MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH MAKALAH INI DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PERBURUHAN

49
MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH MAKALAH INI DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PERBURUHAN Diusulkan oleh : Anton Timur Maulana 1121008 TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGIO TEKNOLOGI MANDALA 2014

Transcript of MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH MAKALAH INI DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PERBURUHAN

MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH

MAKALAH INI DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PERBURUHAN

Diusulkan oleh :Anton Timur Maulana

1121008TEKNIK ELEKTRO

SEKOLAH TINGGIO TEKNOLOGI MANDALA2014

K A T A P E N G A N T A R

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena

atas karunia dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas mata

kuliah SISTEM PERBURUHAN ini. Dalam tugas ini kami mencoba

menyusun Malakah dengan tema.

“ PENGELOLAAN LIMBAH DAN SANITASI INDUSTRI “ Perkenankanlah kami

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah banyak membantu kami dalam membuat tugas ini,

seperti Dosen mata kuliah Sistem perburuhan Fakultas Teknik

Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung, yang telah

memberikan bimbingan dan pengetahuan tentang pengelolaan

pengelolaan limbah dan sanitasi industri. Akhirnya kami

menyadari apa yang dihasilkan ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu saya mengharapkan berbagai saran maupun masukan

yang kiranya dapat membangun, sehingga dapat berkarya yang

lebih baik di masa yang akan datang. Semoga apa yang

kami persembahkan ini dapat berguna bagi kita semua saat ini

maupun yang akan datang.Terimakasih.

Bandung, Januari 2015

Penyusun

ABSTRAK

Makalah ini akan membahas tentang pengelolahan limbahdengan tata cara yang baik dan benar. Diharapkan dengandilaksanakan pembelajaran ini dapat dikembangkan manajemenlimbah, khususnya limbah Padat, Cair, Gas, serta berbahayadan beracun. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatuproses produksi baik industri maupun domestic (rumah tangga). Dimanamasyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Adasampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dariberbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). Limbah padat lebihdikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendakikehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjausecara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organikdan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiranlimbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagikesehatan manusia, sehingga  perlu dilakukan penanganan terhadaplimbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbahtergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Batasan pengertiansanitasi menurut WHO adalah pengawasan penyediaan air minummasyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah,

vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penangananmakanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja.Sedangkan menurut pengertian umum, sanitasi adalah   pencegahan   penyakit   dengan     mengurangi    atau mengendalikan faktor –faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai penularanpenyakit. Pengertian lain dari sanitasi adalah upaya pencegahanpenyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi matarantai penularan penyakit. Sanitasi lingkunganmerupakan upayapengendalian terhadap factor – factor lingkungan fisik manusia yangdapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan atau upaya kesehatanuntuk memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan darisubyeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk mencuci tangandalam memelihara dan melindungi kebersihan tangan, menyediakantempat sampah untuk membuang sampah dalam memelihara kebersihanlingkungan, membangun jamban untuk tempat membuang kotoran dalammemelihara kebersihan lingkungan dan menyediakan air minum yangmemenuhi syarat kesehatan dalam upaya memelihara dan meningkatkankesehatan masyarakat. Sanitasi industri atau industrial sanitationadalah proses untuk membuat bersih di lingkungan industri sehinggadapat hidup sehat atau The Promotion of Hygiene and The Preventionof Disease by Maintenance of Sanitary Condition (Webster’sDictionary, 1978) dalam (Sutomo. AH, 2006). Atau dengan pengertianlain sanitasi industry sebagai kegiatan promosi kesehatan danpencegahan penyakit melalui pemeliharaan kondisi bersih, sehinggabersifat promotif dan prefentif dan artinya jauh dari kegiatankuratif.

BAB I PENDAHULUAN.

 

Limbah merupakan benda yang tidak diperlukan dandibuang, limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dengankonsentrasi bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalamjumlah besar, limbah ini akan terakumulasi di alam sehinggamengganggu keseimbangan ekosistem Alam. Penumpukan limbah dialam menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem tidak dikelolahdengan baik. Dan sekarang Indonesia lagi giat- giat nyamembangun untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yangmengakibatkansegala sector sedang dikelola secara sistematisdan dari semua aktivitas ini jelas menghasilkan limbahbuangan karena perubahan masyarakat dari agraris( Mengelola)menjadi industrial ( Menghasilkan, industri pun berkembangkarena berbagai kemudahan mulai dari sarana transfortasistruktur jalan menjadi lebih baik mengakibatkanpendistribusian barang lebih cepat.Dari perkembangan ini membuat dua sisi dampak yangdihasilakan yaitu dampak positif dan negative, dampak positifnya yaitu pertumbuhan ekonomi rakyat semakin berkembang mulaitersedianya lapangan kerja, pola hidup yang berubah, segi ,pendapatandan daya beli. Sedangkan dampak negatif nyaterjadia penurunan kualitas lingkungan karena sipatmasyarakat kita yang menjadi malas disebabkan segala sesuatubisa di beli dengan uang sipat ini yang sering muncul dimasyarakat kita, ketika pekerjaan telah mengatur waktukehidupan jadi kesadaran mulai berkurang dengan pola hidupmengikuti jaman ( Modern ) berubah mengakibatkan banyaklimbah yang dihasilkan dengan pengelolaan yang tidak tepattidak bercermin lagi kehidupan awal.

LIMBAH B3 DAN MASALAHNYA

Banyak limbah yang di hasilkan salah satunya contohnyaadalah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Limbah B3 adalah limbahyang terjadi karena buatan manusia Akhir-akhir ini makin banyaklimbah-limbah dari pabrik, rumah tangga, perusahaan, kantor-kantor,sekolah dan sebagainya yang berupa cair, padat bahkan berupa zat gasdan semuanya itu berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi ada limbahyang lebih berbahaya lagi yang disebut dengan limbah B3 (bahanberbahaya dan beracun). Hal tersebut sebenarnya bukan merupakanmasalah kecil dan sepele, karena apabila limbah (B3) tersebutdibiarkan ataupun dianggap sepele penanganannya, atau bahkan

melakukan penanganan yang salah dalam menangani limbah B3 tersebut,maka dampak dari Limbah B3 tersebut akan semakin meluas, bahkandampaknyapun akan sangat dirasakan bagi lingkungan sekitar kita, dantentu saja dampak tersebut akan menjurus pada kehidupan makhlukhidup baik dampak yang akan dirasakan dalam jangka pendek ataupundampak yang akan dirasakan dalam jangka panjang dimasa yang akandatang. Kita tidak akan tahu seberapa parah kelak dampak tersebutakan terjadi,namun seperti kata pepatah”Lebih Baik Mencegah DaripadaMengobati”, hal tersebut menjadi salah satu aspek pendorong bagikita semua agar lebih berupaya mencegah dampak dari limbah B3tersebut, ketimbang menyaksikan dampak dari limbah B3 tersebut telahterjadi dihadapan kita, dan kita semakin sulit untukmenanggulanginya. Secara garis besar,hal tersebut menjadi salah satupatokan bagi kita,bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakantanggung jawab kita bersama untuk menanggulanginya,khususnya padamasalah limbah (B3) tersebut.

CONTOH JENIS PROSES DAN LIMBAH B3 YANG DIHASILKAN

Jenis limbah B3 menurut sumbernya meliputi:

Limbah B3 dari sumber tidak spesifik (Tabel 1 Lampiran 1 PP 18/1999 Jo. PP 85/1999)

Limbah B3 dari sumber spesifik (Tabel 2 Lampiran 1 PP 18/1999 Jo. PP85/1999)

Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi (Tabel 3 Lampiran 1 PP 18/1999 Jo. PP 85/1999)

Limbah B3 dari Sumber tidak spesifik yaitu berasal bukan dari prosesutamanya, tetapi:

Kegiatan pemeliharaan alat Pencucian Pencegahan korosi (inhibitor korosi) Pelarut kerak Pengemasan

Contoh limbah B3 dari sumber tidak spesifik

Limbah B3 dari Sumber Spesifik .(Tabel 2 Lampiran 1 PP 18/1999 Jo. PP 85/1999)adalah limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah.

Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi (Tabel 3 Lampiran 1 PP 18/1999 Jo. PP 85/1999)

KARAKTERISTIK

Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekananstandar (25 °C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimiadan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanantinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

Limbah mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satusifat-sifat sebagai berikut :

o Limbah yang berupa cairan yang mengandung a1kohol kurang dari24% volume dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari60 °c (140OF) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan apiatau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.

o Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dantekanan standar (25 C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkankebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahankimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkankebakaran yang terus menerus.

o Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar .o Merupakan limbah pengoksidasi.

Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifatracun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkankematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuhmelalui pemafasan, kulit atau mulut. Penentuan sifat racununtuk identifikasi limbah ini dapat menggunakan baku mu tukonsentrasi TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure)pencemar organik dan anorganik dalam limbah. Apabila limbahmengandung salah satu pencemar yang terdapat, dengankonsentrasi sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran IItersebut, maka limbah tersebut merupakan limbah B3. Bila nilaiambang batas zat pencemar tidak terdapat pada Lampiran IItersebut maka dilakukan uji toksikologi.

Limbah yang menyebabkan infeksi. Bagian tubuh manusia yangdiamputasi dan cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi,limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksikuman penyakit yang dapat menular .Limbah ini berbahaya karenamengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yangditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan masyarakat disekitar lokasi pembuangan limbah.

Limbah bersifat korosif adalah limbah yang mempunyai salah satusifat sebagai berikut :

o Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.o Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020)

dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengantemperatur pengujian 55 °C.

o Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asamdan sama atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa.

Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah-limbah yang mempunyaisalah satu sifat-sifat sebagai berikut :

o Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapatmenyebabkan perubahan tanpa peledakan.

o Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan airo Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan

ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlahyang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

o Merupakan limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisipH antara 2 dan 12,5 dapat menghasi1kan gas, uap atau asapberacun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia danlingkungan.

o Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dantekanan standar (25 C, 760 mmHg).

o Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerimaoksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalamsuhu tinggi.

