BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik...

25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, selanjutnya seting waktu membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian, sementara pada sub judul karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 4 yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional,prosedur penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, indikator keberhasilan, dan analisis data. 3.1.1. Setting Penelitian Dalam setting penelitian akan dijelaskan tentang tempat penelitian dan waktu penelitian. 3.1.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Genengmulyo 02 Juwana suatu sekolah yang berlokasi di desa Genengmulyo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada di tengah desa Genengmulyo, berdekatan dengan SDN Genengmulyo 01. Secara fisik SDN Genengmulyo 01 lebih bagus dibanding SDN Genengmulyo 02, begitu juga dengan mutu dan kwalitas pendidikannya ini menurut pendapat masyarakat di sekitar SDN Genengmulyo 02 dan masyarakat desa Genengmulyo pada umumnya. Hal ini yang membuat peneliti merasa tertarik serta lebih bersemangat dalam melakukan penelitian serta berusaha agar menjadi lebih baik khususnya dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana di SDN Genengmulyo 02 sudah cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah ini yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah, 28

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan

mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat

akan membahas lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian, selanjutnya seting waktu

membahas mengenai penentuan waktu/jadwal penelitian, sementara pada sub judul

karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 4 yang dijadikan

sebagai subjek penelitian. Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini

akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian dan definisi

operasional,prosedur penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, indikator keberhasilan,

dan analisis data.

3.1.1. Setting Penelitian

Dalam setting penelitian akan dijelaskan tentang tempat penelitian dan waktu

penelitian.

3.1.1.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Genengmulyo 02 Juwana suatu sekolah yang

berlokasi di desa Genengmulyo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Propinsi Jawa

Tengah. Lokasinya berada di tengah desa Genengmulyo, berdekatan dengan SDN

Genengmulyo 01. Secara fisik SDN Genengmulyo 01 lebih bagus dibanding SDN

Genengmulyo 02, begitu juga dengan mutu dan kwalitas pendidikannya ini menurut

pendapat masyarakat di sekitar SDN Genengmulyo 02 dan masyarakat desa

Genengmulyo pada umumnya. Hal ini yang membuat peneliti merasa tertarik serta lebih

bersemangat dalam melakukan penelitian serta berusaha agar menjadi lebih baik

khususnya dalam proses pembelajaran.

Sarana dan prasarana di SDN Genengmulyo 02 sudah cukup lengkap. Prasarana

fisik yang dimiliki sekolah ini yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah,

28

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

29

1 ruang perpustakaan dengan bermacam-macam buku penunjang, 1 kantin sekolah,

tempat parkir, kamar mandi siswa dan guru, serta halaman sekolah yang cukup luas untuk

menunjang setiap aktivitas siswa.

3.1.1.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester 1, tahun ajaran 2015/2016 di SDN

Genengmulyo 02 Juwana. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender

akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus.

Pertimbangan lain adalah mengenai Pokok Bahasan Hubungan Sesama Makhluk Hidup

dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya.Rincian alokasi waktu penelitian dapat

dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Pelaksanaan

Penelitian

September Oktober Nopember Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Proposal PTK

2. SIKLUS I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

3. SIKLUS II

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

4. Pelaporan

Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan

selama empat bulan yaitu dari bulan September sampai Desember 2015. Pada bulan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

30

September dipergunakan oleh peneliti untuk menyusun proposal penelitian. Perencanaan

lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti pada bulan Oktober. Selanjutnya pada

bulan Nopember minggu I peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I,

dilanjutkan pelaksanaan siklus II pada bulan Nopember minggu II. Pelaksanaan tindakan

penelitian siklus II mengacu kepada hasil refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I,

pelaksanaan kegiatan observasi oleh guru observer dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan penelitian. Selanjutnya pada bulan Nopember minggu III sampai

dengan bulan Desember peneliti mengolah data hasil penelitian, menyusun laporan

penelitian, konsultasi laporan serta persiapan ujian.

