TEKNOLOGI BAHAN KAYU

61
1 TEKNOLOGI BAHAN KAYU LITRATUR : 1.KONTRUKSI KAYU Oleh ; Ir.Suwarno Wiryomartono : 2.KONSTRUKSI KAYU Oleh; Ir.K.H.Felix Yap

Transcript of TEKNOLOGI BAHAN KAYU

1

TEKNOLOGI BAHAN KAYU

LITRATUR : 1.KONTRUKSI KAYU Oleh ; Ir.Suwarno Wiryomartono

: 2.KONSTRUKSI KAYU Oleh;

Ir.K.H.Felix Yap

2

RENCANA PEMBELAJARANBAB I. SIFAT-SIFAT KAYUa) Pendahuluanb) Bangun kayuc) Sifat fisik d) Sifat Higroskopike) Sifat mekanik

BAB II.JENIS-JENIS KAYU DI INDONESIA DAN TEGANGAN- TEGANGAN IJIN.

f) Cara menggolongkan jenis-jenis kayu.g) Tegangan-tegangan ijin.

BAB III. SAMBUNGAN KAYU DAN ALAT-ALAT SAMBUNG

3

Sifat-sifat Kayua.PendahuluanIndonesia merupakan suatu negeri yang sangat kaya dengan kayu,baik dalam jenis mau pun kuantitasnya.Ada beberapa ribu jenis pohon di Indonesa,kalau kita melihat gambar peta di Indonesia nyatalah bahwa pulau-pulau besar seperti Jawa,Kaslimantan, Sulawe si,Sumatra,Papua Barat masih banyak mempunyai hutan sebagai penghasil kayu.Tetapi sayangnya kita tidak banyak melakukan penelitian-penelitian untuk mendapatkan cara kontruksi kayu yang baru untuk menghemat pemakaian kayu.Karena kurangnya peneli tian atau research,maka pemakaian kayu didalam konstruksi di Indonesia terlalu berle-bihan,sedang alat-alat sambung yang dipakai sudah termasuk kuno.Dengan adanya alat-alat sambung yang baru atau modern,pemakaian kayu dapat dihemat,sedang bangunan-bangunan yang besar,seperti kuda-kuda untuk pabrik,gedung-gedung pertunjukkan, ge-dung olahraga,yang mempunyai bentangan 50 m atau lebih,dapat dibuat dari kayu. Dinegara-negara maju seperti Amerika,Swedia dalam pembangunan gedung-gedung yang besar,pemakaian kayu sebagai konstruksi pendukung banyak dipakai sebagai peng ganti baja dan beton bertulang.Pada tahun sebelum tahun 80an rata-rata konstruksi ka-yu dengan daya dukung yang sama,harganya ± 25% - 40% lebih murah daripada kons truksi baja atau beton bertulang.Dengan pengetahuan tentang dasar-dasar bangun kayu serta sifat-sifatnya dan penelitian-penelitian pemakaian kayu akan dapat dihemat pema-kaiannya.Faktor aman pada konstruksi kayu yang besarnya ± 10 dapat diperkecil menja di 5,5 sampai 8asal teknik penyambungan dapat disempurnakan.

Penggunaan kayu di Indonesia cukup luas untuk bahan bangunan karena bahan kayu merupakan produk langsung dari alam sehingga mempunyai sifat-sifat yang mengun tungkan dan yang kurang menguntungkan.Sifat-sifat yang menguntungkan :1) Mudah didapat dalam waktu yang singkat sehingga

harganya relative murah.2) Mudah dikerjakan menghemat ongkos pelaksanaan.3) Berat Jenisnya ringan mudah pelaksanaannya.4) Kekuatannya cukup tinggi5) Sifat Elastisnya cukup baik.6) Keawetan cukup,sehingga konstruksi bertahan cukup lama.7) Mudah untuk melakukan penggantian.

Sifat-sifat yang kurang menguntungkan :8) Kurang homogen adanya cacat-cacat alam seperti arah

serat yang berbentuk pe nampang sepiral dan diagonal,adanya mata kayu2) Beberapa kayu kurang awet dalam keadaan tertentu.3) Mudah terbakar.  4

b.Bangun Kayu.Untuk mengerti sifat-sifat kayu sebagai bahan bangunan,kita perlu mengerti bangun (strukture) kayu.Sifat-sifat kayu :1. Sifat fisik.2. Sifat hygroscopis3. Sifat mekanik.Sifat-sifat tersebut harus selalu diperhatikan pada perencanaan suatu konstruksi.

Tampang melintang pohon.

5

Jika sebatang pohon kita potong melintang maka terdapat beberapa macam bagian(lht gmb 1.01).Bagian luar terdiri dari 2 bagian,yaitu :A. Kulit luar (outer bark),yaitu bagian yang telah mati yang tugasnya melindungi bagian - bagian disebelah dalamnya.B. Kulit dalam (inner bark),bagian yang masih hidup,gunanya untuk mengangkut makan an yang dibuat didaun kebagian –bagian bawah lainnya,yang dinamakan lapisan kam bium.Pada lapisn inilah terjadi proses pertumbuhan,dimana sel-sel memecah kedalam membuat kayu dan keluar membuat kulit.C. Kayu kubal,kayu lunak warnanya keputih-putihan yang tebalnya berlainan untuk ma cam-macam kayu,dari 1 cm sampai 20 cm atau lebih,tergantung daripada jenis pohon Ini merupakan bagian yang hidup daripada kayu.Air dan zat-zat makanan melewati bagian ini dibawa dari akar kedaun untuk diolah,yang kemudian dibagikan kepada bagian yang membutuhkan,juga sebagai tempat menyimpan bahan makanan. D. Kayu teras adalah kayu yang lebih tebal (Heartwood),ini merupakan kayu inti yang kuat dan kukuh.Warnanya sedikit lebih tua dari kayu gubal,tidak terdapat bahan-bah an makanan didalamnya jadi lebih awet dari kayu gubal.Hal ini penting diketahui bila kita merencanakan konstruksi kayu.E. Bagian terdalam adalah hati (fitch),bagian ini sangat berguna untuk menentukan jenis pohon.

6

Jenis Pohon.Pohon-pohon dapat digolongkan menjadi 2 golongan besar,yaitu kayu lunak(softwood) dan kayu keras (hardwood).Tetapi penamaan ini kurang tepat karena diantara kayu yang lunak terdapat yang keras,sedang dari golongan yang keras terdapat yang lunak.Cara pembagian yang lain adalah : • Yang berdaun berbentuk seperti jarum(maaldhout ).• Pohon yang berdaun lebar (loofhout).Hal ini juga kurang kena karena pada kayunya su kar untuk membedakan.Pembagian yang paling tepat untuk membedakan kayu lunak dan kayu keras adalah :1. Pohon berfori2. Pohon yang tidak berpori.

Sel Kayu Semua kayu dibentuk oleh sel-sel yang bentuknya panjang

seperti pipa tetapi ujung-ujungnya merupakan titik.(Gb.1.02).Sel-sel itu kosong dibagian dalamnya, dindingnya dibentuk oleh selulosa yang direkatkan oleh sesamanya dengan sebuah zat rekat yang disebut ligmin.Pada musim hujan pohon banyak mendapat zat makanan (air)maka sel-sel bertumbuh dengan subur,dindingnya tipis tetapi tampangnya besar,jadi lubangnya besar.Sebaliknya pada musim kemarau sel-sel kurang mendapat zat makanan,maka dindingnya tebal.