PENGELOLAAN YANG SALAH

Pengelolahan limbah ini merupakan upaya merencanakanmelaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pendayagunaanlimbah, serta pengendalian dampak yang ditimbulkannya.Upaya pengelolahan limbah tidak mudah dan memerlukanpengetahuan tentang limbah unsur-unsur yang terkandung sertapenanganan limbah agar tidak mencemari lingkungan jangansampai mengubur/ menimbun dalam tanah secara sembarangan,membakar tanpa kendali, membuang langsung ke badan air.Selain itu perlu keterampilan mengelolah limbah menjadiekonomis dan mengurang jumlah limbah yang terbuang ke alam.Di indonesia masalah pengelolaan limbah yang berasal darihasil eksploitasi sumber daya alam mineral maupun industripertambangan belum dilaksanakan secara tanggung jawab. Adapunbukti-bukti dari pengelolaan limbah yang tidak bertanggungjawab dapat kita lihat terutama didaerah pertambangan diSumatra, Kalimantan dan Papua. Kerusakan lingkungan yangdiakibatkan dari ekploitasi sumber daya mineral olehperusahaan pertambangan telah membuat banyak wilayah tercemaroleh limbah bahan galian yang tidak diperlukan serta limbahyang berasal dari proses ekstraksi mineral yang menggunakanbahan-bahan kimia berbahaya. Penambangan Batu Bara diKalimatan Timur oleh beberapa perusahaan bentuk lahan diwilayah tersebut menjadi kolam-kolam air dan merusak strukturtanah serta sistem hidrologi air tanah. Penambangan bijih

tembaga di Freeport, Papua telah mengakibatkan kerusakanlingkungan di sekitar wilayah tambang serta pencemaran dihulu-hulu sungai oleh limbah yang berasal dari  bahan galianyang tidak terpakai. Penambangan timah di pulau Bangka telahmeninggalkan  banyak kolam-kolam hasil dari penggalian lahan,sedangkan biaya remediasi lingkungan untuk  pemulihan lokasi-lokasiyang telah tercemar khususnya di wilayah pertambangan akan sangatmahal. Permasalahan pengelolaan limbah dan kerusakanlingkungan juga terjadi dalam ekspliotasi sumber daya hutanyang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pemegang hakpengusahaan hutan (HTP) maupun industri bubur kertas. Kerusakan dandegradasi lingkungan yang terjadi akibat eksploitasi sumberdaya hutan yang pengawasannya terlalu lemah telahmengakibatkan banyak hutan tropis di Indonesia telah rusakdan hal ini berdampak pula pada kerusakan Sistem HidrologiAir Tanah, Struktur Tanah, Ekosistem dan Kerusakan Fauna danFlora.

MANAJEMEN LIMBAH B3

Limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahanberbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yangbaik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak,mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Namun,pada limbah B3, selain hasil akhir, cara pengelolaan juga harusmemenuhi peraturan yang berlaku. Jadi, untuk berhasil mengelolalimbah B3, tidak cukup hanya memenuhi baku mutu limbah B3 saja, caramengelola seperti pencatatan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahandan pembuangan harus juga memenuhi peraturan yang berlaku. Sekalilagi, dalam limbah B3 cara mengelola adalah suatu hal yang pentinguntuk diperhatikanLimbah B3 harus ditangani dengan perlakuan khususmengingat bahaya dan resiko yang mungkin ditimbulkan apabila limbahini menyebar ke lingkungan. Hal tersebut termasuk proses pengemasan,

penyimpanan, dan pengangkutannya. Pengemasan limbah B3 dilakukansesuai dengan karakteristik limbah yang bersangkutan. Namun secaraumum dapat dikatakan bahwa kemasan limbah B3 harus memiliki kondisiyang baik, bebas dari karat dan kebocoran, serta harus dibuat daribahan yang tidak bereaksi dengan limbah yang disimpan di dalamnya.Mengingat adanya sejumlah bahaya yang dapat ditimbulkan dari limbahindustri, maka sebagai upaya untuk meminimalkan sekaligusmenghindari efek yang ditimbulkan dari sifat–sifat bahan kimiaberbahaya, setiap Informasi tentang dampak yang ditimbulkan sangatperlu untuk diketahui oleh setiap tingkatan operator yang menangani.Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan dengan melibatkanpara operator pada kegiatan-kegiatan pelatihan. ( CG )

PRINSIP PEMERINTAH

Selama empat dekade terakhir, penggunaan dan jumlah B3 diIndonesia semakin meningkat. Penggunaan B3 yang terus meningkat dantersebar luas di semua sektor apabila pengelolaannya tidak dilakukandengan baik, maka akan dapat menimbulkan kerugian terhadap kesehatanmanusia, mahluk hidup lainnya dan lingkungan hidup, sepertipencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaranlaut. Agar pengelolaan B3 tidak mencemari lingkungan hidup dan untukmencapai derajat keamanan yang tinggi, dengan berpijak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidupmanusia, maka diperlukan peningkatan upaya pengelolaannya denganlebih baik dan terpadu. Disini ada beberapa prinsip dari pemerintahdiantarannya: Pencemar membayar biaya akibat limbah, Pengawasansejak dini ditimbulkan, Pengelolan dan penimbunan sedekah mungkindengan sumber, Limbah diperlakukan sama, Pembangunan yangberkesinambungan, B3 yang dihasilkan dan/atau dipergunakan diberbagai sektor kegiatan yang telah menjadi limbah wajib dilakukanpengelolaan sesuai kaidah dan prinsip pengelolaan limbah B3 yaitumelakukan minimisasi limbah B3, melakukan pengelolaan sedekatmungkin dengan sumber limbah B3, setiap orang yang menghasilkanlimbah B3 bertanggung jawab terhadap limbah B3, dan pengelolaanlimbah B3 dilakukan dari sumber sampai ke penimbunan (from cradle tograve).Limbah B3 yang dibuang langsung ke dalam lingkungan dapatmenimbulkan bahaya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia sertamakhluk hidup lainnya. Mengingat risiko tersebut, perlu diupayakanagar setiap kegiatan menghasilkan limbah B3 seminimal mungkin danmencegah masuknya limbah B3 dari luar wilayah Indonesia. Peran

Pemerintah Indonesia dalam pengawasan perpindahan lintas bataslimbah B3 tersebut telah dilakukan melalui ratifikasi Konvensi Baselpada tanggal 12 Juli 1993 dengan Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun1993.

Hierarki pengelolaan limbah B3 dimaksudkan agar limbah B3 yangdihasilkan masing-masing unit produksi sesedikit mungkin dan bahkandiusahakan sampai nol, dengan mengupayakan reduksi pada sumberdengan pengolahan bahan, substitusi bahan, pengaturan operasikegiatan, dan digunakannya teknologi bersih. Bilamana masihdihasilkan limbah B3 maka diupayakan pemanfaatan limbah B3.Pemanfaatan limbah B3 yang mencakup kegiatan penggunaan kembali(reuse), daur ulang (recycle), dan perolehan kembali (recovery) merupakansatu mata rantai penting dalam pengelolaan limbah B3. Reuse merupakanpenggunaan kembali limbah B3 dengan tujuan yang sama tanpa melaluiproses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau secaratermal, recycle merupakan mendaur ulang komponen yang bermanfaatmelalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atausecara termal yang menghasilkan produk yang sama ataupun produk yangberbeda, dan recovery merupakan perolehan kembali komponen bermanfaatdengan proses kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal.Denganteknologi pemanfaatan limbah B3 di satu pihak dapat dikurangi jumlahlimbah B3 sehingga biaya pengolahan limbah B3 juga dapat ditekan dandi lain pihak akan dapat meningkatkan kemanfaatan bahan baku. Halini pada gilirannya akan mengurangi kecepatan pengurasan sumber dayaalam.Untuk menghilangkan atau mengurangi risiko yang dapatditimbulkan dari limbah B3 yang dihasilkan maka limbah B3 yang telahdihasilkan perlu dikelola secara khusus. Kebijakan pengelolaan B3yang ada saat ini masih diselenggarakan secara parsial oleh berbagaiinstansi terkait, sehingga dalam penerapannya masih banyak menemukankendala. Di samping itu, pengelolaan B3, limbah B3 dan dumping belumdilakukan dalam bentuk pengaturan yang terpadu sementara B3 ataulimbah B3 dapat menimbulkan kerugian terhadap kesehatan manusia,mahluk hidup lainnya dan lingkungan hidup apabila tidak dilakukanpengelolaan dengan benar. Oleh karena itu, maka semakin disadariperlunya Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan B3 dan Limbah B3yang secara terpadu mengatur kegiatan produksi, penyimpanan,pengemasan, pemberian simbol dan label, pengangkutan, penggunaan,impor, ekspor dan pembuangannya untuk B3 serta penyimpanan,pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemanfaatan, dan penimbunan

untuk limbah B3. Pentingnya penyusunan Peraturan Pemerintah inisecara tegas juga disebutkan dalam Agenda 21 Indonesia, StrategiNasional Untuk Pembangunan Berkelanjutan dan sebagai pelaksanaandari Pasal 58 ayat (2) dan Pasal 59 ayat (7) Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LingkunganHidup.Pengelolaan limbah B3 merupakan suatu rangkaian kegiatan yangmencakup penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, danpengolahan limbah B3 termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut.Dalam rangkaian kegiatan tersebut terkait beberapa pihak yangmasing-masing merupakan mata rantai dalam pengelolaan limbah B3,yaitu:

1. Penghasil Limbah B3;2. Pengumpul Limbah B3;3. Pengangkut Limbah B3;4. Pemanfaat Limbah B3;5. Pengolah Limbah B3; dan6. Penimbun Limbah B3.

