askep varisela

41
MAKALAH NSP (NURSING SIMULATING PROGRAM) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN VARISELA Dosen : Darmasta Maulana,S.Kep Disusun oleh : Nama : Diharlina Nim : 04. 06. 1555 Kelas : A / KP / IV

description

kulit

Transcript of askep varisela

Page 1: askep varisela

MAKALAH NSP

(NURSING SIMULATING PROGRAM)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN VARISELA

Dosen : Darmasta Maulana,S.Kep

Disusun oleh :

Nama : Diharlina

Nim : 04. 06. 1555

Kelas : A / KP / IV

PROGRAM STUDI ILMU PERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANSURYA GLOBAL

YOGYAKARTA2008

Page 2: askep varisela

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya bagi Allah SWT Rabb semesta alam sehingga atas izin-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas praktikun NSP Semester

IV Program Studi Ilmu Keperawatan.

Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan memberi pengetahuan lebih bagi

kita semua. Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Darmasta Maulana,S.Kep selaku Dosen Ergonomi

2. Teman-teman A / KP/ IV Stikes Surya Global

Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut

serta mengarahkan pada penyusunan makalah yang benar dan tepat. Hanya Allah SWT

yang dapat memberikan balasan dengan sebaik-baik balasan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang disusun ini masih kurang

dari sempurna. Dengan kesadaran hati dan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki,

mencoba membuat makalah ini berharap agar dapat dijadikan tambahan informasi

tentang Praktikum NSP. Tak lupa penulis juga menerima kritik dan saran yang

membangun untuk menyempurnakan makalah ini agar menjadi lebih baik.

Alhamdulillahirrabbil’alamin

Yogyakarta, 15 Maret 2008

Penulis

Page 3: askep varisela

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………............i

DAFTAR ISI………………………………………………………...ii

BAB I LANDASAN TEORI………………………………………...1

1.1 Definisi varisela…………………………………………1

1.2 Etiologi varisela…………………………………………1

1.3 Manifestasi klinis………………………………………..2

1.4 Tanda dan gejala varisela………………………….........2

1.5 Patofisiologi …………………………………………….3

1.6 Pemeriksaan diagnostik…………………………………4

1.7 Komplikasi……………………………………………...5

1.8 Penatalaksanaan…………………………………….......5

BAB II TINJAUAN KASUS………………………………………..7

BAB III ANALISA DATA………………………………………...14

Perencanaan……………………………………………….........16

BABIV PENUTUP………………………………………………....27

1.Kesimpulan……………………………………………..…………27

2.Saran………………………………………………………………28

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………29

Page 4: askep varisela

BAB 1

LANDASAN TEORI

1.1 DEFINISI VARISELA

Varisela adalah infeksi akut primer oleh Virus Varisela Zoster yang menyerang

kulit dan mukosa, secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi,

terutama berlokasi dibagian sentral tubuh, tersebar kosmopolit dan biasanya

menyerang pada anak-anak. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.

Infeksi varisela pada individu hanya sekali. Pada saat pertama kali terinfeksi

(penyakit primer dimanifestasikan sebagai cacar air) banyak penderita akan

mengalami sakit secara umum dengan ruang, demam dan lemah. Periode inkubasi

sekitar 2 minggu (dalam rentang 10-21 hari). Semua prodoma dengan kelemahan

imun (sering diketahui sekitar 2 hari sebelum kemerahan muncul). Orang yang baru

terinfeksi mampu menularkan virus pada kontak lain yang tepat. Secara khas, ruam

adalah Vesikuler dan Pustuler dan menyebar cepat dari beberapa lesi dalam beberapa

jam. Lesi baru terbentuk terus selama 2-3 hari dengan lesi yang tampak pada tahap

yang berbeda. Pada hari ke 4 gejala lesi menjadi kering dan lesi baru lain biasanya

tidak muncul. Demam biasa terjadi selama 4- 6 hari dari proses selanjutnya dari

kemerahan. Pada saat lesi kering, pasien tidak lagi menularkan penyakitnya pada

orang lain.

1.2 ETIOLOGI

Infeksi varisela disebabkan oleh Varisela Zoster Virus (VZV), yang merupakan

kelompok virus herpes berukuran 140-200 µ, berinti DNA. VZV menyebar dari ingus

hidung dan cairan pada Vesikel Varisela. Varisela sangat menular dan 90% dari orang

yang daya tahan tubuhnya lemah akan tertular bila mereka terekspos. Epidemi lebih

sering pada akhir musim dingin dan awal musim semi, timbul separuhnya pada anak-

anak berusia 5-9 tahun. Normalnya, varisela merupakan penyakit ringan. Tetapi dapat

menimbulkan komplikasi yang serius, termasuk Pneumonia, Encephalitis, dan infeksi

bakteri serius pada Vesikel Varisela. Setelah menyebabkan serangan Varisela, VZV

Page 5: askep varisela

tinggal dalam tubuh. Tetapi dormant yang tinggal dalam sel saraf dapat aktif kembali

di saat mendatang untuk menyebabkan shingles / herpes zoster.

