Makalah Eli Tarli

19
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI MAKALAH Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran Biologi Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd Di Susun Oleh Nama : Eli Tarli NIM : 14111610108 Kelas : Biologi A/6

Transcript of Makalah Eli Tarli

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

MATERI SISTEM EKSKRESI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS)

Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran

Biologi

Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd

Di Susun Oleh

Nama : Eli Tarli

NIM : 14111610108

Kelas : Biologi A/6

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2014

2

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmanirrahiim,

Puji syukur kehadirat Allah SWT., karena berkat

rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan

penyusunan makalah yang bertemakan “PENGEMBANGAN MEDIA

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN

BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI” sebagai tugas akhir

semester.

Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi salah

satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir dalam

matakuliah Inovasi Pembelajaran Biologi dengan dosen

pengampu Bapak Ipin Arifin, M.Pd.

Pemakalah menyadari sepenuhnya dalam penyusunan

makalah masih jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan serta kesalahan yang tidak disengaja, baik dari

segi isi, dan penyajian bahasa. Hal ini disebabkan

terbatasnya kemampuan serta waktu yang di miliki. Oleh

karena itu atas segala kekurangan yang telah diperbuat

mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pemakalah menerima tegur dan kritik yang bersifat

membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah

ini. Besar harapan penyusun mudah-mudahan makalah yang

disusun ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca dan

khususnya bagi kami mahasiswa biologi.

i

Cirebon, 12 juni 201

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2

BAB II ISI

ii

1. Pengertian……………………………............................................................... 3a. Langkah-

langkah........................................................................................... 3

b. Gambar tampilan…………………................................................................ 4

2. Hasil Pengembangan............................................................................................ 6

3. Kelebihan dan Kekurangan ................................................................................. 7

BAB III PENUTUP

1. Saran.................................................................................................................. 8

2. Kesimpulan........................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA

iii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS XI SMAN 1 LURAGUNG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh strategi

pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar. Siswa

dianggap dapat memahami materi hanya dengan membaca

buku atau mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini

sesuai dengan teori perkembangan kognitif Piaget yang

menyatakan bahwa siswa tingkat SMA termasuk ke dalam

tahap operasional formal yang dapat berpikir dengan

cara yang lebih abstrak, logis, dan idealistik

(Desmita, 2010).

Penggunaan media pembelajaran yang berbasis

multimedia jarang digunakan guru, sehingga siswa

merasa kesulitan dalam memahami materi yang bersifat

abstrak seperti struktur organ ekskresi dan mekanisme

ekskresi. Materi tersebut akan lebih mudah dipahami

siswa jika menggunakan media pembelajaran seperti

video animasi dibandingkan hanya dengan membaca buku

dan mendengarkan penjelasan secara verbal. Menurut

Ardianti (2012) pembelajaran yang bersifat audio

visual akan lebih membuat siswa termotivasi

1

dibandingkan hanya dengan membaca buku teks maupun

apabila guru mengajar hanya dengan metode ceramah.

Sehingga digunakanlah media pembelajaran yang bersifat

interaktif

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah

tersebut, adalah dengan menggunakan media

pembelajaran. Menurut Arsyad (2003) media pembelajaran

merupakan alat komunikasi yang menyampaikan pesan atau

informasi guna lebih mengefektifkan proses belajar

mengajar. Secara lebih khusus dalam proses

pembelajaran, media pembelajaran diartikan sebagai

alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi

visual atau verbal. Media pembelajaran Biologi untuk

animalia dapat menggunakan media pembelajaran yang

dapat mengintegrasikan teks, gambar, serta suara dan

video secara bersamaan, sehingga pembelajaran Biologi

akan terasa menarik, efektif serta efisien. Menurut

Baisa (2010) agar materi pelajaran sesuai dengan

tuntutan kurikulum dan karakteristik siswa maka media

pembelajaran tersebut dapat dibuat sendiri oleh guru.

Pengembangan media pembelajaran yang dikembangkan

adalah media pembelajaran berbasis multimedia dengan

memanfaatkan software Adobe Flash CS3. Pembuatan media

dengan menggunakan Adobe Flash CS3 diharapkan mampu

memperjelas materi yang abstrak seperti struktur organ

ekskresi dan mekanisme ekskresi menjadi lebih konkrit.

2

Selain itu, dengan media ini diharapkan siswa lebih

bersemangat dalam belajar.

