Tugas metopel

36
“PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI KARYAWAN DENGAN METODE BARCODE PADA PT. KEMENANGAN JAYA’’ Oleh : Nama : Grace Nathasia Br Bangun Nim : 100840016 Prodi : Teknik Informatika/ S1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA 2013

Transcript of Tugas metopel

“PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI KARYAWAN DENGAN

METODE BARCODE PADA PT. KEMENANGAN JAYA’’

Oleh :

Nama : Grace Nathasia Br BangunNim : 100840016Prodi : Teknik Informatika/ S1

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS

SUMATERA UTARA

2013

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakincepat memasuki berbagai bidang, sehingga kini semakin banyakperusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutamadalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat denganteknologi informasi itu sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataanbahwa kegunaan komputer pada aplikasi bisnis adalah untukmenyediakan informasi dengan cepat dan tepat. Informasi iniibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu perusahaan.Jika di dalam suatu perusahaan, informasi tersebut terhenti atau

terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi lusuh(Jogiyanto, 1999:96).

Salah satu perkembangan teknologi informasi yang pentingadalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah datayang berfungsi untuk menghasilkan informasi yangdibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan

usaha dan mencapai sukses harus mengikuti era informasidengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitukomputer. Hal ini didukung oleh pernyataan yang diutarakanbahwa komputer digunakan untuk mengelola sumber daya yang luas

dari perusahaan-perusahaan yang memandang seluruh duniasebagai pasar mereka dimana pada eksekutif perusahaanmelakukan investasi pada teknologi informasi dengan tujuanmencapai skala ekonomis dan dapat mengembangkan produk yang

dapat dijual di seluruh dunia (Mcleod,1998:92).Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka

semua bidang dalam suatu perusahaan ataupun instansi dapatdikomputerisasikan, dalam hal ini bidang- bidang yang dianggappenting dan utama karena hal ini dapat mendukung keberhasilansuatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dalam kajian ini

penulis ingin memberikan suatu solusi denganmerancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem absensiberdasarkan sistem absensi manual yang sudah ada pada PT.

Kemenangan Jaya yang masih kurang efektif dan efisien,dan membuat sistem basis data yang akan digunakan dalamaplikasi absensi yang terkomputerisasi, user Interface untukmengelola basis data tersebut, dan aplikasi absensi yang

terkomputerisasi dengan baik antara sistem basis data,user interface, dan user itu sendiri dengan penambahan metodebarcode untuk memberikan solusi optimal yang telahterkomputerisasi, kecepatan dan ketepatan pengolahan data, danmengurangi tingkat kesalahan pada waktu proses pengabsenanberlangsung (http://www.wikipedia.com/barcode). Oleh sebab itu

dengan berdasarkan alasan ini penulis mencoba mengambiltema dalam penulisan penelitian ini dengan judul :

“Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi Karyawan DenganMetode Barcode Pada PT. Kemenangan Jaya”.

I.2 Rumusan Masalah

PT. Kemenangan Jaya yang bergerak dibidang retailberkeinginan untuk memiliki suatu sistem informasiabsensi karyawan yang dapat menggantikan sistem absensiyang telah ada namun masih berjalan secara manual.Keinginan ini timbul karena perusahaan ini mengalamikesulitan dalam mengolah data informasi absensi sehinggamengakibatkan semakin banyaknya hardcopy arsip danmenyulitkan ketika pihak manajemen personalia perusahaanbermaksud untuk merekap dan melakukan pendataan ulangdata dan daftar hadir karyawan yang telah berlangsungselama 1 tahun lamanya.

Proses pengabsensian yang telah ada di PT. KemenanganJaya dapat dikatakan masih kurang efisien dan efektif karenasemua masih dilakukan secara manual, mulai dari pendataan danpenghitungan jam hadir, jam keluar, lama waktu kerja, sampaidengan keterangan tidak masuk karyawan. Sedangkan di departemen

personalia, pengaksesan ini belum memiliki sesuatu sisteminformasi pegawai yang baik. Semua hal tersebut seringmengakibatkan hasil yang kurang teliti dan memakan waktu yanglama. Masalah yang utama yang timbul dikarenakan adanya

faktor kelelahan mental akibat hanya ada seorang staffyang bertanggung jawab dalam perhitungan jam kerja.

Penggunaan metode barcode pada aplikasi sistem absensikaryawan ini juga akan membuat sistem absensi ini menjadi lebihefektif dan efisien karena setiap pegawai hanya akan menempelkankartu ID karyawan pada perangkat barcode scanner yang telahtersedia dimana penghitungan jam hadir dan jam keluar karyawanakan masuk pada database, kemudian hasil inputan nomor induk

karyawan atau barcode akan menjadi acuan jam kedatangankaryawan tersebut. Dalam pembuatan tugasi ini, penulis akanmemberikan suatu solusi tentang :

1. Bagaimana sistem absensi ini dapat membantu prosespencatatan data dan daftar hadir karyawan.

2. Bagaimana memberikan report harian, bulanan, dantahunan data dan daftar hadir karyawan.

I.3 Batasan Masalah

Aplikasi sistem absensi dengan metode barcode padaPerusahaan Kemenangan Jaya akan memberikan suatu reportpencatatan atau log secara harian, bulanan, dan tahunan tentangdata dan daftar hadir karyawan, waktu kedatangan, waktu

pulang. Aplikasi absensi ini hanya akan mencatat hal-halyang berkaitan dengan data dan daftar kehadiran karyawan, dantidak melakukan pengaturan terhadap penentuan waktukedatangan dan kepulangan karyawan. Aplikasi ini tidak akan

melakukan penghitungan penggajian karyawan berdasarkanlamanya waktu kerja karyawan dan aplikasi ini juga tidakterhubung dengan database perusahaan, karena aplikasi inimerupakan suatu aplikasi tambahan yang berdiri sendiri

sehingga tidak akan mengganggu dan mengacaukan databasepusat yang terhubung dengan data keseluruhan dan keteranganaktifitas perusahaan.

Pendeteksian absensi pada aplikasi ini terbatas padametode dan teknologi yang digunakan, yakni barcode dantidak menggunakan teknologi pendeteksian yang lain sepertifingerprint scan atau yang lainnya.

I.4 Tujuan Pembuatan

Tujuan dari diadakannya penelitian, perancangan, danpembuatan aplikasi absensi dengan sistem barcode dalammenunjang penulisan tugas ini adalah untuk :

1. Menyusun suatu sistem informasi yang berbasis komputersecara sistematis, terstruktur, terarah dan lengkapdengan demikian sistem informasi yang dibuat benar-benar berguna dan mengefisienkan pekerjaan dalamperusahaan.

2. Memberikan suatu solusi dengan merancang, memberikanhasil report, dan mengimplementasikan Aplikasi absensiyang telah dibuat dan akan digunakan di PerusahaanKemenangan Jaya sebagai penunjang proses pendataankehadiran karyawan yang ada dan dilakukan padaperusahaan tersebut.

I.5 Manfaat Penulisan

Manfaat yang akan didapat dari penulisan tugas dalampembuatan dan pengaplikasian sistem absensi denganbarcode ini adalah sebagai berikut :1. Membantu Perusahaan Kemenangan Jaya untuk mengubah

sistem absensi yang telah berjalan secara manualmenjadi suatu sistem absensi yang terkomputerisasi.

