anorganik laporan
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of anorganik laporan
PERCOBAAN II
REDOKS UNSUR NITROGEN
I. TUJUAN Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu agar
mahasiswa dapat mempelajari reaksi redoks unsur
Nitrogen dalam asam nitrat, garam nitrat, dan
amoniak.
II. DASAR TEORI
Redoks (reduksi/oksidasi) adalah istilah yang
menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan
oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia. Hal
ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti
oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida,
atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana
(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks
seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui
rentetan transfer elektron yang rumit. Istilah redoks
berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi.
Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
a. Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh
sebuah molekul, atom, atau ion.
b. Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh
sebuah molekul, atom, atau ion (Akbar, 2012).
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron
berarti “soda asli”, gen berarti “pembentukan”)
secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada
1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara
tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang
tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh
ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga
dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl
Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph
Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar
atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup
lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier
sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang
bermaksud “tak bernyawa”. Istilah tersebut telah
menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis
dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain
(Akbar, 2012).
Nitrogen terdapat bebas diatmosfer (78% volume).
Selain itu atmosfer dapat juga mengandung sedikit
ammonia sebagai hasil dari perubahan zat yang
mengandung nitrogen atau asam nitrit, teristimewa
setelah terjadi halilintar. Nitrogen terdapat juga
dalam garam-garam seperti natrium dan kalium nitrat.
Jaringan semua organisasi hidup mengandung senyawa
nitrogen dalam bentuk protein. Bilangan oksidasi
nitrogen dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Senyawa Bilangan Oksidasi NH3 (ammonia) -3N2H4 (hidrazin) -2NH2OH (hidroksilamin) -1N2(dinitogen) 0N2O (dinirogen oksigen) +1NO (nitrogen oksida) +2N2O3 (dinitrogen
trioksida)
+3
NO2 (nitrogen dioksida) +4HNO3 (asam nitrat) +5(Cacha, 2014)
Unsur nitrogen dapat mempunyai beberapa bilangan
oksidasi, yaitu +5, 0, -3, dimana ketiganya tersebut
merupakan bilangan oksidasi yang paling umum dan
stabil diantara lainnya. Terdapat dua asam oksi
nitrogen yang umum, yaitu asam nitrat (HNO3) dan asam
nitrit (HNO2). Asam nitrat merupakan asam kuat dan
juga sebagai pengoksidasi yang kuat. Asam nitrit yang
pekat dapat mengoksidasi hamper semua logam kecuali
Au, Pt, Rh dan Ir. Asam nitrit kurang stabil
dibanding asam nitrat dan cenderung
terdisproporsionasi menjadi NO dan HNO3 (Penanggung
Jawab Mata Kuliah, 2014).
Nitrogen mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2
2p3. Dalam pembentukan senyawa dengan atom-atom lain,
atom N dapat memperoleh atau lebih dapatdikatakan
memakai bersama tiga elektron untuk mencapai kulit
valensi oktet 1s2 2s2 2p6. Bilangan oksidasi N dalam
senyawanya berkisar dari -3 sampai +5. Bilangan
oksidasi maksimum sesuai dengan nomor golongan
berkalanya, VA (Ilhami, 2013).
Walaupun keragaman bilangan oksidasi
mengakibatkan kimia senyawa nitrogen yang luar biasa
banyaknya, bahan asal semua senyawa nitrogen yaitu
unsur nitrogen, N2 yang bersifat agak lembam.
Kurangnya kereaktifan tersebut disebabkan karena
kekuatan ikatan yang besar antara atom N dalam N2 ;
946,4 kJ energi dibutuhkan untuk merusak 1 mol
ikatannya (Ilhami, 2013).
Nitrogen diatmosfer N2(g) merupakan komponen
utama udara (78% berdasarkan volume), selanjutnya
dengan perkecualian untuk endapan untuk endapan NaNO3
di chili dan peru, senyawa nitrogen tidak terdapat
dalam jumlah yang cukup banyak dibumi. Ini berarti
bahwa sumber N2(g) dan pembuatan senyawa nitrogen
adalah atmosfir (Ilhami, 2013).
