BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tingkat kebutuhan pangan berupa protein hewani
yang bersumber dari ikan akan terus menerus meningkat
dengan adanya pertambahan jumlah penduduk dan
peningkatan pendapatan masyarakat terhdap protein
hewani yang bersumber dari ikan, maka upanya yang dapat
dilakukan adalah meningkatkan usaha budidaya
perikanan.Karena dalam kurun waktu mendatang
diperkirakan hasil penangkapan ikan dari perairan
maupun lautan akan semakin menurun.Usaha budidaya
perikanan bertujuan untuk meningkatkan produksi
perikanan dengan memanfaatkan sumber daya alam secara
maksimal.
Beragam ikan air tawar dibudidayakan dan
dikembangkan. ikan lele tergolong ikan air tawar yang
disukai oleh masyarakat,dan tidak terdapat duri halus
pada dagingnya,tekstur daging nya lembut dan rasanya
enak .
1
Untuk dapat membudidayakan lele sangkuriang dengan
sukses maka tahap awal yang harus dikuasai oleh
pembudidaya ikan adalah biologi ikan lele
sangkurinag.Yang dipelajari dalam biologi sangkuriang
antara lain:Klasifikasi,ciri-ciri
morfologi,habitat,perkembang biakan,Kebiasaan makan
dancara makan serta pertumbuhannya.Dengan pengawasan
produksi dapat dioperasionalkan untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal dalam usaha budidaya lele
sangkuriang. Pembenihan atau pengadaan benih merupakan
kegiatan pengelolaan reproduksi untuk mengembangkan
ikan yang akan dibudidayakan,sehingga diproleh benih
ikan dalam jumlah yang banyak dan bermutu baik,maka
oleh sebab itu,perlu dilakukan pemijahan yang baik
untuk menghasilkan benih yang baik.
1.2 Tujuan prakerin
Penyelenggara praktik industri pada sekolah
menengah kejuruan (SMK) bertujuan untuk :
1.Menambah wawasan dan pengalaman dibidang ilmu
perikanan (Budidaya)
2.Mengetahui mutu dari ikan lele sangkuriang
2
3.Mempelajari cara pemijahan ikan lele sangkuriang
secara semi intensif
4.Menambah tingkat pengetahuan,keterampilan dan netos
keja yang sesuai dengan ketentuan lapangan kerja
5.Meningkatkan efektifitas dan efisien proses
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.
1.3 Manfaat prakerin
1.Membuka lapangan kerja bagi masyarakat
2.Dapat secara langsung melakukan kegiatan yang
dilakukan dalam pemijahan secara semi buatan
3.Mengetahui alur proses pemijahan lele sangkuriang
secara semi buatan
BAB II.
3
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi dan Ciri Morpologi Lele Sangkuriang
klasifikasinya sama dengan lele Sangkuriang
(Lukit, 2002) sebagai berikut\ :
Phyllum: Chordata,
Kelas: Pisces,
Subkelas: Teleostei,
Ordo: Ostariophysi,
Subordo: Siluroidea,
Family: Clariidae,
Genus: Clarias,
Spesies: Clarias sp
Menurut Anonimus (2005) secara umum morfologi
ikan lele sangkuriang tidak memiliki banyak perbedaan
dengan lele dumbo yang selama ini banyak di budidayakan
.Hal tersebut dikarenakan lele sangkuriang sendiri
merupakan hasil silang dari induk lele dumbo.Tubuh ikan
lele sangkuriang mempunyai bentuk memanjang ,berkulit
licin ,berlendir,dan tidak bersisik.Bentuk kepala
menggepeng (deprees),dengan mulut yang relatif
lebar ,mempunyai empat pasang sungut .Lele sangkuriang
4
memiliki tiga sirip tunggal , yakni sirip
punggung ,ekor,dan sirip dubur.Sementara itu,sirip yang
berpasangan ada dua yakni sirip dada dan perut.Pada
bagian atas ruangan rongga insang terdapat alat
pernapasan tambahan(organ arborescent),bentuknya
seperti batang pohon yang penuh denganm kapiler-kapiler
darah.