2. Membantu Perusahaan Kemenangan Jaya dalam meningkatkankinerja dan etos kerja serta kedisiplinan kerja kepadapara karyawannya.

3. Membantu pendataan dan daftar hadir karyawanperusahaan dengan memberikan suatu solusi optimal yangtelah terkomputerisasi dan berbasis data denganpenggunaan metode barcode.

4. Sistem aplikasi absensi ini akan mampu untuk melakukanbeberapa fasilitas dan fungsi seperti : Mempunyaipassword yang berguna untuk melindungi pemakaiansistem oleh orang yang tidak berwenang, sistemmempunyai fasilitas pengendali error yaitu berupapesan kesalahan atau proses yang akan muncul dalamsistem.pengabsensian, mampu menyimpan data-datamengenai data pribadi dan data absensi karyawan, dansistem dapat melakukan pencarian data

5. Memberikan suatu report secara berkala tentang datadan daftar kehadiran karyawan sebagai bahan acuanpeningkatan etos dan kedisiplinan karyawan dalamperusahaan

6. Memberikan input perbaikan guna meningkatkan sistemyang sudah ada agar lebih optimal.

I.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam perancangan danpengembangan sistem aplikasi absensi karyawan ini adalah denganmenggunakan beberapa metode, antara lain :

1.Metode InterviewKoentjaraningrat (1985:167) mengartikan interviewsebagai sebuah tindakan pengumpulan informasi dengancara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dandijawab secara lisan pula yang akan digunakan dalamtahap analisa.

2.Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam tugasini adalah dengan menggunakan model pengembangansistem spiral. Model Spiral yang diusulkan oleh Boehm(1988), menggambarkan sebuah tahapan prosespengembangan perangkat lunak, yang terdiri dari enamwilayah tugas (Pressman, 1997:47), yaitu antara lain :

A. Komunikasi PelangganTugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangunkomunikasi yang efektif di antara pengembang danpelanggan.

B. PerencanaanTugas-tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikansumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasilain yang berhubungan.

C. Analisis ResikoTugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko-

resiko, baik manajemen maupun teknis.D. Perekayasaan

Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun satuatau lebih representasi dari aplikasi tersebut. Penulismenggunakan notasi UML sebagai case tool dalamperekayasaan sistem.

E. Konstruksi dan PeluncuranTugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi,menguji, memasang, dan memberikan pelayanan kepadapemakai. Jika seluruh obyek yang dibutuhkan telahselesai didesain maka tahap selanjutnya adalahmengkonstruksikan obyek-obyek yang telah selesaididesain ke dalam kode bahasa pemrograman. Bahasapemrograman yang penulis gunakan ialah BorlandDelphi 5 sebagai pembuatan aplikasi sistemnya danmenggunakan aplikasi perancangan database MS SQLServer 2000.

F. Evaluasi PelangganLangkah ini melakukan pengujian fungsionalitas danefisiensi sistem pada saat sistem tersebuttelah selesai dibuat dan diimplementasikan.

G. Menarik KesimpulanTugas-tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpanbalik dari pelanggan dengan didasarkan padaevaluasi representasi perangkat lunak yangdibuat selama masa perekayasaan dandiimplementasikan selama masa pemasangan.

I.7 Sistematika PenulisanPenyusunan tugas ini dilaksanakan dengan beberapa metode

dan format susunan yang terbagi ke dalam beberapa bab, yangterdiri dari :

BAB I : PendahuluanBerisi tentang beberapa hal umum tentang maksud dantujuan penulisan tugas serta pelaksanaan penelitianpada Perusahaan PT. Kemenangan Jaya sebagai acuan dalampembuatan aplikasi absensi dengan sistem barcode, yangterdiri dari latar belakang dilaksanakannya penelitian,tujuan dari diadakannya penelitian, perancangan, danpembuatan aplikasi sistem absensi dengan metode barcodedalam menunjang penulisan skripsi, manfaat penulisan,metode pelaksanaan dan penulisan skripsi, sertasistematika dalam penyusunan tugas ini.

BAB II : Landasan TeoriMenjelaskan tentang konsep dasar aplikasi absensi,

penjelasan singkat tentang barcode concept, sejarah singkataplikasi Delphi 5 sebagai aplikasi pembangun utama, dankonsep database serta penjelasan singkat tentang microsoft access

sebagai aplikasi database yang akan digunakan dalampembuatan aplikasi absensi ini.

BAB III : Metodologi PenelitianMenjelaskan tentang metode yang digunakan dalammenyelesaikan kasus pendataan dan pengaplikasian sistemabsensi pada perusahaan tersebut, perancangan yangberisi semua metode yang berhubungan dengan topik yangdibahas dan akan digunakan dalam pembuatan aplikasisistem absensi ini, serta penganalisaan masalah yangada dalam perusahaan sehingga dapat diberikan suatusolusi optimal terhadap permasalahan yang ada.

BAB IV : PembahasanMenjelaskan tentang pembahasan sistem yang yangberisikan konsep, alur, dan pola pikir program dalambentuk flowchart, bagaimana sistem absensi ini nantinyaakan berjalan, dan tahap-tahap yang diperlukan dalammenjalankan sistem absensi ini dengan disertai denganmetode atau teknik yang digunakan dalam melaksanakanpenelitian serta menyelesaikan masalah yang dimulaidari perancangan data sampai kepada terselesaikannyamasalah.

BAB V : Kesimpulan dan SaranBerisi tentang kesimpulan dari penelitian dan hasilakhir dari pemecahan masalah setelah dibuat aplikasiabsensi dengan barcode ini serta saran yang dianggappenting atau dijalankan pada masa yang akan datanguntuk kesempurnaan hasil penelitian atau pemecahanmasalah, sehingga masalah serupa tidak terjadi lagiserta antisipasi terhadap timbulnya masalah lainsetelah pengaplikasian sistem absensi ini dapatberjalan dengan baik pada perusahaan tempat penelitianuntuk penulisan tugas ini dilakukan.

Daftar PustakaBerisi daftar pustaka atau referensi-referensi baikberupa media cetak maupun media elektronik yang dapatdijadikan acuan dalam penelitian tugas ini.

BAB IILANDASAN TEORI

II.1. Konsep Dasar Sistem

II.1.1. Pengertian SistemSistem dilihat dari segi etimologinya berasal dari

bahasa inggris yaitu sistem yang berarti susunan, cara,jaringan (Echols dan Shadily, 2000:575). Menurut Hartono(1999:683), sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dua ataulebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untukmencapai suatu tujuan. Pengertian sistem dalam kamus besarbahasa Indonesia berarti Perangkat unsur yang secara teratursaling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.

II.1.2 Elemen SistemElemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan

sistem, batasan sistem, kontrol, input, proses, output, danumpan balik. Hubungan antar elemen dalam sistem dapat dilihatpada gambar II.1 di bawah ini (Kristanto, 2003:2) :

Gambar II.1. Elemen Sistem

Dari gambar di atas bisa dijelaskan sebagai berikut :tujuan, batasan, dan kontrol sistem akan berpengaruh pada

input, proses, dan output. Input dalam sistem akan diproses dandiolah sehingga menghasilkan output, dimana output tersebutakan dianalisis dan akan menjadi umpan balik bagi si penerima.

