Laporan abdun

37
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat kebutuhan pangan berupa protein hewani yang bersumber dari ikan akan terus menerus meningkat dengan adanya pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat terhdap protein hewani yang bersumber dari ikan, maka upanya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan usaha budidaya perikanan.Karena dalam kurun waktu mendatang diperkirakan hasil penangkapan ikan dari perairan maupun lautan akan semakin menurun.Usaha budidaya perikanan bertujuan untuk meningkatkan produksi perikanan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal. Beragam ikan air tawar dibudidayakan dan dikembangkan. ikan lele tergolong ikan air tawar yang disukai oleh masyarakat,dan tidak terdapat duri halus pada dagingnya,tekstur daging nya lembut dan rasanya enak . 1

Transcript of Laporan abdun

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tingkat kebutuhan pangan berupa protein hewani

yang bersumber dari ikan akan terus menerus meningkat

dengan adanya pertambahan jumlah penduduk dan

peningkatan pendapatan masyarakat terhdap protein

hewani yang bersumber dari ikan, maka upanya yang dapat

dilakukan adalah meningkatkan usaha budidaya

perikanan.Karena dalam kurun waktu mendatang

diperkirakan hasil penangkapan ikan dari perairan

maupun lautan akan semakin menurun.Usaha budidaya

perikanan bertujuan untuk meningkatkan produksi

perikanan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara

maksimal.

Beragam ikan air tawar dibudidayakan dan

dikembangkan. ikan lele tergolong ikan air tawar yang

disukai oleh masyarakat,dan tidak terdapat duri halus

pada dagingnya,tekstur daging nya lembut dan rasanya

enak .

1

Untuk dapat membudidayakan lele sangkuriang dengan

sukses maka tahap awal yang harus dikuasai oleh

pembudidaya ikan adalah biologi ikan lele

sangkurinag.Yang dipelajari dalam biologi sangkuriang

antara lain:Klasifikasi,ciri-ciri

morfologi,habitat,perkembang biakan,Kebiasaan makan

dancara makan serta pertumbuhannya.Dengan pengawasan

produksi dapat dioperasionalkan untuk memperoleh

keuntungan yang maksimal dalam usaha budidaya lele

sangkuriang. Pembenihan atau pengadaan benih merupakan

kegiatan pengelolaan reproduksi untuk mengembangkan

ikan yang akan dibudidayakan,sehingga diproleh benih

ikan dalam jumlah yang banyak dan bermutu baik,maka

oleh sebab itu,perlu dilakukan pemijahan yang baik

untuk menghasilkan benih yang baik.

1.2 Tujuan prakerin

Penyelenggara praktik industri pada sekolah

menengah kejuruan (SMK) bertujuan untuk :

1.Menambah wawasan dan pengalaman dibidang ilmu

perikanan (Budidaya)

2.Mengetahui mutu dari ikan lele sangkuriang

2

3.Mempelajari cara pemijahan ikan lele sangkuriang

secara semi intensif

4.Menambah tingkat pengetahuan,keterampilan dan netos

keja yang sesuai dengan ketentuan lapangan kerja

5.Meningkatkan efektifitas dan efisien proses

pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.

1.3 Manfaat prakerin

1.Membuka lapangan kerja bagi masyarakat

2.Dapat secara langsung melakukan kegiatan yang

dilakukan dalam pemijahan secara semi buatan

3.Mengetahui alur proses pemijahan lele sangkuriang

secara semi buatan

BAB II.

3

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi dan Ciri Morpologi Lele Sangkuriang

klasifikasinya sama dengan lele Sangkuriang

(Lukit, 2002) sebagai berikut\ :

