Tugas MAKALAH MANAJEMEN

27
Bab 1. Pendahuluan Managemen adalah suatu proses atau kerangka kerja , yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang orang kearah tujuan- tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata . Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya disebut manager atau pengelola . Seorang yang menjadi manager mengambil alih kewajiban-kewajiban baru , yang seluruhnya bersifat “mangagerial”. Yang penting diantaranya adalah meniadakan kecenderungan untuk melaksanakan sendiri semua urusan . Manajemen mempunyai tujuan tertentu dan tidak dapat diraba. Ia berusaha untuk mencapai hasil-hasil tertentu, yang biasanya diungkapkan dengan istilah-istilah objectives atau hal-hal yang nyata. Usaha-usaha kelompok itu memberi sumbangannya kepada pencapaian- pencapaian khusus . Mungkin manajemen dapat digambarkan secara tidak nyata , karena ia tidak dapat dilihat tetapi hanya terbukti oleh hasil-hasil yang ditimbulkannya ‘output’ atau hasil kerja yang memadai, kepuasaan manusiawi dan hasil-hasil produksi serta jasa yang lebih baik. Lalu manajemen adalah suatu pokok pembahasan yang universal dan konsep itu menarik para peneliti-peneliti dan para praktisi dari bidang yang sangat beraneka ragam , termasuk di dalamnya ilmu-ilmu ekonomi , psikologi, sosiologi, ilmu politik dan matematika .

Transcript of Tugas MAKALAH MANAJEMEN

Bab 1.

Pendahuluan

Managemen adalah suatu proses atau kerangka kerja , yang melibatkanbimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang orang kearah tujuan-

tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata . Manajemen adalahsuatu kegiatan, pelaksanaannya disebut manager atau pengelola .

Seorang yang menjadi manager mengambil alih kewajiban-kewajiban baru ,yang seluruhnya bersifat “mangagerial”. Yang penting diantaranyaadalah meniadakan kecenderungan untuk melaksanakan sendiri semua

urusan . Manajemen mempunyai tujuan tertentu dan tidak dapat diraba.Ia berusaha untuk mencapai hasil-hasil tertentu, yang biasanya

diungkapkan dengan istilah-istilah objectives atau hal-hal yang nyata.Usaha-usaha kelompok itu memberi sumbangannya kepada pencapaian-

pencapaian khusus . Mungkin manajemen dapat digambarkan secara tidaknyata , karena ia tidak dapat dilihat tetapi hanya terbukti olehhasil-hasil yang ditimbulkannya ‘output’ atau hasil kerja yang

memadai, kepuasaan manusiawi dan hasil-hasil produksi serta jasa yanglebih baik. Lalu manajemen adalah suatu pokok pembahasan yanguniversal dan konsep itu menarik para peneliti-peneliti dan para

praktisi dari bidang yang sangat beraneka ragam , termasuk di dalamnyailmu-ilmu ekonomi , psikologi, sosiologi, ilmu politik dan

matematika .

Daftar isi :

1. Mazhab-mazhab dalam manajemen

2. Pendekatan dalam mempelajari manajemen

3. Falsafah manajemen

4. Daftar pustaka

5. Kata penutup

Mazhab-mazhab dalam manajemen

Kemajuan ilmu pengetahuan, penggunaan multidisiplin dan adanyakomputer telah membuka macam-macam kemungkinan dan kesempatan guna

memperbaiki pemikiran tentang manajerial.

Hasilnya berupa sejumlah keyakinan serta sudut pandangan yang berbeda-beda tentang manajemen hal yang lazim dikaitkan dengan apa yang

dinamakan “mazhab-mazhab manajemen”. Dewasa ini terdapat macam-macammazhab atau aliran manajemen , mazhab-mazhab itu sebagai berikut:

1. Mazhab manajemen berdasarkan kebiasaan.

2. Mazhab manajemen ilmiah

3. Mazhab kelakuan

4. Mazhab sosial

5. Mazhab manajemen sistem

6. Mazhab manajemen berdasarkan keputusan-keputusan

7. Mazhab pengukuran kwantitatif

8. Mazhab proses manajemen

9. Mazhab manajemen menurut keadaan

Mazhab Manajemen Berdasarkan Kebiasaan

Ada pihak yang beranggapan bahwa tugas-tugas manajerial yangberlangsung harus dilaksanakan dengan cara-cara yang baru saja lampau,

yang berdasarkan kebiasaan atau tradisi. Kadang-kadang mazhab inidinamakan mazhab empiris oleh karena ia memberikan sumbangan-sumbangan

berupa generalisasi-generalisasi dan keterangan deskriptif tentangmanajemen praktis dalam jumlah banyak.

