Laporan Praktikum Bahan-bahan Kimia

26
OBSERVASI BAHAN KIMIA LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium oleh : Kelompok 5 / Kelas C - 2013 Giri Endah Anggraeni 1304775 Iqbal 1301913 Novia Rahayu Anggraeni 1302152 Riyan Septianingrum 1303466 PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of Laporan Praktikum Bahan-bahan Kimia

OBSERVASI BAHAN KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUMdisusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium

oleh :

Kelompok 5 / Kelas C - 2013

Giri Endah Anggraeni

1304775

Iqbal 1301913

Novia Rahayu Anggraeni

1302152

Riyan Septianingrum 1303466

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 2

A. Judul

Laporan Observasi Bahan Kimia

B. Waktu Pelaksanaan

No.Hari,

TanggalWaktu Tempat

1.Selasa, 25

Februari 2014

13.00 – 14.40

WIB

Laboratorium Struktur

Hewan

C. Tujuan

Mengenal bahan-bahan kimia yang digunakan pada

laboratorium,

Menganalisis karakteristik bahan-bahan kimia yang

terdapat pada laboratorium, dan

Menganalisis cara menangani bahan-bahan kimia

yang terdapat pada labratorium.

Mengetahui tata cara penyimpanan bahan kimia yang

yang baik dan benar

D. Dasar Teori

Di dalam kegiatan praktikum biologi tidak hanya

digunakan bahan biologis (bahan yang berasal dari

makhluk hidup) tetapi juga digunakan berbagai bahan

kimia. Dalam biologi modern yang mengarah ke biologi

molekuler keberadaan bahan kimia untuk setiap

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 3

percobaan sangat menentukan keberlangsungan dan

keberhasilan percobaan tersebut. Bahan kimia

tersebut digunakan sebagai pereaksi, baik pereaksi

khusus maupun pereaksi umum. Oleh karena itu

pengetahuan tentang bahan-bahan kimia, khususnya

yang sering digunakan dalam praktikum sangat

dibutuhkan agar praktikum berjalan lancar dan

kecelakaan karena ketidaktahuan dapat dihindari.

Adapun sifat-sifat bahan kimia adalah sebagai

berikut :

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)

Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan

bahaya terhadap kesehatan manusia atau

menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam

tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau

kontak lewat kulit.

Pada umumnya zat toksik masuk lewat

pernafasan atau kulit dan kemudian beredar

keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuh

tertentu.  Zat-zat tersebut dapat langsung

mengganggu organ-organ tubuh tertentu seperti

hati, paru-paru, dan lain-lain.  Tetapi dapat

juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang,

darah, hati, atau cairan limpa dan  menghasilkan

efek kesehatan pada jangka panjang.  Pengeluaran

zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 4

urine, saluran pencernaan, sel efitel dan

keringat.

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)

Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia

dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak

dengan jaringan tubuh atau bahan lain.Zat korosif

dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit,

mata, dan saluran pernafasan.  Kerusakan dapat

berupa luka, peradangan, iritasi (gatal-gatal)

dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat peka

terhadap bahan kimia).

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)

Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan

oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran.  Reaksi

kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan

ledakan.

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)

Adalah suatu zat padat atau cair atau

campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia

dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan

yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga

menimbulkan kerusakan disekelilingnya.

Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan

pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada

yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 5

bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT),

nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3).

5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)

Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak

mudah terbakar, tetapi dapat menghasilkan oksigen

yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan

lainnya.

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive

Substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi

dengan air dengan mengeluarkan panas dan gas yang

mudah terbakar.

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive

Substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi

dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah

terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)

Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan,

baik gas yang ditekan maupun gas cair atau gas

yang dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)

Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan

memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas

jenis lebih besar dari 0,002

microcurie/gram.Suatu bahan kimia dapat termasuk

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 6

diantara satu atau lebih golongan di atas karena

memang mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu

sifat.

