Laporan Embriogenesis
Transcript of Laporan Embriogenesis
LAPORAN TUGAS REMIDI
MATERI EMBRIOGENESIS
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
Oleh :
KHAFIDZ HIDAYATULLOH (15)
XII A4
DINAS PENDIDIKANSMAN NEGERI 2 LUMAJANG
Jl. H.O.S. Cokroaminoto 159 Lumajang 67311 / Fax. (0334)881036
Tahun Pelajaran 2013-2014BAB I
PENDAHULUAN1.1.Latar Belakang
Pada hampir semua mahluk hidup suatu generasi baru
dimulai dari suatutelur yang telah difertilisasi (dibuahi),
atau zigot yaitu suatu sel hasil penggabungan dari sel
induk betina dan sel induk jantan, dimana masing-
masinginduk berperan dalam menentukan sifat-sifat individu
baru yakni dalam halukuran, bentuk, perlengkapan fisiologis
dan pola perilakunya. Pada proses perkembangan manusia
melalui berbagai tahap yang dimulai dari gametogenesis pada
masing-masing induk, dimana induk jantan mengalami
spermatogenesis(proses pembentukan sperma), dan induk
betina mengalami oogenesis ( proses pembentukan ovum).
Setelah terjadi vertilisasi (proses peleburan dua
gametsehingga terbentuk individu dengan sifat genetik yang
berasal dari keduainduknya) maka akan terbentuk zigot.
Zigot akan mulai membentuk suatuorganisme yang multiseluler
yang dilakukan dengan proses-proses pembelahan.Pembelahan
awal yang terjadi disebut sebagai blastulasi dimana sel
yangmerupakan hasil fertilisasi antara dua induk mengalami
pembelahan menjadi 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, dsb.
Gambar 1.1 Proses Perkembangan Janin Manusia
Setelah beberapa kali mengalami pembelahan sinkron,
embrio kemudianmembentuk suatu bola yang disebut morulla.
Setelah embrio menjalani tahap pembelahan dan pembentukan
blastula, embrio akan masuk kedalam suatutahapan yang
paling kritis selama masa perkembangannya, yaitu stadium
grastula. Grastulasi (proses pembentukan grastula) ditandai
dengan perubahan susunanyang sangat besar dan sangat rapi
dari sel-sel embrio. Grastulasi akanmenghasilkan suatu
embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu lapisan
endoderm disebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan
ektoderm disebelah luar.
Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan
lembaga akan membentuk jaringan-jaringan khusus dan organ-
organ tubuh, dimana proses ini disebutorganogenesis . Organ
pertama yang terbentuk adalah jantung. Perkebanganembrio
manusia sangatlah kompleks dimana pada awalnya hanya satu
sel kemudian berkembang menjadi individu yang terdiri dari
miliaran sel. Olehkarena itu, perlu suatu pembelajaran
khusus mengenai perkembangan manusia
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dibuat laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui lebih jelas proses perkembangan embrio
manusia setelah terjadi fertilisasi antara sel telur dan
sel sperma
2. Untuk lebih memahami hal-hal yang terjadi disetiap
tahapan yang terjadi pada perkembangan embrio
1.3. Manfaat
Setelah membaca laporan ini maka pembaca akan mendapat
beberapa manfaat
1. Sebagai bahan rujukan bagi para peneliti yang akan
meneliti proses perkembangan embrio manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fertilisasi
Sel telur mamalia di kelilingi oleh lapisan
ekstra seluler tebal yang disebut zona pelusida. Langkah
pertama fertilisasi adalah perlekatan sperma secara longgar
di permukaan zona pelusida. Peristiwa itu diikuti oleh
pengikatan sperma dengan zona pelusida. Ikatan yang
terbentuk sangat spesifik dan erat. Reseptor pengikatan
sperma ada di zona pelusida sedang protein spesifik
pengikatan seltelur terdapat dalam membran plasma sperma.
Ribuan sperma dapat melekat kesatu sel telur yang sama.