1.3 MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi berlangsung 14 – 21 hari. Terdapat gejala prodomal berupa demam

tidak terlalu tinggi, malaise, dan nyeri kepala, disusul timbulnya erupsi kulit berupa

papul eritematosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel dengan

bentuk khas berupa tetesan embun (tear drops ). Vesikel akan berubah menjadi pustul

kemudian krusa. Sementara proses ini berlangsung, timbul vesikel baru sehingga

timbul gambaran polimorfi.

Mula-mula timbul di badan, menyebar secara sentrifugal ke wajah dan

ekstrimitas, serta dapat menyerang selaput lender mata, mulut, dan saluran napas

atas. Pada infeksi sekunder kelenjar getah benin g membesar. Penyakit ini biasanya

disertai rasa gatal.

Komplikasi jarang terjadi pada anak-anak dan lebih sering pada dewasa, berupa

ensefalitis, pneumonia, glomerulonefitis, karditis, hepetitiskeratitis, konjungtivitis,

otitis, arteritis, dan kelainan darah ( beberapa macam purpura ) .infeksi pada trimester

pertama kehamilan dapat menimbulkan klainan congenital, sedangkan pada beberapa

hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisel congenital pada neonatus.

1.4 TANDA DAN GEJALA

Varisela mempunyai tanda dan gejala yaitu sebagai berikut :

Demam

Nyeri perut

Perasaan idak enak dengan vesikel pada kulit

Pilek

Cepat merasa lelah

Lesu dan lemah

Nyeri sendi

Sakit kepala dan pusing

Page 6: askep varisela

Kemerahan pada kulit yang kemudinan menjadi lenting berisi cairan dengan

diding tipis

1.5 PATOFISIOLOGI

Varisela yang dikenal juga sebagai chicken pox atau cacar air, adalah infeksi virus

yang menyebabkan rash seperti blister ( vesikel ) pada permukaan kulit. Dan membrane

mukosa. Vesikel pada varisela umumnya timbul pertama pada tubuh dan muka,

kemudian menyebar hamper ke seluruh tubuh, termasuk kulit kepala dan bagian tubuh

vital ( penis dan vagina ), juga pada mukosa mulut, hidung, dan telinga.vesikel varisela

melebar sekitar 1/5 -2/5 inchi ( 5 – 10 mm ), mempunyai dasar yang kemerahan, dan akan

berkelompok setelah lebih dari 2 – 4 hari. Beberapa orang hanya mengalami sedikit

vesikel, meskipun yang lainnya memiliki vesikel hingga ratusan. Bila vesikel digaruk

atau pecah, keropeng dan vesikel dapat terinfeksi oleh bakteri ( infeksi sekunder bakteri).

Vesikel-vesikel baru akan tetap terbentuk, sementara vesikel terdahulu pecah, mongering

dan menjadi krusta, dan pada suatu saat akan tampak bermacam-macam ruam kulit

( polimorf ). Vesikel biasanya beratap tipis, bentuknya bulat lonjong menyerupai setetes

air sehingga disebut teardrop vesicle. Virus varisela-zoster (VVZ) masuk melalui mukosa

saluran napas atas dan orofaring, berkembang biak serta disebarkan ke berbagai organ,

terutama ke kulit dan lapisan mukosa. Bila virus tersebut masuk pertama kali ke tubuh,

disebut infeksi primer dan manifestasi klinis pada kulit dan mukosa adalah cacar air

(varisela).Setelah infeksi primer tersebut selesai, virus tidak hilang tuntas dari tubuh

melainkan masuk ke ujung saraf sensoris dan menuju ke ganglion saraf tepi serta

bersembunyi di sana untuk beberapa tahun. Pada saat ini orang yang pernah mengalami

penyakit cacar air tersebut menjadi kebal terhadap virus tersebut sehingga bila terinfeksi

VVZ tidak menyebabkan cacar air lagi. Selanjutnya tergantung pada

pertahanan/kekebalan tubuh kita, bila menurun, merupakan faktor utama penyebab virus

menjadi aktif kembali. Virus varisela-zoster berkembang biak kemudian merusak dan

terjadi peradangan di ganglion sensoris. Kemudian virus menyebar dari saraf tepi tempat

persembunyiannya menuju kulit serta menimbulkan manifestasi klinis yang khas di kulit,

keadaan ini disebut penyakit herpes zoster.