Menurut Hermawan (2011) media pembelajaran dengan

memanfaatkan software Adobe Flash CS3 tersebut bersifat

interaktif dan menarik bagi siswa yang dapat

dimanfaatkan untuk pembelajaran di dalam kelas maupun

pembelajaran di luar kelas. Informasi yang disampaikan

akan terasa lebih mudah dan dibuat senyata mungkin

untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya

indra. Menggunakan media pembelajaran ini diharapkan

proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan praktis

dan mudah serta dapat dipahami oleh siswanya.

Berdasarkan pernyataan diatas, pengembangan media

pembelajaran berbasis multimedia ini bertujuan untuk

mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia

dengan bantuan Adobe Flash CS3 dan untuk menguji

kelayakan media pembelajaran berbasis multimedia pada

materi system ekskresi untuk siswa kelas XI IPA 3 SMAN

1 Luragung.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengembangan media pembelajaran yang bagus

untuk dikembangkan?

2. Bagaimana cara agar siswa mampu memahami pelajaran

yang disampaikan guru melalui pengembangan media

C. Tujuan

3

1. Untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia

dengan bantuan Adobe Flash CS3

BAB II

ISI

A. Langkah-langkah Pembuatan Model

Model pengembangan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model 4-D (four D model). Model

pengembangan perangkat pembelajaran 4-D ini

dikembangkan oleh S. Thiagarajan. Alasan penggunaan

model pengembangan Thiagarajan ini karena langkah-

langkah model tersebut mampu memberikan arahan yang

detail sehingga menghasilkan produk yang jelas.

Langkah-langkah model pengembangan 4-D ini terdiri atas

4 tahap, yaitu define (pendefinisian), design

(perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate

(penyebaran). Namun, dalam penelitian ini dilakukan

modifikasi dan hanya sampai tahap 3-D karena produk

pengembangan tidak sampai disebarkan. Adapun tahapan 3D

tersebut adalah tahap deefin, design, dan develop.

1. Tahap pendefisian (Define)

Tahap pendefisian atau Define merupakan tahapan

untuk menetapkan syarat-syarat pembelajaran. Tahap

awal ini berdasarkan pada berbagai macam kegiatan

analisis, yakni analisis kebutuhan, analisis siswa,

analisis tujuan pembelajaran, analisis Standar

4

Kompetensi dan Kompetensi dasar, dan penentuan

tujuan instruksional.

2. Tahap Perencanaan (Design)

Tujuan dari tahap ini adalah untuk

merancang suatu perangkat pembelajaran. Tahap ini

meliputi kegiatan penyusunan materi, pemilihan

media, pemilihan format pengambangan media, desain

awal. Pada tahapan desain awal meliputi langkah-

langkah:

a. Menentukan materi

b. Mengumpulkan bahan sesuai materi yang telah

ditentukan

c. Menentukan desain menu tampilan

d. Penyusunan materi yang akan dimasukkan dalam

tampilan awal

e. Pembuatan video tutorial

f. Mengemas media dalam CD

g. Tahap Pengembangan (Develop)

Perangkat lunak media pembelajaran yang berbasis

multimedia ini ditampilkan dengan layout yang menarik dan

kemudahan navigasi. Penampilan isi materi yang menarik

pada media ini akan memotivasi siswa dalam belajar.

Kemudahan navigasi akan memudahkan siswa untuk

menggunakan media pembelajaran ini.

Tampilan media pembelajaran yang dihasilkan terbagi

menjadi beberapa bagian. Bagian pertama adalah antarmuka

5

awal yang berisi splash screen berlatar belakang warna

biru. Ditengah terdapat logo Universitas Negeri Malang

dan terdapat nama pembuat media. Bagian kedua adalah

antarmuka halaman utama. Terdapat empat navigasi yaitu

Home, Profile, Materi, dan Exit. Pada bagian Home akan

menunjukkan konten berupa SK, KD, Indikator, Tujuan dan

Pendahuluan. Profil merupakan bagian yang menyajikan

identitas dari pembuat media pembelajaran. Materi

merupakan bagian yang menyajikan isi dari materi

mengenai sistem ekskresi meliputi paru-paru, kulit,

hati, dan ginjal serta soal evaluasi bagi pengguna

media. Materi organ hati dikutip dari jurnal milik

Juhryyah (2008) sedangkan materi organ paru-paru, kulit,

dan ginjal dikutip dari berbagai macam buku mengenai

sistem ekskresi. Exit merupakan navigasi yang digunakan

untuk keluar dari permainan. Tampilan antarmuka halaman

utama akan disajikan pada Gambar 1.