Kemudian dari umpan balik ini akan muncul segalamacam pertimbangan untuk input selanjutnya. Selanjutnya siklusini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahanyang ada (Kristanto, 2003:2).

II.1.2.1. Tujuan SistemTujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi,

kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatuorganisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuanorganisasi. Jadi, dapat dikatakan bahwa tujuan sistem adalahtujuan yang akan dicapai dari pembuatan suatu sistem.

II.1.2.2. Batasan SistemBatasan sistem adalah sesuatu yang membatasi sistem

dalam pencapaian tujuan. Batasan sistem dapat berupa peraturanyang ada dalam organisasi, sarana dan prasarana, maupunbatasan yang lain.

II.1.2.3. Kontrol SistemKontrol sistem merupakan pengawasan terhadap

pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrolsistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input),output, pengolahan data, umpan balik, dan sebagainya.

II.1.2.4. InputMerupakan suatu elemen dari sistem yang bertugas

untuk menerima seluruh masukan data yang dapat berupa jenisdata, frekuensi pemasukan data, dan lainnya.

II.1.2.5 ProsesMerupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk

mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi suatuinformasi yang lebih berguna.

II.1.2.6 OutputMerupakan hasil dari input yang telah diproses oleh

bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir dari sistem.

II.1.2.7 Umpan BalikUmpan balik merupakan elemen dalam sistem yang

bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan,dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem.

Umpan balik in dapat berupa perbaikan sistem, pemeliharaansistem, dan sebagainya (Kristanto, 2003:3-4).

II.2. Konsep Dasar Informasi II.2.1 Pengertian Informasi

Menurut Kristanto (2003:6), Informasi merupakan kumpulandata yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna danlebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan menurutMcleod (1998:15), Informasi adalah data yang telahdiproses, atau data yang memiliki arti.

II.2.2 Siklus Informasi

Siklus informasi dimulai dari data mentah yang diolahmelalui suatu model menjadi informasi (output), kemudianinformasi diterima oleh penerima, sebagai dasar untuk membuatkeputusan dan melakukan tindakan, yang berarti akan membuat data

kembali. Kemudian data tersebut akan ditangkap sebagaiinput dan selanjutnya membentuk siklus.

II.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga halberikut :

1. AkuratInformasi harus bebas dari kesalahan dan tidak biasatau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harusjelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akuratkarena dari sumber informasi sampai ke penerimainformasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Pada WaktunyaInformasi yang datang pada penerima tidak bolehterlambat. Informasi yang sudah usang tidak akanmemiliki nilai lagi, karena informasi merupakanlandasan di dalam pengambilan keputusan. Bilapengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibatfatal bagi suatu organisasi.

3. RelevanRelevan dalam hal ini adalah dimana informasi tersebutmemiliki manfaat dan keterkaitan dalam

pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap satuindividu dengan individu lainnya memiliki perbedaan(Kristanto, 2003:6).

II.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

II.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatuorganisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang,fasilitas, teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yangditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memprosestipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemendan yang lainnya terhadap kejadian internal dan eksternal yangpenting dan menyediakan suatu dasar informasi untukpengambilan keputusan yang baik (Hartono, 1999:697)

Sedangkan menurut Kristanto (2003:11), sistem informasididefinisikan sebagai berikut :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiridari komponen dalam organisasi untuk mencapai suatutujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saatdilaksanakan akan memberikan informasi bagipengambil keputusan dan atau untuk mengendalikanorganisasi.

II.3.2 Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasidibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangat vital didalam sistem informasi, yaitu antara lain :

1. Blok MasukanInput mewakili data yang masuk ke dalam sisteminformasi. Input dalam hal ini termasuk metode danmedia untuk menangkap data yang akan dimasukkan yangdapat berupa dokumen dasar.

2. Blok ModelBlok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, danmodel matematik yang akan memanipulasi data input dandata yang tersimpan pada basis data dengan cara yangsudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yangdiinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yangmerupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasiyang berguna untuk semua tingkatan manajemen sertasemua pamakai sistem.

4. Blok TeknologiTeknologi merupakan kotak alat (tool box) dalamsistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerimainput, menjalankan model, menyimpan dan mengaksesdata, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, danmembantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis DataBasis data merupakan kumpulan dari data yang salingberhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, dan dipergunakan perangkatlunak untuk memanipulasinya.

6. Blok KendaliBeberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkanuntuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusaksistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadikesalahan dapat langsung dengan cepat diatasi(Kristanto, 2003 : 12-13).

II.4 Rekayasa Perangkat Lunak

Pressman (1997:10) mengemukakan bahwa perangkat lunak adalah:

1. Perintah (program komputer) yang bila dieksekusimemberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yangdiinginkan.

2. Struktur data yang memungkinkan program memanipulasiinformasi secara proporsional

3. Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan programSedangkan menurut Sommerville (2000:6) perangkat lunak

adalah program komputer dan dokumentasi yang berhubungan, dimanaproduk perangkat lunak tersebut dapat dikembangkan untukpelanggan tertentu atau pasar umum.

Rekayasa perangkat lunak menurut Sommerville (2000:7) adalahDisiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat

lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampaipemeliharaan sistem setelah digunakan.

II.5 Konsep Database Management System

Menurut Kristanto (1999:25) Suatu DBMS (Database ManagementSystem) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dansatu set program untuk mengakses data tersebut. Jadi DBMSterdiri dari Database dan Set Program pengelola untukmenambah data, menghapus data, mengambil dan membaca data.

Sedangkan database sendiri merupakan kumpulan file-file yangsaling berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kuncidari tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulandata yang dipakai dala satu lingkup perusahaan/instansi.

(Kristanto, 1999:9).

Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, samabesar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yangseragam. Satu record terdiri dari field-field yang saling

berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalamsatu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record.Untuk menyebut isi dari field maka digunakan atribut ataumerupakan judul dari satu kelompok entity tertentu, misalnyaatribut Alamat menunjukkan entity alamat dari siswa. Entitiadalah suatu objek yang nyata yang akan direkam.

Set program pengelola merupakan satu paket program yangdibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukkan atauperekaman informasi dan pengambilan atau pembacaan informasike dalam database.

II.5.1. Definisi

1. EntityEntity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang

informasinya direkam. Pada bidang Administrasi Siswa misalnya,entity adalah siswa, buku, pembayaran, nilai test. Padabidang kesehatan, entity adalah pasien, dokter, obat, kamar, diet( Kadir,

1998:46).

2. AtributSetiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk

mewakili suatu entity. Seorang siswa dapat dilihat dariatributnya, misalnya nama, nomor siswa, alamat, nama orang tua,hobi. Atribut juga disebut sebagai data elemen, data field, data

item(Kadir, 1998:46).

