Guna Mcmperoleh Derajat Sarjana SI Psikologi
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of Guna Mcmperoleh Derajat Sarjana SI Psikologi
HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS REMAJADENGAN HARGA DIRI
SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Psikologi
Universitas Islam IndonesiaUntuk memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat
Guna Mcmperoleh Derajat Sarjana SI Psikologi
Oleh
ULFAH SUHRIYAH
95231080
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2001
Telah Dipertahankan Di depan Dewan Penguji SkripsiFakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia
Diterima Untuk Memenuhi Sebagian Dan Syarat-syaratGuna Memperoleh Derajat SI Psikologi
Dewan Penguji
1. Drs. Muhammad Bachtiar, MM
2. Dr. Sukarti
3. Retno Kumolohadi, Psikolog
PadaTanggal2 Q i-^P '••'•';•'
Mengesahkan Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia
. Dr H Djamaludin Ancok
Tanda Tangan
Kupersembahkan
Karya gang jauh dari kesempurnaan ini kupersembahkankepada JLAUl ROBBI gang senantiasa melimpahkan Rahman
dan Rahim-Nya kepada penulis gang selalu jatuh bangundalam kesalahan.
Karya inijuga kupersembahkan untuk orang-orang gang akanselalu terukir dalam hati penulis, mama Kutmaningsih, bapak
Fadil gang senantiasa mengiringi dengan do'a dan kasihsayangnga,untuk Nyai dan Jai gang dengan keikhlasan hatimembesarkan penulis, untuk adik Taofan dan A'en kalianlahsumber kekuatan dan atas segala cintanga serta untuk bang
Rauf atas kesabaran, pengertian dan cintanga.
MOTTO
"Apablla kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka
balaslah penghormatan itu dengan yang leblh balk dari padanya,
atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).
Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas tiap-tiap
sesuatu". (An-nisaa': 86)
"Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu,
sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan
mengetahui". (Az-zumar: 39)
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah peneliti panjatkan kepada ILAH1 ROBBI atas segala
limpahan rahman dan rahimnya yang telah memberi kemudahan bagi peneliti untuk
menyelesaikan skipsi dengan juduP'HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS
REMAJA DENGAN HARGA D1RI PADA SISWA SMKN TEMPEL", ""yang mana
pcnyelesaian skipsi ini guna memperoleh derajat gelar sarjana psikologi yang
dikeluarkan oleh fakultas psikologi Universitas Islam Indonesia.
Peneliti sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak meng^lami
kesulitan? oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah banyak membantu proses pembuatan skipsi ini, antara lain kepada :
1. Bapak Dr. Jamaluddin Ancok selaku dekan fakultas psikologi Universitas Islam
Indonesia serta almamater yang telah memberi kesempatan pada peneliti untuk
menimba ilmu.
2. Bapak Moh. Bachtiar, M.M selaku pembimbing utama yang banyak memberi
pengarahan dan dedikasinya dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Retno Kumolohadi, Psikolog selaku pembimbing pendamping yang banyak
memberi masukan, kritik, kesabaran serta arahannya.
4. Ibu Ratna Syifa'a ,S.psi selaku dosen pembimbing akademik atas dedikasinya.
5. Bapak H. Fuad Nashori, S.psi beserta istri ibu Rahmi Diana, S. psi yang telah
meluangkan waktunya memberikan penjelasan secara mendetail.
6. Ibu Qurrotul Uyun, S. psi beserta bapak Drs. Farid Mustafa atas segala
pengertian dan segala bimbingannya yang penuh dengan kesabaran.
7. Para staff pengajaran diantaranya bapak Fathur Rahman, mas Ferry, pak Ram
serta pak Imran yang memberikan kemudahan setiap sarana yang dibutuhkan
oleh peneliti dalam perampungan skripsi ini. -
8. Bapak Drs. Supnyadi selaku kepala sekolah SMKN Tempel yang telah berkenan
memberikan rjin untuk melakukan penelitian.
9. Bapak Drs. Cahyo wibowo yang telah bersedia membenkan jam mengajarnya
untuk dipakai penelitian.
10. Ibu Siti Saherah yang telah membantu memben jalan dalam pelaksanaan
penelitian ini.
11. Ibu Murdiati, BA yang telah bersedia memberikan jam mengajarnya untuk
dipakai penelitian.
12. Seluruh adik-adik siswa SMKN Tempel kelas II-sk-1, II-sk-2, dan kelas II-pj-2
yang telah bersedia mengisi angket dengan penuh kesungguhan.
13. Mbak Titien atas kesediaannya menemam peneliti dalam kesendirian.
14. Adikku Sri yang selalu menemani peneliti saat peneliti membutuhkan dan selalu
memberikan dorongan.
15. Sahabat sejatiku Rohana beserta seluruh keluarga atas persaudaraan,
persahabatannya yang penuh dengan rasa penerimaan dan kasih sayang.
16. Teman bemiainku Muchlis dan Ahmala terima kasih atas tulisan kaligrafinya
serta kesediaannya untuk berepot-repot ria.
17. Para staf perpustakaan psikologi Universitas Gajah Mada yang membantu
menyediakan literatur yang peneliti butuhkan.
18. Serta semua pihak yang telah banyak membantu Peneliti dalam penyalesaian skripsi
ini, yang tak mungkin peneliti sebutkan satu per satu.
Semoga karya yang jauh dari kesempurnaan ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak, serta memberi rangsangan untuk munculnya penelitian-penelitian
yanu jauh lebih baik lam, Amien.
peneliti
DAFTAR 1SI
Halaman Judul '
Halaman Pengesahan n
Halaman Persembahan m
Halaman Motto iv
Kata Pengantar v
Daitar Isi viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Tujuan Penelitian 9
C. Manfaat Penelitian 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
A. Kreativitas 10
1. Pengertian Kreativitas 10
2. Faktor-faktor dalam Kemampuan Kreativitas 11
3. Aspek-aspek dalam Kreativitas 13
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas 15
5. Ciri-ciri Individu Kreatif 23
B. HargaDin (selfEsteem) 24
1. Pengertian dan Sumber Harga Diri 24
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri 25
3. Taraf Harga Diri 26
4. Perkembangan Harga Diri 27
C. Hubungan Antara Kreativitas dengan Harga Diri (selfEsteem) 30
D. Hipotesis 33
BAB 111 METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Vanabel 34
B. Definisi Operasional 34
C. Populasi dan Sampling 35
D. Metode Pengumpulan Data 35
1. Angket Kreativitas Verbal 36
2. Prosedur Pemlaian Angket Harga Diri 40
E. Metode Analisis Data 42
BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah Penelitian dan Persiapan Penelitian 43
1. Orientasi Kancah Penelitian 43
2. PersiapanPenelitian 43
B. Pelaksanaan Penelitian 45
C. Analisis Data 45
D. Hasil Penelitian 43
E. Pembahasan 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 54
B. Saran 54
Daftar Pustaka
Lampiran-Iampiran.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa depan bangsa Indonesia dipengaruhi oleh kreativitas sumber daya
manusianya (SDM). Apabila sumber daya manusia Indonesia mampu menggali,
mengidentifikasi dan mengembangkan potensi-potensinya, baik potensi sumber
daya alam (SDA) maupun potensi sumber daya manusia (SDM), maka produk-
produk kreatif yang bermakna akan tumbuh dan berkembang.
Secara nasional upaya mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang
kreatif dijabarkan dalam konsep pendidikan nasional dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional,
bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani (Garis-gans
Besar Haluan Negara, 1993 - 1998).
Konsepsi pendidikan nasional tersebut mengisyaratkan bahwa manusia
Indonesia secara personal mempunyai potensi kreatif yang unik dalam derajat dan
bidang yang berbeda-beda. Oleh karena itu, potensi-potensi tersebut perlu
diberdayakan, dirangsang dan dikembangkan secara sengaja sejak dini. Dalam
rangka usaha pengembangan potensi kreatif tersebut, maka diperlukan kekuatan
pendorong internal dan eksternal. Pendorong internal adalah kekuatan yang
tumbuh dalam din pnbadi, sedangkan pendorong eksternal adalah kekuatan yang
tumbuh dan keluarga, sekolah, masyarakat dan kebudayaan dan bangsa yang
bersangkutan (Utami Munandar, 1988).
Masa remaja merupakan masa penting karena individu harus
mempersiapkan diri menjadi individu dewasa yang tidak tergantung kepada orang
tua dan berani bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat (Gunarsa dan
Gunarsa, 1978). Masa remaja ini berkisar antara usia 12 tahun sampai dengan 21
tahun (Conger, 1977). Pada masa ini disebut juga masa transisi atau masa
perahhan, yaitu perahhan dan masa anak ke masa dewasa. Pada masa transisi ini
terjadi perubahan-perubahan sifat dari sifat anak-anak ke sifat dewasa, dari sifat
tergantung ke sifat mandiri. Perubahan-perubahan sifat ini tampak sebagai suatu
sifat yang mendua. Efek dan kemenduaan sifat ini, remaja menjadi suka bertanya
mengenai kehidupan dan berusaha mengenal din secara lebih mendalam (Conger,
1977).
Pada masa transisi ini remaja mengembangkan keterampilan-keterampilan
kogmtifnya secara besar terutama tentang eksplorasi keingintahuaannya dan suatu
rasa petualangan secara intelektual. Tingkatan fungsi intelektual dicapai pada
masa remaja akhir (yaitu usia 18-21 tahun) atau awal masa dewasa. Pada masa
ini imajinasi akan sangat aktif dan akan terus berlangsung sesudah itu selama
masih meraup pengalaman-pengalaman (Conger, 1977).
Setiap masa transisi mengandung kemungkinan timbulnya masa kritis
yang^ merupakan suatu developmental challenge yang biasanya ditandai oleh
kecenderungan munculnya perilaku menyimpang tersebut akan berlangsung lebih
lama dan dapat kemungkinan berkembang dan perilaku menyimpang seperti
berbohong, membantah, membolos, menjadi perilaku mengganggu (discriptive
behavior), misalnya merusak, menyerang, dan beberapa bentuk agresivitas
lainnya. Dalam fenomena sekarang ini banyak sekali kita temukan kejadian-
kejadian yang merupakan perilaku menyimpang dan mengganggu yang dilakukan
oleh remaja, seperti tawuran antar sekolah, perkelahian antar geng, pencurian
sepeda motor, pemerkosaan dan Iain-lain.Perilaku tersebut adalah kategori
perilaku "nakaf. Ditinjau dari tahap perkembangan dan tugas perkembangannya,
remaja dalam hal ini gagal dalam melaksanakan tugas perkembangannya. Dodge
(dalam Ekowarni, 1993) mengatakan bahwa kenakalan remaja sebenarnya adalah
ketidakmampuan melakukan tugas perkembangan dengan cara yang adaptive
sehingga cenderung melakukan sikap yang maladaptive. Salah satu tugas
perkembangan yang harus dikuasai oleh remaja (terutama remaja yang berada
pada fase perkembangan tengah dan akhir) adalah mencapai kemampuan sosial
atau social skill untuk melakukan penyesuaian dengan kehidupan sehari-han
(Ekowarni, 1993).Menurut hasil studi Compas, Davis, dan Forsythe (dalam
Ekowarni, 1993) dalam kehidupan remaja terdapat 8 aspek yang menurut social
skill, yaitu : keluarga, lingkungan, kepribadian, rekreasi, pergaulan dengan lawan
jenis, sekolah, persahabatan, solidaritas kelompok, dan lapangan kerja,
kemampuan yang diperlukan untuk penyesuaian adalah pemilihan penyelesaian
masalah, komunikasi yang efektif terutama dalam pengatasan konflik dengan
otoritas (orang tua, guru, dan lain sebagainya), integritas dalam kehidupan
kelompok yaitu pengembangan konformitas, sohdantas dan mampu menerima
umpan balik dari kelompok.
Adalah sangat wajar dalam kehidupan remaja diwarnai oleh konflik yang
tidak mudah diatasi karena adanya pertentangan nilai dan nonna. Suatu tindakan
yang dianggap salah oleh otoritas atau mungkin kelompoknya, bisa jadi
sebenarnya adalah akibat ketidakmampuan dalam mcnyatakan sikap atau perilaku
mengenai yang diinginkan, dirasakan, atau dipikirkan. Keadaan seperti itu tentu
saja sangat memprihatinkan karena remaja "melcsef didalam memilih tindakan
atau sikap bagi ekspresi mengenai yang diinginkan, dirasakan, atau
dipikirkannya. Ketidakmampuan menyatakan sikap atau perilaku ini bisa
dikatakan karena remaja tidak mampu mengevaluasi stimuli yang masuk secara
sempurna. Pengevaluasian stimuli iti melibatkan potensi-potensi yang dimilikinya
didalam menangkap stimuli yang masuk, seperti potensi mendengar dengan tajam
dan benar, potensi mclihat dengan cermat, potensi merasakan dengan peka, serta
potensi berpikir dengan lurus, objektif, dan onsinil. Semua orang sebetulnya
memihki potensi mendengar, melihat, merasakan dan berpikir. Namun
kemampuan untuk mengaktifkan potensi-potensi tersebut agar berkembang secara
optimal ternyata tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk memperhatikan
kebutuhan berkembangnya potensi-potensi tersebut yang mampu mencapainya.
Bila dilihat dari perkembangannya, seperti diuraikan di muka, bahwa pada masa
remaja ini keterampilan-keterampilan kognisinya berkembang secar besar, dan
tingkatan intelektualitasnya berkembang sangat pesat, serta daya imajinasinya
yang aktif maka, kemampuan untuk mengaktifkan kemampuan-kemampuan yang
dimilikinya sebenamya mudah dicapai bila mereka mereka memiliki kesempatan
untuk mencapainya. Namun ternyata banyak remaja yang tidak mempunyai
kesempatan untuk itu, sehingga terjadi pengevaluasian stimuli yang masuk secara
tidak sempurna. Keadaan itu membuat remaja tidak mampu mengekspresikan
sikap dan perilakunya sesuai dengan yang dinginkannya, dirasakannya. dan yang
dipikirkannya. Oleh Lecky (dalam Koentjoro, 1989) dikatakan bahwa
ketidakmampuan mengevaluasikan stimuli yang masuk secara sempurna itu
karena rendahnya selfesteem seseorang.
Orang-orang yang mampu mengevaluasi stimuli yang masuk secara
sempurna cenderung selalu merasa gagal dan pesimis dalam menghadapi
lingkungannya (Coopersmith, 1967). Sebaliknya, orang-orang yang mampu
mengevaluasi stimuli yang masuk secara sempurna akan merasa dinnya berhasil
dan sukses, mampu melihat kompleksitas apapun yang mereka urus, tertarik akan
hal-hal yang kompleks dan menantang, serta tertarik akan kontradiksi-kontradiksi
apapun yang mengejutkan dan membingungkan (Barron, 1968, dalam Roberts,
1975). Kemampuan melihat kompleksitas-kompleksitas dan ketertarikan terhadap
hal-hal seperti itu merupkan salah satu ciri atau sifat yang menjadi tanda tingginya
kreativitas seseorang (Banon, 1968, dalam Roberts, 1975). Seseorang yang kreatif
juga memiliki keterbukaan terhadap persepsi, sedangkan orang tidak kreatif lebih
berorientasi pada penilaian (Banon, 1968, dalam Roberts, 1975). Mengutip
pendapat Jung, bahwa seseorang berorientasi pada penilaian akan cenderung rapi
(tertib), merencanakan hidupnya secara hati-hati, berdasar pada prinsip-prinsip
yang kaku; sementara orang yang memiliki keterbukaan persepsi cenderung
terbuka terhadap pengalaman inner self. Di samping itu, seseorang yang kreatif
juga memiliki kemampuan berpikir yang kompleks, fleksibel, dan orisinil.
Jadi orang yang mampu mengevaluasi stimuli yang masuk secara
sempurna adalah orang yang kreatif. Kemampuan mengevaluasi stimuli tersebut
bisa bisa dicapai bila ada kesempatan untuk mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki remaja akan merupakan kesempatan yang berharga dan penting bagi
perkembangan individu. Terlebih lagi, perhatian terhadap potensi kreatif,
dikatakan oleh Munandar (1977) akan memprediksi keberhasilan belajar. Namun
kenyataannya ada perhatian terhadap kreativitas belum cukup memadai. Banyak
para pemegang otoritas terhadap remaja dalam mengerjakan sesuatu mereka
terialu menekankan pentingnya hasil yang dibuat oleh remaja, kurang
memperhatikan proses pengerjaan sesuatu (Torrance, 1972 ; Semiawan, 1984,
dalam Kuwato, 1993). Hal tersebut dapat menghambat dan melemahkan
pertumbuhan dan perkembangan kreativitas. Di samping itu hal tersebut akan
membuat remaja merasa tidak aman, merasa dinnya gagal, tidak mampu, dan
tidak aman merupakan ciri-ciri dari rendahnya selfesteem (Coopersmith, 1967).
Karena rendahnya self esteem ini maka pertumbuhan, perkembangan, dan
pengekspresian kreativitas menjadi terhambat. Suasana non otoriter yang terialu
menuntut hasil yang dibuat oleh remaja adalah yang mampu merripekuat self
esteem. Juga penghargaan terhadap produk-produk ciptaan remaja yang mimtuL
betapapun tidak sempurnanya di mata orang tua, akan membuat remaja memiliki
perasaan berharga dan berkompeten. Perasaan-perasaan ini akan mendorong
remaja untuk selalu terlibat dalam aktivitas-aktivitas kreatif. Keteriibatan remaja
dalam aktivitas-aktivitas kreatif merupakan bentuk teraktualisasinya hal-hal yang
diinginkannya, dipikirkan, dan dirasakannya. Dan juga, ketertarikan remaja untuk
terlibat pada aktivitas kreatif ini merupakan latihan bagi pencapaian kemampuan
di dalam mengaktifkan potensi-potensinya.
Dari uraian tersebut agaknya self esteem sangat berpengaruh terhadap
kemampuan remaja di dalam mengekspresikan dirinya, terlebih mengekspresikan
potensi-potensi kreatifnya, seperti yang dikemukakan oleh Ernst Kris (dalam
Coopersmith, 1967) bahwa antara kreativitas dan harga diri (self esteem)
berhubungan secara simultan. Berdasarkan asumsi bahwa orang yang kreatif maka
akan menghasilkan self yang tinggi atau kuat, maka seseorang yang mempunyai
self esteem yang tinggi akan menghasilkan tingkah laku yang efektif, serta
menutup kemungkinan terbentuknya sikap-sikap yang menyimpang dan
mengganggu, maka hal ini akan menjadi salah satu solusi bagi pencegahan
semakin merebaknya kenakalan remaja akhir-akhir ini. Oleh karena itu dalam
penelitian ini akan diuji secara empiris mengenai hubungan antara kreativitas
terhadap harga diri (selfesteem) remaja.
Stein dalam defmisi kreativitasnya, menunjuk pada peran lingkungan dan
masa (waktu). Menurut Stein, suatu produk baru dapat disebut kreatif jika
mendapat pengakuan (penghargaan) dari masyarakat pada waktu tertentu. Namun,
ahli lain berpendapat, yang penting bukanlah penghargaan masyarakat umum,
tetapi suatu karya dapat disebut kreatif, apabila bennakna bagi penciptanya
(kreator) sendiri (Chandra, 1994). Jadi, segala bentuk pengungkapan individu
yang ur.ik sifatnya, dapat disebut sebagai kreatif.
Erich Fromm, dalam bukunya berjudul "The Creative Altitude"....
kreativitas adalah suatu kemampuan untuk melihat (menyadari, sikap peka) dan
menanggapi (Chandra, 1994 : 12). Bila dilihat dari sudut pandang ini cukup
banyak perilaku atau ungkapan kaum muda remaja yang merupakan bentuk
cetusan kreativitasnya, karena kalangan remaja menjadi berani bertmdak tidak
populer untuk proses pencarian identitas diri. Salah satu contoh perilaku yang
demikian ditunjukkan oleh sekelompok anak muda Yogyakarta yang berkiprah
nyata di masyarakat. Sekelompok anak muda yang tergabung dalam wadah
•'Bravo Kreativitas Anak Bangsa" (BKAB) ini mau melakukan kiprah yang
langka yakni melakukan proyek penanaman tempuyung di Samigaluh Kulon
Progo dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu
kelompok ini juga menggarap lahan 7 hektar di wilayah Saptosan dan Nglipar
Gunung Kidul, menangani budidaya rumput laut di Madura dan pada tanggal 25
Oktober - 2 November 2000 mempunyai rencana menggelar Anak Muda Expo
(AMEX) di area parkir Stadion Mandala Krida. Acara Expo mi menampilkan
pameran produk dan prestasi anak muda, otomotif day, otomotif action,,
areomodellmg show, kompetisi kreativitas, parade band dan melakukan aksi tanda
tangan padakain putih sepanjang 1000 meter dengan label "Aku Pelaku dan Saksi
Kesuksesan Indonesia Baru" (Kedaulatan Rakyat, Oktober 2000).
Contoh perilaku anak muda Yogyakarta tersebut menunjukkan bahwa
ikhm kreativitas perlu diciptakan bagi pemuda (termasuk remaja) dalam rangka
menemukan dirinya serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap dirinya
sendiri (selfactualizing person) secara positif
Berdasarkan uraian tersebut maka, penulis mengajukan penelitian dengan
judul " hubungan antara kreativitas remaja dengan harga diri ".
B. Tujuan Penelitian
Bertolak dari asumsi bahwa setiap individu, termasuk remaja mempunyai
potensi kreatif dan potensi tersebut perlu diberdayakan, maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mencari "hubungan antara kreativitas dengan
harga diri (selfesteem) dikalangan remaja"".
C. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat pada
Psikologi Kepribadian dengan memperhatikan aspek-aspek dalam Psikologi
Sosial dan Psikologi Perkembangan.
2. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi masukan bagi keluarga (orang tua),
sekolah dan masyarakat untuk mengetahui dan mengidentifikasi kepribadian
remaja yang kreatif dengan harga diri (selfesteem) yang positif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Konsep kreativitas mempunyai pengertian dan definisi yang beragam,
masing-masing ahli bisa meninjau dan sudut pandang atau aspek yang berbeda.
Menurut Selo Sumardjan bila ditinjau dan asal katanya, kreativitas berasal dari
kata to create yang berarti mencipta, mengarang atau membuat sesuatu berbeda
dan yang lazim dikenal banyak orang. Perbedaan itu sekaligus merupakan
pembaharuan tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat
atau dikarang (Alisjahbana, 1983).
Sementara itu, Don Fabur dalam buku "You Can Creativity", (dalam
Chandra, 1994) mengartikan kreativitas secara luas sebagai cetusan daya
kerohanian dan keseluruhan kepribadian yang merupakan pernyataan (aktualisasi)
kehidupan, baik yang berasal dari seseorang maupun dari sekelompok orang.
Dalam pengertian yang luas ini, kreativitas dekat sekali dengan pengertian
produktivitas rohani.
Seorang pemikir lain George D. Stoddard ( Chandra, 1994) menyatakan,
menjadi kreatif berarti menjadi tidak dapat diterka atau diramalkan sebelumnya
(unpredictable). Jadi, kreativitas adalah dinamika yang membawa perubahan yang
berarti, entah dalam karya kebendaan, ide-ide ataupun dalam struktur sosial
masvarakat.
