Askep Sepsis

22
Pengkajian Dasar Keperawatan Anak Nama Mahasiswa : Shinta Rosiana Tempat Praktek : Perinatologi NIM :0810720057 Tanggal Praktek :10-12- 2012 s/d 15-12-2012 A. Identitas Klien Nama :Bayi Z No Register : 1235185 Usia : 21 hari Tanggal Masuk : 7- 12-2012 Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal Pengkajian : 10-12- 2012 Alamat : Dsn Tubo Rt. 11 Rw.2 Purwosekar Sumber Informasi : Pemeriksaan fisik dan Rekam medic Nama Orang tua : Tn. H Pekerjaan : Swasta Pendidikan : SMA Agama : Islam Suku : Jawa B. Status Kesehatan Sekarang 1. Keluhan utama : Saat MRS : di bawa ke poli bayi RSSA karena demam, muntah dan diare. Saat Pengkajian : Demam, diare, bercak putih-putih pada mulut.

Transcript of Askep Sepsis

Page 1: Askep Sepsis

Pengkajian Dasar Keperawatan Anak

Nama Mahasiswa : Shinta Rosiana Tempat Praktek : Perinatologi

NIM :0810720057 Tanggal Praktek :10-12-2012 s/d 15-12-2012

A. Identitas Klien

Nama :Bayi Z No Register : 1235185

Usia : 21 hari Tanggal Masuk : 7-12-2012

Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal Pengkajian : 10-12-2012

Alamat : Dsn Tubo Rt. 11 Rw.2

Purwosekar

Sumber Informasi : Pemeriksaan fisik dan Rekam

medic

Nama Orang tua : Tn. H

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Suku : Jawa

B. Status Kesehatan Sekarang

1. Keluhan utama :

Saat MRS : di bawa ke poli bayi RSSA karena demam, muntah dan diare.

Saat Pengkajian : Demam, diare, bercak putih-putih pada mulut.

2. Lama keluhan : 21 hari

3. Kualitas keluhan : keadaan klien sudah mulai membaik ditandai dengan tidak adanya muntah saat pengkajian.

4. Faktor pencetus :adanya infeksi bakteri

5. Faktor pemberat :klien merupakan bayi laki-laki sehingga kemungkinan terjadinya sepsis semakin besar

6. Upaya yang telah dilakukan: sejak KRS klien dikontrolkan ke bidan setempat 3 x, pertama saat pulang sudah mengalami

demam, lalu diberi sirup baby cough dan imunisasi hepatitis B, kontrol kedua karena merah-merah di kulit, kontrol ketiga

karena muntah dan diare.

7. Diagnosa medis : Sepsis

C. Riwayat Kesehatan Saat ini

Klien masuk RSSA lewat poli bayi dengan keluhan utama demam, muntah, dan diare pada tanggal 7 desember 2012. Klien

mengalami muntah setiap kali minum susu sejak sehari sebelum MRS. Muntah berupa susu yang masuk. Klien mengalami

diare sejak sehari sebelum MRS, diare cair dan sedikit ampas, warna kuning, frekuensi 6x/hari. Demam sejak malam, klien

mengalami bercak putih di sekitar mulut ± 1 minggu.

D. Riwayat Kesehatan Dahulu

1. Penyakit yang pernah diderita :

a. Kecelakaan : tidak ada

b. Operasi : tidak ada

c. Penyakit : Demam dan merah-merah pada kulit.

d. Alergi :tidak ada

Page 2: Askep Sepsis

E. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

1. Prenatal

Selama hamil ibu ANC di bidan.

2. Natal

Bayi lahir cukup bulan, bayi lahir langsung menangis, ketuban jernih.

3. Postnatal

Saat pulang sudah mengami demam, demam hilang timbul sampai sekarang.

4. Imunisasi

Klien mendapat imunisasi hepatitis B di bidan.

F. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

1. Pertumbuhan

Klien lahir dengan anggota tubuh lengkap, BB lahir 3300gr, panjang badan 50 cm, Lingkar kepala 36 cm, Lingkar lengan

atas 11 cm. Berat badan klien sekarang 3200 gr.