Salah satu penggunaan penting dari N2(g) ialah
menyediakan (selubung) lembam untuk atom\,
elektronik, dan proses industri kimia. N2 cair
digunakan sebagai bahan pembeku dalam industri
pengolaham makanan. Penggunaan penting lainnya ialah
dalam prosuksi berbagai senyawa nitrogen, terutama
melalui pembuatan NH3 (Ilhami, 2013).
Nitrogen yang terkombinasi secara kimia disebut
nitrogen “terfiksasi”, dan semua proses yang
mengubahn N2 menjadi senyawanya disebut fiksasi
nitrogen. Nitrogen adalah salah satu unsur essensil
dalam makhluk hidup.karena hewan dan sebagian besar
tanaman hanya dapat menggunakan nitrogen terfiksasi.
Maka proses fiksasi nitrogen alami sangat penting.
Biasanya nitrogen dikonsumsi oleh tumbuhan dan hewan
dikembalikan ke lingkungan. Dasar alami yang ada
dimana nitrogen dilewatkan dari satu ke yang lainnya,
dinamakan siklus nitrogen (Ilhami, 2013).
III. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan
ini adalah :
A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Lap kasar
4. Penangas listrik
5. Rak tabung reaksi
6. Gelas kimia
7. Gelas ukur
8. Penjepit tabung
9. Spatula
B. BAHAN
1. Larutan HNO3 7 M
2. Padatan KNO3
3. Padatan Cu(NO3)2
4. Larutan KMnO4 0,05 M
5. Larutan NaOH 0,05 M
6. Larutan H2SO4 0,05 M
7. Padatan NaNO3
8. Padatan KI
9. Logam aluminium
10. Logam tembaga
11. Es batu
12. Aquades
13. Kertas lakmus merah
IV. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
a. Uji Reaktivitas Asam Nitrat
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Memasukkan logam Cu kedalam gelas kimia dan
menambahkan 5 ml larutan HNO3 7M
3. Menguji gas yang dihasilkan dengan kertas
lakmus dan mencatat hasil pengamatan.
4. Memasukkan larutan HNO3 7M sebanyak 5 ml
kedalam tabung reaksi dan menambahkan larutan
NaOH 0,01 M sebanyak 5 ml dan menambahkan logam
aluminium.
5. Menguji gas yang dihasilkan dengan kertas
lakmus dan mencatat hasil pengamatan.
b. Uji Reaktivitas Garam Nitrat
1. Menyiapkan 2 buah tabung reaksi.
2. Pada tabung 1 menambahkan padatan KNO3
secukupnya dan memanaskanya.
3. Menguji gas yang terbentuk dengan kertas lakmus
dan mencatat hasil pengamatan.
4. Pada tabung 2 menambahkan padatan Cu(NO3)2
secukupnya dan memanaskanya.
5. Menguji gas yang terbentuk dengaan kertas
lakmus dan mencatat hasil pengamatan.
c. Uji Reativitas Asam dan Garam Nitrat
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Memasukkan H2SO4 0,05 M sebanyak 10 ml, kemudian
mendinginkan di dalam es batu selama 10 menit
dan menambahkan NaNO3,
3. Menuangkan campuran tersebut kedalam 3 buah
tabung reaksi dengan pembagian volume yang
sama.
4. Pada tabung pertama tambahkan sedikit padatan
KI.
5. Pada tabung kedua menambahkan larutan KMnO4
6. Pada tabung ketiga di tempatkan di atas
penangas air dan menguji gas yang terbentuk
dengan kertas lakmus.
V. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pada percobaan ini adalah :
a. Uji Reaktivitas Asam Nitrat
No Perlakuan Hasil Pengamatan 1 Logam Cu + HNO3
7M, 5 ml
Uji dengan
kertas lakmus
Terbentuk gas NO2 yang
berwarna merah kecoklatan
yang bersifat asam dan
larutan berwarna biru.