Orang dapat mencapai hal yang baik, apabila mengikuti mazhab ini.Mazhab ini bersifat simpel, memberikan perasaan kepastian dan

memberikan keterangan-keterangan kepada seseorang manager tentangaktivitas-aktivitas yang terjadi diluar perusahaan.

Mazhab Manajemen Ilmiah

Mazhab ini menggunakan metode ilmiah yang memverifikasi atau menolakasumsi-asumsi dengan jalan melaksanakan eksperimen secara terkendali.Hubungan kausal berarti bahwa adanya hal-hal tertentu atau terjadinyahal-hal tersebut disertai secara kausal oleh hal-hal lain yang ada

atau yang akan terjadi. Haltersebut hendaknya jangan dikacaukan denganapa yang merupakan sebab dan apa efeknya. Langkah-langkah pada metode

ilmiah adalah:

a. Identifikasi proposisi

Hal tersebut menetapkan sasaran dan mengarahkan seluruh penelitiankearah tujuan tertentu.

b. Lakukanlah observasi pendahuluan tentang proposisi

Bersifat eksploratoris, menyediakan keterangan yang ada dan bahanlatar belakang yang berguna.

c. Kemukakanlah pemecahan tentatif terhadap proposisi

Hipotesa yang dikemukakan akan dibenarkan atau ditolak melaluieksperimen-eksperimen yang dikendalikan.

d. Selidikilah proposisi secara cermat, dengan menggunakanpengetahuan yang berlaku dan eksperimeneksperimen yang dikendalikan.

e. Klisifikasilah data yang diperoleh

Mengklasifikasi banyak membantu kita dalam hal meneliti data.

f. Nyatakanlah jawaban tentatif terhadap terhadap proposisi

Melalui penafsiran data yang diklasifikasi secara cermat. Untuk tujuanitu, orang menggunakan dua macam cara penguraian yaitu: penguraian

secara induktif dan penguraian secara deduktif

g. Sesuaikanlah dan kemukakanlah jawaban terhadap proposisi

Memastikan adanya validitas dan kelengkapan maka jawaban tentatiftersebut ”dicoba” dengan kondisi-kondisi yang ditetapkan dan kemudian

hasil-hasilnya dicatat.

Azas manajemen ilmiah: pelaksanaan penelitian secara mendalam,eksperimen-eksperimen yang dikendalikan dan penafsiran data yangdiperoleh secara hati-hati merupakan landasan yang dapatndipercaya

bagi determinasi dan evaluasi fakta-fakta baru yang dipergunakan olehpara manager.

Azas analisa dan sintesa: memecah-mecah sebuah problem ke dalamkomponen-komponennya dan sebaliknya mengkombinasikan aneka macam

entitas yang sedang dipersoalkan sangat membantu dalam halmengindentifikasi dan menentukan pentingnya relatif masing-masing

faktor problem tersebut.

Mazhab Kelakuan

Titik vokal penting daripada tidakan manajerial adalah kelakuanmanusia apa yang dicapai, bagaimana hal tersebut dicapai dan mengapa

hal tersebut dicapai dipandang sehubungan dengan impaknya danpengaruhnya atas manusia yang dianggap sebagai entitas pentingdaripada manajemen. Topik-topik yang dipersoalkan antara lain:

hubungan manusia, motivasi, kepemimpinan, latihan serta komunikasi.Mazhab ini merupakan perkembangan daripada penerapan ilmu-ilmu tentang

kelakuan, khususnya ilmu jiwa dan ilmu jiwa sosial terhadap ilmumanajemen. Mazhab ini menekankan pula pengaruh vital daripada

lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelakuan.

Hasilnya berupa penemuan-penemuan penting mengenai persoalan kebutuhandan motivasi manusia yang sedang bekerja, penggunaan otoritas,pengaruh irasional pada kelakuan manusia dan hubungan-hubungan

informal yang timbul dalam sesuatu lingkungan kerja.

Mazhab Sosial

Manajemen sebagai sebuah sistem sosial atau secara lebih spesifik,sebagai suatu sistem antar hubungan kulturil. Mazhab ini berorientasipada ilmu sosiologi dan mempersoalkan pengindentifikasian berbagaikelompok sosial maupun maupun hubungan-hubungan kulturil mereka disamping itu, kelompok-kelompok tersebut diintegrasi dalam sebuah

sistem sosial lengkap.

Hal yang mendasari keyakinan mazhab sosial ini adalah kebutuhan untukmemecahkan berbagai macam pembatasan yang dihadapi oleh manusia danlingkungan mereka. Biasanya digunakan sebuah kesatuan social yang

ideal, dimana manusia berkomunikasi secara efektif satu sama lain, dandimana mereka dengan sukarela membantu kearah dicapainya tujuan umum.

