Daftar Isi - Ditjen Cipta Karya

80

Transcript of Daftar Isi - Ditjen Cipta Karya

0201Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Dasar Hukum

Definisi

Pinjaman Luar Negeri (PLN)Decelopment Partner (Lender/Donor)Bagan Alur Perencanaan

Alur Proses Perencanaan Pinjaman Luar Negeri

Persyaratan DRPLN (Blue Book)Persyaratan DRPPLN (Green Book)Persyaratan Daftar Kegiatan

Penyusunan Pinjaman Luar Negeri

Identifikasi KegiatanUsulan DRPLN-JM (Blue Book)Penilaian Usulan Kegiatan Pinjaman Luar NegeriPencantuman dalam DRPLN-JM (Blue Book)

Sinkronisasi Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Identifikasi Sumber Pendanaan oleh K/LFact Finding Mission

01

06

07

10

14

151517

20

212222

24

252627

29

32

33

35

I.

II.

1.2.

III.

a.b.c.

III.A

1.2.3.

4.

III.B

1.

2.

Daftar Isi

Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Istilah

02 Fachril Luthfi Rochman

Penyusunan Dokumen Readiness CriteriaUsulan Green BookPenilaian Readiness Criteria Kegiatan oleh BappenasPenilaian Kelayakan Usulan KegiatanIndikasi Pendanaan Calon Lender oleh BappenasDRPPLN (Green Book)

Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Appraisal MissionPemutakhiran Dokumen Readiness CriteriaPenyusunan Daftar Kegiatan oleh Menteri PPN/Ka. BappenasLoan Negotiation dan hal-hal yang perlu diperhatikanBoard ApprovalLoan SigningLoan Effective

Perencanaan Anggaran Pinjaman Luar Negeri

Mekansime Penganggaran Pinjaman Luar Negeri (PLN)Alur Mekanisme Pengalokasian AnggaranRevisi AnggaranAlur Mekanisme Revisi Anggaran ke Ditjen Anggaran

Lampiran

36

3737

3839

40

44

4545

46

47

495050

52

54

55

5658

62

3.

4.5.

6.7.

8.

III.C

1.2.

3.

4.

5.6.7.

III.D

1.

2.

3.4.

0403Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

18

25

30

33

42

45

53

55

59

Daftar Gambar

Alur Mekanisme Pendanaan Pinjaman Luar Negeri

Penyusunan Program Pinjaman Luar Negeri

Dokumen DRPLN-JM (Blue Book)

Sinkronisasi Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Dokumen DRPPLN (Green Book)

Penyusunan Program Pinjaman Luar Negeri

Alur Penganggaran Pinjaman Luar Negeri

Alur Mekanisme Pengalokasian Anggaran

Alur Mekanisme Revisi Anggaran

04 Fachril Luthfi Rochman

63

64

68

72

73

74

75

78

Daftar Lampiran

Contoh Surat Penyampaian Usulan Kegiatan ke dalam DRPLN-JM

Format Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Pinjaman

Format Dokumen Usulan Kegiatan (DUK)

Format Surat Penyampaian Dokumen Kesiapan Kegiatan

Format Dokumen Kesiapan Kegiatan

Checklist Kriteria Kesiapan Kegiatan

Contoh Daftar Kegiatan

Contoh Loan Agreement

0605Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

06 Fachril Luthfi Rochman

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatnya penyusunan Buku Saku Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri dapat berjalan dengan lancar.

Buku Saku Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri bertujuan untuk menyediakan sumber informasi yang ringkas dan lengkap terkait mekanisme penyiapan kegiatan Pinjaman Luar Negeri.

Penulis menyadari bahwa Buku Saku ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis agar di masa yang akan datang menjadi lebih baik.

Jakarta, September 2019

Penulis

Kata Pengantar

0807Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Asian Development Bank

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Annual Work Plan

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Badan Usaha Milik Daerah

Badan Usaha Milik Negara

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

Daftar Isian Pengusulan Kegiatan

Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah, adalah daftar rencana kegiatan yang layak dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri untuk periode jangka menengah.

ADB

AMDAL

APBD

APBN

AWP

Bappenas

BUMD

BUMN

DIPA

DIPK

DRPLN-JM

Daftar Istilah

08 Fachril Luthfi Rochman

Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri, adalah daftar rencana kegiatan yang telah memiliki indikasi pendanaan dan siap dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri untuk jangka tahunan

Dokumen Usulan Kegiatan

Executing Agency, adalah Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/BUMN yang mengajukan dan menjadi pelaksana kegiatan yang dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri

Economic Development Cooperation Fund

Implementing Agency, adalah unit pelaksana kegiatan yang berkewajiban mengimplementasikan kegiatan di tingkat pelaksana untuk mencapai dan mewujudkan keluaran kegiatan secara keseluruhan atau pada komponen-komponen tertentu

DRPPLN

DUK

EA

EDCF

IA

09 Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

10Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Dasar Hukum

1211Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Dasar Hukum

UU No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri

UU No. 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional

UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

PP No. 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah

Peraturan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas No. 4 Tahun 2011 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengajuan Usulan, Penilaian, Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan yang Dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri dan Hibah

