CRS Varisela Rilda
-
Upload
rolando-darryl-benjamin-pandaleke -
Category
Documents
-
view
34 -
download
0
Transcript of CRS Varisela Rilda
Rilda Dwi Febrianda 130112110607
Preceptor: dr. Didi Supardi
CASE REPORT SESSION
Identitas Pasien Identitas Orang tuaNama : Tn. DUsia : 37 tahunJenis kelamin: Laki-lakiPendidikan: SDPekerjaan : Buruh Pabrik
Nama : Ny. TUsia : 36 tahunJenis Kelamin: PerempuanPendidikan : SDPekerjaan : Buruh Pabrik
DEMAMDefinisi
Peningkatan suhu basal melebihi suhu normal
Peningkatan sementara suhu tubuh yang merupakan respon terhadap suatu penyakit
KlasifikasiBerdasarkan derajat: 1. Derajat rendah : 37,8-38,30C 2. Derajat Tinggi : 38,4-400C 3. Berbahaya : > 400C
Berdasarkan tipe demam: - Continue : Demam sepanjang hari, perbedaan
suhu < 10C - Remittent : Penurunan suhu > 10C, tetapi tidak
pernah mencapai normal - Intermittent : Suhu tubuh dapat kembali normal
<24 jam - Biphasic : Demam beberapa hari, turun, demam kembali
Infeksi Non Infeksi Penyebab Lain
Meningitis Keganasan Dehidrasi
Infeksi Saluran Kemih
Penyakit autoimun
Obat-obatan
Penyakit Virus
Demam Enterik
Malaria
Hepatitis
Mekanisme DemamInfeksi, toksin, inflamasi (eksogenous pyrogen)
Merangsang makrofag dan monosit
Endogenous pyrogen (IL-1, IL-6, TNF, IFN)
Sitokin bereaksi pada permukaan endotel di hipotalamus
Pelepasan PGE2
PGE2 bereaksi pada reseptor
Melepaskan cAMP
Meningkatkan hipotalamik set point
DEMAM
RuamDefinisi - Ruam adalah istilah yang
menggambarkan perubahan pada warna dan susunan kulit. - Ruam umumnya menyebabkan daerah-
daerah kulit menjadi merah atau benjolan pada kulit, yang
juga mungkin menjadi gatal.
Varisela ZosterDefinisi Infeksi akut primer yang disebabkan oleh
virus varisela zoster yang menyerang kulit dan mukosa
Etiologi Varicella Zoster Virus (VZV)
Patofisiologi Penyakit
Virus masuk ke dalam tubuh manusia, melalui
Kontak langsung Droplet Selaput lendir kelopak
Dari lesi mata dan bola mata
Virus berreplikasi di kelenjar limfe (2-4hari)
Viremia primer (4-6hari setelah inokulasi)
Replikasi di hepar, limpa, dan jaringan saraf sensorik
Dilepaskan kembali ke sirkulasi darah (viremia sekunder)
Penyebaran partikel virus ke kulit (14-16 hari setelah kontak)
Lesi vesikular yang khas
VARISELA
ZOSTER
PENDEKATAN DIAGNOSISAnamnesis: - Gejala prodromal : 1. Demam yang tidak terlalu
tinggi 2. Malaise 3. Nyeri Kepala
- Kelainan kulit yang awalnya mucul seperti morbili (makula,
papula) yang kemudian menjadi vesikel berisi cairan jernih
lalu akan menjadi pustul dan akhirnya menjadi krusta
- Adanya rasa gatal - Riwayat kontak dengan penderita yang sama
Pemeriksaan fisik - Bisa ditemukan adanya pembesaran KGB
regional : Infeksi sekunder - Ditemukan adanya kelainan kulit di daerah
badan, muka, ekstremitas, selaput lendir, dll.
Pemeriksaan penunjang1. Tzancksmear
2. Polymerase chain reaction (PCR) 3. Biopsikulit
PenatalaksanaanPenanganan simtomatik: Parasetamol bila demam
sangat tinggi.Beri bedak salisil 1%. Usahakan agar vesikel tidak
pecah dan tidak mengalami infeksi sekunder.Pemberian asiklovir 200-400mg 5xsehari pada awal
penyakit sampai 7 hari.Bila ada infeksi sekunder: suntikkan penisilin
prokain 50.000 IU/Kgbb/hari selama 3 hari atau berik amoksisilin 25-50mg/kgbb/hari peroral.