E. Alat dan Bahan

Tabel E.1 Alat-alat

No. Bahan Jumlah

1. Buku catatan 1 buah2. Kamera Digital 1 buah3. Alat Tulis 1 set

Tabel E.2 Bahan-bahan

No. Alat Jumlah

1. Potassium permanganate 1 botol2. Asam Asetat 1 botol3. Potasium hydroxidae pellets 1 botol4. Natrium nitrit 1 botol5. Aseton 1 botol6. Ethanol 1 botol7. Methanol 1 botol8. Natrium hydroxidae 1 botol9. Ethanol absolut 1 botol10. Kalium dichromat 1 botol11. Kalium promanganat 1 botol12. Barium klorida anhydrous 1 botol13. Xylene 1 botol

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 7

14. Alizarin 1 botol

15.Giemsa’s azur eosin

methylene blue solution1 botol

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 8

F. Langkah Kerja

Diagram F.1 Langkah Kerja

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 9

Laboratorium struktur hewan dikunjungi

Karakteristik tiap bahan kimia diamati

Hasil pengamatan dicatat

Bahan kimia didokumentasikan

tata letak bahan kimia di ruang

tempat penyimpanan bahan kimia diamati

Laporan hasil pengamatan disusun

G. Hasil Pengamatan

Tabel G.1 Karakteristik Bahan Kimia

NoNama

Bahan KimiaGambar Wujud Sifat Kemurnian

1. Potassium

permanganate

Gambar

1. Potassium

permanganate

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair - Mudah

terbakar

- Berbahaya

untuk

lingkungan

- Pro

analisis

(tingkat

pemurnian

tinggi)

2. Asam Asetat

Gambar

2. Asam Asetat

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair - Mudah

terbakar

- Berbahaya

untuk

lingkungan

- Kimia

Teknik

3. Potasium

hydroxidae

pelletsGambar

Padat -Korosif

-Berbahaya

- Pro

analysis

- GR

(General

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 10

3. P. hydroxidae

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Reagent)

4. Natrium

nitrit

Gambar 4. Natrium

nitrit

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Padat - Toksik

-Mudah

terbakar

-Bahan

pengoksidas

i

-Larut dalam

air

-Higroskopis

-Tingkat

kemurnian

tinggi,

PA

5. Aseton

Gambar 5. Aseton

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair -Mudah

menguap

(Volatile)

-Mudah

Terbakar

- Kimia

teknik

6. Ethanol Cair - Mudah

terbakar

- Volatile

(mudah

menguap)

- Pro

analisis

(tingkat

pemurnia

n

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 11

Gambar 6. Ethanol

(Dok. Kelompok 5, 2014)tinggi)

7. Methanol

Gambar 7. Methanol

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair - Mudah

terbakar

- Toksik

(beracun)

- Berbahaya

bagi organ

- Pro

analisis

(tingkat

pemurnia

n

tinggi)

8. Natrium

hydroxidae

Gambar 8. Natrium

hydroxidae

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Padat - Korosif

- Bahan

pengoksidas

i

- Toksik

- Berbahaya

bagi

lingkungan

- Tingkat

kemurnia

n

tinggi,

PA

9. Ethanol

absolut

Gambar 9. Ethanol

Cair - Mudah

terbakar

- Warna

bening

- Pro

analisis

(tingkat

kemurnia

n

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 12

absolut

(Dok. Kelompok 5, 2014)tinggi)

10

.

Kalium

dichromat

Gambar 10. Kalium

dichromat

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Padat -Berbahaya

untuk

lingkungan

-Beracun

- Pro

analisis

(tingkat

pemurnia

n

tinggi)

11

.

Kalium

promanganat

Gambar 11. Kalium

promanganat

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair - Toksik

(beracun)

- Berbahaya

untuk

lingkungan

- Pro

analisis

(tingkat

pemurnia

n

tinggi)

12

.

Barium

klorida

anhidrat

Gambar 12. Barium

Padat - Berbahaya

untuk

lingkungan

- Berbahaya

apabila

- Kemurnia

n

minimum,

SK

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 13

klorida anhidrat

(Dok. Kelompok 5, 2014)

terkena

kulit dan

tertelan

13

.

Xylene

Gambar 13. Xylene

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair - Berbahaya

- Korosif

- Pro

analisis

- GR

(General

Reagent)

14

.

Alizarin

Gambar 14. Alizarin

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair - Mudah

terbakar

- Berbahaya

- Campuran

15

.