7

Macam-macam sel kayuAda beberapa macam sel kayu yang tedapat didalam kayu lunak dan kayu keras.Tetapi ada juga sel kayu yang hanya terdapat didalam salah satu golongan kayu saja.Pada kayu lunak terdapat :1. “Tracheids” ini merupakan bagian yang terbanyak terdapat

pada kayu lunak.Arahnya memanjang sejajar dengan arah sumbu batang pohon atau dahan.Panjangnya ± 2 – 7mm,sedang garis tengahnya hanya ± seper seratus panjangnya.ujung-ujungnya meruncing untuk mengangkut bahan makanan.

2. “Parenchima” Garis tengahnya ± sama dengan tracheids tetapi jauh lebih pendek Sinar-sinar sumsum dibentuk oleh sel-sel ini.Gunanya untuk mengangkut bahan ma kanan kearah radial dan juga sebagai tempat menyimpan bahan makanan.

3. Pipadamar (resin duct harsgang).Pada waktu serat-serat kayu masih muda,serat-serat itu berlekatan sesamanya,jadi tidak ada ruang antaranya.Tetapi setelah berumur,yaitu digelang-gelang tahun yang sudah lama,serat-serat tak berlekatan lagi karena ada yang menyusut dan timbulah lubang-lubang memanjang yang disebut ruang interselu ler.Mula-mula ruangan ini hanya berisi udara saja,tetapi lama-lama akan terisi dengan semacam damar(resin hars) dan dinamakan pipa damar.

8

Pada kayu keras terdapat :1. Serat (fibre).Ini merupakan bagian terbanyak pada kayu

keras,seperti halnya tracheids pada kayu lunak.Panjangnya ± 0,6- 3mm dan dinding tampang lebih tipis.

2. “Parenchima” Serupa dengan kayu lunak,membentuk jari-jari teras.Ada juga yang berarah sejajar dengan arah batang.Jumlah jari-jari teras lebih banyak pada kayu keras.

3. Pori atau pipa-pipa.Karena kayu keras lebih tinggi tingkatan hidupnya daripada kayu lunak dia mempunyai sel-sel istimewa yang disebut pori atau pipa yang gunanya untuk lintasan pengangkutan bahan makanan.Tampangnya lebih besar dari sel-sel biasa.Bentuknya seperti silinder dan terletak bertumpukan.

Jadi perbedaan antara kayu keras dan kayu lunak adalah : Pada kayu lunak tidak ter-dapat pipa-pipa,tetapi terdapat pipa-pipa damar sedang pada kayu keras tidak terda pat pipa-pipa damar tetapi terdapat pori-pori atau pipa-pipa.Jadi perbedaan antara kedua golongan kayu itu tidak terletak pada kerasnya kayu melainkan pada adanya pori,yaitu kayu lunak tak berpori (non porous),dan kayu keras berpori (porous).

4. Pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel terjadi pada lapisan kambium,dimana

sel induk bertumbuh,membe lah diri dan bertumbuh lagi.Sel induk terdiri dari dinding sel yang tipis dan berisi protoplasma,yang berisi bahan-bahan untuk membentuk kayu.Setelah sel induk men jadi cukup besar,intinya membelah diri menjadi 2 bagian pada arah memanjang

9

Salah satu belahan ini akan menjadi sel induk dan yang satu lagi menjadi kulit luar atau sel kayu,hal ini tergantung dari pada letaknya dan kebutuhan pohon tersebut. Menurut rumus kimia,kayu terdiri dari : selulosa ……………………………….. ± 60 % lignin ……………………………….. ± 28 % zat-zat lain seperti zat gula dsbnya…….. ± 12 % Dinding sel terbentuk sebagian besar oleh selulosa dengan rumus (C6H12 O5) x,besar nya tidak tertentu,seperti dinyatakan dengan huruf x yang besarnya kira-kira beberapa ribu tetapi tidak konstan.Ligmin adalah campuran zat-zat organik,tetapi sampai sekarang tidak diketemukan kom-posisinya atau bangunnya.Jumlah zat carbon ( C ),zat air (H2) dan zat oksigen (O2) yang terkandung didalamnya telah diketahui orang tetapi ini saja belum mencukupi untuk mengenal ligmin.Pada waktu sekarang sangat penting bagi perusahaan selulosa dan pabrik kertas,karena ligmin yang jumlahnya ± 28 % merupakan benda terbuang.5.Gelang tahun. Selama pertumbuhan pohon,setiap tahun terjadilah

lapisan sel-sel kayu disekeliling kayu inti,sehingga batang pohon bertambah besar setiap tahunnya.Lapisan yang meru pakan gelang atau cincin itu disebut gelang tahun.Tebalnya gelang tahun berbeda-beda menurut macam kayu,keadaan tanah dimana pohon itu tumbuh,keadaan musim, iklim dsb.

10

Umumnya tebalnya antara 0,5 – 12 mm untuk sebatang pohon yang berpuncak runcing.Setiap gelang tahun merupakan krucut pada batang pohon.Jadi umur pohon dapat dike tahui dari tampang pohon bagian bawah.Pada umumnya tebal gelang tahun itu semakin besar dibagian luar (lht Gb1.03)

Tetapi ada beberapa pohon(grenenhout) yang bagian terluarnya menjadi tipis lagi.Mutu kayu dipengaruhi oleh tebalnya gelang tahun.Semakin tipis semakin kuat karena lapisan tipis berarti sel-sel kecil,dan dinding sel relatif tebal. Untuk daerah-daerah yang tidak banyak mengalami perubah an musim hujan dan kemaraunya misalnya Bogor maka ge lang tahun itu sukar kita lihat. 11

6.Mata Kayu.Ditempat tempat pertemuan batang pohon dan dahan kayu timbullah bagian-bagian yang berbentuk bulat dan warnanya tua,yang dinamakan mata kayu.(knots kwast).Setiap poh-on kayu pasti ada mata kayunya,walaupun mata kayu ini selalu menyulitkan kita didalam menggunakan kayu.Pengaruh mata kayu tergantung macam konstruksi,apakah sebagai batang tarik,batang desak atau sebagai balok lentur.Hal ini akan dibicarakan lebih lanjut pada bab berikutnya.Mata kayu pada umumnya lebih keras daripada bagian-bagian lain nya,disamping itu menyebabkan pula membengkoknya arah serat disekelilingnya. Karena arah serat tidak lurus maka kekuatan kayu akanberkurang juga.Karena lebih ke-ras akan mengurangi daya isap hal ini akan mengalami kesukaran dalam pekerjaan peng ecatan.Ada 2 macam mata kayu,yaitu yang masih sehat,bersatu dengan batangnya dan yang sudah mati,bila kayu mulai dikerjakan akan jatuh dengan sendirinya.

c.Sifat Fisik.Berat sebatang kayu banyak dipengaruhi oleh kadar

lengasnya, dan karena itu sukar untuk memperbincangkan berat jenis kayu,dalam hubungan sifat

mekanik dan lain-lainnya,tetapi lebih baik memperbincangkan bobot isi,atau beratnya

tiap-tiap satuan isi atau lebihumum kerapatan.Angka rapat ialah hasil bagi berat kering tungku