Penderita disarankan mandi dengan air dan sabunPenderita diperiksa ulang setelah seminggu.
Komplikasi
Relevansi Dokter UmumDemam merupakan tanda sakit yang
signifikan dan perlu penanganan yang tepat.Risiko untuk infeksi yang lebih berat adalah
lebih banyak pada anak dan usia tuaDemam yang tidak diketahui memerlukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang untuk mencari solusi
Ruam merupakan tanda yang sering dijumpaiDengan mengetahui gejala penyerta ruam,
seperti gatal dan lainnya membantu dalam menegakkan diagnosis banding
ReferensiTwenty Common Symptoms, family medicine
posting, National University of SingaporeKlaus Wolff, Richard Allen Johnson. 2009.
Fitzpatrick’s Color Atlas Synopsis of Clinical Dermatology. Mc Graw Hill. Edisi ke-6
Theresia, Sri Rezeki S. Hadinegoro. Terapi Asiklovir pada Anak dengan Varisela Tanpa Penyulit. Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. dapat diunduh di http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/11-6-10.pdf
Dr. A. Gervaik. Fever and Rash in children
AnamnesisKeluhan Utama : Panas Badan
Sejak 3 hari sebelum datang ke puskesmas, penderita
mengeluhkan panas badan yang tidak terlalu tinggi dan terus
menerus. Panas badan pada siang hari sama dengan malam
hari.
Sejak 2 hari yang lalu, Penderita mengatakan keluhan
disertai dengan adanya batuk berdahak, nyeri menelan, dan
pusing. Penderita juga terlihat lebih lemas dibandingkan
biasanya. Keluhan juga disertai dengan adanya kemerahan
yang kemudian berubah menjadi bruntus-bruntus kecil yang
berisi cairan jernih dan disertai dengan rasa gatal.
Bruntus-bruntus kecil pertama kali muncul di sekitar dada yang kemudian menyebar ke bagian perut dan wajah. Keluhan tidak disertai dengan adanya mimisan, mual muntah, maupun nyeri sendi. Keluhan tidak disertai dengan adanya sesak nafas, mata merah dan berair, serta hidung meler. Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan.
Karena keluhannya penderita sudah minum obat, yaitu parasetamol namun karena keluhan penderita tidak membaik, penderita datang ke Puskesmas Cibiru.
Riwayat keluhan bruntus-bruntus serupa sebelumnya
disangkal pasien. Riwayat sakit menelan pertama kali
dirasakan sejak 2 tahun yang lalu dan berulang kira-kira
sebanyak 3 kali per tahun. Riwayat keluhan yang sama di
lingkungan sekitar ada, yaitu teman di sekolahnya. Riwayat
tergigit dengan serangga tidak ada. Riwayat alergi tidak
ada. Riwayat penyemprotan nyamuk di lingkungan rumah
ada sekitar 2 bulan yang lalu. Riwayat kontak dengan
penderita batuk lama ada, yaitu kakak penderita. Riwayat
imunisasi lengkap. Riwayat makanan saat ini penderita
makan menu keluarga namun penderita lebih sering jajan
makanan di warung dan pinggir jalan.
