LAPORAN PRAKTIKUM Viskositas
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM Viskositas
LAPORAN PRAKTIKUM
SATUAN OPERASI INDUSTRI
(Viskositas)
Oleh :
Nama : Yayah Komariah
NPM : 240110120002
Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 14 Mei
2014
Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
Co.Ass : Novriana
Ekatama
Nilai :
LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES
TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Hasil pertanian yang banyak diolah oleh industri
ada yang berbentuk bahan makanan langsung hasil
panen maupun ada yang berbentuk bahan olahan. Tidak
jarang bentuk makanan olahan hasil pertanian ada
yang berbentuk kering ataupun ada yang berbentuk
fluida. Pada makanan dengan bentuk fluida, tentunya
memiliki sifat-sifat yang harus diketahui khususnya
oleh mahasiswa teknik pertanian.
Untuk mengolah hasil pertanian dengan perlakuan
yang tepat, mahasiswa diharuskan mengetahui sifat-
sifat fluida bahan pertanian jika diberikan
perlakuan diantaranya adalah dengan melihat
perbedaan kekentalannya jika bahan memiliki suhu
yang berbeda.
Mengingat banyaknya bahan hasil pertanian yang
berbentuk fluida dan sangat penting untuk diketahui
mahasiswa teknik pertanian, maka dari itu pada
minggu kemarin kami melakukan praktikum mengenai
pengukuran viskositas berbagai jenis kecap dan saus.
Untuk memperdalam pemahaman mahasiswa dalam memahami
materi, disusunlah laporan praktikum ini.
I.2 Tujuan Percobaan
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa dapat mempelajari viskositas dalam
unit operasi industri hasil pertanian secara
umum.
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Mahasiswa dapat mengukur viskositas beberapa
bahan hasil pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari
ketahanan fluida yang diubah baik
dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-
hari (dan hanya untuk fluida), viskositas adalah
"Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena
itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih
rendah, sedangkanmadu yang "tebal", memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin
rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga
pergerakan dari fluida tersebut. (Wikipedia)
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan
gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun
suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir,
dalam hal ini zat cair dan zat gas). Viskositas
adalah gaya gesekan internal fluida (internal =
dalam). Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu
fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut
mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan
karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara
molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas,
viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul.
(Muhammad Rian, 2013)
Jadi, viskositas adalah kekentalan suatu fluida
yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan antara
molekul-molekul yang menyusun suatu fluida.
Viskositas juga disebut sebagai ketahanan fluida
jika menerima gaya dari luar.
Viskositas alias kekentalan cuma ada pada
fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata itu
fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dll. Fluida
riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal
sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari.
Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk
membantu kita dalam menganalisis aliran fluida
(fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok
bahasan Fluida Dinamis). Mirip seperti kita
menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda
yang benar-benar tegar/kaku. (Muhammad Rian, 2013)
2.2 Viskometer
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk
mengukur viskositas atau kekentalan suatu
larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan
dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas
kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka
viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan
bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan
viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas
dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang
melalui tabung berbentuk silinder. Ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat
digunakan baik untuk cairan maupun gas.
(Instrumentasi, 2012)
Viskometer merupakan peralatan yang digunakan
untuk mengukur viskositas suatu fluida. Model
viskometer yang umum digunakan berupa viskometer bola
jatuh, tabung ( pipa kapiler ) dan sistem rotasi.
Viskometer rotasi silinder sesumbu (concentric cylinder)
dibuat berdasarkan 2 standar, sistem, dimana silinder
bagian dalam berputar dengan silinder bagian luar diam
dan sistem Couette dimana bagian luar silinder yang
diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida
yang akan diukur ditempatkan pada celah diantara kedua
silinder.
Jadi viskometer adalah alat untuk mengukur
kekentalan suatu fluda berdasarkan kecepatan alir
fluida tersebut. Nilai viskositas didapatkan dengan
cara mengalirkan fluida yang akan diukur
viskositasnya dengan demikian, hambatan yang
mengalami benda pemutar atau dialiri akan diketanui
dan menunjukkan besar viskositas fluida tersebut.