Dengan pengolahan limbah sebagaimana tersebut di atas, makamata rantai siklus perjalanan limbah B3 sejak dihasilkan olehpenghasil limbah B3 sampai penimbunan akhir oleh pengolah limbah B3dapat diawasi. Setiap mata rantai perlu diatur, sedangkan perjalananlimbah B3 dikendalikan dengan sistem manifest berupa dokumen limbahB3. Dengan sistem manifest dapat diketahui berapa jumlah B3 yangdihasilkan dan berapa yang telah dimasukkan ke dalam prosespengolahan dan penimbunan tahap akhir yang telah memilikipersyaratan lingkungan. Dumping limbah ke darat maupun ke lautmerupakan alternatif paling akhir dalam pengelolaan limbah, termasukdumping beberapa jenis limbah B3. Dumping limbah B3 yang memilikitoksisitas tinggi dilarang dilakukan di laut berdasarkan kajianilmiah, referensi internasional, maupun konvensi Internasionalseperti konvensi dumping London (London Dumping Convention). Larangandan pembatasan dumping ke laut dimaksudkan untuk melindungiekosistem laut serta menghindari terjadinya pencemaran dan perusakanlingkungan hidup di laut karena air laut merupakan media yang mudahdan cepat menyebarkan polutan dan/atau zat pencemar. Untuk itu,dumping limbah ke laut hanya dapat dilakukan apabila suatu limbahdihasilkan dari kegiatan di laut dan tidak dapat dilakukanpengelolaan di darat berdasarkan pertimbangan lingkungan hidup,teknis, dan ekonomi. Dumping limbah wajib memenuhi persyaratan jenisdan kualitas limbah serta lokasi sehingga dumping tidak akanmenimbulkan kerugian terhadap kesehatan manusia, mahluk hiduplainnya dan lingkungan hidup.

Pengolahan limbah B3

Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dankandungan limbah. Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapatdilakukan dengan proses sbb:

1. proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa,netralisasi, pengendapan, stabilisasi, adsorpsi, penukaran iondan pirolisa.

2. proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahancairan dan penyisihan komponen-komponen spesifik dengan metodekristalisasi, dialisa, osmosis balik, dll.

3. proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangipotensi racun dan kandungan limbah B3 dengan cara membatasidaya larut, penyebaran, dan daya racun sebelum limbah dibuangke tempat penimbunan akhir

4. proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materilimbah menggunakan alat khusus ncinerator dengan efisiensipembakaran harus mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jikasuatu materi limbah B3 ingin dibakar (insinerasi) dengan berat100 kg, maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi 0,01 kgatau 10 gr

Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satu jenis limbahB3, tetapi proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukanpengolahan sesuai dengan jenis dan materi limbah.

PROSES PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS

Aerobik

- Pertumbuhan tersuspensi (suspended growth)- Activated sludgeSequenzing batch reactor- Contact stabilization- Aerobic digestion- Aerated tagoons- Parit oksidasi

Anaerobik

- Pertumbuhan tersuspensi- Anaerobik digestion- Anaerobic contact process- Upflow anaerobic sludge – blanked- Pertumbuhan melekat

SECARA THERMAL

Proses termal (thermal process) termasuk ke dalam proses pengawetanyang menggunakan energi panas. Tujuan utama proses termal adalahmematikan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit danmenimbulkan kebusukan pada produk yang dikemas dengan kemasan yanghermetis, seperti kaleng, retort pouch, atau gelas jar. Proses termalmerupakan salah satu proses penting dalam pengawetan pangan untukmendapatkan produk dengan umur simpan yang panjang

Keuntungan pemanasan pada proses termal :

1. Destruksi senyawa beracun (toksin) dan antinutrisi (sepertiantitripsin)

2. Meningkatkan cita rasa dan karakteristik sifat organoleptikyang diinginkan (cita rasa dan bau)

3. Meningkatkan daya cerna protein dan gelatinisasi pati

Kerugian penggunaan proses termal baik secara konvenional, HTST(High Temperatur Short Time), UHT (Ultra High Temperatur), maupunteknik proses aseptik mengakibatkan sejumlah destruksi ataukerusakan beberapa atribut mutu. Pembuangan dan penimbunan limbah B3tujuannya adalah untuk menjadikan limbah B3 menjadi kurang atautidak B3 sehingga dapat di buang dan ditimbun, produk akhirnyaberupa gas yang dihasilkan dari penimbunan limbah dan bisadimanfaatkan juga hasil gas tersebut tergantung hasil akhirnya adayang ermanfaat dan ada juga menjadi awal pemicu berbagai penyakitkalau hasil akhirnya tidak memenuhi persyaratan sebelum di timbundilandfill persyaratan

Persyaratan Lokasi Landfill

Pengolahan limbah B3 dapat dilakukan di dalam lokasi penghasillimbah B3 atau di luar penghasil limbah B3. Untuk pengolahan didalam lokasi penghasil, lokasi pengolahan disyaratkan :

Lokasinya merupakan daerah bebas banjir, dan Jarak antara lokasi pengolahan dan lokasi fasilitas umum

minimal 50 meter.

Persyaratan lokasi pengolahan limbah B3 di luar lokasi penghasiladalah :

Merupakan daerah bebas banjir; Pada jarak paling dekat 150 meter dari jalan utama/jalan tol

dan 50 meter untuk jalan lainnya; Pada jarak paling dekat 300 meter dari daerah pemukiman,

perdagangan, rumah sakit, pelayanan kesehatan atau kegiatansosial, hotel, restoran, fasilitas keagamaan dan pendidikan;

Pada jarak paling dekat 300 meter dari garis pasang naik laut,sungai, daerah pasang surut, kolam, danau, rawan, mata air dansumur penduduk;

Pada jarak paling dekat 300 meter dari daerah yang dilindungi(cagar alam, hutan lindung dan lain-lainnya).

Persyaratan limbah masuk landfill harus memenuhi baku mutu uji TCLP,telah melalui proses pengolahan yang tepat, tidak mengandungkarakteristik mudah terbakar/ meledak ( flamable ) karena kalaumempunyai bahan yang sangat meledak pasti suatu saat ada bencanadari ledakan tersebut, tidak mengandung bahan organik melebihi 10% ,tidak mengandung PCB atau dioksin, radioaktif serta tidak berbentukcair atau lumpur karena kalau berbentuk cair limbah tersebut akancepat megalir dan terserap oleh tanah apabila terjadi hujan.

PENUTUP

Banyak tempat di muka bumi saat ini kondisi lingkungannya sangat burukdan sebagian besar dalam kondisi yang kritis.penurunan kualitaslingkungan dapat kita jumpai di berbagai belahan  bumi,terutama ditempat-tempat dimana eksploitasi sumber daya alam sudah tidakmengindahkan kelestarian lingkungan dan pengelolaan yang tidakbertanggung jawab. Keberhasilan pengelolaan / Manajemen limbah B3tergantung perubahan paradigma masyarakat kita dari agraris keindustrialis yang menyangkut pengelolaan limbah sehingga pencemarantidak terelakan lagi sipat sipat para pengusaha yang tidak lagimengedahkan lingkungan di sekitarnya dan mungkin tidak berpikiruntuk masa depan bagi para penerusnya maka dari sekarang kita perlumengupayakan lebih serius budaya 3r dan pemenuhan standarinternasional lainnya karena kalau terus dibiarkan kerusakan mukabumi semakin cepat kesadaran semua puhak untuk memenuhi prinsip yangdianut pemerintah dalam penanganan limbahb3 harus di apresiasikandan kita sebagai masyarakat wajib ikut berperan dalam menjagalingkungan dan alam sekitar karena bumi adalah titipan untuk anakdan cucu kita yang mesti diwariskan dalam kondisi yang lebih baik.

BAB III

SANITASI INDUSTRI

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidupbersih dengan maksudmencegah manusia bersentuhan langsung dengankotoran dan bahan buangan berbahayalainnya dengan harapan usaha iniakan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.Dalam industrypengolahan langkah pemberian sanitizer atau perlakuan fisikyangdapat mereduksi populasi mikroba pada fasilitas dan peralatanpabrik.Sanitizier adalahkondisi bersih kuman atau mikroba yangdigunakan dalam industry pangan.Program sanitasidijalankan samasekali bukan untuk mengatasi kotornya lingkungan ataukotornya pemrosesan bahan, tetapi untuk menghilangkan kontaminandari makanan atau mesin pengolahan makanan serta mencegah terjadinyakontaminasi kembali dan kontaminasi silang Definisi lain darisanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untukmenjaminterwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan.Sementara beberapa definisilainnya menitik beratkan pada pemutusanmata rantai kuman dari sumber penularannya dan pengendalianlingkungan

1. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasanmasyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap

berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajatkesehatan masyarakat.

2. Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseasesby eliminating or controlling the environmental factor which fromlinks in the chain of tansmission.

3. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkanbahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahanpenyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usahakesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalahbagaimana cara orang memelihara dan juga melindungi diri agartetap sehat.

Sanitasi industri atau industrial sanitation adalah proses atauusaha kesehatan untuk membuat bersih di lingkungan industri termasukpencegahan dan pengendalian penyakit akibat kerja dan menular selainitu mencegah kecelakaan kerja, meningkatkan derajat kesehatan tenagakerja , meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat hidupsehat atau The Promotion of Hygiene and The Prevention of Disease byMaintenance of Sanitary Condition (Webster’s Dictionary, 1978) dalam(Sutomo. AH, 2006). Atau dengan pengertian lain sanitasi industrysebagai kegiatan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melaluipemeliharaan kondisi bersih, sehingga bersifat promotif danprefentif dan artinya jauh dari kegiatan kuratif. Tujuannya - Menjamin lingkungan serta tempat kerja yang baik dan bersih

sehingga kita bekerja menjadi nyaman.- Melindungi setiap orang dari faktor –faktor lingkungan yang

merugikan kesehatan fisik mental sehingga dalam melakukanpekerjaan tidak mempunyai beban mental yang berakibat padaperilaku ( pekerja ) menggangu proses produktivitas.

- Mencegah timbulnya berbagai penyakit menular terhadap pekerja danmasyarakat sekitar.

- Mencegah terjadinya kecelakaan dan menjamin keselamatan selamaproses bekerja.

Kebersihan dalam sanitasi industry meliputi :

- Kebersihan dalam gedung seperti lantai, dingding, atap gedung,mesin, alat-alat untuk bekerja, gudang, tempat menimbun bahanbaku, kantin / tempat makan, toilet , musholla dan lai-lain.

- Kebersihan luar gedung seperti halaman, taman, pagar, selokan,area, parker, jalan jalan sekitar pabrik.

Team Sanitasi - Membagi lingkungan kerja menjadi beberapa unitkerja agar suasanan

kerja tidak terlalu sempi dan para pekerja menjadi leluasa- Mendesign dan melaksanakan sanitari inspection ( mendata semua

fasilitas industri yang harus dijaga kebersihannya ).- Menindak lanjuti program ( mencari solusi dari permasalahan yang

timbul ).