B.Habitat
Habitat atau lingkungan hidup ikan lele
sangkuriang adalah air tawar.Disungai air nya yang
mengalir tidak terlalu deras atau perairan tenang
seperti danau,telaga,rawa,serta genangan-genangan kecil
seperti kolam ,merupakan hidup lele sangkuriang .Ikan
lele sangkuriang tidak tahan hidup pada air asin atau
air payau,tetapi hanya di air tawar dengan suhu
minimal 20 sangkuriang mampu hidup dengan kadar oksigen
rendah karena lele mempunyai alat pernapasan ambahan
yang disebut ”Arborescence organ”bentuknya seperti
bunga karang .Ikan lele sangkuriang lebih baik hidup
pada perairan yang kandungan oksigennya tidak kurang
5
dari 3 ppm,kandungan karbondioksida tidak lebih dari 12
ppm ,suhu 20-30 oC,pH antara 6,5-8,0 oC .
C. Pemijahan
Umuur induk betina lele sangkuriang siap
dipijahkan berumur kurang lebih 1 tahun ,massa (0,7-1)
kg dengan panjang standar (25-30)cm,sedangkan induk
jantan antara lain yaitu berumur kurang lebih 1
tahun ,massa (0,5-0,75)kg,dengan panjang standar (30-
35)cm.Induk yang sudah matang gonad secara fisik
ditandai dengan perut yang membesar dan
lembek ,tonjolan alat kelamin membulat dengan warna
merah keungu unguan dan tampak membesar ,bila dilihat
secara kasat mata warna telur terlihat hijau tua bening
atau cokelat kehijau-hijauan ,tulang kepala agak
meruncing ,gerakannya lamban .Sedangkan induk jantan
ditandai warana tubuh yang lebih mencolok dari betina
yaitu terlihat kemerah-merahan pada bagian sirip
punggung (dorsal),dengan bentuk genital yang meruncing
dan memanjang melebihi ujung sirip anal yang letaknya
berdekatan dengan anus ,tulang kepala lebih mendatar
(pipih)dibanding induk betina ,perut tetap ramping dan
6
gerakannya yang lincah .Jika diurut secara perlahan
pada kelaminnya,akan mengeluaarkan cairan putih susu
yang kental ,cairan itulah yang dinamakan sperma.
Menurut Sugiarto (1988),lele sangkuriang mulai
dapat dijadikan induk pada umur (8-9)bulan dengan massa
minimal 500 gram.Telur akan menetas dalam tempo 24 jam
setelah memijah sepanjang tahun tanpa mengenal musim .
Menurut Prihartono ,dkk (2000),tanda-tanda induk
jantan yang telah siap memijah diantaranya alat kelamin
tampakjelas meruncing ,perutnya tampak ramping ,jika
perut diurut akan keluar spermanya,tulang kepala agak
mendatar di bvanding dengan betina ,jika warna badan
hitam gelap ,warna itu menjadi lebih gelap lagi dari
biasanya .sedangkan untuk induk betina alat kelaminnya
bentuknya bulat dan kemerahan ,lubangny agak
membesar ,tulang kepala agak cembung ,gerakannya lamban
,warna badannya lebih cerah dari biasanya.
D.Kualitas Air
Air sebagai tempat hidup ikan memegang peranan
yang sangat penting dalam sistem budidaya lele secara
intensif, baik kuantitas maupun kualitasnya. Kualitas
7
air dedefinisikan sebagai faktor kelayakan suatu
perairan untuk menunjang kehidupan dan pertumbuhan
organisme akuatik yang nilainya ditentukan dalam
kisaran tertentu. Kualitas air dalam suatu wadah
budidaya banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor antara
lain faktor fisika, kimia dan biologis.
