Laporan Supervisi

39
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang merupakan salah satu bentuk dari satuan pendidikan formal yang ada dalam system pendidikan nasional di Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama sebagai basis untuk mengasah bakat dan keterampilan dalam berbagai bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan tentu mempunyai beberapa jurusan yang nantinya akan dipilih oleh siswa berdasarkan minat dan kemampuan masing-masing. Setiap Jurusan tentu merupakan hasil dari pembagian yang ada dalam deskripsi kehidupan social masyarakat dimana deskripsi social itu merupakan bidang-bidang yang digeluti oleh sebagian besar orang dan merupakan sebuah profesi yang bermanfaat untuk manusia. Setiap siswa lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan menyiapkan anak didiknya untuk langsung ke dunia usaha. Lulusan Sekolah Menegah Kejuruan tentu sudah dilengkapi dengan skill yang lebih interaktif daripada lulusan Sekolah menengah Umum, karena mereka mempunyai focus basic tertentu sesuai dengan jurusannya. 1

Transcript of Laporan Supervisi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang

merupakan salah satu bentuk dari satuan pendidikan

formal yang ada dalam system pendidikan nasional di

Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lanjutan

dari Sekolah Menengah Pertama sebagai basis untuk

mengasah bakat dan keterampilan dalam berbagai bidang

tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan tentu mempunyai

beberapa jurusan yang nantinya akan dipilih oleh siswa

berdasarkan minat dan kemampuan masing-masing.

Setiap Jurusan tentu merupakan hasil dari

pembagian yang ada dalam deskripsi kehidupan social

masyarakat dimana deskripsi social itu merupakan

bidang-bidang yang digeluti oleh sebagian besar orang

dan merupakan sebuah profesi yang bermanfaat untuk

manusia. Setiap siswa lulusan dari Sekolah Menengah

Kejuruan menyiapkan anak didiknya untuk langsung ke

dunia usaha. Lulusan Sekolah Menegah Kejuruan tentu

sudah dilengkapi dengan skill yang lebih interaktif

daripada lulusan Sekolah menengah Umum, karena mereka

mempunyai focus basic tertentu sesuai dengan

jurusannya.

1

Salah satu faktor yang penting dan strategis dalam

meningkatkan mutu pendidikan adalah guru, karena guru

inilah merupakan pelaksana terdepan dalam proses

pendidikan yang berhadapan langsung dengan peserta

didik. Oleh karena itu berhasil dan tidaknya mutu

pendidikan tergangtung pada profesionalisme guru.

Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme

guru adalah melalui supervisi pendidikan yang dilakukan

oleh Kepala Sekolah / Pengawas Sekolah.

Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pengawas satuan pendidikan dalam rangka membantu kepala

sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna

meningkatkan mutu  dan  efektivitas  penyelenggaraan

pendidikan dan pembelajaran.

Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan

guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran,

melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk

peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan

lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan

sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan

interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang

tepat.

B. Rumusan Masalah

2

1. Apakah kepala sekolah/pengawas pernah melakukan

sosialisasi tentang supervisi PBM ?

2. Bagaimana pemahaman guru terhadap Supervisi PBM ?

3. Apakah kepala sekolah membuat program supervise ?

4. Apakah teknik supervisi kepala sekolah ,

pendekatan dan kompetensi supervisor / kepala

sekolah berhasil (dalam arti para guru merasa

terbantu)

5. Apakah supervisi kepala sekolah berdampak positif,

apa indikasinya

6. Apakah pengawas juga melakukan supervisi ?

C. Tujuan Supervisi Akademik

Tujuan pelaksanaan supervisi akademik adalah

sebagai berikut :

1. Mengembangkan kompetensi supervisi akademik,

2. Melatih kemampuan melaksanakan supervisi akademik,

3. Melatih kemampuan mengidentifikasi permasalahan

guru dalam mengelola pembelajaran kemudian

melakukan tindak lanjut dalam rangka meningkatkan

mutu proses dan hasil pembelajarannya.

D. Hasil Supervisi Akademik

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan supervisi

akademik terhadap guru bagi peserta diklat calon kepala

sekolah adalah :

3

a. Mampu mengembangkan kompetensi supervisi akademik

b. Mampu melaksanakan supervisi akademik

c. Mampu mengidentifikasi permasalahan guru dalam

mengelola pembelajaran kemudian melakukan tindak

lanjut dalam rangka meningkatkan mutu proses dan

hasil pembelajarannya.