3. Data Value (Nilai atau Isi Data)Data value adalah data aktual atau informasi yang

disimpan pada tiap data elemen atau atribut. Atribut namakaryawan menunjukkan tempat dimana informasi nama karyawandisimpan, sedang data value adalah Icha Fitriyanti, Adam Pratama,

merupakan isi data nama karyawan tersebut.

4. Record/TupleKumpulan elemen elemen yang saling berkaitan

menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, nomor karyawan, nama karyawan,

alamat, kota, tanggal masuk.

5. FileKumpulan record record sejenis yang mempunyai panjang

elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda bedadata valuenya.

6. DatabaseKumpulan file file yang mempunyai kaitan antara satu

file dengan file yang lain sehingga membentuk satubangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Bila terdapat file yang

tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file yanglainnya berarti file tersebut bukanlah kelompok dari satudatabase, ia akan dapat membentuk satu database sendiri.

7. DBMS (Database Management System)Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan

program untuk pengelolaannya disebut sebagai DBMS.Database adalah kumpulan datanya, sedang programpengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yangkomersial untuk membaca data, mengisi data, menghapusdata, melaporkan data dalam database.

Hubungan antara definisi diatas dapat dilihat pada gambarII.1berikut :

Gambar II.1. Gambaran DBMS (Database ManagementSystem)

II.5.2. Perancangan Database

Merancang Database merupakan suatu hal yang sangat penting.Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimanamerancang sehingga suatu database dapat memuaskan keperluansaat ini dan masa mendatang. Perancangan model konseptual perludilakukan di samping perancangan model fisik. Pada perancangankonseptual akan menunjukkan entity dan relasinya berdasarkanproses yang diinginkan oleh organisasi. Ketika menentukanentity dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasiyang ada dalam spesifikasi di masa mendatang (Nugroho, 2004:191).Pada pendekatan model konseptual, beberapa konsep pendekatanRelational digunakan, namun tidak berarti konsep ini nantinyadiimplementasikan ke model Relational saja tetapi dapat jugadipakai pada model Hierarchical dan model Network.

II.5.2.1 Merancang Model Konseptual Database

Pada perancangan model konseptual penekanan tinjauandilakukan pada struktur data dan relasi antara file. Tidaklahperlu dipikirkan tentang terapan dan operasi yang akandilakukan pada database.

Pendekatan yang dilakukan pada perancangan modelkonseptual adalah menggunakan model data relational, Terdapatdua buah teknik yaitu :

1. Teknik Normalisasi

Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokkandata elemen menjadi tabel yang menunjukkan entity danrelasinya. Menurut Kadir (1998:65), Pada proses normalisasiselalu diuji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan padasaat menambah/insert, menghapus/ delete, mengubah/update,

membaca/retrieve pada satu database. Bila adakesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebutdipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lainperancangan belumlah mendapat database yang optimal.

Normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikandata secara efisien dalam sebuah database.

Terdapat dua tujuan dalam proses normalisasi, yaitumenghilangkan redundansi data dan memastikan bahwa dependensidata masuk akal. Menurut Kadir (1998:73), Ada beberapa bentukdari normalisasi, yaitu antara lain :

A. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan

direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu,dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Datadikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

B. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)Bentuk Normal kesatu mempunyai ciri yaitu

setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), datadibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai darifield-field berupa “atomatic value”.

Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atauset atribut yang bernilai ganda (multivalue). Tiap fieldhanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yangmempunyai arti ganda, hanya satu arti saja dan juga bukanlahpecahan kata-kata sehingga artinya lain.

Bentuk 1 NF menentukan aturan dasar dalammengorganisasikan sebuah database, yaitu :

1) Menghilangkan duplikasi kolom di dalamtabel yang sama

2) Membuat tabel yang terpisah untuk setiapgrup dari data yang berhubungan danmengidentifikasikan setiap baris dengansebuah kolom yang unik atau menentukanprimary key.

C. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk nomal kedua mempunyai syarat, yaitubentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.Atribut yang bukan kunci haruslah bergantung secara fungsikepada primary key. Sehingga untuk membentuk normal keduaharuslah sudah ditentukan kunci- kunci field. Kunci fieldharuslah unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadianggotanya.

Bentuk normal kedua merupakan konsep daripemindahan data duplikasi, dengan melakukanlangkah-langkah sebagai berikut :1) Temukan semua kebutuhan yang ada pada

bentuk normal form2) Pindahkan subset dari data yang ada pada

beberapa baris dari tabel dan tempatkanmereka pada tabel yang terpisah.

3) Buat relationship diantara tabel baru inidengan menginisialiasi penggunaan foreignkey.

D. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi

haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukanprimer tidak memiliki hubungan yang transitif. Dengan katalain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanyapada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

Langkah yang dilakukan dalam bentuk 3 NFantara lain :

1) Temukan semua kebutuhan dari bentuknormal kedua.2) Pindahkan kolom yang tidak bergantungpada primary key.

E. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)BCNF merupakan merupakan bentuk normal sebagai

perbaikan terhadap 3NF. Suatu relasi yang memenuhi BCNFselalu memenuhi 3NF tapi tidak sebaliknya. Dalam banyakliteratur disebutkan bahwa BCNF adalah perbaikan dari 3NF,karena bentuk normal ketiga pun mungkin masih mengandunganomali sehingga perlu dinormalisasi lebih lanjut. Suaturelasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce- Codd jika dan hanyajika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat(atribut yang bersifat unik).

F. Dependensi Nilai Banyak dan Bentuk NormalKeempat (4NF/Fourth Normal Form)Dependensi nilai banyak atau MVD (Multivalued

Dependency) dipakai pada bentuk normal keempat yangdipakai untuk menyatakan

hubungan satu ke banyak. Secara praktis, suaturelasi memenuhi bentuk normal keempat yaitu antara lain :

1) Telah memenuhi bentuk BCNF2) Tidak mengandung dua atribut atau lebih

yang bernilai banyak

G. Dependensi Gabungan dan Bentuk Normal Kelimz(5NF/Fifth Normal Form)Bentuk 5NF atau yang terkadang disebut PJ/NF

(Projection Join/Normal Form) menggunakan acuan dependensigabungan. Suatu relasi berada dalam 5NF jika dan hanyajika setiap gabungan dalam R tersirat oleh kunci kandidatrelasi R. Secara praktis dapat dikatakan suatu relasi Rberada dalam 5NF jika data yang ada padanya tidak dapat lagididekomposisi menjadi relasi-relasi yang lebih kecil.

2. Teknik Entity Relationship

A. Perancangan Database Teknik Entity RelationshipDatabase adalah kumpulan file yang saling berkaitan.

Pada model data relational hubungan antar file direalisasikandengan kunci relasi (relation key)., yang merupakan kunciutama dari masingmasing file.

Perancangan database yang tepat akan menyebabkanpaket program relational lainnya akan bekerja secaraoptimal.

B. Entity Relationship ConceptRelasi antara dua file atau tabel dapat

dikategorikan menjadi tiga macam. Demikian pula untukmembantu gambaran relasi secara lengkap, terdapat jugatiga macam relasi dalam hubungan atribut dalam satufile, yaitu antara lain :

1) One To One Relationship 2 FileHubungan antara file pertama dengan file keduaadalah satu berbanding satu

2) One To Many Relationship 2 FileHubungan antara file pertama dengan file keduaadalah satu berbanding banyak atau dapat puladibalik banyak berbanding satu

3) Many To Many Relationship 2 FileHubungan antara file pertama dengan file keduaadalah banyak berbanding banyak.

