PENGELOLAAN ALAT BERAT FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS ALAT-ALAT MEKANIS / AAB
Transcript of PENGELOLAAN ALAT BERAT FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS ALAT-ALAT MEKANIS / AAB
Materi #1. Pendahuluan
1.1. Pengertian Pemindahan Tanah Mekanis
1.2. Pengertian alat - alat Berat
1.3. Faktor yang mempengaruhi
pengoperasian alat
1.4 Sifat-sifat tanah
2/26/2014 2
2/26/2014 3
Faktor yang Mempengaruhi
Pengoperasian Alat Berat
1. Pengaruh ketinggian / Altitude
2. Beban / Tahanan
3. Koefisien traksi
4. Tenaga Roda / Rimpull
5. Kelandaian permukaan / grade
6. Gaya Tarik / Drawbar Pull
7. Temperatur
8. Pengaruh lainnya
4
Pengaruh Ketinggian / Altitude
Perubahan kadar oksigen dalam udara akan berpengaruh
terhadap tenaga mesin.
Secara umum, tenaga mesin akan berkurang dari tenaga
seluruhnya setiap penambahan 100 m / 1000feet , diatas
750 m / 3000 feet pertama di atas permukaan air laut
3 % untuk 4 cycle engine
1 % untuk 2 cycle engine
Sehingga untuk kebutuhan pekerjaan yang diperhitungkan
adalah kemampuan efektif yang telah berkurang sesuai
ketinggian . Namun untuk saat ini mulai digunakan super
charger yang menginjeksikan O2 ke dalam silinder , alat ini
mampu mempertinggi tenaga mesin s.d. 125%
5
Beban / Tahanan
Adalah beban atau tahanan pada traktor yang
melakukan pekerjaan pemindahan tanah mekanis,
berupa :
• Beban Dorong
• Beban Potong
• Beban Tarik
• Tahanan Gelinding / Rolling Resistance
• Tahanan Kelandaian / Grade Resistance
• Beban Total
6
Beban Dorong
Terdapat pada traktor yang bekerja mendorong
atau menggusur material.
Beban dorong = KB × BD (kg)
KB = Kapasitas Blade (m3)
BD = Berat material (kg/m3)
7
Beban Potong
Ditimbulkan sebagai reaksi material terhadap
pemotongan yang dilakukan kepadanya.
Secara teoritis dapat dihitung apabila shear
strength atau draft resistance dari material
diketahui.
Beban potong = q × dr (kg)
q = Luas penampang tanah yang di potong (cm2)
dr = Shear strength (kekuatan geser)
8
Beban Tarik
Beban tarik merupakan tahanan yang timbul akibat
adanya geseran dari benda yang ditarik.
Timbul karena adanya gesekan antara material
dengan permukaan tanah.
Besarnya bervariasi tergantung berat material,
cara penarikan dan keadaan tanah.
Beban tarik = BK × cg (kg)
BK = Berat kayu (KG)
cg = Koefisien gesek
10
Tahanan Gelinding / RR
Merupakan daya hambat yang diakibatkan tanah pada
roda kendaraan.
Tahanan gelinding dipengaruhi oleh spesifikasi roda dan
sifat permukaan lahan , yang didefinisikan sebagai tenaga
tarik.
Tahanan gelinding [ kg ] = w x Crr
w = berat kendaraan [kg]
Crr = koefisien tahanan gelinding
11
Tahanan Gelinding / RR
Faktor yang mempengaruhinya :
• Gesekan bagian dalam
Gesekan yang terjadi dalam komponen
penggerak dari flywheel mesin sampai pada ban
dipermukaan tanah.
• Kelenturan roda / ban
Dinding dan kembangan terpuntir sewaktu roda
berputar
12
Tahanan Gelinding / RR
Faktor yang mempengaruhinya :
• Beban pada roda
Jumlah berat kendaraan kosong ditambah berat
muatan yang diangkut (Gross Vehicle Weight)
GVW = berat kendaraan kosong + berat muatan)
• Penetrasi ban
RR harus ditambah 30 Lbs/ton untuk setiap inchi
penetrasi kedalam badan jalan.