Sifat atau kandungan fisika air adalah suhu,
kekeruhan, dan warna air. Sifat atau kandungan biologi
air adalah jenis dan jumlah jasad renik air seperti
plankton yang hidup dalam air. Sedangkan sifat atau
kandungan kimia air adalah oksigen, karbondioksida, pH,
amoniak, dan alkalinitas yang berada dalam air.
E.Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama pada Lele adalah binatang tingkat tinggi
yang langsung mengganggu kehidupan lele. Di alam bebas
dan di kolam terbuka, hama yang sering menyerang lele
antara lain berang-berang, ular, katak, burung,
serangga, musang air, ikan gabus dan belut.Di
pekarangan terutama yang ada di perkotaan, hama yang
sering menyerang hanya katak dan kucing. Pemeliharaan
lele secara intensif tidak banyak diserang hama.
8
Berikut ini adalah beberapa Hama yang menyerang
Ikan Lele Sangkuriang yaitu sebagai berikut:
1. Kelelawar
Kelelawar merupakan hama yang cukup berbahaya bagi
benih lele. Hewan ini dapat memangsa benih dalam jumlah
yang cukup banyak.
Cara mengatasi serangan kelelawar,tutup permukaan
kolam menggunakan jaring.selain berfungsi untuk
menghalau kelelawar,jaring ini juga berfungsi untuk
menahan dedaunan kering yang jatuh kedalam kolam.
2. Uncrit
Uncrit adalah anakan dari kumbang air warnanya
hijau dan bentuknya memanjang.Hewan ini dikategorikan
hama bagi lele karena memangsa lele stadiun
benih.Biasanya benih dilumpuhkan menggunakan ujung
ekornya yang bercabang dua.benih lele akan dimakan
dengan cara digigit sedikit demi sedikit.
Cara pencegahan, pasang saringan di pintu
pemasukan air kolam. Uncrit yang telanjur berkembang
biak di dinding kolam bisa ditangkap menggunakan serok
atau menggunakan seser yang halus.
9
3. Ular
Ular merupakan hama karena hewan ini memangsa
lele, baik ukuran benih maupun lele yang berukuran
besar. Beruntung ular termasuk hewan yang tidak rakus
dalam soal makan. Selain itu, siklus makan ular sangat
lama, yakni sekitar satu minggu.
Untuk mengatasi hama ini, disarankan menjaga
kebersihan lingkungan di sekitar kolam. Selain itu,
kontrol kolam secara vrutin pada malam hari, karena
pada waktu tersebut hewan melata ini biasanya beraksi
mencari mangsa. Jika saat pengontrolan ditemukan ada
ular, sebaiknya singkirkan ular tersebut dari lokasi
kolam.
4. Belut, Kepiting, dan Tikus
Ketiga hewan ini tidak memakan lele, baik ukuran
benih atau yang sudah besar. Namun, tetap di
kategorikan sebagai hama karena dapat mengganggu lele
meskipun tidak langsung. Keberadaan hewan tersebut
dapat merusak pematang kolam, sehingga menjadi
berlubang. Apalagi jika yang digunakan adalah kolam
tanah.
10
Cara menanggulanginya, kontrol keadaan kolam
secara rutin,termasuk lingkungan di sekitar kolam. Jika
saat pengontrolan menemukan ketiga hewan tersebut,
segera tangkap dan musnahkan.
Berikut ini adalah beberapa Penyakit yang
menyerang Ikan Lele sangkuriang yaitu sebagai berikut:
1. Radang Kulit
Lele yang terserang penyakit radang kulit
ditandai dengan gejala seperti timbulnya bintik-bintik
berwarna putih di sekujur tubuh. Lele yang terserang
biasanya suka menggesek-gesekan badannya di dinding dan
di sekitar dari gerakan normalnya.
Penyakit radang kulit ini diakibatkan oleh pH air
yang terlalu tinggi atau rendah. Karena itu, usahakan
pH berada pada kisaran normal, yakni sekitar 7-8.
Pasalnya, pengompasan dapat membantu menciptakan pH air
normal.
2. Radang insang
Penyakit radan insang disebabkan oleh parasit.
