LAPORAN PRAKTIKUM ACARA 1 MENGENAL ALAT ALAT PRAKTIKUM

44
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH ACARA I MENGENAL ALAT-ALAT TEKNOLOGI BENIH Disusun oleh: Nama : Dina Riva Dhati NIM : 12731 Gol./Hari : C2/Selasa Asisten : Tenti Okta Vita

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM ACARA 1 MENGENAL ALAT ALAT PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUMTEKNOLOGI BENIH

ACARA IMENGENAL ALAT-ALAT TEKNOLOGI BENIH

Disusun oleh:Nama : Dina Riva DhatiNIM : 12731Gol./Hari : C2/SelasaAsisten : Tenti Okta Vita

LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIHJURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA2014

MENGENAL ALAT-ALAT TEKNOLOGI BENIH

ABSTRAKSIPraktikum Teknologi Benih Acara 1 Mengenal Alat-alat Teknologi Benihdilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Maret 2014 di Laboratorium TeknologiBenih, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah MadaYogyakarta. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal alat-alat yangdigunakan dalam sertifikasi benih (khususnya dalam pengujian kualitas benih)dan mencoba untuk menggunakannya secara benar. Alat-alat teknologi benih yangdikenalkan dan diidentifikasi, yaitu pinse, scalpel, hand counter, cawan petri,thermohygrometer, petridish, grain analyzer, gelas ukur, gelas beker, mortar danpenumbuknya, timbangan elektrik, moisture tester, seed devider, germinator, scarifier, seedsampler, purity desk, incubator, magnifier, refrigerator, sieves, oven, seed trier type probe, seedtrier type nobe, bak perkecambahan plastic dan seng, desikator, grinder, electroconductivity meter, grain counter. Adapun metodologi yang digunakan dalam pengenalanalat-alat teknologi benih ini adalah dengan cara menggambar alat-alat tersebutdan menuliskan spesifikasinya berupa nama, keterangan gambar, sifat, sumberenergi, fungsi, prinsip kerja, dan deskripsi dari masing-masing alat tersebut,serta kelebihan dan kekurangannya.Masing-masing alat mempunyai spesifikasi kegunaan tersendiri, yang dapattergolong kedalam alat untuk pengambilan contoh benih, pengujian daya tumbuh,pengujian kemurnian benih, pengujian kadar air benih, dan alat-alat lain.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam praktikum teknologi benih khususnya dan dalam

pelaksanaan program perbenihan pada umumnya (sejak mempersiapkan

benih, menanam, panen, pengeringan dan prosesing, pengambilan

contoh benih, dan pengujian benih) digunakan alat-alat yang

khusus untuk itu.

Bermacam-macam alat digunakan dalam pelaksanaan pengujian

benih di laboratorium, terutama dalam kebutuhan sertifikasi

benih. Alat-alat tersebut misalnya: pengukur kadar air benih,

pembai contoh benih, timbangan elektrik, alat perkecambahan, alat

pengambil contoh benih, dan lain-lain.

Pengujian benih di laboratorium akan berhasil baik, apabila

penguji berpengatahuan cukup tentang benih dna berpengalaman

menggunakan alat-aat yang diperlukan. Kealahan cara menggunakan

alat akan memberikan hasil yang salah, sehingga tidak akan

mencerminkan kualitas contoh benih yang diuji dna akhirnya tidak

mencerminkan kelompok benihnya.

B. Tujuan

Mengenal alat-alat yang digunakan dalam sertifikasi benih

(khususnya dalam pengujian kualitas benih) dan mencoba

menggunakannya secara benar.

.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi benih adalah ilmu pengetahuan mengenai cara-

cara memperba iki sifat genetik dan fisik dari suatu benih.

Benih yaitu tanaman/bagiannya yang digunakan untuk

memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Benih

diperoleh dari perkembangbiaka secara generatif maupun

vegetatif. Kegiatannya teknologi benih meliputi pengembangan

varietas penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih,

pengolahan atau processing benih, penyimpanan benih , dan

pengujian dan sertifikasi benih(Bisht and Ahlawat, 1999).

Proses pengolahan benih tidak sama dengan proses

pengolahan biji. Setelah proses berlangsung, benih harus tetap

hidup dan memenuhi persyaratan yang ditentukan Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih(misalnya batas maksimal kadar

air, persentase viabilitas, kemurnian benih, kesehatan benih).

Penyimpanan dilakukan untuk benih yang tidak langsung dipakai

(karena kelebihan ataupun memang harus disimpan dulu sebelum

ditanam). Untuk menghambat deteriorasi (kemunduran) kualitas

benih, harus disimpan dengan metode tertentu agar benih tidak

mengalami kerusakan/penurunan mutu. Pemeliharaan varietas

adalah suatu usaha agar varietas yang diproduksi memiliki

sifat yg sama seperti pada saat varietas ini dicipta oleh

pemulia tanaman. Perubahan sifat genetik mempengaruhi kepekaan

benih terhadap hama penyakit dan ekologis, respon terhadap

pemupukan sehingga mempengaruhi kualitas dan hasil

panen(Copeland, 1976).