Phyllum: Chordata,

Kelas: Pisces,

Subkelas: Teleostei,

Ordo: Ostariophysi,

Subordo: Siluroidea,

Family: Clariidae,

Genus: Clarias,

Spesies: Clarias sp

Menurut Anonimus (2005) secara umum morfologi

ikan lele sangkuriang tidak memiliki banyak perbedaan

dengan lele dumbo yang selama ini banyak di budidayakan

.Hal tersebut dikarenakan lele sangkuriang sendiri

merupakan hasil silang dari induk lele dumbo.Tubuh ikan

lele sangkuriang mempunyai bentuk memanjang ,berkulit

licin ,berlendir,dan tidak bersisik.Bentuk kepala

menggepeng (deprees),dengan mulut yang relatif

lebar ,mempunyai empat pasang sungut .Lele sangkuriang

4

memiliki tiga sirip tunggal , yakni sirip

punggung ,ekor,dan sirip dubur.Sementara itu,sirip yang

berpasangan ada dua yakni sirip dada dan perut.Pada

bagian atas ruangan rongga insang terdapat alat

pernapasan tambahan(organ arborescent),bentuknya

seperti batang pohon yang penuh denganm kapiler-kapiler

darah.

B.Habitat

Habitat atau lingkungan hidup ikan lele

sangkuriang adalah air tawar.Disungai air nya yang

mengalir tidak terlalu deras atau perairan tenang

seperti danau,telaga,rawa,serta genangan-genangan kecil

seperti kolam ,merupakan hidup lele sangkuriang .Ikan

lele sangkuriang tidak tahan hidup pada air asin atau

air payau,tetapi hanya di air tawar dengan suhu

minimal 20 sangkuriang mampu hidup dengan kadar oksigen

rendah karena lele mempunyai alat pernapasan ambahan

yang disebut ”Arborescence organ”bentuknya seperti

bunga karang .Ikan lele sangkuriang lebih baik hidup

pada perairan yang kandungan oksigennya tidak kurang

5

dari 3 ppm,kandungan karbondioksida tidak lebih dari 12

ppm ,suhu 20-30 oC,pH antara 6,5-8,0 oC .

C. Pemijahan

Umuur induk betina lele sangkuriang siap

dipijahkan berumur kurang lebih 1 tahun ,massa (0,7-1)

kg dengan panjang standar (25-30)cm,sedangkan induk

jantan antara lain yaitu berumur kurang lebih 1

tahun ,massa (0,5-0,75)kg,dengan panjang standar (30-

35)cm.Induk yang sudah matang gonad secara fisik

ditandai dengan perut yang membesar dan

lembek ,tonjolan alat kelamin membulat dengan warna

merah keungu unguan dan tampak membesar ,bila dilihat

secara kasat mata warna telur terlihat hijau tua bening

atau cokelat kehijau-hijauan ,tulang kepala agak

meruncing ,gerakannya lamban .Sedangkan induk jantan

ditandai warana tubuh yang lebih mencolok dari betina

yaitu terlihat kemerah-merahan pada bagian sirip

punggung (dorsal),dengan bentuk genital yang meruncing

dan memanjang melebihi ujung sirip anal yang letaknya

berdekatan dengan anus ,tulang kepala lebih mendatar

(pipih)dibanding induk betina ,perut tetap ramping dan

6

gerakannya yang lincah .Jika diurut secara perlahan

pada kelaminnya,akan mengeluaarkan cairan putih susu

yang kental ,cairan itulah yang dinamakan sperma.

Menurut Sugiarto (1988),lele sangkuriang mulai

dapat dijadikan induk pada umur (8-9)bulan dengan massa

minimal 500 gram.Telur akan menetas dalam tempo 24 jam

setelah memijah sepanjang tahun tanpa mengenal musim .

Menurut Prihartono ,dkk (2000),tanda-tanda induk

jantan yang telah siap memijah diantaranya alat kelamin

tampakjelas meruncing ,perutnya tampak ramping ,jika

perut diurut akan keluar spermanya,tulang kepala agak

mendatar di bvanding dengan betina ,jika warna badan

hitam gelap ,warna itu menjadi lebih gelap lagi dari

biasanya .sedangkan untuk induk betina alat kelaminnya

bentuknya bulat dan kemerahan ,lubangny agak

membesar ,tulang kepala agak cembung ,gerakannya lamban

,warna badannya lebih cerah dari biasanya.