10
11
Dalam pengertian yang sempit, kreativitas atau sifat kreatif diletakkan pada
makna, adanya proses pemberian gagasan baru yang orisinal, yang lebih maju dan
sekaligus merupakan lompatan atau jenjang baru dalam alam pikiran orang yang
dapat memahami (Chandra, 1994). Cara memandang kreativitas secara sempit ini
cenderung lebih menekankan pada "cara berpikir"" namun kurang memberi
perhatian pada kreativitas sebagai dinamika umum dalam struktur sosial
masyarakat.
Kreativitas oleh Mulyono Gandadiputra (Alisjahbana, 1983) dikemukakan
sebagai kemampuan untuk menciptakan atau menemukan hal baru dalam
pemecahan masalah yang bersifat inkonvensional, sehingga kreativitas merupakan
pemunculan pemikiran unggul dan merupakan proses yang terjadi pada manusia
untuk meningkatkan efisiensi dan daya ciptanya yang berbeda dari sesamanya.
Ahli lain Rogers (Munandar, 1985) mendefinisikan kreativitas sebagai
proses munculnya hasil-hasil baru ke dalam tindakan. Hasil baru itu muncul dari
sifat individu yang unik yang berinteraksi dengan orang, pengalaman maupun
hidupnya. Kreativitas, selain menghasilkan bentuk baru ternyata juga mengandung
rekombinasi dan hal-hal yang sudah ada yaitu, yang pemah dikenal sebelumnya
yang meliputi semua pengalaman, pengetahuan yang pernah dipelajari baik di
sekolah, di rumah atau di masyarakat.
2. Faktor-faktor dalam Kemampuan Kreativitas
Guilford menjelaskan tentang konsep kreativitas dengan menekankan pada
pentingnya pemikiran divergen yang menghasilkan bemiacam-macam gagasan
atau kemungkinan jawaban sebagai indikator yang paling nyata dan kreativitas
12
(Munandar, 1977 dan Spnnthall & Spnnthall, 1974). Lebih lanjut Guilford
menyatakan faktor-faktor yang penting dalam kemampuan kreatif yaitu :
a. Kelancaran berpikir (fluencyofthinking), disini terdapat empat faktor :
1). Kelancaran kata (word fluency), yaitu kemampuan untuk menghasilkan
kata-kata. Setiap kata mengandung huruf-huruf tertentu atau kombinasi
dari huruf-huruf tersebut.
2). Kelancaran berasosiasi (assosiation fluency) Yaitu, kemampuan untuk
menghasilkan kata-kata yang artinya sama dalam waktu tertentu.
3). Kelancaran dalam ungkapan (expression fluency) yaitu, kemampuan untuk
menghasilkan susunan kata atau kalimat dalam batas waktu tertentu.
4). Kelancaran dalam menghasilkan ide atau gagasan (ideational fluency), yaitu
kemampuan untuk menghasilkan gagasan secara tepat dan cepat dalam
batas waktu tertentu.
b. Keluwesan (flexibility) merupakan kemampuan untuk mengadakan cara
pendekatan dalam mengatasi masalah atau situasi. Ada dua bentuk keluwesan :
1). Keluwesan spontan (spontaneous flexibility), yaitu kemampuan untuk
menghasilkan berbagai macam variasi ide secara wajar dan spontan.
2). Keluwesan adaptif ( adaptive flexibility) merupakan kemampuan untuk
memecahkan masalah dengan menggunakan pemecahan yang tidak biasa.
c. Orisinalitas (originality) merupakan kemampuan untuk menentukan gagasan
yang luar biasa, jadi tidak hanya menciptakan gagasan dalam jumlah banyak,
tetapi j uga baru.
d. Elaborasi (elaboration) merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide
secara mendetail atau terperinci.
Berdasarkan teori dan Guilford, Munandar (1977) membuat fonnulasi tes
kreativitas verbal yang melibatkan kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan
elaborasi. Tes ini terdiri dari enam sub tes yang meliputi sub tes permulaan kata,
sub tes menyusun kata, sub tes pembcntukan kalimat tiga kata, sub tes sifat-sifat
yang sama, sub tes macam-macam penggunaan yang tidak lazim dan sub tes apa
akibatnya.
3. Aspek-aspek dalam kreativitas
Menurut Rhodes (Munandar, 1988) kreativitas dapat ditinjau dari aspek 4-P
((pribadi (person), pendorong (press), proses (process) dan produk (product).
a. Kreativitas ditinjau dari segi "pribadi"
Kreativitas ditinjau dari segi ini dikaitkan dengan pribadi yang kreatif,
mulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang batu.
Biasanya seorang individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri. Individu
tersebut tidak mau terikat pada nilai-nilai dan norma-norma urnum yang
berlaku dibidang keahliannya. Individu tersebut juga memiliki sistem nilai dan
sistem apresiasi hidup sendiri yang cenderung tidak sama dengan nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakat ramai. Tinjauan segi pribadi ini bukan merupakan
sifat sosial yang dihayati oleh masyarakat yang teraktualisasi dalam
kemampuan individu untuk menciptakan kreasi baru.
b. Kreativitas ditinjau sebagai "produk"
14
Baron (dalam Munandar, 1988) secara sederhana merumuskan
kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
Kreativitas adalah suatu "produk" yang bermakna bagi kreatornya ataupun
masyarakat umum.
c. Kreativitas ditinjau sebagai "proses"" kreatif
Kreativitas sebagai "proses" menunjukkan fleksibihtas dan orisinalitas
dalam proses berpikir dan proses berkreasi. Pemikiran yang kreatif menurut Ee
Boeuf (1999) perlu digunakan secara berpasangan antara otak kanan dan otak
kiri. Wawasan dan intuisi adalah hasil pemikiram otak kanan, tetapi untuk
menganalisis wawasan tersebut dilakukan oleh otak kiri.
d. Kreativitas ditinjau dari faktor-faktor "pendorong" tumbuhnya kreativitas
Setiap individu mempunyai potensi kreatif dalam tingkatan dan bidang
yang berbeda-beda. Potensi ini perlu diberdayakan sejak dini, melalui
pengembangan kekuatan "pendorong" internal (dalam diri individu) maupun
pengembangan kekuatan eksternal (lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat).
Konsep 4-P ini sesungguhnya saling berkaitan dan merupakan dasar
untuk memahami konsep kreativitas dari berbagai perspektif yang berbeda.
Perspektif yang merumuskan kreativitas dari tinjauan individu kreatif atau
kepribadian kreatif, melihat kreativitas dari dua aspek pendekatan. Pendekatan
holistik melihat kepribadian individu dalam totalitas perilakunya, sedangkan
pendekatan yang lain melihat perilaku kreatif dari cin-ciri khusus kepribadian
yang dimiliki individu. Perilaku kreatif merupakan fungsi dari imajinasi
15
(khayal), data (infonnasi), penilaian (evaluasi) dan aksi yang dapat dinyatakan
dalam rumus :
Perilaku kreatif = f x { I (imajinasi) x D (data) x E (evaluasi) x A (aksi)J
Jika salah satu dari keempat faktor IDEA (imajinasi ,data, evaluasi dan
aksi) tidak ada maka, tidak akan ada perilaku kreatif (Sunyoto Munandar dalam
Utami Munandar, 1988).
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Lingkungan yang mempengaruhi individu untuk mengembangkan
kreativitasnya dibedakan oleh Munandar (1985 ) menjadi dua yaitu : lingkungan
dari dalam diri individu misalnya motivasi dan lingkungan dan luar, misalnya
keluarga, sekolah, masyarakat dan kebudayaan. Telah diketahui bahwa setiap
individu sebenarnya mempunyai potensi untuk mengembangkan kreasinya,
meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Perkembangan lebih lanjut dari
proses kreativitas ini memerlukan stimulasi dari lingkungan. Dikatakan oleh Torda
(dalam Hurlock, 1978), bahwa sekalipun setiap anak mempunyai potensi kreatif,
akan tetapi kualitas dalam memecahkan masalah dan masing-masmg anak akan
berbeda. Hal tersebut tergantung dari mekanisme mental beradaptasi individu
dengan lmgkungannya. Karena itu para ahli beranggapan bahwa yang
membedakan kreativitas seseorang dengan orang lain adalah perbedaan-perbedaan
aspek internal individu dan aspek eksternalnya yaitu lingkungan.
a. Faktor-faktor internal individu
16
Roger (1975) menyatakan bahwa kondisi internal yang memungkinkan
timbulnya proses kreatif adalah :
1). Keterbukaan pengalaman terhadap rangsang-rangsang dan luar maupun
dari dalam (flrasat alam pra sadar). Keterbukaan terhadap pengalaman
adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman
hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya tanpa usaha atau defense
(mekanisme pertahanan diri), tanpa kekakuan terhadap pengalaman-
pengalaman tersebut dan keterbukaan terhadap konsep secara utuh,
kepercayaan, persepsi dan hipotesis. Dengan demikian individu kreatif
adalah individu yangjuga mampu menerima perbedaan (ambiguity).
2). Evaluasi internal yaitu bahwa dasar penilaian terhadap produk ciptaan
seseorang terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritikan dan
pujian dari orang lain. Meskipun demikian, individu tidak tertutup dan
kemungkinan masukan dan kritik dari orang lain.
3). Kemampuan untuk bennain-main dan bereksplorasi dengan unsur-unsur,
bentuk-bentuk, konsep-konsep dan sebagainya. Kemampuan untuk
membentuk kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Guilford
(dalam Sprinthall & Sprinthall, 1974) menjelaskan tentang konsep fungsi
intelek tiga dimensi. Ciri sifat kreatif menurut Guilford adalah kelancaran,
fleksibilitas dan orisinalitas yang kesemuanya akan membentuk cara
berpikir berbeda dan kemampuan elaborasi. Penelitian yang dilakukan oleh
beberapa ahli (Banon, MacKinnon dan Roe dalam Sprinthall dan
Sprinthall, 1974) menemukan kesamaan kesimpulan dengan apa yang
17
dikemukakan Guilford sebelumnya, yaitu bahwa individu kreatif
cenderung menunjukkan keuletan dan ketekunan, bebas dalam sikap,
kemandirian sikap, tidak terpengaruh oleh pemikiran kelompok, mandiri
dalam cara berpikir serta mampu melihat hubungan antara pemikiran dan
teori.
b. Faktor lingkungan
Kreativitas muncul dari kualitas keunikan individu yang memungkinkan
menciptakan hal-hal baru. Timbul dan berkembangnya kreativitas menjadi
suatu kreasi, tidak lepas dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat
tempat individu tinggal (Soemardjan, 1983). Kondisi eksternal tersebut
menurut Rogers (1975) disebut sebagai keamanan psikologis. Pada
lingkungan yang menjamin keamanan psikologis sikap yang harus
dikembangkan adaiah 1). penerimaan individu seperti apa adanya, tanpa
syarat, 2). menciptakan ikhm yang meniadakan evaluasi orang lain terhadap
seseorang, 3). Kemampuan dan kesediaan memahami orang lain secara
empatis. Selain kondisi keamanan psikologis tersebut Rogers (1975) juga
menyarankan adanya kebebasan psikologis, kebebasan yang dimaksud
bukanlah kebebasan tanpa batas, sebab seorang individu juga adalah angggota
masyarakat. Kebebasan itu adalah kebebasan yang bertanggung jawab,
kebebasan dengan rasa ketakutan akan bahaya yang mengancam dirinya,
kesediaan menerima segala konsekuensi kesalahannya dan kebebasan untuk
menjadi dirinya sendiri.
Arieti (dalam Munandar, 1988) mengatakan bahwa kebudayaan yang
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan kreativitas adalah
kebudayaan yang menghargai kreativitas (creaiivogenic). Pada kebudayaan
yang creaiivogenic akan muncul interaksi antara individu-individu yang
berarti. Interaksi mi juga mencakup sekelompok orang yang ahli dalam bidang
tertentu dengan kelompok dari ahli-ahli bidang lain, dengan kesempatan
bekerja sama. Selam itu pada kebudayaan creaiivogenic )uga terdapat
keterbukaan terhadap rangsang-rangsang berupa kebudayaan yang berbeda.
Bahkan yang mungkin merupakan kontras.
Selanjutnya dapat dikatakan bahwa aspek lingkungan yang
memungkinkan tumbuh dan berkembangnya kreativitas adalah lingkungan
kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis (Rogers,
1975) Lingkungan yang demikian dapat ditemukan ataupun diciptakan dalam
suatu lembaga keluarga maupun dalam suatu lingkungan di masyarakat.
1). Posisi urutan kelahiran anak dalam keluarga
Lembaga keluarga menurut Soerjono Soekanto (1986) dapat
dibedakan dalam dua bentuk yaitu keluarga inti (nuclear family) dan
keluarga batih (extended family). Keluarga inti merupakan suatu bentuk
hubungan kekerabatan yang terdiri ayah, ibu (orang tua) dan anak,
sedangkan keluarga batih adalah bentuk kekerabatan yang sifatnya sudah
meluas yakni terdiri dan suatu keluarga inti ditambah adanya kakek,
nenek, paman ataupun bibi. Dalam keluarga inti hubungan antara orang
tua dengan anak-anaknya dipengaruhi oleh kedudukan ataupun posisi anak
ketika lahir.
Berdasar hasil studi terdahulu dilaporkan bahwa anak dengan posisi
kelahiran tertentu akan menunjukkan perbedaan dalam derajat
kreativitasnya, yaitu anak yang lahir kemudian atau anak tunggal umumnya
lebih kreatif dibandingkan anak sulung. Urutan kelahiran anak
menunjukkan kedudukan atau posisi anak diantara saudara-saudara
sekandungnya di dalam keluarganya.
Urutan yang dimaksud mempunyai pengertian adanya anak sulung,
tengah dan bungsu yang hidup dalam suatu keluarga. Urutan kelahiran
anak yang berbeda akan menimbulkan perbedaan perlakuan orang tua
terhadap anak, sehimgga mempengaruhi kepribadian dan perilaku anak.
Menurut beberapa ahli pengaruh urutan kelahiran anak terhadap
perkembangan pribadi dan tingkah laku cukup besar, karena banyak waktu
yang dihabiskan seseorang dalam keluarga (Hurlock, 1979)
Budaya masyarakat Indonesia masih memperhatikan faktor urutan
kelahiran. Biasanya anak sulung lebih didahulukan, lebih diharapkan
untuk berprestasi, mengalah kepada adiknya dan menjadi contoh bagi
adiknya. Uraian tersebut menunjukkan bahwa tingkah laku anak akan
dipengaruhi oleh perbedaan perlakuan orang tua terhadap setiap posisi
kelahiran dalam keluarga.
a). Anak sulung adalah anak yang lahir pertama atau berada pada posisi
pertama dalam urutan kelahiran dan anak yang masih hidup. Menurut
20
Rothbart (dalam Watson, 1973) dan Sears (dalam Zimbardo dan
Formica, 1963) menyatakan bahwa, orang tua menaruh harapan dan
tuntutan yang tinggi tinggi, sehingga menurut Becker dan Carroll
(dalam Breckenridge & Lee, 1960) anak sulung cenderung memiliki
sifat konformis terhadap keputusan kelompok. Pendapat lain
dikemukakan oleh Seidenberg & Snadowsky (1976) yang berpendapat
bahwa anak sulung selalu ingin berusaha untuk mencapai tujuan vang
telah digariskan orang lain untuknyajuga anak sulung ini mempunyai
sifat ketergantungan yang tinggi pada orang dewasa, disebabkan sering
mendapat bantuan dan bimbingan serta arahan dari orang tua terutama
ibu(Mednick, 1975).
Anak sulung akan mengembangkan perasaan tidak aman apabila
pada awal perkembangannya, harus berbagi kasih sayang dengan
adiknya, lebih-lebih jika keberadaan adik telah mengalihkan perhatian
orang tua dannya. Kondisi ini menyebabkan anak sulung cenderung
memiliki perasaan cemas, cemburu selalu merasa tidak aman
(terancam), bersikap pasrah dan kurang aktif (Mussen, dan kawan-
kawan, 1979; Hurlock, 1979 dan Caltell dalam Gerungan, 1978). Akan
tetapi bila sejak awal orang tua telah mempersiapkan kehadiran
adiknya maka anak sulung justru bisa bertanggung jawab, melindungi,
melaksanakan peraturan dan tertib dalam bekerja.
b). Anak tengah adalah anak yang lahir setelah anak sulung dan bukan
merupakan anak bungsu, sehingga menempati posisi diantara anak
sulung dan anak bungsu. Anak tengah terlahir pada saat orang tua
sudah memiliki pengalaman, sehingga orang tua tidak lagi bersikap
protektif atau terialu melindungi serta menuntut terhadap
kehadirannya (Very dan Zannini dalam Mednick, dkk., 1975).
Perlakuan yang demikian akan mengakibatkan anak tengah
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri (Huriock, 1978).
Menurut Koch (dalam Lingren, 1967) anak tengah mempunyai sifat
tenang dan tidak emosional, meskipun bersaing dengan kakak untuk
memperebutkan perhatian orang tua (Bigner, '1978). Namun dapat
juga anak tengah mempunyai sifat merasa selalu gagal dan menderita
kekalahan serta perasaan diabaikan karena orang tua lebih
memperhatikan anak sulung dan anak bungsu (Adler, dalam Masrun,
1972 dan Kidwell, 1981).
c). Anak bungsu, merupakan anak yang kelahirannya menempati posisi
paling akhir dalam keluarga, setelah kelahiran anak sulung dan anak
tengah. Perlakuan orang tua maupun kakak-kakaknya terhadap anak
bungsu pada umumnya cenderung positif dalam memberikan
dukungan dan kesempatan yang lebih tinggi dan lebih maju. Perlakuan
ini menyebabkan anak bungsu dapat menikmati kehidupan tanpa
kecemasan, bersikap optimis mampu berprestasi istimewa, mempunyai
sifat ramah, tenang, mandiri, penuh imajinasi dan lebih kreatif
dibandingkan dengan anak sulung (Huriock, 1978 dan 1979). Akan
tetapi perlakuan yang demikian menurut Bambang Gunawan (dalam
22
Gunarsa, 1985) akan menyebabkan anak bungsu menjadi manja,
kekanak-kanakan, merasa lemah dan cenderung egois.
2). Lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas
Lingkungan yang mempengaruhi individu untuk bertindak kreatif
oleh Rogers (Munandar, 1977) digambarkan sebagai lingkungan dengan
suasana yang non otoriter yang memungkinkan individu bebas berpikir dan
menyatakan diri atau istilah Gibbs (Amin, 1980) dijabarkan sebagai
suasana atau iklim yang bebas dari pengekangan. Lebih lanjut Amin
menyatakan bahwa, dalam suatu upaya pendidikan dan pengajaran maka
perlu :
a), mengembangkan kepercayaan yang tinggi dan mengurangi rasa takut.
b). memberi semangat untuk komunikasi ilmiah secara bebas dan terarah.
c). pengawasanjangan terialu ketat dan otoriter.
d). memberi kesempatan untuk menentukan sendiri sasaran atau tujuan
serta evaluasi terhadap diri sendiri.
Dalam hal ini lingkungan yang mempengaruhi individu untuk
bertindak kreatif dibedakan menjadi tiga yaitu, lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat dimana individu yang bersangkutan bennukim.
Penelitian ini memfokuskan pada faktor lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah merupakan suatu lingkungan dimana seorang individu
(dalam hal ini siswa-remaja) mendapat pendidikan dan pengajaran secara
fonnal, sehingga lembaga sekolah dapat dianggap sebagai stimulus yang
merangsang tumbuhnya kreativitas siswanya. Namun tumbuhnya
23
kreativitas siswa sedikit banyak juga tergantung dan tersediaan
media/sarana, serta iklim sekolah yang mendukung untuk pengembangan
potensi kreatif siswanya.
5. Tahap-tahap dalam BerpikirKreatif
Tahapan proses kreatif seorang individu menurut Wallas (Alisjahbana,
1983) meliputi empat tahap yaitu :
a. Tahap persiapan, yaitu tahap pengumpulan informasi atau data. Pada tahap
ini individu meletakkan dasar pemikiran, menyatakan masalah,
mengumpulkan materi-materi yang diperlukan untuk pemecahan masalah dan
mempelajri mengenai latar belakang masalah serta seluk-beluknya.
b. Tahap inkubasi, yaitu tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri
untuk sementara waktu dari masalahnya, dalam arti individu mencari
kegiatan-kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran tetapi tetap
disimpan dalam alam prasadar. Tahapan ini berguna untuk menumbuhkan
inspirasi yang merupakan awal dari penemuan baru.
c. Tahap iluminasi, tahap timbulnya insight, inspirasi atau gagasan baru yang
diikuti proses psikologis.
d. Tahap verifikasi (pembuktian) atau disebut tahap evaluasi. Pada periode ini
individu berkonsentrasi secara penuh terhadap masalah yang dihadapi untuk
kemudian diekspresikan dalam bentuk yang nyata.
6. Cin-ciri Individu Kreatif
Individu yang kreatif memiliki kepribadian yang berbeda dalam berpikir dan
bertindak. Sejumlah studi yang membahas mengenai pola kepribadian anak,
remaja maupun orang dewasa, menunjukkan bahwa tidak ada ciri yang
24
tunggal/khusus yang secara khas terdapat pada orang yang kreatif, melainkan
sejumlah ciri yang berhubungan yang disebut ciri pribadi kreatif (Huriock, 1978).
MacKinnon dan Banon (dalam Amin, 1980 dan dalam Mednick, dan kawan
kawan, 1975). menyatakan, ciri individu kreatif ditunjukkan adanya sikap
dewasa secara emosional, dapat memenuhi kebutuhan sendiri, tidak tergantung
pada orang lain, percaya pada diri sendiri dan mampu menguasai diri sendiri
serta memiliki kemampuan menghadapi kerumitan dan intuitif.
Bertolak dari berbagai uraian kreativitas tersebut dapat disimpulkan
bahwa, kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai ketrampilan khas
individu yang dapat melahirkan kreasi atau karya yang merupakan pengungkapan
yang sifatnya unik, orisinal, inovatif dan bermakna. Selain itu kreativitas adalah
kemampuan untuk membentuk kombinasi baru yang merupakan perwujudan dari
IDEA (imajinasi, data, evaluasi dan aksi).
B. Harga Diri (Self Esteem)
1. Pengertian dan Sumber Harga Diri
Dalam bermasyarakat seorang individu tidak dapat lepas dari interaksinya
dengan lingkungan sekitarnya, karena individu yang bersangkutan merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Ketika berhubungan dengan
orang lain sudah selayaknya seseorang akan menghargai atau sebaliknya,
dihargai oleh orang lain sesuai apa yang ada pada individu yang bersangkutan.
Disamping menghargai orang lain, seorang individu juga perlu untuk menghargai
diri sendiri (Walgito, 1984). Menurut Coopersmith (1987) menghargai diri
25
sendiri merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Hal ini
merupakan sesuatu yang wajar, mengingat salah satu sifat manusia adalah
sebagai makhluk individual (Walgito, 1984). Sebagai makhluk individual,
manusia mempunyai suatu sifat yang melekat pada dirinya yaitu suatu sifat
"penghargaan pada dirinya" (selfesteem).