Sperma yang melekat lalu menyelesaikan reaksi akrosom yang
merupakan proses persiapan penyatuan sperma dan sel telur.
Membran terluar dari struktur dua lapis akrosomal melekat
dan berfusi dengan membran plasma sperma di tempat-tempat
sepanjang bagian tepi kepala sperma. Reaksi akrosomal
melepaskan enzim-enzim hidrolitik (akrosin) yang
memungkinkan sperma bergerak melalui zona pelusida ke sel
telur. Terowongan yang sangat sempit dihasilkan oleh sperma
selama perjalanannya menembus zona tersebut.
Setelah berhasil melewati zona pelusida sperma tiba di
terowongan perivitelin yang memisahkan sel telur dengan
zona pelusida. Satu sperma menjalani fusi dengan sel telur
melalui penyatuan membran akrosomal posterior sperma dengan
membran plasma sel telur. Halangan yang terbentuk secara
cepatdapat mencegah polispermi (fertilisasi satu sel telur
oleh lebih dari satu sperma) kemungkinan terjadi akibat
perubahan-perubahan potensial listrik pada membransel telur
setelah masuknya sperma. Masuknya sperma mengaktifasi sel
telur dan nukleusnya. Pronukleus sperma menyatu dengan
pronukleus sel telur. Granulakortikal di bagian tepi
sitoplasma sel telur berfusi dengan membran plasma, dan
berbagai enzim dilepaskan ke dalam rongga perivitelin.
Enzim-enzim itulah yang menyebabkan zona pelusida menjadi
kaku dan hilang kemampuannya untuk mengikat sperma.
Sehingga dengan adanya zona pelusida yang menjadi kaku ini
dapat mencegah polispermi. Fertilisasi mamalia berlangsung
dalam oviduk.
2.2.Tahapan Perkembangan Embrio
Perkembangan embrio dimulai dari pembelahan zygote
(cleavage), stadium morula (morulasi), stadium blastula
(blastulasi), stadium gastrula (gastrulasi), danstadium
organogenesis.
2.2.1 Stadium Cleavage (Pembelahan)
Cleavage adalah pembelahan zygote secara cepat menjadi
unit-unit yanglebih kecil yang di sebut blastomer. Stadium
cleavage merupakan rangkaianmitosis yang berlangsung
berturut-turut segera setelah terjadi pembuahan
yangmenghasilkan morula dan blastomer
.Gambar 2.1.
Proses Awal Pembelahan Embrio pada manusia,
berlangsung seiring dengan perangkat-perangkat pelekatan
dari embrio kepada dinding uterus induknya. Telur manusia
pada umumnya tidak memiliki yolk, dibuahi disaluran telur
sewaktu bergerak kearahuterus dan pembelahan-pembelahan
awalnya berlangsung kurang dari 24 jam.Pembelahannya adalah
meridional tidak ekual. Pembelahan berikutnya agak tidak
teratur, tetapi dengan cepat membentuk suatu bola padat
berisi sel, yang disebutmorulla.
2.2.2. Stadium Morula
Morula merupakan pembelahan sel yang terjadi
setelah sel berjumlah 32 seldan berakhir bila sel sudah
menghasilkan sejumlah blastomer yang berukuransama akan
tetapi ukurannya lebih kecil. Sel tersebut memadat untuk
menjadi blastodik kecil yang membentuk dua lapisan sel.
Pada saat ini ukuran sel mulai beragam. Sel membelah secara
melintang dan mulai membentuk formasi lapisankedua secara
samar pada kutup anima. Stadium morula berakhir apabila
pembelahan sel sudah menghasilkan blastomer. Blastomer
kemudian memadat menjadi blastodisk kecil membentuk dua
lapis sel.
Pada akhir pembelahan akandihasilkan dua kelompok sel.
Pertama kelompok sel-sel utama (blastoderm), yangmeliputi
sel-sel formatik atau gumpalan sel-sel dalam (inner mass
cells),fungsinya membentuk tubuh embrio. Kedua adalah
kelompok sel-sel pelengkap,yang meliputi trophoblast,
periblast, dan auxilliary cells. Fungsinya melindungi dan
menghubungi antara embryo dengan induk atau lingkungan
luas.
