Laporan DPAF
Transcript of Laporan DPAF
PERCOBAAN OERSTED
LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA
Kelompok :
Ketua : Mochamad Rizalul Fikri
(1101135012)
Anggota : Nila Kurniati (1101135013)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2014
LEMBAR IDENTITAS
PROGRAM DESAIN PEMBUATAN ALAT FISIKA
1. Judul Program : Percobaan Oersted
2. Bidang Kegiatan : PKMM
3. Bidang Ilmu : Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Mochamad Rizalul
Fikri
b. NIM : 1101135012
c. Jurusan : Pendidikan Fisika
d. Universitas : Universitas
Muhammadiyah PROF.
DR. HAMKA
e. Alamat Rumah : Jalan Raya
Pasarkemis RT 001/004
Kecamatan Pasarkemis,
Tangerang
f. Alamat Email :
5. Anggota Pelaksanaan Kegiatan/ Penulis : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ferawati , M.Pd
b. NIDN : 0326027602
c. Alamat Rumah dan No Telp :Jl.Poncol Raya
gg.Jiung,Ciracas,Jakarta
Timur, 081280120828
7. Biaya Kegiatan Total
a. Mandiri : Rp. 295.000,00
b. Sumber lain : -
8. Jangka waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
LEMBAR PENGESAHAN
PERCOBAAN OERSTED
LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA
Kelompok :
Ketua : Mochamad Rizalul Fikri
(1101135012)
Anggota : Nila Kurniati (1101135013)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
Ferawati, S.Pd., M.Pd
ABSTRAK
Perbedaan antara magnet dan listrik adalah
bahwa dalam kemagnetan, kedua kutub selalu
berpasangan. Tak ada magnet dengan hanya memiliki
satu kutub saja, pasti memiliki dua kutub yaitu
kutub utara dan kutub selatan. Berbeda dengan
kelistrikan di mana dimungkinkan adanya muatan
tunggal, positif atau negatif saja, atau tidak
selalu berpasangan.Kali ini kami akan melakukan
percobaan mengenai hubungan kelistrikan dengan
kemagnetan melalui suatu rangkaian listrik. Hans
Chirstian Oersted menemukan bahwa magnet jarum akan
menyimpang jika diletakkan dibawah kawat berarus
lisrtik. Magnet jarum akan kembali pada posisi
semula jika arus listrik dihentikan. Berdasarkan
hasil eksperimen tersebut, Oersted menyimpulkan
bahwa arus listrik dapat membangkitkan medan magnet
dengan arah garis medan yang mengikuti kaidah tangan
kanan. Dalam kaidah tangan kanan, ketika kita
memegang kawat arah arus (I)ditunjukan oleh ibu
jari, dan arah medan (B) ditunjukan dengan oleh
keempat jari yang lain.
Kata Kunci : Kemagnetan, Kelistrikan, Kaidah tangan
kanan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji Syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
karunia yang dicurahkan-Nya sehingga laporan akhir
yang berjudul ” PERCOBAAN OERSTED ” dapat disusun.
Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah
ini adalah untuk memenuhi nilai mata kuliah Desain
Pembuatan Alat Fisika (DPAF). Selain itu, penyusun
berharap dengan adanya laporan akhir ini dapat menambah
wawasan mahasiswa mengenai medan magnet.
Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dengan penuh
kesabaran, ikhlas dan mengharapkan Ridha Allah SWT.
Teriring salam dan do’a serta ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya terutama kepada:
1. Ferawati, M.Pd, selaku Dosen Matakuliah Desain
Pembuatan Alat Fisika
2. Ayah dan Ibuku yang telah memberikan segalanya
kepadaku dari mulai motivasi, bantuan moral dan
materi, serta do’a, sehingga proposal ini dapat
terselesaikan.
3. Serta Rekan-rekan Mahasiswa Fisika Angkatan 2011
yang selalu membantu saya.
Jakarta, Juli 2014
Salam hormat,
Penyusun
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................
B. Perumusan Masalah................................
C. Tujuan Program...................................
D. Luaran yang Diharapkan...........................
E. Kegunaan Program.................................
II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN.....................
III. METODOLOGI ..........................................
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.....................
B. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan. . .