Untuk memproduksi benih sama dengan produksi biji, tetapi

harus memenuhi persyaratan yang ditentukan BPSB yang telah

memberi persyaratan untuk kelas benih tertentu. Teknologi

benih pada dasarnya dilakukan untuk mneghasilkan benih yang

bermutu. Benih bemutu tinggi harus mampu menghasilkan tanaman

yang berproduksi maksimal dengan sarana teknologi yang maju.

Oleh karena itu pengujian mutu benih mutlak harus dilakukan.

Pengujian benih adalah suatu usaha untuk mengevaluasi kualitas

benih tanaman budidaya dengan tujuan tertentu dalam pertanian

dan juga digunakan untuk menentukan kualitas biji rumput,

bunga maupun tanaman kayu. Pengujian benih sederhana akan

dapat menunjukkan kemampuan perkecambahan yang sebenarnya dan

vigor dari persediaan benih dan apakah takaran penyebaran

perlu ditingkatkan sehingga populasi tanaman yang tepat dapat

tercapai(Feistritzer,1975).

Faktor-faktor yang menentukan kualitas benih ialah

persentase dari benih murni, benih tanaman lain, biji herba,

kotoran, daya tumbuh, benih berkulit keras, adanya biji herba

yang noxious, bebas dari hama dan penyakit, kadar air dan

hasil pengujian berat seribu biji. Dalam pengujian untuk

sertifikasi benih diperlukan alat-alat yang mempunyai kegunaan

dan cara menggunakan yang berbeda-beda, sehingga perlu

pengenalan tentang bentuk, fungsi dan cara penggunaannya.

Dengan mengetahui fungsi dan cara penggunaannya maka akan

menekan kerugian akibat pengujian benih misalnya kesalahan

dalam menggunakan alat akan mengakibatkan diperoleh hasil yang

tidak sesuai(Risnawaty,2012).

Ada ketentuan dan syarat-syarat tertentu untuk

memproduksi benih bermutu yang harus mengacu pada suatu

standar. Standar metode pengujian mutu benih dianut produsen

benih di Indonesia saat ini mengacu pada ketentuan Internasional

Seed Testing Association (ISTA). Penseragaman standar mutu

dimaksudkan agar mutu suatu benih yang diedarkan dan digunakan

untuk penanaman bisa terjamin. Dengan demikian, kemurnian dan

mutu benih dari varietas unggul dapat terjaga(Morla et

al.,2011).

III. METODOLOGI

Praktikum Dasar-dasar Teknologi Benih Acara I Mengenal

Alat-alat Teknologi Benih dilaksanakan pada Selasa, 18 Maret

2014 di Laboratorium Teknologi Benih, Jurusan Budidaya

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta. Alat-alat yang diperlukan dalam praktikum ini,

yaitu alat tulis dan alat-alat yang digunakan dalam

sertifikasi (pengujian kualitas benih) yang meliputi: alat

pengambilan contoh benih (seed trier type Probe, seed trier

type Nobe, dan seed devider), alat pengujian daya tumbuh (bak

perkecambahan, petridish, dan germinator), alat pengujian

kemurnian benih (purity desk, timbangan elektrik, magnifier,

dan sieves), alat pengujian kadar air benih (moisture tester

type Kett, moisture tester type Juscon, oven, desikator,

grinder, mortar dan penumbuknya, dan cawan porselen), dan alat

tambahan lain (refrigerator, thermohygrometer, hand counter,

beaker glass, gelas ukur, scalpel, grain analyzer, pinset,

electro conductivitymeter, dan grain counter).

Cara kerja yang dilakukan adalah alat-alat pengujian

kualitas benih tersebut diamati, kemudian digambar, dan diberi

spesifikasi yang meliputi: nama, keterangan gambar, sifat,

sumber energi, fungsi, prinsip kerja, deskripsi alat,

kelebihan dan kekurangan alat.

IV. HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Alat Pengambilan Contoh Benih

1. Seed Trier Type Probe

Keterangan : 1. Pegangan/penutup

2. Lubang untuk benih

Sifat : Portable

Sumber energi : Manual

Fungsi : Mengambil sampel benih di dalam karung.

Deskripsi alat : Seed trier mempunyai bentuk seperti

tongkat yang ujung-ujungnya runcing dan mempunyai

lubang-lubang. Pegangan pada trier dapat diputar untuk

menutup dan membuka lubang. Lubang pada trier jumlah

lima dan ukurannya kecil. Ujungnya berbentuk runcing

agar memudahkan alat masuk kedalam karung yang berisi

benih(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : Kelebihannya adalah dalam

mengambil sampel benih, penggunaan seed trier tipe probe

ini dapat mengambil ssampel benih denagn lima kedalaman

1 2

yang berbeda-beda tiap satu kali pengambilan. Akan

tetapi, kekurangannya adalah sampel yang diperoleh hanya

berjumlah sedikit.

2. Seed Trier Type Nobe

Keterangan : 1. Pegangan

2. Tempat mengambil benih

Sifat : Portable

Sumber energi : Manual

Fungsi : Menganbil sampel benih di hamparan.

Deskripsi alat : Alat ini mempunyai satu lubang

ditengah yang bentuknya memanjang. Ujung seed trier tipe

nobbe runcing dan pegangannya terbuat dari kayu. Ujung

yang runcing itu berfungsi untuk memudahkan alat ini

dalam mengmbil benih. Seed trier tipe Nobbe tersedia

dalam dua ukuran. Ukuran yang lebih kecil digunakan

untuk mengambil sampel benih-benih berukuran kecil.

