2. Klasifikasi alat-alat berat
Transcript of 2. Klasifikasi alat-alat berat
4
2. Klasifikasi alat-alat berat
Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam
beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah
klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi
operasional alat berat.
a) Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah
pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat.
Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut
ini (Rostiyanti 2009)
1) Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih
merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan
sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada
lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka
pembukaan lahan dapat dilakukan dengan
menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan
tanah paling atas dapat digunakan scraper.
Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya
rata selain dozer dapat digunakan juga motor
grader
5
Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yaknimenggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer)dan Buldoser yang menggunakan roda karet(Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldosermenggunakan traktor sebagai tempat dudukanpenggerak utama, tetapi lazimnya traktortersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapatberfungsi sebagai Buldoser yang bisa untukmenggusur tanah.Buldoser digunakan sebagai alat pendorongtanah lurus ke dapan maupun ke samping,tergantung pada sumbu kendaraannya. Untukpekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoserkhusus yang disebut Swamp Bulldozer.
2) Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan
istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan
untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk
didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe,
dragline, dan clamshell.
6
3) Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat
pengangkut material, karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian
memindahkannya secara horizontal pada jarak
jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan
material lepas (loose material) dengan jarak
tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan
dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini
memerlukan alat lain yang membantu memuat
material ke dalamnya.
4) Alat Pemindahan Material
7
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alatyang biasanya tidak digunakan sebagai alattransportasi tetapi digunakan untukmemindahkan material dari satu alat ke alatyang lain. Loader dan dozer adalah alatpemindahan material.
5) Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan
maka pada lahan tersebut perlu dilakukan
pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk
pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan
jalan dengan perkerasan lentur maupun
perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat
pemadat adalah tamping
roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-
lain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat
terbang, jalan raya, tanggul sungai dan
sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal
mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala
kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan
cara menggenangi dan membiarkan tanah
8
menyusust dengan sendirinya, namun cara ini
perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna;
agar tanah benar-benar mampat secara sempurna
diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan
tanah.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya
dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas
(Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara
lain adalah:
Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak
sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik
traktor.
Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang
terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada yang
terbuat dari karet (pneumatic).
Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang
punya permukaan halus (plain), bersegmen,
berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan
sebagainya.
Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang
dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua
(Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.
Alat pemadat yang menggunakan penggetar
(vibrator).
9
Tandem Roller
6) Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan
mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran
yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya
adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan
aspal. Yang termasuk didalam alat ini
adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang
dapat mencampur material-material di atas juga
dikategorikan ke dalam alat pemroses material
seperti concretebatch plant dan asphalt mixing plant.
Concrete Mixer Truck
7) Alat Penempatan Akhir Material
10
Alat digolongkan pada kategori ini karena
fungsinya yaitu untuk menempatkan material
pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat
atau lokasi ini material disebarkan secara
merata dan dipadatkan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Yang
termasuk di dalam kategori ini adalah concrete
spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat
pemadat.
Asphalt Paver
b) Klasifikasi operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau
tidak dapat digerakan atau statis. Jadi
klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat
dibagi atas berikut ini.
1) Alat dengan Penggerak
11
Alat penggerak merupakan bagian dari alat
berat yang menerjemahkan hasil dari mesin
menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak
adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet.
Sedangkan belt merupakan alat penggerak
pada conveyor belt.
Crawlercrane
2) Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini
adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton
maupun untuk aspal serta crusher plant.
Tower Crane
12
Crane (alat pengangkat) jenisnya ada
bermacam-macam: Crane gelegar, crane kolom
putar, crane putar, crane portal, crane menara,cran
e kabel, dan mobil crane. Beberapa
jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-
proyek bangunan sipil yang berkaitan dengan
pemindahan tanah adalah mobile crane,
sebab craneini dapat dengan mudah dipindah-
pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah
secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang
relatif tinggi
3. Fungsi Alat Berat
Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi
kehutanan dengan
konfigurasi LogLoader, Harvester/Processor, dan Road Builder.
Alat Berat Kehutanan
a) Backhoe Loader merupakan gabungan dari dua alat
berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan
dilengkapi dengan bucket dan berfungsi
13
sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi
dengan perlengkapan yang sama dengan yang
digunakan padaexcavator
Backhoe Loader
b) Excavator
Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada
dua tipe Excavator yaitu:
1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang /
track shoe (Crawler Excavator) dan
2) Excavator yang menggunakan ban (Wheel Excavator).