C. Instrumen Pelaksanaan............................
D. Rancangan dan Realisasi Biaya
V. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................
VI. KESIMPULAN DAN SARAN.................................
VII. DAFTAR PUSTAKA.......................................
LAMPIRAN
1. BIODATA TIM PENGEMBANG/TIM RECOVERY
2. MANUAL ALAT
3. LKS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam bidang kelistrikan kita mengenal adanya
muatan positif dan muatan negatif. Sedangkan dalam
bidang kemagnetan kita mengenal adanya kutub utara
dan kutub selatan. Bidang kelistrikan dan bidang
kemagnetan memiliki hubungan yang erat. Dalam bidang
kelistrikan muatan positif akan saling tolak menolak
dengan muatan yang sama jenis, namun akan saling
tarik menarik dengan muatan yang berbeda jenis. Sama
seperti kelistrikan, dalam kemagnetan kutub sejenis
akan saling tolak menolak sedangkan, kutub yang tak
sejenis akan saling tarik menarik.
Perbedaan antara magnet dan listrik adalah
bahwa dalam kemagnetan, kedua kutub selalu
berpasangan. Tak ada magnet dengan hanya memiliki
satu kutub saja, pasti memiliki dua kutub yaitu
kutub utara dan kutub selatan. Berbeda dengan
kelistrikan di mana dimungkinkan adanya muatan
tunggal, positif atau negatif saja, atau tidak
selalu berpasangan.Kali ini kami akan melakukan
percobaan mengenai hubungan kelistrikan dengan
kemagnetan melalui suatu rangkaian listrik.
Hans Chirstian Oersted menemukan bahwa magnet
jarum akan menyimpang jika diletakkan dibawah kawat
berarus lisrtik. Magnet jarum akan kembali pada
posisi semula jika arus listrik dihentikan.
Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, Oersted
menyimpulkan bahwa arus listrik dapat membangkitkan
medan magnet dengan arah garis medan yang mengikuti
kaidah tangan kanan. Dalam kaidah tangan kanan,
ketika kita memegang kawat arah arus (I)ditunjukan
oleh ibu jari, dan arah medan (B) ditunjukan dengan
oleh keempat jari yang lain.
Ada 3 alasan yang melatar belakangi proposal
pada alat percobaan Oersted ini, antara lain:
a) Keterbatasan alat peraga mengenai mengenai
medan magnet, sehingga terhambatnya kegiatan
prakttikum.
b) Banyaknya mahasiswa yang belum memahami konsep
medan listrik, sehingga sangat diperlukan
sekali alat pendukung atau alat praktikum
mengenai medan listrik.
c) Untuk menunjukan secara langsung percobaan yang
dilakukan oleh Hans Christian Oersted bahwa
arah jarum kompas dapat menyimpang bila di
sekitar kawat yang dialiri arus listrik.
B. Rumusan Masalah
Permasalah yang dihadapi pada percobaan Oersted
adalah bagaimana cara jarum kompas dapat menyimpang
jika berada di sekitar kawat yang dialiri arus
listrik.
C. Tujuan Program
Tujuan dari Pecobaan Oestred ini adalah
1. Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat
yang dialiri arus listrik.
2. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat
berarus listrik.
3. Mengetahui hubungan kelistrikan dan kemagnetan
melalui rangkaian
4. Mengetahui besar simpangan jarum kompas yang
berada di sekitar kawat berarus listrik.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Setelah dibuatnya alat Percobaan Oersted ini adalah
1. Mahasiswa dapat lebih paham mengenai konsep
medan magnet pada kawat yang dialiri arus
listrik.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana jarum pada
kompas dapat menyimpang jika berada di sekitar
kawar berarus lisrik.
3. Mahasiswa dapat menyelidiki adanya medan magnet
di sekitar kawat yang dialiri arus listrik.