Kertas lakmus berwarna
merah.2 Logam Al + NaOH
0,01 M, 5 ml
Uji dengan
kertas lakmus
Kertas lakmus berwarna merah
dan logam Al tidak larut
dan terbentuk gas yang
bersifat basa.
Kertas lakmus berwarna biru.
b. Uji Reaktivitas Garam Nitrat
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Padatan KNO3
secukupnya + di
panaskan.
Uji dengan
kertas lakmus .
Padatan KNO3 tidak larut dan
terbentuk gas O2 yang
bersifat asam
Kertas lakmus berwarna merah
2 Padatan Cu(NO3)2
secukupnya +
dipanaskan.
Uji dengan
kertas lakmus
Cu(NO3)2 tidak larut dan
terbentuk gas O2 yang
bersifat asam.
Kertas lakmus berwarna
merah.
c. Uji Reaktivitas Asam dan Garam Nitrat.
No Perlakuan Hasil Pengamatan1 H2SO4 0,05M , 10
ml + padatan
NaNO3
Padatan NaNO3 larut dan
larutan berwarna bening
2 H2SO4 0,05M , 10
ml + padatan
NaNO3 + padatan
KI
Padatan KI larut
3 H2SO4 0,05M , 10
ml + padatan
NaNO3 + KMnO4
Larutan berwarna ungu
0,1M4 H2SO4 0,05M , 10
ml + padatan
NaNO3 +
dipanaskan
Terbentuk gas yang bersifat
basa
VI. PERSAMAAN REAKSI
Persamaan reaksi dari percobaan ini adalah :
a. Uji Reaktivitas Asam Nitrat
-
-
b. Uji Reaktivitas Garam Nitrat
-
-
c. Uji Reaktivitas Asam dan Garam Nitrat
-
-
- tidak bereaksi
-
-
VII. PEMBAHASAN
Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron
berarti “soda asli”, gen berarti “pembentukan”)
secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada
1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara
tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara
yang tidak membantu dalam pembakaran telah
diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18
lagi ( Akbar, 2012).
Unsur nitrogen dapat mempunyai beberapa
bilangan oksidasi, yaitu +5, 0, -3, dimana
ketiganya tersebut merupakan bilangan oksidasi yang
paling umum dan stabil diantara lainnya. Terdapat
dua asam oksi nitrogen yang umum, yaitu asam nitrat
(HNO3) dan asam nitrit (HNO2). Asam nitrat merupakan
asam kuat dan juga sebagai pengoksidasi yang kuat.
Asam nitrit yang pekat dapat mengoksidasi hamper
semua logam kecuali Au, Pt, Rh dan Ir. Asam nitrit
kurang stabil dibanding asam nitrat dan cenderung
terdisproporsionasi menjadi NO dan HNO3 (Penanggung
Jawab Mata Kuliah, 2014).
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk
mempelajari reaksi redoks unsur nitrogen dalam asam
nitrat, garam nitrat dan amonia. Dalam percobaan
ini dilakukan 3 pengujian, yaitu uji reaktivitas
asam nitrat, uji reaktivitas garam nitrat dan uji
reaktivitas asam dan garam nitrat. Pembahasan pada
percobaan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Uji Reaktivitas Asam Nitrat
Pada percobaan ini bahan-bahan yang
digunakan adalah larutan HNO3 7M, logam Cu, logam
aluminium dan NaOH 0,05M. Perlakuaan pertama
dari percobaan ini yaitu memasukkan logam Cu
kedalam gelas kimia dan menambahkan HNO3 7M dan
memanaskanya, hal ini dipanaskan karena untuk
mempercepat terjadinya reaksi, dan pada saat
penambahan logam Cu terbentuk gas yang berwarna
merah kecoklatan dan larutan berwarna biru hal
ini menandakan bahwa pada saat penambahan logam
Cu terbentuk gas NO2 dimana gas ini mempunyai
warna merah kecoklatan dan akan mempunyai warna
yang lebih gelap lagi ketika suhu semakin
tinggi. Dan tahap selanjutnya adalah pengujian
gas yaang terbentuk dari penambahan logam Cu
tersebut menggunakan kertas lakmus dan warna
kertas lakmus ketika didekatkan dengan gas yang
terbentuk adalah berwarna merah yang semula
kertas lakmus tersebut berwarna biru hal ini
menandakan bahwa gas NO2 yang terbentuk pada
percobaan ini bersifat asam karena berasal dari
larutan asam nitrat yang merupakan asam kuat
serta warna biru larutan merupakan warna
spesifik yang menandakan adanya ion Cu2+. Dari
persamaan reaksi dapat dilihat dengan jelas
bahwa unsure nitrogen mengalami reduksi yang
mana bilangan oksidasi nitrogen turun dari +5
menjadi +4 (Ilhami, 2013).