Gambar 2.3 Bentuk Morulla pada Embrio Manusia
Tropoblast melekat pada dinding uterus. Sel-selnya
memperbanyak diri dengan cepat dan memasuki epitelium
uterus pada tahap awal implantasi. Setelah 9 hari, seluruh
blastokista tertahan dalam dinding uterus. Sewaktu ini
berlangsung, sel-sel yang berada disebelah bawah dari masa
sel dalam menyusun diri menjadi suatu lapisan yang disebut
endoderm primer yang akan membentuk saluran pencernaan
makanan. Sel-sel sisa dari masa sel dalam memipihmembentuk
suatu keping yaitu keping embrio. Antara keping embrio
dantropoblast yang menutupi timbulnya suatu rongga (rongga
amnion) berisi carian.Dinding rongga yaitu amnion, menyebar
mengelilingi embrio dan dikelilingi bantalan yaitu cairan
amnion.
2.2.3. Stadium Blastula
Blastulasi adalah proses yang menghasilkan
blastula yaitu campuran sel-sel blastoderm yang membentuk
rongga penuh cairan sebagai blastocoel. Pada akhir
blastulasi, sel-sel blastoderm akan terdiri dari neural,
epidermal, notochordal,mesodermal, dan endodermal yang
merupakan bakal pembentuk organ-organ.Dicirikan dua lapisan
yang sangat nyata dari sel-sel datar membentuk
blastocoeldan blastodisk berada di lubang vegetal berpindah
menutupi sebagian besar kuning telur. Pada blastula sudah
terdapat daerah yang berdifferensiasimembentuk organ-organ
tertentu seperti sel saluran pencernaan, notochord syaraf
eksoderm, ectoderm, mesoderm, dan endoderm.
Pada manusia, hasil pembelahan berbentuk suatu
bola padat (morulla).Lapisan luar dari blastula ini
membentuk lapisan yang mengelilingi embriosebenarnya,
sedangkan embrio dibentuk dari bagian morulla (inner cells
mass ataumasa sel dalam)./lapisan luar (tropoblast) pada
satu sisi masa sel dalammelepaskan diri, membentuk suatu
bentuk yang mirip suatu blastula dan struktur ini disebut
sebagai blastokista embrio akan menempel dan menetap pada
dinding uterus untuk periode waktu tertentu, ditempat
dimana embrio akan mendapatkan makanan sampai dilahirkan.
2.2.4. Stadium Gastrula
Setelah embrio menjalani tahap pembelahan dan
tahap blastula, embrio akan masuk kedalam tahapan yang
paling kritis selama tahap perkembangannya, yaitu stadium
grastula. Grastulasi ditandai dengan terjadinya perubahan
susunan yang sangat besar serta sangat rapi dari sel-sel
didalam embrio. Salah satu perubahan utama dalam yang
terjadi selama masa grastulasi adalah bahwa sel-sel
memperoleh dan mencapai suatu kemampuan untuk melakukan
gerakanmorfogentik, sehingga terjadi reorganisasi seluruh
atau sebagian didaerah kecil didalam embrio.
Gastrulasi adalah proses perkembangan embrio, di
mana sel bakal organ yang telah terbentuk pada stadium
blastula mengalami perkembanganlebih lanjut. Proses
perkembangan sel bakal organ ada dua, yaitu epiboli dan
emboli. Epiboli adalah proses pertumbuhan sel yang bergerak
ke arah depan, belakang, dan ke samping dari sumbu embrio
dan akan membentuk epidermal, sedangkan emboli adalah
proses pertumbuhan sel yang bergerak ke arah dalam Embrio
akan menempel dan menetap pada dinding uterus untuk periode
waktu tertentu, ditempat dimana embrio akan mendapatkan
makanan sampai dilahirkan,sedangkan emboli adalah proses
pertumbuhan sel yang bergerak ke arah dalamterutama di
ujung sumbu embrio.Stadium gastrula ini merupakan proses
pembentukan ketiga daun kecambah yaitu ektoderm, mesoderm
dan endoderm.Pada proses gastrula ini terjadi perpindahan
ektoderm, mesoderm, endoderm, dannotochord menuju tempat
yang definitif. Pada periode ini erat hubungannyadengan
proses pembentukan susunan syaraf. Gastrulasi berakhir pada
saat kuningtelur telah tertutupi oleh lapisan sel. Beberapa
jaringan mesoderm yang berada disepanjang kedua sisi
notochord disusun menjadi segmen segmen yang disebut Proses
Grastulasi Manusia.
