Guna Mcmperoleh Derajat Sarjana SI Psikologi

151
HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS REMAJA DENGAN HARGA DIRI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia Untuk memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Mcmperoleh Derajat Sarjana SI Psikologi Oleh ULFAH SUHRIYAH 95231080 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2001

Transcript of Guna Mcmperoleh Derajat Sarjana SI Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS REMAJADENGAN HARGA DIRI

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Psikologi

Universitas Islam IndonesiaUntuk memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat

Guna Mcmperoleh Derajat Sarjana SI Psikologi

Oleh

ULFAH SUHRIYAH

95231080

FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2001

Telah Dipertahankan Di depan Dewan Penguji SkripsiFakultas Psikologi

Universitas Islam Indonesia

Diterima Untuk Memenuhi Sebagian Dan Syarat-syaratGuna Memperoleh Derajat SI Psikologi

Dewan Penguji

1. Drs. Muhammad Bachtiar, MM

2. Dr. Sukarti

3. Retno Kumolohadi, Psikolog

PadaTanggal2 Q i-^P '••'•';•'

Mengesahkan Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesia

. Dr H Djamaludin Ancok

Tanda Tangan

Kupersembahkan

Karya gang jauh dari kesempurnaan ini kupersembahkankepada JLAUl ROBBI gang senantiasa melimpahkan Rahman

dan Rahim-Nya kepada penulis gang selalu jatuh bangundalam kesalahan.

Karya inijuga kupersembahkan untuk orang-orang gang akanselalu terukir dalam hati penulis, mama Kutmaningsih, bapak

Fadil gang senantiasa mengiringi dengan do'a dan kasihsayangnga,untuk Nyai dan Jai gang dengan keikhlasan hatimembesarkan penulis, untuk adik Taofan dan A'en kalianlahsumber kekuatan dan atas segala cintanga serta untuk bang

Rauf atas kesabaran, pengertian dan cintanga.

MOTTO

"Apablla kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka

balaslah penghormatan itu dengan yang leblh balk dari padanya,

atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).

Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas tiap-tiap

sesuatu". (An-nisaa': 86)

"Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu,

sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan

mengetahui". (Az-zumar: 39)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah peneliti panjatkan kepada ILAH1 ROBBI atas segala

limpahan rahman dan rahimnya yang telah memberi kemudahan bagi peneliti untuk

menyelesaikan skipsi dengan juduP'HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS

REMAJA DENGAN HARGA D1RI PADA SISWA SMKN TEMPEL", ""yang mana

pcnyelesaian skipsi ini guna memperoleh derajat gelar sarjana psikologi yang

dikeluarkan oleh fakultas psikologi Universitas Islam Indonesia.

Peneliti sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak meng^lami

kesulitan? oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah banyak membantu proses pembuatan skipsi ini, antara lain kepada :

1. Bapak Dr. Jamaluddin Ancok selaku dekan fakultas psikologi Universitas Islam

Indonesia serta almamater yang telah memberi kesempatan pada peneliti untuk

menimba ilmu.

2. Bapak Moh. Bachtiar, M.M selaku pembimbing utama yang banyak memberi

pengarahan dan dedikasinya dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Retno Kumolohadi, Psikolog selaku pembimbing pendamping yang banyak

memberi masukan, kritik, kesabaran serta arahannya.

4. Ibu Ratna Syifa'a ,S.psi selaku dosen pembimbing akademik atas dedikasinya.

5. Bapak H. Fuad Nashori, S.psi beserta istri ibu Rahmi Diana, S. psi yang telah

meluangkan waktunya memberikan penjelasan secara mendetail.

6. Ibu Qurrotul Uyun, S. psi beserta bapak Drs. Farid Mustafa atas segala

pengertian dan segala bimbingannya yang penuh dengan kesabaran.

7. Para staff pengajaran diantaranya bapak Fathur Rahman, mas Ferry, pak Ram

serta pak Imran yang memberikan kemudahan setiap sarana yang dibutuhkan

oleh peneliti dalam perampungan skripsi ini. -

8. Bapak Drs. Supnyadi selaku kepala sekolah SMKN Tempel yang telah berkenan

memberikan rjin untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Drs. Cahyo wibowo yang telah bersedia membenkan jam mengajarnya

untuk dipakai penelitian.

10. Ibu Siti Saherah yang telah membantu memben jalan dalam pelaksanaan

penelitian ini.

11. Ibu Murdiati, BA yang telah bersedia memberikan jam mengajarnya untuk

dipakai penelitian.

12. Seluruh adik-adik siswa SMKN Tempel kelas II-sk-1, II-sk-2, dan kelas II-pj-2

yang telah bersedia mengisi angket dengan penuh kesungguhan.

13. Mbak Titien atas kesediaannya menemam peneliti dalam kesendirian.

14. Adikku Sri yang selalu menemani peneliti saat peneliti membutuhkan dan selalu

memberikan dorongan.

15. Sahabat sejatiku Rohana beserta seluruh keluarga atas persaudaraan,

persahabatannya yang penuh dengan rasa penerimaan dan kasih sayang.

16. Teman bemiainku Muchlis dan Ahmala terima kasih atas tulisan kaligrafinya

serta kesediaannya untuk berepot-repot ria.

17. Para staf perpustakaan psikologi Universitas Gajah Mada yang membantu

menyediakan literatur yang peneliti butuhkan.

18. Serta semua pihak yang telah banyak membantu Peneliti dalam penyalesaian skripsi

ini, yang tak mungkin peneliti sebutkan satu per satu.

Semoga karya yang jauh dari kesempurnaan ini dapat memberikan manfaat

bagi semua pihak, serta memberi rangsangan untuk munculnya penelitian-penelitian

yanu jauh lebih baik lam, Amien.

peneliti

DAFTAR 1SI

Halaman Judul '

Halaman Pengesahan n

Halaman Persembahan m

Halaman Motto iv

Kata Pengantar v

Daitar Isi viii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Tujuan Penelitian 9

C. Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

A. Kreativitas 10

1. Pengertian Kreativitas 10

2. Faktor-faktor dalam Kemampuan Kreativitas 11

3. Aspek-aspek dalam Kreativitas 13

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas 15

5. Ciri-ciri Individu Kreatif 23

B. HargaDin (selfEsteem) 24

1. Pengertian dan Sumber Harga Diri 24

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri 25

3. Taraf Harga Diri 26

4. Perkembangan Harga Diri 27

C. Hubungan Antara Kreativitas dengan Harga Diri (selfEsteem) 30

D. Hipotesis 33

BAB 111 METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Vanabel 34

B. Definisi Operasional 34

C. Populasi dan Sampling 35

D. Metode Pengumpulan Data 35

1. Angket Kreativitas Verbal 36

2. Prosedur Pemlaian Angket Harga Diri 40

E. Metode Analisis Data 42

BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah Penelitian dan Persiapan Penelitian 43

1. Orientasi Kancah Penelitian 43

2. PersiapanPenelitian 43

B. Pelaksanaan Penelitian 45

C. Analisis Data 45

D. Hasil Penelitian 43

E. Pembahasan 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 54

B. Saran 54

Daftar Pustaka

Lampiran-Iampiran.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa depan bangsa Indonesia dipengaruhi oleh kreativitas sumber daya

manusianya (SDM). Apabila sumber daya manusia Indonesia mampu menggali,

mengidentifikasi dan mengembangkan potensi-potensinya, baik potensi sumber

daya alam (SDA) maupun potensi sumber daya manusia (SDM), maka produk-

produk kreatif yang bermakna akan tumbuh dan berkembang.

Secara nasional upaya mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang

kreatif dijabarkan dalam konsep pendidikan nasional dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju,

tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional,

bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani (Garis-gans

Besar Haluan Negara, 1993 - 1998).

Konsepsi pendidikan nasional tersebut mengisyaratkan bahwa manusia

Indonesia secara personal mempunyai potensi kreatif yang unik dalam derajat dan

bidang yang berbeda-beda. Oleh karena itu, potensi-potensi tersebut perlu

diberdayakan, dirangsang dan dikembangkan secara sengaja sejak dini. Dalam

rangka usaha pengembangan potensi kreatif tersebut, maka diperlukan kekuatan

pendorong internal dan eksternal. Pendorong internal adalah kekuatan yang

tumbuh dalam din pnbadi, sedangkan pendorong eksternal adalah kekuatan yang

tumbuh dan keluarga, sekolah, masyarakat dan kebudayaan dan bangsa yang

bersangkutan (Utami Munandar, 1988).

Masa remaja merupakan masa penting karena individu harus

mempersiapkan diri menjadi individu dewasa yang tidak tergantung kepada orang

tua dan berani bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat (Gunarsa dan

Gunarsa, 1978). Masa remaja ini berkisar antara usia 12 tahun sampai dengan 21

tahun (Conger, 1977). Pada masa ini disebut juga masa transisi atau masa

perahhan, yaitu perahhan dan masa anak ke masa dewasa. Pada masa transisi ini

terjadi perubahan-perubahan sifat dari sifat anak-anak ke sifat dewasa, dari sifat

tergantung ke sifat mandiri. Perubahan-perubahan sifat ini tampak sebagai suatu

sifat yang mendua. Efek dan kemenduaan sifat ini, remaja menjadi suka bertanya

mengenai kehidupan dan berusaha mengenal din secara lebih mendalam (Conger,

1977).

Pada masa transisi ini remaja mengembangkan keterampilan-keterampilan

kogmtifnya secara besar terutama tentang eksplorasi keingintahuaannya dan suatu

rasa petualangan secara intelektual. Tingkatan fungsi intelektual dicapai pada

masa remaja akhir (yaitu usia 18-21 tahun) atau awal masa dewasa. Pada masa

ini imajinasi akan sangat aktif dan akan terus berlangsung sesudah itu selama

masih meraup pengalaman-pengalaman (Conger, 1977).

Setiap masa transisi mengandung kemungkinan timbulnya masa kritis

yang^ merupakan suatu developmental challenge yang biasanya ditandai oleh

kecenderungan munculnya perilaku menyimpang tersebut akan berlangsung lebih

lama dan dapat kemungkinan berkembang dan perilaku menyimpang seperti

berbohong, membantah, membolos, menjadi perilaku mengganggu (discriptive

behavior), misalnya merusak, menyerang, dan beberapa bentuk agresivitas

lainnya. Dalam fenomena sekarang ini banyak sekali kita temukan kejadian-

kejadian yang merupakan perilaku menyimpang dan mengganggu yang dilakukan

oleh remaja, seperti tawuran antar sekolah, perkelahian antar geng, pencurian

sepeda motor, pemerkosaan dan Iain-lain.Perilaku tersebut adalah kategori

perilaku "nakaf. Ditinjau dari tahap perkembangan dan tugas perkembangannya,

remaja dalam hal ini gagal dalam melaksanakan tugas perkembangannya. Dodge

(dalam Ekowarni, 1993) mengatakan bahwa kenakalan remaja sebenarnya adalah

ketidakmampuan melakukan tugas perkembangan dengan cara yang adaptive

sehingga cenderung melakukan sikap yang maladaptive. Salah satu tugas

perkembangan yang harus dikuasai oleh remaja (terutama remaja yang berada

pada fase perkembangan tengah dan akhir) adalah mencapai kemampuan sosial

atau social skill untuk melakukan penyesuaian dengan kehidupan sehari-han

(Ekowarni, 1993).Menurut hasil studi Compas, Davis, dan Forsythe (dalam

Ekowarni, 1993) dalam kehidupan remaja terdapat 8 aspek yang menurut social

skill, yaitu : keluarga, lingkungan, kepribadian, rekreasi, pergaulan dengan lawan

jenis, sekolah, persahabatan, solidaritas kelompok, dan lapangan kerja,

kemampuan yang diperlukan untuk penyesuaian adalah pemilihan penyelesaian

masalah, komunikasi yang efektif terutama dalam pengatasan konflik dengan

otoritas (orang tua, guru, dan lain sebagainya), integritas dalam kehidupan

kelompok yaitu pengembangan konformitas, sohdantas dan mampu menerima

umpan balik dari kelompok.

Adalah sangat wajar dalam kehidupan remaja diwarnai oleh konflik yang

tidak mudah diatasi karena adanya pertentangan nilai dan nonna. Suatu tindakan

yang dianggap salah oleh otoritas atau mungkin kelompoknya, bisa jadi

sebenarnya adalah akibat ketidakmampuan dalam mcnyatakan sikap atau perilaku

mengenai yang diinginkan, dirasakan, atau dipikirkan. Keadaan seperti itu tentu

saja sangat memprihatinkan karena remaja "melcsef didalam memilih tindakan

atau sikap bagi ekspresi mengenai yang diinginkan, dirasakan, atau

dipikirkannya. Ketidakmampuan menyatakan sikap atau perilaku ini bisa

dikatakan karena remaja tidak mampu mengevaluasi stimuli yang masuk secara

sempurna. Pengevaluasian stimuli iti melibatkan potensi-potensi yang dimilikinya

didalam menangkap stimuli yang masuk, seperti potensi mendengar dengan tajam

dan benar, potensi mclihat dengan cermat, potensi merasakan dengan peka, serta

potensi berpikir dengan lurus, objektif, dan onsinil. Semua orang sebetulnya

memihki potensi mendengar, melihat, merasakan dan berpikir. Namun

kemampuan untuk mengaktifkan potensi-potensi tersebut agar berkembang secara

optimal ternyata tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk memperhatikan

kebutuhan berkembangnya potensi-potensi tersebut yang mampu mencapainya.

Bila dilihat dari perkembangannya, seperti diuraikan di muka, bahwa pada masa

remaja ini keterampilan-keterampilan kognisinya berkembang secar besar, dan

tingkatan intelektualitasnya berkembang sangat pesat, serta daya imajinasinya

yang aktif maka, kemampuan untuk mengaktifkan kemampuan-kemampuan yang

dimilikinya sebenamya mudah dicapai bila mereka mereka memiliki kesempatan

untuk mencapainya. Namun ternyata banyak remaja yang tidak mempunyai

kesempatan untuk itu, sehingga terjadi pengevaluasian stimuli yang masuk secara

tidak sempurna. Keadaan itu membuat remaja tidak mampu mengekspresikan

sikap dan perilakunya sesuai dengan yang dinginkannya, dirasakannya. dan yang

dipikirkannya. Oleh Lecky (dalam Koentjoro, 1989) dikatakan bahwa

ketidakmampuan mengevaluasikan stimuli yang masuk secara sempurna itu

karena rendahnya selfesteem seseorang.

Orang-orang yang mampu mengevaluasi stimuli yang masuk secara

sempurna cenderung selalu merasa gagal dan pesimis dalam menghadapi

lingkungannya (Coopersmith, 1967). Sebaliknya, orang-orang yang mampu

mengevaluasi stimuli yang masuk secara sempurna akan merasa dinnya berhasil

dan sukses, mampu melihat kompleksitas apapun yang mereka urus, tertarik akan

hal-hal yang kompleks dan menantang, serta tertarik akan kontradiksi-kontradiksi

apapun yang mengejutkan dan membingungkan (Barron, 1968, dalam Roberts,

1975). Kemampuan melihat kompleksitas-kompleksitas dan ketertarikan terhadap

hal-hal seperti itu merupkan salah satu ciri atau sifat yang menjadi tanda tingginya

kreativitas seseorang (Banon, 1968, dalam Roberts, 1975). Seseorang yang kreatif

juga memiliki keterbukaan terhadap persepsi, sedangkan orang tidak kreatif lebih

berorientasi pada penilaian (Banon, 1968, dalam Roberts, 1975). Mengutip

pendapat Jung, bahwa seseorang berorientasi pada penilaian akan cenderung rapi

(tertib), merencanakan hidupnya secara hati-hati, berdasar pada prinsip-prinsip

yang kaku; sementara orang yang memiliki keterbukaan persepsi cenderung

terbuka terhadap pengalaman inner self. Di samping itu, seseorang yang kreatif

juga memiliki kemampuan berpikir yang kompleks, fleksibel, dan orisinil.

Jadi orang yang mampu mengevaluasi stimuli yang masuk secara

sempurna adalah orang yang kreatif. Kemampuan mengevaluasi stimuli tersebut

bisa bisa dicapai bila ada kesempatan untuk mengembangkan potensi-potensi

yang dimiliki remaja akan merupakan kesempatan yang berharga dan penting bagi

perkembangan individu. Terlebih lagi, perhatian terhadap potensi kreatif,

dikatakan oleh Munandar (1977) akan memprediksi keberhasilan belajar. Namun

kenyataannya ada perhatian terhadap kreativitas belum cukup memadai. Banyak

para pemegang otoritas terhadap remaja dalam mengerjakan sesuatu mereka

terialu menekankan pentingnya hasil yang dibuat oleh remaja, kurang

memperhatikan proses pengerjaan sesuatu (Torrance, 1972 ; Semiawan, 1984,

dalam Kuwato, 1993). Hal tersebut dapat menghambat dan melemahkan

pertumbuhan dan perkembangan kreativitas. Di samping itu hal tersebut akan

membuat remaja merasa tidak aman, merasa dinnya gagal, tidak mampu, dan

tidak aman merupakan ciri-ciri dari rendahnya selfesteem (Coopersmith, 1967).

Karena rendahnya self esteem ini maka pertumbuhan, perkembangan, dan

pengekspresian kreativitas menjadi terhambat. Suasana non otoriter yang terialu

menuntut hasil yang dibuat oleh remaja adalah yang mampu merripekuat self

esteem. Juga penghargaan terhadap produk-produk ciptaan remaja yang mimtuL

betapapun tidak sempurnanya di mata orang tua, akan membuat remaja memiliki

perasaan berharga dan berkompeten. Perasaan-perasaan ini akan mendorong

remaja untuk selalu terlibat dalam aktivitas-aktivitas kreatif. Keteriibatan remaja

dalam aktivitas-aktivitas kreatif merupakan bentuk teraktualisasinya hal-hal yang

diinginkannya, dipikirkan, dan dirasakannya. Dan juga, ketertarikan remaja untuk

terlibat pada aktivitas kreatif ini merupakan latihan bagi pencapaian kemampuan

di dalam mengaktifkan potensi-potensinya.

Dari uraian tersebut agaknya self esteem sangat berpengaruh terhadap

kemampuan remaja di dalam mengekspresikan dirinya, terlebih mengekspresikan

potensi-potensi kreatifnya, seperti yang dikemukakan oleh Ernst Kris (dalam

Coopersmith, 1967) bahwa antara kreativitas dan harga diri (self esteem)

berhubungan secara simultan. Berdasarkan asumsi bahwa orang yang kreatif maka

akan menghasilkan self yang tinggi atau kuat, maka seseorang yang mempunyai

self esteem yang tinggi akan menghasilkan tingkah laku yang efektif, serta

menutup kemungkinan terbentuknya sikap-sikap yang menyimpang dan

mengganggu, maka hal ini akan menjadi salah satu solusi bagi pencegahan

semakin merebaknya kenakalan remaja akhir-akhir ini. Oleh karena itu dalam

penelitian ini akan diuji secara empiris mengenai hubungan antara kreativitas

terhadap harga diri (selfesteem) remaja.

Stein dalam defmisi kreativitasnya, menunjuk pada peran lingkungan dan

masa (waktu). Menurut Stein, suatu produk baru dapat disebut kreatif jika

mendapat pengakuan (penghargaan) dari masyarakat pada waktu tertentu. Namun,

ahli lain berpendapat, yang penting bukanlah penghargaan masyarakat umum,

tetapi suatu karya dapat disebut kreatif, apabila bennakna bagi penciptanya

(kreator) sendiri (Chandra, 1994). Jadi, segala bentuk pengungkapan individu

yang ur.ik sifatnya, dapat disebut sebagai kreatif.

Erich Fromm, dalam bukunya berjudul "The Creative Altitude"....

kreativitas adalah suatu kemampuan untuk melihat (menyadari, sikap peka) dan

menanggapi (Chandra, 1994 : 12). Bila dilihat dari sudut pandang ini cukup

banyak perilaku atau ungkapan kaum muda remaja yang merupakan bentuk

cetusan kreativitasnya, karena kalangan remaja menjadi berani bertmdak tidak

populer untuk proses pencarian identitas diri. Salah satu contoh perilaku yang

demikian ditunjukkan oleh sekelompok anak muda Yogyakarta yang berkiprah

nyata di masyarakat. Sekelompok anak muda yang tergabung dalam wadah

•'Bravo Kreativitas Anak Bangsa" (BKAB) ini mau melakukan kiprah yang

langka yakni melakukan proyek penanaman tempuyung di Samigaluh Kulon

Progo dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu

kelompok ini juga menggarap lahan 7 hektar di wilayah Saptosan dan Nglipar

Gunung Kidul, menangani budidaya rumput laut di Madura dan pada tanggal 25

Oktober - 2 November 2000 mempunyai rencana menggelar Anak Muda Expo

(AMEX) di area parkir Stadion Mandala Krida. Acara Expo mi menampilkan

pameran produk dan prestasi anak muda, otomotif day, otomotif action,,

areomodellmg show, kompetisi kreativitas, parade band dan melakukan aksi tanda

tangan padakain putih sepanjang 1000 meter dengan label "Aku Pelaku dan Saksi

Kesuksesan Indonesia Baru" (Kedaulatan Rakyat, Oktober 2000).

Contoh perilaku anak muda Yogyakarta tersebut menunjukkan bahwa

ikhm kreativitas perlu diciptakan bagi pemuda (termasuk remaja) dalam rangka

menemukan dirinya serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap dirinya

sendiri (selfactualizing person) secara positif

Berdasarkan uraian tersebut maka, penulis mengajukan penelitian dengan

judul " hubungan antara kreativitas remaja dengan harga diri ".

B. Tujuan Penelitian

Bertolak dari asumsi bahwa setiap individu, termasuk remaja mempunyai

potensi kreatif dan potensi tersebut perlu diberdayakan, maka penelitian ini

dilakukan dengan tujuan untuk mencari "hubungan antara kreativitas dengan

harga diri (selfesteem) dikalangan remaja"".

C. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat pada

Psikologi Kepribadian dengan memperhatikan aspek-aspek dalam Psikologi

Sosial dan Psikologi Perkembangan.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi masukan bagi keluarga (orang tua),

sekolah dan masyarakat untuk mengetahui dan mengidentifikasi kepribadian

remaja yang kreatif dengan harga diri (selfesteem) yang positif.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kreativitas

1. Pengertian Kreativitas

Konsep kreativitas mempunyai pengertian dan definisi yang beragam,

masing-masing ahli bisa meninjau dan sudut pandang atau aspek yang berbeda.

Menurut Selo Sumardjan bila ditinjau dan asal katanya, kreativitas berasal dari

kata to create yang berarti mencipta, mengarang atau membuat sesuatu berbeda

dan yang lazim dikenal banyak orang. Perbedaan itu sekaligus merupakan

pembaharuan tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat

atau dikarang (Alisjahbana, 1983).

Sementara itu, Don Fabur dalam buku "You Can Creativity", (dalam

Chandra, 1994) mengartikan kreativitas secara luas sebagai cetusan daya

kerohanian dan keseluruhan kepribadian yang merupakan pernyataan (aktualisasi)

kehidupan, baik yang berasal dari seseorang maupun dari sekelompok orang.

Dalam pengertian yang luas ini, kreativitas dekat sekali dengan pengertian

produktivitas rohani.