2. Perkembangan

Klien mampu memiringkan kepala dan berspon terhaddap sentuhan

G. Riwayat Keluarga

Genogram

H. Lingkungan Rumah

1. Kebersihan : bersih

2. Bahaya kecelakaan : tidak ada

3. Polusi : tidak ada

4. Ventilasi : baik

5. Pencahayaan : cukup

I. Pola Aktivitas

Jenis Rumah RS

Makan dan minum Susu Susu LLM

Mandi Diseka Diseka

Berpakaian Dibantu Dibantu

Toileting Dibantu Dibantu

Mobilitas di tempat tidur Miring-miring Miring-miring

Berpindah dan berjalan Tidak bisa Tidak bias

J. Pola Nutrisi

Jenis Rumah RS

Jenis minuman Susu formula Susu LLM

Frekuensi minum Sering 5x sehari

Page 3: Askep Sepsis

Jumlah minuman Tidak tentu 40 cc sekali minum

K. Pola Eliminasi

1. BAB

Jenis Rumah RS

Frekuensi 6 x/hari 2-3 x/hari

Konsistensi Cair, sedikit ampas Cair, sedikit ampas

Warna/ Bau Kuning Kuning

Kesulitan Diare Tidak ada

Upaya menangani Dibawa ke RSSA Tidak ada

2. BAK

Jenis Rumah RS

Frekuensi Tidak terkaji Tidak terkaji

Warna/ Bau Kuning jernih Kuning jernih

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Upaya menangani Menggunakan Diapers Menggunakan Diapers

L. Pola Istirahat Tidur

Jenis Rumah RS

Lama tidur Tidak terkaji 8-10 jam

Kenyamanan setelah tidur Tidak terkaji Tidak terkaji

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

M. Pola kebersihan Diri

Jenis Rumah RS

Mandi

Frekuensi

Penggunaan sabun

Tidak terkaji Diseka

2x/hari

Iya

Frekuensi ganti baju Tidak terkaji Minimal 2x sehari

Kesulitan Tidak ada Tidak ada

N. Pola Koping Keluarga

1. Pengambil keputusan : Suami

2. Masalah yang terkait dengan RS atau penyakit: Biaya

3. Yang dilakukan keluarga saat menghadapi masalah: mencari bantuan Jamkesmas

4. Harapan setelah anak dirawat: cepat sembuh dan pulang

5. Perubahan yang dirasakan setelah anak sakit: Ibu tidak pernah pulang dan selalu menunggu anaknya di RS

O. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

Page 4: Askep Sepsis

Gerak tangis kuat, napas spontan.

a. Kesadaran : compos mentis

b. TTV :

Nadi: 145x/menit

Suhu: 38C

RR : 42x/menit

c. PB:50 cm BB:3200 gr

2. Kepala & Leher

a. Kepala : Chepal hematoma (-), Caput Succedoneum (-)

b. Mata : konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)

c. Hidung : sekret (-), napas cuping hidung(-)

d. Mulut : mukosa bibir pucat dan kering

e. Telinga : bersih tidak ada jejas

f. Leher : distensi vena jugularis (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)

3. Thorak dan Dada

a. Jantung:

Inspeksi : simetris

Palpasi : tidak ada masa atau pembengkakan, IC teraba di ICS 5

Perkusi : dullnes

Auskultasi : S1 normal, S2 normal, murmur (-), gallop (-).

b. Paru-Paru

Inspeksi : napas dangkal, cepat, tidak teratur, retraksi dinding dada (-)

Palpasi : krepitasi (-) nyeri tekan (-)

Perkusi : Sonor

Auskultasi : suara napas tambahan (-), Ronchi -/-, wheezing -/-

4. Payudara dan Ketiak : Pembengkakan (-), jejas/lesi (-)

5. Punggung dan tulang belakang : krepitasi (-), jejas/lesi (-)

6. Abdomen:

Inspeksi : distensi abdomen (-)

Palpasi : supel

Perkusi : timpani

Auskultasi : BU 6-8 x/ menit

7. Genitalia dan anus:

Genitalia laki-laki normal, anus (+)

8. Ekstremirtas :

Atas : cacat bawaan (-), edema (-), sianosis (-), pucat (+), tonus otot 5/5, teraba massa pada deltoid sinistra.