Sedangkan yang ukuran besar digunakan untuk mengambil

sampel benih – benih yang berukuran besar.

Kekurangan dan kelebihan: Kelebihannya adalah karena

alat ini tidak menggunakan proses buka-tutup dalam

penggunaannya maka, kemungkinan rusaknya sampel benih

akibat penggunaan alat sangat kecil. Akan tetapi juga

1

2

memiliki kekurangan yaitu timbulnya resiko bahwa benih

yang terambil hanya di satu bagian atau satu sisi

hamparan benih dalam satu kali penggunaan

(Haryana,2013).

3. Seed Devider Keterangan :

1. Corong

2. Kleppembuka dan

penutup

3. Penampung

sementara

4. Penyangga

5. Corong pemisah

6. Bak penampung

benih yang

dipisahkan

Sifat : Non portable

Sumber energi : Manual

Fungsi : Membagi benih menjadi dua sama banyak.

Deskripsi alat : Saluran masuknya benih disusun dalam

bentuk lingkaran dan berujung pada celah yang

berlawanan. Mempunyai kaki tiga, berukuran relatif

besar, mempunyai corong yang besar, tabung penampung

sementara, dan bak penampungan benih yang telah dibagi-

bagi. Tabung penampung sementara itu berukuran lebih

besar dari pada corong yang berada diatasnya. Memiliki

1

23

4

5

6

klep yang dapat dibuka dan ditutup. Ketika klep dibuka

benih jatuh dikarenakan beban yang berlebih pada kerucut

walaupun benih itu disalurkan pada saluran dan tempat

yang sama tetapi benih akan terbagi menjadi dua pada

celah yang berlawanan masuk kedalam wadah, kemudian

melalui semburan yang akan masuk kedalam bak penampungan

(Anonym, 2013).

Kekurangan dan kelebihan: Kelebihannya adalah alat ini

dapat dengan cepat membagi sampel benih yang akan kita

ambil dengan dua atau tiga bagian yang sama banyak.

Kekurangannya, benih yang dapat terbagi satu kali

penggunaan, alat ini sulit untuk digunakan ketika kita

menghendaki pemisahan benih-benih berukuran kecil

(Anonym, 2013).

B. Alat Pengujian Daya Tumbuh

1. Bak Perkecambahan Plastik

Keterangan : 1. Pegangan

2. Bak perkecambahan

Sifat : Portable

Sumber energi : Manual

2

1

Fungsi : Mengecambahkan benih dalam kondisi terang.

Deskripsi alat : Alat ini berbentuk kotak, terbuat dari

plastik, warnanya bermacam-macam. Pada setiap sisinya

bak melekuk keluar yang dapat memudahkan untuk memegang.

Kelebihan dan kekurangan: kelebihan alat ini adalah

berukuran lebih besar daripada petridish sehingga dapat

menampung benih lebih banyak, akan tetapi alat ini juga

memiliki kekurangan yaitu tidak dapat mengatur suhu

serta intensitas cahaya. Benih yang dikecambahkan tumbuh

dalam lingkungan yang normal (tidak ada rekayasa)

(Haryana,2013).

2. Bak Perkecambahan Seng

Keterangan : 1. penutup wadah/bak

2. lubang udara

3. bak perkecambahan

Sifat : Portable

Sumber energi : Manual

Fungsi : Mengecambahkan benih dalam kondisi gelap.

Deskripsi alat : terbuat dari besi, lebih berat

dibandingkan dengan bak perkecambahan plastik, terdapat

1

32

kaca di bagian dalamnya, dan terdpaat lubang untuk

masuknya cahaya pada penutupnya. Benih-benih di atas

media perkecambahan yang telah ditempatkan pada bak

perkecambahan, kemudian tutup dengan penutupnya. Jika

media yang digunakan adalah air, hanya dengan memenuhi

bak perkecambahan dengan air kemudian di atas kaca

diberi kertas saring untuk meletakkan benih atau dengan

menggunakan kain kasa basah untuk meletakkan benih yang

akan dikecambahi(Haryana,2013).

Kelebihan dan kekurangan: kelebihan alat ini adalah alat

ini berukuran lebih besar daripada petridish sehingga

dapat menampung benih lebih banyak. Selain itu

dilengkapi tutup untuk melindungi benih dari kontaminasi

atau hal-hal yang tidal diinginkan lainnya. Kelemahannya

adalah tidak dapat mengatur suhu serta intensitas

cahaya. Benih yang dikecambahkan tumbuh dalam lingkungan

yang normal (tidak ada rekayasa). Selain itu tutup dapat

mempersempit pertumbuhan benih ke arah vertikal.

3. Petridish

2

1

Keterangan : 1. Penutup

2. Tempat mengecambahkan

Sifat : portable

Sumber energi : manual

Fungsi : mengecambahkan benih dalam jumlah sedikit

dan dalam waktu singkat (tidak sampai tumbuh tinggi).

Deskripsi alat : Petridish atau cawan petri adalah

sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari

plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.

Cawan petri dibuat dalam satu set. Cawan yang berukuran

kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan

tutupnya. Cawan petri ada yang terbuat dari plastik

(sekali pakai) ada juga yang terbuat dar kaca

borosilikat yang tahan panas, biasanya untuk dimasukan

ke dalam autoclaved (Haryana,2013).