Grastulasi pada manusia terjadi pada
blastokista yang terdiri atas tropoblastdan masa sel dalam
yang merupakan bakal tumbuh embrio. Pemisahan pertamadari
sel-sel pada masa sel dalam adalah untuk pembentukan
hipoblast, yangmembatasi rongga blastula dan yang akan
mejadi endoderm kantung yolk. Sisadari masa sel dalam yang
terletak diatas hipoblast terbentu suatu keping,
yangdisebut keping embrio. Epiblast memisahkan diri, dengan
membentuk suatu rongga yang disebut amnion, dari epiblast
yang mengandung semua bahan untuk pembentukan tubuhnya,
jadi identik dengan epiblast pada burung.Sambil
epiblastmengalami grastulasi. Sel-sel ekstra embrio mulai
membentuk jaringan khususagar embrio dapat hidup dalam
uterus induk. Sel-sel tropoblast membentuk suatu populasi
sel dan membentuk sinsistropoblast.
Sinsitropoblast memasuki permukaan uterus sehingga
uterus tertanam dalam uterus. Uterus sebaliknya membentuk
banyak pembuluh darah yang berhubungan dengan
sinsitropoblast.Tidak lama sesudah ini, mesoderm meluas
keluar embrio. Pembuluh ini merupakan pembuluh darah dari
tali puasat dan berda pada tangkai penyokong.Jaringan
tropoblast dengan mesoderm yang mengandung pembuluh darah
dari tali pusat berada pada tangki penyokong.
2.3. Organogenesis
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ
tubuh pada makhluk hidup. Organ yang dibentuk ini berasal
dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase
gastrula.
1. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor
(jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut
dan alat indera.
2. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot,
rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan
ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti
ren.
3. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat
pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti
pulmo.
Selanjutnya, zigot membentuk embrio yang diselubungi
dan dilindungi oleh selaput kuning telur (bagian ini tidak
berkembang pada janin manusia), yaitu:
1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan
embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk
melindungi embrio dari guncangan.
2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan
membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama
uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan
jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap.
Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan
plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa
dan CO2.
4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara
plasenta dan amnion yang merupakan tempat munculnya
pembuluh darah yang pertama.
2.4. Tahap Implantasi
Implantasi biasanya terjadi di uterus bagian atas dan
lebih sering pada dinding posterior. Sebelum peristiwa
implantasi, kumpulan sel yang mengelilingi blastokis (zona
pellucida) menghilang dan kemudian blastokista menempel
pada endometrium. Peristiwa ini disebut aposisi.
Blastokista Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm
kemudian menginvasi endometrium. Implantasi selesai pada
hari ke 24-25 (10-11 hari pasca konsepsi).
Menurut Partodihardjo (1980), implantasi berlangsung
secara bertahap. Tahap-tahap ini adalah tahap persentuhan
embrio dengan endometrium, terlepasnya zona pelusida,
pergeseranatau pembagian tempat dan yang terakhir ada1ah
pertautan antara trofoblas dengan epitel endometrium. Tahap
pelepasan zona pelusida adalah penting karena zona pe1usida
merupaluran suatu penghalang untuk imp1antasi. Terlepasnya
zona pelusida ada1ah sebagai aktivitas dari enzim
proteolitik dari airan uterus. Pelepasan zona pelusida
terjadi sebelum trofoblas melekat pada endometrium.