3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Genengmulyo 02 Juwana tahun

pelajaran 2015/2016. Siswa kelas 4 SDN Genengmulyo 02 Juwana berjumlah dua puluh

lima siswa terdiri dari lima belas siswa laki-laki dan sepuluh siswa perempuan dengan

karakteristik siswa yang bervariasi dan heterogen berumur antara 10-11 tahun. Jarak

terjauh yang ditempuh oleh siswa dari rumah ke sekolah tidak lebih dari 3 Km. Tingkat

kemampuan siswa bermacam-macam ada yang kurang, ada yang sedang, dan ada pula

beberapa siswa yang memiliki kemampuan tinggi di atas rata-rata. Latar belakang siswa

berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah kebawah, kebanyakan orang tua siswa

bekerja sebagai buruh tambak garam sehingga sebagian besar waktunya dipergunakan

untuk bekerja, kondisi yang demikian menjadikan siswa kurang mendapat perhatian dari

orang tua khususnya dalam hal mengatur jam belajar di rumah, kontrol orang tua terhadap

kegiatan siswa di rumah juga sangat kurang sehingga sering kali porsi waktu yang

digunakan siswa untuk bermain jauh lebih banyak daripada waktu untuk belajar. Pada saat

kegiatan belajar di kelas siswa merasa takut karena mereka tidak menguasai materi yang

guru berikan dengan baik, hal yang demikian menjadikan mereka kurang aktif dalam

proses pembelajaran sehingga berdampak pada perolehan hasil belajar yang cenderung

rendah.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

31

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

Variabel yang menjadi fokus penelitian untuk menjawab permasalahan-

permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di sini adalah variabel output

dari kegiatan pembelajaran atau dalam istilah penelitian ilmiah secara umum dikenal

sebagai variabel terikat (dependent variable), Sedangkan variabel inputnya, atau dalam

istilah penelitian ilmiah secara umum dikenal sebagai variabel penentu atau variabel bebas

(independent variable). Dalam Penelitian ini variabel yang digunakan yaitu :

1) Variabel Independent ( variabel bebas) :

Variabel independent sering disebut juga variabel bebas, yaitu variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat, jadi variabel bebas merupakan gejala

yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat (Slameto, 2012:140). pembelajaran IPA

berusaha untuk menguji sampai dimana pemahaman yang dimiliki oleh siswa. Selanjutnya

guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang berdiskusi tentang

penyelesaian suatu masalah dan hasil diskusi mereka tampilkan di depan kelas. Dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Discovery Learning.

2) Variabel dependent ( variabel terikat) :

Variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi

variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas (Slameto, 2012:140).

Sehubungan dengan hal itu pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil

belajar muatan IPA pada pokok bahasan Hubungan Sesama Makhluk Hidup dan Antara

Makhluk Hidup dengan Lingkungannya siswa kelas 4. Hasil belajar dalam hal ini

merupakan nilai yang diperoleh siswa pada akhir pembelajaran setelah dilakukan proses

pembelajaran sehingga akan diketahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

3.2.2. Definisi Operasional

Hasil belajar siswa berupa kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati,

kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan kemampuan untuk menguji

tindak lanjut hasil eksperimen, dengan model pembelajaran Discovery Learning.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

32

Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut

dalam menerapkannya di kehidupan sehari – hari, yang didasarkan pada metode ilmiah.

SK 5.Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan

Lingkungannya, dan KD 5.1. Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis)

dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan). Peningkatan

hasil belajar siswa dinyatakan berhasil apabila dengan KKM 70 siswa mencapai

ketuntasan 80% atau minimal 20 dari 25 anak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM).

3.3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan untuk perbaikan

peningkatan hasil belajar siswa dalam dua siklus, siklus I dan siklus II. Penelitian

dinyatakan berhasil apabila persentase ketuntasan belajar siswa setelah diadakan

penelitian sesuai target yang ditentukan. Bila ternyata belum mencapai target yang

ditentukan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research), sering disingkat dengan PTK. PTK adalah penelitian tindakan (Action

Research) yang dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki tindakan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru di kelas sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran

(Arikunto, 2012:58). Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Kasbolah, 1998) penelitian

tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin

diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti

telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman)

sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki

seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan

refleksi.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

33

Gambar 3.1

Diagram Alur PTK Kemmis dan Taggart (Kasbolah,1998/1999:144).