Hidraulic Excavator
14
Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
seperti :
a. Excavating (menggali)
b. Loading (memuat material)
c. Lifting (mengangkat beban)
d. Hammering (menghancurkan batuan)
e. Drilling (mengebor), dan lain sebagainya
Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass
Excavator terdapat pada kapasitas implement yang
digunakan.
c) Grader
Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk
meratakan pembukaan tanah secara mekanis; dusamping
itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain
misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah,
meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah
dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan
pada pekerjaan pengurugan kembali galian tanah
hasilnya kurang memuaskan.
15
Motor Grader
Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan
oleh Grader antara lain adalah:
a) Perataan tanah (Spreading).
b) Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan
tanah”.
c) Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side
cast/mixing).
d) Pembuatan parit (Crowning Ditching)
e) Pemberaian butiran tanah (scarifying)
Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan pembangunan dan pemeliharaan
jalan, diantaranya :
a) Grading, Spreading, Ditching
b) Scarifying
c) Side Sloping
d) Dozing
e) Ripping
d) Skid Steer Loader
Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid
Steer Loader, disingkat SSL, dapat digunakan untuk
berbagai keperluan, diantaranya :
a) Loading, Dozing,
b) Digging,
c) Clamping,
d) Grading, Leveling, dan sebagainya.
16
Skid Steer Loader
Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu :
• Wheel Skidder
• Track Skidder
Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang
kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan kayu (logging).
e) Wheel Tractor Scrapper,
Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan
untuk memuat, memindahkan, menyebarkan dan mem-buang
material dalam rangka pemeliharaan jalan.
Alat ini digunakan untuk menggali muatannya
sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan,
kemudian muatan itu disebagkan dan
diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas permukaan
tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu
tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm
pula. Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng
tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang
17
terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan
raya atau lapangan terbang.
Efisiensi penggunaan Scrappertergantung pada: (1)
kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi mesin, dan
(3) operator yang bekerja.
Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada
dua macam yakni:
(1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper
Tractor), dan
(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri
(Self Propelled Scrappers).
Down Scrapper Tractor adalah
jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan ditarik
oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas
produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai
alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang
ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah
jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak
digunakan.
Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus
sehingga gerakannya gesit dan lincah.
Produksi SelfPropelled Scrappers dapat tinggi, jika
digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5
km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu
dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun
kecepatannya.
18
Wheel Tractor Scrapper
f) Articulated Dump Truck
Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan
untuk memindahkan dan membuang material dengan
kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.
Articulated Dump Truck
g) Loader
Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran
dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader dan
sejenisnya. Pada prinsipnya Loadermerupakan alat
pembantu untuk menngangkut material dari tempat-
tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain
19
itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih
lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur
bongkaran, menggusur tonggaktonggak kayu kecil,
menggali pondasi basement dan lain-lain.
Loader merupakan alat pengangkut material dalam
jarak pendek, bila digunakan sebagai alat
pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik
dari Buldoser, sebab dengan menggunakan Loader tak ada
material yang tercecer.
Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal
yang perlu diperhitungkan adalah beban harus
diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi
berat dari loader itu sendiri, sebab ada
kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan,
Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat
material ke dalam ADT atau OHT. Pada wheel loader kecil
dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi
lainnya (tergantung dari attachment yang digunakan)
seperti : WHA (Waste Handling Arrangement) Integrated
Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.
Wheel Loader
20
h) Track Type Tractor
Track Type Tractor atau Bulldozer atau Dozer adalah alat
yang dirancang untuk mendorong material, meratakan
atau menyebarkan material, mengupas permukaan
tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.
Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa
dilakukan oleh machine ini, tergantung
dari attachment yang dipasangkan, yaitu :
• Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper
• Skidding, bila dilengkapi dengan Winch
Track Type Tractor
B. Perhitungan Metode Galian dan Timbunan
Galian dan timbunan atau yang lebih di kenal olehorang -orang lapangan adalah Cut and Fill dimanapekerjaan ini sangat penting baik pada pekerjaan
21
pembuatan jalan, bendungan, bangunan, dan reklamasi.Galian dan timbunan dapat diperoleh dari peta situasiyang dilengkapi dengan garis-garis kontur ataudiperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuransipat datar profil melintang sepanjang koridor jalurproyek atau bangunan.