Ruang lingkup sanitasi industry meliputi :A. Penyediaan airB. Pembuangan sampah dan limbahC. Pencegahan dan pembasmian serangga dan tikusD. Sanitasi MakananE. Fasilitas-fasilitas kebersihanF. Tata rumah tangga dan pemeliharaanA.PENYEDIAAN AIR

Lemahnya pengelolaan lingkungan di Indonesia, memberikan dampaknegatif terhadap sektor air bersih dan sanitasi. Terbatasnya ketersediaanair baku menjadi salah satu masalah yang dihadapi dalam penyediaan layananair bersih di Indonesia. Berdasarkan laporan MDGs 2010 yang diterbitkanoleh Bappenas, jumlah rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersihyang layak sebanyak 47,71% dan rumah tangga yang memiliki akses sanitasisebanyak 51,19%. Target yang ingin dicapai Indonesia pada tahun 2015sebesar 68,87% untuk air bersih dan 62,41% untuk sanitasi. Berita acarayang disusun oleh Unicef dan WHO baik pada tahun 2008 maupun 2010menunjukkan bahwa 80% penduduk Indonesia telah memliki akses terhadap airbersih. Sedangkan laporan ADB meskipun tidak menyebutkan angka, menunjukkanbahwa Indonesia berada pada off track untuk tercapainya MDGs air bersih dansanitasi. Jika dilihat lebih dalam lagi, semua laporan tersebut menunjukkanrendahnya akses masyarakat Indonesia terhadap air perpipaan, padahal airperpipaan dipandang sebagai air yang memiliki kualitas yang dapatdiandalkan dan lebih sehat dibandingkan dengan sumber air lainnya. Apabiladibandingkan dengan negara-negara ASEAN, bisa dikatakan Indonesia masihtertinggal, kecuali jika dibandingkan dengan Kamboja Malaysia misalnya,akses masyarakat terhadap air bersih telah mencapai 100%, dimana 97%berasal dari air perpipaan. Demikian pula dengan Thailand yang akses airbersihnya telah mencapai 98%.

Pembiayaan air bersih dan sanitasi menjadi salah satu penyebab rendahtingkat keterkasesan masyarakat terhadap air bersih. Berdasarkan studi yangdilakukan oleh Water and Sanitation Program (WSP) Bank Dunia, terkaitdengan pembiayaan publik untuk sektor air bersih dan sanitasi pada tahun2006, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara peningkatan PDB di daerahdengan peningkatan alokasi pembiayaan untuk sektor air bersih dan sanitasi.

Ada beberapa sumber air yaitu :- Sumur Dangkal (sumur timba  ) dimana mata air sudah keluar beberapa

meter dari galian tanah biasanya di pedesaan mudah di temukanbeberapa sumur dangkal tetapi karena perubahan suhu dunia danpemanasan global sumur dangkal susah sekali di temukan.

- Sumur Dalam kebalikan dari sumur dangkal dimana mata air hanya dapatdi temukan berpuluh puluh meter dari permukaan tanah biasanya dapatditemukan di perkotaan atau di pabrik pabrik yang biasanya memakaizetpump.-Sumur Artesis adalah sumur yang bertekanan tinggi karenadia terjebak dalam batuan yang memiliki tekanan, sehinggaketika di lakukan pengeboran,air bisa naik sendiri tanpa harusdi pompa. karena tekanannya cukup tinggi untuk menyembursampai ke permukaan.

- PDAM adalah perusahaan Sumber air yang di buat dan dikelola olehdinas pemerintah untuk di kontribusikan kepada masyarakat biasanyamasyarakat perkotaan memakai jasa air PDAM.

Air Di Industri Yaitu :- Untuk Keperluan proses industry biasanya sumber mata air ini

dilakukan pengeboran dan pengelolaan oleh sendiri, sebagaibahan baku atau kebutuhannya untuk suatu proses industri,rumahan skala mikro seperti pabrik tahu, agar – agar dll.

- Untuk keperluan rumah tangga sehari hari seperti mandi, mencuci,memasak dll.

Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat darikarakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas airjuga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhanbiota air dan manusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuranstandar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatanmanusia terhadap air minum.

- Karakteristik biologis Air merupakan cairan singular, oleh karenakapasitasnya untuk membentuk jaringan molekul 3 dimensi denganikatan hidrogen yang mutual. Hal ini disebabkan karena setiapmolekul air mempunyai 4 muatan fraksional dengan arahtetrahedron, 2 muatan positif dari kedua atom hidrogen dan duamuatan negatif dari atom oksigen.[18] Akibatnya, setiap molekul

air dapat membentuk 4 ikatan hidrogen dengan molekuldisekitarnya. Sebagai contoh, sebuah atom hidrogen yangterletak di antara dua atom oksigen, akan membentuk satuikatan kovalen dengan satu atom oksigen dan satu ikatanhidrogen dengan atom oksigen lainnya, seperti yang terjadipada es. Perubahan densitas molekul air akan berpengaruh padakemampuannya untuk melarutkan partikel. Oleh karena sifatmuatan fraksional molekul, pada umumnya, air merupakan zatpelarut yang baik untuk partikel bermuatan atau ion, namuntidak bagi senyawa hidrokarbon.

- Karakteristik fisik Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi airdilihat dari karakteristik fisik Kualitas air juga menunjukkanukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air danmanusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuran standarterhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatanmanusia.

- Karakteristik kimia adalah substansi kimia dengan rumus kimiaH2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yangterikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Airbersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbaupada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar)and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakansuatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untukmelarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam,gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekulorganik.

Informasi dan sifat-sifatNama sistematis Densitas dan fase

Air

0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C) 0.92 g/cm³ (padatan)

Nama alternative Titik lebur

aqua, dihidrogen monoksida, 0 °C(273.15 K) (32 °F)Hidrogen hidroksida Titik didih

Rumus molekul 100 °C (373.15 K) (212 °F)

H2O Kalor jenis

Massa molar 4184 J/(kg·K) (cairan pada 20 °C)

18.0153 g/mol

Karakteristik Air Air merupakan sumberdaya alam yang berlimpah di muka bumi,

menutupi sekitar 71% dari permukaan bumi. Secara keseluruhan airdi muka bumi, sekitar 98% terdapat di Samudera dan laut dan hanya2% yang merupakan air tawar yang terdapat di sungai, danau danbawah tanah. Diantara air tawar yang ada tersebut, 87%diantaranya berbentuk es, 12% terdapat di dalam tanah, dansisanya sebesar 1% terdapat di danau dan sungai. Selain berlimpahkeberadaannya di muka bumi, airpun memiliki karakteristik yangkhas, menurut Effendi (2007 : 22-23), karakteristik tersebutadalah sebagai berikut :

a. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0oC (32oF) – 100o C, air berwujud cair. Suhu 0oC merupakan titik beku(freezing point) dan suhu 100oC merupakan titik didih (boilingpoint) air.

b. Berbagai lembaga negara di dunia bersandar kepada data ilmiahdan keputusan politik dalam menentukan standar kualitas airyang diizinkan untuk keperluan tertentu. Kondisi air

bervariasi seiring waktu tergantung pada kondisi lingkungansetempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempatsehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangatkompleks dalam ilmu lingkungan. Aktivitas industri sepertimanufaktur, pertambangan, konstruksi, dan transportasimerupakan penyebab utama pencemaran air, juga limpasanpermukaan dari pertanian dan perkotaan.

c. Air yang dapat digunakan langsung tanpa pengolahan, air harusdiberi desinfektan dahulu karena adanya kontaminasi daribakteri, air harus diolah karena kandungan lumpur, berwarnadan terkontaminasi bakteri, air yang harus memerlukanpengolahan khusus karena sipatnya seperti contohnya air laut,air laut harus terlebih dahulu diolah menjadi air tawar denganalat khusus biasanya memakai water maker yang berfungsimengolah air laut menjadi air tawar.

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidakberasa, tidak berbau dan harus segar, tidak berwarna, tidakmengandung mikroorganisme yang berbahaya ( hasil pemeriksaan Lab),dan tidak mengandung logam berat serta organism berbahaya. Air minumadalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa prosespengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002), Walaupunair dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risikobahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichiacoli) atau zat-zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan memasakair hingga 100 °C, namun banyak zat berbahaya, terutama logam, yangtidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisisair minum di berbagai negara berkembang di dunia akibat jumlahpenduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air, Minum air putihmemang menyehatkan, tetapi kalau berlebihan dapat menyebabkanhiponatremia yaitu ketika natrium dalam darah menjadi terlalu encer.

BAB IV

PEMBUANGAN SAMPAH DAN LIMBAH INDUSTRY

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelahberakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurutderajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidakada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkansetelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapikarena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan makasampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnyaLimbah  menjadi masalah serius terutama di perkotaan. Contohnya limbah pabrik dibuang kelingkungan sekitar yang mengakibatkan pencemaran udara dan  airtanah, selain masalah tersebut terdapat TPA dan TPS yang tidakdikelola dengan baik sehingga menjadi sumber binatang maupun bakteripembawa penyakit.

Gambar Limbah rumah tangga yang dibuang di pinggir jalan kota.

Seiring dengan melajunya waktu, pertumbuhan penduduk, danperkembangan tekhnologi, mengakibatkan bertambahnya jenis dan volumelimbah, sehingga belum semua limbah penduduk terlayani olehfasilitas umum pengolahan sampah Akibatnya sebagian masyarakat yangmencari jalan keluar sendiri dengan membakarnya, atau membuangkesungai yang tentunya bukanlah jalan keluar yang baik, karena akanlebih memperparah kerusakan lingkungan. Jumlah pabrik industrisemakin banyak dan penduduk Indonesia yang tinggal diperkotaansemakin meningkat dari tahun ke tahun.Terkonsentrasinya pabrik-pabrik industri dan penduduk didaerah perkotaan membuat daya dukunglingkungan untuk menyerap bahan pencemar semakin menurun.

Berdasarkan Sifatnya, Sampah di bedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Sampah organik – dapat diurai (degradable).2. Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable).

1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisamakanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah inidapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;

2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastikmainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yanglaku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampahanorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkusmakanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dankertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.

Jenis – jenis sampah / limbah.