Pada perlakuan kedua yaitu memasukkan
larutan HNO3 dan menambahkan larutan NaOH 0,01M
sebanyak 5 ml dan menambahkan logam aluminium
dan hasil yang didapat adalah logam aluminum
sedikit larut dan terbentuk gas. Setelah itu
menguji gas yang terbentuk dengan kertas lakmus
dan hasil yang didapat adalah kertas lakmus
berwarna biru dari yang sebelumnya berwarna
merah, pada percobaan ini adanya perubahan warna
pada kertas lakmus, hal ini disebabkan karena
dua faktor yaitu : gas NH3 bersifat basa lemah
dan NaOH merupakan suatu larutan yang bersifat
basa kuat, sehingga berpengaruh terhadap kertas
lakmus sehingga kertas lakmus mengalami
perubahan warna. Dalam hal ini NaOH berfungsi
untuk membuat reaksi dalam suasana basa dan
sebagai pelarut untuk melarutkan alumunium. Dari
hasil pengamatan gas yang terbentuk tidak
berwarna. Hal ini sudah sesuai denga literatur,
dimana gas yang terbentuk tidak berwarna yang
merupakan sifat dari gas NH3. Dari persamaa
reaksi dapat diketahui unsur nitrogen mengalami
penurunan bilangan oksidasi dari +5 menjadi -3
dan terbentuk ion kompleks 8[Al(OH)4] Na(aq)
(Ilhami, 2013).
B. Uji Reaktivitas Garam Nitrat
Pada percobaan ini bahan-bahan yang
digunakan adalah padatan KNO3, dan padatan
Cu(NO3)2 . pada percobaan ini tahap pertama
adalah menyiapkan 2 buah tabung reaksi.
Pada perlakuan pertama yaitu memasukkan
padatan KNO3 secukupnya kedalam tabung reaksi dan
kemudian memanaskanya, hal ini bertujuan agar
mempercepat terjadinya reaksi dan hasil yang
didapat adalah padatan KNO3 sedikit larut dan
terbentuk gas, dan langkah selanjutnya adalah
menguji gas yang terbentuk menggunakan kertas
lakmus dan hasil yang didapat adalah kertas
lakmus berubah menjadi berwarna merah yang
semula kertas lakmus tadi berwarna biru hal ini
menandakan bahwa gas yang terbentuk adalah
bersifat asam, dilihat dari persamaa reaksi gas
yang terbentuk adalah gas O2. Hal tersebut tidak
sesuai dengan literatur yang menyebutkan gas O2
merupakan gas yang bersifat basa. Hal ini dapat
terjadi karena kemungkinan bahwa gas yang telah
terbentuk telah terkontaminasi sehingga pada
pengujian gas menggunakan kertas lakmus tidak
didapatkan hasil yang diharapkan. Dari persamaan
reaksi dapat pula diketahui bahwa unsur
nitrogen mengalami reduksi dari +5 menjadi +3
(Cacha, 2014).
Pada perlakuan kedua yaitu memasukkan
padatan Cu(NO3)2 secukupnya kedalam tabung reaksi
dan kemudian memanaskanya, hal ini juga
bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi
dan hasil yang didapat yaitu terbentuk gas NO2
dan O2 dan terjadi perubahan warna pada kertas
lakmus yaitu menjadi merah, maka diketahui bahwa
gas tersebut bersifat asam dan mengalami
perubahan bilangan oksidasi dari +5 menjadi +4.
