Tutorial Sepsis

download Tutorial Sepsis

of 9

Transcript of Tutorial Sepsis

  • 7/25/2019 Tutorial Sepsis

    1/9

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sepsis atau septikemia adalah keadaan ditemukannya gejala klinis

    terhadap suatu penyakit infeksi yang berat, disertai dengan ditemukannya respon

    sistemik yang dapat berupa hipotermia, hipertermia, takikardia, hiperventilasi, dan

    letargi. Sepsis merupakan kedaruratan medik yang perlu mendapatkan

    pengelolaan yang segera untuk menurunkan angka kematian. Sekalipun kemajuan

    dibidang antimikroba telah berkembang dengan pesat, diantaranya penemuan

    obat-obat baru, kematian karena sepsis masih cukup tinggia. Di Amerika Serikat,

    sepsis merupakan penyebab kematian nomor 13 pada anak yang berumur lebih

    dari 1 tahun. ada anak yang lebih kecil angka kejadian kematian karena sepsis

    lebih tinggi lagi, pada prematur angka kematian karena sepsis bahkan dapat

    mencapai lebih dari !"#.

    1.2 Tujuan

    $utorial ini akan membahas mengenai sepsis pada anak dari definisi,

    etiologi, patogenesis, manifestasi klinik, diagnosis, diagnosis banding,

    pengobatan, dan prognosis.

    1

  • 7/25/2019 Tutorial Sepsis

    2/9

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Sepsis atau septikemia adalah keadaan ditemukannya gejala klinis

    terhadap suatu penyakit infeksi yang berat, disertai dengan ditemukannya respon

    sistemik yang dapat berupa hipotermia, hipertermia, takikardia, hiperventilasi, dan

    letargi. Sepsis merupakan respon berat sistemik terhadap infeksi. %nfeksi bakteri,

    virus, jamur, proto&oa, atau riketsia dapat berakibat sepsis. Sepsis adalah salah

    satu penyebab sindrom respons radang sistemik 'S((S).

    Sebenarnya definisi sepsis sendiri masih membingungkan karena

    penggunaan yang tidak tepat dan berbagai macam definisi di berbagai literatur.

    ada konsensus konferensi dari members of the American College of

    Physician/society of critical care medicine consencus conference comitte telah

    dijabarkan berbagai macam manifestasi infeksi.

    1. %nfeksi * fenomena mikroba dengan karakteristik adanya respon inflamasi

    karena adanya mikroorganisme atau invasi dari jaringan host yang steril oleh

    organism ini

    2. +akterimia * terdapatnya bakteri yang viable pada darah

    3. Sepsis 'simple) * respon sistemik terhadap infeksi dengan manifestasi dua atau

    lebih dari keadaan berikut *

    Septic syok temperature lebih dari 3 atau kurang dari 3

    eningkatan denyut jantung lebih dari /" kali permenit

    $akipneu, pernafasan lebih dari 0" kali permenit atau a0 kurang dari

    30mm2g

    erubahan hitung leukosit, yaitu leukosit lebih dari 10."""mm3 atau kurang

    dari 4"""mm3, atau terdapatnya lebih dari 1"# netrofil imatur

    4. Sepsis 'berat) * sepsis yang disertai dengan disfungsi organ, hipoperfusi atau

    hipotensi. 2ipotensi dan abnormalitas perfusi dapat termasuk, tetapi tidak

    terbatas pada laktat asidosis, oliguria, atau perubahan status mental akut.

    5. Multiple organ dysfunction syndrome '5DS) keadaan dimana ditemukan

    disfungsi dari berbagai organ.

    2

  • 7/25/2019 Tutorial Sepsis

    3/9

    2.2 Etilgi !an "aktr #isik

    5ikroorganisme penyebab sepsis sangat berhubungan erat dengan umur

    dan status imunitas anak. ada masa neonatus,.coli, !.aureus, Streptokokus grup

    + dan ".monositogenes merupakan penyebab tersering. ada anak yang lebih

    besar sepsis dapat disebabkan oleh !.pneumoniae, #.influen$ae tipe +,

    %.mengitidis, !almonella sp., !.aureusdan Streptokokus grup A. Anak dengan

    gangguan imunitas dapat mengalami sepsis yang disebabkan oleh berbagai

    kuman, bahkan oleh kuman yang tidak biasa.

    Sepsis lebih mudah terjadi pada anak yang mempunyai faktor risiko.

    6aktor risiko untuk terjadinya sepsis dapat dilihat pada tabel 1 diba7ah.

    2.$ Patgenesis

    erubahan fisiologi tubuh yang terjadi pada sepsis diinduksi oleh

    mikroorganisme atau produk mikroorganisme, baik yang beredar didalam darah

    maupun yang berasal dari suatu fokus infeksi. ada a7al suatu penyakit infeksi

    produk mikroorganisme dilepaskan secara konstan selama multiplikasi bakteri dan

    mencapai puncaknya pada keadaan yang dimana penyakit tersebut tidak dapat

    dikendalikan seperti pada keadaan sepsis.