PMK No. 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat

PMK No. 151/PMK.05/2011 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri

PMK No. 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah

PMK No. 230/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Hibah

12 Fachril Luthfi Rochman

PMK No. 245/PMK.08/2011 tentang Tata Cara Penetapan Sumber Pembiayaan dan Pencarian Sumber Pembiayaan Alternatif

PMK No. 99/PMK.05/2017 tentang Administrasi Pengelolaan Hibah

PMK No. 224/PMK.08/2011 tentang Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi atas Pinjaman dan Hibah Kepada Pemerintah

PMK No.180/PMK.08/2012 tentang Perubahan atas PMK No. 224/PMK.08/2011 tentang Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi atas Pinjaman dan Hibah Kepada Pemerintah

PMK No. 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

PMK No. 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga

PerMen PU No. 18/PRT/M/2006 tentang Petunjuk Teknis Pengendalian Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Bidang Pekerjaan Umum

PerMen PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian PUPR

13 Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

14Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Definisi

1615Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Pinjaman Luar Negeri adalah setiap pembiayaan melalui utang yang diperoleh Pemerintah dari Pemberi Pinjaman Luar Negeri yang diikat oleh suatu perjanjian pinjaman dan tidak berbentuk surat berharga negara, yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. (PP nomor 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah).

Development Partner adalah pihak pemberi pinjaman/Hibah kepada Pemerintah, dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan bentuk kerjasamanya, yaitu:

Multilateral adalah lembaga keuangan internasional yang beranggotakan beberapa negara, yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.

Bilateral adalah Pemerintah negara asing atau Lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah negara asing atau Lembaga yang bertindak untuk Pemerintah negara asing yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.

A.

B.

Pinjaman Luar Negeri

DevelopmentPartner (Lender / Donor)

16 Fachril Luthfi Rochman

Alur proses mekanisme pendanaan Pinjaman Luar Negeri secara umum dapat disederhanakan menjadi 4 (empat) proses, antara lain:

Alur proses mekanisme pendanaan Pinjaman Luar Negeri dapat dilihat pada Gambar berikut:

Tahapan Penyusunan Program;

Tahapan Sinkronisasi Penyiapan;

Tahapan Penyiapan;

Tahapan Penganggaran.

1.

2.

3.

4.

1817Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

18 Fachril Luthfi Rochman

Gambar: Alur Mekanisme Pendanaan Pinjaman Luar Negeri

19 Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

20Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Alur Mekanisme Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

2221Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Persyaratan DRPLN(Bluebook)

A.

Daftar Isian Pengusulan Kegiatan Pinjaman (DIPK).

Dokumen Usulan Kegiatan Pinjaman (DUK).

1.

2.

Dalam penyiapan kegiatan Pinjaman Luar Negeri membutuhkan dokumen sebagai persyaratan penyiapan kegiatan, dokumen persyaratan antara lain:

22 Fachril Luthfi Rochman

Persyaratan Daftar Kegiatan

Persyaratan DRPPLN(Greenbook)

C.

B.

Pemenuhan seluruh Kriteria Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria).

Rencana Kegiatan Rinci;

Rencana Pendanaan Rinci;

Indikator Kinerja Pemantauan dan Evaluasi, Organisasi dan Manajemen (Struktur Organisasi dan Pembagian Kerja serta Tanggung Jawab Pelaksana Kegiatan);

Rencana Pengadaan Tanah dan/atau Permukiman Kembali (mencantumkan Luas dan Lokasi Tanah yang Diperlukan serta Perkiraan Jumlah Penduduk yang akan Dimukimkan Kembali).

1.

1.

2.

3.

4.

23 Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

24Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Penyusunan ProgramPinjaman Luar Negeri

2625Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

a.

b.

1. Identifikasi Kegiatan

Bappenas menyusun Rencana Pemanfaatan Pinjaman Kegiatan Jangka Menengah dan Tahunan, dimulai dengan penyusunan dokumen Rencana Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri (RPPLN) yang berisi indikasi kebutuhan dan rencana penggunaan Pinjaman Luar Negeri dengan berpedoman pada RPJMN.

Dalam tahap identifikasi kegiatan, calon Lender bekerja sama dengan Pemerintah untuk mengidentifikasi kegiatan yang akan didanai berdasarkan dokumen kebijakan dan strategi calon Lender, dengan mempertimbangkan tujuan pembangunan, strategi dan kebutuhan negara peminjam.

Gambar: Penyusunan Program Pinjaman Luar Negeri

26 Fachril Luthfi Rochman

2. Usulan DRPLN-JM(Blue Book)

a.

1.

2.

3.

4.

b.

1.

2.

Jenis usulan kegiatan yang dapat diajukan adalah:

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian/Lembaga tersebut;

Sebagian atau seluruhnya direncanakan untuk dihibahkan kepada Pemerintah Daerah;

Untuk penyertaan modal negara pada BUMN;

Dilaksanakan oleh beberapa Instansi Pelaksana.