Page 7: askep varisela

Cara penularan herpes zoster:

1. Pada seorang yang belum pernah mengalami infeksi VVZ primer akan mudah

tertular virus tersebut dengan manifestasi klinis sebagai varisela (cacar air). Tetapi

bila sudah pernah mengalami infeksi cacar air maka orang tersebut tidak akan

ketularan bila berdekatan dengan penderita herpes zoster.

2. Penularan VVZ dapat secara kontak langsung dengan kelainan kulit penderita

herpes zoster.

3. Penularan VVZ dapat melalui udara masuk mukosa saluran pernapasan bagian

atas.

1.5 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Percobaan Tzanck

Dengan membuat sediaan hapus yang diwarnai dengan giemsa, bahan

diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti

banyak.

Diagnosa banding

- herpes zoster : lesi monomorf

- nyeri : biasanya unilateral

1.6 KOMPLIKASI

Pneumonia

Encephalitis

Glomerulonefitis

karditis,

hepetitiskeratitis,

konjungtivitis,

Page 8: askep varisela

otitis,

arteritis, dan kelainan darah ( beberapa macam purpura )

.infeksi pada trimester pertama kehamilan dapat menimbulkan klainan

congenital,

sedangkan pada beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisel

congenital pada neonatus.

1.7 PENATALAKSANAAN

A. PENGOBATAN

Pengobatan terdiri dari pengobatan medis dan pengobatan di rumah.

- Pengobatan Medis

Anti biotic tidak diberikan untuk mengobati varisela, sebab penyakit ini

disebabkan virus. Antibiotika hanya diberikan jika terjadi infeksi sekunder

oleh bakteri. Pengobatan varisela bisa dengan pengobatan antiviral, seperti

asiklovir ( baik sistermik maupun topical ) bisa berupa tablet 80 mg perhari

setiap 4 jam sekali ( dosis untuk orang dewasa, 12 tahun ke atas ) selama 7-10

hari dan mungkin dengan selep yang mengandung asiklovir 5% yang diolesi

tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan “PK”

sebanyak 1 % yang dilarutkan dalam air mandi. Jika terdapat gejala prodomal

yang terjadi pada dewasa, cukup diberikan parasetamol saja, jangan diberikan

asetosal meskipun pada orang dewasa sekalipun mengingat resiko timbulnya

sindroma reye berupa radang hati dan radang otak berat, dimana sangat jarang

terjadi akan tetapi bila terjadi sangat fatal akibatnya, dan dapat terjadi

sewaktu-waktu. Untuk mengatasi rasa gatak bukan dengan antihistamin,

karena pada dasarnya cacar air bukan alergi dan antihistamin juga dapat

menimbulkan ngantuk.

- Pengobatan Di Rumah

Tujuan pengobatan di rumah adalah untuk mengurangi rasa gatal dari varisela

dan demam atau rasa tidak enak yang menyertai. Atasi gatal pada kulit dengan

kompres basah atau mandikan pada airdingin atau air hangat setiap 3-4 jam

selama beberapa hari pertamakemudian keringkan tubuh dan jangan

Page 9: askep varisela

menggunakan handuk. Calamine lotion paling sering digunakan untuk

mengatasi rasa gatal, tetapi jangan memberikan lotion di dekat mata atau

wajah pada anak yang lebih muda. Lainnya dapat diberikan bedak basah atau

bedak kering yang mengandung salisil 2% atau mentol 1-2%. Potong kuku

untuk melindungi terhadap garukan, yang dapat menimbulkan infeksi pada

vesikel yang pecah. Setelah penyembuhan dapat dilakukan perawatan bekas

luka yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi banyak air mineral untuk

menetralisirginjal setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vit C placebo

ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti jus jambu biji, jus

tomat dan anggur. Vit E untuk kelembapan kulit bisa di dapat dari placebo,

minuman dari lidah buaya ataupun rumput laut. Dan penggunaan lotion yang

mengandung pelembab ekstra luka.