Kadang-kadang kesauan yangn dipersoalkan adalah seluruh entitassocial. Apabila hal itu dilakukan maka mazhab terrsebut dipengaruhi

secara ekologis dan mempersoalkan hubungan-hubungan antara:organisasi, lingkungan intern dan ekstern, kekuatan-kekuatan yang

menimbulkan perubahan-perubahan dan penyesuaian-penyesuaian.

Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa mazhab sosial menentukan interaksiserta kerjasama manusia yang bersama-sama membentuk sebuah entitas

sosial. Ia melakukan kelakuan organisasi maupun rasional danpengembangan pengertian yang didasarkan atas penelitian-penelitian

empiris.

Mazhab Manajemen Sistem

Sebuah system dapat dianggap sebagai suatu keseluruhan yangterorganisasi yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan dengancara tertentu dan yang ditujukan kearah tujuan tertentu. System-sistemmerupakan dasar bagi kebanyakan aktivitas. Analisa mengungkapkan bahwasebuah aktivitas sebenarnya merupakan hasil banyak sub-aktivitas laindan sebaliknya, sub-aktivitas tersebut merupakan hasil banyak sub-sub

aktivitas lainnya.

Sebuah perusahaan dianggap sebagai sebuah system buatan, dimanabagian-bagian internnya bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan yangsudah ditetapkan, sedangkan bagian-bagian ekstern berhubungan denganlingkungannya, inklusif para pembelinya, public secara umum, para

leveransir dan pihak pemerintah.

Mazhab Manajemen Berdasarkan Keputusan-Keputusan

Pada mazhab ini titik berat diletakkan pada keputusan-keputusanmanajerial. Pengambilan keputusan-keputusan merupakan tugas sebenarnyadaripada pihak manager. Pembuat keputusan adalah manager. Memang harus

diakui bahwa pembuatan keputusan adalah vital pada setiap mazhabmanajemen. Akan tetapi, konseptualisasi keputusan kontemporer bukanlahterbatas hingga sesuatu bidang yang terbatas, atau dideterminasi plehlatihan sederhana dalam bidang akal sehat. Banyak pihak beranggapanbahwa sesuatu keputusan manajerial bukan saja mencakup hal apa yangharus dilakukan tetapi juga bagaimana dan bila harus melakukannya.

Mazhab Pengukuran Kuantitatif

Pada mazhab ini, para penganutnya memandang manajemen sebagai salahsatu entitas logis, yang tindakan-tidakannyadalam bentuk symbol-simbol

matematis, hubungan-hubungan matematis dan data yang dapat diukur.Adapun dua hal yng mencirikan mazhab kwantitatif ini:

1. Mengoptimalkan atau meminimalkan input-output

2. Penggunaan model-model matematis

Mengoptimalkan atau mengoptimalisasi berarti bahwa apa yang palingbaik bagi sebuah factor yang terseleksi dipilih daripada sebuah

keseluruhan seperti misalnya sebuah organisasi secara keseluruhan,departemen atau kelompok kerja dan setiap alternative lain adalahadalah kurang baik. Mengoptimalisasi biasanya berhubungan dengan

penjualan, laba bruto, penggunaan mesin-mesin, service atauproduktivitas. Sebaliknya tindakan meminimalisasi bersifat typis bagi

biaya dan waktu yang dipergunakan.

Perlu diingat pula bahwa penggunaan approach ini tidaklah mengurairesiko, tetapi sekalipun demikian, pihak manager banyak mendapatkan

bantuannya dalam rangka mengambil resiko yang tepat.

Mazhab Proses Manajemen

Para penganut mazhab ini manganggap manajemen sebagai sebuah aktivitasyang terdiri daripada sub-aktivitas tertentu atau fungsi-fungsi dasar

manajemen yang merupakan sebuah proses yang unik yakni prosesmanajemen. Proses ini dianggap sebagai proses essensial daripada

manajemen dan umumnya dianggap sebagai format efektif untuk studi bagiorang yang baru mulai mempelajari ilmu manajemen. Secara singkat dapat

dikatakan bahwa:

1. Perencanaan berarti tindakan mendeterminasi sasaran dan arahtindakan yang akan diikuti.

2. Pengorganisasian adalah tindakan mendistribusi pekerjaan antarakelompok yang ada dan menetapkan dan memerici hubungan yang

diperlukan.

3. Menggerakan berarti merangsang anggota kelompok untukmelaksanakan tugas mereka dengan kemauan baik dan secara antusias.