Galian dan timbunan dapat diperoleh dari petasituasi dengan metode penggamba ran profil melintangsepanjang jalur proyek atau metode grid-grid (griding)yang meninjau galian dan timbunan dari tampak atas danmenghitung selisih tinggi garis kontur terhadapketinggian proyek ditempat perpotongan garis konturdengan garis proyek.
Feet kubik, yard kubik dan meter kubik dipakai dalamhitungan pengukuran tanah, walaupun yard kubik adalahsatuan yang paling umum dalam pekerjaan tanah 1yd³ =27 ft³, 1 m³ = 35,315 ft³. Namum biasanya di indonesiadi gunakan meter kubik sebagai satuan dalam menentukanjumlah volume. Pada suatu proyek konstruksi, pekerjaangalian dan timbunan tanah (cut and fill) hampir tidakpernah dapat dihindarkan. Hal tersebut diakibatkanadanya perbedaan.
Pengukuran volume langsung jarang dikerjakan dalampengukuran tanah, karena sulit untuk menerapakan dengansebenar-benarnya sebuah satuan tehadap material yangterlibat. Sebagai gantinya dilakukan pengukuran tidaklangsung. Untuk memperolehnya dilakukan pengukurangaris dan luas yang mempunyai kaitan dengan volume yangdiinginkan.
22
Namun sebelum membahas lebih lanjut marilah kitaketahui tentang apa yang dimaksud dengan tampang/penampang baik itu tampangmemanjang, maupun tampang melintang serta kegunaanya.Penampang merupakan gambar irisan tegak. Bila pada petatopografi bisa dilihat bentuk proyeksi tegak modelbangunan, maka pada gambar penampang bisa dilihat modelpotongan tegak bangunan dalam arah memanjang ataupunmelintang tegak lurus arah potongan memanjang.
Bisa dipahami bahwa gambar penampang merupakangambaran dua dimensi dengan elemen unsur jarak (datar)dan ketinggian. Unsur-unsur rupa bumi alamiah ataupununsur-unsur buatan manusia yang ada. Pada gambarpenampang dibuat dan disajikan rencana dan rancanganbangunan dalam arah tegak. Skala horizontal pada gambarpenam pang umumnya lebih kecil dibanding skala tegak.
Pengukuran penampang bisa dilakukan dengan modeteristris, fotografis ataupun ekstra teristris.Tergantung pada jenis pekerjaan dan kondisi medannya,pengukuran penampang bisa dilakukan dengan caralangsung ataupun tidak langsung menggunakan alat sipatdatar, theodolite atau alat sounding untuk pengukuranpada daerah berair yang dalam.
Penampang memanjang umumnya dikaitkan denganrencana dan rancangan memanjang suatu rute jalan, rel,sungai atau saluran irigasi misalnya. Irisan tegakpenampang memanjang mengikuti sumbu rute.
Pada rencana jalan, potongan memanjang umumnyabisa diukur langsung dengan cara sipat datar kecuali
23
pada lokasi perpotongan dengan sungai, yaitu potonganmemanjang jalan merupakan potongan melintang sungai.
Pada perencanaan sungai, potongan memanjangumumnya tidak diukur langsung tetapi diturunkan daridata ukuran potongan melintang.
Skala jarak horizontal gambar penampang memanjangmengikuti skala peta rencana rute sedangkan gambarskala tegak (ketinggian) dibuat pada skala 1 : 100 atau1 : 200. Gambar potongan memanjang suatu rute umumnyadigambar pada satu lembar bersama -sama dengan peta.ditambah daerah penguasaan bangunan atau hingga sejauhjarak tertentu di kanan dan kiri rute agar bentuk dankandungan elemen rupa bumi cukup tersajikan untukinformasi perencanaan.
Cara pengukuran penampang melintang bisamenggunakan alat sipat datar, theodolite ataumenggunakan echo sounder untuk sounding pada tempatberair yang dalam. Pada pengukuran potongan melintangsungai bisa dipahami bahwa sumbu sungai tidak selalumerupakan bagian terdalam sungai. Data lain yang harusdisajikan pada potongan melintang sungai adalahketinggian muka air terendah dan ketinggian muka airtertinggi atau banjir.