Seorang pemikir lain George D. Stoddard ( Chandra, 1994) menyatakan,

menjadi kreatif berarti menjadi tidak dapat diterka atau diramalkan sebelumnya

(unpredictable). Jadi, kreativitas adalah dinamika yang membawa perubahan yang

berarti, entah dalam karya kebendaan, ide-ide ataupun dalam struktur sosial

masvarakat.

10

11

Dalam pengertian yang sempit, kreativitas atau sifat kreatif diletakkan pada

makna, adanya proses pemberian gagasan baru yang orisinal, yang lebih maju dan

sekaligus merupakan lompatan atau jenjang baru dalam alam pikiran orang yang

dapat memahami (Chandra, 1994). Cara memandang kreativitas secara sempit ini

cenderung lebih menekankan pada "cara berpikir"" namun kurang memberi

perhatian pada kreativitas sebagai dinamika umum dalam struktur sosial

masyarakat.

Kreativitas oleh Mulyono Gandadiputra (Alisjahbana, 1983) dikemukakan

sebagai kemampuan untuk menciptakan atau menemukan hal baru dalam

pemecahan masalah yang bersifat inkonvensional, sehingga kreativitas merupakan

pemunculan pemikiran unggul dan merupakan proses yang terjadi pada manusia

untuk meningkatkan efisiensi dan daya ciptanya yang berbeda dari sesamanya.

Ahli lain Rogers (Munandar, 1985) mendefinisikan kreativitas sebagai

proses munculnya hasil-hasil baru ke dalam tindakan. Hasil baru itu muncul dari

sifat individu yang unik yang berinteraksi dengan orang, pengalaman maupun

hidupnya. Kreativitas, selain menghasilkan bentuk baru ternyata juga mengandung

rekombinasi dan hal-hal yang sudah ada yaitu, yang pemah dikenal sebelumnya

yang meliputi semua pengalaman, pengetahuan yang pernah dipelajari baik di

sekolah, di rumah atau di masyarakat.

2. Faktor-faktor dalam Kemampuan Kreativitas

Guilford menjelaskan tentang konsep kreativitas dengan menekankan pada

pentingnya pemikiran divergen yang menghasilkan bemiacam-macam gagasan

atau kemungkinan jawaban sebagai indikator yang paling nyata dan kreativitas

12

(Munandar, 1977 dan Spnnthall & Spnnthall, 1974). Lebih lanjut Guilford

menyatakan faktor-faktor yang penting dalam kemampuan kreatif yaitu :

a. Kelancaran berpikir (fluencyofthinking), disini terdapat empat faktor :

1). Kelancaran kata (word fluency), yaitu kemampuan untuk menghasilkan

kata-kata. Setiap kata mengandung huruf-huruf tertentu atau kombinasi

dari huruf-huruf tersebut.

2). Kelancaran berasosiasi (assosiation fluency) Yaitu, kemampuan untuk

menghasilkan kata-kata yang artinya sama dalam waktu tertentu.

3). Kelancaran dalam ungkapan (expression fluency) yaitu, kemampuan untuk

menghasilkan susunan kata atau kalimat dalam batas waktu tertentu.

4). Kelancaran dalam menghasilkan ide atau gagasan (ideational fluency), yaitu

kemampuan untuk menghasilkan gagasan secara tepat dan cepat dalam

batas waktu tertentu.

b. Keluwesan (flexibility) merupakan kemampuan untuk mengadakan cara

pendekatan dalam mengatasi masalah atau situasi. Ada dua bentuk keluwesan :

1). Keluwesan spontan (spontaneous flexibility), yaitu kemampuan untuk

menghasilkan berbagai macam variasi ide secara wajar dan spontan.

2). Keluwesan adaptif ( adaptive flexibility) merupakan kemampuan untuk

memecahkan masalah dengan menggunakan pemecahan yang tidak biasa.

c. Orisinalitas (originality) merupakan kemampuan untuk menentukan gagasan

yang luar biasa, jadi tidak hanya menciptakan gagasan dalam jumlah banyak,

tetapi j uga baru.

d. Elaborasi (elaboration) merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide

secara mendetail atau terperinci.

Berdasarkan teori dan Guilford, Munandar (1977) membuat fonnulasi tes

kreativitas verbal yang melibatkan kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan

elaborasi. Tes ini terdiri dari enam sub tes yang meliputi sub tes permulaan kata,

sub tes menyusun kata, sub tes pembcntukan kalimat tiga kata, sub tes sifat-sifat

yang sama, sub tes macam-macam penggunaan yang tidak lazim dan sub tes apa

akibatnya.

3. Aspek-aspek dalam kreativitas

Menurut Rhodes (Munandar, 1988) kreativitas dapat ditinjau dari aspek 4-P

((pribadi (person), pendorong (press), proses (process) dan produk (product).

a. Kreativitas ditinjau dari segi "pribadi"

Kreativitas ditinjau dari segi ini dikaitkan dengan pribadi yang kreatif,

mulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang batu.

Biasanya seorang individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri. Individu

tersebut tidak mau terikat pada nilai-nilai dan norma-norma urnum yang

berlaku dibidang keahliannya. Individu tersebut juga memiliki sistem nilai dan

sistem apresiasi hidup sendiri yang cenderung tidak sama dengan nilai-nilai

yang dianut oleh masyarakat ramai. Tinjauan segi pribadi ini bukan merupakan

sifat sosial yang dihayati oleh masyarakat yang teraktualisasi dalam

kemampuan individu untuk menciptakan kreasi baru.

b. Kreativitas ditinjau sebagai "produk"

14

Baron (dalam Munandar, 1988) secara sederhana merumuskan

kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru.

Kreativitas adalah suatu "produk" yang bermakna bagi kreatornya ataupun

masyarakat umum.

c. Kreativitas ditinjau sebagai "proses"" kreatif

Kreativitas sebagai "proses" menunjukkan fleksibihtas dan orisinalitas

dalam proses berpikir dan proses berkreasi. Pemikiran yang kreatif menurut Ee

Boeuf (1999) perlu digunakan secara berpasangan antara otak kanan dan otak

kiri. Wawasan dan intuisi adalah hasil pemikiram otak kanan, tetapi untuk

menganalisis wawasan tersebut dilakukan oleh otak kiri.

d. Kreativitas ditinjau dari faktor-faktor "pendorong" tumbuhnya kreativitas

Setiap individu mempunyai potensi kreatif dalam tingkatan dan bidang

yang berbeda-beda. Potensi ini perlu diberdayakan sejak dini, melalui

pengembangan kekuatan "pendorong" internal (dalam diri individu) maupun

pengembangan kekuatan eksternal (lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat).

Konsep 4-P ini sesungguhnya saling berkaitan dan merupakan dasar

untuk memahami konsep kreativitas dari berbagai perspektif yang berbeda.

Perspektif yang merumuskan kreativitas dari tinjauan individu kreatif atau

kepribadian kreatif, melihat kreativitas dari dua aspek pendekatan. Pendekatan

holistik melihat kepribadian individu dalam totalitas perilakunya, sedangkan

pendekatan yang lain melihat perilaku kreatif dari cin-ciri khusus kepribadian

yang dimiliki individu. Perilaku kreatif merupakan fungsi dari imajinasi

15

(khayal), data (infonnasi), penilaian (evaluasi) dan aksi yang dapat dinyatakan

dalam rumus :

Perilaku kreatif = f x { I (imajinasi) x D (data) x E (evaluasi) x A (aksi)J

Jika salah satu dari keempat faktor IDEA (imajinasi ,data, evaluasi dan

aksi) tidak ada maka, tidak akan ada perilaku kreatif (Sunyoto Munandar dalam

Utami Munandar, 1988).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Lingkungan yang mempengaruhi individu untuk mengembangkan

kreativitasnya dibedakan oleh Munandar (1985 ) menjadi dua yaitu : lingkungan

dari dalam diri individu misalnya motivasi dan lingkungan dan luar, misalnya

keluarga, sekolah, masyarakat dan kebudayaan. Telah diketahui bahwa setiap

individu sebenarnya mempunyai potensi untuk mengembangkan kreasinya,

meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Perkembangan lebih lanjut dari

proses kreativitas ini memerlukan stimulasi dari lingkungan. Dikatakan oleh Torda

(dalam Hurlock, 1978), bahwa sekalipun setiap anak mempunyai potensi kreatif,

akan tetapi kualitas dalam memecahkan masalah dan masing-masmg anak akan

berbeda. Hal tersebut tergantung dari mekanisme mental beradaptasi individu

dengan lmgkungannya. Karena itu para ahli beranggapan bahwa yang

membedakan kreativitas seseorang dengan orang lain adalah perbedaan-perbedaan

aspek internal individu dan aspek eksternalnya yaitu lingkungan.

a. Faktor-faktor internal individu

16

Roger (1975) menyatakan bahwa kondisi internal yang memungkinkan

timbulnya proses kreatif adalah :

1). Keterbukaan pengalaman terhadap rangsang-rangsang dan luar maupun

dari dalam (flrasat alam pra sadar). Keterbukaan terhadap pengalaman

adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman

hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya tanpa usaha atau defense

(mekanisme pertahanan diri), tanpa kekakuan terhadap pengalaman-

pengalaman tersebut dan keterbukaan terhadap konsep secara utuh,

kepercayaan, persepsi dan hipotesis. Dengan demikian individu kreatif

adalah individu yangjuga mampu menerima perbedaan (ambiguity).

2). Evaluasi internal yaitu bahwa dasar penilaian terhadap produk ciptaan

seseorang terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritikan dan

pujian dari orang lain. Meskipun demikian, individu tidak tertutup dan

kemungkinan masukan dan kritik dari orang lain.

3). Kemampuan untuk bennain-main dan bereksplorasi dengan unsur-unsur,

bentuk-bentuk, konsep-konsep dan sebagainya. Kemampuan untuk

membentuk kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Guilford

(dalam Sprinthall & Sprinthall, 1974) menjelaskan tentang konsep fungsi

intelek tiga dimensi. Ciri sifat kreatif menurut Guilford adalah kelancaran,

fleksibilitas dan orisinalitas yang kesemuanya akan membentuk cara

berpikir berbeda dan kemampuan elaborasi. Penelitian yang dilakukan oleh

beberapa ahli (Banon, MacKinnon dan Roe dalam Sprinthall dan

Sprinthall, 1974) menemukan kesamaan kesimpulan dengan apa yang

17

dikemukakan Guilford sebelumnya, yaitu bahwa individu kreatif

cenderung menunjukkan keuletan dan ketekunan, bebas dalam sikap,

kemandirian sikap, tidak terpengaruh oleh pemikiran kelompok, mandiri

dalam cara berpikir serta mampu melihat hubungan antara pemikiran dan

teori.

b. Faktor lingkungan

Kreativitas muncul dari kualitas keunikan individu yang memungkinkan

menciptakan hal-hal baru. Timbul dan berkembangnya kreativitas menjadi

suatu kreasi, tidak lepas dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat

tempat individu tinggal (Soemardjan, 1983). Kondisi eksternal tersebut

menurut Rogers (1975) disebut sebagai keamanan psikologis. Pada

lingkungan yang menjamin keamanan psikologis sikap yang harus

dikembangkan adaiah 1). penerimaan individu seperti apa adanya, tanpa

syarat, 2). menciptakan ikhm yang meniadakan evaluasi orang lain terhadap

seseorang, 3). Kemampuan dan kesediaan memahami orang lain secara

empatis. Selain kondisi keamanan psikologis tersebut Rogers (1975) juga

menyarankan adanya kebebasan psikologis, kebebasan yang dimaksud

bukanlah kebebasan tanpa batas, sebab seorang individu juga adalah angggota

masyarakat. Kebebasan itu adalah kebebasan yang bertanggung jawab,

kebebasan dengan rasa ketakutan akan bahaya yang mengancam dirinya,

kesediaan menerima segala konsekuensi kesalahannya dan kebebasan untuk

menjadi dirinya sendiri.

Arieti (dalam Munandar, 1988) mengatakan bahwa kebudayaan yang

memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan kreativitas adalah

kebudayaan yang menghargai kreativitas (creaiivogenic). Pada kebudayaan

yang creaiivogenic akan muncul interaksi antara individu-individu yang

berarti. Interaksi mi juga mencakup sekelompok orang yang ahli dalam bidang

tertentu dengan kelompok dari ahli-ahli bidang lain, dengan kesempatan

bekerja sama. Selam itu pada kebudayaan creaiivogenic )uga terdapat

keterbukaan terhadap rangsang-rangsang berupa kebudayaan yang berbeda.

Bahkan yang mungkin merupakan kontras.

Selanjutnya dapat dikatakan bahwa aspek lingkungan yang

memungkinkan tumbuh dan berkembangnya kreativitas adalah lingkungan

kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis (Rogers,

1975) Lingkungan yang demikian dapat ditemukan ataupun diciptakan dalam

suatu lembaga keluarga maupun dalam suatu lingkungan di masyarakat.

1). Posisi urutan kelahiran anak dalam keluarga

Lembaga keluarga menurut Soerjono Soekanto (1986) dapat

dibedakan dalam dua bentuk yaitu keluarga inti (nuclear family) dan

keluarga batih (extended family). Keluarga inti merupakan suatu bentuk

hubungan kekerabatan yang terdiri ayah, ibu (orang tua) dan anak,

sedangkan keluarga batih adalah bentuk kekerabatan yang sifatnya sudah

meluas yakni terdiri dan suatu keluarga inti ditambah adanya kakek,

nenek, paman ataupun bibi. Dalam keluarga inti hubungan antara orang

tua dengan anak-anaknya dipengaruhi oleh kedudukan ataupun posisi anak

ketika lahir.

Berdasar hasil studi terdahulu dilaporkan bahwa anak dengan posisi

kelahiran tertentu akan menunjukkan perbedaan dalam derajat

kreativitasnya, yaitu anak yang lahir kemudian atau anak tunggal umumnya

lebih kreatif dibandingkan anak sulung. Urutan kelahiran anak

menunjukkan kedudukan atau posisi anak diantara saudara-saudara

sekandungnya di dalam keluarganya.

Urutan yang dimaksud mempunyai pengertian adanya anak sulung,

tengah dan bungsu yang hidup dalam suatu keluarga. Urutan kelahiran

anak yang berbeda akan menimbulkan perbedaan perlakuan orang tua

terhadap anak, sehimgga mempengaruhi kepribadian dan perilaku anak.

Menurut beberapa ahli pengaruh urutan kelahiran anak terhadap

perkembangan pribadi dan tingkah laku cukup besar, karena banyak waktu

yang dihabiskan seseorang dalam keluarga (Hurlock, 1979)

Budaya masyarakat Indonesia masih memperhatikan faktor urutan

kelahiran. Biasanya anak sulung lebih didahulukan, lebih diharapkan

untuk berprestasi, mengalah kepada adiknya dan menjadi contoh bagi

adiknya. Uraian tersebut menunjukkan bahwa tingkah laku anak akan

dipengaruhi oleh perbedaan perlakuan orang tua terhadap setiap posisi

kelahiran dalam keluarga.

a). Anak sulung adalah anak yang lahir pertama atau berada pada posisi

pertama dalam urutan kelahiran dan anak yang masih hidup. Menurut

20

Rothbart (dalam Watson, 1973) dan Sears (dalam Zimbardo dan

Formica, 1963) menyatakan bahwa, orang tua menaruh harapan dan

tuntutan yang tinggi tinggi, sehingga menurut Becker dan Carroll

(dalam Breckenridge & Lee, 1960) anak sulung cenderung memiliki

sifat konformis terhadap keputusan kelompok. Pendapat lain

dikemukakan oleh Seidenberg & Snadowsky (1976) yang berpendapat

bahwa anak sulung selalu ingin berusaha untuk mencapai tujuan vang

telah digariskan orang lain untuknyajuga anak sulung ini mempunyai

sifat ketergantungan yang tinggi pada orang dewasa, disebabkan sering

mendapat bantuan dan bimbingan serta arahan dari orang tua terutama

ibu(Mednick, 1975).

Anak sulung akan mengembangkan perasaan tidak aman apabila

pada awal perkembangannya, harus berbagi kasih sayang dengan

adiknya, lebih-lebih jika keberadaan adik telah mengalihkan perhatian

orang tua dannya. Kondisi ini menyebabkan anak sulung cenderung

memiliki perasaan cemas, cemburu selalu merasa tidak aman

(terancam), bersikap pasrah dan kurang aktif (Mussen, dan kawan-

kawan, 1979; Hurlock, 1979 dan Caltell dalam Gerungan, 1978). Akan

tetapi bila sejak awal orang tua telah mempersiapkan kehadiran

adiknya maka anak sulung justru bisa bertanggung jawab, melindungi,

melaksanakan peraturan dan tertib dalam bekerja.

b). Anak tengah adalah anak yang lahir setelah anak sulung dan bukan

merupakan anak bungsu, sehingga menempati posisi diantara anak

sulung dan anak bungsu. Anak tengah terlahir pada saat orang tua

sudah memiliki pengalaman, sehingga orang tua tidak lagi bersikap

protektif atau terialu melindungi serta menuntut terhadap

kehadirannya (Very dan Zannini dalam Mednick, dkk., 1975).

Perlakuan yang demikian akan mengakibatkan anak tengah

mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri (Huriock, 1978).

Menurut Koch (dalam Lingren, 1967) anak tengah mempunyai sifat

tenang dan tidak emosional, meskipun bersaing dengan kakak untuk

memperebutkan perhatian orang tua (Bigner, '1978). Namun dapat

juga anak tengah mempunyai sifat merasa selalu gagal dan menderita

kekalahan serta perasaan diabaikan karena orang tua lebih

memperhatikan anak sulung dan anak bungsu (Adler, dalam Masrun,

1972 dan Kidwell, 1981).

c). Anak bungsu, merupakan anak yang kelahirannya menempati posisi

paling akhir dalam keluarga, setelah kelahiran anak sulung dan anak

tengah. Perlakuan orang tua maupun kakak-kakaknya terhadap anak

bungsu pada umumnya cenderung positif dalam memberikan

dukungan dan kesempatan yang lebih tinggi dan lebih maju. Perlakuan

ini menyebabkan anak bungsu dapat menikmati kehidupan tanpa

kecemasan, bersikap optimis mampu berprestasi istimewa, mempunyai

sifat ramah, tenang, mandiri, penuh imajinasi dan lebih kreatif

dibandingkan dengan anak sulung (Huriock, 1978 dan 1979). Akan

tetapi perlakuan yang demikian menurut Bambang Gunawan (dalam

22

Gunarsa, 1985) akan menyebabkan anak bungsu menjadi manja,

kekanak-kanakan, merasa lemah dan cenderung egois.

2). Lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas

Lingkungan yang mempengaruhi individu untuk bertindak kreatif

oleh Rogers (Munandar, 1977) digambarkan sebagai lingkungan dengan

suasana yang non otoriter yang memungkinkan individu bebas berpikir dan

menyatakan diri atau istilah Gibbs (Amin, 1980) dijabarkan sebagai

suasana atau iklim yang bebas dari pengekangan. Lebih lanjut Amin

menyatakan bahwa, dalam suatu upaya pendidikan dan pengajaran maka

perlu :

a), mengembangkan kepercayaan yang tinggi dan mengurangi rasa takut.

b). memberi semangat untuk komunikasi ilmiah secara bebas dan terarah.

c). pengawasanjangan terialu ketat dan otoriter.

d). memberi kesempatan untuk menentukan sendiri sasaran atau tujuan

serta evaluasi terhadap diri sendiri.

Dalam hal ini lingkungan yang mempengaruhi individu untuk

bertindak kreatif dibedakan menjadi tiga yaitu, lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat dimana individu yang bersangkutan bennukim.

Penelitian ini memfokuskan pada faktor lingkungan sekolah.

Lingkungan sekolah merupakan suatu lingkungan dimana seorang individu

(dalam hal ini siswa-remaja) mendapat pendidikan dan pengajaran secara

fonnal, sehingga lembaga sekolah dapat dianggap sebagai stimulus yang

merangsang tumbuhnya kreativitas siswanya. Namun tumbuhnya

23

kreativitas siswa sedikit banyak juga tergantung dan tersediaan

media/sarana, serta iklim sekolah yang mendukung untuk pengembangan

potensi kreatif siswanya.

5. Tahap-tahap dalam BerpikirKreatif

Tahapan proses kreatif seorang individu menurut Wallas (Alisjahbana,

1983) meliputi empat tahap yaitu :

a. Tahap persiapan, yaitu tahap pengumpulan informasi atau data. Pada tahap

ini individu meletakkan dasar pemikiran, menyatakan masalah,

mengumpulkan materi-materi yang diperlukan untuk pemecahan masalah dan

mempelajri mengenai latar belakang masalah serta seluk-beluknya.

b. Tahap inkubasi, yaitu tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri

untuk sementara waktu dari masalahnya, dalam arti individu mencari

kegiatan-kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran tetapi tetap

disimpan dalam alam prasadar. Tahapan ini berguna untuk menumbuhkan

inspirasi yang merupakan awal dari penemuan baru.

c. Tahap iluminasi, tahap timbulnya insight, inspirasi atau gagasan baru yang

diikuti proses psikologis.

d. Tahap verifikasi (pembuktian) atau disebut tahap evaluasi. Pada periode ini

individu berkonsentrasi secara penuh terhadap masalah yang dihadapi untuk

kemudian diekspresikan dalam bentuk yang nyata.

6. Cin-ciri Individu Kreatif

Individu yang kreatif memiliki kepribadian yang berbeda dalam berpikir dan

bertindak. Sejumlah studi yang membahas mengenai pola kepribadian anak,

remaja maupun orang dewasa, menunjukkan bahwa tidak ada ciri yang

24

tunggal/khusus yang secara khas terdapat pada orang yang kreatif, melainkan

sejumlah ciri yang berhubungan yang disebut ciri pribadi kreatif (Huriock, 1978).

MacKinnon dan Banon (dalam Amin, 1980 dan dalam Mednick, dan kawan

kawan, 1975). menyatakan, ciri individu kreatif ditunjukkan adanya sikap

dewasa secara emosional, dapat memenuhi kebutuhan sendiri, tidak tergantung

pada orang lain, percaya pada diri sendiri dan mampu menguasai diri sendiri

serta memiliki kemampuan menghadapi kerumitan dan intuitif.

Bertolak dari berbagai uraian kreativitas tersebut dapat disimpulkan

bahwa, kreativitas adalah kemampuan mental dan berbagai ketrampilan khas

individu yang dapat melahirkan kreasi atau karya yang merupakan pengungkapan

yang sifatnya unik, orisinal, inovatif dan bermakna. Selain itu kreativitas adalah

kemampuan untuk membentuk kombinasi baru yang merupakan perwujudan dari

IDEA (imajinasi, data, evaluasi dan aksi).

B. Harga Diri (Self Esteem)

1. Pengertian dan Sumber Harga Diri

Dalam bermasyarakat seorang individu tidak dapat lepas dari interaksinya

dengan lingkungan sekitarnya, karena individu yang bersangkutan merupakan

makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Ketika berhubungan dengan

orang lain sudah selayaknya seseorang akan menghargai atau sebaliknya,

dihargai oleh orang lain sesuai apa yang ada pada individu yang bersangkutan.

Disamping menghargai orang lain, seorang individu juga perlu untuk menghargai

diri sendiri (Walgito, 1984). Menurut Coopersmith (1987) menghargai diri

25

sendiri merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Hal ini

merupakan sesuatu yang wajar, mengingat salah satu sifat manusia adalah

sebagai makhluk individual (Walgito, 1984). Sebagai makhluk individual,

manusia mempunyai suatu sifat yang melekat pada dirinya yaitu suatu sifat

"penghargaan pada dirinya" (selfesteem).

