4. LAPORAN PRAKTIKUM tekanan osmosis cairan sel dan potensial air

24
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN TEKANAN OSMOSIS CAIRAN SEL DAN POTENSIAL AIR NAMA : NIA WIDYARSIH NIM : F05112062 KELAS B REG A PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transcript of 4. LAPORAN PRAKTIKUM tekanan osmosis cairan sel dan potensial air

LAPORAN PRAKTIKUMANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN

TEKANAN OSMOSIS CAIRAN SEL DAN POTENSIALAIR

NAMA: NIA WIDYARSIHNIM : F05112062KELAS B REG A

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK

2014

ABSTRAK

Air penting bagi tumbuhan. Air berperan dalam pelaksanaan reaksi biokimia. Air dapat memberikan tekananhidrolik pada sel sehingga menimbulkan turgor pada sel-sel tumbuhan, memberikan sokongan dan kekuatanpada jaringan –jaringan tumbuhan yang tidak memilikisokongan struktur. Kelangsungan hidup sel tumbuhanbergantung pada kemampuannya untuk menyeimbangkanpengambilan dan pengeluaran air . pengambilan ataupengeluaran netto air oleh suatu sel terjadi melaluiosmosis, yaitu traspor passif air melewati suatumembran. Dalam hal ini membran sel tumbuhan.Osmosisadalah perpindahan air melalui membran selektifpermeabel dari bagian yanglebih encer ke bagian yanglebih pekat. Plasmolisis merupakan suatuprosesterlepasnnya membran plasma dari dinding sel. Haltersebut dapat terjadi bila seltumbuhan dimasukkankedalam cairan hipertonik (larutan yangkonsentrasinyalebih tinggi daripada konsentrasi isisel) maka terjadilah eksosmosis yaitu,keluarnya air dari isi sel keluar membran. Potensial air (ψ) adalah pengaruh gabungan dari faktorkonsentrasi zat terlarut dan tekanan yang dialamiolehair. Hal penting dalam potensial yaitu air akanbergerak melewati membran dari larutan dengan potensialair yang tinggi ke larutan dengan potensial air yanglebih rendah. Karena pentingnya proses osmosisdan potensial air dalamkehidupan tumbuhan, makadilakukanlah praktikum ini yang bertujuanuntuk mengetahui seberapa besar tekanan osmosis cairansel dan untuk mengetahui pada larutan dengankonsentrasi zat terlarut berapa yang dapat menyebabkaninsipien plasmolisis.Selain itu, juga untuk mengetahui seberapa besarpotensial jaringan pada suatu tumbuhan terutamapada umbi kentang (Solanum tuberosum L.) Bahan yangdigunakan dalam praktikum kali ini adalah tumbuhan Rhoediscolor untuk percobaan mengetahui seberapa besar

tekanan osmosis cairan seldan umbi kentang (Solanumtuberosum L.) untuk percobaan mengetahui seberapabesarpotensial jaringan pada suatu tumbuhan terutama padaumbi kentang(Solanum tuberosum L.), yang kemudiandirendam ke dalam larutan glukosadengan berbagaikonsentrasi. Dari hasil pengamatan diketahui bahwatekanan osmosis cairan sel Rhoe discolor nilainyasebanding dengan tekanan osmosis untuk larutan glukosadengan konsentrasi 0,14 M

Kata kunci : konsentrasi, plasmolisis, potensial air,tekanan osmosis

PENDAHULUAN

Air penting bagi tumbuhan. Air berperan dalam pelaksanaan reaksi biokimia. Air dapat memberikan tekanan hidrolik pada sel sehingga menimbulkanturgor pada sel-sel tumbuhan, memberikan sokongan dan kekuatanpada jaringan- jaringan tumbuhan yang tidak memiliki sokongan struktur. Struktur tumbuhanyang penting dalam perlalulalangan zat adalah dinding sel dan membran sel. Pada membran sel terjadi peristiwaosmosis (Sasmitamihardja, 1996).Kelangsunganhidup sel tumbuhan bergantung pada kemampuannya untuk menyeimbangkanpengambilan dan pengeluaran air . pengambilan atau pengeluaran netto air olehsuatu sel terjadi melalui osmosis, yaitu traspor passif air melewati suatu membran.Dalam hal inimembran sel tumbuhan (Campbell, 2004).