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Supervisi

Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua

kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super

berarti diatas dan vision berarti melihat, masih

serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan,

dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh

atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan--

terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga

merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih

human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari

kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur

pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang

disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan

semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian

yang perlu diperbaiki.

Secara sematik Supervisi pendidikan adalah

pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah

4

perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan

peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada

khususnya.

Good Carter memberi pengertian supervisi adalah

usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-

guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran,

termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan

dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan

pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar

dan evaluasi pengajaran.

Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah

satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing

secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik

secara individual maupun secara kolektif, agar lebih

mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh

fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat

menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid

secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap

berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern.

Wilem Mantja (2007) mengatakan bahwa, supervisi

diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi)

yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar

(PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus

diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru

murid) dan peningkatan mutu pendidikan

5

Dari uraian definisi supervisi diatas dapat

disimpulkan supervisi pendidikan merupakan suatu usaha

untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pihak-pihak yang berkepentingan didalam sekolah agar

terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien

sebagaimana yang diharapkan.

2.2. Tujuan Supervisi Pendidikan

Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan

perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini

berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak hanya

untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga

membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya

pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses

belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan

keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan

pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan

dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran,

prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang

baik mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar

pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya

dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya bukan

pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua

orang seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala

sekolah lainnya adalah teman sekerja yang sama-sama

6

bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan

terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik.

Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi

pendidikan adalah:

1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan

pendidikan

2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar

murid.

3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran

modern.

4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan

hasil pekerjaan guru itu sendiri.

5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber

pengalaman belajar.

6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar

murid.

7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral

kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan

jabatan mereka.

8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa

gembira dengan tugas yang diperolehnya.

9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan

penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara

menggunakan sumber-sumber yang berasal dari

masyarakat.

7

10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya

tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.

2.3. Sasaran Supervisi Pendidikan

Sebetulnya apabila dicermati secara rinci,

kegiatan supervisi yang sesuai dengan sasarannya dapat

dibedakan menjadi dua yaitu: supervisi akademik,

supervisi ini lebih menitikberatkan pengamatan pada

masalah akademik, yaitu yang langsung berada dalam

lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru

untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar

mengajar. Dan yang kedua adalah supervisi administrasi,

yang lebih menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek

administrasi yang berfungsi sebagai pendukung

terlaksananya pembelajaran. Di samping dua macam

supervisi yang disebut dengan objeknya atau sasarannya,

ada lagi supervisi yang lebih luas yaitu supervisi

lembaga dan akreditasi. Yang membedakan antara kedua

hal tersebut adalah pelaku dan waktu dilaksanakannya.

Supervisi lembaga dilakukan oleh orang yang ada di

dalam lembaga yaitu kepala sekolah dan dari luar

lembaga yaitu pengawas secara terus menerus, sedangkan

supervisi akreditasi dilakukan oleh tim dari luar hanya

dalam waktu-waktu tertentu. Tujuannya sama yaitu

meningkatkan kualitas lembaga baik parsial maupun

keseluruhan. Dengan kata lain yang menjadi sasaran atau

8

objek supervisi akademik, supervisi administrasi,

supervisi lembaga, dan supervisi akreditasi adalah sama

yaitu meningkatkan kualitas lembaga, tetapi lingkup dan

harapan tentang kualitasnya berbeda.

2.4. Fungsi Supervisi Pendidikan

Secara garis besar fungsi supervisi dapat

dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu kepemimpinan,

kepengawasan dan pelaksana. Fungsi kepemimpinan melekat

pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin.

Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan

pengawasan. Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada

supervisor, karena ia adalah para pelaksana di lapangan

yang dalam istilah bakunya adalah pejabat fungsional,

sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.

Rincian dalam fungsi kepemimpinan, seorang

supervisor hendaknya melaksanakan hal-hal sebagai

berikut:

a. Meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru

dan staf sekolah yang berada di bawah tanggung

jawab dan kewenangannya.

b. Mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi

seluruh personil sekolah.

c. Mendorong terciptanya suasana kondusif di dalam

dan di luar lingkungan sekolah.

9

d. Menampung, melayani dan mengakomodir segala macam

keluhan aparat kependidikan disekolah tersebut dan

berusaha membantu pemecahannya.

e. Membantu mengembangkan kerja sama dan kemitraan

kerja dengan semua unsur terkait.

f. Membantu mengembangkan kegiatan intra dan ekstra

kurikuler di sekolah.

g. Membimbing dan mengarahkan seluruh personil

sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan

pengajaran pada sekolah tersebut.

