TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN ORGANISASI DAN BISNIS
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN ORGANISASI DAN BISNIS
TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN ORGANISASI DAN BISNIS
Oleh :
George R. Gamaing 2513101003
Bayu Setiawan 2513101019
Budiyanto 2513101036
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2013
PT. TOYOTA – ASTRA MOTOR INDONESIA
PT Toyota-Astra Motor atau biasa disingkat
dengan TAM merupakan Agen Tunggal Pemegang Merk
(ATPM) Mobil Toyota dan Lexus di Indonesia. TAM merupakan
perusahaanjoint venture antara PT. Astra International Tbk dengan
persentase saham 51% dan Toyota Motor Corporation, Jepang dengan
persentase saham 49 %.
I. SEJARAH
PT Toyota-Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971.
Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun
setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Pada
tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan merger bersama tiga
perusahaan antara lain :
PT Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973)
PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun
1976)
PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun
1982)
Gabungan semuanya diberi nama PT Toyota-Astra Motor. Merger
ini dilakukan guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam
menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi ketatnya
persaingan di dunia otomotif.
Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah
memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif
di Indonesiaserta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam
industri pendukungnya. PT. Toyota-Astra Motor telah memiliki
pabrik produksi sepertistamping, casting, engine dan assembly di area
industri Sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk dan
kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik
di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.
Sejak tanggal 15 Juli 2003, TAM direstrukturisasi menjadi 2
perusahaan,yaitu :
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN yang
merupakan perakit produk Toyota dan eksportir kendaraan dan
suku cadang Toyota. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan
ini adalah Astra International 5 % dan TMC menjadi 95%
PT. Toyota-Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan
distributor produk Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan
saham di perusahaan ini adalah Astra International 51 %
sedangkan TMC 49%
II. STRUKTUR KEPEMIMPINAN
Presiden Direktur : Johnny Darmawan Danusasmita
Wakil Presiden Direktur : Hideyuki Imai
Direktur Marketing : Rahmat Samulo dan Yuji Takarada
Direktur Finansial : Samuel Manasseh dan Tomoo
Takekawa
III. SISTEM PRODUKSI DAN PELAYANAN PT. TOYOTA – ASTRA MOTOR
INDONESIA
Menurut James A.F. Stoner, Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya
yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen yang diterapkan pada Toyota yaitu :
Toyota Production System (TPS)
Toyota production system merupakan pendekatan toyota dalam
berproduksi dengan menggunakan lean manufacturing
(perusahaan yang ramping). Definisi lean manufacturing yaitu
sebagai suatu proses yang terdiri dari lima langkah, yaitu
mendefinisikan nilai (value) bagi pelanggan, menetapkan
value stream, membuat sistem tarik yang digerakkan oleh
pelanggan, dan berusaha keras untuk mencapai yang terbaik.
Lean manufacturing sendiri juga harus fokus terhadap proses
yang ada. Adapun cara dilakukan dengan menghilangkan
pemborosan waktu dan sumber daya, membangun kualitas ke
dalam sistem tempat kerja, menemukan alternatif yang murah
tetapi handal untuk mengganti teknologi baru yang mahal,
menyempurnakan proses bisnis, dan membangun budaya belajar
untuk peningkatan berkesinambungan (continuous improvement).
Dengan ada lean manufacturing tersebut diharapkan dapat juga
meningkatkan keunggulan kualitas. Adapun alat-alat dan
metode yang diperkenalkan oleh Toyota ini dalam peningkatan
kualitas yaitu just-in-time, kaizen, 5S, one piece flow,
jidoka dan heijunka.
Toyota Risk Management (TRM)
Sistem manajemen berbasis resiko yang khusus dikembangkan
oleh Toyota di Indonesia berdasarkan kejadian banjir yang
menimpa Jakarta pada tahun 1996, dimana dalam musibah
tersebut Toyota sempat kehilangan ratusan unit kendaraan
akibat terendam banjir. Untuk melindungi konsumen, mobil
yang terkena banjir tidak dijual kepada konsumen, melainkan
digunakan untuk kendaraan operasional Toyota dan kepentingan
internal. Berangkat dari pengalaman banjir di tahun 1996
tersebut, Toyota pun langsung mengembangkan sistem manajemen
yang mampu melindungi Toyota dan konsumennya di Indonesia
dalam jangka panjang.
