2. Klasifikasi alat-alat berat

41
4 2. Klasifikasi alat-alat berat Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat. a) Klasifikasi Fungsional Alat Berat Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini (Rostiyanti 2009) 1) Alat Pengolah Lahan Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader

Transcript of 2. Klasifikasi alat-alat berat

4

2. Klasifikasi alat-alat berat

Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam

beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah

klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi

operasional alat berat.

a) Klasifikasi Fungsional Alat Berat

Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah

pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat.

Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut

ini (Rostiyanti 2009)

1) Alat Pengolah Lahan

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih

merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan

sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada

lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka

pembukaan lahan dapat dilakukan dengan

menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan

tanah paling atas dapat digunakan scraper.

Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya

rata selain dozer dapat digunakan juga motor

grader

5

Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yaknimenggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer)dan Buldoser yang menggunakan roda karet(Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldosermenggunakan traktor sebagai tempat dudukanpenggerak utama, tetapi lazimnya traktortersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapatberfungsi sebagai Buldoser yang bisa untukmenggusur tanah.Buldoser digunakan sebagai alat pendorongtanah lurus ke dapan maupun ke samping,tergantung pada sumbu kendaraannya. Untukpekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoserkhusus yang disebut Swamp Bulldozer.

2) Alat Penggali

Jenis alat ini dikenal juga dengan

istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan

untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk

didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe,

dragline, dan clamshell.

6

3) Alat Pengangkut Material

Crane termasuk di dalam kategori alat

pengangkut material, karena alat ini dapat

mengangkut material secara vertical dan kemudian

memindahkannya secara horizontal pada jarak

jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan

material lepas (loose material) dengan jarak

tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan

dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini

memerlukan alat lain yang membantu memuat

material ke dalamnya.

4) Alat Pemindahan Material

7

Yang termasuk dalam kategori ini adalah alatyang biasanya tidak digunakan sebagai alattransportasi tetapi digunakan untukmemindahkan material dari satu alat ke alatyang lain. Loader dan dozer adalah alatpemindahan material.

5) Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan

maka pada lahan tersebut perlu dilakukan

pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk

pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan

jalan dengan perkerasan lentur maupun

perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat

pemadat adalah tamping

roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-

lain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat

terbang, jalan raya, tanggul sungai dan

sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal

mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala

kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan

cara menggenangi dan membiarkan tanah

8

menyusust dengan sendirinya, namun cara ini

perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna;

agar tanah benar-benar mampat secara sempurna

diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan

tanah.

Pemadatan tanah secara mekanis umumnya

dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas

(Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara

lain adalah:

Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak

sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik

traktor.

Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang

terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada yang

terbuat dari karet (pneumatic).

Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang

punya permukaan halus (plain), bersegmen,

berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan

sebagainya.

Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang

dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua

(Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.

Alat pemadat yang menggunakan penggetar

(vibrator).

9

Tandem Roller

6) Alat Pemroses Material

Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan

mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran

yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya

adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan

aspal. Yang termasuk didalam alat ini

adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang

dapat mencampur material-material di atas juga

dikategorikan ke dalam alat pemroses material

seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant.

Concrete Mixer Truck

7) Alat Penempatan Akhir Material

10

Alat digolongkan pada kategori ini karena

fungsinya yaitu untuk menempatkan material

pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat

atau lokasi ini material disebarkan secara

merata dan dipadatkan sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditentukan. Yang

termasuk di dalam kategori ini adalah concrete

spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat

pemadat.

Asphalt Paver

b) Klasifikasi operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat

dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau

tidak dapat digerakan atau statis. Jadi

klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat

dibagi atas berikut ini.

1) Alat dengan Penggerak

11

Alat penggerak merupakan bagian dari alat

berat yang menerjemahkan hasil dari mesin

menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak

adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet.

Sedangkan belt merupakan alat penggerak

pada conveyor belt.