Berdasarkan bentuknya sampah dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia,urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampahdapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurutbahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dansampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasaldari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dariperalatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput padawaktu pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), makadapat dibagi lagi menjadi:

1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurnaoleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampahdapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan olehproses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karenamemiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaiandan lain-lain.

Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dantidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs,carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

2.Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidakdiperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandungpatogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, ataugas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa

dikaitkan dengan polusi.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlahbesar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutanlimbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampirsemua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, denganjumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untukmengatasi permasalahan sampah dapat dilakukan pengumpulan ,pengangkutan , pemrosesan, pendaur-ulangan , atau pembuangan sampah.Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan darikegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknyaterhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampahjuga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaansampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktifdengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melaluiproses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutanyang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampahini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkunganpemukiman.

Sampah manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasadigunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses danurin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatankarena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakityang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utamapada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakitmelalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa(plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnyamelalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh(manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampahyang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umumdipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori inipun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yangdihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Limbah radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nukliryang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagilingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklirdisimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untukmelakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambanggaram atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

Pengolahan dan tahapan pengolahan limbah cair.

Metode dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang telahdikembangkan sangat beragam. Limbah cair dengan kandungan polutanyang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan yangberbeda pula. Proses- proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikansecara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses atau hanyasalah satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasisesuai dengan kebutuhan atau faktor finansial.

1. Pengolahan Primer (Primary Treatment)

Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupaproses pengolahan secara fisika.

A.    Penyaringa (Screening)Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaringmenggunakan jeruji saring. Metode ini disebut penyaringan.  Metode penyaringanmerupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah.

B.    Pengolahan Awal  (Pretreatment) Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan

kesuatu tangki atau bak yang berfungsi untuk memisahkan pasir danpartikel padat teruspensi lain yang berukuran relatif besar.Tangki ini dalam bahasa inggris disebut grit chamber dan carakerjanya adalah dengan memperlambat aliran limbah sehinggapartikel – partikel pasir jatuh ke dasar tangki sementara airlimbah terus dialirkan untuk proses selanjutnya.

C.    Pengendapan Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan

dialirkan ke tangki atau bak pengendapan. Metode pengendapanadalah metode pengolahan utama dan yang paling banyak digunakanpada proses pengolahan primer limbah cair. Di    tangkipengendapan, limbah cair didiamkan agar partikel – partikel padatyang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasartangki. Enadapn partikel tersebut akan membentuk lumpur yang

kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untukdiolah lebih lanjut. Selain metode pengendapan, dikenal jugametode pengapungan (Floation).

D.    Pengapungan (Floation)Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupaminyak atau lemak. Proses pengapungan dilakukan denganmenggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung- gelembungudara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udaratersebut akan membawa partikel –partikel minyak dan lemak kepermukaan air limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan.  Bila limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapatdisingkirkan melalui proses pengolahan primer, maka limbah cairyang telah mengalami proses pengolahan primer tersebut dapatlangsung dibuang kelingkungan (perairan). Namun, bila limbahtersebut juga mengandung polutan yang lain yang sulit dihilangkanmelalui proses tersebut, misalnya agen penyebab penyakit atausenyawa organik dan anorganik terlarut, maka limbah tersebutperlu disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya.

2.     Pengolahan Sekunder (Secondary  Treatment)Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secarabiologis, yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang dapatmengurai/ mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme yangdigunakan umumnya adalah bakteri aerob.Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang umumdigunakan yaitu metode penyaringan dengan tetesan (tricklingfilter), metode lumpur aktif (activated sludge), dan metode kolamperlakuan (treatment ponds / lagoons) .

a.    Metode Trickling FilterPada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasibahan organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar,biasanya berupa serpihan batu atau plastik, dengan denganketebalan  ± 1 – 3 m. limbah cair kemudian disemprotkan kepermukaan media dan dibiarkan merembes melewati media tersebut.Selama proses perembesan, bahan organik yang terkandung dalamlimbah akan didegradasi oleh bakteri aerob. Setelah merembessampai ke dasar lapisan media, limbah akan menetes ke suatu wadahpenampung dan kemudian disalurkan ke tangki pengendapan.Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami prosespengendapan untuk memisahkan partikel padat tersuspensi danmikroorganisme dari air limbah. Endapan yang terbentuk akanmengalami proses pengolahan limbah lebih lanjut, sedangkan airlimbah akan dibuang ke lingkungan atau disalurkan ke prosespengolahan selanjutnya jika masih diperlukan

b.    Metode Activated Sludge

Pada metode activated sludge atau lumpur aktif, limbah cairdisalurkan ke sebuah tangki dan didalamnya limbah dicampur denganlumpur yang kaya akan bakteri aerob. Proses degradasi berlangsungdidalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu denganpemberian gelembung udara aerasi (pemberian oksigen). Aerasidapat mempercepat kerja bakteri dalam mendegradasi limbah.Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki pengendapan untukmengalami proses pengendapan, sementara lumpur yang mengandungbakteri disalurkan kembali ke tangki aerasi. Seperti pada metodetrickling filter, limbah yang telah melalui proses ini dapatdibuang ke lingkungan atau diproses lebih lanjut jika masihdperlukan.

c.     Metode Treatment ponds/ LagoonsMetode treatment ponds/lagoons atau kolam perlakuan merupakanmetode yang murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat.Pada metode ini, limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolamterbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam akan berfotosintesismenghasilkan oksigen. Oksigen tersebut kemudian digunakan olehbakteri aero untuk proses penguraian/degradasi bahan organikdalam limbah. Pada metode ini, terkadang kolam juga diaerasi.Selama proses degradasi di kolam, limbah juga akan mengalamiproses pengendapan. Setelah limbah terdegradasi dan terbentukendapan didasar kolam, air limbah dapat disalurka untuk dibuangke lingkungan atau diolah lebih lanjut. 

3.    Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dansekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapatberbahaya bagi lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersierbersifat khusus, artinya pengolahan ini disesuaikan dengankandungan zat yang tersisa dalam limbah cair / air limbah. Umunyazat yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui prosespengolahan primer maupun sekunder adalah zat-zat anorganikterlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman.  Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan(advanced treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaianproses kimia dan fisika. Contoh metode pengolahan tersier yangdapat digunakan adalah metode saringan pasir, saringanmultimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter,penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, danosmosis bolak-balik. Metode pengolahan tersier jarang diaplikasikan pada fasilitaspengolahan limbah. Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan untukmelakukan proses pengolahan tersier cenderung tinggi sehinggatidak ekonomis.  

4.    Desinfeksi (Desinfection)

Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh ataumengurangi mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair.Meknisme desinfeksi dapat secara kimia, yaitu dengan menambahkansenyawa/zat tertentu, atau dengan perlakuan fisik. Dalammenentukan senyawa untuk membunuh mikroorganisme, terdapatbeberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :•       Daya racun zat •       Waktu kontak yang diperlukan •       Efektivitas zat •       Kadar dosis yang digunakan •       Tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan hewan •       Tahan terhadap air •       Biayanya murah Contoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahanklorin (klorinasi), penyinaran dengan ultraviolet(UV), ataudengan ozon (Oз).Proses desinfeksi pada limbah cair biasanya dilakukan setelahproses pengolahan limbah selesai, yaitu setelah pengolahanprimer, sekunder atau tersier, sebelum limbah dibuang kelingkungan.

5.    Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder,maupun tersier, akan menghasilkan endapan polutan berupa lumpur.Lumpur tersebut tidak dapat dibuang secara langsung, melainkanpelu diolah lebih lanjut. Endapan lumpur hasil pengolahan limbahbiasanya akan diolah dengan cara diurai/dicerna secara aerob(anaerob digestion), kemudian disalurkan ke beberapa alternatif,yaitu dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan (landfill),dijadikan pupuk kompos, atau dibakar (incinerated).

pengolahan limbah Padat

1. Penimbunan Darat ( land filling )Pembuangan sampah padapenimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah,metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan inibiasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekaspertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunandarat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempatpenimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunandarat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akanmenyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya anginberbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genanganair sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dankarbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungangas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah).

2. Metode Daur Ulang ( Recycling ))Proses pengambilan barang yangmasih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebutsebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalahmengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambilkalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik.Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akandijelaskan dibawah.

3. Metode pembakaran ( Incineration ) adalah pembakaransampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang disebutinsinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volumesampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %). Selain itu,proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkanuntuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan.

SYARAT BAK SAMPAH ( keranjang sampah )

1. Kontruksi harus kuat tetapi ringan, mudah diangkat oleh orang.2. Mudah diisi dan di kosongkan terlebih mudah di bersihkan.3. Mempunyai tutup dan dalam keadaan bersih wadah tutupnya.

Syarat tempat penampungan sampah

Pewadahan sampah adalah suatu cara penampungan sampah sebelumdikumpulkan, dipindahkan, diangkutdandibuangketempatpembuanganakhir.Tujuan utama dari pewadahan adalah:- Untuk menghindari terjadinya sampahyang berserakan sehingga mengganggu lingkungandarikesehatan,kebersihan dan estetika-Memudahkan proses pengumpulansampah dan tidak membahayakan petugas pengumpulan sampah, baikpetugas kota maupun dari lingkungan setempat. Dalam operasipengumpulan sampah, masalah pewadahan memegang peranan yang amatpenting. Oleh sebab itu tempat sampah adalah menjadi tanggung jawabindividu yang menghasilkan sampah (sumber sampah), sehingga tiapsumber sampah seyogyanya mempunyai wadah/tempat sampah sendiri.Tempat penyimpanan sampah pada sumber diperlukan untuk menampungsampah yang dihasilkannya agar tidak tercecer atau berserakan.Volumenya tergantung kepada jumlah sampah perhari yang dihasilkanoleh tiap sumber sampah dan frekuensi serta pola pengumpulan yangdilakukan. Untuk sampah komunal perlu diketahui/diperkirakan jugajumlah sumber sampah yang akan memanfaatkan wadah komunal secarabersama serta jumlah hari kerja instansi pengelola kebersihanperminggunya. Bila hari kerja 6 (enam) hari dalam seminggu, kapasitapenampungan komunal tersebut harus mampu menampung sampah yangdihasilkan pada hari minggu. Perhitungan kapasitasnya adalah jumlahsampah perminggu (7 hari) dibagi 6 (jumlah hari kerja perminggu.