Air menjadi kebutuhan pokok bagi semua tanaman jugamerupakan bahan penyusun utama dari protoplasma sel.Rhoeo discolor merupakan tumbuhan yang banyak tumbuhdidaerah tropis. Umumnya tanaman ni tumbuh didaerahdingin dan cukup air. Tanaman ini tidak dapat tumbuhdidaerah tanah yang jenuh atau tergenang karena batangdan daunnya akan cepat membusuk, dan tanaman ini jugatidak dapat tumbuh didaerah yang kurang air karena daundan batangnya akan mengerdil ( Fahn, 1991). Tanaman ini juga merupakan tanaman yang mempunyai ciriyaitu dengan bentuk daunya yang memanjang seperti daunjagung, mempunyai warna ungu pada pada permukaan bawahdan warna hijau dipermukaan atas. Pada permukaan ataslicin karena terdapat lapisan lilin. Tanaman inimempunyai akar serabut sehingga termasuk tanamanmonocotyledoneae ( Haryadi, 1996).Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi rendah(Kustiyah,2007). Prosens ini terjadi akibat

terdapat suatu gerakan thermal yang konstan dari atom, molekul,dan partikel yang kemudian menghasilkan suatu pergerakan materi darikonsentrasi zat tinggi ke konsentrasi zat rendah. Proses difusi sangat pentingkaitannya dengan ilmu biologi, terutama dalam dunia tumbuhan yaitu pada prosespertukaran gas pada tumbuhan yang terjadi pada daun. Gas CO2 dari atmosfer masuk kedalam rongga antar sel pada mesofil daun dan selanjutnya digunakan pada proses fotosintesis.

Osmosis adalah bergeraknya molekul air melalui membran semipermeabel (selektif permeabel) dari larutan berkadar rendah menuju larutan berkadar tinggi hingga kadarnya sama.(Anthara.2011). Membran dikatakan permeabel apabila semua jenis molekul dalam cairan dapat melewati membran, sedangkan suatu membran dikatakan semi permeabel jika hanya dapat dilewati olehmolekul-molekul tertentu saja (Annur,2008).

There are several factors that affect the performance of the membrane, ie the membrane characteristics, whichis the membrane material, the operating pressure. operating pressure is very influential on the resultingflux and membrane rejection capability, pH bait, bait membrane operating period, feed concentration, temperature, and levels of suspended solids in the feedwater(ozaki,2002).

Selain iu ada beberapa faktorlain yang juga mempengaruhi kinerja membran terhadap fluks yang dihasilkan dan kemampuan rejeksi membran, yaitu adanya mekanisme polarisasi konsentrasi dalam membran dan efekDonnan potensial.(Bick,2001)

Osmosis merupakan suatufenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekananpada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagiandengankonsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegahmengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutandengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.Tekananosmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti

bahwa sifat ini bergantung padakonsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Tekanan osmosis cairan dapat ditentukan dengan cara mencari suatu larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama dengan cairan tersebut. Dalam cara ini kita dapat mengambil patokan pada terjadinya peristiwa plasmolisissel.dalam keadan insipien plasmolisis tekanan osmosis cairan sel adalah sama dengan tekanan osmosis larutan dalam massa jaringan sel tersebut direndam. Plasmolisisdapat dilihat dibawah mikroskop sebagai suatu percobaan(Lakitan, 2004).