Crawlercrane

2) Alat Statis

Yang termasuk dalam kategori ini

adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton

maupun untuk aspal serta crusher plant.

Tower Crane

12

Crane (alat pengangkat) jenisnya ada

bermacam-macam: Crane gelegar, crane kolom

putar, crane putar, crane portal, crane menara,cran

e kabel, dan mobil crane. Beberapa

jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-

proyek bangunan sipil yang berkaitan dengan

pemindahan tanah adalah mobile crane,

sebab craneini dapat dengan mudah dipindah-

pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah

secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang

relatif tinggi

3. Fungsi Alat Berat

Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi

kehutanan dengan

konfigurasi LogLoader, Harvester/Processor, dan Road Builder.

Alat Berat Kehutanan

a) Backhoe Loader merupakan gabungan dari dua alat

berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan

dilengkapi dengan bucket dan berfungsi

13

sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi

dengan perlengkapan yang sama dengan yang

digunakan padaexcavator

Backhoe Loader

       

                                                        

                                      

b) Excavator

Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada

dua tipe Excavator yaitu:

1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang /

track shoe (Crawler Excavator) dan

2) Excavator yang menggunakan ban (Wheel Excavator).

Hidraulic Excavator

14

Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan

seperti :

a. Excavating (menggali)

b. Loading (memuat material)

c. Lifting (mengangkat beban)

d. Hammering (menghancurkan batuan)

e. Drilling (mengebor), dan lain sebagainya

Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass

Excavator terdapat pada kapasitas implement yang

digunakan.

c) Grader

Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk

meratakan pembukaan tanah secara mekanis; dusamping

itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain

misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah,

meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah

dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan

pada pekerjaan pengurugan kembali galian tanah

hasilnya kurang memuaskan.

15

Motor Grader

Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan

oleh Grader antara lain adalah:

a) Perataan tanah (Spreading).

b) Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan

tanah”.

c) Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side

cast/mixing).

d) Pembuatan parit (Crowning Ditching)

e) Pemberaian butiran tanah (scarifying)

Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang

berhubungan dengan pembangunan dan pemeliharaan

jalan, diantaranya :

a) Grading, Spreading, Ditching

b) Scarifying

c) Side Sloping

d) Dozing

e) Ripping

d) Skid Steer Loader

Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid

Steer Loader, disingkat SSL, dapat digunakan untuk

berbagai keperluan, diantaranya :

a) Loading, Dozing,

b) Digging,

c) Clamping,

d) Grading, Leveling, dan sebagainya.

16

Skid Steer Loader

Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu :

• Wheel Skidder

• Track Skidder

 Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang

kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak dilakukan oleh

perusahaan-perusahaan kayu (logging).

e) Wheel Tractor Scrapper,

Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan

untuk memuat, memindahkan, menyebarkan dan mem-buang

material dalam rangka pemeliharaan jalan.

Alat ini digunakan untuk menggali muatannya

sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan,

kemudian muatan itu disebagkan dan

diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas permukaan

tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu

tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm

pula. Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng

tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang

17

terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan

raya atau lapangan terbang.

Efisiensi penggunaan Scrappertergantung pada: (1)

kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi mesin, dan

(3) operator yang bekerja.

Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada

dua macam yakni:

(1)  Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper

Tractor), dan

(2)  Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri

(Self Propelled Scrappers).

  Down Scrapper Tractor adalah

jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan ditarik

oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas

produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai

alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang

ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah

jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak

digunakan. 

Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus

sehingga gerakannya gesit dan lincah.

Produksi SelfPropelled Scrappers dapat tinggi, jika

digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5

km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu

dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun

kecepatannya.

18

Wheel Tractor Scrapper

f) Articulated Dump Truck

Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan

untuk memindahkan dan membuang material dengan

kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.