Sistem manajemen resiko ini dibuat berdasarkan
proses Lesson Learn, dimana pengembangan sistem bertolak pada
pembelajaran kasus-kasus yang berkembang di lapangan.
Proses improvement dan re-enforcement menjadi dua nilai penting
dari manajemen ini. Sedangkan 3 titik penting yang
dikembangkan oleh TRM adalah:
(1) Perlindungan infrastruktur Toyota,
(2) Pengembangan produk yang sesuai dengan alam Indonesia,
dalam hal ini mempertimbangkan jalan rusak, polisi
tidur, dan banjir
(3) Ttips dan trik untuk mengatasi kendaraan yang
terendam banjir.
Selain itu Manajemen yang diterapkan pada Toyota adalah 14
Prinsip “The Toyota Way”, yaitu sebuah filosofi manajemen yang
digunakan oleh korporasi Toyota, yang meliputi Toyota Production
System. Ide-ide utamanya adalah agar mendasarkan keputusan
manajemen pada pemahaman tujuan perusahaan, berpikir jangka
panjang, memiliki proses untuk memecahkan masalah, penambahan
nilai bagi organisasi dengan cara mengembangkan orang-orangnya,
dan menyadari bahwa memecahan masalah secara terus-menurus
mendorong proses belajar organisasi.
Toyota Way Menjelaskan bagaimana sistem produksi Toyota
berkembang sebagai sebuah paradigma baru dari keunggulan
manufaktur, dan perusahaan-perusahaan dalam industri yang
menggambarkan beragam seperti kesehatan, teknik, farmasi dan
konstruksi, yang menggunakan metode Toyota secara dramatis
meningkatkan kinerja mereka.
14 prinsip – prinsip Toyota Way yaitu :
1. Dasarkan keputusan manajemen anda pada filosofi jangka panjang,
bahkan bila harus mengorbankan tujuan keuangan jangka pendek.
Filosofi mendasar yang menjiwai bisnis Toyota begitu
jelas dan konsisten ”Do the right thing for the company, its
employees, the customer and the society as a whole”. Maksudnya
Lakukan hal yang benar bagi perusahaan, karyawan,
pelanggan dan masyarakat secara keseluruhan. Filosofi
jangka panjang ini menjadi panduan bagi perusahaan
dalam rangka mencapai tujuan berkelanjutannya untuk
dapat memberikan kualitas dan layanan terbaik kepada
pelanggan, karyawan dan pemangku kepentingan.
Filosofi lain yang menjadi salah satu kunci sukses
Toyota adalah prinsip “self-relience” ( kemandirian )
dalam sikap ”Let’s do it ourselvves” ( mari kita kerjakan
sendiri ). Hal ini terlihat ketika Toyota memasuki
industri mobil mewah, Toyota tidak membeli perusahaan
lain yang telah membangun mobil mewah, namun membuat
sendiri divisi mobil mewah ( Te Lexus ) dari awal
dengan harapan dapat mempelajari dan memahami kunci
dari industri mobil mewah.
2. Buat alur proses yang kontinyu untuk mengangkat permasalahan ke
permukaan
Desain ulang proses kerja agar mengalir secara
kontinu dan memberi nilai tambah yang tinggi.
Usahakan untuk menghilangkan waktu kosong (idle)
dalam setiap proses kerja atau menunggu seseorang
untuk mengerjakannya.
Ciptakan aliran untuk menggerakkan material dan
informasi dengan cepat serta mengaitkan proses dan
orang agar menjadi satu kesatuan sehingga masalah
dapat segera diangkat ke permukaan.
Buat proses yang mengalir menjadi kenyataan sebagai
bagian budaya organisasi Anda. Ini adalah kunci untuk
peningkatan berkesinambungan yang sebenar-benarnya
dan untuk pengembangan karyawan.