Bawah : cacat bawaan (-), edema (-), sianosis (-), pucat (+), tonus otot 5/5, akral dingin.

9. Sistem neurologi : refleks moro (+), refleks menghisap lemah, refleks babinski (+).

10. Kulit dan kuku :

Kulit: ruam (-), peteki (-), pucat (+) putih, kulit teraba panas.

Kuku: CRT 2 detik

P. Pemeriksaan Penunjang

Page 5: Askep Sepsis

Tanggal 7 Desember 2012

Hematologi

HB : 15,4 g/dl (13,4 - 17,7 )

Eritrosit : 4,48 g/dl (4,0 - 5,5 )

Leukosit : 10,65.103 g/dl (4,3 - 10,3)

Hematokrit : 45,40 g/dl (40 – 47 )

Trombosit : 504.103 g/dl (142 – 424)

Limfosit : 34,2 % (25 – 33 )

Monosit : 5,9 % (2 – 5 )

Inflamasi

CRP Kuantitatif 2,6 mg/dl (<0,3)

Rencana kultur darah tanggal 10 desember 2012

Q. Terapi

Tanggal 10/12/2012

1. Gentamicin : 1x16 mg

2. Ampicilin sulbactam : 2x175 mg

3. ZnSO4 (peroral) : 1x10 mg

4. Probiotik : 1x1/2 zak

5. Nystatin : 3 x 100.000 IU

6. LLM :5 x 40 cc

Tanggal 11/12/2012

LLM dianti SGM presinutri 5x60 cc

ANALISA DATA

NAMA KLIEN :Bayi ZNO. REG :1235185

NO DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

1. DS:Keluarga mengatakan saat dirumah anaknya mengalami diare 6x/hari.DO:- BAB 2-3 x/hari- Konsistensi cair, sedikit

ampas.- Warna kuning- Bising usus 6 x/menit

Infeksi oleh patogen

Sistem imunologi menurun

Jamur candidiasis masuk ke mulut

Candidiasis faringeal

Jamur dan bakteri pada saluran pencernaan

Diare

Diare berhubungan dengan proses infeksi oleh mikroorganisme

Page 6: Askep Sepsis

2. DS: -DO:- Tampak rewel- T: 38 C- RR: 42 x/menit- Nadi: 145 x/menit- Kulit teraba panas

Mikroorganisme dlm tubuh

Proses fagositosit oleh leukosit, makrofag, dan limfosit

Merangsang sel-sel hipotalamus untuk mengeluarkan

asam arakhidonat

Stimulasi prostaglandin

Mengganggu set poin di hipotalamus

Hipertermi

Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi

3. DS:-DO:- CRP : 2,6 mg/dl- Kulit tampak pucat

berwarna keputihan- N: 145 x/menit - T: 38 C- CRT > 3 detik - Akral dingin

Infeksi

Disfungsi dan kerusakan endotel

Vasodilatasi pembuluh darah

Perfusi ke jaringan perifer terganggu

CRT , kulit pucat, KU lemah

Gangguan perfusi jaringan perifer

Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan vasodilatasi pembuluh darah

4. DS: -DO:- CRP : 2,6 mg/dl- Leukosit: 10,65.103 g/dl- Limfosit : 34,2 %- Kulit tampak pucat

berwarna keputihan- N: 145 x/menit - T: 38 C- CRT > 3 detik - Akral dingin- Riwayat diare- Bintik-bintik putih pada

mulut.- kulit teraba panas

SIRS

Sepsis

Menekan pusat disfungsi organ asidosis Kesadaran di multipel respiratoriHipotalamus

Resiko Syok sepsis

Resiko Syok

5. DS: -DO:- BAB 3 kali perhari- Riwayat Diare- kulit sekitar perianal

kemerahan- mukosa bibir kering

tampak bintik-bintik keputihan.