Lebih lanjut Maslow (Munandar, 1988) menyatakan bahwa, individu
kreatif adalah individu yang mampu mengaktualisasikan dirinya (selfactualizing
person). Segala bentuk pengungkapan diri yang unik dari individu dapat disebut
kreativitas (Chandra, 1994). Dalam berkreasi, individu dapat mewujudkan
aktualisasi dirinya melalui proses pengembangan IDEA (imajinasi, data, evaluasi
dan aksi), sehingga menghasilkan kreasi atau karya yang bermakna. Karena
karya tersebut dapat menunjukkan harga dirinya (selfesteem).
Menurut Coopersmith (1967) ada empat sumber harga diri yaitu 1).
penenmaan, penghargaan, perhatian serta kasih sayang dari orang-orang yang
cukup berarti dalam kehidupannya, 2). kemampuan mempengaruhi dan
mengontrol orang lain, 3). keberhasilan dalam mengenali tuntutan untuk
mencapai prestasi dan 4). ketaatan terhadap standar moral serta etika. Seseorang
yang mempunyai self esteem tinggi akan menyukai dirinya serta akan melihat
dirinya sendiri, mampu menghadapi dunia yang dihadapinya. Di lain pihak
seseorang yang memiliki self esteem rendah akan tidak menyukai dirinya,
menganggap dmnya tidak mampu dan dalam menghadapi lmgkungannya secara
afektif.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri
26
Perkembangan harga diri dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik
yang berasal dari dalam diri individu maupun dari lingkungannya. Menurut
Coopersmith (1967) ada beberapa variabel pada harga diri yang dapat dijelaskan
melalui konsep-konsep kesuksesan, aspirasi dan mekanisme pertahanan diri.
Kesuksesan dapat memberi arti yang tidak sama bagi setiap individu, namun
tetap memberi pengaruh pada peningkatan harga diri. Kesuksesan dipandang
sebagai hadiah, popularitas, kepuasan atau yang lain. Nilai yang dimaksud
Coopersmith disini lebih ditujukan pada konteks nilai kompetensi yang
berdasarkan lingkunngan sosialnya, sedangkan aspirasi dapat menjelaskan
misalnya pada orang-orang yang lebih sukses akan lebih obyektif bila
dibandingkan dengan orang yang sering gagal.
Mekanisme pertahanan diri menjelaskan bagaimana individu tersebut
dalam menghadapi kehidupan sehari-hari tidak mungkin sama antara individu
yang satu dengan lainnya. Interpretasi terhadap kenyataan ini tergantung pada
cara individu menangani suatu masalah dan situasi yang sesuai dengan tujuan
dan aspirasinya (dalam Koentjoro, 1989).
3. Taraf Harga Diri
Pada dasarnya ada perbedaan taraf harga diri, ada orang yang memiliki harga
diri tinggi dan ada yang harga dirinya rendah. Perbedaan taraf harga diri tersebut
menyebabkan perbedaan perilaku pada tiap-tiap orang. Ciri-ciri khas harga diri
pada seseorang merupakan fungsi dari riwayat pengukuhan (reinforcement).
Orang-orang yang tinggi harga dirinya memiliki riwayat masa lampau yang
membenkan pengukuhan positif pada situasi-situasi kehidupan yang dialaminya.
27
Tidak demikian halnya pada orang-orangyang rendah harga dirinya (Mischel dan
Mischel, 1973).
Menurut Coopersmith (1967) ciri-ciri orang yang memiliki harga din tinggi
yaitu penuh percaya din, mandiri, aktif, ambisius tetapi realisits terhadap
kemampuan yang dimiliki, ekspresif, kreatif, cenderung lebih sukses dibidang
akademik dan sosial, tidak terialu peka menerima kritik, tidak mudah terganggu
oleh perasaan cemas serta yakin bahwa segala usaha akan mencapai
keberhasilan. Sebaliknya, orang yang rendah harga dirinya menunjukkan ciri-ciri
tidak percaya diri, tidak menghargai dirinya sendiri, mudah putus asa, kurang
berusaha dan berorientasi pada kegagalan.
4. Perkembangan Harga Diri
Perkembangan harga diri dimulai pada masa kanak-kanak yaitu pada dua
atau tiga tahun pertama kehidupannya, sejak kesadaran sederhana mulai
berkembang. Pada saat ini anak mulai bisa membedakan antara bagian-bagian
dari tubuhnya dan bagian-bagian dari benda lain. Bersamaan dengan
berkembangnya kesadaran diri tersebut, anak mulai memformulasikan konsepsi
din dan mengembangkan pr ->ses pembentukan harga diri (Johnson & Johnson,
1991).
Pengalaman afeksi awal memegang peran penting dalam pembentukan
perasaan kesehatan emosi dan keberhargaan diri individu. Pada masa ini anak-
anak belajar bahwa lingkungan bisa ramah dan memuaskan maupun memusuhi
dan membuat dirinya frustasi. Bahkan seorang bayi tampak mulai menyadari
bahwa ia bisa menyebabkan timbulnya penerimaan maupun sikap meremehkan
dan orang lain. Anak-anak menterjemahkan pengalaman sosial awal seperti itu
28
menjadi perasaan bangga atau malu. Perasaan tentang keberhargaan tidak hanya
berperan sebagai dasar harga diri, tetapi juga mempengaruhi bagaimana setelah
dewasa ia memandang dirinya sendiri dan lingkungannya (Rosenberg dikutip
oleh Pelham dan Swann, 1989).
Lepas dari masa kanak-kanak individu memasuki masa remaja. Menurut
Huriock (1973), perkembangan fisik yang cepat pada masa ini akan
mempengaruhi perkembangan psikisnya. Pada masa ini individu diharapkan
untuk melepaskan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan berperilaku sebagaimana
orang dewasa layaknya. Pada tahap ini seorang remaja juga dituntut mampu
beradaptasi dan menyesuaikan perilakunya ke bentuk perilaku orang dewasa
dengan harapan agar dapat diterima lingkungan dan budaya.
Perubahan peran yang harus dilakukan sennngkali membuat remaja merasa
tidak mempunyai status yang jelas dan ada keraguan akan perean yang harus
dilakukan. Hal ini terjadi karena menurut Monks dan kawan-kawan (1994),
remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Remaja tidak termasuk
golongan anak, tetapi remaja tidak pula tennasuk golongan orang dewasa atau
golongan orang tua. Remaja ada diantara anak-anak dan orang dewasa dan
mereka belum mampu menguasi fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya.
Mengenai batasan usia remaja, ada beberapa pendapat yang satu sama lain
tidak jauh berbeda jauh rentangnya. Menurut Monks dan kawan-kawan (1994)
masa remaja secara global berlangsung antara usia 12 tahun sampai 21 tahun.
Gunarsa (1981) membuat batasan usia remaja menjadi tiga tmgkat yaitu, remaja
awal antara usia 12 sampai 14 tahun, remaja tengah antara 15 sampai 17 tahun
dan remaja akhir antara 18 sampai 21 tahun.
29
Menurut Sarwono (1989) batasan usia remaja di Indonesia adalah antara 14
sampai 24 tahun. Pada rentang usia tersebut remaja menunjukkan pertumbuhan
ke arah kedewasaan dengan mulai tampak tanda-tanda seksual sekunder dan
sudah dianggap akil baliq menurut agama dan adat. Selain itu juga ditandai oleh
perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri, tercapainya fase genital
dari perkembangan psikososial dan tercapainya puncak perkembangan kognitif
maupun moral.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa masa remaja
merupakan masa perahhan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dengan
rentang usia antara 12 sampai 21 tahun. Pada masa perahhan ini seorang remaja
akan mulai mengarahkan kontak sosial dengan lingkungan diluar rumah. Belajar
dari pengalaman dengan kenalan dan teman-temannya akan terbentuk konsep
diri sekunder. Pengalaman bergaul ini akan mengembangkan gambaran din
remaja, baik dari segi fisik maupun psikisnya melalui respon orang lain terhadap
dirinya. Misalnya bagaimana orang memperlakukan dirinya dan apa yang
dikatakan orang lain terhadap dirinya. Perlakuan ini kemudian menyebabkan
remaja berpikir dan bersikap tentang dirinya yang merupakan refleksi dari
perasaan atau sikap orang lain yang ditujukan kepada dirinya (Koentjoro, 1989)
Berpijak dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa, self esteem adalah evaluasi diri yang dibuat
seseorang dan dipertahankan. Dalam perkembangannya self esteem ini
dipengaruhi oleh adanya penerimaan, penghargaan, pengertian dan perlakuan
orang lain terhadap dirinya. Selain itu juga adanya prestasi atau kreasi yang
dicapai, lingkungan sosial dan lingkungan dimana individu bekerja, kerabat serta
lingkungan keluarganya. Selanjutnya selfesteem merupakan dasar pembentukan
konsep diri, sehingga individu yang bersangkutan akan lebih mampu menghadapi
dunia luar serta lebih mempunyai aktualisasi diri yang lebih baik.
C. Hubungan Kreativitas dengan Harga Diri (Self Esteem)
Coopersmith (1967) mendeskripsikan kreativitas sebagai salah satu bentuk
ekspresi harga diri (self esteem). Lebih lanjut dikatakan oleh Coopersmith bahwa,
kreativitas seperti halnya kemandirian, tergantung pada struktur kepribadian yang
berkaitan dengan penyesuaian keyakinan pribadi. Dalam mencapai kepribadian yang
kreatif, seorang individu harus percaya pada persepsinya sendiri tentang kebenaran
dan realitas serta memiliki keyakinan dengan kemampuannya untuk memerintah dan
melebur dengan hal-hal yang tidak tentu (Schachtel, Kubic dan Barron dalam
Coopersmith, 1967).
Dikatakan oleh Munandar (1988) untuk menumbuhkan kreativitas individu,
dibutuhkan pribadi yang kreatif. Oleh karena itu merupakan hal yang penting bagi
orang tua untuk menyadari bahwa setiap anak merupakan pribadi yang unik, yang
memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Tanggung jawab orang tua adalah
mengenalkan potensi-potensi anak dan menciptakan suatu iklim atau suasana
lingkungan keluarga yang mendorong perwujudan potensi kreatif. Hal penting dari
upaya ini adalah anak menjadi berminat dan senang bersibuk diri secara kreatif.
Terhadap produk-produk kreativitas yang dihasilkan oleh anaknya, betapapun tidak
sempumanya di mata orang tua, hendaknya orang tua tetap memberikan
penghargaan, sehingga dapat menjadi pendorong bagi anak. Jadi penghargaan yang
diberikan oleh orang lain sangat berpengaruh pada penghargaan individu terhadap
dirinya sendin dan memberikan dorongan bagi individu untuk beraktivitas dengan
kegiatan-kegiatan kreatif.
Coopersmith (1967) menyatakan bahwa, sumber-sumber esteem divariasikan oleh
umur dan lingkungan individu, tetapi yang lebih berpengaruh bagi setiap tmgkatan
esteem adalah segi-segi afektif antisipalon dan motivasional. Individu yang kreatif
dan produktif dalam berkarya adalah individu yang mempunyai arah dan tu]uan
hidup. Menurut Le Boeuf (1999) tujuan hidup adalah penting dalam beberapa alasan :
1. Tujuan untuk mengisi kebutuhan dasar
Kita semua tua, muda, anak-anak, remaja maupun dewasa mempunyai tujuan
hidup agar tercukupi kebutuhan dasarnya. Agar tujuan tersebut dapat terwu]ud
kita harus "bekerja" dan mengembangkan daya kreativitas.
2. Tujuan dapat menyalurkan waktu, usahadan ide-ide.
Individu yang mampu mengaktualisasikan dirinya adalah individu yang tahu
bagaimana melakukan aktivitasnya yang kompleks dengan menanamkan
sejumlah waktu, tenaga dan pemikiran melalui pengembangan potensi secara
optimal.
3. Tujuan memberikan dasar perkembangan dan harga diri. Individu yang mampu
menyusun tujuan hidup dan mengaktualisasikan tujuan tersebut dalam bentuk
karya yang kreatif, maka dalam dirinya akan tumbuh perasaan puas, menghargai
din sendiri, sehingga tumbuh keyakinan din. Berbekal keyakinan din, individu
yang bersangkutan dapat menyusun tujuan yang lebih besar. Le Boeuf (1999)
menamakan proses keseluruhan sebagai "lmgkaran sukses" (lihat gambar 1).
32
2. Mencapai Tujuan
Menyusun Tujuan 3 Kepuasan dankebanggaan
4. Meningkatkan keyakinan
Gambar 1.
4. Tujuan adalah tulang punggung sikap yang positif
Individu yang kreatif adalah individu yang memiliki sikap positif. Sikap mental
yang positif merupakan perwujudan dari penerimaan terhadap din sendiri (self
acceptance), menghargai diri sendiri dan mempunyai konsep din positif, untuk
kemudian mampu menunjukkan eksistensinya dilingkungan dimana individu
yang bersangkutan bersosialisasi.
Berdasarkan pada uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa, kreativitas pada
dasarnya merupakan produk dari sikap hidup positif yaitu, sikap yang mampu
mengaktualisasikan tujuan-tujuannya, sehingga individu yang bersangkutan mampu
menghargai potensi dirinya sendiri. Selain itu kreativitas dan self esteem adalah dua
hal yang saling berkaitan, karena selfesteem tinggi yang dimiliki oleh individu akan
menjadi sarana bagi tumbuhnya kreativitas dan sebaliknya, kreativitas tinggi akan
membentuk kepribadian yang semakin kuat. Oleh karena itu penciptaaan iklim dan
suasana yang kondusif bagi pemberdayaan potensi-potensi kreatif, amatlah
dibutuhkan bagi setiap individu, temiasuk pemberdayaan potensi kreatif dikalangan
33
remaja. Karena remaja merupakan tunas bangsa yang kelak akan menduduki peran
strategis di masa depan.
D. Hipotesis
Penelitian ini mengajukan hipotesis, " ada hubungan antara kreativitas dengan
harga diri dikalangan remaja. Semakin tinggi tingkat kreativitas remaja, maka akan
semakin tinggi pula harga dirinya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kreativitas
yang dipunyai remaja maka, akan semakin rendah pula hargadiri remaja.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
1. Variabel Bebas : Kreativitas Remaja
2. Variabel Terikat : Harga Diri (SelfEsteem) Remaja
3. Variabel Moderator : Posisi Urutan Kelahiran Remaja
B. Definisi Operasional
1• Kreativitas Remaja vaitu. kemampuan mental remaja dan kemampuan berbagai
ketrampilan khas yang melahirkan kreasi atau karya. Kreasi atau karya tersebut
merupakan pengungkapan diri yang sifatnya unik, orisinal, inovatif, spesifik,
indah dan bermakna. Kreativitas merupakan perwujudan dari I (imajinasi), D
(data), E (evaluasi) dan A (aksi).
2- Hartja Diri Remaja vaitu. penerimaan remaja terhadap potensi dirinya, bagaimana
remaja tersebut mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.
3- Posisi Urutan Kelahiran Remaja vaitu. kedudukan atau posisi anak (dalam hal
ini subjek remaja) diantara saudara-saudara sekandungnya di dalam suatu
keluarga. Urutan disini mempunyai pengertian adanya anak sulung, tengah dan
bungsu yang hidup dalam suatu keluarga.
3M
V
35
C. Populasi dan Teknik Sampling
Populasi penelitian ini adalah siswa yang sedang bersekolah pada jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berusia remaja, sedangkan sampel
penehtiannya akan dipilih secara purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan
dengan 1eknik Purposive Sampling, yaitu cara pengambilan sampling yang
didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut-
paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
(Hadi, 1993).
D. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian mi dikumpulkan dengan cara menyebar skala.
Penggunaan skala ini berdasarkan anggapan bahwa responden penelitian adalah
orang yang tahu atau tepatnya dianggap paling tahu tentang dirmya sendiri. Jadi apa
yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, serta
interpretasi subjek tentang pemyataan dalam skala sesuai dengan maksud peneliti
(Hadi, 1993).
Pemyataan maupun pertanyaan yang termuat dalam angket tersebut ditujukan
kepada subyek (remaja). Data dikumpulkan dengan menggunakan sebuah skala
psikologi. Menurut Azwar (1997) skala merupakan alat pengumpul data yang
stimulusnya berupa pemyataan yang tertuju pada indikator perilaku dari atnbut yang
diukur guna memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subyek
yang biasanya tidak disadan oleh responden yang bersangkutan. Dalam hal ini,
meskipun subjek yang diukur memahami pemyataan namun tidak mengetahui arah
jawaban yang dikehendaki oleh pemyataan yang diajukan. Respon subjek tidak
diklasifikasikan sebagai jawaban "benar" atau "salah". Semua jawaban dapat
diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban
yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda pula.
1. Skala Kreativitas Verbal
Pengukuran kreativitas menurut Utami Munandar (1977) dapat dilakukan
dan segi aptitude yaitu, berhubungan dengan ciri-ciri kognisi dan aspek non
aptitude yaitu, berhubungan dengan ciri pribadi kreatif, perasaan dan sikap.
Dalam penelitian ini akan digunakan tes kreativitas verbal dari Utami Munandar.
Tes kreativitas ini digunakan untuk mengungkap kreativitas dan segi
kemampuan verbalnya.
a. Prosedur penyelenggaraan tes kreativitas verbal
Utami Munandar (1977) merancang alat tes untuk mengukur
kreativitas verbal yang terdiri atas enam sub tes. Keenam sub tes kreativitas
verbal tersebut mengungkap tujuh kemampuan berpikir divergen. Keenam sub
tes tersebut dapatdijelaskan sebagai berikut:
1). Pennulaan kata, tes mi mengungkap kelancaran kata; yaitu kemampuan
subjek untuk menemukan kata yang memenuhi syarat-syarat struktural.
2). Menyusun kata, tes ini mengukur kelancaran kata, akan tetapi
penekanannya pada ketrampilan dalam mereorganisasi perseptual.
37
3). Membentuk kalimat, tiga kata; mengukur kelancaran dalam ungkapan,
yaitu kemampuan subjek dalam menyusun kalimat-kalimat yang
memenuhi persyaratan tertentu.
4). Sifat-sifat yang sama, mengungkap kemampuan untuk mengekspresikan
gagasan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam waktu yang terbatas.
5). Penggunaan tidak biasa, sub tes ini mengukur fleksibilitas dan orisinalitas
dalam pemikiran; menuntut kemampuan untuk dapat melepaskan diri dari
kebiasaan untuk melihat sebuah benda-benda sebagai alat untuk
melakukan hal-hal tertentu.
6). Apa akibatnya, mengukur kelancaran gagasan dikombinasikan dengan
elaborasi yaitu, kemampuan dalam mengembangkan daya imajinasi atau
gagasan yang kemudian harus dapat menguraikan atau memperinci untuk
menghasilkan ben-nacam-macam implikasi. Disini subjek harus
memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi sebagai akibat penstiwa
yang ditentukan.
Waktu yang dipergunakan untuk mengerjakan tes ini sebanyak 60 menit.
Jumlah waktu mi cukup bagi subjek untuk menyatakan gagasan-gagasan mereka
(Munandar, 1977). Rincian waktu yang disediakan untuk testi adalah sebagai
berikut:
38
Tabel 1
Rincian Waktu Pengisian Tes Kreativitas Verbal
Sub tes i Jumlah aiterrT] Waktu per aitem Total waktu per sub tes
2 menit 8 meni
2 menit 8 menit
j menit menit
2 menit 8 menit
2 menit menit
4 menit 16 menit
Total 24 60 menit
Pada penelitian tes tes kreativitas verbal, ojektivitas dan reliabilitas tes ini
telah diuji secara ekstensif dengan siswa SD dan SMP di Jakarta yang dilakukan
oleh Susanto (dalam Diana, 2000). Reliabiltas tes-retes dari keenam sub tes
berkisar antara \65 sampai dengan 0,75 pada tingkat SD dan antara 0,68 sampai
dengan 0,86 pada tingkat SMP. Tes kreativitas verbal ini juga telah digunakan
dalam berbagai penelitian dengan menggunakan subjek siswa SMU dan telah
dinyatakan valid dan reliabel, diantaranya dalam penelitian Susanto tahun 1982
dan Kuwato 1992 (dalam Diana, 2000). Hasil penelitian yang dilakukan Susanto
menunjukkan bahwa angka korelasi bergerak dari 0,63 sampai dengan 0,898 dan
reliabilitasnya bergerak dan 0,721 sampai dengan 0,823 dengan taraf signifikansi
1%. Kuwato juga menyebutkan bahwa tes ini valid dan reliabel. Angka korelasi
untuk validitas butir berkisar antara 0,363 sampai dengan 0,847, validitas sub tes
dengan total berkisar antara 0,784 sampa. dengan 897 dan rehabilitas sebesar
0,915 pada taraf s.gnifikansi 1%. Hasil dua penelitian tersebut menunjukkan
bahwa tes kreativitas verbal memiliki validitas dan rehabilitas yang tinggi.
Mengacu pada kedua pcnel.t.an diatas maka alat tes kreativitas verbal dari
Munandar digunakan dalam penelitian ini.
Penyajian tes Kreativitas verbal dilakukan secara perseorangan, kemudian
instruksi yang dibenkan pertama kali adalah instruksi untuk mengisi identitas din
subjek pada lembar kertas yang telah d.sediakan. Namun demikian subjek
dilarang untuk membuka halaman benkutnya sebelum ada penntah. Apabila
pengisian identitas sudah selesai, subjek diperintahkan untuk membuka halaman
pertama. Pada sub tes ini subjek diminta untuk memperhatikan perintah yang
diberikan oleh pemberi tes, kemudian pemben tes memberi isyarat untuk
membuka halaman kedua dan penntah diberikan pada subjek untuk mengerjakan
sub tes pertama. Cara serupa dipergunakan sampai pada sub tes terakhir.
Pada proses skonng keenam sub tes kreativitas verbal dinilai atau di skor
sendiri-sendiri. Sub tes 1-5 bagian fleksibilitas mempunyai nilai sama, sub tes
bagian orisinalitas mempunyai nilai sendiri. Pada >ub tes 5bagian originahtas mi
semua jawaban subjek diteliti lalu ditabulasi dan dihitung frekuensinya. Jawaban
yang diberikan oleh 5% atau lebih subjek di ben skor 0, jawaban yang diberikan
oleh 2-4,99% dan subjek diben skor 1, serta jawaban yang diberikan kurang dari
2% diberi skor 2. Nilai sub tes 6 bila jawabannya mempunyai anak kalimat dan
40
betul maka diskor lebih dari 1 karena tiap satu akibat yang terjadi mempunyai
skor 1.