Suatu percobaan yang menunjukan proses osmosis adalah suatu percobaan yang mengamati suatu lubang bawah dari tabung gelas ditutup dengan selaput. Selaput itu berfungsi sebagai membran permeabel secara differensiasi, yang meloloskan melekul-molekul air secara cepat, tetapi menghalangi molekul yang lebih besar (Dwidjoseputro,1984).

Proses osmosis sangat berperan dalam proses pengangkutan tumbuhan. Memungkinkan terjadinya penyerapan air dan ion-ion dari dalam tanah yang nantiakan diedarkan keseluruh bagian tumbuhan.Terjadinya pengangkutan itu akan menyababkan tekanan turgor sel,sehingga mampu membesar dan mempunyai bentuk tertentu. Osmosis juga memungkinkan terjadinya membuka dan menutupnya stomata.Plasmolisis merupakan suatu proses terlepasnnya membran plasma daridinding sel. Hal tersebut dapat terjadi bila sel tumbuhan dimasukkan kedalamcairan hipertonik (larutan yang konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasiisi sel) maka terjadilah eksosmosis yaitu,keluarnya air dari isi sel keluar membran.Karena volume isi berkurang dan dinding plasma bersifat permeabel, maka antarmembran plasma dan dinding sel terisi oleh larutan dari luar (Morigan, 2011).Menurut

Morigan 2011, bila sel tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan meningkat. Bila beradadalam keadaan isotonik (larutanyang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka sebagian sel yang adamengalami plasmolisis,sebagian sel tidak. Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang ditentukanmolaritaslarutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang terplasmolisis.

Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisisdiketahui ,maka nilai tekanan osmosis seldapat ditentukan dengan menggunakanrumus sebagai berikut :

TO sel =22,4 . M . TKeterangan : 

TO sel = Tekanan Osmotik sel M = Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis T = Temperatur mutlak (273+t0C)

dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan yangdiberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas ,sehingga PAmeningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan. Tekananyang diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor.Dari ketigapotensial tersebutdapat dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskanrumus sebagai berikut:

PA = PO + PT

dari rumus tersebut terlihat,apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :

PA = PO

Keterangan :PA = Potensial airPO = Potensial osmotikPT = Potensial tekanan (Morigan, 2011).Pada titik kesetimbangan, nilai mutlak potensial osmotik (yang negatif)setara dengan tekanan nyata (yangpositif) di osmometer sempurna, makapotensial osmotik larutan dapat diukur secara langsung. Pengukuran besaran inibanyak dilakukan, khusunya pada abad ke-19 oleh Wilhem FP Pfeffer (1877). Ia membuat gambaran yanghampir sempurna, tegar, dan semi-permiabel, dengan carayang merendam sebuah mangkuk berpori yang terbuat dari tanah liat dalam kalium ferosianida dan kemudian dalam

kupro sulfat, yang akan mengendapkan tembaga ferosinidapada porinya (Salisbury, 1995).Membran protoplasma dan sifat permeabel deferensiasinya dapatdiketahui dari proses plasmolisis. Permeabilitas dinding sel terhadap larutan guladiperlihatkan oleh sel-sel yang terplasmolisis. Apabila ruang bening diantaradinding dengan protoplas diisi udara, maka dibawah mikroskop akan tampak ditepi gelembung yang berwarna kebiru-biruan. Jika isinya air murni maka sel tidak akan mengalami plasmolisis. Molekul gula dapat berdifusi melalui benang-benangprotoplasme yang menembus lubang-lubang kecil pada dinding sel. Benang-benang tersebut dikenal dengan sebutan plasmolema, dimana diameternya lebihbesar daripada molekul tertentusehingga molekul gula dapat masuk dengan mudah (Salisbury, 1995).

