sepsis (anestesi)

22
DISUSUN : JULIANAWATI (1102005133) PEMBIMBING : DR.BAMBANG SETIAWAN SP.AN SEPSIS

description

sepsis

Transcript of sepsis (anestesi)

Page 1: sepsis (anestesi)

DISUSUN : JULIANAWATI (1102005133)PEMBIMBING : DR.BAMBANG SETIAWAN SP.AN

SEPSIS

Page 2: sepsis (anestesi)

DEFINISI

Sepsis merupakan respons sistemik pejamu terhadap infeksi dimana patogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi proses inflamasi

Keadaan klinis berkaitan dengan infeksi dengan manifestasi SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome)

Page 3: sepsis (anestesi)

GEJALA

• Sepsis = SIRS + tempat infeksi yang diketahui (ditentukan dengan biakan positif terhadap organisme dari tempat tersebut).

• Gejala SIRS :o Suhu >380 C atau <360 Co Denyut jantung > 90 denyut /menito Respirasi >20/menit atau PaCO2 < 32 mmHgo Hitung leukosit >12.000/mm3 atau >10% sel

imatur (band)

Page 4: sepsis (anestesi)

Sepsis : Gangguan di tingkat mikrosirkulasi o/k penyembuhan tergantung dari fungsi kapiler

normal → ada pergerakan/vasodilatasi, abnormal → tidak ada

pergerakan/vasokontriksi

Page 5: sepsis (anestesi)

MIKROSIRKULASI

Menggambarkan keadaan arteriol/venule/kapiler dengan diameter < 100 µl dan otak diameter 0,46 nm

Dipengaruhi O2, CO2 dan pHMenggambarkan perputaran O2 antar sel, sel-

jaringanPada keadaan syok yang paling awal terkena dan

paling akhir pulih adalah mikrosirkulasi (Imun system)

Page 6: sepsis (anestesi)

MIKROSIRKULASI YANG BAIK

1. MAP 80 mmHg lebih baik daripada 75 mmHg lebih baik daripada 65 mmHg

2. Laktat < 43. Saturasi sublingual dalam batas normal4. Belum tentu makrosirkulasi baik otomatis

mikrosirkulasi baik

Page 7: sepsis (anestesi)

ETIOLOGI

Bakteri gram (-) 60-70%Staphylococci, Pneumococci, Streptococci

dan bakteri Gram positif lainnya Jarang (20-40%)

Jamur oportunistikVirus (Dengue dan Herpes) Protozoa (Falciparum malariae)

Page 8: sepsis (anestesi)

PATOGENESIS

Page 9: sepsis (anestesi)

SYOK SEPTIK

sepsis

hipotensi (tekanan darah

<90 mmHg) atau terjadi penurunan

tekanan darah sistolik >40 mmHg dari

tekanan darah sebelumnya

Syok = Keadaan dimana terjadi gangguan sirkulasi yang menyebabkan perfusi jaringan menjadi tidak adekuat sehingga menggangu metabolisme sel/jaringan.

Page 10: sepsis (anestesi)

Keadaan dimana terjadi ↓ TD (sistolik < 90 mmHg atau penurunan sistolik > 40 mmHg) disertai tanda2 kegagalan sirkulasi, meskipun telah dilakukan resusitasi cairan secara adekuat atau memerlukan vasopressor untuk mempertahankan TD dan perfusi organ

Merupakan keadaan gawat darurat memerlukan penanganan segera

Page 11: sepsis (anestesi)

3 problema utama :1.Bacteremia → o/k Prolong Ischemia Viscera →

GGA2.Macrocirculation → hipotensi → MAP < 603.Microcirculation → gangguan mitokondria →

laktat ↑ → th/ Nitroglyserin

Page 12: sepsis (anestesi)

• Lactid acid• Myocardial• Endogenous catecholamine Metabolic by product :• Adenine nucleotides

Anaerob metabolism

Cellular hypoxia

↑ Membrane

Permeability

↓ Intravascular

Volume

↓ Preload

Page 13: sepsis (anestesi)

MODS

Page 14: sepsis (anestesi)
Page 15: sepsis (anestesi)

GEJALA KLINIS MODS

• Tidak spesifik sering diikuti gejala MODS dengan terjadinya syok sepsis

• Tanda-tanda MODS dengan terjadinya komplikasi : -Sindrom distres pernafasan pada dewasa

-Koagulasi intravaskular -Gagal ginjal akut -Perdarahan usus -Gagal hati -Disfungsi sistem saraf pusat -Gagal jantung -Kematian.

Page 16: sepsis (anestesi)

PENATALAKSANAAN SEPSIS

SuportifKausatif

Penatalaksanaan sepsis berat dan syok septik- Early Goal Directed Therapy (EGDT)- Inotropik/vasopresor/vasodilator

Page 17: sepsis (anestesi)

Early Goal Directed Therapy (EGDT)

Kristaloid (< 8 mmHg)

Koloid (< 8 mmHg)

Obat Vasoaktif (<65 dan <90 mmHg)

Transfusi sd Ht > 30% (< 70%)

Inotropik (>70%)

Page 18: sepsis (anestesi)

PENATALAKSANAAN

1. Oksigenisasi2. Terapi cairan3. Inotropik/vasopresor/vasodilator

– Tujuan : MAP 60 mmHg atau TD sistolik 90 mmHg– Vasopressor (dopamin >8 mcg/kg/mnt, epinefrin 0,1-

0,5 mcg/kg/mnt )– Inotropik (dopamin 3-8 mcg/kg/mnt, epinefrin 0,1-0,5

mcg/kg/mnt)– Start Dopamin 0,5 µg/kgBB max 1,15 µg/kgBB (Tidak

ada perbaikan > 1,5 µg/kgBB → dubia ad malam) 4. MAP pertahankan 70-80 mmHg5. CVP pertahankan 12-15 cm H20

Page 19: sepsis (anestesi)

4. Koreksi Asidosis– Bikarbonat diberikan pH < 7,2

5. Urin output 0,5-0,7 cc/kg/jam → catat tiap jam6. Albumin < 2 → beri Haes steril 10% → tidak berubah

ganti albumin7. Hemodialisa8. Nutrisi

– Kecukupan kalori, protein (AA), Asam Lemak, Cairan, Vit, Mineral

– Kendali kadar gula darah9. Terapi kortikosteroid

– Hidrokortison 50 mg bolus iv 4x sehari selama 7 hari

Page 20: sepsis (anestesi)

10. Terapi Antibiotikaa. AB Broad Spectrum 6 jam pertamab. Kultur : untuk resistensi test

• Setelah 3 hari sesuaikan AB• Kultur (-) tidak berarti sepsis (-) o/k Endotoxin

bakteri masih (+)

c. Severe Sepsis• AB Cefoperazone + Sulbactam• 72 jam tidak ada perbaikan

– Evaluasi bahaya sekunder – Resistent o/k Penicillin Binding Protein

meningkat terhadap β Lactam

Page 21: sepsis (anestesi)

PROGNOSIS

DUBIA AD BONAM, apabila:1. MAP > 65 CVP 8-12 Urine > 0,5 cc/jam2. Laktat dalam plasma darah (normal = 2-4 mmol/L)

Hasil (n) dipertahankan dalam 24 jam : Baik Laktat ↑ 24-48 jam : mortalitas 25% Laktat ↑ 48 jam : mortalitas ↑ (50%)

3. O2 demand (O2 supply)

Page 22: sepsis (anestesi)

TERIMA KASIH