Tabel 2
Aspek Kreativitas Verbal
Aspek Sub tes
Kelancaran berpikir 1,2,3,4,5,6
Keluwesan 1,2,3,4,5,6
Elaborasi 1,2,3,4,5,6
Keaslian 1,2,3,4,5,6
Jumlah 24
2. ProsedurPenilaian Skala Harga Din/SelfEsteem
Prosedur penilaian skala harga diri ini mempunyai kesamaan dengan penggunaan
skala model skala Likert, yaitu suatu metode rating yang dijumlahkan. Oleh karena
itu skala ini disebut juga sebagai method ofsummated ratings, karena nilai peringkat
dan setiap tanggapan dan responden dijumlahkan, sehingga didapati nilai total.
Skala ini terdiri atas 25 butir pemyataan positif dan negatif yang semuanya
menunjukkan sikap terhadap objek yang diteliti atau menunjukkan cin yang akan
diukur. Sikap harga diri tersebut meliputi aspek penghinaan diri, aspek
kepemimpinan-popularitas, aspek keluarga-orang tua dan aspek aktivitas kecemasan.
41
Nilai skala setiap pemyataan ditentukan oleh distnbusi tanggapan/jawaban
responden terhadap altematif a.tem-aitem dari pemyataan yang ditujukan kepada
reponden. Altematif jawaban tengah yang biasanya dirumuskan dalam pilihan ragu-
ragu atau netral sengaja dihilangkan untuk menghilangkan tendensi sentral. Altematif
jawaban yang disediakan adalah:
SS = Sangat Setuju, berarti subjek Sangat Setuju dengan pemyataan tersebut.
S = Setuju, berarti subjek Setuju dengan pemyataan tersebut.
TS = Tidak Setuju, berarti subjek Tidak Setuju dengan pemyataan tersebut.
STS = Sangat Tidak Setuju, berarti subjek Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
Skala harga diri dari Coopersmith ini telah banyak digunakan oleh peneliti
terdahulu. Pada umumnya para peneliti meneliti kembali validitas dan rehabhtas
skala tersebut untuk disesua.kan dengan kondisi yang dihadapi. Uji coba skala ini
telah dilakukan oleh Hidayati (1995) terhadap mahasiswa psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi total
bergerak dari 0,151 - 1,568 dan koefisien reliabilitasnya dengan formula KR-10
sebesar 0,751.
Penelitian lain dilakukan oleh Handayani (1997) diperoleh korelasi aitem
total bergerak dan 0,1626 - 0,5183 dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,7807.
Memperhatikan hasil penelitian tersebut maka skala harga diri dari Coopersmith ini
mampu melakukan fungsinya sebagai alat untuk memmkur harga din.
42
Tabel 3
Sebaran Aitem-aitem Skala Harga Diri
Aspek Nomor Aitem lumlah
Favorable Unfavorable
Penghinaan diri I, 1 I, 13, 16, 19,23
Kepemimpinan-popularitas 4,5,8. 12
Keluanza-oranu tua 9. 18 6, 17, 20
Aktivitas-kecemasan 14.22.24 ! 2, 7, !0, 15,21,25
Jumlah 15 25
E. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesa dalam penelitian ini
adalah metode statistik analisis product moment. Sementara untuk menguji variabel
moderator menggunakan Uji ANAVA satu jalur. Teknik mi digunakan apabila
peneliti ingin mengetahui hubungan antara dua gejala dengan mengendalikan gejala-
gejala lain yang dianggap mempengaruhi hubungan kedua gejala tersebut (Hadi,
1978).
43
BAB IV
PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah dan persiapan Penelitian
1. Orientasi kancah penelitian
Kancah dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri Tempel.Terdapat delapan belas kelas dengan rincian, kelas satu ada
enam kelas, kelas dua ada enam kelas dan kelas tiga ada enam kelas. Subjek yang
dipakai dalam penelitian ini yaitu, kelas II sebanyak tiga kelas dengan rincian sebagai
berikut: I. kelas II sk-1 sebanyak 37 orang siswa
2. kelas II sk-2 sebanyak 34orang siswa
3. kelas II pj-2 sebanyak 39 orang siswa.
2. Persiapan penelitian
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menyusun alat ukur
yang akan digunakan dalam penelitian. Setelah alat ukur siap dipakai selanjutnya
peneliti menyiapkan surat ijin penelitian berupa ijin penelitian bagi mahasiswa
fakultas psikologi yang dikeluarkan oleh fakultas psikologi Universitas Islam
Indonesia. Berdasarkan surat ijin penelitian dari Universitas Islam Indonesia tersebut,
peneliti mengajukan permohonan ijin kepada kepala sekolah SMKN Tempel.
Selanjutnya peneliti melakukan uji coba alat untuk mengetahui validitas
dan reliabilitasnya. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 27 Februan 2001 dan
44
28 Februan 2001 pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tempel yang
duduk di kelas II sk-1, II sk-2 dan II pj-2 berusia remaja. Dengan memperhatikan
posisi urutan kelahiran, dalam hal ini posisi urutan kelahiran yang dipakai yaitu anak
pertama, anak tengah dan anak bungsu.
Dalam pelaksanaan uji coba penelitian, langkah-langkah yang dilakukan adalah
pemberian rapport yaitu usaha membina hubungan baik dan dilanjutkan dengan
penyajian dua bendel skala. Rapport dilakukan dengan cara perkenalan,
mengemukakan maksud diadakannya pengisian skala serta memben kenyakinan
bahwa semua jawaban subjek dijamin kerahasiaannya. Peneliti menjelaskan cara
pengisian skala. Data yang telah terkumpul kemudian di analisis dengan bantuan
komputer program SPSS 6,0 for windows dengan panduan analisis dari Santoso
(2000).
a. Validitas dan Rehabilitas Harga Diri. Hasil analisis butir menunjukkan
bahwa 25 butir item skala harga diri itu valid (lihat tabel 1). Koefisien korelasi
berkisar antara 0,3631 sampai 0,8772 dan hasil uji rehabilitas menunjukan koefisien
rehabilitas sebesar 0,9244.
Tabel 1
Distribusi Item Skala Harga Diri setelah uji coba
45
Pemyataani
No. Item Jumlah |i
JFavourable
! Unfavourable
4,5,8,10,11,14,19,20,24
1,2,3,6,7,9,12,13,15,16,17,18,2! 22 23 ,25
9 iI
16 !i
Jumlah Keseluruhan 25 25
b. Validitas dan Rehabilitas skala kreativitas. Hasil analisis butir menunjukan
bahwa dan enam subtes dengan masing-masing subtes terdapat empat item.
Semuanya valid ( lihat tabel 2). Koefisien korelasi berkisar antara 0,3810 sampai
0,8774 dan hasil uji rehabilitas menunjukan koefisien reliabitas sebesar 0,9210.
Tabel 2
Distribusi Item Skala Kreativitas
Subtes I Item Jumlah
Pennulaan kata 1,2,3,4 4
Menyusun kata 1,2,3,4 4
Membentuk kalimat tiga kata 1,2,3,4 4
Sifat-sifat yang sama 1,2,3,4 4
Macam-macam penggunaan luar biasa 1,2,3,4 4
Apa akibatnya 1,2,3,4 4
Jumlah 24 24
46
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai tanggal 2 Maret 2001 sampai 3
Maret 2001. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri Tempel.
Pengisian angket dilakukan sendiri oleh siswa setelah memperoleh
petunjuk pengerjaan dan tester.Hal yang memudahkan peneliti dalam melaksanakan
penelitian adalah kesugguhan dalam mengisi skala yang telah diberikan. Kesulitan
yang dihadapi peneliti adalah ada beberapa siswa yang kesulitan dalam
melakukanpengisian angket yang diberikan sehingga perlu memberikan petunjuk
pengerjaan berulang-ulang. Jumlah angket yang dikumpulkan sebanyak 111 skala
Harga diri dan 111 angket Kreativitas. Setelah skala tersebut diperiksa ada 2 skala
yang gugur karena tidak memenuhi kritena subjek yang telah ditentukan. Kedua
angket yang gugur tersebut satu skala Harga diri yang satu lagi skala
Kreativitas.Dengan total keseluruhan skala yang dikumpulkan sebanyak 220 skala.
C. Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
adalah product moment sedang untuk melihat apakah variabel moderator berpengaruh
atau tidak dianalisis dengan menggunakan ANAVA satu jalur.Sebelum melakukan
analisis data teriebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas
sejwan , uji linearitas hubungan dan uji homogenitas variansi.
47
1. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran yang dilakukan terhadap variabel kreativitas dan
harga diri menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut sebarannya normal (p >
0,05). Variabel kreativitas memiliki k-s-z sebesar 0,6462. Variabel harga diri
memiliki k-s-z sebesar 1,0134. Lihat lampiran.
2. Uji Linearitas Hubungan
Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa hubungannya linear (p > 0,05).
Variabel kreativitas dan variabel harga dm menunjukkan korelasi yang linear dengan
F= 1,0057. Lihat lampiran.
3. Uji Homogenitas Variansi
Hasil uji homogenitas variansi menunjukkan bahwa sebaran kelompok
homogen dengan nilai sebesar 0, 075 (p > 0,05) dalam kreativitasma. Hal mi berart,
bahwa kelompok tersebut sebarannya homogen sehingga kelompok tersebut bisa
dibandingkan. Lihat lampiran 11.
Setelah melakukan uji normalitas sebaran, uji lmeantas hubungan dan uji
homogenitas maka tahap selanjutnya adalah menganahsis data untuk menguji
hipotesis yang mengatakan bahwa ada hubungan positif antara kreativitas remaja
dengan harga diri.
Dan sini peneliti masih ingin mengetahui perbedaan antar A1 - A2 ; Al -
A3 ; A2 - A3 dengan menggunakan Uji - t sesuaian, karena masih dimungkmkan
48
terdapat perbedaan mean pasangan yang masih sigmfikan. Adapun hasil uji-t antar A
(lihat lampiran 12) adalah sebagai berikut:
1. tAl -A2 = 0,721 p>0,05
2. tAl -A3 = 0,556 p > 0,05
3. tA2- A3 = 0,800 p > 0,05
Hasil tersebut menunjukkan bahwa :
1. Antara anak sulung dengan anak tengah tidak terdapat perbedaan yang signifikan
(tAl -A2 = 0,721 p>0,05 )
2. Antara anak sulung dengan anak bungsu tidak terdapat perbedaan yang signifikan
(tAl -A3 =0,556 p>0,05 )
3. Antara anak tengah dengan anak bungsu tiada terdapat perbedaan yang signifikan
(t A2 - A3 = 0,800 p > 0,05 )
D. Hasil Penelitian
Hasil analisis data menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah sebesar
r = 0,5119 sedang nilai p = 0,00 (< 0,01) hal ini berarti ada korelasi yang sangat
sigmfikan antara kreativitas uengan harga din. Koefisien determinasi yang diperoleh
adalah sebesar 0,26201, hal ini menunjukkan bahwa sumbangan efektif kreativitas
terhadap harga din adalah sebesar 26.201%.
Berdasar data penelitian dapat dilihat tinggi rendahnya kreativitas dengan
harga diri dengan memperhatikan posisi urutan kelahiran secara lengkap dapat dilihat
pada tabel 3 berikut ini.
Posisi Urutan
Kelahiran
Group
Group
Group
Posisi Urutan
Kelahiran
Group
Tabel 3a
Deskripsi Data Penelitian
Kreativitas
SkorEmpirik Skor Hipotetik
Min I Max Mean ! SD Min | Max Mean
89,00 i 201,00 144,93 [ 31,25 89 201 58,9
81,00 I 233,00 143,62 ! 30,57 192 30,01
83,00 | 198,00 j 140,56 j 26.17 82 233 | 47.77
Tabel 3b
Deskripsi Data Penelitian
Harga Diri
Skor Empirik Skor Hipotetik
Min Max Mean SD Min Max Mean
56,00 87,00 66,32 6,66 25 100 26,87
Group II 52,00 82,00 65,46 5,94 25 100 22
Group III 50,00 79,00 65,71 5,79 25 100 16,72
49
50
Keterangan: Group I =anak pertama, sebanyak 28 orang
Group II =anak tengah, sebanyak 37orang
Group III =anak bungsu, sebanyak 45 orang
Berdasarkan perhitungan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa
hubungan kreativitas dengan harga diri dengan mengendalikan posisi urutan
kelahiran, antara anak sulung deangan anak tengah, anak sulung dengan anak bungsu,
anak tengah dengan anak bungsu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
kreativitas dengan harga diri.
E.Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara
kreativitas dengan harga diri pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
Tempel.ini berarti bahwa semakin kreativitasnya tinggi maka akan semakin tinggi
pula harga dirinya.
Adanya hubungan positif antara kreativitas dengan harga diri siswa
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tempel ini cukup jelas, artinya setiap ada
peningkatan kreativitas maka akan disertai dengan meningkatnya harga diri
sebaliknya setiap ada penurunan kreativitas disertai pula dengan menurunnya harga
diri.
Diterimanya hipotesis yang diajukan pada siswa-siswi SMKN tempel
karena banyak faktor yang sangat mendukung, antara lain lingkungan sekolah yang
representatif, lokasinya tenang tidak bising serta sejuk dapat membuat suasana belajar
mengajar dan seluruh aktivitas lainnya dapat berjalan dengan nyaman. Begitu pula
mengenai sarana dan prasarananya cukup memadai sehingga segala proses yang
berkaitan dengan pengembangan kreativitas siswa tidak terhambat hal ini didukung
oleh guru-guru yang profesional di bidangnya masing-masing.
Penelitian ini mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Ernst Kris
(dalam Coopersmith, 1967) bahwa ada hubungan antara kreativitas dengan harga
diri(self esteem). Coopersmith menjelaskan bahwa semakin tinggi self esteem
seseorang akan membuat orang tersebut semakin asertif, mandiri dan kreatif.
Seseorang yang tinggi dalam evaluasi dirinya akan mampu mencapai dan membuat
solusi-solusi yang orisinil, mereka kurang mau menerima definisi-definisi umum
tentang realita kecuali bila definisi-defmisi tersebut disesuaikan atau dicocokkan
dengan persepsinya sendiri tentang apa yang terjadi. Di dalam bennteraksi dengan
kehidupan mereka tampak lebih fleksibel dan imaj.natif, dan mampu membuat solusi-
solusi dan .nterpretasi-interpretasi yang lebih orisinil. Kesan yang muncul adalah
individu yang tinggi self esteem nya lebih banyak mendengarkan din mereka sendiri
yang akhirnya akan dijadikan dasar bagi tindakan-tindakannya. Perhatian dan
respeknya terhadap kesimpulan-kesimpulan yang dibuatnya sendiri memungkinkan
mereka untuk mengikuti kehedak hati pribadinya. Oleh karena itu karya-karya dan
opini-opininya senngkah berbeda dengan karya-karya dan opini-opini umum.
.Sementara itu hubungan kreativitas dengan harga din (self esteem)
dengan mengendalikan posisi urutan kelahiran secara keseluruhan tidak terdapat
perbedaan.Tidak terdapatnya perbedaan kreativitas baik antara anak sulung dengan
52
anak tengah, anak sulung dan anak bungsu, anak tengah dan anak bungsu secarakeseluruhan, kemungkman disebabkan faktor urutan kelahiran anak bukan merupakansatu-satunya faktor yang mempengaruhi kreativitas dengan harga dm anak,
melainkan masih ada faktor lain yang perlu dikontrol seperti jarak usia kelahiran
antara anak yang satu dengan yang lam. Lebih jauh dikatakan oleh Adler (dalam
K.dwell, 1981) bahwa pengaruh urutan kelahiran akan tidak ada, jika jarak usia antaranak cukup besar. Semakin besar jarak kelahiran,-maka akan semakin keel sihlm*nra/n yang terjad, dan dampaknya lebih lanjut adalah berkurangnya kecemasan dan
meningkatnya rasa aman si kakak (Cendy Lessiohadi, 1986). Hubungan yangberkas.h sayang juga akan dijumpai apabila jarak usia antar saudara kandung dalamsuatu kekuarga semakin besar. Hal ini terjad, karena perbedaan usia yang besarmemungkinkan seorang kakak berlaku sebagai orang yang lebih besar dan bukan
sebaga, saingan adiknya. Sebaliknya, jika jarak kelahiran terialu dekat, senng timbulperselisihan yang hebat antar saudara kandung(Hurlock, 1978). Boemia (1985) jugamengatakan bahwa jarak kelahiran yang kurang dan 18 bulan akan memmbulkan
dampak negatif yang tidak bisa dihmdan dan akan berlangsung terus, yaitu adanyakompetisi antar saudara dalam usaha lebih menank perhatian dan kasih sayang orangtua.
Demikian juga menurut Mussen dan kawan-kawan (1979) bahwa jarak
kelahiran akan mempengaruhi sikap orang tua terhadap perkembangan pribadi anaktermasuk juga perkembangan kreativitasnya.
usia
53
Selain jarak usia kemungkinan disebabkan pula adanya pola asuhan, sebab dari
hasil penelitian Dewing (dalam Munandar, 1982) ditunjukkan bahwa orang tua dan
anak-anak yang kreatiflebih bersikap demokratik.
54
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipotesis yang berbunyi " ada hubungan antara kreativitas remaja dengan
harga din '\ diterima atau terbukti. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
hubungan positif antara kreativitas dengan harga diri. Semakin tinggi kreativitas
remaja maka semakin tinggi harga dirinya, sebaliknya semakin rendah kreativitas
remaja maka semakin rendah pula harga dirinya.
Hal ini berarti bahwa kreativitas dan self esteem adalah dua hal yang
saling berhubungan secara simultan, yaitu self esteem yang tinggi memberikan sarana
bagi kreativitas untuk muncul, dan sebaliknya self yang kreatif akan membentuk
kepribadian yang semakin kuat self esteem nya atau semakin tinggi self esteem nya
dengan pengalaman bennteraksi dengan hal-hal kehidupan sehari-hari yang
dihadapinya.
B. Saran
Saran yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Saran bagi pendidik SMKN Tempel dan anak didik
a. Benlah reinforcement atau penguatan kepada anak didik atau murid atas
kreasi yang dihasilkan. Serta berilah kesempatan yang lebih lagi, misalnya
dengan menambah jam pelajaran keterampilan sehingga murid atau siswa
55
terus dapat mengembangkan daya kreativitas yang dimilikinya dalam wujud
berkarya.
b. Untuk anak didik atau murid, berkarya terus dan jangan cepat merasa puas
dengan kreasi yang sudah kalian capai, kembangkanlah terus.
2. Bagi peneliti selanjutnya.
Disarankan perlu memperhatikan faktor-faktor lain serta perlu
mempertimbangkan untuk mengontrol variabel-variabel lain seperti jarak usia,
jenis kelamin dan pola asuh..
3. Bagi orang tua dan pendidik.
Mengingat pentingnya arti kreativitas bagi kehidupan seseorang, maka
diharapkan orang tua maupun para pendidik mampu memahami kondisi tiap-
tiap anak ataupun anak didiknya dan merangsang perkembangan kreativitas
anak secara optimal dengan jalan memberikan kesempatan dan kebebasan bagi
anak untuk berekspresi dan berkreasi serta menghargai ide dan pendapat
mereka. Karena untuk memngkatkan kreativitas dapat dilakukan dengan
meningkatkan harga din sehingga dengan menghargai karya dapat semakin
menimbulkan kreativitasnya.
56
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, S. Takdir (ed). 1983. Kreativitas, Dian Rakyat. Jakarta
Amin, M., 1980. Peranan Kreativitas dalam Pendidikan. Analisis Pendidikan. No. 3Jakarta.
Azwar S., 1997. Rehabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogayakarta.
Bigner, J.J.. 1979. Parent-Child Relation. MacMillan Publishing. New York.
Boemia, T. , 1985. Short Perspective Birth Intervals and (laid Health. Voorburg :Netherlands interuniversity Demographic Institute.
Breckenndge, ME. & Vincent, E.L., 1965. Child Development : Physical andPsychological Growth Trough Adolescence. New York.
Chandra, Julius, 1994. Kreativitas Bagaimana Menanam, Membangun danMengembangkannya. Kanisius. Yogyakarta.
Cendy Lessiohadi, 1987. Urutan Kelahiran, Jenis Kelamin dan Tmgkat AsertivitasPada Remaja. Skripsi Sarjana. Yogyakarta : Fakultas PsikologiUniversitas Gadjah Mada.
Conger. J. J. , 1977. Adolescence and Youth, New York : Harper InternationalEdition.
Coopersmith, 1987. Studies in SelfEsteem. Scientific American. 218 (2), 96 - 106.
Coopersmith, 1967. The Antecedents ofSelfEsteem. W. H. Freeman and CompanySan Fransisco USA.
Diana, R., 1998 Hubungan Antara Religiusitas dan Kreativitas Siswa SMU 3Sukabumi. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGMYogyakarta.
Endang Ekowarni, 1993. Kenakalan Remaja ; Suatu Tinjauan PsikologiPerkembangan. Buletin Psikologi, 2, 24 - 27.
Garis-Garis Besar Haluan Negara. 1993 - 1998.
57
Gerungan. W. A. 1984. Psikologi Sosial. PT. Eresco. Bandung.
Greenberg. J., Pyszczynsky. T. Burling. J., Simon, L., Solomon, S. Rosenblatt ALyon D., &P,nel E. I. Why do People Need Self Esteem ? Conver'eineEvidence That Self-Esteem Serves an Anxiety Buffering Funtion. Journalof i ersonahty and Social Psychology. 63 (6) 913 - 922.
Grinder, E.R., 1978. Child Development. Mc Graw Hill Kagakusha, Tokyo.
Guilford, J.P., 1971. The Nature ofHuman Intelligence. Mc Graw Hill. London.
Gunarsa, S., 1981. Psikologi Perkembangan.Gunung Mulia. Jakarta/
Had'' S" urh ^nal'S,S K0Vanant' Seminar Penataran MPS. Fakultas PsikologiUGM. Yogyakarta. b
Handayani M. M„ 1977. Efekt.v.tas Pelatihan Pengenalan Dm terhadap PeningkatanPenerimaan Din dan Harga Diri Pada Remaja. Skripsi (tidak diterbukan)rakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.
Hidayati, E. 1995. Hubungan Antara Dukungan Sos.al dan Hidup dengan StressKerja Guru SD di Kecamatan Wirobrajan Yogyakarta. Skripsi (tidakdilerbukan). Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.
Huriock, E.B., 1978. Child Development. Mc Graw Hill Publishing Company.
Inam, N. 1994. Validasi Self Esteem Inventory dan Coopersmith. TaporanIenelman. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
; 1995 Pengaruh Pelatihan Asertivitas Terhadap Peninukatan Harga Dirithesis (tidak dilerbukan). Program Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.
Johnson, D.W. &FP 1968. Joining Together : Croup Theory and Group SkillsEnglewood Cliffs Printice Hall. Inc.
"Kiprah Nyata Bravo Kreativitas Anak Bangsa" Kedaulatan Rakyat. 9Oktober 2000.
Koentjoro 1989. Perbedaan Harga Diri Remaja d. Daerah Miskin Penghasil PelacurrfA.l PenShas,] Pelacur- taporan Penelitian. Fakultas PsikologiUGM. Yogyakarta. 5
Kuwato, T 1993. Pengaruh Peran Jems Terhadap Kreativitas. Disertas, (tidakduerbitkan). Fakultas Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.
58
Le Boeuf. Michael, 1999. Bagaimana Cara Memanfaatkan Dava Kreativitas Anda.disadur oleh Dahara Prize, Semarang.