Persyaratan umum pengusulan kegiatan mencakup:

Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Pinjaman;

Dokumen Usulan Kegiatan (DUK) Pinjaman.

2827Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

3. Penilaian Usulan KegiatanPinjaman Luar Negeri

a.

1.

2.

Kelengkapan Usulan Penilaian kelayakan dilakukan atas dasar dokumen persyaratan usulan kegiatan, yaitu:

DIPK Pinjaman;

DUK Pinjaman.

c.

d.

1.

2.

1.

2.

Persyaratan umum pengusulan kegiatan mencakup:

Surat persetujuan pimpinan instansi lain (menteri/pimpinan lembaga/pejabat yang ditunjuk) untuk kegiatan yang akan dilaksanakan bersama-sama dengan instansi lainnya;

Surat persetujuan dari Kepala Daerah untuk kegiatan yang sebagian atau seluruhnya direncanakan untuk dihibahkan ke Pemda.

Selanjutnya, usulan disampaikan melalui surat yang ditandatangani oleh Menteri atau Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian atas nama Menteri kepada Menteri Bappenas.

Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Pinjaman berisi ringkasan informasi usulan kegiatan dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris) yang harus ditandatangani oleh pejabat Executing Agency setingkat eselon 1.

Daftar Usulan Kegiatan (DUK) Pinjaman berisi informasi usulan kegiatan dalam bahasa Indonesia yang akan dipergunakan sebagai bahan penilaian kelayakan kegiatan yang harus ditandatangani oleh pejabat Executing Agency setingkat eselon 1. (dapat disertakan Readiness Criteria).

28 Fachril Luthfi Rochman

b.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

c.

1.

2.

3.

4.

Kelayakan Teknis:

Usulan kegiatan merupakan tugas, fungsi dan kewenangan Instansi Pengusul Kegiatan, termasuk penugasan yang diberikan;

Kelayakan nilai kegiatan;

Kemanpuan pengelolaan kegiatan oleh Instansi Pelaksanaan;

Keterkaitan dengan kegiatan lain dari Instansi Pengusul Kegiatan;

Kesesuaian lokasi kegiatan;

Kemampuan penyediaan dana pendamping.

Keselarasan Perencanaan Kegiatan:

Keselarasan dengan RPPLN;

Ketersebaran kegiatan antar wilayah yang dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri;

Keselarasan dengan kegiatan yang terkait langsung dari Instansi lain;

Kinerja atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri yang sedang berjalan pada Instansi Pengusul Pinjaman dan Instansi Pelaksana.

3029Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

4. Pencantuman dalam DRPLN-JM (Blue Book)

a.

1.

2.

3.

4.

5.

Tahapan pencantuman dalam DRPLN-JM sebagai berikut:

Penyusunan Rencana Pemanfaatan PLN (RPPLN) oleh Menteri Perencanaan (berpedoman pada RPJM dan mempertimbangkan Rencana Batas Maksimal Pinjaman);

RPPLN berisi indikasi kebutuhan dan rencana penggunaan PLN dalam jangka menengah. Selanjutnya, dengan berpedoman pada RPPLN dan RPJM/RPJMD, Kementerian/Lembaga, BUMN, dan/atau Pemerintah Daerah dapat mengajukan usulan kegiatan;

Usulan tersebut lalu dinilai kelayakannya oleh Menteri Perencanaan. Hasil penilaian dituangkan dalam DRPLN-JM (Blue Book);

Kegiatan yang tercantum dalam DRPLN-JM (Blue Book) dinyatakan layak dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri;

DRPLN-JM (Blue Book) dapat diperbarui dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan perekonomian nasional.

30 Fachril Luthfi Rochman

Gambar: Dokumen DRPLN-JM (Blue Book)

31 Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

32Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

SinkronasiPenyiapan Kegiatan Pinjaman Luar

3433Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

a.

b.

c.

d.

1. Identifikasi Sumber Pendanaan oleh K/L

Rapat sinkronisasi diadakan oleh Bappenas bersama Menteri Keuangan dan/atau Menteri Luar Negeri dengan calon Lender setelah kegiatan usulan tercantum dalam DRPLN (Blue Book).

Sinkronisasi dengan calon Lender dilakukan secara berkala untuk mendapatkan kesesuaian lingkup kegiatan.

Program calon Lender adalah program prioritas yang telah ditetapkan oleh Lender yang akan diberikan kepada suatu negara peminjam (borrower). Prioritas program tersebut dijabarkan dari kebijakan dan strategi yang telah disusun oleh calon Lender.

Lender menyusun kebijakan dan strategi dengan mempertimbangkan kondisi dan program kerja yang telah disusun oleh pemerintah negara peminjam (RPJMN).

Gambar: Sinkronisasi Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

34 Fachril Luthfi Rochman

e.

f.

1.

2.

3.

Daftar kegiatan yang disampaikan dalam tahap sinkronisasi adalah kegiatan yang telah tercantum dalam DRPLN (Blue Book). Hasil dari sinkronisasi adalah kegiatan yang diminati oleh calon Lender (Pipeline).