B. PENCEGAHAN

Untuk mencegah penyakit varisela maka pada anak diberikan vaksin

varisela yang di injeksikan pada usia 1 tahun namun jika pada usia tersebut

tidak diberikan maka bisa diberikan pada usia 11-12 tahun. Vaksin varisela

mampu membantu orang untuk membangun antibodinya sendiri (proteksi

immune ) melawan varisela, tetapi pada kasus baik untuk memberikan bentuk

jadi dari proteksi immune yang disebut varicella – zoster immune globulin

( VZIG ). VZIG melindungi orang yang teleh terekspos varisela, dan yang

system immunnya terlalu lemah untuk melawan penyakit ini. VZIG diberikan

pada bayi yang baru lahir yang ibunya menderita varisela saat

melahirkan ,anak dengan leukemia, atau lymphoma ;anak dengan AIDS atau

defisiensi immune yang lain ; dan anak yang mengkonsumsi obat yang

menurunkan system immune ( seperti steroid ). Untuk anak atau dewasa di

atas 13 tahun yang belum terkena cacar air mendapat 2 kali suntikan varisela

dengan jarak 4-8 minggu. Dan untuk ibu hamil, vaksin varisela diberikan

setidaknya 4 minggu sebelum hamil ( semakin jauh semakin aman, jadi

baiknya 12 minggu sebelum hamil ).

Page 10: askep varisela

BAB II

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Sdr.A

DENGAN VARISELA

DI RUMAH SAKIT SETIA ABADI YOGYAKARTA

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilaksanakan di Rumah Sakit Setia Abadi, tanggal 21

februari 2008.

1. BIODATA

a ).Identitas Penderita

Nama : sdr. N

TTL : semarang, 12 april 1999

Umur : 9 tahun

Jenis Kelamin : laki - laki

Alamat : jln. RA Kartini No.105 Semarang

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SD

Diagnosa : Varisela ( cacar air )

b ). Identitas Penanggung Jawab

Nama : sdr. S

TTL : Semarang, 12 januari 1980

Umur : 28 tahun

Jenis Kelamin : wanita

Alamat : jln. RA Kartini

Agama : islam

Suku : jawa

Page 11: askep varisela

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan klien : ibu klien

2. RIWAYAT KESEHATAN

a ). Keluhan utama

pada pasien perderita varisela mengalami nyeri pada abdomen dan

kepala

b ). Riwayat Kesehatan

pada pasien varisela nafsu makan menurun, demam, lesu, lemah,

lemas, dan pada pasien varisela terdapat bintik merah pada perut dan

dada dan sedikit terdapat pada daerah ekstremitas

c ). Riwayat Kesehatan Dahulu

klien masuk rumah sakit karena demam

d ). Riwayat Kesehatan Keluarga

dalam keluarga, ibu dan ayah klien pernah menderita penyakit yang

sama pada usia anak - anak

e ). Genogram

3. POLA FUNGSI KESEHATAN

a) Pola persepsi terhadap kesehatan. apabila sakit biasanya dibawa ke

puskesmas terdekat, apabila tidak ada perubahan maka klien dibawa ke

Rumah Sakit.

b ) Pola aktifitas latihan

0 1 2 3 4

Mandi V

Berpakaian V

Eliminasi V

Mobilisasi di tempat

tidur

V

Pindah V

Makan V

Page 12: askep varisela

c ) Pola istirahat tidur

pada pasien varisela mengalami gangguan tidur akibat nyeri pada

abdomen dan kepala serta gatal –gatal pada tubuh klien

d ) Pola nutrisi metabolic

pada pasien varisela terjadi gangguan metabolic yaitu nafsu makan

pasien menurun

e ) Pola eliminasi

- sebelun sakit ;klin biasa BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek,

warna kuning, bau khas. Saat pengkajian klien belum BAB

- setelah sakit : klien BAB 2 hari sekali dengan konsistensi agak keras,

warna kuning dengan bau khas

- sebelum sakit : klien BAK 4 -5 x sehari dengan bua khas dan

warna kuning jernih

- setelah sakit : klien BAK 1-2 x sehari dengan bau khas dan warna

kuning jernih

f ) Pola kognitif perceptual

saat pengkajian klien dalam keadaan sadar

g ) Pola peran hubungan

1. status perkawinan : belum menikah

2. pekerjaan : belum bekerja

3. system dukungan : ibu

h ) Pola nilai dan kepercayaan

klien beragama islam, rajin sholat dan mengaji di TPA

i ) Pola konsep diri

- harga diri : tidak terganggu

- ideal diri : tidak terganggu

- identitas diri : tidak terganggu

- gambaran diri: tidak terganggu

- peran diri: terganggu, lkien kurang pengetahuan tentang penyakitnya

Page 13: askep varisela

j ) Pola seksual reproduksi

klien belum baligh

k ) Pola koping

4. PEMERIKSAAN FISIK

a ). Tanda – tanda vital

TD : systole > 105 mmHg, diastole > 60 mmHg

ND : > 100x / menit

SUHU :38 °C

RR : > 24x / menit

b ). Keadaan Umum

tergantung berat ringannya penyakit yang dialami

c ). Pemeriksaan Head To Toe

1. Kulit dan Rambut

Inspeksi :