Komponen potensial air pada tumbuhan terdiri atas potennsial osmosis(solut) dan potensial turgor (tekanan).Dengan adanya potensial osmosis cairansel, air murni cenderung memasuki sel. Sebaliknya potensial turgor di dalam selmengakibatkan air meninggalkan sel. Pengaturan potensial osmosis dapat dilakukan jika potensial turgornya sama dengan nol yang terjadi saat sel mengalami plasmolisis. Nilai potensial osmotik dalam tumbuhan dipengaruhi olehbeberapa faktor antara lain : tekanan, suhu, adanya partikel-partikel bahan terlarutyang larut di dalamnya, matrik sel, larutan dalam vakuola dan tekanan hidrostatik dalam isi sel. Nilai potensial osmotik akan meningkat jika tekanan yang diberikan juga semakin besar. Suhu berpengaruh terhadap potensial osmotik yaitu semakintinggi suhunya maka nilai potensial osmotiknya semakin turun (semakin negatif)dan konsentrasi partikel-partikel terlarut semakin tinggi maka nilai potensial osmotiknya semakin rendah (Meyer and Anderson, 1952).

Larutan yang di dalamnya terdapat sekumpulan sel dimana50%berplasmolisis dan 50% tidak berplasmolisis disebut plasmolisis insipien.Plasmolisis ini terjadi apabila sel berada dalam keadaan tanpa tekanan. Nilaipotensial osmosis sel dapat diketahui dengan menghitung nilai potensial osmosislarutan sukrosa yang isotonik terhadapcairan sel.Peranan air sebagai pelarut ini penting sekali artinya bagi kehidupantumbuhan. Struktur molekulprotein dan asam nukleat dapat berlangsung karenaadanyaair di sekitarnya. Selain protein dan asam nukleat, aktivitas senyawa laindi dalam protoplasma juga ditentukan oleh adanya air kecuali untuk molekul yangberada dalam oleosom atau bagian lemak padamembran. Walaupun demikianoleosom dan membran secara keseluruhan dipengaruhi oleh air disekitarnya. Walaupunair dapat bertindak sebagai bahan pereaksi (reaktan) atau sebagaiprosuk suatu reaksi kimia, tetapi yang lebih penting adalah air menciptakanlingkungan yang memungkinkan untuk berlangsungnya berbagai reaksi biokimia dalam sel tumbuhan (Aslam, 2011).

Sistem yang menggambarkan tingkah laku air dan pergerakan air dalam tanah dan tubuh tumbuhan didasarkan atas suatu hubungan energi potensial. Airmempunyai kapasitas untuk melakukan kerja, yaitu akan bergerak dari daerahdengan energi potensial tinggike daerah energi potensial rendah. Energi potensialdalam sistem cairan dinyatakan dengan cara membandingkannya dengan energipotensial air murni. Karena air di dalam tumbuhan dan tanah biasanya secarakimia tidak murni, disebabkan oleh adanya bahan terlarut dan secara fisik dibatasioleh berbagai gaya, seperti gaya tarik menarik yang berlawanan, gravitasi, dantekanan, maka energi potensialnya lebih kecil daripada energi potensial air murni.Dalam tumbuhan dan dalam tanah, energi potensial air itu disebut potensi air,dilambangkan dengan huruf Yunani psi dan dinyatakansebagai gaya per satuanluas (Gardiner, 1991).

Potensial kimia air atau biasanya dinyatakansebagai potensial air, PA (ψ, psi) penting untukdiketahui agar dapat dimengerti pergerakan air di dalamsistem tumbuhan, tanah dan udara. Potensial airbiasanya dinyatakan dalam satuan bar, atm, sepertisatuan tekanan. Air akan bergerak dari PA tinggi ke PAyang lebih rendah. Jadi difusi termasuk osmosis,terjadi sebagai akibat adanya gradient dalam energibebas dari partikel-partikel yang berdifusi.

Potensial air adalah suatu pernyataan dari statusenergi bebas air, suatu ukuran datat yang menyebabkanair bergerak ke dalam suatu sistem, seperti jaringantumbuhan, tanah atau atmosfir, atau dari suatu bagianke bagian lain dalam suatu sistem. Potensial airmungkin merupakan parameter yang paling bermanfaatuntuk diukur dalam hubungannya dengan sistem tanah,tanaman dan atmosfer.