B. PENCEGAHAN DAN PEMBASMIAN

Rodent control      Rodent control adalah suatu cara pemberantasan / pengendalian binatang pengerat khususnya tikus.       Tikus adalah suatu jenis binatang pengerat yang perkembangbiakannya sangat cepat dan sering merugikan manusia karena dalam kehidupan sehari - harinya tikus sering merusak bahanmakanan dan peralatan manusia baik di rumah, kantor, gudang, dsb. Tikus juga merusak kabel sehingga dapat menyebabkan terjadinya hubungan pendek yang bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran. Selain itu tikus juga dapat menjadi penular penyakit seperti pes, leptospirosis bagi manusia. Oleh karena itu pengendalian tikus merupakan sesuatu hal yang penting dan perlu dilakukan.

Sekilas mengenai tikus ….      Tikus adalah jenis binatang pengerat yang perkembangbiakannya sangat cepat. Mereka bisa hidup antara 3 - 4 tahun. Pada umumnya 1,5 - 5 bulan tikus siap kawin. Seekor tikus betina bisa beranak antara 6 - 8 ekor dan yang hidup bisa 5 -6 ekor. Masa kehamilan tikus berkisar ± 21 hari dan dalam 1 tahun bisa sampai 4 kali melahirkan.      Tikus mempunyai indra penglihatan yang kurang baik dan yang pasti tikus buta warna, tetapi alat pendengar, alat perasa, dan alat penciumannya sangat tajam. Untuk berjalan dan berlari tikus menggunakan sistem radar dengan menggunakan kumis dan bulunya. Tikus juga termasuk jenis rodent atau pengerat yang mempunyai 4 gigi taring yang sangat tajam yang bisa tumbuh sampai dengan 15 cm dan bila dibiarkan akan patah dan berakibat kematian secara tidak langsung. Maka secara alami tikus akan selalu mengerat / mengasah giginya pada setiap barang yang dijumpainya seperti: kayu, pipa plastic, kabel listrik, kabel telpon dll.      Tikus merupakan binatang yang sangat cerdik, banyak akal untuk mendapatkan makanannya namun selalu curiga terhadap lingkungan maupun bau manusia. Dalam keadaan lapar tikus akan memakan apa saja yang dijumpainya. Sedangkan dalam keadaan yang lebih baik tikus adalah pemakan zat tepung dan biji - bijian. Tikus kurang menyukai makanan yang berlemak dan pada umumnya mereka makan dimalam hari, dengan cara makan sedikit demi sedikit sampai kenyang, tikus juga senang menyimpan makanan, namun tikus tidak menyukai makanan basi.

 Bahaya yang dapat ditimbulkan adalah kerugian ekonomis secara langsung dan merupakan vektor penyakit baik bagi manusia maupun binatang peliharaan. Bentuk kerugian yang ditimbulkan oleh tikus antara lain : 1. Menyusut atau berkurangnya bahan / komoditi2. Kontaminasi : urine, kotoran, bulu dan bangkainya

3. Merusak wadah, instalasi dan komponen bangunan4. Merubah bau dan rasa barang yang diserang5. Merupakan factor penyebar penyakit tertentu.

cara penyebaran penyakit melalui hewan.

C. Metoda pemberantasan tikusDalam pemberantasan dan pencegahan tikus dilakukan dengan beberapacara seperti :1. Perbaikan lingkungan (Habitat Control)    - Sanitasi yang baik    - Bangunan aman tikus (Rodent Proof)    - Perbaikan lingkungan2. Secara biologis (Biologent Control)    - Bakteri Salmonella terhadap Ratus    - Predator3. Jebakan    - Perangkap, Lem4. Repeller    - Gelombang suara    - Sinar ultra violet5. Kimiawi    - Fumigan    - Racun akut (Acute Poison)    - Racun kronis (Chronic Poison)    - Anti coagulant / rodentisida

D. Prinsip pengendalian insect

Strategi pengendalian hama adalah perencanaan menyeluruhpengendalian keberadaan dan populasi hama yang menyerang danmenimbulkan permasalahan dalam kegiatan usaha budidaya pertanian.Pemilihan strategi  pengendalian hama tergantung pada berbagai aspek

yang antara lain karakteristik hama yang menyerang, tanaman yangakan dilindungi, dan prinsip ekonomi. Berdasarkan pengertiantersebut, maka strategi yang bisa dipilih untuk mengendalikan hamaadalah sebagai berikut :

1.  Strategi tidak melakukan tindakan apa-apa

Pada strategi ini, petani tidak melakukan tindakan apapun dalammengatasi hama yang menyerang tanaman. Dengan catatan strategi inidilakukan apabila keberadaan hama tidak sampai mengakibatkankerusakan ekonomis (berada di bawah ambang ekonomi).

2.  Menurunkan jumlah populasi hama

Strategi menurunkan populasi merupakan strategi yang palingbanyak dipakai dalam pengendalian hama. Strategi ini dilakukanapabila kepadatan populasi hama menyebabkan kerusakan yangditimbulkannya mencapai atau melebihi ambang ekonomi. Selain itu,strategi ini juga dilakukan sebagai tindakan preventif yangdidasarkan pada sejarah masalah hama tersebut. Secara umum, ada duastrategi utama yang dapat dilakukan untuk menurunkan populasi hama.Kedua strategi tersebut antara lain:

Mengurangi populasi hama secara perlahan; apabila keseimbangan umum(general equilibrium posisition) hama lebih rendah dibanding ambangekonominya (AE), dan penurunan populasi secara drastis apabilakeseimbangan umum (general equilibrium posisition) terletak sangatdekat atau berada di atas ambang ekonominya. Metode yang dapatdigunakan dalam penerapan strategi ini adalah penggunaan pestisida,kultivar resisten, musuh alami, kultivar resisten, modifikasiekologi, penggunaan pengatur perkembangan serangga (Insect GrowthRegulator), pelepasan jantan modul, penggunaan perangkap pembunuh,atau penggunaan bahan kimia yang dapat mengacau aktivitasperkawinan.

E. Pemberantasan nyamuk secara teknis.

- Mengalirkan air yang tergenang seperti didalam kaleng kaleng bekas atau tempat sampah atau wadah ,mencegah air berhenti (Selokan) harus mengalir dalam waktu yang lama.

- Membuat parit sedemikian rupa hingga dasar parit menyempit.- Mengalirkan air selokan/parit secara vertikalke bawah denghan

memasangpipa didalamrawa rawa tersebut.- Memberantas larva dengan mengalirkan minyak ke atas air, untuk

menghalangi asupan oksigen dan udara oleh larva- Memperbaiki dan memelihara aliran sungai- Penyemprotan dengan DDT- Pemberantasan secara alamiah dengan menggunakan sejenis ikan

gabus atau ikan cupangyang memakan larva nyamuk.- Memasang kawat-kawat kasa pada rumah-rumah dan memasang

lampupada tempat tidur.

F. Beberapa contoh vector seperti nyamuk, lalat, kecoa dan kutu.

Lalat merupakan sejenis serangga yang boleh terbang. Lalat makan dengan memuntahkan air liurnya keluar dan menyerap kembali makanan yang separuh hadam masuk kedalam perutnya melalui belalainya.Lalat merupakan sejenis serangga yang mampu menyebarkan penyakit, disebabkan cara permakanannya dan sifatnya yang sering terbang ketempat yang kotor seperti dalam tandas, tempat sampah dan sebagainya. Lalat adalah salah satu jenis serangga makhluk perosak yang paling mudah dijumpai.Namun begitu jenis lalatbuah dan bunga tidak di kategorikan sebagai pembawa penyakit. Walaupun semua lalat suka menghinggapi tempat yang kotor, tong sampah dsbnya, lalat askar hitam umpamanya hanya terbang dipersekitaran kompos untuk tujuan mengawan dan bertelur.

Terdapat berbagai jenis lalat, antaranya adalah:-

1. Lalat rumah atau biasanya dikenali sebagai lalat sahaja.

2. Lalat Kandang biasanya dipanggil Stomoxys calcitrans yang menghisap darah mamalia.

3. Lalat tsetse Dari Kamus Dewan -(s tsi) = lalat ~ sj lalat drpd genus éGlossina yg berasal dr Afrika, biasanya menghisap darah manusia dan binatang dan menyebarkan penyakit tidur.

4. Lalat kuda Pada kuda - gigitan lalat bisa sangat menyakitkan. Tidak seperti serangga yang menembus kulit, lalat kuda-memiliki bagian mulut yang bekerja seperti pisau mini, yang mereka gunakan untuk memangkas membuka kulit dengan gerakan seperti gunting

5. Lalat askar hitam lihat Wiki English ...Black Soldier Fly (Hermetia illucens)

Kecoa, lipas atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.Diantara spesies yang paling terkenal adalah kecoa Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica,dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai, dengan panjangjuga sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk dalam kategori ini.

KUTU

Kutu Orang/Kutu kepala adalah sejenis parasit penghisap darah yang biasanya hidup dibahagian kepala. Kutu betina mampu bertelur enam biji sehari.Telur ini selalunya melekat dengan kuat pada rambut. Telur-telur ini akan menetas selepas lebih kurang 8 hari.Kutu kepala merebak dengan cepat melalui sentuhan terus dengan rambut yang bermasalah. Ia juga melompat ke kepala melalui berus atau sikat rambut, topi, bantal dan tuala.

Kutu busuk atau bangsat atau kepinding atau tinggi atau disebut juga tumila adalah serangga parasit dari keluarga Cimicidae. Kutu busuk dikenal sebagai spesies yang meminum darah manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Kutu busuk senang tinggal di rumah manusia, khususnya pada tempat tidur. Kutu busuk biasa tinggal dan bertelur di lipatan tempat tidur atau bantal dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Kutu busuk bisa menggigit tanpa disadari korbannya, biasanya ia akan agresif pada malam hari. ia akan menimbulkan bekas gigitannya yang berupa bentol dan terasa gatal serta panas pada korbannya. Serangga parasit ini bisa menimbulkan penyakit ruam-ruam,efek psikologis, dan gejala alergi. Hewan ini beraroma tidak sedap dan sangat menyengat di hidung.