D.Kualitas Air

Air sebagai tempat hidup ikan memegang peranan

yang sangat penting dalam sistem budidaya lele secara

intensif, baik kuantitas maupun kualitasnya. Kualitas

7

air dedefinisikan sebagai faktor kelayakan suatu

perairan untuk menunjang kehidupan dan pertumbuhan

organisme akuatik yang nilainya ditentukan dalam

kisaran tertentu. Kualitas air dalam suatu wadah

budidaya banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor antara

lain faktor fisika, kimia dan biologis.

Sifat atau kandungan fisika air adalah suhu,

kekeruhan, dan warna air. Sifat atau kandungan biologi

air adalah jenis dan jumlah jasad renik air seperti

plankton yang hidup dalam air. Sedangkan sifat atau

kandungan kimia air adalah oksigen, karbondioksida, pH,

amoniak, dan alkalinitas yang berada dalam air.

E.Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama pada Lele adalah binatang tingkat tinggi

yang langsung mengganggu kehidupan lele. Di alam bebas

dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele

antara lain berang-berang, ular, katak, burung,

serangga, musang air, ikan gabus dan belut.Di

pekarangan terutama yang ada di perkotaan, hama yang

sering menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan

lele secara intensif tidak banyak diserang hama.

8

Berikut ini adalah beberapa Hama yang menyerang

Ikan Lele Sangkuriang yaitu sebagai berikut:

1. Kelelawar

Kelelawar merupakan hama yang cukup berbahaya bagi

benih lele. Hewan ini dapat memangsa benih dalam jumlah

yang cukup banyak.

Cara mengatasi serangan kelelawar,tutup permukaan

kolam menggunakan jaring.selain berfungsi untuk

menghalau kelelawar,jaring ini juga berfungsi untuk

menahan dedaunan kering yang jatuh kedalam kolam.

2. Uncrit

Uncrit adalah anakan dari kumbang air warnanya

hijau dan bentuknya memanjang.Hewan ini dikategorikan

hama bagi lele karena memangsa lele stadiun

benih.Biasanya benih dilumpuhkan menggunakan ujung

ekornya yang bercabang dua.benih lele akan dimakan

dengan cara digigit sedikit demi sedikit.

Cara pencegahan, pasang saringan di pintu

pemasukan air kolam. Uncrit yang telanjur berkembang

biak di dinding kolam bisa ditangkap menggunakan serok

atau menggunakan seser yang halus.

9

3. Ular

Ular merupakan hama karena hewan ini memangsa

lele, baik ukuran benih maupun lele yang berukuran

besar. Beruntung ular termasuk hewan yang tidak rakus

dalam soal makan. Selain itu, siklus makan ular sangat

lama, yakni sekitar satu minggu.

Untuk mengatasi hama ini, disarankan menjaga

kebersihan lingkungan di sekitar kolam. Selain itu,

kontrol kolam secara vrutin pada malam hari, karena

pada waktu tersebut hewan melata ini biasanya beraksi

mencari mangsa. Jika saat pengontrolan ditemukan ada

ular, sebaiknya singkirkan ular tersebut dari lokasi

kolam.

4. Belut, Kepiting, dan Tikus

Ketiga hewan ini tidak memakan lele, baik ukuran

benih atau yang sudah besar. Namun, tetap di

kategorikan sebagai hama karena dapat mengganggu lele

meskipun tidak langsung. Keberadaan hewan tersebut

dapat merusak pematang kolam, sehingga menjadi

berlubang. Apalagi jika yang digunakan adalah kolam

tanah.

10

Cara menanggulanginya, kontrol keadaan kolam

secara rutin,termasuk lingkungan di sekitar kolam. Jika

saat pengontrolan menemukan ketiga hewan tersebut,

segera tangkap dan musnahkan.

Berikut ini adalah beberapa Penyakit yang

menyerang Ikan Lele sangkuriang yaitu sebagai berikut:

1. Radang Kulit

Lele yang terserang penyakit radang kulit

ditandai dengan gejala seperti timbulnya bintik-bintik

berwarna putih di sekujur tubuh. Lele yang terserang

biasanya suka menggesek-gesekan badannya di dinding dan

di sekitar dari gerakan normalnya.