2.5. Ciri-ciri Tahap Perkembangan
Pada bulan pertama (minggu ke-4) perkembangan embrio
manusia ditandai dengan alat-alat tubuh yang cukup penting
telah mulai terbentuk dan sudah mulai berfungsi walaupun
belum sempurna. Kaki dan tangan belum terbentuk pada bulan
pertama usia kehamilan. Demikian pula otak janin masih
berupa gumpalan darah. Panjang embrio pada usia kandungan
satu bulan sekitar 2.5 sampai 6 mm.
Berikutnya, pada bulan kedua terbentuk 3 lapisan yaitu
ectoderm, mesoderm dan endoderm embrio yang telah terbentuk
kaki dan tangan, alat-alat kelamin bagian dalam, rangka
yang masih berupa tulang rawan, alat-alat bagian muka dan
beberapa alat penting yang lain. Panjang embrio pada usia
kandungan 2 bulan adalah antara 25 sampai 40 mm.
Pada bulan ketiga usia kehamilanan, hampir seluruh
alat tubuh secara lengkap telah terbentuk, termasuk alat
kelamin luar. Panjang janin pada fase ini sekitar 70 sampai
100 mm dan dapat dibedakan antara janin laki-laki atau
perempuan. Lalu pada bulan keempat kehamilan seorang
wanita, kondisi janin mulai terbentuk kulit, rambut,
kelenjar keringat dan kelopak mata. Gerakan janin sudah
terasa oleh ibunya. Panjang janin saat itu sekitar 145 mm.
Sejak minggu ke-12 usia kehamilan seorang wanita,
janin hanya mengalami pertumbuhan ke arah membesar dan
memanjang hingga menjelang kelahirannya. Pada akhir
trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan
oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata
bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang.
Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.Kepala
bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain.
Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran
kepala.
Minggu ke-24, paru-paru mulai mengambil oksigen meski
bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan
hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan
surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang.
Kulit bayi mulai menebal.
Minggu ke-25, bayi cegukan. Ini tandanya ia sedang
latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air
ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia
akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi
bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi
sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah
mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik.
Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai
berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan
tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26, bayi sudah bisa mengedipkan matanya
selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas
otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan
pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai
memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi
cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan
anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai
750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu pertama trimester ketiga (Minggu ke-27), paru-
paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85%
untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga
sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi 870-890 gram dengan tinggi
badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm.
Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun
semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh. Lemak dalam
badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai
terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya
melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke
bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia
terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat
bertahan hidup.
Minggu ke-29 kelenjar adrenalin bayi mulai
menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon
ini akan menstimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu
sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali
keluar saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin
jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara,
cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa
mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi.
Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang
manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan
37-39 cm.
Minggu ke-30 lemak dan berat badan bayi terus
bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram
dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya
semakin terasa. Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari
satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar
untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang
terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-
gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti
ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban
(amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si
kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan
bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31, plasenta masih memberikan nutrisi yang
dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi
menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml
sehari di dalam air ketuban. Perkembangan fisik bayi sudah
mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah
yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin
bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi
sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan
zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor.
Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini
perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat
dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan
musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram
dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32, jari tangan dan kaki telah tumbuh
sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di
kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh
bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan
punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan
panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim
sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini.
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah
terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan
sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil
sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak
dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi,
Minggu ke-33, bayi telah memiliki bentuk wajah yang
menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat
berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa
berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya
dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah
semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar
bersatu. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi
badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34, bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah
dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur,
bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda
sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam
darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya
dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih
rinci pada saat bunda mulai menyusui.
Minggu ke-35, pendengaran bayi sudah berfungsi secara
sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada
bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi
untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Apabila bayi
bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna.
Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan
sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36, kulit bayi sudah semakin halus dan sudah
menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi
bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah
bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi
kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi
2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm
Minggu ke-37, kepala bayi turun ke ruang pelvik.
Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm.
Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat
adanya cahaya diluar rahim. Bayi sedang belajar untuk
melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan
di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800
gram, dengan tinggi 48-49 cm
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40, proses pembentukan
telah berakhir dan bayi siap dilahirkan. Secara normal,
lama masa kandungan manusia adalah 9 bulan lebih 10 hari.
Pada waktu bayi lahir, ia segera bernafas dengan paru-paru
sehingga aliran darah dari plasenta terhenti. Pernafasan
tersebut biasanya diawali dengan tangisan.
2.6. Kelainan Pada Embrio
A. Kelainan Perkembangan Embrio
Pada saat proses perkembangan embrio juga sering
terdapat kelainan yang disebut kelainan perkembangan. Orang
yang memiliki kelainan biasanya akan terlihat sejak lahir
sehingga disebut juga kelainan bawaan atau anomaly
congenital ataupun malformasi congenital.
a). Definisi Malformasi congenital adalah abnormalitas
(kelainan) anatomi pada waktu di lahirkan.
b). Definisi Aneuploidi yaitu berkurang atau bertambahnya
jumlah kromosom dari 46, yaitu hipodiplodi (biasanya 45)
atau hiperdiplodi (biasanya 47-49).
c). Definisi Poliplodi yaitu perubahan jumlah kromosom yang
kelipatan dari N.
B. Kelainan Struktur Kromosom
Kebanyakan kelainan struktur kromosom di sebabkan factor
lingkungan seperti oleh radiasi, bahan kimia, virus.
Berbagai kelainan yang dikenal sebagai berikut:
a) Kromosom cincin tipe lain dari dilesi yaitu jedua
ujung kromosom yang berlawanan patah, dan ujung-ujung yang
tersisa bersatu dan membentuk cincin.
b) Mosaik terjadi bila pada seseorang di dalam tubuhnya
mengandung berbagai campuran kariotip baik autosom maupun
kromosom seks.
c) Malformasi disebabkan mutasi gen di perkiraan 10-15%
malformasi kongenital disebabkan adanya gen-gen mutan
(Nelson, 1969). Walaupun banyak gen yang mengalalmi mutasi,
kebanyakan gen ini tidak menyebabkan kelainan kongenita,
seperti misalnya fenilketonuria, yang bersifat di turunkan
secara resesif autosom.
Kelainan juga dapat terjadi pada umumnya oleh karena
terjadi kelainan pada pembentukan selaput atau kantung
embrio. Bila pemisahan discus embrio (blastodisk) tidak
sempurna atau masih muda ada bagian yang bersatu, yang
kemudian berkembang lebih lanjut menjadi kembar melekat
atau dikenal pula sebagai kembar siam.
BAB III
PENUTUP3.1. Kesimpulan
Pembentukan embrio mulai terjadi pada saat kopulasi
antara pria dan wanita (coitus) dengan ejakulasi, sperma
dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita. Jika
terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka
kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut
sebagai pembuahan atau fertilisasi. Proses pembuahan
terjadi didalam tuba fallopi. Setelah melalui masa
terpenting, yaitu implantasi. Sejak minggu ke 12, janin
dalam rahim umumnya mulai bertambah panjang dan berat. Dan
janin akan terus berkembang hingga minggu ke 40, proses
pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.
3.2. Saran
Dalam mempelajari materi tentang embriogenesis ini
harus dipelajari dari berbagai sumber, lebih teliti dan
harus mampu menjelaskan kembali embriogenesis, khususnya
proses embriogenesis pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA1.
http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/11/embrio
logi.html
2. http://sri-sumiarsih.blogspot.com/2012/01/makalah-
embryo-manusia.html
3.
http://artikel-tugas-sekolah.blogspot.com/2012/09/proses-
perkembangan-embrio.html
4. http://ridwanaz.com/umum/biologi/proses-perkembangan-
kehamilan-manusia-dari-janin-sampai-lahir/
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Embriogenesis
6. http://www.biologyreference.com/Co-Dn/Development.html
7. http://8e.devbio.com/article.php?ch=23&id=242