Contoh dokumen kebijakan dan strategi Lender diantaranya:

Country Partnership Framework (World Bank);

Country Partnership Strategy (ADB dan EDCF Korea);

Country Assistance Policy (JICA).

3635Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

a.

b.

c.

d.

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

2. Fact Finding Mission

Fact Finding Mission disampaikan oleh calon Lender untuk melaksanakan kajian awal dan studi terhadap usulan kegiatan untuk penyiapan kelayakan pendanaannya.

Hal-hal yang dibahas dalam Fact Finding Mission antara lain:

Tujuan kegiatan;

Lingkup kegiatan;

Lokasi kegiatan;

Usulan nilai kegiatan;

Mekanisme penyaluran pendanaan.

Fact Finding Mission akan fokus pada kesiapan yang diusulkan, terutama pada hal-hal yang berhubungan dengan Safeguard Guideline masing-masing calon Lender, dengan contoh:

ADB - Environmental safeguards, Involuntary resettlement safeguards, dan Indigenous peoples safeguards;

World Bank – Environmental and Social Framework ;

JICA – Enviromental and Social Considerations.

Hasil dari Fact Finding Mission adalah dokumen Aide-Memoire.

36 Fachril Luthfi Rochman

a.

b.

1.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

3. Penyusunan Dokumen Readiness Criteria

Peningkatan kesiapan rencana pelaksanaan kegiatan bertujuan agar instansi penanggung jawab/pelaksana kegiatan akan lebih siap dalam melaksanakan kegiatan yang diusulkan. Bappenas berkoordinasi dengan instansi pengusul untuk meningkatkan kesiapan rencana pelaksanaan kegiatan yang telah masuk dalam daftar Pipeline dan telah mendapatkan indikasi sumber pendanaan.

Dokumen Readiness Criteria berisi:

Rencana Kegiatan Rinci

Kaitan kegiatan dengan RPJM Nas dan Renstra PU

Tujuan kegiatan

Ruang lingkup kegiatan

Sumber daya yang dibutuhkan

Hasil yang diharapkan

Rencana pelaksanaan kegiatan

Manajemen dan organisasi pelaksanaan kegiatan

3837Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Indikator Kinerja

Dana Pendamping Pusat/Daerah dan Rencana Alokasi Dana dalam DIPA Pusat/Daerah

Status Lahan

Organisasi Pengelola Proyek (PMU/PIU dan Satker)

Rencana Pengelolaan Proyek/PAM/PMM

Pernyataan Pemda untuk berpartisipasi dalam proyek

a.

b.

a.

1.

2.

4.

5.

Usulan Green Book

Penilaian Readiness Criteria Kegiatan oleh Bappenas

Usulan disampaikan dari K/L pengusul kepada Bappenas (menggunakan surat dengan ketentuan sama dengan usulan Blue Book).

Surat permohonan Pre-Request ke Bappenas diperlukan untuk usulan kegiatan yang akan dibiayai oleh calon Lender Bilateral.

Berdasarkan pendalaman yang telah dilakukan dalam peningkatan kesiapan rencana pelaksanaan kegiatan, Bappenas melakukan penilaian atas persiapan tersebut dengan kriteria:

Telah disusun rencana kegiatan rinci;

Telah disusun indikator kinerja pelaksanaan kegiatan untuk keperluan pemantauan dan evaluasi;

38 Fachril Luthfi Rochman

3.

4.

5.

6.

7.

Telah ada penyataan kesediaan dari Pemerintah Daerah/BUMN untuk menyiapkan dana pelaksanaan kegiatan yang menjadi kewaiban Pemerintah Daerah/BUMN yang bersangkutan, termasuk dana pendamping, sesuai dengan rencana jadwal pelaksanaan;

Telah dialokasikan dana pendamping untuk tahun pertama pelaksanaan kegiatan yang disiapkan dalam Rencana Kerja K/L/Pemda/BUMN;

Telah ada rencana pembebasan lahan dan/atau permukiman kembali penduduk yang terkena akibat pelaksanaan kegiatan, termasuk ketersediaan dana yang diperlukan dalam Rencana Kerja/K/L/Pemda/BUMN;

Telah disusun rancangan pembentukan Unit Manajemen Proyek (PMU) dan Unit Pelaksana Proyek (PIU) (organisasi/kelembagaan);

Telah disusun rencana pengelolaan kegiatan.

a.

1.

2.

3.

6. Penilaian Kelayakan Usulan Kegiatan

Dari internal Kementerian PUPR sendiri melakukan penilaian yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal. Hal-hal yang dinilai antara lain:

Penilaian Administrasi:

Kelengkapan dokumen persyaratan umum;

Kelengkapan dokumen persyaratan khusus; dan/atau

Kelengkapan dokumen Studi Kelayakan (Feasibility Study) dalam hal usulan kegiatan konstruksi

4039Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

b.

c.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Penilaian Teknis:

Kesesuaian dengan program dan prioritas dalam Renstra Kementerian;

Kesesuaian usulan kegiatan dengan tugas, fungsi, dan kewenangan Unor Pengusul, termasuk penugasan yang diberikan;

Kelayakan nilai kegiatan;

Kemampuan pengelolaan kegiatan oleh Unor Pelaksana;

Keterkaitan dengan kegiatan lain dari Unor Pengusul;

Kesesuaian lokasi kegiatan; dan

Kemampuan penyediaan dana pendamping.