E. Kegunaan Program
1. Bagi pembuat program, program desain
pembuatan alat fisika ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman mengenai medan
listik dalam kehidupan sehari-hari, khususnya
mengenai penyimpangan jarum kompas jika
berada di sekitar kawat yang dialiri listrik
sekaligus sebagai insrumen dalam menerapkan
ilmu yang didapat di program studi pendidikan
fisika Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka
2. Bagi Institusi pendidikan Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
a. Diharapkan program desain pembuatan
alat fisika ini dapat menambah buku-
buku referensi di perpustakaan,
khususnya referensi mengenai bidang
fisika.
b. Diharapkan program desain pembuatan
alat fisika ini dapat dijadikan
masukan untuk penambah pengetahuan
mahasiswa tentang aplikasi dari medan
listrik dan memudahkan mahasiswa
dalam menguasai konsep medan listrik
dengan menggunakan percobaan Oersted.
c. Menambah wawasan dan informasi yang
baru bagi mahasiswa yang akan
mengadakan penelitian.
3. Bagi khalayak umum, program desain pembuatan
alat fisika ini diharapkan dapat menambah
wawasan serta minat masyarakat dalam dunia
fisika serta bahan masukan bagi mereka yang
berminat untuk melakukan penelitian dengan
mengangkat topik penelitian yang berbeda dari
karya tulis ini.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Gambaran umum masyarakat sasaran dari proposal ini
adalah mahasiswa, khususnya mahasiswa Pendidikan Fisika
FKIP UHAMKA. Alat percobaan Oersted ini merupakan
aplikasi dari medan listrik yang digunakan untuk
menentukan besar pengimpangan jarum kompas ketika
berada di sekitar kawat yang berarus lisrik ketika pada
saat praktek fisika dasar. Percobaan Oersed ini
merupakan alat yang didesain khusus untuk memudahkan
praktikan dalam memahami konsep medan listrik.
BAB III
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam melaksanakan program adalah
:
1. Studi Literatur
Pada tahap ini merupakan proses pencarian data
dan referensi yang akan dijadikan acuan untuk
proses perancangan. Dalam studi literatur ini
data dan referensi di sesuaikan dengan cara kerja
dari percobaan Oersted. Karena data dan referensi
tersebut akan diterapkan sebagai prinsip
penggunaan alat ini.
2. Survey
Kegiatan survey merupakan salah satu metode untuk
mengetahui harga bahan – bahan penyusun dan
kebutuhan yang diperlukan dalam proses
perancangan dan pembuatan percobaan Oersted.
Tentunya survey ini juga menjadi bahan
pertimbangan dalam menganalisa dan merumuskan
suatu ide guna pembuatanayunan magnetic tersebut.
3. Perancangan desain atau gambar.
Pada tahapan ini perancangan awal dilakukan. Data
yang diperoleh dari studi literatur dan survey
dipadukan untuk perancangan. Dalam perancangan
desain ini menggunakan perhitungan fisika untuk
menganalisa kineja mengenai percobaan Oersted.
Setelah itu dibuat sketsa gambar rancangan pada
kertas untuk proses pembuatan.
4. Pembuatan alat percobaan Oersted
Setelah perancangan desain atau gambar selesai,
desain atau gambar tersebut digunakan sebagai
acuan dalam percobaan Oersted. Pembuatan alat ini
dilaksanakan di kediaman mahasiswa di jalan
pembina kecamatan ciracas, Jakarta timur.
Langkah-langkah dalam pembuatan percobaan Oersted
ini memakai papan/triplek sebagai rangka dasar
dan fondasi nya, kawat/logam yang di bentuk
lilitan dan berarus dipotong sesuai ukuran yang
diinginkan dan dibentuk sesuai rancangan awal.
Kemudian sebuah kompas di letakkan pada tiang
yang sudah diberi rel, lalu kompas tersebut di
letakan dibawah kawat sesuai desain awal.
Kemudian pasang kabel penghubung jack banana dan
plug nya menuju ke sumber daya dan jepitan buaya
pada ujung kedua kawat. Setelah sumber daya
dinyalakan, maka kawat tersebut akan diliri arus
listrik dan akan membuat arah jarum kompas
dibawahnya menyimpang pada keadaan semula.