4. Mengawasi berarti mengawasi aktivitas agar sesuai dengan rencana.

Mazhab Manajemen Menurut Keadaan

Salah satu mazhab relative baru yang muncul adalah mazhab manajemenmenurut keadaan. Pada pengikutnya menekankan relavansi tindakan

manajerial dengan cirri-ciri khusus situasi dimana terjadi kejadiantersebut. Dinyatakan bahwa manajemen harus sesuai dengan

lingkungannya. Hal tersebut berarti kondisi-kondisi atau lingkungandidalam msns msnsjemen terjadi. Istilah tersebut lazim digunakan oleh

dunia militer, yang menyusun rencana untuk berbagai kondisi yangdiasumsi akan terjadi.

Konsepsi tersebut telah ditekankan pada apa yang dikenal sebagai“situational management” dan dalam sebuah piper tahun 1919, MaryParker Follet, menggunakan istilah “ law of the situation”.

Sebenarnya kebanyakan manajer mempertimbangkan situasi individualdalam hal melaksanakan tugas manajerial mereka, tetapi mungkin merekamelupakan factor situasional tertentu sewaktu makin banyak pengetahuandiperoleh mengenai factor apa perlu diperhatikan dama situasi macamapa, maka caliber manajemen akan bertambah baik dan manajer tersebutakan dapat menjalankan manajemen dengan kepastian yang lebih besar.

Pendekatan dalam Mempelajari Manajemen

Dalam mempelajari pendekatan-pendekatan manajemen terlebih dahulu kitamengenal dua istilah yang berhubungan dengannya, yaitu pemikiranmanajemen dan teori manajemen.

PEMIKIRAN MANAJEMEN (management thought) : menunjuk teori dan prinsip2yang menuntun manajemen orang dalam organisasi.

Pemikiran manajemen merupakan teori yang mengantar manajer dalammemahami dan mengatur orang2 yang bekerja untuk mereka.

TEORI MANAJEMEN: adalah teori yang menjelaskan mengapa suatu praktektertentu adalah efektif atau tidak efektif.

Teori manajemen dibutuhkan untuk memprediksi dan mengontrol perilakumanusia dalam lingkungan kerja. Tanpa teori seorang manajer tidaktahu mengapa organisasinya berhasil atau tidak berhasil. Tanpapemahaman manajer tidak ingin berusaha mencapai sasaran dimasa yangakan datang.

Karena manajemen adalah disiplin terapan yang relatif baru, maka kitaperlu mempelajari ide2 dari teori2 yang sudah pernah ada. Disinilahpentingnya kita mempelajari pendekatan atau teori-teori manajemen.

PENDEKATAN UTAMA DALAM TEORI MANAJEMEN

1. PRA KLASIK - Praktek-praktek manajerial dan manajer ahli serta perhatiannya terhadap efisiensi dan efektifitas organisasi sudah ada sejak sebelum Revolusi Industri di Inggris.

- Praktek-praktek manajerial telah ada sejak jaman Babilonia, Mesir, Cina, Romawi, yang terbukti dari hasil-hasil yang dicapai olehNegara-negara tersebut.

- Sudah ada herarkhi organisasi, spesialisasi, konsep staf dan deskripsi kerja.

- Adanya Revolusi Industri merupakan puncak kejadiandan perubahan dalam manajemen kerja sama dalam organisasi.

- Mulai diterapkannya teknik mesin dalam proses produksi dan adanya kerja sama yang besar dan rumit shg memerlukan manajemen yang bisa mengelola kerja sama dlm organisasi tsb.

2. PENDEKATAN KLASIK ( PENDEKATAN TRADISIONAL/PENDEKATAN MEKANISTIK )

Cabang Utama Pendekatan klasik untuk manajemen adalah :

a) Pendekatan Manajemen Ilmiahb) Pendekatan Manajemen Administratifc) Pendekatan Manajemen Birokrasi

PENDEKATAN MANAJEMEN ILMIAH

Tokoh gerakan manajemen ilmiah adalah FW. Taylor (Bapak gerakanmanajemen ilmiah). Karyanya adalah Principles of Scientific Management.

Pemikirannya adalah Teori Fisiologi, yaitu pengaturan penggunaan

fisik manusia sebaik2nya dalam proses produksi. Revolusi industri merupakan puncak kejadian dan perubahan manajemen dalam organisasi, dan mulai diterapkannya teknik mesin dalam proses produksi serta adanya kerja sama yang besar dan rumit shg memerlukan manajemen yang bisa mengelola kerja sama dlm organisasi tsb.

PENDEKATAN MANAJEMEN ADMINISTRATIF

Tokoh : Henry Fayol

Pendekatan Manajemen Administratif adalah pendekatan yang berpusat pada prinsip2 yang dapat digunakan oleh manajer untuk koordinasi

kegiatan dlm organisasi.

Pendekatan ini menitik beratkan pada para manajer (Top Level Theory).