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, supervisor

hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

a. Mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas

kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah

diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanakan itu

sesuai dengan rencana atau tidak.

b. Memantau perkembangan pendidikan di sekolah yang

menjadi tanggung jawab dan kewarganegaraannya

termasuk belajar siswa pada sekolah yang

bersangkutan.

c. Mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara

keseluruhan yang didalamnya terdapat administrasi

personil, materil, kurikulum dsb.

d. Mengendalikan penggunaan dan pendistribusian serta

pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada

di sekolah tersebut.

10

Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang

supervisor hendaknya memperhatikan kegiatan-kegiatan

berikut:

a. Melaksanakan tugas-tugas supervisi/pengawasan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Mengamankan berbagai kebijaksanaan yang telah

ditetapkan.

c. Melaporkan hasil supervisi/pengawasan kepada

pejabat yang berwenang untuk dianalisis dan

ditindaklanjuti.

2.5. Ruang Lingkup Dan Teknik Supervisi Pendidikan

Dalam dunia pendidikan terdapat tiga unsur pokok

yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya unsur-

unsur yang dimaksud adalah personal, material dan

operasional, oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan

pun mencakup ketiga unsur tersebut yang bila dijabarkan

sebagai berikut:

2.5.1. Unsur Personal

Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah

para personal dalam sekolah yang disupervisi, para

personal yang dimaksud adalah Kepala Sekolah, pegawai

tata usaha, guru, siswa.

a. Kepala Sekolah

Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala

sekolah yaitu:

11

Masalah jalannya pendidikan dan pengajaran

Masalah program pendidikan dan pengajaran

disekolah

Masalah kepemimpinan kepala sekolah

Masalah administrasi sekolah

Masalah kerja sama sekolah lain dan instansi

terkait lainnya

Masalah kebijaksanaan sekolah yang menyangkut

kegiatan intra dan ekstra kurikuler

Masalah BP3 dan POMG dan lain -lain

b. Pegawai Tata Usaha

Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap tata

usaha sekolah dan seluruh stafnya antara lain:

Masalah administrasi sekolah

Masalah data dan statistik sekolah

Masalah pembukuan

Masalah surat menyurat dan kearsipan

Masalah rumah tangga sekolah

Masalah pelayanan terhadap kepala sekolah, guru

dan siswa

Masalah laporan sekolah dan lain –lain

c. Guru

Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru

antara lain:

Masalah wawasan dan kemampuan

Masalah kehadiran dan aktivitas guru

12

Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari

penyusunan analisis materi pelajaran, program

tahunan, program semester, program satuan

pelajaran sampai dengan persiapan mengajar harian

atau perencanaan pengajaran

Masalah pencapaian target kurikuler dan kegiatan

ekstra kurikuler

Masalah kerjasama guru dengan siswa, dengan sesama

guru, dengan tata usaha dan dengan kepala sekolah

Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas

sekolah, keluarga dan masyarakat

Masalah kemampuan belajar siswa

d. Siswa

Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap siswa

antara lain:

Motivasi belajar siswa

Tingkat kesulitan yang dialami siswa

Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra

dan ekstra kurikuler

Pengembangan organisasi siswa

Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa

Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai

kegiatan sekolah

Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari

sekolah

2.5.2. Unsur Material

13

Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap

material dan sarana fisik lainnya :

a. Ketersediaan ruangan untuk perpustakaan,

labolaturium, ruang praktek ibadah, aula dan

lain-lain

b. Pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas

tersebut

c. Pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku

penunjang

d. Pemanfaatan dan perawatan alat-alat kesenian

dan sebagainya

2.5.3. Unsur Operasional

Hal-hal yang perlu disupervisi dari unsur

operasional antara lain:

1) Masalah yang berkaitan dengan teknik edukatif,

yang mencakup:

o Kurikulum

o Proses belajar mengajar

o Evaluasi/penilaian

o Kegiatan ekstra kurikuler

2) Masalah yang berkaitan dengan teknik

administrasi, mencakup:

o Administrasi personal

o Administrasi material

o Administrasi kurikulum dan sebagainya.