Lebih lanjut Maslow (Munandar, 1988) menyatakan bahwa, individu

kreatif adalah individu yang mampu mengaktualisasikan dirinya (selfactualizing

person). Segala bentuk pengungkapan diri yang unik dari individu dapat disebut

kreativitas (Chandra, 1994). Dalam berkreasi, individu dapat mewujudkan

aktualisasi dirinya melalui proses pengembangan IDEA (imajinasi, data, evaluasi

dan aksi), sehingga menghasilkan kreasi atau karya yang bermakna. Karena

karya tersebut dapat menunjukkan harga dirinya (selfesteem).

Menurut Coopersmith (1967) ada empat sumber harga diri yaitu 1).

penenmaan, penghargaan, perhatian serta kasih sayang dari orang-orang yang

cukup berarti dalam kehidupannya, 2). kemampuan mempengaruhi dan

mengontrol orang lain, 3). keberhasilan dalam mengenali tuntutan untuk

mencapai prestasi dan 4). ketaatan terhadap standar moral serta etika. Seseorang

yang mempunyai self esteem tinggi akan menyukai dirinya serta akan melihat

dirinya sendiri, mampu menghadapi dunia yang dihadapinya. Di lain pihak

seseorang yang memiliki self esteem rendah akan tidak menyukai dirinya,

menganggap dmnya tidak mampu dan dalam menghadapi lmgkungannya secara

afektif.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri

26

Perkembangan harga diri dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik

yang berasal dari dalam diri individu maupun dari lingkungannya. Menurut

Coopersmith (1967) ada beberapa variabel pada harga diri yang dapat dijelaskan

melalui konsep-konsep kesuksesan, aspirasi dan mekanisme pertahanan diri.

Kesuksesan dapat memberi arti yang tidak sama bagi setiap individu, namun

tetap memberi pengaruh pada peningkatan harga diri. Kesuksesan dipandang

sebagai hadiah, popularitas, kepuasan atau yang lain. Nilai yang dimaksud

Coopersmith disini lebih ditujukan pada konteks nilai kompetensi yang

berdasarkan lingkunngan sosialnya, sedangkan aspirasi dapat menjelaskan

misalnya pada orang-orang yang lebih sukses akan lebih obyektif bila

dibandingkan dengan orang yang sering gagal.

Mekanisme pertahanan diri menjelaskan bagaimana individu tersebut

dalam menghadapi kehidupan sehari-hari tidak mungkin sama antara individu

yang satu dengan lainnya. Interpretasi terhadap kenyataan ini tergantung pada

cara individu menangani suatu masalah dan situasi yang sesuai dengan tujuan

dan aspirasinya (dalam Koentjoro, 1989).

3. Taraf Harga Diri

Pada dasarnya ada perbedaan taraf harga diri, ada orang yang memiliki harga

diri tinggi dan ada yang harga dirinya rendah. Perbedaan taraf harga diri tersebut

menyebabkan perbedaan perilaku pada tiap-tiap orang. Ciri-ciri khas harga diri

pada seseorang merupakan fungsi dari riwayat pengukuhan (reinforcement).

Orang-orang yang tinggi harga dirinya memiliki riwayat masa lampau yang

membenkan pengukuhan positif pada situasi-situasi kehidupan yang dialaminya.

27

Tidak demikian halnya pada orang-orangyang rendah harga dirinya (Mischel dan

Mischel, 1973).

Menurut Coopersmith (1967) ciri-ciri orang yang memiliki harga din tinggi

yaitu penuh percaya din, mandiri, aktif, ambisius tetapi realisits terhadap

kemampuan yang dimiliki, ekspresif, kreatif, cenderung lebih sukses dibidang

akademik dan sosial, tidak terialu peka menerima kritik, tidak mudah terganggu

oleh perasaan cemas serta yakin bahwa segala usaha akan mencapai

keberhasilan. Sebaliknya, orang yang rendah harga dirinya menunjukkan ciri-ciri

tidak percaya diri, tidak menghargai dirinya sendiri, mudah putus asa, kurang

berusaha dan berorientasi pada kegagalan.

4. Perkembangan Harga Diri

Perkembangan harga diri dimulai pada masa kanak-kanak yaitu pada dua

atau tiga tahun pertama kehidupannya, sejak kesadaran sederhana mulai

berkembang. Pada saat ini anak mulai bisa membedakan antara bagian-bagian

dari tubuhnya dan bagian-bagian dari benda lain. Bersamaan dengan

berkembangnya kesadaran diri tersebut, anak mulai memformulasikan konsepsi

din dan mengembangkan pr ->ses pembentukan harga diri (Johnson & Johnson,

1991).

Pengalaman afeksi awal memegang peran penting dalam pembentukan

perasaan kesehatan emosi dan keberhargaan diri individu. Pada masa ini anak-

anak belajar bahwa lingkungan bisa ramah dan memuaskan maupun memusuhi

dan membuat dirinya frustasi. Bahkan seorang bayi tampak mulai menyadari

bahwa ia bisa menyebabkan timbulnya penerimaan maupun sikap meremehkan

dan orang lain. Anak-anak menterjemahkan pengalaman sosial awal seperti itu

28

menjadi perasaan bangga atau malu. Perasaan tentang keberhargaan tidak hanya

berperan sebagai dasar harga diri, tetapi juga mempengaruhi bagaimana setelah

dewasa ia memandang dirinya sendiri dan lingkungannya (Rosenberg dikutip

oleh Pelham dan Swann, 1989).

Lepas dari masa kanak-kanak individu memasuki masa remaja. Menurut

Huriock (1973), perkembangan fisik yang cepat pada masa ini akan

mempengaruhi perkembangan psikisnya. Pada masa ini individu diharapkan

untuk melepaskan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan berperilaku sebagaimana

orang dewasa layaknya. Pada tahap ini seorang remaja juga dituntut mampu

beradaptasi dan menyesuaikan perilakunya ke bentuk perilaku orang dewasa

dengan harapan agar dapat diterima lingkungan dan budaya.

Perubahan peran yang harus dilakukan sennngkali membuat remaja merasa

tidak mempunyai status yang jelas dan ada keraguan akan perean yang harus

dilakukan. Hal ini terjadi karena menurut Monks dan kawan-kawan (1994),

remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Remaja tidak termasuk

golongan anak, tetapi remaja tidak pula tennasuk golongan orang dewasa atau

golongan orang tua. Remaja ada diantara anak-anak dan orang dewasa dan

mereka belum mampu menguasi fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya.

Mengenai batasan usia remaja, ada beberapa pendapat yang satu sama lain

tidak jauh berbeda jauh rentangnya. Menurut Monks dan kawan-kawan (1994)

masa remaja secara global berlangsung antara usia 12 tahun sampai 21 tahun.

Gunarsa (1981) membuat batasan usia remaja menjadi tiga tmgkat yaitu, remaja

awal antara usia 12 sampai 14 tahun, remaja tengah antara 15 sampai 17 tahun

dan remaja akhir antara 18 sampai 21 tahun.

29

Menurut Sarwono (1989) batasan usia remaja di Indonesia adalah antara 14

sampai 24 tahun. Pada rentang usia tersebut remaja menunjukkan pertumbuhan

ke arah kedewasaan dengan mulai tampak tanda-tanda seksual sekunder dan

sudah dianggap akil baliq menurut agama dan adat. Selain itu juga ditandai oleh

perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri, tercapainya fase genital

dari perkembangan psikososial dan tercapainya puncak perkembangan kognitif

maupun moral.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa masa remaja

merupakan masa perahhan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dengan

rentang usia antara 12 sampai 21 tahun. Pada masa perahhan ini seorang remaja

akan mulai mengarahkan kontak sosial dengan lingkungan diluar rumah. Belajar

dari pengalaman dengan kenalan dan teman-temannya akan terbentuk konsep

diri sekunder. Pengalaman bergaul ini akan mengembangkan gambaran din

remaja, baik dari segi fisik maupun psikisnya melalui respon orang lain terhadap

dirinya. Misalnya bagaimana orang memperlakukan dirinya dan apa yang

dikatakan orang lain terhadap dirinya. Perlakuan ini kemudian menyebabkan

remaja berpikir dan bersikap tentang dirinya yang merupakan refleksi dari

perasaan atau sikap orang lain yang ditujukan kepada dirinya (Koentjoro, 1989)

Berpijak dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa, self esteem adalah evaluasi diri yang dibuat

seseorang dan dipertahankan. Dalam perkembangannya self esteem ini

dipengaruhi oleh adanya penerimaan, penghargaan, pengertian dan perlakuan

orang lain terhadap dirinya. Selain itu juga adanya prestasi atau kreasi yang

dicapai, lingkungan sosial dan lingkungan dimana individu bekerja, kerabat serta

lingkungan keluarganya. Selanjutnya selfesteem merupakan dasar pembentukan

konsep diri, sehingga individu yang bersangkutan akan lebih mampu menghadapi

dunia luar serta lebih mempunyai aktualisasi diri yang lebih baik.

C. Hubungan Kreativitas dengan Harga Diri (Self Esteem)

Coopersmith (1967) mendeskripsikan kreativitas sebagai salah satu bentuk

ekspresi harga diri (self esteem). Lebih lanjut dikatakan oleh Coopersmith bahwa,

kreativitas seperti halnya kemandirian, tergantung pada struktur kepribadian yang

berkaitan dengan penyesuaian keyakinan pribadi. Dalam mencapai kepribadian yang

kreatif, seorang individu harus percaya pada persepsinya sendiri tentang kebenaran

dan realitas serta memiliki keyakinan dengan kemampuannya untuk memerintah dan

melebur dengan hal-hal yang tidak tentu (Schachtel, Kubic dan Barron dalam

Coopersmith, 1967).

Dikatakan oleh Munandar (1988) untuk menumbuhkan kreativitas individu,

dibutuhkan pribadi yang kreatif. Oleh karena itu merupakan hal yang penting bagi

orang tua untuk menyadari bahwa setiap anak merupakan pribadi yang unik, yang

memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Tanggung jawab orang tua adalah

mengenalkan potensi-potensi anak dan menciptakan suatu iklim atau suasana

lingkungan keluarga yang mendorong perwujudan potensi kreatif. Hal penting dari

upaya ini adalah anak menjadi berminat dan senang bersibuk diri secara kreatif.

Terhadap produk-produk kreativitas yang dihasilkan oleh anaknya, betapapun tidak

sempumanya di mata orang tua, hendaknya orang tua tetap memberikan

penghargaan, sehingga dapat menjadi pendorong bagi anak. Jadi penghargaan yang

diberikan oleh orang lain sangat berpengaruh pada penghargaan individu terhadap

dirinya sendin dan memberikan dorongan bagi individu untuk beraktivitas dengan

kegiatan-kegiatan kreatif.

Coopersmith (1967) menyatakan bahwa, sumber-sumber esteem divariasikan oleh

umur dan lingkungan individu, tetapi yang lebih berpengaruh bagi setiap tmgkatan

esteem adalah segi-segi afektif antisipalon dan motivasional. Individu yang kreatif

dan produktif dalam berkarya adalah individu yang mempunyai arah dan tu]uan

hidup. Menurut Le Boeuf (1999) tujuan hidup adalah penting dalam beberapa alasan :

1. Tujuan untuk mengisi kebutuhan dasar

Kita semua tua, muda, anak-anak, remaja maupun dewasa mempunyai tujuan

hidup agar tercukupi kebutuhan dasarnya. Agar tujuan tersebut dapat terwu]ud

kita harus "bekerja" dan mengembangkan daya kreativitas.

2. Tujuan dapat menyalurkan waktu, usahadan ide-ide.

Individu yang mampu mengaktualisasikan dirinya adalah individu yang tahu

bagaimana melakukan aktivitasnya yang kompleks dengan menanamkan

sejumlah waktu, tenaga dan pemikiran melalui pengembangan potensi secara

optimal.

3. Tujuan memberikan dasar perkembangan dan harga diri. Individu yang mampu

menyusun tujuan hidup dan mengaktualisasikan tujuan tersebut dalam bentuk

karya yang kreatif, maka dalam dirinya akan tumbuh perasaan puas, menghargai

din sendiri, sehingga tumbuh keyakinan din. Berbekal keyakinan din, individu

yang bersangkutan dapat menyusun tujuan yang lebih besar. Le Boeuf (1999)

menamakan proses keseluruhan sebagai "lmgkaran sukses" (lihat gambar 1).

32

2. Mencapai Tujuan

Menyusun Tujuan 3 Kepuasan dankebanggaan

4. Meningkatkan keyakinan

Gambar 1.

4. Tujuan adalah tulang punggung sikap yang positif

Individu yang kreatif adalah individu yang memiliki sikap positif. Sikap mental

yang positif merupakan perwujudan dari penerimaan terhadap din sendiri (self

acceptance), menghargai diri sendiri dan mempunyai konsep din positif, untuk

kemudian mampu menunjukkan eksistensinya dilingkungan dimana individu

yang bersangkutan bersosialisasi.

Berdasarkan pada uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa, kreativitas pada

dasarnya merupakan produk dari sikap hidup positif yaitu, sikap yang mampu

mengaktualisasikan tujuan-tujuannya, sehingga individu yang bersangkutan mampu

menghargai potensi dirinya sendiri. Selain itu kreativitas dan self esteem adalah dua

hal yang saling berkaitan, karena selfesteem tinggi yang dimiliki oleh individu akan

menjadi sarana bagi tumbuhnya kreativitas dan sebaliknya, kreativitas tinggi akan

membentuk kepribadian yang semakin kuat. Oleh karena itu penciptaaan iklim dan

suasana yang kondusif bagi pemberdayaan potensi-potensi kreatif, amatlah

dibutuhkan bagi setiap individu, temiasuk pemberdayaan potensi kreatif dikalangan

33

remaja. Karena remaja merupakan tunas bangsa yang kelak akan menduduki peran

strategis di masa depan.

D. Hipotesis

Penelitian ini mengajukan hipotesis, " ada hubungan antara kreativitas dengan

harga diri dikalangan remaja. Semakin tinggi tingkat kreativitas remaja, maka akan

semakin tinggi pula harga dirinya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kreativitas

yang dipunyai remaja maka, akan semakin rendah pula hargadiri remaja.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel

1. Variabel Bebas : Kreativitas Remaja

2. Variabel Terikat : Harga Diri (SelfEsteem) Remaja

3. Variabel Moderator : Posisi Urutan Kelahiran Remaja

B. Definisi Operasional

1• Kreativitas Remaja vaitu. kemampuan mental remaja dan kemampuan berbagai

ketrampilan khas yang melahirkan kreasi atau karya. Kreasi atau karya tersebut

merupakan pengungkapan diri yang sifatnya unik, orisinal, inovatif, spesifik,

indah dan bermakna. Kreativitas merupakan perwujudan dari I (imajinasi), D

(data), E (evaluasi) dan A (aksi).

2- Hartja Diri Remaja vaitu. penerimaan remaja terhadap potensi dirinya, bagaimana

remaja tersebut mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.

3- Posisi Urutan Kelahiran Remaja vaitu. kedudukan atau posisi anak (dalam hal

ini subjek remaja) diantara saudara-saudara sekandungnya di dalam suatu

keluarga. Urutan disini mempunyai pengertian adanya anak sulung, tengah dan

bungsu yang hidup dalam suatu keluarga.

3M

V

35

C. Populasi dan Teknik Sampling

Populasi penelitian ini adalah siswa yang sedang bersekolah pada jenjang

pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berusia remaja, sedangkan sampel

penehtiannya akan dipilih secara purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan

dengan 1eknik Purposive Sampling, yaitu cara pengambilan sampling yang

didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut-

paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya

(Hadi, 1993).

D. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian mi dikumpulkan dengan cara menyebar skala.

Penggunaan skala ini berdasarkan anggapan bahwa responden penelitian adalah

orang yang tahu atau tepatnya dianggap paling tahu tentang dirmya sendiri. Jadi apa

yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, serta

interpretasi subjek tentang pemyataan dalam skala sesuai dengan maksud peneliti

(Hadi, 1993).

Pemyataan maupun pertanyaan yang termuat dalam angket tersebut ditujukan

kepada subyek (remaja). Data dikumpulkan dengan menggunakan sebuah skala

psikologi. Menurut Azwar (1997) skala merupakan alat pengumpul data yang

stimulusnya berupa pemyataan yang tertuju pada indikator perilaku dari atnbut yang

diukur guna memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subyek

yang biasanya tidak disadan oleh responden yang bersangkutan. Dalam hal ini,

meskipun subjek yang diukur memahami pemyataan namun tidak mengetahui arah

jawaban yang dikehendaki oleh pemyataan yang diajukan. Respon subjek tidak

diklasifikasikan sebagai jawaban "benar" atau "salah". Semua jawaban dapat

diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban

yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda pula.

1. Skala Kreativitas Verbal

Pengukuran kreativitas menurut Utami Munandar (1977) dapat dilakukan

dan segi aptitude yaitu, berhubungan dengan ciri-ciri kognisi dan aspek non

aptitude yaitu, berhubungan dengan ciri pribadi kreatif, perasaan dan sikap.

Dalam penelitian ini akan digunakan tes kreativitas verbal dari Utami Munandar.

Tes kreativitas ini digunakan untuk mengungkap kreativitas dan segi

kemampuan verbalnya.

a. Prosedur penyelenggaraan tes kreativitas verbal

Utami Munandar (1977) merancang alat tes untuk mengukur

kreativitas verbal yang terdiri atas enam sub tes. Keenam sub tes kreativitas

verbal tersebut mengungkap tujuh kemampuan berpikir divergen. Keenam sub

tes tersebut dapatdijelaskan sebagai berikut:

1). Pennulaan kata, tes mi mengungkap kelancaran kata; yaitu kemampuan

subjek untuk menemukan kata yang memenuhi syarat-syarat struktural.

2). Menyusun kata, tes ini mengukur kelancaran kata, akan tetapi

penekanannya pada ketrampilan dalam mereorganisasi perseptual.

37

3). Membentuk kalimat, tiga kata; mengukur kelancaran dalam ungkapan,

yaitu kemampuan subjek dalam menyusun kalimat-kalimat yang

memenuhi persyaratan tertentu.

4). Sifat-sifat yang sama, mengungkap kemampuan untuk mengekspresikan

gagasan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam waktu yang terbatas.

5). Penggunaan tidak biasa, sub tes ini mengukur fleksibilitas dan orisinalitas

dalam pemikiran; menuntut kemampuan untuk dapat melepaskan diri dari

kebiasaan untuk melihat sebuah benda-benda sebagai alat untuk

melakukan hal-hal tertentu.

6). Apa akibatnya, mengukur kelancaran gagasan dikombinasikan dengan

elaborasi yaitu, kemampuan dalam mengembangkan daya imajinasi atau

gagasan yang kemudian harus dapat menguraikan atau memperinci untuk

menghasilkan ben-nacam-macam implikasi. Disini subjek harus

memikirkan segala sesuatu yang mungkin terjadi sebagai akibat penstiwa

yang ditentukan.

Waktu yang dipergunakan untuk mengerjakan tes ini sebanyak 60 menit.

Jumlah waktu mi cukup bagi subjek untuk menyatakan gagasan-gagasan mereka

(Munandar, 1977). Rincian waktu yang disediakan untuk testi adalah sebagai

berikut:

38

Tabel 1

Rincian Waktu Pengisian Tes Kreativitas Verbal

Sub tes i Jumlah aiterrT] Waktu per aitem Total waktu per sub tes

2 menit 8 meni

2 menit 8 menit

j menit menit

2 menit 8 menit

2 menit menit

4 menit 16 menit

Total 24 60 menit

Pada penelitian tes tes kreativitas verbal, ojektivitas dan reliabilitas tes ini

telah diuji secara ekstensif dengan siswa SD dan SMP di Jakarta yang dilakukan

oleh Susanto (dalam Diana, 2000). Reliabiltas tes-retes dari keenam sub tes

berkisar antara \65 sampai dengan 0,75 pada tingkat SD dan antara 0,68 sampai

dengan 0,86 pada tingkat SMP. Tes kreativitas verbal ini juga telah digunakan

dalam berbagai penelitian dengan menggunakan subjek siswa SMU dan telah

dinyatakan valid dan reliabel, diantaranya dalam penelitian Susanto tahun 1982

dan Kuwato 1992 (dalam Diana, 2000). Hasil penelitian yang dilakukan Susanto

menunjukkan bahwa angka korelasi bergerak dari 0,63 sampai dengan 0,898 dan

reliabilitasnya bergerak dan 0,721 sampai dengan 0,823 dengan taraf signifikansi

1%. Kuwato juga menyebutkan bahwa tes ini valid dan reliabel. Angka korelasi

untuk validitas butir berkisar antara 0,363 sampai dengan 0,847, validitas sub tes

dengan total berkisar antara 0,784 sampa. dengan 897 dan rehabilitas sebesar

0,915 pada taraf s.gnifikansi 1%. Hasil dua penelitian tersebut menunjukkan

bahwa tes kreativitas verbal memiliki validitas dan rehabilitas yang tinggi.

Mengacu pada kedua pcnel.t.an diatas maka alat tes kreativitas verbal dari

Munandar digunakan dalam penelitian ini.

Penyajian tes Kreativitas verbal dilakukan secara perseorangan, kemudian

instruksi yang dibenkan pertama kali adalah instruksi untuk mengisi identitas din

subjek pada lembar kertas yang telah d.sediakan. Namun demikian subjek

dilarang untuk membuka halaman benkutnya sebelum ada penntah. Apabila

pengisian identitas sudah selesai, subjek diperintahkan untuk membuka halaman

pertama. Pada sub tes ini subjek diminta untuk memperhatikan perintah yang

diberikan oleh pemberi tes, kemudian pemben tes memberi isyarat untuk

membuka halaman kedua dan penntah diberikan pada subjek untuk mengerjakan

sub tes pertama. Cara serupa dipergunakan sampai pada sub tes terakhir.

Pada proses skonng keenam sub tes kreativitas verbal dinilai atau di skor

sendiri-sendiri. Sub tes 1-5 bagian fleksibilitas mempunyai nilai sama, sub tes

bagian orisinalitas mempunyai nilai sendiri. Pada >ub tes 5bagian originahtas mi

semua jawaban subjek diteliti lalu ditabulasi dan dihitung frekuensinya. Jawaban

yang diberikan oleh 5% atau lebih subjek di ben skor 0, jawaban yang diberikan

oleh 2-4,99% dan subjek diben skor 1, serta jawaban yang diberikan kurang dari

2% diberi skor 2. Nilai sub tes 6 bila jawabannya mempunyai anak kalimat dan

40

betul maka diskor lebih dari 1 karena tiap satu akibat yang terjadi mempunyai

skor 1.

Tabel 2

Aspek Kreativitas Verbal

Aspek Sub tes

Kelancaran berpikir 1,2,3,4,5,6

Keluwesan 1,2,3,4,5,6

Elaborasi 1,2,3,4,5,6

Keaslian 1,2,3,4,5,6

Jumlah 24

2. ProsedurPenilaian Skala Harga Din/SelfEsteem

Prosedur penilaian skala harga diri ini mempunyai kesamaan dengan penggunaan

skala model skala Likert, yaitu suatu metode rating yang dijumlahkan. Oleh karena

itu skala ini disebut juga sebagai method ofsummated ratings, karena nilai peringkat

dan setiap tanggapan dan responden dijumlahkan, sehingga didapati nilai total.