    8ntuk mempertahankan suasana fisiologis, tubuh mengadakan berbagai

    upaya yang antara lain melalui sistem imunologik. Substansi atau mediator yang

    berperan penting didalam mekanisme pertahanan tubuh diantaranya adalah tumor

    3

  • 7/25/2019 Tutorial Sepsis

    4/9

    necrosis factor '$96), interleu&in'1 beta( gamma interferon( platelet acti)iting

    factor 'A6) dan leucotrien'Soedarmo, :arna, hadinegoro, ; Satari, 0"1").

    +ila produksi substansi tersebut berlebihan seperti yang terjadi pada

    keadaan induksi yang hebat dari infeksi yang tidak terkendali, maka hal tersebut

    akan merugikan bagi tubuh. Sebagai contoh, $96 dan %nterleukin-1 beta dalam

    kadar tertentu dapat menyebabkan depresi miokardium, hipotensi, peninggian

    permeabilitas kapiler yang pada akhirnya menimbulkan gangguan perfusi organ.

    Dengan perkataan lain, sistem pertahanan tubuh seperti pedang bermata ganda,

    bila infeksi tidak terkendali akan timbul berbagai kelainan seperti yang terjadi

    pada syok septik.

    +aik sendiri ataupun dalam kombinasi, produk-produk bakteri dan sitokin

    pro radang memicu respon fisiologis untuk menghentikan penyerbu 'in)ader*

    mikroba. (espon ini adalah *

    1. Aktivasi sistem komplemen

    0. Aktivasi faktor 2ageman '

  • 7/25/2019 Tutorial Sepsis

    5/9

    untuk diperhatikan pada pengelolaan sepsis. 2ipotensi yang terjadi dapat

    mengakibatkan timbulnya gagal ginjal akut, gangren perifer dan laktat asidosis.

    ada syok yang berat, dapat menimbulkan gagal organ berganda yang akan

    memperburuk prognosis.

    Sepsis yang terjadi pada masa neonatus dan anak dengan gangguan

    imunitas, manifestasi klinis sering tidak spesifik, kadang-kadang dapat berupa

    letargi, muntah, perut kembung dan hipotermia. Adanya netropenia dan

    hipotermia pada umumnya merupakan tanda penting untuk golongan penderita ini

    dan juga bagi penderita luka bakar luas yang mengalami sepsis.

    etekia dan purpura dapat ditemukan pada penderita sepsis yang terutama

    disebabkan oleh 5eningokokus,P. Aeruginosa dapat menimbulkan kelainan kulit

    berupa ecthyma gangrenosa. D% dapat pula ditemukan pada keadaan sepsis,

    biasanya terlihat dari adanya purpura, perdarahan pada bekas jarum suntik, dan

    bentuk perdarahan lain.

    2.' Diagnsis

    Diagnosis sepsis harus ditegakkan bila pada penderita penyakit infeksi

    ditemukan keadaan toksik yang dapat berupa hipotermia, hipertermia, takikardia,

    hiperventilasi, letargi, agitasi dan gangguan perfusi. Dengan anamnesis dan

    pemeriksaan jasmani yang teliti dapat ditemukan adanya faktor risiko untuk

    sepsis, infeksi primer dan bahkan dapat ditemukan fokus infeksi yang mendasari

    timbulnya sepsis.

    emeriksaan laboratorium yang penting didalam pengelolaan kasus

    tersangka sepsis adalah biakan darah berulang untuk mencari kemungkinan

    bakterimia, biakan dari fokus infeksi, tes kepekaan kuman, jumlah leukositdengan apus darah tepi, kadar hemoglobin, jumlah trombosit, urinalisis dan foto

    toraks. ada keadaan sindrom sepsis dan syok septik diperlukan pemeriksaan

    tambahan pengukuran kadar asam laktat, analisis gas darah, kadar elektrolit darah,

    tes fungsi hati dan =>:.

    $rombositopenia sering ditemukan, mungkin disebabkan oleh antibodi

    terhadap trombosit atau berhubungan dengan kejadian D%. Adanya leukopenia

    5

  • 7/25/2019 Tutorial Sepsis

    6/9

    yang disertai jumlah neutrofil yang rendah menunjukkan adanya infeksi berat

    yang menimbulkan deplesi sumsum tulang.

    2.( Diagnsis )an!ing

    5anifestasi klinis sepsis dapat pula ditemukan pada keadaan lain, baik

    pada keadaan infeksi maupun oleh sebab non-infeksi. ada sebab non infeksi,

    intoksikasi dan sindrom ka7asaki dapat memberikan manifestasi klinis seperti

    sepsis. ada sebab infeksi, leptospirosis, tuberkulosis, malaria, kriptokokosis,

    penyakit"ymedan+oc&y Mountain !potted ,e)erkadang-kadang sulit dibedakan

    dengan sepsis.