Faktor ResikoPasien kontak dengan teman
sekolahnya yang memiliki keluhan serupa
Kakak pasien memiliki riwayat TB 2 tahun yang lalu, pengobatan teratur selama 6 bulan dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sakit RinganKesadaran : Kompos MentisStatus Gizi : BB = 22kg TB
= 120cm BMI = 15,27
Tanda Vital : TD = 90/60mmHg N = 108x/m R = 20x/m S = 38,10C
Status GeneralisMata : Konjungtiva tidak anemis
sklera tidak ikterik Hidung : Sekret (-) ; PCH(-)Mulut : POC –
Mukosa lidah/mulut tidak kering Higienitas mulut kurang baik
Tonsil : T3-T3 ; HiperemisFaring : Hiperemis (-) Leher : JVP tidak dilakukan KGB tidak teraba
Thoraks
PulmoInspeksi : Bentuk dan gerak simetris
Retraksi intercostal -/-Palpasi : Vocal fremitus normal,
kiri = kananPerkusi : SonorAuskultasi : vesicular breathing sound
normal, kiri = kanan crackles -/-, wheezing -/-
JantungAuskultasi : Bunyi Jantung S1, S2 (+)
normal, murni, regulerAbdomenInspeksi : datar, lembut Auskultasi : Bising usus (+)
normalPalpasi : nyeri epigastrik, hepar
dan lien tidak terabaPerkusi : PS/PP -/-
Ekstremitas : Akral hangat
CRT < 2 detik
Status DermatologikusDistribusi Lesi : BilateralLokasi Lesi : ad regio pipi kanan dan
kiri, leher, sekitar dada dan perutKarakteristik Lesi :
- Jumlah : multiple, diskrete- Bentuk : bulat- Ukuran : diameter 0,2 - 0,5cm- Batas : Berbatas tegas- Lesi : menonjol dari permukaan kulit
Efloresensi : Vesikel dengan tepi makula eritema
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Lab darah rutinTzanck Smear
Diagnosis Banding- Varisela zoster;Tonsilitis kronis eksaserbasi
akut- Morbili;Tonsilitis kronis eksaserbasi akut- Impetigo;Tonsilitis kronis eksaserbasi akut- Infeksi Coksakie virus;Tonsilitis kronis
eksaserbasi akut
Diagnosis HolistikAspek Personal:
Alasan kedatangan: - Timbulnya demam, bruntus kecil dan gatal- Sudah minum obat namun tidak membaikKekhawatiran : Mengganggu kegiatan sekolah dan
berulangHarapan : Bruntus kecilnya hilang dan tidak
berbekasAspek Klinik:
Varisela Zoster; Tonsilitis kronis eksaserbasi akut
Aspek Risiko Internal:oPasien memiliki riwayat amandeloHigienitas mulut pasien kurang baikoPasien lebih senang jajan di luar
dibandingkan makan menu keluarga.
Aspek Risiko Eksternal:- Kontak dengan teman sekolahnya yang memiliki
keluhan bruntus-bruntus kecil
Penatalaksanaana. Umum:
- Pasien beristirahat , isolasi- Hindari makan pedas, berminyak, air dingin - Pasien dianjurkan mandi seperti biasa- Menjelaskan mengenai penyakitnya- Menjelaskan cara pengobatannya
b. Khusus:- Parasetamol sirup 120mg 3x2cth (bila demam)- Asiklovir 400mg 5x1- Amoksisilin sirup 250mg 3x1- Ambroxol sirup 3x11/2- Bedak Salisil 1%
Prognosis Quo ad vitam : Ad bonam Quo ad Functionam : Ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Alasan dilakukan kunjungan rumahFollow up pasienMengumpulkan data mengenai latar
belakang keluarga dan juga kesehatan keluarga serta mengetahui psikodinamika keluarga
Mengenal lingkungan hidup keluargaMembangun hubungan dengan keluarga
No Nama Usia Kedudukan Dalam Keluarga
Pekerjaan Pendidikan Masalah Medis dan Biopsikososial
1 Tn. Dodo
37 thn Bapak Buruh pabrik
Tamat SD Merokok
2 Ny. Tarliah
36 thn Ibu Buruh Pabrik
Tamat SD -
3 Indah 12 thn Anak Pelajar Kelas 1 SMP
• Tuberkulosis• Alergi cuaca
4 Destia 8 thn Anak Pelajar Kelas 2 SD • Varisela Zoster• Tonsilitis
Genogram
Ny. Tarliah, 36th
Tn Dodo, 37th
Destia, 8th
Indah, 12 th
37th
34th
32th 30th 28th
Tn Ucu,68th
Ny.Atin,58t
h
Tn.Adang,
66thNy.Am
ah 56th
2000
M=2001
Bentuk Keluarga : keluarga campuran
Tahapan Siklus : keluarga dengan anak usia sekolah
Psikodinamika :
- Keluarga pasien terdiri atas suami, istri, dengan 2 orang anak
- Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai buruh pabrik yang bekerja dari
pagi sampai sore hari
- Ibu pasien sebelumnya pernah menikah dan mempunyai 1 orang anak,
kemudian menikah lagi dengan ayah pasien.