3. Gunakan sistem “tarik” (pull) untuk menghindari produksi yang
berlebihan
Pelanggan anda memiliki tuntutan pelayanan sangat
tinggi. Mereka menginginkan komponen datang pada saat
dan dalam jumlah yang sesuai dengan yang mereka
inginkan, dan tidak menolerir keterlambatan pengiriman.
Jadi apa yang dapat anda ingin lakukan mengenai hal ini
jawaban yang masuk akal adalah menyewa sebuah gudang
dan meyimpan persediaan dalam jumlah besar sehingga
anda memiliki jumlah maksimal dari semacam barang yang
mungkin diinginkan oleh pelanggan. Pengalaman Toyota
telah membuktikan bahwa hal tersebut merupakan jawaban
yang salah. Sebenarnya, meyimpan persediaan berdasarkan
ramalan atau bahkan permintaan yang dijanjikan hampir
selalu menimbulkan kekacauan, pertikaian, dan kehabisan
produk yang sangat diinginkan oleh pelanggan. Toyota
menemukan suatu pendekatan yang lebih baik, yang
dikembangkan berdasarkan sistem supermarket Amerika,
menyimpan persediaan masing-masing produk dalam jumlah
kecil dan mengsi ulang persediaan di rak supermarket
secara teratur berdasarkan apa yang benar-benar diambil
oleh pelanggan
4. Ratakan beban kerja (Bekerjalah seperti kura-kura, bukan seperti
kelinci)
Menghilangkan pemborosan hanya merupakan sepertiga
dari persamaan untuk membuat lean berhasil.
Menghilangkan kelebihan beban dari orang dan peralatan
dan menghilangkan ketidakrataan dalam jadwal produksi
juga sama pentingnya–tapi hal ini biasanya tidak
dipahami oleh perusahaan-perusahaan yang berusaha
untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip lean.
Bekerja untuk meratakan beban kerja dari semua proses
manufaktur dan jasa sebagai cara alternatif dari
pendekatan berhenti/ jalan dalam mengerjakan proyek
dalam batch yang umumnya masih terjadi di sebagian
besar perusahaan.
5. Bangun budaya agar berhenti untuk memperbaiki masalah,
sehingga kualitas yang tepat diperoleh sejak pertama kali
Toyota telah memenangkan penghargaan bergengsi Deming
Award, di Jepang untuk kualitas yang diberikannya dan
juga memenangkan hampir semua penghargaan yang
diberikan oleh J.D. Power and Associates. Kualitas bagi
pelanggan adalah nilai yang ditawarkan oleh Toyota.
Tentu saja Toyota menggunakan semua metode penjaminan
kualitas modern yang telah menjadi standar industri.
Namun apa yang membuat Toyota berbeda, berasal dari
pendiri perusahaan, Sakichi Toyoda, yang mengamati
neneknya yang harus bekerja keras menjalankan sebuah
alat tenun manual. Pada akhirnya Sakichi menciptakan
mesin tenun, dan berhasil mengatasi masalah berlarut-
larut yang muncul pada mesin tenun tersebut.
Hal tersebut menjadi dasar filosofi Toyota dalam
membangun kualitas. Bila terdapat masalah, jangan terus
melanjutkan pekerjaan dengan maksud untuk
menyelesaikannya kemudian. Berhenti dan selesaikan
masalah tersebut saat itu juga. Produktivitas mungkin
akan menurun sementara, tetapi dalam jangka panjang
produktivitas akan meningkat ketika masalah sudah
ditemukan dan tindakan penanggulangan dilakukan.
Pekerjaan dan proses terstandardisasi adalah fondasi
dari perbaikan berkesinambungan dan pemberdayaan
karyawan.
6. Standart kerja merupakan dasar untuk perbaikan secara terus-
menerus dan pemberdayaan karyawan
Gunakan metode berulang yang stabil di manapun untuk
mempertahankan kesamaan, keteraturan waktu, dan
keteraturan hasil proses Anda. Ini merupakan fondasi
proses mengalir dan sistem tarik.