Pada perencanaan rute juga dikenal gambarpenampang melintang baku - PMB (typical crosssection), yaitu bakuan rancangan Potongan tipikal jalanNormal
24
Untuk menghitung galian dan timbunan tanah berdasarkanirisan penampang melintang. Pengolahan data dilakukan dengan carasebagai berikut : 1. Tempatkan titik mana yang akan digunakan untukirisan penampang melintang.2. Gambarkan masing-masing irisan penampang melintangyang bersangkutan dan perlihatkan perbedaan tinggi mukatanah asli dengan tinggi permukaan perkerasan yang direncanakan. 3. Dengan menggunakan Planimetri atau milimeter kolomhitung masing -masing luas penampang galian dan timbunan dengan cermat. Sebagai pedoman dalam perhitungan luas bidang galiandan timbunan di atas, beberapa bentuk gambar penampang melintang untukpekerjaan jalan raya yang kiranya perlu dicermati dengan seksama.
25
Gambar Penampang melintang jalan
4. Setelah luas masing -masing irisan penampangmelintang diperoleh, selanjutnya hitung volume timbunanmasing-masing dengan rumus sebagai berikut :
V = Volume galian atau timbunan tanah (m3) A1 = Luas bidang galian atau timbunan pada titikawal proyek (m2) A2 = Luas bidang galian atau timbunan pada irisanpenampang berikutnya (m2) d = Panjang antara 2 (dua) titik irisan melintang(m) 5. Hitung total jumlah volume galian dan timbunantanah tersebut. Untuk mempermudah dalam perhitungan digunakan formattabel berikut sebagai salah satu contoh:
26
C. Perhitungan Cost Pekerjaan Pemindahan Tanah MekanisPada umumnya setiap pekerjaan pembangunan bangunan
sipil selalu berkaitan dengan masalah pekerjaan tanah.Pekerjaan tanah ini dilakukan mulai dari menggali,menggusur, memindahkan dan memadatkan untukmendapatkan spesifikasi tanah yang ditentukan. Padapelaksanaan proyek ini alat-alat berat yang digunakanyaitu Wheel loader tipe WA 200-6, Backhoe dan Dumptruck sebagai alat penunjang, memiliki kelebihan sertakekurangan ditinjau dari segi teknis. Perlunyapengetahuan lebih lanjut mengenai produktivitas masing-masing alat sebagai upaya yang tepat agar menghasilkanpekerjaan yang efektif dan efisien.
Adapun data yang didapat yaitu dengan cara metodepengumpulan data, berdasarkan hal tersebut, tujuanyang ingin dicapai adalah menghitung anggaran biayaberdasarkan Pedoman Harga Satuan (PHS) danProduktivitas Kerja Alat wheel loader sehinggapelaksanaan proyek lebih optimal. Data yang diperolehdianalisa untuk mendapatkan hasil produktivitas, jumlah
27
alat berat yang dipergunakan dan jumlah biaya sewaalat. Dari hasil pengumpulan data dan perhitungan analisadidapat jumlah alat berat dan jumlah biaya sewa alatseperti berikut : A. Backhoe : 1 Unit biaya sewa alat perjam Rp.522,090,63 B. Dump truck : 2 Unit biaya sewa alat perjam Rp. 298,363,46 C. Wheel loader : 1 Unit biaya sewa alat perjam Rp. 397,337,18
Tinjauan Pustakaa. Produktivitas Produktivitas dapat dibagi menjadi dua bagian :(sumber : suryadharma dan Y. Wigroho).
1. Produktivitas Tenaga Kerja Selain dari tenaga-tenaga yang tersedia, pelaksanaharus mencari tenaga kerja baru untuk mencukupikeperluan tenaga kerja. Hal ini mengharuskan untukmenghitung kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan,seperti tenaga kerja berpendidikan tinggi,operator alat berat dan lain sebagainya yangtentunya memerlukan suatu perencanaan sehinggapelaksanaan dapat berjalan dengan baik.