(ovendry)dan isi potongan kayu itu.Kerapatan ini adalah suatu indikator tentang kekuatan

kayu,meskipun sifat-sifat yang

12

13

lain juga ada pengaruhnya seperti kadar lengas,arah serat dan adanya mata kayu dan sebagainya.Angka rapat tergantung daripada banyaknya zat dinding sel tiap-tiap satuan isi.Kayu yang berserat kasar mengandung sedikit sel-sel tiap-tiap satuan isi,yang berarti sedikit dinding selnya,jadi angka rapatnya rendah pula.Dapat disimpulkan semakin kecil angka rapat sesuatu kayu,semakin kecil pulalah kekuatan kayu.Sebagai contoh sepotong kayu yang tampangnya tiap-tiap 1 dm mengandung 12 gelang tahun akan lebih dari pada hanya mengandung 9 gelang tahun (pengaruh-pengaruh yang lain sama). Kadar lengas.• Kayu basah dan kayu kering Kadar air untuk kayu basah<30%Untuk menentukan secara kasar apakah kadar lengas kayu sudah< 30% digunakan rumus pendekatan :

14

1,15. Gx – G kuX = --------------------- x 100% G ku. X = kadar lengas kayu dalam % Gx = berat benda coba mula-mula. Gku = berat benda setelah kering udara. - Kadar kayu kering 12% - 18% rata-rata 15% - Kering mutlak kadar airnya 0% ini tidak mungkin ada.

1.Pengaruh tempratur.Kayu akan mengembang jika dipanaskan dan mengecil bila didinginkan.Pengaruh tempratur ini tidak begitu penting/besar seperti pengaruh perubahan kadar lengas.Dalam tempratur biasa,angka muai linier ( )kayu dalam arah // arah serat rendah sekali dibandingkan dengan ( )besi dan lain-lain.Untuk arah serat besar tetapi lebih besar lagi akibat pengaruh kadar lengas sehingga perubahan terhadap tempratur dapat diabaikan.

l

l

15

2.Daya hantar panas.Kayu adalah bahan yang berpori artinya banyak mengandung kantong-kantong berisi hawa yang tidak bergerak,oleh karena itu baik sekali untuk bahan sekat.Banyaknya pori tersebut tergantung angka rapat kayu,karena semakin banyak ruang hawa tersebut semakin baik daya rekatnya,maka jenis-jenis kayu dengan angka rapat kecil lebih baik daya rekatnya.Tabe dibawah ini menunjukkan daya antar panas bermacam-macam benda dan diukur da-lam kg cal/j.m.c˚.Daya antar panas adalah banyaknya panas (cal) yang diteruskan dalam benda itu tiap-tiap satuan luas (cm²) dalam waktu satuan waktu (detik),pada perbedaan tempratur 1˚C pada jarak satuan panjang.

Satuannya =

Praktis dipakai :

det.cm.ccal

jam.m.ckg.cal

16

Daftar 2.Daya antar panas k dalam kg. cal /m . j .C˚

Perlu diingat bahwa daya antar panas k untuk kayu umumnya sebanding dengan angka rapat.Lagi pula k ini semakin besar apabila kadar lengas kayu bertambah besar.

Bahan

k

Batu merahBetonKayu //seratKayu seratGelasBesiSeng

0,35 0,56 0,10 0,03 0,8 40 – 50 95

17

Daya Antar Listrik.Jika kayu dalam keadaan kering maka merupakan daya antar listrik yang jelek, teta pi jika kondisinya basah atau mengandung banyak air maka kayu dapat menjadi pengantar listrik.Daya antar listrik juga dipengaruhi oleh kadar lengas kayu. Dengan kadar lengas nol,kayu akan menjadi bahan sekat (listrik) yang baik sekali. Sebaliknya apabila kayu mengandung air sebanyak air ikat maksimum,maka daya antarnya boleh dikatakan sama dengan daya antar air.Kadar lengas berpengaruh besar terhadap daya antar listrik dari kayu.Alat untuk mengukur kadar lengas kayu adalah sebuah perkakas yang mempunyai dua ujung yang terbuat dari bahan me-tal,yang akan ditusukkan (dengan palu)kedalam kayu.Semakin tinggi kadar lengas semakin besar daya antarnya. .

d.Sifat Higroskopik. Kadar Lengas KayuKayu tidak begitu peka terhadap derajat panas tetapi peka terhadap lembab udara.Perubahan kadar lengas kayu menyebabkan mengembang dan menyusutnya kayu. Jadi turunnya kadar lengas kayu menyebabkan bertambahnya kekuatan kayu.Jika udara sema kin lembab maka kadar lengas juga semakin besar.Kaadar lengas juga akan mempenga ruhi sifat-sifat fisik dan sifat mekanik kayu. Sel-sel kayu mengandung air,sebagian disebut air bebas(free water)yang mengisi ruangan sel dan sebagian disebut air ikat

18

(imbibet water) yang menembus dinding sel kemudian ditahan pori-pori dinding sel.Apabila kayu mengering air bebas keluar terlebih dahulu kemudian barulah air ikat meninggalkan dinding-dinding sel apabila kayu terus mengering.Pada saat air bebas telah habis,keadaan ini disebut dengan titik jenuh serat (Fiber saturation point).Kadar lengas pada saat itu ± 25 % - 30 %,tergantung daripada jenis kayu,contoh kayu jati = 28 %Apabila kayu mengering dibawah titik jenuh seratnya,dinding sel menjadi semakin padat akibatnya serat-seratnya menjadi kuat dan kokoh.Jadi turunnya kadar lengas kayu menga kibatkan bertambahnya kekuatan kayu.Hubungan kadar lengas kayu dengan lembab udara. Kayu sangat peka terhadap kadar lengas udara disekelilingnya.Kayu akan selalu berusaha mencapai kesehimbangan dengan keadaan sekelilingnya.Kayu akan mengisap air dari udara atau akan megeluarkan sebagian air yang dikandungnya tergantung daripada kadar lengas udara disekelilingnya.Daya isap ini tentunya dipengaruhi oleh tempratur pada saat itu,tetapi pengaruh ini tidak sebesar lembab udara.

19

Lembab Udara.(Uu )

Diagram

kese

himban

gan an

tara

Lemba

b Udara da

n Ka

dar le

ngas

% 100

90 80 70 60 50

30 10

40 20

10 20

3

0

40

50

60

70 80

90

100

% 32 30 28 26 24 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 Kadar lengas kayu (U)

Diagram ini menunjukkan hubungan antara kadar lengas kayu (U),derajat panas ( °C),dan lembab udara (Uu).Besarnya U berubah banyak karena perubahan Uu apabila tempratur tetap.Sebaliknya U berubah tidak banyak karena perubahan tempratur dengan Uu yang tetap (konstan).Harus diingat ,bahwa waktu untuk mencapai kesehimbangan itu sangat sulit untuk menentukannya.Maka pemilihan kadar lengas kayu sangat penting untuk berba gai maksud dalam konstruksi.Sebagai contoh kayu untuk konstruksi jembatan tidak perlu kadar lengasnya serendah kayu yang dipakai untuk membuat perkakas rumah tangga seper ti meja kursi dsb. Dibawah ini diberikan daftar kadar lengas kayu untuk berbagai konstruksi.Daftar 3.

