Sarjana Ekonomi Syari'ah

23
1 OUT LINE PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK RAHN TERHADAP JUMLAH PENDAPATAN PEGADAIAN SYARI’AH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Fokus Penelitian C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Penelitian E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian G. Kerangka Pemikiran H. Hipotesis I. Metodologi Penilitian J. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN TEORITIS A. Pengertian 1. Gadai (rahn) 2. Hukum Gadai (rahn) Dalam Islam 3. Macam-Macam Produk Gadai (rahn) 4. Rukun Gadai (rahn)

Transcript of Sarjana Ekonomi Syari'ah

1

OUT LINE

PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK RAHN TERHADAP JUMLAH

PENDAPATAN PEGADAIAN SYARI’AH

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Fokus Penelitian

C. Pembatasan Masalah

D. Perumusan Penelitian

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Penelitian

G. Kerangka Pemikiran

H. Hipotesis

I. Metodologi Penilitian

J. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian

1. Gadai (rahn)

2. Hukum Gadai (rahn) Dalam Islam

3. Macam-Macam Produk Gadai (rahn)

4. Rukun Gadai (rahn)

2

5. Syarat Gadai (rahn)

6. Prosedur Gadai (rahn)

7. Akad Gadai (rahn)

B. Pengertian

1. Pendapatan

2. Jenis-Jenis Pendapatan

3. Distribusi Pendapatan

4. Pendapatan Pegadaian Syari’ah

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

B. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Teknik Pengumpulan Data

D. Definisi Operasional Variabel

Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

B. Perkembangan Produk Rahn dan Tingkat

Pendapatan di Pegadaian Syari’ah

Cabang Kepandean, Serang

C. Analisis Data

3

1. Analisis Deskriptif Statistik

2. Analisis Regresi Sederhana

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Latar Belakang Masalah

Uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli

atau membayar berbagai keperluan. Dan yang

menjadi masalah terkadang kebutuhan yang ingin

dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang

dimilikinya. Jika sudah demikian, maka mau

tidak mau kita mengurangi untuk membeli

berbagai keperluan yang dianggap tidak penting,

namun untuk keperluan yang sangat penting

terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara

seperti meminjam berbagai sumber dana yang ada.

4

Masyarakat yang memiliki barang-barang

berharga kesulitan dana dapat segera dipenuhi

dengan cara menjual barang-berharga tersebut,

sehingga sejumlah uang yang diinginkan dapat

terpenuhi. Namun, resikonya barang yang telah

dijual akan hilang dan sulit untuk kembali.

Kemudian jumlah uang yang diperoleh terkadang

lebih besar dari yang diinginkan sehingga dapat

mengakibatkan pemborosan.

Untuk mengatasi masalah di atas dimana

kebutuhan dana dapat dipenuhi tanpa kehilangan

barang-barang berharga, maka masyarakat dapat

menjaminkan barang-barangnya ke lembaga

tertentu. Barang yang dijaminkan tersebut pada

waktu tertentu dapat ditebus kembali setelah

masyarakat melunasi pinjamannya. Kegiatan

menjaminkan barang-barang berharga untuk

memperoleh sejumlah uang dan dapat ditebus

kembali setelah jangka waktu tertentu tersebut

kita sebut dengan nama usaha gadai.

5

Pengertian usaha gadai adalah kegiatan

menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu

guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan

akan ditebus kembali sesuai dengan pejanjian antara nasabah

dengan lembaga gadai.1

Sedangkan pegadaian syari’ah adalah pegadaian

yang dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

berpegang kepada prinsip syari’ah.2

Lembaga keuangan syari’ah merupakan suatu

badan usaha atau institusi yang kekayaannya

terutama dalam bentuk aset-aset keuangan

(financial asset) ataupun non-financial asset atau aset

riil berlandaskan prinsip syari’ah.

Prinsip syari’ah sebagaimana tertuang dalam

Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syari’ah pasal 1 ayat 12 adalah

prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan

dan keuangan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan

1 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2009), hal. 261.

2 Muhamad Habiburrahim, dkk, Buku Saku Pegadaian Syari’ah,(Jakarta: Kuwais), hal. 8.

6

oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam

penetapan fatwa di bidang syari’ah prinsip

syari’ah yang dianut lembaga keuangan syari’ah

dilandasi oleh nilai-nilai keadilan,

kemanfaatan, keseimbangan dan keuniversalan

(rahmatan lil ‘alamin).3

Pegadaian syar’ah merupakan sebuah lembaga

yang relatif baru di Indonesia. konsep operasi

pegadaian syari’ah mengacu pada sistem

administrasi modern, yaitu asas rasionalitas,

efesiensi dan efektivitas yang diselaraskan

dengan nilai islam. Fungsi kantor-kantor cabang

Pegadaian Syari’ah atau Unit Layanan Gadai

Syari’ah (ULGS) sebagai satu unit organisasi di

bawah binaan Divisi Usaha Lain Perum Pegadaian.4

Produk dan layanan jasa yang ditawarkan oleh

Pegadaian Syari’ah kepada masyarakat berupa:

3 Muhamad Habiburrahim, dkk, Mengenal Pegadaian Syari’ah,(Jakarta: Kuwais, 2012), hal. 139.

4 Andri Soemitra, Lembaga Keuangan Syari’ah, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2009), Cet ke 1, hal. 388-389.