- Warna kulit pucat

Infeksi oleh patogen

Sistem imunologi menurun

Adanya jamur pada mulut

Jamur dan bakteri masuk GIT

Diare

Terlalu sering kontaminasi feses

Kulit perianal kemerahan

Kerusakan integritas kulit

Kerusakan integritas kulit

Page 7: Askep Sepsis

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA KLIEN :Bayi ZNO.REG :1235185

NO TANGGAL MUNCUL

DIAGNOSAKEPERAWATAN

TANGGAL TERATASI

TANDA TANGAN

1. 10-12-2012 Diare berhubungan dengan proses infeksi oleh mikroorganisme

2. 10-12-2012 Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi

3. 10-12-2012 Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan vasodilatasi pembuluh darah

4. 10-12-2012 Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan substansi kimia (feses)

5. 10-12-2012 Resiko Syok

Page 8: Askep Sepsis
Page 9: Askep Sepsis

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl No. Diagnosa

Tujuan &Kriteria hasil

INTERVENSI RASIONAL

10 des

2012

I Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diare pasien teratasi dengan kriteria hasil:- tidak ada diare- feses tidak ada darah

dan mukus- pola BAB normal- Hidrasi baik (membran

mukosa lembab, tidak panas, vital sign normal, hematokrit dan urin output dalam batas normal)

1. Evaluasi jenis intake makanan

2. Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi.

3. Catat warna, volume, frekuensi, dan konsistensi feses

4. Monitor turgor kulit dan mukosa oral

5. Monitor hasil lab

6. Lakukan oral hygiene

1. Makanan yang masuk dapat mempengaruhi bising usus sehingga jika tidak diawasi akan memperparah dare

2. Terlalu sering BAB menyebabkan kulit sekitar perianal iritasi

3. Memantau diare yang sedang dialami

4. Diare menyebabkan kehilangan cairan yang dapat mempengaruhi kelembapan kulit

5. pemeriksaan laboraturium penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan diare dan status dehidrasi

6. Mencegah masuknya bakteri dari mulut ke slauran pencernaan yang dapat memperparah diare

10 des

2012

II Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam hipertermi teratasi dengan kriteria hasil:- Suhu tubuh 36°c-37°c- Tidak ada perubahan

warna kulit dan pasien tidak mengeluh pusing

- Nadi 100x/menit-120x/menit

- RR 30-40x/menit

Mandiri

1. Pantau suhu pasien (derajat dan

pola),perhatikan menggigil dan diaforesis

2. Pantau suhu lingkungan ,batasi/tambah

linen tempat tidur sesuai indikasi

3. Beri kompres hangat hindari

penggunaan alkohol

1. Demam menunjukan proses infeksius

akut. Pola demam dapat membantu dalam

diagnosis Menggigil sering mendahului

puncak suhu.

2. Suhu ruangan/jumlah selimut harus diubah

untuk mempertahankan suhu mendekati

normal

3. Dapat membantu mengurangi

demam,alohol dapat menyebabkan pasien

merasa kedinginan

4. Mencegah dehidrasi serta mempertahan

Page 10: Askep Sepsis

4. Anjurkan pasien untuk banyak minum

5. Tingkatkan sirkulasi udara

Kolaborasi

6. Berikan obat antipiretik

jumlah cairan tubuh dalam batas normal

5. Untuk menghindari udara yang pengap

serta mencegah peningkatan suhu

ruangan

6. Digunakan untuk mengurangi demam

dengan aksi sentralnya pada hipotalamus

10 des

2012

III Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam gangguan perfusi jaringan perifer teratasiKriteria Hasil:- CRT< 3 detik- Akral hangat- Nadi teraba kuat- Kulit tidak pucat- Membran mukosa

lembab dan merah- Sianosis (-)- T: 36,8-37,5C

1. Monitor TTV

2. Monitor kondisi kulit (warna, suhu, CRT)

3. Berikan intake cairan secara adekuat

Kolaborasi:1. Berikan suplai O2tambahan via

nasal kanul

1. Perubahan nadi dan suhu merupakan indikator penurunan curah jantung dan vasokonstriksi perifer

2. Sepsis akan merusak endotel dan sistem hematologi sehingga perfusi ke jaringan perifer juga akan terganggu

3. Cairan yang adekuat penting untuk menjaga volume sirkulasi

1. O2 yang adekuat sangat diperlukan untuk aktivitas seluler

10 des

2012

IV Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kerusakan integritas kulit teratasiKriteria hasil:- Integritas kulit yang

baik bisa dipertahankan (sensai, elastisitas, temperatur,

1. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering.