20

Konstruksi Kadar lengasAlat-alat pertanian,jembatan,pagar

Meja,kursi untuk kebun,kuda-kuda yang terlindung

Perkakas rumah seperti tempat tidur ,meja,kursi dsbRadio

18%

16%

12%6 – 8%

Kembang SusutKayu akan mengembang bila kadar lengasnya bertambah dan menyusut bila kadar lengasnya berkurang.Tetapi besarnya kembang susut itu tidak sama kesemua arah. Disini dibedakan menjadi tiga arah,yaitu arah : radial (menuju kepusat kayu), tangensial (searah dengan garis singgung) arah axial (searah dengan panjangbatang )Untuk semua jenis kayu kembang susut itu dipengaruhi oleh derajat panas dan ang ka rapat kayu,dan rata-rata besarnya :

Sifat Mekanik Tangensial Axial Radial

21

22

Arah Kadar lengas

2,7 % 7 % 21,7 %TangensialRadialAxialVolumetrik

0,740,560,141,44

2,61,50,144,5

6,33,10,299,9

Tangensial 4 s/d 14 %Radial 2 s/d 8 %Axial 0,1 s/d 0,2 %Volumetrik 7 s/d 21 %

Untuk kayu jati,termasuk kayu yang stabil angka-angka itu sbb :

23

Bila kayu dipotong melintang maka akan nampak ada penyusutan.Susutnya kayu menyebabkan berbagai cacat pada kayu,terutama sekali pecah-pecah atau sobek-sobek pada muka kayu.Bila air meninggalkan muka kayu,lapisan-lapisan luar menyusut dan menyebabkan timbulnya tegangan tarik,sedang lapisan disebelah dalam menghalang-halangi penyusutan tersebut,sehingga terjadilah tegangan desak.Karena kayu tidak begitu tahan akan tegangan tarik pada arah tegak lurus serat,apabila tegangan tarik tersebut begitu besar hingga melebihi kekuatan serat,akan timbullah retak-retak kecil pada muka kayu.Air lebih mudah menguap dalam arah sejajar arah serat.Oleh karena itu padakedua ujung batang kayu akan sering kita dapati retak-retak tersebut.

Sifat Mekanik Tangensial Axial Radial

24

Hubungan arah serat dan arah gaya.Bentuk dan sifat-sifat kayu berbeda-beda tidak saja karena perbedaan jenis pohon,teta pi juga tergantung pada banyak faktor lain seperti : keadaan musim,keadaan alam se kelilingnya dan sebagainya.Oleh karena itu tidak mengherankan bila kita mengambil beberapa potong kayu dari suatu pohon,angka rapat dan kekuatannya tidak sama.Seperti telah disebut diatas kayu adalah benda anisotropik (non isotropic mate rial) karenanya sifat-sifat mekanik keberbagai arah tidak sama.Untuk membedakan kita mempunyai tiga arah sumbu yang tegak lurus sesamanya.modulus kenyal,kuat tarik,desak,lenturan dan kuat geser,berbeda-beda menurut arah ketiga sumbu tersebut.Demikian pula menurut arah yang membentuk sudut dengan tiga sumbu itu.Tetapi walaupun kayu mempunyai tiga sumbu yang menunjukkan perbedaan sifat-sifat kayu, kita hanya membedakan menjadi dua sumbu saja,karena sifat-sifat mekanik kearah ta ngensial dan radial tidak banyak bedanya.Jadi tinggal dua buah sumbu,sejajar arah serat,(axial) dan tegak lurus arah serat (tangensial dan radial).Berbeda dengan baja kayu tidak mempunyai batas kenyal yang terang tetapi diagram tegangan dan regangan untuk sesuatu arah (// atau ) mempunyai bagian yang lurus sebelum membengkok.Oleh karena itu kayu tidak mempunyai batas kenyal tetapi mempunyai batas proporsional,yaitu sebuah titik pertemuan pada diagram σ /€ antara garisyang lurus dan yang membengkok (titik P )Didalam praktek batas proportional itu dianggap batas kenyal seperti pada konstruksi baja.

25

σ P σ

€ € Kayu Baja.

26

Kita lihat sebuah sel yang ditarik ujungnya.Untuk mematahkan sel tersebut kulit-kulit sel harus hancur dan patah.Kita dapat memahami bahwa gaya yang dapat didukungnya tinggi,jadi gaya tarik yang dapat didukung oleh kayu menurut arah seratnya tinggi juga.Sebaliknya bila sel itu ditarik menurut arah sel,(kekiri dan kanan) dinding sel akan mudah patah.Jadi gaya tariknya hanya kecil saja.Sebab untuk mematahkan dinding sel tidak perlu hancur melainkan ligninnya saja yang perlu dirusak.Jika kayu mendapat desakan menurut arah panjangnya,sel-selnya mendapat gaya desak menurut sumbu panjangnya,maka sel itu bersifat seperti pipa panjang yang akan tertekuk.Sel-sel disampingnya akan membantu dan menghalang-halangi tertekuknya sel tersebut,maka sel itu akan lebih mudah tertekuk kedalam.Jelaslah bahwa bahaya tekuk untuk batang yang langsing seperti sel itu sangat besar dibandingkan dengan bahaya tarikan,atau dengan kata lain menurut arahnya sumbu batang,kayu lebih kuat mendukung gaya tarik daripada gaya tekan/desak. Apabila sebuah sel didesak menurut arah sumbu pendeknya,sel itu seolah-olah tergecet,jadi gaya yang dapat didukungnya lebih kecil daripada jika sel-sel itu didesak menurut arah memanjangnya.Gaya yang menyisip sebagai gaya geser diantara dus sel.Patahnya adalah akibat rusaknya sel lekat lignin.Gaya geser arah sumbu sel akan memotong dinding-dinding sel.Oleh karena itu gaya yang diperlukan untuk memotong sel lebih besar daripada gaya yang menyisip diantara dua sel.

27

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan :1. Kayu lebih kuat mendukung gaya tarik // arah serat

daripada menurut gaya arah serat 2. Menurut serat, kayu lebih kuat mendukung tarikan

daripada mendukung desakan

3. Kayu lebih kuat mendukung gaya gaya desak // arah serat daripada menurut arah serat

4. Kayu lebih kuat mendukung gaya geser arah serat dari pada menurut arah serat

.Gaya geser ini sedemikian besarnya sehingga jarang terjadi kayu patah disebabkan oleh gaya geser.Umumnya akan terjadi retak-retak akibat daya desak lebih dahulu daripada retak-retak

2,5.2aσσ '

ds

tr

dsds//

dsds//

1,2σσ kenyalnya batas Pada)σ(σ

)( //

28

Diagram tekanan lenturPerbedaan besar antara daya dukung terhadap gaya desak dan gaya tarik menyebabkan sifat istimewa dari balok kayu.