Articulated Dump Truck

g) Loader

Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran

dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader dan

sejenisnya. Pada prinsipnya Loadermerupakan alat

pembantu untuk menngangkut material dari tempat-

tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain

19

itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih

lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur

bongkaran, menggusur tonggaktonggak kayu kecil,

menggali pondasi basement dan lain-lain.

  Loader merupakan alat pengangkut material dalam

jarak pendek, bila digunakan sebagai alat

pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik

dari Buldoser, sebab dengan menggunakan Loader tak ada

material yang tercecer.

Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal

yang perlu diperhitungkan adalah beban harus

diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi

berat dari loader itu sendiri, sebab ada

kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan,

Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat

material ke dalam ADT atau OHT. Pada wheel loader kecil

dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi

lainnya (tergantung dari attachment yang digunakan)

seperti : WHA (Waste Handling Arrangement) Integrated

Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.

Wheel Loader

20

h) Track Type Tractor

Track Type Tractor atau Bulldozer atau Dozer adalah alat

yang dirancang untuk mendorong material, meratakan

atau menyebarkan material, mengupas permukaan

tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.

Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa

dilakukan oleh machine ini, tergantung

dari attachment yang dipasangkan, yaitu :

• Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper

• Skidding, bila dilengkapi dengan Winch

Track Type Tractor

B. Perhitungan Metode Galian dan Timbunan

Galian dan timbunan atau yang lebih di kenal olehorang -orang lapangan adalah Cut and Fill dimanapekerjaan ini sangat penting baik pada pekerjaan

21

pembuatan jalan, bendungan, bangunan, dan reklamasi.Galian dan timbunan dapat diperoleh dari peta situasiyang dilengkapi dengan garis-garis kontur ataudiperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuransipat datar profil melintang sepanjang koridor jalurproyek atau bangunan.

Galian dan timbunan dapat diperoleh dari petasituasi dengan metode penggamba ran profil melintangsepanjang jalur proyek atau metode grid-grid (griding)yang meninjau galian dan timbunan dari tampak atas danmenghitung selisih tinggi garis kontur terhadapketinggian proyek ditempat perpotongan garis konturdengan garis proyek.

Feet kubik, yard kubik dan meter kubik dipakai dalamhitungan pengukuran tanah, walaupun yard kubik adalahsatuan yang paling umum dalam pekerjaan tanah 1yd³ =27 ft³, 1 m³ = 35,315 ft³. Namum biasanya di indonesiadi gunakan meter kubik sebagai satuan dalam menentukanjumlah volume. Pada suatu proyek konstruksi, pekerjaangalian dan timbunan tanah (cut and fill) hampir tidakpernah dapat dihindarkan. Hal tersebut diakibatkanadanya perbedaan.

Pengukuran volume langsung jarang dikerjakan dalampengukuran tanah, karena sulit untuk menerapakan dengansebenar-benarnya sebuah satuan tehadap material yangterlibat. Sebagai gantinya dilakukan pengukuran tidaklangsung. Untuk memperolehnya dilakukan pengukurangaris dan luas yang mempunyai kaitan dengan volume yangdiinginkan.

22

Namun sebelum membahas lebih lanjut marilah kitaketahui tentang apa yang dimaksud dengan tampang/penampang baik itu tampangmemanjang, maupun tampang melintang serta kegunaanya.Penampang merupakan gambar irisan tegak. Bila pada petatopografi bisa dilihat bentuk proyeksi tegak modelbangunan, maka pada gambar penampang bisa dilihat modelpotongan tegak bangunan dalam arah memanjang ataupunmelintang tegak lurus arah potongan memanjang.

Bisa dipahami bahwa gambar penampang merupakangambaran dua dimensi dengan elemen unsur jarak (datar)dan ketinggian. Unsur-unsur rupa bumi alamiah ataupununsur-unsur buatan manusia yang ada. Pada gambarpenampang dibuat dan disajikan rencana dan rancanganbangunan dalam arah tegak. Skala horizontal pada gambarpenam pang umumnya lebih kecil dibanding skala tegak.