Penilaian Pembiayaan:

Penilaian dilakukan melalui sinkronisasi pendanaan.

a.

b.

7. Indikasi Pendanaan Calon Lender oleh Bappenas

Berdasarkan hasil sinkronisasi kegiatan dengan calon Lender, dihasilkan daftar rencana kegiatan yang telah mendapat minat/indikasi sumber pendanaan dari calon Lender (Pipeline).

Terhadap kegiatan yang telah dicantumkan dalam DRPLN (Blue Book) Bappenas terus menerus melakukan penilaian tentang pemenuhan kesiapan pelaksanaan dan melakukan koordinasi dengan calon Lender untuk mendapatkan indikasi komitmen pendanaan.

4039 Fachril Luthfi Rochman

a.

b.

c.

1.

2.

3.

4.

8. DRPPLN(Green Book)

Berdasarkan hasil penilaian kesiapan pelaksanaan, kegiatan yang dinilai telah memenuhi kriteria kesiapan dalam suatu tingkat tertentu, dimana kriteria kesiapan akan dapat dipenuhi sebelum negosiasi, dan telah mendapatkan indikasi sumber pendanaan akan dimasukkan dalam DRPPLN (Green Book).

Proses penerbitan DRPPLN tersebut dilakukan oleh Bappenas setelah melakukan penilaian kesiapan kegiatan (partly readiness evaluation) atas kegiatan yang telah tercantum di dalam DRPLN berdasarkan kriteria kesiapan:

Rencana pelaksanaan kegiatan;

Indikator kinerja pemantauan dan evaluasi;

Organisasi dan manajemen pelaksanaan kegiatan;dan

Rencana pengadaan tanah dan/atau pemukiman kembali dalam hal kegiatan yang memerlukan lahan.

Indikasi tersebut diberikan oleh calon Lender sebagai indikasi keseriusan minat dalam pendanaan suatu kegiatan yang akan dicantumkan dalam DRPPLN (Green Book).

4241Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

c.

d.

e.

DRPPLN merupakan dokumen yang akan diterbitkan setiap tahun, paling lambat pada bulan November. Dengan ketentuan tersebut, batas akhir pelaksanaan perencanaan/penyiapan kegiatan menjadi lebih pasti sehingga pengusul kegiatan dapat mengukur kapan persiapan kegiatan yang diusulkan harus selesai agar dapat dicantumkan dalam DRPPLN (Green Book).

Untuk menjaga kepastian dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang akan dibiayai dari pinjaman luar negeri, setiap kegiatan yang telah tercantum dalam DRPPLN selama 2 (dua) tahun berturut-turut dan tidak mendapatkan indikasi pendanaan dari Lender, maka kegiatan tersebut tidak akan dicantumkan lagi dalam DRPPLN pada tahun berikutnya.

Dokumen DRPPLN (Green Book) akan disampaikan oleh Bappenas kepada Kementerian Keuangan, instansi pengusul kegiatan dan calon Lender.

4241 Fachril Luthfi Rochman

Gambar: Dokumen DRPPLN (Green Book)

43 Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

44Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

4645Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Gambar: Penyusunan Program Pinjaman Luar Negeri

a.

b.

1.

2.

Appraisal Mission

Pemutakhiran Dokumen Readiness Criteria

Calon Lender akan mengirim Appraisal Mission Team untuk menilai kelayakan kegiatan berdasarkan aspek ekonomi, sosial, keuangan, teknis, dan lingkungan, termasuk juga operasi dan pemeliharaan, dan sistem pengawasan terhadap instansi penanggung jawab kegiatan (Executing Agency).

Dari hasil penilaian tersebut, calon Lender akan memutuskan proyek yang diusulkan untuk didanai dengan pinjaman dan menyebutkan jumlah pinjaman dan syaratnya.

Setelah usulan kegiatan masuk ke dalam DRPPLN (Green Book), maka instansi pengusul kegiatan wajib memenuhi kelengkapan dokumen Readiness Criteria, DIPK dan DUK kepada Bappenas untuk selanjutnya dimasukkan dalam Daftar Kegiatan.

46 Fachril Luthfi Rochman

a.

b.

c.

3. Penyusunan Daftar Kegiatan oleh Menteri PPN/Ka. Bappenas

Setelah keseluruhan kriteria peningkatan kesiapan kegiatan terpenuhi (fully met in fulfillment of readiness criteria), berdasarkan DRPPLN, Bappenas menyampaikan Daftar Kegiatan yang dapat dibiayai dari PLN kepada Menteri Keuangan dan calon Lender.