    2.* Peng)atan

    rinsip pengobatan sepsis *

    1. engendalian infeksi

    Segera setalah diagnosis ditegakkan penderita harus diberi antibiotik inisial.

    Antibiotik yang dipilih harus mempunyai spectrum luas yang diperkirakan bisa

    mengatasi bakteri gram-positif atau negatif yang paling sering menyebabkan

    sepsis.

    +ila telah didapatkan hasil biakan dan uji kepekaan, jenis antibiotik dapat

    dirubah atau dipertahankan sesuai dengan hasil tersebut dan atau dengan

    respon klinis.

    ada fase inisial antibiotik yang diberikan dapat berupa *

    Ampisilin '0"" mgkg++harii.v dalam 4 dosis) dikombinasikan dengan

    aminoglikosida 'garamisin !-? mgkg++harii.v atau amikasin 1!-0"

    mgkgbbharii.v atau netilmisin !- mgkgbbharii.v dalam 0 dosis)

    >ombinasi lain adalah ampisilin dengan dosis diatas dengan sefotaksim 1""

    mgkg++harii.v dalam 3 dosis

    >ombinasi kedua lebih disukai bila penderita mampu atau bila tidak tersedia

    fasilitas pengukuran kadar aminoglikosida atau bila ditemukan gangguan

    fungsi ginjal.

    +ila didapatkan kecurigaan bakteri anaerob sebagai penyebab, misalnya bila

    ditemukan fokus infeksi di rongga abdomen, di rongga panggul, rongga

    6

  • 7/25/2019 Tutorial Sepsis

    7/9

    mulut atau di daerah rectum, maka metronida&ole atau klndamisin dapat

    diberikan bersama dengan antibiotik lain untuk kuman enteric gram-negatif

    0. 5emperbaiki perfusi jaringan melalui resusitasi cairan, koreksi asam basa dan

    pemberian farmakoterapi kardiovaskular seperti dopamin dan dobutamin pada

    keadaan syok septik.

    3. 5empertahankan fungsi respirasi secara efisien, antara lain dengan pemberian

    oksigen dan mengusahakan agar jalan nafas tetap terbuka. ada keadaan shoc&

    lung yang biasanya terjadi didalam 0 hari setelah onset syok, diperlukan

    peralatan khusus seperti ventilator

    4. +enal supportuntuk mencegah gagal ginjal akut

    !. >ortikosteroid

    >ortikosteroid bermanfaat bila diberikan pada stadium dini sepsis, tetapi

    kortikosteroid harus diberikan bila ditemukan pendarahan glandula adrenal.

    >ortikosteroid yang diberikan dapat berupa metil prednisolon 3"

    mgkgbbdosisiv atau deksametason 3 mgkg bbdosisiv.

    2.+ Prgnsis

    Angka kematian masih cukup tinggi terutama pada keadaan mencapai

    syok septik. ada keadaan ini angka kematian berkisar antara 4"-?"#, bila

    disertai dengan gagal organ berganda seperti shock lung, gangguan fungsi hati

    atau gagal ginjal kematian dapat mencapai /"-1""#.

    7

  • 7/25/2019 Tutorial Sepsis

    8/9

    BAB $

    KESI&PULAN

    Sepsis atau septikemia adalah keadaan ditemukannya gejala klinis terhadap

    suatu penyakit infeksi yang berat, disertai dengan ditemukannya respon

    sistemik yang dapat berupa hipotermia, hipertermia, takikardia, hiperventilasi,

    dan letargi.

    5ikroorganisme penyebab sepsis sangat berhubungan erat dengan umur dan

    status imunitas anak.

    Stadium dini sepsis sulit dibedakan dari penyakit infeksi biasa, tetapi kemudian

    anak menunjukkan adanya tanda a7al sepsis yang dapat berupa menggigil,

    hiperventilasi, takikardia, vasodilatasi yang disusul dengan hipotensi.

    Diagnosis sepsis harus ditegakkan bila pada penderita penyakit infeksi

    ditemukan keadaan toksik yang dapat berupa hipotermia, hipertermia,

    takikardia, hiperventilasi, letargi, agitasi dan gangguan perfusi.

    5anifestasi klinis sepsis dapat pula ditemukan pada keadaan lain, baik pada

    keadaan infeksi maupun oleh sebab non-infeksi.

    8

  • 7/25/2019 Tutorial Sepsis

    9/9

    DA"TA# PUSTAKA

    +ehrman, (., kliegman, (., ; Arvin, A. '1///).-lmu esehatan Ana& %elson

    ol.2.@akarta* =:.

    Soedarmo, S. S., :arna, 2., hadinegoro, S. (., ; Satari, 2. %. '0"1").0u&u Aar

    -nfe&si Pediatri ropis.@akarta* %DA%.

    9