Pengukuran penampang bisa dilakukan dengan modeteristris, fotografis ataupun ekstra teristris.Tergantung pada jenis pekerjaan dan kondisi medannya,pengukuran penampang bisa dilakukan dengan caralangsung ataupun tidak langsung menggunakan alat sipatdatar, theodolite atau alat sounding untuk pengukuranpada daerah berair yang dalam.

Penampang memanjang umumnya dikaitkan denganrencana dan rancangan memanjang suatu rute jalan, rel,sungai atau saluran irigasi misalnya. Irisan tegakpenampang memanjang mengikuti sumbu rute.

Pada rencana jalan, potongan memanjang umumnyabisa diukur langsung dengan cara sipat datar kecuali

23

pada lokasi perpotongan dengan sungai, yaitu potonganmemanjang jalan merupakan potongan melintang sungai.

Pada perencanaan sungai, potongan memanjangumumnya tidak diukur langsung tetapi diturunkan daridata ukuran potongan melintang.

Skala jarak horizontal gambar penampang memanjangmengikuti skala peta rencana rute sedangkan gambarskala tegak (ketinggian) dibuat pada skala 1 : 100 atau1 : 200. Gambar potongan memanjang suatu rute umumnyadigambar pada satu lembar bersama -sama dengan peta.ditambah daerah penguasaan bangunan atau hingga sejauhjarak tertentu di kanan dan kiri rute agar bentuk dankandungan elemen rupa bumi cukup tersajikan untukinformasi perencanaan.

Cara pengukuran penampang melintang bisamenggunakan alat sipat datar, theodolite ataumenggunakan echo sounder untuk sounding pada tempatberair yang dalam. Pada pengukuran potongan melintangsungai bisa dipahami bahwa sumbu sungai tidak selalumerupakan bagian terdalam sungai. Data lain yang harusdisajikan pada potongan melintang sungai adalahketinggian muka air terendah dan ketinggian muka airtertinggi atau banjir.

Pada perencanaan rute juga dikenal gambarpenampang melintang baku - PMB (typical crosssection), yaitu bakuan rancangan Potongan tipikal jalanNormal

24

Untuk menghitung galian dan timbunan tanah berdasarkanirisan penampang melintang. Pengolahan data dilakukan dengan carasebagai berikut : 1. Tempatkan titik mana yang akan digunakan untukirisan penampang melintang.2. Gambarkan masing-masing irisan penampang melintangyang bersangkutan dan perlihatkan perbedaan tinggi mukatanah asli dengan tinggi permukaan perkerasan yang direncanakan. 3. Dengan menggunakan Planimetri atau milimeter kolomhitung masing -masing luas penampang galian dan timbunan dengan cermat. Sebagai pedoman dalam perhitungan luas bidang galiandan timbunan di atas, beberapa bentuk gambar penampang melintang untukpekerjaan jalan raya yang kiranya perlu dicermati dengan seksama.

25

Gambar Penampang melintang jalan

4. Setelah luas masing -masing irisan penampangmelintang diperoleh, selanjutnya hitung volume timbunanmasing-masing dengan rumus sebagai berikut :

V = Volume galian atau timbunan tanah (m3) A1 = Luas bidang galian atau timbunan pada titikawal proyek (m2) A2 = Luas bidang galian atau timbunan pada irisanpenampang berikutnya (m2) d = Panjang antara 2 (dua) titik irisan melintang(m) 5. Hitung total jumlah volume galian dan timbunantanah tersebut. Untuk mempermudah dalam perhitungan digunakan formattabel berikut sebagai salah satu contoh:

26

C. Perhitungan Cost Pekerjaan Pemindahan Tanah MekanisPada umumnya setiap pekerjaan pembangunan bangunan

sipil selalu berkaitan dengan masalah pekerjaan tanah.Pekerjaan tanah ini dilakukan mulai dari menggali,menggusur, memindahkan dan memadatkan untukmendapatkan spesifikasi tanah yang ditentukan. Padapelaksanaan proyek ini alat-alat berat yang digunakanyaitu Wheel loader tipe WA 200-6, Backhoe dan Dumptruck sebagai alat penunjang, memiliki kelebihan sertakekurangan ditinjau dari segi teknis. Perlunyapengetahuan lebih lanjut mengenai produktivitas masing-masing alat sebagai upaya yang tepat agar menghasilkanpekerjaan yang efektif dan efisien.