Berdasarkan cakupan permasalannya, seorang guru akan dapat menemukan

penyelesaian masalah yang terjadi di kelasnya melalui PTK. Hal ini dapat dilakukan

dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan. Selain

itu, PTK dilaksanakan secara bersamaan dangan pelaksanaan tugas utama guru yaitu

mengajar di dalam kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswa. Dengan demikian, PTK

merupakan suatu bentuk penelitian yang melekat pada guru, yaitu mengangkat masalah-

masalah aktual yang dialami oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK,

diharapkan guru memiliki peran ganda yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti.

Mengacu pada uraian di atas, penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terhadap

siswa kelas 4 SDN Genengmulyo 02 Juwana.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

34

3.3.1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan dalam penelitian ini meliputi :

a) menyusun rencana pembelajaran yang di dalamnya tercakup tujuan pembelajaran.

b) menyusun lembaran observasi untuk mengetahui proses pembelajaran yang sedang

berlangsung

c) mempersiapkan alat dan bahan.

d) menyusun soal evaluasi setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar setelah

tindakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan.

3.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan ini dilakukan pada pembelajaran tema tugasku sehari-hari yang

dilakukan dua siklus:

a) siklus Pertama : Memberikan materi pembelajaran sehari-hari di rumah.

b) siklus Kedua : Memberikan materi di sekolah

3.3.3. Observasi

Observer mengamati aktivitas siswa saat proses belajar mengajar, berdasarkan

pengamatan dan model yang telah dilakukan. Adapun yang perlu diamati adalah aktivitas

positif siswa yang meliputi keterampilan bertanya siswa.

Evaluasi dilakukan untuk umpan balik guru sebagai dasar memperbaiki proses

belajar mengajar dan menjadikan program perbaikan. Untuk mengetahui berhasil atau

tidaknya siswa tentu dengan melihat ketuntasan daya imajinasi mereka terhadap

pemahaman dalam materi tema tugasku sehari-hari.

3.3.4. Refleksi

Refleksi merupakan diskusi hasil siklus I, untuk merumuskan kekurangan-

kekurangan yaitu yang hendak diperbaiki di siklus berikutnya. Refleksi diambil berdasarkan

evaluasi dan observasi yang telah dilakukan pada siklus sebelumnya.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

35

Gambar 3.2 Prosedur PTK

3.4. Data dan Cara Pengumpulan

3.4.1. Teknik Pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk

mengetahui hasil belajar IPA setelah proses belajar dengan penerapan model

pembelajaran Discovery Learning. Adapun teknik non tes berupa lembar observasi yang

digunakan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan

proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning.

Jenis data yang digunakan dalam PTK berupa data kuantitatif dan data kualitatif.

Data kuantitatif menjelaskan data berupa angka-angka, sedangkan data kualitatif

menjelaskan data berupa informasi tentang subjek yang diteliti atau dalam hal ini ialah

minat siswa, aktivitas siswa dan keterampilan guru. Berikut ini akan dijelaskan mengenai

data kuantitatif dan kualitatif.

Masalah

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Siklus II Refleksi

Pengamatan

Ke siklus selanjutnya

jika tujuan belum

tercapai

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

36

3.4.1.1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah hasil penelitian yang mendasarkan pada perhitungan

matematis, sehingga dapat memberikan gambaran atas fenomena hasil penelitian. Data

kuantitatif yang dikumpulkan pada penelitian tindakan kelas ini diperoleh melalui hasil

Ulangan Tengah Semester dan evaluasi akhir pembelajaran pada siklus I dan siklus II.

3.4.1.2. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi

gambaran tentang objek penelitian. Data kualitatif penelitian ini adalah lembar pengamatan

sebagai penilaian kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pendekatan saintifik.

Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data aktivitas pembelajaran, baik

keterampilan guru maupun aktivitas belajar siswa. Data aktivitas belajar siswa dapat

diamati melalui aktivitas belajar siswa dari awal hingga akhir pembelajaran.

3.4.2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tes dan non tes.

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa, sedangkan non tes dilakukan

dengan cara observasi, dan dokumentasi.

3.4.2.1. Teknik tes

Menurut Poerwanti (2008:1.5) yang dimaksud dengan tes adalah seperangkat

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan

penguasaan terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan

tertentu. Model tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan

pencapaian atau prestasi belajar siswa. Untuk model tes, alat pengumpulan datanya

berupa lembar tes evaluasi. Tes evaluasi diberikan kepada siswa secara individu untuk

mengetahui hasil belajar muatan IPA siswa. Tes ini dilaksanakan pada setiap akhir

pembelajaran siklus I dan siklus II.

3.4.2.2. Teknik Non Tes.

Adapun beberapa teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

37

a) Observasi

Menurut Poerwanti (2008:2.26) observasi merupakan kegiatan mengevaluasi

proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara formal yaitu dengan menggunakan

instrument yang sengaja dirancang untuk mengamati unjuk kerja dan kemajuan peserta

didik, maupun dapat dilakukan secara informal yaitu tanpa menggunakan instrument

observasi.

Dalam penelitian ini model observasi digunakan untuk mengamati keterampilan

guru dalam kegiatan pembelajaran muatan IPA dengan model pembelajaran Discovery

Learning.

b) Dokumentasi

Sukardi (2005:81) menjelaskan bahwa dokumentasi merupakan cara untuk

memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada

pada responden. Berdasarkan sumbernya, dokumen terdiri atas dokumen resmi dan tidak

resmi. Dokumen resmi merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh suatu lembaga dan

dapat berupa surat keputusan dan surat bukti pelaksanaan kegiatan. Dokumen tidak resmi

dapat berupa catatan pribadi dan nota dinas yang memberikan informasi terhadap suatu

kejadian. Seorang peneliti sebaiknya menggunakan kedua sumber dokumentasi secara

intensif agar memperoleh informasi secara maksimal dan dapat menggambarkan kondisi

subyek atau obyek penelitian dengan benar (Sukardi, 2005:81). Dokumentasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar nama siswa kelas 4 SDN Genengmulyo

02 dan nilai awal hasil belajar muatan IPA sebelum dilakukan penelitian, sehingga dapat

digunakan untuk membandingkan antara hasil belajar sebelum dengan setelah penelitian

dilakukan.

1) Butir Soal Tes

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa

tes kemampuan menjawab pertanyaan dalam bentuk soal. Evaluasi berupa tes tertulis

berbentuk pilihan ganda dan uraian. Kisi – kisi instrumen hasil belajar IPA kelas 4 siklus I

dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

38

Tabel. 3.2

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar IPA Kelas 4 Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi dasar Materi Pokok dan

Uraian Materi Indikator

5. Memahami

hubungan

sesama

makhluk hidup

dan antara

makhluk hidup

dengan

lingkungannya.

5.1.Mengidentifikasi

beberapa jenis

hubungan khas

(simbiosis) dan

hubungan “makan

dan dimakan” antar

makhluk hidup

(rantai makanan).

A. Makhluk Hidup

dan Lingkungannya

A. Hubungan antar

makhluk hidup

o Simbiosis

mutualisme

o Simbiosis

komensalisme

o Simbiosis

parasitisme

B. Rantai

makanan

annya

Menyebutkan jenis-

jenis hubungan khas

antar makhluk hidup

(simbiosis)

Menjelaskan

keuntungan dan

kerugian dari

hubungan khas

antar makhluk hidup

(simbiosis)

Menuliskan contoh

hubungan khas

antar

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

39

Kisi – kisi instrumen hasil belajar IPA kelas 4 siklus II dapat dilihat pada tabel 3.3

berikut:

Tabel. 3.3

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar IPA kelas 4 SD Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

dasar

Materi Pokok dan Uraian

Materi

Indikator

5. Memahami

hubungan

sesama

makhluk hidup

dan antara

makhluk hidup

dengan

lingkungannya

5.1.Mengidentifi

kasi beberapa

jenis hubungan

khas (simbiosis)

dan hubungan

“makan dan

dimakan” antar

makhluk hidup

(rantai

makanan).