Kutu Tikus Xenopsylla cheopis

Penampakan

Berwarna coklat emas dengan kamuflase di dalam bulu inang mereka,Tubuh sangat kecil (2-2,5 mm) yang terdiri dari kepala, dada,dan perut, Tidak seperti kutu lainnya, mereka tidak memiliki genal dan pronotal, Memiliki 8 bagian perut yang terlihat, Memiliki kaki besar yang, mampu lompat dari sarang ke sarang lainnya, Siklus hidupempat tahap: telur, larva, pupa, dewasa, Jenis kutu ini berbeda dariyang lain, memiliki sebutir telur yang sangat besar, Biasanya Telur menetas dalam kurun waktu antara 2-12 hari, Tahap larva biasanya berlangsung 9-15 hari, tetapi dapat terus hingga 200 hari jika kondisi memungkinkan, Selama tahap perubahan pupa suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi pembangunan dan dapat menghambat munculnya dari kepompong, Larva dan dewasa yang telah makan menghindari cahaya, dewasa yang belum makan tertarik pada cahaya, Kaki panjang mereka bisa melompat 100 kali panjang mereka, Dewasa memakan darah rattus Rattus (tikus hitam) dan mamalia lainnya, termasuk manusia.

Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yangmenitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskanmakanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu ataumemasak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selamadalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai padasaat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikankepada masyarakat atau konsumen. Sanitasi makanan ini bertujuanuntuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan, mencegah konsumendari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikanpembeli. mengurangi kerusakan / pemborosan makanan. Dalampengelolaan makanan ada 6 prinsip yang harus di perhatikan yaitu:

Keadaan bahan makanan

Semua jenis bahan makanan perlu mendapat perhatian secarafisik serta kesegarannya terjamin, terutama bahan-bahan makanan yangmudah membusuk atau rusak seperti daging, ikan, susu, telor, makanandalam kaleng, buah, dsb. Baham makanan yang baik kadang kala tidakmudah kita temui, karena jaringan perjalanan makanan yang begirtupanjangdan melalui jarngan perdagangan yang begitu luas. Salah satuupaya mendapatkan bahan makanan yang baika dalah menghindaripenggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber tidak jelas (liar)karena kurang dapat dipertanggung jawabkan secara kualitasnya.

Cara penyimpanan bahan makanan

Tidak semua bahan makanan yang tersedia langsung dikonsumsioleh masyarakat. Bahan makanan yang tidak segera diolah terutamauntuk katering dan penyelenggaraan makanan RS perlu penyimpanan yangbaik, mengingat sifat bahan makanan yang berbeda-beda dan dapatmembusuk, sehingga kualitasnya dapat terjaga. Cara penyimpanan yangmemenuhi syarat hgiene sanitasi makanan adalah sebagai berikut

Proses pengolahan

Pada proses / cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlumendapat perhatian Yaitu:

1. Tempat pengolahan makanan

Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanandiolah, tempat pengolahan ini sering disebut dapur. Dapurmempunyai peranan yang penting dalam proses pengolahanmakanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnyaharus selalu terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harusmemenuhi persyaratan sanitasi.

2. Tenaga pengolah makanan / Penjamah Makanan

Penjamah makanan menurut Depkes RI (2006) adalah orang yangsecara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulaidari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan pengangkutansampai penyajian. Dalam proses pengolahan makanan, peran daripenjamah makanan sangatlah besar peranannya. Penjamah makananini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit. Banyakinfeksi yang ditularkan melalui penjamah makanan, antara lainStaphylococcus aureus ditularkan melalui hidung dan tenggorokan,kuman Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella dapat ditularkan

melalui kulit. Oleh sebab itu penjamah makanan harus selaludalam keadan sehat dan terampil.

3. Cara pengolahan makanan

Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-kerusakan makanan sebagai akibat cara pengolahan yang salah danmengikui kaidah atau prinsip-prinsip higiene dan sanitasi yangbaik atau disebut GMP (good manufacturing practice).

Cara pengangkutan makanan yang telah masak

Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat penyajian ataupenyimpanan perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasibaik dari serangga, debu maupun bakteri. Wadah yang dipergunakanharus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor. Pengangkutan untukwaktu yang lama harus diatur shunya dalam keadaan panas 60 C atautetap dingi 4 C. (lebih lengkap, klik disini)

Cara penyimpanan makanan masak

Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua, yaitutempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan tempat penyimpananpada suhu dingin. Makanan yang mudah membusuk sebaiknya disimpanpada suhu dingin yaitu < 40C. Untuk makanan yang disajikan lebihdari 6 jam, disimpan dalam suhu -5 s/d -10C.

Cara penyajian makanan masak

Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanantersebut terhindar dari pencemaran, peralatan yang digunakan dalamkondisi baik dan bersih, petugas yang menyajikan harus sopan sertasenantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan pakaiannya.

Pengertian Keracunan MakananKeracunan makanan adalah gastroenteritis akut yang disebabkan oleh

konsumsi dari bahan makanan atau minuman yang mengandung mikroorganisme

patogen atau racun mereka atau jenis zat kimia beracun. Insiden keracunan

makanan adalah umum di antara hostel, hotel, menyusui komunal, dan selama

musim festival. Kisah biasa adalah, tiba-tiba mengalami gejala serupa dalam

kelompok orang dengan riwayat asupan terakhir dari makanan dari sumber yang

sama.

Bakteri dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan melalui 2

cara. Beberapa bakteri dapat menginfeksi usus, yang menyebabkan terjadinya

peradangan & kesulitan untuk menyerap nutrisi & air, sehingga timbul diare.

Bakteri jenis lain dapat menghasilkan senyawa kimia dalam makanan (sering

disebut dengan toksin) yang berbahaya bagi sistem pencernaan manusia. Saat

termakan, senyawa kimia tersebut dapat menimbulkan mual, muntah, kegagalan

ginjal bahkan kematian.

Salmonella adalah bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan

makanan dengan gejala mual, muntah, diare berat & sakit kepala serta nyeri

persendian (beberapa minggu kemudian). Pada orang dengan kekebalan tubuh

yang bermasalah (seperti pada penderita gagal ginjal, penderita HIV/AIDS

atau mereka yang menjalani kemoterapi), salmonella dapat menyebabkan

penyakit yang membahayakan jiwa. Bakteri tersebut biasanya masuk kedalam

tubuh melalui makanan yang tidak dimasak hingga matang (seperti pada telur,

unggas, makanan laut ataupun produk susu).

Salmonellosis mengacu pada sejumlah penyakit yang disebabkan oleh

bakteri salmonella. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini

adalah demam tifoid. Bentuk umum salmonellosis adalah gastroenteritis yang

disebabkan oleh bakteri salmonella gastro. Bakteri ini dapat menyebar dari

orang ke orang dan dari hewan ke orang. Makanan yang biasanya

mengandung salmonella adalah daging, daging unggas, susu dan telur. Salmonella

sering ditularkan melalui kontak dengan kotoran atau pakan ternak atau

melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan. Buah dan sayuran yang

tidak dicuci dengan bersih juga dapat menyebarkan bakteri ini.’

Gejala gastroenteritis yang disebabkan oleh salmonella termasuk mual,

kram perut dan diare. Pada kasus yang parah, ada lendir dan darah pada

tinja. Gejala awal biasanya muncul 12 sampai 24 jam setelah menelan makanan

yang terkontaminasi. Keracunan ini biasanya tidak serius dan berlangsung

selama dua sampai lima hari. Namun, salmonellosis bisa berakibat fatal pada

bayi, lansia dan pasien yang sakit parah. Pada kasus yang sangat jarang,

salmonella bisa menembus aliran darah sehingga menyebabkan artritis,

penyakit jantung, infeksi tulang dan masalah perut jangka panjang.

Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus termasuk bakteri gram positif, non motil, berbentuk

kokus yang anaerob fakultatif dan tidak membentuk spora. Suhu

pertumbuhannya berkisar antara 7°C- 48°C dengan pertumbuhan optimal terjadi

pada suhu 35-40°C. Bakteri ini tumbuh pada kisaran pH 4,0-9,3. Nilai pH

optimalnnya 7,0-7,5. Kisaran nilai pH untuk pembentukan enterotoksin lebih

sempit dan toksin yang diproduksi lebih sedikit pada pH di bawah 6,0.

Habitat bakteri ini adalah di kulit dan pernapasan (WHO, 2006).

Staphylococcus aureus menyebabkan infeksi pada luka, menyebabkan rasa panas dan

bisul-bisul. Bakteri ini juga salah satu penyebab umum pada keracunan

makanan. Sumber bakteri Staphylococcus aureus dapat berasal dari tangan, rongga

hidung, mulut dan tenggorokan pekerja. Hal ini menjadi kritis jika pekerja

yang sedang sakit tenggorokan dibiarkan bekerja

  Keracunan Makanan Secara Kimiawi

Keracunan makanan secara kimiawi disebabkan terdapatnya bahan kimia

beracun dalam makanan. Keracunan tersebut dapat berasal dari bahan kimia

pertanian, yang sengaja dipergunakan untuk kegiatan produksi. Penggunaan

pembasmi rumput dan insektisida sangat penting untuk memperoleh hasil yang

baik, tetapi beberapa dari senyawa ini dapat membahayakan jika digunakan

tidak sesuai dengan aturan karena dapat bersifat toksis jika dikonsumsi

dalam dosis yang tinggi

Kimia racun dalam makanan

Kadang-kadang keracunan makanan melibatkan kimia racun yang diproduksi dalam makanan tertentu yang tidak semestinya disimpan atau di bawah dimasak.Scombroid keracunan terjadi karena besar pelepasan histamin kimia dari ikan ketika itu dimakan.Halini dapat mengakibatkan reaksi alergi parah dengan pembengkakan wajah, gatal-gatal, sesak nafas dan kesulitan menelan. Hal ini dapat mengakibatkan kematian akibat tersedak.

HCCP

Physical Hazards Bahaya fisik dapat berasal dari berbagai sumber termasuk dari orang-orang, tanaman, produk yang sebenarnya, kemasan dan manufakturatau penanganan makanan lokal. Ini adalah wilayah yang pasti

terhindar dari bahaya pengelompokan dan analisis sebagai bahaya fisik yang berbeda akan memiliki likelihood yang berbeda tetapi lebih penting konsekuensi yang berbeda atau keparahan.Sebuah contoh yang sangat sederhana akan keparahan pelanggan mengkonsumsi produk yang memiliki rambut di dalamnya akan sangat berbeda dengan jika pelanggan makan produk Anda yang berisi kaca. Melihat ini secara logis, rambut dan kaca akan di ujung-ujung ratingkeparahan sehingga karenanya harus dinilai dan dinilai secara terpisah. 

