TUTORIAL KLINIK SARAF
description
Transcript of TUTORIAL KLINIK SARAF
TUTORIAL KLINIKEPILEPSI
DISUSUN OLEH:Kanya Lalitya JS20080310107
DOKTER PEMBIMBING:DR. Murgyanto, SpS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. S• Umur : 26 April 1980 (33 tahun)• Pekerjaan : Pegawai Swasta• Alamat : Kaliwatukranggan RT 01/01
Butuh, Purworejo• No. RM : 0000 20 26• Tanggal pemeriksaan : 20 Januari 2014
PERMASALAHAN
• ANAMNESA
(Autoanamnesis pada tanggal 20 Januari 2014)
Keluhan Utama: kontrol penyakit kejang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (RPS)
Os datang ke Poliklinik Saraf RSUD SH untuk kontrol penyakit kejang seluruh anggota tubuh yang dialami sejak tahun 2004. Namun dalam satu tahun terakhir, setelah berobat rutin, keluhan kejang tidak muncul lagi. Sebelum serangan kejang, Os seperti orang lupa, pikiran kosong, setelah itu terjadi kejang kaku selama ± 15 menit. Sensasi mencium bau tidak sedap atau sensasi kerlipan lampu sebelum kejang (-). Pada saat kejang Os tidak sadar. Kejang berhenti dengan sendirinya. Setelah kejang, pasien sadar penuh dan merasa sakit di sekujur tubuhnya, merasa bingung, dan disertai dengan keluarnya ingus dan air liur. Pada kejang disangkal: mengompol, nyeri kepala, pusing berputar, demam, dan mual muntah. Kejang muncul tiba-tiba, tidak dipengaruhi aktivitas, namun seringkali timbul saat tidur. BAK dan BAB seperti biasa saat sebelum menderita kejang.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (RPS) …CONT’
• Riwayat kejang pertama kali terjadi pada tahun 2004 dengan frekuensi jarang dan semakin meningkat pada akhir tahun 2010 dengan frekuensi kejang sekitar 4 kali dalam seminggu. Riwayat kejang muncul setelah Os memiliki riwayat trauma kepala.
• Keluhan lain yang dirasakan os adalah mudah lupa pada hal-hal baru. Setelah itu, pasien mengeluh batuk-batuk berdahak sejak menjalani pengobatan. Disangkal adanya demam.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat trauma kepala (+).• Keluar cairan berwarna kehijauan dan rasa sakit dari telinga
kiri pada usia sekitar 7 tahun, tidak diobati. Sejak saat itu pendengaran telinga sebelah kiri berkurang.
• Disangkal:– Keluhan kejang serupa dengan penyakit sekarang pada
masa anak-anak.– Diabetes Mellitus.– Hipertensi.– Alergi.– Penyakit psikiatrik.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Disangkal:– Keluhan kejang yang serupa.– Diabetes Mellitus.– Hipertensi.– Alergi.– Riwayat psikiatrik.– Riwayat keganasan/ tumor.
RIWAYAT SOSIAL
• Disangkal:– Konsumsi alkohol– Merokok– Kurang tidur– Konsumsi obat-obatan
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : tampak sehat• Kesadaran : compos mentis GCS total 15:
E4V5M6• Tanda vital– Tekanan darah : 150/ 90 mmHg– Nadi : 72 kali/ menit– Pernapasan : 20 kali/ menit– Suhu : afebris
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
• CM, tampak sakit sedang, GCS E4V5M6
• Mata: pupil bulat isokor (+/+), Ø 3/3 mm, RCL (+/+), RCTL (+/+), RK (+/+)
• Nervus cranialis : dbn• Ekstremitas:
– kekuatan otot - gerakan
– RF - RP – Gerakan involunter (-)
555 555555 555
B BB B
+2 +2+2 +2
- -- -
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS …CONT’
• Gangguan fungsi luhur (-)• Miksi, defekasi, dan sekresi keringat: baik• Columna vertebralis: tak tampak kelainan
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
HIPOTESISBangkitan parsial kompleks
Bangkitan umum sekunder e.c. trauma kapitisBangkitan akibat kejadian metabolik akut/
hiperglikemia non ketotikEnsefalopati
MEKANISMEKetidakseimbangan neurotransmitter otak
Asetilkolin
Depolarisasi meningkat
GABA
Hiperpolarisasi
Exitabilitas otak menurun
Penyakit metabolik racun
Kejang
Dx: risiko cederaCemas
Pola napas tidak efektifRisk aspirasi
TUJUAN BELAJAR
• EPILEPSI didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi.
• ETIOLOGI EPILEPSI dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu: idiopatik, kriptogenik, dan simtomatik.
TUJUAN BELAJAR …CONT’
• DIAGNOSISada 3 langkah untuk menuju diagnosis epilepsi, yaitu:1. memastikan apakah kejadian yang bersifat paroksismal merupakan bangkitan epilepsi. (anamnesis)2. apabila benar terdapat bangkitan epilepsi, maka tentukanlah bangkitan tersebut termasuk tipe bangkitan yang mana (lihat klasifikasi ILAE 1981).3. tentukan etiologi, tentukan sindrom epilepsi yang ditunjukkan oleh bangkitan tadi, penyakit epilepsi apa yang diderita oleh pasien (lihat klasifikasi ILAE 1989).
TUJUAN BELAJAR …CONT’
• Gejala sebelum, selama, dan pascabangkitan:– Keadaan penyandang saat bangkitan: duduk/ berdiri/
berbaring/ tidur/ berkemih– Gejala awitan (aura, gerakan/ sensasi awal/ speech arrest)– Apa yang tampak selama bangkitan (pola/bentuk bangkitan):
gerakan tonik/ klonik, vokalisasi, otomatisme, inkontinensia, lidah tergigit, pucat, berkeringat, deviasi mata
– Keadaan setelah kejadian: bingung, terjaga, nyeri kepala, tidur, gaduh gelisah, Todd’s paresis
– Faktor pencetus: alkohol, kurang tidur, hormonal– Apakah terdapat lebih dari satu pola bangkitan, atau terdapat
perubahan pola bangkitans
TUJUAN BELAJAR …CONT’• Ada/ tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang, maupun riwayat
penyakit neurologik dan riwayat penyakit psikiatrik maupun penyakit sistemik yang mungkin menjadi penyebab.
• Usia awitan, durasi, frekuensi bangkitan, interval terpanjang antar bangkitan.
• Riwayat terapi epilepsi sebelumnya dan respon terhadap terapi (dosis, kadar OAE, kombinasi terapi).
• Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga.• Riwayat keluarga dengan penyakit neurologi lain, penyakit psikiatrik atau
sistemik.• Riwayat pada saat dalam kandungan, kelahiran dan perkembangan bayi/
anak.• Riwayat bangkitan neonatal/ kejang demam.• Riwayat trauma kepala, infeksi SSP, dll.
PEMECAHAN MASALAH
• DECISION MAKINGanamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologi, EEG, brain imaging, dan laboratorium.
• DIAGNOSIS KLINISbangkitan umum tonik klonik, gangguan memori baru jangka pendek, hipertensi grade I
• DIAGNOSIS TOPISkorteks
• DIAGNOSIS ETIOLOGIbangkitan umum tonik-klonik e.c. trauma kapitis
TERIMA KASIH