Warna : hitam

Jumlah rambut : lebat dan tidak rontok

Warna kulit : sawo matang

Kebersihan rambut : tampak kurang bersih

Palpasi :

Tidak ada lesi

Tidak ada nyeri tekan

2. Kepala

Inspeksi ;simetris antara kanan dan kiri

Palpasi : tidak ada lesi tidak ada nyeri tekan

3. Mata

Inspeksi :

- alis : sama antara kanan dan kiri

Pola pertumbuhan bulu alis merata

- kelopak mata : simetris

Page 14: askep varisela

4. Hidung

Normal simetris antara kanan dan kiri

5. Mulut

Inspeksi :

Mukosa : kering dan pucat

Gigi : ada karies gigi

Lidah :tidak pucat

6. Telinga

Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, tidak ada serumen

di lubang telinga

Palpasi : tidak ada benjolan

7. Leher

Inspeksi : bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid

8. Toraks

Inspeksi :simetris, terdapat bintik merah di dada, tidak terjadi

pembengkakan

Perkusi : suara normal ( resonan ), tidak ada dahak dan

lendir

9. Abdomen

Inspeksi : simetris, terdapat bintik merah

Palpasi : getaran rocal femitus

Auskultasi : bising usus 15 – 35 x/ menit

Perkusi : tympani

10. Ekstremitas

Tanagn kiri lien terpasang infuse

Terdapat sedikit bintik merah pada tangan dan kaki

Page 15: askep varisela

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG

o Cukup dengan klinis

o Leukopeni

o Limfositosis relative

C. KOMPLIKASI

Infeksi sekunder baketrial

Pneumonia

Ensefalitis

D. OBAT YANG DIGUNAKAN

Antipiretika k/p 10 mg/kgbb/ kali

Antipruritus k/p ( dimenhidramin)

Antibiotic k/p ZIg ( Zooster Immunoglobulin ) 1 botol / 10 kgbb dalam

48 – 96 jam

Acyclovir 10 mg / kgbb tiap 8 jam

Parasetamol

ibuproven

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

DATA FOKUS

Data Obyektif:

Klien tampak lemas, lesu dan lelah

Klien tidak nafsu makan

Klien tampak gelisah

Klien teraba hangat

Klien tampak memegang perut dan menahan nyeri

Klien tamoak meringis kesakitan

Klien tampak pusing

Klien tampak pucat

mata klien tampak merah dan bengkak

terdapat bintik merah pada tubuh klien ( perut,

klien tampak tidak nyaman

Page 16: askep varisela

klien tampAk ingin menggaruk – garuk daerah yang terdapat

bintik merah pada tubuh

klien tampak kehausan

suhu : 38ºC

TD : systole > 105 mmHg, diastole > 60 mmHg

RR : >24 x/ menit

ND : > 100x/ menit

Page 17: askep varisela

BAB III

ANALISA DATA

Nama : Sdr. N

Umur : 9 tahun

No Symtom Problem Etiologi

1 DO:

TD : systole > 115,

diastole > 60 mmHg

ND :> 100x / menit

Suhu : 38 °C

RR: > 24x / menit

Klien tampak memegang

kepala

Klien tampak memegang

perut

Klien tampak meringis

kesakitan

Klien tampak gelisah

Nyeri akut Agen cidera biologi

2 DO :

Klien tampak lemas, lesu

dan lelah

Klien tampak kehausan

Suhu : 38 °C

ND >100x / menit

Kekurangan

volume cairan

Kehilangan volume

cairan aktif

3 DO :

Klien tidak nafsu makan

Konjungtiva dan mukosa

klien pucat

Klien tamp lemah , lesu

dan lelah

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Tidak mampu

memasukkan,

mencerna dan

mengabsorpsi

makanan

Page 18: askep varisela

Berat badan klien turun

4 DO :

SUHU : 38°C

TD : systole >115, diastole

>60 mmHg

RR : > 24x / menit

Klien teraba hangat

Kulit klien memerah

hipertermi Penyakit

5 DO :

Klien tampak pucat

Mata klien tampak merah

dan bengkak

Klien sterbangun di malam

hari

Gangguan pola

tidur

Nyeri akut

6 DO :

Klien tampak tidak rapi

Kuku lien tampak panjang,

kotor dan hitam

Rambut klien tampak kotor

Kurang perawatan

diri mandi

Nyeri

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri akut b/d agen cidera biologi