5. Pengujian lapangan dan analisa.
Alat percobaan Oersted yang sudah terbentuk diuji
di depan kelas PRODI Pendidikan Fisika UHAMKA
dengan didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah
Desain Pembuatan Alat Fisika. Pengujian alat ini
dilakukan sebanyak satu kali pengujian. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat kondisi sebenarnya dari
hasil perancangan.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan: 4 Bulan
Tempat Pelaksanaan : Kediaman Mahasiswa (Kost)
Jalan Pembina
Kecamatan ciracas, Jakarta Timur
B. Tahapan kerja
Gambaran Rancangan Alat
Langkah – langkah dalam membuat alat percobaan
Oersted adalah :
1. Potong kayu menjadi persegi panjang dengan
ukuran 70 cm x 25 cm
2. Buat 2 pasang penyangga untuk meletakan kawat
dan pasang masing – masing penyangga tersebut
dengan paku di pinggiran papan kayu yang
sudah di bentuk menjadi persegi panjang tadi.
3. Potong kawat menjadi 4 bagian, bagian pertama
di bentuk lurus dengan panjang 25 cm, bagian
kedua dibentuk melilit dengan 1 lilitan
(panjang setelah di lilit menjadi 25 cm),
bagian ke 3 dibentuk melilit dengan 3 lilitan
(panjang setelah dililit menjadi 25 cm), dan
bagian ke empat di bentuk melilit dengan 6
lilitan (panjang setelah dililit menjadi 25
cm).
4. Letakkan 4 bagian kawat tersebut di atas
penyangga kawat.
5. Buat dudukan kopas dan potong kayu kecil
untuk membuat rel tepat di tengah papan kayu
dan dibawah kawat, sehingga dudukan kompas
dapat bergerak dalam rel
6. Lubangi papan kayu untuk meletakkan
Ampermeter dengan posisi sedemikian rupa.
7. Masukkan Ampermeter pada papan kayu yang
sudah dilubangi.
8. Haluskan semua permukaan yang terbuat dari
kayu menggunakan amplas.
9. Letakkan catu daya pada papan kayu yang masih
kosong.
10. Hubungkan semua komponen yang telah
dibuat dengan kabel penghubung.
11. Menyalakan catu daya untuk menguji
rangkaian yang telah dibuat.
12. Setelah semua komponen telah berfungsi
sesuai dengan yang diinginkan, kemudian
matikan catu daya.
Jadwal Kegiatan Program
No UraianApril Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Literatur
2. Survei
3. Perancangan
desain
4. Pembuatan Proposal
5. Pengadaan alat
6. Pembuatan alat
7. Uji coba alat
8. Pembuatan LKS
9. Pembuatan
Laporan
10.
Publikasi
Artikel
Workshop
C. Instrumen Pelaksanaan
Alat dan bahan yang digunakan adalah :
1. Kawat
2. Kompas
3. Kabel penghubung + Jepitan Buaya
4. Catu daya
5. Ampermeter Dc
6. Papan kayu
7. Amplas
8. Paku kecil
9. Gergaji dan tang potong
D. Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan biaya untuk pembuatan alat ini adalah
No Keterangan Alat Harga
1 Kawat 2 MeterRp.
6.000
2 Kompas Rp. 11.000
3 Kabel PenghubungRp.
6.000
4 Catu Daya Rp. 130.000
5 Ampermeter DC Rp. 40.000
6 Papan Kayu Rp. 80.000
7 AmplasRp.
5.000
8 Jepitan Buaya 2 PasangRp.
16.000
9 Paku KecilRp.
1.000
Jumlah Rp. 295.000
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Jumlahlilitankawat
Besartegangan(Volt)
Besar Arus(I)
Sudutpenyimpangan
kompas
Kawatlurus
3 V0,25 A 6˚ ke barat0,29 A 4˚ ke barat0,26 A 2˚ ke barat
6 V0,59 A 10˚ ke barat0,58 A 8˚ ke barat0,60 A 4˚ ke barat
9 V0,90 A 12˚ ke barat0,84 A 10˚ ke barat0,90 A 6˚ ke barat
B. Pembahasan
Dari data pada kawat lurus yang dialiri
listrik, dapat diketahui bahwa arus listrik
mempengaruhi derajat simpangan jarum kompas. Kuat
arus dengan derajat simpangan jarum kompas adalah
berbanding lurus. Sehingga semakin besar arus yang
mengalir, maka simpangan jarum kompas juga akan
semakin jauh. Dari peristiwa tersebut menyimpangnya
jarum kompas ini membuktikan bahwa disekitar kawat
berarus terdapat medan magnet.