5.2.Mendeskrips

ikan hubungan

antara makhluk

hidup dengan

lingkungannya

Makhluk Hidup dan Lingkungannya C. Hubungan makhluk hidup dalam ekosistem o Ekosistem hutan o Ekosistem sawah o Ekosistem kebun D. Pengaruh perubahan lingkungan o Pencemaran

o Penebangan dan kebakaran hutan

o Mengamati

anggota ekosistem

o Menyebutkan

anggota ekosistem

o Menyebutkan

kegiatan yang

menyebabkan

terjadinya

perubahan

lingkungan

o Menyebutkan

dampak

Pencemaran,

Penebangan dan

kebakaran hutan

bagi makhluk hidup

2) Lembar Pengamatan

Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan

siswa saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi indikator

penilaian sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA

melalui model pembelajaran Discovery Learning. Pelaksanaan observasi bertujuan untuk

memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA, perolehan skor dapat

dijadikan acuan oleh guru dalam mengukur apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan

sudah sesuai dengan rencana yang telah disusun serta mengukur peningkatan proses

pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

40

Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap indikator

penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala (skala likert) yaitu

skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan siswa yang berupa

angka ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4 apabila pernyataan pada masing-

masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan sangat baik,

skor 3 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan

oleh guru dan siswa dengan baik, skor 2 apabila pernyataan pada masing-masing indikator

penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila

pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan

siswa dengan kurang.

Instrumen observasi aktivitas guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator kisi-kisi

instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning. Kegiatan observasi

dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan penelitian baik siklus I maupun siklus II.

Instrumen observasi pada siklus I dan siklus II baik observasi guru maupun observasi

siswa adalah sama. Pada instrumen observasi aktivitas siswa terdapat 6 aspek yang

diamati yaitu: kesiapan belajar siswa (pra pembelajaran), melakukan eksplorasi sumber

bacaan dan memperhatikan penjelasan guru, partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran,

respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran, melaksanakan tugas guru,

membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi. pada instrumen aktivitas guru

terdapat 5 aspek yang diamati yaitu: memeriksa kesiapan belajar siswa (pra

pembelajaran), kelompok, penggunaan bahasa, membuat kesimpulan dan melakukan

kegiatan refleksi.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

41

Kisi–kisi observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model

pembelajaran Discovery Learning sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Observasi Aktivitas siswa dalam Pembelajaran

Aspek yang Diamati Indikator

Kesiapan siswa

belajar

1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (buku catatan, buku pelajaran, dll)

2) Menjawab apersepsi dari guru 3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan guru 4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru menjelaskan

tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan

Melakukan

eksplorasi dan

memperhatikan

penjelasan guru

1) Melakukan eksplorasi 2) Menyimak materi yang guru sampaikan (melalui model

Discovery Learning)

Partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

1) Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan guru ketika proses pembelajaran

2) Aktif bertanya ketika proses pembelajaran 3) Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran

Respon siswa dalam

pemanfaatan

pembelajaran

1) Mencatat materi yang disampaikan guru 2) Menunjukkan respon positif kepada guru 3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan 4) Berfikir kreatif

Melaksanakan tugas

guru dalam kegiatan

1) Membentuk kelompok sesuai petunjuk guru 2) Bersemangat dan antusias dalam belajar bersama kelompok 3) Melakukan kegiatan secara kondutif 4) Melakukan kegiatan sesuai dengan alokasi waktu yang telah

ditentukan 5) Aktif mengemukakan pendapat 6) Antusias berdiskusi dengan kelompoknya