2. Hipertermi b/d penyakit

3. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan aktif

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d tidak mampu

memasukkan, mencerna dan mengabsorbsi makanan

5. Gangguan pola tidur b/d nyeri akut

6. Kurang perawatan diri mandi b/d nyeri

Page 19: askep varisela

PERENCANAAN

NODX NOC NIC RASIONAL1 Setelah dilakukan

tindakan asuhan keperawatan selama …x24 jam diharapkan nyeri klien berkurang dengan KH:

-(160501)mengenal faktor penyebab

-(160509)mengenal gejala gejala nyeri

-(160510) mencatat nyeri-(160511)melaporkan

nyeri terkontrol

Keterangan penilaian NOC:

1. tidak pernah ditunjukkan

2. jarang ditunjukkan

3. kadang ditunjukkan

4. sering ditunjukkan

5. selalu ditunjukkan

(1400) PAIN MANAGEMENT

Lengkapi nilai untuk menentukan lokasi, karakteristik, durasi,frekuensi, kuallitas, intensitas nyeri dan faktor yang mempercepat

Pastikan pasien mendapatkan perawatan analgetik yang tepat

Evaluasi dengan pasien dan tim perawatankesehatan lain, tentang keefektifitasanyang digunakan untuk mengukur dan mengontrol nyeri

Layani pasien dan keluarga untuk memberi dorongan

Berikan klien dengan peringan nyeriyang optimalo dengan obat analgetik sesuai dengan resep

Control faktor lingkungan yang

Untuk mengetahui dan menentukan lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,kualitas, intensitas dan faktor yang mempercepa

Untuk mengurangi rasa nyeri

Menentukan cara control nyeri yang efektif

Mendorong semangat pasien agar cepat sembuh

Mengurangi rasa nyeri yang tepat

Lingkungan dapat mempengaruhi peningkatan intensitas

Page 20: askep varisela

mungkin berpengaruh terhadap respon pasien untuk ketidak nyamanan ( suhu ruangan, penerangan dan bising )

Gunakan komunikasiteraupetik yang tepat untuk menyatakan pengalaman nyeri dan menyampaikan penerimaan dari respon nyeri pasien

Pertimbangkan pengaruh budaya pada respon nyeri

Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, bagaimana mengakhiri dan mengantisipasi ketidak nyamanan prosedur

nyeri spt bising dll.

2 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…24x jam diharapkan panas klien turun dengan KH :

-(180001) suhu kulit dalam rentang normal

-(180002) suhu tubuh normal

-(180007) tidak ada perubahan warna kulit

(3900) TEMPERATUR REGULATION

Monitor suhu sekurangnya setiap 2 hari jika perlu

Monitor TD,ND dan RR jika perlu

Monitor warna kulit dan suhu

Mengetahui perkembangan kenaikkan suhu

Mengetahui perkembangan pasien

Mengetahui perubahan suhu

Page 21: askep varisela

-(180013) respirasi normal

-(180014) hidrasi adekuat

-(180015) melaporkan suhu yang nyaman

Keterangan penilaian NOC:

1. tidak pernah ditunjukkan

2. jarang ditunjukkan

3. kadang ditunjukkan

4. sering ditunjukkan

5. selalu ditunjukkan

Naikkan cairan dan pemasukan nutrisi yang adekuat

Gunakan selimut dan kasur yang hangat untuk mengatur perubahan suhu jika perlu

Atur suhu lingkungan untuk kebutuhan pasien

Berikan pengobatanuntuk pencegahan atau untuk mengontrol menggigil

Berikan antipiretik jika perlu

Ajarkan pasien bagaimana mencegah kelelahan akibat panas

Mencegah dehidrasi

Mengatur perubahan suhu

Lingkungan mempengaruhi perubahan suhu klien

Mencegah dan mengontrol terjadinya menggigil

Menurunkan panas

3 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…24x jam diharapkan volume cairan dapat tercukupi dengan KH :

-(060107) intake dan out put seimbang selama 24 jam

-(060109) berat badan stabil

-(060110) tidak ada aksitis

-(060112) tidak ada edema

(4130 ) FLUID MONITORING

Tentukan riwayat jumlah dan tipe kebiasaan pemasukan dan pengeluaran cairan

Tentukan kemungkinan faktor resiko ketidak seimbangan cairan

Mengetahui kebiasaan pemasukan dan pengeluaran cairan klien

Menghindari faktor resiko

Page 22: askep varisela

-(060115) tidak ada haus yang abnormal

-(060116) hidrasi kulit-(060117) membran

mukosa basah

Keterangan penilaian NOC:

1. tidak pernah ditunjukkan

2. jarang ditunjukkan

3. kadang ditunjukkan

4. sering ditunjukkan

5. selalu ditunjukkan

Monitor berat badan

Monitor pemasukan dan pengeluaran

Monitor serum dan nilai elektrolit urine

Pelihara catatan pemasukan dan pengeluaran yang akurat

Monitor membran mukosa, turgor kulit dan haus

Monitor tanda dan gejala aksitis

Atur pemberian cairan jika perlu

Atur dialisis jika perlu,tidak adanya respon pasien

Monitor albumin dan derajat total protein

Monitor BP, rata-rata ND, dan sttus respirasi

Pertahankan ketentuan rata-rata aliran intravena

Pemasukkan dan pengeluaran cairan

Untuk pencegahan dehidrasi

Mengetahui perubahan dan akibat parahnya penyebab

Pencegahan kelebihan cairan

4 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…24x jam diharapkan

(1160) NUTRITIONAL MONITORING

Monitor Mengetahui derajat

Page 23: askep varisela

nutrisi klien dapat tercukupi dengan KH :

-(100801) pemasukan makanan lewat mulut

-(100802)pemasekan makanan lewat selang

-(100803)pemasukan cairan lewat mulut

-(100804) pemasukan cairan

-(100805 ) pemasukan TPN

Keterangan penilaian NOC:

1. tidak pernah ditunjukkan

2. jarang ditunjukkan

3. kadang ditunjukkan

4. sering ditunjukkan

5. selalu ditunjukkan

kecenderungan berat badan yang kurang dan lebih

Monitor tipe dan jumlah aktivitas atau kegiatan

Monitor lingkungan ketika makan

Jadwal pelaksanaan dan waktu prosedur lain dari waktu makan

Monitor turgor kulit jika perlu

Monitor kekeringan,kerusakan dan kerontokan rambut

Monitor adanya mual dan muntah

Monitor pemasukan calori dan nutrisi

keparahan

Aktivitas yang berlebih dapat mempengaruhi pemasukan nutrisi dan pengeluarannya

Lingkungan yang nyaman meningkatkan nafsu makan

Agar waktu makan teratur

Turgor yang tidak nornal menunjukkan kurangnyan nutrisi pada tubuh

Kurangnya nutrisi tubuh menyebabkan terganggunya pertumbuhan rambut dan kesehatan rambut

Mual dan muntah mengurangi nafsu makan

Menambah pemasukan dan meningkatkan

Page 24: askep varisela

Catat tanda yang merubah status nutrisi jika perl

Konsultasikan dengan ahli gizi

Tentukan makanan kesukaan klien

Berikan kondisi lingkungan yang optimal

Berikan nutrisi makanan dan cairan jika perlu

status nutrisi

Mengetahui perkembangan status nutrisi pasien

Menentukan menu yang cocok bagi pasien

Makanan kesukaan dapat meningkatkan nafsu makan

Lingkungan yang nyaman dapat meningkatkan nafsu makan klien

5 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…24x jam diharapkan pola tidur klien tidak terganggu dengan KH :

-(000401) lama tidur-(000402) meneliti lama

tidur-(000404) kualitas tidur-(000405) efisiensi tidur

(rata-rata waktu tidur

-(000407) tidur yng rutin-(000410) bangun tepat

waktu

Keterangan penilaian NOC:

1. tidak pernah

(1850 )SLEEP ENHACEMENT

Tentukan pola tidur dan aktifitas klien

Sesuaikan kebiasaan tidur dan bangun pasien yang teratur pada rencana keperawatan

Tentukan efek obat pasien terhadap pola tidur

Monitor catatan pola

Membatasi aktivitas klien

Menentukan kebiasaan tidur klien untuk menentukan jadwak tidur yang tepat

Beberapa obat dapat menyebabkan kantuk

Mengetahui

Page 25: askep varisela

ditunjukkan

2. jarang ditunjukkan

3. kadang ditunjukkan

4. sering ditunjukkan

5. selalu ditunjukkan

tidur dan jumlah lamanya tidur

Ajari pasien untuk menghindari makanan dan minuman ketika tidur

Layani pasien untuk mengurangi waktu tidur siang dengan menambah aktifitas yang dapat meningkatkan kesiagaan jika perlu