Seperti diketahui Perbandingan ini menyebabkan hukum

Navier,yaitu suatu anggapan adanya pembagian tegangan yang linear dan simetrik tidak dapat dipakai.Apabila balok yang dibebani momen sudah mendekati titik patah nya,maka diagram tegangan tidak merupakan segitiga lagi,malainkan untuk bagian yang terdesak diagramnya merupakan parabola pangkat dua dengan titik maximumnya pada serat yang terluar.Anggapan ini adalah yang paling sesuai dengan kenyataan.Ada juga diagram sebagai trapesium untuk memudahkan perhitungan.

2,5.2aσσ '

ds

tr

29

xx

a)

h h

ds

ds

trtr

b)

ds

30

a).Untuk Parabola Berpangkat 2 dapat dicari garis netralnya apabila diketah- ui nilai

Selanjutnya misalnya ukuran balok lebar = b, dan tinggi = h. Dari syarat,bahwa resul tante gaya tarik = resultante gaya desak terdapatlah persamaan.

Jadi tiap-tiap nilai dapat dicari ........... x/h. Misal n = 1,5 .............. x/h = 0.53 n = 2 ................ x/h = 0,60

ds

trn

nn

hx

nh

nX

xhx

xhx

ds

tr

trds

343

3)34(

..34

.21.3

2

31

b) Untuk Trapesium Persamaannya.

n = 1 ……….. x/h = 0,52 n = 2 ……….. x/h = 0,56.

Daya dukung kayu terhadap lenturan lebih basar dari desakan tetapi lebih kecil dari tarikan.Hal ini dapat dilihat dari gambar grafik dibawah ini.

2

2

)1(1

nn

hx

I TarikanII Lenturan

III Desakan

E tr E lt

E ds

PTPT

PT

Seperti terlihat dalam gambar Boleh dikatakan tak ada batas kenyal PT untuk batang yang tertarik.Pada batang yang terdesak dan terlentur batas kenyal PE terletak kira-kira 65 % dan 75 % dari tegangan patah PT

32

1.4.3.Pengaruh Angka Rapat Karena kekuatan kayu sebanding dengan banyaknya zat kayu yang dikandungnya,maka semakin berat kayu (angka rapatnya besar) semakin kuat kayu tersebut.Tetapi dengan anggapan bahwa faktor-faktor lain sama,seperti kadar lengas,seperti diketahui semakin besar kadar lengasnya maka kayu semakin berat.

1.4.4.Pengaruh Kadar Lengas. Kadar lengas kayu besar pengaruhnya terhadap kekuatan kayu,terutama daya du kungnya terhadap tegangan desak sejajar arah serat dan juga tegak lurus arah serat. Pengaruhnya terhadap daya dukungnya terhadap te-gangan tekuk lebih kecil.Pengaruh kadar lengas pada kayu sangat besar.Semakin kecil kadar lengas-nya maka semakin besar tegangan maksimum kayu tersebut.Oleh karena itu penting artinya pengeringan kayu sebelum digunakan untuk bangunan.

1200

1000

800

600

400

200

33

A = Tegangan patah karena momen lenturB = Tegangan pada batas kenyal untuk balaok lenturC = Tegangan patah karena desakan.D = Tegangan pada batas kenyal untuk batang terdesak.

Kadar lengas

16000

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Pound/Inci² = 0,0703 kg/cm²

A

DC

B

34

Gambar 1.11. Dikutip dari buku Woodhandbook.Terlihat hubungan kadar lengas dengan :A. Tegangan maximum untuk balok terlentur.B. Tegangan pada batas-batas kenyal untuk balok yang

terlentur.C. Tegangan desak maximum.D. Tegangan desak pada batas kenyal.Teranglah disini betapa besar pengaruh kadar lengas

terhadap daya dukung Kayu.Karena itu penting untuk melakukan pengeringan kayu

sebelum digunakan untuk sesuatu bangunan. Teg angan –tegangan ijin untuk

kayu yang ada kemungkinan berubah-ubah,seperti kayu untik konstruksi

jembatan,harus -lah kurang daripada tegangan-tegangan ijin untuk kayu untuk

bangunan.

1.4.5.Pengaruh Cara dan Lamanya Pembebanan. Kayu dapat dibebani dengan beberapa cara,yaitu : 1. Dalam beberapa detik seperti tiang tumbuk. 2. Dalam jangka pendek yaitu sekitar ± 4 sampai 5

menit.Biasanya pada saat dilakukan percobaan di Laboratorium.

35

3. Dalam jangka sedang,dimana kayu dibebaniselama setahun atau lebih misalnya

pada pekerjaan perancah. 4. Dalam jangka panjang,dimana kayu dibebani dalam waktu yang lama >10 th,seper ti pada bangunan-bangunan biasa.Menjadi sifat yang khusus dari kayu,bahwa semakin semakin

cepat kayu dibebani (semakin pendek waktu pembebanan) semakin besar tegangan

yang dapat didukung nya.Dibebani 1 jam > 1 th. Untuk itu kayu merupakan

bahan yang baik untuk mendukung beban dalam waktu yang pendek,seperti tegangan yang

timbul akibat angin dan salju.Jadi kayu baik :a. kuda-kuda,menara,hanggar dsb dimana gaya tekanan angin

merupakan faktor penting didalam bangunan tersebut.b. lantai,(bukan lantai gudang) yang hanya dibebani

dalam waktu yang pendek saja.

36

1.men

it1.me

nit 1.

jam. 1.ha

ri.

1.bu

lan.

1.ta

hun 10.t

ahun 50.t

ahu

n.

2.0

1.9

1.8

1.7

1.6

1.5.

1.4

1.3

1.2

1.0

0.9

kejut

AnginSalju

Biasa

Lamanya pembebanan.

Permanen

37

Gambar .1.12. menunjukkan hubungan antara lamanya pembebanan dan perbandingan tegangan ijin terhadap tegangan biasa(dikutip dari handbook USA.A).Apabila sebagai ukuran diambil tegangan untuk bangunan permanen (50 th atau lebih)maka perbandingan itu akan bertambah lagi,jadi untuk tegangan kejut lebih daripada 2 dan untuk tegangan yang ditimbulkan oleh angin > 1,33.Teranglah bahwa (tegangan ijin)harus diubah-ubah sesuai dengan lamanya pembebanan.Misal kita merencanakan bangunan untuk dipakai 6 bulan setelah itu dirombak maka dapat dinaikkan dengan 10 % dengan untuk jangka panjang.Biasanya diambil untuk 50 th tegangan untuk bangunan permanen.Beberapa contoh beban dan tambahan baik untuk ,lentur ,tarik dan sebagainya tetapi tetapi besarnya E tidak dipengaruhi. Gaya tiup angin (5 s/d 10 menit) 33,33 % Gaya karena gempa bumi 33,33 % Gaya beban salju ( 2 bulan ) 15 % Beban untuk 7 hari 25 % Beban orang untuk lantai 33,33 % Beban kejut 100 % Untuk berat sendiri dan beban mati dan tekanan angin bersama-sama 25 %

38

Pengaruh penyimpangasn arah serat.

Arah serat menyimpang dari arah sumbu balok.Jika penyimpangan itu yang dinyatakan dalam b/a pada gambar tdak lebih daripada 1/20,maka boleh dikatakan tidak ada pengaruhnya terhadap kekuatan balok.Tetapi bila b/a > 1/20,maka kekuatan dari balok kayu akan berkurang.Di Amerika Serikat pengaruh ini telah ditetapkan sebagai berikut.

ba

39

Di Amerika Serikat pengaruh ini telah ditetapkan sebagai berikut.