C.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Oersted menemukan bahwa disekitar kawat berarus
listrik magnet, jarum kompas akan bergerak
(menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan
semakin besar jika kuat arus listrik yang mengalir
melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum
kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir
dalam kawat. Gejala itu terjadi jika kawat dialiri
arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik,
medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum
kompas tidak bereaksi. Perubahan arah arus listrik
ernyata mempengaruhi perubahan arah penyimpangan
jarum kompas. Perubahan jarum kompas menunjukan
perubahan arah medan magnet.
Jadi dari percobaan yang dilakukan oleh H. C.
Oersted diperoleh dua kesimpulan, yaitu
1. Disekitar kawat penghantar yang dialiri arus
listrik timbul medan magnet.
2. Arah magnet di tentukan oleh arah arus
listrik yang mengalir dalam kawat penghantar.
B. Saran
Berdasarkan hasil ini, maka dapat disampaikan saran
sebagai berikut:
1. Kondisi instrument yang digunakan harus dalam
keadaan baik.
2. Perlunya konsentrasi yang tinggi dalam melihat
pergerakan jarum kompas
3.Dalam melaksanakan percobaan dan menghitung
serta menganalisis data yang didapat hendaknya
dilakukan dengan teliti dan serius, sehingga
kesalahan data percobaan dapat dihindari.
.
Lampiran 1CURRICULUM VITAE
Ketua :
1. Nama lengkap : Mochamad Rizalul Fikri
2. NIM : 1101135012
3. Pangkat / Jabatan : Ketua Peneliti
4. Tempat Penelitian : Laboraturium Fisika UHAMKA
5. Waktu Penelitian : 4 Bulan (Maret - Juli)
6. Fakultas / Jurusan : FKIP / Pendidikan
Fisika
7. Semester : VI
8. Telepon : 08988146341
9. Email : [email protected]
10. Alamat Rumah : Jalan Raya Pasarkemis RT
001/004 Kecamatan
Pasar kemis,
Kabupaten Tangerang
Anggota :
1. Nama lengkap : Nila Kurniati
2. NIM : 1101135013
3. Pangkat / Jabatan : Anggota Peneliti
4. Tempat Penelitian : Laboraturium Fisika UHAMKA
5. Waktu Penelitian : 4 Bulan (Maret - Juli)
6. Fakultas / Jurusan : FKIP / Pendidikan
Fisika
7. Semester : VI
8. Telpon : 087782600634
9. Email : [email protected]
10. Alamat Rumah : Puri Citayam
Permai 2, Blok C5 No 9. Bogor
Lampiran 2
Manual Alat
Alat dan Bahan
a) Kawat
b) Kompas
c) Kabel penghubung + Jepitan Buaya
d) Catu daya
e) Ampermeter Dc
f) Papan kayu
g) Amplas
h) Paku kecil
i) Gergaji
j) Tang potong
Cara Perakitan
Langkah – langkah dalam membuat alat percobaan
Oersted adalah :
1. Potong kayu menjadi persegi panjang dengan
ukuran 70 cm x 25 cm
2. Buat 2 pasang penyangga untuk meletakan kawat
dan pasang masing – masing penyangga tersebut
dengan paku di pinggiran papan kayu yang sudah
di bentuk menjadi persegi panjang tadi.
3. Potong kawat menjadi 4 bagian, bagian pertama
di bentuk lurus dengan panjang 25 cm, bagian
kedua dibentuk melilit dengan 1 lilitan
(panjang setelah di lilit menjadi 25 cm),
bagian ke 3 dibentuk melilit dengan 3 lilitan
(panjang setelah dililit menjadi 25 cm), dan
bagian ke empat di bentuk melilit dengan 6
lilitan (panjang setelah dililit menjadi 25
cm).
4. Letakkan 4 bagian kawat tersebut di atas
penyangga kawat.
5. Buat dudukan kopas dan potong kayu kecil untuk
membuat rel tepat di tengah papan kayu dan
dibawah kawat, sehingga dudukan kompas dapat
bergerak dalam rel
6. Lubangi papan kayu untuk meletakkan Ampermeter
dengan posisi sedemikian rupa.