Lestari, A., 1986. Self Esteem dan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikoloeipada Universitas Negeri dan Universitas Swasta. Skripsi (tidak dilerbukan).Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.
Lingren, H.C., 1976. Educational Psychology in the Classroom. John Wiley &Sons.Inc. New York.
Masrun, 1972. A/iran-a/iran Psycho/ogi. Fakultas Psykologi UGM ,Jogjakarta.
Mednick , II ,K . , 1975 . Expectation m Behavior and Experience. JohnWiley & Sons , Inc . , New York .
Mischel, H.N. & Mischel, W.M., 1973. Reading in Personal,/y.Holt Rinehart &Winston. Inc. New York.
Monks, F.J., Knoers, M.P., dan Hatitono S. Rahayu. 1994. Psikologi Perkembangan.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Munandar, (ed)., 1988, Kreativitas Sepanjang Masa, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
' 1978- Reberapa Aspek Psikologis dalam Menunjukkan KreativitasMahasiswa. Sinar Harapan. Jakarta.
' S.C.U., 1977. Creativity and Education : A Studi of the Relation BetweenMeasures ofThinking an a number of Educational Variables in IndonesianPrimary and Yunior Secondary School. Dtsertasi (tidak dilerbukan).Universitas Indonesia. Jakarta.
Mussen , P . H. , Conger , J .J. ,&Kogan , J. , 1979 . Child Developmentand personality . fifth Edition . Harper & Row , Publisher , Newyork.
Pelham, B. W., &Swann. W. B., 1989. From Self Conception to Self-Worth : on TheSources and Structure ofGlobal Self Esteem. Journal ofPersonality andSocial Psychology. 57 (4), 672 - 680.
Roberts, T. B. , 1975. Four Psychologies Aplied To Education : Freudian,Behavioral, Humaivstik, Transpersonal. New York : SchenkmanPublishing Company.
Rogers, SCR., 1975. Toward ATheory of Creativity. In T. B. Robert (ed). FourPsychologies Applied to Education, Freudian, Behavioral, Humanistic,Transpersonal. Wiley & Son. Inc New York.
59
Sarwono, S.W., 1989. Psikologi Remaja. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Soekanto, S., 1986. Pengantar Sosiologi. C.V. Rajawali Pers. Jakarta.
Sprinthall, R.C. &Sprinthall, N.A., 1974. Educational Psychology, DevelopmentalApproach. Addison - Willey Publishing Co. Manila.
Watson, D.L., and Others 1973. Social Psychology, Sience and Application. ScottPoresman and Co. Illinois.
17 Mar 01 CORRELATIONS ANALYSIS
15:09:12 PRODUCT MOMENT
Variable Cases Mean
KREATIV 110 142,7000
KARGA 110 65, 7818
Std Dev
28,8163
6, 0250
Variables
KREATIV HARGA
Cases Cross-Prod Dev ' Va r:; ancc-Covar
110 9686,8000 88,8697
KREATIV
HARGA
KREATIV
1,0000
( 110)
P= ,
,5119
( HO)
P= ,000
HARGA
( 110)
P= ,000
1,0000
( 110)
~orrel a tj.on
(Coefficient / (Cases) / 2-tailed Significance)
. " is printed if a coefficient cannot be cornouted
&l
05 Mar 01 ONEWAY ANALYSIS Page
20:36:25 HARGA DIRI BY ANAK KE-
Vanal) I c
By Variable
ONEWAY
Ana.;
Source :..F. oijuores Squares Ratio Prob.
3etween Groups 2 12,2229 6,1111 ,1658 ,8475Within Groups ic:7 394-1,5-08 36,8645Total i09 3956,7636
Standard Stc.ndard
Group Count Mean Devi ation Error
Grp 1 2 6 6 6 , 3214 6, 6 614 1,2589Grp 2 3 7 6 5 ,4595 3, 9423 ,9769Grp 3 4 5 65 7111 5,7 504 ,8632
G ROU p M TrJ [ MOM MAX 1MOM
Grp 1 56,0000 87,8000
Grp 3 50,0000 79,0 000
TOTAL 50,0000 87,0000
95 Pet Conf Int for Mean
63,7384 TO 68,9045
63,4782 TO 67,4407
63,9715 TO 67,4507
Total 110 65,7318 6,0250 ,5745 64,6433 TO 66,9204
05 Mar 01 ONEWAY ANALYSIS
20:36:25 KREATIVITAS BY ANAK KE-
ONEWAY
Within Group; H33, •
905.
3 9 0 714;
- - o r 42 , 37 06
30 0
,2240 ,7997
;t,Uidard
;viation 95 Pet Conf Int for Mean
'.,- r p i
Grp 2
Gro 3
3 7
9286 3 1,2492 5,9:55 132,8-14 TO 157,0458
6216 30,3690 5,0255 133,4294 TO 153,8138
5556 26,1669 3,r.M7 132,6941 TO 148,4170
MA/..M
Grp 1 8 9 0000 20 1, 0000
Grp 2 81 0 0 01j 2 3 3,0000
Grp 3 33 0 00 0 198,0000
TOTAL 81 0000 233, 0000
1 '!'/,: ro
(2,2
Paaef 1
17 Mar Oi MULTIPLE REGRESSION ANALYSIS Pa9e.15:10:24 TINIER SEDERHANA
* * « * MULTIPLE REGRESSION ****
List w i 3 e ~ o 1 e 1.1 o n o t M1 s s i n q V: a t a
Ecuation Lumber 1 Dependent Variable.. HARGA
Block KuiT.bv.-r 1. Method: Enter KREATIV
Variable:s Entered on Step Number 1.. KREATIV
Multiple R ,51187 Analysis of VarianceR Square ,26201 D-cd-csted 8 ?-'jare 25618 Regression 1Standard Errar 5,19976 Residual 108 2920,04997 27,03750
Variables in the Equation
Variable B SE B Bet
-. of Squares Mean Square1036,71367 1036,71367
,0000
KREQ^IV ,107023 ,017284 ,511870 6,192 ,0000(Constant.- 50,509588 2,515695 20,078 ,0000
End Bloc-: Lumber 1 All requested variables entered.
Residuals Statistics:
Min Max Mean Std Dev N
*PRED 59,1785 75,4460 65,7818 3,0840 110*RESID -14,2420 15,9419 ,0000 5,1759 110*ZPRED -2,14.12 3,1336 ,0000 1,0000 110*ZRESID -2,7390 3,0659 ,0000 ,9954 110
Total Cases = 110
Durbm-Watson Test = 1,85173
6u
oHWto
_l
<U
Jl-
-1
ffl>
<I-
a<>
<HI
K
T-
oto
uC
M
(5
in
oo
CM
-=r
us
r-
^r
cr.
ldco
us
i.n
r~
\o
ro
\oco
ji
o~>O
uO
lDC
Ti
uTj
^r
^r.
co
r-
at
co
'Ov
d
•7O
^^
rO
on
old
loa;
lou
oco
co
lt>r-
co
ir(*
rp
-lo
--j-o
oo
th[^
r-
us
r-
oo
jr^
^m
^ro
r~—
•*c\i
,H1--)
v-H-H
co
r-
o
j-.
>c
r-
r-
coco
'j)
coco
co:'
vj
(/ico
covia
;/;••/.
-vi<
/);o
rj
ro^
rin,
'~Dr~
?•'^
O—
-tco
ro-=
r-^
>jD
r-
cc
^r
co
aro
r-
r-
r-
o^
i-on
o^
fi
tj
-o
d•
r-
TV
DC
Dc
03
CJ
lo
w
rHco
CT
iro
^r
—i
mr~
r-
Oco
o~^^
rto
co
loci.
f\ico
^r
-cro
cj
f-
ro
=or
uo
r-
cn
v
O!—
)c-j
ro
tlo
^j
C]
CJ
f\jC
-JC
N
0;
CO
'J1C
O'•/
vOr-
03
en
co
fsjc-l
co
0)C
O0/J
10
r.jo
ico
cmro
:•,•ro
co
co
CO
U)
CO
If)If)
'f:V
)If)
CO
co
co
tlo
'.ojp
-Q
3r-
co
en
o—
tro
ro
^r
lo
'^r-
co
cr,
o
roro
roro
co
mco
roro
ro^
r-^r
^r
<^r
^r
-c
0)en
«aHWw
-J
<*
HI
t-_
l
co>
e*h
a.
<>
<UJ
e
t-
oto
wC
M
2mO
oC
M
CO
-I
CO
oU
SC
OC
Oo
CO
>o
ri
uj
tro
od
>c
ci
us
cc
us
ior-
us
us
0rv
l^
L0
aD
^c^
3,X
'O|J
^lv
01
UlL
no
^r''l
CD
^,v
Pq
,^
ln
HlJ^
^ln
vI)^
^Jl£
!r~
r-
us
us
^r
lo
us
a>
us
co
en
^t
ro
us
r-
oo
a>o
tco
us^
en^
rro
r-tus
^r
r-us
-q-us
lo^
rlo
r-r-
oj
cdq
-m
nco
hn
-^.3?,
cor-
oi
hvd
mr-
yvo
cd^
o
oif
,r-
wO
r-
•iSr-
o-ia",
lo
ro
i^co
oco
co
co
co
jcn
cD
w/jL
Or-cn
q-v
oh
co
roci
inr-
occ
co
^o
co
oC
O'
co
co
usr~
r-
co
rolo
co
rou
s-c
co
co
<t<
o
ex-,o
oco
Otr
C1
co
co
ro'C
oco
co
oo
oo
r:
co-co
co
co
co
roco
o.
CO<J~
LOIf)
U)
t/)ii
[/)L
'«
IT,
I/)i/1
1/1L
IL
"2",
20CO
^oco
os
^r
inu
sr-
co
jO
,-ocj
rot
u")'J
^ro
ai
UO
LT
,j->
LO
if)lO
LO
LO
lOU
SV
OU
SU
SV
DU
S'-iS
.JS'iS
US
x*•
p"ih
r-
hco
\C(^
i/)to
cj
m'js
vji
r-
lt)
CO
Cv]
CO
CO
co
ro
CO
;,'j-'
Lit,'
-s—,
(—1
I—i
T-1
l—i
•
10v!
aa
d.
aa
IC
OC
Olo
us
r-
r-
CO
CO
CO
co00
CO
CO
CO
CO
CO
CO
00C
OC
OC
OC
OC
OC
O
,aa
a,a,
ag,a
a,a
aa
a.a
aa
aS
S.—ioo
ro
^r
lo
us
r-
co
en
oi-h
as
co
co
oo
oo
co
co
co
co
o->
a-,
oj
ro
^r
lo
us
O'.
en
O^
o^
c^
ro
co
a.
r-
ro
co
m
cti
<<
rco
-sTO
r-
C]
CO
OJ
c;
CO
CO
CO
CO
CO
O.
CO
CO
4q,
ca
a.c
a,d,
aa
La
a!en
o-i
r-jfi
m1
inv
qr-
CO
;en
oo~
o•;_.'
oo
oo
oo
oo
r-H
2
2SC
0)U
i(Z
a
V)
•-
w_
l<
UJ
K_
l
CO
>
<*
H
<>
UJ
T-
OIS
^C
M
IS
EC
O(0
in
oo
CM
roco
roco
rou
)co
ron
tnro
(-NN
lnw
loN
no
jn1
LO
co
N^
^in
^^
[nn
(N^
n^
u)ln
^in
ina)^
r)
nn
asvr
cj
lo&
olo
rh
criq
vrco
vt'X
)h
-a*T
qn
LO
Jl
Tq-
|^ln
)nlO
co
NsT
r-r-vD
s^
vD
^r^
iS^
3C
Dc•|c
o
^r
ror-\
—i
coo
coco
•r
Ln
uOro
r-
mr-
co
r-
r-
rom
ro'.£>
us
ro^
r
co
lo
rj
toro
f"C
OlO
rHL
OU
Si
^vr
<r
ooco
roco
lo^r
roco
rous
volo
ro
CO
LO
CO
lOU
".ro
-O•
lO^
rlO
00
lo•
'C
OlO
iOo
ioo
US
q--nT
vrC
-
22
x£
233Z
--^-'-??-2jZ
?.z^?--"
J,'*r<'-'-<
--<^
^->
-h(N
nq
-m
vo
^rajv
o
^-2
—3
—S
SS
SS
KS
SS
SS
SS
SS
S;S
SS
-S5;S
S-35S
^r
'X-sr
^co
sr
'..o-st
r--u
olo
r-
us
'isen
ro
lo
33
33
32
SI2
-°i
ri™
c)v)<m
°i^
«»
'i«iii«
!iian
«ija
i,J,J
,;'Jj'J
-J
UJ
KtoCM
ino
oC
M
'O*o-
i-OC
Ir-
co
lolo
co
os
us
ro^
nro
-jSlO
US
US
r~J
llo
ct
ot
co
^r
ro
^r
r~co
ro
oo
^r
crp^
r^T
*=T
ro
US'
>=
tC
O<
=T
CO
lo
r*"i0
1
oc
usrr
i.nt
loo
r-m
com
r-
r--co
ous
«=r
co^
rm
rous
usin
ro<r
loco
r-
u-1r-
us
^p
jo-vr
CI
C\]
CI
CI
VO
Wvfl
1/v
ro
CC
Oco
O>
?C
MT
lT^
rro
ro
co
co
•-7m
q1
Tv
rC
]O
ifiq
*
:!
Mw
rj
nv
nci
ci
c\]
c\]
c\i
01
c\i
ci
ci
01
c\]ro
ri
l~it
it*1*:
.Vlit:
i*;it:
.V-r—
iI-,
-n-\(—
1T
-if-v
-r-ir~i
i-v—
U]
</}<A
invl
nin
(/)in
Q,
O,
dQ
i0
,Q
.n
Q,
Ci
il
ei
c;
o-icm
;mei
:
ac
a,
an
a.
US
lOlo
roro
co
co
ro
ro
co
Ln
uo
r^
Lo
ro
Lo
co
in
Lo
oo
^T
US
LO
co
co
LO
c-j
ro
lo
io
lo
r-
lo
en
t^
^m
v^
co
oi
lo
v—i
vr
'--rlO
cj
lO
ci
cl
nci
o:
cmrvj
ci
nci
ci
•
i—i
-m
i—i
r-Tf—
i-[—
v-n
r~i
•—
[-v
i-v
aa
aci
o,
aci
c,
ao,
a,
iq
co
lo
m^
ru
sco
ro
<"(
C\]
LO
:-Hv~i
Cl
0\i
CI
Cn
cn
ci
V
•r-i
o-m
r-i
n-<
~\
d,
6,
aa
ac,
r-
r-
r-
r^vj'i/)vDivo:aiOHCj^v].L/).r!r.rcjlOH(N(,i^r^vDr"vojiOHr.]n^rLnvO[^[0(Vvc
r--r-
r-
r-
r-
r-
co
co
co
co
co
co
co
co
:c
cc
Jv
en
en
ch
en
mov
av
ai
jv
oo
oo
oo
oo
oo
—
0a
HtoCO
_J
«xLU
H-J
CO
>
<H
<>
<S
UJ
a:
id
T'
Ot
k.
*t
1U
CIco
to
00
CM
<.Qoo
oj
r>>
en,n
as
^us
loco
co^
us^
LO
o^
r^
rr^
*=
rcn
'x>
inu
sro
co
^rin
ino
Tcjo
ro
en
,to
^u
su
iusu
ST
r^
inL
O
nr—
oo
ro
us
o>
c'uj
<q*tn
loo>
lom
lolo
*r"=
rlo
C-
r-uo
oo
in
iiin
h^
in
^^
rO
q'i
nq
'i^
^co
^co
co
q'M
Oin
^r-v
rin
co
(njj.
^o
r-
q*
q1ix
iq
'ro
iC
)^
^^
^q
,^
co
^^
^^
'7
n^
^^
^C
0q
-L
Oiiii/jq
'io
ojL
n^
co
Mq
'O^
r-co
co
co
_:0lO
US
CO
--TCO
lO
'-iSlO
f-
lO
CO
CO
OJ
^lO
-sTus
^Jq
^lO
^D
q•o
o^
-^
lO
Ln
^o
nq
q,ro
Mq
ro
u3
lo
r^
,n
^co
^;'^
|Xlq
'
00L
ico
os'j)
;nco.
c0
co
^r
inv
or-
co
en
o
ro
r-
-i
O)
^Oh
r-co
co•;;
Cn)q1
cnin
oj
q-O
hq1
ho
oco
Nus
r-o
j^r
asin
:;
ro-^r
lO
o-o
us
co
co
q(^
ro
^r
us
us
roco
co
co
us
oo
oo>
co
'-O0
4as
r-
c-:o
jr—
1co
CJ
_._
__,us
oj
'us--o
r-—
1^
•srco
tr—
1co
co00
1-1m
ho
coq
li)c^j
hn
co
coco
>f).co
co
rov
^r
Oo
ro^
rlo
oi
roro
co
ro-°
co-
••-=
rr-
^^
^M
^.1^
M±4
±1^
4M
M^
<lM
MM
±1«
«K
I/!«
i'-)(/]
oi(J)
tfll/l
WW
(/I1/1
l/l10
C\|
CI
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
CO
>j)co
tn10
01u)
colo
coco
1M
ro
=t
ul
w,_,.
_,v
,v
^.
,^
-,
-^.
w00
or-(
00o
s<
rm
vor~
as
00o
—1
co
co^
rlo
usr-
coen.
—oo
00co
cqco
00co
00co
oj
os
roro
co
roco
os
roco
01-=
r^
r^
^y-^r
^^
r^
^t
0O3aKv>»W
-1<
UJ
H
ca>
<t
1-
>
<LU
a:
T"
O«
jU
t
2MM
mO
0C
M
lolo
en
mu
sco
as
r-
lous
uou
sco
loin
us
^r
cN
^r-L
or-v
Du
sro
^•
co
us
^r
loo
on
us
^r
tlo
tr-
us
us
<:r
uo
co
_on
com
mr-
uoco
usus
coco
r-lo
r-m
<r
^h
Nijs^
^\D
niJi^
.o
q'M
Lo
r'i
qiq
'q'n
(\]io
qin
in
in
uj[-
co
^r
lo
oi
lo
in
U)
--j'u
sii")
vi(
r^
^eo
^cio
usr^
^L
Or^
LfS
Ln
LO
in
uscn
co
uo
co
^•
qiO
r-
qo
•o
nu
olo
r~u
sv
on
qlD
fo
q^
qo
i^
TL
Ociq
CO
US
CO
lOL
O
IC
OO
US
10
CJ
•o
-rro
co
co
•ro
ro
ro
ro
CO
ro
us
joco
uo
co
oo
ro
co
oo
<r
oo
"S
r-
oco
q
lo
c~>u
s'.o
ro
Ci
COro
OJ
COCO
COCM
COCO
COCO
OJ
COO
JOO
OJ
Cj
COCO
CMCM
CMCM
CMCO
co-0
CM00
*'
^.
—^
^^
t^
^^
iU
^^
^M
^:^
^^
Xx
x±i
to-ro
roro
-roto
-r-,toto
-~.•v.
inco
coen
lo-co
enco
coco
co.lo
colo
coco
loen
loco
a,
q4cl,
a,"a,
q,a,
ex&
roc,
OlO
uOlO
u")LO
LOLO
LOUS
USCD
',0US
US'OS
USUS
v£>p-
p-0-
l^f^
r^O
-r->r-C
DC
O
CO
vr
CO
CO
CO
CO
qlo
m.o
ho
no
co
om
1x1q
mlo
vo
cmcm
co
cj
co
en
ou
oco
oen
co
oj
or-
ro
_s^
r^
rco
-n
ro
ro
03
^r
<r
00C
OC
OC
MC
OC
O-
"1to
-ro
-ro
-ro
-r—i
•—,
-a
.&
aa
aa
•H^
rro
—i
'vr-
~icm
CiCMOJCMOJCOCoCMOJCMCO00OJCO00C.COCOCocm
'-1
1TOTOTOTOTOTOTOTOTOTOTOTOTo
"1TOTO
-r~,-pTTO
.a
q,a
aa
aa
d.a
ao.
aa
aa
ao,
ac,
o.ro
=TLO
USt~-
CO00
O^H
OJ
CO*r
LOUS
r-CO
OOO
rHO
Jro
<=ruo
usr-
OOso
•Xco
coas
ooas
eoen
ooen
enoo
enen
enen
ono
oo
do
oo
oo
o
05 Mar 01 VARIABLE LIST
20:33:44 HARGA DIRI
j :, k 1
ikio ski
4 s k 1
5 s k 1
6
7
s k 1
r.k i
9
:;k !
ski
10 ski
11 s k 1
12 ski
13 ski
14] rj
ski
it, s k 1
17 ski
18 ski
19 ski
20 ski
21 sk.l
22 ski
23 ski
2 4 ski
25 s k I
26 ski
27 ski
28 s k 1
29
3 ft
s): 1
s k [
s l: 1
32 ski
33 ski
3 4 s k 1
35 s.kl
3 6 ski
37 s k 1•; <j sk2
39 sk.2
40 sk2
41 sl:2
42 sk2
43 sk2
44 sk2
45 ski:
4 6 sk2
4 7 sk2
48 sk2
4 9 sk.2
50 sk2
Page
HGH5
2 1 2 J J
2 1 2 3 2 3 0
:i 1 3 3 2 2 2
2 2 2 2 3 2 2
1 1 O 2 2 0 2O 1
n
3 30
? 3
2 2 2 3
3
3
.1
3 32 2 o
2 CJ 2 1
1 2 2 3 2 3 2
3 1 2 3 3 i 3
2 1 2 3 3 3 2i 2 3 2 3 2 22 1 2 3 3 2 2
2 1 2 3 4 3 22 2 2 3 1 3 1o i
£. 3 i 2 2
2 2 2 c ^ 0 2
2 1 3 4 1 3 37 1 o 3 3 3 3
i i 2 3 3 s 3
3 2 2 2 4 3 27 1 2 3 2 3 22 1 2 2 O 2 2
2 1 9 3 4 3 3
2 1 3 3 1 4 2I 1 2 3 2 2 3
f; 2
!2 3 O
2
3 2
2 1 2 3 3 23 2 2 2 3 3 3
2 2 3 3 3 0 32 2 2 2 3 i_ o
1 1 2 2 3 1 I-j
1 2 3 2 3 3
2 2 2 4 2
2 2 2 3 3 3 3
2 2 2 O3 3 2
2 2 3 2 o 3 3•) 1
J.
2
2
3O o
1
3„
7i
3"
(3
Q.
t-V)
-1
UJ
X-J
CO
a
<<
<>
13<Z
r-
O<
tim
tCO
CO
to
00
CM
ocj
Nco
oo
ro
<"o,-o
ro
<-o
lco
°^
ro
co
co
co
ro
CO
CO
:-iro
ro
oj
00
co
ro
co
ro
ro
.-.->p-.
