LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN TEKANAN DARAH

26
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA TEKANAN DARAH PADA MANUSIA Dosen : Elly Wardani Disusun Oleh: Didik Dwi Brata ( 1304015 Resti Mega Susanti ( 1304015431 ) Sondang Meiny C. ( 1304015490 ) Wahyu Sulistyorini ( 1304015538 ) Yuni Suryaningsih ( 1304015563 ) Kelas : 2 D Kel/gel : 2 / 2 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

TEKANAN DARAH PADA MANUSIA

Dosen : Elly Wardani

Disusun Oleh:

Didik Dwi Brata ( 1304015

Resti Mega Susanti ( 1304015431 )

Sondang Meiny C. ( 1304015490 )

Wahyu Sulistyorini ( 1304015538 )

Yuni Suryaningsih ( 1304015563 )

Kelas               : 2 DKel/gel             : 2 / 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FARMASIJAKARTA2013BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi

secara alami.Bayi dan anak-anak secara normal memiliki

tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.

Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktifitas fisik,

dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas

dan lebih rendah ketika berisitirahat. Tekanan darah

dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi waktu pagi

hari dan paling rendah pada saat tidur dimalam hari.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat

seseorang yang memeriksa tekanan darahnya dengan

menggunakan sebuah alat yang bernama Tensimeter, dari

pengukuran tersebut akan didapatkan hasil yaitu systole

per diastole. Naik turunnya gelembung tekanan darah

seirama dengan pemompaan jantung untuk mengalirkan darah

di pembuluh arteri.Tekanan darah memuncak pada saat

jantung memompa.Ini dinamakan diastole, dan menurun

sampai pada tekanan terendah yaitu saat jantung tidak

memompa (rileks) atau sering disebut juga dengan

diastole.

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami

darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa

oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.Tekanan

darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya

diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg.Nomor atas (120)

menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat

denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole.Nomor bawah

(80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di

antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.Saat yang

paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda

istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.

Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh

darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah

(arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi

untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak

boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja

tambahan bagi jantung.Tekanan sistol adalah tekanan

puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa

kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi

ventrikel.Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan

terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir

keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi

ventrikel. Tekanan arteri ini akan berubah tergantung

pada volume darah dalam pembuluh dan daya regang dinding

pembuluh darah.

Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua

cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara

langsung dengan memasukkan kanula kedalam pembuluh darah

arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan

darahnya.Cara ini tidak lazim digunakan karena tidak

mudah pelaksanaannya.Cara tidak langsung dengan

menggunakan alat sphygmomanometer, yang lebih nyaman dan

mudah dilakukan setiap saat.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai

berikut :

a. Mengetahui tekanan darah saat normal, saat berdiri,

saat berbaring

b. Mengetahui tekanan darah saat otot bekerja dan otak

bekerja

c. Mengetahui macam-macam cara pengukuran tekanan darah

d. Mempelajari beberapa factor yang dapat mempengaruhi

tekanan darah secara fisiologis

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada

dinding arteri.Tekanan puncak terjadi saat ventrikel

berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.Tekanan

diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat

jantung beristirahat.Tekanan darah biasanya digambarkan

sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan

diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari

100/60 sampai 140/90.Rata-rata tekanan darah normal

biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).

Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika

bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan

pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana

jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan

untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang

memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.

Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan

darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).

Tekanan darah adalah pemeriksaan tekanan darah

merupakan indikator dalam menilai fungsi

kardiovaskuler.tekanan maksimum pada dinding arteria yang

terjadi ketika bilik kiri jantung menymprotkan darah klep

aortik yang terbuka kedalam aorta disebut sebagai tekanan

sistolik.(alimul aziz,2009)

Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh

dinding arteri.Tekanan puncak terjadi saat pentrikel

berkontraksi yang di sebut tekanan sistol.

Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi

saat jantung beristirahat.Tekanan darah biasanya

digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap

diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar 100/60 –

140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya

120/80 mmHg ( smeltzer dan bare, 2001 )

Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh

darah.Organ jantung dan pembuluh darah yang memiliki

dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.Sementara

itu Palmer (2007) menyatakan tekanan darah di ukur dalam

satuan milimeter ari raksa (mmHg).