Oleh karena itu didalam memilih batang-batang kayu arah serat itu perlu diperhatikan.7. Arah gaya dan arah serat.Apabila arah gaya desak membentuk sudut α dengan arah serat maka tegangan max yang dapat dipikul terletak antara

Penyimpangan b/a

max. dalam % terhadap kayu berserat lurus

dalam % ter-hadap kayu berserat lurus.

1 : 81 : 101 : 121 : 141 : 151 : 161 : 181 : 20

66748287100

53616974768085100

ds maxlt

max,max// dengan

40

Rumus yang dipakai di Indonesia sama dengan yang biasa dipakai di Negara-negara Eropa.

serat.arah dan gayaarah antarasudut tekanantk

kandiperkenan yangtegangan )sinασσ(σασ tktk//tk//tk

9090

41

8.Pengaruh mata kayu dan cacat-cacat lainnya.Adanya mata kayu pada batang pohon tidak bisa dihindari,sedang kita mengetahui,bahwa pengaruh mata kayu tidak kecil terhadap kekuatan kayu.Untuk balok yang mendukung momen,apabila mata kayu terletak pada bagian yang tertarik,akan mengurangi kekuatan balok,bahkan lebih besar daripada apabila kita membuat lobang sebesar mata kayu itu sendiri.Ini disebabkan karena disamping mata kayunya sendiri,arah serat disekitar tempat itu tidak menjadi lurus lagi,melainkan membengkok, yang berarti arah seratnya menyimpang.Apabila mata kayu letaknya dibagian yang terdesak,pengaruhnya tidak begitu besar sedang bila letaknya disekitar bidang netral pengaruhnya akan semakin kecil.

Gambar 1.15.

M+ M+

Daerah desak

Daerah tarik

42

Untuk batang desak (kolom)tergantng dari panjangnya batang,semakin langsing batang itu,semakin kecil pengaruhnya mata kayu.Untuk batang tarik mata kayu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kekuatan dari pada batang kayu.Oleh karena itu kita perlu berhati-hati bila memilih batang kayu yang akan dibebani dengan gaya tarik.Mata kayu sangat kecil pengaruhnya pada batang yang dibebani geseran sejajar arah serat.Cacat lainnya seperti retak serat yang timbul diujung,retak gelang tahun,retak sejajar de-ngan batang,pengaruhnya tidak begitu besar terhadap kekuatan kayu.Walaupun demikian perlu juga dihindari adanya sobekan – sobekan dan retak-retak itu karena setiap sobekan akan mengurangi keindahannya.

a)Retak gelang tahun b) retak serat.

43

9.Sifat kolom atau batang desak.Dalam uraian mengenai desakan sejajar arah serat,kita hanya memandang pada batang-batang yang pendek,yang tidak ada kemungkinan untuk tertekuk.Untuk batang-batang yang panjang dengan ukuran panjang yang besar,jika dibandingkan dengan ukuran tam pangnya,kemungkinan besar batang akan tertekuk bila dibebani gaya desakan.Kekuatan batang lebih banyak tergantung pada modulus kenyal E dan pada angka per –bandingan panjang batang dan ukuran terkecil diameter dari tampangnya.Untuk sesuatu batang dengan ujung-ujungnya bersendi (lht Gmb )dan tegangan pada batang itu selalu dibawah σE (batas kenyal dan batas proporsional),maka oleh L.Euler didapat rumus : P

l

P

2

2

2i1

2

2

22

2

2

tk

λ.E.Fπ

)(.E.Fπ

l.E.F.iπ

l.EIπP tekuk Gaya

44

E = modulus kenyal F = luas tampangI = momen kelembaman I = jari-jari lembaml = panjang batang λ = angka langsing = l/I

Seperti keterangan diatas,rumus Euler ini hanya berlaku bila σtk ini < daripada σE

Jadi : σtk < σE atau Ptk < F. σE

Padahal

Untuk kayu jati E = 100.000 kg/cm² σ tk max = 500 kg/cm²

EσE

E

2

2

2

tk

π.λ atau

F.σλ.EFπitu karenaOleh

λ.EFπP

573,142.18,20,6.500100.0003,142λ Maka

σ 0,6 diambil σ maxtk E

45

Menurut perhitungan ini,untuk λ > 57 kita boleh mempergunakan rumus Euler,kalau < 57 rumus Euler tidak dapat dipakai karena tegangan melampaui batas kenyal.Disamping itu karena kayu tidak mempunyai batas kenyal yang pasti maka oleh L.Tetmajer dibuatlah penelitian –penelitian dan dari hasil penelitian didapat rumus empiris.Tetmajer membuat percobaan-percobaan itu untuk nilai λ < 100 dan dibuatlah rumus :

Untuk kayu rumus ini dibuat menjadi bentuk garis lurus (linier), jadi b = 0. dan nilai a = 0,00662σds = 293 kg/cm²Maka rumus menjadi σtk = 293 (1 – 0,00662 λ) kg/cm²Dari rumus ini ternyata apabila λ = 0 σtk = σds = 293 kg/cm²Jadi rumus ini hanya berlaku untuk kayu yang mempunyai Σds = 293 300 kg/cm².Untuk di Indonesia belum pernah diadakan penelitian mengenai bahaya tekuk, maka sementara kita ambil rumus-rumus yang dipakai di negeri Jerman.

).1( 2 badstk

λ

46

Batang tertekan.Cara dan syarat-syarat perhitungan menurut PKKI adalah sbb :1. Untuk batang yang menahan tegangan tekan,panjang tekuk

harus diambil sebesar jarak antara dua titik yang berurutan yang bebas dari tekanan.Bagian kons truksi yang akan menghindarkan tekukan,harus diperhitungkan terhadap gaya da lam arah tekukan tersebut sebesar 1 % dari gaya tekan yang terbesar yang bekerja pada batang-batang disampingnya.(Gbr)

1/100 S max 1/100 S max

2. Pada konstruksi rangka batang sebagai panjang tekuk harus diambil sebesar garis bagan (schema linj).

3. Pada batang yang sebuah ujungnya terjepit sedang ujung yang lainnya bebas,sebagai panjang tekuk harus diambil dua kali panjang batang itu.

4. Yang disebut angka kelangsingan adalah :

kl

47

bruto batang tampangluasFminimum lembam momemIminimum lembam jarijarii

tekukpanjangli

ilλ

br

min

min

k

FI

min

min

k

brmin

Didalam suatu konstruksi tiap-tiap batang tertekan harus mempunyai λ ≤ 150.