OJ
ro
ro
CO
CO
OS
co
CM
OJ
CO
ro
CO
ro
rjco
ro
ro
cM
OjC
Mro
^co
ro
ro
rM
ro
ro
ro
ro
^r^
JC
MC
0O
SC
MC
OC
OC
OC
MC
M
rn
ro
ro
oro
ro
ro
ro
co
eo
co
os
r-~-os
cm
ro
cococoo
roro01rororo00rococororocorocmcm
ooro
rocm
OJ
cme\;
roco
00r-i
oj
cm00
00co
co
os
oj
r.)c
j
CO
Ci
CO
LO
co
cmo
jco
co
ro
ro
CO
OJ
cmC
MC
MC
O
oom
^-v
.v.y
CO
LO
CO
CO
LO
CO
1C
MC
OC
Oo
j
•co
enco
co
OJ
OJ
CM
CO
CO
LO
CO
CO
'l
'r-r-r-,
r^
crio
sa)co
c»
ascso
ajcco
D
CM
CO
CO
CM
CO
CM
CM
:mcm
cmcj
cm00
—
CO
rOC
OO
J
CMCM
CMCM
CMCM
O-JCM
OJ
CMO
JCM
CMCM
CMCM
CMCO
OOCM
COO
Jro
CM-M
.-^
s-?"^
"^
^^
'n-r"its
-r-ico
toto
-roto
toto
toto
toto
toV
oto
".-oco
aex-c,
aa
o,a
^aaaaaaaao
,aao
,aao
,a
ro
.7
Ci
ro
•ro
ro
co
cm
co
co
ro
^_r
:2^
^'••!
°-J00
o:cm
00oj
co00
cm
^a
aa,
aa
c,o,
q«a
2£
a!00
eno
.-,o
jco
^r
couo
r-00
eno
^en
oo
oo
oo
oo
oo
-n
0.
KW-I
UJ
X_
1O
<<
X><z
T"
O
1IS
£C
OC
O
m0
0C
M
..r•o
-(O
ro
or-r
vT
rr
*T
rn
,T^
(-.^.ro
"^
rorj
-.rq
tco
^r
s~cm
coci
qC
'jq
?rro
q>q*
r-iq1
'on
<rr
roo
jq
toro
qq<
ovr
^r>-o-
roco
ojcj
nr]
ogoj
o-jro
rooo
roco
--oos
roro
oooo
roro
c-.-ro
rooj
Ow
^C
MO
SrM
rOrM
rOrM
OO
CM
OS
cO
OO
CO
'q-rO
^p
csj
CM
CM
OS
CO
OJ
CO
CO
r-iCM
-or;CO
CO
oj
OJOJCO
CMco
ro
CO
-h
CMCO
CM
OO
CM
CO
OSroOJ
CM
CMrooo
^-.CO
OJro
OJ
ooooro01
ro
cm
ro
COCO
CM
CM
co
ro
co
rM
ro
co
ro
ojr
ocM
Oo
ro
ro
ro
ro
co
cM
CM
osos
roro
roo
jro
roos
<"oro
00ro
osro
rocm
coro
CMO
Sr-^
CO00
COO
SC
OCO
0~iO
So
j"O
Oj
oro
nCO
CMCO
OSco
roro
r-sro
COCO
COCM
OS
OS
cm
roro
cmco
cmro
~•<
yco
00ro
ro00
00os
co-=
r00
00ro
OSro
<sr
os'~0
os^
r^
rco
coos
yro
roos
co•
•y^
rco
os
^-•-.
CO
CM
roO
OC
MC
MC
MC
MC
J
coco
enco
osto
colo
00co
eneo
enco
'toco
co"en
wQ4
Jx2
ex£
'fX£
exb]
li?
co
ro
os
ro
os
Co
ro
Cm
ro
_-i
Oj
CO
CM
00C
MC
MC
M0
0O
JC
O
os—
.co
cmro
roco
^oco
roro
oso
scm
-oo
sco
00o
jro
roco
oj
roCD
•y
o~.C
O~
1O
Sro
os
roro
os
•yro
os
roo
s^
r
roO
J*.t
CC
co-"O
coO
Jr
j
c\jco
coo:
cocm
cmcm
cm-cm
cooj
cmro
rocm
•-i-ro
toro
toto
to-
to•—
,ro
toro
toto
roto
to•
.fx
exa
exa,
aex
a,a,
a,a
a,ex
;xa
ex•
c•
os^
rlo
vdp-
ooen.
oh
ci
nq
ir,ys
oco
mo
OS
louo
uOL
OlO
lOlO
'USU
SU
SVD
VDU
SU
SvO
US
US
~oo
>_,—
cmoo
^rL
ius
r-co
ooo
r-ncm
ro^r
uous
r-oo
aso
t-moi
ro^
ms-
-.^
/-n
cj
cmc;
co
oj
oj
o;
iex
exa
aex
aa
8
iuk
<<
5X
5»
2CO
ro
co
ro
co
ro
V)
LO
'f)CO
LO
O]
CO
-y
:0
US
j
^r
ro
co
qro
OJ
tr
ro
ocj
cj
co
q-
ro
^r
^r
osro
cooo
'0~s
oooj
osoo
cmcm
cj
^rr-i
cocj
coco
ooh
coco
q1q
noo
cj<
y^r
nscj
osro
roos
^
COCO
COOJ
COCO
CJCJ
00CM
CJV
CMCJ
CJCM
CJCO
cjro
CMCJ
roCO
00ro
CMro
COoo
roCJ
CJOS
OO00
C]OO
OS
"s
co
ro
cm
o:
ro
ro
vrrro
oo
co
cm
co
ro
<y
ro
os
os
ro
co
ro
ro
ro
os
oj
co
cj
ro
oj
co
CO
CO
CO
if.
os
oj
cj
ro
cm
•vT
^T
r-i
—>.
)ro
co
oo
ro
os
'«^r
*y
os
<v
<t
os
os
os
^?
os
oj
ro
ro
no
co
ro
co
^r
os
os
CM
tco
co
'^
00
CJ
OS
OS
<r
rO
CM
^"
m•*•
oooo
ooo*:
-V•*:
-V.v
o.:^
^^
^en
eo
LO
oo
eo
Lo
eo
tnto
eo
co
toen
Ln
en
_j—
J—
j-H
.—(
ojoo
oocj
cmoo
rocj
coo
X.v
a:
a;v
jx'o-'
-V,v
-^>
!o,:
.voo
,vco
tOL
oeo
cn
eo
c,o
co
-:eo
co
e/)e
nto
co
co
00
OO
O:H
cmco
^r
i-H
r-iC
MC
JC
MC
JC
Jin
vD
^co
osO
HC
oro
q^
^o
co
osO
HC
Njr
oq
io^
oco
cA
co
ciC
Njc
ots
jro
ro
nn
oo
nro
ro
ro
q^
^q
a
oo
^ro
oq
co
ro
rocj
tro
co
cj
nfl
qro
ro
ico
q-
q-
q>ro
oj
co
co
os
co
roco
co
co
<cr
co
vg-"o
"O
ro
CO
CM
OO
'q-CO
CN
ro
CO
OS
oo
ro
ro
CO
CO
CO
CJ
ro
co
oro
rO
ro
ocj
ro
q;\jCO
ro
qro
ro
"MC
O0
0C
JC
Jro
oj
CO
CO
CO
OS
<q>
CJ
OS
CO
CM
OJ
-opv
rco
os
H—
W-J_
UJ
Xr-
ooro
TO
CO
roC
io")
>'*So
.C
M
S5
0
<<
II'/
!i
1-,
-H_;
T,
-j-H
^•_,
-;^
toL
ocn
Vjc
ocn
tncn
co
en
'eo
^"
-hco
ro
^r
lou
sr-
co
m,
o
Sco
r-i
m©
OC
M
oo
ro
os
cj
oj
r^
os
CM
roC
jcm
cmo
j
colo
eoco
e/jen
osco
ro
-y
lo
us
r~~o
oo
nr_s
roro
CO
oo—
IC
OO
SO
Soo
coC
JC
MO
SC
OC
M
ro
ocj
op
iq
"s
<vr
-yo
scj
ro
ro
J7J
Ol2-1
•J^
£|<o|
ilo
coto
"enco
colo
us'O
ocrjo
so
HO
Jn
qL
OV
Dr-co
^o
CM
CMC
MC
OC
JC
Oco
roC
OrO
CO
CO
00O
SC
O'O
'
LO
CO
cj
co
^uo
usir-
co
onq
<y
<r
<y
CO
Iuj
x
iE
roco
rovr
'oro
coos
vco
roco
ro"s
roro
osto
osos
co•
icm
ooro
rocm
cmro
rocm
osro
o"1o-
cjro
'-J*ro
osos
cj01
osro
ro00
oj-.r
co
ns
c,
rj
co
o">^
r~
sco
roco
:oco
roro
roro
rj
ci
*r
:-hro
co
cmcj
roo
sro
^r
roro
0000
^r
osco
coro
00o
j00
roro
ro00
coco
oscm
roro
rocm
oscm
^ro
ro00
roro
osos
ro<
y00
ro<
vr
cj
coh
roo
on
cj
oto
roq
N00
osoj
00os
00ro
—i
c-ioj
00co
ojo
jco
rjo
01ro
qro
oo
hv
oro
rocj
roro
roco
0000
rHcm
:oco
os
roco
<=
r<
cr"i
^,-p
^^
,._,rl
,-j.rj
^j
^r0
00ro
-y^
roos
=rr
^r
eo^
=r
roos
roco
^q1
^q
roro
qq*
oco
oi
co
mM
cocj
nq1
q1q
-ro
roro
CO
:•]
''•":C
J"0
Oj
cj
v—(
co
toco
co
co
oj
co
os
os
ro<
oro
co
os
ro
ro
c;
CJ
OS
r.->•"o
cj
coc
jco
coos
roro
osro
roro
coro
ojco
00ro
oso^
cocm
coos
cj
os^
ros
o"00
oscm
"s
osce
^rco
01'~o
roro
oscj
os00
roro
cmo
joo
ro
ro
:-?ro
roo
sco
co
os
C]
cj<0
0ro
'"o0
0n
scj
os
ro
ro
;o0
0co
oi
co
cj
^r
ro
cmco
ro
ro
co
ro
cj
•-.,oj
1=
-\
00
co
'"1co
cmo
sro
ro
o-,^
c.
K1
cicj
00-co^<m
cmr
'coa,
q,a.
o.!X!
^xj
:.]V
l1r-o
f:.!v
^-^
^O
lCO
'/.^1
i/ll/i
U)
vfl00
COCO
CO
co
roo
:00
00
-h00
co
00cm
oj
os
co
00
•"Ocm
oeo
jcm
-~"O
os
.00o
so
so
sro
oj
00
oj
r-ico
-1
co
co
co
ro
CM
CI
CO
00
CM
CJ
1T
Oto
3—
O^
Oq
10
OO
CO
^O
HC
JO
q'X
-0
00
0'X
as
co
00
00
00
00
00
en
en
00
en
co
cj
-.-r•-"
cj
00
00
-y<T
CM
CJ
CJ
CJ
CM
CM
00
CM.
CM
CM
C]
OO
OO
CM
CJ
00
CJ
CJ
OJ
ixS
SclS
Slx
&IS
SS
SS
S'a
laaa
Sa
Sa
Ecl
blex
lxa
00r-
00
os
ov—
1cm
r-s^
ru
ou
sr~-
00
01
en
at
on
00
oo
oQ
oo
oo
oo
CD
&
o-)<t
=^r"scm^rco-oososos~ococo
—*rooo^ros^
«^rcoooososos
'O">
CJ
-tCO
--I-o
CJ
CMCO
oo(O
cooo
COCM
COC
J.;r
COCO
OS
COCO
CO
oS
CO
C^
OO
OS
CJC
MC
OC
OC
MC
MrO
OS
CJC
O^
CM
CO
CM
CM
jCN
CJ^
oo-o-
CO'"O
OOCO
COCO
oooo
CJ
osO
SC
JCO
-sTro
OJ
COCO
ooC
JCO
coro
ro
ro
^c>
^r4
c^
co
?.i^
c^
w^
^w
csi<
vn
<>
icr)C
-i*rcn
c^
cn
o<
irn
C'4
CO
CO
oS
o^
oO
C\JC
Mn
C\JC
OC
OO
^C
^cjC
MO
SO
SrO
XT
'
C"1CO
"OOO
OSoo
'->•,prj
^0v]
p^^
^CsJ
^^
^^
^,-,-,
f,1
-j
ooo
oC
OC
JC
J00
OOCO
CJ
OOOO
OOC
JCM
•-*CO
"HC
JCM
rH00
rHCO
OO_T.
CMC
]C
J-H
COC
JCM
OOO
JCO
CMCM
CM00
OS
-oco
oj-o-
oo^r
coco
cmro
roco
-<rco
coco
coco
cmco'ro
qro
ror>)
coq
^^
qu
O^
!N
co
rJ^
Oo
rN
nq
'•b
^^
^a)o
^o
rl^
^v
lnlo
^a3
c)lo
—'-H
—|rH
rH^
t—i^
-j^^C
MC
MC
JCM
CM
CM
CM
CM
CM
CM
CO
0 I M.i r 0
J 0:27:2I
VAI.I.I, I 'l"i
VAU I AH LI-
1
2 2
3 4
4 3
5' 3
6 4
7 3
8 3
9 o
10 3
11 2
12 3
13 3
14 3
15 "J
16 3
17 3
18 2
19 2
20 3
21 3
22 -:>
23 •3
2 4 4
25 3
26 o
27 3
28 o
29 4
30 3
AMI
IIAI-
Number of cases read:
•I L I A
111 I-:
umber of erases listec
M.i i it
: 27 :.-l-l
7 2
8 j ' \9 2 O
10 3 3
11 33 -7
12 3 ^
13 3 ,q
14 3 3
15 34 2
16 3 3
17 2 s ^
18 2 2 -^
19 2 o 3
20 ~>
3 321 3 o
22 3 4 2
23 j 3 2
24 4 4 225 3 ^
126 3 3
27 3 4 2.28 3 3 329 4 3 330 3 ( 3 T
2 2
1 33
3o
3
3 Q
2 3
4 43
3
2 33
3
3 33
4
3 4
Nuinber of cases read: 30 Number of cases listed:
#2.
30
<00
M(.0
uc;
Mi^
JIT
«:(f
>>
rrj_h
£CM
OO
CD
OO
OC
0o
OC
Oo
oo
01
ro
<-f;O
SC
OO
SC
*
C'
OO
O'
oc
oo
oo
oo
o
os
oco
cn
us
<qr
co
co
cj
*r
o—
lo
or
\oc
co
o
'OO
OO
OO
OO
CO
OO
OO
OO
O)
osro
osco
osro
osco
osco
osro
osro
osro
OS
q'
Hrji
lOc^
COSO
COO
Csl
03C
JO
q-O
q1^
ro
vo
os^
ro
i^
cn
o^
r^
o^
r^
co
^r-
HH
inC
-CjS
COCO
q01
oCO
fjCO
qi
Hcj
o^
oiO
oC
yu
SO
oq
-iO
uS
iiOiO
CD
Oo
-C
D
>01
Oo
p)
co
ow
OS
US
US
CO
CO
ow
OS
UO
US
OS
CO
-:.Do>
uscn
cr.=
;ren
vo
ooco
oo<;•<
cooo
co
^O
0-
oo
rsO
r>r-
oo
•oO
US
oO
OS
O'U
Sus
oo
"•)o
uso
OO
So
usus
oo
3*O
S0~
-O*O
CO.COS
--1C
Ous
-o
1O
Sco
roco
fC
OC
OC
MC
I
cjo
s^
bo
uso
-co
cn
ov
—i
oj
coq-
mC
MC
MC
MC
MC
MC
Mco
r-
oo
cn
•
2«^"»«£
O-,UOOOOOOOoSo
OO0O3S
j.j.
j..1.x
xx
_x
;qx
xa:
xa:
a:x
xa:
xx
xx
xx
rsjro^rLO
vxir-cDC
j,o
HM
ro
<rn
u)M
acn
oH
Nm
^io
^^
MrH
rHrH
rH^
^M
vN
CM
vM
vN
CsJC
N
com
(DC
M
•—\
4-1,vQ
CJ
fCrJ
2lH
co*
t
,TJ
O
Lj
o
reo
n
3^
co
oo
cj
c^
cj
q^
qro
hco
i—
io
so
oo
sucs
r-
os
os
on
o)
oo
•C
OO
JC
Or-i
r-i—
iO
OO
JH
CJ
Hi
'00cn.
os
o,
as
rer.
cn
os
os
cn
.
oo
jo
ocn
cn
Lo
ro
cT
qo
ors
ro
0S
rHC
0C
MC
00
SC
JC
0rH
^L
0r--O
-HO
OC
MO
JC
JO
JO
JC
MC
MC
]C
Jr-^t
CM
ooen
os
os
Ch
oocn.
eTi
ejion
cn
cn
os
OO
•O'
OO
US
OO
C
ro
oo
cn
o-
uo
oin
co
qo
o•JO
'O-
l=T
ro-C
O-co
I^
q-
CJ
m1
CC
DO
]q
-CO>
(2?,^
CO
HO
SC
O•~
<^
io
rjrjio
oq
-co
^aD
co
oro
'q^
r--1
<.r
r-
—h
co
r-
os
en
co
loen,
us
-orco
ro
-^
r^
LO
iJO
^^
^^
oO
LO
osro
o-u
s
o-
os
oo
n
-0co
co
os
co
•-J
0)
US
O")
O")
'
Jr-
or-
rocn
cmu
jvo
r-
co
r-
oi
o,;o
-hoo
usr-
ou
jk
to
son
ooi
rj
cj
ino
oH
ifio
sr-
cmo
oU
S1
CD
OC
OH
CO
O0
OiO
aO
CD
O
'O
SC
MC
OU
S'nT
<sT
UO
'"""iq
r^
OS
CO
1co
'OJ
co
CO
'as
co
as
a:
co
oj
oco
or-
oco
oo
p-
o^
sco
oo
OU
SC
OC
OO
OV
0O
OS
oso
o'
SC
OC
OO
S00
CO
U_>O
'>)
r.)o
sri
^:*lo
•
VD
VO
'
=-t
^r
—^-
to^
r^
<y
^KT
^^
^^
.^
^^
^^
^^
^
UJ
US
CO
SU
SV
OU
OC
OU
SU
SV
OU
OU
OU
JUS
UO
US
UO
UO
UO
UO
US
r-iO
JO
S-C
1•
OS
OO
OoD
Oc
OH
NO
lq
'iO
vX
io
ojo
iO
HrA
ifO
q'i
O>
0JO
SH
HH
HH
HH
HH
H(>
0fM
rv
lCN
l(S
jr.]
oVra(11
-Hij-i
0rH
cO
hU
J•H
a2
<
oo
<<
>>
lO
mrn
pO
f-jiO
Cn
^C
IiC
Oq
'OJO
CO
iJS
C
co
~3
oco
qco
q?,
^co
oN
co
^q
l^
o^
(JlC
OH
^co
^H
CD
ln
oso
cD
co
^^
lO
CT
.r--cx
>o
c>
o^
cjo
^^
mc^
qO
vcjO
'x
rjo
co
iijo
Ho
^o
iq
osH
qco
ciin
-o
oO
oo
in
^
:o
oo
oc-S
ici^
usro
ocaco
Nr-iro
OH
Co
i?,q
co
oo
—c
ocn
co
ooo-
so-—
;en.
co
us
uo—
t_o
cnuo
roen.
loh
incsi
co
rj
hicj
uj
oo-r-
^r
cc
^ro
cn
os
unro
ocn
onco
os
lo;h
os
enlo
oo
^r
ooco
or-;
coen,
ocm
V-Jco
oous
usr-
uscn
o^
rco
cnuo
r-
enco
cn
os^
uO
'^D
r-co
en
OrH
Cjro
^L
OU
Oi^
HH
HH
HH
HcH
HH
CN
OJN
(\J
OJC
\JC
N)i^
C0
{M
CO
<<
>>
X0
0
Zoo
*3'o
sr-
ooo
scj
inc-;
coco
co
r-
ooo
suo
"->cm
roco
uocm
uous
uoo~-
cmo
jn
sin
as
oo
os
n-t
co
ino
so
s~—
r-
cn
<o"
r-
co
^r
^r
r-
ro-'-o
oq
-q
q1ci
us
ui
^
oo
rj
oro
'Oo
s•qr
co
^'
co
^'o
~s
us
ro-u
)co
ro-l
.'u
sro
ioq
hc
q-
<sj
ioco
q-
to
co
cmt
qr
•qr=
c_
'oo
^r
>-o
-h^
roo
qr
^q
rcm
"o1^
=^
^r
os
co
cmcm
vor-
eo^
CO
'q1
wq1
roq
req1
li
,r,^
)q
-u
s'O
ojs
loco
ho
/)us
q-
oco
q-
osqr
lo--or
roco
osus
co<
vrt
eo.or
osuo
c~i^
rco
ooj-
-sjo
—,
uo~
uslo
oouo
^t
co
couo
-o.-rr
usco
oqr
co_o
qus
,no
coo]
ooo
oous
osuo
j-,x,
voos
nr-
vo~
osin
^r
ro-ro
uouo
r>us
locn
usvo
criq
>co
usq
co'O
ci
y)
qin
u)
o
ro
rn
^io
cQ
prrjr^
o-o
ojn
q'i
JS
vO
hC
D^
H-H
-H
HH
HH
HH
CM
MC
OrjO
CC
MC
OO
jCN
JC
OC
O
OjO
<^r
cn
us^
rcm
co
cn
in
cso
^u
Orc^
CM
jro
^^
^^
^rH
M>os
os
cu
sm
1.0i/m
jw
qiC
)cti
'Oin
inio
oq
qin
ro
oif;
in!/)
oi/)
ro
ocd
in
cj
[>
r-~
in
oo
cju
ov
or^
qr^
o^
ro
in
uo
^u
su
s
yso
qco
qin
in
Oin
ocD
Oro
co
q^
qiO
i/iw
qiD
usq
^ro
ro
ov
Xiin
^r
-^^1
qo
o-O
'jcj
rj
ina)
oo
oj
oo
no
hh
\oo
oco
a)
qroj
qn
ro
rj
oo
qrj
^cj
q(j
min
orj
q1o
rj
cdco
jsq
oco
qc
'Tcoj
qco
ix)ro
c
c;
oo
,-hrn
co
--J
co
roo
<=rco
cj
ci
coqr
>-hcm
—*
osr-i
vooj
usr>
ooi-t
r-i^
ro^
rO
OO
.HC
OO
lS
JO
JM
OC
OC
OC
OO
OrO
CN
llC
iO
orO
CO
Oq
rO
rO
Ov
C
CM
ro
^u
ou
Or^
co
cn
OrH
rM
ro
^L
nu
Sr^
HH
HH
HH
HH
HH
CN
lCJM
{\J
O](V
|CN
J(2
0C
NO
JC
0
3£
01 Mar 01 VALII.,11"/ AMI' UK L LAIU I, I TV ANAI.Y.Ol:
16:21:29 VARIABLE KREAT1 VI'J'AS
E L I A B I L I T Y ANALYSIS - SCALE (ALP
1. I. 1 io, i o o o 3,6422 3 0, 02. I .2 15,0333 3,5669 30, 03. 1.3 9,4333 3,6736 30,04. I . 4 8,0667 3,7410 3 0,05. II. 1 9,9000 3,2942 30,06. II.2 6,2 667 2,6514 30, 07. II . 3 7 , 0 0 0 0 2,5997 3 0, 0B . 11 . 4 0, 9 0 00 7,9808 3 0,09. III. 1 5,8333 1, 8210 30, 0
10. III .2 5,3333 1,7 087 30, 011. III . 3 4,0 667 1, 6386 30, 012. 111 . -i 5,3333 1 ,7486 30, 013. IV. 1 2, 7 667 1, 35 66 30, 014. IV.2 5,2000 2,5650 30, 015. IV. 3 5,7333 2,5042 30, 016. IV. 4 4,1000 2,2 7 96 30, 017. V. 1 3,4667 3,0596 30, 018. V.2 2,4667 1,7 7 60 30, 019. V. 3 4 , 0 13, 3 2,4 138 30, 020. V. 4 2 , 9 0 0 0 2,617 6 30, 021. VI . 1 4,5333 I,5916 30, 022. VI .2 5,600 0 1,9046 30, 023. VI . 3 5,2 667 1,5960 30, 024. VI . 4 0,1333 2,02 97 30, 0
N ofStatistics .for Mean Va r:i a nee .01 ci r>ev Vc.riables
SCALE 149 4007 030,9 47! 3 0, 5 6 4 3 24
OJ
BT
3(V
a,ro
ijio
oH
CD
Oco
qn
co
irj^
Hin
co
^H
^H
OH
Ln
ot
cm--<
osco
-hcj
oscn
.coe-
o\
>os
cnr-
oo
covo
cnto
r-oo
-Hr-i
OJ
rl
C\]
,H
-I,
-t-M
H-
I:
I~
1J
r-i,H
CMC
J<
H'""I
-'
'<
r'<o
los
ostn
os
o>os
Oi
cncn
onon
osos
oso»
csnen
enon
cnos
oscn
os
oro
-ro
ro
o^
ro
co
co
^cico
co
ocx
ju
)q
oin
oH
o")co
Oq
Hcjo
ci)r-iin
ciS
in
w)o
oq
fO
Ho
jon
couo
os
r-
uoo
inuo
,-tuo
cnro-
locd
cj
3o
^us
o^
us
r—r-
^crus
roco
couss
*t
uoco
^r>
o-<
r^
ruo
*=?^
mus
q1o-
coin
o-
oo
r-
os
cmn
os
co
•*oen
en,•,n
'-tcm
eo
—i
r-
o-
-hc
oo
os
oo
us
os
ooo
--^
ior-
^o
r-
co
oj
rj
r-
v-rr-
t-cj
ro-co
oo
ro
os
oo
cn
sr
en
r-
incn,
oo
cn
oo
••'•)O
)O
SO
JC
Dq
*C
OC
Ti
CO
'.oo
•'0o
co
oo
oco
co
oo
q-i
xTtn
,—
HC
M0
00
0O
CO
^I*iT
j
lO«qp
*^Tr-
os
oco
ro
ro-'
r-i
CM
rHC
M.—
qo
ro
o:c
-q
oo
cn
cm^
co
os
co
—i
co
"-
US
CO
ro-O
q'
X)
q-
CO
CO
^H
OC
OJ
CD
iJS:
:o
oci
oo
oj
ooco
cj
cmcm
cmcm
cmcm
cmcj
or-o
sr-o
oco
r-o
sro
-o
co
ovo
ro
us
oo
co
vd
os
vo
oco
ou
jo
su
jo
oo
sv
oo
sv
oo
co
ncjcro
oo
qirjc?,
co
cm
co
oro
oi
oo
oo
o"i
oi
oo
ou
so
sco
essu
so
^0
voro
os
oro
US
OS
OS
Qvo
ouo
VO
°S
OS
oC
Oco
^o
^rcn
oo
^L
Ojv
o—
\^
r-i
ho
sro
r\|'c
jo
ol
q1
vo
^o
sin
^ro
^L
nu
s^
ro
^^
T
—t—
frH
M^
Hi—
liH
rH
-H
^H
rH
r-i
.*H
CM
co
<cr
••
..