7

1. Pemberian pinjaman atau pembiayaan atas

dasar hukum gadai syari’ah. Produk ini

mensyaratkan pemberian pinjaman dengan

penyerahan barang sebagai jaminan. Barang

gadai harus berbentuk barang bergerak,

oleh karena itu pemberian pinjaman sangat

ditentukan oleh nilai dan jumlah barang

yang digadaikan.

2. Jasa Taksiran. Disamping memberikan

pinjaman kepada masyarakat, pegadaian

syari’ah juga memberikan pelayanan berupa

jasa penaksiran atas nilai suatu barang.

Jasa yang ditaksir biasanya meliputi semua

barang bergerak dan tidak bergerak. Jasa

ini diberikan kkepada mereka yang ingin

mengetahui kualitas barang seperi emas,

perak dan berlian. Biaya yang dikenakan

pada nasabah adalah berupa ongkos

penaksiran barang.

8

3. Jasa Titipan (ijarah). Pegadaian syari’ah

juga menerima titipan barang dari

masyarakat berupa surat-surat berharga

seperti sertifikat tanah, ijazah, motor.

Fasilitas ini diberikan bagi mereka yang

ingin melakukan perjalanan jauh dalam

waktu yang relatif lama atau karena

penyimpanan di rumah dirasakan kurang

aman. Atas jasa penitipan tersebut , gadai

syari’ah memperoleh penerimaan dari

pemilik barang berupa ongkos penitipan.

4. Penjualan logam mulia, yaitu jasa

penyediaan fasilitas berupa tempat

penjualan emas eksekutif yang terjamin

kualitas dan keasliannya. Gold counter ini

semacam toko dengan emas galeri 24, dimana

setiap pembelian emas di toko milik

Pegadaian Syari’ah akan dilampiri

sertifikat jaminan. Hal ini dilakukan

untuk memberikan layanan bagi masyarakat

9

kelas menengah yang masih peduli dengan

image. Dengan sertifikat tersebut

masyarakat percaya dan yakin akan kualitas

dan keaslian emas.5

Sistem yang diterapkan oleh Pegadaian

Syari’ah menggunakan sistem jaminan barang-

barang (marhun) tertentu dari produk-produk

yang disediakan. Prosedur pelaksanaannya yang

mudah dan praktis untuk memenuhi kebutuhan

dana, sehingga masyarakat kecil menengah

tertarik untuk melakukan transaksi dengan

menggunakan produk gadai (rahn). Produk ini

sangat memudahkan masyarakat untuk memperoleh

dana yang cepat dan praktis sehingga tidak

menunggu waktu yang lama dalam proses

pencairan.

Dalam dunia bisnis, pendapatan adalah jumlah

uang yang diterima oleh perusahaan dari

aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk5. Muhamad Habiburrahim, dkk, Mengenal Pegadaian Syari’ah,

(Jakarta: Kuwais, 2012), hal. 246-148.

10

dan atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor,

pendapatan kurang penting dibanding keuntungan

yang merupakan jumlah uang yang diterima

setelah dikurangi pengeluaran.6

Dari uraian latar belakang di atas, menjadi

acuan penyusun untuk meneliti tentang seberapa

besar tingkat pendapatan perusahaan dari

diversifikasi produk rahn, semua paparan

tersebut terangkum dalam judul: “Pengaruh

Diversifikasi Produk Rahn Terhadap Jumlah

Pendapatan Pegadaian Syari’ah” (Studi Kasus di

Pegadaian Syari’ah Cabang Kepandean, Serang).

B. Fokus Penelitian

Secara kajian teoritis, diversifikasi produk

rahn amat besar pengaruhnya terhadap jumlah

pendapatan perusahaan. Biasanya apabila produk

yang disediakan perusahaan beragam, maka

pendapatan perusahaan tersebut akan meningkat.

Hal tersebut tidak menjadi sebuah jaminan pada6 http://id.M.Wikipedia.orang/wiki/pendapatan, diunduh

Minggu, 7 Desember 2014, pukul 12:05.

11

perusahaan tertentu, contohnya perusahaan PT.

Pegadaian Syari’ah.