Tekanan darah didefinisikan sebagai tekanan darah

yang mendesak suatu unit area dinding pembuluh darah, dan

ini biasanya diukur pada arteri.Karena jantung secara

ritmik berkontraksi dan relaksasi, maka hasil aliran

darah secara ritmik juga mengalir ke dalam arteri,

menyebabkan tekanan darah naik turun pada setiap

denyutan.Jantung merupakan sebuah organ yang sangat vital

bagi tubuh makhluk hidup dan merupakan sebuah organ yang

terdiri dari otot-otot jantung.Jantung mempunyai bentung

seperti jantung pisang.Siklus jantung merupakan kejadian

yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Siklus

hjantung terdiri dari 2 gerakan, yaitu Konstriksi

(systole) selama 0,3 detik dan Pengendoran (diastole)

selama 0,5 detik.

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Seseorang

Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu faktor

fisiologis dan faktor patologis.Faktor fisiologis ialah

faktor yang berkaitan langsung terhadap kondisi

jantung.Sedangkan faktor patologis adalah faktor yang

berhubungan dengan kondisi tubuh secara fisik.

Faktor fisiologis dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya yaitu, :

a. Kelenturan dinding arteri

b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin

tinggi tekanan darah

c. Kekuatan gerak jantung

d. Viscositas darah, semakin besar viskositas maka

semakin besar pula resistensi terhadap aliran

e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka

tekanan darah meningkat

f. Kapasitas pembuluh darah, semakin besar kapasitas

pembuluh darah maka semakin tinggi tekanan darah.

Faktor patologis dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya yaitu, :

a. Posisi tubuh, baroresepsor akan merespon saat tekanan

darah turun dan akan berusaha menstabilkan tekanan

darah

b. Aktifitas fisik, aktifitas fisik membutuhkan energy

sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2

dan nutrisi (tekanan darah naik)

c. Temperature, menggunakan system rennin-angiotensin –

vasokonstriksi perifer. Temperature pun dapat

berkaitan dengan aktifitas, suhu yang tinggi

diakibatkan karena aktifitas yang banyak ssedangkan

suhu yang rendah dikarenakan aktifitas yang cenderung

ringan

d. Usia, semakin bertambah usia, semakin bertambah pula

tekanan darah hal ini disebabkan oleh berkurangnya

elastisitas pembuluh darah

e. Jenis kelamin, wanita cenderung memiliki tekanan darah

rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak

lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran.

Sedangkan pria yang memiliki banyak aktifitas pun

cenderung memiliki tekanan darah yg lebih tinggi

f. Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat

pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk

menaikkan tekanan darah. Emosi akan memicu kerja

hormone adrenalin, adrenalin pria lebih tinggi karena

dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis.

g. Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekanan darah

yang tinggi, diantaranya makanan yang mengandung garam

(NaCl). Garam akan mempengaruhi retensi Na+ dalam

darah sehingga dapat menyebabkan penumpukkan Na+ dalam

darah.

h. Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal

memiliki peranan untuk merangsang pengeluaran

angiotensin yang kemudian akan mempengaruhi rangsangan

vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah).

Berdasarkan faktor – faktor yang telah dijelaskan

diatas maka dapat ditarik hipotesa bahwa tekanan darah

seseorang dapat diketahui berdasarkan faktor

patologisnya. Jika seseorang yang terbiasa memiliki

aktifitas banyak maka akan memiliki tekanan darah yang

tinggi sedangkan sebaliknya jika seseorang memiliki

aktifitas yg sedikit tekanan darahnya pun akan cenderung

menunjukkan angka normal.

Berikut kategori dalam melihat tekanan darah :

KATEGORI TEKANAN DARAHSISTOLIK DIASTOLIK

Normal < 130 mmHg < 80 mmHgNormal Tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHgHipertensi

- Ringan 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg- Sedang 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg- Berat 180 – 209 mmHg 110 – 109

mmHg- Sangat Berat >210 mmHg >120 mmHg

2.3 Cara Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah sangat mudah dilakukan

dengan cara palpasi, kita dapat melakukan sendiri. Di

samping itu dengan perkembangan teknologi saat ini dapat

menggunakan alat elektronik yang canggih.

Tekanan darah dapat diukur dengan dua metoda :

1. Metoda Langsung (Direct Method).

Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang

dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan

manometer. Metoda ini merupakan cara yang sangat tepat

untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang

lengkap dan ketrampilan khusus.

2.Metoda tidak langsung (Indirect Method).

Metoda ini menggunakan shpygmomanometer (tensi

meter).

Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu :

a. Cara Palpasi, dengan cara ini hanya dapat diukur

tekanan sistolik.

b. Cara Auskultasi, dengan cara ini dapat diukur

tekanan sistolik maupun tekanan diastolic Cara ini

memerlukan alat “ Stethoschope 

Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran Tekanan Darah

1. Hindari makan, merokok dan semua kegiatan 30 menit

sebelum pengukuran.

2. Stress juga dapat menyebabkan tekanan darah yang

tinggi.