..
Mh
HH
>>
>>
>>
>>
I>
>>
>
rfl
SKALA
HARGA DIRI
Berikut ini terdapat sejumlah pemyataan-pemyataan tentang skalaharga diri remaja. Pada setiap pemyataan terdapat 4 pilihan jawabanyang terdapat pada lembar jawaban yang sudah disediakan. Hendaknyaanda tidak memilih jawaban atas dasar apa yang seharusnya atau hal-hal yang ideal serta memerlukan proses pemikiran yang panjang/lama.Jawaban anda lebih didasarkan pada hal-hal yang benar-benar sesuaiatau menggambarkan kondisi anda sendiri pada saat ini. Silahkan andamemberikan jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihanberikut:
SS = Sangat SetujuS = SetujuTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju
52
IDENTITAS SISWA
Nama
Umur/Tgl LahirJenis KelaminKelas
Nomor absen
Anak nomor
Jumlah Saudara, dari
a. kakakkandungb. adik kandung
Pernyataan-pernyataan
1. Saya sering membayangkansendiri sebagai orang lain.
Berbicara di depan banyak orangadalah hal yang sulit saya lakukan.
diri
3. Jika mungkin, saya ingin mengubahbanyak hal dalam diri saya.
4. Saya dapat mengambil keputusantanpa kesulitan.
Saya5. adalah
menyenangkan.
Saya mudah marahrumah
orang yang
bila berada di
7. Saya memerlukan waktu lama untukdapat menyesuaikan diri dengansituasi baru.
8. Saya cukupteman-teman.
terkenal dikalangan
9. Orang tua mengharapkan terialubanyak dari saya.
10. Keluarga saya cukup memahamiperasaan saya.
11. Saya merasa banyak kekuranganpada diri saya.
12. Tidak mudah menjadi seperti saya.13. Segalanya dalam kehidupan saya
terasa sangat sulit.Orang lain biasanya mengikuti
gagasan sayaJ.5. Saya sering putus asa.16. Sudah beberapa kali
14.
meninggalkan rumah.saya mgin
SS
bersaudara
bersaudara
bersaudara
TS STS
17. Saya sering merasa jengkel terhadappekerjaan yang saya lakukan.
18. Penampilan fisik saya tidak sebaikorang lain.
19. Saya selalu mengatakaningin saya katakan.
apa yang
20. Saya merasa teman dan lingkunganmengerti saya.
21. Saya merasa orang lain lebih disukaidari pada saya.
22. Saya sering merasa seakan-akanteman-teman memaksa sayamelakukan hal yang tidak sayasukai.
23.
24.
Saya sering tidak yakin akanberhasil dalam sesuatu hal yangsaya lakukan.
Biasanya sayaterganggu dalamhal-hal sepele.
tidak mudah
hal menghadapi
25. Saya tidak bisa diandalkan.
sq
Nama
Umur/Tgl LahirJenis Kelamin
Kelas
Nomor absen
Anak nomor
Jumlah Saudara
Urutan anak
IDENTITAS SISWA
, daria. kakak kandungb. adik kandung
(berilah tanda silang)
anak pertamaanak kedua
anak ketigaanak keempatanak kelima
anak keenam
anak ketujuhanak kedelapananak kesembilan
anak kesepuluh
Identitas Orang tua
1. Status orang tua anda adalah :( ) ayah dan ibu masih hidup( ) ayah sudah meninggal, yaitu tahun( ) ibu sudah meninggal, yaitu tahun( ) ayah dan ibu sudah meninggal, yaitu tahun
2 Anda selama ini tinggal bersama :( ) ayah dan ibu kandung( ) ayah saja( ) ibu saja( ) ayah kandung dan ibu tiri( ) ibu kandung dan ibu tiri( ) orang lain/yang masih ada hubungan keluarga, yaitu
3. Sejak kapan? Sejak :( ) lahir( ) masa kanak-kanak( ) masa remaja
4. Untuk masa sekarang anda tinggal bersama :( ) orang tua( ) orang lain/yang masih ada hubungan keluarga, yaitu
5. Alamat anda di Yogyakarta
bersaudara
bersaudara
bersaudara
Pria Wanita
TES KREATIVITAS VERBAL
Nama
Pendidikan/KelasTanggal lahirTanggal Tes
Hanya untuk pemeriksa
1. Permulaan kata2. Menyusun kata3. Membentuk kalimat tiga kata
4.
5.
6.
Sifat-sfat yang samaMacam-macam penggunaanApa akibatnya
CQ:
I. Permulaan kataII. Menyusun kataIII. Membentuk kalimat tiga kataIV. Sifat-sifat yangsamaV. Macam-macam penggunaan
"Fluency""Flexibility""Originality"
VI. Apaakibatnya"Elaboration"
Jumlah
Jumlah
Jumlah keseluruhan
. No.o.
.(UP)
RS
s?
SS
PERMULAAN KATA
Instruksi:
Buatlah sebanyak mungkin kata-kata yang dimulai dengan suku kata yang tertulis di ataskertas. Perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh:
Sa
Saya
Sakit
Sabang
Salim X
Sambil
Perhatikan :Nama negara, nama kota, atau nama gunung boleh dipakai. Tetapijangan menulis nama orang.
Sudah jelas ?
Masih ada pertanyaan ?
Jangan mulai sebelum diperintahkan !
Q&
MENYUSUN KATA
Instruksi :
Sususnlah sebanyak mungkin kata-kata dengan memakai huruf-huruf darai kata yangtertulis di kertas.
Kata-kata tersebut dapat disusun dengan hanya memakai sebagian dan huruf-huruf kata
tersebut, atau semua huruf dan kata yang telah diberikan.
Setiap huruf dari kata yang tersedia hanya boleh dipakai satu kali untuk menyususn satukata baru.
Nama orang tidak boleh dipakai. Perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh :
Ko t a ba r u
Bata
Batu
Buta
Rata
Sudah jelas ?
Masih ada pertanyaan ?
Jangan mulai sebelum diperintahkan !
ICC
MEMBENTUK KALIMAT
TIGA KATA
Instruksi:
Buatlah sebanyak mungkin kalimat yang terdiri dan tiga kata yang huruf pertama tiapkata diberikan dalam soal.
Urutan huruf-huruf boleh diubah.
Tiap kalimat hanya boleh memakai satu kata yang telah dipakai pada kalimat-kalimatsebelumnya.
Boleh menggunakan nama urang.
Perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh:
A- 1- g
Gita lagi apa?
Giman anak lucu
Apa Giman lupa
Gita anak lucu X
Kalimat terakhir tidak berlaku karena memakai dua kata dan kalimat sebelumnya.
Sudah jelas ?
Masih ada pertanyaan ?
Jangan mulai sebelum diperintahkan !
ICZ
SIFAT-SIFAT YANG SAMA
Instruksi :
Setiap kali akan diberikan dua sifat benda.
tersebut.
Perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh :
__2r_hdaj^cair
Darah
Sirup mawar
Saos tomat
Tinta merah
Sudahjelas ?
Masih ada pertanyaan ?
Jangan mulai sebelum diperintahkan !
lOif
MACAM-MACAM PENGGUNAAN
PENGGUNAAN LUAR BIASA
Instruksi :
Pada tes ini, tugas anda adalah memikirkan untuk apa saja benda sehari-hari ini dapat
dipakai di luar penggunaan yang lazim (yang biasa dan sudah umum dipakai orang jadi
jangan menulis untuk apa benda itu umumnya digunakan), tetapi pikirkan macam-
macam penggunaan lainnya, yakni penggunaan yang tidak lazim baik yang pernah anda
lihat atau anda alami sendiri maupun yang anda dapat bayangkan.
Contoh:
Pensil, kita semua tahu bahwa pensil itu dibuat untuk menulis, menggambar, dan
sebagainya. Ini semua merupakan penggunaan pensil sebagaimana lazimnya. Dalam tes
ini penggunaan yang demikian itu tidak perlu ditulis sebagai jawaban. Selain sebagai alat
tulis menulis pensil juga dapat digunakan sebagai alat penggaris, ataupun sebagai alat
penggaruk punggung yang gatal bila memang diperlukan, ini merupakan contoh dari
penggunaan pensil yang tidak lazim, contoh-contoh seperti inilah yang harus anda
pikirkan sebagai jawaban dari tes ini.
Pada halaman berikutnya tercantum beberapa jenis benda, di mana pada masing-masing
benda anda tulis contoh sebanyak-banyaknya penggunaan yang tidak lazim dari benda-
benda tersebut dengan menggunakan daya hayal anda.
IOC-
APA AKIBATNYA
Instruksi :
Dalam setiap kalimat yang terdapat pada tes ini, dilukiskan keadaan-keadaan yang tidak
biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita di sini.
Bayangkan akibat-akibat yang mungkin terjadi bila mana keadaan-keadaan yang
dilukiskan oleh kalimat-kalimat pada halaman berikut benar-benar terjadi.
Tulislah akibat-akibat tersebut sebanyak mungkin.
Contoh:
Apa akibatnya, jika orang dapat terbang seperti burung?
Sudah jelas?
Masih ada pertanyaan?
Jangan mulai sebelum diperintahkan!
icS
I- Apa akibatnya, jika setiap orang dapat mengetahui pikiran orang lain1?
2. Apa akibatnya, jika setiap orang pandaL
Apa akibatnya, jika dengan makan pil sehari dapat mengenyangkan?
Apa akibatnya jika di Indonesia seperti di Eropa, ada musim dingin, di mana saljuturun dan air bisa menjadi beku? J
log
Item Sekor 0 Sekor 1 Sekor 2
Surat kabar Alas tidur Atap Alas rotiAlas duduk Alas lemari Alat pembersih kaca
Alas makanan Alas sembahyangAlas piringAlas nonton TV
Bungkus makanan Bungkus Bunga buatanBahan bakar jBungkus kado Buat kayu bakarBungkus tempe Bungkus pakaian Buat tutup kamar
Bungkus kacang Bungkus rotiBerteduh Buat mainan
Bantal
BajuBola kertas
Berita
Bungkus nasiBernyanyiBersiul
BerenangBerkelahi
Bermain
Dibakar untuk bahan bakar Disobek DilihatDibuang Dibaca
DiinjakDijualDipajangDimakan
Daur ulangDimask
- Iklan IrigasiIsi rumah
WipingKipas-kipas
Kapal-kapalan Kayu bakarKertas daur ulangKertas eceran
Koleksi
Kapal terbang
Lampen LayanganLap kaca Lempar-lemparan
Lap mejaLap
vlembungkus makanan Membuat pola baju Melipat surat1Vlembuat mainan Wenutupi muka Membungkus nasiIVlembungkus baju ]Vtembuat topi Vlengangkat dari tungku
1MemDungkus Membersihkan kaca Menutup wajah saat tidur
m
Kursi makan
Menulis
Memukul
Mainan
Pembungkus makananPayungPenutup makanan
Sampul buku
Tutup kepala/topi
Menulis surat
Main uang-uanganMembungkus barangMembuat topi-topianMercon
Membersihkan meja/kursi
PembungkusPembungkus kadoPembungkus nasiPembungkus tempePenutup jendelaPelindung kepala
Selimut
Tutup makananTempat dudukTikar
AyunanAlat menulis
Membuat kapal-kapalanMenutup makananMemasak
Membungkus snakMukul teman
Membuat rumah-rimahan
MengganjalMenggambarMadingMinum
Mandi
MajapahitMembalut
Mencuci
Mendekte
Membungkus rotiMelemparMengetahui beritaMenggarisMancingMencangkulMencubit
Menambal bajuMode
Modal
Menata
Makam
Membakar ulat
Menyalakan apiMakan
Membungkus kain
Pakain
Pembungkus pakaianPelindung matahariPajanganPelengkap ruang tamuPerahu-perahuanPeta tambal
PenghasilanPeneranganPistol-pistolanPupuk
Surat undanganSholat Idul fitrih
Tadah hujanTaplakTempat sampahTutupTempat makanTopemg
Aerobik
Alas membenahi kursi
IV.
Berdiri
BelajarBermain
Di injakDuduk santai
Kursi tamu
Menulis
Mainan
Berdandan
Duduk lihat TV
Kursi belajar
Meletakan pakaianMeletakan buku
Menaruh tas
Menaruh makanan
Memasak
Memukul, memanjatMandi
Meletakan barang
Ancik-ancik
Alas
Alas jemur kasurAlat pemecah kataAlas berdiri
Alat bantu olah raga
Bercanda
Baca buku
Berdiri biar tinggiBerkelahi
Belajar kelompokBegadangBaju basahDuduk,istirahat danbelajarDengerin radioDi teras
Dibanting kelantaiDitendangDimakan
Gerak dan laguGantungan bajuHiasan tamaa'teras
Hiasan
Istirahat
InjakJongkat-jangkitJongkokKuda-kudaan
Kayu bakarKerjaKereta-keretaan
Lompat-lompatanLap kacaMeletakan jaketMain kartu
Menjemur kasurManjat jambuMagic jarMobil-mobilan
Melawan penjahatManjat lemariMasang hiasan dindingMenaruh bungaMenggal/mengunci pintuMenari
MejaMenaruh radio
Memukul kucingMenyetirMenanak nasi
MelengkapiMengulitiMemukul orangMenaruh nasi
Ill
Sapu ijuk
Nonton TV
Pembantu agartinggipanjatan
Tidur
Tiduran siangTempat piringTumpuan mengambil bendayang tinggi
Selonjor kakiTanggaTempat tidurTidur kucingTempat makan/minum danhidangan
Bermain
I Makan
I Meletakan sepatuj MenyetrikaI MemuterCD[ Main caturi Menyimpan baju basah| Memanggil orangj Mencucii Nongkrongj Ngatuk
NyanyiMengrjakan PROlah ragaPenyanggaPenggangti tanggaPajanganResepsiRumah-rumahanRuang tamuSantai
Tempat ngobrolTempat santaiTempat dudukTempat gelasTempat balajarTempat menerima tamuTangga berdiriTelenan
Tempat radioTempat mainanTempat bukuAlat pukulAlas kaki
Alat untuk menghitungAJat menakuti
Bermain kuda-kudaanBerkelahi
Bahan bakarBatas
Bersih-bersih rumahBungkusBeribadah
Becanda
Cari cacing
Digunakan membungkusdengan daunDinaiki anak-anakDuduk di halamanDimakan
DipajangDilemparDuduk
Dibawa kemakamGaruk-garuk kepalaGenter
11M
Membersihkan atap rumahMengambil sesuatuMembersihkan meja/kursi
i Mainan
Mengusir lalatMemetik buah
Memukul
Mengiring ayamMembersihkan rumah laba-laba
Menyapu halamanMembunuh lalat
Memukul orangMengepel lantaiMakan
Reset
Kendaraan nenek sihir
Kuda-kudaan
Mainan anak
Membersihkan kotoran
dindingMenggarukMengusir nyamukMenyapu lantaiMembersihkan
kaca/jendelaMelempar kucingMemasak
Menulis
Membersihkan debu
MengecatMenggarisMembersihkan kamar
mandi/wc
Garuk-garuk
Handuk
Hiasan dinding
Ikat
Jaran kepang
KayuKado
Lap meja
Membuat tali
Mengeluarkan sisamakanan
Mengusir orarmMainan kucingMeraih sesuatu diatas
Memukul kasur dengandi jemurMengusir binatang buasMembuat mainan
Membunuh nyamukMemukul binatang/anjingMenusuk sate-satean
Main sapu terbangMain hiasan diacara
pernikahanMenyapu tanaman yangjatuhMembuang sampahMengganjal pintuMenangkap kecoakMenghilangkan gemnganair
Memukul ayamMenolak hujanMencuci piringMenangkap laronMengotori dindingMelukai
Mencuci
MenjemurMenghibur orangMenyapuMembunuh tikus
Membersihkan muka
Membuang kertasMenyanyiMembersihkan lemari hiasMandi
MelobangiMenvikat
14
Tusuk "igi
Batu bat a
Tusuk sate
Tonukat
Alas kompor
Memahat
MenyisirMembersihkan dapurMengusir kucingMembersihkan kotoran
kuku
Mengaduk teiurMembersihkan tiangMembrsihkan papan tulisMengikatMenyapu tempat tidurMendayungMenumbuk padiMenamparMenimbang beratMengukur panjangMenanam pohonMembuat bunga palsuMenghitungMembaca
Menguras bak
Nimpuk orangNgerjain orang
Penopang pintu agar rapatPenunjuk waktu bacaPusaka
Pengusir burungPengusir anjingPemukul malingPemukul
Pita rambut
PajanganPembersih telingaPenekan bel
PenyanggaPembatas buku
Ruang tamuSulak
SupitStick golfTongkat bungaTempat jemur pakaianTangkai bunga buatanTempat sampahTidur
TumpuanAkrobat
Alas kaki mejaAlat angkat besiAlas potAlas lantai
Alas duduk
Alas tanaman
Ancik-ancik
15
Duduk
Gosok «jt;i
Lempar-lemparanLatihan karate
Membuat telur asin
Mainan
Memasak
Melempar
Bahan makanan/masakan
Dimakan
Karate
Lantai
Memukul
Menyembuhkan bidurenMembuat tungkuMainan anak
Memberi warna merahMakan
Minum
Menghias pagarMandi
Melempar orans»
Asbak
AtapAlas duduk di kebunAlas menulis
Alas rumah
Alat masak
Bermain
Bercermin
Buat rumah
Bakar
Bedak
Buang airBuku bacaan
Berdandan
Buat surat
Coklat-coklatan
Dibakar dan diumbuk
Ditumbuk halus untukobat biduren
Ditimbun
DibantingDipecahkanDibuangDilemparkanDipatahkanDiminum
GentengGanjal
Hiasantaman
Hiasan
Jalan
Kursi
Kolam
Koleksi
Konblok
Latihan kekuatan otot
Meletakkan TV
Membuat kerajinanMencuri mangga dipohonMembunuh binatangMembuat batas
Membuat pengkranganMenahan air
Membuat kolam denganplastikMelempari hewan yangmenakuti
Membuat tempat untukmemasak
Membuat penyekat pasirMemukul orangMenindih kapangMenjaga pintuMakan burungMenanam tanaman
116
Odol
Pagar tanamanPerapian
Mencuci perabotMejaMenutup lubang tikusMakanna burung daraMerebus iakn
Mengganjal potMenulis dibatu
Melempari ayamMembuat lantai
Melempari penjahatMembuat kursi
Membunuh
Melukis
Mewawancarai
Menari
Membersihkan lantai
Mcmbaca
Mencuci
MenyapuMenggosokMelempar kacaMancingMenghajar pencuriMembunuh ulat
I Memukul lantaiMenulis
Melempar buahMenyalin menanamMengepelMenangisMengecat tembokMenulis lantai
Membuat minuman
Nimpuk temanNimpukNgopiObat
Obat gatalPenyangga tungkuPot tanaman
Penghias halamanPengganjal kaki kursiPagar tanamanPenimpuk orang jahatPagarPengganjal ban mobilPemberat dalam air
Pengasah golokPenjahatPembatas
Pengeras jalanPondasi rumah
Pengganti komporPenyanggaPengganti gula merahPewarna sirup
117
Tempat dudukTempat memasakTuntjku masak
Pembuatan batako
Semen
SembahyangSambal
Tepung-tepunganTanda sesuatu
TanggaTempat tidurTanam hidroponikTaxi
Tidur
118
^nf.«
'IdJm<M^
><
^r
t—fo_,i
c-jr—
*r
ot
0s!uo
ro
r-
oo
o^
cr*co
vd
cn
rH
0-
'-£)vD
00
CD
CD
lP,CD
lO
CO
U3
CD
vO
^£>CD
lO
uO
CD
vC
Osi
oo
roin
ido
ai
rom
^o
r-
oco
^co
mr—
r-
ouo
lf'^
"ir,
,,-,in
,_in
O'.0
VO
OuT
OID
IOr-
Oif)
i/|ID
wC
~~ID
CD
v.0C
D
OO
CO
CO
om
oin
ov
mr
oo-j
uo
ro
mr-
oo
mw
(Xi
id
rj
co
Li
ro
oto
oh
occ
r-
th
>o
h-i
oo
q-
ro
c\i
r-ivj
ri
h'i)
uw
no
OO
LO
Ol
CD
v0
-0
1O
J^D
rHo
0-JC
Dro
oro
,M—
tr-i
-Hr-l
rH^-1
^1
r-HrH
CO
rHr-i
r-i<-\
r-i
CO
CD
lOr-
CD
OiH
C-J
(Oi
o^
oo
in
i/)io
ou
)o
IC
OO
.)L
OlX
>rH
i>
0C
JilO
O)
^I1i0
cm
^r
00
O-J
0s]
r-i
0-j
ro
^r
LO
CO
oo
o•
O-H
0-]O
l=
T
CJ
C\]
OJ
CJ
<\l
or-
co
a-,o
hM
ro
si-m
t.Dr-
co
cn
oh
Mr-i
cv)oj
oo
c-jco
cn
cn
cn
cncn
rncn
rn
c>
^r
^r
^r
^*
=^r
lo
>o
r-
0'j
<m
o-H
0s]O
Tvj-
io
;_r-
CO
oi
o*-j*
uo
un
lo
lo
min
u")lo
mio
vd
3i—
rr-
ir—
-(—
i—'
t—I—
"i—
|—'
iJO
OO
OO
OO
OO
OC
OC
DC
OC
DC
OO
CD
CO
-J
00C
/1,£
=.