Tangkap pembelajaran mengenai suatu proses yang
terakumulasi hingga titik tertentu dengan
menstandarisasikan praktik terbaik saat ini.
Perbolehkan ekspresi dan kreativitas individual untuk
meningkatkan standar tersebut, kemudian masukkan hal
tersebut ke dalam standar baru sehingga ketika
seseorang pindah, anda dapat menyerahkan pembelajaran
ke orang berikutnya.
7. Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang
tersembunyi
Pada era komputerisasi seperti ini, idealnya kantor dan
pabrik tidak dipenuhi dengan banyaknya tumpukan kertas.
Simpanlah semua secara online. Namun cobalah anda pergi
ke salah satu pabrik manufaktur Toyota dimana saja, dan
anda akan melihat kertas karbon bersirkulasi di seluruh
pabrik, kertas “Flip charts” digunakan untuk pemecahan
masalah, bagan dan grafik di atas kertas diperbaharui
setiap hari oleh tim kerja. Bahkan di gudang suku
cadang yang berisi ratusan ribu suku cadang yang
bergerak, tampak nyata penggunaan kertas sebagai alat
bantu visual. Mereka harus melihat pekerjaan mereka,
melihat rak suku cadang, melihat supermarket suku
cadang, sehingga dengan mudah melihat apakah mereka
telah sesuai dengan kondisi standar atau menyimpang
dari standar. Orang yang melihat bagan yang dirancang
dengan baik dan ditempel di dinding dapat melakukan
diskusi yang sangat efektif. Melihat ke layar komputer
mengalihkan perhatian pekerja dari tempat kerja ke
layar komputer. Robot tidak peduli apakah pabrik dapat
dilihat secara visual, tetapi orang sebaliknya, dan
Toyota akan selalu merancang sistem-sistemnya untuk
mendukung.
8. Gunakan hanya teknologi yang dapat dipercaya dan benar-benar
teruji untuk melayani orang-orang dan proses
Teknologi membantu orang melakukan pekerjaan dengan
proses standar; orang seharusnya tidak tunduk terhadap
teknologi. Proses selalu lebih diutamakan dari pada
teknologi. Toyota memiliki pengalaman dalam memaksakan
penggunaan teknologi terbaru dan tercanggih, dan
sekarang menghindar untuk mengulangi kesalahan
tersebut. Karena Toyota sangat memusatkan perhatian
pada stabilitas, realibilitas, dan prediktabilitas,
perusahaan tersebut sangat berhati-hati dalam
menggunakan teknologi yang belum teruji pada proses
bisnis, sistem manufaktur, atau pada produk mereka. Ini
berarti pada Toyota tidak akan langsung mengikuti arus
teknologi hingga terdapat suatu kebutuhan yang jelas
dinyatakan secara rinci dan teknologi tersebut telah
dipelajari secara mendalam. Teknologi yang bertentangan
dengan filosofi dan prinsip operasi Toyota akan
ditolak.
Dilain pihak, Toyota selalu tertarik untuk menjadi yang
terdepan dalam teknologi mereka dan mendorong orang-
orangnya untuk “berpikir di luar kotak” ketika
mempertimbangkan pendekatan baru dalam pekerjaan. Suatu
teknologi yang telah benar-benar dipertimbangkan serta
dipelajari dengan cermat dan dibuktikan melalui
berbagai percobaan akan diimplementasikan dengan cepat
dan dengan sangat efektif.
9. Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya,
menjiwai filosofinya, dan mengajarkannya kepada orang lain.
Kembangkan pemimpin dari dalam organisasi, dan bukan
membeli mereka dari luar organisasi.
Jangan memandang pekerjaan seorang pemimpin hanya
sekedar menyelesaikan tugas dan memiliki keterampilan
mengelola orang. Pemimpin harus menjadi panutan dalam
filosofi perusahaan dan cara melakukan bisnis.