14

3) Masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan

kerjasama, mencakup:

o Sekolah dengan keluarga dan masyarakat

o Sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya

o Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat

o Sekolah dengan organisasi kepemudaan

o Sekolah dengan instansi pemerintah terkait

Teknik-teknik Supervisi Pendidikan. Tugas pengawas

satuan pendidikan ketika melaksanakan tugas

pengawasannya, haruslah memahami metode dan teknik

supervisi akademik agar kegiatan supervisi dapat

dilaksanakan dengan baik dan hasil pembinaannya

mencapai tujuan pembinaan.

Ada beberapa metode dan teknik supervise yang

dapat dilakukan pengawas. Metode-metode tersebut

dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok.

a. Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan

supervisi yang diberikan kepada guru tertentu yang

mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.

Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru

yang dipandang memiliki persoalan tertentu. Teknik-

teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik

individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas,

pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan

menilai diri sendiri.

15

b. Teknik Supervisi Kelompok

Teknik supervisi kelompok adalah satu cara

melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua

orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan

analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan

atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau

dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian pada

kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan

permasalahan atau kebutuhan yang dihadapi.

16

BAB III

PELAKSANAAN SUPERVISI SEKOLAH

3.1. Tempat Pelaksanaan

Supervisi akademik terhadap guru dilaksanakan di

sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPM Zain Pauh Kambar.

A. Kondisi dan Keadaan Lingkungan SMK YPM Zain Pauh

Kambar

SMK YPM ZAIN terletak JL. Parit Pauh Kambar, Pauh

Kambar, Nan Sabaris, Kab. Padang Pariaman, berdiri pada

tahun 1987 dengan SK Pendirian : No SK :    

131.08.R.1987 Tanggal SK :    12-09-1987. Sarana dan

prasarana SMK YPM Zain terlihat memadai dikarenakan

suasana yang asri, indah, nyaman, dan tidak merusak

lingkungan alam. Hal ini juga didukung dengan keadaan

infrastruktur memadai, dalam ruangan kelas maupun luar

kelas, kita dapat melihat lapangan olahraga di sediakan

untuk kepentingan siswa dalam bidang olahraga. Di dalam

kelas juga sudah menggunakan teknologi Infokus sebagai

media pembelajaran, tetapi tanpa mengabaikan penggunaan

papan tulis sebagai sarana deskripsi mata pelajaran

yang lebih interaktif. Berdasarkan pengamatan saya

ketika supervisi, siswa SMK YPM Zain belajar dalam

keadaan nyaman, selain peraturan yang mengatur mereka,

hal ini juga dikarenakan rasa nyaman karena keindahan

gedung.

17

B. Prasarana Sekolah

Nama

Ruang/A

rea

Kerja

Kondisi Saat Ini

KebutuhanJuml

ah

Ruan

g

Luas(

m2)

Total

Luas(

m2)

Juml

ah

Baik

Jml

Rusak

Seda

ng

Ber

at

Jml

Ruan

g

Luas(

m2)

Total

Luas(

m2)

Ruang

Kepala

Sekolah

& Wakil

1 12 12 1 0 0 1 0 0

Ruang

Guru1 30 30 1 0 0 1 0 0

Ruang

Ibadah1 64 64 1 0 0 1 0 0

Ruang

Bersama1 250 250 1 0 0 1 0 0

Ruang

Penjaga

Sekolah

1 24 24 0 0 0 1 24 24

Ruang

Kelas10 63 630 10 0 0 1 0 0

Ruang

Praktek

/

Bengkel

3 63 189 3 0 0 1 0 0

18

/

Worksho

p

Ruang

Praktek

Kompute

r

2 63 126 1 0 0 1 0 0

C. Status Lahan SMK

Jenis LahanLuas

Lahan(m2)

Status Kepemilikan

Lahan

Luas Bangunan 1606 Yayasan

Luas Lapangan Olah

Raga1000 Yayasan

Luas Taman 212 Yayasan

Lain-Lain 2182 Yayasan

Total Luas

Keseluruhan5000  

D. Infrastuktur

Sumber

listrikDaya listrik

Voltas

ePhase

Biaya per

bulan

PLN2.200 - 5000

Watt

220

Volt

3

Phase1000000

19

Akses

internetProvider Bandwidth (Mbps)

Biaya per

bulan

Wireless Telkom 512 350000

Sumber air bersih Ketersediaan Biaya per bulan

PDAM Memadai 200000

E. Sarana Penunjang Sekolah

Nama Sarana

Kondisi Saat IniKebutuhan

Alat

Jumla

h

Alat

Jumla

h

Baik

Jumlah

Rusak

Sedang

Jumlah

Rusak

Berat

Jumlah

Alat+/-

Ruang Praktek/ Bengkel/ Workshop  

Alat

Pengukur

suhu

(Termometer

)