2. Produktivitas Alat-alat Berat Produktivitas alat berat adalah batas kemampuanalat berat untuk bekerja Hubungan antara tenagayang dibutuhkan, tenaga yang tersedia dan tenaga
28
yang dapat dimanfaatkan sangat berpengaruh padaproduktivitas suatu alat berat.
b. Pengenalan Dasar Alat-alat Berat Alat-alat berat dalam fungsinya pada suatu proyek
memegang peranan yang sangat penting, dimana dalamsetiap pengoperasiannya alat berat ini membutuhkanbiaya yang cukup besar, sehingga alat-alat berat harusdimanfaatkan seoptimal mungkin. Faktor-faktor yang menentukan dalam penggunaan alatberat adalah:
a. Tenaga yang dibutuhkan (Power required) b. Tenaga yang tersedia (Power available) c. Tenaga yang dapat dimanfaatkan (Power usable)
Pada dasarnya pekerjaan tanah dapat dipisahkan menjadibeberapa kegiatan yaitu:
a. Pek. pemotongan tanah (cutting)b. Pek. pemuatan (loading) c. Pek. pengangkutan (hauling) d. Penebaran tanah (spreading) e. Pembersihan permukaan (shipping) f. Pemadatan tanah (compacting) g. Pembasahan (watering) h. Penggalian tanah (excavating)
c. Dasar Bekerjanya Peralatan Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi gerakan
peralatan yaitu: a. Tahanan Gelinding (Rolling Resistance) b. Landai Permukaan (Grade) c. Koefisien Traksi d. Pengaruh Ketinggian
29
e. Tenaga Tarik (Draw Bar Pull = DBP) f. Tenaga Roda (Rimpull) g. Kemampuan Mendaki Ketinggian (Gradability) h. Temperatur i. Pengaruh Lain
Pengolahan Dataa. Data Backhoe Untuk pekerjaan penggalian tanah, alat yang digunakan
adalah Backhoe. Untuk mulai menggali dengan alat ini,bucket dijulurkan ke depan ke tempat galian, bilabucket sudah pada posisi yang diinginkan bucketdiayunkan ke bawah seperti dicangkulkan, kemudianlengan bucket ditarik kearah alatnya. Setelah bucketterisi penuh lalu diangkat dari tempat penggalian dandilakukan swing. Untuk mengangkut hasil penggaliandigunakan dump truck. Untuk Produksi Backhoe
Dimana : Q = Produksi backhoe (m3/jam) Q = Produksi persiklus (m) E = Efisiensi Kerja (lihat tabel 2.6) Cm = Waktu siklus (detik) Produksi persiklus dapat ditentukan dengan rumus : q = ql x k Dimana: q = Produksi tiap gerakan (m3) ql = Kapasitas bucket (m3) k = Faktor bucket
30
b. Data Loader Loader yang digunakan adalah Loader jenis beroda
ban dan digerakan dengan kendali hidrolis. Loadermelakukan pembersihan lapangan dan penggusuran sertapemadatan tanah yang telah ditumpahkan oleh dumptruck, serta perataan sesuai dengan elevasi rencana.Untuk menghitung produksi loader, faktor yangmempengaruhi adalah ukuran bucket, cycle time dankondisi kerja/efisiensi kerja. Menurut komatsu untuk produksi wheel loader digunakanrumus berikut :
Keterangan : T = Cycle time (menit) BC = Kapasitas bucket (m³) JM = Kondisi manajemen dan medan kerja BF = Faktor pengisian bucket c. Data Dump Truck Untuk pengangkutan material timbunan dan galian
dipergunakan alat dump truck, dump truck yangdigunakan adalah dump truck bertipe pengangkatan kebelakang. material dari hasil galian backhoe laludimasukan kedalam dump truck kemudian dibuang ketempat pembuangan atau tempat timbunan. Cara pembuanganmaterial dengan cara bak truk didorong dengan alathidrolik sehingga didapat kemiringan bak truk yangsesuai dengan kemiringan yang diinginkan.