Skala ini terdiri atas 25 butir pemyataan positif dan negatif yang semuanya

menunjukkan sikap terhadap objek yang diteliti atau menunjukkan cin yang akan

diukur. Sikap harga diri tersebut meliputi aspek penghinaan diri, aspek

kepemimpinan-popularitas, aspek keluarga-orang tua dan aspek aktivitas kecemasan.

41

Nilai skala setiap pemyataan ditentukan oleh distnbusi tanggapan/jawaban

responden terhadap altematif a.tem-aitem dari pemyataan yang ditujukan kepada

reponden. Altematif jawaban tengah yang biasanya dirumuskan dalam pilihan ragu-

ragu atau netral sengaja dihilangkan untuk menghilangkan tendensi sentral. Altematif

jawaban yang disediakan adalah:

SS = Sangat Setuju, berarti subjek Sangat Setuju dengan pemyataan tersebut.

S = Setuju, berarti subjek Setuju dengan pemyataan tersebut.

TS = Tidak Setuju, berarti subjek Tidak Setuju dengan pemyataan tersebut.

STS = Sangat Tidak Setuju, berarti subjek Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.

Skala harga diri dari Coopersmith ini telah banyak digunakan oleh peneliti

terdahulu. Pada umumnya para peneliti meneliti kembali validitas dan rehabhtas

skala tersebut untuk disesua.kan dengan kondisi yang dihadapi. Uji coba skala ini

telah dilakukan oleh Hidayati (1995) terhadap mahasiswa psikologi Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi total

bergerak dari 0,151 - 1,568 dan koefisien reliabilitasnya dengan formula KR-10

sebesar 0,751.

Penelitian lain dilakukan oleh Handayani (1997) diperoleh korelasi aitem

total bergerak dan 0,1626 - 0,5183 dan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,7807.

Memperhatikan hasil penelitian tersebut maka skala harga diri dari Coopersmith ini

mampu melakukan fungsinya sebagai alat untuk memmkur harga din.

42

Tabel 3

Sebaran Aitem-aitem Skala Harga Diri

Aspek Nomor Aitem lumlah

Favorable Unfavorable

Penghinaan diri I, 1 I, 13, 16, 19,23

Kepemimpinan-popularitas 4,5,8. 12

Keluanza-oranu tua 9. 18 6, 17, 20

Aktivitas-kecemasan 14.22.24 ! 2, 7, !0, 15,21,25

Jumlah 15 25

E. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesa dalam penelitian ini

adalah metode statistik analisis product moment. Sementara untuk menguji variabel

moderator menggunakan Uji ANAVA satu jalur. Teknik mi digunakan apabila

peneliti ingin mengetahui hubungan antara dua gejala dengan mengendalikan gejala-

gejala lain yang dianggap mempengaruhi hubungan kedua gejala tersebut (Hadi,

1978).

43

BAB IV

PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah dan persiapan Penelitian

1. Orientasi kancah penelitian

Kancah dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri Tempel.Terdapat delapan belas kelas dengan rincian, kelas satu ada

enam kelas, kelas dua ada enam kelas dan kelas tiga ada enam kelas. Subjek yang

dipakai dalam penelitian ini yaitu, kelas II sebanyak tiga kelas dengan rincian sebagai

berikut: I. kelas II sk-1 sebanyak 37 orang siswa

2. kelas II sk-2 sebanyak 34orang siswa

3. kelas II pj-2 sebanyak 39 orang siswa.

2. Persiapan penelitian

Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menyusun alat ukur

yang akan digunakan dalam penelitian. Setelah alat ukur siap dipakai selanjutnya

peneliti menyiapkan surat ijin penelitian berupa ijin penelitian bagi mahasiswa

fakultas psikologi yang dikeluarkan oleh fakultas psikologi Universitas Islam

Indonesia. Berdasarkan surat ijin penelitian dari Universitas Islam Indonesia tersebut,

peneliti mengajukan permohonan ijin kepada kepala sekolah SMKN Tempel.

Selanjutnya peneliti melakukan uji coba alat untuk mengetahui validitas

dan reliabilitasnya. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 27 Februan 2001 dan

44

28 Februan 2001 pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tempel yang

duduk di kelas II sk-1, II sk-2 dan II pj-2 berusia remaja. Dengan memperhatikan

posisi urutan kelahiran, dalam hal ini posisi urutan kelahiran yang dipakai yaitu anak

pertama, anak tengah dan anak bungsu.

Dalam pelaksanaan uji coba penelitian, langkah-langkah yang dilakukan adalah

pemberian rapport yaitu usaha membina hubungan baik dan dilanjutkan dengan

penyajian dua bendel skala. Rapport dilakukan dengan cara perkenalan,

mengemukakan maksud diadakannya pengisian skala serta memben kenyakinan

bahwa semua jawaban subjek dijamin kerahasiaannya. Peneliti menjelaskan cara

pengisian skala. Data yang telah terkumpul kemudian di analisis dengan bantuan

komputer program SPSS 6,0 for windows dengan panduan analisis dari Santoso

(2000).

a. Validitas dan Rehabilitas Harga Diri. Hasil analisis butir menunjukkan

bahwa 25 butir item skala harga diri itu valid (lihat tabel 1). Koefisien korelasi

berkisar antara 0,3631 sampai 0,8772 dan hasil uji rehabilitas menunjukan koefisien

rehabilitas sebesar 0,9244.

Tabel 1

Distribusi Item Skala Harga Diri setelah uji coba

45

Pemyataani

No. Item Jumlah |i

JFavourable

! Unfavourable

4,5,8,10,11,14,19,20,24

1,2,3,6,7,9,12,13,15,16,17,18,2! 22 23 ,25

9 iI

16 !i

Jumlah Keseluruhan 25 25

b. Validitas dan Rehabilitas skala kreativitas. Hasil analisis butir menunjukan

bahwa dan enam subtes dengan masing-masing subtes terdapat empat item.

Semuanya valid ( lihat tabel 2). Koefisien korelasi berkisar antara 0,3810 sampai

0,8774 dan hasil uji rehabilitas menunjukan koefisien reliabitas sebesar 0,9210.

Tabel 2

Distribusi Item Skala Kreativitas

Subtes I Item Jumlah

Pennulaan kata 1,2,3,4 4

Menyusun kata 1,2,3,4 4

Membentuk kalimat tiga kata 1,2,3,4 4

Sifat-sifat yang sama 1,2,3,4 4

Macam-macam penggunaan luar biasa 1,2,3,4 4

Apa akibatnya 1,2,3,4 4

Jumlah 24 24

46

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai tanggal 2 Maret 2001 sampai 3

Maret 2001. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri Tempel.

Pengisian angket dilakukan sendiri oleh siswa setelah memperoleh

petunjuk pengerjaan dan tester.Hal yang memudahkan peneliti dalam melaksanakan

penelitian adalah kesugguhan dalam mengisi skala yang telah diberikan. Kesulitan

yang dihadapi peneliti adalah ada beberapa siswa yang kesulitan dalam

melakukanpengisian angket yang diberikan sehingga perlu memberikan petunjuk

pengerjaan berulang-ulang. Jumlah angket yang dikumpulkan sebanyak 111 skala

Harga diri dan 111 angket Kreativitas. Setelah skala tersebut diperiksa ada 2 skala

yang gugur karena tidak memenuhi kritena subjek yang telah ditentukan. Kedua

angket yang gugur tersebut satu skala Harga diri yang satu lagi skala

Kreativitas.Dengan total keseluruhan skala yang dikumpulkan sebanyak 220 skala.

C. Analisis Data

Tehnik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

adalah product moment sedang untuk melihat apakah variabel moderator berpengaruh

atau tidak dianalisis dengan menggunakan ANAVA satu jalur.Sebelum melakukan

analisis data teriebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas

sejwan , uji linearitas hubungan dan uji homogenitas variansi.

47

1. Uji Normalitas Sebaran

Uji normalitas sebaran yang dilakukan terhadap variabel kreativitas dan

harga diri menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut sebarannya normal (p >

0,05). Variabel kreativitas memiliki k-s-z sebesar 0,6462. Variabel harga diri

memiliki k-s-z sebesar 1,0134. Lihat lampiran.

2. Uji Linearitas Hubungan

Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa hubungannya linear (p > 0,05).

Variabel kreativitas dan variabel harga dm menunjukkan korelasi yang linear dengan

F= 1,0057. Lihat lampiran.

3. Uji Homogenitas Variansi

Hasil uji homogenitas variansi menunjukkan bahwa sebaran kelompok

homogen dengan nilai sebesar 0, 075 (p > 0,05) dalam kreativitasma. Hal mi berart,

bahwa kelompok tersebut sebarannya homogen sehingga kelompok tersebut bisa

dibandingkan. Lihat lampiran 11.

Setelah melakukan uji normalitas sebaran, uji lmeantas hubungan dan uji

homogenitas maka tahap selanjutnya adalah menganahsis data untuk menguji

hipotesis yang mengatakan bahwa ada hubungan positif antara kreativitas remaja

dengan harga diri.

Dan sini peneliti masih ingin mengetahui perbedaan antar A1 - A2 ; Al -

A3 ; A2 - A3 dengan menggunakan Uji - t sesuaian, karena masih dimungkmkan

48

terdapat perbedaan mean pasangan yang masih sigmfikan. Adapun hasil uji-t antar A

(lihat lampiran 12) adalah sebagai berikut:

1. tAl -A2 = 0,721 p>0,05

2. tAl -A3 = 0,556 p > 0,05

3. tA2- A3 = 0,800 p > 0,05

Hasil tersebut menunjukkan bahwa :

1. Antara anak sulung dengan anak tengah tidak terdapat perbedaan yang signifikan

(tAl -A2 = 0,721 p>0,05 )

2. Antara anak sulung dengan anak bungsu tidak terdapat perbedaan yang signifikan

(tAl -A3 =0,556 p>0,05 )

3. Antara anak tengah dengan anak bungsu tiada terdapat perbedaan yang signifikan

(t A2 - A3 = 0,800 p > 0,05 )

D. Hasil Penelitian

Hasil analisis data menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah sebesar

r = 0,5119 sedang nilai p = 0,00 (< 0,01) hal ini berarti ada korelasi yang sangat

sigmfikan antara kreativitas uengan harga din. Koefisien determinasi yang diperoleh

adalah sebesar 0,26201, hal ini menunjukkan bahwa sumbangan efektif kreativitas

terhadap harga din adalah sebesar 26.201%.

Berdasar data penelitian dapat dilihat tinggi rendahnya kreativitas dengan

harga diri dengan memperhatikan posisi urutan kelahiran secara lengkap dapat dilihat

pada tabel 3 berikut ini.

Posisi Urutan

Kelahiran

Group

Group

Group

Posisi Urutan

Kelahiran

Group

Tabel 3a

Deskripsi Data Penelitian

Kreativitas

SkorEmpirik Skor Hipotetik

Min I Max Mean ! SD Min | Max Mean

89,00 i 201,00 144,93 [ 31,25 89 201 58,9

81,00 I 233,00 143,62 ! 30,57 192 30,01

83,00 | 198,00 j 140,56 j 26.17 82 233 | 47.77

Tabel 3b

Deskripsi Data Penelitian

Harga Diri

Skor Empirik Skor Hipotetik

Min Max Mean SD Min Max Mean

56,00 87,00 66,32 6,66 25 100 26,87

Group II 52,00 82,00 65,46 5,94 25 100 22

Group III 50,00 79,00 65,71 5,79 25 100 16,72

49

50

Keterangan: Group I =anak pertama, sebanyak 28 orang

Group II =anak tengah, sebanyak 37orang

Group III =anak bungsu, sebanyak 45 orang

Berdasarkan perhitungan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa

hubungan kreativitas dengan harga diri dengan mengendalikan posisi urutan

kelahiran, antara anak sulung deangan anak tengah, anak sulung dengan anak bungsu,

anak tengah dengan anak bungsu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kreativitas dengan harga diri.

E.Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara

kreativitas dengan harga diri pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri

Tempel.ini berarti bahwa semakin kreativitasnya tinggi maka akan semakin tinggi

pula harga dirinya.

Adanya hubungan positif antara kreativitas dengan harga diri siswa

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tempel ini cukup jelas, artinya setiap ada

peningkatan kreativitas maka akan disertai dengan meningkatnya harga diri

sebaliknya setiap ada penurunan kreativitas disertai pula dengan menurunnya harga

diri.

Diterimanya hipotesis yang diajukan pada siswa-siswi SMKN tempel

karena banyak faktor yang sangat mendukung, antara lain lingkungan sekolah yang

representatif, lokasinya tenang tidak bising serta sejuk dapat membuat suasana belajar

mengajar dan seluruh aktivitas lainnya dapat berjalan dengan nyaman. Begitu pula

mengenai sarana dan prasarananya cukup memadai sehingga segala proses yang

berkaitan dengan pengembangan kreativitas siswa tidak terhambat hal ini didukung

oleh guru-guru yang profesional di bidangnya masing-masing.

Penelitian ini mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Ernst Kris

(dalam Coopersmith, 1967) bahwa ada hubungan antara kreativitas dengan harga

diri(self esteem). Coopersmith menjelaskan bahwa semakin tinggi self esteem

seseorang akan membuat orang tersebut semakin asertif, mandiri dan kreatif.

Seseorang yang tinggi dalam evaluasi dirinya akan mampu mencapai dan membuat

solusi-solusi yang orisinil, mereka kurang mau menerima definisi-definisi umum

tentang realita kecuali bila definisi-defmisi tersebut disesuaikan atau dicocokkan

dengan persepsinya sendiri tentang apa yang terjadi. Di dalam bennteraksi dengan

kehidupan mereka tampak lebih fleksibel dan imaj.natif, dan mampu membuat solusi-

solusi dan .nterpretasi-interpretasi yang lebih orisinil. Kesan yang muncul adalah

individu yang tinggi self esteem nya lebih banyak mendengarkan din mereka sendiri

yang akhirnya akan dijadikan dasar bagi tindakan-tindakannya. Perhatian dan

respeknya terhadap kesimpulan-kesimpulan yang dibuatnya sendiri memungkinkan

mereka untuk mengikuti kehedak hati pribadinya. Oleh karena itu karya-karya dan

opini-opininya senngkah berbeda dengan karya-karya dan opini-opini umum.

.Sementara itu hubungan kreativitas dengan harga din (self esteem)

dengan mengendalikan posisi urutan kelahiran secara keseluruhan tidak terdapat

perbedaan.Tidak terdapatnya perbedaan kreativitas baik antara anak sulung dengan

52

anak tengah, anak sulung dan anak bungsu, anak tengah dan anak bungsu secarakeseluruhan, kemungkman disebabkan faktor urutan kelahiran anak bukan merupakansatu-satunya faktor yang mempengaruhi kreativitas dengan harga dm anak,

melainkan masih ada faktor lain yang perlu dikontrol seperti jarak usia kelahiran

antara anak yang satu dengan yang lam. Lebih jauh dikatakan oleh Adler (dalam

K.dwell, 1981) bahwa pengaruh urutan kelahiran akan tidak ada, jika jarak usia antaranak cukup besar. Semakin besar jarak kelahiran,-maka akan semakin keel sihlm*nra/n yang terjad, dan dampaknya lebih lanjut adalah berkurangnya kecemasan dan

meningkatnya rasa aman si kakak (Cendy Lessiohadi, 1986). Hubungan yangberkas.h sayang juga akan dijumpai apabila jarak usia antar saudara kandung dalamsuatu kekuarga semakin besar. Hal ini terjad, karena perbedaan usia yang besarmemungkinkan seorang kakak berlaku sebagai orang yang lebih besar dan bukan

sebaga, saingan adiknya. Sebaliknya, jika jarak kelahiran terialu dekat, senng timbulperselisihan yang hebat antar saudara kandung(Hurlock, 1978). Boemia (1985) jugamengatakan bahwa jarak kelahiran yang kurang dan 18 bulan akan memmbulkan

dampak negatif yang tidak bisa dihmdan dan akan berlangsung terus, yaitu adanyakompetisi antar saudara dalam usaha lebih menank perhatian dan kasih sayang orangtua.

Demikian juga menurut Mussen dan kawan-kawan (1979) bahwa jarak

kelahiran akan mempengaruhi sikap orang tua terhadap perkembangan pribadi anaktermasuk juga perkembangan kreativitasnya.

usia

53

Selain jarak usia kemungkinan disebabkan pula adanya pola asuhan, sebab dari

hasil penelitian Dewing (dalam Munandar, 1982) ditunjukkan bahwa orang tua dan

anak-anak yang kreatiflebih bersikap demokratik.

54

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hipotesis yang berbunyi " ada hubungan antara kreativitas remaja dengan

harga din '\ diterima atau terbukti. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada

hubungan positif antara kreativitas dengan harga diri. Semakin tinggi kreativitas

remaja maka semakin tinggi harga dirinya, sebaliknya semakin rendah kreativitas

remaja maka semakin rendah pula harga dirinya.

Hal ini berarti bahwa kreativitas dan self esteem adalah dua hal yang

saling berhubungan secara simultan, yaitu self esteem yang tinggi memberikan sarana

bagi kreativitas untuk muncul, dan sebaliknya self yang kreatif akan membentuk

kepribadian yang semakin kuat self esteem nya atau semakin tinggi self esteem nya

dengan pengalaman bennteraksi dengan hal-hal kehidupan sehari-hari yang

dihadapinya.

B. Saran

Saran yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Saran bagi pendidik SMKN Tempel dan anak didik

a. Benlah reinforcement atau penguatan kepada anak didik atau murid atas

kreasi yang dihasilkan. Serta berilah kesempatan yang lebih lagi, misalnya

dengan menambah jam pelajaran keterampilan sehingga murid atau siswa

55

terus dapat mengembangkan daya kreativitas yang dimilikinya dalam wujud

berkarya.

b. Untuk anak didik atau murid, berkarya terus dan jangan cepat merasa puas

dengan kreasi yang sudah kalian capai, kembangkanlah terus.

2. Bagi peneliti selanjutnya.

Disarankan perlu memperhatikan faktor-faktor lain serta perlu

mempertimbangkan untuk mengontrol variabel-variabel lain seperti jarak usia,

jenis kelamin dan pola asuh..

3. Bagi orang tua dan pendidik.

Mengingat pentingnya arti kreativitas bagi kehidupan seseorang, maka

diharapkan orang tua maupun para pendidik mampu memahami kondisi tiap-

tiap anak ataupun anak didiknya dan merangsang perkembangan kreativitas

anak secara optimal dengan jalan memberikan kesempatan dan kebebasan bagi

anak untuk berekspresi dan berkreasi serta menghargai ide dan pendapat

mereka. Karena untuk memngkatkan kreativitas dapat dilakukan dengan

meningkatkan harga din sehingga dengan menghargai karya dapat semakin

menimbulkan kreativitasnya.

56

DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, S. Takdir (ed). 1983. Kreativitas, Dian Rakyat. Jakarta

Amin, M., 1980. Peranan Kreativitas dalam Pendidikan. Analisis Pendidikan. No. 3Jakarta.

Azwar S., 1997. Rehabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar. Yogayakarta.

Bigner, J.J.. 1979. Parent-Child Relation. MacMillan Publishing. New York.

Boemia, T. , 1985. Short Perspective Birth Intervals and (laid Health. Voorburg :Netherlands interuniversity Demographic Institute.

Breckenndge, ME. & Vincent, E.L., 1965. Child Development : Physical andPsychological Growth Trough Adolescence. New York.

Chandra, Julius, 1994. Kreativitas Bagaimana Menanam, Membangun danMengembangkannya. Kanisius. Yogyakarta.

Cendy Lessiohadi, 1987. Urutan Kelahiran, Jenis Kelamin dan Tmgkat AsertivitasPada Remaja. Skripsi Sarjana. Yogyakarta : Fakultas PsikologiUniversitas Gadjah Mada.

Conger. J. J. , 1977. Adolescence and Youth, New York : Harper InternationalEdition.

Coopersmith, 1987. Studies in SelfEsteem. Scientific American. 218 (2), 96 - 106.

Coopersmith, 1967. The Antecedents ofSelfEsteem. W. H. Freeman and CompanySan Fransisco USA.

Diana, R., 1998 Hubungan Antara Religiusitas dan Kreativitas Siswa SMU 3Sukabumi. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGMYogyakarta.

Endang Ekowarni, 1993. Kenakalan Remaja ; Suatu Tinjauan PsikologiPerkembangan. Buletin Psikologi, 2, 24 - 27.

Garis-Garis Besar Haluan Negara. 1993 - 1998.

57

Gerungan. W. A. 1984. Psikologi Sosial. PT. Eresco. Bandung.

Greenberg. J., Pyszczynsky. T. Burling. J., Simon, L., Solomon, S. Rosenblatt ALyon D., &P,nel E. I. Why do People Need Self Esteem ? Conver'eineEvidence That Self-Esteem Serves an Anxiety Buffering Funtion. Journalof i ersonahty and Social Psychology. 63 (6) 913 - 922.

Grinder, E.R., 1978. Child Development. Mc Graw Hill Kagakusha, Tokyo.

Guilford, J.P., 1971. The Nature ofHuman Intelligence. Mc Graw Hill. London.

Gunarsa, S., 1981. Psikologi Perkembangan.Gunung Mulia. Jakarta/

Had'' S" urh ^nal'S,S K0Vanant' Seminar Penataran MPS. Fakultas PsikologiUGM. Yogyakarta. b

Handayani M. M„ 1977. Efekt.v.tas Pelatihan Pengenalan Dm terhadap PeningkatanPenerimaan Din dan Harga Diri Pada Remaja. Skripsi (tidak diterbukan)rakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Hidayati, E. 1995. Hubungan Antara Dukungan Sos.al dan Hidup dengan StressKerja Guru SD di Kecamatan Wirobrajan Yogyakarta. Skripsi (tidakdilerbukan). Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Huriock, E.B., 1978. Child Development. Mc Graw Hill Publishing Company.

Inam, N. 1994. Validasi Self Esteem Inventory dan Coopersmith. TaporanIenelman. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

; 1995 Pengaruh Pelatihan Asertivitas Terhadap Peninukatan Harga Dirithesis (tidak dilerbukan). Program Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.

Johnson, D.W. &FP 1968. Joining Together : Croup Theory and Group SkillsEnglewood Cliffs Printice Hall. Inc.

"Kiprah Nyata Bravo Kreativitas Anak Bangsa" Kedaulatan Rakyat. 9Oktober 2000.

Koentjoro 1989. Perbedaan Harga Diri Remaja d. Daerah Miskin Penghasil PelacurrfA.l PenShas,] Pelacur- taporan Penelitian. Fakultas PsikologiUGM. Yogyakarta. 5

Kuwato, T 1993. Pengaruh Peran Jems Terhadap Kreativitas. Disertas, (tidakduerbitkan). Fakultas Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.

58

Le Boeuf. Michael, 1999. Bagaimana Cara Memanfaatkan Dava Kreativitas Anda.disadur oleh Dahara Prize, Semarang.

Lestari, A., 1986. Self Esteem dan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikoloeipada Universitas Negeri dan Universitas Swasta. Skripsi (tidak dilerbukan).Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Lingren, H.C., 1976. Educational Psychology in the Classroom. John Wiley &Sons.Inc. New York.