Penyakit radang kulit ini diakibatkan oleh pH air

yang terlalu tinggi atau rendah. Karena itu, usahakan

pH berada pada kisaran normal, yakni sekitar 7-8.

Pasalnya, pengompasan dapat membantu menciptakan pH air

normal.

2. Radang insang

Penyakit radan insang disebabkan oleh parasit.

Pemicunya adalah kelainan manusia atau si pemelihara

lele. Misalnya, akibat pemberian pakan yang dilakukan

11

terlalu pagi. Biasakan memberi pakan di mulai sekitar

pukul delapan pagi. Tidak boleh dilakukan lebih pagi

dari waktu tersebut.

Solusinya pemberian pakan disesuaikan dengan

waktunya dan tidak boleh lebih atau kurang dari waktu

tersebut.

3. Radang Usus

Lele sangkuriang yang terserang penyakit radang

usus menunjukan ciri-ciri berupa lele terlihat seperti

berdiri seperti tiang listrik di dalam kolam.

4. Asam Lambung (Perut Kembung)

Lele yang diserang penyakit ini ditandai dengan

bagian perut yang membuncit (kembung). Perut Lele

tersebut bukan berisi pakan,melainkan berisi angin dan

cairan.

F.Persyaratan Lokasi

Ikan Lele dapat di budidayakan di beberapa tempat,

seperti kolam pekarangan,sawah,ataupun kombinasi dengan

kandang ayam atau biasa disebut longyam.syarat nya

12

tidak terlalu rumit karena LELE tergolong ikan yang

”bandel” pada lingkungan. Kolam bisa terbuat dari tanah

ataupun semen. Baru-baru ini di kembangkan sistem

budidaya lele dengan keramba jaring apung di danau.

Cara ini kurang diminati, soal nya ikan yang dihasilkan

berbau lumpur, dan modal nya juga tidak sepadan dengan

harga lele yang dijual.

1. Faktor Teknis

Faktor Teknis adalah segala persyaratan yang

berhubungan langsung dengan aspek teknis dalam

produksi benih ikan lele sangkuriang. Seperti

dasar perairan sebaiknya berlumpur sesuai

dengan habitat asli ikan Lele Sangkuriang.

2. Faktor Sosial

Faktor Sosial adalah segala persyaratan yang

berhubungan dengan aspek sosial dengan

masyarakat sekitar.Adapun faktor sosial yang

harus diperhatikan dalam hal ini adalah usaha

yang dijalankan tidak menyebabkan limbah atau

hal-hal lainnya yang mengganggu pada masyarakat

sekitar baik secara budidaya yang lain.

13

3. Faktor Ekonomi

Faktor Ekonomi adalah persyaratan yang

berkaitan dengan nilai ekonomi atau keuntungan

yang akan diperoleh.salah satu faktor

ekonominya adalah agar mempermudah dalam proses

pemasaran hasil yang dipanen kepada para

pembudidaya yang akan membeli, sehingga secara

ekonomis memberi keuntungan.

G. Fasilitas

Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang

tersedia pada suatu tempat pemijahan berlangsung.

Dimana fasilitas tersebut digunakan untuk pelaksanaan

kegiatan pemijahan Fasilitas juga sebagai faktor

penentu keberhasilan usaha pemijahan. Karena

kelengkapan fasilitas akan memberikan pengaruh besar

terhadap hasil benih dari proses pemijahan.

Adapun salah satu fasilitas yang diperlukan adalah

peralatan kerja lapangan yang lengkap supaya

memperlancar proses pemijahan yang

dijalankan.Tersedianya jalan, guna memperlancar

transportasi darat. Tersedianya listrik dari perusahaan

14

listrik negara untuk penerangan terutama pada malam

hari. Serta menghidupkan aerasi dan tersedianya sumber

air tawar untuk kebutuhan sehari-hari pekerja. Seperti

untuk mencuci, memasak, minum, dan untuk mengobati ikan

yang sakit serta tersedianya telepon untuk memudahkan

komunikasi dengan dunia luar.seperti untuk transaksi

penagadaan benih dan penjualan ikan hasil panen serta

untuk memonitor harga benih yang ada di UPT Budidaya

Perikanan dan Kelautan Kota Medan.