Membuat kesimpulan

dan melakukan

kegiatan refleksi

1) Membuat simpulan dari materi yang dipelajari 2) Bersama guru merefleksi pembelajaran yang telah

dilaksanakan 3) Memberikan salam penutup

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

42

Kisi–kisi observasi aktivitas guru dalam pembelajaran IPA melalui model

pembelajaran Discovery Learning sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Aspek yang diamati Indikator

Memeriksa kesiapan

pembelajaran

1) Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran 2) Membimbing siswa berdoa 3) Melakukan kegiatan presensi 4) Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

Melakukan apersepsi,

motivasi, dan

menyampaikan tujuan

1) Melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar 2) Memberikan motivasi kepada siswa dengan tanya jawab 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

Membimbing siswa

melakukan eksplorasi

sumber bacaan dan

menyampaikan materi

1) Membimbing siswa melakukan eksplorasi Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2) Menyajikan materi 3) Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan

Petunjuk pembelajaran

singkat dan jelas

1) Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa 2) Memberikan jawaban atas pertanyaan siswa dengan

singkat dan jelas

Mengorganisasikan siswa

dalam kegiatan

1) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran 2) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa 3) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran 4) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang telah ditentukan 5) Meluruskan miskonsepsi dan kesalah pahaman yang

terjadi dan memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

Pelaksanaan

pembelajaran digunakan

secara efektif

1) Pemilihan ilustrasi dan contoh secara hati – hati sehinggaefektif

2) Latihan diberikan secara efektif

Penggunaan Bahasa 1) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 2) Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan benar 3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum dipahami

Membuat kesimpulan dan

melakukan kegiatan

refleksi

1) Memberikan motivasi kepada kelompok yang nilainya kurang

2) Membimbing siswa membuat simpulan pembelajaran 3) Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi

pembelajaran 4) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya 5) Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

43

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat penilaian

kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum digunakan oleh

peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi kriteria ketepatan

(validitas) dan keajegan (reliabilitas).

3.4.3.1. Uji Validitas Instrumen

Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan uji coba soal (try

out). Uji coba ini dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah

disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik dan

buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh sehingga

sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 4 SDN Genengmulyo 01 dengan jumlah

siswa 30 anak. Dengan jumlah responden (N) = 30, maka nilai rtabel = 0,361 dengan taraf

signifikansi 5%. Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai corrected item to total

correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. dasar pengambilan keputusan validitas

adalah jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka anget tersebut dinyatakan valid;

jika rhitung lebih kecil dari nilai rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid

(spssindonesia.com). Adapun hasil uji validitas disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I

Jenis Soal No. Item

Valid Jumlah Tidak Valid

Jumlah

Pilihan Ganda

2, 3, 4, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15

10 1, 5, 6, 7, 9

5

Uraian 1, 4, 5, 6, 7 5 2, 3, 8 3

Berdasarkan hasil uji validitas 15 item soal pada soal pilihan ganda diketahui dari

tabel 3.6 di atas, terdapat 5 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 1, 5, 6, 7, dan 9

sedangkan 10 soal yang lainnya terbukti valid setelah di uji menggunakan SPSS versi 16.0

for Windows dan hasil uji 8 item soal pada soal uraian terdapat 3 soal yang tidak valid yaitu

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

44

nomor 2, 3, dan 8 sedangkan 5 soal yang lainnya terbukti valid. Soal yang valid tersebut

kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II

Jenis Soal No. Item

Valid Jumlah Tidak Valid

Jumlah

Pilihan Ganda

1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11,15

10 6, 10, 12, 13, 14

5

Uraian 3, 5, 6, 7, 9 5 1, 2, 4, 8

4

Berdasarkan hasil uji validitas 15 item soal pada soal pilihan ganda diketahui dari

tabel 3.7 di atas, terdapat 5 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 6, 10, 12,13,dan 14

sedangkan 10 soal yang lainnya terbukti valid setelah di uji menggunakan SPSS versi 16.0

for Windows dan hasil uji 9 item soal pada soal uraian terdapat 4 soal yang tidak valid yaitu

nomor 1, 2, 4, dan 8 sedangkan 5 soal yang lainnya terbukti valid. Soal yang valid

tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.