Masrun, 1972. A/iran-a/iran Psycho/ogi. Fakultas Psykologi UGM ,Jogjakarta.

Mednick , II ,K . , 1975 . Expectation m Behavior and Experience. JohnWiley & Sons , Inc . , New York .

Mischel, H.N. & Mischel, W.M., 1973. Reading in Personal,/y.Holt Rinehart &Winston. Inc. New York.

Monks, F.J., Knoers, M.P., dan Hatitono S. Rahayu. 1994. Psikologi Perkembangan.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Munandar, (ed)., 1988, Kreativitas Sepanjang Masa, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

' 1978- Reberapa Aspek Psikologis dalam Menunjukkan KreativitasMahasiswa. Sinar Harapan. Jakarta.

' S.C.U., 1977. Creativity and Education : A Studi of the Relation BetweenMeasures ofThinking an a number of Educational Variables in IndonesianPrimary and Yunior Secondary School. Dtsertasi (tidak dilerbukan).Universitas Indonesia. Jakarta.

Mussen , P . H. , Conger , J .J. ,&Kogan , J. , 1979 . Child Developmentand personality . fifth Edition . Harper & Row , Publisher , Newyork.

Pelham, B. W., &Swann. W. B., 1989. From Self Conception to Self-Worth : on TheSources and Structure ofGlobal Self Esteem. Journal ofPersonality andSocial Psychology. 57 (4), 672 - 680.

Roberts, T. B. , 1975. Four Psychologies Aplied To Education : Freudian,Behavioral, Humaivstik, Transpersonal. New York : SchenkmanPublishing Company.

Rogers, SCR., 1975. Toward ATheory of Creativity. In T. B. Robert (ed). FourPsychologies Applied to Education, Freudian, Behavioral, Humanistic,Transpersonal. Wiley & Son. Inc New York.

59

Sarwono, S.W., 1989. Psikologi Remaja. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soekanto, S., 1986. Pengantar Sosiologi. C.V. Rajawali Pers. Jakarta.

Sprinthall, R.C. &Sprinthall, N.A., 1974. Educational Psychology, DevelopmentalApproach. Addison - Willey Publishing Co. Manila.

Watson, D.L., and Others 1973. Social Psychology, Sience and Application. ScottPoresman and Co. Illinois.

LAMPIRAN 1ANALISIS PRODUCT MOMENT DAN ANAVA SATU JALUR

&c

17 Mar 01 CORRELATIONS ANALYSIS

15:09:12 PRODUCT MOMENT

Variable Cases Mean

KREATIV 110 142,7000

KARGA 110 65, 7818

Std Dev

28,8163

6, 0250

Variables

KREATIV HARGA

Cases Cross-Prod Dev ' Va r:; ancc-Covar

110 9686,8000 88,8697

KREATIV

HARGA

KREATIV

1,0000

( 110)

P= ,

,5119

( HO)

P= ,000

HARGA

( 110)

P= ,000

1,0000

( 110)

~orrel a tj.on

(Coefficient / (Cases) / 2-tailed Significance)

. " is printed if a coefficient cannot be cornouted

&l

05 Mar 01 ONEWAY ANALYSIS Page

20:36:25 HARGA DIRI BY ANAK KE-

Vanal) I c

By Variable

ONEWAY

Ana.;

Source :..F. oijuores Squares Ratio Prob.

3etween Groups 2 12,2229 6,1111 ,1658 ,8475Within Groups ic:7 394-1,5-08 36,8645Total i09 3956,7636

Standard Stc.ndard

Group Count Mean Devi ation Error

Grp 1 2 6 6 6 , 3214 6, 6 614 1,2589Grp 2 3 7 6 5 ,4595 3, 9423 ,9769Grp 3 4 5 65 7111 5,7 504 ,8632

G ROU p M TrJ [ MOM MAX 1MOM

Grp 1 56,0000 87,8000

Grp 3 50,0000 79,0 000

TOTAL 50,0000 87,0000

95 Pet Conf Int for Mean

63,7384 TO 68,9045

63,4782 TO 67,4407

63,9715 TO 67,4507

Total 110 65,7318 6,0250 ,5745 64,6433 TO 66,9204

05 Mar 01 ONEWAY ANALYSIS

20:36:25 KREATIVITAS BY ANAK KE-

ONEWAY

Within Group; H33, •

905.

3 9 0 714;

- - o r 42 , 37 06

30 0

,2240 ,7997

;t,Uidard

;viation 95 Pet Conf Int for Mean

'.,- r p i

Grp 2

Gro 3

3 7

9286 3 1,2492 5,9:55 132,8-14 TO 157,0458

6216 30,3690 5,0255 133,4294 TO 153,8138

5556 26,1669 3,r.M7 132,6941 TO 148,4170

MA/..M

Grp 1 8 9 0000 20 1, 0000

Grp 2 81 0 0 01j 2 3 3,0000

Grp 3 33 0 00 0 198,0000

TOTAL 81 0000 233, 0000

1 '!'/,: ro

(2,2

Paaef 1

17 Mar Oi MULTIPLE REGRESSION ANALYSIS Pa9e.15:10:24 TINIER SEDERHANA

* * « * MULTIPLE REGRESSION ****

List w i 3 e ~ o 1 e 1.1 o n o t M1 s s i n q V: a t a

Ecuation Lumber 1 Dependent Variable.. HARGA

Block KuiT.bv.-r 1. Method: Enter KREATIV

Variable:s Entered on Step Number 1.. KREATIV

Multiple R ,51187 Analysis of VarianceR Square ,26201 D-cd-csted 8 ?-'jare 25618 Regression 1Standard Errar 5,19976 Residual 108 2920,04997 27,03750

Variables in the Equation

Variable B SE B Bet

-. of Squares Mean Square1036,71367 1036,71367

,0000

KREQ^IV ,107023 ,017284 ,511870 6,192 ,0000(Constant.- 50,509588 2,515695 20,078 ,0000

End Bloc-: Lumber 1 All requested variables entered.

Residuals Statistics:

Min Max Mean Std Dev N

*PRED 59,1785 75,4460 65,7818 3,0840 110*RESID -14,2420 15,9419 ,0000 5,1759 110*ZPRED -2,14.12 3,1336 ,0000 1,0000 110*ZRESID -2,7390 3,0659 ,0000 ,9954 110

Total Cases = 110

Durbm-Watson Test = 1,85173

6u

LAMPIRAN 2

SKOR MENTAH SKALA KREATIVITAS

65

oHWto

_l

<U

Jl-

-1

ffl>

<I-

a<>

<HI

K

T-

oto

uC

M

(5

in

oo

CM

-=r

us

r-

^r

cr.

ldco

us

i.n

r~

\o

ro

\oco

ji

o~>O

uO

lDC

Ti

uTj

^r

^r.

co

r-

at

co

'Ov

d

•7O

^^

rO

on

old

loa;

lou

oco

co

lt>r-

co

ir(*

rp

-lo

--j-o

oo

th[^

r-

us

r-

oo

jr^

^m

^ro

r~—

•*c\i

,H1--)

v-H-H

co

r-

o

j-.

>c

r-

r-

coco

'j)

coco

co:'

vj

(/ico

covia

;/;••/.

-vi<

/);o

rj

ro^

rin,

'~Dr~

?•'^

O—

-tco

ro-=

r-^

>jD

r-

cc

^r

co

aro

r-

r-

r-

o^

i-on

o^

fi

tj

-o

d•

r-

TV

DC

Dc

03

CJ

lo

w

rHco

CT

iro

^r

—i

mr~

r-

Oco

o~^^

rto

co

loci.

f\ico

^r

-cro

cj

f-

ro

=or

uo

r-

cn

v

O!—

)c-j

ro

tlo

^j

C]

CJ

f\jC

-JC

N

0;

CO

'J1C

O'•/

vOr-

03

en

co

fsjc-l

co

0)C

O0/J

10

r.jo

ico

cmro

:•,•ro

co

co

CO

U)

CO

If)If)

'f:V

)If)

CO

co

co

tlo

'.ojp

-Q

3r-

co

en

o—

tro

ro

^r

lo

'^r-

co

cr,

o

roro

roro

co

mco

roro

ro^

r-^r

^r

<^r

^r

-c

0)en

«aHWw

-J

<*

HI

t-_

l

co>

e*h

a.

<>

<UJ

e

t-

oto

wC

M

2mO

oC

M

CO

-I

CO

oU

SC

OC

Oo

CO

>o

ri

uj

tro

od

>c

ci

us

cc

us

ior-

us

us

0rv

l^

L0

aD

^c^

3,X

'O|J

^lv

01

UlL

no

^r''l

CD

^,v

Pq

,^

ln

HlJ^

^ln

vI)^

^Jl£

!r~

r-

us

us

^r

lo

us

a>

us

co

en

^t

ro

us

r-

oo

a>o

tco

us^

en^

rro

r-tus

^r

r-us

-q-us

lo^

rlo

r-r-

oj

cdq

-m

nco

hn

-^.3?,

cor-

oi

hvd

mr-

yvo

cd^

o

oif

,r-

wO

r-

•iSr-

o-ia",

lo

ro

i^co

oco

co

co

co

jcn

cD

w/jL

Or-cn

q-v

oh

co

roci

inr-

occ

co

^o

co

oC

O'

co

co

usr~

r-

co

rolo

co

rou

s-c

co

co

<t<

o

ex-,o

oco

Otr

C1

co

co

ro'C

oco

co

oo

oo

r:

co-co

co

co

co

roco

o.

CO<J~

LOIf)

U)

t/)ii

[/)L

IT,

I/)i/1

1/1L

IL

"2",

20CO

^oco

os

^r

inu

sr-

co

jO

,-ocj

rot

u")'J

^ro

ai

UO

LT

,j->

LO

if)lO

LO

LO

lOU

SV

OU

SU

SV

DU

S'-iS

.JS'iS

US

x*•

p"ih

r-

hco

\C(^

i/)to

cj

m'js

vji

r-

lt)

CO

Cv]

CO

CO

co

ro

CO

;,'j-'

Lit,'

-s—,

(—1

I—i

T-1

l—i

10v!

aa

d.

aa

IC

OC

Olo

us

r-

r-

CO

CO

CO

co00

CO

CO

CO

CO

CO

CO

00C

OC

OC

OC

OC

OC

O

,aa

a,a,

ag,a

a,a

aa

a.a

aa

aS

S.—ioo

ro

^r

lo

us

r-

co

en

oi-h

as

co

co

oo

oo

co

co

co

co

o->

a-,

oj

ro

^r

lo

us

O'.

en

O^

o^

c^

ro

co

a.

r-

ro

co

m

cti

<<

rco

-sTO

r-

C]

CO

OJ

c;

CO

CO

CO

CO

CO

O.

CO

CO

4q,

ca

a.c

a,d,

aa

La

a!en

o-i

r-jfi

m1

inv

qr-

CO

;en

oo~

o•;_.'

oo

oo

oo

oo

r-H

2

2SC

0)U

i(Z

a

V)

•-

w_

l<

UJ

K_

l

CO

>

<*

H

<>

UJ

T-

OIS

^C

M

IS

EC

O(0

in

oo

CM

roco

roco

rou

)co

ron

tnro

(-NN

lnw

loN

no

jn1

LO

co

N^

^in

^^

[nn

(N^

n^

u)ln

^in

ina)^

r)

nn

asvr

cj

lo&

olo

rh

criq

vrco

vt'X

)h

-a*T

qn

LO

Jl

Tq-

|^ln

)nlO

co

NsT

r-r-vD

s^

vD

^r^

iS^

3C

Dc•|c

o

^r

ror-\

—i

coo

coco

•r

Ln

uOro

r-

mr-

co

r-

r-

rom

ro'.£>

us

ro^

r

co

lo

rj

toro

f"C

OlO

rHL

OU

Si

^vr

<r

ooco

roco

lo^r

roco

rous

volo

ro

CO

LO

CO

lOU

".ro

-O•

lO^

rlO

00

lo•

'C

OlO

iOo

ioo

US

q--nT

vrC

-

22

233Z

--^-'-??-2jZ

?.z^?--"

J,'*r<'-'-<

--<^

^->

-h(N

nq

-m

vo

^rajv

o

^-2

—3

—S

SS

SS

KS

SS

SS

SS

SS

S;S

SS

-S5;S

S-35S

^r

'X-sr

^co

sr

'..o-st

r--u

olo

r-

us

'isen

ro

lo

33

33

32

SI2

-°i

ri™

c)v)<m

°i^

«»

'i«iii«

!iian

«ija

i,J,J

,;'Jj'J

-J

UJ

KtoCM

ino

oC

M

'O*o-

i-OC

Ir-

co

lolo

co

os

us

ro^

nro

-jSlO

US

US

r~J

llo

ct

ot

co

^r

ro

^r

r~co

ro

oo

^r

crp^

r^T

*=T

ro

US'

>=

tC

O<

=T

CO

lo

r*"i0

1

oc

usrr

i.nt

loo

r-m

com

r-

r--co

ous

«=r

co^

rm

rous

usin

ro<r

loco

r-

u-1r-

us

^p

jo-vr

CI

C\]

CI

CI

VO

Wvfl

1/v

ro

CC

Oco

O>

?C

MT

lT^

rro

ro

co

co

•-7m

q1

Tv

rC

]O

ifiq

*

:!

Mw

rj

nv

nci

ci

c\]

c\]

c\i

01

c\i

ci

ci

01

c\]ro

ri

l~it

it*1*:

.Vlit:

i*;it:

.V-r—

iI-,

-n-\(—

1T

-if-v

-r-ir~i

i-v—

U]

</}<A

invl

nin

(/)in

Q,

O,

dQ

i0

,Q

.n

Q,

Ci

il

ei

c;

o-icm

;mei

:

ac

a,

an

a.

US

lOlo

roro

co

co

ro

ro

co

Ln

uo

r^

Lo

ro

Lo

co

in

Lo

oo

^T

US

LO

co

co

LO

c-j

ro

lo

io

lo

r-

lo

en

t^

^m

v^

co

oi

lo

v—i

vr

'--rlO

cj

lO

ci

cl

nci

o:

cmrvj

ci

nci

ci

i—i

-m

i—i

r-Tf—

i-[—

v-n

r~i

•—

[-v

i-v

aa

aci

o,

aci

c,

ao,

a,

iq

co

lo

m^

ru

sco

ro

<"(

C\]

LO

:-Hv~i

Cl

0\i

CI

Cn

cn

ci

V

•r-i

o-m

r-i

n-<

~\

d,

6,

aa

ac,

r-

r-

r-

r^vj'i/)vDivo:aiOHCj^v].L/).r!r.rcjlOH(N(,i^r^vDr"vojiOHr.]n^rLnvO[^[0(Vvc

r--r-

r-

r-

r-

r-

co

co

co

co

co

co

co

co

:c

cc

Jv

en

en

ch

en

mov

av

ai

jv

oo

oo

oo

oo

oo

0a

HtoCO

_J

«xLU

H-J

CO

>

<H

<>

<S

UJ

a:

id

T'

Ot

k.

*t

1U

CIco

to

00

CM

<.Qoo

oj

r>>

en,n

as

^us

loco

co^

us^

LO

o^

r^

rr^

*=

rcn

'x>

inu

sro

co

^rin

ino

Tcjo

ro

en

,to

^u

su

iusu

ST

r^

inL

O

nr—

oo

ro

us

o>

c'uj

<q*tn

loo>

lom

lolo

*r"=

rlo

C-

r-uo

oo

in

iiin

h^

in

^^

rO

q'i

nq

'i^

^co

^co

co

q'M

Oin

^r-v

rin

co

(njj.

^o

r-

q*

q1ix

iq

'ro

iC

)^

^^

^q

,^

co

^^

^^

'7

n^

^^

^C

0q

-L

Oiiii/jq

'io

ojL

n^

co

Mq

'O^

r-co

co

co

_:0lO

US

CO

--TCO

lO

'-iSlO

f-

lO

CO

CO

OJ

^lO

-sTus

^Jq

^lO

^D

q•o

o^

-^

lO

Ln

^o

nq

q,ro

Mq

ro

u3

lo

r^

,n

^co

^;'^

|Xlq

'

00L

ico

os'j)

;nco.

c0

co

^r

inv

or-

co

en

o

ro

r-

-i

O)

^Oh

r-co

co•;;

Cn)q1

cnin

oj

q-O

hq1

ho

oco

Nus

r-o

j^r

asin

:;

ro-^r

lO

o-o

us

co

co

q(^

ro

qq

^r

us

us

roco

co

co

us

oo

oo>

co

'-O0

4as

r-

c-:o

jr—

1co

CJ

_._

__,us

oj

'us--o

r-—

1^

•srco

tr—

1co

co00

1-1m

ho

coq

li)c^j

hn

co

coco

>f).co

co

rov

^r

Oo

ro^

rlo

oi

roro

co

ro-°

co-

••-=

rr-

^^

^M

^.1^

M±4

±1^

4M

M^

<lM

MM

±1«

«K

I/!«

i'-)(/]

oi(J)

tfll/l

WW

(/I1/1

l/l10

C\|

CI

CO

CO

CO

CO

CO

CO

CO

CO

>j)co

tn10

01u)

colo

coco

1M

ro

=t

ul

w,_,.

_,v

,v

^.

,^

-,

-^.

w00

or-(

00o

s<

rm

vor~

as

00o

—1

co

co^

rlo

usr-

coen.

—oo

00co

cqco

00co

00co

oj

os

roro

co

roco

os

roco

01-=

r^

r^

^y-^r

^^

r^

^t

0O3aKv>»W

-1<

UJ

H

ca>

<t

1-

>

<LU

a:

T"

jU

t

2MM

mO

0C

M

lolo

en

mu

sco

as

r-

lous

uou

sco

loin

us

^r

cN

^r-L

or-v

Du

sro

^•

co

us

^r

loo

on

us

^r

tlo

tr-

us

us

<:r

uo

co

_on

com

mr-

uoco

usus

coco

r-lo

r-m

<r

^h

Nijs^

^\D

niJi^

.o

q'M

Lo

r'i

qiq

'q'n

(\]io

qin

in

in

uj[-

co

^r

lo

oi

lo

in

U)

--j'u

sii")

vi(

r^

^eo

^cio

usr^

^L

Or^

LfS

Ln

LO

in

uscn

co

uo

co

^•

qiO

r-

qo

•o

nu

olo

r~u

sv

on

qlD

fo

q^

qo

i^

TL

Ociq

CO

US

CO

lOL

O

IC

OO

US

10

CJ

•o

-rro

co

co

•ro

ro

ro

ro

CO

ro

us

joco

uo

co

oo

ro

co

oo

<r

oo

"S

r-

oco

q

lo

c~>u

s'.o

ro

Ci

COro

OJ

COCO

COCM

COCO

COCO

OJ

COO

JOO

OJ

Cj

COCO

CMCM

CMCM

CMCO

co-0

CM00

*'

^.

—^

^^

t^

^^

iU

^^

^M

^:^

^^

Xx

x±i

to-ro

roro

-roto

-r-,toto

-~.•v.

inco

coen

lo-co

enco

coco

co.lo

colo

coco

loen

loco

a,

q4cl,

a,"a,

q,a,

ex&

roc,

OlO

uOlO

u")LO

LOLO

LOUS

USCD

',0US

US'OS

USUS

v£>p-

p-0-

l^f^

r^O

-r->r-C

DC

O

CO

vr

CO

CO

CO

CO

qlo

m.o

ho

no

co

om

1x1q

mlo

vo

cmcm

co

cj

co

en

ou

oco

oen

co

oj

or-

ro

_s^

r^

rco

-n

ro

ro

03

^r

<r

00C

OC

OC

MC

OC

O-

"1to

-ro

-ro

-ro

-r—i

•—,

-a

.&

aa

aa

•H^

rro

—i

'vr-

~icm

CiCMOJCMOJCOCoCMOJCMCO00OJCO00C.COCOCocm

'-1

1TOTOTOTOTOTOTOTOTOTOTOTOTo

"1TOTO

-r~,-pTTO

.a

q,a

aa

aa

d.a

ao.

aa

aa

ao,

ac,

o.ro

=TLO

USt~-

CO00

O^H

OJ

CO*r

LOUS

r-CO

OOO

rHO

Jro

<=ruo

usr-

OOso

•Xco

coas

ooas

eoen

ooen

enoo

enen

enen

ono

oo

do

oo

oo

o

LAMPIRAN 3

SKOR MENTAH SKALA HARGA DIRI

71

05 Mar 01 VARIABLE LIST

20:33:44 HARGA DIRI

j :, k 1

ikio ski

4 s k 1

5 s k 1

6

7

s k 1

r.k i

9

:;k !

ski

10 ski

11 s k 1

12 ski

13 ski

14] rj

ski

it, s k 1

17 ski

18 ski

19 ski

20 ski

21 sk.l

22 ski

23 ski

2 4 ski

25 s k I

26 ski

27 ski

28 s k 1

29

3 ft

s): 1

s k [

s l: 1

32 ski

33 ski

3 4 s k 1

35 s.kl

3 6 ski

37 s k 1•; <j sk2

39 sk.2

40 sk2

41 sl:2

42 sk2

43 sk2

44 sk2

45 ski:

4 6 sk2

4 7 sk2

48 sk2

4 9 sk.2

50 sk2

Page

HGH5

2 1 2 J J

2 1 2 3 2 3 0

:i 1 3 3 2 2 2

2 2 2 2 3 2 2

1 1 O 2 2 0 2O 1

n

3 30

? 3

2 2 2 3

3

3

.1

3 32 2 o

2 CJ 2 1

1 2 2 3 2 3 2

3 1 2 3 3 i 3

2 1 2 3 3 3 2i 2 3 2 3 2 22 1 2 3 3 2 2

2 1 2 3 4 3 22 2 2 3 1 3 1o i

£. 3 i 2 2

2 2 2 c ^ 0 2

2 1 3 4 1 3 37 1 o 3 3 3 3

i i 2 3 3 s 3

3 2 2 2 4 3 27 1 2 3 2 3 22 1 2 2 O 2 2

2 1 9 3 4 3 3

2 1 3 3 1 4 2I 1 2 3 2 2 3

f; 2

!2 3 O

2

3 2

2 1 2 3 3 23 2 2 2 3 3 3

2 2 3 3 3 0 32 2 2 2 3 i_ o

1 1 2 2 3 1 I-j

1 2 3 2 3 3

2 2 2 4 2

2 2 2 3 3 3 3

2 2 2 O3 3 2

2 2 3 2 o 3 3•) 1

J.

2

2

3O o

1

3„

7i

3"

(3

Q.

t-V)

-1

UJ

X-J

CO

a

<<

<>

13<Z

r-

O<

tim

tCO

CO

to

00

CM

ocj

Nco

oo

ro

<"o,-o

ro

<-o

lco

°^

ro

co

co

co

ro

CO

CO

:-iro

ro

oj

00

co

ro

co

ro

ro

.-.->p-.