Pemicunya adalah kelainan manusia atau si pemelihara
lele. Misalnya, akibat pemberian pakan yang dilakukan
11
terlalu pagi. Biasakan memberi pakan di mulai sekitar
pukul delapan pagi. Tidak boleh dilakukan lebih pagi
dari waktu tersebut.
Solusinya pemberian pakan disesuaikan dengan
waktunya dan tidak boleh lebih atau kurang dari waktu
tersebut.
3. Radang Usus
Lele sangkuriang yang terserang penyakit radang
usus menunjukan ciri-ciri berupa lele terlihat seperti
berdiri seperti tiang listrik di dalam kolam.
4. Asam Lambung (Perut Kembung)
Lele yang diserang penyakit ini ditandai dengan
bagian perut yang membuncit (kembung). Perut Lele
tersebut bukan berisi pakan,melainkan berisi angin dan
cairan.
F.Persyaratan Lokasi
Ikan Lele dapat di budidayakan di beberapa tempat,
seperti kolam pekarangan,sawah,ataupun kombinasi dengan
kandang ayam atau biasa disebut longyam.syarat nya
12
tidak terlalu rumit karena LELE tergolong ikan yang
”bandel” pada lingkungan. Kolam bisa terbuat dari tanah
ataupun semen. Baru-baru ini di kembangkan sistem
budidaya lele dengan keramba jaring apung di danau.
Cara ini kurang diminati, soal nya ikan yang dihasilkan
berbau lumpur, dan modal nya juga tidak sepadan dengan
harga lele yang dijual.
1. Faktor Teknis
Faktor Teknis adalah segala persyaratan yang
berhubungan langsung dengan aspek teknis dalam
produksi benih ikan lele sangkuriang. Seperti
dasar perairan sebaiknya berlumpur sesuai
dengan habitat asli ikan Lele Sangkuriang.
2. Faktor Sosial
Faktor Sosial adalah segala persyaratan yang
berhubungan dengan aspek sosial dengan
masyarakat sekitar.Adapun faktor sosial yang
harus diperhatikan dalam hal ini adalah usaha
yang dijalankan tidak menyebabkan limbah atau
hal-hal lainnya yang mengganggu pada masyarakat
sekitar baik secara budidaya yang lain.
13
3. Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi adalah persyaratan yang
berkaitan dengan nilai ekonomi atau keuntungan
yang akan diperoleh.salah satu faktor
ekonominya adalah agar mempermudah dalam proses
pemasaran hasil yang dipanen kepada para
pembudidaya yang akan membeli, sehingga secara
ekonomis memberi keuntungan.
G. Fasilitas
Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang
tersedia pada suatu tempat pemijahan berlangsung.
Dimana fasilitas tersebut digunakan untuk pelaksanaan
kegiatan pemijahan Fasilitas juga sebagai faktor
penentu keberhasilan usaha pemijahan. Karena
kelengkapan fasilitas akan memberikan pengaruh besar
terhadap hasil benih dari proses pemijahan.
Adapun salah satu fasilitas yang diperlukan adalah
peralatan kerja lapangan yang lengkap supaya
memperlancar proses pemijahan yang
dijalankan.Tersedianya jalan, guna memperlancar
transportasi darat. Tersedianya listrik dari perusahaan
14
listrik negara untuk penerangan terutama pada malam
hari. Serta menghidupkan aerasi dan tersedianya sumber
air tawar untuk kebutuhan sehari-hari pekerja. Seperti
untuk mencuci, memasak, minum, dan untuk mengobati ikan
yang sakit serta tersedianya telepon untuk memudahkan
komunikasi dengan dunia luar.seperti untuk transaksi
penagadaan benih dan penjualan ikan hasil panen serta
untuk memonitor harga benih yang ada di UPT Budidaya
Perikanan dan Kelautan Kota Medan.
BAB III.