- Saat ini tidak ada konflik antar anggota keluarga
APGARNo
Pernyataan Selalu/Sering (2)
Kadang/pernah (1)
Jarang/tidak (0)
1. Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika saya menghadapi masalah
1
2. Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta membagi masalah dengan saya
1
3. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya melaksanakan kegiatan ataupun arah hidup yang baru
2
4. Saya puas dengan cara keluarga saya menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi emosi
2
5. Saya puas dengan cara keluarga saya membagi waktu bersama
1
APGAR SCORE = 7 ( Fungsi keluarga kurang baik / Moderately dysfunctional family)
Social interaction
Komunikasi dan interaksi dengan kerabat deat, tetangga, dan masyarakat lingkungan sekitar baik
Cultural prideKeluarga pasien dan lingkungan sekitarnya merupakan suku sunda yang memiliki adat istiadat yang kental
ReligionKeluarga pasien beragama islam
Economic stabilityKebutuha sehari-hari pasien dapat terpenuhi
EducationOrang tua pasien merupakan kelulusan SD, Kakak pasien duduk di bangku SMP dan pasien duduk di bangku SD
Medical healthPasien memanfaatkan fasilitas kesehatan, yaitu Puskesmas Cibiru yang mudah diakses dari rumah pasien
Lingkungan Tempat Tinggal Kepemilikan : Milik sendiri Daerah perumahan : Padat bersih
KARAKTERISTIK
Lantai rumah Keramik
Atap rumah Genteng
Dinding rumah Plester/batu
Cat dindig rumah Cat
Luas tanah 42 m2
Luas Bangunan 42 m2
Jumlah kamar 2
Dapur Ada
Cerobong Asap Tidak ada
Jendela terbuka Tidak ada
Jendela ventilasi Ada, 4
Jendela pencahayaan Ada, 1
Sumber air bersih Ya, Jetpump
KARAKTERISTIK
Sumber pencemaran <10m Tidak ada
Kesulitan air Tidak
Kualitas fisik air minum Baik
Pengolahan air minum Dimasak
Penampungan air sebelum diminum
Wadah tertutup
Tempat penampungan air limbah
Langsung ke got/sungai
Saluran Pembuangan Air Limbah
Saluran tertutup
Tempat pembuangan sampah
Tidak (diplastik)
Bahan bakar memasak Kayu bakar dan Gas
Memelihara ternak Ada, burung di kandang dalam rumah dan kandang luar rumah
Kesimpulan : Lingkungan tempat tinggal pasien tidak termasuk kedalam rumah sehat
Ruang TamuKamar 1
Kamar 2Kamar mandi
DapurRuang Keluarga Gambaran
kondisi rumah
PELAYANAN KESEHATAN
Puskesmas Cibiru : ½ km dari rumah
500 meter waktu tempuh 10
menit Tersedia angkutan umum untuk ke
fasilitas kesehatan, yaitu ojek Tarif pelayanan kesehatan menurut
pasien terjangkau Pelayanan yang diberikan
memuaskan
LINGKUNGAN PEKERJAANSuami bekerja sebagai buruh pabrik dan
pekerjaan sampingan lainnya (kuli bangunan)
Istri bekerja sebagai buruh pabrikRisiko Kesehatan:
Fator Risiko Kesimpulan
Faktor Fisik Kecapaian, angkat barang berat, duduk lama
Faktor Kimia Limbah pabrik
Faktor Biologis -
Faktor Ergonomis Angkat barang berat dan duduk lama
Faktor Psikologis -
INTERPRETASI HASIL KUNJUNGAN RUMAHSecara keseluruhan tidak terdapat masalah yang
terlalu menonjol, dari kondisi rumah pasien jendela untuk pencahayaan hanya ada 1 sehingga rumah pasien cukup gelap karena kurang pencahayaan
Pasien juga memelihara burung yang diletakkan dalam sangkar di dalam rumah
Di rumah pasien ayahnya sering merokok di dalam rumah dan pasien kontak dengan orang dengan batuk lama, yaitu kakak pasien
Karena kedua orang tua pasien sibuk bekerja dari pagi sampai malam, jadwal makan pasien tidak terkontrol sehingga pasien lebih senang untuk jajan di luar.