Komponen-komponen potensial air atau jaringanadalah sebagai berikut :

Ψw = Ψs + Ψp + Ψm

(PA = PO + PT + PM)

Dimana            Ψw = potensial air suatu tumbuhan

                        Ψs = potensial osmotik

                        Ψp = potensial tekanan atau turgor

Ψm = potensial matriks

Menurut Ismail 2011, potensial osmotik adalahpotensial yang disebabkan oleh zat-zat terlarut.Tandanya selalui negatif. Potensial tekanan adalahpotensial yang disebabkan oleh tekanan hidrostatik isisel pada dinding sel. Nilainya ditandai dengan bilanganpositif, nol, atau dapat juga negatif. Penambahantekanan (terbentuknya tekanan turgor) mengakibatkanpotensial tekanan lebih positif. Potensial matriksdisebabkan oleh ikatan air pada koloid protoplasma danpermukaan (dinding sel). Potensial matriks bertandanegatif, tetapi pada umumnya pada sel-sel bervakuola,nilainya dapat diabaikan. Oleh karena itu, persamaandiatas dapat disederhanakan menjadi :

Ψw = Ψs + Ψp (PA = PO + PT)

Potensial air jaringan ditentukan dengan caramerendam potongan jaringan dalam suatu seri larutansukrosa atau manmitol (non-elektrolit) yang diketahuikonsentrasinya (Ismail, 2011).

METODELOGI

Praktikum ini dilakukan hari kamis, 3 April 2014 di Laboratorium pendidikan Biologi FKIP untan pada pukul 12.30 sampai selesai.Bahan yang digunakan bahan daun Rhoe discolor  yang masih segar, akuades dan larutan glukosa atau sukrosa dengan konsentrasi 0,26 , 0,20, 0,14 M. dan menggunakan alat-alat yaitu mikroskop,pisausilet, tabung reaksi, gelas objektif, gelas penutup dan3 tabung reaksi (gelasbeaker). Dan untuk mengetahui seberapa besar potensial jaringan umbi kentang digunakan bahan umbi kentang (Solanum tuberosum L.) , akuades, dan larutan glukosa dengan konsentrasi 0,05, 0,15, 0,30, 0,45, dan 0,60 molar. dan alat-alat yangdigunakan adalah 6 gelas beaker,cork beaker dengan garis tengah 1 cm untuk membuat potongan umbi kentang, pisau silet, dan timbangan analitik.Karena pada praktikum ini dilakukan 2 percobaan maka dilakukan dua metode atau cara kerja juga, yaitu cara kerja untuk percobaan osmosis cairan seldan cara kerja untuk percobaan penetapan potensial air jaringan tumbuhan.

Untuk percobaan tekanan osmosis, cara kerjanya yaitu pertama telah disiapkan 3 tabung reaksi dan kemudian diisi larutan glukosa ke dalam tabung 1/3 bagian, satu tabung reaksi diisi dengan larutan glukosa untuk satu konsentrasi. Kemudian sayatlah lapisan tipis epidermis berwarna ungu daun Rhoe discolor dengan menggunakan pisau silet. Usahakan menyayatnya hanya selapis saja. Sayatanini kemudian diamati dibawah mikroskop dan dilihat apakah sayatan tersebut sudah cukup baik untuk digunakan dan hitung jumlah sel epidermis yangberwarna ungu penuh. Apabila cukup respresentif, masukkan sayatan ke dalamtabung reaksi dan catat waktu mulai perendaman. Biarkanlah sayatan dalamlarutan disetiap tabung reaksi selama 30 menit. Setelah 30 menit, periksa sayatan epidermis tadi dari berbagai konsentrasi gula dengan mikroskop dan hitung jumlah selepidermisnya lagi yang berwarna ungu. Hitung persentasiperubahannya dengan rumus:

% perubahan= jumlahakhir−jumlahawaljumlahawal  x 100%

Setelah cari larutan konsentrasi gula yang menunjukkan persentase 50%dari jumlah sel epidermis tadi telah terplasmolisis. Keadaan ini disebut insipien plasmolisis. Sel yang berada pada keadaan insipien plasmolisis ini memiliki potensial osmotik sama dengan potensial osmotik larutan yang digunakan. Maka dapatlahditentukan potensial osmotik berdasarkan insipien plasmolisis ini.