Kelebihan dan kekurangan: Kelebihan alat ini adalah

mudah dibawa-bawa, ringan, serta penampilannya yang

transparan membantu kita dalam melakukan pengamatan

perkecambahan tanpa kita harus membuka penutupnya.

Sedangkan kekurangannya adalah alat ini berukuran

relative kecil sehingga jika kita ingin melakukan

perkecambahan dalam jumlah yang besar memerlukan

petridish dalam jumlah yang besar pula. Selain itu

karena berbahan dari kaca resiko pecah ketika terjatuh

juga besar. Selain itu tutup dapat mempersempit

pertumbuhan benih ke arah vertikal.

4. Germinator Elektrik

Keterangan : 1. pegangan

2. pintu

3. tombol power

4. pengatur suhu

5. pengatur cahaya

Sifat : non portable

Sumber energi : listrik

Fungsi : mengecambahkan benih pada suhu dan

intensitas cahaya tertentu.

Deskripsi alat : Alat ini digunakan untuk

mengecambahkan benih dalam jumlah banyak yang dilengkapi

dengan alat pengatur suhu dan kelembaban yang dapat

1

2

54

3

diatur sesuai dengan kebutuhan untuk perkecambahan

(Haryana,2013).

Kelebihan dan kekurangan: kelebihan alat ini selain

dilengkapi dengan alat pengatur suhu juga dilengkapi

dengan alat pengatur intensitas cahaya. Sedangkan

kekurangannya adalah karena bentuknya yang besar

membutuhkan tempat penyimpanan yang luas dan tidak

portabel sehingga tidak mudah / susah untuk dipindahkan.

5. Germinator Non-elektrik

Keterangan : 1. pintu

2. tempat perkecambahan

3. pengukur kelembaban

Sifat : non portable

Sumber energi : manual

Fungsi : mengecambahkan benih dengan kelembaban

tertentu

Deskripsi alat : memiliki satu pintu yang terbuat dari

kaca, sehingga memudahkan dalam pengamatan

perkecambahan. Tidak menggunakan listrik. Terdapat alat

pengukur kelembaban (higrometer). Benih-benih yang akan

321

dikecambahkan diletakkan pada rak-rak perkecambahan yang

terdapat dalam germinator. Setelah itu tutup germinator,

atur suhu yang diinginkan untuk

perkecambahan(Haryana,2013).

Kelebihan dan kekurangan: kita dapat mengatur suhu yang

kita inginkan untuk perkecambahannya sehingga tepat

untuk mengetahui suhu optimal banih berkecambah, tetapi

kita tidak dapat mengatur pencahayaan yang optimum untuk

perkecambahan.

C. Alat Pengujian Kemurnian Benih

1. Purity Desk

Keterangan : 1. kaca penguji kemurnian

2. laci pembuangan

Sifat : portable

21

Sumber energi : listrik

Fungsi : menguji kemurnian benih.

Deskripsi alat : terdapat kaca penguji yang di bawahnya

telah dipasang lampu, sehingga akan terlihat benih yang

murni dan tidak. Benih yang akan diuji diletakkan di

atas kaca penguji kemurnian. Di bawah kaca akan

memancarkan cahaya dari lampu yang terpasang di

bawahnya, sehingga dapat terlihat benih mana yang baik.

Benih yang baik adalah benih yang tidak transparan dan

berisi. Menggunakan listrik untuk menyalakan lampu dan

terdapat pula laci khusus untuk membuang benih yang

buruk(Haryana,2013).

Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya, tidak

tergantung pada sinar matahari jadi pengujian kemurnian

benih dapat dilakukan dengan waktu yang tidak terbatas,

tetapi pada umumnya tetap dilakukan pada siang hari.

Kekurangannya hamper sama dengan tipe manual yaitu

memerlukan ketelitian yang tinggi dalam pengujiannya.

Oleh karena itu, alat ini tidak dapat digunakan secara

sembarangan. Hanya ahli-ahli saja yang mungkin dapat

menggunakannya.

2. Timbangan Elektrik

Keterangan : 1. tempat menimbang benih

2. layar

3. tombol pengontrol

Sifat : portable

Sumber energi : listrik

Fungsi : untuk menimbang berat benih.

Deskripsi alat : Timbangan elektrik adalah produk baru

canggih, sangat akurat dan memiliki banyak fungsi.

Menggunakan "Load Cell" yang akurat, mikroprocessor,

dobel 16 digit lampu indikator, penghitung berat,

penghitung harga, auto-zero-tracking, set-zero, clear

dan fungsi -fungsi lainnya Penggunaannya dengan cara

meletakkan benih secara langsung pada tempat menimbang

benih tanpa wadah, denganmsegera akan diketahui berapa

berat benih tersebut (Haryana,2013).

3

2

1

Kelebihan dan kekurangan : karena data disajikan secara

digital jadi dapat mengukur berat benih seakurat

mungkin. Selain itu kita tidak perlu mengatur angka-

angka yang menunjukkan berat yang kita inginkan. Sangat

peka terhadap getaran sehingga ukuran berat dapat

menjadi tidak valid.