Contoh : roda traktor masuk ke dalam tanah 2
inchi, maka tambahan tahanan gelindingnya
menjadi Crr = 2 x 30 = 60lbs/ton
13
Tahanan Gelinding / RR
KEADAAN PERMUKAAN
JALAN
KOEFISIEN
TAHANAN GELINDING
%
Jalan terpelihara, ban tidak
terbenam
Jalan terpelihara, ban agak
terbenam
Ban terbenam, sedikit basah
Keadaan jalan jelek
Jalan berpasir gembur, jalan
berkerikil
Keadaan jalan sangat jelek
2
3,50
5
8
10,00
15 - 20
Tahanan Gelinding
Jalan aspal
Jalan tanah
Besarnya tahanan
gelinding dipengaruhi
oleh kondisi medan /
jalan
16
Tahanan Gelinding / RR
Sebuah traktor dengan berat 20 ton berjalan pada
medan yang mempunyai Crr = 4%. Hitung tahanan
gelinding traktor tersebut !
Jawab :
RR = w x Crr
RR = 20 ton x 4%
RR = 0,8 ton = 800 kg
17
Tahanan Tanjakan / GR
Tahanan yang terjadi pada setiap alat yang
mendaki, karena ada perbedaan elevasi badan
jalan dan pengaruhgravitasi. 𝐸𝐹
𝐸𝐷=
𝑃
𝑊=
𝐵𝐶
𝐴𝐶 P = W x
𝐵𝐶
𝐴𝐶
P = 2000 x 1
100 = 20 Lbs
Apabila BC berubahmenjadi 2ft, maka
P = 2000 x 2
100 = 40 Lbs
P = 2000 Lbsx %𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
100=
20 𝐿𝑏𝑠 𝑥 %𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒
𝑡𝑜𝑛
E F
D
900
900
Tahanan Tanjakan
Kelandaian adalah perbandingan antara perubahan
ketinggian jalan dengan panjang jalan (%)
Tahanan Tanjakan
W
Besarnya tahanan tanjakan dipengaruhi oleh
berat kendaraan dan kelandaian tanjakan.
20
Tahanan Tanjakan / GR
Tahanan ini akan berubah menjadi bantuan
(bantuan kelandaian) apabila alat menuruni bukit.
Tahanan Tanjakan = W × % k (kg)
W = Berat kendaraan (kg)
% k = Kelandaian (%)
21
Tahanan Tanjakan / GR
Derajat Konversi
%
Derajat Konversi
%
Derajat Konversi
%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1,8
3,5
5,2
7,0
8,7
10,5
12,2
13,9
15,6
17,4
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
19,0
20,8
22,5
24,2
25,9
27,6
29,2
30,9
32,6
34,2
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
35,8
37,5
39,1
40,2
42,3
43,8
45,4
47,0
48,5
50,0
Sumber : Rochmanhadi, 1992
22
Tahanan Tanjakan / GR
Sebuah traktor dengan berat 20 ton berjalan
melalui tanjakan dengan kelandaian 3%. Berapa
tahanan tanjakan yang diterima traktor?
Jawab
GR = G . %k
GR = 20 ton x 20 Lbs/ton x 3 %
GR = 12 Lbs
23
Kelandaian Permukaan / Grade
Landai adalah perbandingan perubahan ketinggian
persatuan panjang jalan, perubahan traksi akibat
permukaan berbanding lurus dengan kelandaian.
Kebutuhan tenaga traksi dalam perubahan kelandaian sbb:
TR = RR + GR
TR = RR - GA TR = Total Resistance
RR = Rolling Resistance
GR = Grade Resistance
GA = Grade Assistance
24
Effective Grade (%)
Effective Grade = RR (%) + GR (%)
Diperlukan untuk :
• Penggunaan kurva rimpull
• Brake performance (kemampuan rem)
• Travel time (lama perjalanan)
Cara menghitung :
Diubah faktor RR kedalam %, dengan
perbandingan 20 Lbs/ton = 1%, kemudian
ditambahkan dengan %GR.
25
Effective Grade (%)
Sebuah wheel tractor bergerak dijalan yang
keras dan halus dengan Crr 60 Lbs/ton dan
tanjakannya sebesar 3%. Berapakah
effective gradenya?