II.6 Sekilas Tentang Delphi

II.6.1 Sejarah Delphi

Menurut Pranata (2000:xvii), ide munculnya Delphisebenarnya berasal dari bahasa pemrograman yang cukup terkenal,yaitu pascal. Bahasa pascal sendiri telah diciptakan padatahun 1971 oleh ilmuwan dari Swiss. Yaitu Niklaus Wirth. NamaPascal diambil dari ahli matematika dan filsafat dari prancisyaitu Blaise Pascal (1623-1662).

Sejak saat itu muncul beberapa versi Pascal diantaranya Turbo Pascal yang dirilis BorlandInternasional Incorporation pada tahun 1983.

Turbo Pascal yang muncul pertama kali hanya dapatdijalankan di sistem operasi DOS, namun dalamperkembangan selanjutnya, Borland International jugamerilis Turbo Pascal yang berjalan di Windows 3.x,yaitu Turbo Pascal For Windows.

Pada tahun 1992, Borland International menggabungkanTurbo Pascal For DOS dengan Turbo Pascal For Windowsmenjadi satu paket bahasa pemrograman yang dikenaldengan nama Borland Pascal versi 7. Karena pemrogramanWindows dengan Borland Pascal masih dirasa cukup sulit,sejak tahun 1993 Borland Internasional mengembangkanbahasa Pascal yang bersifat visual, hasil daripengembangan ini adalah dirilisnya Delphi 1 pada tahun1995.

Perkembangan Delphi tidak berhenti sampai di situ. Satutahun berikutnya, Pada tahun 1996, BorlandInternasional merilis Delphi 2 yang sudah bersifat 32bit, dengan kata lain Delphi 2 hanya bisa dijalankanpada Windows 95 dan Windows NT. Pada tahun 1997,1998,dan 1999, Borland Internasional yang berganti namamenjadi Inprise Corporation berturut– turut kembalimerilis Delphii 3, 4 dan 5 dan yang sekarang berkembangadalah Delphi 7.0.

II.6.1.1 IDE (Integrated Development Environment)Delphi

Pada dasarnya IDE milik Delphi di bagi menjadi 6 bagianutama, yaitu menu, Speed Bar, Component Pallete, Form Designer,Code Editor dan Object Inspector. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat gambar II.2 dibawah ini.

Gambar II.2 Bagian-bagian IDE Delphi

II.7 Konsep Pemrograman Berorientasi Objek

Menurut Hermawan (2004:5), Object Oriented Programmingadalah konsep yang membagi program menjadi objek-objek yangsaling berinteraksi satu sama lain. Dalam pemrogramanberorientasi objek, komponen yang didesain dalam proses

desain kemudian diimplementasikan dengan menggunakanbahasa pemrograman berorientasi objek. Syarat sebuah bahasapemrograman bisa digolongkan berorientasi objek adalah bilabahasa pemrograman tersebut memiliki fitur untuk

mengimplementasikan 4 konsep sebuah objek yangterorientasi, yaitu : abstraksi, enkapsulasi, polymorphisme,dan inheritance (Hermawan, 2004:6).

OOP, tidak seperti pendahulunya (pemrogramanterstruktur), mencoba melihat permasalahan lewatpengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitastunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsitertentu. Hal ini memiliki perbedaan yang mendasar dalampemrograman terstruktur, dimana struktur data dan fungsididefinisikan secara terpisah dan tidak berhubungan erat.

Jadi, ide dasar pada OOP adalah mengkombinasikan data danfungsi sehingga menjadi satu kesatuan unit yang disebutdengan object. Keuntungan dari penggunaan OOP yaitu :

1. Alami (Natural)2. Dapat Diandalkan (Reliable)3. Dapat Digunakan Kembali (Reusable)4. Mudah Untuk di-Maintain (Maintainable)5. Dapat Diperluas (Extendable)6. Efisiensi Waktu

II.8. ERD ( Entity Relationship Diagram )

Entity Relationship Diagram (ERD) yang pada awalnyadiusulkan oleh Peter Chen adalah suatu model diagram yangmenyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yanglain. Atau juga dapat dikatakan sebagai sebuah teknik untuk

menggambarkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem danhubungan antar data- data tersebut (Pressman,1997:360).

Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, EntityRelationship Diagram adalah diagram relasi atau keterhubunganentitas. Dari model Entity Relationship Diagram akan didapatkandata-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka akan

didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalamsistem.

Menurut Nugroho (2004:192), di dalam ERD (EntityRelationship Diagram) dikenal beberapa komponen, yaitusebagai berikut :

1. Entitas (Entity)Adalah suatu objek yang memiliki hubungan denganobjek lain. Dalam ERD digambarkan dengan bentukpersegi panjang

2. Hubungan (Relationship)Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain,hubungan ini disebut dengan entity relationship yangdigambarkan dengan garis. Ada empat bentuk relasidasar pada database, yaitu :

A. One-to-OneArtinya satu data memiliki satu datapasangan

B. One-to-ManyArtinya satu data memiliki beberapa datapasangan

C. Many-to-One

Artinya beberapa data memiliki satu datapasangan

D. Many-to-ManyArtinya beberapa data memiliki beberapa datapasangan

3. AtributAdalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai

deskripsi karakter entitas dan digambarkan dengan bentukelips.

II.9. Barcode

Barcode secara harfiah berarti kode berbentuk garis.Barcode yang dikenal orang umumnya tercetak pada kemasanproduk suatu barang. Atau kita sering melihatnya ketika petugaskasir minimarket menscan kode-kode berbentuk garis saat kitaselesai berbelanja. Kita hanya mengenalnya secara sekilas tapitidak begitu tahu maksud kegunaannya. Di bidangperpustakaan, sistem barcode juga digunakan. Masing- masingbuku koleksi perpustakaan ditempel label barcode. Ketika penggunaingin meminjam buku, pustakawan tinggal melakukan scanning kepermukaan label, dan secara otomatis data buku tersebut masukke dalam database peminjaman.

Namun di Indonesia belum banyak perpustakaan yangmenggunakan barcode dalam sistem pelayanan pemakainya. Kinidengan semakin berkembangnya perpustakaan dan ketersediaanperangkat scanner barcode yang semakin mudah ditemui di pasaran

ada baiknya melihat teknologi ini sebagai alat bantu gunameningkatkan kinerja perpustakaan. Perpustakaan CIFOR sendiritelah mengimplementasikan sistem pelayanan perpustakaanmenggunakan barcode pada perangkat lunak Inmagic sejak tahun1980. Dengan menggunakan standar True Type Font code 39 sebagaikode barcode, diharapkan akan mengurangi kesalahan data entrysirkulasi dan meningkatkan kecepatan pelayanan

II.9.1 Sejarah barcodeBarcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang

mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver danNorman Joseph Woodland di tahun 1948.