OJ
l\)
OO
CO
CO
-J
Oi
Cn
CDVD
CDCD
OOCO
COCO
COCO
COCO
CO00
-J-O
-0~J
-J~J
-J-j
-J-j
QO00
OO00
ooro
mco
coco
-joo
on.i_
ojro
mo
cdco
-joo
on^
ojro
I-1
O\_
00-J
oo
l_|..
.(_
;|_
_(_
(_,
!_:
h„h_
,_^
(_,
!_,
,_.
!_,
ooo
o\
jo.
roo
j\-
>o
rom
.^en
cd
^^
CO
;C
OC
DC
O0
1-J
CO
l\)
Ui
Cn
ff,
Oa)
Ji
Hl\>
0JO
V0
OOcj
i-J
roCD
OOO
O!-
=00
0J00
<DK^
0001
CsJ
onOO
._.
h-c,
W^
Ln
ro
^ro
iJiW
-W
^M
Ln
miT
ilO
vO
-J^
vX
io
oco
on
co
oo
ro
co
oj
-j
oj
oj
x>
ro
^O
00O
OO
OO
iO
O
cno"
ion
~j-j
-jen
onon
oocn
oncn
oo<_
i0l
o^ui
o^cr^
cr^^
o^o\
-^^
o^^
cj^o^
cr\
^o^
-^lt^
o^ct
\a^
a^a>
c^m
^co
^jcn
ro^
onm
ojjo
.cd
onj^
ro-o
^jco
onvd
njco
oco
cocd
oo^
01o
w-j
o^
iduj
'-£»
wcj
co^j
j,cd
ho
pa
M2
OpJ
17 Mar 01 NORMALITY ANALYSIS pa15:08:16 KOLMOGOLOV-SMIRNOV TEST
N Mean std Dev Minimum Maximum
KREATIV 110 142,700 28, 816 81 233HARGA 110 65,782 6, 025 50 87
- - - - Kolmogorov - Smirnov Goodness of Fit Test
KREATIVITAS
Test distribution - Normal Mean: 142,70Standard Deviation: 28,82
Cases: 110
Most extreme differences
Absolute Positive Negative K-S Z 2-Taiied P,06161 ,06161 -,04125 ,6462 ,7979
- - - Kolmogorov - Smirnov Goodness of Fit Test
HARGA
Test distribution - Normal Mean: 65,78Standard Deviation: 6,02
Cases: 110
Most extreme differences
Absolute Positive Negative K-S Z 2-Tailed P-°9662 ,09662 -,04521 1,0134 ,2559
12%
0.
0O,
XI3m
>i
-H<
HSH
HrH
«:U
Hci)
2u)
>C
Jrt.
mM
m
Qft
H-1
>•
ti
<*
Hi
IT.
MM
5IX
<1j
ai
^-I
«,
w>
Hrvj
Ti
on
_:o
CO
CO
0)v
-l
•r-i1)
M>
rnID
h-H
N>
,
t/>C
JJ
CO
-q-^
'rg
roc\l
CM
(M
^O
CO
CjC
OC
O^
q'
r-lO
rH<
TT
LO
OJ
CO
Osl
ro
oO
r-i
^t
*T
Os|
in
rHL
OC
D*
r'-D
On]
CO
r-i
CN
<vr
CN
o^
Os]
fsjcn)
O)
O-J
v-H
CD
rHO
s]O
LO
cn
r~
co
^r
lo
•3'o
r-
oro
Osi
r-
r~
lo
lo
CO
CD
r-
•sT
oo
r-\
00
Ci
LO
cn
oo
oo
oo
oo
oo
oo
ao
oo
oo
oo
mo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
or-
oo
oo
oo
-^o
oo
.-o
oC--1
'->O
OM
°2
°S
°2
°S
°°
°°
°°
°°
°°
°°
m°
°°
°O
OO
Oo
Oo
Oo
OVi>
oO
O6
Oo
Oo
Oo
oci
Oro
O5
OCO
22
22
22
22
?2
02
02
02
02
00
"^
^o
oo
oo
oo
c,0
0°0
^0
o0
oo
oo
oo
oo
oo
mo
oo
mO
vo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
ov
DO
oO
uT
Oo
Ov
no
rn
cN
r-o
oo
OL
rjo
oo
oO
LO
Ln
vo
vn
oO
LO
Oo
oo
oo
oo
oro
oo
c.ro
oo
oo
oo
op
vr-rjco
^^
tro
oo
vo
^r-av
^i-cijO
iq
-rafln
r-h
r-o
vD
ro
ov
co
rah
OH
vD
wv
Dv
jco
fv
icn
^v
y^
v^
lDv
Oli)v
i)vo
vo
^n
vo
vC
lfiVflv
oV
5^
&v
flvC
vp
VI)v
ov
o1
.^v
oV
IlvC
veL
n^
ov
5v
ov
Ov
DV
Dv
C'a
^v
i)vo
vO
vC
o>
o
ro
LO
On
jov
DcN
jrO
LO
CD
co
co
co
oo
oo
oo
oo
oo
o^
loco
ono
rHost
^j1lo
cd[--
oo
jro
^r
locd
r-go
-hH
HH
^rN
i^
cM
NcjW
cM
ro
ro
ro
riro
ro
rO
ro
^q
-cD
^co
a-iH
M^
iri'v
yC
'ro
q'm
ico
•=y•*
<^'
-y^
uolo
l.OlO
LO
CD
CD
CD
CD
vD'X
*rH
rHH
-Hc—
I--1
rHrH
rH—
trH
^-H-H
r-lrH
•-!co
r-
r~
r-
c_O
ncn]
CO
CD
rHC
s]C
Oo
oco
co
co
oi
ai
orH
ro
oO
CO
r-i
Cn]
Osl
H
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>s,
fhm
hhfh
ws-i
ihi-t
v-.in
uj
v-i_
„_
_;,
l_ir^
,.
;,
^,
,r^
ror
r.
r.
MM
MM
MM
MM
FhE
-FH
Eh
HE
hE
hFh
.ra:r
t:<fl;a
:rt;r
tim
„u
„w
„w
w«
««
„a;„cX
tt;
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
-•
rnM
MM
HM
HHM
MM
FHM
HH
IM
HM
HH
&^
^C
iE^t
^^
0^
BE"1
E^^
HH
EhE-i
FhE-i
e-E
hE
-'E
hE
HE
hH
Eh
E-
Eh
.ft,
<ft,
ft,ft,
ft,ft
ft,ft
<M
UH
UW
WW
10u
[.:cX
B.„_
a;cr:«
cx
p-:!i.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>
E-'
L-h
E-i
[hE
Eh
Eh
Eh
£h[H
H<
<ft,
ft.<
<U
„H
WW
US
SS
SS
SS
HS
HS
^S
w^
HH
Mw
w'[1
ww
uw
cj0
w3
cjm
In,•<
<<
^
„_
b<
^«
„^
:^
:i<
„„_
„_
xt<
c::<
' F<H
F~<r-v
11
Fh
F-i«:
<*
<«:
c-i!<
Oj
inU
Jk
lI.I
Ul
wI.I
o.
Ch
u.
o.
[r.
n-,PC
-,^
^X
:*•,:<
J<^
<o
<w
>H
O2;
ah
(XH
ocU
rs
UJ
«;o-.
•x:<
J
<i>
VF^
^H
o
J-!CO
CO
C>
•oj
m1
3
>no
CI
ci
yq>
CJ
ro
OJ
CM
cmO
JO
JC
n)C
OO
ji—
IC
O^
r
00O
OO
O0
3C
OO
CD
OO
OC
OO
OC
DO
CD
OO
r-
CD
CO
CO
OO
OO
OO
OO
OO
CO
r-
OO
03o
OO
OO
OC
3C
OO
OO
OO
OO
CJO
OO
OO
VD
OO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
CD
OO
OC
O'
OO
OO
OO
CO
OO
OO
OO
OO
OO
OG
OcD
lO
lO
OO
OO
OO
OO
OO
OO
CD
OO
OO
CO
OO
OO
OO
OO
OlO
oo
OlO
oo
olo
oco
r-
r-
oo
oo
loo
OC
Oo
OlO
lOC
DlO
OC
OC
O
•sTtJ
-cj
oo
rj
ci'
co
co
^i'
co
oco
oj
co
cd
^r
<=
rrH
OrH
^T
LO
OJC
Orj
03
oo
r-,^lt
^r
Cs]
cn
rHlO
CD
^TC
DC
NC
OrH
lO^
CO
rHC
N]
^J'
CN
On
CO
CO
CD
rHO
s)O
lOO
Jr-
co
^lo
vr
or-
oro
oj
t—•
r-
lo
lo
^r
OO
f1
CN
)L
O
3.O
oo
OO
03
CO
CO
03
oC
JC
Do
ro
CO
O'"
310
O<
JC
JO
OO
C)
CO
c>
oo
oC
3O
OC
DO
_jO
C.3
oo
oo
oo
C3
oo
oo
OO
OO
DO
CO
CJ
oo
oC
_Jo
CD
lOo
oo
u0
OO
O
Oro
CO
OC
DO
CD
O0
3O
OC
DO
OO
Of-
OO
OO
OO
OO
jO
roO
OO
OO
CD
OO
OO
OO
OO
CD
OO
C3
OC
DO
OO
Oro
lOu0
OO
OO
OC
DO
OO
OO
OC
DO
03O
OC
JO
OC
DO
rO
CN
ir-O
OO
O'C
lo
OO
OO
LO
uO
CD
LO
OO
iO
OO
Cj
O
ror-
oj
cocni
]-d^
oo
oncd
>--<p~
cnco
r-oo
on*
roo
c>cn
r-r
r^o
cdro
i^co
cor-
o•••no
oj
co-t
oj
co'C
-lO
CD
voC
O'-D
CO
CD
cDlO
<,D
CO
lOU
3C
DC
DvD
CD
VO
CD
vD'-D
vDiO
CD
00V
DC
DlO
CD
CO
CD
vOC
OC
OC
DC
DO
-C
O1
0
Osl
CO
c\]
CD
03
oO
on
-h
oro
om
oi
oco
Cs]
CD
vDlO
cn)C
Dr-
^-DC
OC
DC
OC
OO
-]C
O•
r-i
cd
OJ
r-
on
oo
co
OC
!C
OO
s]lO
CD
CO
Oco
ro
co
ro
1cn
o-j
ro
co
ro
rH
Olu
OO
Ou
O'-
DcN
OO
LO
CD
cO
O0
00
3C
DC
30
CT
1_
iO
OO
OO
rH
<^r
lo
oo
on
.lo
r~
CN
Cs]
or-i
os]^
rlo
cd
r-
ocj
roq1
inid
r-
co
hcn
cn]cs]
cn]cn
cn
oj
roro
roro
roo~>
03ro
^r
rHr-i
r-(,-H
r-irH
r-ir~',
r-irH
rHrH
rHr~i
rHr~i
^'
CO
[—C
OO
i
CO
oo
CD
CD
ro
tM
hH
rf
|>
<E
h>
1!5
*$E
ha:
(i-FH
<«
KX
t<:
<W
-H_
H>
rrj<D
%-
3>
.t0
CQ
oo
oo
o
OO
CD
OO
OO
OO
OC
Oo
o
oo
or-0
00
00
00
00
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
oo
OO
OO
OC
DO
OO
cD
OO
OO
OO
OO
O
03
CN
uo
ro
Oro
OO
CJ
Oro
OO
O
ro
O
OO
CD
OC
JO
OC
DO
OO
OO
OO
OO
Oo
oo
oo
oo
OO
OO
Oro
OO
OrO
OO
Oo
oo
oo
CC
CO
oo
•T
OrH
cD
'^D
'O'r
OO
OrO
CM
co
o',
^ro
oo
vfji/ii-co
CM
rHrH
rH
r-3v
OO
Oro
vo
r-icni
co
rHro
CO
CO
Oi
C>\
O".
c3
CO
HH
Hr-l
Hrj
CM
r-
lo
CD
O
<rr
o
CD
ro
ro
lo
OC
D
-a0)H
40-
30-
>Oca
= 20-OJ
10-
Histogram
Normality
U3
! ! ; Std. Dev = 6,02! ; Mesn = 65,8
0_ . , .. : ! ! •N=110,001 i - --I , -----, , , _ .. :...,-._..
50,0 55,0 60,0 65,0 70,0 75,0 80,0 85,0
HARGA
E03
_.
CO
O-t—•
CO
I
oCN
Ao
uo
nb
ojj
CSJ
CO
CO
N-
CN
CN
II"tf
J-
CD
II
Qrm
u01
CO
_
ooo"II
z
o
.o"
CM
CSI
Oo"
CO
CSJ
Oo"
CnJ
-OoC
SJ
oCD
-Oo
o
oN.
o
.o"
CD
o
.o^r
oo"
co
.oC
SJ
o
o
.o
"o
oo"
CD
•oc
o
>111X_
22 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0
KREATIV
Vai-ce Label Value Frequency Percent
Valid Cum
Percent Percent
81
83
85
89
95
96
102
1 0 3
105
i 0 6
103
110
12 6
130
132
13 I
138
141
144
14 6
47
48
149
56
60
64
r DC
j. 67
L70
182
183
18 6
191
1 92
\ 9R
,9
i, e
, 9 2 7
, 9 3, f
, 9 4 , 5
, 9 5, 5
, 9
', 7
10, V
11, !
15.. :
H ^, o 3 , 0 j .'
2 8 1, 8 o v;
3 2, 7 2, 7 38
2 1, 6 1, S 4 0
2 J o 1, 8 41
2 1, 8 1, 8 43
1 , 9 q 44
1 a a 4 ;3
2 1, S 1, 8 47
1 9 , 9 4 8
2 ^, s I, 8 5 0
2 1, 8 1.. 8 51
2 1. 6 1, 8 53
3 2, 7 2, 7 56
2 1, 8 1, 8 58
1 , 9 , 9 59
2 i, e 1, 8 60
,9 7 0
,8 71
, 6 75
.. 9 76
9 7 7
, 9 78
, 9 79i 81
, 9 O ~
., 9 83
i 6 87
2, 7
\3I
Page
22 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0
Mean 142,700 Std err 2, 748 Median 142 500Mode 125,000 Std dev 2 8,816 Variance 830 377Kurtosis -,044 S £ Kurt ,4 57 S kewr.es s 22 3S E Skew ,2 3 0 Range :52 ,0 00 Minimum 81 000Maximum 233, 00C Sum 15 6 97,0 0 0
* Multiple modes exist. The s.-nal .est value is shown.
ill
•rcentile Value
25,00 124,00-0
nissinn
Percentile
KREA KLS Kreativitas Klas
Value Labe:
<124
I25-] _
142-162
>i 63
Va] f requenc
"rcentile Value
"5,00 163,250
Percent
2 5,5
10C
Valid Cum
Percent Percent
26, 4 2 o 4
2 3,6 50 0
2 5,5 75 5
24, 5 100 0
100, 0
Mean 2, 4 82 Std err ,108 Median 2 500Mode 1, 000 Std dev 0-131 Vari anee 1 279Kurtosis -1,38 7 S E Kurt ,457 Skewness 007S E Si-ew ,2 30 Range 3, 000 Minimum 1 000Ma xlm urn 4,00 0 Sum 273,000
Valid cases 11C Missing cases
132
Page
22 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0
HARGA
Value Label Value Freauer
Val id Cum
r c e n _ Percent Percent
o / 9 , 9o , 9 1, 8
t % , 9 2 ,7
''. , b H , 5 "0 3I, 8 1 , 8 9, 1
-"i, b 4 5 1 3, o
5, 5 5 , 5 19, 1
^, t'
4 , 5
100, 0 10 0,0
51
6i ,Q
6 9 j
8 0 0
8 1 8
8 4 t;
85 5
89 1
93 6
94, 5
9 7 3
98, 2
99, 1
10 0, 0
Mean 65,782 Std err ,574 Median 66 000Mode 69,000 Std dev 6, 02 5 Variance 3 6 301Kurtosis ,952 S E Kurt ,, 4 57 Skewness 424S E Skew ,2 30 Range 37,000 Minimum 5 0 000Maximum 87,000 Sum 72 36,0 0 0
Valid case: UO jMi s s i n a cases
l3/_(
Pace
12 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0
ONE W A Y
Variable HARc-A
3y Variable KREA KLS Kreativitas Klas
Analysis of Variance-
Sum of Meat. F F
D.F. Squares Squares Ra: io ?rob.
Greets 3 769,4003 25r.,4668
318 7,3 6 3 3
3 9 5 6.. / c. 3 6.
01379 4,6192 ,8573 61,3809 TO 64,8950
:i a - ioi F. r 1 o r 9 5 For Cc
4,6192 ,8573 61.3809
5, 2588 1,0313 62,0298
5, 0062 , 9 4 61 6 3, 9 J 1 7
v.-., 6 552 _ 3198 67,3622
O < , i3 341
7 8 5 cj
6 5,7818 6,02 50 ,5745 64,6433 TO 6o, 9204
MAXIMUM
70,0000
7 5 , 0 0 0 C
74,0000
87,0000
87,0000
Levene Test for Homogeneity of Variances
2,3658 3 106 ,075
13'-
23 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0 Page
t-tests for independent sairples of ANAK KE Anak ke-
qua.1
ceaua i
Number
Va rianie of Cases Mean sn SF of Mean
HARGA
9 P
iierence = ,8620
66,3214 6,661
37 65,4595 5,942
for :.cuaijty of Mea::s
for MS WINDOWS Release 6.0
-:, V3 ',; 4, 057)
t-tests for independent samples of ANAK KE Anak ke
Number
Varianje of Cases Mean SI") SF of Mean
HARGA
Pertama 28 66,37 14 6,661 1,?59Buno.su 48 65, 71j.[ 5,7H0 ,Rf,3
Mean Difference = ,6103
Levene's Test for Equality of Variances: F= ,350 P= ,556
t-test for uquaiity of Means 95-
v'ariances t-value df 2-Tail Sig SE cf Diff CI for Dii
ic3uai '4± 71 ,681 1,477 (-2,335; 3,556)Jnequal ,40 51,39 ,691 i,526 {-2,455; 3,675)
37
23 Mar 01 spss for Ms WINDOWS Release 6.0 Page
t-tests for independent samples of ANAK KE Anak ke-
Number
of Cases Mean 57 SF, of Mear
37 65,4595
45 65,7111
Difference = -,2517
le Os Test for Equality of Variances:
,847
.647
38
17 Mar 01 MULTIPLE REGRESSION ANALYSIS
15:10:24 LINIER SEDERHANA
MULTIPLE REGRESSION
Listwise Deletion of Missing Data
Equation Number I Dependent Variable.. HARGA
Block. Number 1. Method: Enter KREATIV
Variable (s) Entered on Stec .".'umbel KREATIV
Multiple RR Square
Adjusted R SquaStandard Error
KREATIV , 10702..
(Constant) 50,509581
Analyses of Varianc
Pearession
2 0, O
End Block Number 1 All reauested variables entered.
Residuals Statistics:
Mm Ma x 8ean Std Dev N
"CPRED 59,1785 75,4460 65,7818 3,0840 110
*RESID -14,2420 15,9419 ,0000 5,1759 110
*ZPRED -2,1412 3,1336 ,0000 1,0000 110
*ZRESID -2,7390 3,0659 ,0000 ,9954 110
Total Cases = 11 0
Durbm-Watson Test ., 8 51 .' 3
5um of Squares
i036, 717,6.7
, v.; v.; y u
Mean Square
1036, 7 J 367
Page
ILfO
17 Mar 01 CORRELATIONS ANALYSIS Pa9e15:09:12 PRODUCT MOMENT
Variable Cases Mean Std Dev
KREATIV 110 142,7000 28,8163
HARGA 110 65,7818 6,0250
Variables Cases Cross-Prod Dev Variance-Covar
KREATIV HARGA 110 9686,8000 88,8697
- - Correlation Coefficients - -
KREATIV HARGA
KREATIV 1,0000 ,5119
( 110! ( 110)
P= , p= ,000
HARGA ,5119 1,0000
( 1-0) ( .110)
P= ,030 P= ,
(Coefficient / (Cases! / 2-tailec Significance)
" . " is orinted if a coefficient cannot be computed
ILU
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALKANTOR WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TEMPELKABUPATEN SLEMAN
KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN
Jalan Magelang Km. 17 Yogyakarta Telp. (0274) 869068 Tempel 55552
SURAT KETERANGAN
No. 66/I13.5/SMK.l/KM/2001
Vang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMK N 1 Tempel menerangkanbahwa :
N a in a
No. Mahasiswa
Asal Perguruan
ULFAH SUHRIYAH
95231080
Universitas Islam Indonesia
Fakultas PsihologiJl. Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta
lelah benar-benar melaksanakan penelitian/survey/try-out angket /studi. kusus di SMK Negeri 1 Tempel tanggal 2. dan 3 Marei 2001sebanyak 111 siswa dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul :HUHUNGAN KREATIVITAS TERHADAP HARGA DIRI.
Kemudian harap dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab
N\cU"_b
1 a h ,
2001