3. Magnifier (Loop)

Keterangan : 1. kaca pembesar

2. pegangan

Sifat : portable

Sumber energi : cahaya

Fungsi : melihat dan mengamati benih yang berukuan

relatif kecil agar terlihat lebih jelas bentuk dan

permukaannya.

Deskripsi alat : Lup memiliki lensa yang dapat

menyebabkan benda yang ada di bawahnya terlihat lebih

besar. Biasanya digunakan untuk mengamati benih yang

2

1

ukurannya sangat kecil sehingga akan tampak lebih jelas

benih diletakkan di bawah kaca pembesar, sehingga benih

akan terlihat lebih besar dan jelas (Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : dapat memperjelas bentuk dan

permukaan benih. Luka-luka gesekan pada permukaan benih

kemungkinan dapat dideteksi. Namun perbesarannya hanya

sampai perbesaran tertentu saja.

4. Sieves (Ayakan)

Keterangan : 1. lubang-lubang penyaring

Sifat : portable

Sumber energi : manual

Fungsi : memilih atau memisahkan benih berdasarkan

ukuran benih dan memisahkan benih dari kotoran.

Deskripsi alat : Sebagai ukuran standar adalah lubang

ayakan yang terbuat dari kawat berdiameter 0,0021 inci

dianyam, sehingga menghasilkan libang sebanyak 200 buah

untuk setiap inci linear. Lubang ayakan ini dinyatakan

1

berukuran 0,0029 inci atau 74 mikron dan disebut 200

mesh (Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : benih hasil ayakan ukurannya

seragam,namun jumlah benih yang dapat ditampung

terbatas. Pemisahan benih hanya berdasarkan ukuran benih

saja.

D. Alat Pengujian Kadar Air Benih

1. Moisture Taster Type Kett

Keterangan : 1. mulut tabung penguji

2. tombol pengatur

3. layar

4. pegangan

Sifat : portable

Sumber energi : batu baterai

Fungsi : mengetahui kadar air yang terkandung dalam

benih.

Deskripsi alat : Moisture tester type Kett ini

diguankan untuk menguji kadar air benih yang ukurannya

1

2

3

4

besar sperti jagung atau kedelai. Pada saat pengambilan

benih jangan sampai terkena tangan karena akan

mempengaruhi nilai kadar air. Sampel benih dimasukkan ke

dalam wadah, kemudian pilih jenis benih (padi, jagung,

kedelai, atau gandum) pada tombol pengatur. Tekan tombol

start (Kett), maka pada layar akan tertulis kadar air

yang terkandung dalam sampel benih(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : dapat mengetahui kadar air

yang terkandung dalam benih tertentu secara cepat dan

mudah dibawa-bawa, karena menggunakan batu baterai,

sehingga tidak harus mencari sambungan listrik,namun

terbatas hanya untuk benih (padi, jagung, gandum,

kedelai, dan satu jenis lainnya). Hasil yang didapatkan

tidak selalu sesuai dengan penggunaan alat penguji kadar

air lainnya.

2. Moisture Taster Type Juscon

Keterangan : 1. layar

2. pemutar untuk menekan benih

3. tombol pengatur

Sifat : portable

1

3

2

Sumber energi : batu baterai

Fungsi : mengetahui kadar air yang terkandung dalam

benih.

Deskripsi alat : Moisture tester type Juscon ini

digunakan untuk menguji kadar air benih pada serealia

seperti padi atau gandum. Dalam penggunaannya benih

dimasukkan pada tempat benih dan ditekan pada alat

penekan, kemudian ditentukan apa yang akan kita lihat

dengan menekan tombol pada alat tersebut (Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : dapat mengetahui kadar air

dalam benih secara cepat. Dapat mengukur temperatur

benih. Hanya benih tertentu saja yang dapat digunakan,

seperti pada halnya tipe Kett. Jumlah benih yang

digunakan terbatas.

3. Oven

Keterangan : 1. kaca untuk mengamati

3

2

1

2. pegangan

3. tombol pengatur

Sifat : non portable

Sumber energi : listrik

Fungsi : mengetahui kadar air benih dengan cara

mengeringkan benih terlebih dahulu.

Deskripsi alat : Oven adalah suatu peralatan yang

berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan.

Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas

laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik.

Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven

lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu

berkisar antara 105ºC. Tidak semua alat gelas dapat

dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan

spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu

alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk

alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat

dikeringkan dengan oven (Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : mudah dalam pengamatan,

karena terdapat kaca transparan. Ukuran relatif besar,

sulit untuk dipindah-pindahkan. Untuk mengetahui kadar

air harus menunggu terlebih dahulu, tidak secepat

moisture taster tipe Kett maupun tipe Jucson.

4. Desikator

Keterangan : 1. klep udara

2. penutup

3. tempat benih (dalam cawan)

4. tempat kapur/gel silika

Sifat : portable

Sumber energi : manual

Fungsi : mendinginkan benih di dalam cawan porselen

yang baru dikeluakan dari oven atau untuk menyimpan

benih.

Deskripsi alat : Desikator biasanya terdiri dari dua

tingkat. Tingkat paling bawah biasanya diisi dengan

bahan  yang bisa menyerap uap air seperti silika gel.