Adapun data yang didapat yaitu dengan cara metodepengumpulan data, berdasarkan hal tersebut, tujuanyang ingin dicapai adalah menghitung anggaran biayaberdasarkan Pedoman Harga Satuan (PHS) danProduktivitas Kerja Alat wheel loader sehinggapelaksanaan proyek lebih optimal. Data yang diperolehdianalisa untuk mendapatkan hasil produktivitas, jumlah

27

alat berat yang dipergunakan dan jumlah biaya sewaalat. Dari hasil pengumpulan data dan perhitungan analisadidapat jumlah alat berat dan jumlah biaya sewa alatseperti berikut : A. Backhoe : 1 Unit biaya sewa alat perjam Rp.522,090,63 B. Dump truck : 2 Unit biaya sewa alat perjam Rp. 298,363,46 C. Wheel loader : 1 Unit biaya sewa alat perjam Rp. 397,337,18

Tinjauan Pustakaa. Produktivitas Produktivitas dapat dibagi menjadi dua bagian :(sumber : suryadharma dan Y. Wigroho).

1. Produktivitas Tenaga Kerja Selain dari tenaga-tenaga yang tersedia, pelaksanaharus mencari tenaga kerja baru untuk mencukupikeperluan tenaga kerja. Hal ini mengharuskan untukmenghitung kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan,seperti tenaga kerja berpendidikan tinggi,operator alat berat dan lain sebagainya yangtentunya memerlukan suatu perencanaan sehinggapelaksanaan dapat berjalan dengan baik.

2. Produktivitas Alat-alat Berat Produktivitas alat berat adalah batas kemampuanalat berat untuk bekerja Hubungan antara tenagayang dibutuhkan, tenaga yang tersedia dan tenaga

28

yang dapat dimanfaatkan sangat berpengaruh padaproduktivitas suatu alat berat.

b. Pengenalan Dasar Alat-alat Berat Alat-alat berat dalam fungsinya pada suatu proyek

memegang peranan yang sangat penting, dimana dalamsetiap pengoperasiannya alat berat ini membutuhkanbiaya yang cukup besar, sehingga alat-alat berat harusdimanfaatkan seoptimal mungkin. Faktor-faktor yang menentukan dalam penggunaan alatberat adalah:

a. Tenaga yang dibutuhkan (Power required) b. Tenaga yang tersedia (Power available) c. Tenaga yang dapat dimanfaatkan (Power usable)

Pada dasarnya pekerjaan tanah dapat dipisahkan menjadibeberapa kegiatan yaitu:

a. Pek. pemotongan tanah (cutting)b. Pek. pemuatan (loading) c. Pek. pengangkutan (hauling) d. Penebaran tanah (spreading) e. Pembersihan permukaan (shipping) f. Pemadatan tanah (compacting) g. Pembasahan (watering) h. Penggalian tanah (excavating)

c. Dasar Bekerjanya Peralatan Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi gerakan

peralatan yaitu: a. Tahanan Gelinding (Rolling Resistance) b. Landai Permukaan (Grade) c. Koefisien Traksi d. Pengaruh Ketinggian

29

e. Tenaga Tarik (Draw Bar Pull = DBP) f. Tenaga Roda (Rimpull) g. Kemampuan Mendaki Ketinggian (Gradability) h. Temperatur i. Pengaruh Lain

