Tugas Makalah IC MUX dan Encoder

21
Teknik Elektro Universitas Mercu Buana [TUGAS MAKALAH] Type IC Multiplexer dan Encoder Casromi 41412110017 Lyla Diah Susanti 41412110113 2014

Transcript of Tugas Makalah IC MUX dan Encoder

Teknik Elektro Universitas Mercu Buana

[TUGAS MAKALAH]Type IC Multiplexer dan Encoder

Casromi 41412110017Lyla Diah Susanti 41412110113

2014

1 | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas

rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini membahas “Type IC Multiplexer dan Encoder“. Makalah ini

dibuat untuk menyelesaikan tugas sebagai syarat nilai Mata Kuliah

Perancangan Sistem Digital, Program Studi Teknik Elektro,

Universitas Mercu Buana.

Dalam penyusunan makalah ini kami telah banyak mendapat

bantuan ,dorongan, dan doa dari banyak pihak yang sangat membantu

dalam kelancaran penyusunan makalah ini. Oleh karana itu melalui

kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada Bapak Ahmad Wahyu Dani ST, MT, selaku Dosen mata

kuliah Perancangan Sistem digital, serta kepada semua pihak yang

turut serta dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki.

Oleh sebab itu kritik dan saran akan kami terima sebagai

perbaikan untuk dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat

berguna baik bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca

sebagai tambahan wawasan .

2 | P a g e

Jakarta, 26 November

2014

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I - Pendahuluan 3

Bab II - Pembahasan 4

2.1 Mu

ltiplexer 4

2.2 Encoder 10

3 | P a g e

BAB III - Daftar Pustaka 14

PENDAHULUAN

 IC (Integrated Circuit) adalah nama lain dari chip. IC

adalah piranti elektronis yang dibuat dari material

semikonduktor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa

komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang

telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil.

IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan

4 | P a g e

elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran

relatif kecil.

IC atau chip merupakan cikal bakal dari sebuah komputer dan

segala jenis device yang memakai teknologi micro-controller

lainnya. IC ditemulan pada tahun 1958 oleh seorang insinyur

bernama Jack Kilby yang bekerja pada Texas Intruments mencoba

memecahkan masalah dengan memikirkan sebuah konsep menggabungkan

seluruh komponen elektronika dalam satu blok yang dibuat dari

bahan semikonduktor. Penemuan itu kemudian dinamakan IC

(Integrated Circuit) atau yang kemudian lazim disebut chip

Dalam makalah ini akan dibahas penggunaan IC yang digunakan

dalam rangkaian Multiplexer (MUX) dan rangkaian Encoder serta

aplikasi dari masing-masing IC.

5 | P a g e

MULTIPLEXER

Multiplekser sering diistilahkan sebagai selektor data

(pemilih data). Multiplexer merupakan rangkaian kombinasional

yang berfungsi untuk memilih informasi biner dari satu saluran

input dan menyalurkannya sebagai satu saluran output. Biasanya

terdapat saluran input dan n saluran pemilih dimana kombinasi

bit-nya menentukan input yang mana yang dipilih. Sebagai contoh

untuk multiplexer 2-to-1, jika pemilih S = 0 maka yang

mendapatkan jalan sebagai output. Jika S = 1, maka yang akan

mendapatkan jalan sebagai output. Lihat gambar berikut untuk

multiplexer 2 to 1:

IC TTL yang menyediakan fungsi multiplexer terdiri atas

berbagai seri seperti 74151 dan 74153. Salah satu contoh IC mux

yang akan dibahas adalah IC SN74251 dengan 3-state. IC tersebut

merupakan IC multiplexer 8 to 1. Pada IC ini terdapat 8 buah jalur

6 | P a g e

masukan dan 3 bit selector serta jalur lain sebagai kontrol reset dan

inverting output. Karena IC ini merupakan IC dari keluarga TTL,

maka tegangan supply yang boleh adalah maksimal 5 volt.

MUX tesedia dalam dua jenis yaitu MUX 2-state dan 3-state.

Mux 2-state berarti bahwa output dari MUX tersebut akan selalu

bernilai BENAR atau SALAH, tetapi dengan 3-state output yang

bernilai Z dikatakan tidak mengeluarkan arus sama sekali sehingga

setiap input yang menerimanya akan menganggap bahwa output

tersebut tidak ada sama sekali, yaitu BENAR atau SALAH.

MUX 3-state memiliki input pengontrol yang pada dasarnya

berfungsi untuk mematikan dan menyalakan operasi MUX tersebut.

Dalam MUX 3-satate iput pengontrol ini disebut dengan OUTPUT

CONTROL. Pada MUX 3-state outputnya akan memiliki nilai output

bernilai Z.

7 | P a g e

Konfigurasi pin IC SN74251

8 | P a g e

Gambar Logic Diagram IC SN74251

Gambar Logic Symbol IC SN74251

9 | P a g e

Tabel Kebenaran IC SN74251

Dari tabel diatas tentu kita sudah dapat memahami bagaimana

cara kerja dari sebuah IC multiplexer. Contohnya adalah apabila

kita ingin menampilkan data pada input D6 (ditampilkan pada

output Y), maka pada strobe / OE harus diberi logika 0 dan pada

input pengontrol (C,B,A) diberi nilai logika 110 (C=1, B=1, A=0).

Nilai output W adalah negasi dari output Y.