Giemsa’s

azur eosin

methylene

blue

solution Gambar 15. Giemsa’s

azur eosin methylene

(Dok. Kelompok 5, 2014)

Cair - Mudah

terbakar

- Beracun

- Campuran

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 14

a) Teknik Penyimpanan Bahan Kimia

Teknik penyimpanan bahan kimia di

laboratorium Struktur Hewan menggunakan sistem

alfabetis. Hal ini bertujuan untuk memudahkan

pengguna laboratorium dalam menemukan bahan yang

diperlukan untuk penelitiannya. Selain itu,

teknik penyusunan ini lebih praktis daripada

teknik lainnya. Agar tidak terjadi kontak

langsung antara bahan kimia dengan alas tempat

penyimpanan (kayu atau besi), cat atau lapisi

alat tersebut.

H. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi terhadap bahan-bahan

kimia yang terdapat di laboratorium Struktur Hewan,

maka kita dapat mengetahui dan menggolongkan tingkat

kemurnian dari bahan-bahan tersebut, yaitu :

Potassium permanganate adalah cairan dengan tingkat

kemurnian tinggi (Pro Analyst) yang memiliki sifat

berbahaya untuk lingkungan dan mudah terbakar.

Asam Asetat adalah senyawa kimia asam organik atau

asam karboksilat paling sederhana, bersifat mudah

terbakar dan berbahaya bagi lingkungan dengan

tingkat kemurnian Kimia Teknik.

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 15

Potassium Hydroxide Pellets adalah padatan yang

bersifat korosif dan berbahaya seta memiliki

tingkat kemurnian Pro Analyst dan General Reagent.

Natrium Nitrit adalah senyawa nitrogen yang

reaktif. Nitrit merupakan salah satu jenis bahan

tambahan makanan yang banyak digunakan sebagai

pengawet. Nitrit adalah suatu bahan berwarna

putih sampai kekuningan, berbentuk bubuk atau

granular dan tidak berbau. Natrium nitrit

bersifat beracun, mudah terbakar, sebagai bahan

pengoksidasi, dan larut dalam air.

Aseton adalah bahan cair dengan tingkat kemurnian

Kimia Teknik dan bersifat mudah menguap (Volatile)

serta mudah terbakar. Aseton merupakan jenis

keton yang paling sederhana.

Ethanol adalah cairan dengan tingkat kemurnian Pro

Analyst yang bersifat mudah menguap (Volatile) serta

mudah terbakar.

Methanol adalah bahan kimia cair yang bersifat

mudah terbakar, beracun (toksik), dan berbahaya

bagi organ. Memiliki tingkat kemurnian Pro Analyst.

Natrium hydroxidae adalah sejenis basa logam kaustik

dan larut dalam air. Bersifat korosif, sebagai

bahan pengoksidasi, berbahaya bagi lingkungan,

dan beracun. Memiliki tingkat kemurnian tinggi.

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 16

Ethanol absolute adalah bahan kimia berwujud cair,

berwarna bening, dan mudah terbakar. Berada pada

tingkat kemurnian Pro Analyst.

Kalium dichromate adalah bahan kimia padatan yang

berbahaya pada lingkungan dan beracun. Berada

pada tingkat kemurnian tinggi.

Kalium promanganat adalah bahan kimia cair yang

berada pada tingkat kemurnian tinggi serta

bersifat beracun dan berbahaya pada lingkungan.

Barium klorida anhidrat adalah padatan yang berbahaya

terhadap lingkungan dan berbahaya apabila terkena

kulit dan tertelan. Berada pada tingkat kemurnian

minimum atau standar.

Xylene adalah bahan kimia cair yang bersifat

korosif dan berbahaya serta berada pada tingkat

kemurnian Pro Analyst dan General Reagent.

Alizarin adalah bahan kimia berupa cairan yang

berbahaya dan mudah terbakar.

Giemsa’s azur eosin methylene blue solution adalah cairan

kimia yang mudah terbakar dan beracun serta

berada pada tingkat kemurnian campuran.

I. Pertanyaan

1. Mengapa terdapat perbedaan bentuk dan warna

kemasan pada berbagai bahan kimia ?