Pengolahan Dataa. Data Backhoe Untuk pekerjaan penggalian tanah, alat yang digunakan

adalah Backhoe. Untuk mulai menggali dengan alat ini,bucket dijulurkan ke depan ke tempat galian, bilabucket sudah pada posisi yang diinginkan bucketdiayunkan ke bawah seperti dicangkulkan, kemudianlengan bucket ditarik kearah alatnya. Setelah bucketterisi penuh lalu diangkat dari tempat penggalian dandilakukan swing. Untuk mengangkut hasil penggaliandigunakan dump truck. Untuk Produksi Backhoe

Dimana : Q = Produksi backhoe (m3/jam) Q = Produksi persiklus (m) E = Efisiensi Kerja (lihat tabel 2.6) Cm = Waktu siklus (detik) Produksi persiklus dapat ditentukan dengan rumus : q = ql x k Dimana: q = Produksi tiap gerakan (m3) ql = Kapasitas bucket (m3) k = Faktor bucket

30

b. Data Loader Loader yang digunakan adalah Loader jenis beroda

ban dan digerakan dengan kendali hidrolis. Loadermelakukan pembersihan lapangan dan penggusuran sertapemadatan tanah yang telah ditumpahkan oleh dumptruck, serta perataan sesuai dengan elevasi rencana.Untuk menghitung produksi loader, faktor yangmempengaruhi adalah ukuran bucket, cycle time dankondisi kerja/efisiensi kerja. Menurut komatsu untuk produksi wheel loader digunakanrumus berikut :

Keterangan : T = Cycle time (menit) BC = Kapasitas bucket (m³) JM = Kondisi manajemen dan medan kerja BF = Faktor pengisian bucket c. Data Dump Truck Untuk pengangkutan material timbunan dan galian

dipergunakan alat dump truck, dump truck yangdigunakan adalah dump truck bertipe pengangkatan kebelakang. material dari hasil galian backhoe laludimasukan kedalam dump truck kemudian dibuang ketempat pembuangan atau tempat timbunan. Cara pembuanganmaterial dengan cara bak truk didorong dengan alathidrolik sehingga didapat kemiringan bak truk yangsesuai dengan kemiringan yang diinginkan.

Untuk menghitung produksi perjam total dari beberapadump truck yang mengerjakan pekerjaan yang sama secarasimultan dapat dihitung dengan rumus :

31

Dimana : Q = Produksi Dump Truck (m3/jam) Q = Produksi persiklus (m) Et = Efisiensi Kerja Cm = Waktu siklus (menit)Cm = cycle time = - Waktu pemuatan (T1) - Waktu pengangkutan (Th) - Waktu menumpah (Td) - Waktu kembali (Tr) - Waktu menunggu (Tw)

Total cycle time : = T1 + Th + Td + Tr +Tw a. Waktu pemuatan (Loading time) = T1

Dimana : T1 = Waktu pemuatan (det) Cd = Kemampuan muat dump truck (m3) q1 = Kapasitas bucket backhoe (m3) k = Faktor bucket Cm1 = Waktu siklus backhoe tiap sekali muat b. Waktu pengangkutan (Hauling time) = Th

32

Dimana : Th = Waktu pengangkutan (det) D = Jarak angkut (m) V1 = Kecepatan rata-rata pada saat muatan penuh(m/menit) c. Waktu kembali (returning time) = Tr

Dimana : Tr = Waktu kembali (det) D = Jarak angkut (m) V2 = Kecepatan kembali pada saat muatan kosong(m/menit)

Membahas mengenai analisa data kerja wheel loader,dimana akan meneliti dan menghitung produktivitas kerjaalat dari jenis wheel loader dengan kapasitas bucket2,4 m³. Untuk mendapatkan data mengenai kerja wheelloader dilakukan dengan cara meninjau dan mencatatlangsung waktu mengangkat material, waktu menumpahkanmaterial, waktu kembali kepada posisi semula. Setelahdidapat kerja alat wheel loader, kemudian denganperhitungan rata-rata kerja wheel loader darimaterial yang ditinjau serta akan dihitung waktu siklusyang dibutuhkan untuk mendapatkan perhitunganproduktivitas kerja alat. Total Volume Galian = 10000 m3 Total Volume Timbunan = 6480 m3