Ada beberapa viscometer yang sering digunakan
untuk menentukan viskositas suatu larutan, yaitu :
1. Viskometer ostwald
2. Viskometer Hoppler
3. Viskometer Cup and Bo
4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)
2.3 Pengaruh Temperatur Terhadap ViscositasViscositas merupakan besaran yang harganya
tergantung terhadap temperatur. Pada kebanyakan fluida
cair, bila temperatur naik viscositas akan turun, dan
sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan
naik. Pada Dinyatakan dengan rumus
logn=AT
+B…..Persamaan1
A dan B tetapan untuk cairan tertentu
T = Temperatur mutlak
Rumus ini dapat dipakai untuk cairan murni,
adapun rumus untuk sistem beberapa cairan adalah
logn=AT
+B.LogT+C…..Persamaan2
A, B dan C adalah tetapan
2.4 Klasifikasi Fluida
Fluida pada umumnya diklasifikasikan dalam dua
jenis, yaitu :
2.4.1 Fluida Newtonian
Fluida newtonian (istilah yang diperoleh
dari nama Isaac Newton) adalah suatu fluida yang
memiliki kurva tegangan/regangan yang linier.
Contoh umum dari fluida yang memiliki
karakteristik ini adalah air. Keunikan dari
fluida newtonian adalah fluida ini akan terus
mengalir sekalipun terdapat gaya yang bekerja
pada fluida. Hal ini disebabkan karena
viskositas dari suatu fluida newtonian tidak
berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada
fluida. Viskositas dari suatu fluida newtonian
hanya bergantung pada temperatur dan tekanan.
(Muhammad Rian, 2013)
2.4.2 Fluida non Newtonian
Fluida non Newtonian adalah fluida yang
akan mengalami perubahan viskositas jika
terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Fluida
non newtonian juga disebut dengan fluida yang
menyimpang dari hukum viskositas newton. Fluida
yang bersifat seperti ini umunya kompleks
seperti saus, susu, yoghurt dan lain-lain.
Terdapat tiga aliran didalam jenis fluida non
newtonian. Yaitu aliran plastis, pseudoplastic
dan dilatan. Berikut grafik yang praktikan
dapatkan dari materi kuliah :
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Bahan :
- Saus Tomat (2 merek)
- Kecap (3 merek)
3.1.2 Alat :
- Viskometer
- Gelas plastik transparan
- Stopwatch
- Termometer
3.2 Metode
1) Menyiapkan bahan berdasarkan jenisnya masing-
masing satu jenis bahan tersedia dalam tiga
gelas.
2) Memasukkan masing-masing bahan kedalam gelas
plastik transparan.
3) Menyiapkan peralatan viskometer dengan spindle yang
sesuai dengan jenis bahan.
4) Ketiga bahan dengan jenis yang sama diberi tiga
perlakuan yang berbeda berdasarkan suhunya. Pada
perlakuan sedang, bahan tidak diberi perlakuan
apa-apa. Untuk bahan yang diberi perlakuan dingin
dimasukkan kedalam kulkas selama lima menit
sementara untuk bahan yang diberi perlakuan panas
dimasukkan kedalam air panas selama lima menit.
Pada bahan dengan perlakuan panas, agar tidak
tercampur dengan air maka bahan dimasukkan
bersama dengan gelas plastik.
5) Mengukur suhu masing-masing bahan menggunakan
termometer.