Tinkatkanjumlah lama tidur jika dibutuhkan

Ajari pasien dan keluarga tentang faktor penyebab

Diskusikan dengan pasien dan keluargauntuk mengukur kenyamanan, tehnik peningkat tidur, dan merubah gaya hidup sehingga dapat tidur secara optimal

perkembangan pola tidur klien

Beberapa makanan dan minuman dapat mempengaruhi tidur klien

Memperbanyak tidur malam yang lebih efektif, dan tidur siang dapat menyebabkan klien sulit tidur di malam hari

Disesuaikan dengan kebutuhan klien

Memberikan pendidikan kepada klien dan keluarga

6 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…24x jam diharapkan klien mampu melakukan perawatan diri mandi dengan KH :

(1801)SELF – CARE ASSISTANCE : BATHING/ HIGIENE

Tempatkan handuk, sabun, dan kebutuhan mandi yang lain di

Untuk mempermudah pengambilan

Page 26: askep varisela

-(030101) dapat keluar masuk kamar mandi

-(030102) bersedia untuk mandi

-(030105) mengatur suhu air

-(030110) membasahi tubuh

-(030111 ) mengeringkan tubuh

Keterangan penilaian NOC:

1. tidak pernah ditunjukkan

2. jarang ditunjukkan

3. kadang ditunjukkan

4. sering ditunjukkan

5. selalu ditunjukkan

samping kamar mandi atau bak mandi

Berikan perlengkapan yang diinginkan

Fasilitasi sikat gigi pasien jika perlu

Monitor kebersiha kuku menurut kemampuan pasien

Berikan handuk faforit anakjika perlu

Dorong pasien atau anggota keluarga berpartisipasi dalam memandikan pasien

Memfasilitasi klien dengan kebutuhannya

Mempermudah klien untuk membersihkan gigi

Mencegah terjadinya infeksi karena garukan kuku

Meningkatkan semangat untuk mandi

Partisipasi keluarga untuk dorongan semangat kepada klien

BAB IV

PENUTUP

Page 27: askep varisela

I. KESIMPULAN

Varisela adalah infeksi akut primer oleh Virus Varisela Zoster yang

menyerang kulit dan mukosa, secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit

polimorfi, terutama berlokasi dibagian sentral tubuh, tersebar kosmopolit dan biasanya

menyerang pada anak-anak. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.

Infeksi varisela disebabkan oleh Varisela Zoster Virus (VZV), yang merupakan

kelompok virus herpes berukuran 140-200 µ, berinti DNA. VZV menyebar dari ingus

hidung dan cairan pada Vesikel Varisela. Varisela sangat menular dan 90% dari orang

yang daya tahan tubuhnya lemah akan tertular bila mereka terekspos. Epidemi lebih

sering pada akhir musim dingin dan awal musim semi, timbul separuhnya pada anak-

anak berusia 5-9 tahun. Normalnya, varisela merupakan penyakit ringan. Tetapi dapat

menimbulkan komplikasi yang serius, termasuk Pneumonia, Encephalitis, dan infeksi

bakteri serius pada Vesikel Varisela. Setelah menyebabkan serangan Varisela, VZV

tinggal dalam tubuh. Tetapi dormant yang tinggal dalam sel saraf dapat aktif kembali

di saat mendatang untuk menyebabkan shingles / herpes zoster.

Tanda Dan Gejala

Varisela mempunyai tanda dan gejala yaitu sebagai berikut :

Demam

Nyeri perut

Perasaan idak enak dengan vesikel pada kulit

Pilek

Cepat merasa lelah

Lesu dan lemah

Nyeri sendi

Sakit kepala dan pusing

Kemerahan pada kulit yang kemudinan menjadi lenting berisi cairan dengan

diding tipis

Page 28: askep varisela

Diagnosa Keperawatan Dan Prioritas Masalah

1. Nyeri akut b/d agen cidera biologi

2. Hipertermi b/d penyakit

3. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan aktif

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d tidak mampu

memasukkan, mencerna dan mengabsorbsi makanan

5. Gangguan pola tidur b/d nyeri akut

6. Kurang perawatan diri mandi b/d nyeri

II. SARAN

Sungguh kami menyadari bahwa makalh ini jauh dari sempurna. Seperti

pepatah ‘’tak ada gading yang tak retak’’. Maka kami sangat berharap kritik dan

saran yang membangu dari pembaca. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Page 29: askep varisela

Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta :

Prima Medikal.

Closkey, Mc, et all.2007. Diagnosa Keperawatan NIC-NOC. St- Louis.

Carpenito, Linda Juall.2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

Sakinah, Farian, dr.2007. Varisela. http :/www.indonesiaIndonesia.Com