PROSES PRODUKSI
3.1. Waktu dan Tempat
15
Pelaksanaan praktek Kerja Industri (Prakerin)
siswa / I SMK Negeri 1 Tanjung Balai pada semester II
Tahun Pelajaran 2012 / 2013 di mulai tanggal 4 Februari
sampai dengan 30 Mei 2013 di UPT Budidaya Pertanian dan
Kelautan Kota Medan .
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
NO Alat Spesifikasi Jumlah
Satuan
1 Termometer 1 Buah 2 Bak fiber 1 Buah 3 Seser 2 Buah4 Kakaban 4 Buah 5 Aerator 2 Buah 6 Spuit/
jarum suntik
2 Buah
7 Kain 1 Buah
b. Bahan
NO Bahan Spesifikasi Jumlah
Satuan
1 Air2 Induk Ikan
Lele2 ekor
3 Pakan4 Obat-
obatan5 Ovaprim 0,5 ml6 Natrium
Clorida 1 Cup
16
0,9 %
3.3. Alur Proses
17
Persiapan Wadah
Seleksi Induk
Pemasangan Induk
Pengambilan Hormon
Penyuntikan Hormon
3.4. Prosedur Pelaksanaan
1.Persiapan Wadah
Persiapan wadah memegang peranan penting
dalam menentukan berhasil tidaknya usaha pemijahan Ikan
Lele Sangkuriang yang akan kita lakukan. Sebelum wadah
di gunakan, wadah harus dibersihkan terlebih dahulu
agar kotoran yang menempel pada dinding dan dasar wadah
terbersihkan.
Alangkah baik nya apabila dasar wadah tersebut
terlebih dahulu kita balikkan. Di bawah ini ada
beberapa langkah yang harus kita lakukan sebelum proses
pemijahan:
18
Keringkan air selama 2-4 hari. Pengeringan wadah
bertujuan untuk :
Menguapkan atau mengangkat senyawa gas
beracun yang membahayakan bagi ikan
Memotong atau mematikan siklus hidup hama
Pengairan
Adalah proses pengisian air ke dalam wadah yang
di rencanakan untuk tempat pemijahan ikan lele
sangkuriang .Tinggi air yang baik untuk proses
pemijahan sebaik nya adalah antara 50 – 60 cm dari
permukaan dasar wadah .
Tujuan nya adalah agar sinar matahari dapat tembus
atau menyinari permukaan dasar wadah dan kadar
oksigen terlarut dalam air tidak drop atau
berkurang.
2.Persiapan Media
Setelah persiapan wadah selesai, hal yang
selanjutnya adalah menyiapkan media atau sarana untuk
melakukan pemijahan. Apabila kita melakukan pemijahan
19
ikan Lele Sangkuriang secara semi intensif dibawah ini
adalah beberapa media yang dibutuhkan:
1) Ovaprim gunanya sebagai perangsang bagi ikan yang
diberikan dengan cara di suntikan ke ikan Lele
Sangkuriang Jantan & Betina.
2) Aquades sebagai campuran ovaprim.
3) Kakaban sebagai sarana penempelan sel telur.
3.Proses Pemijahan
Pemijahan adalah proses menyatukan ikan Lele
Sangkuriang Jantan & Betina kedalam suatu wadah untuk
mendapatkan hasil berupa telur atau larva atau yang
sering disebut dengan proses perkawinan. Dibawah ini
adalah langkah-langkah untuk melakukan proses pemijahan
yaitu:
A.Seleksi induk Jantan & Betina yang sudah Matang
Gonad.
- Ciri-ciri induk Jantan yang matang gonad
1) Pergerakan lincah.
2) Sehat dan tidak cacat.
3) Alat kelamin memanjang dan berwarna kemerahan.
20
4) Apabila di urut mengeluarkan cairan sperma.
- Ciri-ciri induk Betina yang matang gonad
1) Pergerakan Lambat.
2) Sehat dan tidak cacat.
3) Alat kelamin membengkak dan berwarna kemerahan.
4) Perut membesar dan apabila di pegang maka akan terasa lembek.