Untuk menghitung produksi perjam total dari beberapadump truck yang mengerjakan pekerjaan yang sama secarasimultan dapat dihitung dengan rumus :
31
Dimana : Q = Produksi Dump Truck (m3/jam) Q = Produksi persiklus (m) Et = Efisiensi Kerja Cm = Waktu siklus (menit)Cm = cycle time = - Waktu pemuatan (T1) - Waktu pengangkutan (Th) - Waktu menumpah (Td) - Waktu kembali (Tr) - Waktu menunggu (Tw)
Total cycle time : = T1 + Th + Td + Tr +Tw a. Waktu pemuatan (Loading time) = T1
Dimana : T1 = Waktu pemuatan (det) Cd = Kemampuan muat dump truck (m3) q1 = Kapasitas bucket backhoe (m3) k = Faktor bucket Cm1 = Waktu siklus backhoe tiap sekali muat b. Waktu pengangkutan (Hauling time) = Th
32
Dimana : Th = Waktu pengangkutan (det) D = Jarak angkut (m) V1 = Kecepatan rata-rata pada saat muatan penuh(m/menit) c. Waktu kembali (returning time) = Tr
Dimana : Tr = Waktu kembali (det) D = Jarak angkut (m) V2 = Kecepatan kembali pada saat muatan kosong(m/menit)
Membahas mengenai analisa data kerja wheel loader,dimana akan meneliti dan menghitung produktivitas kerjaalat dari jenis wheel loader dengan kapasitas bucket2,4 m³. Untuk mendapatkan data mengenai kerja wheelloader dilakukan dengan cara meninjau dan mencatatlangsung waktu mengangkat material, waktu menumpahkanmaterial, waktu kembali kepada posisi semula. Setelahdidapat kerja alat wheel loader, kemudian denganperhitungan rata-rata kerja wheel loader darimaterial yang ditinjau serta akan dihitung waktu siklusyang dibutuhkan untuk mendapatkan perhitunganproduktivitas kerja alat. Total Volume Galian = 10000 m3 Total Volume Timbunan = 6480 m3
33
Durasi rencana proyek yaitu 50 hari kerja, sehingga:- Volume Galian per hari :
- Volume Timbunan per hari :
Analisa Pekerjaan Galian Dalam pekerjaan galian ini digunakan 2 (dua) jenis alatberat yang akan dianalisis yaitu Backhoe dan Dump Truck. Analisa Backhoe - Nama alat = Backhoe - Tipe alat = Hydraulic Excavator 320DLRR Tahun 2010 - Volume Bucket (ql) = 0.9 m3- Kondisi Alat = Baik sekali - Jenis tanah = Tanah berpasir/tanah biasa - Kondisi Operator = Baik - Faktor Bucket (K) = 0,8 - Efisiensi Kerja = 0,81 - Waktu gali = 13 dtk - Waktu Buang = 5 dtk - Waktu Putar = 8 dtk Analisa Dump truck - Nama alat = Dump Truck - Tipe alat = FE 74 HD 125 PS 6 RODA DUMP Tahun2010 - Kapasitas bak (c) = 6 m3- Kondisi Alat = Baik sekali
34
- Kondisi Operator = Baik - Efisiensi Kerja = 0.75 - Jarak angkut = 12 km = 12000 m - Cycle Time backhoe = Waktu gali + (waktu putar x2 ) + waktu buang - Kapasitas bucket backhoe = 0.9 m3- Kecepatan rata-rata isi = 30 km/jam x 1000 =30000 1 jam = 60 menit = 30000/60 = 500 m/menit - Kecepatan rata-rata kosong = 50 km/jam = 50 x 1000 = 50000 = 1 jam = 60 menit = 50000/60 = 833.3 m/menit
Selanjutnya data-data tersebut akan dimasukan dalamTabel Perhitungan Analisa Harga Satuan Alat untukGalian untuk dihitung produktivitas alat dan koefisienpenggunaaan alat per m3 seperti terlihat pada tabel.
36
b. Analisa Pekerjaan Timbunan Dalam pekerjaan timbunan ini digunakan 1 (satu) jenisalat berat yang akan dianalisa yaitu Jenis Loader.. Analisa Bulldozer - Nama alat = Loader - Tipe alat = Wheel Loader WA 200-6 Tahun 2007- Kapasitas Bucket = 2.44 m³ - Kondisi Alat = Baik sekali - Kondisi Operator = Baik - Efisiensi Kerja = 0.81 - Jarak Gusur = 35 m - Waktu Ganti Perseneling = 0.1 menit - Kecepatan maju = 10.8 km/jam = 180 m/menit - Kecepatan mundur = 12.9 km/jam = 215 m/menit
38
4. Produk Alat Berat dan Spesifikasinya
a) Catterpilar Tbk.
The Cat brand is the cornerstone of the
Caterpillar brand portfolio, representing products
and services made by Caterpillar. While
Caterpillar was founded in 1925, “Cat” was not
used as a trademark until 1949 when it began
appearing on machine trade dress. It was
registered three years later. Over time, the level
of familiarity with the Cat brand made it possible
to rely on it as a primary public-facing brand
name.