33

Durasi rencana proyek yaitu 50 hari kerja, sehingga:- Volume Galian per hari :

- Volume Timbunan per hari :

Analisa Pekerjaan Galian Dalam pekerjaan galian ini digunakan 2 (dua) jenis alatberat yang akan dianalisis yaitu Backhoe dan Dump Truck. Analisa Backhoe - Nama alat = Backhoe - Tipe alat = Hydraulic Excavator 320DLRR Tahun 2010 - Volume Bucket (ql) = 0.9 m3- Kondisi Alat = Baik sekali - Jenis tanah = Tanah berpasir/tanah biasa - Kondisi Operator = Baik - Faktor Bucket (K) = 0,8 - Efisiensi Kerja = 0,81 - Waktu gali = 13 dtk - Waktu Buang = 5 dtk - Waktu Putar = 8 dtk Analisa Dump truck - Nama alat = Dump Truck - Tipe alat = FE 74 HD 125 PS 6 RODA DUMP Tahun2010 - Kapasitas bak (c) = 6 m3- Kondisi Alat = Baik sekali

34

- Kondisi Operator = Baik - Efisiensi Kerja = 0.75 - Jarak angkut = 12 km = 12000 m - Cycle Time backhoe = Waktu gali + (waktu putar x2 ) + waktu buang - Kapasitas bucket backhoe = 0.9 m3- Kecepatan rata-rata isi = 30 km/jam x 1000 =30000 1 jam = 60 menit = 30000/60 = 500 m/menit - Kecepatan rata-rata kosong = 50 km/jam = 50 x 1000 = 50000 = 1 jam = 60 menit = 50000/60 = 833.3 m/menit

Selanjutnya data-data tersebut akan dimasukan dalamTabel Perhitungan Analisa Harga Satuan Alat untukGalian untuk dihitung produktivitas alat dan koefisienpenggunaaan alat per m3 seperti terlihat pada tabel.

35

36

b. Analisa Pekerjaan Timbunan Dalam pekerjaan timbunan ini digunakan 1 (satu) jenisalat berat yang akan dianalisa yaitu Jenis Loader.. Analisa Bulldozer - Nama alat = Loader - Tipe alat = Wheel Loader WA 200-6 Tahun 2007- Kapasitas Bucket = 2.44 m³ - Kondisi Alat = Baik sekali - Kondisi Operator = Baik - Efisiensi Kerja = 0.81 - Jarak Gusur = 35 m - Waktu Ganti Perseneling = 0.1 menit - Kecepatan maju = 10.8 km/jam = 180 m/menit - Kecepatan mundur = 12.9 km/jam = 215 m/menit

37

38

4. Produk Alat Berat dan Spesifikasinya

a) Catterpilar Tbk.

The Cat brand is the cornerstone of the

Caterpillar brand portfolio, representing products

and services made by Caterpillar. While

Caterpillar was founded in 1925, “Cat” was not

used as a trademark until 1949 when it began

appearing on machine trade dress. It was

registered three years later. Over time, the level

of familiarity with the Cat brand made it possible

to rely on it as a primary public-facing brand

name.

Today, product trade dress and dealer

identity leverage the powerful Cat name. In 2012,

with the strong support of the Executive Office,

the Cat brand was relaunched through a

recommitment to Caterpillar's fewer, stronger

39

brand strategy and a new articulation of the Cat

brand promise: "A champion for your enduring

success."The Cat business model is fundamentally

different than the brand’s leading competitors

because it revolves around the promise of total

life cycle value.