BAB III.

PROSES PRODUKSI

3.1. Waktu dan Tempat

15

Pelaksanaan praktek Kerja Industri (Prakerin)

siswa / I SMK Negeri 1 Tanjung Balai pada semester II

Tahun Pelajaran 2012 / 2013 di mulai tanggal 4 Februari

sampai dengan 30 Mei 2013 di UPT Budidaya Pertanian dan

Kelautan Kota Medan .

3.2 Alat dan Bahan

a. Alat

NO Alat Spesifikasi Jumlah

Satuan

1 Termometer 1 Buah 2 Bak fiber 1 Buah 3 Seser 2 Buah4 Kakaban 4 Buah 5 Aerator 2 Buah 6 Spuit/

jarum suntik

2 Buah

7 Kain 1 Buah

b. Bahan

NO Bahan Spesifikasi Jumlah

Satuan

1 Air2 Induk Ikan

Lele2 ekor

3 Pakan4 Obat-

obatan5 Ovaprim 0,5 ml6 Natrium

Clorida 1 Cup

16

0,9 %

3.3. Alur Proses

17

Persiapan Wadah

Seleksi Induk

Pemasangan Induk

Pengambilan Hormon

Penyuntikan Hormon

3.4. Prosedur Pelaksanaan

1.Persiapan Wadah

Persiapan wadah memegang peranan penting

dalam menentukan berhasil tidaknya usaha pemijahan Ikan

Lele Sangkuriang yang akan kita lakukan. Sebelum wadah

di gunakan, wadah harus dibersihkan terlebih dahulu

agar kotoran yang menempel pada dinding dan dasar wadah

terbersihkan.

Alangkah baik nya apabila dasar wadah tersebut

terlebih dahulu kita balikkan. Di bawah ini ada

beberapa langkah yang harus kita lakukan sebelum proses

pemijahan:

18

Keringkan air selama 2-4 hari. Pengeringan wadah

bertujuan untuk :

Menguapkan atau mengangkat senyawa gas

beracun yang membahayakan bagi ikan

Memotong atau mematikan siklus hidup hama

Pengairan

Adalah proses pengisian air ke dalam wadah yang

di rencanakan untuk tempat pemijahan ikan lele

sangkuriang .Tinggi air yang baik untuk proses

pemijahan sebaik nya adalah antara 50 – 60 cm dari

permukaan dasar wadah .

Tujuan nya adalah agar sinar matahari dapat tembus

atau menyinari permukaan dasar wadah dan kadar

oksigen terlarut dalam air tidak drop atau

berkurang.

2.Persiapan Media

Setelah persiapan wadah selesai, hal yang

selanjutnya adalah menyiapkan media atau sarana untuk

melakukan pemijahan. Apabila kita melakukan pemijahan

19

ikan Lele Sangkuriang secara semi intensif dibawah ini

adalah beberapa media yang dibutuhkan:

1) Ovaprim gunanya sebagai perangsang bagi ikan yang

diberikan dengan cara di suntikan ke ikan Lele

Sangkuriang Jantan & Betina.

2) Aquades sebagai campuran ovaprim.

3) Kakaban sebagai sarana penempelan sel telur.

3.Proses Pemijahan

Pemijahan adalah proses menyatukan ikan Lele

Sangkuriang Jantan & Betina kedalam suatu wadah untuk

mendapatkan hasil berupa telur atau larva atau yang

sering disebut dengan proses perkawinan. Dibawah ini

adalah langkah-langkah untuk melakukan proses pemijahan

yaitu:

A.Seleksi induk Jantan & Betina yang sudah Matang

Gonad.

- Ciri-ciri induk Jantan yang matang gonad

1) Pergerakan lincah.

2) Sehat dan tidak cacat.

3) Alat kelamin memanjang dan berwarna kemerahan.

20

4) Apabila di urut mengeluarkan cairan sperma.