Tingkat atas biasanya di gunakan untuk menyimpan bahan

yang sudah dikeringkan. Penutup desikator juga terbuat

dari bahan kaca yang berat dan tebal dan biasanya susah

di lepas dalam keadaan dingin, karena dilapisi oleh

vaselin untuk mencegah masuknya uap air kedalam

eksikator (Haryana,2013).

4

3

2

1

Kelebihan dan Kekurangan : ukurannya yang besar dapat

memuat banyak benih. Mudah pecah, karena terbuat dari

kaca, sehingga harus hati-hati dalam penggunaannya.

5. Grinder

Keterangan : 1. tuas penggiling

2. tempat penggiling benih

Sifat : non portable

Sumber energi : mekanik

Fungsi : menghaluskan/menggerus benih yang akan

dianalisis

Deskripsi alat : Alat ini tidak portable karena

tertempel pada meja. Alat ini menggunakan kekuatan

sendiri untuk menghancurkan benih. Alat ini digunakan

untuk menghancurkan benih yang selanjutnya benih akan

dioven di dalam mesin pengoven. Benih dimasukkan ke

dalam tempat penggiling benih, kemudian putar tuas

penggiling hingga benih hancur. Hasil akhir dapat

diketahui pada wadah di bagian bawah alat(Haryana,2013).

2 1

Kelebihan dan Kekurangan : benih yang akan diuji mudah

dihaluskan dan lebih efisien dibandingkan dengan mortar

dan penumbuknya. Membutuhkan tenaga ekstra untuk memutas

tuas penggiling jika menghaluskan benih yang keras.

6. Mortar dan Penumbuknya

Keterangan : 1. mortar

2. penumbuk

Sifat : portable

Sumber energi : mekanik

Fungsi : menghaluskan benih yang akan dianalisis.

Deskripsi alat : Mortar adalah wadahnya dan pestle

adalah penumbuknya yang digunakan untuk menumbuk atau

menghaluskan bahan kimia, biasanya bahan padat. Benih

1

2

yang akan dianalisis dimasukkan ke dalam mortar.

Kemudian, benih dihaluskan dengan penumbuk. Untuk

memberikan hasil maksimal dibutuhkan tenaga yang besar

agar benih yang dihasilkan dapat sehalus mungkin

(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : kehalusan benih dapat diatur

sesuai kebutuhan. Diperlukan tenaga yang besar dan waktu

yang cukup lama untuk menghaluskan benih dalam jumlah

yang besar, karena ukuran mortar yang kecil, sehingga

harus dilakukan berulang-ulang.

7. Cawan Porselen

Keterangan : 1. tutup cawan

2. cawan

Sifat : portable

Sumber energi : manual

Fungsi : menyimpan benih yang sudah dihaluskan.

Deskripsi alat : Crucible, atau biasanya disebut cawan

merupakan sebuah wadah yang terbuat dari bahan yang

tidak mudah mencair, seperti porselin, baja (stainless

steel), digunakan untuk reaksi kimia yang memerlukan

1

2

suhu tinggi. Untuk memindahkan crusible ke dalam oven

pemanas, atau microwave juga memerlukan penjepit untuk

melindungi dari panasnya oven. Benih yang akan diuji

dimasukkan ke dalam cawan. Kemudian benih dihaluskan

dengan penumbuk. Tenaga dikonsentrasikan pada penumbuk.

Untuk memberikan hasil maksimal dibutuhkan tenaga yang

besar agar benih yang dihasilkan dapat sehalus

mungkin(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : bahan yang digunakan tahan

panas, sehingga dapat digunakan dalam oven dengan suhu

tinggi. Namun, mudah pecah, karena terbuat dari kaca.

E. Alat Tambahan Lain

1. Refrigerator

Keterangan : 1. pintu

2. pegangan

Sifat : non portable

Sumber energi : listrik

Fungsi : menyimpan benih agar lebih tahan lama.

12

Deskripsi alat : Refrigerator adalah peralatan yang

mampu mengambil kalor dari ruangan yang

dingin(refrigerated space) dan membuangnya ke lingkungan

yang  yang hangat. Benih yang akan disimpan dimasukkan

ke dalam suatu wadah yang berlabel terlebih dahulu agar

tidak berhamburan dan tertukar. Kemudian, masukkan ke

dalam refrigerator. Atur suhu dan kelembaban sesuai

kebutuhan benih pad atombool pengatur(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : dapat menampung banyak

benih, karena daya tampungnya yang luas. Suhu dan

kelembaban dapat diatur sesuai kebutuhan. Benih yang

disimpan menjadi lebih tahan lama. Membutuhkan tempat

yang luas untuk menempatkan alat ini. Tidak mudah

dipindah-pindahkan.

2. Thermohygrometer

Keterangan : 1. skala penunjuk suhu (termometer)

2. jarum penunjuk skala suhu

3. skala penunjuk kelembaban (higrometer)

4. jarum penunjuk skala kelembaban

4

32

1

Sifat : portable

Sumber energi : manual

Fungsi : mengukur suhu dan kelembaban suatu ruang.

Deskripsi alat : Termohigrometer adalah alat gabungan

dari termometer dan hygrometer. Alat ini mempunyai 2

panah biasanya berbentuk seperti jam dan aja juga yang

digital. Cara penggunaan alat ini sangat mudah yaitu

tinggal dibaca  berapa kelembaban dan suhu yang ada pada

saat kita menghitungnya (Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : dapat mengukur dua parameter

sekaligus, suhu dan kelembaban. Membantu dalam mengatur

suhu dan kelembaban yang dibutuhkan oleh benih pada

suatu ruangan. Angka-angka kurang stabil, karena data

yang disajikan tidak dalam bentul digital.