3. Hindari penggunaan pakaian yang ketat, terutama pada

bagian lengan.

a.  Duduk yang nyaman dan letakkan lengan anda dekat

dan sejajar dengan posisi jantung.

b. Tarik nafas dalam-dalam 5 sampai 6 kali sebelum

pengukuran.

c. Jangan bergerak atau bicara selama pengukuran.

d. Istirahatkan 5 sampai 10 menit antara pengukuran

pertama dan selanjutnya.

e. Simpanlah pengukuran tekanan darah Anda untuk

selanjutnya silahkan konsultasikan dengan dokter

Anda. Untuk hasil yang baik, cobalah pengukuran

dilakukan pada jam-jam yang sama setiap harinya

(indocoreperkasa, 2006) 

2.4 Alat Pengukur Tekanan Darah

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai

Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun

yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan

darah sering juga disebut Sphygmomanometer. Sejak

itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai

standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter.

Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya

menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini.

Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan

meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi

perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer

air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak

negara modern.Para dokter tidak meragukan untuk

menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air

raksa ini.

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat

udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus

kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip

jarum stopwatch atau air raksa.

Berikut gambar Sphygamomanometer

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah

1. Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain

(cuff) pada lengan atas.

2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian

dalam.

3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara

memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang

membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial

artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.

4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan

memutar sumbat udara.

5. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan,

ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa.

Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut

pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat

stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama

kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk

tekanan adalah nilai tekanan sistolik.

6. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi

denyut yang terdengar lewat stetoskop akan

menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang

disebut tekanan diastolik.

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti

di atas, ada juga sphygmomanometer digital yang bekerja

otomatis. Tekanan darah akan tampil di layar setelah

sphygmomanometer digital selesai mengukur tekanan darah.

2.5 Tempat – Tempat Pengukuran Tekanan DarahBerikut adalah tempat dimana pengukuran tekanan darah pada manusia :1. Arteri brakial : arteri yang terletak di siku

bagian dalam.2. Arteri popliteal      : arteri yang terletak di

belakang lutut.3. Arteri radial       : arteri yang terletak pada

pergelangan tangan yang sejajar dengan ibu jari.

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

4. Alat Tulis

4.1.2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah

sebagai berikut, :

1. Manset Sphygamomanometer

3.2 Prosedur Kerja

3.2.1 Cara memasang manset yang benar

a. Lengan baju digulung setinggi mungkin sehingga

tidak terlilit manset.

b. Tepi bawah manset berada pada 2-3 cm diatas

fossa cubiti.

c. Pipa karet jangan menutupi fossa cubiti .

d. Manset diikat dengan cukup ketat .

e. Stetoskop diafragma terletak tepat diatas

denyut arteri brachialis.

3.2.2  Posisi duduk, berdiri, dan berbaring

1. Posisi Duduk

Praktikan berada pada posisi duduk dengan

tenang selama 2-3 menit tanpa memikirkan hal yang

berat – berat. Pasang manset pada lengan kanan dan

catat lah tekanan darah nya !

2. Posisi Berdiri

Praktikan berada pada posisi berdiri selama 2-3

menit tanpa memikirkan hal yang berat – berat.

Pasang manset pada lengan kanan dan catat lah

tekanan darah nya !

3. Posisi Berbaring

Praktikan berada pada posisi berbaring selama

10 menit tanpa memikirkan hal yang berat – berat.

Pasang manset pada lengan kanan dan catat lah

tekanan darah nya !

3.2.3 Cara Kerja Otot dan Otak

1. Kerja Otot

Praktikan melakukan gerak badan selama 1 menit

(seperti push up) , tetapkan tekanan darahnya

dalam sikap duduk segera mungkin setelah melakukan

aktivitas gerak badan tersebut

2. Kerja Otak

Praktikan dibiarkan memikirkan sesuatu yang

agak berat , dan tetapkan tekanan darahnya dalam posisi

duduk .