Mereka mempatenkan inovasi tersebut pada tahun 1949dan permohonan tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapibaru pada tahun 1996, penemuan mereka digunakan dalam duniakomersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukseshingga pasca 1980an.

Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machinereadable) dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcodeberbentuk garisgaris vertikal tipis tebal yang terpisah olehjarak tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalamsebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alatbaca optik yang disebut barcode reader. Pada prinsipnyabarcode reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnyakeyboard atau scanner tapi peran manusia sebagai operator

sangat minimum. Bersamaan dengan pesatnya penggunaanbarcode, kini barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angkasaja tapi sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akankombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkaninovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yangberupa kombinasi kode matriks bujur sangkar.

II.9.2 Tipe BarcodeAda 3 tipe barcode yang banyak digunakan, yaitu

Linear barcode, Stacked Barcode, dan 2D barcodes. Linear Barcodeadalah tipe yang paling luas digunakan. Salah satunya adalahuntuk Universal Product Code (UPC) yaitu kode untukklasifikasi barang-barang konsumen yang kita lihat pada kemasan

produk dan digunakan oleh supermarket untuk programkasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke agenseperti GS1(http://www.gs1.org/) agar mendapat kode UPC. Untukmemahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah produk darisupermarket, kemudian lacaklah kode barcodenya di websiteGS1. Produk buatan Indonesia, dapat dilacak dihttp://www.gs1.co.id.

Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakanlinear barcode, termasuk untuk kode ISBN (InternationalStandard Book Number). CIFOR Library, menggunakan True Type Fontcode 39. TTF 39 atau lebih populer disebut code 39 initersedia secara gratis di internet, salah satunya tersedia di

http://www.barcodesinc.com/free-barcode-font/. SimbolCode 39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun kecil, angkaserta banyak lagi karakter khusus seperti $ dan &. Keuntunganlain dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laserpada umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat denganbarcode reader.

Pada Perpustakaan CIFOR, barcode digunakan untukmewakili data inventaris nomor induk buku. Komposisi nomorinduk adalah kombinasi nomor urut akuisisi dokumen dan tahunproses data entri (proses deskripsi bibliografi). Sebagaicontoh: kode 121 99, berarti buku ke 121 tahun 1999, demikian

seterusnya. Kode tersebut dicetak pada label Tom &Jerry ukuran no.109 dengan menggunakan fasilitas mailmergeMS Word. Perangkat cetak yang digunakan adalah printer HPLaserJet 4050 Series PCL 6.

Beberapa contoh barcode linear antara lain : Plessey,Codabar, UPC, Code 128, Code 25, CPC Binary, Pharmacode,POSTNET, PLANET, PostBar, Latent Image Barcode, dan lainnyaSedangkan contoh barcode 2 dimensi antara lain : Codablock, Code16K, Code 49, PDF417, dan Micro PDF417, MaxiCode, 3- DI,AnayTag, VeriCode, WaterCode, dan lainnya.

II.9.3 Barcode Reader

Barcode reader/scanner adalah perangkat untuk membacakodekode garis visual barcode. Hanya dengan menyapukansegaris sinar laser, barcode reader membaca fragmen teranggelap pada barcode yang tercetak di kertas dengan sangatcepat dan akurat. Pada perkembangan selanjutnya, sinar laser yang

dipancarkan tidak hanya sebentuk garis saja tapiberupa kombinasi pola yang rumit sehingga mampu membacabarcode dari sudut manapun.

Pada awalnya sebuah barcode scanner dibuat denganmenggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggaldimana penggunaannya adalah dengan cara “menggosok” kodebarcode secara manual. Pada desain berikutnya laser scannerpada barcode dibuat menggunakan kaca polygonal atau kaca

galvanometer untuk melakukan scanning pada barcode.

Bahkan dengan berkembangnya barcode matriks duadimensi (2D) ada sejumlah produk kamera digital yang mampumenangkap citra barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkanoleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca oleh kita.

Ada beberapa standar verifikasi untuk barcode reader,antara lain:

A. ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di USANSI/UCC5. merupakan standar Amerika

B. ISO/IEC 15416 (barcode linear) dan ISO/IEC 15415(2D bar codes) adalah standar internasional

C. Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikandengan ISO/IEC 15416

D. ISO 15426-1 (linear bar code verifier compliancestandard) atau ISO 15426-2 (2d bar code verifiercompliance standard)

II.9.4 Manfaat Barcode

Seperti apa yang telah diutarakan di muka, barcodescanner adalah sebuah alat input data yang meminimalkanintervensi manusia sebagai operatornya. Jadi keuntungan yangpaling utama dari penggunaan barcode adalah kecepatan dan

ketepatan data. Pada perpustakaan yang frekuensipeminjamannya sangat tinggi dan penggunanya sangat banyak,penggunaan barcode akan mempercepat proses pelayanan danmengurangi kesalahan input data peminjaman. Bagi pustakawan,penggunaan sistem barcode juga meringankan beban kerja di

pelayanan. Sehingga mereka dapat mengalokasikanwaktunya untuk pekerjaan yang lain.

Keuntungan lainnya adalah keamanan. Pada bisnisretail seperti supermarket, banyak pembeli nakal yangseringkali menukar label harga produk dengan labelharga yang lebih murah. Kesalahan yang sama bisaterjadi juga pada saat menempel label maupun padasaat kasir menghitung total belanja. Dengan barcode,kemungkinan ini dapat ditekan. Font barcode UPC jugadibuat oleh lembaga khusus, sehingga kode garis tipistebal barcode menjadi sangat unik dan terjagakeamanan datanya. Dalam sisi Point of Sale,penggunaan barcode sangat membantu dalam menganalisadata trend penjualan dengan cepat.Atau dalamterminologi perpustakaan, data historis peminjamankoleksi dapat tersaji dengan cepat dan akurat.

2.10.SQL

Sejarah SQL (Structured Query Languange) dimulai dariartikel seorang peneliti dari IBM bernama EF Codd yangmembahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulanJuni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa

standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut.Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (StructuredEnglish Query Language).

Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyekpembuatan basis data relasional beserta SEQUEL. Akan tetapi,karena permasalah hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBMmengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasionaldikenal dengan System/R. 2 Di akhir tahun 1970-an, munculperusahaan bernama Oracle yang membuat server basis datapopuler yang bernama sama dengan nama perusahaannya.

Dengan naiknya kepopuleran Oracle, maka SQL juga ikutpopuler, sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasadalam manajemen basis data.

Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai dengandikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini seringdisebut dengan SQL86. Standar tersebut kemudian diperbaiki padatahun 1989 kemudian diperbaiki lagi pada tahun 1992. Versiterakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999 dikeluarkanstandar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akantetapi kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92. Saatini sebenarnya tidak ada server basis data yang 100% mendukungSQL92. Hal ini disebabkan masing-masing server memilikibahasa penyampaian masing-masing yang berbeda.

II.10.1. Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemenbasis data relasional (RDBMS) yang merupakan produk aplikasidatabase dari Microsoft. Bahasa queri utamanya adalahTransact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standarANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase.Umumnya SQL

Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basisdata berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudianberkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis databesar. Kode dasar untuk MS SQL Server (sebelum versi 7.0)merupakan gagasan yang ada dalam Sybase SQL Server, danmerupakan cara masuk Microsoft ke dalam pasar database tingkat

enterprise, dan bersaing melawan Oracle, IBM, dan,kemudian, Sybase itu sendiri sendiri.