PT. Pegadaian Syari’ah merupakan salah satu

perusahaan lembaga keuangan non bank yang

bergerak dibidang jasa dengan sistem jaminan (

fidusia). Produk yang ditawarkan Pegadaian

Syari’ah sangat beragam seperti produk rahn.

Dengan berbagai macam produk rahn ini nasabah

lebih memilih karena proses yang sangat mudah

dan cepat. Oleh karena itu, pendapatan PT.

Pegadaian Syari’ah akan semakin meningkat.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan ruang lingkup ditetapkan agar

dalam penelitian nanti terfokus pada pokok

permasalahan yang ada beserta pembahasannya.

Sehingga diharapkan tujuan penelitian tidak

menyimpang dari sasarannya.

Agar tidak salah persepsi dan dapat

menghasilkan penelitian yang terarah, maka

12

perlu adanya pembatasan masalah. Hal-hal yang

perlu dibatasi penulis yaitu:

1. Objek penelitian dilakukan di lokasi PT.

Pegadaian Syari’ah Cabang Kepandean, Serang.

2. Besarnya jumlah pendapatan di Pegadaian

Syari’ah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang

telah diuraikan di atas dan untuk memperjelas

arah penelitian, maka rumusan masalahnya

adalah:

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi

diversifikasi produk rahn terhadap jumlah

pendapatan Pegadaian Syari’ah Cabang

Kepandean, Serang?

13

2. Bagaimana pengaruhnya diversifikasi produk

rahn terhadap jumlah pendapatan Pegadaian

Syari’ah Cabang Kepandean, Serang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah

dirumuskan di atas, tujuan penelitian yang

ingin dicapai ialah:

1. Untuk mengukur faktor apa sajakah yang

mempengaruhi diversifikasi produk rahn

terhadap jumlah pendapatan perusahaan

Pegadaian Syari’ah di PT. Pegadaian

Syari’ah Cabang Kepandean, Serang.

2. Untuk mengukur jumlah pendapatan yang

diterima perusahaan Pegadaian Syari’ah di

PT. Pegadaian Syari’ah Cabang Kepandean,

Serang.

F. Manfaat Penelitian

14

1. Bagi Penulis, diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengetahuan pendapatan

perusahaan khususnya pada tingkat

pendapatan nasabah dalam menggunakan sistem

produk rahn.

2. Bagi Pembaca, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi

tambahan dan masukan yang bermanfaat.

3. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini dapat

dijadikan bahan informasi guna mengukur

seberapa besar pengaruhnya dari berbagai

macam produk rahn dan hasil penelitian ini

diharapkan juga sebagai tolak ukur dalam

memperoleh jumlah pendapatan perusahaan

serta masukan dalam mengatasi kendala-

kendala yang dihadapi.

4. Bagi Dunia Pustaka, diharapkan hasil

penelitian ini dapat memperkaya koleksi

dalam lingkungan karya penelitian di bidang

ekonomi islam.

15

G. Kerangka Pemikiran

Gadai syari’ah atau disebut juga rahn yang

berarti diam tidak bergerak. Ini sebagaimana

dikatakan para ahli fikih, “haram bagi

seseorang kencing di air yang rahin,” kata

rahin tersebut bermakna tidak bergerak. Rahn

juga bisa bersrti tetap, seperti dalam kalimat

alma’urrahin (air yang tidak mengalir).

Secara istilah mengenai makna gadai syari’ah

(rahn) ini, menurut pendapat Ibnu Qudamah yang

mengatakan bahwa rahn adalah harta benda yang

dijadikan sebagai jaminan atas utang yang mana

harta benda atau nilainya dijadikan sebagai

pelunasnya apabila yang berutang tidak mampu

melunasinya. Bisa juga dengan memberikan harta

sebagai jaminan utang agar digunakan sebagai

pelunas utang dengan harta atau nilai harta

tersebut bila yang berutang tidak mampu

melunasinya.7

7 Muhamad Habiburrahim, dkk, Mengenal Pegadaian Syari’ah,(Jakarta: Kuwais), hal. 100-101.

16

Gadai syari’ah (rahn) hukumnya boleh (jaiz).

Kebolehan dalam bertransaksi dengan sistem

gadai sebagaimana dalam Al-Qur’an dalam surat

Al-Baqarah ayat 283.

… Artinya: “Jika kamu dalam perjalanan (dan

bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamutidak memperoleh seorang penulis, Makahendaklah ada barang tanggungan yang dipegang(oleh yang berpiutang). akan tetapi jikasebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikanamanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwakepada Allah Tuhannya.”8

Dalam ayat ini, walaupun disebutkan “dalam

perjalanan,” namun tetap menunjukkan

keumumannya. Yakni baik dalam perjalanan maupun

tidak dalam perjalanan. Kata “dalam perjalanan”

pada ayat ini hanya menunjukkan keadaan yang

biasa membutuhkan sistem tersebut.