Jawab :

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 17

Karena setiap zat memiliki karakter tersendiri

yang harus disesuaikan dengan bentuk dan warna

kemasannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah

kerusakan komponen bahan kimia maupun kerusakan

lain yang dapat timbul. Contohnya seperti pada

NaOH yang bersifat higroskopis, kemasannya

didesain sangat rapat, ataupun pada etanol dan

beberapa zat lain yang sangat reaktif disimpan

pada kemasan gelap yang untuk menghindari terkena

sinar matahari secara langsung.

2. Bagaimana membedakan secara sederhana bahan kimia

yang kualitas teknis dengan tingkat kemurnian

tinggi ? (PA dan analar)

Jawab :

Pada bahan kimia dengan kualitas kemurnian tinggi

( Pro analysis) biasanya terdapat spesifikasi

kandungan zat yang detail dan akurat dan

menunjukkan kadar komponen komponen lain yang

mencemari zat tersebut. Sementara pada bahan

kimia teknis umumnya tidak terdapat spesifikasi

tersebut, padahal kandungan zat pencemarnya jauh

lebih banyak daripada yang terdapat pada bahan

kimia Pro analysis.

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 18

3. Keterangan apa saja yang dapat diketahui dari

label setiap bahan kimia ?

Jawab :

Pada label bahan kimia dapat ditemukan nama zat

berikut nama kimiawinya, simbol sifat zat yang

membahayakan, komposisi zat, massa jenis zat,

molaritas zat, dan beberapa peraturan singkat

dalam berbagai bahasa.

4. Bagaimana cara mengetahui karakteristik dan

menangani bahan kimia yang higroskopis ?

Jawab :

Untuk mengecek bahan kimia yang higroskopis,

cukup dengan meletakkan sebagian bahan kimia

tersebut ke dalam wadah terbuka dan dibiarkan

selama lebih dari 5 menit. Bahan kimia tersebut

lama kelamaan akan menjadi seperti mencair,

padahal ia mengambil uap air dari lingkungan

sekitarnya. Dengan demikian terbukti bahwa zat

itu higroskopis.

Untuk menangani bahan kimia yang bersifat

higroskopis, ketika membutuhkan bahan ini dengan

jumlah sedikit dari suatu wadah besar, ambillah

sedikit lebih banyak dari yang anda butuhkan dan

segera tutup wadah besar dengan sangat rapat

kembali. Setelah itu saat penimbangan bahan,

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 19

jangan sampai menghabiskan waktu terlalu lama,

karena bahan kimia ini akan menyerap uap air dan

menjadi tidak efektif untuk digunakan.

5. Bagaimana teknik menggunakan bahan kimia supaya

bahan tersebut tidak rusak, tidak terkontaminasi

dan aman terhadap si pemakai ?

Jawab :

Dalam pemakaian bahan kimia, perlu ada ketelitian

bagi si pemakai, agar bahan tersebut tidak rusak,

dan terkontaminasi. Lakukan penyimpanan yang baik

pada setiap bahan kimia, perhatikan juga letak

penyimpanan bahan, mengingat ada bahan-bahan yang

tidak dapat diletakkan berdekatan, seperti bahan

mudah terbakar tidak dapat diletakkan berdekatan

dengan bahan pengoksidasi, dan sebagainya. Agar

bahan tersebut aman untuk si pemakai, para

praktikan harus memperhatikan dan mengetahui

sifat bahan yang digunakan. Selain itu, pada saat

praktikum, praktikan harus memakai alat-alat

pengaman, seperti sarung tangan, masker bila

diperlukan, dan lain sebagainya. Untuk bahan yang

mudah terbakar atau yang dapat mengakibatkan

ledakan, lakukan praktikum di tempat yang

terbuka, dan gunakan alat alat yang layak,

seperti gelas yang tebal dan tahan tekanan.

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 20

6. Bahan kimia yang memiliki sifat bagaimana yang

tidak boleh dicampurkan atau didekatkan satu sama

lain ?

Jawab :

Bahan kimia yang tidak boleh didekatkan satu sama

lain adalah

a) Bahan organik oksidator (peroksida) jangan

didekatkan dengan bahan yang mudah terbakar,

karena zat ini sangat reaktif dan menimbulkan

ledakan apabila terjadi kontak.

b) Bahan mudah terbakar jangan didekatkan dengan

bahan korosif.

c) Logam alkali yang sangat reaktif jangan

sampai terkena kontak dengan air, karbon

dioksida, dan karbon tetraklorida.

