Post on 22-Apr-2023
Teknik Elektro Universitas Mercu Buana
[TUGAS MAKALAH]Type IC Multiplexer dan Encoder
Casromi 41412110017Lyla Diah Susanti 41412110113
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini membahas “Type IC Multiplexer dan Encoder“. Makalah ini
dibuat untuk menyelesaikan tugas sebagai syarat nilai Mata Kuliah
Perancangan Sistem Digital, Program Studi Teknik Elektro,
Universitas Mercu Buana.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah banyak mendapat
bantuan ,dorongan, dan doa dari banyak pihak yang sangat membantu
dalam kelancaran penyusunan makalah ini. Oleh karana itu melalui
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Ahmad Wahyu Dani ST, MT, selaku Dosen mata
kuliah Perancangan Sistem digital, serta kepada semua pihak yang
turut serta dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh sebab itu kritik dan saran akan kami terima sebagai
perbaikan untuk dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat
berguna baik bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca
sebagai tambahan wawasan .
2 | P a g e
Jakarta, 26 November
2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I - Pendahuluan 3
Bab II - Pembahasan 4
2.1 Mu
ltiplexer 4
2.2 Encoder 10
3 | P a g e
BAB III - Daftar Pustaka 14
PENDAHULUAN
IC (Integrated Circuit) adalah nama lain dari chip. IC
adalah piranti elektronis yang dibuat dari material
semikonduktor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa
komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang
telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil.
IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan
4 | P a g e
elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran
relatif kecil.
IC atau chip merupakan cikal bakal dari sebuah komputer dan
segala jenis device yang memakai teknologi micro-controller
lainnya. IC ditemulan pada tahun 1958 oleh seorang insinyur
bernama Jack Kilby yang bekerja pada Texas Intruments mencoba
memecahkan masalah dengan memikirkan sebuah konsep menggabungkan
seluruh komponen elektronika dalam satu blok yang dibuat dari
bahan semikonduktor. Penemuan itu kemudian dinamakan IC
(Integrated Circuit) atau yang kemudian lazim disebut chip
Dalam makalah ini akan dibahas penggunaan IC yang digunakan
dalam rangkaian Multiplexer (MUX) dan rangkaian Encoder serta
aplikasi dari masing-masing IC.
5 | P a g e
MULTIPLEXER
Multiplekser sering diistilahkan sebagai selektor data
(pemilih data). Multiplexer merupakan rangkaian kombinasional
yang berfungsi untuk memilih informasi biner dari satu saluran
input dan menyalurkannya sebagai satu saluran output. Biasanya
terdapat saluran input dan n saluran pemilih dimana kombinasi
bit-nya menentukan input yang mana yang dipilih. Sebagai contoh
untuk multiplexer 2-to-1, jika pemilih S = 0 maka yang
mendapatkan jalan sebagai output. Jika S = 1, maka yang akan
mendapatkan jalan sebagai output. Lihat gambar berikut untuk
multiplexer 2 to 1:
IC TTL yang menyediakan fungsi multiplexer terdiri atas
berbagai seri seperti 74151 dan 74153. Salah satu contoh IC mux
yang akan dibahas adalah IC SN74251 dengan 3-state. IC tersebut
merupakan IC multiplexer 8 to 1. Pada IC ini terdapat 8 buah jalur
6 | P a g e
masukan dan 3 bit selector serta jalur lain sebagai kontrol reset dan
inverting output. Karena IC ini merupakan IC dari keluarga TTL,
maka tegangan supply yang boleh adalah maksimal 5 volt.
MUX tesedia dalam dua jenis yaitu MUX 2-state dan 3-state.
Mux 2-state berarti bahwa output dari MUX tersebut akan selalu
bernilai BENAR atau SALAH, tetapi dengan 3-state output yang
bernilai Z dikatakan tidak mengeluarkan arus sama sekali sehingga
setiap input yang menerimanya akan menganggap bahwa output
tersebut tidak ada sama sekali, yaitu BENAR atau SALAH.
MUX 3-state memiliki input pengontrol yang pada dasarnya
berfungsi untuk mematikan dan menyalakan operasi MUX tersebut.
Dalam MUX 3-satate iput pengontrol ini disebut dengan OUTPUT
CONTROL. Pada MUX 3-state outputnya akan memiliki nilai output
bernilai Z.
7 | P a g e
Tabel Kebenaran IC SN74251
Dari tabel diatas tentu kita sudah dapat memahami bagaimana
cara kerja dari sebuah IC multiplexer. Contohnya adalah apabila
kita ingin menampilkan data pada input D6 (ditampilkan pada
output Y), maka pada strobe / OE harus diberi logika 0 dan pada
input pengontrol (C,B,A) diberi nilai logika 110 (C=1, B=1, A=0).
Nilai output W adalah negasi dari output Y.
Aplikasi Multiplexer menggunakan IC TTL SN74251
10 | P a g e
Proses multiplexer 16 baris data melalui decoder BCD pada 7-
segment menggunakan IC TTL 7448. Dua IC multiplexer TTL
74251 digabungkan untuk mendapatkan multiplexer 16 to 1.
Multiplexer ini memiliki 4 bit inputan. Empat masukan
multiplexer melalui bus ditransmisikan ke 7448 untuk
membentuk masukan A0 sampai A3.