Seorang pemimpin yang baik harus memahami pekerjaan
sehari-hari secara detil sehingga dia dapat menjadi
guru terbaik untuk filosofi perusahaan Anda.
10. Kembangkan orang-orang dan tim yang luar biasa, yang bersedia
mengikuti filosofi perusahaan Anda.
Ciptakan budaya yang kuat dan stabil di mana nilai-
nilai dan keyakinan-keyakinan perusahaan dianut dan
dijiwai selama periode bertahun-tahun.
Latih individu dan kelompok yang memiliki kemampuan
istimewa untuk bekerja sesuai dengan filosofi
perusahaan, untuk mencapai hasil yang luar biasa.
Bekerja dengan sangat keras untuk menanamkan budaya
secara terus-menerus.
Gunakan tim lintas-fungsi untuk meningkatkan kualitas
dan produktivitas serta meningkatkan aliran proses
dengan menyelesaikan masalah teknis yang sulit.
Pemberdayaan muncul ketika orang menggunakan alat-
alat untuk meningkatkan perusahaan.
Upayakan terus-menerus untuk mengajarkan individu
bagaimana bekerja sama sebagai kelompok untuk
mencapai sasaran bersama. Kerjasama kelompok
merupakan sesuatu yang harus dipelajari.
11. Hormati jaringan mitra dan pemasok dengan cara terus
menantang mereka dan membantu mereka memperbaiki diri.
Hormati mitra dan pemasok Anda dan perlakukan mereka
seakan-akan perpanjangan dari bisnis Anda.
Beri tantangan pada mitra bisnis Anda agar tumbuh dan
berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghargai
mereka. tetapkan target yang menantang dan bantulah
mitra Anda mencapainya.
12. Pergi dan melihat sendiri untuk dapat benar-benar memahami
situasi (genchi genbutsu).
Selesaikan masalah dan tingkatkan proses dengan
datang ke sumber permasalahan dan secara pribadi
mengamati dan meverifikasi data dan bukan hanya
berteori berdasarkan apa yang dikatakan orang lain
atau yang ditunjukkan di layar komputer.
Berpikirlah dan berbicaralah berdsarkan data yang
telah Anda veifikasi sendiri.
Bahkan para manajer dan eksekutif tingkat tinggi
harus pergi dan melihat sendiri masalah yang ada
sehingga mereka akan memiliki lebih dari sekedar
pemahaman yang dangkal terhadap situasi.
13. Ambil keputusan secara perlahan-lahan dengan konsensus, seksama
dalam mempertimbangkan semua pilihan; mengimplementasikan
keputusan dengan cepat (nemawashi).
Jangan mengambil satu arah tunggal saja dan
menjalankan yang satu itu saja sebelum Anda
mempertimbangkan seluruh alternatif dengan seksama.
Setelah Anda memilih, jalankan dengan cepat tapi
hati-hati.
Nemawashi adalah proses untuk membahas masalah dan
potensi solusinya dengan semua pihak yang terkena
dampak oleh masalah tersebut, untuk mengumpulkan ide-
ide dari mereka, dan untuk mendapatkan persetujuan
mengenai langkah mana yang perlu diambil. Proses
konsensus ini, meskipun menghabiskan banyak waktu,
membantu memperluas pencarian solusi, dan karena
keputusan telah diambil, kondisi telah siap untuk
diimplementasikan dengan cepat.
14. Menjadi organisasi pembelajar melalui refleksi yang terus-menerus
(hansei) dan perbaikan yang berkesinambungan (kaizen)
Setelah Anda mendapatkan proses yang stabil, gunakan
alat-alat peningkatan berkesinambungan untuk mencari
akan penyebab inefisiensi dan terapkan cara
penanggulangan dengan efektif.
Rancang proses yang hampir tidak memerlukan
persediaan. Hal ini akan membuat waktu dan sumber
daya yang disia-siakan menjadi kelihatan jelas bagi
semua orang. Ketika pemborosan terlihat, biarkan
karyawan menggunakanproses peningkatan
berkesinambungan (kaizen) untuk menghilangkannya.