Today, product trade dress and dealer
identity leverage the powerful Cat name. In 2012,
with the strong support of the Executive Office,
the Cat brand was relaunched through a
recommitment to Caterpillar's fewer, stronger
39
brand strategy and a new articulation of the Cat
brand promise: "A champion for your enduring
success."The Cat business model is fundamentally
different than the brand’s leading competitors
because it revolves around the promise of total
life cycle value.
Cat products are designed with superior
quality, unsurpassed reliability, durability that
allows for multiple rebuilds, ease of
serviceability and reparability and outstanding
support, provided almost exclusively by Cat
dealers. Cat products usually are placed in
demanding applications where unequaled parts
availability and quick repair is demanded to
return the machine to production.
The heart of the Cat brand is a devotion to
the customer. Every employee that supports the Cat
brand is a champion for our customers, devoted to
delivering both short term rewards and long term
benefits. In short, our success is their success.
40
Contoh Produk
Backhoe Loader Seri F generasi berikutnya
melanjutkan tradisi desain dan inovasi merek Cat.
Dikembangkan dengan pengalaman lebih dari 25
tahun, dan pada generasi keenam, Seri F menetapkan
standar baru.Kunjungi dealer Cat terdekat hari ini
dan cobalah Backhoe Loader Generasi Berikutnya
dari Caterpillar.
41
SPESIFIKASI ENGINE
Pada
tahun
1963,
Daya — Bersih 52.9 kW
Model Engine Cat 3054C*
Kapasitas Silinder 4.4 L
Kenaikan Torsi Bersih @ 1400 rpm — SAE J1349: 56,5 kW (74 hp)
27.0 %
Kenaikan Torsi Bersih @ 1400 rpm — SAE J1349: 68,5 kW (91 hp)
38.0 %
Daya Tetapan (Opsional) @ 2200 rpm: Kotor — ISO 14396
68.5 kW
Daya Tetapan (Opsional) @ 2200 rpm: Bersih — 80/1269/EEC
64.9 kW
Daya Tetapan (Opsional) @ 2200 rpm: Bersih — ISO9249
64.9 kW
Daya Tetapan (Standar) @2200 rpm: Kotor — ISO 14396
56.5 kW
Daya Tetapan (Standar) @2200 rpm: Bersih — 80/1269/EEC
52.9 kW
Daya Tetapan (Standar) @2200 rpm: Bersih — ISO 9249
52.9 kW
Diameter 105.0 mm
Langkah 127.0 mm
42
Caterpillar memperkenalkan 769, truk off-road
revolusioner yang dibuat khusus untuk beratnya
lingkungan pertambangan dan konstruksi berat. Lima
puluh tahun kemudian, truk kami berada dalam
performa terbaiknya. Kami menggunakan yang terbaik
dari warisan yang kokoh dan andal, dipadukan
dengan teknologi yang melindungi lingkungan, untuk
menjadikan operator Anda lebih produktif dan
mendongkrak aspek ekonomi armada angkut Anda.Cat
SPESIFIKASI ENGINE
Model Engine Cat® C15 ACERT™
Kecepatan Engine Tetapan
1700.0 RPM
Daya Kotor – SAE J1995
384.0 kW
Daya Bersih – SAE J1349
356.0 kW
Daya Bersih – 80/1269/EEC
365.0 kW
Daya Bersih – ISO 9249
356.0 kW
43
Jumlah Silinder 6
Diameter 137.0 mm
Langkah 171.0 mm
Kapasitas Silinder 15.2 L
Daya Bersih – ISO 14396
379.0 kW
Torsi Bersih – SAEJ1349
2486.0 Nm
b) United Tractor Tbk.
PRODUCTS
United Tractors (UT/the Company) is the leading
and the largest distributor of heavy equipments in the
Indonesia, providing products from world-renowned
brands such as Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag,
Tadano, and Komatsu Forest.
44
We are a company with a long history. Established
on October 13th, 1972, the Company reached an important
milestone on September 19th, 1989, by listing its
shares in Jakarta and Surabaya Stock Exchange as PT
United Tractors Tbk (UNTR), with PT Astra International
Tbk as the majority shareholder.
Today, our vast distribution network includes 19
branch offices, 22 site support offices and 11
representative offices in 22 provinces across the
country. Not content with being the largest distributor
of heavy equipments in the country, the Company also
plays an active role in the field of mining contracting
and has recently ventured into coal mining business.