Contoh sikuit multiplexer
(Catatan: hanya satu set 74251 yang ditampilkan, tiga set
lain yang digerakkan oleh input yang dipilih dan
mengendalikan A1, A2, dan A3 dari masukan 7448 tidak
ditampilkan).
11 | P a g e
Sebuah sistem transmisi data sederhana dapat
diimplementasikan dengan menggunakan multiplexer dan
demultiplexer yang dalam hubungannya menggunakan
interkoneksi link tunggal. Sistem tersebut digunakan dengan
jarak yang relatif pendek seperti 500 meter dan dapat
menghasilkan penurunan yang signifikan dalam sejumlah baris
yang dibutuhkan untuk mengirimkan data. Sebuah diagram blok
dari sistem ditunjukkan pada gambar dibawah dimana IC
multiplexer TTL 74251 8 to 1 terkait dengan IC decoder 74138
3 to 8 line, beroperasi sebagai demultiplexer, dengan kabel
tunggal. Data yang disajikan secara paralel pada input MUX
diubah menjadi format serial untuk transmisi, sementara pada
rute DEMUX penerima akhir berupa data serial dalam urutan
yang benar ke salah satu dari delapan output baris. Data
yang ditransmisikan dikatakan sebagai TDM sejak delapan bit
masukan yang muncul pada link interkoneksi pada waktu yang
berbeda.
Untuk komunikasi yang memuaskan, pilih sinyal pada kedua
ujung link harus identik pada suatu saat tertentu. Pilih
sinyal umum yang dihasilkan oleh mod 8 counter di transmisi
dan juga harus dikirim ke penerima. Penggunaan TDM telah
mengurangi jumlah baris yang dibutuhkan untuk interkoneksi
dari delapan menjadi empat.
12 | P a g e
TDM Transmission Link
Sebuah contoh di mana link transmisi jarak dekat yang
mungkin digunakan adalah sistem keamanan di mana akses ke
bangunan dipantau di sejumlah titik sensitif. Sinyal dari
kantor perwakilan yang pembagian waktu multiplexing dan
ditransmisikan ke demultiplexer di kantor keamanan pusat di
mana tampilan visual akan mengungkapkan pelanggaran keamanan
pada titik-titik akses.
13 | P a g e
ENCODER
Encoder merupakan kebalikan dari decoder. Encoder merupakan
rangkaian kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada
pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya. Contoh
encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3,
berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode
biner 3-bit pada outputnya. Pada umumnya encoder menghasilkan
kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit. Encoder n bit memiliki 2n saluran
input. Sebagai contoh encoder 2 bit memiliki 22 saluran input.
Gambar contoh encoder adalah sebagai berikut:14 | P a g e
Sebuah sirkuit encoder-decoder dapat dibangun dari gate-gate
dasar juga dapat dibangun dari IC.
Pada aplikasinya sebuah sistem encoder-decoder digunakan untuk
sistem coding dan decoding informasi digital. Dapat berupa sistem utuh
sistem encoder-decoder pada sistem kontrol manual, namun penggunaan
sistem memori dapat digunakan untuk sistem otomatisasi data digital.
Apabila salah satu dari ke-4 saluran input aktif maka
encoder akan menghasilkan kode biner sesuai dengan salurannya.
Apabila lebih dari satu saluran input diaktifkan/semua maka
outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk kondisi seperti ini,
kita dapat mengganggap “don’t care” tetapi pada umumnya hal ini
dapat diatasi dengan menggunakan priority encoder.
Aplikasi Input Numerik Pad to BCD (IC 74147)
Pada bagian encoder dapat menggunakan IC 74147 yang mengencode 10
digit input dan dirubah ke BCD.
Berikut skema rangkaianya dan data2 IC 74147.
15 | P a g e
IC Encoder yang lainya adalah IC 74148, berikut perbedaan karakter dua
ic tersebut :
SN 74147 SN 74148
Encode 10-Line Decimal to 4-Line BCD Encode 8 Data Lines to 3-Line Binary
(Octal)Applications Include:
− Keyboard Encoding
− Range Selection
Applications Include:
− n-Bit Encoding
− Code Converters and Generators
18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Dani, Akhmad Wahyu. 2014. Modul Sistem Digital (Part 2). Jakarta:
Universitas Mercu Buana.
Nugraha, Beny. 2014. Rangkaian Decoder, Encoder, Multiplexer &
Demultiplexer. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Djamal, Hidajanto. 2014. Modul Perkuliahan Perancangan Sistem
Digital (MUX). Jakarta: Universitas Mercu Buana.
http://onyaedward.blogspot.com/2014/01/ic-multiplexer.html
www.DatasheetCatalog.com
http://books.google.com/books?
id=UQ7NSn4UOAsC&pg=PA233&lpg=PA233&dq=multiplexer+application+wit
h+74251&source=bl&ots=fElXMejm2E&sig=PUI7KvqxOsa-pga8Fp0T1msEHYc
19 | P a g e
http://books.google.co.id/books?
id=o7enSwSVvgYC&pg=PA115&lpg=PA115&dq=multiplexer+application+wit
h+74251&source=bl&ots=zCzq_wg7eu&sig=62GTqBoovK_lAlDDFTINBvefpCs&
hl=id&sa=X&ei=nVh4VLjQBJaQuASr2YGQDA&redir_esc=y#v=onepage&q=mult
iplexer%20application%20with%2074251&f=false
20 | P a g e