7. Masukkan Ampermeter pada papan kayu yang sudah
dilubangi.
8. Haluskan semua permukaan yang terbuat dari kayu
menggunakan amplas.
9. Letakkan catu daya pada papan kayu yang masih
kosong.
10. Hubungkan semua komponen yang telah dibuat
dengan kabel penghubung.
11. Menyalakan catu daya untuk menguji rangkaian
yang telah dibuat.
12. Setelah semua komponen telah berfungsi sesuai
dengan yang diinginkan, kemudian matikan catu
daya.
Lampiran 3
LKS PRAKTIKUM FISIKA
PERCOBAAN OERSTED
I. Tujuan Percobaan
1. Menyelidiki adanya medan magnet di sekitar kawat
yang dialiri arus listrik.
2. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat
berarus listrik
II. Peralatan
1. Kawat (lurus, 1 lilitan, 3 lilitan dan 6 lilitan)
2. Ampermeter
3. Catu daya
4. Kompas
5. Kabel penghubung
6. Papan Penampang
III. Dasar TeoriPada percobaan oersted telah dibuktikan
pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet,
bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus
listrik akan dibuktikan dari percobaan berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub
magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik
ternyata kawat melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet
mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya
Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan
B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan tangan
kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan
sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu
jari menyatakan arah gaya Lorents.
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh
muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik
yang berada dalam suatu medan magnet, B. Arah gaya
ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar
dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah
medan magnet, B, seperti yang terlihat dalam rumus
berikut:
F=BIlsinθ
Keterangan :
F = Gaya Lorentz (N)
B = Medan Magnet (Tesla)
I = Kuat Arus (Ampere)
l = Panjang kawat (meter)
ϴ = sudut yang diapit I dan B.
Kuat Medan Magnetik Solenoida
Solenoida adalah suatu kumparan atau lilitan
kawat yang sangat rapat. Induksi magnetic
solenoida dirumuskan sebagai berikut :
B=μ0IN2l
Keterangan :
B = Medan Magnet (Tesla)
I = Kuat arus (Ampermeter)
N = Jumlah lilitan
l = Panjang kawat
IV. Prosedur Percobaan
1. Mencatat keadaan ruang laboratorium
(suhu,tekanan dan kelembaman) sebelum percobaan
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menyusun alat seperti pada gambar
4. Menyalakan catu daya pada tegangan 3 V DC
5. Mengamati penyimpangan jarum kompas pada kawat
lurus dan mencatat besar simpangannya
6. Mematikan catu daya dan mengulagi percobaan (2)
dan (3) pada tegangan 6 V, dan 9 V DC
7. Mengulangi Percobaan (4) dan (5) dengan jumlah
lilitan kawat yang berbeda
V. Tugas Akhir
1. Apakah Pengaruh kuat arus dan kuat medan magnet
terhadap gaya magnetic ?
2. Bagaimana arah medan magnetik berdasarkan
praktikum? Jelaskan
3. Dari data percobaan, jika arus listrik yang
mengalir pada kawat diperbesar bagaimana besar
penyimpangan jarum magnetnya?
4. Jika besar arus listrik yang mengalir pada kawat
diubah dan posisi jarum magnet berubah. Bagaimana
besar penyimpangan jarum magnet, apakah tetap atau
berubah? Jelaskan berdasarkan data percobaan
anda !
5. Setiap kawat berarus yang diletakkan dalam medan
magnetikselalu mengalami gaya Lorentz. Benarkah
pernyataan ini ? Jelaskan !
6. Jika besar tegangannya 3 V, 6 V, dan 9 V, berapa
penyimpangan jarum kompas tersebut pada kawat 3
lilitan dan 6 lilitan ?
LEMBAR DATA PERCOBAAN
Nama :
Kelas :
Rekan Kerja :
Data Percobaan
Suhu ruangan :
Suhu sebelum percobaan : oC
Suhu sesudah percobaan : oC
Jumlahlilitankawat
Besartegangan(Volt)
Besar Arus(I)
Sudutpenyimpangan
kompas
Kawatlurus
3 V
6 V
9 V
Kawat 1lilitan 3 V
6 V