6

Gambar 1 Antarmuka Halaman Utama

Bagian terakhir adalah isi media pembelajaran

meliputi materi organ paru-paru, materi mengenai organ

kulit, materi mengenai organ hati, dan materi mengenai

organ ginjal. Pada fitur paru-paru berisi tentang

materi mengenai organ paru-paru, permainan drag and

drop, dan video animasi mengenai proses pernafasan.

Pada fitur kulit berisi tentang materi mengenai organ

kulit, permainan drag and drop, dan video animasi

mengenai kulit. Pada fitur hati berisi tentang materi

mengenai organ hati, permainan drag and drop, dan video

animasi mengenai hati. Pada fitur ginjal berisi

tentang materi mengenai organ ginjal, permainan drag

and drop, dan video animasi mengenai ginjal. Pada fitur

soal evaluasi berisi tentang 10 macam soal mengenai

materi paru-paru, kulit, hati, dan paru-paru. Tampilan

mengenai permainan drag and drop paru-paru akan

disajikan pada Gambar 2 dan tampilan mengenai video

animasi paru-paru akan ditampilkan pada Gambar 3.

Gambar 2 Permainan Drag and Drop7

Gambar 3. Video Animasi (Sistem Pernafasan)

B. Hasil Pengembangan Model

Media pembelajaran pada materi sistem ekskresi

telah dirancang sesuai dengan tahapan model 3D yang

diadaptasi dari model 4D oleh Thiagarajan. Tahapan

dari Thiagarajan adalah define, design, dan develop.

Media yang telah jadi divalidasi oleh ahli media, ahli

materi, dan siswa. Berdasarkan hasil validasi ahli

media, ahli materi dan hasil uji coba yang dilakukan

didapatkan bahwa media pembelajaran sangat valid dan

layak untuk digunakan.

Media pembelajaran berbasis multimedia yang telah

dikembangakan dapat dikatakan sudah mencakup

multimedia interaktif karena pada media pembelajaran

ini sudah terdapat teks, gambar, suara, dan video

animasi. Selain itu, siswa dapat berinteraksi langsung

dengan media pembelajaran ini terutama pada saat

melakukan permainan drag and drop dan dalam menjawab

8

soal yang ada pada media pembelajaran. Hal ini tentu

berbeda jika siswa hanya mempelajari materi ekskresi

melalui media cetak seperti buku. Siswa hanya akan

belajar secara pasif tanpa adanya interaksi yang

dilakukan siswa. Menurut Ardianti (2012) Media

pembelajaran interaktif merupakan salah satu produk

berbasis TIK yang dimanfaatkan untuk media yang dapat

memudahkan dan membangkitkan minat belajar siswa dalam

pembelajaran

Sesuai dengan pernyataan Wijaya, dkk (2012)

multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media

(format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan

digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi dari

pengirim ke penerima pesan/informasi. Multimedia

interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi

dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh

pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang

dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh

multimedia interaktif adalah: Aplikasi game dan CD

interaktif. Karakteristik terpenting dari multimedia

interaktif dalam pembelajaran di kelas adalah siswa

tidak hanya memperhatikan media atau objek saja,

melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama

mengikuti pembelajaran.

Hal ini menujukkan jika media yang dikembangkan

cukup menarik perhatian siswa dan mampu meningkatkan

motivasi belajar siswa. Pada aspek penilaian kemudahan

9

memahami materi yang ditampilkan. Hal ini juga

menunjukkan jika materi yang ditampilkan lebih mudah

dipahami oleh siswa.

C. Kelebihan dan kekurangan

Media pembelajaran yang dikembangkan oleh

peneliti saat ini memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangan produk. Kelebihan produk perangkat lunak

media pembelajaran ini adalah media pembelajaran ini

tidak memerlukan proses instalasi pada komputer. Isi

materi dan soal yang disajikan sudah sesuai dengan

Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa.

Terdapat permainan drag and drop pada setiap submateri.