2. Monitor kulit akan adanya kemerahan.

3. Oleskan lotion atau baby oil pada daerah perianal.

4. Lakukan oral higiene.5. Mandikan klien dengan air hangat

atau diseka sehari 2 kali.

1. Kulit yang kering dan bersih akan terhindar dari pembiakan kuman.

2. Memonitor kulit apakah ada iritasi.3. Lotion atau baby oil akan membantu

menjaga kelembapan dan mengurangi iritasi yang ditimbulkan feses.

4. Oral higiene akan membantu mengurangi bakteri di mulut.

5. Untuk menjaga kebersihan kulit.

Page 11: Askep Sepsis

hidrasi)- Tidak ada lesi- Perfusi jaringan baik- Tidak ada kemerahan

dan iritasi10 des

2012

V Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dirawat di RS, resiko syok tidak terjadiKriteria Hasil:- T: 36,8-37,5C- Kadar leukosit

normal: 4,3-10,2 - Kesadaran

komposmentis- Nadi kuat dan reguler- Diaforesis (-)

1. Monitor suhu dan nadi secara akurat

2. Monitor status hidrasi

3. Monitor menggigil dan diaforesis4. Monitor tingkat kesadaran

Kolaborasi 1. Pemeriksaan Lab darah lengkap

2. Pemberian antibiotik sesuai indikasi

1. Penurunan suhu merupakan indikator penurunan perfusi jaringan

2. Hipoperfusion/hiperperfusion akan mempengaruhi fungsi organ sehingga malfungsiorgan dapat terjadi

3. Diaforesi dan menggigil merupakan respon hipertermi akibat infeksi

1. Pemeriksaan Leukosit dan darah lengkap penting untuk melihat perkembangan sepsis

2. Mengontrol laju infeksi dengan mengatasi penyebab sepsis dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik

Page 12: Askep Sepsis

IMPLEMENTASI KEPERAWATANNAMA KLIEN : Bayi ZNO. REG : 1235185

TGL JAMDIAGNOSA

KEPERAWATANIMPLEMENTASI

Paraf

10-12-2012

08.00 I Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi.

08.05 I,II,III,IV Memandikan klien dan memonitor kondisi kulit dan mukosa oral

08.15 I, IV Melakukan Oral hygien dengan Nystatin dan kassa

08.45 II Mengukur suhu klien08.50 II Mengompres Klien 09.00 I,II,III,IV,V Mengganti plug karena plebitis09.15 I,II,III,IV,V Memberi injeksi Gentamicyn 1x16 mg dan

Ampicilin Sulb. 2x17509.20 I,II,III,IV Memberi susu 40 cc, ZnSO4 1x1) mg,

dan Probiotik 1x1/210.30 II Mengukur suhu11.00 I,IV Mengganti diapers, memonitor warna,

volume, frekuensi, dan konsistensi feses12.00 I,II,III,IV Memberi susu 40 cc12.30 I,II,III,IV Mengukur tanda-tanda vital

EVALUASI KEPERAWATAN

Page 13: Askep Sepsis

Nama Klien :Bayi ZNo. Register :1235185

Tanggal No. Diagnosa

Evaluasi

11 Desember

2012

I S: -O:- Keadaan umum cukup- Klien tampak rewel- Kulit perianal tampak sedikit kemerahan- Feses warna kuning, lembek.- Terdapat bintik-bintik putih pada mukosa oral- Minum (+), muntah (-)A: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan Intervensi- Beri perianal baby oil- Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi.- Catat warna, volume, frekuensi, dan konsistensi feses- Monitor turgor kulit dan mukosa oral- Lakukan oral hygiene