Untuk percobaan penetapan potensial air jaringan tumbuhan, cara kerjanyayaitu pertama-tama kita menyiapkan 6 tabung reaksi/gelas piala/gelas beaker (100 ml), dan diisi dengan 100 ml dengan larutan aquades dan larutan glukosa dengan konsentrasi 0,05, 0,15, 0,30, 0,45, dan 0,60 molar.

Kemudian buatlah 12 silinder umbi kentang dengan cork boreryang bergaris tengah 1 cm, masing-masing dengan panjang 4 cm. Hilangkan bagian luar kulitnya. Kemudian dengan pisau silet, silinder kentang dipotong menjadi irisan-irisan tipis dengan tebal 1-2 mm sebanyak 12 irisan setiap silinder kentang. Irisan-irisan ini dibersihkan kemudian dikeringkan dan ditimbang berat awalnya dengan menggunakan timbangan analitik. Selanjutnya masukkan kedalam salah satu larutan glukosayang telah disiapkan. Lakukan hal ini pada setiapsilinder kentang untuk masing-masing larutan berikutnya, setiap larutan dimasukkan12 irisan dari satu silinder kentang. Perendaman irisan ini dilakukanselama 2 jam. Setelah 2 jam perndaman, kelurakan irisan-irisan tersebut darimasing-masing larutan yang ada di gelas beaker dan dikeringkan. Hal inidilakukan untuk semua irisan-irisan pada setiap larutan. Kemudian hitunglahperubahan beratnya dengan rumus:

% perubahan berat= beratakhir−beratawalberatawal  x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan hasil pengamatan:Tekanan osmosis cairan sel daun Rhoe discolor

preparatKonsentrasi

gula

Jumlah sel

sebelum

perendaman

Jumlah sel

yang

terplasmolisis

Present

ase

plasmol

isisRhoe

discolor

2,52gr= 0,14

mol192 sel 98 sel 50%

Rhoe

discolor3,6= 0,20 m0l 185 sel 185 sel 100%

Rhoe

discolor4,68=0,26 mol 194 sel 165 sel 85%

% perubahan= jumlahakhir−jumlahawaljumlahawal  x 100%

0,14 mol

0,2 mol 0,26 mol

0%20%40%60%80%100%120%

Potensial jaringan umbi kentang Solanum tuberosum L.

Jenislarutan

Konsentrasi(M)

Beratawal

Beratakhir

% perubahan =BA−BMBM

x100%

Aquades 0 2,05 2,35 14,6

Larutan 0,5 1,97 2,25 14,2

gula

Larutangula 0,15 2,27 2,38 7,7

Larutangula 0,30 2,03 2,18 7,4

Larutangula 0,45 1,95 2,04 4,6

Larutangula 060 1,85 1,88 1,6

% perubahan berat= beratakhir−beratawalberatawal  x 100%

05

101520

aquadesgula 0,9 grgula 2,7grgula 5,4grgula 8,1grgula 10,8gr

1.  Tekanan osmotik pada Rhoe discolor

Plasmolisis merupakan suatu proses terlepasnnya

membran plasma daridinding sel. Hal tersebut dapat

terjadi bila sel tumbuhan dimasukkan kedalamcairan

hipertonik (larutan yang konsentrasinya lebih tinggi

daripada konsentrasiisi sel) maka terjadilah eksosmosis

yaitu,keluarnya air dari isi sel keluar membran.Karena

volume isi berkurang dan dinding plasma bersifat

permeabel, maka antarmembran plasma dan dinding sel

terisi oleh larutan dari luar (Morigan, 2011).