OJ

ro

ro

CO

CO

OS

co

CM

OJ

CO

ro

CO

ro

rjco

ro

ro

cM

OjC

Mro

^co

ro

ro

rM

ro

ro

ro

ro

^r^

JC

MC

0O

SC

MC

OC

OC

OC

MC

M

rn

ro

ro

oro

ro

ro

ro

co

eo

co

os

r-~-os

cm

ro

cococoo

roro01rororo00rococororocorocmcm

ooro

rocm

OJ

cme\;

roco

00r-i

oj

cm00

00co

co

os

oj

r.)c

j

CO

Ci

CO

LO

co

cmo

jco

co

ro

ro

CO

OJ

cmC

MC

MC

O

oom

^-v

.v.y

CO

LO

CO

CO

LO

CO

1C

MC

OC

Oo

j

•co

enco

co

OJ

OJ

CM

CO

CO

LO

CO

CO

'l

'r-r-r-,

r^

crio

sa)co

ascso

ajcco

D

CM

CO

CO

CM

CO

CM

CM

:mcm

cmcj

cm00

CO

rOC

OO

J

CMCM

CMCM

CMCM

O-JCM

OJ

CMO

JCM

CMCM

CMCM

CMCO

OOCM

COO

Jro

CM-M

.-^

s-?"^

"^

^^

'n-r"its

-r-ico

toto

-roto

toto

toto

toto

toV

oto

".-oco

aex-c,

aa

o,a

^aaaaaaaao

,aao

,aao

,a

ro

.7

Ci

ro

•ro

ro

co

cm

co

co

ro

^_r

:2^

^'••!

°-J00

o:cm

00oj

co00

cm

^a

aa,

aa

c,o,

q«a

a!00

eno

.-,o

jco

^r

couo

r-00

eno

^en

oo

oo

oo

oo

oo

-n

0.

KW-I

UJ

X_

1O

<<

X><z

T"

O

1IS

£C

OC

O

m0

0C

M

..r•o

-(O

ro

or-r

vT

rr

*T

rn

,T^

(-.^.ro

"^

rorj

-.rq

tco

^r

s~cm

coci

qC

'jq

?rro

q>q*

r-iq1

'on

<rr

roo

jq

toro

qq<

ovr

^r>-o-

roco

ojcj

qq

nr]

ogoj

o-jro

rooo

roco

--oos

roro

oooo

roro

c-.-ro

rooj

Ow

^C

MO

SrM

rOrM

rOrM

OO

CM

OS

cO

OO

CO

'q-rO

^p

csj

CM

CM

OS

CO

OJ

CO

CO

r-iCM

-or;CO

CO

oj

OJOJCO

CMco

ro

CO

-h

CMCO

CM

OO

CM

CO

OSroOJ

CM

CMrooo

^-.CO

OJro

OJ

ooooro01

ro

cm

ro

COCO

CM

CM

co

ro

co

rM

ro

co

ro

ojr

ocM

Oo

ro

ro

ro

ro

co

cM

CM

osos

roro

roo

jro

roos

<"oro

00ro

osro

rocm

coro

CMO

Sr-^

CO00

COO

SC

OCO

0~iO

So

j"O

Oj

oro

nCO

CMCO

OSco

roro

r-sro

COCO

COCM

OS

OS

cm

roro

cmco

cmro

~•<

yco

00ro

ro00

00os

co-=

r00

00ro

OSro

<sr

os'~0

os^

r^

rco

coos

yro

roos

co•

•y^

rco

os

^-•-.

CO

CM

roO

OC

MC

MC

MC

MC

J

coco

enco

osto

colo

00co

eneo

enco

'toco

co"en

wQ4

Jx2

ex£

'fX£

exb]

li?

co

ro

os

ro

os

Co

ro

Cm

ro

_-i

Oj

CO

CM

00C

MC

MC

M0

0O

JC

O

os—

.co

cmro

roco

^oco

roro

oso

scm

-oo

sco

00o

jro

roco

oj

roCD

•y

o~.C

O~

1O

Sro

os

roro

os

•yro

os

roo

s^

r

roO

J*.t

CC

co-"O

coO

Jr

j

c\jco

coo:

cocm

cmcm

cm-cm

cooj

cmro

rocm

•-i-ro

toro

toto

to-

to•—

,ro

toro

toto

roto

to•

.fx

exa

exa,

aex

a,a,

a,a

a,ex

;xa

ex•

c•

os^

rlo

vdp-

ooen.

oh

ci

nq

ir,ys

oco

mo

OS

louo

uOL

OlO

lOlO

'USU

SU

SVD

VDU

SU

SvO

US

US

~oo

>_,—

cmoo

^rL

ius

r-co

ooo

r-ncm

ro^r

uous

r-oo

aso

t-moi

ro^

ms-

-.^

/-n

cj

cmc;

co

oj

oj

o;

iex

exa

aex

aa

8

iuk

<<

5X

2CO

ro

co

ro

co

ro

V)

LO

'f)CO

LO

O]

CO

-y

:0

US

j

^r

ro

co

qro

OJ

qq

tr

ro

ocj

cj

co

q-

ro

^r

^r

osro

cooo

'0~s

oooj

osoo

cmcm

cj

^rr-i

cocj

coco

ooh

coco

q1q

noo

cj<

y^r

nscj

osro

roos

^

COCO

COOJ

COCO

CJCJ

00CM

CJV

CMCJ

CJCM

CJCO

cjro

CMCJ

roCO

00ro

CMro

COoo

roCJ

CJOS

OO00

C]OO

OS

"s

co

ro

cm

o:

ro

ro

vrrro

oo

co

cm

co

ro

<y

ro

os

os

ro

co

ro

ro

ro

os

oj

co

cj

ro

oj

co

CO

CO

CO

if.

os

oj

cj

ro

cm

•vT

^T

r-i

—>.

)ro

co

oo

ro

os

'«^r

*y

os

<v

<t

os

os

os

^?

os

oj

ro

ro

no

co

ro

co

^r

os

os

CM

tco

co

'^

00

CJ

OS

OS

<r

rO

CM

^"

m•*•

oooo

ooo*:

-V•*:

-V.v

o.:^

^^

^en

eo

LO

oo

eo

Lo

eo

tnto

eo

co

toen

Ln

en

_j—

J—

j-H

.—(

ojoo

oocj

cmoo

rocj

coo

X.v

a:

a;v

jx'o-'

-V,v

-^>

!o,:

.voo

,vco

tOL

oeo

cn

eo

c,o

co

-:eo

co

e/)e

nto

co

co

00

OO

O:H

cmco

^r

i-H

r-iC

MC

JC

MC

JC

Jin

vD

^co

osO

HC

oro

q^

^o

co

osO

HC

Njr

oq

io^

oco

cA

co

ciC

Njc

ots

jro

ro

nn

oo

nro

ro

ro

qq

qq

q^

^q

a

oo

^ro

oq

co

ro

rocj

tro

co

cj

nfl

qro

ro

ico

q-

q-

q>ro

oj

co

co

os

co

roco

co

co

<cr

co

vg-"o

"O

ro

CO

CM

OO

'q-CO

CN

ro

CO

OS

oo

ro

ro

CO

CO

CO

CJ

ro

co

oro

rO

ro

ocj

ro

q;\jCO

ro

qro

ro

"MC

O0

0C

JC

Jro

oj

CO

CO

CO

OS

<q>

CJ

OS

CO

CM

OJ

-opv

rco

os

H—

W-J_

UJ

Xr-

ooro

TO

CO

roC

io")

>'*So

.C

M

S5

0

<<

II'/

!i

1-,

-H_;

T,

-j-H

^•_,

-;^

toL

ocn

Vjc

ocn

tncn

co

en

'eo

^"

-hco

ro

^r

lou

sr-

co

m,

o

Sco

r-i

OC

M

oo

ro

os

cj

oj

r^

os

CM

roC

jcm

cmo

j

colo

eoco

e/jen

osco

ro

-y

lo

us

r~~o

oo

nr_s

roro

CO

oo—

IC

OO

SO

Soo

coC

JC

MO

SC

OC

M

ro

ocj

op

iq

"s

<vr

-yo

scj

ro

ro

J7J

Ol2-1

•J^

£|<o|

ilo

coto

"enco

colo

us'O

ocrjo

so

HO

Jn

qL

OV

Dr-co

^o

CM

CMC

MC

OC

JC

Oco

roC

OrO

CO

CO

00O

SC

O'O

'

LO

CO

cj

co

^uo

usir-

co

onq

qq

qq

<y

<r

<y

CO

Iuj

x

iE

roco

rovr

'oro

coos

vco

roco

ro"s

roro

osto

osos

co•

icm

ooro

rocm

cmro

rocm

osro

o"1o-

cjro

'-J*ro

osos

cj01

osro

ro00

oj-.r

co

ns

c,

rj

co

o">^

r~

sco

roco

:oco

roro

roro

rj

ci

*r

:-hro

co

cmcj

roo

sro

^r

roro

0000

^r

osco

coro

00o

j00

roro

ro00

coco

oscm

roro

rocm

oscm

^ro

ro00

roro

osos

ro<

y00

ro<

vr

cj

coh

roo

on

cj

oto

roq

N00

osoj

00os

00ro

—i

c-ioj

00co

ojo

jco

rjo

01ro

qro

oo

hv

oro

rocj

roro

roco

0000

rHcm

:oco

os

roco

<=

r<

cr"i

^,-p

^^

,._,rl

,-j.rj

^j

^r0

00ro

-y^

roos

=rr

^r

eo^

=r

roos

roco

^q1

^q

roro

qq*

oco

oi

co

mM

cocj

nq1

q1q

-ro

roro

CO

:•]

''•":C

J"0

Oj

cj

v—(

co

toco

co

co

oj

co

os

os

ro<

oro

co

os

ro

ro

c;

CJ

OS

r.->•"o

cj

coc

jco

coos

roro

osro

roro

coro

ojco

00ro

oso^

cocm

coos

cj

os^

ros

o"00

oscm

"s

osce

^rco

01'~o

roro

oscj

os00

roro

cmo

joo

ro

ro

:-?ro

roo

sco

co

os

C]

cj<0

0ro

'"o0

0n

scj

os

ro

ro

;o0

0co

oi

co

cj

^r

ro

cmco

ro

ro

co

ro

cj

•-.,oj

1=

-\

00

co

'"1co

cmo

sro

ro

o-,^

c.

K1

cicj

00-co^<m

cmr

'coa,

q,a.

o.!X!

^xj

:.]V

l1r-o

f:.!v

^-^

^O

lCO

'/.^1

i/ll/i

U)

vfl00

COCO

CO

co

roo

:00

00

-h00

co

00cm

oj

os

co

00

•"Ocm

oeo

jcm

-~"O

os

.00o

so

so

sro

oj

00

oj

r-ico

-1

co

co

co

ro

CM

CI

CO

00

CM

CJ

1T

Oto

3—

O^

Oq

10

OO

CO

^O

HC

JO

q'X

-0

00

0'X

as

co

00

00

00

00

00

en

en

00

en

co

cj

-.-r•-"

cj

00

00

-y<T

CM

CJ

CJ

CJ

CM

CM

00

CM.

CM

CM

C]

OO

OO

CM

CJ

00

CJ

CJ

OJ

ixS

SclS

Slx

&IS

SS

SS

S'a

laaa

Sa

Sa

Ecl

blex

lxa

00r-

00

os

ov—

1cm

r-s^

ru

ou

sr~-

00

01

en

at

on

00

oo

oQ

oo

oo

oo

CD

LAMPIRAN 4

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA HARGA DIRI

79

&

o-)<t

=^r"scm^rco-oososos~ococo

—*rooo^ros^

«^rcoooososos

'O">

CJ

-tCO

--I-o

CJ

CMCO

oo(O

cooo

COCM

COC

J.;r

COCO

OS

COCO

CO

oS

CO

C^

OO

OS

CJC

MC

OC

OC

MC

MrO

OS

CJC

O^

CM

CO

CM

CM

jCN

CJ^

oo-o-

CO'"O

OOCO

COCO

oooo

CJ

osO

SC

JCO

-sTro

OJ

COCO

ooC

JCO

coro

ro

ro

^c>

^r4

c^

co

?.i^

c^

w^

^w

csi<

vn

<>

icr)C

-i*rcn

c^

cn

o<

irn

C'4

CO

CO

oS

o^

oO

C\JC

Mn

C\JC

OC

OO

^C

^cjC

MO

SO

SrO

XT

'

C"1CO

"OOO

OSoo

'->•,prj

^0v]

p^^

^CsJ

^^

^^

^,-,-,

f,1

-j

ooo

oC

OC

JC

J00

OOCO

CJ

OOOO

OOC

JCM

•-*CO

"HC

JCM

rH00

rHCO

OO_T.

CMC

]C

J-H

COC

JCM

OOO

JCO

CMCM

CM00

OS

-oco

oj-o-

oo^r

coco

cmro

roco

-<rco

coco

coco

cmco'ro

qro

ror>)

coq

^^

qu

O^

!N

co

rJ^

Oo

rN

nq

'•b

^^

^a)o

^o

rl^

^v

lnlo

^a3

c)lo

—'-H

—|rH

rH^

t—i^

-j^^C

MC

MC

JCM

CM

CM

CM

CM

CM

CM

CO

0 I M.i r 0

J 0:27:2I

VAI.I.I, I 'l"i

VAU I AH LI-

1

2 2

3 4

4 3

5' 3

6 4

7 3

8 3

9 o

10 3

11 2

12 3

13 3

14 3

15 "J

16 3

17 3

18 2

19 2

20 3

21 3

22 -:>

23 •3

2 4 4

25 3

26 o

27 3

28 o

29 4

30 3

AMI

IIAI-

Number of cases read:

•I L I A

111 I-:

umber of erases listec

M.i i it

: 27 :.-l-l

7 2

8 j ' \9 2 O

10 3 3

11 33 -7

12 3 ^

13 3 ,q

14 3 3

15 34 2

16 3 3

17 2 s ^

18 2 2 -^

19 2 o 3

20 ~>

3 321 3 o

22 3 4 2

23 j 3 2

24 4 4 225 3 ^

126 3 3

27 3 4 2.28 3 3 329 4 3 330 3 ( 3 T

2 2

1 33

3o

3

3 Q

2 3

4 43

3

2 33

3

3 33

4

3 4

Nuinber of cases read: 30 Number of cases listed:

#2.

30

<00

M(.0

uc;

Mi^

JIT

«:(f

>>

rrj_h

£CM

OO

CD

OO

OC

0o

OC

Oo

oo

01

ro

<-f;O

SC

OO

SC

*

C'

OO

O'

oc

oo

oo

oo

o

os

oco

cn

us

<qr

co

co

cj

*r

o—

lo

or

\oc

co

o

'OO

OO

OO

OO

CO

OO

OO

OO

O)

osro

osco

osro

osco

osco

osro

osro

osro

OS

q'

Hrji

lOc^

COSO

COO

Csl

03C

JO

q-O

q1^

ro

vo

os^

ro

i^

cn

o^

r^

o^

r^

co

^r-

HH

inC

-CjS

COCO

q01

oCO

fjCO

qi

Hcj

o^

oiO

oC

yu

SO

oq

-iO

uS

iiOiO

CD

Oo

-C

D

>01

Oo

p)

co

ow

OS

US

US

CO

CO

ow

OS

UO

US

OS

CO

-:.Do>

uscn

cr.=

;ren

vo

ooco

oo<;•<

cooo

co

^O

0-

oo

rsO

r>r-

oo

•oO

US

oO

OS

O'U

Sus

oo

"•)o

uso

OO

So

usus

oo

3*O

S0~

-O*O

CO.COS

--1C

Ous

-o

1O

Sco

roco

fC

OC

OC

MC

I

cjo

s^

bo

uso

-co

cn

ov

—i

oj

coq-

mC

MC

MC

MC

MC

MC

Mco

r-

oo

cn

2«^"»«£

O-,UOOOOOOOoSo

OO0O3S

j.j.

j..1.x

xx

_x

;qx

xa:

xa:

a:x

xa:

xx

xx

xx

rsjro^rLO

vxir-cDC

j,o

HM

ro

<rn

u)M

acn

oH

Nm

^io

^^

MrH

rHrH

rH^

^M

vN

CM

vM

vN

CsJC

N

com

(DC

M

•—\

4-1,vQ

CJ

fCrJ

2lH

co*

t

,TJ

O

Lj

o

reo

n

3^

co

oo

cj

c^

cj

q^

qro

hco

i—

io

so

oo

sucs

r-

os

os

on

o)

oo

•C

OO

JC

Or-i

r-i—

iO

OO

JH

CJ

Hi

'00cn.

os

o,

as

rer.

cn

os

os

cn

.

oo

jo

ocn

cn

Lo

ro

cT

qo

ors

ro

0S

rHC

0C

MC

00

SC

JC

0rH

^L

0r--O

-HO

OC

MO

JC

JO

JO

JC

MC

MC

]C

Jr-^t

CM

ooen

os

os

Ch

oocn.

eTi

ejion

cn

cn

os

OO

•O'

OO

US

OO

C

ro

oo

cn

o-

uo

oin

co

qo

o•JO

'O-

l=T

ro-C

O-co

I^

q-

CJ

m1

CC

DO

]q

-CO>

(2?,^

CO

HO

SC

O•~

<^

io

rjrjio

oq

-co

^aD

co

oro

'q^

r--1

<.r

r-

—h

co

r-

os

en

co

loen,

us

-orco

ro

-^

r^

LO

iJO

^^

^^

oO

LO

osro

o-u

s

o-

os

oo

n

-0co

co

os

co

•-J

0)

US

O")

O")

'

Jr-

or-

rocn

cmu

jvo

r-

co

r-

oi

o,;o

-hoo

usr-

ou

jk

to

son

ooi

rj

cj

ino

oH

ifio

sr-

cmo

oU

S1

CD

OC

OH

CO

O0

OiO

aO

CD

O

'O

SC

MC

OU

S'nT

<sT

UO

'"""iq

r^

OS

CO

1co

'OJ

co

CO

'as

co

as

a:

co

oj

oco

or-

oco

oo

p-

o^

sco

oo

OU

SC

OC

OO

OV

0O

OS

oso

o'

SC

OC

OO

S00

CO

U_>O

'>)

r.)o

sri

^:*lo

VD

VO

'

=-t

^r

—^-

to^

r^

<y

^KT

^^

^^

.^

^^

^^

^^

^

UJ

US

CO

SU

SV

OU

OC

OU

SU

SV

OU

OU

OU

JUS

UO

US

UO

UO

UO

UO

US

r-iO

JO

S-C

1•

OS

OO

OoD

Oc

OH

NO

lq

'iO

vX

io

ojo

iO

HrA

ifO

q'i

O>

0JO

SH

HH

HH

HH

HH

H(>

0fM

rv

lCN

l(S

jr.]

oVra(11

-Hij-i

0rH

cO

hU

J•H

a2

<

LAMPIRAN 5

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA KREATIVITAS

85

oo

<<

>>

lO

mrn

pO

f-jiO

Cn

^C

IiC

Oq

'OJO

CO

iJS

C

co

~3

oco

qco

q?,

^co

oN

co

^q

l^

o^

(JlC

OH

^co

^H

CD

ln

oso

cD

co

^^

lO

CT

.r--cx

>o

c>

o^

cjo

^^

mc^

qO

vcjO

'x

rjo

co

iijo

Ho

^o

iq

osH

qco

ciin

-o

oO

oo

in

^

:o

oo

oc-S

ici^

usro

ocaco

Nr-iro

OH

Co

i?,q

co

oo

qq

—c

ocn

co

ooo-

so-—

;en.

co

us

uo—

t_o

cnuo

roen.

loh

incsi

co

rj

qq

hicj

uj

oo-r-

^r

cc

^ro

cn

os

unro

ocn

onco

os

lo;h

os

enlo

oo

^r

ooco

or-;

coen,

ocm

V-Jco

oous

usr-

uscn

o^

rco

cnuo

r-

enco

cn

os^

uO

'^D

r-co

en

OrH

Cjro

^L

OU

Oi^

HH

HH

HH

HcH

HH

CN

OJN

(\J

OJC

\JC

N)i^

C0

{M

CO

<<

>>

X0

0

Zoo

*3'o

sr-

ooo

scj

inc-;

coco

co

r-

ooo

suo

"->cm

roco

uocm

uous

uoo~-

cmo

jn

sin

as

oo

os

n-t

co

ino

so

s~—

r-

cn

<o"

r-

co

^r

^r

r-

ro-'-o

oq

-q

q1ci

us

ui

^

oo

rj

oro

'Oo

s•qr

co

^'

co

^'o

~s

us

ro-u

)co

ro-l

.'u

sro

ioq

hc

q-

<sj

ioco

q-

to

co

cmt

qr

•qr=

c_

'oo

^r

>-o

-h^

roo

qr

^q

rcm

"o1^

=^

^r

os

co

cmcm

vor-

eo^

CO

'q1

wq1

roq

req1

li

,r,^

)q

-u

s'O

ojs

loco

ho

/)us

q-

oco

q-

osqr

lo--or

roco

osus

co<

vrt

eo.or

osuo

c~i^

rco

ooj-

-sjo

—,

uo~

uslo

oouo

^t

co

couo

-o.-rr

usco

oqr

co_o

qus

,no

coo]

ooo

oous

osuo

j-,x,

voos

nr-

vo~

osin

^r

ro-ro

uouo

r>us

locn

usvo

criq

>co

usq

co'O

ci

y)

qin

u)

o

ro

rn

^io

cQ

prrjr^

o-o

ojn

q'i

JS

vO

hC

D^

H-H

-H

HH

HH

HH

CM

MC

OrjO

CC

MC

OO

jCN

JC

OC

O

OjO

<^r

cn

us^

rcm

co

cn

in

cso

^u

Orc^

CM

jro

^^

^^

^rH

M>os

os

cu

sm

1.0i/m

jw

qiC

)cti

'Oin

inio

oq

qin

ro

oif;

in!/)

oi/)

ro

ocd

in

cj

[>

r-~

in

oo

cju

ov

or^

qr^

o^

ro

in

uo

^u

su

s

yso

qco

qin

in

Oin

ocD

Oro

co

q^

qiO

i/iw

qiD

usq

^ro

ro

ov

Xiin

^r

-^^1

qo

o-O

'jcj

rj

ina)

oo

oj

oo

no

hh

\oo

oco

a)

qroj

qn

ro

rj

oo

qrj

^cj

q(j

min

orj

q1o

rj

cdco

jsq

oco

qc

'Tcoj

qco

ix)ro

c

c;

oo

,-hrn

co

--J

co

roo

<=rco

cj

ci

coqr

>-hcm

—*

osr-i

vooj

usr>

ooi-t

r-i^

ro^

rO

OO

.HC

OO

lS

JO

JM

OC

OC

OC

OO

OrO

CN

llC

iO

orO

CO

Oq

rO

rO

Ov

C

CM

ro

^u

ou

Or^

co

cn

OrH

rM

ro

^L

nu

Sr^

HH

HH

HH

HH

HH

CN

lCJM

{\J

O](V

|CN

J(2

0C

NO

JC

0

01 Mar 01 VALII.,11"/ AMI' UK L LAIU I, I TV ANAI.Y.Ol:

16:21:29 VARIABLE KREAT1 VI'J'AS

E L I A B I L I T Y ANALYSIS - SCALE (ALP

1. I. 1 io, i o o o 3,6422 3 0, 02. I .2 15,0333 3,5669 30, 03. 1.3 9,4333 3,6736 30,04. I . 4 8,0667 3,7410 3 0,05. II. 1 9,9000 3,2942 30,06. II.2 6,2 667 2,6514 30, 07. II . 3 7 , 0 0 0 0 2,5997 3 0, 0B . 11 . 4 0, 9 0 00 7,9808 3 0,09. III. 1 5,8333 1, 8210 30, 0