Aspek2 pokok yang dibahas dalam Manajemen Administratif:

a) Aktivitas Organisasi, meliputi bidang: - Kegiatan Komersial

- Kegiatan Finansial

- Kegiatan pengamanan

- Akuntansi

b) Fungsi2 Manajemen. Fungsi2 manajemen harus dilaksanakan oleh manajer. Fungsi pertama mendahului fungsi yang lain ( fungsi planning –> fungsi controlling ).

c) Prinsip2 manajemen yang jumlahnya 14 prinsip. Prinsip2 tsb bersifat fleksibel dapat disesuaikan dengan kondisi.

Prinsip-prinsip manajemen:

1) Pembagian kerja berdasarkan spesialisasi 2) Adanya wewenang dan tanggung jawab 3) Disiplin. Tiap kegiatan dpt berjalan dengan wajar jika tiap2

pegawai mentaati dan menghormati peraturan organisasi 4) Kesatuan perintah. Tiap2 pegawai harus menerima perintah hanya

dari satu atasan saja, spy tidak bingung.5) Kesatuan arah. Tiap kegiatan organisasi dengan tujuan yang sama

dan dipimpin oleh seorang manajer 6) Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan probadi.7) Imbalan atau pemberian upah. Harus diberikan secara adil dan

layak 8) Sentralisasi atau pemusatan. Setiap tanggung jawab akhir

pelaksanaan kegiatan psds skhirnys disentralisasi pada orang yangmenduduki posisi puncak.

9) Jenjang. Kedudukan orang2 perlu disusun dalam satu jenjang dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

10) Keteraturan atau Tata tertib. Perlu pembuatan jadwal dan aturan jam kerja.

11) Keadilan. Terhadap semua bawahan, manajer harus berlaku adil, sama, baik dan jujur. Dengan begitu akan membangun loyalitas dan inspirasi bawahannya.

12) Stabilitas masa jabatan. Pergantian pegawai yang tinggi dan tidak diperlukan menunjukkan manajemen yang buruk.

13) Prakarsa. Memberi kesempatan pada karyawan untuk memecahkan masalah dalam pekerjaannya.

14) Semangat korps. Membangun kebersamaan dan semangat bersatu antara sesama anggota organisasi.

d) Pendidikan manajemen - melihat bahwa kemampuan manajerial atau ketrampilan manajerial penting.

- perlu ada pengajaran manajemen melalui pendidikan formal

disekolah2

- perlu adanya teori2 manajemen.

PENDEKATAN MANAJEMEN BIROKRASI

- Merupakan pdkt manajemen ideal untuk organisasi.

- Menekankan pada aturan2, herarkhi, pembagian kerja yang jelas dan tuntas, mengikuti prosedur2, menitik beratkan pada strukturorganisasi secara menyeluruh.

PERIKSA KEMBALI PADA MATERI TENTANG BIROKRASI !!

3. PENDEKATAN MANAJEMEN PERILAKUCabang utama pendekatan ini :

1) Pendekatan hubungan manusia - Tokoh : Elton Mayo

- Pemikirannya: Howthorne study.

- Produktivitas bukan disebabkan oleh aspek fisik (lingkungan kerja, upah, dll), tetapi disebabkan olehsaluran reaksi emosional yang rumit (perhatian pimp., supervisor yang simpatik, hubungan baik dg teman kerja/atasan, dsb)

- Pdkt humanistis – menekankan aspek manusiawi

- Melengkapi teori klasik (mekanistik).

2) Pendekatan Perilaku -Menekankan faktor manusia sec.manusiawi dan individual

- Tokoh : Abraham Maslow

- Pemikirannya : Herarkhi kebutuhan manusia

- Manusia memasuki organisasi untuk memenuhi kebutuhannya (kebutuhan fisik, mencari teman, harga

diri,mendapatkan penghasilan, dsb)

- Organisasi ingin berproduksi memerlukan sumbangan (kerja) dari tenaga kerja.

- Herarkhi kebutuhan manusia (A. Maslow):

(Kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan afiliasi, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri)

-Manajer: harus mampu mengintegrasikan baik kebutuhan organisasi maupun kebutuhan karyawannya, dan membimbing para pekerja untuk diarahkan pada tujuan-tujuan organisasi.

TABEL I

PERBEDAAN PENDEKATAN MEKANISTIS DAN HUMANISTIS

MekanistisMekanistis No.No. HumanistisHumanistis

Pekerja dianggap sebagai Pekerja dianggap sebagai manusia rasional.manusia rasional.

1.1. Pekerja dianggap sebagaiPekerja dianggap sebagai manusia sosial manusia sosial

Menekankan pada hubungan Menekankan pada hubungan formal dan impersonal.formal dan impersonal.