5. Untuk menghindari bahaya tekuk pada batang tertekan,gaya yang ditahan oleh batang itu harus digandakan dengan faktor sehingga :

uk.faktor tekωbatang. pada timbulyang gayaS

timbulyangtegangan σ

σFS.σ tk//

br

48

Besar w harus diambil dari daptar (tabel),sesuai dengan λ batang tersebut,dan harus diambil dari tegangan-tegangan yang diperkenankan untuk kayu mutu A.Kayu-kayu yang sudah diketahui kelas kuatnya,tegangan tekuk yang diperkenankan pada batang tertekan yang angka kelangsingannya (λ) sudah diketahui,dapat langsung diambil dari daftar tekuk.6. Pada batang berganda,didalam menghitung momen lembam terhadap sumbu-sumbu bahan (sunbu X dalam gambar)kita dapat menganggap sebagai batang tunggal dengan lebar jumlah lebar masing-masing batang,sehingga terdapat : ix = 0,289 b. y y y b b b b b b b x x x x x a x a a a a b y y a y (a ) (b) (c )Untuk mennghitung momen lembam terhadap sumbu-sumbu bahan (sumbu x dalam gbr c dan sumbu y pada gbr a ,b) harus dipakai rumus sbb : I = ¼ (It + 3 Ig ) I = momen lembam yang diperhitungkan It = momen lembam teoritis. Ig = momen lembam geser,

tk//σ

49

Ig = momen lembam geser,dengan anggapan masing-masing bagian itu digeser hingga berhimpitan satu sama lain.Apabila jarak masing-masing bagian a > 2b,didalam menghitug It harus diambil a = 2b Masing-masing bagian yang membentuk batang berganda,harus mempunyai momen lembam :

S = gaya tekan yang timbul pada batang berganda dalam ton.ly = panjang tekuk terhadap sumbu bebas bahan dalam meter.n = jumlah batang.Masing-masing bagian pada ujung-ujungnya dan juga pada dua titik yang jaraknya masing-masing dari ujung-ujung batang tertekan sepertiga panjang batang batang,ha rus diberi perangkai (klos) seperti gambar dibawah.Jika lebar bagian b ≤ 18 cm,harus dipakai 2 bt baut jika ≥ 18 cm, harus dipakai 4 bt baut.Jika memakai alat sambung paku maka jumlahnya harus sesuai dengan keperluan dan pemasangannya sesuai dengan peraturan.

n10.S.lI

2y

50

18 cm > 18 cm

Faktor tekuk dan tegangan tekuk yang diperkenankan untuk batang tertekan.dapat dilihat pada tabel(daftar).Syarat-syarat dan perhitungannya diambil seperti di Jerman.Untuk λ ≤ 100 berlaku rumus seperti dari Tetmajer sedangkan rumus dari Euler berlaku untuk λ > 100.Faktor keamanan adalah n = 3,50 untuk λ ≤ 100 dan n = 3,50 – 4,00 untuk 100< λ ≤ 150.Rumus tekuk Euler adalah sbb :

2k

2

k lEIπP

51

Dengan keempat kondisi seperti pada gbr :

Pk Pk Pk Pk

l l l l

lk = 1 2.l 1/2l√ 2 1/2

52

Batang Tarik.Setelah gaya yang bekerjpada batang tarik diketahui besarnuya,tinggallah menen tukan besarnya ukuran batang tersebut.Untuk itu diperlukan besarnya tegangan izin .Untuk batang yang mendukung gaya tarik perlu diperhatikan perlemahan-perlemahan akibat alat-alat sambung,seperti paku,baut dsb.Setiap alat sambung memerluklubang pada kayu sehingga luas tampang batang berkurang.Perlemahan akiibat adanya lubang tampang kayu menjadi berkurang.Perlemahan akibat adanya lubang itu berbeda-beda besarnya,tergantung dari macamnya alat sambung,banyaknya baris,ukuran dari batang kayu.Dengan adanya lubang-lubang yang ditempati alat sambung tegangan pada kayu tidak merata lagi,melainkan timbul pemusatan tegangan,yaitu disekitar lubang tersebut tegangannya jauh lebih tinggi dari tegangan ditepi batang.

trσ

rt

max rt

P P

53

Pada penguktegangan pada konstruksi baja ternyata = 2,5 a 3 x ,yaitu tegangan rata-rata yang timbul pada tampang,jikatidak ada lubang sama sekali.Oleh sebab itu perlemahan akibat adanya lubang lebih besar daripada perlemahan bila berkurangnya luas tampang batang tersebut.Menentukan luas tampang batang akibat perlemahan-perlemahan diambil sebagai berikut : 1. 10 – 15 % unt sambungan dengan paku.2. 20 – 25 % “ “ baut

dgn sambungan gigi.3. 2 % “ “

kokot atau cincin belah.4. 30 % “ “

pasak kayu5. 0 % “ “

perekat.

Ternyata sambungan perekat merupakan sambungan yang paling baik,karena tidak

ada perlemahan.Pada konstruksi rangka batang tarik dibuat tunggal atau ganda

tidak ada pengaruhnya karena disini yang penting luas tampang dari batang

tersebut.Untuk batang ganda yang panjang,ditengah-tengah batang perlu diberi

klos perangkai, yang berguna supaya batang bekerja dengan baik,terutama jika ada

momen tambahan yang mungkin muncul.

max rt

54

Jenis-jenis kayu di Indonesia dan tegangan –tegangan izin.a) Cara penggolongan jenis-jenis kayu. Menurut penelitian hasil hutan yang dilakukan di

Bogor mengenai kayu untuk keperluan pembangunan,kayu-kayu untuk ramuan dinilai menurut keawetan dan kekuatannya.Selanjutnya dari penelitian ini ditentukan tingkat pemakaian kayu.

Tingkat keawetan.Yang menentukan tingkat keawetan kayu adalah daya tahan

kayu terhadap pengaruh perusakan oleh rayap-rayap,serangga dan binatang-binatang kecil lainnya,dan pengaruh alamiah seperti panas matahari,air dsbnya.Untuk keperluan ini diadakan penelitian sbb :

1. Kayu ditempatkan ditanah yang lembab.2. Kayu ditempatkan ditempat yang tidak terlindung,tetapi

dicegah air masuk kedalam nya.3. Kayu ditempatkan ditempat yang terlindung.4. Kayu ditempatkan ditempat yang terlindung dan

dipelihara.Disamping itu diselidiki juga daya tahan kayu terhdap rayap dan serangga.

5. Kayu termakan oleh rayap.6. Kayu termakan oleh beberapa macam serangga

(kumbang,bubuk kayu).Dari keenam macam penelitian itu kayu digolongkan dalam

lima ( 5 ) tingkatan /klas.Angka dalam daftar 5 menunjukkan jumlah tahun selama kayu

itu masih tetap dalam keadaan baik.

55

Daftar 5.

Tingkat

(klas)

a b c d e f

I 8 20 Tak ter batas

Tak ter batas

Tidak Tidak

II 5 15 Tak ter batas

Tak ter batas

Tidak Tidak

III 3 10 lama Tak ter batas

Agak ce pat

Tidak

IV Singkat

sekali

Beberapa

tahun

10 a 20 th

Mini mum 20th

Cepat se kali

Tak berbah aya

V Singkat

sekali

Singkat

sekali

Singkat

Max 20 th

Cepat se kali

Cepat sekal

i

56

Tingkat kekuatan.Di Indonesia jarang sekali diuji kuat tarik kayu. Untuk menentukan tingkat kekuatan kayu kita berpangkal pada kuat lentur,kuat tekan dan berat jenis kayu.Berat jenis ini ditentukan pada kadar lengas kayu dalm keadaan kering udara.

Daftar 6.tingkat I II III IV Va.Kuat lentur dalam kg/cm²

1.000 725 500 360 < 360

b.Kuat desak dalam kg/cm²

750 425 300 215 < 215

c.Berat jenis .