Jawab :
RR diubah dari Lbs/ton menjadi % 20 Lbs/ton=1%
Maka Crr 60 Lbs/ton = 3%
Effective Grade = RR (%) + GR (%)
= 3% + 3% = 6%
26
Beban Total
Merupakan jumlah beban atau tahanan yang
harus diatasi oleh alat pada suatu kondisi
pekerjaan tertentu.
Hendaknya dianalisa mengenai beban-beban apa
saja yang diderita suatu alat dan dikaji dengan
secermat-cermatnya.
27
Beban Total
Menanjak (Up - Hill)
• Kendaraan beroda = RR + GR
• Kendaraan berantai = GR
Datar (level) :
• Kendaraan beroda = RR
• Kendaraan berantai = 0
Menurun (Down Hill) :
• Kendaraan beroda = RR - GR
• Kendaraan berantai = -GR
Jumlah beban-
beban itulah yang
harus diatasi oleh
suatu alat.
Dengan demikian
beban total
adalah sama
dengan tenaga
yang dibutuhkan.
28
Traksi
Traksi adalah daya cengkram , akibat adanya
adhesi antara roda penggerak dari alat tersebut
dengan permukaan tanah.
Besarnya berbeda-beda tergantung pada :
• Beban pada roda atau track
• Jenis permukaan tanah (tempat alat beroperasi)
Batas kritis daya cengkram disebut traksi kritis
Traksi kritis [TK] = W x ct
W = berat kendaraan [kg]
ct = koefisien traksi
Traksi
• Hanya dapat dijadikan tenaga traksi yang
maks bila terdapat geseran antara
permukaan ban dan permukaan tanah
• Andai geseran ini kurang cukup maka
tenaga yang berlebih diterima ban akan
mengakibatkan terjadinya slip
• Bila kendaraan dg berat 3000 kg, akan slip
saat diberikan tenaga traksi 2400 kg,
maka koef traksi = 2400/3000 = 0,80
2/26/2014 29
30
Koefisien Traksi
Perbandingan antara besarnya pound tenaga tarik
yang dapat dikerahkan, sebelum roda atau
tracknya selip dengan keseluruhan beban pada
track atau rodanya.
Contoh : Jika roda menanggung beban sebesar
80.000 pound dan mulai selip pada tenaga tarik
sebesar 40.000 pound, maka :
Koefisien traksi = 40.000/80.000 = 0,5
31
Koefisien Traksi
Ban Karet Track
Beton
Tanah liat, kering
Tanah liat, basah
Tanah Liat penuh bekas roda kendaraan
Pasir kering
Pasir basah
Tambang batu
Jalan kerikil (gembur tidak padat)
Tanah padat
Tanah gembur
Batu bara, timbunan
0,9
0,55
0,45
0,40
0,20
0,40
0,65
0,36
0,55
0,45
0,45
0,45
0,90
0,70
0,70
0,30
0,50
0,55
0,50
0,90
0,60
0,60
Tenaga Yang Dapat digunakan = Koefisien Traksi x
Beban pada Roda atau Track
32
Koefisien Traksi
Berapa besar tenaga yang dapat digunakan pada
crawler tractor yang berbobot 50.000 pounds dan
beroperasi pada permukaan tanah liat basah ?
Jawab :
Tenaga yang dapat digunakan = koefisien traksi x
beban pada roda/track
= 0,70 * 50.000 Lbs
= 35.000 Lbs
33
Rimpull
merupakan tenaga gerak yang disediakan mesin
untuk roda supaya bergerak, yang dinyatakan
dalam kg , lbs.
375 x HP x Effisiensi
Rimpul = ---------------------------- [lbs]
Kecepatan [mph]
Efisiensinya berkisar 80% - 85 % , dimana HP
adalah tenaga mesin
34
DrawBar Pull
merupakan tenaga yang tersedia untuk
melakukan gaya tarik.
DBP ini tergantung dari kecepatan
kendaraan pada gigi
tertentu [ umumnya telah tersedia dalam
spesifikasi alat ]
35
Temperatur
Perubahan temperatur mempengaruhi
tekanan udara dan kandungan oksigen per
satuan volume udara, sehingga akan
mengurangi tenaga yang ada.