0 0 0 0 4 -4

Cash

Register1 1 0 0 1 0

Komputer

Laptop0 0 0 0 0 0

LCD 2 2 0 0 2 0

20

Proyektor

Pesawat

Telepon1 1 0 0 20 -19

Printer 5 5 0 0 5 0

Stetoskop 0 0 0 0 4 -4

Tape

recorder5 5 0 0 5 0

Ruang Praktek Komputer

Komputer

Laptop2 2 0 0 2 0

Komputer PC 20 20 0 0 30 -10

LCD Unit 6 3 0 0 6 0

Lemari Alat 0 0 0 0 2 -2

Printer 3 3 0 0 3 0

F. Buku Perpustakaan

  Mata

Pelajaran

Jumlah

Judul

Jumlah

Eksemplar

yang ada

Jumlah

kebutuhan

Jumlah

kekuranga

n

Bahasa

Indonesia1 1 450 -449

Matematika 2 1 450 -449

Bahasa

Inggris2 2 285 -283

21

Akuntansi 2 2 285 -283

3.2. Teknik Supervisi

Teknik supervisi yang digunakan adalah teknik

supervisi individual. Teknik supervisi individual

adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada guru

tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat

perorangan. Supervisor atau pengawas hanya berhadapan

seorang guru yang dipandang memiliki persoalan

tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan

sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas,

observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar

kelas, dan menilai diri sendiri.

Tahapan pelaksanaan supervisi terdiri dari tiga

tahap, yaitu:

1. Tahap perencanaan. Pada tahap ini, supervisor

merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi

selama kunjungan kelas.

2. Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, supervisor

mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.

3. Tahap refleksi dan tindak lanjut. Pada tahap ini,

supervisor bersama guru merefleksi pelaksanaan

pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan

kekurangan. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk

perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

BAB IV

22

HASIL SUVERVISI

4.1. Perencanaan Supervisi

Pada awal tahap perencaan, supervisor menyiapkan

sejumlah instrumen yang akan digunakan pada

pelaksanaan observasi diantaranya : (1) instrumen

perencaan kegiatan pembelajaran, (2) instrumen

observasi kelas, (3) daftar pertanyaan setelah

observasi, dan (4) format tindak lanjut hasil

supervisi.

Selanjutnya, melakukan pertemuan dengan guru yang

akan diobservasi. Pada pertemuan pertama supervisor

meminta kesediaan guru untuk diobservasi proses

pembelajarannya. Setelah guru menyatakan bersedia,

berikutnya disepakati penentuan waktu pelaksanaan

observasi, konsep atau materi yang akan dibahas

(mengikuti jadual materi guru) dan menginformasikan

bahan-bahan yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam

pelaksanaan observasi diantaranya silabus, RPP, bahan

ajar, alat peraga atau media dan penilaian yang akan

digunakan. Diakhir pertemuan disepakati jadual

pertemuan berikutnya yang dilaksanakan sebelum kegiatan

observasi yang bertujuan untuk mendiskusikan bahan-

bahan yang telah dipersiapkan guru. Pada pertemuan ini

supervisor memeriksa silabus, RPP, bahan ajar, alat

peraga atau media dan penilaian kemudian mendiskusikan

23

hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.

Supervisor dapat memberikan masukan yang sifatnya

melengkapi jika terdapat kekurangan dari bahan-bahan

tersebut.

Setelah melakukan perbaikan-perbaikan, supervisor

meminta kopian RPP satu rangkap kemudian memberikan

penilaian dengan mengisi instrumen perencaan kegiatan

pembelajaran, yang selanjutnya akan digunakan sebagai

bahan kontrol pada saat observasi nantinya.

4.2. Pelaksanaan Observasi

Pada tahap ini supervisor melakukan observasi

langsung ke kelas X tempat guru melangsungkan proses

belajar mengajar sesuai dengan jadual yang telah

disepakati. Pelaksanaan observasi dilaksanakan sebanyak

2 kali pertemuan (setiap pertemuan 240 menit).

Supervisor melakukan pengamatan langsung pelaksanaan

pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai pada

kegiatan penutup.