Kualitas gambar, video, musik, dan efek suara sudah

baik, dan sudah saling terintegrasi dengan baik satu

sama lain. Produk yang dikembangkan dapat digunakan

sebagai sarana belajar mandiri oleh siswa. Media

pembelajaran yang dikembangkan telah melalui tahap

validasi dan dilakukan uji terbatas serta revisi

sehingga media pembelajaran telah layak untuk

digunakan.

Selain memiliki kelebihan, produk yang

dihasilkan juga memiliki beberapa kekurangan, yakni

media ini hanya bisa dijalankan pada perangkat keras

komputer atau laptop yang berbasis Operation System

Windows dengan DVD room. Pengguna media pembelajaran

ini tidak diberi kebebasan dalam menentukan submateri

yang dikerjakan karena pengguna harus menyelesaikan

10

submateri awal yang telah ditentukan untuk dapat

melanjutkan pada materi berikutnya. Produk yang telah

jadi dikemas dalam bentuk CD sehingga produk tidak

boleh terkena panas, tergores ataupun pecah karena

akan mempengaruhi tampilan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan proses pengembangan maka dapat diambil

kesimpulan dan saran sebagai berikut:

a.

b. Kelebihan produk perangkat lunak media

pembelajaran ini adalah media pembelajaran ini

tidak memerlukan proses instalasi pada komputer.

Isi materi dan soal yang disajikan sudah sesuai

11

dengan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh

siswa.

c. Produk yang dikembangkan dapat digunakan sebagai

sarana belajar mandiri oleh siswa

d. Kekurangan, yakni media ini hanya bisa dijalankan

pada perangkat keras komputer atau laptop yang

berbasis Operation System Windows dengan DVD room.

e. Pengguna media pembelajaran ini tidak diberi

kebebasan dalam menentukan submateri yang

dikerjakan karena pengguna harus menyelesaikan

submateri awal yang telah ditentukan untuk dapat

melanjutkan pada materi berikutnya

2. Saran

Untuk mengembangkan isi materi yang terdapat pada

media pembelajaran berbasis multimedia ini tidak

hanya terbatas pada materi struktur organ dan

mekanisme ekskresi pada manusia tetapi juga dapat

mengembangkan struktur organ dan mekanisme yang

terdapat pada hewan dan penyakit yang dapat

ditimbulkan.

DAFTAR PUSTAKA

12

Akbar, Sa’dun dan Sriwiyana, Hadi. 2010. Pengembangan

Kurikulum dan Pembelajaran. Yogyakarta: Cipta Media.

Ardianti, Ni Made Yunia. 2012. Pengembangan Media

Pembelajaran Interaktif Berbasis Team Assisted

Individualization Untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi

Dan Komunikasi (Tik) Dengan Pokok Bahasan Desain

Grafis Pada Siswa Kelas XII SMAN 1 Sukasada. 1 (3):

219-243.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Baisa, Idi Rathomy. 2010. Penerapan Media Pembelajaran

Berbasis Web Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis

Siswa. Jurnal Pendidikan Biologi, 1 (2): 189-197.

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung:

Rosda.

Hermawan, Sandi. 2011. Pembuatan Cd Pembelajaran Biologi Smp Kelas

VIII Dengan Menggunakan Adobe Flash Cs . (Online),

(http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/15835

/pembuatan-cd-pembelajaran-biologi-smp-kelas-viii-

dengan-menggunakan-adobe-Flash-cs-3.html), diakses 12

Maret 2012.

Juhryyah, Sri. 2008. Gambaran Histopatologi Organ Hati Dan Ginjal

Tikus Pada Intoksikasi Akut Insektisida (Metofluthrin, D-Phenothrin, D-

Allethrin Dengan Dosis Bertingkat. (Online),

(http://repository.upi.edumajournal/operator/upload/s

_bio_chapter1.pdf), diakses 3 Mei 2013.

13

Thiagarajan. 1974. Instructional Development for Training Teachers of

Exceptional Children. Indiana: Indiana University.

Wijaya, Yoga Permana. Prasaoran. Rohendi, Dedi. 2012.

Efektivitas Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Konteks

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK. (Online),

(https:// yogapermanawijaya.files.efektivitas-

pembelajaran-multimedia-interaktif-berbasis-konteks-

terhadap-hasil-belajar-siswa-pada-mata-

pelajar.pd0,d.bmk), diakses 24 Juni 2013.

14