6) Mengukur viskositas bahan dengan viskometer
dengan menggunakan jenis spindle yang telah
ditentukan.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
Untuk kecap (spindel 62)
Kecepatan putar = 3
Faktor pengali = 100
Untuk saos (spindel 63)
Kecepatan putar = 0,6
Faktor pengali = 2000
Pada saus tomat dengan perlakuan panas, pengukuran
RPM nya ditambahkan karena nilai viskositasnya tidak
didapatkan. Berikut merupakan hasil pengamatan yang
dilakukan pada praktikum yang telah praktikan lakukan
minggu kemarin :
Tabel 1. Hasil pengamatanBahan Perlakuan Suhu (0C) Pembacaan Viskositas
(Mpa.s)
Kecap
ABC
Dingin 23,1 27,3 2730Sedang 26 20 2000Panas 37,1 11 1100
Kecap
Bango
Dingin 22,7 18,75 1875Sedang 26 15 1500Panas 39,5 5,5 550
Kecap
Superind
o
Dingin 18,6 32 3200Sedang 25,8 18,5 1850Panas 39,7 5 500
Saus
Indofood
Dingin 19,6 61,4 122800Sedang 26,3 49,1 98200Panas 36 51,9 103800
Saus Dingin 24 101 404000
TomatSedang 25,5 97,3 194600Panas 34,6 101 202000
1. Grafik 1. Kecap ABC :
22 24 26 28 30 32 34 36 380
50010001500200025003000
f(x) = − 106.608265673646 x + 5006.54416702277R² = 0.930923269959359
Suhu (oC)
Visk
osit
as (
Mpa.
s)
2. Grafik 2. Kecap Bango
20 25 30 35 40 450
200400600800100012001400160018002000
f(x) = − 76.4072952164584 x + 3554.70781269721R² = 0.991622681732849
Suhu (oC)
Visk
osit
as (
Mpa.
s)
3. Grafik 3. Kecap Superindo
15 20 25 30 35 40 450
500100015002000250030003500
f(x) = − 123.801176368325 x + 5320.55964419204R² = 0.967483267174688
Suhu (oC)
Visk
osit
as (
Mpa.
s)
4. Grafik 4. Saus Indofood
18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 380
20000400006000080000100000120000140000
f(x) = − 1034.71098690984 x + 136514.276609305R² = 0.43783734418823
Suhu (oC)
Visk
osit
as (
Mpa.
s)
5. Grafik 5. Saus Tomat
22 24 26 28 30 32 34 360
50000100000150000200000250000300000350000400000450000
f(x) = − 12095.8362881167 x + 605953.277276872R² = 0.340991090507754
Suhu (oC)
Visk
osit
as (
Mpa.
s)
BAB V
PEMBAHASAN
Praktikum yang praktikan lakukan pada minggu
kemarin adalah mengenai pengukuran viskositas dan
pengaruh besar suhu pada nilai viskositas suatu bahan.
Bahan yang digunakan adalah tiga jenis kecap dan dua
jenis saus. Kelima bahan tersebut menunjukkan perubahan
nilai viskositas ketika ditambahkan perlakuan baik
dengan pendinginan maupun dengan pemanasan.
Praktikan menemukan hasil bahwa pada bahan dengan
jenis kecap, nilai viskositas bertambah jika terjadi
penurunan suhu. Ini terlihat dari ketiga grafik yang
dihasilkan dari ketiga bahan dengan bahan dasar kecap.
Tentunya hasil yang didapatkan dari percobaan
pengukuran viskositas kecap tersebut bergantung pada
jenis kecap itu sendiri.
Sementara itu, pada bahan dengan jenis saus,
praktikan menemukan bahwa nilai viskositas tinggi jika
didinginkan dan memiliki nilai viskositas yang sangat
rendah jika bahan tidak diberi perlakuan apa-apa. Pada
perlakuan panas, nilai viskositas tidak serendah nilai
viskositas pada perlakuan sedang. Ini membuktikan bahwa
bahan kecap dan bahan saus adalah jenis fluida non
newtonian yang memiliki aliran yang berbeda.