B.Pemberokan
Pemberokan adalah proses pengerengan atau
penyehatan sementara induk-induk Ikan Lele Sangkuriang
yang akan dipijahkan. Pemberokan dilakukan di suatu
wadah dengan menggunakan air jernih. Selama proses
pemberokan ikan di puasakan selama 1 hari sampai induk-
induk tersebut diberi obat perangsang atau penyuntikan
ovaprim.
C.Proses Pemberian atau Penyuntikan Hormon Perangsang
(ovaprim)/pemijahan.
- Pemberian dosis ovaprim yang digunakan sebanyak
1cc ovaprim dan 1cc aquades.
- Setelah itu suntik ikan di bagian bawah bagian
kepala ikan, agar ikan tidak bergerak lincah,
21
sebaiknya kepala ikan kita tutup menggunakan kain.
Biasanya penyuntikan dilakukan pada sore hari pkl
15.00 wib.
- Kemudian masukkan ikan yang telah diberi suntikan
ovaprim ke dalam kolam pemijahanng sudah
disediakan terlebih dahulu kemudian di sertai
dengan memasukan kakaban yang telah kita bersihkan
sebagai tempat menempelnya sel telur.
- Biarkan ikan memijah selama 1 malam,biasanya
ikan akan memijah pada pukul 04.00 wib dan di
tandai dengan bau amis dan menempelnya telur di
kakaban.
D.Pemisahan Induk yang sudah Memijah ke Kolam
Penyehatan Induk.
Setelah Induk Jantan & Betina Ikan Lele selesai
melakukan proses pemijahan secepat mungkin kita harus
mengangkat Induk Ikan Jantan & Betina ke kolam
penyehatan supaya Induk Ikan Lele tidak memakan telur
tersebut dan Induk bisa disehatkan kembali untuk
menghasilkan telur kembali. Induk ikan lele sangkuriang
yang baru memijahkan akan memijahkan kembali selama
22
penyehatan,pemeliharaan dan pemberian makanan selama 3-
4 bulan.
E.Pengangkatan Kakaban dan Penetasan telur
Setelah telur-telur yang melekat pada kakaban
menetas selama 2-3 hari, maka kita lanjutan dengan
pengangkatan kakaban dari dalam hapa lalu dibersihkan
dan di jemur agar sel telur yang masih tersisa terbuang
dan kakaban bisa di gunakan kembali.
Selanjutnya kita melakukan pemeliharaan larva yang
sudah menetas tersebut dengan pemberian obat pembasmi
hama sepeti sumition atau lebaycid agar hama atau
bakteri yang terdapat dalam kolam tidak menggangu
perkembangbiakan ikan. Contoh hamanya adalah kutu atau
sejenis hewan bersel darah putih. Larva tidak perlu
kita beri makan selama usia 3 hari karena masih
menyimpan kantung kuning telur pada bagian bawah
perut.pada hari ke 6 ikan kita beri makan dengan kuning
telur yang telah kita rebus terlebih dahulu lalu
23
dilarutkan atau diaduk dengan air lalu di semprotkan
merata kedalam bak fiber. Pada umur 15 hari maka kita
lanjutkan dengan proses pendederan atau penyebaran
benih dan penyortiran agar ikan yang ukuran besar dan
kecil dipisahkan, supaya tidak terjadinya perebutan
makanan setelah pendederan.
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL
1. Persiapan wadah
Berdasarkan kegiatan persiapan wadah pemijahan dapat
dilihat bahwa kondisi wadah yang steril memberikan
pengaruh baik bagi telur yang dipelihara.
2. Persiapan Media (Air)
Pembalikan dan pengolahan tanah serta pemberian
kapur sebanyak 20 gr/m pada kolam tempat pemijahan
berpengaruh besar terhadap kegiatan pemijahan Ikan Lele
24
Sangkuriang yang kita lakukan. Karena dengan pengolahan
yang baik maka kita juga akan memperoleh hasil yang
baik.