BAB 1V

HASIL DAN PENGAMATAN

4.1 Data Pengamatan

4.1.1 Hasil Tekanan Darah Saat Berbagai Macam

Aktivitas

No Nama Duduk Berdiri Berbaring1 Sondang Meiny

C.P.110/80 mmH

g120/80 mmH

g110/70 mm

Hg2 Angga Iwan A. 120/80 mmH

g120/80 mmH

g90/80mmHg

3 Risma 120/80 mmHg

120/80 mmHg

120/90 mmHg

4 Willy 130/90 mmHg

120/80 mmHg

110/70 mmHg

4.1.2 Hasil Tekanan Darah Saat Kerja Otot dan Otak

No Nama Normal Otot Otak1 Didik Dwi P. 120/80 mmH

g130/90 mmH

g120/90 mmH

g2 Taufik Riyadi 110/80 mmH

g130/100 mm

Hg120/90 mmH

g3 Deni Wahyu 130/80 mmH

g140/80 mmH

g130/70 mmH

g4 Risma 120/80 mmH

g140/90 mmH

g120/90 mmH

g

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat

praktikum, tekanan darah diukur berdasarkan metode secara

tidak langsung dan pengukuran dilakukan pada lengan

bagian atas . Tekanan darah masing-masing praktikan

diukur dalam beberapa keadaan, yaitu, pada saat posisi

duduk, berbaring, dan berdiri. Pengukuran juga dilakukan

pada saat praktikan melakukan kegiatan menggunakan otot

dan otak. Sebelum praktikan melakukan kegiatan, praktikan

diukur tekanan darahnya dengan menggunakan

spigmomanometer. Kemudian praktikan melakukan sejumlah

aktivitas otot yaitu berlari kecil di tempat dan

pengukuran tekanan darah dengan spigmomanometer ini

memperoleh hasil yang sangatlah beragam antara 90/80 mmHg

sampai 140/90 mmHg. Berdasarkan pada referensi dan literatur,

seluruh data yang dihasilkan tersebut masih menunjukkan

range tekanan darah yang normal. Tekanan darah sistolik

yang dianggap normal untuk orang dewasa adalah adalah

90-130 mmHg, sedangkan tekanan diastolik yang

normal untuk orang dewasa adalah sebesar 60-90

mmHg. Angka yangditunjukkan dalam tekanan sistolik

selalu lebih besar dari angka diastolik karena selama

sistol, ventrikel kiri jantung memaksa darah untuk masuk

ke aorta dengan fase ejeksi (penyemprotan). Hal tersebut

terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara

ventrikel dengan aorta. Sehingga ketika katup yang

membatasi atriumdengan aorta terbuka maka terjadi

perpindahan darah dari atrium ke aorta dengan ejeksi dan

tekanan yang besar.

Pada praktikum ini hanya dibahas faktor aktivitas.

Apabila dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelum

beraktivitas otot, ternyata data menunjukkan bahwa

tekanan darah setelah melakukan aktivitas otot cenderung

akan lebih tinggi. Dari hasil pengukuran rata-rata

didapatkan setelah melakukan praktikum, tekanan saat

berdiri lebih tinggi dari pada duduk dan tekanan saat duduk

lebih tinggi daripada berbaring. Hal tersebut

dikarenakan semakin tinggi aktivitas

yangdilakukan maka akan semakin tinggi pula aktivitas

dari kerja jantung yang harus mengeluarkan tenaga yang

tinggi sehingga tekanan darah juga meningkat .

Tekanan darah yang meningkat ini dipengaruhi oleh

tingkatan aktivitas. Tekanan darah setelah beraktivitas

lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat

istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat

beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak

akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat

pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di

dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah

yang dibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanya

vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta

vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan

kerja jantung tiap satuan waktu pun bertambah sehingga

volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannya

pun akan meningkat.

Namun, ada praktikan yang hasil pengukurannya 90/80

pada saat berbaring itu berarti paraktikan tersebut dalam

keadaan yang sangat lelah sehingga tekanan darahnya

hampir rendah. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui

salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya

tekanan darah adalah situasi fisik seseorang yang akan

dicek tekanan darahnya .

BAB V1

KESIMPULAN

 

1. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada lengan

atas.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah

yaitu, aktivitas fisik, jeniskelamin, usia,

kesehatan, dll

3. Pengukuran tekanan darah dapat menggunakan

metode tidak langsung dengan auskultasi dan

palpasi yang bisa menggunakan spigmomanometer (manual

atau digital) dan stetoskop.

4. Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah

jantung karena adanya vasodilatasi di otot rangka dan

jantung serta vasokontriksi di arteriol pada organ-

organ tersebut dan menyebabkan aliran darah ke

saluran pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

       http://thegoebbeiz.wordpress.com ( diakses 03 April 2012 @ 21.00)

       http://www.sentra-edukasi.com (diakses 03 April 2012 @ 16.20)

       Kimbal, Jhon W.1999.Biologi edisi 5.Jakarta : Erlangga       Evelyn.2000.Anatomi Fisiologi Manusia.Jakarta : Gramedia       www. Wikipedia.com (diakses 03 April @16.25)

         http://tulisanmuti.blogspot.com/2010/01/tekanan-darah-

tinggi-penyakit-akibat.html (diakses 03 April @ 16.30)

         http://www.infogue.com/article/2011/07/04/

penyakit_hipotensi(diakses 03 April @ 16.35)