Aplikasi Multiplexer menggunakan IC TTL SN74251

10 | P a g e

Proses multiplexer 16 baris data melalui decoder BCD pada 7-

segment menggunakan IC TTL 7448. Dua IC multiplexer TTL

74251 digabungkan untuk mendapatkan multiplexer 16 to 1.

Multiplexer ini memiliki 4 bit inputan. Empat masukan

multiplexer melalui bus ditransmisikan ke 7448 untuk

membentuk masukan A0 sampai A3.

Contoh sikuit multiplexer

(Catatan: hanya satu set 74251 yang ditampilkan, tiga set

lain yang digerakkan oleh input yang dipilih dan

mengendalikan A1, A2, dan A3 dari masukan 7448 tidak

ditampilkan).

11 | P a g e

Sebuah sistem transmisi data sederhana dapat

diimplementasikan dengan menggunakan multiplexer dan

demultiplexer yang dalam hubungannya menggunakan

interkoneksi link tunggal. Sistem tersebut digunakan dengan

jarak yang relatif pendek seperti 500 meter dan dapat

menghasilkan penurunan yang signifikan dalam sejumlah baris

yang dibutuhkan untuk mengirimkan data. Sebuah diagram blok

dari sistem ditunjukkan pada gambar dibawah dimana IC

multiplexer TTL 74251 8 to 1 terkait dengan IC decoder 74138

3 to 8 line, beroperasi sebagai demultiplexer, dengan kabel

tunggal. Data yang disajikan secara paralel pada input MUX

diubah menjadi format serial untuk transmisi, sementara pada

rute DEMUX penerima akhir berupa data serial dalam urutan

yang benar ke salah satu dari delapan output baris. Data

yang ditransmisikan dikatakan sebagai TDM sejak delapan bit

masukan yang muncul pada link interkoneksi pada waktu yang

berbeda.

Untuk komunikasi yang memuaskan, pilih sinyal pada kedua

ujung link harus identik pada suatu saat tertentu. Pilih

sinyal umum yang dihasilkan oleh mod 8 counter di transmisi

dan juga harus dikirim ke penerima. Penggunaan TDM telah

mengurangi jumlah baris yang dibutuhkan untuk interkoneksi

dari delapan menjadi empat.

12 | P a g e

TDM Transmission Link

Sebuah contoh di mana link transmisi jarak dekat yang

mungkin digunakan adalah sistem keamanan di mana akses ke

bangunan dipantau di sejumlah titik sensitif. Sinyal dari

kantor perwakilan yang pembagian waktu multiplexing dan

ditransmisikan ke demultiplexer di kantor keamanan pusat di

mana tampilan visual akan mengungkapkan pelanggaran keamanan

pada titik-titik akses.

13 | P a g e

ENCODER

Encoder merupakan kebalikan dari decoder. Encoder merupakan

rangkaian kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada

pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya. Contoh

encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3,

berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode

biner 3-bit pada outputnya. Pada umumnya encoder menghasilkan

kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit. Encoder n bit memiliki 2n saluran

input. Sebagai contoh encoder 2 bit memiliki 22 saluran input.

Gambar contoh encoder adalah sebagai berikut:14 | P a g e

Sebuah sirkuit encoder-decoder dapat dibangun dari gate-gate

dasar juga dapat dibangun dari IC.

Pada aplikasinya sebuah sistem encoder-decoder digunakan untuk

sistem coding dan decoding informasi digital. Dapat berupa sistem utuh

sistem encoder-decoder pada sistem kontrol manual, namun penggunaan

sistem memori dapat digunakan untuk sistem otomatisasi data digital.

Apabila salah satu dari ke-4 saluran input aktif maka

encoder akan menghasilkan kode biner sesuai dengan salurannya.

Apabila lebih dari satu saluran input diaktifkan/semua maka

outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk kondisi seperti ini,

kita dapat mengganggap “don’t care” tetapi pada umumnya hal ini

dapat diatasi dengan menggunakan priority encoder.

Aplikasi Input Numerik Pad to BCD (IC 74147)

Pada bagian encoder dapat menggunakan IC 74147 yang mengencode 10

digit input dan dirubah ke BCD.

Berikut skema rangkaianya dan data2 IC 74147.

15 | P a g e

16 | P a g e

Tabel Kebenaran dari IC 74147

17 | P a g e

IC Encoder yang lainya adalah IC 74148, berikut perbedaan karakter dua

ic tersebut :

SN 74147 SN 74148

Encode 10-Line Decimal to 4-Line BCD Encode 8 Data Lines to 3-Line Binary

(Octal)Applications Include:

− Keyboard Encoding

− Range Selection

Applications Include:

− n-Bit Encoding

− Code Converters and Generators

18 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Dani, Akhmad Wahyu. 2014. Modul Sistem Digital (Part 2). Jakarta:

Universitas Mercu Buana.

Nugraha, Beny. 2014. Rangkaian Decoder, Encoder, Multiplexer &

Demultiplexer. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Djamal, Hidajanto. 2014. Modul Perkuliahan Perancangan Sistem

Digital (MUX). Jakarta: Universitas Mercu Buana.

http://onyaedward.blogspot.com/2014/01/ic-multiplexer.html

www.DatasheetCatalog.com

http://books.google.com/books?

id=UQ7NSn4UOAsC&pg=PA233&lpg=PA233&dq=multiplexer+application+wit

h+74251&source=bl&ots=fElXMejm2E&sig=PUI7KvqxOsa-pga8Fp0T1msEHYc

19 | P a g e