Secara umum, tenaga mesin akan
berkurang dari tenaga seluruhnya setiap
kenaikan suhu udara 10 oF, sebesar 1 %.
temperatur standar 85 an berlaku sebaliknya
36
Pengaruh Lainnya
• Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan
• Kondisi tanah
• Efisiensi kerja
• Kemampuan operator
• Cuaca dan kondisi alam
• Kondisi alat yang digunakan
• Gerak maju sebuah alat penarik (spt
traktor) dibatasi oleh :
– Daya tarik (DBP atau rimpull) yg dpt
disediakan oleh mesin
– RR oleh permukaan jalan
– Berat total traktor + muatan
– Kelandaian permukaan
2/26/2014 37
Contoh:
Sebuah traktor menarik scraper dengan ketentuan
sbb:
• Traktor 180 HP, berat 20 ton
• Scrapper dgn muatan penuh berat 36 ton
• DBP traktor pada gigi ke 3 sebesar 9200 kg,
CRR traktor 30 kg/ton. CRR scraper 100 kg/ton.
• Efisiensi 85 %
• Berapa kemampuan mendaki traktor untuk
menarik scraper?
2/26/2014 38
WAKTU SIKLUS (cycle time/CT)
• Adalah waktu yang diperlukan dalam satu
rangkaian kegiatan yang dilakukan secara
berulang.
• Misal utk pekerjaan pemindahan material :
• CT = LT + HT+ DT + RT + ST
2/26/2014 39
EFISIENSI ALAT
• Mempengaruhi produktivitas peralatan
• Tergantung dari :
– Kemampuan operator
– Pemilihan & pemeliharaan alat
– Perencanaan 7 pengaturan letak alat
– Topografi & vol pekerjaan
– Kondisi cuaca
– Metode pelaksanaan
2/26/2014 40
PRODUKTIVITAS DAN DURASI
PEKERJAAN
• Produktivitas = kapasitas / CT
• Produktivitas = kapasitas x (60/CT) x efisiensi
• Untuk suatu pekerjaan yg terdapat lebih dari
satu jenis alat yang dipakai maka penentuan
penetuan jml alat :
– Jumlah alat i = prod terbesar / prod alat i
• Durasi = volume pekerjaan/ prod terkecil
2/26/2014 41
42
Manajemen
Alat-Alat Mekanis / Berat
Masalah pokok yang perlu diperhatikan
dalam manajemen alat berat :
• Kepemilikan alat berat
• Kemampuan kerja alat berat
• Perhitungan biaya kerja alat berat yang
dipilih.
43
Kepemilikan Alat-Alat Berat
Dalam manajemen AAB perlu dipikirkan
bagaimana kepemilikan alat diperoleh,
karena merupakan investasi bagi
perusahaan baik dengan cara membeli atau
menyewa alat.
44
Kemampuan Kerja Alat Berat
Kemampuan alat dalam melaksanakan
kegiatan yang diukur dengan satu-satuan
waktu (m3/jam).
Dalam mengukur kemampuan kerja alat,
perlu dibedakan pengertian antara :
• Kapasitas Kerja Alat
• Produksi Kerja Alat
45
Kemampuan Kerja Alat Berat
• Kapasitas Kerja Alat
Kemampuan alat berat dalam melakukan
pekerjaan dalam satu kali operasi/satu
siklus [m3/siklus]
• Produksi Kerja Alat
Kemampuan alat berat dalam melakukan
pekerjaan dalam satu jam kerja [m3/jam]
46
Perhitungan Biaya Operasi AB
Untuk mendapatkan gambaran mengenai
proses analisa pekerjaan PTM, perlu
memperhatikan permasalahan yang ada.
• Kemampuan berproduksi
• Biaya pengoperasian alat berat
47
Kemampuan Berproduksi
Kemampuan produksi alat tergantung dari :
• Alam kondisi medan kerja.
pengaruh temperatur
pengaruh tekanan udara
keadaan material yang dikerjakan
• Alat kondisi alat
metode pelaksanaan kerja
percepatan alat
48
Biaya Pengoperasian Alat Berat
Dipengaruhi biaya kepemilikan alat.
• Faktor harga alat, umur alat (life time), bunga
modal, asuransi, dan nilai sisa pakai
(depresiasi)
• Biaya operasional dilapangan (bahan bakar,
pelumas, sparepart,perbaikan, upah operator.
• Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat.
Mempengaruhi Rencana Anggaran Biaya