Obyek pengamatan adalah aktivitas guru dan siswa

dalam proses belajar mengajar. Aktivitas guru dan siswa

dicatat pada catatan kejadian dan mengisi instrumen

observasi kelas yang telah dipersiapkan. Catatan

kejadian dijadikan sebagai bahan diskusi sekaligus

bahan evaluasi pada saat kegiatan refleksi

pembelajaran. Untuk memperoleh bukti pelaksanaan

24

pembelajaran tersebut supervisor mendokumentasikannya

dalam bentuk foto.

Pada kegiatan awal, ketua kelas menyiapkan teman-

temannya untuk belajar dan mengucapkan salam yang

dibalas oleh guru dengan salam pula. Dengan menggunakan

model pembelajaran langsung, guru mengawali

pembelajaran dengan menanyakan kesiapan siswa untuk

belajar. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dan

dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Seterusnya, pada kegiatan inti guru menjelaskan materi

pelajaran, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa

melakukan praktek. Pada saat pelaksanaan praktek ini

tenyata komputer yang digunakan ada masalah dan

akhirnya siswa melakukan penyelesaian masalah, pada

saat penyelesaian masalah ini siswa cenderung ribut

yang dikarenakan sekolah kekurangan bahan untuk

praktek. Dengan adanya permasalahan pada unit komputer

tersebut, materi pelajaran yang seharus lanjut pada

materi menginstal sistem operasi jaringan berbasis GUI

akhirnya mengulang ke penyelesaian Trouble PC

Pada bagian penutup, guru meminta siswa memberikan

kesimpulan pelajaran hari itu. Beberapa siswa bersamaan

berteriak memberikan simpulan pelajaran. Guru kemudian

mengulangi dan melengkapi simpulan siswa.

4.3. Hasil Supervisi

25

Hasil supervisi di SMK YPM Zain Pauh Kambar kec.

Nan Sabaris Kab. Padang Pariaman dapat ditarik

kesimpulan dari berbagai sisi sebagai berikut :

a) Dilihat Dari sisi siswa

Aktifitas pembelajaran siswa berjalan tertib, dan

cenderung agak ribut yang dikarenakan tidak semuanya

siswa dapat praktek sekaligus, ini disebabkan kurangnya

sarana dan prasarana yang ada.

b) Dari sisi guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan supervisor

didalam kelas, guru yang memberikan pelajaran di SMK

YPM Zain Pauh Kambar kurang memahami dengan materi

pembelajaran Teknik Komputer tersebut yang dikarenakan,

karena guru tersebut baru mengajar, tetapi dengan

kekurangan tersebut guru yang bersangkutan telah

berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi

kekurangannya termasuk dari cara mengajar dan

mengkondisikan kekurangan sarana dan prasarana yang

ada.

c) Dari sisi penunjang kegiatan pembelajaran

Dilihat dari sisi penunjang kegiatan pembelajaran,

sarana dan prasana di lingkungan sekolah selain alat

praktek telah memadai, dengan lingkungan sekolah yang

26

tenang dan nyaman serta jauh dari suara gaduh yang

berasal dari luar sekolah. Disekolah ini juga telah

menerapan pembelajaran membangun karakter bangsa antara

lain dengan menyelenggarakan ekstra/kokurikuler seperti

PMR, OSIS, Paskibra, dan Pramuka

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah dilakukan supervisi pada smk ypm Zain Pauh

Kambar dapat ditarik kesimpulan:

1.Kepala sekolah / pengawas pernah melakukan

sosialisasi kegiatan supervisi, tetapi kepada guru

baru dalam hal ini guru TKJ belum pernah di

supervisi oleh kepala sekolah/pengawas,

dikarenakan guru tersebut baru 1 semester

disekolah tersebut.

2.Pemahaman guru dalam hal ini guru TKJ belum

sepenuhnya mengerti tentang supervisi pendidikan

yang dikarenakan oleh guru tersebut, guru baru

disekolah ini dan baru pertama kali di supervisi

3.Guru-guru di SMK YPM Zain Pauh Kambar dalam hal

supervisi PBM sangat berkomitmen memajukan sekolah

mereka agar bisa sejajar dengan sekolah-sekolah

lainnya salahsatu caranya melalui supervisi

pendidikan dimana supervisi dapat melihat

kekurangan-kekurangan pada proses PBM.

4.Kepala sekolah SMK YPM Zain melakukan supervisi

sekali dalam tiap semesternya agar dapat

mengetahui setiap kelemahan-kelemahan dan secara

cepat memperbaiki kelemahan tersebut.