7. Metode apa saja yang dapat diterapkan dalam

penyimpanan bahan kimia?

Jawab :

Terdapat 3 metode dalam menyimpan bahan bahan

kimia, yaitu :

a) Metode alphabet atau alphabetical method, yaitu

botol-botol bahan kimia disusun berdasarkan

huruf secara alfabetis. Cara ini digunakan

apabila pemahaman mengenai kimia kurang,

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 21

namun cara ini memiliki konsekuensi apabila

dua buah zat yang dekat secara alphabetis

ternyata berbahaya apabila didekatkan.

b) Metode golongan atau family method, yaitu bahan

kimia disusun berdasarkan klasifikasi di

sistem periodik. Metode ini mengurutkan bahan

kimia berdasarkan golongannya, seperti

golongan alkali, alkali tanah, dan metaloid.

c) Metode kelompok atau group method, yaitu bahan

kimia disusun berdasarkan urutan analisis

kualitatif, seperti perak, timah hitam,

merkuri, dan sebagainya.

8. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam

penyimpanan bahan kimia?

Jawab :

a) Setelah digunakan botol harus dikembalikan ke

tempat yang semula dengan benar.

b) Lakukan pengontrolan secara periodik

(berkala) terhadap seluruh bahan kimia yang

disimpan.

c) Penyimpanan juga harus memperhatikan

jangkauan, jangan terlalu tinggi sehingga

dapat mengakibatkan kecelakaan. Botol-botol

asam kuat harus disimpan di dekat lantai

bagian bawah lemari.

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 22

d) Tempatkan botol-botol kecil di rak bagian

atas, botol besar dan berat di rak bagian

bawah.

e) Semua lemari harus ditempatkan pada ruangan

khusus yang suhunya harus sejuk.Semua bahan

kimia harus dalam lemari atau ruangan

terkunci, terutama bahan- bahan beracun.

f) Semua botol persediaan bahan yang mudah

terbakar harus disimpan di dalam ruangan

terpisah dengan ventilasi yang cukup.

g) Bahan padat dan bahan cair didimpan di lemari

terpisah.

h) Bahan-bahan higroskopis dan bahan yang

membentuk kristal harus disimpan dalam botol

tertutup baik.

i) Bahan-bahan mudah menguap seperti

karbondisulfida, eter, dan bahan organik cair

harus disimpan dengan cara yang sama untuk

bahan higroskopis.

J. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan observasi bahan-bahan

kimia yang terdapat di laboratorium Struktur Hewan,

kita dapat mengenal dan menganalisis karakteristik

dan jenis bahan-bahan kimia yang terdapat pada

laboratorium, juga mengetahui tata cara penyimpanan

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 23

bahan kimia tersebut agar tidak membahayakan saat

disimpan.

Sifat umum bahan kimia adaalah korosif,

eksplosif, mudah terbakar, beracun, berbahaya

bagi lingkungan, radioaktif, dan pengoksida.

Tingkat kemurnian bahan kimia dari yang paling

murni yaitu Pro Analytic (PA), General Purpose (PA),

dan Teknis.

Wujud bahan kimia antara lain berupa padatan

(kristal atau serbuk) dan cair.

Teknik penyimpanan bahan kimia secara alfabetis,

berdasarkan golongan (Sistem Periodik Unsur), dan

secara berkelompok (urutan analisis kualitatif).

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 24

DAFTAR PUSTAKA

Baroroh, Umi L.U. (2004). Diktat Kimia Dasar 1.Universitas Lambung

Mangkurat : Banjar Baru

Gunawan, Adi dan Roeswati. (2004). Tangkas Kimia.

Kartika : Surabaya

John dan Rachmawati. (2011). Chemistry 3A. PT. Penerbit

Erlangga : Jakarta

Khopkar, S.M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik.Universitas Indonesia :

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 25

Jakarta

Syukri, S. (1999). Kimia Dasar 2. Bandung : ITB

Laporan Observasi Bahan Kimia/Kelompok 5, 2014 Page 26