Lindungi pengetahuan dasar organisasi dengan
mengembangkan personil tetap, promosi secara
perlahan, dan sistem suksesi yang sangat hati-hati.
Gunakan hansei (refleksi diri) pada tahap-tahap
penting dan setelah Anda menyelesaikan suatu proyek
untuk secara terbuka mengidentifikasikan semua
kelemahan dari proyek itu. Kembangkan jalan keluar
untuk menghindari kesalahan yang sama.
Belajar dengan menstandarisasikan praktik-praktik
terbaik dan bukan hanya menemukan ulang hal yang sama
dengan setiap proyek baru dan setiap manajer baru.
TOYOTA EXPRESS MAINTENANCE
Salah satu program inovasi kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan bengkel resmi Toyota adalah Express Maintenance (EM).
Jenis pelayanan ini adalah untuk pekerjaan Servis Berkala yang
sanggup diselesaikan pihak bengkel resmi dalam tempo singkat:
hanya satu jam! Program ini berlaku pekerjaan Servis Berkala yang
meliputi pemeriksaan dan penggantian komponen seperti busi,
platina, kampas rem, saringan udara, saringan oli dan saringan
bahan bakar.
Waktu pengerjaan Servis Berkala dengan EM 3-4 kali lebih
singkat. Hal ini dikarenakan proses dengan metode EM dilakukan
oleh 3 orang teknisi sekaligus, yang didukung oleh peralatan
khusus dengan prosedur kerja yang sangat efisien.
Meskipun proses Servis Berkala dengan EM jauh lebih cepat,
namun secara kualitas hasil kerja dapat dipastikan sama dengan
proses Servis Berkala dengan metode Biasa (bukan EM). Hal ini
dapat dicapai karena didalam proses EM menerapkan prinsip “Built
in Quality in each process”, yaitu selama proses berlangsung ada
“Quality Inspector” yang selalu memastikan kualitas setiap proses
pekerjaan.
Itulah kelebihan yang ditawarkan bengkel resmi Toyota. Jika
pelanggan menginginkan Servis Berkala cepat dengan EM, pelanggan
harus melakukan booking terlebih dahulu dan juga menunggu servis
kendaraannya di bengkel. Saat ini EM berlaku untuk semua
kendaraan running model seperti Vios, Innova, Avanza, Yaris,
Rush, dan Altis dengan kategori Servis Berkala pada kilometer
10.000, 20.000, 40.000 dan seluruh kelipatannya.
Adapun bengkel-bengkel resmi Toyota yang sudah memiliki fasilitas
EM adalah :
Jabodetabek : Auto 2000 BSD, Auto 2000 Cilandak, Auto 2000
Daan Mogot, Auto 2000 Garuda, Auto 2000 Jayakarta, Auto 2000
Kalimalang, Auto 2000 Pluit, Auto 2000 Pramuka, Auto 2000
Tebet Saharjo, Auto 2000 Yos Sudarso, Astrido Kelapa Gading,
Tunas Mampang, dan TAM Sudirman
Bandung : Auto 2000 Asia Afrika dan Auto 2000 Pasteur
Medan : Auto 2000 Gatot Subroto dan Auto 2000 Sisimangaraja
Surabaya : Auto 2000 Basuki Rahmat
Malang : Auto 2000 Malang I
Jawa Tengah : Nasmoco Mlati dan Nasmoco Pemuda
Bali : Agung Automall Denpasar
Syarat-syarat Express Maintenance :
Pelanggan melakukan booking terlebih dahulu
1. Kendaraan ditunggu di bengkel
2. EM berlaku untuk semua model kendaraan berikut : Vios,
Kijang Innova, Avanza, Yaris, Rush, Corolla Altis.
3. EM tidak berlaku untuk pekerjaan Servis Berkala kelipatan
80.000Km (80, 160, dst).