28

5.Dengan adanya supervisi pendidikan disekolah, guru

merasa sangat terbantu, karena melalui supervisi

ini guru dapat mengukur kemampuan dirinya dalam

proses belajar mengajar dan mecapai target yang

telah ditetapkan serta dapat melihat kekurangan-

kekurangan mereka dalam PBM.

6.Dampak positif supervisi sekolah diantaranya

ketercapaian materi dan yang dilakukan guru serta

peningkatan sarana dan prasarana sekolah

7.Untuk terus menjaga mutu pendidikan di SMK YPMZ

Pauh Kambar kepala sekolah dan pengawas sekolah

saling bertukar informasi yang mereka dapatkan

dimana informasi tersebut berguna memperbaiki mutu

pendidikan sekolah, sarana dan prasarana dan dan

meningkatkan citra SMK di masyarakat

B. SARAN

Dari hasil supervisi sekolah ini diharapkan SMK

YPM Zain Pauh Kambar dapat meningkatkan mutu pendidikan

serta sarana dan prasarana pendukung lainnya agar dapat

menciptakan suasana yang nyaman dalam proses PBM serta

meningkatkan citra SMK di dalam Masyarakat termasuk

citra SMK YPM Zain Pauh Kambar

29

DAFTAR PUSTAKA

Byram, H.M. & Wenrich, R.C., (1956). Vocational

education and practical arts in the community

school. New York: The Macmillan Company.

Calhoun C.C. & Finch, A.V. (1976). Vocational and

career education: concepts and operations.

Belmont: WadsworthPublishing Company, Inc.

Basuki Wibawa. (2005). Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan: Manajemen dan Implementasinya di Era

Otonomi. Surabaya: Kertajaya Duta Media.

Dedi Supriadi, et al. (2002). Sejarah Pendidikan Teknik

dan Kejuruan di Indonesia, Membangun Manusia

Produktif. Departemen Pendidikan Nasional,

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Dewa Ketut Sukardi. (1989). Bimbingan Karir di Sekolah-

Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Djojonegoro, W. (1999). Pengembangan  Sumberdaya

Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Jakarta: PT. Balai Pustaka.

30

Rangkuti, F. (1997) Analisis SWOT. Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

International Labour Office. (2011). Panduan Pelayanan

Bimbingan Karir bagi Guru Bimbingan

Konseling/Konselor pada Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta: ILO. 

London, H.H.(1973). Principles and techniques of

vocational guidance. Columbus: Charles E. Merril

Publishing Co.

Wenrich, R.C. & Wenrich, J.W. (1974). Leadership in

administration of vocational and technical

education. Columbus: Charles E. Merrill Publishing

Company. Abell & Howell Company.

31

SUPERVISI ADMINISTRASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(Berdasarkan Standar Proses )

Nama Guru : Juli Andesko, S.Pd

Sekolah : SMK YPM Zain Pauh Kambar

Kelas/Semester : Kelas X /II

Mata pelajaran : Produktif TKJ

Standar Kompeten : Mengintal Sistem Operasi Berbasis

GUI

Kompetensi Dasar : Sistem Operasi Jaringan Berbasis

Gui

Hari tanggal : Rabu / 4 Desember 2013

No KomponenAdministras

i

Pembelajaran

kondisi Skor Nilai Keterangan

Kesesuaianya tid

ak

4 3 2 1

1 Program Tahunan √ √

4=

BaikSekali

3= Baik

2= Cukup

1= Kurang

2 Program Semester √ √3 Silabus √ √4 RPP √ √5 Kalender Pendidikan √ √6 Jadwal Tatap Muka √ √7 Agenda Harian √ √8 Daftar Nilai √ √9 KKM √ √10 Absensi Siswa √ √ Jumlah Skor

1

Jumlah skor yang dicapai 33Klasifikasi

BaikJumlah skor maksimum 40Nilai 82

A : Sangat Baik : 86% - 100% C :

Cukup : 55% - 69%

B : Baik : 70% - 85% D :

Kurang : dibawah 55%

SUPERVISI KEGIATAN PEMBELAJARAN

(Sesuai Dengan Standar proses )

Nama Guru : Juli Andesko, S.Pd

Sekolah : SMK YPM Zain Pauh Kambar

Kelas/Semester : Kelas X /II

Mata pelajaran : Produktif TKJ

Standar Kompeten : Mengintal Sistem Operasi Berbasis

GUI

Kompetensi Dasar : Sistem Operasi Jaringan Berbasis

Gui

Hari tanggal : Rabu / 4 Desember 2013

No Sub Komponen dan Butir

komponen

( Tatap Muka )