- Ciri-ciri induk Betina yang matang gonad

1) Pergerakan Lambat.

2) Sehat dan tidak cacat.

3) Alat kelamin membengkak dan berwarna kemerahan.

4) Perut membesar dan apabila di pegang maka akan terasa lembek.

B.Pemberokan

Pemberokan adalah proses pengerengan atau

penyehatan sementara induk-induk Ikan Lele Sangkuriang

yang akan dipijahkan. Pemberokan dilakukan di suatu

wadah dengan menggunakan air jernih. Selama proses

pemberokan ikan di puasakan selama 1 hari sampai induk-

induk tersebut diberi obat perangsang atau penyuntikan

ovaprim.

C.Proses Pemberian atau Penyuntikan Hormon Perangsang

(ovaprim)/pemijahan.

- Pemberian dosis ovaprim yang digunakan sebanyak

1cc ovaprim dan 1cc aquades.

- Setelah itu suntik ikan di bagian bawah bagian

kepala ikan, agar ikan tidak bergerak lincah,

21

sebaiknya kepala ikan kita tutup menggunakan kain.

Biasanya penyuntikan dilakukan pada sore hari pkl

15.00 wib.

- Kemudian masukkan ikan yang telah diberi suntikan

ovaprim ke dalam kolam pemijahanng sudah

disediakan terlebih dahulu kemudian di sertai

dengan memasukan kakaban yang telah kita bersihkan

sebagai tempat menempelnya sel telur.

- Biarkan ikan memijah selama 1 malam,biasanya

ikan akan memijah pada pukul 04.00 wib dan di

tandai dengan bau amis dan menempelnya telur di

kakaban.

D.Pemisahan Induk yang sudah Memijah ke Kolam

Penyehatan Induk.

Setelah Induk Jantan & Betina Ikan Lele selesai

melakukan proses pemijahan secepat mungkin kita harus

mengangkat Induk Ikan Jantan & Betina ke kolam

penyehatan supaya Induk Ikan Lele tidak memakan telur

tersebut dan Induk bisa disehatkan kembali untuk

menghasilkan telur kembali. Induk ikan lele sangkuriang

yang baru memijahkan akan memijahkan kembali selama

22

penyehatan,pemeliharaan dan pemberian makanan selama 3-

4 bulan.

E.Pengangkatan Kakaban dan Penetasan telur

Setelah telur-telur yang melekat pada kakaban

menetas selama 2-3 hari, maka kita lanjutan dengan

pengangkatan kakaban dari dalam hapa lalu dibersihkan

dan di jemur agar sel telur yang masih tersisa terbuang

dan kakaban bisa di gunakan kembali.

Selanjutnya kita melakukan pemeliharaan larva yang

sudah menetas tersebut dengan pemberian obat pembasmi

hama sepeti sumition atau lebaycid agar hama atau

bakteri yang terdapat dalam kolam tidak menggangu

perkembangbiakan ikan. Contoh hamanya adalah kutu atau

sejenis hewan bersel darah putih. Larva tidak perlu

kita beri makan selama usia 3 hari karena masih

menyimpan kantung kuning telur pada bagian bawah

perut.pada hari ke 6 ikan kita beri makan dengan kuning

telur yang telah kita rebus terlebih dahulu lalu

23

dilarutkan atau diaduk dengan air lalu di semprotkan

merata kedalam bak fiber. Pada umur 15 hari maka kita

lanjutkan dengan proses pendederan atau penyebaran

benih dan penyortiran agar ikan yang ukuran besar dan

kecil dipisahkan, supaya tidak terjadinya perebutan

makanan setelah pendederan.

BAB IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL

1. Persiapan wadah

Berdasarkan kegiatan persiapan wadah pemijahan dapat

dilihat bahwa kondisi wadah yang steril memberikan

pengaruh baik bagi telur yang dipelihara.

2. Persiapan Media (Air)

Pembalikan dan pengolahan tanah serta pemberian

kapur sebanyak 20 gr/m pada kolam tempat pemijahan

berpengaruh besar terhadap kegiatan pemijahan Ikan Lele

24

Sangkuriang yang kita lakukan. Karena dengan pengolahan

yang baik maka kita juga akan memperoleh hasil yang

baik.