IV. KEBUTUHAN DAN KEINGINAN KONSUMEN
PT Astra International Tbk (ASTRA), Toyota Motor Corporation
(TOYOTA) dan Daihatsu Motor Company (DAIHATSU) melakukan
kolaborasi terbaru, Astra Toyota AGYA dan Astra Daihatsu AYLA,
mobil compact terbaru berkonsep green car berkapasitas 5
penumpang.
Kolaborasi ini merupakan tonggak penting dalam sejarah
industri otomotif di Indonesia, selain dirancang mengikuti
program pemerintah LCGC (Low Cost Green Car), inilah produk
otomotif pertama yang desainnya dibuat oleh putra bangsa, dipilih
secara global mengalahkan desainer dari Itali, Perancis dan
Jepang. Dalam kolaborasi terbaru ini, DAIHATSU yang selama ini
dikenal sebagai spesialis pembuat mobil compact, berperan mulai
dari perencanaan, pengembangan dan produksi baik untuk AGYA
maupun AYLA.
Sementara TOYOTA sebagai pemain otomotif global yang sudah
puluhan tahun merebut hati masyarakat di Indonesia, dikenal
dengan produk dan layanan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat Indonesia, tangguh dan terbaik di kelasnya.
Salah satu produk Toyota yang lekat di hati masyarakat ialah
Toyota Kijang, yang lebih dari 30 tahun telah menjadi bagian dari
keluarga Indonesia.
Sedangkan ASTRA sebagai salah satu entitas bisnis yangterdiri
dari 6 lini usaha, yaitu: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat &
Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur & Logistik dan Teknologi
Informasi dengan lebih dari 1000 jaringan outlet yang tersebar
luas di seluruh Indonesia dan telah melayani lebih dari 10 juta
pelanggan, selalu ikut serta mengambil bagian dalam perkembangan
ekonomi dan sosial di negeri ini. Di bidang otomotif, Astra
memiliki pengalaman dalam distribusi kendaraan yang meliputi
pelayanan pembelian, perawatan, penggantian suku cadang dan
pelayanan purnajual.
Astra Toyota AGYA dan Astra Daihatsu AYLA, keduanya akan
diproduksi di pabrik baru PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di
kawasan industri Suryacipta, Karawang Timur. Pabrik baru ADM ini
menurut rencana akan selesai pembangunannya bulan Oktober tahun
ini dengan kapasitas produksi dapat mencapai 100.000 unit per
tahun apabila sudah berjalan penuh. Pabrik baru ini akan menjadi
kebanggaan bangsa Indonesia karena selain memiliki fasilitas
produksi juga akan dilengkapi dengan fasilitas Penelitian &
Pengembangan (Research & Development).
DAIHATSU berkomitmen untuk terus mengembangkan kemampuan dalam
memproduksi mobil hemat bahan bakar namun terjangkau untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. DAIHATSU juga akan terus
berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia
dengan memperkuat fungsi Penelitian & Pengembangan lokal sebagai
langkah awal pembangunan industri otomotif Indonesia dan
menjadikan ADM sebagai production base sekaligus product design
base di masa depan.
Fitur Utama Model Baru:
1. Hemat bahan bakar namun terjangkau karena ringan dengan
memaksimalkan efisiensi energi dan menggunakan teknologi
Daihatsu berdasarkan konsep ’kualitas terbaik’ dengan
memaksimalkan fungsi komponen-komponen kendaraan.
2. Jarak sumbu roda yang panjang, ruang bagasi dan interior yang
lapang cukup untuk membawa 5 orang dewasa namun tetap
berukuran kompak.
3. Tampak luar yang dinamis dan elegan yang diproduksi oleh
desainer Indonesia.
4. Kompak dan nyaman dikendarai karena memiliki ground clearance
tinggi agar nyaman dikendarai bahkan di jalan yang kurang
baik sekalipun, dengan radius putar kecil memudahkan
kendaraan bermanuver di jalan yang sempit.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Toyota_Astra_Motor
http://www.toyota.co.id/ownership/after-sales/ownership_as/toyota-
express-maintenance-em/
http://pustaka.unpad.ac.id/archives/127184/