Daftar Kegiatan berisi usulan kegiatan yang telah memenuhi kriteria kesiapan dan telah memiliki indikasi komitmen pendanaan dari calon Lender, sehingga siap untuk dirundingkan/dinegosiasikan dengan calon Lender.

Daftar Kegiatan berisi informasi mengenai jenis kegiatan, instansi pengusul, instansi pelaksana, rencana alokasi pinjaman, jadwal pelaksanaan dan rencana sumber pendanaan luar negeri.

4847Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

a.

b.

c.

d.

1.

2.

3.

4.

4. Loan Negotiation dan hal-hal yang perlu diperhatikan

Berdasarkan Daftar Kegiatan, Kementerian Keuangan akan melakukan negosiasi (Loan Negotiation) dengan calon Lender baik Multilateral maupun Bilateral.

Negosiasi bertujuan untuk mendapat pinjaman dengan terms and conditions pinjaman yang wajar dan terukur. Perundingan dilakukan sesuai dengan karakteristik Lender dan harus memenuhi prinsip-prinsip transparan, akuntabel, efisien dan efektif, kehati-hatian tidak disertai ikatan politik dan tidak memiliki muatan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan negara.

Hal-hal terkait Loan Negotiation diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 453/KMK.08/2011 tentang Tata Cara Perundingan Perjanjian Pinjaman Luar Negeri.

Sebelum negosiasi, perlu dilaksanakan Rapat Interkem antara Kementerian Keuangan, Bappenas, Instansi Pengusul (dan pihak terkait lainnya) untuk mencapai kesepakatan di internal Pemerintah dalam berunding dengan calon Lender. Konsep perjanjian dan dokumen pendukungnya serta konsep daftar tanggapan yang telah disusun oleh Dit. Pinjaman dan Hibah, Kementerian Keuangan dibahas bersama untuk mendapat masukan atas hal-hal seperti:

Tinjauan hukum dari Biro Hukum Kem. Keuangan dan/atau Biro Hukum Bappenas;

Pengelolaan teknis kegiatan;

Keanggotaan Tim Negosiasi;

Waktu pelaksanaan perundingan.

48 Fachril Luthfi Rochman

e.

f.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

2.

3.

Dokumen kesiapan Perundingan yang diperlukan oleh Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko sebelum dilakukan negosiasi antara lain:

Readiness Criteria;

Petunjuk pelaksanaan penyaluran dan penarikan Pinjaman Luar Negeri apabila menggunakan mekanisme Rekening Khusus;

Pernyataan Bertanggung Jawab dari Pelaksana Kegiatan yang memuat pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan Perjanjian;

Rencana penarikan (disbursement plan) tahunan selama masa laku kegiatan;

Penetapan Menteri Keuangan mengenai peneruspinjaman/penerushibahan (bila diteruspinjamkan/diterushibahkan);

Konsep perjanjian.

Bentuk Perundingan menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 453/KMK.08/2011 antara lain:

Perundingan tatap muka di tempat sama atau teleconference;

Perundingan secara korespondensi;

Perundingan secara kombinasi (tatap muka dan korespondensi).

5049Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

g.

h.

i.

1.

2.

1.

2.

Susunan keanggotaan Tim Negosiasi:

Tim Delegasi yang bertugas melaksanakan perundingan dan melaporkan hasil perundingan kepada Menteri Keuangan (Ditjen. Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko );

Tim Teknis yang bertugas membantu Tim Delegasi dalam melakukan perundingan.

Penelaahan seluruh konsep Perjanjian agar memperhatikan:

Aspek keuangan (meliputi ketentuan administratif untuk biaya-biaya dan persyaratan Pinjaman Luar Negeri);

Aspek hukum (meliputi hukum yang berlaku dalam perjanjian, pernyataan dan jaminan, perjanjian, dll).

Terkait dengan waktu dan tempat pelaksanaan perundingan diputuskan berdasarkan kesepakatan dengan calon Lender.

5. Board Approval

Setelah mencapai kesepakatan, proposal pinjaman diajukan ke internal calon Lender (Board) untuk mendapat persetujuan. Setelah persetujuan, dilakukan penandatanganan naskah perjanjian pinjaman oleh kedua belah pihak.

50 Fachril Luthfi Rochman

a.

b.

c.

a.

b.

7.

6.

Loan Effective

Loan Signing

Setelah penandatanganan persetujuan dilakukan, pinjaman dinyatakan berlaku efektif atau siap untuk dicairkan setelah syarat-syarat dipenuhi dan persetujuan dibuat terbuka untuk publik.

Dengan kegiatan Pinjaman Luar Negeri dinyatakan efektif, maka tahapan perencanaan/penyiapan kegiatan Pinjaman Luar Negeri telah selesai, kecuali terdapat perubahan dalam Perjanjian PLN.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, mewakili Menteri Keuangan sebagai Penerima Pinjaman (Borrower), berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 347/KMK.01/2008 tentang Pelimpahan Wewenang kepada Pejabat Eselon 1 di Lingkungan Kementerian Keuangan untuk dan atas nama Menteri Keuangan.