3. Pertumbuhan
Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) merupakan salah
satu organisme yang memiliki pertumbuhan yang cepat.
Karena sifat Ikan Lele Sangkuriang adalah sangat rakus
terhadap makanan.
4. Pakan
Pertumbuhanh dapat dilihat dari kebutuhan pakan
yang diperlukan serta respon ikan tehadap pakan yang
diberikan. Hal ini menunjukkan tingkat pertumbuhan yang
optimal pada Ikan Lele Sangkuriang. Pada masa
pemijahan, apabila telur telah menetas dan berumur 4
hari kita bisa memberikan pakan berupa kuning telur
yang direbus sampai usia 10 hari. Selanjutnya kita
memberi pakan halus giling sampai berumur 21 hari siap
didederkan.
4.2. PEMBAHASAN
1. Fasilitas
25
UPT Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Kota
Medan memiliki fasilitas atau peralatan yang sangat
lengkap yang membantu segala jenis kegiatan yang ada
di UPT. Adapun Fasilitas dan Peralatan yang ada di UPT
Kota Medan adalah sebagai berikut :
a. Peralatan Lapangan
Peralatan lapangan yang ada di UPT Budidaya
Pertanian dan Kelautan Kota Medan yang membantu
segala jenis kegiatan pembudidayaan ikan juga
sangat lengkap seperti handtraktor, cangkul,
pakaian lapangan, sarana pengangkutan, alat
pernyortiran, happa, kakaban, bak-bak fiber,
aquarium, obat-obatan, aerator, blower, sarana
air bersih, dan juga segala jenis peralatan
kantor. Dan juga terdapat sarana-sarana lain
seperti buku-buku perikanan dan alat-alat
laboratorium,
26
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil selama
mengikuti prakerin yaitu sebagai berikut :
o UPT Dinas Pertanian Dan Kelautan Kota Medan
memberikan manfaat yang sangat besar bagi penulis
karena melalui ini penulis menjadi paham tentang
bagaimana cara Pemijahan Ikan yang baik.
o Keunggulan dari UPT Dinas Pertnian Dan Kelautan
Kota Medan adalah lokasi yang dekat dengan aliaran
sungai, sehingga dalam hal penyediaan air dapat
diambil lebih mudah. Keberadaan UPT Kota Medan
tidak menimbulkan polusi suara dan limbah bagi
masyarakat karena letak UPT Kota Medan dekat
dengan pemukiman masyarakat.
27
o UPT Dinas Pertanian Dan Kelautan Kota Medan
memiliki perlengkapan jenis-jenis ikan tetapi,
belum seluruhnya jenis ikan tersebut
dikembangbiakan sehingga jenis ikan yang belum
dimanfaatkan terkesan hanya menghabiskan
persediaan pakan.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat penulis ambil selama
mengikuti prakerin yaitu sebagai berikut :
1. Agar kesigapan para pekerja di UPT Dinas Pertanian
Dan Kelautan Kota Medan dapat ditingkatkan.
2. Keunggulan-keunggulan di UPT Kota Medan tetap
dipertahankan.
3. Membenahi cara kerja di Lapangan.
4. Semoga hubungan pihak sekolah dengan pihak UPT
Dinas Pertanian Dan Kelautan Kota Medan dapat
berjalan dengan baik, dan pihak UPT dapat menerima
adik kelas untuk prakerin di UPT Kota Medan
kembali.
28
Lukito AM. 2002. Lele Ikan Berkumis Paling Populer.
AgroMedia. Jakarta
Prihartono ER, Rasidiq J,Arie U. 2000. Mengatasi
Permasalahan Budidaya Lele Sangkuriang. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Sugiarto. 1988. Budidaya Ikan Lele Sangkuriang.
Penerbit swadaya. Jakarta.