Berdasarkan literatur, gas NO2 bersifat asam dan
gas O2 bersifat basa. Dalam hal ini sifat asam
gas NO2 lebih kuat dibanding sifat basa gas O2.
Sehingga terjadi perubahan warna pada kertas
lakmus menjadi merah (Cacha, 2014)
C. Uji Reaktivitas Asam dan Garam Nitrat
Pada perlakuan ketiga yaitu menguji
reakltivitas asam dan garam nitrat, menyiapkan
tabung reaksi yang berisikan 10 ml H2SO4 0,05 M
yang didinginkan dalam ember yang berisikan
pecahan es batu dan menambahkan padatan NaNO3
diperoleh larutan berwarna bening dan NaNO3
larut. Adapun tujuan pendinginan yaitu Karena
asam nitrat merupakan suatu cairan yang memiliki
titik didih rendah yaitu -41,4oC sehingga reaksi
pembentukan HNO3 terjadi pada suhu rendah,
dengan melakukan reaksi H2SO4 yang didinginkan
terlebih dahulu (Akbar, 2012).
Kemudian memasukkan campuran tersebut
kedalam tiga tabung reaksi dengan pembagian
volume yang sama dan memberikannya label pada
tiap tabung reaksi. Pada tabung reaksi pertama
menambahkannya dengan padatan KI, diperoleh
padatan KI larut dan larutannya berwarna bening
(Akbar, 2012).
Pada tabung kedua menambahkannya dengan
larutan KMnO4, diperoleh larutan berwarna ungu.
Dalam hal ini, HNO3 yang terbentuk dari reaksi
H2SO4 dengan NaNO3 tidak bereaksi dengan KMnO4,
karena HNO3 merupakan oksidator yang kuat sama
dengan KMnO4. Warna larutan yang terbentuk
adalah berwarna ungu merupakan warna spesifik
dari KMnO4 yang tidak berubah karena tidak
terjadi reaksi antara KMnO4 dengan HNO3 yang
sama-sama oksidator kuat (Akbar, 2012).
Pada tabung reaksi ketiga, larutan tersebut
dipanaskan, diperoleh larutannya berwarna bening
dan terbentuk gas yang tidak berwarna. Dari
persamaan reaksi dapat dilihat bahwa terjadi
reaksi redoks, dimana unsure nitrogen mengalami
penurunan bilangan oksidasi yaitu dari +5
menjadi +2.Dari hasil percobaan yang dilakukan
menunjukkan bahwa asam nitrat lebih stabil
karena garam nitrat tidak banyak terurai (Akbar,
2012).
VIII. KESIMPULAN
Kesimpulan yaang di peroleh pada percobaan ini
yaitu unsur nitrogen dapat mengalami reaksi
oksidasi-reduksi dengan reaksi antara lain yaitu
menguji reaktivitas asam nitrat, uji reaktivitas
garam nitrat dan uji reaktivitas asam dan garam
nitrat. Asam nitrat bersifat lebih reaktif dan
lebih stabil terhadap pemanasan dibanding dengan
garam nitrat.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, 2012. Redoks Unsur Nitrogen di http://akbarcules46.blogspot.com/2012/05/redoks-unsur-nitrogen.html diakses tanggal 3 Desember 2014.
Chaca, 2014. Laporan Kimia Anorganik Bilangan Biloks di http://cacavirly.blogspot.com/2014/03/laporan-kimia-anorganik-bilangan-biloks.html diakses tanggal 3 Desember 2014
Ilham, 2013. Makalah Nitrogen di http://coretansowel.blogspot.com/2013/02/nitrogen.html diakses tanggal 3 Desember 2014
Penanggung Jawab Mata Kuliah, 2014. Penuntun PraktikumKimia Anorganik I. FKIP UNTAD. Palu.