2.2. Menekankan hubungan Menekankan hubungan sosial dan interpersonalsosial dan interpersonal

Motivasi melalui Motivasi melalui pemenuhan kebutuhan pemenuhan kebutuhan ekonomiekonomi

3.3. Motivasi melalui Motivasi melalui pemenuhan kebutuhan sosialpemenuhan kebutuhan sosial

Produktivitas Produktivitas ditingkatkan melalui ditingkatkan melalui perbaikan kondisi fisikperbaikan kondisi fisik

4.4. Produktivitas Produktivitas ditingkatkan ditingkatkan melalui perbaikan kondisi melalui perbaikan kondisi sosialsosial

Ulber Silalahi (2002:112).

4. PENDEKATAN KUANTITATIF

- Dikembangkan untuk menyelidiki bagaimana teknik2 kuantitatif dapat meningkatkan pembuatan keputusan managerial.

- Dasar pendekatan kuantitatif : adanya asumsi bahwa teknik matematik, statistik dan bantuan informasi dapat digunakan untuk pembuatan keputusan, pemecahan masalah managerial dan efektivitas organisasi.

Cabang-cabang utama pendekatan kuantitatif :

1). Manajemen science (berbeda dg scientific management).

Yaitu menggambarkan aplikasi ilmiah dari teknik2 matematik danmetode statistik untuk problem2 manajemen.

2). Manajemen operasi.

Merupakan perkembangan dari management science dlm organisasidengan

penggunaan komputer untuk pemrosesan data secara cepat

5. PENDEKATAN MANAJEMEN KONTEMPORER

Pendekatan mekanistis dan pendekatan humanistis : belum dapat menjelaskan efektivitas organisasi karena lebih menekankan pada dimensi internal organisasi.

Ternyata efektivitas organisasi juga ditentukan oleh dimensi eksternal organisasi.

Pendekatan ini disebut pendekatan kontemporer “atau” pendekatan modern untuk manajemen.

Pendekatan modern menghormati “pendekatan klasik”, “pendekatan perilaku” dan “pendekatan kuantitatif”.

Para ahli mengakui bahwa tidak satupun teori/pendekatan yang berlaku universal untuk segala situasi, karena setiap organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya.

CABANG UTAMA PENDEKATAN KONTEMPORER:

1) Teori sistemDasar anggapan teori sistem:

a) Memandang organisasi sebagai suatu sistem, baik sistem terbuka maupun tertutup, yaitu bagian2 yang saling berhubungan dalam mencapai tujuan bersama.

b) Memandang organisasi sebagai subsistem dari sistem global sehingga tergantung pada lingkungan sistem tersebut.Kesimpulannya : dalam perspektif pendekatan sistem, organisasi dan kegiatan2 manajerial dipandang sebagai kesatuan yang terdiri atas bagian2 yang saling berhubungan.Kegiatan dari bagian manapun dalam organisasi mempengaruhi kegiatan dari setiap bagian yang lainnya.

Untuk mempersatukan bagian2 organisasi secara keseluruhan atau sebagai satu kesatuan, manajer harus berkomunikasi dengan para pegawai serta bagian2 lain dan lingkungannya.

2) Pendekatan Kontingensi Juga disebut Pendekatan Situasional. Pdkt ini menekankan bahwa tindakan manajerial yang tepat

tergantung pada universal yang dapat diterapkan dalam segala situasi organisasi (lingkungan organisasi).

Satu pendekatan barangkali efektif digunakan dalam mengatasi masalah pada situasi tertentu tetapi tidak tepat lagi pada

situasi yang lain. Situasi yang dimaksud disebut variable kontingensi.

Falsafah manajemen

Falsafah manajemen

Dasar falsafah manajemen dibedakan dalam tiga jenis hakikat yaitu :

Hakikat tujuan

Hakikat manusia

Hakikat kerja

Hakikat tujuan manajemen

yang menjadaitujuan utama manajemen, menurut Shrode dan Voich (th1974)

- Produktifitas dan kepuasan tujuan manjemen kemungkinan tidaktunggal melainkan jamak atau rangkap seperti :

o Peningkatan mutu pendidikan / lulusannya

o Keuntungan / Profit yang tinggi

o Pemenuhan kesempatan kerja

o Pembangunan daerah/nasional

o tanggung jawab sosial

Apabila produktifitas merupakan tujuan, maka pelu diahami maknaproduktivitas.

Sutermeister (1976) membataskan produk tivitas sebagai ukurankuantitas dan kualitas kerja dengan mempetimbangkan kemanfaatan

sumberdaya.

Produktivitas itu sendiri dipengaruhi perkembangan bahan, teknologidan kinerja manusia.

Pengertian konsep produktivitas berkembang dari pengertian teknissampai dengan prilaku.

- Produktivitas dalam arti teknis mengacu kepada derajatkeefektivan evisiensi dalam penggunaan sumberdaya.