E. FASILITAS KEBERSIHAN

Menurut UU No. 23 Tahun 1992 h.17 tentang kesehatan. Kesehatanadalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Bila ditinjau lebih jauh kesehatan pada dasarnya menyangkut masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Ruanglingkup dan jangkauannya sangat luas, sehingga terjadi perubahan orientasi nilai dan pemikiran mengenai upaya pemecahan kesehatan. Berdasarkan UU No. 23 tahun 1992 Bab 5 tentang upaya penyembuhan bahwa upaya kesehatan yang hanya berupa pada upaya penyembuhan

secara berangsur-angsur, berkembang kearah kesatuan untuk seluruh masyarakat dengan peran serta masyarakat dengan upaya yang mencakup pendekatan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh terpadudan berkesinambungan. Selain itu upaya yang telah dan akan diadakan adalah pengawasan terhadap mutu lingkungan tempat-tempat umum. Hal ini sesuai dengan pendapat Suparlan (1988) h.2. “Tempat-tempat umum merupakan tempat dimana orang banyak berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara insidental maupun terus menerus.” Karena banyaknya orang yang berkumpul pada tempat-tempat umum tersebut makadapat mempercepat proses berlangsungnya penyebaran penyakit. Maka dari itu di tempat kerja wajib tersedia

tempat mandi yang terbilang untuk safety bila terjadi apa-apa,tempat cuci mukadan tangan, tersedia sabun dan handukserta tempat sampahuntuk membuang kotoran.

Tenaga kerja yang bekerja dengan bahan yang beracunharus tersedia fasilitas cuci tangandan muka yang bersi, berventilasi yang baikdan dengan penerangan yang cukup.

Jika pekerja menggunakan pakaian kerja selama bekerja maka harus tersedia tempat bertukarpakaian yang cukup bersihdan luas dengan fasilitas tempat mandi dan WC.

Harus tersedia tempat penyimpanan pakaian bersih dan pakaian kerja yang kotor.

Harus tersedia WC yang memenuhi persyaratan serta wash fountaindalam kondisi darurat.

Beberapa pasal sesuai Peraturan menteri perburuhan No.7 th 1964 syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja.

Pasal 2 setiap bangunan perusahaan harus memenuhi syarat syaratuntuk:

- Menghindari bahaya kebakaran dan kecelakaan- Menghindari kemungkinan bahaya keracunan penularan penyakit

atau timbulnya penyakit.- Memajukan kebersihan dan ketertiban.- Mendapat penerangan yang cukup dan memenuhi syarat untuk

melakukan pekerjaan.- Mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup.- Menghindarkangangguan debu, gas, uap dari bau yang tidak

menyenagkan.

Pasal 3

- Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becekdan cukup luas untuk kemungkinana perluasan.

- Jalan dihalaman tidak boleh berdebu.- Untuk keperluan aliran air harus cukup saluran yang kuat dan

bersih.- Saluran air yang melintasi halaman harus tertutup.- Sampah yang terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu

tempat yang rapid an tertutup.- Pada waktunya sampah itu harus di buang ke tempat pembuangan

sampah atau dibakar pada tempat yang aman.- Tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat

atau nyamuk dan hewan yang membawa penyakit.

Pasal 4

- Gedung harus kuat bagiannya dan tidak boleh ada bagian yang mungkin rubuh.

- Tangga harus kuat buatannya, aman dan tidak boleh licin dan harus cukup luas.

- Lantai, dingding, loteng dan atap harus selalu berada dalam keadaan terpelihara dan bersih.

- Dingding dan loteng serta bagian-bagian lainnya harus dikapuripaling sedikit sekali dalam 5 tahun.

- Dingding yang dicat harus dicuci paling sedikit 1 kali setahun, sehingga selalu terlihat bersih.

- Lantai harus dibersihkan pada waktu-waktu tertentu, sehingga selalu dalam terlihat bersih.

Pasal 6 ( WC dan Kakus )

- Harus terpisah antara laki-laki dan perempuan- Harus dapat penerangan yang cukup- Jumlah yang memenuhi persyaratan. Untuk 1 - 15 Orang pekerja

= 1 WC-Untuk 16 - 30 Orang pekerja = 2 WC-Untuk 31 - 45 Orang pekerja = 3 WC-Untuk 46 - 60 Orang pekerja = 4 WC-Untuk 61 - 80 Orang pekerja = 5 WC-Untuk 81 - 100 Orang pekerja = 6 WC

- Kakus yang bersih adalah kakus yang memenuhi syarat- syarat sebagai berikut :- Tidak Boleh berbau-Tidak boleh ada kotoran yang terlihat-Lantai dingding dan WC harus terlihat bersih, tidak ada kotoran yang terlihat.-Tidak boleh ada lalat, nyamuk atau serangga yang lain.

-Harus selalu tersedia air yang bersihyang cukup untuk dipergunakan.-Harus dapat dibersihkan dengan mudah.-Paling sedikitnya harus dibersihkan 2-3 X sehari.

F. TATA RUMAH TANGGA DAN PEMELIHARAAN.

- Tata rumah tangga yang baik tidak hanya bebas dari ceceran danserakan barang ditempat kerja dan jalan lalu lalang.

- Namun harus juga terjaga kebersihan dingding, kebersihan lampudan menciptakantempat kerja “a better place to work”.

- Gedung harus kuat dan tidak boleh ada yang dapat roboh.- Halaman harus bersih, teratur, tidak becek dan cukup lapang.- Dingding dan jendelanya harus bersih dan cukup pertukaran

udara.- Langit-langit dan lampu harus bersih.- Atap tidak boleh ada yang bocor/berlubang.- Saluran air bersih, tertutup dan tidakmampet.- Lantai tidak licin, bersih tidak berlubang.- Meja, kursi, lemari dalam keadaan bersih dan teratur.- Mesin dan peralatan terawat.- Penataan barang pada tempat yang semestinya dan bersih

teratur.- Merupakan indicator penilaian dari citra perusahaan.- Sertifikasi dari standar lingkungan dan hygiene perusahaan

kesehatan dan keselamatan kerja ( ISO 14000, ISO 18000)

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Banyak tempat di muka bumi saat ini kondisi lingkungannya sangat buruk dan sebagian besar dalam kondisi yang kritis.penurunan kualitas lingkungan dapat kita jumpai di berbagai belahanbumi,terutama di tempat-tempat dimana eksploitasi sumber daya alam sudah tidak mengindahkan kelestarian lingkungan dan pengelolaan yang tidak bertanggung jawab. Masalah degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh eksploitasi sumberdaya yang berlebihan dan masalah ketersediaan dan kebutuhan sumberdaya alam bagi manusia yang ada di planet bumi merupakan persoalan-persoalanyang menjadi perhatian dari ilmu geologi khususnya geologi lingkungan. B. Saran

Dari beberapa inti penjelasan uraian materi tersebut bahwasanya masyarakat harus mampu memilah dan memilih mana limbah yang masih dapat digunakan kembali agar dapat berdaya guna dan memiliki nilai ekonomis,yang paling utama adalah lingkungan tetap terjaga kebersihannya dan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai setinggi mungkin. penulis mengajak kita semua, mari mulai darisekarang tanamkan perilaku hidup sehat,kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Makalah ini akan membahas tentang pengelolahan limbahdengan tata cara yang baik dan benar. Diharapkan dengan dilaksanakan pembelajaran ini dapat dikembangkan manajemen limbah, khususnya limbah Padat, Cair, Gas, serta berbahaya dan beracun.

B.Rumusan Masalah Bagaimana Cara Menanggulangi Limbah Padat? 2. Apa saja Masalah

Lingkungan yang disebabkan oleh Limbah Padat? 3. Masalah Apa saja yang di Timbulkan oleh Limbah Padat?

C.Tujuan Adapun tujuan yang ingin di capai dari pengolahan limbah

padat adalah agar terciptanya lingkungan yang sehat dan limbahyang di olah dapat berdaya guna kembali dan memilikinilai yangekonomis. BAB II PEMBAHASAN A. Limbah Padat dan Sanitasi Lingkungan Masalah limbah,terutama limbah padat dewasa ini telah menjadi persoalan tersendiri seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.peningkatan produksi limbah baik yang berasal dari sektor pertambangan. Pertanian maupun perkotaan (rumah tangga) harus dikelola ekstra hati-hati sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan.berkaitan dengan hal tersebut diatas maka tantangan yang dihadapi dengan meningkatnya kebutuhan sumberdaya yang tinggi dan kebutuhan untuk memproteksi lingkungan dari konsekuensi eksploitasi sumberdaya serta kebutuhan untuk konservasi merupakan hal yang harus dilakukan sehingga dapat tercapai suatu kondisi yang seimbang danberkelanjutan didalam pengelolaan suberdaya alam. Limbah padatyang dihasilkan oleh kegiatan industri rumah tangga di perkotaan dan limbah  pertanian saat ini menjadi masalah yang serius dan harus ditangani oleh pemerintah kota maupun oleh

masyarakat itu sendiri.masalah penanganan limbah padat (sampah) di perkotaan telah membuat dinas kebersihan kota semakin kewalahan didalam menangani dan mengelola sampah.sebagai industri dapat kita kaji permasalahan sampah yang ditangani olehdinas kebersihan dki jaya.apabila diasumsikan  bahwa rata-ratasampah yang dihasilkan per jiwa/hari sebanyak 2,5 kg, makadengan jumlah  penduduk jakarta yang mencapai 12 juta jiwa,maka dalam satu haridan sebanyak 900.000 ton setiapbulannya.dengan jumlah volume. Sampah yang sangat besar ini tentunya akan menimbulkan problem tersendiri bagi dinas kebersihan di dalam pengelolaannya,baik dalam pengambilan dan pengumpulan sampah dari setiap lokasi pembuangan yang tersebar di seluruh wilayah dki jaya serta masalah dalam pembuangan danpengolahan dilokasi tempat pembuangan akhir (TPA).