3. Hand Counter

Keterangan : 1. tombol penghitung

2. display angka

3. tombol reset (pembuat angka nol)

Sifat : portable

Sumber energi : mekanik

3

2

1

Fungsi : menghitung jumlah benih

Deskripsi alat : Setiap benih yang telah dihitung

dipisahkan dan pada saat yang sama hand counter ditekan

alat penekannya, sehingga jumlah benih yang telah

dihitung akan sama dengan angka yang ada pada display

hand counter. Alat ini berbentuk bulat simple, berwarna

hitam dan perak. Prinsip kerjanya,pastikan angka dalam

keadaan nol dengan menggunakan tombol reset. Hitung

benih yang telah disiapkan dengan menekan tombol

penghitung. Jumlah benih akan ditunjukkan pada display

angka(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : dapat menghitung jumlah

benih yang sebenarnya (tanpa kotoran benih). Harganya

murah dan praktis. Namun, saat menghitung jumlah benih

yang cukup banyak diperlukan konsentrasi antara gerakan

jari yang menekan tombol penghitung dengan mata yang

menghitung benih secara visual saja, karena dapat

terjadi kelebihan atau kekurangan jumlah benih.

4. Beaker Glass

Keterangan : 1. mulut gelas

2

1

2. skala penunjuk

Sifat : portable

Sumber energi : manual

Fungsi : tempat melarutkan benih atau larutan

lainnya dan sebagai tempat untuk merendam benih.

Deskripsi alat : Gelas beker adalah sebuah wadah

penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan

memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam

laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder

dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai

ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Beker

dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat

ataupun dari plastik. Beker yang digunakan untuk

menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat-

zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari

PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah

(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : volume yang diukur lebih

besar dibandingkan gelas ukur. Mudah diamati, karena

terbuat dari kaca transparan. Namun, ketelitiannya lebih

rendah dibandingkan gelas ukur serta mudah pecah.

5. Gelas Ukur

Keterangan : 1. mulut gelas

2. penunjuk skala

3. kaki gelas

Sifat : portable

Sumber energi : manual

Fungsi : mengukur volume larutan.

Deskripsi alat : Gelas ukur, yaitu silinder gelas

berskala untuk mengukur volume larutan atau zat cair

dengan tepat. Standar deviasinya kira-kira 1% dari

volume yang diukur sebenarnya. Gelas ukur bermulut lebar

dan bercucuk, lebar mulut sama dengan lebar alasnya

dengan ukuran 1 mL sampai dengan 1 liter atau lebih.

Prinsip kerjanya larutan dituangkan ke dalam gelas ukur

dan disesuaikan volumenya pada skala

penunjuk(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : pengukurannya lebih teliti

dibandingkan dengan beaker glass. Namun,tidak dapat

3

2

1

mengukur volume larutan dalam jumlah yang besar, karena

skala penunjuk bersatuan milliliter serta mudah pecah.

6. Scalpel

Keterangan : 1. pegangan

2. mata pisau

Sifat : portable

Sumber energi : manual

Fungsi : memotong benih dan membersihkan benih dari

kulitnya.

Deskripsi alat : Alat ini terbuat dari besi, dengan

gagang yang lebih panjang dari pisaunya. Pisaunya

berukuran kecil karena untuk memotong benih yang

ukurannya pun kecil. Ujung pisau ini tajam maka haruslah

hati-hati dalam menggunakannya. Prinsip kerjanya yaitu

pada saat memotong benih, gunakan pinset untuk memegang

benih agar tidak “lompat” saat dipotong dengan scalpel

dan menghindari luka pada jari. Setelah siap, gunakan

scalpel seperti pisau pada umumnya.

2 1

Kelebihan dan Kekurangan : dapat memotong benih dengan

rapi dan membersihkan benih dari kulitnya,namun hanya

dapat digunakan pada benih berukuran sedang sampai

besar.

7. Grain Analyzer

Keterangan : 1. tempat benih

2. layar

3. tombol pengatur

Sifat : non portable

Sumber energi : listrik

Fungsi : menganalisis kandungan karbohidrat dalam

benih.

Deskripsi alat : berwarna putih dan layarnya berwarna

biru, tempat benih yang akan dihitung ada berbagai

ukuran yaitu untuk benih ukuran kecil, sedang, dan

besar. Benih yang akan dihitung diletakkan di tempat

3

2

1

benih, kemudian tekan tombol set dan tekan jumlah benih

yang akan dihitung. Setelah itu, tekan tombol start dan

benih akan jatuh ke tempat penampungan benih dengan

jumlah sesuai dengan yang diinginkan(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : dapat menghitung jumlah

benih yang diinginkan dengan tepat dan ketika benih itu

kurang atau berlebihan, kita dapat mengetahui secara

pasti jumlah kekurangan atau kelebihan biji tersebut

karena data ditayangkan secara digital,namun alat ini

tidak praktis.