Naskah Perjanjian Pinjaman berisi aspek legal mengenai hak dan kewajiban yang berhubungan dengan pinjaman, rincian mengenai jumlah pinjaman, syarat dan kondisi, maksud, ruang lingkup dan isi kegiatan, instansi penanggung jawab, syarat pelelangan, prosedur penarikan dana, dan syarat dan kondisi umum khusus untuk ODA Loans (General Terms and Conditions).

Penandatanganan Loan Agreement dapat dilakukan secara sirkular atau seremonial.

51 Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

52Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Perencanaan Anggaran Pinjaman Luar Negeri

5453

Gambar: Alur Penganggaran Pinjaman Luar Negeri

PenyusunanAnnual Work Plan (AWP)

hasil approval Lenderpada T-2

PenyusunanRencana Penarikan

PHLN padapada T-1

DIPATahun Anggaran

Berjalan

Revisi DIPAdalam rangka

percepatan penarikanPHLN / drop PHLN

Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

54 Fachril Luthfi Rochman

a.

b.

c.

d.

e.

1. Mekansime Penganggaran Pinjaman Luar Negeri (PLN)

Kegiatan PLN yang sedang berjalan dan/atau dalam tahap penyiapan kegiatan harus dicantumkan dalam DIPA tiap tahun selama masa pelaksanaan kegiatan. Anggaran dialokasikan pada DIPA Project Implementing Unit (PIU) sebagai Pelaksana Kegiatan.

Alokasi tiap tahun dilakukan berdasarkan Annual Work Plan (AWP) yang disusun antara PIU bersama Development Partner. Approval AWP dilakukan oleh Development Partner, selanjutnya dilaksanakan oleh masing-masing PIU dalam proses pengusulan RAPBN. AWP dilakukan pada awal T-2.

AWP dibahas dalam Trilateral Meeting I terkait penyusunan Rencana Penarikan PHLN Kementerian/Lembaga T+1 yang dilakukan bersama Kementerian Keuangan, Bappenas dan Kementerian/Lembaga pelaksana kegiatan PHLN dilaksanakan pada bulan Februari T-1. Hasil dari rapat tersebut disusun dalam Berita Acara.

Hasil pembahasan Trilateral Meeting I menjadi bahan Kementerian/Lembaga dalam menyusun Pagu Indikatif RAPBN T+1.

Trilateral Meeting II dilakukan setelah dilakukan penetapan Pagu Anggaran oleh Menteri Keuangan (akhir Juni T-1) sebagai rekonfirmasi Rencana Penarikan PHLN Kementerian/Lembaga T+1.

56

2. Alur Mekanisme Pengalokasian Anggaran

Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri 55

Gambar: Alur Mekanisme Pengalokasian Anggaran

Annual Work Plan

(AWP)

Rencana PenarikanPHLN K/L

TrilateralMeeting I

Pagu IndikatifRekonfirmasi

Rendana Penarikan PLN

TrilateralMeeting II

Penetapan Pagu Anggaran

oleh Menteri Keuangan

Penyiapan Dipa

Awal T-2 Desember T-2 Februari T-1

Awal Maret T-1Juni T-1Juni T-1

Akhir Juni T-1Okt-Des T-1

56 Fachril Luthfi Rochman

a.

b.

c.

1.

2.

3.

3. Revisi Anggaran

Revisi Anggaran adalah perubahan rincian anggaran yang telah ditetapkan berdasarkan APBN Tahun Anggaran yang sedang berjalan dan disahkan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Revisi Anggaran pada K/L untuk kegiatan PHLN mengikuti Peraturan Menteri Keuangan. Untuk Tahun 2018, Tata Cara Revisi Anggaran menggunakan Peraturan Menteri Keuangan No. 11/PMK.02/2018.

Batasan Revisi Anggaran (PMK 11/2018) dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut:

Pengurangan alokasi anggaran terhadap paket pekerjaan yang sudah terkontrak/direalisasikan pendanaan, sehingga akan terjadi pagu minus;

Rupiah Murni Pendamping sepanjang paket pekerjaan masih berlanjut (on-going);

Perubahan target kinerja (sasaran kegiatan, jenis, satuan output, dan output yang telah direalisasikan);

5857Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

d.

e.

f.

g.

h.

1.

2.

3.

Dokumen pengusulan Revisi Anggaran kegiatan PHLN meliputi:

Surat Usulan Revisi penambahan/pengurangan dana PHLN pada DIPA dari Direktorat Sektor;

Kronologis dan justifikasi penambahan/pengurangan dana PHLN;

Annual Work Plan (AWP) yang disahkan oleh Development Partner.

Revisi Anggaran dalam rangka pengurangan alokasi pinjaman/drop loan, diharapkan dapat dilakukan pada bulan Juli – September (Triwulan III) sesuai hasil evaluasi pelaksanaan pekerjaan.

Revisi Anggaran dengan menambah alokasi dana PHLN sangat direkomendasikan karena mempercepat pencairan PHLN, sedangkan pengurangan alokasi tidak direkomendasikan bila dilakukan untuk meningkatkan kinerja di akhir tahun anggaran.