Microsoft, Ashton-Tate dan Sybase pada awalnyabekerja sama untuk menciptakan dan memasarkan versipertama yang diberi nama SQL Server 1.0 untuk OS/2(sekitar 1989) yang memiliki kesamaan dengan SybaseSQL Server 3.0 pada sistem operasi Unix, VMS, danlainnya. Microsoft SQL Server 4.2 dikembangkan padasekitar tahun 1992 (yang terdiri satu paket dengan

Microsoft OS/2 versi 1.3). Kemudian Microsoft SQLServer versi 4.21 untuk Windows NT diluncurkan padawaktu yang bersaman dengan Windows NT 3.1. MicrosoftSQL Server v6.0 merupakan versi pertama dari SQLServer yang dibangun untuk Windows NT dan tidakmelibatkan pengarahan apapun dari Sybase.

Ketika Windows NT diluncurkan, Sybase dan Microsofttelah terpisah dan menciptakan dan memasarkan skemadisain mereka masing - masing. Microsoftmenegosiasikan secara eksklusif hak-hak untuk semuaversi dari SQL Server yang tertulis dalam sistemoperasi Microsoft. Kemudian, Sybase mengubah namaproduknya menjadi Adaptive Server Enterprise untukmembedakannya dengan Microsoft SQL Server. Sampaidengan tahun 1994 Microsoft SQL Server membawa tigahak cipta Sybase sebagai indikasi keaslian produknya.

Semenjak memisahkan diri, beberapa perubahan jugadilakukan secara terpisah. SQL Server 7.0 merupakandatabase server berbasis GUI pertama dan telahditulis ulang berdasarkan kode warisan dari Sybase.Sebuah versi lain dari SQL Server 2000 merupakandatabase komersial pertama yang ditujukan untukarsitektur Intel IA64. Seiring berjalannya waktu,telah terjadi suatu persaingan antara Oracle danMicrosoft untuk menciptakan dan mengembangkan sertamemasarkan suatu aplikasi database yang akanditerapkan pada perusahaan-perusahaan

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

III.1 Metode Pengumpulan Data

Penyusunan tugas ini dilakukan dengan menggunakanbeberapa metode yang dapat mendukung penulis, baik dalampengumpulan data maupun informasi yang diperlukan, untukmendapatkan kebenaran materi uraian pembahasan. Adapunmetode pengumpulan data yang digunakan dalam pembahasantugas ini adalah dengan menggunakan :

Gambar III.1 Diagram Tahapan Metode Penelitian

1. Metode InterviewMetode ini dilakukan dengan cara mewawancarai seseorangyang ahli dalam bidangnya atau melakukan diskusidengan seseorang yang mengerti terhadap materi bahasanagar mendapatkan bahan masukan dan data pendukung dalampenyusunan tugas ini. Penggunaan metode interview ini digunakan karenamemiliki beberapa kekuatan dalam pencarian datanya,seperti : mudah pengaplikasian dan penerapannya, murah,dan dapat mengetahui kebutuhan konsumen secaralangsung.Pada metode wawancara ini penulis melakukan wawancaraManager Operasional dan kepada beberapa karyawan yangberada di PT. Kemenangan Jaya untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam perancangan dan pembuatansistem. Selain itu penulis juga mengadakan peninjauan,pengamatan, dan penelitian langsung di lapangan untukmemperoleh dan mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang penulislakukan, penulis mengumpulkan informasi mengenai:A. Sejarah Singkat PT. Kemenangan Jaya

Memuat tentang sejarah singkat berdirinya PT.Kemenangan Jaya dan struktur organisasi PT.Kemenangan Jaya.

B. Sistem Yang Berjalan di PT. Kemenangan JayaHal ini memuat tentang sistem dan prosedur yangberjalan pada saat ini dan permasalahan-permasalahan yang ada pada PT. Kemenangan Jaya yangberhubungan dangan sistem Absensi Pegawai

III.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalampembahasan tugas ini adalah dengan menggunakan ModelSpiral. Model spiral yang pada awalnya diusulkan olehBoehm (1988), merupakan suatu model proses perangkatlunak yang evolusioner yang merangkai sifat iteratifdari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematisdari model sekuensial linear. Model ini berpotensi untukpengembangan versi pertambahan perangkat lunak secaracepat.Setiap untai pada spiral merepresentasikan prosesperangkat lunak, dengan demikian untai yang paling dalammungkin berkenaan dengan kelayakan sistem, untaiberikutnya dengan definisi peersyaratan sistem, danuntai berikutnya lagi dengan perancangan sistem,demikian seterusnya.Model spiral ini dapat dilihat pada gambar III.2 dibawah ini :

Gambar III.2. Pemodelan Spiral

III.2.1 Implementasi Langkah Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalampenulisan tugas ini adalah dengan menggunakan modelpengembangan sistem spiral. Model Spiral yangdiusulkan oleh Boehm, menggambarkan sebuah tahapan

proses pengembangan perangkat lunak, yang terdiridari Tujuh wilayah tugas sebagai berikut:

1. Komunikasi PelangganTugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangunkomunikasi yang efektif di antara pengembang danpelanggan Komunikasi pelanggan ini dilakukan dengancara mewawancarai pihak yang terkait mengenai sistemyang akan dijalankan nantinya, sehingga didapatkangambaran awal sistem yang akan dikerjakan. Beberapapertanyaan yang diharapkan mampu untuk menjawabkebutuhan awal dari sistem absensi yang akandijalankan pada PT. Kemenangan Jaya antara lain yaitu:

A. Siapa saja orang yang akan mempergunakanaplikasi absensi ini?

B. Siapa yang akan menjadi operator danadministrator yang akan mengelola dan memeliharasistem absensi ini?

C. Input dan output yang diharapkan dari aplikasiabsensi ini?

D. Seberapa efektif aplikasi absensi ini dapatmembantu kinerja pegawai dalam perusahaan?

E. Berapa lama aplikasi ini akan dibuat?F. Berapa estimasi biaya yang dibutuhkan dalam

pembuatan aplikasi absensi ini?G. Objek-objek apa saja yang ada dan akan

ditambahkan dalam aplikasi absensi ini?H. Spesifikasi perangkat dan alat apa saja yang

dibutuhkan dalam mendukung pembuatan aplikasiabsensi ini?

Dari berbagai macam pertanyaan ini, kemudian dapatdiambil intisari kebutuhan seperti apa yang harusdipenuhi oleh sistem aplikasi absensi ini. Setelahitu penulis melanjutkan pada langkah berikutnya,yaitu tahap perencanaan.