- sedangkan dalam pengertian prilaku produktivitas merupakansikap mental yang senantiasa berusaha untuk terus berkembang.

- berdasarkan pengertian teknis produktivitas dapat diukurdengan dua standar utama yaitu :

o Produktivitas Fisik

o Produktivitas Nilai

- Secara fisik produktivitas diukur secara kuantitatif sepertibanyaknya keluaran (panjang), Berat, lamanya waktu, jumlah.

- Sedangkan berdasakan nilai, produktivitas diukur atas dasarnilai-nilai kemampuan sikap, prilaku, disiplin, motivasi dan komitmen

terhadap pekerjaan/tugas.

- Oleh karena itu mengukur produktivitas tidaklah mudahdisamping banyaknya variable. juga ukuran yang digunakan, sangat

bervariasi.

- Paul Mali (1978) Mengukur produktivitas berdasarkan kombinasiantara efektifitas dan efisiensi.

- Efektifitas dikaitkan dengan performance dan efisiensidikaitkan dengan penggunaan sumber-sumber, indeks produktivitas diukur

berdasarkan perbandingan atau rasio antara pencaopaian Ferformancedengan sumber-sumber yang dialokasikan.

Indeks produktivitas = out put = performance =Efektivitas

In put Alokasisumber Efisiensi

- Victor Vrom hampir sejalan dengan Suter meister mengunakanpormula psikologi dimana produktivitas sebagai prestasi kerja, formula

yang digunakan adalah sbb.

F = f (M x K )

dimana :

F = Prestasi kerja

M = Motivasi

K = Kemampuan.

- Jadi menurut Vroom produktivitas merupakan fungsi dari motivasidikalikan kemampuan. artinya tinggi rendahnya produktivitas

dipengaruhi motivasi dan kemampuan.

- Di Bidang pendidikan formal, Alllan Thomas (1976) mengartikanproduktivitas sekilah ditentukan oleh tiga fungsi utama yaitu :

1. Fungsi Administratos

2. Fungsi Psikologis

3. Fungsi ekonomi.

Ketiga fungsi tersebut secara linier menentukan tinggi rendahnyatingkat produktivitas sekolah.

- produktivitas berkaitan dengan elaksanaan tugas – tugas dngancara terbaik.

- produktivitas merupakan kriteria pencapaian kerja yangditerapkan kepda individu, kelompok atau organisasi

- gill moore (1974) dalam bukunya “ The Productive personalitymendasarkan produktivitas pada tiga aspek yaitu :

Prestasi Akademik

Kreativitas

pemimpin

seorang yang intelegensinya tinggi mempunyai kecenderungan kreatif,berprestasi dan akhirnya akan produktif oleh karena itu baik secaraindividu maupun kelompok apabila berkarya sebaik-baiknya merupakan

landasan untuk mencapai produktivitas organisasi.

- Pencapaian produktivitas yang tinggi terkait dengan kepuasanindividu dan kelompok.

- manajer akan mendapatkan manfaat besar, apabila ia menaruhperhatian pada kebutuhan sosial dan aktualisasi diri bawahannya.

- Pernyataan seorang ahli bahwa yang penting untuk meningkatkanproduktivitas perlu diperhatikan prilaku manusia dan sosial dengan

segala aspeknya.

b. Hakikat Manusia

- Apakah manusia itu ?

Apakah beda manusia dan binatang ?

hal-hal apakah secara hakikat yang menggerakan manusia sebagaimanaadanya ?

- Terdapat beberapa pandangan tentang manusia antara lain :

1. Hansen, Stevic dan Warner, 1977. Beranggapan :

o bahwa manusia pada dasarnya digerakan oleh dorongan dari dirinyayang bersifat instingtif.

o Tingkahlaku individu ditentukan dan dikontrol oleh kekuatanpsikologis yang sejak semula sudah ada pada diri individu itu.

2. Freud mengemukakan bahwa struktur kepribadian individu terdiridari tiga komponen yaitu : yang disebut Id, Ego dan Super ego.

Id : - Mendasari berbagai insting manusia yagn mendasariperkembangannya.

- dua insting yang paling penting ialah insting seksual dan instingagresi.

insting insting ini menggerakan manusia untuk hidup dalamdunianya dengan prinsip pemuasan diri.

Kemampuan neo analis mengakui adanya komponen Id. ego, dan super ego.namun lebih menekankan pentingnya. ego sebagai pusat kepribadian. egotidak dipandang sebagai fungsi pengarah perwujudan Id saja. melainkansebagai fungsi pokok yang bersifat rasional dan bertanggungjawab atas

tingkah laku intelektual dan sosia individu.

3. Rogers (1961) ( Pandang humanis ) mengemukakan

- bahwa pribadi individu merupakan proses yang terus berjalan,suatu kekuasaan yang tidak setatis.