Tidak direkomendasikan jika revisi anggaran untuk penambahan alokasi dana PHLN di awal tahun namun dilakukan drop loan di akhir tahun anggaran.

Project Implementing Unit (PIU) atau Satuan Kerja (Satker) diharap untuk melakukan rencana penarikan kegiatan PHLN yang optimal dan implementable.

58 Fachril Luthfi Rochman

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

4. Alur Mekanisme Revisi Anggaran ke Ditjen Anggaran

Mekanisme revisi anggaran adalah:

Satker mengirimkan Surat Permohonan Revisi Anggaran dilengkapi dengan dokumen pendukung;

Direktorat Sektor meneliti usulan revisi dan kelengkapan dokumen, serta memberikan Rekomendasi Teknis;

Direktorat KIP me neliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan dokumen, menyiapkan Surat Permintaan Reviu Usulan Revisi ke APIP, menyusun konsep usulan revisi anggaran beserta dokumen lain (Dokumen RKA Satker) yang akan ditandatangani Dirjen Cipta Karya kepada Dirjen Anggaran;

Dirjen Cipta Karya menandatangani Surat Usulan Reviu Revisi Anggaran serta menandatangani Usulan Revisi Anggaran;

Paralel dengan penandatanganan oleh Dirjen Cipta Karya, APIP/Inspektorat KemenPUPR melakukan reviu usulan revisi anggaran dan menerbitkan CHR Revisi;

Setelah menerima Surat Usulan Reviu Revisi Anggaran, Dirjen Anggaran melakukan penelaahan revisi anggaran dan menerbitkan Surat Pengesahan Revisi Anggaran/DIPA lalu Revisi anggaran dimasukkan dalam RKAKL Online dan masuk kedalam RKAKL DJCK.

Satker dapat mendownload ADK RKAKL Online beserta dokumentasi DIPA Revisi.

6059Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

1 2

DIT. SEKTORSATKER

Surat Permohonan RevisiAnggaran Dilengkap iDengan DokumenPendukungnya

Menelit i Usulan Revisi danKelengkapan Dokumen

Memberikan RekomendasiTeknis

Melakukan Reviu Usulan Revisi Anggaran

Menerbitka n Catatan Hasil Reviu Revisi

-

-

-

-

5

APIP / INSPEKTORATKEMEN PU

7

SATKER Mendownload ADK RKAKL Online Beser ta Dokumen DIPA Petikan Revisi Gambar: Alur Mekanisme Revisi Anggaran

60 Fachril Luthfi Rochman

3

DIT. KIP

Meneliti Usulan Revisi dan Kelengkapan Dokumen

Menyiapkan Surat Permintaan Reviu Usulan Revisi ke APIP

Menyusun Konsep Surat Usulan Revisi Anggaran Beser ta Dokumen Lainnya (Dokumen SATKER) yang Akan Ditandatangani DIRJEN CIPTA KARYA Kepada DIRJEN ANGGARAN

-

-

-

4

DIRJENCIPTA KARYA

Menandatangani Surat Usulan Reviu Revisi Anggaran

Menandatangani Usulan Revisi Anggaran

-

-

6

DIRJENANGGAR AN

RKAKLONLINE

DatabaseRKAKL DJCK

Melakukan Penelaaha n Revisi Anggaran

Menerbitka n Surat Pengesahan Revisi Anggaran / DIPA

-

-

61 Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

62Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Lampiran

6463Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Lampiran 1: Contoh Surat Penyampaian Usulan Kegiatan ke dalam DRPLN-JM

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

64 Fachril Luthfi Rochman

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 2: Format Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Pinjaman

6665Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 2: Format Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Pinjaman

66 Fachril Luthfi Rochman

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 2: Format Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Pinjaman

6867Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 2: Format Daftar Isian Pengusulan Kegiatan (DIPK) Pinjaman

68 Fachril Luthfi Rochman

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 3: Format Dokumen Usulan Kegiatan (DUK)

7069Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 3: Format Dokumen Usulan Kegiatan (DUK)

70 Fachril Luthfi Rochman

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 3: Format Dokumen Usulan Kegiatan (DUK)

7271Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 3: Format Dokumen Usulan Kegiatan (DUK)

72 Fachril Luthfi Rochman

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 4: Format Surat Penyampaian Dokumen Kesiapan Kegiatan

7473Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 5: Format Dokumen Kesiapan Kegiatan

74 Fachril Luthfi Rochman

Sumber : Panduan Pengusulan Dan Peningkatan Kesiapan Kegiatan Yang Didanai Pinjaman Luar Negeri, Bappenas 2018

Lampiran 6: Checklist Kriteria Kesiapan Kegiatan

7675Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Lampiran 7: Contoh Daftar Kegiatan

76 Fachril Luthfi Rochman

Lampiran 7: Contoh Daftar Kegiatan

7877Penyiapan Kegiatan Pinjaman Luar Negeri

Lampiran 8: Contoh Loan Agreement

78 Fachril Luthfi Rochman

Lampiran 8: Contoh Loan Agreement