Praktikan juga menemukan pada pengukuran
viskositas saus tomat dengan perlakuan, praktikan tidak
menemukan nilai viskositas jika menggunakan RPM sebesar
0,6. Karena itu praktikan harus meningkatkan nilai RPM
nya. Ini terjadi karena berdasarkan litelatur yang
praktikan baca, alat viskometer jenis Brookefield
memiliki aturan-aturan dalam hal penggunaan spindle dan
kecepatan putar alat berdasarkan jenis bahan yang
digunakan. Karena itu, pada praktikum yang dilakukan
minggu kemarin, praktikan melakukan perlakuan yang
berbeda pada kedua jenis bahan dalam penggunaan spindel
dan kecepatan putar alat sendiri.
Menurut Instrumentasi, pembacaan yang baik pada
viskometer jenis ini dibaca pada saat putaran kelima.
Toleransi dari viscometer Brookfield adalah 1% dari Full
Scale Range (FSR). FSR adalah nilai maksium yang mampu
diukur oleh alat dengan kombinasi setting Spindle dan
Kecepatan putar spindle yang kita tetapkan. Sedangkan
toleransi dari cairan standard adalah 1% dari nilai
viscosity cairan yang bersangkutan.
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa penggunaan
kecepatan putar alat dan jenis spindle pada alat
viskometer bergantung pada jenis bahan yang akan diukur
nilai viskositasnya. Karena jika tidak sesuai, maka
nilai viskositas bahan tidak akan terbaca karena jarum
jam terus bergeser akibat terjadinya geseran terus
menerus antara spindle dengan bahan.
Pada praktikum yang dilakukan minggu kemarin,
pengukuran suhu menggunakan termometer tidak menunggu
suhu yang tertera dalam termometer konstan. Sehingga
kemungkinan besar nilai suhu yang ada pada data masih
dapat bertambah atau berkurang. Sementara itu,
pengukuran suhu juga harus menunggu selama beberapa
saat sehingga suhu dalam bahan dapat kembali naik
attaupun turun menyesuaikan dengan suhu ruangan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, praktikan dapat
menyimpulkan :
1) Praktikum yang praktikan lakukan pada minggu
kemarin adalah pengukuran viskositas pada dua
jenis bahan yaitu saus dan kecap dengan berbagai
merek.
2) Nilai viskositas kecap berbanding terbalik dengan
nilai kenaikan suhu. Ini dapat dilihat dari grafik
yang dihasilkan dari hasil praktikum.
3) Nilai viskositas saus akan naik jika didinginkan
dan memiliki nilai viskositas yang paling rendah
ketika bahan dari saus tidak diberi perlakuan
(sedang) tetapi ketika diberi perlakuan panas,
nilai viskositas lebih tinggi dibandingkan ketika
tidak diberi perlakuan.
4) Pengukuran suhu bahan tidak langsung dilakukan
sehingga suhu bahan berubah dan menyebabkan
perubahan pada nilai suhunya.
6.2 Saran
Agar praktikum yang dilaksanakan dapat berjalan
dengan baik, maka perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Mahasiswa harus memahami terlebih dahulu materi
yang akan di praktikumkan.
2) Alat dan bahan yang digunakan harus dalam keadaan
baik dan lengkap agar tidak salah dalam
perhitungan.
3) Praktikan harus teliti dalam pembacaan agar data
yang dihasilkan sesuai.
4) Tersedianya alat pengukur suhu agar bahan bisa
langsung diukur suhunya tanpa harus menunggu.
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, Risa. 2013. Praktikum Viskositas MenggunakanViskometer. Terdapat Pada :http://rissaafriani.wordpress.com/2013/01/10/praktikum-viskositas-menggunakan-viskometer/
Charm, S.E. 1971. Fundamentals of Food Engineering. AVIPublishing Company.Westport.Connecticut.
Fajar, Rian, M. 2013. Laporan Praktikum Satuan Operasi IndustriViskositas. FTIP UNPAD. Jatinangor.
Instrumentasi. 2012. Viskometer. Terdapat pada :http://tugasinstrumen.blogspot.com/2012/10/viskometer.html.
R., Dadi Ir. M.Sc., dkk. 2014. Penuntun Praktikum M.K.Satuan Operasi Industri. FTIP UNPAD. Jatinangor.