- ini berarti individu merupakan kesatuan potensi yang terusberubah.

- manusia pada hakikatnya dalam proses menjadi – on becoming –tidak pernah selesai, tidak pernah sempurna.

4. Adles (1954 ) masih tergolong humanis, berpendapat :

- Bahwa individu melibatkan dirinya dalam usaha mewujudkandirisendiri dalam mewujudkan diri sendiri dalam membantu orang klain

dan dalam membuat dunia ini menjadi lebih baik untuk ditempati.

- Pandangan lain menganggap bahwa manusia sepenuhnya adalahmahluk reaktif yang prilakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang

datang dari luar

- dengan kata lain kepribadian manusia dapat dikembalikan sematamata kepada hubunan antara individu dengan lingkungannya.

dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia adalah :

pada dasarnya memliki tenaga dalam yang menggerakan hidupnya untukmemenuhi kebutuhan.

terdapat fungsi yang rasional yang bertanggung jawab atas tingkah lakuintelektual dan sosial.

mampu mengarakan diri ketujuan yang positif, mampu mengatur danmengontrol diri ketujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol

diri dan menentukan nasibnya.

pada hakikatnya dalam proses berkembang dan tidak pernah selesai.

melibatkan diri untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

mempunyai potensi yang perwujudannya sering tak terduga dan potensiitu terbatas.

- Dengan mengenali berbagai macam ragam variable yangmempengaruhi prilaku manusia, baik yang bersumber dari variableindividu, variable lingkungan atau organisasional, menghasilkan

prilaku yang berbeda.

- hal ini membawa implikasi terhadap praktek manajerial yangefektif untukmengakui perbedaan perihal individu diakui dan mungkin

dipertimbangkan ketika melakukan pekerjaan atautugas.

c. Hakikat kerja

Kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu dan orang yangkerja ada kaitannya dengan mencari nafkah atau bertujuan untuk

mendapatkan imbalan atas prestasi yang telah diberikan.

- Pretasi kerjaatau penampilan kerja ( Performance ) diartikansebagai ungkapan kemampuanyagn didasari oleh pengetahuan, sikap dan

keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu.

- Masalah kerja selalu mendapatkan perhatian dalam manajemenkarena berkaitan dengan produktivitas organisasi.

- Pada hakekatnya orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan atasdorong atau motaivasi tertentu.

- kebutuhan dipandang sebagai penggerak atau pembangkit prilaku

- proses motivasi sebagian besar diarahkan untuk memenuhi danmencapai kebutuhan.

- Apabila digambarkan proses pemenuhan kebutuhan manusia itusejara sederhana tampak sebagai berikut.

Kebutuhan Usaha prilakuprestasi

Evaluasikebutuhan imbalan

Bagan 2.1

Proses pemenuhan kebutuhan manusia

- proses pemenuhan kebutuhan didasari oleh pendekatan teoriprilaku yaitu teori motivasi.

- Pakar manajemen yang telah menemukan teori motivasi antaralain :

Maslow :

> Kebutuhan bertingka mulai dari yang paling tinggi berturut-turut sambapi ke yang paling rendah perwujudan diri, kebutuhan ego,kebutuhan akan kasih sayang, kebuttuhan rasa aman dan kebutuhan

fisiologis.

2. Hertberg, teori dua faktor,

Faktor Higine

Motivasi

Gaji

Kondisi

Kebijakan perusahaan

Kelompok kerja

Kemajuan

Perkembangan

Tanggungjawab

prestasi

3. Smith dan Crammy :

- Motivasi kerja akan ditentukan oleh tiga variasi utama yaitu, usaha,kepuasan dan ganjaran usaha, dll.

- disamping motif-motif diatas ada jga yang berpendapat bahwa uangmenjadi orang untuk mengejarnya.

- maksudnya uang dapat mengungkapkan prestasi, prestise, kesuksesan,rasa aman dan persahabatan.

- dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua orang mempunyaiberbagai kebutuhan psikologis.

Daftar Pustaka

http://mmpendidikanpasundan.blogspot.com/2011/03/falsafah-manajemen.html

http://pertaruhanhargadiri.blogspot.com/2011/10/mazhab-mazhab-manajemen.html

1.Ulber Silalahi.2002. Pemahaman Praktis Asas-asas Manajemen. Mandar Maju.Bandung.

2. Winardi. 2000. Asas-asas Manajemen. Mandar Maju. Bandung.

3. Winardi. 2003. Teori Organisasi dan pengorganisasian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Kata penutup

PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokokbahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan

dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dankurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan

judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikankritik dan saran yang membangun kepada penulis demisempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di

kesempatan – kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga parapembaca yang budiman pada umumnya.