10. III .2 5,3333 1,7 087 30, 011. III . 3 4,0 667 1, 6386 30, 012. 111 . -i 5,3333 1 ,7486 30, 013. IV. 1 2, 7 667 1, 35 66 30, 014. IV.2 5,2000 2,5650 30, 015. IV. 3 5,7333 2,5042 30, 016. IV. 4 4,1000 2,2 7 96 30, 017. V. 1 3,4667 3,0596 30, 018. V.2 2,4667 1,7 7 60 30, 019. V. 3 4 , 0 13, 3 2,4 138 30, 020. V. 4 2 , 9 0 0 0 2,617 6 30, 021. VI . 1 4,5333 I,5916 30, 022. VI .2 5,600 0 1,9046 30, 023. VI . 3 5,2 667 1,5960 30, 024. VI . 4 0,1333 2,02 97 30, 0

N ofStatistics .for Mean Va r:i a nee .01 ci r>ev Vc.riables

SCALE 149 4007 030,9 47! 3 0, 5 6 4 3 24

OJ

BT

3(V

a,ro

ijio

oH

CD

Oco

qn

co

irj^

Hin

co

^H

^H

OH

Ln

ot

cm--<

osco

-hcj

oscn

.coe-

o\

>os

cnr-

oo

covo

cnto

r-oo

-Hr-i

OJ

rl

C\]

,H

-I,

-t-M

H-

I:

I~

1J

r-i,H

CMC

J<

H'""I

-'

'<

r'<o

los

ostn

os

o>os

Oi

cncn

onon

osos

oso»

csnen

enon

cnos

oscn

os

oro

-ro

ro

o^

ro

co

co

^cico

co

ocx

ju

)q

oin

oH

o")co

Oq

Hcjo

ci)r-iin

ciS

in

w)o

oq

fO

Ho

jon

couo

os

r-

uoo

inuo

,-tuo

cnro-

locd

cj

3o

^us

o^

us

r—r-

^crus

roco

couss

*t

uoco

^r>

o-<

r^

ruo

*=?^

mus

q1o-

coin

o-

oo

r-

os

cmn

os

co

•*oen

en,•,n

'-tcm

eo

—i

r-

o-

-hc

oo

os

oo

us

os

ooo

--^

ior-

^o

r-

co

oj

rj

r-

v-rr-

t-cj

ro-co

oo

ro

os

oo

cn

sr

en

r-

incn,

oo

cn

oo

••'•)O

)O

SO

JC

Dq

*C

OC

Ti

CO

'.oo

•'0o

co

oo

oco

co

oo

q-i

xTtn

,—

HC

M0

00

0O

CO

^I*iT

j

lO«qp

*^Tr-

os

oco

ro

ro-'

r-i

CM

rHC

M.—

qo

ro

o:c

-q

oo

cn

cm^

co

os

co

—i

co

"-

US

CO

ro-O

q'

X)

q-

CO

CO

^H

OC

OJ

CD

iJS:

:o

oci

oo

oj

ooco

cj

cmcm

cmcm

cmcm

cmcj

or-o

sr-o

oco

r-o

sro

-o

co

ovo

ro

us

oo

co

vd

os

vo

oco

ou

jo

su

jo

oo

sv

oo

sv

oo

co

ncjcro

oo

qirjc?,

co

cm

co

oro

oi

oo

oo

o"i

oi

oo

ou

so

sco

essu

so

^0

voro

os

oro

US

OS

OS

Qvo

ouo

VO

°S

OS

oC

Oco

^o

^rcn

oo

^L

Ojv

o—

\^

r-i

ho

sro

r\|'c

jo

qq

ol

qq

qq

q1

vo

^o

sin

^ro

^L

nu

s^

ro

^^

T

—t—

frH

M^

Hi—

liH

rH

-H

^H

rH

r-i

.*H

CM

co

<cr

••

..

..

Mh

HH

>>

>>

>>

>>

I>

>>

>

rfl

LAMPIRAN 6

SKALA HARGA DIRI

90

SKALA

HARGA DIRI

Berikut ini terdapat sejumlah pemyataan-pemyataan tentang skalaharga diri remaja. Pada setiap pemyataan terdapat 4 pilihan jawabanyang terdapat pada lembar jawaban yang sudah disediakan. Hendaknyaanda tidak memilih jawaban atas dasar apa yang seharusnya atau hal-hal yang ideal serta memerlukan proses pemikiran yang panjang/lama.Jawaban anda lebih didasarkan pada hal-hal yang benar-benar sesuaiatau menggambarkan kondisi anda sendiri pada saat ini. Silahkan andamemberikan jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihanberikut:

SS = Sangat SetujuS = SetujuTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju

52

IDENTITAS SISWA

Nama

Umur/Tgl LahirJenis KelaminKelas

Nomor absen

Anak nomor

Jumlah Saudara, dari

a. kakakkandungb. adik kandung

Pernyataan-pernyataan

1. Saya sering membayangkansendiri sebagai orang lain.

Berbicara di depan banyak orangadalah hal yang sulit saya lakukan.

diri

3. Jika mungkin, saya ingin mengubahbanyak hal dalam diri saya.

4. Saya dapat mengambil keputusantanpa kesulitan.

Saya5. adalah

menyenangkan.

Saya mudah marahrumah

orang yang

bila berada di

7. Saya memerlukan waktu lama untukdapat menyesuaikan diri dengansituasi baru.

8. Saya cukupteman-teman.

terkenal dikalangan

9. Orang tua mengharapkan terialubanyak dari saya.

10. Keluarga saya cukup memahamiperasaan saya.

11. Saya merasa banyak kekuranganpada diri saya.

12. Tidak mudah menjadi seperti saya.13. Segalanya dalam kehidupan saya

terasa sangat sulit.Orang lain biasanya mengikuti

gagasan sayaJ.5. Saya sering putus asa.16. Sudah beberapa kali

14.

meninggalkan rumah.saya mgin

SS

bersaudara

bersaudara

bersaudara

TS STS

17. Saya sering merasa jengkel terhadappekerjaan yang saya lakukan.

18. Penampilan fisik saya tidak sebaikorang lain.

19. Saya selalu mengatakaningin saya katakan.

apa yang

20. Saya merasa teman dan lingkunganmengerti saya.

21. Saya merasa orang lain lebih disukaidari pada saya.

22. Saya sering merasa seakan-akanteman-teman memaksa sayamelakukan hal yang tidak sayasukai.

23.

24.

Saya sering tidak yakin akanberhasil dalam sesuatu hal yangsaya lakukan.

Biasanya sayaterganggu dalamhal-hal sepele.

tidak mudah

hal menghadapi

25. Saya tidak bisa diandalkan.

sq

LAMPIRAN 7

SKALA KREATIVITAS

Nama

Umur/Tgl LahirJenis Kelamin

Kelas

Nomor absen

Anak nomor

Jumlah Saudara

Urutan anak

IDENTITAS SISWA

, daria. kakak kandungb. adik kandung

(berilah tanda silang)

anak pertamaanak kedua

anak ketigaanak keempatanak kelima

anak keenam

anak ketujuhanak kedelapananak kesembilan

anak kesepuluh

Identitas Orang tua

1. Status orang tua anda adalah :( ) ayah dan ibu masih hidup( ) ayah sudah meninggal, yaitu tahun( ) ibu sudah meninggal, yaitu tahun( ) ayah dan ibu sudah meninggal, yaitu tahun

2 Anda selama ini tinggal bersama :( ) ayah dan ibu kandung( ) ayah saja( ) ibu saja( ) ayah kandung dan ibu tiri( ) ibu kandung dan ibu tiri( ) orang lain/yang masih ada hubungan keluarga, yaitu

3. Sejak kapan? Sejak :( ) lahir( ) masa kanak-kanak( ) masa remaja

4. Untuk masa sekarang anda tinggal bersama :( ) orang tua( ) orang lain/yang masih ada hubungan keluarga, yaitu

5. Alamat anda di Yogyakarta

bersaudara

bersaudara

bersaudara

Pria Wanita

TES KREATIVITAS VERBAL

Nama

Pendidikan/KelasTanggal lahirTanggal Tes

Hanya untuk pemeriksa

1. Permulaan kata2. Menyusun kata3. Membentuk kalimat tiga kata

4.

5.

6.

Sifat-sfat yang samaMacam-macam penggunaanApa akibatnya

CQ:

I. Permulaan kataII. Menyusun kataIII. Membentuk kalimat tiga kataIV. Sifat-sifat yangsamaV. Macam-macam penggunaan

"Fluency""Flexibility""Originality"

VI. Apaakibatnya"Elaboration"

Jumlah

Jumlah

Jumlah keseluruhan

. No.o.

.(UP)

RS

s?

SS

PERMULAAN KATA

Instruksi:

Buatlah sebanyak mungkin kata-kata yang dimulai dengan suku kata yang tertulis di ataskertas. Perhatikan contoh di bawah ini.

Contoh:

Sa

Saya

Sakit

Sabang

Salim X

Sambil

Perhatikan :Nama negara, nama kota, atau nama gunung boleh dipakai. Tetapijangan menulis nama orang.

Sudah jelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

Q&

C3

_

_)

ro

ci

3CL

,

MENYUSUN KATA

Instruksi :

Sususnlah sebanyak mungkin kata-kata dengan memakai huruf-huruf darai kata yangtertulis di kertas.

Kata-kata tersebut dapat disusun dengan hanya memakai sebagian dan huruf-huruf kata

tersebut, atau semua huruf dan kata yang telah diberikan.

Setiap huruf dari kata yang tersedia hanya boleh dipakai satu kali untuk menyususn satukata baru.

Nama orang tidak boleh dipakai. Perhatikan contoh di bawah ini.

Contoh :

Ko t a ba r u

Bata

Batu

Buta

Rata

Sudah jelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

ICC

1C1

1. Proklamasi

2. K e aj a i b a n

3. Perumahan

4. Kreativitas

MEMBENTUK KALIMAT

TIGA KATA

Instruksi:

Buatlah sebanyak mungkin kalimat yang terdiri dan tiga kata yang huruf pertama tiapkata diberikan dalam soal.

Urutan huruf-huruf boleh diubah.

Tiap kalimat hanya boleh memakai satu kata yang telah dipakai pada kalimat-kalimatsebelumnya.

Boleh menggunakan nama urang.

Perhatikan contoh di bawah ini.

Contoh:

A- 1- g

Gita lagi apa?

Giman anak lucu

Apa Giman lupa

Gita anak lucu X

Kalimat terakhir tidak berlaku karena memakai dua kata dan kalimat sebelumnya.

Sudah jelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

ICZ

to

o.

IsI

<C

O

3cI

CO

ci

T3I

SIFAT-SIFAT YANG SAMA

Instruksi :

Setiap kali akan diberikan dua sifat benda.

tersebut.

Perhatikan contoh di bawah ini.

Contoh :

__2r_hdaj^cair

Darah

Sirup mawar

Saos tomat

Tinta merah

Sudahjelas ?

Masih ada pertanyaan ?

Jangan mulai sebelum diperintahkan !

lOif

1. Bulat dan kery_

2. Putih dan dapat dimakan

3. Panjang dan tajam

4. Panas dan berguna

MACAM-MACAM PENGGUNAAN

PENGGUNAAN LUAR BIASA

Instruksi :

Pada tes ini, tugas anda adalah memikirkan untuk apa saja benda sehari-hari ini dapat

dipakai di luar penggunaan yang lazim (yang biasa dan sudah umum dipakai orang jadi

jangan menulis untuk apa benda itu umumnya digunakan), tetapi pikirkan macam-

macam penggunaan lainnya, yakni penggunaan yang tidak lazim baik yang pernah anda

lihat atau anda alami sendiri maupun yang anda dapat bayangkan.

Contoh:

Pensil, kita semua tahu bahwa pensil itu dibuat untuk menulis, menggambar, dan

sebagainya. Ini semua merupakan penggunaan pensil sebagaimana lazimnya. Dalam tes

ini penggunaan yang demikian itu tidak perlu ditulis sebagai jawaban. Selain sebagai alat

tulis menulis pensil juga dapat digunakan sebagai alat penggaris, ataupun sebagai alat

penggaruk punggung yang gatal bila memang diperlukan, ini merupakan contoh dari

penggunaan pensil yang tidak lazim, contoh-contoh seperti inilah yang harus anda

pikirkan sebagai jawaban dari tes ini.

Pada halaman berikutnya tercantum beberapa jenis benda, di mana pada masing-masing

benda anda tulis contoh sebanyak-banyaknya penggunaan yang tidak lazim dari benda-

benda tersebut dengan menggunakan daya hayal anda.

IOC-

107

1. Surat kabar

2. Kursi makan

3. Sapu ijuk

4. Batubata

APA AKIBATNYA

Instruksi :

Dalam setiap kalimat yang terdapat pada tes ini, dilukiskan keadaan-keadaan yang tidak

biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita di sini.

Bayangkan akibat-akibat yang mungkin terjadi bila mana keadaan-keadaan yang

dilukiskan oleh kalimat-kalimat pada halaman berikut benar-benar terjadi.

Tulislah akibat-akibat tersebut sebanyak mungkin.

Contoh:

Apa akibatnya, jika orang dapat terbang seperti burung?

Sudah jelas?

Masih ada pertanyaan?

Jangan mulai sebelum diperintahkan!

icS

I- Apa akibatnya, jika setiap orang dapat mengetahui pikiran orang lain1?

2. Apa akibatnya, jika setiap orang pandaL

Apa akibatnya, jika dengan makan pil sehari dapat mengenyangkan?

Apa akibatnya jika di Indonesia seperti di Eropa, ada musim dingin, di mana saljuturun dan air bisa menjadi beku? J

log

LAMPIRAN 8Daftar Bobot KeaslianTes Kreativitas Verbal

no

Item Sekor 0 Sekor 1 Sekor 2

Surat kabar Alas tidur Atap Alas rotiAlas duduk Alas lemari Alat pembersih kaca

Alas makanan Alas sembahyangAlas piringAlas nonton TV

Bungkus makanan Bungkus Bunga buatanBahan bakar jBungkus kado Buat kayu bakarBungkus tempe Bungkus pakaian Buat tutup kamar

Bungkus kacang Bungkus rotiBerteduh Buat mainan

Bantal

BajuBola kertas

Berita

Bungkus nasiBernyanyiBersiul

BerenangBerkelahi

Bermain

Dibakar untuk bahan bakar Disobek DilihatDibuang Dibaca

DiinjakDijualDipajangDimakan

Daur ulangDimask

- Iklan IrigasiIsi rumah

WipingKipas-kipas

Kapal-kapalan Kayu bakarKertas daur ulangKertas eceran

Koleksi

Kapal terbang

Lampen LayanganLap kaca Lempar-lemparan

Lap mejaLap

vlembungkus makanan Membuat pola baju Melipat surat1Vlembuat mainan Wenutupi muka Membungkus nasiIVlembungkus baju ]Vtembuat topi Vlengangkat dari tungku

1MemDungkus Membersihkan kaca Menutup wajah saat tidur

m

Kursi makan

Menulis

Memukul

Mainan

Pembungkus makananPayungPenutup makanan

Sampul buku

Tutup kepala/topi

Menulis surat

Main uang-uanganMembungkus barangMembuat topi-topianMercon

Membersihkan meja/kursi

PembungkusPembungkus kadoPembungkus nasiPembungkus tempePenutup jendelaPelindung kepala

Selimut

Tutup makananTempat dudukTikar

AyunanAlat menulis

Membuat kapal-kapalanMenutup makananMemasak

Membungkus snakMukul teman

Membuat rumah-rimahan

MengganjalMenggambarMadingMinum

Mandi

MajapahitMembalut

Mencuci

Mendekte

Membungkus rotiMelemparMengetahui beritaMenggarisMancingMencangkulMencubit

Menambal bajuMode

Modal

Menata

Makam

Membakar ulat

Menyalakan apiMakan

Membungkus kain

Pakain

Pembungkus pakaianPelindung matahariPajanganPelengkap ruang tamuPerahu-perahuanPeta tambal

PenghasilanPeneranganPistol-pistolanPupuk

Surat undanganSholat Idul fitrih

Tadah hujanTaplakTempat sampahTutupTempat makanTopemg

Aerobik

Alas membenahi kursi

IV.

Berdiri

BelajarBermain

Di injakDuduk santai

Kursi tamu

Menulis

Mainan

Berdandan

Duduk lihat TV

Kursi belajar

Meletakan pakaianMeletakan buku

Menaruh tas

Menaruh makanan

Memasak

Memukul, memanjatMandi

Meletakan barang

Ancik-ancik

Alas

Alas jemur kasurAlat pemecah kataAlas berdiri

Alat bantu olah raga

Bercanda

Baca buku

Berdiri biar tinggiBerkelahi

Belajar kelompokBegadangBaju basahDuduk,istirahat danbelajarDengerin radioDi teras

Dibanting kelantaiDitendangDimakan

Gerak dan laguGantungan bajuHiasan tamaa'teras

Hiasan

Istirahat

InjakJongkat-jangkitJongkokKuda-kudaan

Kayu bakarKerjaKereta-keretaan

Lompat-lompatanLap kacaMeletakan jaketMain kartu

Menjemur kasurManjat jambuMagic jarMobil-mobilan

Melawan penjahatManjat lemariMasang hiasan dindingMenaruh bungaMenggal/mengunci pintuMenari

MejaMenaruh radio

Memukul kucingMenyetirMenanak nasi

MelengkapiMengulitiMemukul orangMenaruh nasi

Ill

Sapu ijuk

Nonton TV

Pembantu agartinggipanjatan

Tidur

Tiduran siangTempat piringTumpuan mengambil bendayang tinggi

Selonjor kakiTanggaTempat tidurTidur kucingTempat makan/minum danhidangan

Bermain

I Makan

I Meletakan sepatuj MenyetrikaI MemuterCD[ Main caturi Menyimpan baju basah| Memanggil orangj Mencucii Nongkrongj Ngatuk

NyanyiMengrjakan PROlah ragaPenyanggaPenggangti tanggaPajanganResepsiRumah-rumahanRuang tamuSantai

Tempat ngobrolTempat santaiTempat dudukTempat gelasTempat balajarTempat menerima tamuTangga berdiriTelenan

Tempat radioTempat mainanTempat bukuAlat pukulAlas kaki

Alat untuk menghitungAJat menakuti

Bermain kuda-kudaanBerkelahi

Bahan bakarBatas

Bersih-bersih rumahBungkusBeribadah

Becanda

Cari cacing

Digunakan membungkusdengan daunDinaiki anak-anakDuduk di halamanDimakan

DipajangDilemparDuduk

Dibawa kemakamGaruk-garuk kepalaGenter

11M

LAMPIRAN 9

UJI NORMALITAS DAN HISTOGRAM

1 2cO

Membersihkan atap rumahMengambil sesuatuMembersihkan meja/kursi

i Mainan

Mengusir lalatMemetik buah

Memukul

Mengiring ayamMembersihkan rumah laba-laba

Menyapu halamanMembunuh lalat

Memukul orangMengepel lantaiMakan

Reset

Kendaraan nenek sihir

Kuda-kudaan

Mainan anak

Membersihkan kotoran

dindingMenggarukMengusir nyamukMenyapu lantaiMembersihkan

kaca/jendelaMelempar kucingMemasak

Menulis

Membersihkan debu

MengecatMenggarisMembersihkan kamar

mandi/wc

Garuk-garuk

Handuk

Hiasan dinding

Ikat

Jaran kepang

KayuKado

Lap meja

Membuat tali

Mengeluarkan sisamakanan

Mengusir orarmMainan kucingMeraih sesuatu diatas

Memukul kasur dengandi jemurMengusir binatang buasMembuat mainan

Membunuh nyamukMemukul binatang/anjingMenusuk sate-satean

Main sapu terbangMain hiasan diacara

pernikahanMenyapu tanaman yangjatuhMembuang sampahMengganjal pintuMenangkap kecoakMenghilangkan gemnganair

Memukul ayamMenolak hujanMencuci piringMenangkap laronMengotori dindingMelukai

Mencuci

MenjemurMenghibur orangMenyapuMembunuh tikus

Membersihkan muka

Membuang kertasMenyanyiMembersihkan lemari hiasMandi

MelobangiMenvikat

14

Tusuk "igi

Batu bat a

Tusuk sate

Tonukat

Alas kompor

Memahat

MenyisirMembersihkan dapurMengusir kucingMembersihkan kotoran

kuku

Mengaduk teiurMembersihkan tiangMembrsihkan papan tulisMengikatMenyapu tempat tidurMendayungMenumbuk padiMenamparMenimbang beratMengukur panjangMenanam pohonMembuat bunga palsuMenghitungMembaca

Menguras bak

Nimpuk orangNgerjain orang

Penopang pintu agar rapatPenunjuk waktu bacaPusaka

Pengusir burungPengusir anjingPemukul malingPemukul

Pita rambut

PajanganPembersih telingaPenekan bel

PenyanggaPembatas buku

Ruang tamuSulak

SupitStick golfTongkat bungaTempat jemur pakaianTangkai bunga buatanTempat sampahTidur

TumpuanAkrobat

Alas kaki mejaAlat angkat besiAlas potAlas lantai

Alas duduk

Alas tanaman

Ancik-ancik

15

Duduk

Gosok «jt;i

Lempar-lemparanLatihan karate

Membuat telur asin

Mainan

Memasak

Melempar

Bahan makanan/masakan

Dimakan

Karate

Lantai

Memukul

Menyembuhkan bidurenMembuat tungkuMainan anak

Memberi warna merahMakan

Minum

Menghias pagarMandi

Melempar orans»

Asbak

AtapAlas duduk di kebunAlas menulis

Alas rumah

Alat masak

Bermain

Bercermin

Buat rumah

Bakar

Bedak

Buang airBuku bacaan

Berdandan

Buat surat

Coklat-coklatan

Dibakar dan diumbuk

Ditumbuk halus untukobat biduren

Ditimbun

DibantingDipecahkanDibuangDilemparkanDipatahkanDiminum

GentengGanjal

Hiasantaman

Hiasan

Jalan

Kursi

Kolam

Koleksi

Konblok

Latihan kekuatan otot

Meletakkan TV

Membuat kerajinanMencuri mangga dipohonMembunuh binatangMembuat batas

Membuat pengkranganMenahan air

Membuat kolam denganplastikMelempari hewan yangmenakuti

Membuat tempat untukmemasak

Membuat penyekat pasirMemukul orangMenindih kapangMenjaga pintuMakan burungMenanam tanaman

116

Odol

Pagar tanamanPerapian

Mencuci perabotMejaMenutup lubang tikusMakanna burung daraMerebus iakn

Mengganjal potMenulis dibatu

Melempari ayamMembuat lantai

Melempari penjahatMembuat kursi

Membunuh

Melukis

Mewawancarai

Menari

Membersihkan lantai

Mcmbaca

Mencuci

MenyapuMenggosokMelempar kacaMancingMenghajar pencuriMembunuh ulat

I Memukul lantaiMenulis

Melempar buahMenyalin menanamMengepelMenangisMengecat tembokMenulis lantai

Membuat minuman

Nimpuk temanNimpukNgopiObat

Obat gatalPenyangga tungkuPot tanaman

Penghias halamanPengganjal kaki kursiPagar tanamanPenimpuk orang jahatPagarPengganjal ban mobilPemberat dalam air

Pengasah golokPenjahatPembatas

Pengeras jalanPondasi rumah

Pengganti komporPenyanggaPengganti gula merahPewarna sirup

117

Tempat dudukTempat memasakTuntjku masak

Pembuatan batako

Semen

SembahyangSambal

Tepung-tepunganTanda sesuatu

TanggaTempat tidurTanam hidroponikTaxi

Tidur

118

^nf.«

'IdJm<M^

><

^r

t—fo_,i

c-jr—

*r

ot

0s!uo

ro

r-

oo

o^

cr*co

vd

cn

rH

0-

'-£)vD

00

CD

CD

lP,CD

lO

CO

U3

CD

vO

^£>CD

lO

uO

CD

vC

Osi

oo

roin

ido

ai

rom

^o

r-

oco

^co

mr—

r-

ouo

lf'^

"ir,

,,-,in

,_in

O'.0

VO

OuT

OID

IOr-

Oif)

i/|ID

wC

~~ID

CD

v.0C

D

OO

CO

CO

om

oin

ov

mr

oo-j

uo

ro

mr-

oo

mw

(Xi

id

rj

co

Li

ro

oto

oh

occ

r-

th

>o

h-i

oo

q-

ro

c\i

r-ivj

ri

h'i)

uw

no

OO

LO

Ol

CD

v0

-0

1O

J^D

rHo

0-JC

Dro

oro

,M—

tr-i

-Hr-l

rH^-1

^1

r-HrH

CO

rHr-i

r-i<-\

r-i

CO

CD

lOr-

CD

OiH

C-J

(Oi

o^

oo

in

i/)io

ou

)o

IC

OO

.)L

OlX

>rH

i>

0C

JilO

O)

^I1i0

cm

^r

00

O-J

0s]

r-i

0-j

ro

^r

LO

CO

oo

o•

O-H

0-]O

l=

T

CJ

C\]

OJ

CJ

<\l

or-

co

a-,o

hM

ro

si-m

t.Dr-

co

cn

oh

Mr-i

cv)oj

oo

c-jco

cn

cn

cn

cncn

rncn

rn

c>

^r

^r

^r

^*

=^r

lo

>o

r-

0'j

<m

o-H

0s]O

Tvj-

io

;_r-

CO

oi

o*-j*

uo

un

lo

lo

min

u")lo

mio

vd

3i—

rr-

ir—

-(—

i—'

t—I—

"i—

|—'

iJO

OO

OO

OO

OO

OC

OC

DC

OC

DC

OO

CD

CO

-J

00C

/1,£

=.