2. PerencanaanPada tahap perencanaan ini dilakukan suatupendefinisian tentang sumber daya yang akan menunjangdan mandukung pengelolaan dan pemeliharaan aplikasiabsensi ini, ketepatan waktu dalam penyelesaianpembuatan aplikasi absensi, dan informasi lain yangberhubungan dengan pembaharuan atau pengembangansistem secara menyeluruh yang akan berjalan padaperusahaan

Kemenangan Jaya.3. Analisis Resiko

Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko-resiko, baik manajemen maupun teknis. Tahap inimerupakan tahap penelitian untuk merancang ataumemperbaiki suatu sistem dan akan diimplementasikandalam hal ini pada PT. Kemenangan Jaya, dengan carapenguraian masalah dari suatu sistem informasi secarautuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksuduntuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanyang ada, kesempatan, peluang, keuntungan, hambatan,dan identifikasi segala kebutuhan untuk sistem yangsedang dianalisa. Selama proses analisis resiko,setiap resiko yang teridentifikasi diperhitungkansecara bergantian dan penilaian mengenai besarnyaprobabilitas dan keseriusan probabilitas tersebut pundibuat (Sommerville, 2000:82).Pada tabel III.1 di bawah ini akan dituliskanbeberapa resiko yang mungkin akan dihadapi pada tahappembuatan dan pengimplementasian aplikasi absensikaryawan ini :

Tabel III.1 Analisis Resiko AplikasiSistem Absensi

Analisa resiko yang coba penulis perkirakan dalampembuatan aplikasi absensi ini yaitu analisa dalamresiko teknis yang mengidentifikasikan berbagai hal yangberkaitan dengan resiko yang ada pada tahap perancanganaplikasi seperti spesifikasi perangkat yang digunakan,desain interface aplikasi, verifikasi, implementasi, danpemeliharaan. Dalam kegiatan analisa ini penulis

mengumpulkan data serta tujuan yang akan dicapaiberkaitan dengan kegiatan analisa. diantaranya, yaitu:

A. Analisa dan Deskripsi Sistem LamaTujuannya yaitu untuk menganalisa dan mengetahui sistemlama yang telah berjalan pada PT. Kemenangan Jayasebelumnya dan mendeskripsikan sistem lamatersebutsehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan darisistem yang ada termasuk didalamnya profil dariperusahaan PT. Kemenangan Jaya.

B. Identifikasi Permasalahan Yang DihadapiTujuannya yaitu untuk mengidentifikasi jenispermasalahan yang dihadapi, mengetahui penyebabtimbulnya masalah dalam sistem yang sedang berjalan, danmenciptakan suatu solusi untuk memperbaiki sistem yangada.

C. Alternatif Penyelesaian MasalahTujuannya yaitu untuk memberikan usulan penyelesaianmasalah yang ada pada PT. Kemenangan Jaya dengan membuatusulan sistem yang baru dengan metode pendekatan sistemberorientasi objek, yakni dengan membuat :

1) Use case Diagram2) Sequence Diagram3) Class Diagram4) Flow Map, sebagai indikasi prosedur arus data

pada sistem yang akan diterapkan dan analisamasukan

5) Analisa Masukan dan Keluaran, untuk mengetahuidata apa saja yang menjadi masukan dankeluaran data yang berjalan.

4. PerekayasaanTugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu ataulebih representasi dari aplikasi tersebut. Dalam tahapperekayasaan ini Penulis menggunakan beberapa tools(alat) dalam membuat rancangan sistem, yaitu antara lain:

A. Kebutuhan Umum SistemTahapan ini bertujuan untuk merancang suatukebutuhan/requirement dari sistem yang diharapkanmampu untuk menghasilkan keluaran sesuai denganyang diharapkan pelanggan dalam hal ini PT.Kemenangan Jaya termasuk didalamnyafungsionalitas dan pengguna dari sistem aplikasiabsensi ini.

B. Pengembangan Sistem

Tahapan ini bertujuan untuk merancang lingkunganyang akan digunakan dalam pengembangan program,yang meliputi jenis perangkat lunak (software)yang digunakan, sistem operasi yang digunakan,dan spesifikasi perangkat keras (hardware) yangdigunakan.

C. Perancangan Sistem BaruDalam melakukan perancangan sistem, penulismenggunakan notasi UML sebagai case tool dalamperekayasaan sistem yang didalamnya terdapatidentifikasi objek yang terkait dalam perancanganaplikasi absensi ini.

D. Perancangan DatabaseSetelah perancangan sistem dilakukan kemudianpenulis merancang databasenya dengan menggunakanalat bantu Entity Relationship Diagram (ERD) yangmenggambarkan hubungan antar entitas yang ada.Untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan sertamenghindari data yang sama, dalam basis datapenulis juga melakukan normalisasi.

E. Perancangan AntarmukaSetelah tabel dalam bentuk normal selesaidirancang barulah penulis melakukan rancanganantarmuka program baik untuk input dan output.

5. Konstruksi dan PeluncuranTugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi,menguji, memasang, dan memberikan pelayanan kepadapemakai. Jika seluruh obyek yang dibutuhkan telahselesai didesain maka tahap selanjutnya adalahmengkonstruksikan obyek-obyek yang telah selesaididesain ke dalam kode bahasa pemrograman. Bahasapemrograman yang penulis gunakan ialah Borland Delphi 5sebagai pembuatan aplikasi sistemnya dan menggunakanaplikasi perancangan database MS SQL Server 2000.

6. Evaluasi PelangganLangkah ini melakukan pengujian fungsionalitas danefisiensi sistem pada saat sistem tersebut telah selesaidibuat dan diimplementasikan.

7. Menarik Kesimpulan

Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balikdari pelanggan dengan didasarkan pada evaluasirepresentasi perangkat lunak, yang dibuat selama masaperekayasaan dan diimplementasikan selama masapemasangan. Metode pengembangan perangkat lunak spiralini diambil sebagai metode pengembangan sistem karena :

A. Model ini menjadi sebuah pendekatan yangrealistis bagi perkembangan sistem dan perangkatlunak berskala besar, karena perangkat lunakterus bekerja selama proses bergerak danpengembang serta pemakai memahami dan bereaksilebih baik terhadap resiko dari setiap tingkatevolusi.

B. Pada model spiral didalamnya terdapat suatu fasemanajemen resiko (pertimbangan resiko secaraeksplisit) yang sangat cocok diterapkan dalampengembangan sistem ini yang dapat mengurangitingkat kesalahan sistem, skala dan kompleksitasdari pengerjaan sistem dapat diketahui lebihawal, dan menjadi suatu acuan dalam melakukanlangkah-langkah pengembangan sistem selanjutnya.

C. Model spiral memungkinkan pengembang menggunakanpendekatan protipe pada setiap keadaan di dalamevolusi produk, dimana model ini menjagapendekatan langkah demi langkah secara sistematikseperti yang diusulkan oleh permodelan waterfall,tetapi memasukkannya ke dalam kerangka kerjaiteratif yang secara realistis merefleksikandunia nyata (Pressman, 1997:50).

DAFTAR PUSTAKA

Pressman. 1997:10. Rekayasa Perangkat Lunak. Penerbit Andi. Yogyakarta

Kadir. 1998. Perancangan Model Konseptual Database. Erlangga. Jakarta

Pressman. 1997:50. Model Spiral. Penerbit Andi. Yogyakarta http://www.wikipedia.com/barcode http://www.wikipedia.com/microsoft_sql_server .

www.wikipedia.com/sistem_informasi www.wikipedia.com