3.4.3.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan jawaban

siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha

(Cronbach’s). Besarnya koofesien alpha merupakan tolak ukur dari tingkat reliabilitasnya.

Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows.

Adapun interpretasi mengenai besarnya skala korelasi menurut Arikunto (2010)

dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini:

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

45

Tabel 3.8

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS versi 16.0 for

Windows pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Bentuk soal pilihan ganda

b. Bentuk soal uraian

Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0, 809 Sangat Tinggi

Uraian 0, 900 Sangat Tinggi

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

46

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS versi 16.0 for

Windows pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Bentuk soal pilihan ganda

b. Bentuk soal Uraian

Berdasarkan data di atas maka dapat dituliskan dalam tabel 3.10 sebagai berikut:

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

Pilihan Ganda 0, 818 Sangat Tinggi

Uraian 0, 778 Tinggi

Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS versi 16.0 for Windows di

atas dapat diketahui bahwa nilai koefisisen reliabilitas pada siklus I soal pilihan ganda

mencapai 0,809 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori

sangat tinggi dan soal uraian mencapai 0,900 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas

tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sementara koefisien reliabilitas pada

siklus II soal pilihan ganda mencapai 0,818 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut

termasuk dalam kategori sangat tinggi dan soal uraian mencapai 0,778 yang berarti bahwa

tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa instrumen yang digunakan mempuntai tingkat reliabilitas tinggi.

3.4.3.3. Uji Taraf Kesukaran

Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat

kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat kesukaran (TK)

suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara jumlah siswa yang berhasil

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

47

menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

∑ B = jumlah siswa menjawab benar

∑ P = jumlah siswa peserta tes.

Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0

(nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai 1 (satu) terjadi

apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar.

Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir

soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah

atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut

pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2013:

101) sebagai berikut:

Tabel 3.11

Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

Rentang Kriteria

0,00 – 0,32 Sukar

0,33 – 0,66 Sedang

0,67 – 1,00 Mudah

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

48

Hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 4 SDN

genengmulyo 01 dengan jumlah keseluruhan responden 30 siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I

Jenis Soal Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

Pilihan Ganda 0,00 – 0,32 Sukar 10, 15 2

0,33 – 0,66 Sedang 2, 4, 8, 11, 13, 14 6

0,67 – 1,00 Mudah 3, 12 2

Jumlah 10

Urian 0,00-0,32 Sukar 6 1

0,33-0,66 Sedang 1, 5, 7 3

0,67-1,00 Mudah 4 1

jumlah 5

Dari data tabel 3.12 di atas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus I, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 10 soal terdapat 2 soal dengan kategori sukar, 6 soal dengan kategori sedang,

dan 2 soal dengan kategori mudah. Sedangkan untuk soal uraian dengan jumlah soal

sebanyak 5 soal, 1 soal kategori sukar, 3 soal kategori sedang dan 1 soal termasuk

kategori mudah.

Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II dengan

jumlah 14 soal yaitu soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 9 soal dan uraian berjumlah 5

soal, hasilnya sebagai berikut:

Tabel 3.13

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II

Jenis Soal Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

Pilihan Ganda 0,00 – 0,32 Sukar 8 1

0,33 – 0,66 Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 9, 11,15 8

0,67 – 1,00 Mudah 7 1

Jumlah 10

Urian 0,00-0,32 Sukar 6 1

0,33-0,66 Sedang 3, 7, 9 3

0,67-1,00 Mudah 5 1

Jumlah 5

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

49

100maksimalskor

diperoleh yangskor akhir evaluasi Nilai

Dari data tabel 3.13 di atas hasil analisis tingkat kesukaran soal siklus II, dapat

diuraikan bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal

sebanyak 15 soal terdapat 1 soal dengan kategori sukar, 8 soal dengan kategori sedang,

dan 1 soal dengan kategori mudah. Sedangkan untuk soal uraian dengan jumlah soal

sebanyak 5 soal terdapat 1 soal dengan kategori sukar, 3 soal kategori sedang dan 1 soal

kategori mudah.