8 Mardani, Ayat-Ayat dan Hadis Ekonomi Syari’ah,(Jakarta: Pt. Rajagrafindo Persada), Cet. 1, Hal. 81.

17

Gadai (rahn) dalam hukum islam baik dalam Al-

Qur’an, Al-Hadits dan Ijma’ Ulama (kesepakatan

para ulama) boleh dilakukan karena, sistem

tersebut merupakan sebagai bentuk bermuamalah

yang sifatnya tolong menolong.

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Jadi berdasarkan rumusan masalah

penelitian, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah: “terdapat pengaruh yang positif antara

diversifikasi produk rahn terhadap jumlah

pendapatan di Pegadaian Syari’ah Cabang

Kepandean, Serang.

Ha Berpengaruh yang signifikan antara pengaruh

diversifikasi produk        rahn terhadap

jumlah pendapatan Pegadaian Syari’ah.

18

HO Tidak berpengaruh yang signifikan antara

pengaruh diversifikasi   produk rahn terhadap

jumlah pendapatan Pegadaian Syari’ah.

I. Metodologi Penelitian

Dalam metode penelitian, penulis mengambil

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang Penulis gunakan

merupakan penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian

dengan menekankan pada pengujian teori-

teori melalui variabel-variabel penelitian

dalam angka dan melakukan analisis data

dengan prosedur statistika. Metode yang

diawali dengan penentuan konsep yang

abstrak berupa teori yang masih umum

sifatnya kemudian dilanjutkan dengan

pengunmpulan bukti-bukti atau kenyataan

khusus untuk suatu proses pengujian

2. Menentukan Lokasi Penelitian

19

Penulis menentukan lokasi penelitian di

PT. Pegadaian Syari’ah Cabang Kepandean

Serang, sedangkan langkah-langkah yang

ditempuh dalam penelitian ini yakni:

a. Observasi yaitu pengamatan langsung

terhadap objek penelitian.

b. Wawancara yaitu mengumpulkan data-data

dengan interulem secara langsung dengan

pihak-pihak yang berkompeten di tempat

penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang Penulis

lakukan dengan menggunakan dokumentasi

yaitu observasi langsung ke objek

penelitian dengan mengambil data keuangan

tiga tahun terakhir.

4. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini berpdeoman

kepada:

20

a. Pedoman penulisan Karya Ilmiah IAIN

“SMH” Banten, Fakultas Syari’ah dan

Ekonomi Islam periode 2014.

b. Penulisan ayat Al-Qur’an, berpedoman

kepada Al-qur’an dan terjemahannya,

Departemen Agama Republik Indonesia.

c. Penulisan Hadits dilakukan dengan

mengutip dari sumber (kitab) aslinya,

apabila penulis tidak menemukan maka

penulis mengutipnya dari sumber dimana

hadits tersebut ditemukan sesuai dengan

garapan skripsi.

J. Sistematika Penulisan

Sistemtika penulisan skripsi ini, penulis

berpedoman pada “Penulisan Karya Ilmias IAIN

“SMH” Banten yaitu sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan meliputi: Latar Belakang

Masalah, Fokus Penelitian, Pembatasan Masalah,

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

21

Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis dan

Sistematika Pembahasan.

Bab II Kajian Teoritis tentang Diversifikasi

Produk Rahn dan Jumlah Pendapatan Pegadaian

Syari’ah yang meliputi: 1). Gadai (rahn);

pengertian rahn, hukum gadai dalam islam,

macam-macam produk rahn, rukun gadai, syarat

gadai, prosedur gadai, akad gadai. 2.) jumlah

pendapatan; pengertian pendapatan, indikator

jumlah pendapatan.

Bab III Metode Penelitian, bab ini berisi

tentang ruang lingkup penelitian, metode

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

analisa data, operasional variabel dan teknik

pengambilan sampel.

Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian, bab

ini menerangkan tentang gambaran umum obyek

penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

22

Bab V Penutup, menyajikan beberapa kesimpulan

dan saran dari hasil penelitian yang telah

diteliti.

Daftar Pustaka

23

1. Habiburrahim, M, dkk, Mengenal Pegadaian Syari’ah,

(Jakarta: Kuwais, 2012), Cet 1.

2. Habiburrahim, M, dkk, Buku Saku Pegadaian Syari’ah,

(Jakarta: Kuwais).

3. http://id.M.Wikipedia.orang/wiki/pendapatan,

diunduh Minggu, 7 Desember 2014, pukul 12.

4. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2009).

5. Mardani, Ayat-Ayat dan Hadis Ekonomi Syari’ah, (Jakarta:

Pt. Rajagrafindo Persada), Cet. 1.

6. Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), Cet

1.