8. Pinset

Keterangan : 1. pegangan

2. penjepit

Sifat : portable

Sumber energi : manual

Fungsi : memindahkan benih, terutama yang berukuran

kecil yang sulit dijangkau oleh jari tangan.

Deskripsi alat : Pinset adalah alat yang terbuat dari

besi. Pinset digunakan untuk mengambil atau menarik

beberapa sampel zat-zat yang terdapat di laboratorium

21

yang bisa menyebabkan alergi atau iritasi pada manusia.

Prinsip kerjanya adalah arahkan alat ini pada benih yang

akan dipindahkan. Letakkan ujung pinset tepat pada

benih, lalu tekan kedua pegangan pinset agar benih dapat

terjepit. Kemudian, angkat pinset dan pindahkan benih ke

tempat yang diinginkan(Haryana,2013).

Kelebihan dan Kekurangan : membantu pengamat dalam

memindahkan benih-benih berukuran kecil. Sampel benih

menjadi lebih steril,namun benih yang dapat diambil

hanya satu, sehingga jika ingin memindahkan banyak benih

harus dilakukan berulang-ulang.

9. Electro Conductivity Meter

Keterangan : 1. tangkai sensor

2. layar

3. tombol pengatur

1

2

3

Sifat : portable

Sumber energi : batu baterai

Fungsi : mengetahui kebocoran benih dan daya

hantar/konduktifitas benih.

Deskripsi alat : Alat ini berbentuk simple, mudah

sekali di bawa ke mana-mana. Berwarna agak kebiruan,

dengan tangkai sensor berwarna putih. Di tangkai sensor

terdapat lubang-lubang kecil.Alat sensornya yang panjang

mudah untuk menjangkau tempat-tempat yang sulit. Alat

ini dimasukkan kedalam tempat yang sudah diisi dengan

air, benih dimasukkan kedalam tempat tersebut. Kemudian

di tekan tombol powernya. Setelah itu dilihat berapa

daya hantar benih tersebut dalam layar yang sudah

tersedia.

Kelebihan dan kekurangan : alat ini mudah untuk dibawa-

bawa. Alat ini dapat mengetahui berapa daya hantar benih

secara teliti karena alat ini menyajikan data/angka

dalam bentuk digital sehingga kita tingal membaca angka

yang ditunjukkan oleh alat ini untuk dapat mengetahui

berapa daya hantar benih tersebut.

10.Grain Counter

Keterangan : 1. tempat benih yang dihitung

2. layar

3. tombol pengatur

4. wadah penampung benih

Sifat : non portable

Sumber energi : listrik

Fungsi : menghitung jumlah benih sesuai dengan

keinginan.

Deskripsi alat : Alat ini berukuran sedang, berwarna

kuning. Terdapat lampu indikator dan tombol angka

sebagai pengatur jumlah benih. Di bawahnya terdapat laci

untuk menampung benih hasil penghitungan. Alat ini

menggunakan listrik sebagai sumber tenaga. Benih yang

akan dihitung diletakkan di tempat benih. Kemudian,

tekan tombol power dan atur jumlah benih yang diinginkan

pada tombol pengatur. Secara otomatis alat akan

menghitung jumlah benih sesuai pengaturan. Selanjutnya,

hasil penghitungan benih ditampung di wadah penampung

benih.

1

2

3

4

Kelebihan dan Kekurangan : dapat menghitung benih

dengan tepat, tidak kurang maupun lebih. Dapat diketahui

jumlah benih secara pasti, karena data dicantumkan

secara digital. Namun benih yang akan dihitung harus

bebas dari kotoran, karena kotoran benih juga akan

terhitung oleh alat.

V. KESIMPULAN

1.Dalam sertifikasi benih, alat-alat yang digunakan berupa

alat pengambilan contoh benih, alat pengujian daya tumbuh,

alat pengujian kemurnian benih, dan alat pengujian kadar air

benih, serta alat tambahan lainnya.

2.Pengetahuan tentang cara penggunaan alat-alat yang berkaitan

dengan sertifikasi benih sangatlah penting,guna menghindari

kesalahan yang akan mempengaruhi penurunan kualitas contoh

benih.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2013. Sample Dividers. <http://www.capco.co.uk/acatalog/CENTRIFUGAL-SEED-DIVIDER-SEEDDIVCEN.html>. Diakses pada tanggal 23 Maret 2014.

Bisht,N.S.,and S.P.Ahlawat.1999. Seed Technology. State Forest Research Institute, India.

Copeland, L.O. 1976. Principles of Seed and Technology. Burgess Publishing Company, Minnesota.

Feistritzer, P. W. 1975. Cereal Seed Technology. Food and Agricultural Organization the United States, Rome.

Haryana. 2013. Agricultural Products - Seed Laboratory Equipments. <http://www.indosaw.com/ seed-lab- equipments1.html>. Diakses pada tanggal 23 Maret 2014.

Morla,S.,C.S.Ramachandra Rao, and R. Chakrapani. 2011. Factors affecting seed germination and seedling growth of tomato plants cultured in vitro conditions. Journal of Chemical, Biological and Physical Sciences 1(2) : 328-334.

Risnawaty,R.2012. Identifikasi cendawan terbawa benih pada padi lokal aromatik pulu mandoti, pulu pinjan, dan pare lambau asal kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Jurnal Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, FAPERTA UNHAS : 1-9.