0,9 0,6 0,4 0,3 < 0,3

57

Tingkat pemakaian.Tingkat pemakaian kayu menyatakan kecakapan kayu untuk sesuatu macam konstruksi. Didala menentukan tingkat pemakaian tidk dipndang soal pengerjaan kayu serta mudah atau sukarnya pengolahan kayu,lagi pula kayu dalam keadaan biasa,artinya tidak diawetkan.Ada lima tingkat pemakaian kayu yaitu :Tingkat I dan II : Untuk keperluan konstruksi-konstruksi berat,tidak terlindung dan terke na tanah lembab. Yang termask dalam tingkat I diantaranya : kayu jati,merbau,bangkerai, berlian,rasak dsbnya. Yang termasuk tingkat II diantaranya :rasamala,merawan dsbnya.Tingkat III : Untuk keperluan konstruksi-konstruksi besar yang terlindung.yang ter masuk dalam tingkat ini : puspa,kanfer,kruwing dsbnya.Tingkat IV : Untuk keperluan konstruksi-konstruksi ringan yang terlindung.diantara nya : adalah meranti,suren,jerunjing dsbnya.Tingkat V : Untuk keperluan pekerjaan sementara.

58

Jenis-jenis kayu bangunan.Amat sukar untuk mengenal semua jenis kayu di Indonesia,karena banyaknya jenis kayu .Disini akan diperbincangkan jenis kayu yang banyak dipergunakan untuk bahan bangunan.Tentang namapun kita sering dikacaukan karena disuatu daerah pemberian nama untuk suatu jenis kayu berlainan dengan didaerah lain.Kayu jati (Tectona grandis)Tingkat pemakaian I.Tingkat keawetan I.Tingkat II.B.J = 0,67.Kayu jati adalah salahsatu kayu terbaik diseluruh Dunia.Banyak didapat dipulau Jawa,yaitu didaerah Rembang,Madiun dan Kediri.Termasuk kayu yang stabil,yaitu kembang susutnya hanya sedikit.Karena tumbuhnya ditanah yang mengandung kapur,sering sekali didalam kayunya banyak terdapat sarang-sarang kapur.Hal ini menyebabkan cepat tumpulnya alat-alat untuk mengerjakan kayu (seperti gergaji,ketam dsbnya).Banyak dipakai untuk membuat konstruksi berat seperti jembatan,hanggar dsbnya. Banyak pula dipergunakan untuk membuat perabot rumah tangga.Di Jawa tengah ma sih banyak dipergunakan untuk membuat kuda-kuda rumah biasa,hal ini sangat disayangkan oleh karena untuk keperluan tersebut dapat dipergunakan kayu yang lebih murah daripada kayu jati.

59

Merbau.Tingkat pemakaian I.Tingkat kekuatan I.Tingkat keawetan I.B.J. 0,9 – 1.Banyak kita dapati di pulau Sumatera utara,Sulawesi dan kepulauan Maluku.Walaupun demikian banyak dipakai di pulau Jawa.Merbau termasuk kayu yang baik,selain tahan rayap,kembang susutnya hanya sedikit.Kejelekannya besi yang berhubungan dengan merbau akan cepat berkarat karena kadar asam air kayu tinggi sekali.Banyak diperguna kan untuk konstruksi yang tidak terlindung.Banyak juga dipergunakan untuk perabot ru mah tangga karena mudah dipelitur.Warnanya kelabu sawo dan jika telah lama dipakai a kan berubah menjadi hitam sawo.Bangkerai.Tingkat pemakaian I.Tingkat keawetan II.Tingkat kekuatan I.B.J. 0,8 – 1,1.Kadang-kadang orang juga menamakan Jati Kalimantan sering juga disebut Balau.Pohon ini ba nyak terdapat di Kalimantan dan Sumatera dalam jumlah besar.Kayunya tahan rayap agak susah diolah,jika dibandingkan dengan Jati.Kembang susutnya hanya sedikit dan mudah didapat dalamukuran yang besar tanpa cacat.Banyak dipakai untuk konstruksi yang terlindung dan tidak jarang pula untuk latai jembatan,tiang-tiang dsbnya.Warnanya mula-mula sawo kering dan lama-lama menjadi lebih tua.Belian.

60

BelianTingkat pemakaian I.Tingkat keawetan I.Tingkat kekuatan I. B.J. 0,9 –1,2Ada beberapa macam kayu yang termasuk nama belian,namun yang terpenting adalah belian onglen,atau kayu besi dari.Kayunya tahan rayap dan serangga-serangga lainnya karena kerasnya susah diolah.Didalam konstruksi besar dipakai untuk tiang-tiang jembatan,lantai jembatan dsb.Didalam bangunan rumah dipakai sebagai sirap untuk bahan atap.Warnanya jika belum lama sawo tua,kemudian berubah menjadi abu-abu sampai hitam.ResakTingkat pemakaian I.Tingkat keawetan I.Tingkat kekuatan I. B.J. 1,1Kayunya tahan rayap dan ulat-ulat tiang.Walaupun keras tetapi mudah diolah.Kayu ini terdapat di Kalimantan,Sumatera dan Riau.Mudah didapat dalam ukuran besar dan tidak cacat.Didalam konstruksi dipakai baji/pasak,dan banyak dipakai dalam bangunnan air.Warnanya sawo muda lamakelamaan menjadi sawo tua.RasamalaTingkat pemakaian II.Tingkat keawetan II.Tingkat kekuatan II. B.J. 0,6-0,8Kayunya tahan rayap dan ditempat yang terlindung dan tidak banyak mengalami perubahan kadar lengas,tahan pula terhadap bubuk.Kembang susutnya besar,karena perubahan kadar lengas yang terlalu cepat akdapat terpuntir. Kayu ini banyak terdapat di Jawa barat dan Sumatera.Pohon ini cocok tumbuh pada ketinggian lebih dari 500m diatas permukaan laut.Banyak dipakai untuk kayu ramuan didalam rumah,kadang-kadang untuk lantai jembatan.Warnanya sawo merah.

61

Merawan.Tingkat pemakaian II.Tingkat keawetan II.Tingkat kekuatan II. B.J. 0,6-0,8 Terdapat di Kalimantan dan Sumatra.Kembang sutnya tidak seberapa,dan didapat dalam ukuran – ukuran besar.Biasa dipakai untuk perkakas rumah tangga juga untuk bangunan rumah.Warnanya mula-mula sawo kering dan lama-lama menjadi lebih tua.Kamfer.Tingkat pemakaian III.Tingkat keawetan III.Tingkat kekuatan I atau II. B.J. 0,7-0,9Terdapat di Sumatra dan sedikit di Kalimantan.Tahan terhadap bubuk tetapi tidak tahan terhadap rayap.Tidak cocok untuk konstruksi yang tidak terlindung.Kembang susutnya sedikit,dan mudah diolah.Banyak dipakai untuk bangunan rumah.Warnanya sawo merah.Puspa.Tingkat pemakaian III.Tingkat keawetan III.Tingkat kekuatan II. B.J. 0,6-0,8Terdapat di Jawa Barat.Kayunya tidak tahan rayap dan mudah lapuk,kembang susutnya Hanya dipakai untuk bangunan rumahsederhana.Terutama di daerah pegunungan.