Arie U. 1999. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele
Sangkuriang. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hasan I. 2002. Pokok- pokok Materi Metodologi
Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia. Jakarta
Mujiman A.2000. Pakan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta
Simanjuntak RH. 1989.Kanasius.jogjakarta
30
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,segala puji hanya milik Allah SWT
karena atas limpahan dan karunia Nya sehingga penulis
dapat mengerjakan laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL)seperti yang diharapkan,shalawat dan sallam kepada
Nabi besar Muhammad SAW.
Adapun judul laporan ini adalah Pemijahan Lele
Sangkuriang di UPT Budidaya Pertanian dan Kelautan Kota
Medan Sumatera utara.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat
untuk mengikuti Ujian Nasional Menengah Kejuruan Negeri
1 Tanjung Balai.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan
Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.Ibunda dan Ayahanda yang telah memberikan doa restu,
motifasi dan dukungannya.
2. Kepada ketua jurusan Agribisnis Perikanan yaitu ibu
Deacy J.C Batubara S.Pi
31
3. Kepada pembimbing penulis di UPT Budidaya yaitu
bapak Endang Supriatna yang telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
4. Dan kepada sahabat-sahabat penulis yang banyak
membantu dan banyak memberikan masukan dan saran.
Penulis meminta maaf apabila didalam laporan
prakerinini terdapat kesalahan dan kekurangan didalam
penulisan dan penjelasannya.Kriik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan yang
akan datang.
Tanjung Balai, Mei
2013
Penulis
PEMIJAHAN LELE SANGKURIANG (C.gariepinus x C.Fuscus)DIUNIT PELAKSANA TEKNIS BUDIDAYA DINAS PERTANIAN DAN
KELAUTAN KOTA MEDAN
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti UjianNasional
di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjungbalai
32
Disusun Oleh :
NAMA : ABDUN NASIR DALIMUNTHE
NIS :
PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PERIKANAN
AGRIBISNIS PERIKANANSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TANJUNG BALAI
T.A. 2012/2013
LEMBAR PENGESAHAN I
33
JUDUL : BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG(C.garipenus x
C.Fuscus) DI UPT BUDIDAYA PADA DINAS PERTANIAN DAN KELAUTAN KOTA MEDAN
NAMA : ABDUN NASIR DALIMUNTHE
NIS :
PROGRAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PERIKANAN
SEKOLAH : SMK NEGERI 1 TANJUNG BALAI
Disetujui oleh :
Guru Pembimbing
DEACY J.C.BATUBARA,S.PiNIP.19820703 200804 2001
Mengetahui:
Kepala Sekolah Ketus Jurusan
SMK N 1 Tanjung Balai Agribisnis Perikanan
34
SYAMSUL BAHRI, S.Pd DEACY J.C.BATUBARA,S.PiNIP.19620222 198601 1005 NIP. 19820703
200804 2001
LEMBAR PENGESAHAN II
PEMIJAHAN IKAN LELE SANGKURIANG(C.garipenus.xC.Fuscus) DI UPT BUDIDAYA DINAS PERTANIAN DAN KELAUTAN
KOTA MEDAN
O
L
E
H
TIM PEMBIMBING PERUSAHAAN
Pembimbing I Pembimbing IIURUSAN PELAYANAN TEKNIS PRODUKSI KOORD.KELOMPOK
ENDANG SUPRIATNA RICO FEBRINIP.19720309 200801 1 002
Diketahui :
35
KEPALA UPT BUDIDAYADINAS PERTANIAN DAN KELAUTAN KOTA MEDAN
R.GATOT PAHLAWAN,S.PiNIP.19791005 200502 1 008
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................
KATA PENGANTAR....................................
DAFTAR ISI........................................
BAB I PENDAHULUAN1.1............................................Lata
r Belakang.................................1.2............................................Tuju
an dan Manfaat.............................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................
BAB III PROSES PRODUKSI3.1.
Waktu dan Tempat...........................3.2. ..........................................Alatdan Bahan......................................3.3. ..........................................AlurProses.........................................
36
3.4. Prosedur Kerja.............................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1.
Hasil......................................4.2.
Pembahasan.................................
BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan................................5.2Saran......................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
37