RENCANA PEMELIHARAANNo. Nama Status
Kesehatan
Skrining Konseling
Imunisasi
Profilaksis
1. Tn Dodo, 37 tahun
Sehat • Tekanan Darah• BMI• Gula Darah• Profil Lipid• Skrining TB
Pola Hidup Sehat• Aktivitas Fisik• Paparan rokok• Nutrisi• Kesehatan Reproduksi
- -
2. Ny. Tarliah, 36 tahun
Sehat • Tekanan Darah• BMI• Gula Darah• Profil Lipid• SADARI• Skrining TB
Pola Hidup Sehat• Aktivitas Fisik• Nutrisi• Paparan rokok• Kesehatan Reproduksi• KB
HPV -
3. Indah, 12 tahun
-Riwayat Tuberkulosis- Alergi cuaca
• Prick test• BMI• cek up (kontrol pasca TB)
Pola Hidup Sehat• Aktivitas Fisik• Nutrisi• Paparan rokok
- -
4. Destia, 8 tahun
- Varisela Zoster- Tonsilitis
• Tumbuh Kembang• Kesehatan gigi• Cek paru-paru
Pola Hidup Sehat• Aktivitas Fisik• Nutrisi• Paparan Rokok• Kesehatan Gigi
- -
HASIL INTERVENSI KUNJUNGAN RUMAH
Tanggal Hasil Intervensi
Tindak Lanjut 122 november 2012
• Mengenali pasien dan keluarga dengan lebih dekat. • Mengetahui lingkungan rumah. • Pemeriksaan fisik bangunan.
Tindak Lanjut 21 Desember 2012
• Follow up pasien• Merencanakan
pemeliharaan kesehatan
Tindak Lanjut 3
Penatalaksanaan Status Gizi Berat badan : 22 kg Tinggi badan : 120 cm IMT : 15,27
(Normoweight)
Anamnesis :1.Riwayat penyakit sebelumnya yg berhubungan masalah gizi :TIDAK ADA2.Obat-obatan yg biasa dikonsumsi: TIDAK ADA3.Asupan makanan: Perubahan asupan makanan : Ada, 3 hari Konsistensi makanan sekarang : Biasa (padat) Puasa/tidak masuk makanan sama sekali: Tidak
No. Waktu
Jenis Makanan
Bahan Makanan
Jumlah URT/Berat
Kalori (Kkal)
1. 06.30 NasiTahu gorengTempe gorengAir putih
NasiTahuTempeMinyak Goreng
1 mangkok kecil1 biji besar/200g1 potong/25g1 sdm
1751604050
= 465
2. 12.00 Jajan (Gorengan)
Bala-bala 2 buah 180
3. 19.00 NasiTelur gorengAir putih
NasiTelurMinyak Goreng
1 mangkok kecil1 buah1 sdm
1755550
= 280
TOTAL KALORI = 925Kkal
Total Kalori : BEE = 21,6 x 22 = 475,2 Kkal PA = 475,2 x 30% = 142,56 Kkal TEF = (475,2+142,56) x 10% =
61,776 KkalTEE = BEE+PA+TEF = 679,536
Kkal Komposisi :
Protein : 0.8 gr x 22 x 4 = 70,4 KkalLemak : 25%x679,536 = 169,8 KkalKarbohidrat : Total Kalori – (Lemak+Protein)
679,536 – (169,8+70,4) = 439,33Kkal
Konsistensi anjuran : Biasa (padat) atau lunak
Pengolahan anjuran :direbus / dikukus/digoreng
Cara pemberian : oral, sedikit-sedikit
Frekuensi anjuran :5 x sehari (3 kali makan berat, 2 kali snack diantara makan berat
Jenis nutrien spesifikNutrisi yang dianjurkan:
KarbohidratProtein hewaniProtein nabatiSayuranBuah-buahan
Nutrisi yang tidak dianjurkan:- Minum-minuman dingin
- Makanan pedas
Rencana Menu MakananMakanan Pokok
Protein Hewani
Protein Nabati
Sayur Buah Kalori
06.00 Nasi (1 mangkok)
Hati ayam 1bh sdg/30g
250 Kkal
09.00 Pisang (1bh/45g)
50 Kkal
12.00 Nasi (3/4 mangkok)
Tempe Sayur sop 170 Kkal
15.00 Pepaya (1ptg bsr/110g)
50 Kkal
20.00 Nasi (3/4 mangkok)
Telur goreng
140 Kkal
TOTAL KALORI 660 Kkal
Aktivitas Dan OlahragaPemberian Konseling/penyuluhanCara melakukan olahraga yang benar
(persiapan, pemanasan, latihan inti, pendinginan)
Untuk ayah dan ibu :Jalan, Jogging, senam : 3x/minggu maksimum 20-60 menit
Anak- anak:Minimal 3x/minggu minimal 30 menit
Terima kasih