3. Pertumbuhan

Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) merupakan salah

satu organisme yang memiliki pertumbuhan yang cepat.

Karena sifat Ikan Lele Sangkuriang adalah sangat rakus

terhadap makanan.

4. Pakan

Pertumbuhanh dapat dilihat dari kebutuhan pakan

yang diperlukan serta respon ikan tehadap pakan yang

diberikan. Hal ini menunjukkan tingkat pertumbuhan yang

optimal pada Ikan Lele Sangkuriang. Pada masa

pemijahan, apabila telur telah menetas dan berumur 4

hari kita bisa memberikan pakan berupa kuning telur

yang direbus sampai usia 10 hari. Selanjutnya kita

memberi pakan halus giling sampai berumur 21 hari siap

didederkan.

4.2. PEMBAHASAN

1. Fasilitas

25

UPT Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Kota

Medan memiliki fasilitas atau peralatan yang sangat

lengkap yang membantu segala jenis kegiatan yang ada

di UPT. Adapun Fasilitas dan Peralatan yang ada di UPT

Kota Medan adalah sebagai berikut :

a. Peralatan Lapangan

Peralatan lapangan yang ada di UPT Budidaya

Pertanian dan Kelautan Kota Medan yang membantu

segala jenis kegiatan pembudidayaan ikan juga

sangat lengkap seperti handtraktor, cangkul,

pakaian lapangan, sarana pengangkutan, alat

pernyortiran, happa, kakaban, bak-bak fiber,

aquarium, obat-obatan, aerator, blower, sarana

air bersih, dan juga segala jenis peralatan

kantor. Dan juga terdapat sarana-sarana lain

seperti buku-buku perikanan dan alat-alat

laboratorium,

26

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil selama

mengikuti prakerin yaitu sebagai berikut :

o UPT Dinas Pertanian Dan Kelautan Kota Medan

memberikan manfaat yang sangat besar bagi penulis

karena melalui ini penulis menjadi paham tentang

bagaimana cara Pemijahan Ikan yang baik.

o Keunggulan dari UPT Dinas Pertnian Dan Kelautan

Kota Medan adalah lokasi yang dekat dengan aliaran

sungai, sehingga dalam hal penyediaan air dapat

diambil lebih mudah. Keberadaan UPT Kota Medan

tidak menimbulkan polusi suara dan limbah bagi

masyarakat karena letak UPT Kota Medan dekat

dengan pemukiman masyarakat.

27

o UPT Dinas Pertanian Dan Kelautan Kota Medan

memiliki perlengkapan jenis-jenis ikan tetapi,

belum seluruhnya jenis ikan tersebut

dikembangbiakan sehingga jenis ikan yang belum

dimanfaatkan terkesan hanya menghabiskan

persediaan pakan.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat penulis ambil selama

mengikuti prakerin yaitu sebagai berikut :

1. Agar kesigapan para pekerja di UPT Dinas Pertanian

Dan Kelautan Kota Medan dapat ditingkatkan.

2. Keunggulan-keunggulan di UPT Kota Medan tetap

dipertahankan.

3. Membenahi cara kerja di Lapangan.

4. Semoga hubungan pihak sekolah dengan pihak UPT

Dinas Pertanian Dan Kelautan Kota Medan dapat

berjalan dengan baik, dan pihak UPT dapat menerima

adik kelas untuk prakerin di UPT Kota Medan

kembali.

28

DAFTAR PUSTAKA

29

Lukito AM. 2002. Lele Ikan Berkumis Paling Populer.

AgroMedia. Jakarta

Prihartono ER, Rasidiq J,Arie U. 2000. Mengatasi

Permasalahan Budidaya Lele Sangkuriang. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Sugiarto. 1988. Budidaya Ikan Lele Sangkuriang.

Penerbit swadaya. Jakarta.