OJ

l\)

OO

CO

CO

-J

Oi

Cn

CDVD

CDCD

OOCO

COCO

COCO

COCO

CO00

-J-O

-0~J

-J~J

-J-j

-J-j

QO00

OO00

ooro

mco

coco

-joo

on.i_

ojro

mo

cdco

-joo

on^

ojro

I-1

O\_

00-J

oo

l_|..

.(_

;|_

_(_

(_,

!_:

h„h_

,_^

(_,

!_,

,_.

!_,

ooo

o\

jo.

roo

j\-

>o

rom

.^en

cd

^^

CO

;C

OC

DC

O0

1-J

CO

l\)

Ui

Cn

ff,

Oa)

Ji

Hl\>

0JO

V0

OOcj

i-J

roCD

OOO

O!-

=00

0J00

<DK^

0001

CsJ

onOO

._.

h-c,

W^

Ln

ro

^ro

iJiW

-W

^M

Ln

miT

ilO

vO

-J^

vX

io

oco

on

co

oo

ro

co

oj

-j

oj

oj

x>

ro

^O

00O

OO

OO

iO

O

cno"

ion

~j-j

-jen

onon

oocn

oncn

oo<_

i0l

o^ui

o^cr^

cr^^

o^o\

-^^

o^^

cj^o^

cr\

^o^

-^lt^

o^ct

\a^

a^a>

c^m

^co

^jcn

ro^

onm

ojjo

.cd

onj^

ro-o

^jco

onvd

njco

oco

cocd

oo^

01o

w-j

o^

iduj

'-£»

wcj

co^j

j,cd

ho

pa

M2

OpJ

17 Mar 01 NORMALITY ANALYSIS pa15:08:16 KOLMOGOLOV-SMIRNOV TEST

N Mean std Dev Minimum Maximum

KREATIV 110 142,700 28, 816 81 233HARGA 110 65,782 6, 025 50 87

- - - - Kolmogorov - Smirnov Goodness of Fit Test

KREATIVITAS

Test distribution - Normal Mean: 142,70Standard Deviation: 28,82

Cases: 110

Most extreme differences

Absolute Positive Negative K-S Z 2-Taiied P,06161 ,06161 -,04125 ,6462 ,7979

- - - Kolmogorov - Smirnov Goodness of Fit Test

HARGA

Test distribution - Normal Mean: 65,78Standard Deviation: 6,02

Cases: 110

Most extreme differences

Absolute Positive Negative K-S Z 2-Tailed P-°9662 ,09662 -,04521 1,0134 ,2559

12%

LAMPIRAN 10

UJI LINIERITAS

laj

0.

0O,

XI3m

>i

-H<

HSH

HrH

«:U

Hci)

2u)

>C

Jrt.

mM

m

Qft

H-1

>•

ti

<*

Hi

IT.

MM

5IX

<1j

ai

^-I

«,

w>

Hrvj

Ti

on

_:o

CO

CO

0)v

-l

•r-i1)

M>

rnID

h-H

N>

,

t/>C

JJ

CO

-q-^

'rg

roc\l

CM

(M

^O

CO

CjC

OC

O^

q'

r-lO

rH<

TT

LO

OJ

CO

Osl

ro

oO

r-i

^t

*T

Os|

in

rHL

OC

D*

r'-D

On]

CO

r-i

CN

<vr

CN

o^

Os]

fsjcn)

O)

O-J

v-H

CD

rHO

s]O

LO

cn

r~

co

^r

lo

•3'o

r-

oro

Osi

r-

r~

lo

lo

CO

CD

r-

•sT

oo

r-\

00

Ci

LO

cn

oo

oo

oo

oo

oo

oo

ao

oo

oo

oo

mo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

or-

oo

oo

oo

-^o

oo

.-o

oC--1

'->O

OM

°2

°S

°2

°S

°°

°°

°°

°°

°°

°°

°°

°O

OO

Oo

Oo

Oo

OVi>

oO

O6

Oo

Oo

Oo

oci

Oro

O5

OCO

22

22

22

22

?2

02

02

02

02

00

"^

^o

oo

oo

oo

c,0

0°0

^0

o0

oo

oo

oo

oo

oo

mo

oo

mO

vo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

ov

DO

oO

uT

Oo

Ov

no

rn

cN

r-o

oo

OL

rjo

oo

oO

LO

Ln

vo

vn

oO

LO

Oo

oo

oo

oo

oro

oo

c.ro

oo

oo

oo

op

vr-rjco

^^

tro

oo

vo

^r-av

^i-cijO

iq

-rafln

r-h

r-o

vD

ro

ov

co

rah

OH

vD

wv

Dv

jco

fv

icn

^v

y^

v^

lDv

Oli)v

i)vo

vo

^n

vo

vC

lfiVflv

oV

5^

&v

flvC

vp

VI)v

ov

o1

.^v

oV

IlvC

veL

n^

ov

5v

ov

Ov

DV

Dv

C'a

^v

i)vo

vO

vC

o>

o

ro

LO

On

jov

DcN

jrO

LO

CD

co

co

co

oo

oo

oo

oo

oo

o^

loco

ono

rHost

^j1lo

cd[--

oo

jro

^r

locd

r-go

-hH

HH

^rN

i^

cM

NcjW

cM

ro

ro

ro

riro

ro

rO

ro

^q

-cD

^co

a-iH

M^

iri'v

yC

'ro

q'm

ico

•=y•*

<^'

-y^

uolo

l.OlO

LO

CD

CD

CD

CD

vD'X

*rH

rHH

-Hc—

I--1

rHrH

rH—

trH

^-H-H

r-lrH

•-!co

r-

r~

r-

c_O

ncn]

CO

CD

rHC

s]C

Oo

oco

co

co

oi

ai

orH

ro

oO

CO

r-i

Cn]

Osl

H

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>s,

fhm

hhfh

ws-i

ihi-t

v-.in

uj

v-i_

„_

_;,

l_ir^

,.

;,

^,

,r^

ror

r.

r.

MM

MM

MM

MM

FhE

-FH

Eh

HE

hE

hFh

.ra:r

t:<fl;a

:rt;r

tim

„u

„w

„w

««

„a;„cX

tt;

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>>

-•

rnM

MM

HM

HHM

MM

FHM

HH

IM

HM

HH

&^

^C

iE^t

^^

0^

BE"1

E^^

HH

EhE-i

FhE-i

e-E

hE

-'E

hE

HE

hH

Eh

E-

Eh

.ft,

<ft,

ft,ft,

ft,ft

ft,ft

<M

UH

UW

WW

10u

[.:cX

B.„_

a;cr:«

cx

p-:!i.

>>

>>

>>

>>

>>

>>

>

E-'

L-h

E-i

[hE

Eh

Eh

Eh

£h[H

H<

<ft,

ft.<

<U

„H

WW

US

SS

SS

SS

HS

HS

^S

w^

HH

Mw

w'[1

ww

uw

cj0

w3

cjm

In,•<

<<

^

„_

b<

„^

:^

:i<

„„_

„_

xt<

c::<

' F<H

F~<r-v

11

Fh

F-i«:

<*

<«:

c-i!<

Oj

inU

Jk

lI.I

Ul

wI.I

o.

Ch

u.

o.

[r.

n-,PC

-,^

^X

:*•,:<

J<^

<o

<w

>H

O2;

ah

(XH

ocU

rs

UJ

«;o-.

•x:<

J

<i>

VF^

^H

o

J-!CO

CO

C>

•oj

m1

3

>no

CI

ci

yq>

CJ

ro

OJ

CM

cmO

JO

JC

n)C

OO

ji—

IC

O^

r

00O

OO

O0

3C

OO

CD

OO

OC

OO

OC

DO

CD

OO

r-

CD

CO

CO

OO

OO

OO

OO

OO

CO

r-

OO

03o

OO

OO

OC

3C

OO

OO

OO

OO

CJO

OO

OO

VD

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

CD

OO

OC

O'

OO

OO

OO

CO

OO

OO

OO

OO

OO

OG

OcD

lO

lO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

CD

OO

OO

CO

OO

OO

OO

OO

OlO

oo

OlO

oo

olo

oco

r-

r-

oo

oo

loo

OC

Oo

OlO

lOC

DlO

OC

OC

O

•sTtJ

-cj

oo

rj

ci'

co

co

^i'

co

oco

oj

co

cd

^r

<=

rrH

OrH

^T

LO

OJC

Orj

03

oo

r-,^lt

^r

Cs]

cn

rHlO

CD

^TC

DC

NC

OrH

lO^

CO

rHC

N]

^J'

CN

On

CO

CO

CD

rHO

s)O

lOO

Jr-

co

^lo

vr

or-

oro

oj

t—•

r-

lo

lo

^r

OO

f1

CN

)L

O

3.O

oo

OO

03

CO

CO

03

oC

JC

Do

ro

CO

O'"

310

O<

JC

JO

OO

C)

CO

c>

oo

oC

3O

OC

DO

_jO

C.3

oo

oo

oo

C3

oo

oo

OO

OO

DO

CO

CJ

oo

oC

_Jo

CD

lOo

oo

u0

OO

O

Oro

CO

OC

DO

CD

O0

3O

OC

DO

OO

Of-

OO

OO

OO

OO

jO

roO

OO

OO

CD

OO

OO

OO

OO

CD

OO

C3

OC

DO

OO

Oro

lOu0

OO

OO

OC

DO

OO

OO

OC

DO

03O

OC

JO

OC

DO

rO

CN

ir-O

OO

O'C

lo

OO

OO

LO

uO

CD

LO

OO

iO

OO

Cj

O

ror-

oj

cocni

]-d^

oo

oncd

>--<p~

cnco

r-oo

on*

roo

c>cn

r-r

r^o

cdro

i^co

cor-

o•••no

oj

co-t

oj

co'C

-lO

CD

voC

O'-D

CO

CD

cDlO

<,D

CO

lOU

3C

DC

DvD

CD

VO

CD

vD'-D

vDiO

CD

00V

DC

DlO

CD

CO

CD

vOC

OC

OC

DC

DO

-C

O1

0

Osl

CO

c\]

CD

03

oO

on

-h

oro

om

oi

oco

Cs]

CD

vDlO

cn)C

Dr-

^-DC

OC

DC

OC

OO

-]C

O•

r-i

cd

OJ

r-

on

oo

co

OC

!C

OO

s]lO

CD

CO

Oco

ro

co

ro

1cn

o-j

ro

co

ro

rH

Olu

OO

Ou

O'-

DcN

OO

LO

CD

cO

O0

00

3C

DC

30

CT

1_

iO

OO

OO

rH

<^r

lo

oo

on

.lo

r~

CN

Cs]

or-i

os]^

rlo

cd

r-

ocj

roq1

inid

r-

co

hcn

cn]cs]

cn]cn

cn

oj

roro

roro

roo~>

03ro

^r

rHr-i

r-(,-H

r-irH

r-ir~',

r-irH

rHrH

rHr~i

rHr~i

^'

CO

[—C

OO

i

CO

oo

CD

CD

ro

tM

hH

rf

|>

<E

h>

1!5

*$E

ha:

(i-FH

KX

t<:

<W

-H_

H>

rrj<D

%-

3>

.t0

CQ

oo

oo

o

OO

CD

OO

OO

OO

OC

Oo

o

oo

or-0

00

00

00

00

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

OO

OO

OC

DO

OO

cD

OO

OO

OO

OO

O

03

CN

uo

ro

Oro

OO

CJ

Oro

OO

O

ro

O

OO

CD

OC

JO

OC

DO

OO

OO

OO

OO

Oo

oo

oo

oo

OO

OO

Oro

OO

OrO

OO

Oo

oo

oo

CC

CO

oo

•T

OrH

cD

'^D

'O'r

OO

OrO

CM

co

o',

^ro

oo

vfji/ii-co

CM

rHrH

rH

r-3v

OO

Oro

vo

r-icni

co

rHro

CO

CO

Oi

C>\

O".

c3

CO

HH

Hr-l

Hrj

CM

r-

lo

CD

O

<rr

o

CD

ro

ro

lo

OC

D

-a0)H

40-

30-

>Oca

= 20-OJ

10-

Histogram

Normality

U3

! ! ; Std. Dev = 6,02! ; Mesn = 65,8

0_ . , .. : ! ! •N=110,001 i - --I , -----, , , _ .. :...,-._..

50,0 55,0 60,0 65,0 70,0 75,0 80,0 85,0

HARGA

E03

_.

CO

O-t—•

CO

I

oCN

Ao

uo

nb

ojj

CSJ

CO

CO

N-

CN

CN

II"tf

J-

CD

II

Qrm

u01

CO

_

ooo"II

z

o

.o"

CM

CSI

Oo"

CO

CSJ

Oo"

CnJ

-OoC

SJ

oCD

-Oo

o

oN.

o

.o"

CD

o

.o^r

oo"

co

.oC

SJ

o

o

.o

"o

oo"

CD

•oc

o

>111X_

ori

1—

—I

H—

z:

c1)

<,

CJ3

rV

os-

CO

o

^-r

<'"n

22 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0

KREATIV

Vai-ce Label Value Frequency Percent

Valid Cum

Percent Percent

81

83

85

89

95

96

102

1 0 3

105

i 0 6

103

110

12 6

130

132

13 I

138

141

144

14 6

47

48

149

56

60

64

r DC

j. 67

L70

182

183

18 6

191

1 92

\ 9R

,9

i, e

, 9 2 7

, 9 3, f

, 9 4 , 5

, 9 5, 5

, 9

', 7

10, V

11, !

15.. :

H ^, o 3 , 0 j .'

2 8 1, 8 o v;

3 2, 7 2, 7 38

2 1, 6 1, S 4 0

2 J o 1, 8 41

2 1, 8 1, 8 43

1 , 9 q 44

1 a a 4 ;3

2 1, S 1, 8 47

1 9 , 9 4 8

2 ^, s I, 8 5 0

2 1, 8 1.. 8 51

2 1. 6 1, 8 53

3 2, 7 2, 7 56

2 1, 8 1, 8 58

1 , 9 , 9 59

2 i, e 1, 8 60

,9 7 0

,8 71

, 6 75

.. 9 76

9 7 7

, 9 78

, 9 79i 81

, 9 O ~

., 9 83

i 6 87

2, 7

\3I

Page

22 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0

Mean 142,700 Std err 2, 748 Median 142 500Mode 125,000 Std dev 2 8,816 Variance 830 377Kurtosis -,044 S £ Kurt ,4 57 S kewr.es s 22 3S E Skew ,2 3 0 Range :52 ,0 00 Minimum 81 000Maximum 233, 00C Sum 15 6 97,0 0 0

* Multiple modes exist. The s.-nal .est value is shown.

ill

•rcentile Value

25,00 124,00-0

nissinn

Percentile

KREA KLS Kreativitas Klas

Value Labe:

<124

I25-] _

142-162

>i 63

Va] f requenc

"rcentile Value

"5,00 163,250

Percent

2 5,5

10C

Valid Cum

Percent Percent

26, 4 2 o 4

2 3,6 50 0

2 5,5 75 5

24, 5 100 0

100, 0

Mean 2, 4 82 Std err ,108 Median 2 500Mode 1, 000 Std dev 0-131 Vari anee 1 279Kurtosis -1,38 7 S E Kurt ,457 Skewness 007S E Si-ew ,2 30 Range 3, 000 Minimum 1 000Ma xlm urn 4,00 0 Sum 273,000

Valid cases 11C Missing cases

132

Page

22 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0

HARGA

Value Label Value Freauer

Val id Cum

r c e n _ Percent Percent

o / 9 , 9o , 9 1, 8

t % , 9 2 ,7

''. , b H , 5 "0 3I, 8 1 , 8 9, 1

-"i, b 4 5 1 3, o

5, 5 5 , 5 19, 1

^, t'

4 , 5

100, 0 10 0,0

51

6i ,Q

6 9 j

8 0 0

8 1 8

8 4 t;

85 5

89 1

93 6

94, 5

9 7 3

98, 2

99, 1

10 0, 0

Mean 65,782 Std err ,574 Median 66 000Mode 69,000 Std dev 6, 02 5 Variance 3 6 301Kurtosis ,952 S E Kurt ,, 4 57 Skewness 424S E Skew ,2 30 Range 37,000 Minimum 5 0 000Maximum 87,000 Sum 72 36,0 0 0

Valid case: UO jMi s s i n a cases

l3/_(

Pace

12 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0

ONE W A Y

Variable HARc-A

3y Variable KREA KLS Kreativitas Klas

Analysis of Variance-

Sum of Meat. F F

D.F. Squares Squares Ra: io ?rob.

Greets 3 769,4003 25r.,4668

318 7,3 6 3 3

3 9 5 6.. / c. 3 6.

01379 4,6192 ,8573 61,3809 TO 64,8950

:i a - ioi F. r 1 o r 9 5 For Cc

4,6192 ,8573 61.3809

5, 2588 1,0313 62,0298

5, 0062 , 9 4 61 6 3, 9 J 1 7

v.-., 6 552 _ 3198 67,3622

O < , i3 341

7 8 5 cj

6 5,7818 6,02 50 ,5745 64,6433 TO 6o, 9204

MAXIMUM

70,0000

7 5 , 0 0 0 C

74,0000

87,0000

87,0000

Levene Test for Homogeneity of Variances

2,3658 3 106 ,075

13'-

s_

-

2:

<

23 Mar 01 SPSS for MS WINDOWS Release 6.0 Page

t-tests for independent sairples of ANAK KE Anak ke-

qua.1

ceaua i

Number

Va rianie of Cases Mean sn SF of Mean

HARGA

9 P

iierence = ,8620

66,3214 6,661

37 65,4595 5,942

for :.cuaijty of Mea::s

for MS WINDOWS Release 6.0

-:, V3 ',; 4, 057)

t-tests for independent samples of ANAK KE Anak ke

Number

Varianje of Cases Mean SI") SF of Mean

HARGA

Pertama 28 66,37 14 6,661 1,?59Buno.su 48 65, 71j.[ 5,7H0 ,Rf,3

Mean Difference = ,6103

Levene's Test for Equality of Variances: F= ,350 P= ,556

t-test for uquaiity of Means 95-

v'ariances t-value df 2-Tail Sig SE cf Diff CI for Dii

ic3uai '4± 71 ,681 1,477 (-2,335; 3,556)Jnequal ,40 51,39 ,691 i,526 {-2,455; 3,675)

37

23 Mar 01 spss for Ms WINDOWS Release 6.0 Page

t-tests for independent samples of ANAK KE Anak ke-

Number

of Cases Mean 57 SF, of Mear

37 65,4595

45 65,7111

Difference = -,2517

le Os Test for Equality of Variances:

,847

.647

38

LAMPIRAN 13

Uji Linearitas Sederhana

139

17 Mar 01 MULTIPLE REGRESSION ANALYSIS

15:10:24 LINIER SEDERHANA

MULTIPLE REGRESSION

Listwise Deletion of Missing Data

Equation Number I Dependent Variable.. HARGA

Block. Number 1. Method: Enter KREATIV

Variable (s) Entered on Stec .".'umbel KREATIV

Multiple RR Square

Adjusted R SquaStandard Error

KREATIV , 10702..

(Constant) 50,509581

Analyses of Varianc

Pearession

2 0, O

End Block Number 1 All reauested variables entered.

Residuals Statistics:

Mm Ma x 8ean Std Dev N

"CPRED 59,1785 75,4460 65,7818 3,0840 110

*RESID -14,2420 15,9419 ,0000 5,1759 110

*ZPRED -2,1412 3,1336 ,0000 1,0000 110

*ZRESID -2,7390 3,0659 ,0000 ,9954 110

Total Cases = 11 0

Durbm-Watson Test ., 8 51 .' 3

5um of Squares

i036, 717,6.7

, v.; v.; y u

Mean Square

1036, 7 J 367

Page

ILfO

17 Mar 01 CORRELATIONS ANALYSIS Pa9e15:09:12 PRODUCT MOMENT

Variable Cases Mean Std Dev

KREATIV 110 142,7000 28,8163

HARGA 110 65,7818 6,0250

Variables Cases Cross-Prod Dev Variance-Covar

KREATIV HARGA 110 9686,8000 88,8697

- - Correlation Coefficients - -

KREATIV HARGA

KREATIV 1,0000 ,5119

( 110! ( 110)

P= , p= ,000

HARGA ,5119 1,0000

( 1-0) ( .110)

P= ,030 P= ,

(Coefficient / (Cases! / 2-tailec Significance)

" . " is orinted if a coefficient cannot be computed

ILU

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALKANTOR WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TEMPELKABUPATEN SLEMAN

KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN

Jalan Magelang Km. 17 Yogyakarta Telp. (0274) 869068 Tempel 55552

SURAT KETERANGAN

No. 66/I13.5/SMK.l/KM/2001

Vang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMK N 1 Tempel menerangkanbahwa :

N a in a

No. Mahasiswa

Asal Perguruan

ULFAH SUHRIYAH

95231080

Universitas Islam Indonesia

Fakultas PsihologiJl. Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta

lelah benar-benar melaksanakan penelitian/survey/try-out angket /studi. kusus di SMK Negeri 1 Tempel tanggal 2. dan 3 Marei 2001sebanyak 111 siswa dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul :HUHUNGAN KREATIVITAS TERHADAP HARGA DIRI.

Kemudian harap dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab

N\cU"_b

1 a h ,

2001