soal yang

nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran

berlangsung, yakni setiap satu siklus selesai. Uji validitas instrumen dilakukan

pada soal pos test. Butir soal yang sudah disusun diuji coba di kelas 6 SD Negeri

Jebeng Plampitan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo dengan jumlah

siswa sebanyak 32 siswa. Kemudian peneliti melakukan analisis statistik dengan

menggunakan SPSS 18,0 untuk mengetahui validitas dan realibilitas butir soal.

Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar dalam

Priyanto (2010:90) yakni dengan mengkorelasikan antara skor item dengan skor

total item. Hasil korelasi dapat dilihat pada output item-total statistics pada kolom

corrected Item Total Correlation. Nilai yang ada kolom corrected Item Total

Correlation ini kemudian dibandingkan dengan nilai yang ada dalam r table

product moment dengan taraf signifikasi yang digunakan 0,05 untuk responden

sebanyak 32, maka di dapat r tabel sebesar 0,349. Kategori inilah yang digunakan

untuk menentukan apakah item valid atau tidak.

Berdasarkan uji validitas soal pada siklus 1 yang berjumlah 30 soal yang

dirancang terdapat 9 soal tidak valid, dan 21 soal valid. Berikut ini merupakan

hasil uji validitas soal tes akhir siklus 1 berdasarkan indikator :

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

44

Tabel 10

Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Siklus 1 Berdasarkan Indikator

No Indikator Butir Soal Hasil Uji Validitas

Valid Tidak Valid

1.

Menyebutkan macam-

macam bangun ruang

sisi datar. 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 -

2. Membedakan sisi,

rusuk, dan titik sudut. 6,7,8,9,10 8,10 6,7,9

3. Mendeskripsikan sifat-

sifat kubus. 11,12,13,14,15 12,13,15 11,14

4. Menyebutkan sifat-sifat

balok. 16,17,18,19,20 16,17,19 18,20

5. Mengidentifikasi sifat-

sifat prisma. 21,22,23,24,25 23,24,25 21,22

6. Mendeskripsikan sifat-

sifat limas. 26,27,28,29,30 26,27,28,29,30 -

Dari hasil uji validitas butir soal yang disajikan dalam Tabel 10 terlihat

bahwa semua indikator telah terwakili oleh butir soal. Berdasarkan butir soal yang

valid maka dipilih sebanyak 20 butir soal untuk dirangkai menjadi instrumen

penelitian siklus 1. Untuk butir soal siklus 2 berdasarkan uji validitas soal yang

berjumlah 20 soal yang dirancang terdapat 5 soal tidak valid, dan 15 soal valid.

Berikut ini merupakan hasil uji validitas soal tes akhir siklus 2 berdasarkan

indikator :

Tabel 11

Hasil Uji Validitas Butir Soal Tes Siklus 2 Berdasarkan Indikator

No Indikator Butir Soal

Hasil Uji Validitas

Valid Tidak

Valid

1. Menyebutkan macam-

macam bangun ruang

sisi lengkung

1, 2, 3, 4, 5 1, 2, 3, 4 5

2. Mendeskripsikan sifat-

sifat tabung 6, 7, 8, 9, 10 6, 7, 9,10 8

3. Mengidentifikasi sifat-

sifat kerucut 11, 12, 13, 14, 15 12, 13, 14 11, 15

4. Menyebutkan sifat-

sifat bola 16, 17, 18, 19, 20 16, 18, 19, 20 17

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

45

Dari hasil uji validitas butir soal yang disajikan dalam Tabel 11 terlihat

bahwa semua indikator telah terwakili oleh butir soal. Berdasarkan butir soal yang

valid maka dipilih sebanyak 15 butir soal untuk dirangkai menjadi innstrumen

penelitian siklus 2.

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur

yang digunakan tersebut dapat diandalkan dan konsisten jika pengukuran tersebut

diulang. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 18,0. Reliabilitas

ini diuji dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Widoyoko (2009:170)

mengemukakan bahwa untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen maka

digunakan kriteria sebagai berikut:

< 0,7 : tidak dapat diterima

0,7< < 0,8 : dapat diterima

0,8 < < 0,9 : reliabilitas bagus

> 0,9 : reliabilitas memuaskan

Berdasarkan hasil uji reliabilitas butir soal siklus 1 dengan melihat Cronbach’s

Alpha diperoleh koefesien sebesar 0,903 yang berarti instrumen tes hasil belajar

matematika tersebut sudah dalam kriteria reliabilitas memuaskan. Hasil analisis

reliabilitas lebih jelasnya lihat Tabel 12 berikut ini :

Tabel 12

Hasil Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Soal Siklus 1

Cronbach's

Alpha N of Items

,903 21

Uji reliabilitas juga dilakukan pada butir soal akhir siklus 2. Hasil uji

reliabilitas butir soal siklus 2 dengan melihat Cronbach’s Alpha diperoleh

koefesien sebesar 0,780 yang berarti instrumen tes hasil belajar matematika

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

46

tersebut sudah dalam kriteria reliabilitas dapat diterima. Hasil analisis reliabilitas

butir soal akhir siklus 2 lebih jelasnya lihat Tabel 13 berikut ini :

Tabel 13

Hasil Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Soal Siklus 2

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,780 15

3.5.3 Indikator Kinerja

Indikator ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada akhir siklus dalam

penelitian ini adalah ≥80% siswa telah memenuhi nilai KKM 65. Indikator

keberhasilan keaktifan belajar siswa setiap siklus ditandai dengan ≥70% dari

jumlah siswa memiliki keaktifan belajar tinggi.

3.5.4 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan 2 analisis data yaitu analisis ketuntasan

dan analisis diskriptif komparatif. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

3.5.4.1 Analisis Ketuntasan

Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis ketuntasan dan

analisis deskriptif komparatif. Analisis ketuntasan digunakan untuk mengukur

ketuntasan hasil belajar siswa dengan tolak ukur KKM yang digunakan. Analisis

ketuntasan dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :

a. Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa

Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar Matematika siswa, dapat

dianalisis dengan menggunakan rumus (Trianto, 2011:64).

Ketuntasan Belajar = x 100%

b. Analisis Keaktifan Belajar Matematika Siswa

Data hasil observasi keaktifan belajar Matematika siswa dalam

penelitian ini dapat dilihat dari hasil rata-rata skor keaktifan masing-masing

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3817/4/T1... · 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

47

siswa pada lembar observasi yang digunakan. Perolehan skor pada lembar

observasi dirata-rata untuk menentukan seberapa besar keaktifan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran untuk setiap siklus. Hasil data

observasi ini dianalisis sebagai berikut :

Tabel 14

Kualifikasi Skor Keaktifan Belajar Matematika Siswa

Skor Kriteria ≥ 3,00 Tinggi

2,0 – 2,9 Cukup 1,0 – 1,9 Kurang

3.5.4.2 Analisis Deskriptif Komparatif

Analisis deskriptif komparatif digunakan untuk membandingkan kondisi

awal pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 serta antar siklus maupun dengan indikator

kinerja. Melalui analisis deskriptif komparatif akan dianalisis apakah ada

perbedaan keaktifan dan hasil belajar untuk setiap siklus yang dilaksanakan.