Pada praktikum pengukuran tekanan osmosis cairan

sel, bahan yang digunakan adalah sel epidermis daun

Rhoe discolor yang dikupas bagian lapisan epidermisnya

dengan memakai larutan sukrosa pada konsentrasi yang

berbeda. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,pada

konsentrasi sukrosa  0,26 , 0,20, 0,14 M diperoleh

bahwa perlakuan pada larutan sukrosa 0,14 M yang

memiliki ± 50% sel yang terplasmolisis yang disebut

plasmolisis insipien.

Tekanan yang mendorong terjadinya difusi ini

dinamakan tekanan osmosis atau osmotic pressure.

Tekanan yang menjadi penentuan dalam pencarian suatu

larutan dengan tekanan osmosis yang sama dengan

cairannya disebut dengan tekanan difusi. Karena

konsentrasi larutan gula berperan dalam plasmolisis

sel, maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak sel

yang terplasmolisis. Hal tersebut dapat kita lihat

dengan adanya suatu bintik atau titik yang berada di

tengah-tengah sel tanaman tersebut.

Menurut Salisbury dan Ross (1992),larutan yang di

dalamnya terdapat sekumpulan sel dimana 50%

berplasmolisis dan 50% tidak berplasmolisis disebut

plasmolisis insipien. Plasmolisis ini terjadi apabila

sel berada dalam keadaan tanpa tekanan.

Berdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui

bahwa semakin tinggi nilai molaritas larutan sukrosa,

maka sel akan semakin cepat terplasmolisis. Hal ini

terbukti dengan keberadaan senyawa antosianin berwarna

keunguan yang terkandung dalam daun Rhoeo discolor semakin

turun kadarnya jika dimasukkan secara bertahap kedalam

larutan sukrosa yang berbeda-beda tingkat atau nilai

molaritasnya. Akibatnya, akan semakin banyak sel yang

keriput.  Setiap kenaikan 0,02 M, maka persentase

plasmolisis sel akan meningkat sebanyak 10 %.

Terjadinya kekeliruan beberapa hasil pengamatan yang

tidak sesuai dengan literatur bisa saja disebabkan

kurang telitinya praktikan dalam membuat larutan

konsentrasi sukrosa.

2.  Potensial Air  Umbi Kentang

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengukur

nilai potensial air pada jaringan umbi kentang (Solanum

tuberosum). Dengan proses yaitu dengan melakukan

perendaman terhadap umbi kentang yang sudah terpotong-

potong sesuai prosedur kerja dan dimasukan kedalam

larutan sukrosa dengan konsentrasi serta dalam aquades

sebagai variabel konntrol. Setelah itu merendam umbi

kentang kedalam larutan sukrosa selama masing-masing

selama 5 menit.

Berdasarkan dari tabel hasil pengamatan laporan

sementara, aquades, memiliki perubahan berat 14,6 %.

Nilai positif ini diperoleh dari berat akhir kentang

yang lebih besar dari berat awal kentang, akibat

terjadinya penambahan berat jaringan oleh air dari

larutan sukrosa. Pergerakan air dari larutan sukrosa

menuju sel kentang menunjukkan bahwa konsentrasi air

dalam larutan sukrosa lebih tinggi daripada dalam sel

kentang. Dengan demikian larutan sukrosa 0,05, 0,15,

0,30, 0,45, dan 0,60 molar disebut larutan hipotonis

(larutan dengan kandungan solute yang lebih rendah dari

larutan lain). Nilai ini diperoleh dari berat akhir

kentang yang lebih kecil dari berat awal kentang.

akibat terjadi penyusutan berat jaringan karena air

keluar dari sel menuju larutan sukrosa sehingga dapat

disimpulkan merupakan larutan hipertonis (kandungan

solutenya lebih tinggi daripada sekelilingnya).