Arie U. 1999. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele

Sangkuriang. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hasan I. 2002. Pokok- pokok Materi Metodologi

Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia. Jakarta

Mujiman A.2000. Pakan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta

Simanjuntak RH. 1989.Kanasius.jogjakarta

30

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,segala puji hanya milik Allah SWT

karena atas limpahan dan karunia Nya sehingga penulis

dapat mengerjakan laporan Praktek Kerja Lapangan

(PKL)seperti yang diharapkan,shalawat dan sallam kepada

Nabi besar Muhammad SAW.

Adapun judul laporan ini adalah Pemijahan Lele

Sangkuriang di UPT Budidaya Pertanian dan Kelautan Kota

Medan Sumatera utara.

Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat

untuk mengikuti Ujian Nasional Menengah Kejuruan Negeri

1 Tanjung Balai.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan

Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1.Ibunda dan Ayahanda yang telah memberikan doa restu,

motifasi dan dukungannya.

2. Kepada ketua jurusan Agribisnis Perikanan yaitu ibu

Deacy J.C Batubara S.Pi

31

3. Kepada pembimbing penulis di UPT Budidaya yaitu

bapak Endang Supriatna yang telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

4. Dan kepada sahabat-sahabat penulis yang banyak

membantu dan banyak memberikan masukan dan saran.

Penulis meminta maaf apabila didalam laporan

prakerinini terdapat kesalahan dan kekurangan didalam

penulisan dan penjelasannya.Kriik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan yang

akan datang.

Tanjung Balai, Mei

2013

Penulis

PEMIJAHAN LELE SANGKURIANG (C.gariepinus x C.Fuscus)DIUNIT PELAKSANA TEKNIS BUDIDAYA DINAS PERTANIAN DAN

KELAUTAN KOTA MEDAN

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti UjianNasional

di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjungbalai

32

Disusun Oleh :

NAMA : ABDUN NASIR DALIMUNTHE

NIS :

PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PERIKANAN

AGRIBISNIS PERIKANANSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNG BALAI

T.A. 2012/2013

LEMBAR PENGESAHAN I

33

JUDUL : BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG(C.garipenus x

C.Fuscus) DI UPT BUDIDAYA PADA DINAS PERTANIAN DAN KELAUTAN KOTA MEDAN

NAMA : ABDUN NASIR DALIMUNTHE

NIS :

PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PERIKANAN

SEKOLAH : SMK NEGERI 1 TANJUNG BALAI

Disetujui oleh :

Guru Pembimbing

DEACY J.C.BATUBARA,S.PiNIP.19820703 200804 2001

Mengetahui:

Kepala Sekolah Ketus Jurusan

SMK N 1 Tanjung Balai Agribisnis Perikanan

34

SYAMSUL BAHRI, S.Pd DEACY J.C.BATUBARA,S.PiNIP.19620222 198601 1005 NIP. 19820703

200804 2001

LEMBAR PENGESAHAN II

PEMIJAHAN IKAN LELE SANGKURIANG(C.garipenus.xC.Fuscus) DI UPT BUDIDAYA DINAS PERTANIAN DAN KELAUTAN

KOTA MEDAN

O

L

E

H

TIM PEMBIMBING PERUSAHAAN

Pembimbing I Pembimbing IIURUSAN PELAYANAN TEKNIS PRODUKSI KOORD.KELOMPOK

ENDANG SUPRIATNA RICO FEBRINIP.19720309 200801 1 002

Diketahui :

35

KEPALA UPT BUDIDAYADINAS PERTANIAN DAN KELAUTAN KOTA MEDAN

R.GATOT PAHLAWAN,S.PiNIP.19791005 200502 1 008

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................

KATA PENGANTAR....................................

DAFTAR ISI........................................

BAB I PENDAHULUAN1.1............................................Lata

r Belakang.................................1.2............................................Tuju

an dan Manfaat.............................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................

BAB III PROSES PRODUKSI3.1.

Waktu dan Tempat...........................3.2. ..........................................Alatdan Bahan......................................3.3. ..........................................AlurProses.........................................

36

3.4. Prosedur Kerja.............................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1.

Hasil......................................4.2.

Pembahasan.................................

BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan................................5.2Saran......................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

37