II S: -O:- Suhu : 37,6 C- RR : 38 x/menit- Nadi: 140 x/menit- Kulit teraba hangat- Akral dinginA: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi- Monitor suhu- Kompres hangat jika suhu naik

III S: -O:- Suhu : 37,6 C- Kulit teraba hangat- Akral dingin- CRT< 3 detik- Kulit pucat- Membran mukosa kering- Sianosis (-)A: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi- Monitor TTV- Monitor kondisi kulit (warna, suhu, CRT)- Berikan intake cairan secara adekuat

IV S: -O:- Suhu : 37,6 C- Kesadaran komposmentis- Nadi kuat dan tidak reguler- Diaforesis (-)A: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

Page 14: Askep Sepsis

- Monitor suhu dan nadi secara akurat- Monitor status hidrasi- Monitor menggigil dan diaforesis- Monitor tingkat kesadaranKolaborasi - Pemeriksaan Lab darah lengkap - Pemberian antibiotik sesuai indikasi

Page 15: Askep Sepsis

IMPLEMENTASI KEPERAWATANNAMA KLIEN : Bayi ZNO. REG : 1235185

TGL JAMDIAGNOSA

KEPERAWATANIMPLEMENTASI

Paraf

12-12-2012

21.00 I Memberi klien intake oral susu formula 50 cc dan injeksi ampicilin sulbactam 175 mg

21.15 II, IV, V Menyeka dan mengganti dressing bayi

21.30 IV Melakukan oral higiene21.35 IV Memonitor kondisi kulit terutama sekitar

perianal dan mukosa.21.35 IV Memberi baby oil pada daerah sekitar

perianal22.00 II Mengukur suhu klien24.00 I Memberi intake oral susu 50 cc24.15 III, IV Memonitor turgor kulit dan mukosa oral03.00 I Memberi intake oral susu 50 cc04.00 I, IV Mengganti diapers06.00 I, II, III, IV, V Mengukur ttv klien06.15 I Memberi intake oral susu 50 cc

Page 16: Askep Sepsis

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien :Bayi ZNo. Register :1235185

Tanggal No. Diagnosa

Evaluasi

12 Desember

2012

I S: -O:- Keadaan umum cukup- Klien tampak rewel- Feses warna kuning, lembek.- Terdapat bintik-bintik putih pada mukosa oral- Minum (+), muntah (-)- Bising usus 5-6 kali permenitA: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan Intervensi- Pantau penggunaan diapers tiap 3 jam.- Catat warna, volume, frekuensi, dan konsistensi feses.- Jika kondisi naik, ACC KRS

II S: -O:- Suhu : 37,0 C- RR : 40 x/menit- Nadi: 142 x/menit- Kulit tidak teraba hangat- Akral hangat- Diaforesis (-), menggigil (-)A: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi- Monitor suhu- Kompres hangat jika suhu naik

III S: -O:- Suhu : 37,0 C- Kulit tidak teraba hangat- Akral dingin- CRT< 2 detik- Kulit pucat- Membran mukosa kering- Sianosis (-)A: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi- Monitor TTV- Monitor kondisi kulit (warna, suhu, CRT)- Berikan intake cairan secara adekuat

IV S: -O:- Kulit perianal berkurang kemerahannya.- Turgor kulit < 2 detik- Mukosa lembab- Kulit lembab (+)- Bintik-bintik pada mukosa oral berkurang.

Page 17: Askep Sepsis

A: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi- Beri baby oil pada daerah perianal- Monitor turgor kulit- Monitor kulit sekitar perianal- Lakukan oral higiene

V S: -O:- Suhu : 37,0 C- Kesadaran komposmentis- Nadi kuat dan reguler- Diaforesis (-)- Hasil lab per tanggal 12 desember 2012- HB 13 g/dl- Eritrosit 3,94.106

- Leukosit 10,35.103

- CRP Kuantitatif 6,50 mg/dlA: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi- Observasi keadaan umum jika baik, ACC KRS