Kondi

si

Skor

Nilai

Keterang

anY T 4 3 2 1

1 Kegiatan Pendahuluan

2

4=BaikSk

li

3= Baik

2=

Cukup

1=

Kurang

a. Menyiapkan peserta didik √ √b. Melakukan Apersepsi √ √c. Menjelaskan KD dan tujuan

yang ingin dicapai

√ √

d. Menyampaikan cakupan materi

dan penjelasan uraian

kegiatan sesuai

silabus/kesiapan bahan ajar

√ √

e. Penampilan guru √ √2 Kegiatan Inti Pembelajaran

A. EKSPLORASI1. Melibatkan siswa dalam

mencari informasi dan

belajar dari aneka sumber

dgn menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru.

√ √

2. Menggunakan beragam

pendekatan pembelajaran,

Media pembelajaran dan

sumber belajar lainnya.

√ √

3. Memfasilitasi terjadinya

interaksi antar siswa serta

antar siswa dengan guru,

lingkungan dan sumber

belajar lainnya. Tekhnik

bertanya.

√ √

3

4. Melibatkan siswa secara

aktif dalam berbagai

kegiatan pembelajaran

√ √

5. Memfasilitasi siswa

melakukan percobaan di

laboratorium,studio atau

lapangan

√ √

B. ELABORASI1. Membiasakan siswa membaca

dan menulis yang beragam

melalui tugas tugas

tertentu yang bermakna.

√ √

2. Memfasilitasi siswa melalui

pemberian tugas,diskusi dan

lainlain untuk memunculkan

gagasan baru baik secara

lisan maupoun tertulis.

√ √

3. Memberi kesempatan untuk

berfikir,menganalisis,

menyelesaikan masalah dan

bertindak tanpa ada rasa

takut

√ √

4. Memfasilitasi siswa dalam

pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif.

√ √

5. Memfasilitasi siswa √ √

4

berkompetesi secara sehat

untuk meningkatkan prestasi

belajar6. Memfasilitasi siswa membuat

laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan

maupoun tertulis secara

individual atau kelompok.

√ √

7. Memfasilitasi siswa untuk

menyajikan hasilkerja

secara individual maupun

kelompok.

√ √

8. Memfasilitasi siswa

melakukan pameran,

turnamen, festival serta

produk yang dihasilkan

√ √

9. Memfasilitasi siswa

melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan

rasa percaaya diri siswa

√ √

C. KONFIRMASI1. Memberikan umpan balik

positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan

√ √

5

siswa.2. Memberikan konfirmasi

terhadap hasil ekplorasi

dan elaborasi siswa melalui

berbagai sumber.

√ √

3. Memfasilitasi siswa

melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman

belajar yang telah

dilakukan

√ √

4. Berfungsi sebagai nara

sumber dan fasilitator

dalam menjawab pertanyaan

siswa yang menghadapi

kesulitan

√ √

5. Membantu menyelesaikan

masalah siswa dalam

melakukan pengecekan hasil

ekplorasi

√ √

6. Memberikan motivasi kepada

siswa yang kurang aktif dan

memberikan informasi untuk

berekplorasi lebih jauh.

√ √

3 Penutupa. Membuat rangkuman/simpulan √ √b. Melakukan penilaian dan √ √

6

/atau refleksi terhadap

kegiatan pembelajaran yang

sudah dilakukan.c. Memberikan umpan balik

terhadap proses hasil

pembelajaran

√ √

d. Memberi tugas terstruktur

(PT) dan kegiatan mandiri

tidak terstruktur(KMTT)

√ √

e. Menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

√ √

JUMLAH SKOR

0 1

8

1

0

2

Jumlah skor yang dicapai 76

Klasifikasi

CukupJumlah skor maksimum 120Nilai 63

A : Sangat Baik : 86% - 100% C :

Cukup : 55% - 69%

B : Baik : 70% - 85% D :

Kurang : dibawah 55%

Saran :

7

1. Awal kegiatan pembelajaran, sebaiknya guru

menyampaikan standar kompetensi, kompetansi dasar,

Penyiapan bahan Praktek, serta indicator.

2. Setelah melakukan kegiatan awal pembelajaran

sebaikanya guru mengulang sedikit pelajaran pada

pertemuan sebelumnya.

8