 Hal ini berarti telah sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa air bergerak dari potensial air 

tinggi ke potensial air yang rendah. Perpindahan atau

pergerakan molekul air dari potensial air yang tinggi

ke potensial air yang rendah disebut dengan osmosis.

KESIMPULAN

Bedasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka

diperoleh kesimpulan , bahwa Plasmolisis adalah

peristiwa lepasnya protoplasma dari dinding sel karena

keluarnya sebagian air dari vakuola. Pasmolisis

insipien dapat dikenali jika dalam suatu larutan

dijumpai sekumpulan sel yang 50% berplasmolisis dan 50%

tidak berplasmolisis.Semakin tinggi nilai molaritas

larutan sukrosa, maka semakin cepat sel terplasmolis.

Senyawa yang terkandung dalam daun Rhoeo discolor

adalah senyawa antosianin yang berwarna keunguan. Sel

epidermis daun Rhoeo discolor pada praktikum yang

mengalami plasmolisis insipien adalah pada perlakuan

0,14M. Osmosis merupakan difusi air, hal ini karena

terdapat ruang terpisah satu sama lain oleh membran

selektif permeabel. Apabila konsentrasi larutan tinggi

dari jaringan, maka air keluar jaringan sehingga berat

jaringan berkurang, disebut jaringan dalam kondisi

hipertonis. begitu pula sebaliknya (kondisi hipotonik).

Sedangkan larutan isotonis tidak terjadi perpindahan

molekul air sehingga berat jaringan tetap.

DAFTAR PUSTAKA

Anthara, I Made Suma dan Suartha, I Nyoman. 2011. Homeostasis Cairan Tubuh pada Anjing dan Kucing [Buletin Veteriner Udayana]. Vol.3 No. 1. Halaman: 23-37

Annur, H dan H.H, Santosa. 2008. Jurnal Ilmiah GIGA, Analisa Temperatur Pada Proses Difusi Obat Dalam Membran Dengan Metode Diferensial Parabolik Untuk Mendeteksi Sinyal Fotoakustik, Vol. 11, No. 3, Hal:45-56.

Aslam, Munadry. 2011. Potensial Osmotik Cairan Sel. (online) http://munadryaslam.blogspot.com/2011/01/potensial-osmotik-cairan-sel.html. Diakses tanggal 13 April 2014

Bick, A. Dan Gideon O. 2001.”Assessing the linkage between feed water quality and reverse osmosis membrane performance”. Desalination 184. Halaman 185-195

Campbell, Neil A, Jane B Reece, dan Lawrence G Mitchel.2004. Biologi Edisi ke 5 jilid  II. Jakarta: PenerbitErlangga.

Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia: Jakarta.

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas Press: Yogyakarta.

Gardiner. Franklin P, dkk. 1991.Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia UI Press.

Haryadi, Sri Setyadi. 1996. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Meyer, B.S and Anderson, D.B. 1952. Plant Physiology. D Van Nostrand Company Inc.,New York.

Ismail dan Abd Muis. 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar, Makassar.

Kustiyah. 2007. Miskonsepsi Difusi dan Osmosis Pada Siswa MAN       Model Palangkaraya, Jurnal Ilmiah Guru Kanderang Tingang, Vol. 1, No. 1, Hal : 24-37.

Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT.Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Morigan, Benny. 2011.Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel.(online) http://bennymorigan.blogspot.com/2008/03/penentuan-tekanan-osmosis-cairan- sel.html Diakses tanggal 13 April 2014

Ozaki, H dan Li, H. 2002. “Rejection of Organic Compound by Ultra-Low Pressure Reverse Osmosis Membrane”. Water Research 36. Halaman 123-130

Salisbury, Frank B. dan Clean W. Ross. 1995.Fisiologi Tumbuhan. Bandung :ITB.

Sasmitamihardja, Dardjat, dan Arbayah Siregar. 1996.Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi ITB, Bandung.