Cat products are designed with superior

quality, unsurpassed reliability, durability that

allows for multiple rebuilds, ease of

serviceability and reparability and outstanding

support, provided almost exclusively by Cat

dealers. Cat products usually are placed in

demanding applications where unequaled parts

availability and quick repair is demanded to

return the machine to production.

The heart of the Cat brand is a devotion to

the customer. Every employee that supports the Cat

brand is a champion for our customers, devoted to

delivering both short term rewards and long term

benefits. In short, our success is their success.

40

Contoh Produk

Backhoe Loader Seri F generasi berikutnya

melanjutkan tradisi desain dan inovasi merek Cat.

Dikembangkan dengan pengalaman lebih dari 25

tahun, dan pada generasi keenam, Seri F menetapkan

standar baru.Kunjungi dealer Cat terdekat hari ini

dan cobalah Backhoe Loader Generasi Berikutnya

dari Caterpillar.

41

SPESIFIKASI ENGINE

Pada

tahun

1963,

Daya — Bersih 52.9 kW

Model Engine Cat 3054C*

Kapasitas Silinder 4.4 L

Kenaikan Torsi Bersih @ 1400 rpm — SAE J1349: 56,5 kW (74 hp)

27.0 %

Kenaikan Torsi Bersih @ 1400 rpm — SAE J1349: 68,5 kW (91 hp)

38.0 %

Daya Tetapan (Opsional) @ 2200 rpm: Kotor — ISO 14396

68.5 kW

Daya Tetapan (Opsional) @ 2200 rpm: Bersih — 80/1269/EEC

64.9 kW

Daya Tetapan (Opsional) @ 2200 rpm: Bersih — ISO9249

64.9 kW

Daya Tetapan (Standar) @2200 rpm: Kotor — ISO 14396

56.5 kW

Daya Tetapan (Standar) @2200 rpm: Bersih — 80/1269/EEC

52.9 kW

Daya Tetapan (Standar) @2200 rpm: Bersih — ISO 9249

52.9 kW

Diameter 105.0 mm

Langkah 127.0 mm

42

Caterpillar memperkenalkan 769, truk off-road

revolusioner yang dibuat khusus untuk beratnya

lingkungan pertambangan dan konstruksi berat. Lima

puluh tahun kemudian, truk kami berada dalam

performa terbaiknya. Kami menggunakan yang terbaik

dari warisan yang kokoh dan andal, dipadukan

dengan teknologi yang melindungi lingkungan, untuk

menjadikan operator Anda lebih produktif dan

mendongkrak aspek ekonomi armada angkut Anda.Cat

SPESIFIKASI ENGINE

Model Engine Cat® C15 ACERT™

Kecepatan Engine Tetapan

1700.0 RPM

Daya Kotor – SAE J1995

384.0 kW

Daya Bersih – SAE J1349

356.0 kW

Daya Bersih – 80/1269/EEC

365.0 kW

Daya Bersih – ISO 9249

356.0 kW

43

Jumlah Silinder 6

Diameter 137.0 mm

Langkah 171.0 mm

Kapasitas Silinder 15.2 L

Daya Bersih – ISO 14396

379.0 kW

Torsi Bersih – SAEJ1349

2486.0 Nm

b) United Tractor Tbk.

PRODUCTS

United Tractors (UT/the Company) is the leading

and the largest distributor of heavy equipments in the

Indonesia, providing products from world-renowned

brands such as Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag,

Tadano, and Komatsu Forest.

44

We are a company with a long history. Established

on October 13th, 1972, the Company reached an important

milestone on September 19th, 1989, by listing its

shares in Jakarta and Surabaya Stock Exchange as PT

United Tractors Tbk (UNTR), with PT Astra International

Tbk as the majority shareholder.

Today, our vast distribution network includes 19

branch offices, 22 site support offices and 11

representative offices in 22 provinces across the

country. Not content with being the largest distributor

of heavy equipments in the country, the Company also

plays an active role in the field of mining contracting

and has recently ventured into coal mining business.