3.5. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan meliputi Indikator Kinerja dan Indikator Hasil Tindakan.

Berikut merupakan penjabaran dari indikator kinerja dan indikator hasil tindakan:

3.5.1. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah aktivitas guru dan

siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Discovery

Learning meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.

3.5.2. Indikator Hasil tindakan

Indikator Hasil Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah 80% siswa

kelas 4 SDN Genengmulyo 01 Kecamatan Juwana mengalami ketuntasan belajar

individual sebesar ≥ 70 dalam pembelajaran IPA.

3.6. Analisis Data

Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, mengabstraksi,

mengorganisasi, data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan bahan-bahan

yang dapat digunakan untuk menjawab jawaban. Analisis data dilakukan selama dan

sesudah pengumpulan data. Berdasarkan data dari lembar observasi dan lembar jawaban

siswa serta catatan selama observasi, kemudian dilakukan analisis.

Semua data dibagi dan dibahas bersama peneliti dengan teman sejawat.

Selanjutnya dilakukan refleksi dan ditarik kesimpulan.

a. Analisis data hasil tes

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

50

Analisis persentase ketuntasan pembelajaran:

Persentase ketuntasan siswa =

100

b. Analisis data hasil observasi

Hasil observasi dianalisis dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil observasi.

Kriteria hasil observasi secara klasikal dapat dilihat berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 3.14

Kriteria Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Rentang (skor) Kriteria

0 – 20 Sangat Kurang

21 – 38 Kurang

39 – 56 Cukup Baik

57 – 74 Baik

75 - 92 Sangat Baik

Pada tabel 3.14 di atas dapat dilihat bahwa apabila hasil observasi keaktifan siswa

memperoleh skor 0-20 maka termasuk dalam kriteria sangat kurang, apabila hasil

observasi keaktifan siswa memperoleh skor 21-38 maka termasuk dalam kriteria kurang,

apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 39-56 maka termasuk dalam

kriteria sangat cukup baik, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 57-74

maka termasuk dalam kriteria sangat baik, serta apabila hasil observasi keaktifan siswa

memperoleh skor 75 - 92 termasuk dalam kriteria sangat sangat baik.

Untuk mengetahui tingkat persentase keaktifan siswa secara klasikal dalam

pembelajaran digunakan rumus:

B = ∑

x 100%

Ket:

∑ = Banyaknya skor yang diperoleh

N = Jumlah skor secara keseluruhan

B = Persentase tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

51

Tabel 3.15

Kriteria Hasil Observasi Guru

Rentang (skor) Kriteria

0 – 26 Sangat Kurang

27 – 52 Kurang

53 – 78 Cukup Baik

79 – 105 Baik

106 – 132 Sangat Baik

Pada tabel 3.15 di atas dapat dilihat bahwa apabila hasil observasi keaktifan siswa

memperoleh skor 0-26 maka termasuk dalam kriteria sangat kurang, apabila hasil

observasi keaktifan siswa memperoleh skor 27-52 maka termasuk dalam kriteria kurang,

apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 53-78 maka termasuk dalam

kriteria sangat cukup baik, apabila hasil observasi keaktifan siswa memperoleh skor 79-

105 maka termasuk dalam kriteria sangat baik, serta apabila hasil observasi keaktifan

siswa memperoleh skor 106-132 termasuk dalam kriteria sangat sangat baik.

Untuk mengetahui persentase peningkatan proses pembelajaran secara klasikal

dalam pembelajaran digunakan rumus:

B = ∑

x 100%

Ket:

∑ = Banyaknya skor yang diperoleh

N = Jumlah skor secara keseluruhan

B = Persentase peningkatan proses pembelajaran

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/3/T1_262013025_BAB III... · mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik

52